• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUSAT PELATIHAN BUDIDAYA FRUTIKULTUR DI KARANGASEM, BALI Penerapan Tema In Collaboration With Nature pada Perancangan Bangunan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PUSAT PELATIHAN BUDIDAYA FRUTIKULTUR DI KARANGASEM, BALI Penerapan Tema In Collaboration With Nature pada Perancangan Bangunan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PUSAT PELATIHAN BUDIDAYA FRUTIKULTUR DI KARANGASEM, BALI Penerapan Tema In Collaboration With Nature pada Perancangan Bangunan

I Gede Agus Adisastra Prabawa1), Putu Rumawan Salain2), dan I Wayan Wiryawan3)

1)Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana gedeart69@yahoo.com

2)Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana rumawansalain@yahoo.com

3)Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana wiryawan1064@gmail.com

ABSTRACT

Karangasem Regency is one of the distric in Bali with great potensial to be utilized and developed to improve the economy and people’s in Karangasem. The promising potential of Karangasem Regency is the potential in the field of agriculture, namely the production of fruits such as Salak Karangasem which is very well known and its natural potential considering that almost all regions in Karangasem Regency are green areas and are in the highlands, the natural atmosphere is still beautiful , cool air and natural topography dominated by hills and ravines that are a great value for Karangasem Regency. The natural surroundings need to be utilized as best as possible in the process of designing this Fruticulture Cultivation Training Center so that there is harmony with nature and can be integrated with nature so that there is no gap between facilities and nature and the surrounding environment. The design of this facility will be designed with the theme of In Collaboration With Nature, which means collaborating with nature, namely there will be linkages and reciprocal relationships between facilities and nature and the surrounding environment.

Keywords: Frutikultur Cultivation, Karangasem, In Collaboration With Nature, Fruit.

ABSTRAK

Kabupaten Karangasem merupakan salah satu kabupaten di Bali dengan potensi-potensi yang sangat bagus untuk dimanfaatkan dan dikembangkan dalam meningkatkan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat Karangasem. Potensi yang menjanjikan yang dimiliki Kabupaten Karangasem adalah potensi dibidang pertanian yaitu hasil produksi buah-buahan seperti buah salak karangasem yang sangat terkenal dan potensi alamnya mengingat hampir seluruh daerah di Kabupaten Karangasem merupakan daerah yang masih hijau dan berada di dataran tinggi, suasana alamnya yang masih asri, udara yang sejuk serta topografi alam yang didominasi oleh perbukitan dan jurang yang menjadi suatu nilai lebih untuk Kabupaten Karangasem. Alam di sekitar perlu dimanfaatkan sebaik mungkin dalam proses perancangan Pusat Pelatihan Budidaya Frutikultur ini sehingga ada keselarasan dengan alam dan dapat menyatu dengan alam sehingga tidak ada kesenjangan antara fasilitas dengan alam serta lingkungan sekitar. Desain fasilitas ini akan dirancang dengan tema In Collaboration With Nature yang arti berkolaborasi dengan alam yaitu akan ada keterkaitan serta hubungan timbal balik antara fasilitas dengan alam dan lingkungan sekitar.

Kata Kunci: Budidaya Frutikultur, Karangasem, In Collaboration With Nature, Buah.

PENDAHULUAN

Pusat Pelatihan Budidaya Frutikultur merupakan suatu pusat fasilitas yang dibangun khusus untuk melatih petani buah dalam membudidayakan dan mengembangkan bibit tanaman buah untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal mengingat potensi yang dimiliki Kabupaten Karangasem pada bidang pertanian yaitu buah salak yang sangat terkenal dan ada juga buah yang lain seperti durian, nangka, manggis, pisang dan masih banyak lagi sehingga kondisi lingkungan akan sangat berpengaruh terhadap perancangan Pusat Pelatihan Budidaya Frutikultur ini. Budidaya buah ini tentu saja memerlukan kondisi lingkungan yang sesuai dengan persyaratan budidaya buah seperti suhu dan kelembaban yang cocok, ketinggian lokasi, jenis tanah dan lain-lain, dan Kabupaten Karangasem merupakan kabupaten di Bali yang mampu memenuhi kriteria tersebut.

(2)

Dalam perancangan fasilitas ini perlu dipilih tema yang tepat yang dapat mendukung perancangan Pusat Pelatihan Budidaya Buah ini yaitu tema yang bersangkutan dengan alam mengingat pada fasilitas ini akan terdapat kebun buah sehingga dengan menggunakan tema yang berhubungan dengan alam dapat mendukung perancangan fasilitas ini dan dapat lebih menampilkan identitas fasilitas ini sehingga tema yang dipilih yaitu In Collaboratin with Nature. Tema ini akan menghubungkan dan menselaraskan antara desain bangunan dengan kebun buah yang ada pada fasilitas sehingga antara bangunan dengan ruang terbuka hijau akan memiliki keselarasan dan tidak terdapat kesenjangan serta antara bangunan dengan lingkungan dan alam sekitar. Penerapan tema pada bangunan yaitu pada penggunaan material lokal yang ramah lingkungan dengan penggunaan warna yang menyatu dengan alam, memaksimalkan ruang terbuka hijau serta memaksimalkan bukaan bangunan untuk pencahayaan dan penghawaan sehingga antara bangunan dengan lingkungan sekitar akan terdapat hubungan dan keterkaitan.

SPESIFIKASI PROYEK Spesifikasi Fasilitas

Pusat Pelatihan Budidaya Frutikultur merupakan suatu pusat tempat/fasilitas yang dibangun khusus untuk melatih petani buah dalam membudidayakan dan mengembangkan bibit tanaman buah sehingga nantinya dengan bibit yang baik akan didapatkan hasil panen yang maksimal. Pusat Pelatihan Budidaya Frutikultur ini akan mewadahi segala aktivitas dan kegiatan petani dalam membudidayakan tanaman buah-buahan mulai dari pemilihan lokasi tanam, penentuan waktu tanam, penyediaan bibit, penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan dan perawatan, pembuatan dan pemanfaatan pupuk organik, penentuan saat panen, pasca panen sampai dengan pengangkutan. Sasaran dari Pusat Pelatihan ini adalah petani buah dan masyarakat.

Pada perancangan Pusat Pelatihan Budidaya Frutikultur ini terdapat beberapa fasilitas yang terdiri dari fasilitas utama yaitu ruang pelatihan, lahan praktek, rumah bibit, laboratorium, ruang penyimpanan buah, ruang alat mesin pertanian, ruang penyimpanan pestisida, toko penjualan buah, fruit discovery, dan garden center, fasilitas penunjang yaitu lobby dan ruang pengelola, dan fasilitas pelengkap yaitu gudang, parkir dan ruang servis. Total luas lahan pada Pusat Pelatihan Budidaya Frutikultur ini yaitu 9.708 m2 dengan total luas bangunan yaitu 3.883,2 m2. Terdapat bangunan lobby untuk pendaftaran pelatihan, ruang pelatihan sebagai tempat pelatihan yang dapat menampung 32 anggota pelatihan, lahan praktek tempat membudidayakan tanaman buah, rumah bibit sebagai tempat menanam bibit tanaman buah, ruang penyimpanan buah sebagai tempat menyimpan buah, fruit discovery yaitu tempat melihat segala hal tentang buah dan garden center sebagai tempat menjual bibit tanaman buah.

Tema

Tema dalam perancangan Pusat Pelatihan Budidaya Frutikultur di Karangasem adalah In Collaboration With Nature yang memiliki arti berkolaborasi dengan alam yaitu bangunan memiliki keterkaitan serta keselarasan dengan alam dan lingkungan sekitar sehingga akan ada hubungan timbal balik antara bangunan dengan alam dan lingkungan sekitar. Arsitektur adalah bagian dari lingkungan, selaras dengan lingkungan tempat ia berada, bukan mengeksploitasi lingkungan tempat ia berada (Priadhi, 2009). Penerapan tema pada perancangan fasilitas ini yaitu penggunaan material lokal yang ramah lingkungan sehingga akan ada keselarasan antara bangunan dengan lingkungan sekitar, memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan memaksimalkan bukaan sehingga dapat menghemat penggunaan sumber daya buatan, tampilan bangunan menggunakan gabungan antara arsitektur tradisional bali dengan arsitektur modern dengan material bata merah dan batu hitam karangasem untuk menampilkan identitas Karangasem serta penggunaan kaca untuk menambah kesan modern serta lebih dominan menggunakan warna yang alami seperti warna hitam, abu-abu, krem dan putih (Francis D. K. Ching and Ian M. Shapiro, 2014).

Lokasi dan Karakteristik Tapak

Lokasi tapak Pusat Pelatihan Budidaya Frutikultur ini terletak di Jalan Gunung Agung Besakih, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. Lokasi ini dipilih karena menjadi salah satu daerah di Karangasem sebagai tempat yang baik untuk membudidayakan tanaman buah dan telah memenuhi beberapa kriteria lainnya seperti ketinggian lokasi dari permukaan laut, suhu, kelembaban dan lain-lain. Lokasi tapak ini cukup strategis karena terletak sangat dekat dengan beberapa fasilitas umum lainnya yang dapat mendukung serta memiliki kaitan dengan fasilitas ini seperti Balai Pertanian Rendang, Puskesmas Rendang, dan Polsek Rendang. Kondisi topografi tapak ini sendiri yaitu memiliki luasan 9.708 m2 atau sekitar 97 Are dan memiliki kemiringan tanah cenderung datar dengan kondisi tapak yang memanjang ke arah timur dan daerah pada bagian utara tapak cenderung dipergunakan sebagai permukiman warga serta terdapat juga hutan bambu, daerah pada bagian timur tapak merupakan jurang

(3)

dan sawah, daerah pada bagian selatan tapak merupakan hutan serta beberapa permukiman warga dan daerah pada bagian barat tapak merupakan hutan bambu dan beberapa tumbuhan lainnya.

Gambar 1. Peta Lokasi Pusat Pelatihan Budidaya Frutikultur di Karangasem dan Karakteristik Tapak Sumber: Prabawa, 2018

Konsep Perancangan

Konsep arsitektur hijau adalah sebuah konsep yang meminimalkan pengaruh buruk bangunan terhadap lingkungan dan alam sekitar atau arsitektur yang mampu meningkatkan kualitas hidup manusia tanpa merusak lingkungan (Karyono, 2010), selain itu juga menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan sehat dengan cara memanfaatkan sumber daya alam secara efisien serta penggunaan bahan bangunan yang sustainable dan ramah lingkungan dengan tujuan mengurangi globalisasi melalui konservasi energi, meminimalkan dampak bangunan terhadap lingkungan, mengurangi polusi udara, air, dan tanah, mengurangi polusi cahaya, melindungi habitat alami dan keanekaragaman hayati. Konsep arsitektur hijau ini menekankan pada pemanfaatan sumber daya alam seperti angin, matahari, penggunaan material yang ramah lingkungan, memberikan space atau jarak antar bangunan untuk memberikan ruang penempatan taman (area terbuka hijau) sehingga tidak menciptakan ruang negatif serta menciptakan ruang hijau terbuka semaksimal mungkin sehingga dapat meningkatkan kualitas udara dan kenyamanan termal di dalam ruangan, mengurangi biaya energi, serta meningkatkan produktivitas dan semangat kerja.

Penerapan Tema In Collaboration With Nature

Gambar 2. Potongan Lobby Sumber: Prabawa, 2018.

(4)

Pemberian bukaan pada bangunan untuk memaksimalkan penghawaan alami mengingat udara yang ada pada lokasi tapak cukup sejuk berkisar antara 20°-3 0° celcius sehingga tidak perlu menggunakan penghawaan buatan seperti AC (Air conditioner). Dapat dilihat pada gambar di bawah udara segar dapat masuk melalui celah atap bagian atas, bawah dan melalui ventilasi udara lalu udara panas dapat keluar melalui celah atap bagian atas dengan sistem penghawaan alami cross ventilation sehingga dapat menciptakan sirkulasi udara yang lancar di dalam ruangan. Tidak hanya pada Lobby, pada bangunan lain seperti Toko Penjualan Buah, Fruit Discovery, dan Ruang Pengelola juga diaplikasikan sistem penghawaan alami cross ventilation sehingga kenyamanan civitas juga didapat pada bangunan lainnya.

Gambar 3. Skema Denah Pusat Pelatihan Budidaya Frutikultur di Karangasem Sumber: Prabawa, 2018

Pada setiap bangunan bukaan dibuat semaksimal mungkin untuk memaksimalkan penghawaan serta pencahayaan alami yang dapat dilihat pada gambar di atas. Pada bagian utara Lobby dibuat berorientasi ke arah barat, utara dan timur, pada bagian utara lobby dinding menggunakan kaca agar pengunjung dapat melihat toko buah sehingga dapat menarik perhatian pengunjung untuk membeli buah dan juga pada arah timur menggunakan kaca agar calon anggota pelatihan dan pengunjung dapat melihat langsung kebun buah dari dalam lobby. Toko Penjualan Buah berorientasi ke arah selatan yaitu ke arah lobby dengan menggunakan sliding door kaca sehingga pengunjung dapat melihat langsung ke toko penjualan buah sehingga toko penjualan buah terkesan lebih terbuka untuk pengunjung. Mengingat ruangan-ruangan yang terdapat pada Ruang Pengelola cukup banyak maka Ruang Pengelola sendiri dibuat memanjang agar seluruh ruangan mendapatkan sinar matahari secara langsung dan juga mendapatkan penghawaan alami yang dapat dilihat pada gambar skema denah di atas. Sesuai dengan tema In Collaboration With Nature, bangunan berkolaborasi, memiliki hubungan dan keterkaitan satu sama lain sehingga bangunan dan alam serta lingkungan sekitar memiliki hubungan yang kuat dan akan terjadi keselarasan antara bangunan dengan alam dan lingkungan sekitar.

(5)

Gambar 4. Site Plan Pusat Pelatihan Budidaya Frutikultur di Karangasem Sumber: Prabawa, 2018

Memberikan space atau jarak antar bangunan untuk memberikan ruang penempatan taman (area terbuka hijau) sehingga tidak menciptakan ruang negatif serta area terbuka hijau yang dibuat semaksimal mungkin untuk menyediakan suplai udara segar kesetiap bangunan, memperluas area resapan air hujan sehingga dapat mengurangi risiko banjir dan air yang tergenang, dapat mengurangi kebisingan dari luar tapak, menambah nilai estetika fasilitas serta untuk menampilkan identitas Pusat Pelatihan Budidaya Frutikultur yaitu tanaman buah-buahan serta menselaraskan antara bangunan dengan lingkungan sekitar sehingga tidak ada kesenjangan.

Gambar 5. Penggunaan Material Ramah Lingkungan dan Penerapan Arsitektur Tradisional Bali Sumber: Prabawa, 2018

(6)

Penerapan tema lainnya yaitu penggunaan material yang ramah lingkungan yang dominan dapat dilihat pada gambar di atas seperti penggunaan material lokal yaitu batu hitam karangasem untuk menampilkan identitas fasilitas serta bata merah dan beberapa ornamen bali untuk menampilkan kesan bangunan bali yang lebih kental dan material yang ramah lingkungan yang lain seperti penggunaan kayu dan paras palimanan. Penerapan Arsitektur Tradisional Bali yang diterapkan pada fasilitas ini yaitu penerapan konsep Tri Angga yang terdiri dari utama angga (kepala), madya angga (badan) dan nista angga (kaki). Pada bangunan penerapannya yaitu penggunaan atap untuk kepala, penggunaan tiang/dinding untuk badan bangunan dan lantai/bebaturan untuk kaki bangunan (Dwijendra, 2008).

SIMPULAN DAN SARAN

Pusat Pelatihan Budidaya Frutikultur merupakan suatu pusat tempat/fasilitas yang dibangun khusus untuk melatih petani buah dalam membudidayakan dan mengembangkan bibit tanaman buah sehingga nantinya dengan bibit yang baik akan didapatkan hasil panen yang maksimal. Dipilihnya Kabupaten Karangasem sebagai lokasi perancangan karena daerah ini memiliki potensi yang sangat menjanjikan di bidang pertaniannya dan sudah terkenal bahwa Karangasem menjadi penghasil buah yang sangat terkenal di Bali.

Tema dalam perancangan Pusat Pelatihan Budidaya Frutikultur di Karangasem adalah In Collaboration With Nature yang memiliki arti berkolaborasi dengan alam yaitu bangunan memiliki keterkaitan serta keselarasan dengan alam dan lingkungan sekitar sehingga akan ada hubungan timbal balik antara bangunan dengan alam dan lingkungan sekitar. Penerapan tema pada perancangan fasilitas ini yaitu penggunaan material lokal yang ramah lingkungan sehingga akan ada keselarasan antara bangunan dengan lingkungan sekitar, memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan memaksimalkan bukaan sehingga dapat menghemat penggunaan sumber daya buatan, tampilan bangunan menggunakan gabungan antara arsitektur tradisional bali dengan arsitektur modern dengan material bata merah dan batu hitam karangasem untuk menampilkan identitas Karangasem serta penggunaan kaca untuk menambah kesan modern serta lebih dominan menggunakan warna yang alami seperti warna hitam, abu-abu, krem dan putih.

DAFTAR PUSTAKA

Dwijendra, Ngakan Ketut Acwin, 2008, Arsitektur Rumah Tradisional Bali, Udayana University Press dan CV.Bali Media Adhikarsa, Denpasar (Bali).

Francis D. K. Ching and Ian M. Shapiro, 2014, Green Building Illustrated, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Karyono, Tri Harso., 2010, Green Architecture: Pengantar Pemahaman Arsitektur Hijau di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers.

Michael Bauer, Peter Mösle and Michael Schwarz., 2010, Green Building-Guidebook for Sustainable Architecture, Munich: Callwey Verlag.

Prabawa, I Gede Agus Adisastra., 2018, Seminar Tugas Akhir ‘Pusat Pelatihan Budidaya Frutikultur di Karangasem’, Teknik Arsitektur Universitas Udayana.

Prabawa, I Gede Agus Adisastra., 2018, Studio Tugas Akhir ‘Pusat Pelatihan Budidaya Frutikultur di Karangasem’, Teknik Arsitektur Universitas Udayana.

Priadhi, Sutia., 2010, Arsitektur Ramah Lingkungan, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Gambar

Gambar 1. Peta Lokasi Pusat Pelatihan Budidaya Frutikultur di Karangasem dan Karakteristik Tapak  Sumber: Prabawa, 2018
Gambar 3. Skema Denah Pusat Pelatihan Budidaya Frutikultur di Karangasem  Sumber: Prabawa, 2018
Gambar 4. Site Plan Pusat Pelatihan Budidaya Frutikultur di Karangasem  Sumber: Prabawa, 2018

Referensi

Dokumen terkait

Bunga tersebut tumbuh pada titik-titik tertentu yang dari tahun ke tahun akan muncul pada titik yang sama keluarnya bunga lebih banyak di bagian tengah-tengah dahan

1) Biaya Produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat digolongkan

Sejak diluncurkan Aplikasi Pegadaian Syariah Digital Service (PSDS) dapat dilihat bagaimana pegawai Unit Pegadaian Selayo Solok dalam memasarkan Aplikasi Pegadaian

Interaktivnost PDF formata odnosi se na komunikaciju putem obrazaca, navigaciju unutar dokumenta koristeći poveznice (links), navigacijske elemente, gumbe (buttons) ili

 Rubrik yang memuat Cerpen dan Puisi Pikiran Rakyat terbit setiap hari Sabtu, kecuali bertepatan dengan hari libur besar nasional..

Fakultas MIPA Pemanfaatan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Program Studi di Universitas Sesuai Minat Bakat Untuk Siswa SMKIT Informatika HIBAH PENGABDIAN GRUP RISET 2020 1 1

Jika kajian mengenai representasi budaya dan agama dalam media memberikan ruang lebih luas untuk analisis yang berdasarkan pendekatan dialog-sentris, dalam

Leverage , Likuiditas, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan merupakan variabel yang berpengaruh terhadap laba bagi pemegang saham yang akan dibagikan dalam bentuk dividen..