• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cross Arena and School Bandung Tema Akselerasi Pada Bentuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Cross Arena and School Bandung Tema Akselerasi Pada Bentuk"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

CROSS ARENA AND SCHOOL

BANDUNG

Tema

AKSELERASI PADA BENTUK

LAPORAN PERANCANGAN

AR 38313 S – STUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER GENAP TAHUN 2013 / 2014

Sebagai Persyaratan untuk memperoleh Gelar

Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh:

Prima Ardani

1 04 08 014

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR

ABSTAK...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

DAFTAR GAMBAR...iv

DAFTAR TABEL & BAGAN...v

I. PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Permasalahn ...2

1.3 Maksud dan Tujuan ...2

1.3.1 Maksud ...2

1.3.2 Tujuan ...3

1.4 Pendekatan Perancangan ...3

1.5 Lingkup Batasan ...3

1.6 Kerangka Berpikir ...4

1.7 Skematik Penulisan ...5

II. DESKRIPSI PROYEK ...6

2.1 Umum ...6

2.2 Program Kegiatan ...7

2.2.1 Kegiatan Ajang Perlombaan ...7

2.2.2 Kegiatan Pendidikan ...8

2.3 Kebutuhan Ruang ...10

2.4 Studi Banding Sekolah Motocross...12

DJAM (Djakarta AkademiMotocross)...12

NugrohoMotocross Training...14

2.5 Studi Banding ArenaMotocross...16

(3)

2.5.2 KawasakiCanadian Arena Cross...20

2.5.3Earlywine Racing...22

III. ELABORASI TEMA...25

3.1 Pengertian Akselerasi ...25

3.2 Interpretasi Tema ...27

3.3 Studi Banding Tema Sejenis ...29

IV. ANALISIS ...34

4.1 Analisa Fungsi ...34

4.1.1 Organisasi Ruang ...34

4.1.2 Alur Kegiatan ...35

4.1.3 Program Ruang ...36

4.1.4 Persyaratan Teknis...41

4.2 Analisa Kondisi Lingkungan ...47

4.2.1 Lokasi ...47

4.2.2 Potensi Lahan...47

4.2.3 Peraturan...48

4.2.4 Aksesibilitas ...49

4.2.5 Suasana SekitarSite...49

4.3 Kesimpulan ...51

V. KONSEP PERANCANGAN...52

5.1 Konsep Dasar Pertunjukkan dan Pendidikan...52

5.1.1 Pengertian Pertunjukkan ...52

5.1.2 Pengertian Pendidikan...54

5.2 Rencana Tapak...56

5.2.1 Tata Letak...56

5.2.2 Konsep Zona ...57

5.3 Bangunan ...58

5.3.1 Bentuk Bangunan ...58

5.3.2 Sirkulasi ...61

5.3.3 Struktur dan Konstruksi ...62

(4)

VI. HASIL RANCANGAN ...63

6.1 Peta Situasi...63

6.2 Gambar–gambar Perancangan...63

6.3 Foto Maket ...71

DAFTAR PUSTAKA...72

(5)

DAFTAT PUSTAKA

D.K. Ching, Francis. (2000). Arsitektur, Bentuk, Ruang dan Susunannya, Edisi

Kedua. Terjemahan, Nurrahman Tresani Harwadi. Jakarta: Erlangga.

D.K. Ching, Francis. (2002). Ilustrasi Konstruksi Bangunan,Edisi Ketiga.

Terjemahan, Lily Tambunan dan Surjamanto, Jakarta: Erlangga.

Neufert, Ernst. (1992). Data Arsitek, Jilid 1 Edisi Kedua. Terjemahan, Sjamsu Amril,

Jakarta: Erlangga.

Neufert, Ernst. (2002). Data Arsitek, Jilid 2 Edisi 33. Terjemahan, Ing Sunarto

Tjahjadi dan Ferryanto Chaidir, Jakarta: Erlangga.

Krier, Rob.(2001). Komposisi Arsitektur. Terjemahan Effendi Setiadharma, Jakarta:

Erlangga.

SNI 03-3647 (1994) Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga,

Bandung: Yayasan LPMB.

Ikatan Motor Indonesia. Peraturan Motocross, Edisi 2013

Ikatan Motor Indonesia. Peraturan Supercross, Edisi 2013

Ikatan Motor Indonesia. Standar Sirkuit, Edisi 2013

Ikatan Motor Indonesia. Peraturan Motocross, Edisi 2014

Ikatan Motor Indonesia. Peraturan Supercross, Edisi 2014

Ikatan Motor Indonesia. Standar Sirkuit, Edisi 2014

GoogleEarth

http://poskotanews.com/2012/07/14/ahm-kembali-gelar-sekolah-balap-motor/

(diakses pada tanggal 10 juli 2014)

http://dapurpacu.com/199303/djam-sekolah-motocross-untuk-bibit-bibit-muda/

(6)

http://nugrohomx.com/article10-Nugroho-Motocross-Training(diakses pada tanggal

14 juli 2014)

http://www.vanganiracing.com/news/adrlaunch.html(diakses pada tanggal 14 juli

2014)

http://www.mxpmag.com/kawasaki-canadian-arenacross-opening-weekend-photo-report-by-james-lissimore/(diakses pada tanggal 16 juli 2014)

http://www.earlywineracing.com/(diakses pada tanggal 16 juli 2014)

http://id.wikipedia.org/wiki/Percepatan(diakses pada tanggal 16 juli 2014)

http://www.ashandlacy.com/case-studies-1/2012/5/12/the-silverstone-wing-silverstone-circuit-northants.html(diakses pada tanggal 16 juli 2014)

http://www.silverstone.co.uk/(diakses pada tanggal 17 juli 2014)

http://www.architecturenewsplus.com/projects/1201 (diakses pada tanggal 17 juli

2014)

http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_pertunjukan(diakses pada tanggal 17 juli 2014)

(7)

DATA PRIBADI

PENDIDIKAN FORMAL

Pendidikan Nama Instansi Tahun Ajaran

SD/MI

SD Negeri 3 Margasari Labuhan maringgai

Lampung Timur, 1994 - 2000

Madrasah Ibtidaiyah Margasari Labuhan

Maringgai Lampung Timur, 1994 - 2000

SMP/MTS MTS Ma’arif Sriminosari Labuhan Maringgai

Lampung Timur, 2000 -2003

SMA/MA SMA Negeri 1 Labuhan Maringgai Lampung

Timur, 2003 - 2006

Perguruan Tinggi

Universitas Komputer

Indonesia

(Jurusan Teknik Arsitektur ) Bandung,

2008 - 2014

Nama : Prima Ardani

Tempat Tanggal Lahir : Lampung Timur, 29 Jani 1988

Jenis Kelamin : Laki - laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum Menikah

Golongan Darah : AB

Alamat : Marga Sari Labuhan Maringgai

RT: 37 / RW: 19

Telepone : 085669321355

(8)

PENDIDIKAN NON- FORMAL

Pelatihan Seni Beladiri Paku Banten Lampung Timur 1997

Pelatihan Beladiri Tapak Suci Muhammadiyah 2001

Pelatihan Komputer SMA Negeri 1 Labuhan Maringgai Lampung

Timur 2006

Pelatihan Bahasa Asing SMA Negeri 1 Labuhan Maringgai

Lampung Timur 2006

PENGALAMAN ORGANISASI

Pramuka SD Negeri 3 Margasari Labuhan Maringgai

Pramuka SMP Muhammadiyah Margasari Labuhan Maringgai Lampung Timur

Pengurusan OSIS SMA Negeri 1 Labuhan Maringgai

Sekretariat Club Motor KOPEL (Komunitas Motor Pesisir Lampung)

Anggota Lampung CBR Club (LCC)

Anggota HIMA Arsitektur

PENGALAMAN KERJA

Membuat Gambar Rumah Pribadi Bpk H. Muhari Lampung

Membuat Gambar Rumah Pribadi Bpk Nyoto Suswoyo Lampung

Membuat Gambar Masjid Margasari Lampung Timur

Membuat Gambar Perumahan Ujung Berung Bandung

PT. Gunakarya Nusantara sebagai pengawas Proyek pembangunan gedung DPRD

Kota Bandung Jl. Sukabumi

(9)

KEMAMPUAN

1. Operasi Aplikasi Komputer

 Microsoft Office  Microsoft Excel  Microsoft Publisher  Auto Cad

 Google Sketch Up  3ds Max

 Ecotect Analysis  Vector Works

2. Komunikasi Berbahasa

 B. Inggris (Membaca, dan Berbicara)

(10)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelasikan Tugas Akhir ini sesuai dengan judul“

Cross Arena and School Bandung “ dalam penyusunan dan penulisan Laporan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan karena itu kritik dan saran sangat

diharapakan demi memberikan perbaikan pengetahuan dan kemampuan di

kemudian hari.

Penulisan laporan tugas akhir ini juga tidak lepas dari berbagia pihak yang

selalu membimbing dan membantu oleh karena itu selayaknya saya sebagai penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Salmon Priaji Martana.ST,.MT Selaku Ketua Jurusan Teknik Arsitektur

dan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing yang banyak memberikan

perhatian, tenaga, pemikiran, serta telah banyak meluangkan waktu dalam

membimbing dan mengarahkan selama berlangsungnya proses Tugas akhir.

2. Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT Selaku Koordinator Studio Tugas Akhir serta

selaku Dosen Wali yang selalu memberikan dorongan semangat dan

petuahnya.

3. Para Bapak/Ibu dosen pengajar yang telah memberikan ilmu, pengetahuan

serta pemikiran kepada saya selama mengikuti jenjang perkuliahan.

4. Bapak, Ibu dan adik-adik tercinta serta keluarga atas segala kasih sayang,

dukungan moril dan materil yang tak terhingga serta segala kepercayaan

yang selama ini diberikan.

5. Teman-teman satu kosan dan teman senasib seperjuangan angkatan 2006,

2007, 2008, 2009, 2010 yang selalu saling menyemangati dan masukan

selama dalam proses pengerjaan Tugas Akhir.

Penyusun mengharapkan penyusunan laporan ini bisa memberikan manfaat

khususnya bagi penulis dan umumnya untuk pembaca. Amien Ya Robbal Alamien.

Bandung 16 Agustus 2014

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, di Indonesia cukup banyak perlombaan Motocross yang diadakan. Namun nama Indonesia didunia Motocross dunia masih belum terlalu menonjol meskipun telah beberapa kali mengikuti kejuaraan internasional.

Dibawah naungan Ikatan Motor Indonesia (IMI), Kejuaraan di Indonesia

diadakan disirkuit-sirkuit Motocross yang ada diberbagai kota. Namun sirkuit di Indonesia kebanyakan hanya berupa lintasan tanpa ada fasilitas penunjang

yang cukup. Ditambah lagi dengan berkembangnya Motocross dunia yang beralih ke Supercrossatau StadiunMotocrosskarena tingkat kesulitasnnya lebih tinggi dan membutuhkan lahan yang jauh lebih kecil dibandingkanMotocross.

Kejuaraan ini selalu diadakan disebuah arena stadion multifungsi, Belum

ada arena khusus untuk memfasilitasi kejuaraan Supercross yang eksklusif. Sedangkan di Indonesia sendiri, Motocross semakin maju sehingga berpotensi dikembangkan hingga ke kejuaraan Supercross. Oleh karena beberapa latar belakang ini, di Indonesia perlu disediakan sebuah arena khusus Supercross yang memiliki fasilitas yang sesuai standar dan cukup untuk memenuhi

kebutuhan kegiatan perlombaan Supercross termasuk fasilitas bagi pembalap dengan kendaraannya, penonton, dan segala yang berhubungan dengan dunia

Supercross.

Sekolah Motocross saat ini mulai banyak diminati oleh kalangan pecinta Motocross ataupun para pembalap yang ingin serius menekuni dunia balap Motocross. Dari sekolah tersebut diharapkan banyak bibit-bibit muda yang dapat bersaing dikejuaraan Motocross Nasional maupun kejuaraan Internasional sehingga para pembalap Indonesia bisa disejajarkan dengan

(12)

1.2 Permasalahan

Rumusan masalah yang akan diulas pada perancangan ini dibagi

menjadidua, yaitu rumusan masalah secara umum dan khusus. Rumusan

masalah secara umum adalah sebuah arena Supercross yang hingga kini

belum pernah di Bandung.

Diartikan bahwa proyek ini adalah untuk mempelajari dan menerapkan

metode merancang sebuah arena Supercross. Mulai dari mendalami obyek

rancang hingga dapat mendirikan sebuah rancangan arena yang sesuai

dengan kebutuhan.

Sedangkan rumusan masalah secara khusus adalah sebagai berikut:

1. Merancang ArenaSupercrossyang bertema akselarasi pada bentuk.

2. Merancang Arena Supercross yang menjadiikon kegiatan

didalamnya serta lokasi arena ini.

3. Merancang Arena Supercross yang dapat memfasilitasi kegiatan

perlombaanSupercross.

4. Merancang fasilitas pembinaan dibidang Motocross

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud dari pengambilan judul ini adalah:

1. Menyediakan suatu gagasan desain arsitektural sekaligus sistem

pembinaan, pelatihan skil dan keterampilan dibidangMotocross. 2. Menyediakan fasilitas dan pembinaan bagi para pecinta olahraga

(13)

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan dari perancanganCross Arena and SchoolBandung adalah: a. Terwujudnya sarana fisik bangunan serta fasilitas yang dapat

menunjang sebagai tempat pembelajaran dan wadah kegiatan

dibidangMotocross.

b. Memberikan sarana seperti arena khusus yang dapat menunjang

kegiatan balapMotocross.

c. Memberikan sarana untuk para pecinta otomotif khususnya dibalap

Motocross.

d. Memberikan fasilitas pembinaan yang dapat dipertanggung

jawabkan kegiatan serta pembinaanya.

1.4 Pendekatan Perancangan

1. Pembahasan dilakukan dengan menganalisa permasalahan dari hal yang

bersifat umum tentang Cross Arena and School Bandung, yang dilanjutkan

analisa yang akan dirumuskan menjadikonsep dasar perancangan.

2. Survey dilakukan untuk mendapat data-data yang akurat dengan cara

pengamatan dan wawancara dengan pihak terkait antara lain IMI (Ikatan

Motor Indonesia) Jawa Barat.

3. Studi literatur ditujukan untuk mendefinisakan dan mengetahui fasilitas

yang dibutuhkan serta hal-hal yang terkait dengan pemecahan

permasalahan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai.

1.5 Lingkup Batasan

1. Materi studi dibatasi pada permasalahan serta tujuan dan sasaran yang

berhubungan dengan perencanaan bangunan Arena serta bangunan

pendukung kegiatan sebagai wadah aktivitas para pelajar serta calon

Crosser dengan tinjauan pada tata letak tapak bangunan, sirkulasi tata

ruang luar dan bangunan.

2. Pendekatan studi yang dilakukan adalah pendekatan kegiatan dan

(14)

1.6 Kerangka Berpikir

Bagan 1.6 Kerangka Berpikir TEMA Kasus

(Cross Arena and School Bandung)

(15)

1.7 Skematik Penulisan

Adapun pembahasan laporan ini adalah:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab I, memuat tentang latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran,

lingkup perancangan, masalah perancangan, metoda pendekatan,

kerangka berfikir dalam perancangan Cross Arena and School

Bandung serta sistematika dari laporan tugas akhir.

BAB II. DESKRIPSI PROYEK DAN ANALISIS

Bab II, memuat penjelasan mengenai proyek secara umum, program

kegiatan dan studi banding terhadap proyek sejenis dan studi

literatur.

BAB III. ELABORASI TEMA

Bab III, memuat tentang pengertian tema, hubungan tema dengan

rancangan proyek yang dikerjakan yaitu menyangkut fungsi dan

bentuknya serta studi banding terhadap kasus yang sejenis.

BAB IV. ANALISA

Bab IV, memuat analisa fungsi bangunan dan analisa terhadap

kondisi lingkungan.

BAB V. KONSEP RANCANGAN

Bab V, memuat proses perencanaan dan perancangan bangunan

mulai dari konsep dasar, rencana tapak (Landscape), rencana fungsi

bangunan utama dan fungsi fasilitas pendukung serta penyelesaian

ruang luar dan sistem utilitasnya baik bangunan maupunlandscape.

BAB VI. HASIL RANCANGAN

Bab VI, Memuat tentang peta situasi gambar-gambar perancangan

(16)

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

2.1 Umum

Lokasi : Jl. Sukarno Hatta Kecamatan Panyeliukan Bandung Timur

Luas Lahan : 50,800m2

Peraturan GSB : Minimum ½ x lebar rumija

Peraturan KDB : 60% (50800 X 60% =30480M2)

Peraturan KLB : 1.2 (1.2 X 30480= 36576)

Peraturan KDH : 25% kebutuhan KDH (12700M2)

Pemilik : IMI Jabar (Ikatan Motor Indonesia Jawa Barat)

Sumber Dana : MediaPartners,Sponsor, dan PEMDA setempat

Luas bangunan : Luas bangunan 15,335 m2

Kebutuhan parkir : 5,230m2

Tinggi bangunan : Tinggi bangunan arena 27.62 m

Kapasitas penonton : 3,600 Penonton (Arena Tipe B)

Kelengkapan Fasilitas :

Disekitar lokasi juga terdapat beberapa fasilitas seperti Kantor Polda Jabar,

Toyota Auto 2000, Pabrik Turbomachinary Part Manufacturing, Sunda Restoran, Kantor Perhutani, SMP Al Hasan, STIKES Bhakti Kencana Bandung, UPBJJ

Bandung, Maskargo, Cipaganti Alat Berat, Depo Pertamina, Peti Kemas, Pasar

Gedebage, Bengkel Damri Gedebage, Rumah sakit Al-Islam, STMIK Jabar, dan

(17)

Gambar 2.1.1 Lokasi Perancangan.

Sumber:Google Earth 2.2 Program Kegiatan

2.2.1 Kegiatan Ajang Perlombaan

Kegiatan yang harus dilakukan pada saat menyelenggarakan ajang

perlombaan yaitu:

1. Inspeksi kelayakan arena yang akan dipergunakan sesuai standar

2. Memasang instalasi dan peralatan yang dibutuhkan untuk perlombaan

anatara lain

a) Mempersiapkan Kantor panitia,

b) Memasang instalasipaddockpembalap c) Memasang instalasi Pers

d) Memasang peralatan juri dan pencatat Scorer e) Memasang instalasi untuk Penonton

f) Menyediakan alat berat untuk grading tanah sesuai layout yang ditentukan.

3. Rapat antara penyelenggara dengan juri

(18)

5. Penjualan tiket

6. Latihan (breafingpembalap dan latihan start) 7. Mengatur penyusunan pembalap

8. Berlangsungnya balapan (Racing Line) 9. Pengumuman hasil balapan

10. Pembagian hadiah dan jumpa pers

2.2.2 Kegiatan Pendidikan

Adapun kegiatan belajar dalam sekolah ini adalah sebagai berikut:

1. Merekrut para peserta atau siswa

2. Memberikan pembekalan teori teknik balap

3. Memberikan materi dan simulasi

4. Pembimbingan kegiatan praktik balap

5. Mempelajari kondisi dan karakter sirkuit.

6. Riding reviewatau analisa hasil kegiatan praktik 7. lap time practice

8. Evaluasi hasil proses praktik

Program Belajar pada Sekolah Motocross Materi Pada SekolahMotocross 1.Vo2 Max

2. Daya Tahan Otot 3. Teori Teknik Balap

4. Praktek Balap Road Race dan Motocross

5. Manajemen Diri Seorang Pembalap

1. Pembentukan Daya Tahan Tubuh (Vo2Max) 2. Pembentukan Otot

3. Pengenalan Fisik &BodyMotor 4. Persiapan balap

10. Mempertahankan Posisi & Menyalip Lawan 11.Setting Gear

(19)

Materi Pelatihan dibagi menjadi 5 bagian:

1.Pre riding preparation

a. Kelengkapan pelindung tubuh

b. Pengenalan olah raga offroad roda dua

2.Bike inspection and warming up

a. Menyiapkan Sepeda motor

b. Pemanasan tubuh sebelum berkendara

3. Teknik berkendara diberbagai rintangan (teori, demo, dan praktik)

a. Posisi tubuh yang baik diatas sepeda motor

b. Penguasaan kendaraan

c. Pengenalan jenis lintasan

d. Teknik melewati tanjakan, turunan serta jalan bergelombang.

e. Teknik menikung

4.Free Fun Riding

5. Evaluasi hasil pelatihan

(20)

2.3 Kebutuhan Ruang

Kebutuhan ruang padaCross Arena and SchoolBandung terdapat pada Tabel sebagai berikut:

No. Kegiatan Kebutuhan Ruang 1. Pelajar / Siswa

Datang Pintu masuk

Parkir Area Parkir

Belajar R . Kelas Teori

R .Kelas Simulasi

2. Pengajar / Instruktur

Datang Pintu masuk

Parkir Area Parkir

Mengajar R .Kelas Teori

(21)

Administrasi

Jury lomba R. Juri

Pencatatscorer R. pencatat Scorer

Marsal R. Marsal

Pengibaran

bendera

R. Pos Signal

Service Toilet

5. Peserta Lomba Balapan /Crosser

Datang Entrance

Parkir Area Parkir Khusus

PersiapanRace R.Paddock Safety Riding R. Ganti

Racing Line Lintasan / sirkuit Garis Start Pintu Start

Wawancara R. Pers

(22)

pertama pada

kecelakaan

Service Toilet

6. Pengunjung / Penonton

Datang Entrance kesite Parkir Area Parkir

Paddock danpit line

Service Restoran dan Foodcourd

Pedestrian Toilet

Tabel 2.3. Kebutuhan Ruang

2.4 Studi Banding SekolahMotocross

2.4.1 DJAM (Djakarta AkademiMotocross)

AlamatThe Icon cluster Cosmoblok E 9 no 11 BSDCity, Tangerang

Lokasi latihan disirkuit Pagedangan BSD (Rabu, Sabtu, Minggu)

Berdiri pada 1 Januari 2014, DJAM membagi beberapa kategori kelas:

50cc, 65cc, 85cc dan 250cc. Walaupun masih terbilang baru sekolah ini

telah menghasilkan anak-anak didik berprestasi dikejuaraan nasional

seperti Rizky Dimas Satria (juara nasional dikelas 65cc) dan Yosua Pattipi

(23)

Gambar 2.4.1.1 Siswa dan Instruktur

Sumber: http://dapurpacu.com/199303/djam-sekolah-motocross-untuk-bibit-bibit-muda/

Gambar 2.4.1.2 Pemberian instruksi

(24)

Gambar 2.4.1.3 Proses pelatihan

Sumber: http://dapurpacu.com/199303/djam-sekolah-motocross-untuk-bibit-bibit-muda/

Gambar 2.4.1.4 Proses pelatihan

Sumber: http://dapurpacu.com/199303/djam-sekolah-motocross-untuk-bibit-bibit-muda/

2.4.2 NugrohoMotocross Training

Nugroho Motocross Training adalah lembaga kursus, pelatihan nonformal, dibidang otomotif khususnya Motocross sekaligus Tim Balap yang rutin berpartisipasi pada kejuaraan lokal maupun Nasional. Sebagai

wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan hobi dibidang balap,

Nugroho MX Training memberikan program kepada pembalap muda untuk meningkatkan skil dan mental balap serta pengetahuan mekanik bagi para

(25)

Lokasi : Berada di Jawa Timur

Pemilik : Tri Priyo Nugroho

Kelas yang dipelajari antara lain SE 50cc, SE 65cc, MX 2 Novice, MX

2Junior dan Senior.

Gambar 2.4.2.1 Siswa dan instruktur

Sumber: http://nugrohomx.com/article10-Nugroho-Motocross-Training

Gambar 2.4.2.2PaddockMotor

(26)

Gambar 2.4.2.3 Proses latihan danFree Riding Fun

Sumber: http://nugrohomx.com/article10-Nugroho-Motocross-Training

2.5 Studi Banding ArenaMotocross 2.5.1Supercross Adrenaline Arena

Lokasi berada di Estonia, Adrenaline Arena merupakan fasilitas Arena Motocross Indoor yang bersifat permanen dengan panjang bangunan 120m, lebar 60m, tinggi 15m Dengan total panjang lintasan 500m.

Fasilitas pendukung pada arena antara lain Tribun penonton, Ruang

kantor, gym center, Ruang ganti dan kamar mandi, sauna, bengkel, pantry sedangkan luas Paddock 300m2.Sistem keamanan dipasang sesuai standar ke amanan Arena seperti instalasi kebakaran dan alat penghisap

gas buang (Exhaust Fan).

Gambar 2.5.1.1 Supercross AdrenalineArena

(27)

Gambar 2.5.1.2 Parkir

Sumber: http://www.vanganiracing.com/news/adrlaunch.html

Gambar 2.5.1.3 Lintasan dan Tribun Penonton

Sumber: http://www.vanganiracing.com/news/adrlaunch.html

Gambar 2.5.1.4 RuangGym

(28)

Gambar 2.5.1.5 Musium pada arena

Sumber: http://www.vanganiracing.com/news/adrlaunch.html

Gambar 2.5.1.6Paddock

Sumber: http://www.vanganiracing.com/news/adrlaunch.html

Gambar 2.5.1.7 Ruang Ganti

(29)

Gambar 2.5.1.8Start

Sumber: http://www.vanganiracing.com/news/adrlaunch.html

Gambar 2.5.1.9Racing line

Sumber: http://www.vanganiracing.com/news/adrlaunch.html

Gambar 2.5.1.10 Podium

(30)

2.5.2 Kawasaki Canadian Arena Cross LokasiBritish ColumbiaKanada

Fasilitas pada arena yaitu:

Paddockpembalap, Lintasan, Tribun penonton,Ruang ganti dan Toilet,

Gambar 2.5.2.1 Area Parkir

Sumber:

http://www.mxpmag.com/kawasaki-canadian-arenacross-opening-weekend-photo-report-by-james-lissimore/

Gambar 2.5.2.2Site PlanArena

Sumber:

(31)

Gambar 2.5.2.3 Tribun Penonton

Sumber:

http://www.mxpmag.com/kawasaki-canadian-arenacross-opening-weekend-photo-report-by-james-lissimore/

Gambar 2.5.2.4Paddockpembalap

Sumber:

http://www.mxpmag.com/kawasaki-canadian-arenacross-opening-weekend-photo-report-by-james-lissimore/

Gambar 2.5.2.5 Area Start

Sumber:

(32)

Gambar 2.5.2.6Racing Line

Sumber: http://www.mxpmag.com/kawasaki-canadian-arenacross-opening-weekend-photo-report-by-james-lissimore/

2.5.3Earlywine Racing

Lokasi :Walton Pike, Dover, Inggris

Tinggi arena : 22m

Panjang arena : 100m

Lebar : 90m

Fungsi sebagai fasilitas arena indoor Motocross yang bersifat permanen yang dipergunakan pada saat musim dingin dengan

kapasitas paddock 14 pembalap dengan beberapa fasilitas pendukung seperti tribun penonton, toko, serta kamar mandi dan

ruang ganti. Arena ini juga biasa dipergunakan sebagai ajang balap

(33)

Gambar 2.5.3.1Earlywine RacingArena Sumber:http://www.earlywineracing.com/

Gambar 2.5.3.2 Area Luar Arena

Sumber:http://www.earlywineracing.com/

Gambar 2.5.3.3 Tribun Penonton

(34)

Gambar 2.5.3.4 Lintasan

Sumber:http://www.earlywineracing.com/

Gambar 2.5.3.5Racing Line Motocross Sumber:http://www.earlywineracing.com/

(35)

BAB III

ELABORASI TEMA

3.1 Pengertian Akselerasi

Definisi akselerasi adalah perubahan kecepatan dalam satuan waktu

tertentu. Umumnya, percepatan dilihat sebagai gerakan suatu obyek yang

semakin cepat ataupun lambat. Namun percepatan adalah besaran vektor,

sehingga percepatan memiliki besaran dan arah. (Wikipedia, 06 Agustus 2014).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia akselerasi yaitu:

1. Proses mempercepat

2. Peningkatan kecepatan

3. Peningkatan kecepatanlaju perubahan kecepatan

Menurut istilah dalam dunia otomotif Akselerasi yaitu Penambahan

kecepatan melalui pemutaranhandelgas atau kecepatan lari awal kendaraan.

Akselarasi atau percepatan merupakan istilah yang digunakan untuk

peningkatan kecepatan. Percepatan merupakan perubahan kecepatan dalam

satu waktu tertentu. Pada umumnya, percepatan dilihat sebagai gerakan suatu

obyek yang semakin cepat ataupun lambat. Pengambilan tema berdasarkan

atas inti kegiatan dari balapan.

Percepatan dari sebuah benda ada dua, yakni percepatan positif yaitu

penambahan kecepatan sebuah benda (dipercepat), dan percepatan negatif

(36)

Gambar 3.1.1 Perulangan bayangan yang dibentuk oleh roda

Sumber: https://www.google.co.id

Gambar diatas menunjukan bayangan yang dibentuk oleh roda dari

sebuah mobil ketika mengalami pengurangan kecepatan yaitu berupa bayangan

yang terlihat semakin rapat serta berakhir dengan kondisi tidak bergerak.

Gambar 3.1.2 Bayangan percepatan negatif dan positif

Sumber: https://www.google.co.id

Gambar diatas menunjukkan karakter bayangan yang timbul dari

perceptan negatif berbeda dengan percepatan positif. Semakin kecil

kecepatanya maka bayangan yang timbul semakin rapat.

Gambar 3.1.3 Dinamis dalam akselerasi

Sumber: https://www.google.co.id

Gambar diatas menunjukkan sifat dinamis dari akselerasi, yakni dari

kecepatan yang rendah, kemudian meningkat dan pada akhirnya menurun

hingga berhenti, akan menunjukkan sebuah grafik lengkung naik dan turun yang

(37)

Gambar 3.1.4 Akselarasi pada peluru

Sumber: https://www.google.co.id

Gambar diatas menunjukkan bentuk akselerasi benda, dalam hal ini

akselerasi peluru yang ditembakkan, titik awal akselerasinya pada laras

senapan, Nampak efek akselerasinya berupa arah api yang membuka secara

signifikan.

3.2 Interpretasi Tema

Terdapat 4 karakteristik pada tema akselerasi yang digunakan sebagai

acuan dalam perancangan obyek tugas akhir ini, yaitu:

A. Dinamis

Adanya perubahan putaran mesin dalam proses akselerasi balap yakni

akselerasi posiitif ketika kendaraan mengalami percepatan serta akselerasi

negatif ketika mengalami perlambatan.

B. Signifikansi

Adanya perubahan kecepatan yang signifikan serta dibarengi dengan ledakan

tenaga yang dihasilkan oleh mesin.

C. Perulangan

Adanya perulangan bentuk berupa bayangan ketika suatu obyek mengalami

akselerasi, perulangan bayangan ini tampil dalam sebuah proses gerakan.

D. Arah

Akselerasi merupakan vektor dalam dunia fisika dimana akselerasi merupakan

(38)

Sifat akselerasi memiliki karakternya sendiri, berikut adalah abstraksi

mengenai dari kesan akselerasi:

1. Kesan bergerak dapat ditangkap pula pada obyek yang tidak bergerak

dengan cara permainan perulangan pada elemen bangunan, serta

permainanlightingbangunan.

Gambar 3.2.1. Perulangan Pada Bentuk

Sumber:http://www.architecturenewsplus.com/projects/1201

Kunci dari efek gerakan yang muncul dalam obyek tak bergerak

adalah dengan cara memainkan asumsi dari otak kita yang

menghubungkan sebuah titik hilang yang diakibatkan oleh perulangan

elemen bangunan.

2. Permainan cahaya, juga dapat menguatkan kesan gerakan dari benda

diam, ketikalightingtersebut dimunculkan dengan perulangan menjauh.

Gambar 3.2.2 Visualisasi akselerasi pada cahaya

Sumber: https://www.google.co.id

Pada perancangan tema yang digunakan adalah akselerasi pada bentuk.

Dalam ilmu fisika akselerasi merupakan istilah yang digunakan untuk

(39)

pergerakan suatu obyek yang semakin cepat ataupun lambat. Adanya tema

akselerasi yang diterapkan pada perancangan bangunan arena motocross serta fasilitas penunjang merupakan pendekatan yang berasal dari setiap issue yang ada, sehingga tujuan utama dari perancangan adalah mewujudkan sarana fisik

bangunan serta fasilitas yang dapat menunjang sebagai tempat pembelajaran

dan wadah kegiatan dibidang motocross yang bertaraf nasional maupun internasional secara keseluruhan.

Objek yang akan dirancang dengan pendekatan akselerasi pada bentuk

adalah bangunan “Cross Arena and School Bandung” yang merupakan sebuah

tempat pembekalan dan pembelajaran serta untuk perlombaan adu kecepatan

dan teknik balap Motocross dengan panjang lintasan utama 500 m. Sekolah Balap Motocross ini menekankan pada penyediaan fasilitas yang memadai Kegiatan para pecinta otomotif khususnya motorcross, melalui fasilitas pendidikan dan arena balap ini diharapkan dapat membawa olahraga

Motocrosske arah olah raga yang bersifat profesiaonal.

3.3 Studi Banding Tema Sejenis Wing Silverstone

Project :The Silverstone Wing

Lokasi :Silverstone Circuit, Northants

Produk :AshTech™, AshFab™ & AshScreen™

Arsitek : Populous

Kontraktor :Buckingham Group Contracting

Sektor :Sports/Leisure

Pemilik :British Racing Drivers' Club (BRDC)

(40)

Bentuk atap bangunan didesain seperti membentuk grafik akselarasi dimana

fungsi arena ini adalah sebagai sirkuit balapan F1

Gambar 3.3.1 Sirkuit Silverstone

Sumber:http://www.silverstone.co.uk/

(41)

Gambar 3.3.3 Pra RancanganPaddock Sumber:http://www.silverstone.co.uk/

Gambar 3.3.4 Proses Pembangunan

Sumber:http://www.silverstone.co.uk/

Gambar 3.3.5Paddock

(42)

Gambar 3.3.6 Bentuk atap Paddock Sumber:http://www.silverstone.co.uk/

Gambar 3.3.7Halls1, 2 & 3

Sumber:http://www.silverstone.co.uk/

Gambar 3.3.8Halls4 & 5

(43)

Gambar 3.3.9International Media Centre Sumber:http://www.silverstone.co.uk/

(44)

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisa Fungsional

4.2.1 Organisasi Ruang

Sirkulasi gedung olahraga atau arena yang terdiri dari penonton

pemain dan pengelola masing-masing harus disediakan pintu untuk masuk ke

dalam gedung. Sirkulasi bagi masing-masing kelompok agar diatur sesuai

dengan bagan, seperti pada gambar di bawah.

Bagan 4.2.1 Sirkulasi Pengunjung

(45)

4.1.2 Alur Kegiatan

Alur kegiatan Pelajar atau siswa

Alur kegiatan Pengajar atau Instruktur

Alur Kegiatan Pengurus

Alur Kegiatan Panitia Penyelenggara Lomba / Pertunjukkan

(46)
(47)
(48)
(49)
(50)

Tabel 4.1.3.1 Kebutuhan Ruang

(51)

4.1.4 Persyaratan Teknis

Perencanaan Teknis gedung olahraga direncanakan berdasarkan

ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Jenis cabang olahraga dan jumlah lapangan olahraga untuk pertandingan

serta latihan.

Gambar 4.1.4.1 Tabel 1

Sumber: SNI Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga

2. Ukuran efektif matra ruang gedung olahraga harus memenuhi ketentuan.

Ukuran Minimal

Klasifikasi Panjang Lebar Tinggi Langit - langit Langit - langit

Tipe A 50 30 12.50 5.50

Tipe B 32 22 12.50 5.50

Tipe C 24 16 9 5.50

Gambar 4.1.4.2 Tabel 2

Sumber: SNI Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga

3. Kapasitas Penonton gedung olahraga harus memenuhi ketentuan

(52)

4.Tata cahaya

Tingkat penerangan horizontal pada arena 1 m diatas permukaan lantai

untuk 3 kelas,

(1) Untuk latihan dibutuhkan minimal 200 lux

(2) Untuk pertandingan dibutuhkan minimal 300 lux

(3) Untuk pengambilan video dokumentasi dibutuhkan minimal 1000 lux

Gambar 4.1.4.4 Titik terjauh dari sumber cahaya

Sumber: SNI Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga

5. Tata Warna

Koefisien refleksi dan tingkat warna dari langit-langit, dinding dan lantai arena

harus memenuhi ketentuan sebagai berikut.

Gambar 4.1.4.5 Tingkat refleksi dan warna

(53)

6. Tata Udara

Tata Udara ata udara dapat menggunakan ventilasi alami atau ventilasi

mekanis, serta harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

1. Apabila menggunakan ventilasi alami, maka harus memenuhi

a. Luas bukaan minimum adalah 6 % dari luas lantai efektif

b. Perletakan ventilasi alami harus diatur mengikuti pergerakan udara

silang.

2. Apabila menggunkan ventilasi buatan, maka harus memenuhi

a. Volume pergantian udara minimum sebesar 10-15 m3 /jam/orang

b. Alat ventilasi buatan tidak menimbulkan kebisingan di dalam arena

dan tempat penonton.

7. Tribun Penonton

Bentuk Tribun terdiri dari 2 tipe, tipe lipat dan tipe tetap.

Gambar 4.1.4.6 Tribun Lipat.

Gambar 4.1.4.7 Tribun Tetap

(54)

Pemisaha Tribun harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. Pemisahan antara tribun dan arena dipergunakan pagar transparan

dengan tingga minimal 1,00 m, dan maksimal 1,20 m.

b. Tribun yang berupa balkon dipergunakan pagar dengan tinggi bagian

masif minimal 0.40 m dan tinggi keseluruhan antara 1,00 –1,20 m. c. Jarak antara pagar dengan tempat duduk terdepan dari tribun minimal

1,20 m

Gambar 4.1.4.8 Pemisahan tribun

Sumber: SNI Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga

8. Tempat duduk

Ukuran tata letak tempat duduk adalah sebagai berikut:

1. Ukuran tempat duduk penonton tipe A, B dan C antara lain:

VIP, dibutuhkan lebar minimal 0,50 m dan maksimal 0,60 m,

dengan ukuran panjang minimal 0,80 m, dan maximal 0,90 m

Biasa, dibutuhkan lebar minimal 0,40 m, maksimal 0,50 m, dengan

panjang minimal 0,80 m, maksimal 0,90 m

Gambar 4.1.4.9 Jenis Tempat Duduk

(55)

2. Tata letak tempat duduk

a. Tata letak tempat duduk VIP, diantara 2 gang, maksimal 14

kursi, bila satu sisi berupa dinding maka maksimal 7 kursi.

b. Tata letak tempat duduk Biasa, diantara 2 gang, maksimal 16

kursi, bila satu sisi berupa dinding maka maksimal 8 kursi.

3. Setiap 8-10 deret tempat duduk terdapat koridor

4. Lokasi penempatan gang harus dihindarkan terbentuknya

perempatan.

5. Kapasitas tempat duduk disesuaikan dengan daya tampung

penonton dalam 1 kompartemenisasi.

Gambar 4.1.4.10 Deretan Koridor

Sumber: SNI Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga

9. Tangga

Tangga harus memenuhi ketentuan berikut:

a. Jumlah anak tangga minimal 3 buah, maksimal 16 buah; bila anak

tangga diambil lebih besar dari 16, harus diberi bordes dan anak

tangga berikutnya harus berbelok terhadap anak tangga dibawahnya.

b. Lebar tangga minimal 1,10 m, maksimal 1,80 m; bila lebar tangga

diambil lebih besar dari 1,80 m, harus diberi pagar pemisah pada

tengah bentang.

c. Tinggi tanjakan tangga minimal diambil 15 cm, maksimal 17 cm.

(56)

10. Dinding Arena

Dinding arena olahraga dapat berupa dinding pengisi, dan atau dinding

pemikul beban, serta harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. Konstruksi dinding harus kuat menahan benturan dari pemain ataupun

bola.

b. Permukaan dinding pada arena harus rata, tidak boleh ada

tonjolan-tonjolan, dan tidak boleh kasar.

c. Bukaan-bukaan pada dinding kecuali pintu, minimal 2 meter diatas

lantai.

d. Sampai pada ketinggian dinding 2,0 m, tidak boleh ada perubahan

bidang, tonjolan atau bukaan yang.

e. Harus dihindari adanya elemen - elemen atau garis-garis yang tidak

vertikal atau tidak horizontal, agar tidak menyesatkan jarak, lintasan

dan kecepatan.

Gambar 4.1.4.11 Dinding Arena

(57)

4.2 Analisa Kondisi Lingkungan 4.2.1 Lokasi

Gambar 4.2.1. Lokasi

4.2.2 Potensi Lahan

• Lahan berada di kawasan Bandung Timur dekat dengan kawasan yang sedang direncanakan sebagai kawasanSport Center Terpadu.

• Letak kawasan yang di lalui Jl. Sukarno Hatta dimana jalur tersebut merupakan jalur utama menuju Bandung Timur sehingga akses ke

kawasan cukup mudah dicapai.

• Kawasan terletak berbatasan dengan kawasan Gedebage yang merupakan kawasan yang sedang dikembangkan PEMKOT Bandung. • Lokasi berada diantara dua fasilitas olahraga yang ada di Bandung

Timur yaitu Arcamaniksport center dengan jarak sekitar 7,8 km, Stadion

Gede Bage dengan jarak sekitar 3,5 km.

Lokasi : Jl. Sukarno Hatta kec Panyeliukan

Luas lahan : 50,800m2

Batas Lahan

Utara : Perindustrian

Barat : Perindustrian

Selatan : Perindustrian, Polda Jabar dan Outo 2000

(58)

Gambar 4.2.2. Letak Lolasi

Sumber:Google Earth

• Bangunan pada kawasan didominasi oleh bangunan-bangunan yang berfungsi sebagai industri, pendidikan, dan perumahan.

4.2.3 Peraturan

GSB :½ x lebar rumija

KDB : 60%

KLB : 1.2

Peruntukan : Pengembangan Sarana dan prasarana dikawasan Bandung

Timur

Gambar 4.2.3. Lokasi Perancangan

(59)

4.2.4 Aksesibilitas

Jalan Sukarno Hatta merupakan Jalan arteri primer yang

merupakan akses menuju kawasan Bandung Timur, sedangkan letak lokasi

berada dikawasan dan juga dilalui oleh jalan tesebut sehingga akses

menuju lokasi sangat mudah dicapai.

Gambar 4.2.4 Aksesibilitas

Sumber:Google Earth 4.2.5 Suasana SekitarSite

(60)

• Orientasi

Tapak berorientasi pada view yang mengarah ke Gunung Manglayang

sehingga penataan bangunan direncanakan agar tidak menutupi view tersebut.

• Vegetasi

Pada sitevegetasi hanya berada pada area depan yang berbatasan langsung dengan jalur pencapaian ke site. Area dalam tapak yang merupakan tanah persawahan sehingga vegetasi bisa dikatakan tidak ada.

Gambar 4.2.5.2 Vegetasi

Sumber: Dokumentasi

• BentukSky line

Bentuk Sky line pada kawasan ini cenderung berbentuk rata karena

kawasan didominasi oleh bangunan perindustrian serta perumahan dengan

ketinggian 2-3 lantai.

(61)

• PotensiView

Potensi View pada site berada diarah utara di mana view mengarah ke Gunung Manglayang sedangkan arah selatan view mengarah ke Jalan Sukarno Hatta.

Gambar4.2.5.4view

Sumber: Dokumentasi

• Topografi

Bentuk site yang berbentuk persegi sangat mempengaruhi bentukan bangunan pada perancangannya, Sedangkan bentuk lahan tidak berkontur.

4.3 Kesimpulan

Kawasan Panyeliukan merupakan kawasan yang berada di Bandung

Timur yang merupakan kawasan yang sedang direncanakan sebagai kawasan

primer serta kawasan terpadu di mana kawasan tersebut direncanakan memiliki

(62)

BAB V

KONSEP PERANCANGAN

5.1 Konsep Dasar Pertunjukkan dan Pendidikan 5.1.1 Pengertian Pertunjukkan

Pertunjukkan atau seni pertunjukkan (perfomance art). adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok ditempat dan waktu

tertentu. performance biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton.(Wikipedia, 06 April

2013)

Jenis pertunjukkan atau seni pertunjukan

1. Seni akrobat,

Akrobat yaitu kemahiran dl melakukan berbagai ketangkasan

(seperti berjalan diatas tali, naik sepeda beroda satu, menerbangkan

pesawat udara).

2. Komedi/lawak,

Pelawak atau komedian adalah orang yang menghibur penonton,

terutama dalam membuat mereka tertawa, dengan cara melawak, yaitu

suatu usaha untuk membuat orang lain tertawa, atau sekadar membuat

orang lain gembira. Caranya bermacam - macam, tergantung si pelawak

dan biasanya disesuaikan dengan kondisi orang yang akan dibuat tertawa.

Cara yang paling umum adalah dengan mengucapkan lelucon, dengan

subjek lelucon orang lain, atau diri sendiri. Cara lainnya adalah dengan

tingkah laku yang dibuat-buat hingga dapat terlihat lucu dan pentas

ditertawakan dihadapan orang lain.

3. Tari,

Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan ditempat

dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan,

(63)

mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin

disampaikan. Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari,

berjalan, atau bersenam. Menurut jenisnya, tari digolongkan menjaditari

rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru. Dansa adalah tari asal kebudayaan

Barat yang dilakukan pasangan pria-wanita dengan berpegangan tangan

atau berpelukan sambil diiringi musik.

4. Pentas musik,

Pentas musik adalah kumpulan pemain musik yang bermain

dipanggung secara bergantian pagelaran musik yang diadakan dilapangan

atau didalam ruangan. Biasanya pentas musik diadakan pada waktu dan

acara tertentu.

5. Opera,

Opera adalah sebuah bentuk seni, dari pentasan panggung

dramatis sampai pentasan musik. Dalam mementaskan sandiwara, opera

memakai elemen khas teater seperti pemandangan, pakaian, dan akting

namun kata-kata dalam opera, atau kata-kata nyanyian, dinyanyikan dari

pada dituturkan. Penyanyi ditemani oleh ansambel musik hingga orkes

simfoni.

6. Sulap

Sulap merupakan suatu seni pertunjukkan yang diminati sebagian

besar masyarakat didunia, karena pada penyajiannya sulap dapat

membuat heran penontonnya akan rahasia dibalik penyajiannya. Sulap

merupakan suatu gabungan dari berbagai seni yang ada, misalnya seni

tari, seni musik, seni rupa, dan merupakan penerapan dari gabungan

berbagai disiplin ilmu yang ada. Misalnya ilmu fisika, ilmu biologi, ilmu

(64)

7. Teater

Teater (bahasa Inggris theater atau theatre, bahasa Perancis théâtre berasal dari kata theatron dari bahasa Yunani, yang berarti "tempat untuk menonton"). Teater adalah istilah lain dari drama, tetapi

dalam pengertian yang lebih luas, teater adalah proses pemilihan teks

atau naskah, penafiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dan

proses pemahaman atau penikmatan dari publik atau audience (bisa pembaca, pendengar, penonton, pengamat, kritikus atau peneliti).

8. Film dan lain-lain.

Film adalah gambar hidup, juga sering disebut movie. Film, secara kolektif, sering disebut 'sinema'. Gambar hidup adalah bentuk seni, bentuk

populer dari hiburan, dan juga bisnis. Film dihasilkan dengan rekaman dari

orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera,

dan/atau oleh animasi. .(Wikipedia, 06 April 2013)

Pertunjukkan juga dapat diartikan sebagai berikut:

a. Sesuatu yang dipertunjukkan, tontonan (bioskop, wayang, dan

sebagainya).

b. Pameran (barang-barang).

5.1.2 Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi

berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering

terjadidibawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara

otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang

berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan

umumnya dibagi menjaditahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah

menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau

(65)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan adalah proses

pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam

usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran, pelatihan, proses,

dan cara, perbuatan mendidik.

Menurut KamusOxfordpendidikan sebagai berikut:

1. Pendidikan adalah suatu proses pelatihan dan pengajaran, terutama

anak-anak dan remaja disekolah, perguruan tinggi dan lain-lain. Yang

dirancang untuk memberikan pengetahuan dan pengembangan

keterampilan.

2. Pendidikan adalah bidang studi yang berhubungan dengan cara

mengajar

3. Pendidikan adalah proses mengajar seseorang tentang sesuatu atau

bagaiman melakukan sesuatu

4. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang

atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui

upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik.

Konsep perancangan yang diterapkan adalah menggabungkan dua

kegiatan yaitu pertunjukan dan pendidikan dimana tempat pertunjukan seperti

arena supercross dan tempat pendidikan ditempatkan dalam satu lokasi, sehingga perancangan tersebut tidak hanya menarik penonnton tapi juga

(66)

Gambar 5.1.2.1 Penerapan Konsep

Penerapan konsep tersebut diharapkan agar dua kegiatan yang

berbeda ini bisa diterapkan dalam satu kawasan dengan cara merancang

bangunan sesuai fungsi yang dibutuhkan.

5.2 Rencana Tapak 5.2.1 Tata Letak

Pemisahan zona dibagi berdasarkan kebutuhan kegiatan sebagai berikut:

Gambar 5.2.1.Fungsional Tapak

Sumber: GoogleEarth 1 2

(67)

1. Zona yang diperuntukkan sebagai area entrance, Retail dan Restoran,loading dock, parkir pengunjung dan peserta.

2. Zona yang diperuntukkan sebagai plaza utama, area dimana lintasan

dibuat didalam bangunan,serta area parkir untuk pengurus.

3. Zona yang diperuntukkan sebagai area sekolah serta parkir kendaraan

motor serta pengurus dan pengajar.

4. Zona yang diperuntukkan sebagai arena lintasan sebagai tempat untuk

praktik dan mendidik kegiatan balap para siswa.

5.2.2 Konsep Zona

Gambar 5.2.2 Konsep Zona

Sumber: Dokumentasi

a. Pada area entrance site berbentuk lorong sehingga didesain dengan dibuka lebih lebar serta ditempatkan sesuatu yang ikonik agar memberi

kesan penasaran sehingga dapat menarik minat pengunjung memasuki

(68)

b. Penempatan area retail dan restoran berada dekat dengan entrance masuk ke kawasan bertujuan sebagai penarik pengunjung yang ingin

menonnton pertunjukkan maupun sekedar mencari dan melihat-lihat

aksesoris maupun barang yang berkaitan dengan dunia Motocross.

c. Penempatan Plaza berada diantara bangunan utama dan bangunan

pendukung bertujuan sebagai area peralihan antara dua kegiatan serta

merupakan area berkumpul dan berinteraksi didalamsite

d. Konsep Zona menerapkan konsep terpusat dimana penempatan

bangunan utama yang merupakan bangunan pusat kegiatan diletakkan

berada ditengahsite

e. Penempatan gedung sekolah dan Mini motocross berada diarea paling utara karena bertujuan agar kegiatan yang bersifat pembelajaran dan

pendidikan tidak terganggu oleh kegiatan-giatan yang ada dalam site

5.3 Bangunan

5.2.1 Bentuk Bangunan

Bentuk bangunan berangkat dari bentuk yang berkaitan dengan tema yang

diambil yaitu akselerasi dengan karakteristik akselarai berulang.bentuk tersebut

diterapkan pada bentuk atap bangunan arena dan bangunan gedung sekolah

yang meiliki fungsi yang berkaitan dengan Motocross.Bentuk berulang tersebut juga dapat dianalogikan dengan rintangan pada lintasan yang disebut dengan

(69)

Gambar 5.2.1.1 Penerapan tema pada bangunan

Gambar 5.2.1.2 Bangunan Arena

(70)

Gubahan massa berasal dari bentuk-bentuk dasar dengan transformasi

agar bentuk gubahan tidak terlihat kaku, bentuk ini diterapkan pada denah

bangunan arena yang mana bangunan tersebut memiliki bentuk dasar geometri.

Gambar 5.2.1.4 Transformasi bentuk denah

Transformasi diterapkan pada sudut-sudut sehingga membentuk lengkung,

bentuk ini diterapkan karena Menurut Francis D.K. Ching sudut melengkung

memperjelas adanya kesinambungan dari permukaan pembatas suatu bentuk,

kepadatan volumenya, dan kelembutan konturnya.

Bentuk tampak utara dan selatan mengadopsi rintangan pada lintasan

yang berada pada tikungan yang biasa disebut Berm bentuk ini diterapkan karena menyerupai bentuk setengah lingkaran. Menurut Francis D.K. Ching

bentuk lingkaran atau setengah lingkaran adalah suatu yang terpusat, berarah

ke dalam dan pada umumnya bersifat stabil dan dengan sendirinya

(71)

Gambar 5.2.1.5 T ransformasi bentuk tampak

5.2.2 Sirkulasi

Sirkulasi pada bangunan arena dibagi menurut kegiatan diantaranya:

a. Sirkulasi Para Pembalap

b. Sirkulasi Pengurus dan pengelola

(72)

5.2.3 Struktur dan Konstruksi

Struktur pada bangunan menggunakan struktur gantung (Supended Cable Structure) karena bentangan yang sangat lebar, untuk rangka atap menggunakan rangka baja frame work sedangkan pada penutup atapnya agar lebih ringan menggunakan membrane.

Gambar 5.2.3.1 Potongan arena

Gambar 5.2.3.2 Perspektif potongan

5.2.4 Tahap Pembangunan

Tahap awal pembangunan yaitu membangun fasilitas arena karena

bangunan tersebut merupakan bangunan utama pada kawasan serta memiliki

nilai komersial, tahap selanjutnya pembangunan fasilitas sekolah, Mini Track atau lintasan yang dapat dipergunakan untuk fasilitas praktik dan pendidikan,

(73)

BAB VI

HASIL RANCANGAN 6.1 Peta Situasi

Gambar 6.1.1 Peta Situasi

Sumber GoogleEarth 6.2 Gambar–gambar Perancangan

(74)

Gambar 6.2.2Bird Eye Perspektife2

(75)

Gambar 6.2.4Reataildan Restoran

Gambar 6.2.5 Suasana Restora

(76)

Gambar 6.2.7 Perspektif Gedung Sekolah 2

Gambar 6.2.8Layout Mini Motocross

(77)

Gambar 6.2.10Track Mini Motocross Track2

(78)

Gambar 6.2.12 Rangka Atap Arena

(79)

Gambar 6.2.14 Potongan Arena 1

Gambar 6.2.15 Potongan Arena 2

(80)

Gambar 6.2.17 Perspektif Arena 2

(81)

Gambar 6.2.20 Interior Arena 2

Gambar 6.2.21 Interior Arena 3

(82)
(83)

Gambar

Gambar 2.5.2.5 Area Start
Gambar 3.1.1 Perulangan bayangan yang dibentuk oleh roda
Gambar 3.2.1. Perulangan Pada Bentuk
Gambar 3.3.9 International Media Centre
+7

Referensi

Dokumen terkait

Indikator kemampuan komunikasi matematik yang diukur dalam penelitian ini adalah: (1) menghubungkan grafik, gambar, tabel kedalam ide matematika, (2) menjelaskan ide

a) Sistem pendukung keputusan pemilihan sekolah SMA Swasta Terbaik Dengan Menggunakan Metode PROMETHEE di Kota Pematangsiantar sistem berbasis web dengan

DISTRIBUSI TUGAS MENGAJAR SEMESTER GENAP. MATA

Untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh terhadap kinerja personil proyek konstruksi diantara ketiga variabel bebas kemampuan kerja,intruksi kerja dan

(1992) menyatakan bahwa tanah sulfat masam adalah tanah yang memiliki lapisan pirit atau sulfidik pada kedalaman kurang dari 50 cm dan semua tanah yang memiliki

Berdasarkan hasil yang diperoleh setelah melakukan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunkan model pemecahan masalah (problem solving) pada

Eutiroidisme adalah suatu keadaan hipertrofi pada kelenjar tiroid yang disebabkan stimulasi kelenjar tiroid yang berada di bawah normal sedangkan kelenjar

Dengan melihat hasil penelitian yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa pengaruh kelas bahasa Arab (CELAD) terhadap penguasaan mufradat mahasiswa FAI UIR dapat