CROSS ARENA AND SCHOOL
BANDUNG
Tema
AKSELERASI PADA BENTUK
LAPORAN PERANCANGAN
AR 38313 S – STUDIO TUGAS AKHIR
SEMESTER GENAP TAHUN 2013 / 2014
Sebagai Persyaratan untuk memperoleh Gelar
Sarjana Teknik Arsitektur
Oleh:
Prima Ardani
1 04 08 014
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR
ABSTAK...i
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI...iii
DAFTAR GAMBAR...iv
DAFTAR TABEL & BAGAN...v
I. PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Permasalahn ...2
1.3 Maksud dan Tujuan ...2
1.3.1 Maksud ...2
1.3.2 Tujuan ...3
1.4 Pendekatan Perancangan ...3
1.5 Lingkup Batasan ...3
1.6 Kerangka Berpikir ...4
1.7 Skematik Penulisan ...5
II. DESKRIPSI PROYEK ...6
2.1 Umum ...6
2.2 Program Kegiatan ...7
2.2.1 Kegiatan Ajang Perlombaan ...7
2.2.2 Kegiatan Pendidikan ...8
2.3 Kebutuhan Ruang ...10
2.4 Studi Banding Sekolah Motocross...12
DJAM (Djakarta AkademiMotocross)...12
NugrohoMotocross Training...14
2.5 Studi Banding ArenaMotocross...16
2.5.2 KawasakiCanadian Arena Cross...20
2.5.3Earlywine Racing...22
III. ELABORASI TEMA...25
3.1 Pengertian Akselerasi ...25
3.2 Interpretasi Tema ...27
3.3 Studi Banding Tema Sejenis ...29
IV. ANALISIS ...34
4.1 Analisa Fungsi ...34
4.1.1 Organisasi Ruang ...34
4.1.2 Alur Kegiatan ...35
4.1.3 Program Ruang ...36
4.1.4 Persyaratan Teknis...41
4.2 Analisa Kondisi Lingkungan ...47
4.2.1 Lokasi ...47
4.2.2 Potensi Lahan...47
4.2.3 Peraturan...48
4.2.4 Aksesibilitas ...49
4.2.5 Suasana SekitarSite...49
4.3 Kesimpulan ...51
V. KONSEP PERANCANGAN...52
5.1 Konsep Dasar Pertunjukkan dan Pendidikan...52
5.1.1 Pengertian Pertunjukkan ...52
5.1.2 Pengertian Pendidikan...54
5.2 Rencana Tapak...56
5.2.1 Tata Letak...56
5.2.2 Konsep Zona ...57
5.3 Bangunan ...58
5.3.1 Bentuk Bangunan ...58
5.3.2 Sirkulasi ...61
5.3.3 Struktur dan Konstruksi ...62
VI. HASIL RANCANGAN ...63
6.1 Peta Situasi...63
6.2 Gambar–gambar Perancangan...63
6.3 Foto Maket ...71
DAFTAR PUSTAKA...72
DAFTAT PUSTAKA
D.K. Ching, Francis. (2000). Arsitektur, Bentuk, Ruang dan Susunannya, Edisi
Kedua. Terjemahan, Nurrahman Tresani Harwadi. Jakarta: Erlangga.
D.K. Ching, Francis. (2002). Ilustrasi Konstruksi Bangunan,Edisi Ketiga.
Terjemahan, Lily Tambunan dan Surjamanto, Jakarta: Erlangga.
Neufert, Ernst. (1992). Data Arsitek, Jilid 1 Edisi Kedua. Terjemahan, Sjamsu Amril,
Jakarta: Erlangga.
Neufert, Ernst. (2002). Data Arsitek, Jilid 2 Edisi 33. Terjemahan, Ing Sunarto
Tjahjadi dan Ferryanto Chaidir, Jakarta: Erlangga.
Krier, Rob.(2001). Komposisi Arsitektur. Terjemahan Effendi Setiadharma, Jakarta:
Erlangga.
SNI 03-3647 (1994) Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga,
Bandung: Yayasan LPMB.
Ikatan Motor Indonesia. Peraturan Motocross, Edisi 2013
Ikatan Motor Indonesia. Peraturan Supercross, Edisi 2013
Ikatan Motor Indonesia. Standar Sirkuit, Edisi 2013
Ikatan Motor Indonesia. Peraturan Motocross, Edisi 2014
Ikatan Motor Indonesia. Peraturan Supercross, Edisi 2014
Ikatan Motor Indonesia. Standar Sirkuit, Edisi 2014
GoogleEarth
http://poskotanews.com/2012/07/14/ahm-kembali-gelar-sekolah-balap-motor/
(diakses pada tanggal 10 juli 2014)
http://dapurpacu.com/199303/djam-sekolah-motocross-untuk-bibit-bibit-muda/
http://nugrohomx.com/article10-Nugroho-Motocross-Training(diakses pada tanggal
14 juli 2014)
http://www.vanganiracing.com/news/adrlaunch.html(diakses pada tanggal 14 juli
2014)
http://www.mxpmag.com/kawasaki-canadian-arenacross-opening-weekend-photo-report-by-james-lissimore/(diakses pada tanggal 16 juli 2014)
http://www.earlywineracing.com/(diakses pada tanggal 16 juli 2014)
http://id.wikipedia.org/wiki/Percepatan(diakses pada tanggal 16 juli 2014)
http://www.ashandlacy.com/case-studies-1/2012/5/12/the-silverstone-wing-silverstone-circuit-northants.html(diakses pada tanggal 16 juli 2014)
http://www.silverstone.co.uk/(diakses pada tanggal 17 juli 2014)
http://www.architecturenewsplus.com/projects/1201 (diakses pada tanggal 17 juli
2014)
http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_pertunjukan(diakses pada tanggal 17 juli 2014)
DATA PRIBADI
PENDIDIKAN FORMAL
Pendidikan Nama Instansi Tahun Ajaran
SD/MI
SD Negeri 3 Margasari Labuhan maringgai
Lampung Timur, 1994 - 2000
Madrasah Ibtidaiyah Margasari Labuhan
Maringgai Lampung Timur, 1994 - 2000
SMP/MTS MTS Ma’arif Sriminosari Labuhan Maringgai
Lampung Timur, 2000 -2003
SMA/MA SMA Negeri 1 Labuhan Maringgai Lampung
Timur, 2003 - 2006
Perguruan Tinggi
Universitas Komputer
Indonesia
(Jurusan Teknik Arsitektur ) Bandung,
2008 - 2014
Nama : Prima Ardani
Tempat Tanggal Lahir : Lampung Timur, 29 Jani 1988
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Golongan Darah : AB
Alamat : Marga Sari Labuhan Maringgai
RT: 37 / RW: 19
Telepone : 085669321355
PENDIDIKAN NON- FORMAL
Pelatihan Seni Beladiri Paku Banten Lampung Timur 1997
Pelatihan Beladiri Tapak Suci Muhammadiyah 2001
Pelatihan Komputer SMA Negeri 1 Labuhan Maringgai Lampung
Timur 2006
Pelatihan Bahasa Asing SMA Negeri 1 Labuhan Maringgai
Lampung Timur 2006
PENGALAMAN ORGANISASI
Pramuka SD Negeri 3 Margasari Labuhan Maringgai
Pramuka SMP Muhammadiyah Margasari Labuhan Maringgai Lampung Timur
Pengurusan OSIS SMA Negeri 1 Labuhan Maringgai
Sekretariat Club Motor KOPEL (Komunitas Motor Pesisir Lampung)
Anggota Lampung CBR Club (LCC)
Anggota HIMA Arsitektur
PENGALAMAN KERJA
Membuat Gambar Rumah Pribadi Bpk H. Muhari Lampung
Membuat Gambar Rumah Pribadi Bpk Nyoto Suswoyo Lampung
Membuat Gambar Masjid Margasari Lampung Timur
Membuat Gambar Perumahan Ujung Berung Bandung
PT. Gunakarya Nusantara sebagai pengawas Proyek pembangunan gedung DPRD
Kota Bandung Jl. Sukabumi
KEMAMPUAN
1. Operasi Aplikasi Komputer
Microsoft Office Microsoft Excel Microsoft Publisher Auto Cad
Google Sketch Up 3ds Max
Ecotect Analysis Vector Works
2. Komunikasi Berbahasa
B. Inggris (Membaca, dan Berbicara)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelasikan Tugas Akhir ini sesuai dengan judul“
Cross Arena and School Bandung “ dalam penyusunan dan penulisan Laporan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan karena itu kritik dan saran sangat
diharapakan demi memberikan perbaikan pengetahuan dan kemampuan di
kemudian hari.
Penulisan laporan tugas akhir ini juga tidak lepas dari berbagia pihak yang
selalu membimbing dan membantu oleh karena itu selayaknya saya sebagai penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Salmon Priaji Martana.ST,.MT Selaku Ketua Jurusan Teknik Arsitektur
dan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing yang banyak memberikan
perhatian, tenaga, pemikiran, serta telah banyak meluangkan waktu dalam
membimbing dan mengarahkan selama berlangsungnya proses Tugas akhir.
2. Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT Selaku Koordinator Studio Tugas Akhir serta
selaku Dosen Wali yang selalu memberikan dorongan semangat dan
petuahnya.
3. Para Bapak/Ibu dosen pengajar yang telah memberikan ilmu, pengetahuan
serta pemikiran kepada saya selama mengikuti jenjang perkuliahan.
4. Bapak, Ibu dan adik-adik tercinta serta keluarga atas segala kasih sayang,
dukungan moril dan materil yang tak terhingga serta segala kepercayaan
yang selama ini diberikan.
5. Teman-teman satu kosan dan teman senasib seperjuangan angkatan 2006,
2007, 2008, 2009, 2010 yang selalu saling menyemangati dan masukan
selama dalam proses pengerjaan Tugas Akhir.
Penyusun mengharapkan penyusunan laporan ini bisa memberikan manfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya untuk pembaca. Amien Ya Robbal Alamien.
Bandung 16 Agustus 2014
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, di Indonesia cukup banyak perlombaan Motocross yang diadakan. Namun nama Indonesia didunia Motocross dunia masih belum terlalu menonjol meskipun telah beberapa kali mengikuti kejuaraan internasional.
Dibawah naungan Ikatan Motor Indonesia (IMI), Kejuaraan di Indonesia
diadakan disirkuit-sirkuit Motocross yang ada diberbagai kota. Namun sirkuit di Indonesia kebanyakan hanya berupa lintasan tanpa ada fasilitas penunjang
yang cukup. Ditambah lagi dengan berkembangnya Motocross dunia yang beralih ke Supercrossatau StadiunMotocrosskarena tingkat kesulitasnnya lebih tinggi dan membutuhkan lahan yang jauh lebih kecil dibandingkanMotocross.
Kejuaraan ini selalu diadakan disebuah arena stadion multifungsi, Belum
ada arena khusus untuk memfasilitasi kejuaraan Supercross yang eksklusif. Sedangkan di Indonesia sendiri, Motocross semakin maju sehingga berpotensi dikembangkan hingga ke kejuaraan Supercross. Oleh karena beberapa latar belakang ini, di Indonesia perlu disediakan sebuah arena khusus Supercross yang memiliki fasilitas yang sesuai standar dan cukup untuk memenuhi
kebutuhan kegiatan perlombaan Supercross termasuk fasilitas bagi pembalap dengan kendaraannya, penonton, dan segala yang berhubungan dengan dunia
Supercross.
Sekolah Motocross saat ini mulai banyak diminati oleh kalangan pecinta Motocross ataupun para pembalap yang ingin serius menekuni dunia balap Motocross. Dari sekolah tersebut diharapkan banyak bibit-bibit muda yang dapat bersaing dikejuaraan Motocross Nasional maupun kejuaraan Internasional sehingga para pembalap Indonesia bisa disejajarkan dengan
1.2 Permasalahan
Rumusan masalah yang akan diulas pada perancangan ini dibagi
menjadidua, yaitu rumusan masalah secara umum dan khusus. Rumusan
masalah secara umum adalah sebuah arena Supercross yang hingga kini
belum pernah di Bandung.
Diartikan bahwa proyek ini adalah untuk mempelajari dan menerapkan
metode merancang sebuah arena Supercross. Mulai dari mendalami obyek
rancang hingga dapat mendirikan sebuah rancangan arena yang sesuai
dengan kebutuhan.
Sedangkan rumusan masalah secara khusus adalah sebagai berikut:
1. Merancang ArenaSupercrossyang bertema akselarasi pada bentuk.
2. Merancang Arena Supercross yang menjadiikon kegiatan
didalamnya serta lokasi arena ini.
3. Merancang Arena Supercross yang dapat memfasilitasi kegiatan
perlombaanSupercross.
4. Merancang fasilitas pembinaan dibidang Motocross
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Maksud dari pengambilan judul ini adalah:
1. Menyediakan suatu gagasan desain arsitektural sekaligus sistem
pembinaan, pelatihan skil dan keterampilan dibidangMotocross. 2. Menyediakan fasilitas dan pembinaan bagi para pecinta olahraga
1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan dari perancanganCross Arena and SchoolBandung adalah: a. Terwujudnya sarana fisik bangunan serta fasilitas yang dapat
menunjang sebagai tempat pembelajaran dan wadah kegiatan
dibidangMotocross.
b. Memberikan sarana seperti arena khusus yang dapat menunjang
kegiatan balapMotocross.
c. Memberikan sarana untuk para pecinta otomotif khususnya dibalap
Motocross.
d. Memberikan fasilitas pembinaan yang dapat dipertanggung
jawabkan kegiatan serta pembinaanya.
1.4 Pendekatan Perancangan
1. Pembahasan dilakukan dengan menganalisa permasalahan dari hal yang
bersifat umum tentang Cross Arena and School Bandung, yang dilanjutkan
analisa yang akan dirumuskan menjadikonsep dasar perancangan.
2. Survey dilakukan untuk mendapat data-data yang akurat dengan cara
pengamatan dan wawancara dengan pihak terkait antara lain IMI (Ikatan
Motor Indonesia) Jawa Barat.
3. Studi literatur ditujukan untuk mendefinisakan dan mengetahui fasilitas
yang dibutuhkan serta hal-hal yang terkait dengan pemecahan
permasalahan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai.
1.5 Lingkup Batasan
1. Materi studi dibatasi pada permasalahan serta tujuan dan sasaran yang
berhubungan dengan perencanaan bangunan Arena serta bangunan
pendukung kegiatan sebagai wadah aktivitas para pelajar serta calon
Crosser dengan tinjauan pada tata letak tapak bangunan, sirkulasi tata
ruang luar dan bangunan.
2. Pendekatan studi yang dilakukan adalah pendekatan kegiatan dan
1.6 Kerangka Berpikir
Bagan 1.6 Kerangka Berpikir TEMA Kasus
(Cross Arena and School Bandung)
1.7 Skematik Penulisan
Adapun pembahasan laporan ini adalah:
BAB I. PENDAHULUAN
Bab I, memuat tentang latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran,
lingkup perancangan, masalah perancangan, metoda pendekatan,
kerangka berfikir dalam perancangan Cross Arena and School
Bandung serta sistematika dari laporan tugas akhir.
BAB II. DESKRIPSI PROYEK DAN ANALISIS
Bab II, memuat penjelasan mengenai proyek secara umum, program
kegiatan dan studi banding terhadap proyek sejenis dan studi
literatur.
BAB III. ELABORASI TEMA
Bab III, memuat tentang pengertian tema, hubungan tema dengan
rancangan proyek yang dikerjakan yaitu menyangkut fungsi dan
bentuknya serta studi banding terhadap kasus yang sejenis.
BAB IV. ANALISA
Bab IV, memuat analisa fungsi bangunan dan analisa terhadap
kondisi lingkungan.
BAB V. KONSEP RANCANGAN
Bab V, memuat proses perencanaan dan perancangan bangunan
mulai dari konsep dasar, rencana tapak (Landscape), rencana fungsi
bangunan utama dan fungsi fasilitas pendukung serta penyelesaian
ruang luar dan sistem utilitasnya baik bangunan maupunlandscape.
BAB VI. HASIL RANCANGAN
Bab VI, Memuat tentang peta situasi gambar-gambar perancangan
BAB II
DESKRIPSI PROYEK
2.1 Umum
Lokasi : Jl. Sukarno Hatta Kecamatan Panyeliukan Bandung Timur
Luas Lahan : 50,800m2
Peraturan GSB : Minimum ½ x lebar rumija
Peraturan KDB : 60% (50800 X 60% =30480M2)
Peraturan KLB : 1.2 (1.2 X 30480= 36576)
Peraturan KDH : 25% kebutuhan KDH (12700M2)
Pemilik : IMI Jabar (Ikatan Motor Indonesia Jawa Barat)
Sumber Dana : MediaPartners,Sponsor, dan PEMDA setempat
Luas bangunan : Luas bangunan 15,335 m2
Kebutuhan parkir : 5,230m2
Tinggi bangunan : Tinggi bangunan arena 27.62 m
Kapasitas penonton : 3,600 Penonton (Arena Tipe B)
Kelengkapan Fasilitas :
Disekitar lokasi juga terdapat beberapa fasilitas seperti Kantor Polda Jabar,
Toyota Auto 2000, Pabrik Turbomachinary Part Manufacturing, Sunda Restoran, Kantor Perhutani, SMP Al Hasan, STIKES Bhakti Kencana Bandung, UPBJJ
Bandung, Maskargo, Cipaganti Alat Berat, Depo Pertamina, Peti Kemas, Pasar
Gedebage, Bengkel Damri Gedebage, Rumah sakit Al-Islam, STMIK Jabar, dan
Gambar 2.1.1 Lokasi Perancangan.
Sumber:Google Earth 2.2 Program Kegiatan
2.2.1 Kegiatan Ajang Perlombaan
Kegiatan yang harus dilakukan pada saat menyelenggarakan ajang
perlombaan yaitu:
1. Inspeksi kelayakan arena yang akan dipergunakan sesuai standar
2. Memasang instalasi dan peralatan yang dibutuhkan untuk perlombaan
anatara lain
a) Mempersiapkan Kantor panitia,
b) Memasang instalasipaddockpembalap c) Memasang instalasi Pers
d) Memasang peralatan juri dan pencatat Scorer e) Memasang instalasi untuk Penonton
f) Menyediakan alat berat untuk grading tanah sesuai layout yang ditentukan.
3. Rapat antara penyelenggara dengan juri
5. Penjualan tiket
6. Latihan (breafingpembalap dan latihan start) 7. Mengatur penyusunan pembalap
8. Berlangsungnya balapan (Racing Line) 9. Pengumuman hasil balapan
10. Pembagian hadiah dan jumpa pers
2.2.2 Kegiatan Pendidikan
Adapun kegiatan belajar dalam sekolah ini adalah sebagai berikut:
1. Merekrut para peserta atau siswa
2. Memberikan pembekalan teori teknik balap
3. Memberikan materi dan simulasi
4. Pembimbingan kegiatan praktik balap
5. Mempelajari kondisi dan karakter sirkuit.
6. Riding reviewatau analisa hasil kegiatan praktik 7. lap time practice
8. Evaluasi hasil proses praktik
Program Belajar pada Sekolah Motocross Materi Pada SekolahMotocross 1.Vo2 Max
2. Daya Tahan Otot 3. Teori Teknik Balap
4. Praktek Balap Road Race dan Motocross
5. Manajemen Diri Seorang Pembalap
1. Pembentukan Daya Tahan Tubuh (Vo2Max) 2. Pembentukan Otot
3. Pengenalan Fisik &BodyMotor 4. Persiapan balap
10. Mempertahankan Posisi & Menyalip Lawan 11.Setting Gear
Materi Pelatihan dibagi menjadi 5 bagian:
1.Pre riding preparation
a. Kelengkapan pelindung tubuh
b. Pengenalan olah raga offroad roda dua
2.Bike inspection and warming up
a. Menyiapkan Sepeda motor
b. Pemanasan tubuh sebelum berkendara
3. Teknik berkendara diberbagai rintangan (teori, demo, dan praktik)
a. Posisi tubuh yang baik diatas sepeda motor
b. Penguasaan kendaraan
c. Pengenalan jenis lintasan
d. Teknik melewati tanjakan, turunan serta jalan bergelombang.
e. Teknik menikung
4.Free Fun Riding
5. Evaluasi hasil pelatihan
2.3 Kebutuhan Ruang
Kebutuhan ruang padaCross Arena and SchoolBandung terdapat pada Tabel sebagai berikut:
No. Kegiatan Kebutuhan Ruang 1. Pelajar / Siswa
Datang Pintu masuk
Parkir Area Parkir
Belajar R . Kelas Teori
R .Kelas Simulasi
2. Pengajar / Instruktur
Datang Pintu masuk
Parkir Area Parkir
Mengajar R .Kelas Teori
Administrasi
Jury lomba R. Juri
Pencatatscorer R. pencatat Scorer
Marsal R. Marsal
Pengibaran
bendera
R. Pos Signal
Service Toilet
5. Peserta Lomba Balapan /Crosser
Datang Entrance
Parkir Area Parkir Khusus
PersiapanRace R.Paddock Safety Riding R. Ganti
Racing Line Lintasan / sirkuit Garis Start Pintu Start
Wawancara R. Pers
pertama pada
kecelakaan
Service Toilet
6. Pengunjung / Penonton
Datang Entrance kesite Parkir Area Parkir
Paddock danpit line
Service Restoran dan Foodcourd
Pedestrian Toilet
Tabel 2.3. Kebutuhan Ruang
2.4 Studi Banding SekolahMotocross
2.4.1 DJAM (Djakarta AkademiMotocross)
AlamatThe Icon cluster Cosmoblok E 9 no 11 BSDCity, Tangerang
Lokasi latihan disirkuit Pagedangan BSD (Rabu, Sabtu, Minggu)
Berdiri pada 1 Januari 2014, DJAM membagi beberapa kategori kelas:
50cc, 65cc, 85cc dan 250cc. Walaupun masih terbilang baru sekolah ini
telah menghasilkan anak-anak didik berprestasi dikejuaraan nasional
seperti Rizky Dimas Satria (juara nasional dikelas 65cc) dan Yosua Pattipi
Gambar 2.4.1.1 Siswa dan Instruktur
Sumber: http://dapurpacu.com/199303/djam-sekolah-motocross-untuk-bibit-bibit-muda/
Gambar 2.4.1.2 Pemberian instruksi
Gambar 2.4.1.3 Proses pelatihan
Sumber: http://dapurpacu.com/199303/djam-sekolah-motocross-untuk-bibit-bibit-muda/
Gambar 2.4.1.4 Proses pelatihan
Sumber: http://dapurpacu.com/199303/djam-sekolah-motocross-untuk-bibit-bibit-muda/
2.4.2 NugrohoMotocross Training
Nugroho Motocross Training adalah lembaga kursus, pelatihan nonformal, dibidang otomotif khususnya Motocross sekaligus Tim Balap yang rutin berpartisipasi pada kejuaraan lokal maupun Nasional. Sebagai
wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan hobi dibidang balap,
Nugroho MX Training memberikan program kepada pembalap muda untuk meningkatkan skil dan mental balap serta pengetahuan mekanik bagi para
Lokasi : Berada di Jawa Timur
Pemilik : Tri Priyo Nugroho
Kelas yang dipelajari antara lain SE 50cc, SE 65cc, MX 2 Novice, MX
2Junior dan Senior.
Gambar 2.4.2.1 Siswa dan instruktur
Sumber: http://nugrohomx.com/article10-Nugroho-Motocross-Training
Gambar 2.4.2.2PaddockMotor
Gambar 2.4.2.3 Proses latihan danFree Riding Fun
Sumber: http://nugrohomx.com/article10-Nugroho-Motocross-Training
2.5 Studi Banding ArenaMotocross 2.5.1Supercross Adrenaline Arena
Lokasi berada di Estonia, Adrenaline Arena merupakan fasilitas Arena Motocross Indoor yang bersifat permanen dengan panjang bangunan 120m, lebar 60m, tinggi 15m Dengan total panjang lintasan 500m.
Fasilitas pendukung pada arena antara lain Tribun penonton, Ruang
kantor, gym center, Ruang ganti dan kamar mandi, sauna, bengkel, pantry sedangkan luas Paddock 300m2.Sistem keamanan dipasang sesuai standar ke amanan Arena seperti instalasi kebakaran dan alat penghisap
gas buang (Exhaust Fan).
Gambar 2.5.1.1 Supercross AdrenalineArena
Gambar 2.5.1.2 Parkir
Sumber: http://www.vanganiracing.com/news/adrlaunch.html
Gambar 2.5.1.3 Lintasan dan Tribun Penonton
Sumber: http://www.vanganiracing.com/news/adrlaunch.html
Gambar 2.5.1.4 RuangGym
Gambar 2.5.1.5 Musium pada arena
Sumber: http://www.vanganiracing.com/news/adrlaunch.html
Gambar 2.5.1.6Paddock
Sumber: http://www.vanganiracing.com/news/adrlaunch.html
Gambar 2.5.1.7 Ruang Ganti
Gambar 2.5.1.8Start
Sumber: http://www.vanganiracing.com/news/adrlaunch.html
Gambar 2.5.1.9Racing line
Sumber: http://www.vanganiracing.com/news/adrlaunch.html
Gambar 2.5.1.10 Podium
2.5.2 Kawasaki Canadian Arena Cross LokasiBritish ColumbiaKanada
Fasilitas pada arena yaitu:
Paddockpembalap, Lintasan, Tribun penonton,Ruang ganti dan Toilet,
Gambar 2.5.2.1 Area Parkir
Sumber:
http://www.mxpmag.com/kawasaki-canadian-arenacross-opening-weekend-photo-report-by-james-lissimore/
Gambar 2.5.2.2Site PlanArena
Sumber:
Gambar 2.5.2.3 Tribun Penonton
Sumber:
http://www.mxpmag.com/kawasaki-canadian-arenacross-opening-weekend-photo-report-by-james-lissimore/
Gambar 2.5.2.4Paddockpembalap
Sumber:
http://www.mxpmag.com/kawasaki-canadian-arenacross-opening-weekend-photo-report-by-james-lissimore/
Gambar 2.5.2.5 Area Start
Sumber:
Gambar 2.5.2.6Racing Line
Sumber: http://www.mxpmag.com/kawasaki-canadian-arenacross-opening-weekend-photo-report-by-james-lissimore/
2.5.3Earlywine Racing
Lokasi :Walton Pike, Dover, Inggris
Tinggi arena : 22m
Panjang arena : 100m
Lebar : 90m
Fungsi sebagai fasilitas arena indoor Motocross yang bersifat permanen yang dipergunakan pada saat musim dingin dengan
kapasitas paddock 14 pembalap dengan beberapa fasilitas pendukung seperti tribun penonton, toko, serta kamar mandi dan
ruang ganti. Arena ini juga biasa dipergunakan sebagai ajang balap
Gambar 2.5.3.1Earlywine RacingArena Sumber:http://www.earlywineracing.com/
Gambar 2.5.3.2 Area Luar Arena
Sumber:http://www.earlywineracing.com/
Gambar 2.5.3.3 Tribun Penonton
Gambar 2.5.3.4 Lintasan
Sumber:http://www.earlywineracing.com/
Gambar 2.5.3.5Racing Line Motocross Sumber:http://www.earlywineracing.com/
BAB III
ELABORASI TEMA
3.1 Pengertian Akselerasi
Definisi akselerasi adalah perubahan kecepatan dalam satuan waktu
tertentu. Umumnya, percepatan dilihat sebagai gerakan suatu obyek yang
semakin cepat ataupun lambat. Namun percepatan adalah besaran vektor,
sehingga percepatan memiliki besaran dan arah. (Wikipedia, 06 Agustus 2014).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia akselerasi yaitu:
1. Proses mempercepat
2. Peningkatan kecepatan
3. Peningkatan kecepatanlaju perubahan kecepatan
Menurut istilah dalam dunia otomotif Akselerasi yaitu Penambahan
kecepatan melalui pemutaranhandelgas atau kecepatan lari awal kendaraan.
Akselarasi atau percepatan merupakan istilah yang digunakan untuk
peningkatan kecepatan. Percepatan merupakan perubahan kecepatan dalam
satu waktu tertentu. Pada umumnya, percepatan dilihat sebagai gerakan suatu
obyek yang semakin cepat ataupun lambat. Pengambilan tema berdasarkan
atas inti kegiatan dari balapan.
Percepatan dari sebuah benda ada dua, yakni percepatan positif yaitu
penambahan kecepatan sebuah benda (dipercepat), dan percepatan negatif
Gambar 3.1.1 Perulangan bayangan yang dibentuk oleh roda
Sumber: https://www.google.co.id
Gambar diatas menunjukan bayangan yang dibentuk oleh roda dari
sebuah mobil ketika mengalami pengurangan kecepatan yaitu berupa bayangan
yang terlihat semakin rapat serta berakhir dengan kondisi tidak bergerak.
Gambar 3.1.2 Bayangan percepatan negatif dan positif
Sumber: https://www.google.co.id
Gambar diatas menunjukkan karakter bayangan yang timbul dari
perceptan negatif berbeda dengan percepatan positif. Semakin kecil
kecepatanya maka bayangan yang timbul semakin rapat.
Gambar 3.1.3 Dinamis dalam akselerasi
Sumber: https://www.google.co.id
Gambar diatas menunjukkan sifat dinamis dari akselerasi, yakni dari
kecepatan yang rendah, kemudian meningkat dan pada akhirnya menurun
hingga berhenti, akan menunjukkan sebuah grafik lengkung naik dan turun yang
Gambar 3.1.4 Akselarasi pada peluru
Sumber: https://www.google.co.id
Gambar diatas menunjukkan bentuk akselerasi benda, dalam hal ini
akselerasi peluru yang ditembakkan, titik awal akselerasinya pada laras
senapan, Nampak efek akselerasinya berupa arah api yang membuka secara
signifikan.
3.2 Interpretasi Tema
Terdapat 4 karakteristik pada tema akselerasi yang digunakan sebagai
acuan dalam perancangan obyek tugas akhir ini, yaitu:
A. Dinamis
Adanya perubahan putaran mesin dalam proses akselerasi balap yakni
akselerasi posiitif ketika kendaraan mengalami percepatan serta akselerasi
negatif ketika mengalami perlambatan.
B. Signifikansi
Adanya perubahan kecepatan yang signifikan serta dibarengi dengan ledakan
tenaga yang dihasilkan oleh mesin.
C. Perulangan
Adanya perulangan bentuk berupa bayangan ketika suatu obyek mengalami
akselerasi, perulangan bayangan ini tampil dalam sebuah proses gerakan.
D. Arah
Akselerasi merupakan vektor dalam dunia fisika dimana akselerasi merupakan
Sifat akselerasi memiliki karakternya sendiri, berikut adalah abstraksi
mengenai dari kesan akselerasi:
1. Kesan bergerak dapat ditangkap pula pada obyek yang tidak bergerak
dengan cara permainan perulangan pada elemen bangunan, serta
permainanlightingbangunan.
Gambar 3.2.1. Perulangan Pada Bentuk
Sumber:http://www.architecturenewsplus.com/projects/1201
Kunci dari efek gerakan yang muncul dalam obyek tak bergerak
adalah dengan cara memainkan asumsi dari otak kita yang
menghubungkan sebuah titik hilang yang diakibatkan oleh perulangan
elemen bangunan.
2. Permainan cahaya, juga dapat menguatkan kesan gerakan dari benda
diam, ketikalightingtersebut dimunculkan dengan perulangan menjauh.
Gambar 3.2.2 Visualisasi akselerasi pada cahaya
Sumber: https://www.google.co.id
Pada perancangan tema yang digunakan adalah akselerasi pada bentuk.
Dalam ilmu fisika akselerasi merupakan istilah yang digunakan untuk
pergerakan suatu obyek yang semakin cepat ataupun lambat. Adanya tema
akselerasi yang diterapkan pada perancangan bangunan arena motocross serta fasilitas penunjang merupakan pendekatan yang berasal dari setiap issue yang ada, sehingga tujuan utama dari perancangan adalah mewujudkan sarana fisik
bangunan serta fasilitas yang dapat menunjang sebagai tempat pembelajaran
dan wadah kegiatan dibidang motocross yang bertaraf nasional maupun internasional secara keseluruhan.
Objek yang akan dirancang dengan pendekatan akselerasi pada bentuk
adalah bangunan “Cross Arena and School Bandung” yang merupakan sebuah
tempat pembekalan dan pembelajaran serta untuk perlombaan adu kecepatan
dan teknik balap Motocross dengan panjang lintasan utama 500 m. Sekolah Balap Motocross ini menekankan pada penyediaan fasilitas yang memadai Kegiatan para pecinta otomotif khususnya motorcross, melalui fasilitas pendidikan dan arena balap ini diharapkan dapat membawa olahraga
Motocrosske arah olah raga yang bersifat profesiaonal.
3.3 Studi Banding Tema Sejenis Wing Silverstone
Project :The Silverstone Wing
Lokasi :Silverstone Circuit, Northants
Produk :AshTech™, AshFab™ & AshScreen™
Arsitek : Populous
Kontraktor :Buckingham Group Contracting
Sektor :Sports/Leisure
Pemilik :British Racing Drivers' Club (BRDC)
Bentuk atap bangunan didesain seperti membentuk grafik akselarasi dimana
fungsi arena ini adalah sebagai sirkuit balapan F1
Gambar 3.3.1 Sirkuit Silverstone
Sumber:http://www.silverstone.co.uk/
Gambar 3.3.3 Pra RancanganPaddock Sumber:http://www.silverstone.co.uk/
Gambar 3.3.4 Proses Pembangunan
Sumber:http://www.silverstone.co.uk/
Gambar 3.3.5Paddock
Gambar 3.3.6 Bentuk atap Paddock Sumber:http://www.silverstone.co.uk/
Gambar 3.3.7Halls1, 2 & 3
Sumber:http://www.silverstone.co.uk/
Gambar 3.3.8Halls4 & 5
Gambar 3.3.9International Media Centre Sumber:http://www.silverstone.co.uk/
BAB IV ANALISIS 4.1 Analisa Fungsional
4.2.1 Organisasi Ruang
Sirkulasi gedung olahraga atau arena yang terdiri dari penonton
pemain dan pengelola masing-masing harus disediakan pintu untuk masuk ke
dalam gedung. Sirkulasi bagi masing-masing kelompok agar diatur sesuai
dengan bagan, seperti pada gambar di bawah.
Bagan 4.2.1 Sirkulasi Pengunjung
4.1.2 Alur Kegiatan
Alur kegiatan Pelajar atau siswa
Alur kegiatan Pengajar atau Instruktur
Alur Kegiatan Pengurus
Alur Kegiatan Panitia Penyelenggara Lomba / Pertunjukkan
Tabel 4.1.3.1 Kebutuhan Ruang
4.1.4 Persyaratan Teknis
Perencanaan Teknis gedung olahraga direncanakan berdasarkan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Jenis cabang olahraga dan jumlah lapangan olahraga untuk pertandingan
serta latihan.
Gambar 4.1.4.1 Tabel 1
Sumber: SNI Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga
2. Ukuran efektif matra ruang gedung olahraga harus memenuhi ketentuan.
Ukuran Minimal
Klasifikasi Panjang Lebar Tinggi Langit - langit Langit - langit
Tipe A 50 30 12.50 5.50
Tipe B 32 22 12.50 5.50
Tipe C 24 16 9 5.50
Gambar 4.1.4.2 Tabel 2
Sumber: SNI Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga
3. Kapasitas Penonton gedung olahraga harus memenuhi ketentuan
4.Tata cahaya
Tingkat penerangan horizontal pada arena 1 m diatas permukaan lantai
untuk 3 kelas,
(1) Untuk latihan dibutuhkan minimal 200 lux
(2) Untuk pertandingan dibutuhkan minimal 300 lux
(3) Untuk pengambilan video dokumentasi dibutuhkan minimal 1000 lux
Gambar 4.1.4.4 Titik terjauh dari sumber cahaya
Sumber: SNI Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga
5. Tata Warna
Koefisien refleksi dan tingkat warna dari langit-langit, dinding dan lantai arena
harus memenuhi ketentuan sebagai berikut.
Gambar 4.1.4.5 Tingkat refleksi dan warna
6. Tata Udara
Tata Udara ata udara dapat menggunakan ventilasi alami atau ventilasi
mekanis, serta harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Apabila menggunakan ventilasi alami, maka harus memenuhi
a. Luas bukaan minimum adalah 6 % dari luas lantai efektif
b. Perletakan ventilasi alami harus diatur mengikuti pergerakan udara
silang.
2. Apabila menggunkan ventilasi buatan, maka harus memenuhi
a. Volume pergantian udara minimum sebesar 10-15 m3 /jam/orang
b. Alat ventilasi buatan tidak menimbulkan kebisingan di dalam arena
dan tempat penonton.
7. Tribun Penonton
Bentuk Tribun terdiri dari 2 tipe, tipe lipat dan tipe tetap.
Gambar 4.1.4.6 Tribun Lipat.
Gambar 4.1.4.7 Tribun Tetap
Pemisaha Tribun harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Pemisahan antara tribun dan arena dipergunakan pagar transparan
dengan tingga minimal 1,00 m, dan maksimal 1,20 m.
b. Tribun yang berupa balkon dipergunakan pagar dengan tinggi bagian
masif minimal 0.40 m dan tinggi keseluruhan antara 1,00 –1,20 m. c. Jarak antara pagar dengan tempat duduk terdepan dari tribun minimal
1,20 m
Gambar 4.1.4.8 Pemisahan tribun
Sumber: SNI Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga
8. Tempat duduk
Ukuran tata letak tempat duduk adalah sebagai berikut:
1. Ukuran tempat duduk penonton tipe A, B dan C antara lain:
VIP, dibutuhkan lebar minimal 0,50 m dan maksimal 0,60 m,
dengan ukuran panjang minimal 0,80 m, dan maximal 0,90 m
Biasa, dibutuhkan lebar minimal 0,40 m, maksimal 0,50 m, dengan
panjang minimal 0,80 m, maksimal 0,90 m
Gambar 4.1.4.9 Jenis Tempat Duduk
2. Tata letak tempat duduk
a. Tata letak tempat duduk VIP, diantara 2 gang, maksimal 14
kursi, bila satu sisi berupa dinding maka maksimal 7 kursi.
b. Tata letak tempat duduk Biasa, diantara 2 gang, maksimal 16
kursi, bila satu sisi berupa dinding maka maksimal 8 kursi.
3. Setiap 8-10 deret tempat duduk terdapat koridor
4. Lokasi penempatan gang harus dihindarkan terbentuknya
perempatan.
5. Kapasitas tempat duduk disesuaikan dengan daya tampung
penonton dalam 1 kompartemenisasi.
Gambar 4.1.4.10 Deretan Koridor
Sumber: SNI Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga
9. Tangga
Tangga harus memenuhi ketentuan berikut:
a. Jumlah anak tangga minimal 3 buah, maksimal 16 buah; bila anak
tangga diambil lebih besar dari 16, harus diberi bordes dan anak
tangga berikutnya harus berbelok terhadap anak tangga dibawahnya.
b. Lebar tangga minimal 1,10 m, maksimal 1,80 m; bila lebar tangga
diambil lebih besar dari 1,80 m, harus diberi pagar pemisah pada
tengah bentang.
c. Tinggi tanjakan tangga minimal diambil 15 cm, maksimal 17 cm.
10. Dinding Arena
Dinding arena olahraga dapat berupa dinding pengisi, dan atau dinding
pemikul beban, serta harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Konstruksi dinding harus kuat menahan benturan dari pemain ataupun
bola.
b. Permukaan dinding pada arena harus rata, tidak boleh ada
tonjolan-tonjolan, dan tidak boleh kasar.
c. Bukaan-bukaan pada dinding kecuali pintu, minimal 2 meter diatas
lantai.
d. Sampai pada ketinggian dinding 2,0 m, tidak boleh ada perubahan
bidang, tonjolan atau bukaan yang.
e. Harus dihindari adanya elemen - elemen atau garis-garis yang tidak
vertikal atau tidak horizontal, agar tidak menyesatkan jarak, lintasan
dan kecepatan.
Gambar 4.1.4.11 Dinding Arena
4.2 Analisa Kondisi Lingkungan 4.2.1 Lokasi
Gambar 4.2.1. Lokasi
4.2.2 Potensi Lahan
• Lahan berada di kawasan Bandung Timur dekat dengan kawasan yang sedang direncanakan sebagai kawasanSport Center Terpadu.
• Letak kawasan yang di lalui Jl. Sukarno Hatta dimana jalur tersebut merupakan jalur utama menuju Bandung Timur sehingga akses ke
kawasan cukup mudah dicapai.
• Kawasan terletak berbatasan dengan kawasan Gedebage yang merupakan kawasan yang sedang dikembangkan PEMKOT Bandung. • Lokasi berada diantara dua fasilitas olahraga yang ada di Bandung
Timur yaitu Arcamaniksport center dengan jarak sekitar 7,8 km, Stadion
Gede Bage dengan jarak sekitar 3,5 km.
Lokasi : Jl. Sukarno Hatta kec Panyeliukan
Luas lahan : 50,800m2
Batas Lahan
Utara : Perindustrian
Barat : Perindustrian
Selatan : Perindustrian, Polda Jabar dan Outo 2000
Gambar 4.2.2. Letak Lolasi
Sumber:Google Earth
• Bangunan pada kawasan didominasi oleh bangunan-bangunan yang berfungsi sebagai industri, pendidikan, dan perumahan.
4.2.3 Peraturan
GSB :½ x lebar rumija
KDB : 60%
KLB : 1.2
Peruntukan : Pengembangan Sarana dan prasarana dikawasan Bandung
Timur
Gambar 4.2.3. Lokasi Perancangan
4.2.4 Aksesibilitas
Jalan Sukarno Hatta merupakan Jalan arteri primer yang
merupakan akses menuju kawasan Bandung Timur, sedangkan letak lokasi
berada dikawasan dan juga dilalui oleh jalan tesebut sehingga akses
menuju lokasi sangat mudah dicapai.
Gambar 4.2.4 Aksesibilitas
Sumber:Google Earth 4.2.5 Suasana SekitarSite
• Orientasi
Tapak berorientasi pada view yang mengarah ke Gunung Manglayang
sehingga penataan bangunan direncanakan agar tidak menutupi view tersebut.
• Vegetasi
Pada sitevegetasi hanya berada pada area depan yang berbatasan langsung dengan jalur pencapaian ke site. Area dalam tapak yang merupakan tanah persawahan sehingga vegetasi bisa dikatakan tidak ada.
Gambar 4.2.5.2 Vegetasi
Sumber: Dokumentasi
• BentukSky line
Bentuk Sky line pada kawasan ini cenderung berbentuk rata karena
kawasan didominasi oleh bangunan perindustrian serta perumahan dengan
ketinggian 2-3 lantai.
• PotensiView
Potensi View pada site berada diarah utara di mana view mengarah ke Gunung Manglayang sedangkan arah selatan view mengarah ke Jalan Sukarno Hatta.
Gambar4.2.5.4view
Sumber: Dokumentasi
• Topografi
Bentuk site yang berbentuk persegi sangat mempengaruhi bentukan bangunan pada perancangannya, Sedangkan bentuk lahan tidak berkontur.
4.3 Kesimpulan
Kawasan Panyeliukan merupakan kawasan yang berada di Bandung
Timur yang merupakan kawasan yang sedang direncanakan sebagai kawasan
primer serta kawasan terpadu di mana kawasan tersebut direncanakan memiliki
BAB V
KONSEP PERANCANGAN
5.1 Konsep Dasar Pertunjukkan dan Pendidikan 5.1.1 Pengertian Pertunjukkan
Pertunjukkan atau seni pertunjukkan (perfomance art). adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok ditempat dan waktu
tertentu. performance biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton.(Wikipedia, 06 April
2013)
Jenis pertunjukkan atau seni pertunjukan
1. Seni akrobat,
Akrobat yaitu kemahiran dl melakukan berbagai ketangkasan
(seperti berjalan diatas tali, naik sepeda beroda satu, menerbangkan
pesawat udara).
2. Komedi/lawak,
Pelawak atau komedian adalah orang yang menghibur penonton,
terutama dalam membuat mereka tertawa, dengan cara melawak, yaitu
suatu usaha untuk membuat orang lain tertawa, atau sekadar membuat
orang lain gembira. Caranya bermacam - macam, tergantung si pelawak
dan biasanya disesuaikan dengan kondisi orang yang akan dibuat tertawa.
Cara yang paling umum adalah dengan mengucapkan lelucon, dengan
subjek lelucon orang lain, atau diri sendiri. Cara lainnya adalah dengan
tingkah laku yang dibuat-buat hingga dapat terlihat lucu dan pentas
ditertawakan dihadapan orang lain.
3. Tari,
Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan ditempat
dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan,
mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin
disampaikan. Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari,
berjalan, atau bersenam. Menurut jenisnya, tari digolongkan menjaditari
rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru. Dansa adalah tari asal kebudayaan
Barat yang dilakukan pasangan pria-wanita dengan berpegangan tangan
atau berpelukan sambil diiringi musik.
4. Pentas musik,
Pentas musik adalah kumpulan pemain musik yang bermain
dipanggung secara bergantian pagelaran musik yang diadakan dilapangan
atau didalam ruangan. Biasanya pentas musik diadakan pada waktu dan
acara tertentu.
5. Opera,
Opera adalah sebuah bentuk seni, dari pentasan panggung
dramatis sampai pentasan musik. Dalam mementaskan sandiwara, opera
memakai elemen khas teater seperti pemandangan, pakaian, dan akting
namun kata-kata dalam opera, atau kata-kata nyanyian, dinyanyikan dari
pada dituturkan. Penyanyi ditemani oleh ansambel musik hingga orkes
simfoni.
6. Sulap
Sulap merupakan suatu seni pertunjukkan yang diminati sebagian
besar masyarakat didunia, karena pada penyajiannya sulap dapat
membuat heran penontonnya akan rahasia dibalik penyajiannya. Sulap
merupakan suatu gabungan dari berbagai seni yang ada, misalnya seni
tari, seni musik, seni rupa, dan merupakan penerapan dari gabungan
berbagai disiplin ilmu yang ada. Misalnya ilmu fisika, ilmu biologi, ilmu
7. Teater
Teater (bahasa Inggris theater atau theatre, bahasa Perancis théâtre berasal dari kata theatron dari bahasa Yunani, yang berarti "tempat untuk menonton"). Teater adalah istilah lain dari drama, tetapi
dalam pengertian yang lebih luas, teater adalah proses pemilihan teks
atau naskah, penafiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dan
proses pemahaman atau penikmatan dari publik atau audience (bisa pembaca, pendengar, penonton, pengamat, kritikus atau peneliti).
8. Film dan lain-lain.
Film adalah gambar hidup, juga sering disebut movie. Film, secara kolektif, sering disebut 'sinema'. Gambar hidup adalah bentuk seni, bentuk
populer dari hiburan, dan juga bisnis. Film dihasilkan dengan rekaman dari
orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera,
dan/atau oleh animasi. .(Wikipedia, 06 April 2013)
Pertunjukkan juga dapat diartikan sebagai berikut:
a. Sesuatu yang dipertunjukkan, tontonan (bioskop, wayang, dan
sebagainya).
b. Pameran (barang-barang).
5.1.2 Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan
kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering
terjadidibawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara
otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang
berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan
umumnya dibagi menjaditahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah
menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran, pelatihan, proses,
dan cara, perbuatan mendidik.
Menurut KamusOxfordpendidikan sebagai berikut:
1. Pendidikan adalah suatu proses pelatihan dan pengajaran, terutama
anak-anak dan remaja disekolah, perguruan tinggi dan lain-lain. Yang
dirancang untuk memberikan pengetahuan dan pengembangan
keterampilan.
2. Pendidikan adalah bidang studi yang berhubungan dengan cara
mengajar
3. Pendidikan adalah proses mengajar seseorang tentang sesuatu atau
bagaiman melakukan sesuatu
4. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang
atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik.
Konsep perancangan yang diterapkan adalah menggabungkan dua
kegiatan yaitu pertunjukan dan pendidikan dimana tempat pertunjukan seperti
arena supercross dan tempat pendidikan ditempatkan dalam satu lokasi, sehingga perancangan tersebut tidak hanya menarik penonnton tapi juga
Gambar 5.1.2.1 Penerapan Konsep
Penerapan konsep tersebut diharapkan agar dua kegiatan yang
berbeda ini bisa diterapkan dalam satu kawasan dengan cara merancang
bangunan sesuai fungsi yang dibutuhkan.
5.2 Rencana Tapak 5.2.1 Tata Letak
Pemisahan zona dibagi berdasarkan kebutuhan kegiatan sebagai berikut:
Gambar 5.2.1.Fungsional Tapak
Sumber: GoogleEarth 1 2
1. Zona yang diperuntukkan sebagai area entrance, Retail dan Restoran,loading dock, parkir pengunjung dan peserta.
2. Zona yang diperuntukkan sebagai plaza utama, area dimana lintasan
dibuat didalam bangunan,serta area parkir untuk pengurus.
3. Zona yang diperuntukkan sebagai area sekolah serta parkir kendaraan
motor serta pengurus dan pengajar.
4. Zona yang diperuntukkan sebagai arena lintasan sebagai tempat untuk
praktik dan mendidik kegiatan balap para siswa.
5.2.2 Konsep Zona
Gambar 5.2.2 Konsep Zona
Sumber: Dokumentasi
a. Pada area entrance site berbentuk lorong sehingga didesain dengan dibuka lebih lebar serta ditempatkan sesuatu yang ikonik agar memberi
kesan penasaran sehingga dapat menarik minat pengunjung memasuki
b. Penempatan area retail dan restoran berada dekat dengan entrance masuk ke kawasan bertujuan sebagai penarik pengunjung yang ingin
menonnton pertunjukkan maupun sekedar mencari dan melihat-lihat
aksesoris maupun barang yang berkaitan dengan dunia Motocross.
c. Penempatan Plaza berada diantara bangunan utama dan bangunan
pendukung bertujuan sebagai area peralihan antara dua kegiatan serta
merupakan area berkumpul dan berinteraksi didalamsite
d. Konsep Zona menerapkan konsep terpusat dimana penempatan
bangunan utama yang merupakan bangunan pusat kegiatan diletakkan
berada ditengahsite
e. Penempatan gedung sekolah dan Mini motocross berada diarea paling utara karena bertujuan agar kegiatan yang bersifat pembelajaran dan
pendidikan tidak terganggu oleh kegiatan-giatan yang ada dalam site
5.3 Bangunan
5.2.1 Bentuk Bangunan
Bentuk bangunan berangkat dari bentuk yang berkaitan dengan tema yang
diambil yaitu akselerasi dengan karakteristik akselarai berulang.bentuk tersebut
diterapkan pada bentuk atap bangunan arena dan bangunan gedung sekolah
yang meiliki fungsi yang berkaitan dengan Motocross.Bentuk berulang tersebut juga dapat dianalogikan dengan rintangan pada lintasan yang disebut dengan
Gambar 5.2.1.1 Penerapan tema pada bangunan
Gambar 5.2.1.2 Bangunan Arena
Gubahan massa berasal dari bentuk-bentuk dasar dengan transformasi
agar bentuk gubahan tidak terlihat kaku, bentuk ini diterapkan pada denah
bangunan arena yang mana bangunan tersebut memiliki bentuk dasar geometri.
Gambar 5.2.1.4 Transformasi bentuk denah
Transformasi diterapkan pada sudut-sudut sehingga membentuk lengkung,
bentuk ini diterapkan karena Menurut Francis D.K. Ching sudut melengkung
memperjelas adanya kesinambungan dari permukaan pembatas suatu bentuk,
kepadatan volumenya, dan kelembutan konturnya.
Bentuk tampak utara dan selatan mengadopsi rintangan pada lintasan
yang berada pada tikungan yang biasa disebut Berm bentuk ini diterapkan karena menyerupai bentuk setengah lingkaran. Menurut Francis D.K. Ching
bentuk lingkaran atau setengah lingkaran adalah suatu yang terpusat, berarah
ke dalam dan pada umumnya bersifat stabil dan dengan sendirinya
Gambar 5.2.1.5 T ransformasi bentuk tampak
5.2.2 Sirkulasi
Sirkulasi pada bangunan arena dibagi menurut kegiatan diantaranya:
a. Sirkulasi Para Pembalap
b. Sirkulasi Pengurus dan pengelola
5.2.3 Struktur dan Konstruksi
Struktur pada bangunan menggunakan struktur gantung (Supended Cable Structure) karena bentangan yang sangat lebar, untuk rangka atap menggunakan rangka baja frame work sedangkan pada penutup atapnya agar lebih ringan menggunakan membrane.
Gambar 5.2.3.1 Potongan arena
Gambar 5.2.3.2 Perspektif potongan
5.2.4 Tahap Pembangunan
Tahap awal pembangunan yaitu membangun fasilitas arena karena
bangunan tersebut merupakan bangunan utama pada kawasan serta memiliki
nilai komersial, tahap selanjutnya pembangunan fasilitas sekolah, Mini Track atau lintasan yang dapat dipergunakan untuk fasilitas praktik dan pendidikan,
BAB VI
HASIL RANCANGAN 6.1 Peta Situasi
Gambar 6.1.1 Peta Situasi
Sumber GoogleEarth 6.2 Gambar–gambar Perancangan
Gambar 6.2.2Bird Eye Perspektife2
Gambar 6.2.4Reataildan Restoran
Gambar 6.2.5 Suasana Restora
Gambar 6.2.7 Perspektif Gedung Sekolah 2
Gambar 6.2.8Layout Mini Motocross
Gambar 6.2.10Track Mini Motocross Track2
Gambar 6.2.12 Rangka Atap Arena
Gambar 6.2.14 Potongan Arena 1
Gambar 6.2.15 Potongan Arena 2
Gambar 6.2.17 Perspektif Arena 2
Gambar 6.2.20 Interior Arena 2
Gambar 6.2.21 Interior Arena 3