• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Evaluasi Kelayakan Mesin Harbour Mobile Crane (Studi Kasus Pt Berlian Jasa Terminal Indonesia Surabaya).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Evaluasi Kelayakan Mesin Harbour Mobile Crane (Studi Kasus Pt Berlian Jasa Terminal Indonesia Surabaya)."

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

ix DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TATEL ... xii

DAFTAR GAMTAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

TAT I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Telakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... v

1.v Pembatasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

TAT II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Pelabuhan ... 8

2.2 Jasa...8

2.v Tongkar Muat ... 9

2.4 Peti Kemas (Container) ... 10

2.5 HMC (Harbour Mobile Crane) ... 11

2.6 Evaluasi... 11

2.7 Variabel Evaluasi ... 12

2.8 MTTR ... 12

(2)

x

Halaman

2.10 Persentase Kondisi Ketersediaan dan Keandalan Mesin ... 14

2.10.1 Ketersediaan (Availability) ... 14

2.10.2 Keandalan (Reliability) ... 15

2.11 Nilai Ekonomis ... 15

2.12Nilai Residu ... 17

TAT III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 18

v.1 Analisis Sistem ... 18

v.1.1 Identifikasi Permasalahan ... 18

v.1.2 User Requirements ... 20

v.1.v Software Requirements ... 22

v.1.4 Data Requirements ... v0

v.1.5 Nonfunctional Requirements ... v1

v.2 Perancangan Aplikasi ... v2

v.2.1 Desain Proses ... v2

v.2.2 Desain Tasis Data ... 56

v.2.v Perancangan Antar Muka ... 79

v.2.4 Perencanaan Uji Coba Sistem ... 90

TAT IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 94

4.1 Kebutuhan Aplikasi ... 94

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 94

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 95

4.2 Implementasi Aplikasi ... 96

(3)

xi

Halaman

4.2.2 Halaman Aplikasi ... 97

4.v Evaluasi Aplikasi ... 109

4.v.1 Uji Sistem...109

4.v.2 Pembahasan Hasil Uji Coba ... 118

TAT V PENUTUP ... 119

5.1 Kesimpulan ... 119

5.2 Saran ...119

DAFTAR PUSTAKA ... 121

(4)

RANCANG BANGUN APLIKASI EVALUASI

KELAYAKAN MESIN HARBOUR MOBILE CRANE

(Studi Kasus PT Berlian Jasa Terminal Indonesia

Surabaya)

TUGAS AKHIR

Program Studi

S1 Sistem Informasi

Oleh :

ABDURRAKHMAN ARIF 10410100160

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(5)

1

BABBIB

PENDAHULUANB

1.1 LatarBBelakangBMasalahB

PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (PT BJTI) merupakan anak perusahaan

dari PT Pelabuhan Indonesia III (PELINDO III). Perusahaan yang didirikan sejak

tahun 2002 ini dipercaya oleh PT PELINDO III untuk mengoperasikan dermaga

Berlian yang ada di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Dermaga Berlian

merupakan salah satu dari lima dermaga yang ada di Pelabuhan Tanjung Perak

Surabaya, dimana empat yang lainnya adalah dermaga Jamrud, Nilam, Mirah, dan

Kalimas. Salah satu layanan atau bidang usaha dari PT BJTI adalah

mengoperasikan dermaga Berlian untuk tempat tambat kapal baik internasional

maupun domestik. Proses bisnis yang dilakukan oleh PT BJTI adalah jasa bongkar

muat peti kemas.

Dalam menjalankan proses bisnis, PT BJTI menggunakan alat berat untuk

mempermudah kinerja dalam kegiatan bongkar muat. Alat berat yang digunakan

untuk membantu proses bongkar muat yaitu genset, takboat, forklift, pompa dan

harbour mobile crane (HMC). Alat bantu utama dalam proses bongkar muat adalah mesin HMC. Mesin HMC berharga sekitar Rp.40.000.000.000 (empat puluh milyar

rupiah) yang berfungsi sebagai alat untuk mengangkut peti kemas dari atas kapal

menuju ke truk atau sebaliknya. Pengawasan kinerja mesin HMC saat ini dilakukan

oleh mekanik untuk menilai dan memperbaiki mesin HMC, dan pihak manajer

keuangan mengawasi dalam penilaian ekonomis mesin HMC. Namun dalam proses

(6)

penilai personal seorang mekanik saja. Penilaian tersebut masih belum kuat untuk

mendukung keputusan atau pelaporan pihak mekanik kepada pihak manajer karena

tidak adanya bukti catatan yang dapat menunjukkan kondisi kinerja mesin HMC.

Di sisi lain, proses evaluasi nilai ekonomis mesin HMC saat ini dilakukan dengan

mencatat penyusutan nilai ekonomis mesin HMC setiap bulan dengan

menggunakan Microsoft Excel. Proses penilaian ekonomis yang dicatat pihak

manajer keuangan pada saat ini tanpa menyertakan biaya perbaikan yang keluar

sebagai faktor yang mempengaruhi penyusutan nilai ekonomis mesin HMC. Hasil

akhir dari nilai ekonomis mesin HMC yang dicatat selalu menghasilkan penyusutan

yang tepat sesuai usia perkiraan dan terlihat seperti tanpa pernah mengalami

kerusakan. Karena proses pencatatan biaya perbaikan yang dipisah dengan

penilaian nilai ekonomis, maka jelas hasil akhir penilaian ekonomis yang dihasilkan

kurang tepat. Hal ini jelas menimbulkan perbedaan pendapat antar pihak mekanik

dan pihak manajer keuangan, apakah mesin tersebut masih baik atau tidak, karena

cara evaluasi yang masih kurang tepat dari kedua belah pihak.

Dari masalah di atas, perusahaan memerlukan sebuah sistem yang dapat

menilai atau mengevaluasi kinerja dan nilai ekonomis mesin HMC. Gunanya adalah

agar kondisi mesin terlihat jelas, apakah selama ini mesin HMC tersebut bekerja

dengan baik atau tidak. Dengan terlihatnya kondisi mesin HMC tersebut dapat

dinilai apakah mesin masih mampu bekerja dengan baik atau tidak. Nilai evaluasi

tersebut dapat dilihat dalam bentuk persentase untuk mempermudah memberikan

standar yang akan ditentukan perusahaan. Standar minimum kinerja mesin pada

perusahaan adalah 90%. Metode yang cocok untuk mengukur kinerja dan

(7)

Time Before Failure (MTBF) (Smith, 2001). Yaitu metode yang dapat menilai keandalan kinerja mesin dan ketersediaannya dari catatan kerusakan mesin HMC

yang pernah dialami. Sistem berikutnya sebagai sistem pendukung yang diperlukan

adalah sebuah proses evaluasi dari penilaian ekonomis mesin HMC. Penilaian

ekonomis mesin dapat dilihat melalui penyusutan nilai aktiva dan juga biaya yang

mungkin saja telah dikeluarkan dalam proses perbaikan mesin tersebut. Disaat

mesin HMC mengalami kerusakan yang cukup parah, pihak manajerial dapat

menilai apakah mesin HMC cukup diperbaiki saja atau beli baru yang lebih

menguntungkan atau murah bagi perusahaan. Fungsi dari kedua evaluasi di atas

sangatlah berpengaruh satu dengan yang lainnya, tidak saja pada proses

pengawasan nilai ekonomis mesin, namun juga sebagai pemberi informasi

benarkah mesin HMC ini sudah harus diganti atau tidak agar dapat menghindari

pengeluaran untuk pengadaan yang sekiranya tidak diperlukan.

1.2 PerumusanBMasalahB

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana merancang dan membangun aplikasi evaluasi kelayakan mesin

harbour mobile crane dengan metode MTTR dan MTBF.

2. Bagaimana merancang dan membangun aplikasi evaluasi mesin harbour

(8)

1.3 PembatasanBMasalahB

Adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:B

1. Tidak membahas penjadwalan service mesin.

2. Tidak membahas hingga proses pengadaan mesin.

3. Aplikasi ini hanya membahas evaluasi kelayakan mesin dari kinerja dan nilai

ekonomisnya.

1.4 TujuanBPenelitianB

Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan Rancang Bangun Aplikasi

Evaluasi Kelayakan Mesin Harbour Mobile Crane sehingga dapat menghasilkan

output berupa informasi kelayakan mesin. Informasi tersebut ditampilkan dengan beberapa pertimbangan, seperti nilai kinerja mesin sesuai standar dan informasi

biaya yang selama ini dibutuhkan dalam erawatan mesin tersebut.

1.5 ManfaatBPenelitianB

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan memiliki nilai manfaat penulisan,

yaitu:

1. Membantu bagian keuangan dan manajerial dalam menentukan keputusan

perlu tidaknya pengadaan mesin HMC baru atau hanya cukup diperbaiki saja.

2. Membantu memonitor status mesin dan memberikan informasi kondisi mesin

selama ini dari catatan perbaikan mesin tersebut. Dari monitoring kondisi

mesin akan menghasilkan sebuah bukti kondisi mesin untuk kepentingan

(9)

1.6 SistematikaBPenulisanB

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini dibagi

menadi beberapa bagian bab, yaitu sebagai berikut:

BabBIB :BPendahuluanB

Pada pembahasan dibagian ini, penulis menjelaskan tentang latar

belakang masalah yang ditemukan dalam penelitiannya di PT Berlain

Jasa Terminal Indonesia Surabaya. Dalam latar belakang terdapat

permasalahn yang ditulis pada bagian rumusan masalah. Dalam bab

ini penulis juga menuliskan batasan masalah yang akan diambil pada

permasalahan yang telah ditemukan. Tujuannya agar pembahasan

yang diteliti oleh penulis tidak melebar atau menyimpang dari tujuan

awal. Berdasarkan pada hal tersebut penulis tujuan dari dilakukannya

penelitian berikut adalah untuk menghasilkan suatu aplikasi evaluasi

kelayakan mesin. Tujuan dari pembuatan aplikasi tersebut adalah

untuk membantu pihak PT BJTI dalam menentukan kelayakan mesin.

Selain itu pada bagian ini penulis juga menuliskan manfaat yang dapat

diperoleh pihak perusahaan dari penggunaan aplikasi ini. Terakhir

penulis juga menambahkan sistematika penulisan laporan penelitian.

BabBIIB :BLandasanBTeoriB

Bab ini menjelaskan tentang teori yang berkaitan dengan

penjadwalan, dermaga, tambat kapal, jenis-jenis kapal, beserta metode

penyelesaiannya. Dalam hal ini, metode penyelesaian yang digunakan

(10)

BabBIIIB :BMetodeBPenelitianB

Bab ini menjelaskan tentang cara menganalisis dan merancang

aplikasi. Dalam bab ini terdapat 4 tahapan, dimana diantaranya

adalah:

1. Analisis yang dibagi menjadi 4 sub tahapan yaitu, B

a. User Requirements.

b. Software Requirements.

c. Data Requirements.

d. Non Functional Requirements.

2. Perancangan aplikasi yang dibagi menjadi 5 sub tahapan yaitu,B

a. Desain Proses

b. Desain Data

c. Desain Antarmuka

d. Desain Fisik

e. Perancangan Metode Kinerja

BabBIVB :BImplementasiBdanBEvaluasiB

Bab keempat impelemntasi dan evaluasi, pada bagian ini penulis

membahas tentang metode yang telah diimplementasikan ke dalam

aplikasi. Metode yang digunakan adalah perhitungan kinerja dan nilai

ekonomis aset.

BabBVB :BPenutupB

Bab penutup, bab ini merupakan bab terakhir dari keseluruhan bab

yang ada. Di dalam bab ini terdapat kesimpulan dan saran yang

(11)

dari evaluasi aplikasi, sedangkan saran menjelaskan tentang masukan

terhadap aplikasi untuk pengembangan lebih lanjut.

(12)

8

BABBIIB

LANDASANBTEORIB

Landasan teori merupakan panduan untuk menemukan solusi pemecahan

masalah yang sedang dihadapi. Pada bab ini akan dijabarkan dan dijelaskan tentang

landasan teori yang terkait dengan permasalahan. Landasan teori tersebut nantinya

beguna sebagai landasan dalam perancangan aplikasi. Adapun landasan teori yang

digunakan sebagai berikut.

2.1 PelabuhanB

Pelabuhan adalah lingkungan kerja dan tempat berlabuh bagi kapal-kapal dan

kendaraan air lainnya untuk menyelenggarakan bongkar muat barang, hewan dan

penumpang. Menurut Salim (Salim, 1995), “Pelabuhan adalah tempat daerah

perairan dan daratan dimana kapal berlabuh dengan aman dan dapat melakukan

kegiatan bongkar muat barang serta naik turunnya penumpang”

Pelabuhan merupakan tempat dimana kapal bersandar yang melayani jasa

khususnya dalam transportasi bidang penyebrangan. Jasa penyebrangan ini dapat

berupa transportasi sebagai kendaraan atau untuk mengantar barang. Dalam kasus

ini khusunya adalah pelabuhan yang berfungsi sebagai tempat bersandarnya kapal

yang mengangkut barang yang akan dibongkar muat oleh pihak BJTI. Pelabuhan

tersebut adalah pelabuhan berlian timur Surabaya

2.2 JasaB

Menurut (Kotler, 2000) “Jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang

(13)

dan menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa dan bisa

juga tidak terikat pada suatu produk”. Pada studi kasus disini PT BJTI merupakan

perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan proses bongkar muat di area

pelabuhan. Jasa yang ditawarkan pada umumnya adalah jasa membongkar muatan

peti kemas dari atas kapal ke atas truk pengangkut peti kemas, atau kegiatan

sebaliknya.

2.3 BongkarBMuatB

Menurut (MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, 2007)

Bongkar muat adalah :

1. Kegiatan bongkar muat barang dari dan ke kapal adalah kegiatan yang

meliputi stevedoring, cargodoring dan receive/deliver di pelabuhan.

2. Stevedoring adalah pekerjaan membongkar barang dari kapal ke

dermaga/tongkang/truk ke dalam kapal sampai dengan tersusun dalam palka

kapal dengan menggunakan derek kapal atau derek darat.

3. Cargodoring adalah pekerjaan melepaskan barang dari tali/jala-jala di

dermaga dan mengangkut dari dermaga ke gudang/lapangan penumpukan

selanjutnya menyusun di gudang/lapangan penumpukan atau sebaliknya.

4. Receiving/delivery adalah pekerjaan memindahkan barang dari

timbunan/tempat penumpukan di gudang/lapangan penumpukan dan

menyerahkan sampai tersusun di atas kendaraan di pintu gudang/lapangan

penumpukan atau sebaliknya.

Dalam hal ini, pada proses bisnis pihak BJTI kegiatan bongkar muat

merupakan kegiatan yang memindahkan suatu peti kemas dari sebuah kapal menuju

(14)

kemas diangkut keatas kapal dari daratan atau sebuah truk pengangkut peti kemas.

Kegiatan bongkar muat tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan sebuah alat

yang dinamakan mesin HMC

2.4 PetiBKemasB(Container)

Menurut (Koleangan, 2008) “Container adalah semua media dimana di

dalamnya dapat dimasukkan sesuatu barang tertentu sesuai ukuran yang muat

dimasukkan dan kegunaannya. Sebagai contoh adalah kotak plastik, drum dan

lain-lain”. Menurut (Kramadibrata, 2001) “Peti kemas adalah suatu kotak besar dari

bahan campuran baja dan tembaga dengan pintu yang dapat terkunci dan pada tiap

sisinya dipasang suatu pitting sudut dan kunci putar sehingga antar satu peti kemas

dan lainnya dapat dengan mudah disatukan atau dilepaskan.”

Dari pengertian di atas pengertian peti kemas adalah sebuah wadah atau

tempat yang dapat menampung atau menyimpan barang yang dimasukkan ke

dalamnya. Dan peti kemas ini biasanya digunakan dalam ukuran besar dari 10 x 8

x 8 hingga 45 x 8 x 8 berbentuk balok dengan bahan yang terbuat dari campuran

antara besi dan logam. Kondisi ini yang memungkinkan peti kemas dapat menjaga

barang yang disimpannya selama proses pengiriman melalui laut dengan

menggunakan kapal laut yang biasa dilakukan dalam proses perdagangan impor

maupun ekspor.

Peti kemas juga dirancang agar mudah disusun dengan adanya pitting yang

dibuat dimasing masing sudut bawah dan atas peti tersebut sehingga mudah disusun

layaknya puzzle yang terkunci agar tak mudah bergeser namun tetap mudah

dipasang maupun dilepas. Hal ini pula yang memudahkan pada proses

(15)

pitting agar mudah dibawa oleh mesin HMC. Mesin HMC itu sendiri adalah mesin

yang dapat mengangkut dan memindahkan sebuah peti kemas dengan kunci pitting

yang sesuai dengan ukuran peti kemas tersebut. Oleh karena itu kombinasi antara

keduanya sangatlah penting dalam proses pelayanan jasa di pelabuhan dalam proses

bongkar muatan dari kapal menuju ke atas truk pengangkut ataupun sebaliknya.

2.5 HMCB(Harbour Mobile Crane)B

Menurut (Hill, 1999), “A mobile crane is a cableccontrolled crane mounted

on crawlers or rubberctired carriers or a hydrauliccpowered crane with a

telescoping boom mounted on truckctype carriers or as sellcpropelled models”.

HMC (Harbour Mobile Crane) merupakan sebuah mesin dengan pengait dan

kabel yang bekerja dengan sistem tali karet atau dengan sistem hidrolik yang besar.

Fungsi mesin HMC digunakan untuk membantu proses bongkar muat peti kemas

di area pelabuhan, dimana mesin HMC itu sendiri dapat melakukan proses bongkar

muat peti kemas yang berada di atas kapal menuju ke area pelabuhan atau bahkan

langsung meletakkan peti kemas ke atas truk pengangkut khusus.

2.6 EvaluasiB

Menurut (Sutjipta, 2009) “Evaluasi adalah penilaian secara sistemik untuk

menentukan atau menilai kegunaan, keefektifan sesuatu yang didasarkan pada

kriteria tertentu dari program. Evaluasi harus memiliki tujuan yang jelas, sesuai

dengan tujuan yang ditetapkan dalam program”.

Evaluasi dalam kasus ini adalah memonitor keadaan dan kondisi dari mesin

HMC di PT BJTI, yaitu dengan cara pengawasan dan monitoring status kondisi

(16)

tidaklah terlalu membantu mengetahui kondisi mesin kedepannya. Oleh karena itu

dibutuhkan sebuah metode yang dapat mengukur kondisi mesin tersebut

sebenarnya, apakah masih dalam kondisi produktif atau sudah tidak. Dengan

adanya metode yang dapat menghitung keadaan mesin tersebut, perusahaan dapat

memastikan dalam penjagaan kualitas kinerja mesin tersebut dengan baik. Salah

satu metode tersebut adalah metode MTTR, MTBF dan perhitungan persentase

kinerjanya. Dengan menggunakan perhitungan-perhitungan tersebut akan

didapatkan nilai pasti dari kondisi mesin tersebut secara realtime.

2.7 VariabelBEvaluasiB

Metode evaluasi yang digunakan dalam penyelesaian masalah dalam tugas

akhir ini adalah dengan cara mengamati beberapa variabel yang nantinya dapat

menjadi acuan untuk mengukur suatu nilai dari mesin HMC. Variabel ini diambil

dari kejadian rusaknya sebuah mesin HMC. Variabel tersebut adalah waktu

kerusakan, banyaknya jumlah kerusakan yang dialami, lamanya proses perbaikan,

biaya perbaikan yang dialamai, nilai perolehan mesin HMC dan nilai residu.

Semua variabel tersebut dibutuhkan demi memenuhi syarat untuk

perhitungan persentase maupun nilai ekonomis suatu mesin HMC. Nilai persentase

tersebutlah yang nantinya digunakan sebagai acuan untuk membandingkan dengan

standar kualitas mesin HMC yang sudah di tentukan oleh perusahaan.

2.8 MTTRB

MTTR (Mean Time To Repair) merupakan suatu metode perhitungan yang

biasanya digunakan untuk memperhitungkan jumlah rata – rata waktu dari sebuah

(17)

digunakan untuk melakukan persentase jumlah atau tingkat keseringan sebuah

mesin mengalami kerusakan, sehingga nantinya akan dapat diperkirakan apakah

mesin tersebut masih layak digunakan atau tidak.

Rumus:

- =

Keterangan:

- a Jumlah total waktu perbaikan

 Jumlah downctime ataukerusakan

2.9 MTBFB

MTBF (Mean Time Belore Failure) tidak jauh berbeda dari MTTR

sebelumnya, namun MTBF disini merupakan suatu metode perhitungan yang

biasanya digunakan untuk memperhitungkan jumlah rata – rata waktu dari sebuah

mesin dalam keadaan normal atau sebelum dan setelah rusak, nantinya hasil

perhitungan rata – rata tersebut juga dapat digunakan untuk melakukan persentase

jumlah atau tingkat kinerja mesin sebelum mengalami kerusakan, sehingga

nantinya akan dapat diperkirakan apakah mesin tersebut masih layak digunakan

atau tidak.

Rumus:

- =

Keterangan:

- b Jumlah total waktu kerja

(18)

2.10 PersentaseBKondisiBKetersediaanBdanBKeandalanBMesinB

Persentase kondisi ketersediaan dan keandalan mesin merupakan perhitungan

yang dilakukan untuk mendapatkan nilai persentase dari nilai MTTR dan MTBF

yang ada. Hal tersebut memungkinkan pembaca mengetahui kondisi ketersediaan

dan keandalan mesin tersebut.

Pada dasarnya standar nilai persentase ditentukan oleh masing-masing

pengguna, namun yang digunakan dibanyak tempat untuk keandalan mesin adalah

sekitar 60% hingga 80% dan untuk ketersediaan sekitar 70% hingga 90%. Hal ini

tak terlepas dari tujuan atau target perusahaan, yang menentukan berapa standar

yang akan digunakan. Pada kasus ini pihak perusahaan menentukan bahwa standar

kelayakan kinerja mesin perusahaan adalah 90%.

2.10.1BKetersediaanB(Availability)B

Kemungkinan tersedianya sebuah alat atau mesin pada saat akan digunakan

atau dibutuhkan (Dhillon, 2006).

Rumus:

- =

Keterangan:

- A  Ketersediaan / Availability

- MTBF  Mean Time Before Failure

(19)

2.10.2BKeandalanB(Reliability)B

Kemungkinan suatu alat atau mesin yang digunakan dalam periode tertentu

untuk mengerjakan suatu pekerjaan akan bekerja sesuai dengan keinginan atau

bekerja dengan hasil yang memuaskan (Dhillon, 2006)

Rumus:

- ln ( ) = − ∫ ( )

- ( ) = ∫ ( )

- ( ) =

Keterangan:

- R Reliability

- e  eksponensial  2,718

-  rate kegagalan

- waktu

2.11 NilaiBEkonomisB

Nilai ekonomis merupan nilai sebuah aset yang dihitung setiap bulannya

dikarenakan adanya penyusutan nilai dari aset tersebut, perhitungan ini akan

dilakukan dari awal nilai harga aset tersebut hingga nilai aset mendekati nilai residu

mesin tersebut. Biasanya penyusutan nilai aset tersebut bertujuan untuk mengukur

nilai atau harga dari aset tersebut sehingga jelas dalam proses perhitungan nilai

(20)

Nilai ekonomis terdiri dari 4 jenis nilai (Heller, 1971) yaitu:

1. Nilai guna (use value), merupakan suatu nilai yang diperoleh dari

terpenuhinya suatu fungsi, hal ini tergantung dari sifat-sifat khusus dan

kualitas suatu benda.

2. Nilai kebanggaan (esteem value), merupakan sifat khusus dari suatu benda

yang dapat mendorong orang untuk memilikinya, emosi, daya tarik, gengsi

atau keindahan dari suatu benda yang merupakan faktor-faktor dominan yang

mempengaruhinya.

3. Niali baiya (cost value), merupakan suatu nilai total biaya yang harus

diperlukan untuk menghasilkan sesuatu termasuk biaya langsung maupun

biaya tidak langsung.

4. Niali tukar (exchange value), Merupakan suatu nilai tukar dari suatu obyek

dari yang mempunyai sifat dari mutu tertentu dipertukarkan dengan obyek

lainnya.

Rumus:

- TNBW = NP x 2%

- NPST = NP – TNBW

- =

- NB = NP – Nsut pertahun

- = ( )

Keterangan:

- TNBW  Tafsiran nilai buku wajar

(21)

- NPST  Nilai perolehan setelah tafsiran

- Nsut  Nilai penyusutan

- MM  Masa manfaat

- NB  Nilai buku

- SM  Sisa manfaat

2.12 NilaiBResiduB

Menurut (Warren, 2005) “Nilai residu (residual atau salvage value)

merupakan taksiran nilai atau potensi arus kas masuk apabila aktiva tetap

tersebut dijual pada saat penarikan atau penghentian (retirement) aktiva tetap.

Nilai residu tidak selalu ada, ada kalanya suatu aktiva tetap tidak dijual pada masa

penarikannya.”

Nilai residu adalah nilai perkiraan nilai aktiva tetap setelah digunakan sesuai

umur ekonomis atau juga dapat dibilang nilai sisa sebelum nilai akhir buku besar.

Nilai residu ini biasa digunakan untuk memberikan nilai perkiraan dari nilai

ekonomis suatu barang yang akan dilakukan penyusutan setiap bulannya terhadap

nilai suatu barang hingga nilai barang tersebut mendekati nilai residu yang telah

(22)

18 BABBIIIB

ANALISISBDANBPERANCANGANBSISTEMB

3.1 AnalisisBSistemB

Terdapat lima langkah dalam melakukan analisis suatu permasalahan untuk

dijadikan sebuah penelitian. Proses tersebut dimulai dari langkah dalam

pengumpulan informasi hingga menjadikan sebuah hasil penelitian. Langkah

pengumpulan informasi tersebut diantaranya adalah :

1. Proses identifikasi permasalahan

2. Usersrequirement

3. Softwaresrequirement

4. Data requirement

5. Nonfunctionalsrequirement

3.1.1BBIdentifikasiBPermasalahanB

Pada proses ini penulis melakukan identifikasi permasalahan yang ada pada

PT BJTI. Proses awal yang dilakukan adalah menentukan pada bagian manakah

yang dijadikan bahan penelitian. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara tanya

jawab singkat dengan pihak perusahaan.

Proses awal identifikasi permasalahan pada perusahaan dimulai dari meneliti,

apakah setiap proses yang ada pada bagian tersebut sudah sesuai dengan prosedur

yang ada. Tanya jawab kepada pihak staffsperusahaan untuk mendapatkan informasi

yang dibutuhkan. Permasalahan bisa diindentifikasi juga dengan adanya

temuan-temuan, seperti proses pada bagian tertentu sangat lambat atau bahkan proses pada

(23)

Hal-hal tersebut di atas yang kemudian dapat diangkat menjadi bahan

penelitian penulis. Untuk dapat mengetahui lebih jelas permasalahan seperti di atas

dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa langkah sebagai berikut

A. Wawancara

Proses wawancara dikoordinasikan oleh pihak SDM, kemudian

pewawancara dipertemukan dengan narasumber utama yang akan

menggunakan aplikasi, yaitu bagian mekanik dan keuangan. Proses ini juga

membutuhkan narasumber lainnya, seperti narasumber dari divisi IT untuk

diberikan pertanyaan mengenai sistem seperti apa yang telah digunakan pihak

perusahaan. Fungsinya untuk menyamakan aplikasi yang akan dibuat dengan

sistem yang telah ada agar dapat sesuai dan mudah saat diimplementasi. Hasil

dari wawancara tersebut dicatat dan dijadikan dokumentasi untuk acuan

pembuatan aplikasi. Sehingga, bila terjadi perbedaan permintaan dapat segera

diketahui dan didiskusikan terlebih dahulu sebelum proses selanjutnya dapat

dimulai. Narasumber dari proses wawancara tersebut diantaranya adalah

Bapak Doni dari bagian keuangan yang bertanggung jawab atas penyusutan

nilai aset, Bapak Rendra selaku asisten manager dari bagian IT, Bapak Probo

selaku supervisor dari bagian IT, Bapak Pambudi, Bapak Catra, Bapak Dita

dan Bapak Eko sebagai karyawan di bagian IT.

Proses ini diperlukan untuk dapat memperoleh informasi mengenai

permasalahan-permasalahan apa saja yang terjadi pada perusahaan, yang

dalam kasus ini perusahaan tersebut adalah PT BJTI. Proses ini juga berfungsi

untuk mengetahui kebutuhan aplikasi yang sebenarnya diperlukan

(24)

atau karakteristik user yang nantinya akan berhubungan langsung dengan

aplikasi tersebut.

B. AnalisisBDokumenB

Proses ini digunakan untuk mengamati dan menganalisis

dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kegiatan penilaian kondisi aset.

Dokumen yang perlu diamati dan dianalisis diantaranya adalah dokumen

penyusutan nilai ekonomis aset dan dokumen perbaikan aset.

Dokumen penyusutan nilai aset dan dokumen perbaikan bagian biaya

yang dikeluarkan akan digunakan sebagai acuan untuk menghitung evaluasi

kondisi mesin berdasarkan nilai ekonomisnya. Dokumen perbaikan aset akan

dipergunakan sebagai acuan penilaian kinerja sebuah mesin. Hal tersebut

dapat dihitung melalui lamanya waktu perbaikan dan juga intensitas kegiatan

perbaikan pada suatu mesin.

3.1.2BUserBsequirementsB

Setelah melakukan proses wawancara dan analisis dokumen pada bagian

manajerial, mekanik dan keuangan. Dibutuhkan sebuah sistem yang dapat menilai

kondisi sebuah mesin HMC secara kinerja maupun secara nilai ekonomis. Maka,

didapat dua usersrequirementsyang dibutuhkan oleh perusahaan PT BJTI adalah

sebagai berikut

A. PerhitunganBKinerjaBAsetB

Perhitungan kinerja aset dapat digunakan sebagai penghitung kinerja

sebuah mesin. Proses berikut ini merupakan proses yang dibutuhkan user

(25)

digunakan. Berikut adalah penjelasan mengenai users requirements

perhitungan kinerja aset :

Tabel 3. 1 UsersRequirementsPerhitungan Kinerja Aset

DeskripsiB Fungsi ini digunakan oleh bagian mekanik. Bagian

mekanik bertugas untuk menginputkan data perbaikan

aset yang dilakukan. Fungsi ini akan digunakan untuk mencari nilai kinerja suatu aset yang dapat digunakan oleh pihak mekanik sebagai acuan pelaporan kepada pihak manajerial agar dapat melakukan evaluasi kondisi suatu aset.

AktorB Bagian Mekanik.

Input Data perbaikan aset. Yaitu mulai dari tanggal, biaya dan

waktu mulai hingga berakhirnya suatu perbaikan.

ProsesB 1. Menginputkan data perbaikan aset.

2. Simpan data perbaikan aset.

Output 1. Data Availabilitys(ketersediaan) aset.

2. Data Reliabilitys(keandalan) aset.

PeraturanB Hanya berfungsi pada aset yang tidak dalam status tidak

aktif

B. PerhitunganBNilaiBEkonomisB

Perhitungan nilai ekonomis dapat digunakan user untuk mengetahui

nilai suatu mesin. Proses ini merupakan salah satu proses yang diperlukan

untuk memberikan evaluasi kinerja mesin pada sistem. Proses ini akan

memberikan pandangan nilai sebuah mesin dari segi ekonomis mesin tersebut

selama digunakan. Berikut adalah penjelasan mengenai users requirements

perhitungan nilai aktiva :

Tabel 3. 2 UsersRequirementsPerhitungan Nilai Ekonomis

DeskripsiB Fungsi ini digunakan oleh bagian keuangan. Bagian

keuangan akan menginputkan data aktiva dari

masing-masing aset. Fungsi ini nantinya akan digunakan untuk menghitung nilai ekonomis suatu aset yang nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk melaporkan suatu kondisi keuangan suatu aset kepada manajerial.

(26)

Input 1. Periode

2. Data rekening

3. Data aktiva

ProsesB 1. Memilih aset yang belum memiliki nilai aktiva.

2. Memilih rekening yang digunakan. 3. Simpan data.

Output 1. Data aktiva mesin

2. data nilai ekonomis mesin.

PeraturanB 1. Aset yang telah memiliki nilai aktiva pada suatu

periode tidak dapat terpilih pada perhitungan aktiva pada periode tersebut lagi.

2. Data aset yang diinputkan nilai aktivanya tidak

boleh dua kali.

3. Id aktiva masing-masing aset tidak boleh ada yang

sama dari keseluruhan periode yang ada.

3.1.3BSoftware sequirementsB

Berdasarkan hasil analisis dari usersrequirements di atas, maka dibutuhkan

softwaresrequirements yang dapat menunjang fungsi evaluasi kinerja aset. Terdapat

tiga softwaresrequirements yang dibutuhkan, diantaranya adalah:

A. PerhitunganBKinerjaBAsetB

Pada softwares requirements perhitungan kinerja aset sistem akan

menghitung nilai availabilitys dan reliabilitys suatu mesin. hal tersebut

nantinya yang akan digunakan sebagai acuan penilaian evaluasi mesin dari

segi kinerja.

Tabel 3. 3 SoftwaresRequirementsPerhitungan Kinerja Aset

DeskripsiB Fungsi ini digunakan oleh bagian mekanik. Bagian mekanik

akan menginputkan data perbaikan suatu aset yang terjadi

agar nantinya data tersebut dapat dihitung oleh sistem untuk mendapatkan nilai kinerja aset tersebut.

(27)

AlurB AktorB SistemB Aktor membuka halaman

perbaikan asetB Aplikasi menampilkan seluruh data perbaikan dalam bentuk

tabel. Data tersebut akanB

B ditampilkan dengan pembagian

10 data setiap halamannya. Dan data akan mulai ditampilkan dari

data yang terbaru.B

Aktor mengklik tombol

mulai.B Aplikasi menampilkan form perbaikan.

B Aplikasi menampilkan data aset

yang sudah ada dalam sistem dalam bentuk pilihan dengan kondisi tertentu.

Aktor memilih aset yang

mengalami perbaikan.B

Aktor mengisi form perbaikan yang terdiri dari biaya perbaikan waktu dan tanggal mulai

perbaikan.B

Aktor mengklik tombol

simpanB Aplikasi mengambil data yang dimembaca inputdan kan

ke dalam form.

Aplikasi mengubah status aset menjadi perbaikan.

Aplikasi menyimpan data

tersebut ke dalam datebase.

Hingga pada saat

perbaikan selesai aktor

kembali mengakses

halaman perbaikan aset.B

Aktor mengklik tombol

selesai.B Aplikasi menampilkan form perbaikan.

Aplikasi menampilkan data aset yang mengalami perbaikan yang sudah ada pada sistem dalam bentuk pilihan.

Aktor memilih data aset

yang ingin diupdate data

perbaikannya.

Aktor mengisi form

update perbaikan.

Aktor mengklik tombol

(28)

AlurB AktorB SistemB

Aplikasi menghitung jumlah total waktu perbaikan dari aset yang telah dipilih.

Nilai perhitungan jumlah total waktu perbaikan tersebut akan ditampung ke dalam sebuah variabel.

Aplikasi menghitung MTTR (MeansTimesTosRepair) dari aset yang dipilih. Dengan rumus jumlah total waktu perbaikan

dibagi dengan jumlah

banyaknya aset mengalami

downstime.

Nilai dari perhitungan MTTR akan ditampung ke dalam sebuah variabel.

Kemudian aplikasi akan

melakukan perhitungan MTBF (Means Times Befores Failure). Dengan rumus jumlah total waktu perbaikan dibagi dengan

jumlah uptime yang telah

dialami oleh aset.

Nilai dari perhitungan MTBF juga akan ditampung ke dalam sebuah variabel.

Selanjutnya aplikasi akan

menghitung nilai availability

(ketersediaan) aset tersebut. Dengan rumus MTBF dibagi dengan jumlah MTBF ditambah dengan MTTR.

Hasil dari perhitungan nilai

availabilitys tersebut akan ditampung ke dalam sebuah variabel.

Kemudian aplikasi akan

menghitung nilai reliabilitys

(keandalan).s Sistem akan

menghitung eksponensial

pangkat minus dari perkalian antara rate kegagalan dengan jumlah waktu perbaikan.

(29)

AktorB AktorB SistemB

Hasil perhitungan nilai

reliability akan ditampung ke dalam sebuah variabel.

Aplikasi akan mengupdate

tanggal selesai perbaikan pada

datebase.

Aplikasi akan mengupdate

status aset menjadi aktif.

Aplikasi akan menyimpan data total biaya perbaikan pada

datebase.

Aplikasi akan menyimpan data nilai availabilitysdan reliabilitys

aset yang ditampung pada beberapa variabel ke dalam

datebase.

Aplikasi menyimpan biaya perbaikan.

Aplikasi mengambil data total biaya perbaikan selama ini. Aplikasi menjumlahkan biaya total perbaikan selama ini pada aset tersebut dengan biaya perbaikan pada perbaikan saat ini.

Aplikasi mengupdate data total

biaya perbaikan.

AkhirB Aplikasi menyimpan data perhitungan tanggal selesai, total

biaya perbaikan, availabilitysdan reliability mesin/aset.

NonB

FungsionalB

- Kondisi tertentu dimana aktor mengklik tombol mulai adalah kondisi dimana aplikasi melakukan filter pada data aset yang ditampilkan hanya yang berstatus aktif.

– Kondisi tertentu dimana aktor mengklik tombol selesai adalah kondisi dimana aplikasi melakukan filter pada data aset yang ditampilkan hanya yang berstatus diperbaiki.

B. PerhitunganBNilaiBEkonomisB

Pada fungsi ini aplikasi akan menghitung nilai nilai yang berkaitan

dengan nilai ekonomis suatu mesin. Yaitu, nilai aktiva mesin, jumlah biaya

perbaikan. Hal-hal tersebut yang nantinya dijadikan acuan dalam proses

(30)

Tabel 3. 4 SoftwaresRequirementsPerhitungan Nilai Ekonomis

DeskripsiB Funsi ini digunakan untuk menghitung nilai ekonomis suatu

aset yang nilai inputannya diambil dari biaya perbaikan aset

dan dari nilai aktiva suatu aset, sehingga nantinya akan muncul pertimbangan nilai ekonomis apakah aset tersebut merugikan atau tidak.

PemicuB

AlurB AktorB SistemB

Aktor membuka halaman

aktiva. Aplikasi menampilkan form aktiva.

Aplikasi menampilkan data aset yang sudah ada dalam sistem dalam bentuk pilihan dengan kondisi tertentu.

Aktor mengisi form aktiva.

Aktor mengklik simpan. Aplikasi akan mengubah status aset menjadi aktif.

Aplikasi menghitung tafsiran nilai buku wajar (TNBW) dengan rumus nilai perolehan atau nilai beli aset dikali dengan 2%.

Nilai dari TNBW akan ditampung ke dalam sebuah variable.

Kemudian aplikasi akan

menghitung nilai perolehan setelah tafsiran (NPST) dengan rumus nilai perolehan dikurangi dengan TNBW.

Hasil dari perhitungan NPST akan ditampung di dalam sebuah variable.

Selanjutnya aplikasi akan

menghitung nilai penyusutan dengan rumus NPST dibagi dengan masa manfaat.

Nilai susut akan ditampung ke dalam sebuah variabel.

Kemudian aplikasi akan

menghitung nilai buku.

Rumusnya adalah nilai

(31)

AlurB AktorB SistemB

Nilai buku akan disimpan ke dalam sebuah variabel.

Selanjutnya aplikasi akan

menghitung sisa manfaat dengan rumus jumlah dari nilai buku dikurangi TNBW kemudian dibagi dengan nilai susut.

Nilai sisa manfaat akan ditampung ke dalam sebuah variabel.

Kemudian aplikasi akan

menyimpan nilai-nilai tersebut

ke dalam datebase.

Aktor membuka halaman

transaksi aktiva. Aplikasi menampilkan form transaksi aktiva.

Aplikasi mengambil data

transaksi aktiva.

Aplikasi menampilkan data transaksi aktiva dalam bentuk tabel dimulai dari transaksi yang paling baru.

Aktor memasukkan

periode aktiva.

Aktor mengisi form transkasi aktiva.

Aktor mengklik tombol

proses. Aplikasi mengambil data aset yang memiliki nilai aktiva.

Aplikasi memfilter data nilai aktiva dengan kondisi tertentu. Aplikasi akan mengurangi nilai aktiva aset yang terfilter dengan masing-masing nilai residunya pada periode tersebut sesuai yang ada pada tabel aset yang berbeda nilainya satu dengan yang lainnya..

Aplikasi akan mengupdate nilai

buku masing-masing aset yang terkena proses transaksi di atas. Aplikasi menyimpan nilai aktiva

baru sesuai periode inputan ke

dalam datebase.

(32)

NonB

FungsionalB – Kondisi tertentu pada halaman aktiva adalah dimana data aset yang tampil pada pilihan hanya data aset yang berstatus tanpa aktiva.

– Kondisi tertentu pada proses transaksi filter data aktiva adalah kondisi dimana data transaksi aktiva masih belum ada

pada periode yang telah diinputkan oleh aktor. Aktifa yang

terfilter masih belum mempunyai data transaksi pada periode tersebut akan ditampung pada variabel array yang nantinya satu persatu akan dihitung proses transaksinya oleh aplikasi. – kondisi periode pada halaman aktiva dan transaksinya adalah dalam periode bulanan.

C. EvaluasiBMesinBHMCB

Pada fungsi ini aplikasi akan menilai dari kedua penilaian mesin.

Penilaian pertama dari segi kinerja dan penilaian kedua dari segi ekonomis.

Sehingga aplikasi dapat memberikan informasi apakah mesin tersebut masih

layak digunakan atau tidak.

Tabel 3. 5 SoftwaresRequirementsEvaluasi Mesin HMC

DeskripsiB Fungsi ini digunakan untuk mengambil nilai dari

perhitungan kinerja dan perhitungan nilai ekonomis. Dari pengambilan data kedua hasil perhitungan tersebut, aplikasi dapat memberikan informasi tentang kelayakan sebuah mesin.

PemicuB

AlurB AktorB SistemB

Aktor mengakses

halaman evaluasi. Aplikasi form evaluasi. menampilkan

Aplikasi menampilkan data aset yang sudah ada dalam

sistem dalam bentuk

pilihan dengan kondisi tertentu.

Aktor memilih aset. Aktor memilih periode. Aktor mengklik tombol

proses. Aplikasi inputan. membaca

Aplikasi mengambil data

perhitungan availabilitys

dan reliability sesuai dengan aset dan periode

(33)

AlurB AktorB SistemB

Nilai tersebut akan

ditampung dalam sebuah variable dan ditampilkan dalam bentuk persentase. Kemudian nilai tersebut akan dibandingkan dengan standar dan bobot 90% yang telah diberikan oleh pihak perusahaan.

Aplikasi membandingkan

nilai availabilitys dan

reliability dengan bobot yang ada dan memberikan saran.

Pemberian saran akan dibagi tiga, masih layak, perlu pertimbangan, dan sudah tidak layak.

Apabila nilai availabilitys

dan reliability diatas 90%. Maka panel akan berwarna biru dan mengeluarkan evaluasi “Mesin Masih Layak”

Apabila salah satu nilai

availabilitysatau reliability

dibawah 90%. Maka panel akan berwarna hijau dan

mengeluarkan evaluasi

“Mesin Perlu

pertimbangan”

Apabila nilai availabilitys

dan reliability dibawah 90%. Maka panel akan berwarna merah dan

mengeluarkan evaluasi

“Mesin Tidak Masih Layak”

Aplikasi mengambil nilai

aktiva dan biaya

perbaikan.

Aplikasi menghitung biaya total perbaikan.

(34)

AlurB AktorB SistemB

Aplikasi menampilkan

penilaian dari kedua sisi dan memberikan masukan berupa masih layak atau tidaknya mesin tersebut. Sehingga pihak aktor akan menentukan selanjutnya.

AkhirB Aplikasi menampilkan informasi kelayakan mesin.

NonBFungsionalB – Kondisi tertentu pada proses adalah dimana aset yang

ditampilkan hanyalah aset yang bukan berstatus tidak aktiif.

3.1.4BDataBsequirementsB

Dari tabel softwaresrequirements di atas, maka diperlukan beberapa data yang

dibutuhkan dan dapat mendukung kinerja softwares requirements tersebut, data

tersebut antara lain adalah:

A. DataBAsetB

Data aset ini sudah dimiliki oleh pihak PT BJTI sehingga penulis

diperbolehkan untuk melihat data dan mencatatat beberapa diantaranya. Data

tersebut dijadikan sampel penelitian kasus yang ditangani di perusahaan

tersebut.

B. DataBRekeningB

Data ini sudah dimiliki oleh pihak PT BJTI. Data ini nantinya akan

berhubungan dengan penggunaan aktiva aset sehingga penulis diberikan izin

untuk mengkopi tabel tersebut dengan persyaratan tidak boleh disebar

(35)

C. DataBAktiva.B

Data ini sudah dimiliki oleh pihak PT BJTI. Namun data tersebut masih

belum berupa tabel datebase. Karena selama ini pihak perusahaan masih

menghitung nilai aktiva suatu aset secara manual. Nilai aktiva masih dihitung

dengan menggunakan Microsofts Excel. Oleh karena itu penulis membuat

tabel baru untuk data aktiva. Pengisian data aktiva akan disesuaikan dengan

data aktiva yang sudah ada di Microsofts Excel. Penghitungan nilai aktiva

nantinya akan lebih mudah dilakukan pihak perusahaan dengan

mengotomatiskan perhitungan. Nantinya pihak perusahaan cukup dengan

memilih aset dan periode yang ingin diketahui data aktivanya. Setelah itu

aplikasi akan menghitung nilai aktiva dan menyimpannya ke dalam tabel

aktiva dan transaksi.

D. DataBPerbaikanBAset.B

Data ini sudah dimiliki oleh pihak PT BJTI. Data ini dapat dilihat oleh

penulis untuk dapat mengetahui alur perbaikan sebuah aset. Dari mulainya

perbaikan hingga proses jam kerja suatu aset.

E. DataBKinerjaB

Data ini akan dibuat oleh penulis dengan tujuan sebagai tabel yang

nantinya digunakan untuk menyimpan hasil penilaian kinerja suatu aset.

3.1.5BBNonfunctional sequirementsB

Kebutuhan nonfunctional adalah salah satu kebutuhan yang harus

diperhatikan dalam pembuatan aplikasi evaluasi ini selain kebutuhan kebutuhan

(36)

A. KeamananB(Security)B

Aplikasi diberikan beberapa fitur pencegahan pengguna yang tidak

berkepentingan untuk menggunakannya. Diantaranya adalah fitur id

password sehingga hanya user tertentu yang dapat mengakses aplikasi

tersebut. Kemudian password akan terenkripsi sehingga pihak adminpun

tidak mengetahui password milik orang lain apalagi pihak lain yang ingin

mencoba membaaca passworduserslain. Selain itu terdapat fitur autoslogout

yang akan membuat halaman kembali ke halaman login setelah ditinggal

beberapa menit oleh user.

3.2BPerancanganBAplikasi

3.2.1BDesainBProsesB

Dari hasil Softwaresrequirementsdi atas, maka akan dapat kita lihat terdapat

beberapa fungsi yang menjadi bagian utama aplikasi. Dari hal tersebut maka akan

dapat digambarkan DocsFlow,sSystemsFlow,sContextsdan DFDsuntuk dapat lebih

jelas melihat alur dari sistem tersebut.

A. DocumentBFlowB

Pada sistem yang lama perusahaan PT BJTI masih terdapat langkah

yang tidak sejalan. Misalnya saja pihak mekanik yang tidak menyertakan

bukti untuk mengajukan pengadaan. Hal ini bukan tanpa alasan, dikarenakan

pihak mekanik masih hanya mencatat perbaikan aset saja tanpa

menghitungnya menjadi sebuah angka yang dapat menjadi bukti tertulis

kondisi aset saat ini. Hal ini tentu saja dapat menyebabkan ketidakpercayaan

(37)

diganti. Permasalahan yang terdapat pada pihak keuangan disistem yang lama

masih melakukan perhitungan nilai aktiva secara manual menggunakan

Ms.Excel. Jelas ini akan memperbanyak tugas pihak keuangan, dikarenakan

harus menghitung setiap aset yang ada di perusahaan tersebut setiap

bulannya. Hal tersebut jelas memakan waktu yang lama dan rawan akan

terjadinya kesalahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1 di

bawah.

(38)

Dari gambar 3.1 di atas dapat kita lihat bagaimana alur dokumen dahulu

yang terjadi pada perusahaan. Alur dokumen dimulai dari pengisian data aset

perusahaan oleh bagian keuangan. Data catatan tersebut dijadikan sebuah

dokumen dan digandakan. Dokumen yang digandakan gunanya untuk

membantu proses lainnya yang berkaitan dengan aset dibagian lain. Pada

bagian keuangan dokumen aset tersebut akan langsung digunakan untuk

membuat dokumen aktiva aset. Dokumen aktiva ini gunanya untuk

mengetahui nilai ekonomis suatu aset berdasarkan usianya. Pada bagian

mekanik dokumen aset akan digunakan untuk mengisi kegiatan perbaikan

suatu aset. Kegiatan perbaikan tersebut nantinya akan menghasilkan dua buah

dokumen yang berkaitan. Yang pertama dokumen perbaikan yang isinya

mengenai catatan perbaikan sebuah aset. Dan yang kedua adalah dokumen

biaya perbaikan. Dokumen ini berisikan tentang rincian biaya yang

dikeluarkan oleh pihak mekanik selama proses perbaikan aset. Dokumen

tersebut digandakan dan salinannya akan diserahkan kepada pihak keuangan.

Dokumen yang berisikan rincian biaya perbaikan tersebut akan dihitung

bersamaan dengan dokumen aktiva setiap bulannya. Kegiatan tersebut

gunanya adalah untuk mengetahui nilai ekonomis suatu aset dan dijadikan

dokumen laporan. Dokumen nilai ekonomis aset tersebut digandakan dan

salinannya akan diserahkan kepada pihak manajerial. Gunanya dokumen nilai

ekonomis tersebut adalah pada saat pihak mekanik mengajukan pengadaan

aset. Pihak manajerial akan beracuan pada dokumen nilai ekonomis untuk

(39)

Dalam proses ini masih terlihat bahwa pihak mekanik tidak memiliki

acuan kuat bila ingin mengajukan pengadaan. Karena pada dasarnya mereka

tidak bisa memberikan penjelasan secara bukti atau nilai yang menunjukkan

bahwa aset tersebut memang butuh diganti. Hal ini disebabkan karena pihak

manajerial masih hanya menerima satu masukkan penilaian saja, yaitu dari

segi nilai ekonomis.

B. SystemBFlowB

Systemsflow merupakan sebuah gambaran alur suatu proses yang terjadi

dengan sistem. Systemsflow dibuat berdasarkan kejadian yang akan dialami

oleh sistem secara runtun atau teratur dari mulai hingga berakhirnya suatu

proses di dalam sistem.

B.1BB System flow MasterBAsetB

Systems flows ini menggambarkan tentang alur suatu proses

dimasukkannya data aset ke dalam basis data melalui sistem. Hal ini

dimulai dari proses menginputkan nama, harga dan tanggal beli aset ke

dalam form yang telah disediakan oleh aplikasi dari dokumen yang

sudah ada. Kemudian, aktor (bag.keuangan) memilih jenis aset yang

akan disimpan dari pilihan yang ada pada sistem. Terakhir aktor akan

mengklik simpan dan data akan tersimpan. Pada bagian ini sistem akan

langsung memberi nilai default pada tabel keterangan bahwa kondisi

mesin dalam keadaan baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

(40)

Gambar 3 2 SystemsFlowMastersAset.

B.2 System flow MasterBRekeningB

Systems flows ini menggambarkan tentang alur suatu proses

dimasukkannya data rekening kedalam basis data melalui sistem.

Proses ini dimulai dengan aplikasi mengambil data tanggal sistem saat

ini secara otomatis dan menampilkannya di dalam form inputan.

Kemudian aktor (bag.keuangan) akan menginputkan nomer rekening,

nama rekening, kelompok, jumlah saldo dan lainnya. Dan terakhir,

aktor akan mengklik tombol simpan agar data yang telah diinputkan

MastersAset

Keuangan System

Ph

as

e

Start

Namasaset,shargas aset,stanggalsbeli

Pilihsjenissaset

Mengisisstatuss=s ‘Tanpasaktiva’

Aset Menyimpan

(41)

dapat tersimpan ke dalam tabel rekening. Untuk lebih jelasnya dapat

anda lihat pada gambar di bawah, gambar 3.3 Systems flows master

rekening.

Gambar 3 3 SystemsFlowMastersRekening.

B.3 SystemBFlowBPerbaikanB

Systems flows ini menggambarkan tentang alur suatu proses

dimasukkannya data kejadian realtime perbaikan aset ke dalam basis

data melalui sistem. Proses ini dimulai dengan aplikasi mengambil data

tanggal sistem saat ini secara otomatis dan menampilkannya di dalam

forminputan. Aktor akan mengubah tanggal sesuai kejadian bila tidak

sesuai dengan tanggal saat ini. Kemudian aktor (bag.mekanik) akan

memilih aset mana yang sedang mengalami perbaikan dari daftar aset

yang disaring oleh sistem masih dalam status baik. Setelah itu aktor

akan memilih keterangan kejadian yang dialami aset, perbaikan atau

MastersRekening

Keuangan System

Ph

as

e

Start

Nomersrekening,s namasrekening,s kelompok,sjumlahs

saldo

Simpan Rekening

(42)

breakdown. Kemudian aktor akan mengklik tombol simpan agar data

yang telah diinputkan dapat tersimpan ke dalam tabel perbaikan.

Apabila proses perbaikan telah selesai dilakukan, maka pihak aktor

akan kembali mengakses halaman perbaikan untuk mengembalikan

keterangan aset menjadi baik. Pertama aktor akan diminta untuk

memilih aset mana yang sudah selesai diperbaiki dari data yang telah

disaring sistem berdasarkan status aset tidak sama dengan baik.

Kemudian aktor akan diminta untuk mengisi jumlah biaya yang

dikeluarkan dalam proses perbaikan aset tersebut. Dan terakhir aktor

mengklik update, otomatis keterangan aset akan berubah menjadi baik

dan data yang telah dimasukkan tadi akan disimpan ke dalam tabel

perbaikan. Untuk lebih jelasnya dapat anda lihat pada gambar di bawah,

(43)

Gambar 3 4 SystemsFlow Perbaikan.

B.4 SystemBFlowBAktivaB

Systems flows ini menggambarkan tentang alur suatu proses

dimasukkannya data aktiva kedalam basis data melalui sistem. Proses

ini dimulai dengan aplikasi mengambil data aset yang masih belum

mempunyai nilai aktiva. Kemudian aktor (bag.keuangan) akan

memillih aset yang akan diinputkan data aktivanya. Kemudian aktor

akan memilih rekening dari tabel rekening yang akan digunakan pada

(44)

aktiva tersebut. Selanjutnya aktor akan memilih jenis aktiva dari tabel

jenis. Kemudian aktor akan menginputkan informasi lainnya seperti

persen susut aktiva, prediksi usia dan lainnya. Dan terakhir aktor akan

mengklik tombol simpan agar data yang telah diinputkan dapat

tersimpan ke dalam tabel aktiva. Bersamaan dengan hal tersebut sistem

akan menghitung nilai residu dan usia aktiva aset dan menyimpannya

bersamaan dengan inputan aktiva. Untuk lebih jelasnya dapat anda lihat

pada gambar di bawah, gambar 3.5 Systemsflowsaktiva.

Gambar 3 5 SystemsFlow Aktiva.

(45)

B.5 SystemBFlowBTransaksiBJurnalB

Systems flows ini menggambarkan tentang alur suatu proses

transaksi jurnal melalui sistem. Proses ini dimulai dengan aktor

(bag.keuangan) akan menginputkan periode yang ingin diproses

transaksi jurnalnya. Kemudian aktor akan mengklik proses. Setelah itu

sistem akan mengambil data dari tabel transaksi aktiva yang sesuai

dengan inputan periode dari aktor. Apabila data yang diinginkan sudah

ada, maka sistem akan langsung menampilkan data tersebut ke

halaman. Namun, bila data yang dimasukkan tidak ada dalam tabel,

maka sistem akan mengambil data tanggal beli aset pada tabel aset yang

statusnya tidak sama dengan tanpa aktiva. Aset akan dicek satu persatu

oleh sistem, manakah aset yang memiliki tanggal beli kurang dari sama

dengan inputan periode oleh aktor. Apabila sesuai dengan kriteria

tersebut sistem selanjutnya akan mengambil nilai residu aset tersebut

dari tebel aktiva. Kemudian akan dihitung akumulasi susut, nilai buku

dan harga pokok dari aset tersebut dan diupdate ke dalam tabel aktiva

dan transaksi aktiva. Untuk lebih jelasnya dapat anda lihat pada gambar

(46)

Gambar 3 6 SystemsFlow Transaksi Jurnal.

B.6 SystemBFlowBAvailabilityBdanBseliabilityB

Systems flows ini menggambarkan tentang alur suatu proses

transaksi jurnal melalui sistem. Lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar 3.7 di bawah.

(47)

Gambar 3 7 SystemsFlowsAvailabilitysdan Reliabilitys

Proses ini dimulai dengan aktor (bag.mekanik) akan

menginputkan periode yang ingin diproses perhitungan nilai

HitungsnilaisAvailability,sReability

Mekanik System Manajer

Ph

as

e

Start

InputsPeriode

Ambilsdatasaset Aset

Simpan Habis?

Ya Ambilswaktus

perbaikanssesuais

aset Perbaikan

Kinerjasmesin

HitungsAvailabilitys dansreability

Tidak CeksPeriode

Sudahsada?

Tidak

Ya AmbilsData

Cetak

LaporansKinerjas Mesin

End

(48)

availabilitysdan reliabilitynya. Kemudian aktor akan mengklik proses.

Setelah itu sistem akan mengambil data dari tabel kinerja mesin yang

sesuai dengan inputan periode dari aktor. Apabila data yang diinginkan

sudah ada, maka sistem akan langsung menampilkan data tersebut ke

halaman dari data yang diambil dari tabel kinerja mesin. Namun, bila

data yang dimasukkan tidak ada dalam tabel, maka sistem akan

mengambil data id aset pada tabel aset. Kemudian dari id aset yang telah

diambil akan dijadikan sebagai acuan dalam pengambilan data waktu

perbaikan dalam tabel perbaikan sesuai dengan aset yang telah dipilih.

Kemudian dari data perbaikan tersebut akan dihitung nilai availabilitys

dan reliabilitynya. Kemudian hasil perhitungan akan disimpan. Dan

terakhir sistem akan mengecek apakah data masih ada atau sudah habis.

Apabila data sudah habis maka proses akan menampilkan semua data

yang telah dihitung. Namun, apabila data tersebut belum habis maka

proses akan kembali kepada bagian pengecekan dan pengambilan data

aset. Untuk lebih jelasnya dapat anda lihat pada gambar 3.7 Systemsflows

hitung nilai availabilitysdan reliability di atas.

B.7 SystemBFlowBEvaluasiBAsetB

Systems flows ini menggambarkan tentang alur suatu proses

penilaian aset berdasarkan nilai ekonomi dan kinerjanya. Proses ini

bertujuan untuk menampilkan aset-aset yang dianggap tidak memenuhi

standar perusahaan. Proses ini diawali dengan bagian manjer mengisi

periode yang ingin ditampilkan pada halaman. Dari inputan tersebut

(49)

aset tersebut masih layak atau tidak. Dalam hal ini akan ditentukan

dengan dua penilaian. Yang pertama dinilai berdasarkan nilai

ekonominya. Sistem akan mengambil data dari tabel aktiva dan

transaksi aktiva dari setiap aset yang ada. Kemudian dinilai apakah

masih layak atau tidak. Apabila aset dianggap tidak layak maka akan

ditampilkan ke halaman berdasarkan kriteria penilaian secara

ekonomis, bila layak maka sistem akan melanjutkan ke data aset

berikutnya. Kedua sistem akan menilai dari kinerja aset. Dari inputan

awal sistem akan mengambil data dari tabel kinerja mesin. Sistem akan

mengambil data kinerja, seperti nilai availabilitys dan reliability.

Kemudian akan diukur dengan standar perusahaan, apakah masih

digolongkan layak atau tidak. Apabila digolongkan tidak layak maka

akan ditampilkan ke halaman. Apbila data dianggap layak maka sistem

akan mengambil data berikutnya untuk dinilai kelayakannya. Untuk

lebih jelasnya dapat anda lihat pada gambar di bawah, gambar 3.8

(50)

Gambar 3 8 SystemsFlow Evaluasi Aset.

B.8 SystemBFlowBExport to Ms.ExcelB

Systems flows ini menggambarkan tentang alur suatu proses

diexportssuatu data dari tabel aktiva basis data ke microssoftsexcelsyang

digunakan untuk laporan bulanan pihak keuangan. Proses ini dimulai

dari aktor (bag. keuangan) memilih aktiva mana yang ingin dijadikan

(51)

sebelumnya. Setelah semua data dikumpulkan dalam tabel. Selanjutnya

sistem akan mulai mengekspor tabel kedalam excel.s Untuk lebih

jelasnya dapat anda lihat pada gambar di bawah, gambar 3.9 Systems

flowsexportstosexcelsdi bawah.s

Gambar 3 9 SystemsFlowsExportstosExcels

C. Context

Contextsdiagram dibuat dengan tujuan untuk mempermudah pembaca

mengerti tentang alur sistem yang ingin dibangun secara menyeluruh. Contexts

diagram dibuat berdasarkan proses analisis yang sudah dilakukan oleh

penulis sesuai dengan surveyssoftwaresrequirement. Contextsdiagramspada

EksportsExcel

Keuangan System Manajer

Ph

as

e

Start

PilihsAktiva Pilihsaktiva Aktiva

End

EksportsExcel

ExcelsAktiva

Ambilsdata Transaksi_Aktiva

ExcelsAktiva

ExcelsAktiva

(52)

kasus ini memiliki tiga bagian Softwares Requirement. Diantaranya,

perhitungan nilai kinerja aset, pencatatan nilai aktiva berserta perhitungan

nilai aktivanya dan evaluasi kinerja berdasarkan dua data sebelumnya. Dalam

penggunaanya aplikasi ini ditujukan untuk tiga user. Yaitu, bagian keuangan,

bagian mekanik dan manajerial. Masing-masing user akan menjalankan

fungsi yang berbeda. Bagian keuangan users akan fokus pada proses

perhitungan nilai aktiva suatu mesin. Data mesin yang telah dimasukkan

nantinya akan diberikan nilai aktiva. Kemudian proses tersebut akan

menghitung nilai aktiva suatu mesin secara berkala. Pada bagian mekanik

usersakan fokus pada proses perhitungan kinerja suatu mesin. Mulai dari awal

mesin tersebut mengalami kerusakan, hingga proses perbaikan sampai

selesai. Usersterakhir adalah bagian manajerial

Gambar 3 10 ContextsDiagram.

id rekening Periode

Laporan kinerja mesin

Laporan Nilai Aktiva Data Perbaikan Mesin

Data Kehadiran Mesin

Data Keandalan Mesin

Excel Aktiva Mesin

Biaya Perbaikan Mesin id aset

0

Evaluasi Mesin HMC

+

Keuangan

(53)

Pada bagian keuangan, usersditujukan untuk pengisian nilai yang

berkaitan dengan nilai ekonomis suatu aset. Nilai aset tersebut akan dihitung

berdasarkan rumus perhitungan nilai aktiva. Hasil perhitungan tersebut akan

dijadikan acuan nilai pada pengevaluasian kinerja mesin berdasarkan nilai

ekonomisnya. Berbeda dengan bagian keuangan, pada bagian mekanik users

akan memberikan inputan berupa data kejadian mesin yang terjadi

dilapangan. lnputan tersebut berupa data kejadian perbaikan mesin yang

berupa tanggal kejadian, biaya dan tanggal selesai. Proses penghitungan

dilakukan dengan menggunakan metode perhitungan MTBF MTTR. Dimana

hasil perhitungan tersebut akan dijadikan acuan nilai pada pengevaluasian

kinerja mesin berdasarkan kinerja mesin. User ketiga adalah bagian

manajerial, dimana user tersebut akan menerima laporan dari nilai evaluasi

kinerja masing-masing mesin. Prosesnya adalah usersakan memilih mesin

mana yang akan dilihat dan pada periode berapa. Sistem akan menghitung

dan mengumpulkan data nilai dari dua proses sebelumnya dan mengeluarkan

nilai dari kedua perhitungan tersebut.

D. DFDBLevelB0BAplikasiBEvaluasiBMesinBHMCB

Pada proses ini digambarkan alur sistem yang menjabarkan isi dari

contextsdiagram diatas. Dalam proses ini akan ditunjukkan hubungan antara

ketiga softwaresrequirementsyang telah disebutkan di atas. Ketiga softwares

requirementsdiatas akan dijadikan sebagai proses utama dari aplikasi evaluasi

mesin HMC. Dimana pada gambar 3.11 di bawah akan ditunjukkan

bagaimana ketiga proses utama tersebut dapat melakukan interaksi dengan

(54)

Pada proses DFD Level 0 Evaluasi Mesin HMC digambarkan secara

lebih detil bagaiman relasi antar masing-masing proses utama ataupun dengan

entitas. Bagaimana data mengalir dari satu entitas, proses atau datebase.

Gambar 3 11 DFD Level 0 Aplikasi Evaluasi Mesin HMC

Pada gambar 3.11 di atas ditunjukkan proses pertama dari proses utama

adalah pada bagian perhitungan nilai aktiva. Pada proses itu userskeuangan

memasukkan beberapa inputan. Diantaranya id aset, id rekening dan periode.

Kemudian user akan mendapatkan masukan dari sistem berupa dokumen

Data Kinerja

Nilai Ketersediaan dan Keandalan [Data Aset]

Waktu dan jumlah kejadian Pengurangan Saldo

(55)

aktiva mesin dalam bentuk Ms.Excel. Sistem dari proses perhitungan nilai

aktiva akan mengambil data dari datebase. Data tersebut diantara lain adalah

data aset, data rekening dan data aktiva. Dan sistem akan menyimpan inputan

beberapa data kedalam datebase. Data tersebut diantaranya adalah

pengurangan saldo, data aktiva dan total nilai susut. Untuk lebih lengkapnya

dapat dilihat pada penjelasan DFD Level 1 proses perhitungan nilai aktiva.

Proses yang kedua pada DFD Level 0 Aplikasi Evalusi Mesin HMC

adalah proses terjadinya perhitungan kinerja mesin HMC. Dalam gambar do

lapmiran 4 ditunjukkan bahwa sistem menerima masukan dari usersmekanik

dan dari beberapa tabel. Data masukan tersebut antara lain adalah data

perbaikan mesin, biaya perbaikan mesin, nilai ketersediaan dan keandalan

dan yang terakhir adalah waktu dan jumlah kejadian. Pada gambar juga

terlihat sistem memberikan output kepada user mekanik dan kepada beberapa

tabel. Data output tersebut antara lain adalah data kehadiran mesin, data

keandalan mesin dan yang terakhir adalah nilai ketersediaan dan keandalan

kinerja mesin. Untuk mengetahui proses yang lebih detil pada proses

perhitungan nilai kinerja mesin dapat dilihat pada proses DFD Level 1 proses

perhitungan nilai kinerja mesin.

Pada proses yang terakhir digambarkan adalah proses evaluasi kinerja

mesin HMC. Dalam proses tersebut digambarkan users manajer yang

melakukan interaksi dengan sistem. Dimana sistem menerima masukan dari

usersmanajer dan dari tabel. Masukan tersebut diantara lain adalah data

aktiva, data detil aktiva, biaya perbaikan, data kinerja mesin dan periode.

(56)

Output tersebut diantaraa lain adalah laporan nilai aktiva mesin dan laporan

kinerja mesin. Untuk lebih detilnya pada proses ini dapat dilihat pada DFD

Level 1 evaluasi kinerja mesin HMC.

E. DFDBLevelB1BProsesBPerhitunganBNilaiBAktivaB

Proses ini menggambarkan secara detil bagaimana satu diantara tiga

proses utama berjalan. Proses dari gambar 3.12 di bawah menggambarkan

proses perhitungan nilai aktiva. Pada gambar terlihat bahwa proses ini akan

dijabarkan menjadi 3 sub-proses sehingga dapat menggambarkan secara lebih

detil langkah proses berjalannya DFD Level 1 Proses perhitungan nilai aktiva.

Gambar 3 12 DFD Level 1 Perhitungan Nilai Aktiva

Gambar

Tabel 3. 4 SoftwaresRequirementsPerhitungan Nilai Ekonomis
tabel dimulai dari transaksi yang
Tabel 3. 5 SoftwaresRequirementsEvaluasi Mesin HMC
Gambar 3 1 DocumentsFlow
+7

Referensi

Dokumen terkait

Persyaratan dan metode untuk menentukan f ya dijabarkan sebagai berikut: a Untuk komponen struktur tekan yang menerima beban aksial dan komponen struktur lentur dengan nilai 

Namun demikian, hidrogen dapat diproduksi dengan teknologi yang lebih murah dan mudah, yaitu dengan memanfaatkan organisme bakteri melalui proses fermentasi atau

Dinas Pendidikan 2 B 100 M2 Dusun Terongan Rt.02 RW.06 15.000.000 0 0 0 - Pavinggisasi halaman Tk.

Bab pertama pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penelitian terdahulu, definisi operasional,

Selanjutnya istilah ini muncul dalam Kisah Para Rasul 11:15-17 (“Dan ketika aku mulai berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, sama seperti dahulu ke atas kita.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS

Cakupan data dasar dari hasil SP2010 adalah jumlah penduduk menurut kecamatan dan jenis kelamin, berikut parameter- parameter turunannya seperti kepadatan penduduk,

Namun jika anak dibesarkan dengan pujian yang berlebihan ataupun tidak sesuai realita dapat membentuk anak menjadi peribadi yang kurang baik, ketika dewasa ia dapat mencari