• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis prosedur sistem informasi penjualan perumahan di Perum Perumnas : laporan kerja praktek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis prosedur sistem informasi penjualan perumahan di Perum Perumnas : laporan kerja praktek"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Ratih Ratnasari Nama Panggilan : Ratih

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/ Tgl. Lahir : Karawang /28 Oktober 1989 Agama : Islam

Status : Mahasiswi

Alamat Rumah : Jl. Raya Telagasari Kosambi No.149 Rt 14/04 Pasirtalaga Karawang 41381

Hobi : Hang Out

Sifat – sifat pribadi : Bertanggung jawab, mudah bergaul No Telepon : 081287062062

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pasirtalaga 1, Karawang (1996-2002)

2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 1 Telagasri , Karawang(2002-2005) 3. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SMA) Negeri 1 Telagasari , Karawang (2005-2008) 4. Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Jurusan Teknik dan Ilmu Komputer, Program

(3)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Rini Lusiwindarti Nama Panggilan : Orin

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/ Tgl. Lahir : Bandung /28 Desember 1990 Agama : Islam

Status : Mahasiswi

Alamat Rumah : Jl. SMP Batujajar No.22 Bandung Barat Hobi : Hang Out

Sifat – sifat pribadi : Bertanggung jawab, mudah bergaul No Telepon : 081802227110

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar (SD) Batujajar 1, Bandung Barat (1996-2002)

2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Tembagapura, Papua(2002-2005) 3. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SMA) Negeri 3 Cimahi , Cimahi(2005-2008)

(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Muhammad Imam Rifa’i Nama Panggilan : Imam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/ Tgl. Lahir : Indramayu /29 Juli 1990 Agama : Islam

Status : Mahasiswa

Alamat Rumah : Jl. Tubagus Ismail Bawah No.60 Bandung Hobi : Membaca

Sifat – sifat pribadi : Pendiam No Telepon : 083823244773

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar (SD) Negeri Karanganayar 1, Indramayu (1996-2002)

2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 2 Sindang, Indramayu(2002-2005) 3. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SMA) Negeri 1 Indramayu , Indramayu(2005-2008) 4. Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Jurusan Teknik dan Ilmu Komputer, Program

(5)

ANALISIS PROSEDUR SISTEM INFORMASI PENJUALAN

PERUMAHAN DI PERUM PERUMNAS REGIONAL IV

KOTA BANDUNG

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah kerja praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

OLEH:

RATIH RATNASARI NIM. 10508295

M.IMAM RIFAI NIM. 10508287

RINI LUSIWINDARTI NIM. 10508303

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(6)
(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL……….i

LEMBAR PENGESAHAN………..ii

ABSTRAK…………..………….……….………iii

ABSTRACT………...………...iv

KATA PENGANTAR………...v

DAFTAR ISI………..………..vi

DAFTAR TABEL……….………ix

DAFTAR GAMBAR………..…..x

DAFTAR SIMBOL……….……….…xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang………...……….….1

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah………...….1

1.2.1. Identifikasi Masalah…….………1

1.2.2. Rumusan Masalah………...……….2

1.3.Manfaat Penelitian..……….…….…….2

1.4.Maksud dan Tujuan……….………..3

1.5.Batasan Masalah………3

(8)

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem……….……..………...6

2.1.1. Elemen Sistem………...…………...7

2.1.2. Karakteristik Sistem……..…………..……...8

2.2. Pengertian Sistem Informasi………...……..……....9

2.3. Perancangan Sistem Informasi……….………11

2.4. Alat Bantu Analisis……….………..…12

2.5. Pengertian Good Cooperate Governance………….…....….…...13

2.6. Tujuan Good Cooperate Governance di Perumnas….………….14

2.7. Prinsip Penerapan Good Cooperate Governance Perumnas…....15

2.8. Ruang Lingkup Good Cooperate Governance ………....16

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Perusahaan...19

3.1.1. Visi dan Misi Perusahaan………..………...20

3.1.2. Struktur Organisasi……….………….…..….20

3.2. Tinjauan Umum Perusahaan……..……….….21

3.3. Deskripsi Tugas...21

3.4. Dokumentasi Perusahaan...24

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA 4.1. Gambaran Umum Proses Penjualan Perumahan di Perumnas....25

4.1.1. Analisis Proses Penjualan... ...25

4.1.2. Analisis Dokumen...26

(9)

4.1.3.1. Flowmap...32

4.1.3.2. Diagram Konteks...33

4.1.3.3. Data Flow Diagram………..……… …...…34

BAB V KESIMPULAN………..………..35

1.1. Kesimpulan………..……….35

1.2. Saran………..………...35

(10)

DAFTAR TABEL

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 model system sederhana………..…….7

Gambar 3.1. Struktur Organisasi……….………20

Gambar 3.2. Produk Perumahan……….……….……24

Gambar 3.3. Produk Rusunami...24

Gambar 3.4 Produk Rusunawa...24

Gambar 4.1. Flowmap...32

Gambar 4.2. Diagram Kontek...33

(12)

DAFTAR SIMBOL

1. Daftar simbol Flowmap

SIMBOL NAMA SIMBOL KETERANGAN

DOKUMEN

PROSES

PROSES MANUAL

GARIS ALIR

DATA STORE

DATABASE

Menunjukan dokumen input atau output untuk proses manual atau computer

Kegiatan proses yang dilakukan dengan Komputerisasi

Kegiatan proses yang dilakukan dengan manual

Menunjukan alir data dari atau ke proses

Menunjukan penyimpanan arsip atau dokumen non computer

(13)

2. Data simbol DFD (Data Flow Diagram)

SIMBOL

NAMA

SIMBOL

KETERANGAN

ENTITAS

PROSES

ALIR DATA

FILE

Menunjukan bagian luar dari sistem yang mempunyai hubungan dengan system

Menunjukan proses data / informasi yang terjadi didalam system

Menunjukan aliran data yang terjadi

(14)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Bangsa indonesia adalah bangsa yang terdiri dari beragam suku, agama dan ras. Bangsa indonesia adalah bangsa yang memiliki beragam etnis budaya. Begitu pula dengan jenis pekerjaan. Masyarakat indonesia memiliki bebagai jenis profesi yang digeluti, ada yang sebagai PNS, TNI-POLRI, karyawan swasta, petani, peternak, nelayan, dan masih banyak lagi profesi yang lain.

Pada zaman sekarang, banyak masyarakat kita yang berlomba-lomba mencari pekerjaan pada perusahaan-perusahaan baik yang formal maupun informal.

Perum Perumnas adalah salah satu BUMN yang bergerak dibidang Properti Perumahan(Rumah). BUMN ini banyak memberikan keuntungan bagi masyarakat yang profesinya sebagai Arsitektur dan Pembeli rumah.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Agar lebih terarah pokok permasalahan yang akan dibahas oleh penulis, dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini, maka penulis melakukan identifikasi masalh Sistem Informasi Penjualan Perumahan di Perum Perumnas Regional IV Bandung adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana analisis system pengolahan data Penjualan tersebut.

2. Bagaimana mempercepat proses pengolahan data dengan hasil yang tepat dan benar sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Bagaimana mempermudah pengaksesan data untuk system Penjualan secara terkomputerisasi.

(15)

1.2.2. Rumusan Masalah

Pada penulisan tugas kerja praktek ini akan dibahas tentang system informasi penjualan yang sedang berjalan di Perum Perumnas Regional IV Bandung. Analisa sistem ini berjalan atas penelitian data penjualan yang ada di Perumnas.

1.3. Manfaat Penelitian

1. Membantu menganalisa Sistem Informasi yang sedang berjalan pada perusahaan dalam proses kerjanya dengan optimal baik dalam merancang, mengolah, dan menghasilkan laporan secara cepat dan akurat.

2. Penyimpanan file / dokumen perusahaan yang sedang berjalan akan terjamin keamanannya.

3. Mampu menangani kesalahan pencatatan data akibat kesalahan manusia (Human Error), sehingga efektivitas dan efisiensi kerja lebih meningkat. 1.4. Maksud dan Tujuan

Tujuan Penelitian dalam kerja praktek ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis, dapat menghasilkan laporan yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan terhadap instansi tempat praktek dan terhadap perkuliahan, juga sebagai pengetahuan tambahan mengenai kegiatan sebuah perusahaan khususnya pada bidang penjualan rumah.

2. Untuk membantu Perum Perumnas Regional IV Bandung dalam mengembangkan sistem informasi yang berjalan pada Perum Perumnas Regional IV Bandung.

3. Memberikan kemudahan dalam proses pembuatan laporan penjualan.

1.5. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah disebutkan diatas serta luasnya permasalahan yang ada di Perum Perumnas Regional IV Bandung, maka penulis akan membatasi permasalahan pada :

(16)

2. Proses perbaikan pada bagian rumah yang rusak tidak akan dibahas. 3. Tidak membahas tentang prosedur kebijakan perusahaan seperti discount. 4. Rugi laba yang diperoleh perusahaan tidak dibahas.

1.6. Lokasi dan Waktu Tempat Praktek Kerja Lapangan

Lokasi perusahaan yang terletak di Jl.Surapati No.170 di Perum Perumnas Regional IV Bandung

Dan waktu penelitian yang dilaksanakan 4 minggu.

Tabel 1.1. Fase Jadwal Penelitian

N o

Aktifitas

Waktu

Juni Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Pengajuan Kerja

Praktek 2. Penerimaan Kerja

Praktek 3. Pelaksanaan Kerja

Praktek

(17)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari beberapa elemen-elemen atau komponen-komponen yang di hubungkan bersama untuk mempermudah jalannya arus/alur data informasi, materi, maupun energy. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan suatu entitas yang saling berinteraksi.

Istilah sistem dalam bahasa yunani (sustema) yang artinya himbunan bagian atau unsur yang terkait secara teratur untuk mencapai tuyjuanya.

Sistem juga merupakan suatu bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta item item penggerak, contoh umum misalnya seperti Negara. Negara adalah suatu kesatuan yang mengandung beberapa unsur atau elemen seperti, kota, provinsi yang mejadikan suatu Negara.

Kata “system” sering kali di gunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan dalam banyak hal dan dalam banyak bidang pula. Dalam pengertian yang paling umum system adalah sesuatu yang berkaitan.

Syarat-syarat sistem

(18)

Unsure dasar dari proses (arus informasi,energy, dan material) lebih penting dari elemen sistem.

Tujuan organisasi lebih penting daripada tujuan elemen. Secara garis besar sistem bias di bagi dua:

- Sistem fisik (Fisical System)

Kumpulan elemen-elemen/unsure-unsure yang saling berinteraksi satu sama lain secara fisik serta dapan di identifikasikan secara nyata tujuan-tujuannya.

Contoh:

Sistem transportasi. Elemen: petugas, mesin, organisasi yang menjalaninya. Sistem computer. Elemen: peralatan yang bekerja sama untuk menjalankan pengolahan data.

- Sistem abstrak ( abstract system )

Sistem yang di bentuk akibat terselenggaranya ketergantungan ide dan tidak dapat di identifikasikan secara nyata tetapi dapat di uraikan elemen-elemennya

Contoh:

Sistem teknologi, hubungan manusia dengan tuhannya. Model sistem sederhana.

(19)

Contoh:

Program hitungan basic kita masukan, setelah kita jalankan kita dapat hasilnya. Data mahasiswa (nama, nilai) diproses berupa laporan.

2.1.1 Elemen Sistem

Pada dasarnya setiap system memiliki empat dasar elemen:

Objek, yang dapat berupa bagian, elemen ataupun variable dan ia dapat berbentuk dalam benda fisik ataupun abstrak, bahkan bias keduanya sekaligus; tergantung kepada kedua sifatnya tersebut.

Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan system dan objeknya. Hubungan internal, hubungan internal antara objek-objek di dalamnya.

Lingkungan, tempat dimana system tersebut berada.

Ada beberapa elemen yang membentuk system,yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. 2.1.2. Karakteristik Sistem.

- Organisasi - Interaksi

- Interdependensi - Integrasi

(20)

Mencakup sturuktur dan fungsi organisasi

Struktur, tanpa adanya struktur organisasi maka akan sulit menjalankan sebuah organisasi dan akan mengacak-acak setiap bagian dalam organisasi tersebut. Fungsi, organisasi tidak dapat berjalan tanpa adanya fungsi dari bagian maupun subbagian.

- Interaksi

Saling berhubungan antara suatu bagian dengan bagian yang lainya. Contoh: Top manajer dengan mid manajer dan dengan para pekerja.

- Interdependensi.

Bagian yang mempunyai ketergantungan dengan bagian yang lainya.

Contoh: bagian marketing sangat bergantung pada bagian produksi dan keuangan. Dalam hal penagihan konsumen.

- Integritas.

Suatu keterpaduan antara subsistem-subsistem untuk mencapai tujuan.

Contoh: Bagian marketing mendapat pesanan 100 unit mobil tetapi hanya dapat menyediakan 75 unit, untuk memecahkan masalah ini harus bekerjasama dengan perusahaan yang sama dalam bidangnya.

Tujuan pokok

(21)

2.2. Pengertian Sistem Informasi

Secara bahasa system informasi adalah pengetauhan yang di dapatkan dari pembelajaran, pengalaman atau instruksi, namun istilah ini mempunyai banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, komunikasi, kebenaran, representasi, dan rangsangan mental.

Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa peristiwa tertentu atau situasi yang telah di kumpulkan atau dimulai melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen ataupun di dapatkan dari berita itu pun dapat dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta sering kali di namai informasi statistika. Dalam bidang ilmu computer, sistem informasi adalah data yang disimpan, diproses dan di transmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang di dapat dari pembelajaran, pengalaman, atau instruki dan aliranya.

Sedangkan konsep dasar system informasi adalah data yang telah di proses dan memiliki arti bagi pengguna berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada proses transformasi data menjadi suatu informasi

- Data merupakan raw material untuk suatu informasi, misalnya representasi biner.

- Kuantitas informasi, satuan ukuran informasi, untuk representasi biner satuan ukuran informasinya adalah: bit, byte dst.

(22)

Akurat, informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak bias dan tidak menyesatkan, aukurat juga berarti informasi harus jelas dan mencerminkan maksudnya.

Tepat pada waktunya, artinya informasi harus disampaikan pada waktunya, informasi memiliki validasi yang tinggi, itu menentukan baik/tidaknya suatu informasi.

Relevan, berarti memiliki manfaat bagi penggunanya. Dan juga harus efektif dari segi penyampaian dan cost untuk informasi tersebut.

- Umur informasi, kapan atau sampai kapan informasi memiliki nilai bagi penggunanya. Ada yang namanya condition information yang mengacu pada titik waktu tertentu dan operating information yang menyatakan suatu perubahan pada range waktu tertentu.

2.3. Perancangan Sistem Informasi

Perancangan system informasi merupakan pengembangan system baru dari system lama, atau bahkan mengganti total system yang sudah ada dengan system yang baru. Di harapkan masalah-masalah yang ada di system yang lama dapat di pecahkan di system baru tersebut.

Secara konseptual pengembangan system informasi adalah sebagai berikut :

Analisi sistem : menganalisa dan mengidentifikasikan masalah kemudian mencari solusi yang terbaik untuk suatu sistem informasi.

Perancangan sistem : merancang input, output, struktur file, program, procedure serta hardware dan sofeware guna mendukung suatu sistem informasi.

(23)

Melakukan instalasi perangkat keras (hardware) dan mengoprasikan prangkat lunak tersebut.

Implementasi sistem : Beralih dari sistem lama ke sistem yang baru, serta melakukan panduan dan pelatihan yang di perlukan.

Operasi dan perawatan : mendukung operasi system informasi dan melakukan perubahan dan penambahan atau adjustment fasilitas yang di perlukan.

Evaluasi sistem : mengevaluasi sistem yang baru di terapkan, menilai sampai sejauh mana perkembangan system yang di operasikan tersebut.

2.4. Alat bantu analisis Flowmap

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah suatu urutan prosedur dari suatu program. Flowmap berguna untuk membantu analisis dan programmer untuk memecahkan masalah dalam segmen yang lebih kecil, Dan menolong dalam analisis alternative pengobrasian

Diagram Konteks

(24)

Data Flow Diagram

Data Flow Diagram adalah suatu data yang menggunakan notasi notsi yang menggambarkan arus dari data system, yang penggunaanya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, sturuktur yang jelas.

2.5. Pengertian Good Cooperate Governance

Tatakelola perusahaan yang baik atau good corporate governance selanjutnya disingkat dengan GCG adalah proses untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabiltas perusahaan guna mewujudkan nilai Pemilik Modal/RPB dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan

stakeholders perusahaan berlandaskan peraturan dan nilai etika. Stakeholders

perusahaan antara lain pemilik, kreditor, pemasok, asosiasi usaha, karyawan, pelanggan, pemerintah dan masyarakat luas.

Pedoman Good Corporate Governance (GCG) Perum Perumnas ini merupakan wujud komitmen dan langkah proaktif manajemen untuk menerapkan tata kelola yang lebih baik bagi perusahaan. Upaya ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dengan dikeluarkannya SK Menteri BUMN Nomor 117/MBU/2002 yang mewajibkan penerapan praktik good corporate governance sebagai landasan operasional pengelolaan BUMN. Sejalan pula dengan ditetapkannya Undangundang BUMN yang di dalamnya terkandung pengelolaan BUMN dengan berlandaskan praktik dan prinsip good corporate governance. Dalam sistem perekonomian nasional, BUMN (termasuk Perum) memiliki peran strategis sebagai pelaksana pelayanan publik, penyeimbang kekuatan-kekuatan swasta besar dan turut membantu pengembangan usaha kecil/koperasi disamping sebagai sumber penerimaan negara yang signifikan. Untuk dapat mengoptimalkan peran tersebut dan mampu mempertahankan keberadaannya dalam perkembangan ekonomi yang semakin terbuka dan kompetitif, BUMN perlu menumbuhkan budaya perusahaan dan profesionalisme melalui penerapa good corporate

governance dalam sistem pengelolaan BUMN.

(25)

kewenanga pengawasan kepada Dewan Pengawas sementara Direksi adalah orga perusahaan yang melaksanakan dan bertanggung jawab penuh atas pengelolaan perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perum Perumnas serta mewakili Perum Perumnas, baik di dalam maupun di luar pengadilan (personastandi injudicioo).

2.6. Tujuan Good Cooperate Governance (GCG) di Perumnas

Tujuan penerapan prinsip-prinsip good corporate governance pada Perum Perumnas adalah:

1. Memaksimalkan nilai perusahaan dalam bentuk peningkatan kinerja

(highperformance) serta citra perusahaan yang baik (good corporate image).

Code of Corporate Governance

2. Mendorong pengelolaan perusahaan secara profesional, transparan dan efisien serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ perusahaan.

3. Mendorong organ perusahaan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi dengan nilai etika/moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggungjawab sosial perusahaan terhadap stakeholders.

4. Mendorong pengelolaan sumber daya dan risiko perusahaan secara lebih efisien dan efektif.

5. Mengurangi potensi benturan kepentingan organ perusahaan dan pekerja dalam menjalankan bisnis perusahaan.

(26)

2.7. Prinsip Penerapan Good Cooperate Governance (GCG) pada Perumnas. Perusahaan senantiasa berupaya melaksanakan kegiatan dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai perwujudan loyalitas Perusahaan terhadap kepentingan Pemilik Modal dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan aktivitas Perusahaan. Perusahaan senantiasa mematuhi undang-undang dan peraturan terkait dan meningkatkan kepatuhan dan praktik yang baik dalam pengelolaan bisnis di lingkungan Perusahaan berada. Perusahaan mendukung inisiatif berkaitan dengan praktik good corporate governance di Indonesia antara lain panduan yang disusun oleh Komite Nasional Kebijakan Good Corporate

Governance dan menerapkannya sesuai dengan kondisi yang berlaku bagi

Perusahaan. Perusahaan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip good corporate

governance yang berlaku umum sebagai berikut :

1. Transparansi dan Pengungkapan Informasi

Perusahaan mematuhi peraturan perundang-undangan yang mengatur masalah keterbukaan informasi yang berlaku bagi Badan Usaha Milik Negara, khususnya perusahaan umum. Pengungkapan Perusahaan atas transaksi-transaksi penting yang berkaitan dengan perusahaan, risiko-risiko yang dihadapi, rencana atau kebijakan perusahaan (corporate action) yang akan dijalankan serta struktur kepemilikan perusahaan dan perubahanperubahan yang terjadi dilakukan sesuai peraturan yang berlaku. Pengungkapan tersebut tidak menghilangkan komitmen perusahaan untuk menjaga kerahasiaan informasi yang diatur oleh hukum dan perundangan

(27)

berkaitan dengan produk, jasa, dan aktivitas operasional perusahaan yang secara potensial dapat mempengaruhi perilaku pelanggan, masyarakat dan lingkungan. Informasi tersebut dapat diakses secara memadai demi kepentingan masyarakat terkait.

Perusahaan akan memberikan penjelasan yang memadai kepada semua pihak atas kejadian atau masalah yang diakibatkan aktivitas perusahaan misalnya masalah lingkungan, kecelakaan, kekurangan produk dan jasa Perusahaan. Pengungkapan tersebut sebagai wujud komitmen Perusahaan guna mengurangi dampak yang lebih buruk bagi para pemangku kepentingan

dan lingkungan. 2. Kewajaran

Kewajaran dan kesetaraan adalah perlakuan perusahaan di dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan perusahaan. Perusahaan menjamin bahwa setiap Pemilik Modal mendapatkan perlakuan yang wajar, setara, serta dapat menggunakan hak-haknya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perusahaan juga akan senantiasa berlaku jujur dan adil di dalam mengambil kebijakan yang berkaitan dengan isu-isu gender, agama, suku dan politik.

3. Akuntabilitas

Perusahaan meyakini bahwa akuntabilitas berhubungan dengan keberadaan sistem yang mengendalikan hubungan antara individu dan/atau organ yang ada di perusahaan. Perusahaan menerapkan akuntabilitas dengan mendorong seluruh individu dan/atau organ perusahaan menyadari tanggungjawab, wewenang, hak serta kewajiban.

(28)

Corporate Governance dan/atau pelaksanaan tanggung jawab yang dibebankan oleh perusahaan kepadanya. Kewajiban ini meliputi:

(a) memberikan penjelasan atau justifikasi atas pelaksanaan wewenang atau pelaksanaan tugas,

(b) pelaporan hasil atas pelaksanaan wewenang atau tugas tersebut, dan

(c) pertangungjawaban atas setiap beban atau kewajiban yang berasal dari aktivitas tersebut.

Dalam kaitan dengan pihak yang berkepentingan, penerapan akuntabilitasn perusahaan dalam aktivitas bisnis yang baik, memenuhi kewajiban terhadap Pemerintah sesuai dengan hukum yang berlaku, menghormati budaya setempat serta dalam kerangka good corporate governance.

4. Kemandirian

Perusahaan meyakini bahwa independensi diperlukan dalam membuat keputusan terbaik bagi perusahaan. Keputusan terbaik hanya dapat dihasilkan jika perusahaan dan pengambil keputusan bebas dari pengaruh atau tekanan pihak lain yang tidak sesuai dengan mekanisme perusahaan.

Independensi akan diwujudkan dalam aktivitas bisnis yang sejalan denganetika bisnis yang berlaku umum serta dalam kerangka good corporate governance. Kemandirian juga berarti pengelolaan perusahaan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsipprinsip pengelolaan perusahaan yang sehat. Kemandirian diterapkan dengan cara menghormati peran dan fungsi organ perusahaan dan kejelasan mekanisme untuk mencegah benturan kepentingan sehingga dapat dengan mandiri, objektif dan bebas dari tekanan pihak manapun dalam mengambil keputusan terbaik bagi perusahaan.

5. Pertanggungjawaban

(29)

kegiatan perusahaan secara profesional yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.

Pertanggungjawaban diwujudkan melalui kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku dan berupaya meningkatkan standar kerja dengan etika yang tinggi dengan paradigma yang ingin dicapai yaitu menjadi warga perusahaan yang baik (good corporate citizen).

2.8. Ruang Lingkup Good Cooperate Governance (GCG)

Pedoman GCG ini merupakan kristalisasi dari praktik-praktik terbaik (best

practices) GCG, peraturan perundangan yang berlaku, keputusan menteri,

kebijakan dan praktik-praktik pengelolaan perusahaan yang sehat yang telah dijalankan.

Pedoman GCG berisi struktur, proses dan praktik governance yang diarahkan untuk menjadi payung bagi pengembangan kebijakan perusahaan guna mencapai tata kelola perusahaan yang lebih baik. Seperti sifat bisnis maka pedoman ini juga bersifat dinamis yang senantiasa perlu disesuaikan dan diperbaharui sesuai dengan perkembangan praktik yang terbaik dunia usaha. Pedoman GCG ini akan menjadi salah satu acuan kerja bagi organ perusahaan dalam tata kelola dan kebijakan perusahaan di lingkungannya, sehingga dapat mengoptimalkan penerapan good corporate governance yang pada gilirannya mampu meningkatkan kinerja dan kemakmuran perusahaan.

Pedoman ini mengatur struktur dan proses Perusahaan yang meliputi : 1. Pemilik Modal Perum Perumnas.

2. Dewan Pengawas Perum Perumnas. 3. Direksi Perum Perumnas.

4. Jajaran pejabat manajemen di lingkungan Perum Perumnas.

(30)
(31)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1. Sejarah Perusahaan

PERUMNAS adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.

Perusahan didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1974, diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1988, dan disempurnakan melalui Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2004 tanggal 10 Mei 2004. Sejak didirikan tahun 1974, Perumnas selalu tampil dan berperan sebagai pioneer dalam penyediaan perumahan dan permukiman bagai masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.

Melalui konsep pengembangan skala besar, Perumnas berhasil memberikan kontribusi signifikan dalam pembentukan kawasan permukiman dan kota-kota baru yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai BUMN pengembang dengan jangkauan usaha nasional, Perumnas mempunyai 7 Wilayah usaha Regional I sampai dengan VII dan Regional Rusunawa.

Helvetia Medan, Ilir Barat Palembang, Banyumanik Semarang, Tamalanrea Makasar, Dukuh Menanggal Surabaya, Antapani Bandung adalah contoh permukiman skala besar yang pembangunannya dirintis Perumnas. Kawasan Permukiman tersebut kini telah berkembang menjadi "Kota Baru" yang prospektif. Selain itu, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi juga merupakan "Kota Baru" yang dirintis Perumnas dan kini berkembang pesat menjadi kawasan strategis yang berfungsi sebagai penyangga ibukota.

3.1.1 Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Perusahaan

1. Menjadi pelaku utama dalam penyedia perumahan dan pemukiman di Indonesia b. Misi Perusahaan

(32)

- Memberikan kepuasan pelanggan secara berkesinambungan melalui layanan prima - Mengembangkan dan memberdayakan profesionalisme serta meningkatkan

kesjahteraan karyawan.

- Menerapkan manajemen perusahaan yang efisien dan efektif

- Mengoptimalkan sinergi dengan pemerintah, BUMN, dan instansi lain.

3.1.2. Struktur Organisasi.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

3.2. Tinjauan umum perusahaan

Tata nilai perusahaan merupakan faktor pendukung utama di dalam mendukung kinerja perusahaan, sebab tata nilai perusahaan merupakan norma pengikat dan pemersatu jalinan kerja para karyawan suatu perusahaan. Tata nilai Perusahaan berperan untuk mengintegrasikan seluruh fungsi-fungsi manajemen baik di tingkat Pusat, Regional/Kawasan maupun Cabang agar dalam mengelola sumber daya yang sangat penting.

3.3. Deskripsi Tugas

General Manager : Bekerja sebagai Mengatur segala kebutuhan yang diperlukan oleh perusahaan dan merangkap sebagai penyedia informasi yang dibutuhkan perusahaan

Direktur General Manager: Bekerja sebagai Mengatur segala kebutuhan yang diperlukan oleh perusahaan dan sangat erat dalam komunikasi dengan manager

(33)

Manager Pemesanan: Bekerja sebagai pengelola pemesanan perusahaan sekaligus merangkap sebagai penyedia kebutuhan kosumen.

Manager Produksi: Bekerja sebagai penyedia segala perusahaan yang diperlukan oleh perusahaan untuk konsumen

Manager Keuangan: Bekerja sebagai pengelola keuangan perusahaan sekaligus merangkap sebagai penyedia kebutuhan pekerja baik dari apapun juga

Bagian Asisten :

Asisten Humas : Bekerja sebagai Peneliti di bagian masyarakat

Asisten Pemasaran : Bekerja sebagai promosi atau bagian memasarkan hasil perusaan Asisten Produksi : Bekerja sebagai pembantu produksi di bidang yang dibutuhkan Asisten Pertanahan : Bekerja sebagai Penyedia lahan tanah dan yang berhubungan dengan lahan yang akan dibangun

Asisten Perencanaan : Bekerja sebagai Perencanaan dimana dan bagaimana yang akan perusahaan butuhkan penerimaan, cara kerja pegawai, yang berkaitan dengan hukum dalam ruang lingkup perusahaan, dan umum.

 Kewajiban pokok Perum Perumnas Regional IV kota Bandung terdiri dari: 1. Meningkatkan kapasitas profesional, baik melalui jalur formal maupun non- formal. 2. Menjaga perilaku dan penampilan yang sesuai dengan norma kesopanan yang

berlaku.

3. Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan etika kesusilaan serta menghindari perbuatan yang mengarah kepada pornografi dan pornoaksi baik di dalam maupun di luar lingkungan Perusahaan.

4. Menumbuhkan, menjaga, dan mempertahankan nama baik Perusahaan, baik secara individu maupun kolektif.

(34)

6. Tidak melakukan dan/atau memfasilitasi perjudian baik di dalam maupun di luar lingkungan perusahaan.

 Kepatuhan terhadap hukum dan perundang undangan.

Perusahaan memiliki komitmen untuk mematuhi segala produk hukum atau peraturan yang berlaku dalam kegiatan Perusahaan berupa :

Mematuhi ketentuan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam seluruh aktivitas usaha Perusahaan;

a. Mengedepankan penyelesaian melalui jalur musyawarah untuk mencapai mufakat dalam setiap perselisihan dengan pihak lain, menempuh jalur hukum bilmusyawarah tersebut tidak membuahkan hasil, dan menghormati hasil dari proses hukum tersebut.

b. Melarang seluruh Insan Perum Perumnas melakukan kegiatan yang bertentangan dengan hukum dan peraturan perundangan.

c. Melarang transaksi usaha dengan pihak-pihak yang dananya diduga berasal dari kegiatan pencucian uang (money laundring);

d. Mendukung proses penegakan hukum dengan memberikan informasi yang lengkap dan relevan kepada penegak hukum.

3.7. Dokumentasi Perumahan

(35)

Gambar 3.3. Produk Rusunami

(36)

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA

4.1. Gambaran Umum Proses Penjualan Perumahan di Perum Perumnas Regional IV Bandung

4.1.1 Analisis Proses Penjualan

Analisa sistem yang berjalan dari karyawan:Yang berhak melayani konsumen umunya seluruh karyawan perumnas khususnya bagian pemasaran pemasaran/penjualan(marketing).

Analisa prosedur yang berjalan: Prosdur yang digunakan harus berkaitan dngan ketentuan berupa SK, dari mulai SK berapa dibangun sampai SK daya jual.

Analisa Proses yang berjalan: mencari peminat sampai kedaftar tunggu lalu kita usulkan untuk drekomndasikan sebagai rekomendasi pasar, slama belum da rkomendasi pasar tidak boleh dibangun untuk mengupayakan tidak ada bentrok stok rumah, apabila rekomendasi sudah turun dari pusat akan dturunkan persetujuan pembangunan rumah, setelah sudah siap semua, maka kita mngundang data2 yang tercantum untuk dilaksanakan pengikatan perjanjian awal(ppr)perjanjian pemesanan rumah, sudah ada detail rinciannya, kemudian bagian marketing bisa memilah, mau pakai bantuan yang mana.

Ada 2 cara memakai bantuan untuk membeli rumah, yaitu dengan bantuan asabri dan umum, Analisa sistem berjalan yang memakai bantuan umum:

Apabila sudah tau semua memakai bantuan umum, maka kita akan melengkapi aplikasinya.

Analisa sistem berjalan yang memakai bantuan asabri.

4.1.2. Analisis Dokumen

Dokumen yang akan dianalisa dalam Sistem Informasi Penjualan Rumah ini meliputi dokumen-dokumen yang mengalir dalam flowmap. Dokumen-dokumen tersebut diantaranya adalah :

(37)

Formulir ini merupakan formulir dimana calon pembeli menuliskan identitas / data pribadinya. Formulir ini dimaksudkan sebagai persyaratan untuk pembelian rumah yang harus dipenuhi oleh calon pembeli. Formulir data pemohon (FDP) ini bersumber dari Seksi Penjualan & JNT dan ditujukan ke pembeli kemudian diserahkan lagi ke Seksi Penjualan & JNT untuk diproses.

Adapun data-data yang harus diisikan calon pembeli pada formulir tersebut adalah sebagai berikut :

- Penghasilan : a. Penghasilan utama b. Penghasilan tambahan c. Penghasilan lainnya --- Jumlah Penghasilan

- Kesanggupan membayar uang muka saat ini - Kemampuan mencicil kredit / bulan

- Tipe runah yang dripilih 2. Surat Pernyataan

Formulir ini merupakan surat pernyataan yang ditandatangani oleh pembeli di atas sebuah materai. Dalam surat ini pembeli menyatakan ingin membeli 1 unit rumah / KSB dengan lokasi, tipe, harga dan persyaratan yang sesuai dengan rumah / KSB yang dipilih.

Formulir Surat Pernyataan ini dibuat oleh Seksi Penjualan & JNT yang kemudian akan dipergunakan dan diisi oleh calon pembeli bersamaan dengan pengisian Formulir Data Pemohon. Setelah diisi formulir ini diserahkan kembali ke Seksi Penjualan & JNT untuk diproses dan diarsipkan.

Formulir ini terdiri dari 2 bagian yaitu bagian Surat Pernyataan (atas) dan bagian Tanda Terima Uang Tanda Jadi (bawah).

Pada bagian Surat Pernyataan terdapat ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi oleh pembeli, dan pembeli harus mengisi :

(38)

- Alamat - No. KTP - Lokasi rumah - Tipe rumah

- Besar uang yang diserahkan - Tanda tangan

Sedangkan pihak Perum Perumnas mengisi : - Tanggal batas waktu proyek mulai dibangun - Tanggal batas waktu proyek dibatalkan - Tanda tangan oleh kepala unit

Dalam bagian Tanda Terima Uang Tanda Jadi terdapat : - Besar uang

- Nama pembeli

- Nomor surat pernyataan - Tanda tangan penerima

3. Surat Perjanjian Pemesanan Rumah (SPPR)

Formulir surat ini merupakan tanda kesepakatan perjanjian antara calon pembeli dan pihak Perum Perumnas.

Form Surat ini terdiri dari :

- Hari, Tanggal, Bulan dan Tahun pembuatan dan penandatanganan SPPR

- Nama & Jabatan dari Pihak Perum Perumnas yang diwakili oleh Kepala Unit yang selanjtnya disebut sebagai Pihak Pertama

- Identitas Pihak Kedua yaitu Calon Pembeli yang terdiri dari Nama, Tempat Tinggal, No. KTP/NIP/NRP, Pekerjaan dan Alamat Pekerjaan

- Pasal-pasal Ketentuan yang mengatur perjanjian pemesanan rumah yang disepakati oleh kedua pihak

- Data rumah yang akan dibeli oleh Calon Pembeli yang tercantum dalam pasal ketentuan.

- Tanda tangan pihak pertama dan kedua 4. Formulir Aplikasi Permohonan Kredit

Formulir ini dibuat oleh Bank pemberi Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Sebagai contoh dari Bank Papan Sejahtera.

(39)

- Jumlah kredit yang diminta & jangka waktunya - Lokasi rumah

- Data Pribadi Calon Pembeli (debitur) yang terdiri dari Nama, Tempat/Tanggal Lahir, Alamat, Kota/Kode Pos, Nomor Telepon, Status (Menikah/Belum Menikah), Warga Negara, & Jumlah Tanggungan

- Data Pekerjaan Calon Pembeli (debitur) dan Suami/Istri yang terdiri dari Kode Perusahaan, Nama Perusahaan / Usaha, Mulai Bekerja / Usaha, Alamat Perusahaan / Usaha, Kota/Kode Pos, Nomor Telepon.

- Daftar Seluruh Hutang / Pinjaman - Daftar Kekayaan

- Pernyataan Calon Pembeli

- Foto dan Tanda Tangan Calon Pembeli & Suami/Istri 5. Buku Master Penjualan

Dokumen ini berisikan tabel hasil penjualan rumah dan bersumber dari Seksi Penjualan & JNT. Adapun data-dat yang terdapat dalam tabel hasil penjualan adalah sebagai berikut : - No Urut

- Nomer Induk rumah

- Tipe Rumah (Luas bangunan, Luas Standar dan Kelebihan Tanah / KLT) - Nama Pembeli, Alamat & Pekerjaan

- Standar Harga Jual (Harga Rumah & Tanah, Harga KLT, PPN, Tanda Jadi Minimum, Unag Muka Minimum

- Status Pra Jual - Status Jual

- Nama Bank Pemberi KPR - Keterangan

6. Laporan Mingguan Penjualan Kantor Unit

Laporan ini merupakan laporan hasil penjualan selama 1 minggu yang disusun dalam bentuk sebuah tabel. Laporan ini juga bersumber dari Seksi Penjualan & JNT. Dalam dokumen ini terdapat :

- Unit / Lokasi - Cabang

(40)

- Tabel Hasil Penjualan yang terdiri dari No. Urut, Type dan Kelompok Konsumen, TJ, PPR, BKP-1, WWC, SP3K dan Penjualannya Tunai / Kredit serta Jumlah Rumah yang telah dijual

7. Laporan Bulanan Penjualan Kantor Unit

Sama seperti Laporan Mingguan, Laporan ini memuat hasil penjualan selama 1 Bulan. Format tabelnya sedikit berbeda dengan Laporan Mingguan. Dan isi dari Laporan Bulanan ini adalah sebagai berikut :

- Unit / Lokasi - Cabang

- Bulan dan Tahun

- Tabel Hasil Penjualan yang terdiri dari No. Urut, Type dan Kelompok Konsumen, TJ, PPR, BKP-1, WWC, SP3K, Penjualannya Tunai / Kredit (Bank Pemberi KPR) serta Jumlah Rumah yang telah dijual, Target RKAP Bulan yang bersangkutan, Akumulasi Penjualan sampai dengan Bulan yang bersangkutan, dan Akumulasi Target RKAP Bulan yang bersangkutan.

(41)
(42)

4.1.3.3 DFD Level 0

pembelian Informasi pembelian

pembelian rumah

bukti pembayaran

Bukti pembayaran

Lap.penjualan rumah

3. 0 Proses Penerimaan

Pembayaran

Marketing

2.0

Laporan Pembayara

1.0 Proses pengisian formulir

Bag. Keuangan

Pimpinan

(43)

BAB V

2. Dengan sistem ini, mempermudah pengguna untuk mengecek penginputan pegawai 3. Dengan adanya SI ini, menjadi lebih dapat membantu untuk penginputan data.

4. Dengan adanya promosi ini juga meningkatkan pendapatan daerah melaalui sektor kepariwisataan.

5. Dapat menjadikan motivasi programmer lain untuk membuat SI yang lebih baik lagi.

5.2 Saran

Pembuatan Sistem Informasi dengan berbasis dekstop ini adalah sebagai contoh pemanfaatan teknologi informasi yang banyak digunakan pada saat ini. Dalam pembuatan SI ini masih banyak kekurangan-kekurangannya yang belum terpenuhi dalam tampilan SI ini. Untuk itu, diperlukan adanya perkembangan lebih lanjut. Adapun saran-saran sebagai berikut :

1. Pembuatan SI ini masih sederhana terutama pada tampilannya. Sehingga ada baiknya dbuat tampilan yang lebih menarik dan dikembangkan lebih lanjut dan perlu terus melakukan pengembangan.

2. Akan lebih baik jika perencanaan dan pengembangan dari aspek pengolahan tempat BUMN ditingkatkan lebih bak lagi.

Berdasarkan Evaluasi Sistem yang diusulkan/dirancang diatas, penulis mempunyai beberapa evaluasi (perubahan) agar sistem informasi yang telah dibangun dapat berfungsi dengan baik, diantaranya :

(44)

merubah tampilan SI ini, yaitu penggunaan gambar, suara, dan tata letak yang lebih menarik.

2. Dilakukannya pemeliharaan pada si penjualan ini seperti selalu mengupdate, maintenance atau informasi yang terdapat pada sistem informasi penjualan berbasis dekstop ini.

Perlu ditambahkan fasilitas-fasilitas lain seperti fasilitas webcam agar menjadikan SI ini yang lebih baik di masa yang akan datang, dan dapat bertatapan langsung dengan pembeli meskipun jarak jauh.

Berdasarkan Evaluasi Sistem yang berjalan diatas , penulis mempunyai beberapa evaluasi, diantaranya :

1. Tidak adanya pengembangan terhadap sistem informasi sehingga sistem yang sudah ada tidak dapat dimanfaatkan lebih maksimal lagi misalnya tidak adanya database n laporan pembelian yang memekai SI yang lebih update.

(45)

KATA PENGANTAR

Puji sukur kehadirat Allah SWT, Berkat rahmat dan hidayatnya penulis telah menyelesaikan praktek kerja lapangan pada Agustus 2011, yang di laksanakan di Perumnas Regional IV Kota Bandung.

Dengan adanya kerja praktek ini penulis mendapat banyak ilmu secara teknis maupun teoritis yang akan sangat bermanfaat dalam dunia kerja.

Terimakasih sebanyak-banyaknya penulis berikan kepada pihak-pihak yang sangat membantu dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan ini:

1. Allah SWT, yang selalu memberikan segala nikmat dan karunianya. 2. Orang tua saya yang selalu memberikan semangat, dan dukungan secara

moral maupun material.

3. Bapak GunawanKepala Bagian PUDI.

4. Bpk Mul selaku pembimbing lapangan, Ibu Eli.,yang lainya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu terimakasih atas bimbingan dan dukunganya dalam pelaksanan praktek kerja ini.

5. Teman teman sesama mahasiswa yang kerja praktek disana.

Penulis sangat mengerti bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun, demi kemajuan di kemudian hari. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca. Terimakasih.

Bandung, Oktober 2011

Gambar

Tabel 1.1. Fase Jadwal Penelitian
Gambar 2.1 model system sederhana
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
Gambar 3.2.  Produk Perumahan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dengan telah dilaksanakannya Konseling Individual Melalui Pendekatan Clien Centered Theraphy Dalam Menangani Siswa Menarik Diri (Studi Kasus Pada salah Satu Siswa SMP

Temuan Olmstead, Billen, Conrad, Pasley, dan Fincham (2013) menyebutkan bahwa pada dasarnya, keterkaitan antara komitmen hubungan, sikap positif terhadap perilaku seks,

b) Jelaskan beberapa singkatan yang ada pada merkah kambangan kapal. c) Apa yang dimaksud dengan permukaan bebas (free surface). d) Jelaskan prinsip-prinsip permukaan bebas di

Instrumen Tier 2 yang diterbitkan oleh Entitas Anak yang diakui.. dalam perhitungan KPMM secara konsolidasi

Bimbingan dan pengawasan khusus ini, bagi pelajar putri yang menuntut ilmu jauh dari daerahnya lebih diper- lukan dalam mengatasi ketakstabilan emosi dan upaya pene muan jati diri,

Theory of Planned Behaviour (Ajzen, 1991) digunakan dalam memahami niat seseorang dalam menggunakan aplikasi payment fintech. Sikap seseorang dalam mempersepsikan

kontemporer Manajemen strategik Perencanaan dan pembuatan keputusan Pengendalian manajemen dan pengendalian operasional Penyajian laporan keuangan sebagai dasar manajemen untuk

Hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang positif antara persepsi terhadap pola asuh otoriter orang tua dengan kecemasan anak