RANCANG BANGUN APLIKASI PENENTUAN
HARGA JUAL PRODUK DAN STOK BAHAN BAKU
PADA CV. LANCAR JAYA
KERJA PRAKTEK
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
Dhesky Aris Mas Darwanto 11410100138
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
iv
1.6 Sistematika Penulisan ... 3
v
3.4 Database ... 11
3.5 Database Management System ... 12
3.6 Persediaan Bahan Baku ... 14
BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN ... 15
4.1 Menganalisis Sistem ... 15
4.2 Mendesain Sistem ... 17
4.3 Mengimplementasikan Sistem ... 51
4.4 Melakukan Pembahasan terhadap Implementasi Sistem ... 52
BAB V PENUTUP ... 63
5.1 Kesimpulan ... 63
5.2 Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 64
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi sudah menyentuh berbagai lini kehidupan
terutama dalam segi bisnis. Perkembangan yang sangat pesat ini menyebabkan
banyak pemilik usaha yang memasukkan teknologi terkini ke dalam usahanya
terutama teknologi informasi. Pemilik usaha terutama Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM), menggunakan teknologi informasi dalam usaha agar proses
bisnisnya semakin efektif dan efisien. Teknologi informasi ini dapat digunakan
dalam bidang pemasaran, produksi hingga keuangan.
Lembaga Pengembangan Bisnis Mitra Bersama Surabaya (LPB Mitra
Bersama) yang dinaungi oleh Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) adalah
perusahaan nirlaba yang bergerak dalam bidang jasa. LPB Mitra Bersama
mempunyai tugas pokok dalam pendampingan dan pemberian fasilitas bisnis
untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Jawa Timur.
sejak awal perusahaan tersebut berdiri. Perusahaan ini memproduksi alat garu
CV. Lancar Jaya mendapatkan layanan yang diberikan oleh lembaga tersebut.
Layanan yang diberikan oleh LPB Mitra Bersama adalah pelatihan dan
pendampingan bisnis, pembimbingan teknis kepada pebisnis, pemagangan
mahasiswa di tempat bisnis, promosi bisnis unggulan, dan memfasilitasi teknologi
informasi bisnis. Salah satu yang menjadi fokus dari kerja sama kedua organisasi
ini adalah untuk memfasilitasi UMKM dalam mengefektifkan dan mengefisienkan
proses produksi.
Perhitungan matematis produksi yang dilakukan oleh CV. Lancar Jaya
masih menggunakan aplikasi spreadsheet sederhana. Aplikasi tersebut dalam
menghitung jumlah bahan baku dan barang jadi dalam suatu proses produksi
masih memiliki beberapa kelemahan. Kelemahannya adalah kurang tepat dalam
melakukan perhitungan jumlah bahan baku. Kelemahan ini menyebabkan pihak
PPIC kesulitan dalam menghitung harga jual produk barang jadi. Kelemahan
dalam perhitungan jumlah bahan baku juga menyebabkan pihak PPIC kesulitan
dalam menghitung bahan baku yang harus tersedia di dalam gudang.
Dalam rangka Kerja Praktek ini, LPB Mitra Bersama memberikan tugas
untuk membantu memberikan pelayanan dari lembaga berupa memfasilitasi
teknologi informasi bisnis. Fasilitasi tersebut berupa pembuatan aplikasi
penentuan harga jual produk dan stok bahan baku untuk CV Lancar Jaya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan dalam membuat aplikasi penentuan harga jual produk dan stok
3
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dapat dibuat batasan
masalah sebagai berikut:
1. Aplikasi dibuat dalam bentuk desktop.
2. Aplikasi ini tidak membahas mengenai penjualan dan akuntansi perusahaan
terkait.
1.4 Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah dan batasan masalah di atas maka
tujuan dari Kerja Praktek ini adalah menghasilkan aplikasi penentuan harga jual
produk dan stok bahan baku pada CV. Lancar Jaya.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat oleh LPB Mitra Bersama Surabaya dari
pembuatan Kerja Praktek ini, antara lain:
1. Membantu LPB Mitra Bersama memberikan layanan bisnis kepada CV.
Lancar Jaya berupa memfasilitasi teknologi informasi bisnis.
2. Membantu CV. Lancar Jaya dalam menentukan harga jual produk dan stok
bahan baku.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini digunakan untuk
menjelaskan penulisan laporan pada tiap bab. Sistematika penulisan kerja praktek
dapat dijelaskan pada paragraf di bawah ini.
Bab pertama pendahuluan menjelaskan tentang latar belakang masalah,
menjelaskan batasan masalah dari sistem yang dibuat agar tidak menyimpang dari
ketentuan yang ditetapkan. Selanjutnya menjelaskan tujuan pembuatan sistem
serta manfaat yang diperoleh hingga diakhiri dengan sistematika penulisan
laporan.
Bab kedua gambaran umum CV. Lancar Jaya menjelaskan mengenai
gambaran umum CV. Lancar Jaya. Gambaran umum ini di mulai dari sejarah,
struktur organisasi dan bidang usaha CV. Lancar Jaya. Gambaran umum ini
digunakan untuk menjelaskan kepada pembaca tentang sejarah dan struktur
organisasi CV. Lancar Jaya.
Bab ketiga landasan teori menjelaskan mengenai teori yang berkaitan
dalam penyelesaian laporan yaitu tentang sistem, aplikasi, analisis dan
perancangan sistem, Database, Database Management System (DBMS) dan
persediaan bahan baku. Teori-teori tersebut diperlukan untuk memecahkan
masalah di dalam aplikasi persediaan CV. Lancar Jaya.
Bab keempat deskripsi pekerjaan menjelaskan mengenai pekerjaan yang
dilakukan selama kerja praktek yaitu menganalisis sistem, mendesain sistem,
mengimplementasikan sistem, dan melakukan pembahasan terhadap implementasi
sistem. Mendesain sistem dimulai dari System Flow, Context Diagram, Diagram
Jenjang Proses, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD)
dan desain input/output (I/O).
Bab kelima penutup menjelaskan kesimpulan dan saran dari aplikasi
yang telah dibuat. Saran dapat digunakan untuk perbaikan dan pengembangan
5 BAB II
GAMBARAN UMUM CV. LANCAR JAYA
2.1Sejarah CV. Lancar Jaya
CV. Lancar Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur
pembuatan garu mesin traktor. Perusahaan ini berawal dari usaha rumahan yang
bergerak di bidang pengelasan pagar. Namun pada perkembangannya, usaha ini
mendapatkan beberapa kepercayaan dalam mengerjakan onderdil otomotif. Dari
kepercayaan inilah, akhirnya usaha tersebut berkembang menjadi perusahaan
menengah hingga menjadi pemasok garu mesin traktor pada PT. Yanmar
Indonesia. Pada saat ini, CV. Lancar Jaya sudah mendapat order dari AHM Astra
untuk memproduksi spare part sepeda motor.
Perkembangan yang sangat pesat ini menjadikan proses bisnis di dalam
perusahaan tersebut menjadi bertambah komplek. Proses yang sebelumnya
bersifat manual maka berangsur-angsur menjadi proses terkomputerisasi. Hal ini
dilakukan agar mendapatkan proses dan hasil yang efisien dan efektif. Selain
memakai proses terkomputerisasi, perusahaan juga melakukan pembenahan pada
bidang sumber daya manusia. Pembenahan tersebut dengan melakukan pelatihan
dan kerja sama dengan pihak luar seperti LPB Mitra Bersama.
2.2Struktur Organisasi CV. Lancar Jaya
Struktur organisasi CV. Lancar Jaya terdiri dari:
Ketua : adalah yang bertanggung jawab untuk mengordinir dan secara aktif
PPIC : adalah yang bertanggung jawab mengelola dan merencanakan proses
produksi serta mengontrol stok bahan baku.
Gudang : adalah yang bertanggung jawab mengontrol stok bahan baku dan
pembelian bahan baku.
Produksi : adalah yang bertanggung jawab mengelola produksi barang jadi.
Keuangan : adalah yang bertanggung jawab mengatur keuangan perusahaan.
Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi CV. Lancar jaya dapat dilihat pada
gambar 2.1.
Gambar 2.1 Struktur Organisasi CV. Lancar Jaya
2.3Bidang Usaha CV. Lancar Jaya
CV. Lancar Jaya bergerak pada bidang manufaktur pembuatan garu
mesin traktor. Dalam perkembangannya, CV. Lancar Jaya juga memproduksi
spare part sepeda motor seperti foot step, jagang motor dan rangka setir. Ketua
PPIC
Gudang Produksi
7 BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Sistem
Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005), definisi sistem dapat
dibagi menjadi dua pendekatan yaitu pendekatan secara prosedur dan komponen.
Menurut pendekatan prosedur, sistem adalah kumpulan dari beberapa prosedur
yang mempunyai tujuan tertentu Menurut pendekatan komponen, sistem adalah
kumpulan dari beberapa komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan
tertentu.
Dalam perkembangannya, sistem dibedakan menjadi dua jenis yaitu
sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang
dihubungkan dengan arus sumber data luar dan tidak mempunyai elemen
pengendali. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak mempunyai elemen
pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.
3.2 Sistem Informasi
Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005), data adalah fakta-fakta
atau kejadian-kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode tertentu.
Data masih belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat mempunyai
arti, data tersebut harus diolah sedemikian rupa hingga dapat digunakan dengan
baik. Hasil pengolahan data inilah yang disebut dengan informasi. Secara ringkas,
informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya.
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan
3.3 Analisis dan Perancangan Sistem
Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi
dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan,
sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Perancangan sistem merupakan
penguraian suatu sistem yang utuh ke dalam bagian komputerisasi, mulai dari
mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan hingga mendapatkan hasil atau
tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan
operasional dalam membangun aplikasi. Menurut Kendall dan Kendall (2010),
analisis dan perancangan sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang dan
mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai
melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.
3.3.1 Data Flow Diagram (DFD)
Pada tahap ini penggunaan notasi dapat membantu komunikasi dengan
pemakai sistem untuk memahami sistem tersebut secara logika. Diagram yang
menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem ini
dikenal dengan Diagram Arus Data. DFD berfungsi menggambarkan proses aliran
data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah
yang memungkinkan untuk melakukan dekomposisi, mempartisi atau membagi
sistem ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih sederhana. DFD fokus
pada aliran data dari dan ke dalam sistem serta memproses data tersebut (Kendall
dan Kendall, 2010). Simbol-simbol dasar dalam DFD antara lain:
9
External Entity adalah sesuatu yang berada di luar sistem yang dapat berupa
organisasi, orang, bagian lain ataupun sistem lain yang berada di lingkungan
luar yang memberikan pengaruh berupa input atau menerima output dari
sistem.
2. Process
Data simbol tersebut akan dituliskan process yang dikerjakan oleh sistem
yaitu transformasi aliran data yang keluar. Satu process memiliki satu atau dua
lebih input data yang menghasilkan satu atau lebih output data.
3. Data Flow
Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan tanda anak panah dan garisnya
diberi nama aliran data yang bersangkutan. Aliran data yang di maksud adalah
aliran data yang masuk maupun yang keluar dari sistem.
4. Data Store
Dalam Data Store akan dilakukan proses penyimpanan data, proses tersebut
dapat memasukkan data ke dalam file atau mengambil data dari file. Simpanan
file ini berupa disk, hardisk dan lain-lain.
3.3.2 Entity Relationship Diagram (ERD)
Proses reverse engineering terhadap suatu basis data menjadi suatu
kebutuhan bagi perancang bagi perancang basis data untuk mengetahui struktur
daru sebuah basis data. Struktur tersebut biasanya dimodelkan dalam bentuk ERD.
Penggambaran struktur basis data dalam sebuah ERD dapat menggunakan
berbagai notasi agar menjadi mudah dimengerti. ERD dibagi menjadi dua macam
yaitu Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).
Entity adalah sesuatu yang mudah diidentifikasikan. Sebuah entity bisa berupa
obyek, tempat, orang, konsep atau aktifitas.
2. Attribute
Attribute adalah penjelasan-penjelasan dari entity yang membedakan dengan
entity lainnya. Attribute juga berupa sifat-sifat dari sebuah entity.
3. Relationship
Relationship adalah penghubung antara satu entity dengan entity yang lain
merupakan bagian yang sangat penting didalam mendesain database. Ada
empat tipe relationship yang dikenal yaitu:
a. One-to-one Relationship
Jenis hubungan antar tabel yang menggunakan secara bersama sebuah
kolom primary key. Jenis hubungan ini tergolong jarang digunakan,
kecuali untuk alasan keamanan atau kecepatan akses data.
b. One-to-Many Relationship
Jenis hubungan antar tabel di mana satu record pada satu tabel terhubung
dengan beberapa record pada tabel lain. Jenis hubungan ini termasuk yang
paling sering digunakan.
c. Many-to-Many Relationship
Jenis hubungan antar tabel di mana beberapa record pada satu tabel
terhubung dengan beberapa record pada tabel lain.
d. Many-to-One Relationship
Jenis hubungan antar tabel di mana beberapa record pada satu tabel
terhubung dengan satu record pada tabel lain.
11
Key adalah suatu property yang menentukan apakah suatu kolom pada tabel
sangat penting atau tidak. Terdiri atas primary key, candidate key, alternate
key dan composite key.
3.4 Database
Menurut Marlinda (2004), database adalah suatu susunan atau kumpulan
data operasional lengkap dari satu organisasi atau perusahaan yang di organisir
atau di kelola dan di simpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode
tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal
yang diperlukan pemakainya. Penyusunan satu database digunakan untuk
mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redudansi dan
inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi,
multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi
(kesatuan) dan masalah data independence (kebebasan data).
Menurut Marlinda (2004), sistem basis data adalah suatu sistem
menyusun dan mengelola data-data menggunakan komputer untuk menyimpan
atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi
sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk
proses mengambil keputusan.
Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu
perangkat keras (hardware), sistem operasi (operating system), basis data
(database), sistem pengelola basis data (DBMS), pemakai (user) dan aplikasi lain
(bersifat opsional). Keuntungan sistem basis data adalah:
1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas
2. Mencegah ketidakkonsistenan.
8. Data bersifat mandiri (data independence).
9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus
akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan
data dan pemeliharaan data.
Kerugian sistem basis data adalah:
1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.
2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.
3. Perangkat lunaknya mahal.
4. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.
3.5 Database Management System
Menurut Marlinda, Database Management System (DBMS) adalah
kumpulan file yang saling terkait dan program untuk pengelolaanya. Basis Data
adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam
suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan
melaporkan data dalam basis data.
Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah:
13
Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang
diekspresikan dengan satu bahasa khusu yang disebut DDL. Hasil kompilasi
perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan didalam file khusus yang
disebut data dictionary directory.
2. Data Manipulation Language (DML)
Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data
sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.
3. Query
Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian
DML yang digunakan untuk pengambilan informasi
DBMS memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Data Definition
DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data.
2. Data Manipulation
DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk
mengakses data.
3. Data Security dan Integrity
DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh
DBA.
4. Data Recovery dan Concurrency
a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis
data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk dan
b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkruen yaitu bila
satu data di akses secara besama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada
saat yang bersamaan.
5. Data Dictionary
DBMS harus menyediakan data dictionary.
3.6 Persediaan Bahan Baku
Menurut Sofjan Assauri (2004), persediaan adalah suatu aktiva yang
meliputi barang-barang milik perusahaan yang dimaksud untuk di jual dalam
suatu periode usaha yang normal atau persediaan bahan baku yang menunggu
penggunaannya dalam suatu proses produksi. Menurut Freddy Rangkuty (2004),
suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk
di jual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang
masih dalam pengerjaan atau proses produksi, ataupun persediaan bahan baku
15 BAB IV
DESKRIPSI PEKERJAAN
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan pada
saat kerja praktek di CV. Lancar Jaya, secara garis besar permasalahan dalam
perusahaan ini berada pada bagian produksinya. Permasalahan tersebut adalah
pada perhitungan perencanaan produksi yang masih sering kali mengalami
kekeliruan sehingga perhitungan produksi salah. Hal ini menyebabkan waktu
proses produksi menjadi tertunda.
Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan
yang ada dan mempelajari serta mengatasi masalah tersebut. Permasalahan pada
CV. Lancar Jaya yaitu mengenai masalah perhitungan penentuan harga produk.
Untuk mengatasi masalah yang ada di atas maka diperlukan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Menganalisis sistem
2. Mendesain sistem
3. Mengimplementasikan sistem
4. Melakukan pembahasan terhadap implementasi sistem
Pada langkah-langkah tersebut diatas, ditujukan untuk dapat menemukan solusi
dari permasalahan yang ada pada CV. Lancar Jaya. Untuk lebih jelasnya dapat
dijelaskan pada sub bab dibawah ini.
4.1 Menganalisis Sistem
Menganalisis sistem adalah langkah awal untuk membuat sistem yang
yang ada dalam CV. Lancar Jaya khususnya mengenai penanganan proses
produksi. Untuk dapat membuat sistem yang baru, penulis harus mengetahui alur
perencanaan proses produksi yang masih digunakan sampai saat ini. Maka
dibuatlah document flow yang berfungsi untuk mengetahui secara detail alur
perencanaan produksi tersebut.
Ketika pelanggan memesan barang ke CV. Lancar Jaya melalui telepon,
maka admin penjualan bertugas untuk mencatat pemesanan tersebut. Biasanya
pelanggan melakukan pemesanan beberapa macam barang jadi dengan jumlah
pesan yang berbeda-beda. Staf penjualan memberikan daftar pemesanan tersebut
ke bagian PPIC. PPIC akan membuat daftar bahan baku dari daftar pemesanan
yang sudah ada. Daftar bahan baku ini nantinya akan menjadi acuan dalam
pembelian bahan baku.
Proses selanjutnya, daftar bahan baku tersebut akan menjadi acuan dalam
membuat daftar proses dan mesin. Daftar proses dan mesin akan menjadi acuan
dalam menentukan harga jual produk. Oleh sebab itu, dalam menentukan harga
jual produk memerlukan penurunan proses dari bahan baku hingga proses dan
mesin yang diperlukan dalam pembuatan barang jadi tersebut. Proses tersebut
17
Gambar 4.1 Document Flow Menentukan harga jual produk
4.2 Mendesain Sistem
Setelah melakukan analisis sistem maka selanjutnya melakukan desain
lebih efektif dan terkomputerisasi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam desain
Ketujuh langkah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
1. System Flow
System Flow adalah rancangan tentang sistem yang akan dibangun. System
Flow pada aplikasi ini dapat dibagi menjadi lima (5) yang akan dijelaskan
pada sub bab berikut.
a. System flow mencatat data master
Pada system flow mencatat data master, menjelaskan salah satu dari
beberapa data master yang harus dimasukkan sebelum terjadi transaksi.
Data master yang harus dimasukkan adalah data pelanggan, data barang
jadi, data bahan baku, data proses bahan baku, data mesin, data tenaga
kerja, data jenis biaya tambahan dan data user. System flow ini
menjelaskan bahwa untuk dapat mencatat data master maka terlebih
dahulu memasukkan data secara manual. Setelah itu, sistem akan
melakukan proses penyimpanan ke dalam tabel barang jadi. Desain system
19
System flow mencatat data master ini terdiri dari delapan (8) data master,
dimana system flow tiap-tiap data master tersebut memiliki kemiripan
model yang hampir sama. Oleh sebab itu, system flow mencatat data
master ini hanya mencantumkan satu model saja. Data master yang harus
dicatat adalah data barang jadi, bahan baku, mesin, pelanggan, proses,
tenaga kerja, biaya tambahan dan user.
Gambar 4.2 System flow mencatat data master
b. System flow mencatat transaksi pemesanan
Pada system flow mencatat transaksi pemesanan, menjelaskan bahwa
transaksi pemesanan dimulai dengan memasukkan data pemesanan. Data
pemesanan diperoleh dari pelanggan. Untuk dapat memasukkan data
pemesanan, maka data pelanggan dan data barang jadi harus dimasukkan
terlebih dahulu. Hal ini disebabkan data tersebut menjadi pijakan dalam
dalam tabel pemesanan dan detil_pesan hingga selanjutnya akan diproses
penyusunan bahan baku.
Gambar 4.3 System flow mencatat transaksi pemesanan
c. System flow menentukan kebutuhan bahan baku
Pada system flow menentukan kebutuhan bahan baku, menjelaskan bahwa
penyusunan bahan baku dari sebuah barang jadi memerlukan data
kebutuhhan bahan baku. Data kebutuhan bahan baku akan diverifikasi
terlebih dahulu dengan melihat data dari tabel kebutuhan bahan baku. Jika
data tersebut belum pernah disusun maka data kebutuhan bahan baku
tersebut harus disusun kemudian disimpan dalam tabel kebutuhan bahan
baku. Namun jika data kebutuhan bahan baku tersebut sudah pernah
21
system flow menentukan kebutuhan bahan baku dapat dilihat pada gambar
4.4.
Gambar 4.4 System flow menentukan kebutuhan bahan baku
d. System flow menentukan proses dan mesin
Pada system flow menentukan proses dan mesin, menjelaskan bahwa
penyusunan proses dari bahan baku memerlukan data proses bahan baku.
tabel proses bahan baku dan tabel mesin. Jika data tersebut belum pernah
disusun maka data proses bahan baku tersebut harus disusun kemudian
disimpan dalam tabel proses bahan baku. Namun jika data proses bahan
baku tersebut sudah pernah disusun maka sistem tidak perlu
menyimpannya lagi dalam tabel. Desain system flow menentukan proses
dan mesin dapat dilihat pada gambar 4.5.
23
e. System flow menentukan biaya
Pada system flow menentukan biaya menjelaskan bahwa dalam
menentukan biaya termasuk melakukan pencetakan laporan perhitungan.
Laporan perhitungan diambil dari tabel kebutuhan bahan baku,
pemesanan, barang jadi, bahan baku, proses, mesin, tenaga kerja dan jenis
biaya tambahan. Desain system flownya dapat dilihat pada gambar 4.6.
2. Context Diagram
Context Diagram adalah gambaran menyeluruh dari DFD. Di dalam Context
Diagram terdapat tiga (3) External Entity yaitu Staf Penjualan, Staf Gudang
dan PPIC. Untuk lebih jelasnya dapat melihat gambar 4.7 Data Flow Diagram
Level Context. Pada gambar di bawah menjelaskan bahwa terdapat tiga (3)
entity yaitu PPIC, Staf Penjualan dan Staf Gudang. PPIC memasukkan data
barang jadi, data kebutuhan bahan baku, data proses, data tenaga kerja, data
proses bahan baku, data mesin, data user dan data biaya tambahan. Staf
penjualan memasukkan data pelanggan dan data pemesanan. Staf gudang
memasukkan data bahan baku.
Gambar 4.7 Context Diagram
3. Diagram Jenjang Proses
Diagram Jenjang Proses adalah sarana dalam melakukan desain dan teknik
dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi.
25
tentang fungsi-fungsi yang ada didalam sistem tersebut. Diagram Jenjang
Proses dapat dilihat pada gambar 4.8.
Ga
mbar
4.
8
Dia
gr
am
Je
njang
P
ros
4. Data Flow Diagram (DFD)
DFD adalah sarana yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem
yang tersetruktur. DFD dapat menggambarkan seluruh kegiatan yang terdapat
Ga
mbar
4.
9
DFD
L
eve
l
27
pada sistem secara jelas. Selain itu DFD juga mampu menggambarkan
komponen dan aliran data antar komponen yang terdapat pada sistem yang
dikembangkan. Pada DFD Level 0 ini terdapat tiga (3) External Entity yaitu
PPIC, Staf Penjualan dan Staf Gudang. Sub proses yang terjadi pada DFD
Level 0 ini adalah mencatat transaksi pemesanan, menentukan kebutuhan
bahan baku, menentukan proses dan mesin serta menentukan biaya. Tabel
yang terlibat antara lain bahan baku, barang jadi, mesin, tenaga kerja, proses,
user, biaya tambahan, proses bahan baku, pemesanan dan pelanggan. Desain
DFD Level 0 dapat dilihat pada gambar 4.9. Sub proses pada DFD Level 0
akan diturunkan lagi menjadi sub proses pada DFD Level 1. Desain DFD
Level 1 mengelola data master dapat dilihat pada gambar 4.10.
Pada DFD Level 1 mengelola data master terdapat delapan (8) sub proses
yaitu mengelola data bahan baku, mengelola data barang jadi, mengelola data
mesin, mengelola data pelanggan, mengelola data tenaga kerja, mengelola
data proses, mengelola data biaya tambahan, dan mengelola data user. Sub
proses mengelola data bahan baku berfungsi untuk mengelola data-data bahan
baku. Sub proses mengelola data barang jadi berfungsi untuk mengelola
data-data barang jadi. Sub proses mengelola data-data mesin berfungsi untuk mengelola
data-data mesin. Sub proses mengelola data pelanggan berfungsi untuk
mengelola data-data pelanggan. Sub proses mengelola data tenaga kerja
berfungsi untuk mengelola data-data tenaga kerja. Sub proses mengelola data
proses berfungsi untuk mengelola data-data proses. Sub proses mengelola data
biaya tambahan berfungsi untuk mengelola data-data biaya tambahan. Sub
Gambar 4.10 DFD Level 1 Mengelola Data Master
Pada DFD Level 1 mencatat transaksi pemesanan terdapat dua (2) sub proses
yaitu menyimpan data pemesanan dan menampilkan data pemesanan. Sub
proses menyimpan data pemesanan berfungsi untuk menyimpan data-data
pemesanan. Sub proses menampilkan data pemesanan berfungsi untuk
menampilkan data-data pemesanan pada sistem. DFD Level 1 mencatat
29
Gambar 4.11 DFD Level 1 mencatat transaksi pemesanan
Gambar 4.12 DFD Level 1 menentukan kebutuhan bahan baku
Pada DFD Level 1 menentukan kebutuhan bahan baku terdapat tiga (3) sub
baku, dan menyusun bahan baku. Sub proses memverifikasi bahan baku
berfungsi untuk melakukan verifikasi bahan baku dari setiap barang jadi. Sub
proses menampilkan hasil verifikasi bahan baku berfungsi untuk menampilkan
hasil verifikasi bahan baku yang telah dilakukan pada sub proses sebelumnya.
Sub proses menyusun bahan baku berfungsi untuk melakukan penyusunan
bahan baku dari setiap barang jadi.
Gambar 4.13 DFD Level 1 menentukan proses bahan baku
Pada DFD Level 1 menentukan proses bahan baku terdapat tiga (3) sub proses
yaitu memverifikasi proses bahan baku, menampilkan hasil verifikasi proses
bahan baku, dan menyusun proses bahan baku. Sub proses memverifikasi
proses bahan baku berfungsi untuk melakukan verifikasi proses bahan baku
dari setiap bahan baku. Sub proses menampilkan hasil verifikasi proses bahan
31
telah dilakukan pada sub proses sebelumnya. Sub proses menyusun proses
bahan baku berfungsi untuk melakukan penyusunan proses bahan baku dari
setiap bahan baku.
Gambar 4.14 DFD Level 1 menentukan biaya
Pada DFD Level 1 menentukan biaya terdapat tiga (3) sub proses yaitu
menyimpan data biaya tambahan, menghitung harga jual, dan menampilkan
harga jual. Sub proses menyimpan data biaya tambahan berfungsi untuk
menyimpan data-data biaya tambahan yang melekat pada barang jadi. Sub
proses menghitung harga jual berfungsi untuk menghitung harga jual produk.
Sub proses menampilkan harga jual berfungsi sebagai menampilkan harga
jual. DFD Level 1 menentukan biaya dapat dilihat pada gambar 4.14.
DFD Level berikutnya adalah DFD Level 1 membuat laporan stok terdapat
laporan stok bahan baku, dan mencetak laporan stok bahan baku. Sub proses
membuat laporan stok bahan baku berfungsi untuk mengambil data laporan
dari tabel bahan baku. Sub proses menampilkan laporan stok bahan baku
berfungsi untuk menampilkan laporan stok bahan baku. Sub proses mencetak
laporan stok bahan baku berfungsi untuk mencetak laporan stok bahan baku.
Gambar 4.15 DFD Level 1 membuat laporan stok
DFD Level berikutnya adalah DFD Level 1 membuat laporan harga jual
produk terdapat tiga (3) sub proses yaitu membuat laporan harga jual produk,
menampilkan laporan harga jual produk, dan mencetak laporan harga jual
produk. Sub proses membuat laporan harga jual produk berfungsi untuk
mengambil data laporan. Sub proses menampilkan laporan harga jual produk
berfungsi untuk menampilkan laporan harga jual produk. Sub proses mencetak
laporan harga jual produk berfungsi untuk mencetak laporan harga jual
33
Gambar 4.16 DFD Level 1 membuat laporan harga jual produk
5. ERD
a. Conceptual Data Model (CDM)
CDM dari aplikasi penentuan harga jual produk dan bahan baku terdapat
10 tabel yaitu tabel barang jadi, jenis biaya tambahan, detil pesan,
pemesanan, pelanggan, kebutuhan bahan baku, bahan baku, tenaga kerja,
mesin, dan proses. CDM Aplikasi Penentuan Harga Jual dan Stok Bahan
Baku dapat dilihat pada gambar 4.17.
b. Physical Data Model (PDM)
PDM dari aplikasi penentuan harga jual produk dan bahan baku terdapat
6. DBMS
Field Type Data Lenght Constraint
NamaUser Varchar 50
Password Varchar 50
Status Varchar 50
b. Tabel Bahan Baku
Primary Key : KodeBahanBaku
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data bahan baku
Tabel 4.2 Struktur Tabel Bahan Baku
Field Type Data Lenght Constraint
KodeBahanBaku Varchar 20 Primary Key
NamaBahanBaku Varchar 20
Primary Key : IdTenagaKerja
Foreign Key : KodeMesin dari Tabel Mesin
37
Tabel 4.3 Struktur Tabel Tenaga Kerja
Field Type Data Lenght Constraint
IdTenagaKerja Varchar 5 Primary Key
KodeMesin Varchar 20 Foreign Key
NamaTenagaKerja Varchar 20
d. Tabel Mesin
Primary Key : KodeMesin
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data mesin
Tabel 4.4 Struktur Tabel Mesin
Field Type Data Lenght Constraint
KodeMesin Varchar 20 Primary Key
NamaMesin Varchar 30
JumlahTenagaKerja Int
Harga Decimal 10,3
e. Tabel Proses
Primary Key : IdProses
Foreign Key : KodeMesin dari tabel Mesin
Fungsi : Menyimpan data proses
Tabel 4.5 Struktur Tabel Proses
Field Type Data Lenght Constraint
IdProses Varchar 20 Primary Key
KodeMesin Varchar 20 Foreign Key
NamaProses Varchar 20
BiayaProses Int
f. Tabel Pelanggan
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data pelanggan
Tabel 4.6 Struktur Tabel Pelanggan
Field Type Data Lenght Constraint
IdPelanggan Varchar 20 Primary Key
NamaPelanggan Varchar 50
g. Tabel Jenis Biaya Tambahan
Primary Key : IdJenisBiayaTambahan
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data jenis biaya tambahan
Tabel 4.7 Struktur Tabel Jenis Biaya Tambahan
Field Type Data Lenght Constraint
IdJenisBiayaTambahan Varchar 20 Primary Key
NamaJenisBiayaTambahan Varchar 30
h. Tabel Pemesanan
Primary Key : NoTransaksi
Foreign Key : IdPelanggan
Fungsi : Menyimpan data pemesanan
Tabel 4.8 Struktur Tabel Pemesanan
Field Type Data Lenght Constraint
NoTransaksi Varchar 20 Primary Key
IdPelanggan Varchar 20 Foreign Key
TglTransaksi Datetime
Total Int
NoSuratOrder Varchar 20
39
Primary Key : KodeBarangjadi
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data barang jadi
Tabel 4.9 Struktur Tabel Barang Jadi
Field Type Data Lenght Constraint
KodeBarangJadi Varchar 20 Primary Key
NamaBarangJadi Varchar 30
Deskripsi Varchar 500
Foto Image
UkuranBarangJadi Varchar 20
j. Tabel Detil Pesan
Primary Key : KodeBarangJadi, NoTransaksi
Foreign Key : KodeBarangJadi, NoTransaksi
Fungsi : Menyimpan data detil pesan
Tabel 4.10 Struktur Tabel Detil Pesan
Field Type Data Lenght Constraint
KodeBarangJadi Varchar 20 PK, FK
NoTransaksi Varchar 20 PK, FK
Primary Key : KodeBarangJadi, KodeBahanBaku, NoTransaksi, IdProses
Foreign Key : KodeBarangJadi, KodeBahanBaku, NoTransaksi, IdProses
Fungsi : Menyimpan data proses bahan baku
Field Type Data Lenght Constraint
KodeBarangJadi Varchar 20 PK, FK
KodeBahanBaku Varchar 20 PK, FK
Primary Key : KodebarangJadi, KodeBahanBaku, NoTransaksi
Foreign Key : KodebarangJadi, KodeBahanBaku, NoTransaksi
Fungsi : Menyimpan data kebutuhan bahan baku
Tabel 4.12 Struktur Tabel Kebutuhan Bahan Baku
Field Type Data Lenght Constraint
KodeBarangJadi Varchar 20 PK, FK
KodeBahanBaku Varchar 20 PK, FK
Primary Key : IdJenisBiayaTambahan, KodeBarangJadi, NoTransaksi
Foreign Key : IdJenisBiayaTambahan, KodeBarangJadi, NoTransaksi
Fungsi : Menyimpan data kebutuhan bahan baku
Tabel 4.13 Struktur Tabel Detil Biaya Tambahan
Field Type Data Lenght Constraint
IdJenisBiayaTambahan Varchar 20 PK, FK
KodeBarangJadi Varchar 20 PK, FK
NoTransaksi Varchar 20 PK, FK
41
7. Desain Input Output
a. Halaman Login
Halaman Login adalah halaman tampilan awal dari aplikasi yang nantinya
akan dijalankan. Pada halaman ini, user diharuskan untuk memasukkan
nama user dan password kemudian menekan tombol login.
Gambar 4.19 Halaman Login
b. Halaman Utama
Halaman utama ini digunakan pengguna untuk memilih menu yang akan
digunakan. Halaman ini terdiri dari beberapa menu yang digunakan untuk
menuju ke menu selanjutnya.
c. Halaman Pelanggan
Halaman ini digunakan untuk menambah, mengubah dan menghapus data
pelanggan. Pengguna yang sudah masuk ke aplikasi dapat memasukkan
data pelanggan dengan memasukkan data ID Pelanggan dan Nama
Pelanggan kemudian menekan tombol Insert. Tombol Update digunakan
untuk merubah data pelanggan sedangkan tombol delete digunakan untuk
menghapus data pelanggan. Tombol close digunakan untuk kembali ke
menu utama. Halaman pelanggan dapat dilihat pada gambar 4.21.
43
d. Halaman Mesin
Halaman ini digunakan untuk menambah, mengubah dan menghapus data
mesin. Pengguna yang sudah masuk ke aplikasi dapat memasukkan data
mesin dengan memasukkan data ID Mesin, Nama Mesin, Jumlah Tenaga
Kerja dan Biaya Tenaga Kerja kemudian menekan tombol Insert. Tombol
Update digunakan untuk merubah data mesin sedangkan tombol delete
digunakan untuk menghapus data mesin. Tombol close digunakan untuk
kembali ke menu utama. Halaman mesin dapat dilihat pada gambar 4.22.
Gambar 4.22 Halaman Mesin
e. Halaman Tenaga Kerja
Halaman ini digunakan untuk menambah, mengubah dan menghapus data
data tenaga kerja dengan memasukkan data ID Tenaga Kerja, Nama
Tenaga Kerja dan memilih Nama Mesin kemudian menekan tombol Insert.
Tombol Update digunakan untuk merubah data tenaga kerja sedangkan
tombol delete digunakan untuk menghapus data mesin. Tombol close
digunakan untuk kembali ke menu utama.
Gambar 4.23 Halaman Tenaga Kerja
f. Halaman Proses
Halaman ini digunakan untuk menambah, mengubah dan menghapus data
proses. Pengguna yang sudah masuk ke aplikasi dapat memasukkan data
proses dengan memasukkan data ID Proses, Nama Proses, Biaya Proses
dan memilih Nama Mesin kemudian menekan tombol Insert. Tombol
Update digunakan untuk merubah data proses sedangkan tombol delete
digunakan untuk menghapus data proses. Tombol close digunakan untuk
45
Gambar 4.24 Halaman Proses
g. Halaman Barang Jadi
Halaman ini digunakan untuk menambah, mengubah dan menghapus data
barang jadi. Pengguna yang sudah masuk ke aplikasi dapat memasukkan
data barang jadi dengan memasukkan data Kode Barang Jadi, Nama
Barang Jadi, Ukuran Barang Jadi, Deskripsi Barang Jadi dan memilih foto
barang jadi kemudian menekan tombol Insert. Tombol Update digunakan
untuk merubah data barang jadi sedangkan tombol delete digunakan untuk
menghapus data barang jadi. Tombol close digunakan untuk kembali ke
Gambar 4.25 Halaman Barang Jadi
h. Halaman Bahan Baku
Halaman ini digunakan untuk menambah, mengubah dan menghapus data
bahan baku. Pengguna yang sudah masuk ke aplikasi dapat memasukkan
data bahan baku dengan memasukkan data Kode Bahan Baku, Nama
Bahan Baku, Ukuran, Hasil, Harga dan Stok kemudian menekan tombol
Insert. Tombol Update digunakan untuk merubah data bahan baku
sedangkan tombol delete digunakan untuk menghapus data bahan baku.
47
Gambar 4.26 Halaman Bahan Baku
i. Halaman Pemesanan
Halaman ini digunakan untuk menambah, mengubah dan menghapus data
pemesanan. Pengguna yang sudah masuk ke aplikasi dapat memasukkan
data pemesanan dengan memasukkan data No Surat Order, No Transaksi,
memilih Nama Pelanggan, Tanggal Transaksi, memilih Barang Jadi,
Persen Profit, Persen Admin dan Jumlah Order. Tombol Tambah untuk
menambah barang jadi sedangkan tombol Delete untuk mengurangi barang
jadi dalam pemesanan. Kemudian tombol Insert digunakan untuk
memasukkan dalam pemesanan. Halaman pemesanan dapat dilihat pada
gambar 4.27.
j. Halaman Jenis Biaya Tambahan
Halaman ini digunakan untuk menambah, mengubah dan menghapus data
biaya tambahan. Pengguna yang sudah masuk ke aplikasi dapat
Tambahan dan Nama Biaya Tambahan kemudian menekan tombol Insert.
Tombol Update digunakan untuk merubah data biaya tambahan sedangkan
tombol delete digunakan untuk menghapus data biaya tambahan. Tombol
close digunakan untuk kembali ke menu utama. Halaman jenis biaya
tambahan dapat dilihat pada gambar 4.28.
Gambar 4.27 Halaman Pemesanan
49
k. Halaman Memilih Detil Pemesanan
Halaman ini digunakan untuk memilih barang jadi yang akan di susun
bahan bakunya. Pengguna memilih barang jadi tersebut dengan
menggunakan double click.
Gambar 4.29 Halaman Memilih Detil Pemesanan
l. Halaman Menentukan Harga
Halaman ini untuk menyusun bahan baku pada setiap barang jadi.
Penyusunan bahan baku terdiri dari nama bahan baku dan jumlah butuh
bahan baku tersebut. Tombol Tambah digunakan untuk menambahkan
penyusun barang jadi tersebut. Halaman menentukan harga dapat dilihat
pada gambar 4.30.
m. Halaman Menentukan Proses
Halaman ini untuk menyusun proses pada setiap barang jadi. Penyusunan
proses terdiri dari nama proses dan jumlah proses tersebut. Tombol
Tambah digunakan untuk menambahkan penyusun bahan baku tersebut.
Gambar 4.30 Halaman Menentukan Harga
Gambar 4.31 Halaman Menentukan Proses
n. Halaman User
Halaman ini digunakan untuk menambah, mengubah dan menghapus data
51
dengan memasukkan data Nama User, Password dan memilih Status
kemudian menekan tombol Insert. Tombol Update digunakan untuk
merubah data user sedangkan tombol delete digunakan untuk menghapus
data user. Tombol close digunakan untuk kembali ke menu utama.
Gambar 4.32 Halaman User
4.3 Mengimplementasikan Sistem
Sistem yang digunakan untuk dapat menjalankan aplikasi ini sebagai berikut :
a. Software Pendukung
1. Sistem Operasi Microsoft Windows 7 Professional.
2. Microsoft SQL Server 2008 Express.
3. Power Designer 6.
4. Microsoft Visio 2007.
5. Microsoft Visual Basic .NET 2010.
b. Hardware Pendukung
2. RAM 2GB.
3. VGA Standar.
4.4 Melakukan Pembahasan terhadap Implementasi Sistem
Implementasi sistem digunakan untuk menggambarkan jalannya sistem
yang sudah dibuat. oleh sebab itu, pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah
pengoperasian aplikasi.
a. Halaman Login
Halaman Login adalah halaman tampilan awal dari aplikasi yang nantinya
akan dijalankan. Pada halaman ini, user diharuskan untuk memasukkan nama
user dan password kemudian menekan tombol login. Tipe password dalam
halaman login menggunakan format “x”. Hal itu bertujuan menghindari orang
lain mengetahui password tersebut. Tampilan halaman login dapat dilihat
pada gambar 4.33.
53
Jika user salah dalam memasukkan nama user dan password maka user tidak
akan bisa masuk ke aplikasi. Namun jika nama user dan password yang
dimasukkan benar, maka user dapat mengakses halam menu utama.
b. Halaman Utama
Halaman utama ini adalah tampilan ketika seorang user yang telah masuk ke
dalam aplikasi. Dalam halaman ini user dapat memilih menu yang tersedia
dengan menekan tombol pada halaman. Menu aplikasi digolongkan menjadi 3
yaitu menu master, transaksi dan laporan. Tampilan halaman utama dapat
dilihat pada gambar 4.34.
Gambar 4.34 Halaman Utama
c. Halaman Pelanggan
Halaman Pelanggan digunakan untuk memasukkan pelanggan dari CV.
Lancar Jaya. Untuk dapat memasukkan data pelanggan, pengguna harus
pengguna juga dapat melakukan update dan delete pada data pelanggan.
Tampilan halaman pelanggan dapat dilihat pada gambar 4.35.
Gambar 4.35 Halaman Pelanggan
d. Halaman Mesin
Halaman mesin ini digunakan untuk memasukkan data mesin yang ada
didalam CV. Lancar Jaya. Untuk dapat memasukkan data mesin, maka
pengguna harus memasukkan ID Mesin, Nama Mesin, Jumlah Tenaga Kerja
dan Biaya Tenaga Kerja. Dalam halaman ini, pengguna juga dapat melakukan
update dan delete pada data mesin. Tampilan halaman mesin dapat dilihat
pada gambar 4.36.
e. Halaman Tenaga Kerja
Halaman tenaga kerja ini digunakan untuk memasukkan data tenaga kerja
55
maka pengguna harus memasukkan ID Tenaga Kerja, Nama Tenaga Kerja
dan memilih Nama Mesin. Dalam halaman ini, pengguna juga dapat
melakukan update dan delete pada data tenaga kerja. Tampilan halaman
tenaga kerja dapat dilihat pada gambar 4.37.
Gambar 4.36 Halaman Mesin
f. Halaman Proses
Halaman proses ini digunakan untuk memasukkan data proses yang ada
didalam CV. Lancar Jaya. Untuk dapat memasukkan data proses, maka
pengguna harus memasukkan ID Proses, Nama Proses, Biaya Proses dan
memilih Nama Mesin. Dalam halaman ini, pengguna juga dapat melakukan
update dan delete pada data proses. Tampilan halaman proses dapat dilihat
pada gambar 4.38.
Gambar 4.38 Halaman Proses
g. Halaman Barang Jadi
Halaman barang jadi ini digunakan untuk memasukkan data barang jadi yang
57
maka pengguna harus memasukkan Kode Barang Jadi, Nama Barang Jadi,
Ukurab Barang Jadi, Deskripsi Barang Jadi dan gambar barang jadi tersebut.
Dalam halaman ini, pengguna juga dapat melakukan update dan delete pada
data barang jadi. Tampilan halaman barang jadi dapat dilihat pada gambar
4.39.
Gambar 4.39 Halaman Barang Jadi
h. Halaman Bahan Baku
Halaman bahan baku ini digunakan untuk memasukkan data bahan baku yang
ada didalam CV. Lancar Jaya. Untuk dapat memasukkan data bahan baku,
maka pengguna harus memasukkan Kode Bahan Baku, Nama Bahan Baku,
Ukuran, Hasil, Harga dan Stok. Dalam halaman ini, pengguna juga dapat
melakukan update dan delete pada data bahan baku. Tampilan halaman bahan
Gambar 4.40 Halaman Bahan Baku
i. Halaman Pemesanan
Halaman pemesanan ini digunakan untuk memasukkan data pemesanan dari
pelanggan. Untuk dapat memasukkan data pemesanan, maka pengguna harus
memasukkan No Surat Order, No Transaksi, memilih Nama Pelanggan,
memilih Tanggal Transaksi dan Nama Barang Jadi. Pada halaman ini,
pengguna harus memasukkan prosentase profit, prosentase admin dan jumlah
order untuk tiap barang jadi. Dalam satu pemesanan, pengguna dapat
memasukkan beberapa barang jadi dengan menekan tombol Tambah Barang
Jadi. Tampilan halaman pemesanan dapat dilihat pada gambar 4.41.
j. Halaman Jenis Biaya Tambahan
Halaman jenis biaya tambahan ini digunakan untuk memasukkan data jenis
biaya tambahan yang ada didalam CV. Lancar Jaya. Untuk dapat
memasukkan data jenis biaya tambahan, maka pengguna harus memasukkan
59
pengguna juga dapat melakukan update dan delete pada data jenis biaya
tambahan. Tampilan halaman jenis biaya tambahan dapat dilihat pada gambar
4.42.
Gambar 4.41 Halaman Pemesanan
k. Halaman Memilih Detil Pemesanan
Halaman memilih detil pemesanan ini digunakan untuk memilih pemesanan
yang nantinya barang jadi dalam pemesanan tersebut akan disusun. Untuk
memilih detail pemesanan, pengguna harus menekan double click data yang
akan disusun. Tampilan halaman memilih detil pemesanan dapat dilihat pada
gambar 4.43.
Gambar 4.43 Halaman Memilih Detil Pemesanan
l. Halaman Menentukan Harga
Halaman menentukan harga ini digunakan untuk menentukan penyusun
bahan baku dari barang jadi yang sudah dipilih sebelumnya. Untuk dapat
memasukkan data bahan baku, maka pengguna memilih bahan baku pada
combox box yang tersedia. Untuk menambah data bahan baku penyusun,
pengguna dapat menekan tombok Tambah Bahan Baku. Data yang sudah
ditambahkan akan masuk kedalam data grid. Tampilan halaman menentukan
61
Gambar 4.44 Halaman Menentukan Harga
m. Halaman Menentukan Proses
Halaman menentukan proses ini digunakan untuk menentukan penyusun
proses dari bahan baku dan barang jadi yang sudah dipilih sebelumnya. Untuk
dapat memasukkan data proses, maka pengguna memilih Nama Proses pada
combox box yang tersedia. Untuk menambah data proses penyusun, pengguna
dapat menekan tombok Tambah Proses. Data yang sudah ditambahkan akan
masuk kedalam data grid. Tampilan halaman menentukan proses dapat dilihat
pada gambar 4.45.
n. Halaman User
Halaman user ini digunakan untuk memasukkan data user yang ada didalam
CV. Lancar Jaya. Untuk dapat memasukkan data user, maka pengguna harus
memasukkan Nama User, Password dan Status. Pilihan Status terdiri dua (2)
yang aktif dan non aktif. Tampilan halaman user dapat dilihat pada gambar
4.46.
Gambar 4.45 Halaman Menentukan Proses
63 BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan kerja praktek yang sudah dilaksanakan maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Kerja praktek ini telah menghasilkan aplikasi penentuan harga jual produk dan
stok bahan baku.
2. Aplikasi yang dibuat dapat memberikan kemudahan bagian PPIC dalam
proses penentuan harga jual produk dan mengetahui jumlah stok bahan baku.
3. Aplikasi ini sangat membantu bagian manajemen dalam memantau jumlah
stok bahan baku dan history harga jual produk.
5.2 Saran
Dari aplikasi yang dibuat pada saat pelaksanaan KP ini masih terdapat
beberapa kekurangan. Adapun saran yang diberikan sangat dibutuhkan agar
aplikasi yang telah di bangun dapat menjadi lebih baik, antara lain:
1. Aplikasi yang di bangun masih berbasis desktop, diharapkan dapat
dikembangkan menjadi berbasis web atau mobile.
2. Aplikasi yang di bangun dapat ditambahkan dengan beberapa metode
inventory atau metode peramalan sehingga nilai dari aplikasi akan bertambah
DAFTAR PUSTAKA
Herlambang, S dan Tanuwijaya, H. 2005. Sistem Informasi: Konsep, Teknologi, dan Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kendall, K. E. dan Kendall, J. E. 2010. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid I. Jakarta: PT. Prenhallindo.
Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI.