• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN PERALATAN DAN PENGEMBANGAN METODE KERJA PADA INDUSTRI TAHU DITINJAU DARI ASPEK ERGONOMI UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANCANGAN PERALATAN DAN PENGEMBANGAN METODE KERJA PADA INDUSTRI TAHU DITINJAU DARI ASPEK ERGONOMI UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I. PENDAHULUAN

Usaha kecil menengah di Indonesia, sekarang ini mengalami perkembangan

yang pesat. Khususnya bagi industri pembuatan Tahu yang memiliki pangsa pasar

tidak hanya lokal tetapi juga nasional. Usaha seperti ini tentunya harus memiliki

spesifikasi kualitas produk yang baik, dalam artian baik dimata para konsumennya.

Untuk menghasilkan produk yang memiliki kualitas baik tentunya diperlukan SDP

(Sumber Daya Perusahaan) ditunjang efisiensi dan efektivitas dari sumber daya

tersebut.. SDP perusahaan biasanya berupa: modal/saham, fasilitas produksi, tenaga

kerja (SDM), dan seluruh aset yang dimiliki oleh perusahaan.

Industri pembuatan Tahu di Kartasura adalah salah satu perusahaan yang

bergerak dibidang pembuatan Tahu, untuk dapat mempertahankan usahanya dari

berbagai pesaing, maka industri tersebut berinisiatif menggunakan bahan baku yang

sebelumnya kurang diperhatikan. Bahan baku yang dipilih adalah biji kedelai lokal

maupun import. Penggunaan biji kedelai dicampur dengan komposisi tertentu,

dimaksudkan untuk mendapatkan citarasa yang khas. Industri Tahu Kartasura

berlokasi di Dusun Purwogondo Kalurahan Kartasura Kecamatan Kartasura –

Sukoharjo. Industri Tahu Kartasura menghasilkan produk Tahu yang siap untuk

dijual ke pasar-pasar tradisional di wilayah Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri,

Sragen, Klaten atau Subosukowonosraten yang sekarang sering disebut Solo Raya.

Banyaknya tuntutan terhadap permintaan produk Tahu terkadang tidak

dapat dipenuhi seluruhnya oleh UMKM ini dikarenakan SDP khususnya peralatan

kerja yang dimiliki kurang menunjang kegiatan produksi. Masalah ini timbul karena

peralatan kerja yang ada tidak sesuai dengan kapasitas kerja dari pekerja sehingga

menimbulkan suatu interaksi yang tidak serasi antara peralatan kerja dengan pekerja.

Ketidakserasian ini menimbulkan suatu dampak yaitu aktivitas kerja yang dilakukan

tidak optimal, dalam artian pekerja banyak melakukan sikap kerja (metode kerja)

(2)

2

Adapun dampak dari ketidakserasian interaksi ini berujung pada waktu

penyelesain suatu produk akibat antara pekerja satu dengan pekerja yang lain

mempunyai kapasitas kerja yang berbeda dengan peralatan dan metode kerja yang

mereka gunakan. Disamping itu, pekerja sering mengalami keluhan pegal-pegal

setelah melakukan aktivitas secara terus menerus.

Untuk menyikapi hal tersebut maka perlu dilakukan suatu pengembangan

terhadap metode dan peralatan kerja yang ditinjau dari aspek ergonomi yang

memungkinkan pekerja dapat bekerja dengan aman dan nyaman sehingga

(3)

108

REFERENSI

Bagchee, Angshuman and Bhattacharya, Amit. 1996. Biomechanical Aspect of Body Movement. University of Cincinnati Medical School. Cincinnati, Ohio

Bhattacharya, Amit and McGlothlin. James D. 1996. Occupational Ergonomics Theory and Aplication. MARCEL DEKKER, INC. New York

Grant, Katharyn A. 1996. Job Analisis. National Institute for Occupational Safety and Health. Cincinnati, Ohio

Mark S. Sanders and Ernest J. McCormick. 1993. Human Factors In Engineering And Design, 7th Edition. McGraw Hill Inc. New York

Nurmianto, Eko. 1996. Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Guna Widya. Surabaya

Stephan Konz. 1996. Physiology of Body Movement. Kansas State University. Manhatta, Kansas

Suma,mur, P.K. 1989. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. PT. Gunung Agung. Jakarta

Tarwaka, dan Solichul, H.A. Bakri dan Lilik Sudiajeng. 2004. Ergonomi Untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Produktivitas. UNIBA Press. Surakarta

W. Pungky. 2002. Himpunan Peraturan keselamatan dan Kesehatan Kerja. Sekertariat ASEAN-OSHNET dan Direktorat PNKK. Jakarta

Waters, Thomas R, Anderson, Vern Puts and Garg, Arun. 1994.

Application Manual for the Revised NIOSH Lifting Equation. NIOSH. Cincinnati. Ohio

WISHA Checklist for Work Musculoskeletal Disorders. www.lni.wa.gov/ergo/ergorule.htm

Nurmianto, Eko. 1996. Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Guna Widya. Surabaya

Prosiding Seminar Nasional Ergonomi. 2004. Aplikasi Ergonomi Dalam Industri. Forum Komunikasi Teknik Industri Yogyakarta. Yogyakarta

Sutalaksana. 1979. Tata Cara Kerja. Lab Ergonomi Institut Teknologi Bandung. Bandung.

(4)

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

PERANCANGAN PERALATAN DAN PENGEMBANGAN METODE KERJA PADA INDUSTRI TAHU DITINJAU DARI ASPEK ERGONOMI

UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI

Indah Pratiwi, ST. MT

Etika Muslimah, ST.MM.MT

Kusbimantoro Setyojati, S.Sn

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

OKTOBER 2009

(5)
(6)

HALAMAN PENGESAHAN … i

A. LAPORAN HASIL PENELITIAN

RINGKASAN DAN SUMMARY … ii

PRAKATA … iii

DAFTAR ISI … iv

DAFTAR TABEL … v DAFTAR GAMBAR … vi

DAFTAR LAMPIRAN … vii BAB I PENDAHULUAN … 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA . .. 3

BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ... 58

BAB IV METODE PENELITIAN ... 60

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 69

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...106

DAFTAR PUSTAKA ...108

B. DRAF ARTIKEL ILMIAH

(7)
(8)

RINGKASAN DAN SUMMARY

Perancangan Peralatan dan Pengembangan Metode Kerja pada Industri Tahu ditinjau dari Aspek Ergonomi Untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi

Oleh :

Indah Pratiwi, Etika Muslimah, Kusbimantoro Setyojati

Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi sistem kerja : kebutuhan pekerja dan standar waktu kerja pada industri Tahu. Faktor eksternal yaitu mengidentifikasi beban kerja faktor ergonomi.

Faktor manusia diidentifikasi menggunakan Kuisioner Nordic Body Map (NBM) untuk mengetahui keluhan subyektif dari pekerja. Pengukuran dimensi mesin dan anthropometri pekerja digunakan untuk evaluasi ergonomi hubungan antara manusia dan mesin. Konsumsi energi digunakan pekerja untuk mengetahui beban pekerja yang dihitung dari denyut nadi dan dibandingkan dengan kondisi standar. Kondisi lingkungan eksternal meliputi suhu, kelembaban.

(9)

PRAKATA

Bismillahirrohmanirrohim,

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah, SWT yang telah melimpahkan

karunia-Nya kepada kita semua. Amiin.

Alhamdulilahi Robbil’alamiin atas terselesaiakannya penulisan Laporan Hasil

Penelitian Hibah Bersaing tahun pertama tahun 2009 dengan judul : Perancangan Peralatan dan Pengembangan Metode Kerja pada Industri Tahu ditinjau dari Aspek Ergonomi Untuk Menigkatkan Kapasitas Produksi

Perkenankan penulis mengucapkan terimakasih kepada segenap pihak yang telah

memberikan dukungan, saran serta kritik selama melaksanakan penelitian ini,

1. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum, selaku ketua Lembaga Penelitian Universitas

Muhammadiyah Surakarta,

2. Bapak Sukasno, selaku pimpinan Tahu paguyuban „Sumber Rejeki“ di Desa

Kartasura, Kab. Sukoharjo,

3. Teman-teman Dosen di Jurusan Teknik Industri – UMS,

4. Andi, Mardiyanto, Dedy, Imanah, Arifah, Iwan, Tony, Wahab, Elson, mahasiswa

Teknik Industri atas bantuannya dalam pengumpulan data,

Banyak hal yang masih harus dilakukan untuk kesempurnaan laporan penelitian ini. Untuk

itu kami mohon masukan dan saran agar lebih baiknya laporan penelitian ini dikemudian

hari

Surakarta, 25 Oktober 2009

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN … i

A. LAPORAN HASIL PENELITIAN

RINGKASAN DAN SUMMARY … ii

PRAKATA … iii

DAFTAR ISI … iv

DAFTAR TABEL … v

DAFTAR GAMBAR … vi

DAFTAR LAMPIRAN … vii

BAB I PENDAHULUAN … 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 3

BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ... 58

BAB IV METODE PENELITIAN ... 60

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 69

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...106

DAFTAR PUSTAKA ...108

B. DRAF ARTIKEL ILMIAH

C. SINOPSIS PENELITAIN LANJUTAN

(11)

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Rekomendasi Suhu Panas Lingkungan Kerja

Tabel 2.2 Kecepatan Gerakan Udara yang Direkomendasikan untuk Ruang Kerja yang

Disesuaikan dengan Suhu dan Kelembaban Ruangan Setempat Tebel 2.3 Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (ISBB) yang Diperkenankan Tabel 2.4 Frequency Multiplier

Tabel 2.5 Coupling Multiplier

Tabel 2.6 Kategori Beban Kerja Berdasarkan Metabolisme, Respirasi, Suhu Tubuh dan Denyut Jantung

Tabel 2.7 Konsumsi Oksigen Maksimum (VO2max)

Tabel 2.8 Kalsifikasi Berat-Ringan Beban Kerja Berdasar % CVL Tabel 2.9 Job Analysis Report Format

Tabel 2.10 Rating Performance

Tabel 2.11 Cara Pengukuran Antropometri Dalam Posisi Berdiri Tabel 2.12 Cara Pengukuran Antropometri Dalam Posisi Duduk Tabel 2.13 Cara Pengukuran Antropometri Jari Tangan

Tabel 4.1 Rating Performance

Tabel 5.1 Gangguan/keluhan (sakit,nyeri,pegal pada tubuh selama 3 bulan terakhir pada stasiun perendaman

Tabel 5.2 Pencegahan yang dilakukan selama 3 bulan terakhir pada stasiun perendaman

Tabel 5.3 Gangguan/keluhan (sakit,nyeri,pegal pada tubuh selama 7 hari terakhir pada stasiun perendaman

Tabel 5.4 Rekapitulasi kuisioner Nordic Body Map Tabel 5.5 Prosentase kuisioner nordic body map (%) Tabel 5.6 Data pengukuran dimensi stasiun perendaman Tabel 5.7 Data pengukuran dimensi stasiun penggilingan

Tabel 5.8 Data pengukuran dimensi stasiun pemasakan dan penggilingan Tabel 5.9 Data pengukuran dimensi stasiun pencetakan

Tabel 5.10 Data pengukuran dimensi stasiun pemotongan Tabel 5.11 Data berat beban dalam aktivitas kerja Tabel 5.12 Data anthropometri pengrajin tahu

Tabel 5.13 Rekapitulasi hasil perhitungan uji kecukupan data Tabel 5.14 Hasil uji keseragaman data

Tabel 5.15 Penentuan persentil untuk dimensi perancangan mesin Tabel 5.16 Pengukuran denyut nadi pekerja di stasiun 1

Tabel 5.17 Rekapitulasi denyut nadi pekerja di stasiun 1 Tabel 5.18 Nadi pemulihan pekerja pabrik tahu di stasiun 1 Tabel 5.19 Rekapitulasi perhitungan denyut nadi di stasiun 1 Tabel 5.20 Rekapitulasi perhitungan dengut nadi

Tabel 5.21 Nama-nama area pabrik di industri kecil tahu Tabel 5.22 Suhu dan kelembaban tiap stasiun kerja Tabel 5.23 Rekapitulasi suhu dan kelembaban

Tabel 5.24 Waktu baku untuk masing-masing stasiun (menit) Tabel 5.25 Rekapitulasi denyut nadi

Tabel 5.26 Suhu dan kelembaban tiap stasiun kerja

Tabel 5.27 Waktu siklus, waktu normal dan waktu baku tiap stasiun kerja (menit) Tabel 5.28 Usilan (rekomendasi) perbaikan

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Konsep Dasar Keseimbangan dalam ergonomic Gambar 2.2 Contoh Keseimbangan Sendi Pada Siku

Gambar 2.3 Ilustrasi Posisi Tangan Saat Memindahkan Beban Gambar 2.4 Ilustrasi Sudut Putar Saat Memindahkan Beban

Gambar 2.5 Nordic Body Map

Gambar 2.6 Pengukuran Antropometri Dalam Posisi Berdiri Gambar 2.7 Pengukuran Antropometri Dalam Posisi Duduk Gambar 2.7 Pengukuran Antropometri Jari Tangan

Gambar 4.1 Questtemp Heat Stress Monitor

Gambar 4.2 Kerangka Pemecahan Masalah

Gambar 5.1 Proses penggumpalan dan pengendapan Gambar 5.2 Stasiun pemasakan dan penyaringan Gambar 5.3 Diagram alir proses pembuatan tahu putih

Gambar 5.5 Diagram gangguan/keluhan pada tubuh selama 3 bulan terakhir pada stasiun perendaman

Gambar 5.5 Diagram pencegahan yang dilakukan selama 3 bulan terakhir pada stasun perendaman

Gambar 5.6 Diagram gangguan/keluhan pada tubuh selama 7 hari terakhir pada stasiun perendaman

Gambar 5.7 Layout awal proses produksi tahu

Gambar 5.8 Contoh ilustrasi kerja pada posisi berdiri sesuai dengan jenis pekeraan Gambar 5.9 Dimensi usulan bak tempat penampungan air

Gambar 5.10 Dimensi usulan rak pembilasan

Gambar 5.11 Dimensi usulan penambahan tinggi lantai Gambar 5.12 Dimensi usulan rek cetakan

Gambar 5.13 Dimensi usulan bak pemasakan dan penyaringan

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Nordic body map Lampiran 2 Uji kecukupan data Lampiran 3 Uji keseragaman data Lampiran 4 Perhitungan persentil

Lampiran 5 Denyut nadi

Lampiran 6 Layout lantai produksi

Lampiran 7 Suhu dan kelembaban

Lampiran 8 Waktu baku

Lampiran 9 Usulan perancangan

(14)
(15)

d.

Sistematika Laporan Eksekutif

PERANCANGAN PERALATAN DAN PENGEMBANGAN METODE KERJA PADA INDUSTRI TAHU DITINJAU DARI ASPEK ERGONOMI

UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI

Oleh :

Indah Pratiwi, Etika Muslimah, R. Kusbimantoro Setyojati

Penelitian ini dilakukan pada pengrajin tahu dengan bahan baku kacang kedelai.

Permasalahan yang muncul adalah ketidaksesuasuaian antara manusia dan peralatan kerja

-mesin dalam bekerja sehingga sering menimbulkan rasa sakit pada bagian tubuh pengrajin,

lingkungan kerja yang terlalu panas menyebabkan output yang dihasilkan tidak optimal.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah mengetahui keluhan subyektif dan rasa

sakit pada bagian tubuh yang dialami pengrajin dengan cara menyebarkan kuisioner,

pengukuran dimensi tubuh untuk mendapatkan data anthropometri, diuji kecukupan dan

keseragaman data dan dihitung persentil, mengukur waktu siklus untuk menentukan waktu

baku dan output standar, mengukur denyut jantung untuk mengitung konsumsi energi,

pengukuran kondisi lingkungan kerja, yaitu : suhu, kelembaban, dan dibandingkan kondisi

yang telah direkomendasikan. Produk yang diamati adalah pembuatan tahu putih, dilakukan

dari stasiun (1) perendaman, (2) penggilingan, (3) pemasakan dan penyaringan, (4)

pencetakan, (5) pemotongan.

Penelitian ini menggunakan metode objektif untuk menilai beban kerja, yaitu

metode penilaian langsung melalui asupan oksigen selama bekerja dan metode penilaian

tidak langsung melalui denyut nadi selama bekerja. Untuk mengetahui tingkat kelelahan

digunakan kuisioner Nordic Body Map (NBM). Untuk perancangan petalatan kerja dan layout lantai produksi digunakan data anthropometri pekerja dan data dimensi peralatan

(16)

Pada Inovasi Ipteks, hasil yang harapkan adalah adanya operasi standar dengan

perhitungan waktu baku. Hasil penelitian menunjukkan ketidaksesuaian interaksi antara

operator dengan mesin mengakibatkan sikap kerja tidak alamiah.

Hasil yang diperoleh terdapat 5 stasiun kerja yaitu : (1) stasiun perendaman, (2)

stasiun penggilingan, (3) stasiun pemasakan dan penyaringan, (4) stasiun pencetakan, (5)

stasiun pemotongan berupa perancangan stasiun kerja dan pengembangan metode kerja

yang perlu perbaikan. Hasil kuisioner NBM menunjukkan pada ke-5 stasiun terdapat >60%

terdapat gangguan/keluhan (sakit,nyeri, pegal) pada tubuh selama 3 bulan terakhir dan 7

hari terakhir. Diperoleh tingkat keluhan yang paling dominan dirasakan seluruh pekerja

adalah pada leher/tengkuk, bahu, punggung, pangkal lengan, pergelangan kaki, pinggang

paha dan pergelangan kaki. Diperlukan data anthropometri manusia dan data ukuran mesin

untuk merancang peralatan produksi dan layout lantai produksi. Perancangan layout

dilakukan karena suhu dan kelembaban rata-rata (31,77°C dan 51,54%) lebih tinggi yang

dipersyaratkan SK.MEN.TK:No.51 Th 1999 (30,6°C). Untuk menyelesaikan produk Tahu

waktu yang dibutuhkan 65,13menit. Hasil perhitungan persentase cardio vasculair load tiap

stasiun kerja adalah : (1) 10,69%, (2) 10,69%, (3) 11,7%, (4) 13,27%, (5) 14,62%, ke-5

stasiun termasuk kategori beban kerja ringan <30% tidak terjadi kelelahan.

Penelitian yang telah dilakukan adalah membuat suatu rekomendasi untuk kondisi

yang ergonomis pada industri pembuatan tahu, baik itu kondisi dan ukuran peralatan kerja

mesin yang digunakan, kondisi lingkungan kerja meliputi : temperatur, dan kelembaban

hal itu mempengaruhi metabolisme.

Manfaat yang diperoleh bagi institusi adalah :

1. Keterlibatan laboratorium Teknik Industri dalam kegiatan ini, berupa

peminjaman peralatan pengukuran dan pengujian,

2. Keterlibatan beberapa orang dosen untuk menjadi tempat diskusi dan

masukan yang lebih berkembang

3. Keterlibatan 3 orang mahasiswa dalam penyelesaian laporan tugas akhir,

(17)

a. Andy Wijaya (D 600 020 091)

“Analisa Postur Kerja dan Perancangan Alat Bantu untuk Aktivitas

Manual Material Handling di Pabrik Tahu ”

b. Abdul Wahab Aqil (D 600 050 052)

“ Perancangan Tata Letak Fasilitas Menggunakan BlokPlan”

c. Iwan Adhi Nugroho (D 600 040 048)

“Analisa Denyut Jantung dan Konsumsi Energi Untuk Menentukan Lama

Waktu Istirahat pada Pekerja Pabrik Tahu”

4. Diharapkan hasilnya dapat digunakan oleh pihak industri atau oleh

pengrajin dalam peningkatan output produk.

Publikasi Ilmiah

1. Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan Industri di Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 18 Desember 2008, Judul : Analisa Postur Kerja

Operator dengan Menggunakan Metode QEC, ISSN : 1412-9612, hal.I.1-8

2. National Conference an Applied Ergonomics di Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta, 29 Juli 2008, Judul : Analisa Postur Kerja Menggunakan Metode

(18)
(19)

SINOPSIS PENELITIAN LANJUTAN

Desain Penelitian 2 tahun

TAHUN I

---

TAHUN II

Desain Penelitian Pengembangan Metode dan Perancangan Peralatan Kerja Kuisioner

Perancangan Peralatan dan Pengembangan Metode Kerja

Denyut Jantung dan

(20)

METABOLISME

PERANCANGAN PERALATAN DAN PENGEMBANGAN METODE KERJA BERDASARKAN OUTPUT PENGUMPULAN DATA TAHUN-1

OUTPUT HASIL PENELITIAN TAHUN-1 STUDI WAKTU (menit)

PERANCANGAN PERALATAN DAN PENGEMBANGAN METODE KERJA SETELAH PERBAIKAN

(21)
(22)

RINGKASAN

PERANCANGAN PERALATAN DAN PENGEMBANGAN METODE KERJA PADA INDUSTRI TAHU DITINJAU DARI ASPEK ERGONOMI

UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI

Indah Pratiwi, ST. MT

Etika Muslimah, ST.MM.MT

Kusbimantoro Setyojati, S.Sn

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

OKTOBER 2009

(23)

PERANCANGAN PERALATAN DAN PENGEMBANGAN METODE KERJA PADA INDUSTRI TAHU DITINJAU DARI ASPEK ERGONOMI UNTUK

MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI Indah Pratiwi, Etika Muslimah, R.Kusbimantoro Setyojati

Jurusan Teknik Industri – UMS

Usaha kecil menengah di Indonesia, sekarang ini mengalami perkembangan yang pesat. Khususnya bagi industri pembuatan Tahu yang memiliki pangsa pasar tidak hanya lokal tetapi juga nasional. Usaha seperti ini tentunya harus memiliki spesifikasi kualitas produk yang baik, dalam artian baik dimata para konsumennya. Untuk menghasilkan produk yang memiliki kualitas baik tentunya diperlukan SDP (Sumber Daya Perusahaan) ditunjang efisiensi dan efektivitas dari sumber daya tersebut..

Industri pembuatan Tahu di Kartasura adalah salah satu perusahaan yang bergerak

dibidang pembuatan Tahu, untuk dapat mempertahankan usahanya dari berbagai pesaing, maka industri tersebut berinisiatif menggunakan bahan baku yang sebelumnya kurang diperhatikan. Bahan baku yang dipilih adalah biji kedelai lokal maupun import. Penggunaan biji kedelai dicampur dengan komposisi tertentu, dimaksudkan untuk mendapatkan citarasa yang khas. Industri Tahu Kartasura berlokasi di Dusun Purwogondo Kalurahan Kartasura Kecamatan Kartasura–Sukoharjo. Industri Tahu Kartasura menghasilkan produk Tahu yang siap untuk dijual ke pasar-pasar tradisional di wilayah Solo Raya.

Banyaknya tuntutan terhadap permintaan produk Tahu terkadang tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh UMKM ini dikarenakan SDP khususnya peralatan kerja yang dimiliki kurang menunjang kegiatan produksi. Masalah ini timbul karena peralatan kerja yang ada tidak sesuai dengan kapasitas kerja dari pekerja sehingga menimbulkan suatu interaksi yang tidak serasi antara peralatan kerja dengan pekerja. Ketidakserasian ini menimbulkan suatu dampak yaitu aktivitas kerja yang dilakukan tidak optimal, dalam artian pekerja banyak melakukan sikap kerja (metode kerja) yang tidak sesuai dengan aktivitas pekerjaannya.

Adapun dampak dari ketidakserasian interaksi ini berujung pada waktu penyelesain suatu produk akibat antara pekerja satu dengan pekerja yang lain mempunyai kapasitas kerja yang berbeda dengan peralatan dan metode kerja yang mereka gunakan. Disamping itu, pekerja sering mengalami keluhan pegal-pegal setelah melakukan aktivitas secara terus menerus.

Untuk menyikapi hal tersebut maka perlu dilakukan suatu perancangan peralatan dan pengembangan terhadap metode kerja yang ditinjau dari aspek ergonomi yang memungkinkan pekerja dapat bekerja dengan aman dan nyaman sehingga produktivitas dapat terpenuhi secara efektif dan efisien.

Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi sistem kerja : kebutuhan pekerja dan standar waktu kerja pada industri Tahu. Faktor eksternal yaitu mengidentifikasi beban kerja faktor ergonomi.

Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala aktivitas yang digunakan baik dalam beraktivitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik (Tarwaka, dkk, 2004 : 6).

Faktor manusia diidentifikasi menggunakan Kuisioner Nordic Body Map (NBM) untuk

(24)

Biomekanika merupakan ilmu yang membahas aspek–aspek mekanika dari gerakan– gerakan tubuh manusia. Biomekanika adalah disiplin keilmuan yang mengkombinasikan ilmu fisika, ilmu teknik, ilmu biologi dan tingkah laku (Chaffin, dalam Nurmianto, 1996). Nilai dari analisa biomekanika adalah rentang postur (posisi aktivitas kerja, ukuran beban dan ukuran manusia yang dievaluasi), sedangkan kriteria keselamatan adalah berdasar pada beban tekan (compression load) pada interverebral disk antara lumbar nomor lima dan sacrum nomor satu (LS/LI) (Nurmianto, 1996).

Hasil yang diperoleh terdapat 5 stasiun kerja yaitu : (1) stasiun perendaman, (2) stasiun penggilingan, (3) stasiun pemasakan dan penyaringan, (4) stasiun pencetakan, (5) stasiun pemotongan. Hasil kuisioner NBM menunjukkan pada ke-5 stasiun terdapat >60% terdapat gangguan/keluhan (sakit,nyeri, pegal) pada tubuh selama 3 bulan terakhir dan 7 hari terakhir. Diperoleh tingkat keluhan yang paling dominan dirasakan seluruh pekerja adalah pada leher/tengkuk, bahu, punggung, pangkal lengan, pergelangan kaki, pinggang paha dan pergelangan kaki. Diperlukan data anthropometri manusia dan data ukuran mesin untuk merancang peralatan produksi dan layout lantai produksi. Perancangan layout dilakukan karena

suhu dan kelembaban rata-rata (31,77°C dan 51,54%) lebih tinggi yang dipersyaratkan

SK.MEN.TK:No.51 Th 1999 (30,6°C). Untuk menyelesaikan produk Tahu waktu yang

dibutuhkan 65,13menit. Hasil perhitungan persentase cardio vasculair load tiap stasiun kerja adalah : (1) 10,69%, (2) 10,69%, (3) 11,7%, (4) 13,27%, (5) 14,62%, ke-5 stasiun termasuk kategori beban kerja ringan <30% tidak terjadi kelelahan.

Dari hasil pengamatan dan dokumentasi visual yang dapat dilihat pada dapat dianalisa bahwa sebagaian besar pekerja melalakukan pekerjaan dengan sikap kerja yang tidak sesuai sebagai berikut:

a. Secara ergonomi dan biomekanik metode kerja dan peralatan kerja yang digunakan oleh

pekerja tidak sesuai dengan kapasitas kerja dari pekerja, dikarenakan terjadi interaksi yang tidak serasi antara peralatan kerja dengan pekerja.

b. Sikap kerja taupun metode kerja yang digunakan oleh pekerja umumnya sebagai berikut:

1) Sikap kerja yang tidak alamiah (awkward posture) 2) Aktivitas yang berulang-ulang (repetitive motion) 3) Gerakan tangan yang berlebihan (high hand force)

c. Perbaikan metode kerja yang dilakukan adalah dengan menggunakan 2 cara yaitu

rekayasa teknik (desaian atau redesaian) dan rekayasa manajemen (reorganisasi kerja).

REFERENSI

[1] Mark S. Sanders and Ernest J. McCormick. 1993. Human Factors In Engineering And

Design, 7th Edition. McGraw Hill Inc. New York

[2] Nurmianto, Eko. 1996. Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Guna Widya. Surabaya

[3] Stephan Konz. 1996. Physiology of Body Movement. Kansas State University. Manhatta,

Kansas

[4] Tarwaka, dan Solichul, H.A. Bakri dan Lilik Sudiajeng. 2004. Ergonomi Untuk Kesehatan

dan Keselamatan Kerja dan Produktivitas. UNIBA Press. Surakarta

[5] Waters, Thomas R, Anderson, Vern Puts and Garg, Arun. 1994. Application Manual for the

Revised NIOSH Lifting Equation. NIOSH. Cincinnati. Ohio

[6] Sutalaksana. 1979. Tata Cara Kerja. Lab Ergonomi Institut Teknologi Bandung. Bandung.

[7] Wignjosoebroto, Sritomo. 1995. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. PT. Guna Widya.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengamatan morfologi makroskopik dan mikroskopik telah diperoleh 7 isolat diidentifikasi sebagai R.oligosporus dari 70 isolat jamur berkonidia abu-abu

Memperluas bidang penelitian mengenai peran perawatan keluarga terhadap orang dengan skizofrenia, terutama perluasan dalam hal komunikasi terapeutik dalam keluarga

Kemampuan psikomotorik peserta didik kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Sungguminasa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran Scientific Method mengalami peningkatan,

Dengan kata lain, sebagaimana orang tua adalah pemimpin atau wali yang secara moral dan legal bertanggung jawab terhadap kesejahteraan keluarganya, maka pemerintah juga

MOSFET yang digunakan pada rangkaian DC Chopper Tipe Boost adalah bertindak sebagai saklar yang dapat membuka atau menutup rangkaian sehingga arus dapat dikendalikan sesuai

Maka dari itu dapat diketahui bahwa isolat YR c3a memiliki ketahanan yang paling tinggi terhadap pengeringan semprot pada perlakuan suhu inlet pengering 160°C dan berbeda nyata

“Laba rugi merupakan laporan utama untuk melaporkan kinerja dari suatu perusahaan selama satu periode tertentu. Informasi tentang kinerja suatu perusahaan, terutama

Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berupa pelatihan pembuatan Blog dan brosur bagi para guide lokal air terjun Gitgit ini akan sangat bermanfaat langsung