PENGUKURAN KUALITAS WEBSITE BADAN
KEPEGAWAIAN NEGARA KANTOR REGIONAL II DENGAN
MENGGUNAKAN METODE WEBQUAL 4.0
TUGAS AKHIR
Program Studi
S1 Sistem Informasi
Oleh:
FILEMON EDWIN HARIANJA
11.41010.0224
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
x
Halaman
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Manfaat ... 3
1.6 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II LANDASAN TEORI ... 5
2.1 Penelitian Sebelumnya ... 5
2.2 Website ... 5
2.3 Konsep WebQual ... 6
2.4 Non-Probability Sampling Judgement Purposive ... 8
2.5 Model Konseptual ... 8
2.6 Validitas dan Reliabilitas ... 9
xi
2.9 Regresi Linier Berganda ... 14
2.10 Uji Koefisien Regresi secara bersama (Uji F) ... 15
2.11 Uji Koefisien Regresi secara parsial (Uji T) ... 16
2.12 Analisis Korelasi Ganda ... 18
2.13 Analisis Determinasi (R2) ... 20
2.14 Skala Likert ... 20
BAB III METODE PENELITIAN... 22
3.1 Tahap Pendahuluan ... 22
3.2 Tahap Pengumpulan data ... 23
3.2.1 Populasi dan Sampel Penelitian ... 23
3.2.2 Variabel penelitian ... 23
3.2.3 Pembuatan kuesioner ... 24
3.2.4 Pengumpulan Data ... 25
3.3 Tahap Analisis ... 26
3.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 26
3.3.2 Uji Asumsi ... 27
3.3.3 Uji Regresi Linear Berganda ... 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31
4.1 Tahap pendahuluan ... 31
4.1.1 Studi Literatur ... 31
4.1.2 Tampilan awal website www.kanreg2bkn.id ... 31
xii
4.2.2 Sampel ... 32
4.3 Variabel Penelitian ... 33
4.4 Pembuatan Kuesioner ... 34
4.5 Pengumpulan Data ... 38
4.6 Tahap Analisis ... 39
4.6.1 Tabulasi Data ... 39
4.6.2 Uji Validitas ... 39
4.6.3 Uji Reliabilitas ... 44
4.6.4 Uji Normalitas ... 48
4.6.5 Uji Multikolinearitas ... 49
4.6.6 Uji Heteroskedastisitas ... 51
4.6.7 Uji Autokorelasi ... 52
4.6.8 Uji Linearitas ... 54
4.7 Uji Regresi Linier Berganda ... 55
4.7.1 Pengaruh Usability Quality terhadap Quality ... 62
4.7.2 Pengaruh Information Quality terhadap Quality ... 62
4.7.3 Pengaruh Interaction Quality terhadap Quality ... 62
BAB V PENUTUP ... 64
5.1 Kesimpulan ... 64
5.2 Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 65
xiii
Halaman
Gambar 2.1 Model Konseptual ... 11
Gambar 3.1 Tahap Analisa Penelitian ... 24
Gambar 3.2 Contoh Kuesioner ... 27
Gambar 4.1 Homepage website www.kanreg2bkn.id ... 34
Gambar 4.2 Model Konseptual ... 36
Gambar 4.3 Uji Normalitas grafik Normal P-P plot ... 56
xiv
Halaman
Tabel 2.1 Dimensi Kemudahan Penggunaan (Usability Quality) ... 8
Tabel 2.2 Dimensi Kualitas Informasi (Information Quality) ... 9
Tabel 2.3 Dimensi Kualitas Interaksi (Interaction Quality) ... 9
Tabel 4.1 Jumlah Pegawai... 34
Tabel 4.2 Sampel Pegawai ... 35
Tabel 4.3 Indikator Tiap Variabel ... 37
Tabel 4.4 Lembar Pernyataan ... 38
Tabel 4.5 Lembar Pernyataan ... 41
Tabel 4.6 Hasil Pengumpulan Data ... 44
Tabel 4.7 Uji Validitas Usability Quality ... 45
Tabel 4.8 Rangkuman Uji Validitas Usability Quality ... 46
Tabel 4.9 Uji Validitas Information Quality ... 47
Tabel 4.10 Rangkuman Uji Validitas Information Quality ... 49
Tabel 4.11 Uji Validitas Interaction Quality ... 49
Tabel 4.12 Rangkuman Uji Validitas Interaction Quality ... 50
Tabel 4.13 Uji Validitas Quality ... 51
Tabel 4.14 Rangkuman Uji Validitas Quality ... 51
Tabel 4.15 Output Uji Reliabilitas Usability Quality... 52
Tabel 4.16 Output Uji Reliabilitas Usability Quality... 52
Tabel 4.17 Output Uji Reliabilitas Information Quality ... 53
Tabel 4.18 Output Uji Reliabilitas Information Quality ... 53
xv
Tabel 4.21Output Uji Reliabilitas Quality ... 55
Tabel 4.22 Output Uji Reliabilitas Quality ... 55
Tabel 4.23 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas... 56
Tabel 4.24 Uji Multikolinearitas ... 58
Tabel 4.25 Rangkuman Uji Multikolinearitas ... 58
Tabel 4.26 Uji Heteroskedisitas ... 59
Tabel 4.27 Rangkuman Uji Heteroskedisitas Glejser Test ... 60
Tabel 4.28 Output Uji Autokorelasi dengan DW test ... 61
Tabel 4.29 Uji Linearitas Y * X1 ... 63
Tabel 4.30 Uji Linearitas Y * X2 ... 63
Tabel 4.31 Uji Linearitas Y * X3 ... 64
Tabel 4.32 Rangkuman Hasil Uji Linearitas ... 64
Tabel 4.33 Output Regression Variables Entered... 65
Tabel 4.34 Output Regression Model Summary ... 65
Tabel 4.35 Output Regression ANOVA ... 66
Tabel 4.36 Output Regression Coefficients ... 66
xvi
Halaman
Lampiran 1 Hasil Wawancara ... 68
Lampiran 2 Kuesioner ... 69
Lampiran 3 Surat Ijin Studi Lapangan ... 71
1
1.1 Latar Belakang Masalah
Badan Kepegawaian Negara (BKN) Kantor Regional II adalah unit
organisasi yang berkedudukan langsung di bawah BKN dan bertanggung jawab
kepada kepala BKN. BKN KanReg II mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas pokok BKN di wilayah Jawa Timur. Untuk menunjang pelaksanaan tugas
pokok tersebut BKN KanReg II memiliki Divisi Pemanfaatan Teknologi
Informasi, yang dapat membantu untuk memberikan infomasi di seluruh daerah di
Jawa Timur yang masuk melalui Pusat Pelayanan BKN KanReg II yang
diinformasikan di dalam website BKN KanReg II.
Dengan adanya website tersebut diharapkan dapat membantu Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan pegawai swasta selaku konsumen dari BKN KanReg II
untuk mencari informasi pendaftaran CPNS ataupun informasi kelembagaan
dengan mudah dan cepat. Selain itu, dengan adanya website tersebut juga
diharapkan dapat membantu kinerja petugas BKN KanReg II dalam
penyelenggaraan kewenangan di wilayah Jawa Timur. BKN KanReg II merasa
website yang dibangun belum bisa menarik minat pengguna internet untuk
mengunjungi www.kanreg2bkn.id. Hal tersebut dapat dilihat dari total jumlah
kunjungan website saat ini belum sesuai dengan jumlah kunjungan yang
diharapkan oleh pengelolah website. Menurut informasi dari Kepala Seksi
Pemanfaatan Teknologi Informasi BKN KanReg II rata-rata pengunjung tiap
Pertimbangan-pertimbangan seperti inilah yang mendorong penulis untuk
melakukan sebuah penelitian terhadap website BKN KanReg II untuk
mengevaluasi sejauh mana kualitas website, karena sejak website ini
diimplementasikan belum pernah dilakukan evaluasi mengenai kualitas website
BKN KanReg II. Dari penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat dijadikan
sebagai evaluasi website, sehingga hasil dari penelitian ini nantinya dapat
dijadikan sebagai acuan untuk pengembangan dan perbaikan website. Berdasarkan
fakta tersebut BKN KanReg II membutuhkan sebuah evaluasi terhadap kualitas
website yang dimiliki untuk mengetahui penyebab dari kurangnya minat
pengguna internet terhadap website www.kanreg2bkn.id. Dari hal tersebut, maka
perlu dilakukan sebuah evaluasi terhadap website www.kanreg2bkn.id untuk
mengetahui penyebab dari kurangnya minat pengguna internet terhadap website
www.kanreg2bkn.id. Untuk mengetahui seberapa besar kualitas website
www.kanreg2bkn.id terhadap kepuasan pengguna, penulis menggunakan metode
WebQual 4.0 untuk mengujinya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada
penelitian ini yaitu bagaimana melakukan pengukuran kualitas website Badan
Kepegawaian Negara Kantor Regional II dengan menggunakan metode WebQual
4.0.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini responden adalah pegawai negeri
1.4 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penyusunan
penelitian ini menghasilkan rekomendasi kepada BKN KanReg II untuk dapat
meningkatkan kualitas dari website yang dimiliki.
1.5 Manfaat
Manfaat pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Dapat memberikan bukti secara empiris tentang pengaruh Usability Quality,
Information Quality, dan Interaction Quality terhadap Website Quality.
b. Sebagai bahan untuk pengembangan website ke arah yang lebih baik sehingga
kualitas website BKN KanReg II lebih meningkat dan dapat memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah dan penjelasan
permasalahan yang terjadi pada jumlah pengunjung website
www.kanreg2bkn.id, perumusan masalah serta batasan masalah yang
dibuat, tujuan dari pembuatan Tugas Akhir dan sistematika penulisan
buku ini.
Bab II Landasan Teori
Bab ini membahas mengenai teori tentang konsep metode webqual,
kualitas, website, kualitas website, uji validitas, uji asumsi, regresi, uji
regresi linier berganda yang digunakan untuk menunjukkan tingkat
keterkaitan antara tiga dimensi kualitas website, skala pengukuran yang
digunakan.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini merupakan bab metode penelitian yang berisi penjelasan
tentang tahap – tahap yang dikerjakan dalam penyelesaian analisis
terdiri dari identifikasi masalah, populasi dan sampel, instrumen
penelitian, desain kuesioner, uji validitas dan reliabilitas, pengumpulan
data, teknik sampling, desain uji statistika regresi linier berganda,
implementasi dan evaluasi sampai didapatkan suatu kesimpulan dan
saran.
Bab IV Hasil dan Pembahasan
Pada bab ini menjelaskan tahapan hasil dan pembahasan yang di dapat
dari penelitian yang dilakukan.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran. Saran yang dimaksud adalah
saran terhadap kekurangan dari sistem yang ada kepada pihak lain yang
ingin melakukan penelitian. Tujuannya adalah agar pihak lain dapat
5
2.1 Penelitian Sebelumnya
Dua penelitian sebelumnya yang dilakukan tentang analisa website
menggunakan metode WebQual, dengan judul “ Analisa Kualitas Layanan
Website Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Surabaya I dengan
Metode WebQual oleh Miftah Nasution dan Mudjahidin (2013) ” dengan
menggunakan 4 dimensi usability, information quality, service interaction,
overall, dan menambahkan variabel Website Quality. Dan dengan judul “
Pengukuran Kualitas Layanan Website Pemerintah Kota Batam Menggunakan
Metode WebQual 4.0 ” oleh Andi Maslan dengan menggunakan 3 dimensi
usability, information quality, dan interaction. Penelitian yang penulis lakukan
menggunakan 3 dimensi usability quality, information quality, dan interaction
quality dengan menggunakan metode pengambilan sampel purposive sampling.
2.2 Website
Menurut Hidayat (2010) website merupakan kumpulan halaman-halaman
yang digunakan untuk menampilkan informasi teks gambar diam atau gerak,
animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis
ataupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait,
yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman. Hubungan
antara satu halaman web dengan halaman web yang lainnya disebut hyperlink,
Menurut Hyejeong dan Niehm (2009) dalam Puspitasari el al. (2013)
mengungkapkan bahwa para peneliti terdahulu membagi dimensi kualitas website
menjadi lima yaitu:
a. Informasi, meliputi kualitas konten, kegunaan, kelengkapan, akurat, dan
relevan.
b. Keamanan, meliputi kepercayaan, privasi, dan jaminan keamanan.
c. Kemudahan, meliputi mudah untuk dioperasikan, mudah dimengerti, dan
kecepatan.
d. Kenyamanan, meliputi daya tarik visual, daya tarik emosional, desain kreatif
dan atraktif.
e. Kualitas pelayanan, meliputi kelengkapan secara online dan customer service.
2.3 Konsep WebQual
Menurut Sanjaya (2012) WebQual merupakan salah satu metode
pengukuran website berdasarkan persepsi pengguna akhir, yang dikembangkan
oleh Stuart Barnes & Richard Vidgen. WebQual berdasar pada konsep Quality
Function Deployment (QFD) yaitu suatu proses yang berdasar pada “voice of
customer” dalam pengembangan dan implementasi suatu produk atau jasa. Dari
konsep QFD tersebut, WebQual disusun berdasar pada persepsi pengguna akhir
(end user) terhadap suatu website.
WebQual telah mengalami beberapa iterasi dalam penyusunan kategori
dan butir-butir pertanyaannya. Versi terbaru adalah WebQual 4.0 yang
menggunakan tiga dimensi untuk mewakili kualitas dari website, yaitu dimensi
kemudahaan penggunaan (Usability Quality), dimensi kualitas informasi
pengukuran dalam metode WebQual menggunakan instrumen penelitian atau
kuisioner berdasarkan konsep house of quality dengan struktur instrumennya juga
mengacu ke model SERVQUAL. Penjabaran dimensi berserta indikator yang
dihasilkan dari teori WebQual dapat dilihat pada Tabel 2.1, 2.2, dan 2.3.
Tabel 2.1. Dimensi Kemudahan Penggunaan (Usability Quality)
No Deskripsi Indikator
1 Find the site easy to learn to operate
2 My interaction with the site is clear and understandable 3 I find the site easy to navigate
4 I find the site easy to use
5 The site has an attractive appearance 6 The design is appropriate to the type of site 7 The site conveys a sense of competency 8 The site creates a positive experience for me
Tabel 2.2 Dimensi Kualitas Informasi (Information Quality)
No Deskripsi Indikator
1 Provides accurate information 2 Provides believable information 3 Provides timely information 4 Provides relevant information
5 Provides easy to understand information 6 Provides information at the right level of detail 7 Presents the information in an appropriate format
Tabel 2.3 Dimensi Kualitas Interaksi (Interaction Quality)
Sumber : (Barnes & Vidgen, 2002)
No Deskripsi Indikator
1 Has a good reputation
2 It feels safe to complete transactions
3 My personal information feels secure 4 Creates a sense of personalization 5 Conveys a sense of community
2.4 Non-Probability Sampling Judgement Purposive
Non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang/kesempatan samabagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi sampling sistematis, kuota,
aksidental, purposive, jenuh, snowball. Teknik Judgement Purposive adalah
teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu
berdasarkan keinginan dari peneliti (Sugiyono, 2008). Cara menentukan sampel
menggunakan tabel isaac dan michael dengan taraf kesalahan 5%.
2.5 Model Konseptual
Model kerangka konseptual menggambarkan hubungan antar variabel
yang diuji dalam penelitian. Berdasarkan kerangka konseptual, penelitian ini
memiliki hipotesis sebagai berikut:
H1 : Terdapat hubungan yang positif antara Usability Quality dengan
Website Quality.
H2 : Terdapat hubungan yang positif antara Information Quality dengan
Website Quality.
H3 : Terdapat hubungan yang positif antara Interaction Quality dengan
Website Quality.
Gambar 2.1 Model Konseptual
2.6 Validitas dan Reliabilitas
Menurut Rostina (2011) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan
valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat .Uji
validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pernyataan-pernyataan pada
kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Teknik
untuk mengukur validitas kuesioner dengan mengkorelasikan antara skor tiap item
dengan skor total dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang
overestimasi.
Uji reliabilitas dapat dilakukan secara eksternal ataupun internal. Secara
eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalen dan
gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas dapat diuji dengan menganalisis
konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu (Sugiyono,
2011). Dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas adalah jika nilai alpha
atau konsisten, sebaliknya jika nilai alpha lebih kecil dari r tabel maka item-item
angket yang digunakan dinyatakan tidak reliabel atau tidak konsisten. Pengukuran
validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika instrumen yang digunakan
sudah tidak valid dan reliabel maka dipastikan hasil penelitiannya pun tidak akan
valid dan reliabel.
2.7 Uji Asumsi
Di dalam uji statistika regresi dilakukan pula uji asumsi klasik sebagai
syarat terlaksananya analisis regresi linear berganda, yaitu:
1. Normalisasi Data
Menurut Sugiyono (2007) penggunaan statistik parametris, bekerja dengan
asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis membentuk distribusi
normal. Bila data tidak normal maka teknik statistik parametrik tidak dapat
digunakan untuk alat analisis. Suatu data yang membentuk distribusi normal
bila jumlah data di atas dan di bawah rata-rata adalah sama, demikian juga
simpangan bakunya sehingga dapat membentuk suatu kurva normal. Selain
kurve normal umum, juga terdapat kurve normal standar. Dikatakan standar,
karena nilai rata – ratanya adalah 0 dan simpangan bakunya adalah 1,2,3,4,
dst. Nilai simpangan baku selanjutnya dinyatakan dalam simbol z. Kurva
normal umum dapat diubah ke dalam kurva normal standart, dengan
menggunakan rumus 2.1.
...(2.1)
Dengan: z = Simpangan baku untuk kurva normal
= Rata – rata kelompok
s = Simpangan baku
Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Normal Probabilitas Plots.
Normal Probabilitas Plots berbentuk grafik yang digunakan untuk mengetahui
apakah dalam sebuah model regresi, nilai regresi residual terdistribusi dengan
normal atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya distribusi regresi
residual normal atau mendekati normal.
2. Multikolinearitas
Menurut Gujarati dan Zain (1988) multikolinearitas pada dasarnya merupakan
fenomena (regresi) sampel. Ketika mengendalikan fungsi regresi populasi atau
teoritis, semua model mempunyai pengaruh terpisah atau independen atas
variabel tak bebas Y. Tetapi mungkin terjadi dalam suatu sampel tertentu yang
manapun yang digunakan untuk menguji beberapa atau semua variabel X
sangat kolinier sehingga tidak bisa mengisolasi pengaruhnya terhadap variabel
Y. Secara ringkas sampel yang digunakan tidak cukup kaya untuk
mengakomodasikan semua variabel X dalam analisis. Untuk mendeteksi
adanya multikolinieritas digunakan persamaan 2.2.
...(2.2)
Menurut Ghozali (2012) Dasar pengambilan keputusan pada uji
Multikolinieritas dapat dilakukan dengan dua cara yakni:
1. Melihat nilai Tolerance
a. Jika nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya tidak terjadi
b. Jika nilai Tolerance lebih kecil dari 0,10 maka artinya terjadi
multikolinieritas terhadap data yang di uji.
2. Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor)
a. Jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka artinya tidak terjadi
multikolinieritas terhadap data yang di uji. Sebaliknya,
b. Jika nilai VIF lebih besar dari 10,00 maka artinya terjadi
multikolinieritas terhadap data yang di uji.
3. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah
model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu
pengamatan yang lain, jika varians dari residual dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedatisitas atau mengalami
heteroskedastisitas. Uji asumsi heteroskedastisitas ini dimasudkan untuk
mengetahui apakah variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua
pengamatan (Sudarmanto, 2013).
Menurut Ghozali (2011) dasar pengambilan keputusan pada uji
heteroskedastisitas yakni:
a. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka kesimpulannya adalah
tidak terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya,
b. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas.
4. Autokorelasi
Menurut Sudarmanto (2013) autokorelasi merupakan suatu kondisi dimana
terdapat kolerasi atau hubungan antar pengamatan atau observasi, baik itu
yang dmaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi di antara data
pengamatan atau tidak. Berdasarkan konsep tersebut, maka uji autokolerasi
sangat penting untuk dilakukan tidak hanya pada data yang bersifat time series
saja, akan tetapi semua data (independent variable) yang diperoleh perlu diuji
terlebih dahulu autokorelasinya apabila akan dianalisis dengn regresi linier
ganda. Untuk mengetahui adanya autokorelasi atau tidak, dapat dilakukan
melalui percobaan d dari Durbin-Watson menggunakan persamaan 2.3.
...(2.3)
5. Linearitas
Menurut Priyatno (2010) istilah linearitas didefinisikan sebagai bentuk
hubungan antara variabel independent dan variabel dependent adalah linear.
Uji Linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel tersebut
menunjukkan hubungan yang linear atau tidak.
2.8 Regresi
Menurut Sugiyono (2012) analisis regresi digunakan untuk
memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependent, bila nilai
variabel independent dimanipulasi atau dirubah-rubah atau dinik-turunkan.
Manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk membuat keputusan apakah naik
dan menurunnya variabel dependent dapat dilakukan melalui peningkata variabel
independent atau tidak.
Regresi memiliki bentuk bermacam-macam. Regresi linear sederhana
maupun regresi linear berganda digunakan untuk mencari model hubungan linear
antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat sepanjang tipe datanya
apabila ada salah satu atau lebih variabel bebas yang bertipe nominal atau ordinal.
Regresi data panel memberikan keleluasaan kepada peneliti apabila data yang
diregresikan merupakan cross-section maupun data runtun waktu. Sedangkan
regresi logistik membantu peneliti untuk meregresikan variabel terikat yang
bertipe nominal (biner) maupun nominal atau ordinal non-biner.
Y =β0 + β1X1 + β2X2+ ... + βnXn+ ε .. ...(2.4)
Keterangan: Y = variabel terikat.
β0 = koefisien intercept regresi.
β1, β2, β3 = oefisien slope regresi.
X1X2X3 = variabel bebas.
ε = error persamaan regresi.
2.9 Regresi Linear Berganda
Menurut Sugiyono (2012) analisis regresi berganda digunakan untuk
meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependent (kriterium),
bila dua atau lebih variabel independent sebagai faktor prediktor dimanipulasi
(dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan bila
jumlah variabel independent nya minimal 2. Proses perhitungan secara umum
adalah sama dengan regresi linear sederhana hanya perlu pengembangan sesuai
dengan kebutuhan regresi linear berganda.
Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y’ = a + b1X1+ b2X2+…..+ bnXn ... ...(2.5)
Keterangan:
Y’ = Variabel dependent (nilai yang diprediksikan) X1 dan X2 = Variabel independent
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)
2.10 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama (Uji F)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent
(X1,X2….Xn) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependent (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi variabel dependent atau tidak. Signifikan berarti
hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan),
Langkah-langkah atau urutan menguji hipotesa dengan distribusi f adalah sebagai
berikut:
1. Merumuskan Hipotesis
a. Ho: β1= β2= β3= β4 = 0, berarti secara bersama-sama tidak ada pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat.
b. Ha: apabila minimal terdapat satu β ≠ 0 maka terdapat pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat.
2. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah
ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).
3. Menentukan F hitung
4. Menentukan F tabel
Setelah menentukan taraf nyata atau derajat keyakinan yang digunakan, maka
bisa menentukan nilai t tabel. Dengan derajat bebas (df) dalam distribusi F ada
dua, yaitu:
1) df numerator = dfn = df1 = k – 1
2) df denumerator = dfd = df2 = n – k
df = degree of freedom atau derajad kebebasan
n = Jumlah sampel
k = banyaknya koefisien regresi
5. Kriteria pengujian
a. Ho diterima bila F hitung < F tabel
b. Ho ditolak bila F hitung > F tabel
6. Membandingkan F hitung dengan F tabel
7. Kesimpulan
Keputusan bisa menolak Ho atau menolak Ho menerima Ha. Nilai F tabel yang
diperoleh dibanding dengan nilai F hitung apabila F hitung lebih besar dari F
tabel, maka ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent.
2.11 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji T)
Uji T ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
variabel independen (X1, X2,…..Xn) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen (Y). Tujuan dari uji t adalah untuk menguji koefisien
regresi secara individual. Langkah-langkah atau urutan menguji hipotesa dengan
distribusi t adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesa
Ho: βi = 0, artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel terikat. Ha: βi ≠ 0, artinya variabel bebas merupakan
a. Hipotesa nol = Ho
Ho adalah suatu pernyataan mengenai nilai parameter populasi. Ho
merupakan hipotesis statistik yang akan diuji hipotesis nihil.
b. Hipotesa nol = Ha
Ha adalah suatu pernyataan yang diterima jika data sampel memberikan
cukup bukti bahwa hipotesa nol adalah salah.
2. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% (signifikansi 5% atau 0.05 adalah
ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).
3. Menentukan T hitung
4. Menentukan T tabel
Setelah menentukan taraf nyata atau derajat keyakinan yang digunakan
sebesar α = 1% atau 5% atau 10%, maka bisa menentukan nilai t tabel pada
persamaan:
df = n – k ... ...(2.6)
Keterangan:
df = Degree of freedom atau derajat kebebasan
n = Jumlah sampel
k = Banyaknya koefisien regresi + konstanta
5. Kriteria Pengujian
a. Ho diterima jika -T tabel < T hitung < T tabel
6. Membandingkan T hitung dengan T tabel
7. Kesimpulan
Keputusan bisa menolak Ho atau menolak Ho menerima Ha. Nilai t tabel
yang diperoleh dibandingkan nilai t hitung, bila t hitung lebih besar dari t tabel,
maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independent
berpengaruh pada variabel dependent. Apabila t hitung lebih kecil dari t tabel,
maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independent tidak
berpengaruh terhadap variabel dependent.
2.12 Analisis Korelasi Ganda
Kolerasi ganda (multiple colleration) merupakan angka yang
menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara
bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependent (Sugiyono, 2012).
Kolerasi ganda digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel bebas atau
lebih yang secara bersama-sama dihubungkan dengan variabel terikatnya.
Sehingga dapat diketahui besarnya sumbangan seluruh variabel bebas yang
menjadi obyek penelitian terhadap variabel terikatnya. Langkah-langkah
menghitung koefisien ganda adalah sebagai berikut:
1. Jika harga r belum diketahui, maka hitunglah harga r. Biayanya sudah ada
karena kelanjutan dari korelasi tunggal
Dimana: R yx1x2 = koefisien korelasi ganda antara variabel x1 dan x2
ryx1 = koefisien korelasi x1 terhadap Y
ryx2 = koefisien korelasi x2 terhadap Y
rx1x2 = koefisien korelasi x1 terhadap X2
3. Tetapkan taraf signifikansi (α), sebaiknya disamakan dengan α terdahulu
4. Tentukan kriteria pengujian R, yaitu :
Ha : tidak siginifikan
H0 : signifikan
Ha : R yx1x2 = 0
H0 : R yx1x2 ≠ 0
Jika F hitung≤F tabel maka H0 diterima
5. Cari Fhitung dengan persamaan:
1
6. Cari Ftabel = F(1-α), kemudian dengan
dkpembilang = k
dkpenyebut = n-k-1
dimana k = banyaknya variabel bebas
n = banyaknya anggota sampel
dengan melihat tabel f didapat nilai Ftabel
7. Bandingkan Fhitung dan Ftabel
Menurut Sugiyono (2007), pedoman untuk memberikan interpretasi
koefisien korelasi sebagai berikut:
0,00 - 0,199 : Sangat rendah
0,20 - 0,399 : Rendah
0,40 - 0,599 : Sedang
0,60 - 0,799 : Kuat
0,80 - 1,000 : Sangat kuat
2.13 Analisis Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar
prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap
variabel dependen. Dalam analisis regresi berganda, koefisien determinasi
mengukur proporsi atau presentase sumbangan variabel penjelas yang masuk ke
dalam model terhadap variasi naik turunnya variabel Y secara bersamaan (Siagian
dan Sugiarto, 2000). Determinasi adalah diantara nol dan satu (0<R2<1) dan
selalu bernilai positif, sebab merupakan rasio dari dua jumlah kuadrat yang
nilainya juga selalu positif.
2.14 Skala Likert
Menurut Sugiyono (2010) Skala Likert dugunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Skala ini memungkinkan responden untuk mengekspresikan intensitas perasaan
responden. Pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan tertutup. Pilihan dibuat
berjenjang mulai dari intensitas paling rendah sampai paling tinggi. Pilihan
Dalam bahasa inggris ada 7 pilihan, yaitu extremely disagree, strongly
disagree, disagree, neither agree nor disagree, agree, strongly agree, extremely
agree. Di dalam bahasa Indonesia bisa dibuat 5 pilihan, yaitu sangat tidak setuju,
tidak setuju, cukup setuju, setuju, sangat setuju. Karena pilihan jawaban
berjenjang, maka setiap jawaban bisa diberi bobot 1 dan tertinggi diberi 5. Namun
22
Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan
melalui 4 tahap yang dapat dilihat pada Gambar 3.1
Gambar 3.1 Tahap Analisa Penelitian
3.1 Tahap Pendahuluan
Studi Literatur
Tahap pendahuluan ini dilakukan studi literatur yang menghasilkan
pengertian dan penjelasan dari masing-masing teori yang digunakan dalam
melakukan penelitian. Hasil studi literatur dapat dilihat pada Bab 2. Pada landasan
regresi linear berganda, uji F, Uji T, analisis korelasi ganda, analisis determinasi
(R2) dan observasi website BKN KanReg II dengan bukti dapat dilihat pada
Lampiran 1.
3.2 Tahap Pengumpulan Data
3.2.1 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengguna website
BKN KanReg II yaitu pegawai BKN KanReg II dan PNS luar BKN
KanReg II dengan total pegawai 319.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan masuk dalam kategori
non-probability sampling, maka teknik pengambilan sampel non-probabilitas
yang dipilih adalah teknik judgemental (purposive), menggunakan tabel
Isaac dan Michael dengan taraf kesalahan 5%. Besaran sampel yang
digunakan pada penelitian ini berjumlah 161 responden yang diambil dari
pegawai BKN KanReg II sebanyak 93 dan PNS diluar BKN KanReg II
sebanyak 68.
Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer yang diperoleh langsung dari responden melalui penyebaran
kuesioner.
3.2.2 Variabel Penelitian
Dalam tahap ini dilakukan pemetaan variabel yang digunakan pada
penelitian ini didasarkan pada tiga dimensi yang ada pada WebQual,
menambahkan satu variabel terikat (dependent). Variabel tersebut antara
lain:
1. Dimensi Kualitas Penggunaan (Usability Quality) sebagai variabel X1
2. Dimensi Kualitas Informasi (Information Quality) sebagai variabel X2
3. Dimensi Kualitas Interaksi (Interaction Quality) sebagai variabel X3
Sedangkan variabel terikat (Y) adalah Website Quality.
3.2.3 Pembuatan Kuesioner
Daftar Pernyataan kuesioner yang digunakan dalam penelitian berasal dari
data kuesioner WebQual dan dari jurnal penelitian WebQual lainnya. Jenis
kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Kuesioner ini akan
dirancang untuk mengukur kualitas website dengan beberapa tahapan, yaitu :
1. Menentukan variabel, seleksi indikator dan menambahkan variabel terikat
Pada tahap ini menentukan variabel yang digunakan berdasarkan 3 variabel
pada Webqual 4.0, selanjutnya melakukan seleksi/mapping setiap indikator
pada setiap variabel yang disesuaikan pada objek penelitian, dan selanjutnya
menambahkan variabel terikat.
2. Menyusun pernyataan setiap indikator
Tahapan ini dilakukan pembuatan pernyataan yang sesuai dari setiap
indikator dalam variabel bebas dan variabel terikat.
3. Melakukan seleksi pernyataan
Pada tahapan ini dilakukan seleksi pernyataan yang memiliki makna sesuai
dengan indikator. Apabila ada kesamaan makna dari pernyataan indikator
satu dengan yang lain maka dilakukan penggabungan menjadi satu
4. Penentuan skala likert
Tahapan ini menentukan skala likert yang digunakan dalam memberikan skor
dari setiap pernyataan yang telah dibuat, dengan 4 poin skala likert yaitu
sangat tidak setuju (poin 1), tidak setuju (poin 2) setuju (poin 3), sengat setuju
(poin 4).
5. Pembuatan kuesioner
Pada tahap ini adalah menyusun pernyataan yang telah dibuat sebelumnya ke
dalam kuesiner tanpa mengelompokkan tiap pernyataan dan menambahkan
kolom skala likert di setiap pernyataan.
Contoh kuesioner yang telah dibuat dan akan diajukan kepada pengunjung website
dapat dilihat pada Gambar. 3.2 dan hasil dari pembuatan kuesioner dapat dilihat
3.2.4 Pengumpulan Data
Objek dalam penelitian ini dibatasi hanya pada pegawai BKN KanReg II
dan kalangan PNS dari luar BKN KanReg II. Data penelitian ini diperoleh dengan
metode wawancara dengan pihak yang terkait serta penyebaran kuesioner kepada
responden. Hal-hal yang mencakup kuesioner tersebut ialah perihal nama dan
jabatan responden, Interaction Quality, Information Quality dan Interaction
Quality. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner
berupa angket secara langsung kepada responden.
Setelah kuesioner diisi oleh responden, kemudian diseleksi kelengkapan
pengisiannya, hanya kuesioner yang terisi lengkap yang dipergunakan, data yang
sudah diseleksi diberi kode sesuai dengan variabel dan klasifikasi variabel, dan
selanjutnya ditabulasi menggunakan Microsoft Excel.
3.3Tahap Analisis
3.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji ini dilakukan pada masing-masing variable terikat (X) dan variable
bebas (Y) untuk mengetahui pernyataan mana yang valid dan mana yang tidak
valid, dengan membandingkan hasil tersebut dengan tingkat signifikan r kritis =
0,1538, apabila alat ukur tersebut berada < 0,1538 maka dikatakan tidak valid.
Pengujian statistik mengacu pada kriteria :
• r hitung < r kritis maka tidak valid
• r hitung > r kritis maka valid
Untuk pengujian validitas instrumen penelitian ini, penulis menggunakan
program excel dalam tabulasi data dan memasukkan data tersebut ke dalam
mngkorelasikan antara skor setiap item pernyataan dengan total skor setiap
responden menggunakan menu Analyze – Correlate – Bivariate. Setelah dilakukan
uji validitas atas pertanyaan yang digunakan dalam penelitian tersebut,
selanjutnya dilakukan uji keandalan.
Uji reliabilitas (keandalan) dilakukan terhadap pernyataan-pernyataan
yang telah dilakukan uji validitas dan dikatakan valid, maka untuk teknik
perhitungan reliabilitas dalam kuesioner menggunakan SPSS 17.
Pernyataan-pernyataan dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari
nilai r tabel dengan N = 161 dengan nilai α = 5%.
3.3.2 Uji Asumsi
a. Uji Normalisasi Data
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan
berdistribusi normal atau tidak. Analisis regresi linear mensyaratkan bahwa data
harus terdistribusi dengan normal. Uji ini dilakukan dengan metode Normal
Probability Plots. Dasar pengambilan keputusan untuk mendeteksi kenormalan
adalah jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan jika data menyebar
jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah diagonal, maka model regresi
tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah keadaan dimana ada tidaknya hubungan atau korelasi
antar variabel independen atau variabel bebas (multikolinearitas) dapat diketahui
atau dideteksi dengan memanfaatkan statistik korelasi Variance Inflation Factor
menunjukkan pada Collinearity, dilakukan dengan melihat apakah nilai koefisien
VIF utnuk masing-masing variabel independen lebih besar dari 10 atau tidak.
Apabila nilai koefisien VIF untuk masing-masing variabel independen lebih besar
dari pada 10, maka variabel tersebut diindikasikan memiliki gejala
multikolinearitas.
Adapun hipotesis yang akan diuji untuk membuktikan ada tidaknya
multikolinearitas antar variabel bebas dinyatakan sebagai berikut :
Ho : Tidak terdapat hubungan antar variabel independen.
Ha : Terdapat hubungan antar variabel independen.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dengan metode Glejser Test yaitu dengan meregresikan
variabel-variabel bebas terhadap nilai absolut residualnya. Nilai absolut residual
diperoleh dengan cara menghitung niali residual melalui penghitungan regresi
antara variabel independen dengan variabel dependen. Nilai residual pada
dasarnya merupakann selisih antara nilai observasi dengan nilai prediksi.
Sedangkan nilai absolut dalam hal ini merupakan nilai mutlak dari nilai residual
tersebut. Tahapan dalam menguji menguji heteroskedastisitas adalah :
1. Menghitung nilai residual dengann cara meregresikan tiap variabel
bebas terhadap variabel terikat.
2. Menghitung nilai absolut dari nilai residual.
3. Meregresikan variabel bebas terhadap variabel absolut residual yang
d. Uji Autokolerasi
Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah Autokorelasi. Untuk
mendeteksi ada tidaknya Autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin-Watson
(DW test). Uji Durbin-Watson yaitu dengan membandingkan nilai Durbin-Watson
dari hasil regresi dengan nilai Durbin-Watson tabel.
1. dU < DW < 4-dU maka H0 diterima (tidak terjadi Autokorelasi)
2. DW < dL atau DW > 4-dL maka H0 ditolak (terjadi Autokorelasi)
3. dL < DW < dU atau 4-dU <DW < 4-dL maka tidak ada keputusan yang
pasti.
dU : batas atas Durbin Watson.
dL : batas atas Durbin Watson.
e. Uji Linearitas
Uji Linearitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen dan
variabel dependen menunjukkan hubungan yang linear atau tidak bisa dilakukan
dengan cara membandingkan nilai signifikansi Linearitas dengan signifikansi
yang ditetapkan yaitu 0,05.
1. Bila sig.linearity < 0,05 maka H0 diterima, yang berarti regresi linear.
2. Bila sig.linearity ≥ 0,05 maka H1 ditolak, yang berarti regresi tidak linear.
3.3.3 Uji Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear yang digunakan adalah regresi linear berganda yang
digunakan untuk mengukur pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap variabel
terikat (Y).
dimana:
y = variabel dependen
a = konstanta
b1,b2,b3 = koefisien regresi
x1,x2,x3 = variabel independen
Pengujian yang dilakukan pada analisis regresi linear berganda yaitu uji F dan uji
t. Langkah analisis regresi dan prosedur pengujiannya sebagai berikut:
a. Analisis koefisien determinasi
Analisis R2 (R Square) atau koefisien determinasi digunakan untuk
mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel
independen secara bersama - sama terhadap variabel dependen.
b. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara
bersama-sama terhadap variabel dependen.
c. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial
31
Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dan pembahasan dari analisis
yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji
validitas dan reliabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda, dan pengaruh
website quality.
4.1 Tahap Pendahuluan
4.1.1 Studi Literatur
Dalam penelitian ini tahap awal yang dilakukan adalah melakukan studi
literatur. Pada studi literatur ini menghasilkan pengertian dan penjelasan dari
masing-masing teori dan uji yang digunakan dalam landasan teori yang
berhubungan dengan proses penyelesaian masalah. Hasil dari studi literatur dapat
dilihat pada bab 2 landasan teori yang terdiri dari website, kualitas website,
konsep WebQual, non-propability sampling judgement purposive, uji validitas, uji
asumsi, regresi, regresi linear berganda, uji F, uji T, analisis korelasi ganda,
analisis determinasi (R2). Hasil studi literatur digunakan untuk menyelesaikan
tahap-tahap pengerjaan selanjutnya dalam menyelesaikan permasalahan.
4.1.2 Tampilan awal website kanreg2bkn.id
BKN KanReg II merupakan salah satu badan pemerintahan di Surabaya
yang berbasis Teknologi Informasi (TI) dan Sistem Informasi (SI). BKN KanReg
II memiliki website yang beralamatkan www.kanreg2bkn.id, dapat dilihat pada
Gambar 4.1 Homepage website kanreg2bkn.id
4.2 Populasi dan sampel penelitian
4.2.1 Populasi
Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah pegawai BKN
KanReg II dan pegawai negeri diluar BKN KanReg II dengan jumlah populasi
sebanyak 319 pegawai. Data populasi didapatkan langsung dari tiap
badan/organisasi. Berikut adalah data populasi pegawai
Tabel 4.1 Jumlah Pegawai
Organisasi Jumlah Pegawai
BKN KanReg II 186 pegawai
Disnaker 133 pegawai
Total 319 pegawai
4.2.2 Sampel
Populasi dalam penelitian ini diketahui sebanyak 319 pegawai, maka
langkah selanjutnya menghitung sampel yang akan digunakan untuk menentukan
jumlah responden dengan cara melihat tabel isaac and michael sesuai dengan
jumlah sampel sebesar 161 pegawai. Perhitungan sampel dapat dilihat pada Tabel
4.2. Dari 161 pegawai tersebut dibagi menjadi 2 organisasi. Kemudian didapatkan
hasil perhitungan sampel tiap organisasi sebagai berikut.
Tabel 4.2 Sampel Pegawai Nama
Organisasi
Jumlah pegawai
Perhitungan Stratified
random sampling
Sampel
BKN KanReg II 186 Pegawai 186/319 * 161 = 93,87 94 Pegawai Disnaker 133 Pegawai 133/319 * 161 = 67,12 67 Pegawai
Jumlah Sampel 161 Pegawai
4.3 Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variable yang ada di
dalam metode WebQual 4.0 yang terdiri dari usability Quality, Information
Quality, Interaction Quality, Kualitas. Model konseptual dapat dilihat pada
Gambar 4.2
Gambar 4.2 Model Konseptual
Penjelasan hipotesis :
1. H1.0 : Variabel Usability Quality tidak mempengaruhi Variabel
H1.1 : Variabel Usability Quality mempengaruhi Variabel Website
Quality
2. H2.0 : Variabel Information Quality tidak mempengaruhi Variabel
Website Quality
H2.1 : Variabel Information Quality mempengaruhi Variabel Website
Quality
3. H3.0 : Variabel Interaction Quality tidak mempengaruhi Variabel
Website Quality
4. H3.1 : Variabel Interaction Quality mempengaruhi Variabel Website
Quality
a. Variabel Independen
1. Usability Quality
2. Information Quality
3. Interaction Quality
b. Variabel Dependen
1. Website Quality
4.4 Pembuatan Kuesioner
a. Menentukan indikator pada variabel Webqual 4.0
Kuesioner disusun berdasarkan indikator dari 3 variabel yang ada pada
Webqual 4.0 dimana setiap variabel memiliki beberapa indikator.
Tabel 4.3 Indikator Tiap Variabel
No. Variabel Indikator
1 Usability Mudah dipelajari
Mudah digunakan
2 Information Informasi yang akurat
Informasi yang bisa dipercaya Informasi yang terbaru
Informasi yang relevan
Informasi yang mudah dipahami Informasi yang terperinci
Informasi dalam format yang sesuai
3 Interaksi Rasa aman
Menjaga informasi pribadi Komunitas yang spesifik Kemudahan komunikasi Reputasi yang bagus
4 Kualitas Kualitas website
b. Menentukan pernyataan
Langkah selanjutnya adalah menyusun lembar kerja pernyataan. Yang
disusun berdasarkan indikator dari masing-masing variable yang telah
ditentukan. Lembar pernyataan dapat dilihat pada Tabel 4.4
Tabel 4.4 Lembar Pernyataan No. Variabel Indikator Pernyataan 1 Usability
Mudah dipelajari Website kanreg2bkn.id mudah untuk di operasikan
Mudah digunakan
Anda merasa website
kanreg2bkn.id mudah untuk digunakan
Mudah dimengerti
Interaksi dengan website
Lanjutan Tabel 4.4 Lembar Pernyataan No. Variabel Indikator Pernyataan
Mudah ditelusuri
Website www.kanreg2bkn.id
memiliki kemudahan dalam mencari informasi yang di inginkan
Tampilan menarik Website www.kanreg2bkn.id memiliki tampilan yang menarik
Penyajian informasi pada website www.kanreg2bkn.id dapat memenuhi informasi yang anda butuhkan
Memberi pengalaman positif
Website www.kanreg2bkn.id
memberikan pengalaman positif bagi anda
2 Information
Informasi yang akurat
Website www.kanreg2bkn.id
menyediakan informasi yang sesuai dengan fakta yang ada
Informasi yang
menyediakan informasi yang relevan
Informasi yang mudah dipahami
Website www.kanreg2bkn.id
menyediakan informasi yang mudah untuk dipahami
Informasi yang terperinci
Website www.kanreg2bkn.id
memberikan informasi pada tingkatan yang tepat dan
Lanjutan Tabel 4.4 Lembar Pernyataan No. Variabel Indikator Pernyataan
Menjaga
informasi pribadi
Anda merasa yakin dengan layanan yang di berikan di website www.kanreg2bkn.id
Komunitas yang spesifik
Website www.kanreg2bkn.id
memberikan ruang untuk komunitas memiliki reputasi yang baik dapat dengan mudah diakses dimana saja dan kapan saja
4 Kualitas Kualitas website Website www.kanreg2bkn.id secara keseluruhan memiliki kualitas yang baik
c. Melakukan seleksi pernyataan
Pada Tabel 4.4 menjelaskan bahwa pernyataan yang terbentuk dari
masing-masing variabel terdiri dari 22 pernyataan. Hasil dari seleksi
pernyataan ini menghasilkan 16 pernyataan. Lebih jelasnya dapat dilihat
pada Tabel 4.5
Tabel 4.5 Lembar Pernyataan No. Variabel Indikator Pernyataan
1 Usability Mudah dipelajari Website www.kanreg2bkn.id mudah untuk dioperasikan
Mudah ditelusuri Website www.kanreg2bkn.id memiliki kemudahan dalam mencari informasi yang di inginkan
Lanjutan Tabel 4.5 Lembar Pernyataan No. Variabel Indikator Pernyataan
Desain situs Desain website
www.kanreg2bkn.id sesuai
memenuhi informasi yang anda butuhkan
2 Information Informasi yang akurat
Website www.kanreg2bkn.id
menyediakan informasi yang sesuai dengan fakta yang ada Informasi yang
menyediakan informasi yang relevan
Informasi yang mudah dipahami
Website www.kanreg2bkn.id
menyediakan informasi yang mudah untuk dipahami
Informasi yang terperinci
Website www.kanreg2bkn.id
memberikan informasi secara terperinci
Informasi dalam format yang sesuai
Website www.kanreg2bkn.id
menyajikan informasi dalam format yang sesuai
3 Interaksi Reputasi yang bagus
Website www.kanreg2bkn.id memiliki reputasi yang baik dapat dengan mudah diakses dimana 4 Kualitas Kualitas website Website www.kanreg2bkn.id
4.5 Pengumpulan data
Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa kuesioner yang telah disebarkan
sebanyak 161 yang dibagikan kepada responden dan kuesioner yang didapat
kembali sebanyak 161 dengan prosentase responden sebesar 100%, maka data
tersebut layak untuk dilakukan analisis. Bukti pengumpulan data dapat dilihat
pada Lampiran 3.
Tabel 4.6 Hasil Pengumpulan Data Jumlah Kuesioner yang dibagikan 161 Jumlah Kuesioner yang kembali 161 Jumlah Kuesioner yang memenuhi
kriteria 161/161*100%
Rate responden 100%
4.6 Tahap Analisis
4.6.1 Tabulasi Data
Dalam tahap analisis, langkah awal dilakukan proses tabulasi dimana dari
hasil kuesioner yang telah memenuhi kriteria melakukan rekapitulasi nilai dari
masing-masing variabel ke dalam perangkat lunak Microsoft Excel 2010. Hasil
tabulasi data dapat dilihat pada Lampiran 4.
4.6.2 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk menguji masing-masing variabel yaitu
Usability Quality (X1), Information Quality (X2), Interaction Quality (X3),
Quality (Y) dengan menggunakan program SPSS 17. Jika hasil perhitungan dari
masing-masing variabel menghasilkan r hasil lebih besar daripada r tabel maka
dapat dikatakan data yang didapat valid, sedangkan bila r hasil lebih kecil
daripada r tabel maka data yang didapat tidak valid. Untuk lebih jelasnya dapat
Tabel 4.7 Uji Validitas Usability Quality **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Penjelasan dari output uji validitas X1 menggunakan SPSS adalah sebagai
berikut.
Nilai r tabel pada tabel r statistik didapatkan sebesar 0,153. Pada uji
pada kolom korelasi, diketahui bahwa semua nilai r hitung lebih besar dari r tabel,
yang artinya semua indikator pada kuesioner tersebut dinyatakan valid. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.8 rangkuman uji validitas.
Tabel 4.8 Rangkuman Uji Validitas Usability Quality (X1)
No r hitung r table Keterangan
diketahui korelasi X11 dengan skor total sebesar 0,352. Lihat juga pada korelasi
X12, X13 dan seterusnya dengan skor total menunjukkan nilai korelasi di atas
nilai r tabel 0,153 maka dapat disimpulkan bahwa semua angket usablity tersebut
dinyatakan valid.
Tabel 4.9 Uji Validitas Information Quality
X25 Pearson
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Penjelasan dari output uji validitas X2 menggunakan SPSS adalah sebagai
berikut.
Nilai rtabel pada tabel r statistik didapatkan sebesar 0,153. Pada uji
validitas yang dilakukan pada variabel Information Quality (X2), diketahui bahwa
semua nilai r hitung lebih besar dari r tabel, yang artinya semua indikator pada
kuesioner tersebut dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel
4.10 rangkuman uji validitas.
Tabel 4.10 Rangkuman Uji Validitas Information Quality (X2)
No r hitung r table Keterangan
diketahui korelasi X21 dengan skor total sebesar 0,460. Lihat juga pada korelasi
X22, X23 dan seterusnya dengan skor total menunjukkan nilai korelasi di atas
Tabel 4.11 Uji Validitas Interaction Quality
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Penjelasan dari output uji validitas X3 menggunakan SPSS adalah sebagai
berikut.
Nilai rtabel pada tabel r statistik didapatkan sebesar 0,153. Pada uji
validitas yang dilakukan pada variabel Interaction Quality (X3), diketahui bahwa
semua nilai r hitung lebih besar dari r tabel, yang artinya semua indikator pada
kuesioner tersebut dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel
4.12 rangkuman uji validitas.
Tabel 4.12 Rangkuman Uji Validitas Interaction Quality (X3)
No r hitung r tabel Keterangan
1 0,700 0,153 Valid
2 0,835 0,153 Valid
Pada output hasil nilai korelasi dapat dilihat pada kolom Nilai Korelasi
diketahui korelasi X31 dengan skor total sebesar 0,700. Lihat juga pada korelasi
X32 dengan skor total menunjukkan nilai korelasi di atas nilai r tabel 0,153 maka
Tabel 4.13 Uji Validitas Quality
Correlations
Y Total
Y Pearson Correlation 1 1.000**
Sig. (2-tailed) .000
N 161 161
Total Pearson Correlation 1.000** 1 Sig. (2-tailed) .000
N 161 161
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Penjelasan dari output uji validitas Y menggunakan SPSS adalah sebagai berikut.
Nilai r tabel pada tabel r statistik didapatkan sebesar 0,153. Pada uji
validitas yang dilakukan pada variabel Website Quality (Y), diketahui bahwa
semua nilai r hitung lebih besar dari r tabel, yang artinya semua indikator pada
kuesioner tersebut dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel
4.14 rangkuman uji validitas.
Tabel 4.14 Rangkuman Uji Validitas Quality (Y)
No r hitung r tabel Keterangan
1 1,00 0,153 Valid
Pada output hasil nilai korelasi dapat dilihat pada kolom Nilai Korelasi
diketahui korelasi Y dengan skor total sebesar 1,00 menunjukkan nilai korelasi di
atas nilai r tabel 0,153 maka dapat disimpulkan bahwa item tersebut valid.
4.6.3 Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas, selanjutnya melakukan uji reliabilitas
untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya tetap konsisten jika
pengukuran diulang. Instrumen kuesioner yang tidak reliabel maka tidak dapat
konsisten untuk pengukuran sehingga hasil pengukuran tidak dapat dipercaya. Uji
reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode
Dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas adalah jika nilai alpha
lebih besar dari r tabel maka item-item angket yang digunakan dinyatakan reliabel
atau konsisten, sebaliknya jika nilai alpha lebih kecil dari r tabel maka item-item
angket yang digunakan dinyatakan tidak reliabel atau tidak konsisten.
Penilaiannya adalah jika nilai alpha < 0,153 artinya reliabilitas mencukupi
(sufficient reliability) Berikut ini hasil dari perhitungan uji reliabilitas dengan
menggunakan aplikasi SPSS.
Tabel 4.15 Output Uji reliabilitas Usability Quality
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 161 100.0
Excludeda 0 .0
Total 161 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Tabel 4.16 Output Uji reliabilitas Usability Quality
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.573 7
Penjelasan dari output uji reliabilitas X1 menggunakan SPSS adalah sebagai
berikut.
Dilihat pada tabel Case Processing Summary diketahui jumlah data valid
sebanyak 161, lalu pada tabel reliability statistics merupakan hasil uji reliabilitas.
Pada uji reliabilitas didapat nilai cronbach’s alpha sebesar 0,573 dengan jumlah
item 7. Karena nilai cronbach’s alpha lebih besar daripada 0,153 maka dapat
Tabel 4.17 Output Uji reliabilitas Information Quality a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Tabel 4.18 Output Uji reliabilitas Information Quality
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.651 6
Penjelasan dari output uji reliabilitas X2 menggunakan SPSS adalah sebagai
berikut.
Dilihat pada tabel Case Processing Summary diketahui jumlah data valid
sebanyak 161, lalu pada tabel reliability statistics merupakan hasil uji reliabilitas.
Pada uji reliabilitas didapat nilai cronbach’s alpha sebesar 0,651 dengan jumlah
item 6. Karena nilai cronbach’s alpha lebih besar daripada 0,153 maka dapat
disimpulkan bahwa instrumen pada Usability Quality adalah reliable.
Tabel 4.19 Output Uji reliabilitas Interaction Quality
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 161 100.0
Excludeda 0 .0
Total 161 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Tabel 4.20 Output Uji reliabilitas Interaction Quality
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.313 2
Penjelasan dari output uji reliabilitas X3 menggunakan SPSS adalah sebagai
Dilihat pada tabel Case Processing Summary diketahui jumlah data valid
sebanyak 161, lalu pada tabel reliability statistics merupakan hasil uji reliabilitas.
Pada uji reliabilitas didapat nilai cronbach’s alpha sebesar 0,313 dengan jumlah
item 2. Karena nilai cronbach’s alpha lebih besar daripada 0,153 maka dapat
disimpulkan bahwa instrumen pada Interaction Quality adalah reliable.
Tabel 4.21 output uji reliabilitas Quality
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 160 99.4
Excludeda 1 .6
Total 161 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Tabel 4.22 output uji reliabilitas Quality
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
1.000 2
Penjelasan dari output uji reliabilitas Y menggunakan SPSS adalah sebagai
berikut.
Dilihat pada tabel Case Processing Summary diketahui jumlah data valid
sebanyak 161, lalu pada tabel reliability statistics merupakan hasil uji reliabilitas.
Pada uji reliabilitas didapat nilai cronbach’s alpha sebesar 0,310 dengan jumlah
item 1. Karena nilai cronbach’s alpha lebih besar daripada 0,153 maka dapat
disimpulkan bahwa instrumen pada Quality adalah reliable.
Untuk lebih jelasnya, hasil dari pengujian reliabilitas dapat dilihat pada
Tabel 4.23 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Nilai Alpha Cronbach’s Keterangan
1 Usability Quality (X1) 0,573 > 0,153 Reliabel/konsisten
2 Information Quality (X2) 0,651 > 0,153 Reliabel/konsisten 3 Interaction Quality (X3) 0,313 > 0,153 Reliabel/konsisten
4 Quality (Y) 1,000 > 0,153 Reliabel/konsisten
4.6.4 Uji Normalitas
Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas maka langkah selanjutnya
adalah melakukan uji normalitas untuk menguji apakah nilai residual yang
dihasilkan regresi terdistribusi secara normal atau tidak.
Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode
grafik, dari grafik tersebut dapat dilihat penyebaran data pada sumber diagonal
pada grafik normal P – P Plot of regression standardized residual. Output dari uji
normalitas dapat dilihat pada Gambar 4.3
Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar disekitar garis dan
mengikuti arah garis diagonal, maka data terdistribusi dengan normal dan model
regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
4.6.5 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi atau hubungan antar variabel bebas (independen)
dengan melihat nilai Tolerance dan VIF pada model regresi bahwa jika Tolerance
lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Jika
variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal yaitu
variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol.
Hasil dari uji multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 4.22.
Tabel 4.24 Uji Multikolinearitas
Dari hasil uji multikolinieritas diatas, didapatkan bahwa nilai dari Tolerance dan
VIF memenuhi syarat yaitu:
Tabel 4.25 Rangkuman Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance VIF (Variant
Dari Tabel 4.25 diatas dapat diketahui bahwa nilai Tolerance dari ketiga
variabel independen lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10,jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas pada model regresi.
Tujuan dari Multikolinearitas, untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variable bebas. Model regresi baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variable bebas.
4.6.6 Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah model yang tidak mengalami
heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan uji
koefisien korelasi Glejser Test. Metode uji Glejser Test yaitu meregresikan nilai
absolute residual terhadap variabel independen. Pengujian ini menggunakan
tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat
dilihat pada Tabel 4.26.
Tabel 4.26 Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .031 .415 .074 .941
X1 -.011 .013 -.061 -.826 .410
X2 -.028 .015 -.141 -1.903 .590
X3 .153 .031 .365 4.935 .210
a. Dependent Variable: RES2
Dari hasil uji heteroskedastisitas Glejser Test yang telah dilakukan,
didapatkan bahwa nilai signifikansi dari tiap variabel memenuhi syarat yaitu: