• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pengobatan Pasien Pada Balai Pengobatan Sumber Medika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pengobatan Pasien Pada Balai Pengobatan Sumber Medika"

Copied!
198
0
0

Teks penuh

(1)

v

Balai Pengobatan Sumber Medika is the institution serve serve of prosperity inhabitants. There are limitation in data processing of medical patient and medicine of the system walking only using storage file. To be able to finish the problems faced at institution its trouble shooting is by developing information system medicinal patient. Information system medicinal patient including data processing, the activities introduction patient, medical record, information medicine and report patient.

The activities undertaken and the researchers obtain information medicine, information patient and report patient data Sumber Medika at clinic, as process undertaken.to develop a Information system medicinal patient by using the prototype method and design conducted by make flowmap, data flow diagram( DFD), while modeling data isdescribed by ERD.

After passing through the stages of implementation of the result obtained that data security more secure because it is equipped with user validation. Very fast information about patient, medical record ,medicine data, in the report preparation time needed is shorter than ever before. The fact shows that the user interface enriched approach provides operationl easiners.

(2)

iv

Balai Pengobatan Sumber Medika merupakan instansi yang melayani kesehatan masyarakat. Terdapat keterbatasan dalam pengolahan data pasien , rekam medis dan data obat yang disebabkan sistem yang berjalan hanya menggunakan pengarsipan sebagai media penyimpanan. Untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi pada instansi tersebut pemecahan masalahnya dengan membangun suatu Sistem informasi Pengobatan pasien. Sistem informasi Pengobatan Pasien mencakup pengolahan data mulai dari pendaftaran, rekam medis pasien, informasi

obat sampai pada tahap pembuatan laporan – laporan.

Kegiatan yang dilakukan dan penelitian memperoleh laporan serta data pasien dan data obat pada Balai Pengobatan Sumber Medika. Adapun proses yang dilakukan untuk mengembangkan sistem informasi pengobatan pasien yaitu dengan menggunakan metode prototype dan perancangan dilakukan dengan membuat flowmap, data flow diagram (DFD), sedangkan permodelan data digambarkan dengan ERD.

Setelah melewati tahapan implementasi diperoleh hasil, yaitu keamanan data lebih terjamin karena sudah dilengkapi dengan proses validasi user. Dengan cepat mengetahui informasi mengenai data pasien, rekam medis, data obat dan dalam pembuatan laporan waktu lebih cepat.. Ternyata dengan pendekatan yang diperkaya dengan user interface memberikan kemudahan dalam operasional di lapangan.

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dunia kesehatan saat ini tidak terlepas dari teknologi komputer dan teknologi

informasi. Pada dasarnya komputer digunakan untuk mengolah, menyimpan, dan

mengambil kembali data atau informasi yang dibutuhkan. Diberbagai instansi

pemerintah maupun swasta termasuk Balai Pengobatan banyak melibatkan komputer

pada kegiatannya. Balai Pengobatan merupakan suatu organisasi kesehatan

fungsional sebagai pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang berperan serta

memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat.

Balai Pengobatan Sumber Medika salah satu fungsinya adalah memberikan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Adapun unit pelayanan kesehatan yang

terdapat pada Balai Pengobatan Sumber Medika yaitu jasa pemeriksaan dengan resep,

jasa pemeriksaan dengan obat, jasa poli umum dan khitanan.

Balai Pengobatan Sumber Medika dalam memberikan pelayanannya

melibatkan tenaga medis serta tenaga administrasi. Tenaga medis adalah dokter yang

bertugas untuk memeriksa pasien, mencatat diagnosa berdasarkan keadaan pasien

(4)

pasien pada pemeriksaan sebelumnya dan saat ini, serta memberi resep obat

berdasarkan diagnosa. Tenaga administrasi bertugas melayani pasien mulai dari

pendaftaran meliputi pencatatan data pribadi, menyiapkan obat berdasarkan diagnosa

dokter dan memberikan nya kepada pasien, serta pembayaran. Balai Pengobatan

Sumber Medika memiliki beberapa status pasien diantaranya karyawan dari

perusahaan yang menjalin kerja sama dan pasien umum

Bagi karyawan perusahaan setiap kali berobat membawa surat pengantar dari

perusahaan yang bersangkutan agar tidak terjadi penipuan. Jenis pembayaran berobat

pada Balai Pengobatan Sumber Medika dikelompokan berdasarkan status pasien

yaitu karyawan dari perusahaan pembayaran dilakukan selama satu bulan sekali

ditanggung oleh pihak perusahaan, untuk pasien umum pembayaran dilakukan setelah

menerima obat.

Pelayanan kesehatan di Balai Pengobatan Sumber Medika yang telah

dilaksanakan perlu dilakukan evaluasi, ini mulai dirasakan sejak lima bulan terakhir

terhitung pada bulan November 2010. Penulis dapat mengetahui hal tersebut karena

melakukan survei langsung dan melihat daftar kunjungan pasien yang semakin

meningkat pada setiap bulannya, seperti tercantum dalam tabel 1.1 :

Tabel 1.1 Data Kunjungan Pasien Balai Pengobatan Sumber Medika pada

(5)

Sumber : Balai Pengobatan Sumber Medika

Dari tabel 1.1 dapat diketahui informasi mengenai jumlah kunjungan pasien

yang terrendah terjadi pada bulan Januari karena hanya mencapai angka 12,34%,

sedangkan jumlah kunjungan pasien terbesar terjadi pada bulan Februari karena

mencapai angka 27,15%. Karena kecenderungan jumlah pasien yang semakin

meningkat yaitu terlihat pada bulan Februari yang mencapai angka 27,15% dapat

disimpulkan bahwa jumlah kunjungan pasien rata- rata mengalami peningkatan.

Dengan meningkatnya jumlah pasien yang ditangani Balai Pengobatan

Sumber Medika pengolahan data pendaftaran dirasakan kurang baik karena masih

menggunakan pembukuan sebagai arsip sehingga mengalami kendala seperti

Bulan Jumlah Pasien Persentasi

November 240 20,43 %

Desember 255 21,70%

Januari 145 12,34%

Februari 319 27,15%

Maret 216 18,38%

(6)

kesulitan dalam pencarian data pasien terhadap pasien lama yang akan berobat ketika

pasien tersebut tidak membawa kartu berobat maka sering terjadi redudansi data

pasien, hal ini dapat mengakibatkan penumpukan data pasien. Selain itu data sejarah

kunjungan pasien lama maupun baru masih dicatat menggunakan kartu rekam medis,

dimana media penyimpanan data seperti itu mengakibatkan mudah terjadinya

kerusakan atau kehilangan data serta kartu yang menumpuk dapat menyita tempat.

Banyaknya obat pada Balai Pengobatan Sumber Medika dipengaruhi oleh

penemuan jenis-jenis obat baru serta semakin banyak obat tiruan dari satu macam

obat original. Saat ini pengelolaan data obat masih tertulis didalam sebuah buku

sehingga menyulitkan tenaga administrasi mengetahui informasi mengenai persediaan

obat dan tanggal kadarluarsa. Tenaga administrasi sering kali memberikan obat yang

memiliki tanggal kadarluarsa lebih lama dibandingkan dengan obat yang mendekati

tanggal kadarluarsa, hal ini menyebabkan adanya retur.

Untuk menunjang kelancaran sistem informasi pengobatan pasien, maka

peranan teknologi sangat penting guna memperlancar dan mempermudah jalannya

informasi. Dengan dibutuhkannya informasi tersebut perlu adanya pembuatan sistem

informasi pengobatan pasien yang memberikan kemudahan bagi tenaga administrasi

Balai Pengobatan Sumber Medika. Tidak hanya bagi tenaga administrasi Balai

Pengobatan Sumber Medika, masyarakat pun sangat berharap mendapatkan

pelayanan kesehatan yang lebih baik dan lebih cepat dalam pengobatan pasien, mulai

dari pendaftaran, pemeriksaan, pengambilan obat bermutu baik sampai pembayaran

(7)

menyempurnakan proses yang telah ada, serta dapat mempermudah kegiatan

pengelolaan data pasien, data obat kosong dan obat yang sudah kadarluarsa.

Berdasarkan uraian diatas, serta untuk meninjau lebih jauh lagi tentang sejauh

mana peranan teknologi sistem informasi yang diterapkan pada Balai Pengobatan

Sumber Medika, penulis tertarik untuk merancang sistem baru dengan judul “

SISTEM INFORMASI PENGOBATAN PASIEN PADA BALAI

PENGOBATAN SUMBER MEDIKA “ dengan harapan dapat memecahkan

masalah pengelolaan dan pengolahan data yang timbul di Balai Pengobatan tersebut.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penulis dapat mengidentifikasi masalah

yang ada pada Balai Pengobatan Sumber Medika, yaitu :

1. Seiring meningkatnya jumlah pasien berobat mengakibatkan terjadinya

redudansi data pasien akibat pasien lama yang tidak membawa kartu

berobat.

2. Hilangnya kartu rekam medis karena tersimpan dalam lemari

penyimpanan dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk

mencarinya.

3. Karena banyak nya obat yang sejenis, sehingga obat tidak terjual kepada

(8)

1.2.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah berdasarkan identifikasi masalah yang ada dapat

dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi pengobatan pasien yang sedang berjalan

pada Balai Pengobatan Sumber Medika.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi yang diusulkan penulis untuk

menunjang proses pengobatan pasien.

3. Bagaimana implementasi dari hasil perancangan sistem informasi

pengobatan pasien kedalam bentuk bahasa pemograman sehingga

menghasilkan program aplikasi berbasis database yang dapat menyimpan

data pasien, rekam medis, data obat, melakukan proses transaksi obat

serta mencetak laporan.

4. Bagaimana pengujian sistem informasi pengobatan pasien yang diusulkan

oleh penulis di Balai Pengobatan Sumber Medika.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah sebagai bahan penyusunan skripsi

dalam upaya membangun sistem informasi di bidang pelayanan kesehatan

pada Balai Pengobatan seperti pengelolaan data pasien, proses pencarian data

(9)

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dapat dicapai antara lain adalah :

1. Untuk mengetahui sistem informasi pengobatan pasien yang berjalan saat

ini di Balai Pengobatan Sumber Medika sehingga dapat diketahui

permasalahan yang ada di sistem informasi tersebut.

2. Untuk merancang sistem informasi pengobatan pasien pada Balai

Pengobatan Sumber Medika yang dapat menangani proses pendaftaran

pasien, rekam medis, transaksi obat, serta mencetak laporan.

3. Untuk mengimplementasikan hasil rancangan sistem informasi

pengobatan pasien kedalam bahasa pemograman, sehingga dihasilkan

suatu program aplikasi yang dapat mengelola data pasien, data

obat,transaksi obat.

4. Untuk melakukan pengujian program sistem informasi pengobatan pasien

apakah sistem tersebut layak untuk diterapkan pada Balai Pengobatan

Sumber Medika.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari uraian diatas, maka penulis dapat mengemukakan tentang kegunaan

penelitian yang penulis lakukan, diantaranya sebagai berikut :

1.4.1 Kegunaan Praktis

1. Bagi Penulis

Meningkatkan dan memperluas serta memanfaatkan keterampilan serta

(10)

yang dibentuk oleh mahasiswa sebagai pegangan untuk memasuki dunia

usaha yang akan datang.

2. Bagi Balai Pengobatan

Analisis sistem informasi pengobatan pasien ini dapat membantu Balai

Pengobatan bagaimana sebaiknya mengatasi kekurangan yang ada.

3. Bagi peneliti lain

Bagi peneliti lain adalah sebagai tambahan wawasan bagaimana

penerapan sistem informasi pengobatan pasien.

1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Bagi peneliti

Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dibangku kuliah ke dunia

kerja nyata.

2. Bagi pengembangan ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran dari hasil penelitian untuk mempunyai aspek yang diteliti

dengan keilmuan.

3. Bagi peneliti lain

Bagi peneliti lain dapat membantu dalam mempelajari sistem

(11)

1.5 Batasan Masalah

Sistem informasi pengelolaan data pasien Balai Pengobatan yaitu suatu sistem

yang mencatat, mengolah dan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak yang

berkepentingan (dokter, petugas Balai Pengobatan Sumber Medika, dan pasien).

Ruang lingkup dari sistem informasi ini dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut :

1. Pada bagian pemeriksaan rekam medis pada poli umum dan khitanan.

2. Sistem informasi ini mencakup pada pelayanan pendaftaran pasien datang yang

terdiri dari karyawan perusahaan dan pasien umum

3. Pada pengelolaan obat jika persediaan obat habis maka membuat daftar

permintaan obat. Jika ada obat yang sudah kadarluarsa maka akan dibuatkan

daftar obat kadarluarsa dan diberikan kepada Pimpinan Balai Pengobatan Sumber

Medika untuk divalidasi dan diretur kepada supplier. Supplier memberikan obat

pengganti dan obat yang dipesan kepada bagian administrasi Balai Pengobatan

Sumber Medika.

4. Untuk obat yang kadarluarsa hanya bisa ditukar setelah satu bulan dari tanggal

kadarluarsa.

(12)

1.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengobatan Sumber

Medika yang beralamat di Jalan Raya Batujajar No.58 telp (022) 70712059

Cimareme Padalarang Cimahi. Sedangkan jadwal penelitian dilakukan selama 4

bulan mulai dari bulan Maret sampai dengan Juni 2011.

Adapun waktu penelitiannya seperti yang terlihat pada tabel 1.2

Tabel 1.2 Waktu Penelitian

No Tahapan Kegiatan

2011

Maret April Mei Juni

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1 Pengumpulan

Kebutuhan dan Perbaikan:

a.observasi

b.wawancara

2 Mengembangkan

prototype

a.Design input/output

b.coding

c.testing

(13)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Inti dari sebuah sistem adalah adanya bagian-bagian yang saling berkaitan dan

bekerjasama untuk menghasilkan tujuan. Keberadaan dan keterkatan antar komponen

atau bagian tersebut mutlak diperlukan dalam membentuk sebuah sistem. Karena

semua sistem baik itu sistem besar yang kompleks maupun sistem kecil yang

sederhana pasti memiki subsistem yang terbentuk dari beberapa bagian atau

komponen yang saling bekerjasama.

Para ahli mengemukakan pengertian sistem seperti dibawah ini:

Menurut Abdul Kadir ( 2003 :54), Sistem adalah sekumpulan elemen yang

saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan.

Menurut Zulkifli (2001 : 27) ada beberapa definisi mengenai sistem, tetapi definisi

dari kamus Webster’s Unabridged lebih mendekati dengan keperluan. Definisi

tersebut adalah sebagai berikut : “Sistem adalah elemen-elemen yang saling

berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi”.

Dari definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan suatu

(14)

2.1.1 Karakteristik Sistem

menyangkut karakteristik sistem menurut Abdul Kadir ( 2003:54-60),

berpendapat bahwa sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Komponen –komponen (Components)

Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi , bekerja sama

membentuk kesatuan. Komponen-komponen atau elemen-elemen sistem dapat

berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem

mempunyai sifat- sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan

mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Penghubung Sistem(Sistem Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem yang lainnya. Media penghubungini memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran

(output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (inputI) untuk subsistem

yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem

dapat berinteraksi dengn subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

3. Lingkungan Luar(Environment)

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem.lingkungan bias

(15)

menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja

harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan

operasi sistem,sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga,karena

akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem

Gambar 2.1 Elemen Sistem

[Sumber : Abdul Kadir, 2002:55]

4. Batas Sistem(Boundary)

Batas (Boundary) sistem adalah pemisah antara system dan daerah di luar

sistem(lingkungan).Batas sistem menentukan konfigurasi,ruang lingkup atau

kemampuan sistem.

5. Masukan Sistem(Input)

Masukkan (Input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem

(16)

berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak.Contoh masukkan

yang berwujud adalah bahan mentah,sedangkan contoh yang tidak berwujud

adalah informasi (misalnya permintaan jasa dari pelanggan).

6. Keluaran Sistem(Output)

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan.Pada system

informasi,keluaran bisa berupa suatu informasi,saran,cetakan laporan,dan

sebagainya.

7. Pengolahan Sistem(Process)

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari

masukan menjadi keluaran yang berguna.Pada system informasi,proses dapat

berupa suatu tindakan yang bermacam-macam.Meringkas data,melakukan

perhitungan,dan mengurutkan data merupakan beberapa contoh proses.

8. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan(goal),entah hanya satu atau mungkin

banyak.Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan

sistem.Tanpa tujuan,sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.Tentu

(17)

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Menurut Abdul Kadir (2002) dalam bukunya yang berjudul ”Pengenalan

Sistem Informasi”, Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang,

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem

Fisik (Physical System)

a) Sistem Abstrak (Abstract Sistem)

Sistem Abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau

konsep.Misalnya,system teologi yang berisi gagasan tentang hubungan

manusia dan Tuhan.

b) Sistem Fisik (Physical System)

Sistem Fisik adalah system yang secara fisik dapat dilihat.Misalnya,

sistem komputer,sistem sekolah dan sistem akuntansi.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem

Buatan Manusia (Human Made System)

a) Sistem Alamiah (Natural System)

Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan

tidak dibuat oleh manusia. Contoh : Sistem tata surya.

(18)

Sistem Buatan Manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia

dan melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin. Contoh : Sistem

mobil.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Deterministik (Deterministic System)

dan Sistem Probabilistik (Probabilistic System).

a) Sistem Deterministik (Deterministic System)

Sistem Deterministik adalah suatu sistem yang operasinya dapat

diprediksi secara tepat.Misalnya,sistem komputer

b) Sistem Probabilistik (Probabilistic System)

Sistem Probabilistik adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti

karena mengandung unsur probabilitas.Misalnya,sistem arisan.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem

Terbuka (Open System)

a) Sistem Tertutup (Closed System)

Sistem Tertutup adalah sistem yang tidak tidak bertukar

materi,informasi,atau energy dengan lingkungan.Dengan kata lain,sistem

ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.

b) Sistem Terbuka (Open System)

Sistem Terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan

dan dipengaruhi oleh lingkungan.Ciri-cirinya,sistem menerima masukan

(19)

2.2 Konsep Dasar Informasi

2.2.1 Pengertian Informasi

Informasi merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu sistem untuk

pengambilan suatu keputusan. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari

pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi

penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang

digunakan untuk pengambilan keputusan.

Menurut Zulkifli (2001 : 2) “Informasi adalah data yang sudah diolah,

dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu”.

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk

tunggal atau dara-idem. data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu

kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat

yang tertentu.

Menurut Zulkifli (2001 : 83) “Data adalah fakta yang terjadi karena

adanya kegiatan organisasi yang terjadi pada lini transaksi, manajemen lini

bawah, lini tengah, dan lini atas”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa data merupakan suatu bahan

mentah yang akan diolah melalui proses tertentu sehingga dapat dijadikan suatu

(20)

2.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of infomation) tergantung dari tiga hal,

yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktunya (timeliness) dan relevan

(relevance). Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau

menyesatkan. Dalam penyampaiannya tidak ada keterlambatan, apabila terlambat

akan mempengaruhi tehadap nilai tersebut. Sesuai dengan kebutuhan yang menerima

sehingga informasi tersebut memiliki manfaat bagi pemakai.

2.3 Definisi Sistem Informasi

Menurut Zulkifli (2001 : 4) “Sistem informasi, yaitu suatu rangkaian informasi

yang di dalamnya terdapat bagian-bagian yang berhubungan dan saling

berketergantungan satu sama lain, mulai dari bagian besar ke bagian yang lebih kecil,

yaitu dari sub, subsub, subsubsub, dan seterusnya sampai yang

terkecil”.

Menurut Hall ( 2001 :11) Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur

formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informal, dan didistribusikan

kepada pemakai.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah

kumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu

komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi

(21)

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Adapun komponen – komponen utama sebuah sistem informasi :

1. Perangkat Keras (Hardware)

Mencakup peranti-peranti fisik seperti computer dan printer.

2. Perangkat Lunak (Software atau Program)

Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat

memproses data.

3. Prosedur

Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan

pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

4. Basia Data(database)

Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan

penyimpanan data.

5. Pemakai

Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan system

(22)

6. Jaringan Komputer dan komunikasi data.

Sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara

bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Dari keenam komponen diatas harus ada bersama-sama dan membentuk satu

kesatuan. Jika suatu atau lebih komponen tersebut tidak ada maka sistem

informasi tidak bias menjalankan fungsinya, yaitu pengolahan data yang

menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan.

2.4. Metode Pengembangan Sistem

2.4.1. Metode Prototype

Prototyping paradigma dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang

dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari perangkat

lunak, mengidentifikasian segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar

dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan “perancangan

kilat”. Perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak

tersebut yang akan nampak bagi pemakai(contohnya pendekatan input dan format

output). Perancangan kilat membawa kepada konstruksi sebuah prototype. Prototype

tersebut dievaluasi oleh pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan

pengembangan perangkat lunak. Iterasi terjadi pada saat prototype disetel untuk

memenuhi kebutuhan pemakai dan pada saat yang sama memungkinkan pengembang

(23)

2.4.2. Metode Incremental

Model incremental (Incremental waterfall model) merupakan perbaikan dari

model waterfall dan sebagai standar pendekatan top-down. Ide dasar dari model ini

adalah membangun software secara meningkat (incremental) berdasarkan

kemampuan fungsional. Model incremental ini diaplikasikan pada sistem pakar

dengan penambahan rules yang mengakibatkan bertambahnya kemampuan funsional

sistem. Keuntungan dari model ini adalah bahwa penambahan kemampuan fungsional

akan lebih mudah diuji, diverifikasi, dan divalidasi dan dapat menurunkan biaya yang

dikelurkan untuk memperbaiki sistem. Model incremental merupakan model

continous rapid prototype dengan durasi yang diperpanjang hingga akhir proses

pengembangan. Pada model prototype biasa, prototype hanya dibuat pada tahap awal

untuk mendapatkan kebutuhan user.

2.5. Metode Pendekatan Sistem

25.1. Pendekatan Terstruktur

Pendekatan terstruktur memerlukan prosedur dan pendataan yang baku dan

jelas atau paling tidak memerlukan metodologi yang akan dipakai dalam

mengembangkan sistem informasi. Struktur dapat menentukan perintah serta dapat

meningkatkan kemampuan pemahaman terhadap sistem yang rumit. Oleh karena itu

(24)

1. Alat Bantu

1)Diagram Alir (Flow Map)

Flow Map merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara

keseluruhan dari sistem. Bagan Flow Map ini berfungsi untuk menjelaskan

tentang urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem yang

menggambarkan aliran data atau dokumen dari satu entitas ke entitas yang

lainnya. Dalam pembuatan Flow Map tidak ada rumus atau kaidah baku yang

bersifat mutlak, karena Flow Map merupakan gambaran hasil pemikiran

dalam menganalisa suatu masalah dengan komputer, sehingga Flow Map yang

dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan pemrogram lainnya

2)Diagram Konteks (Context Diagram)

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu system. Diagram konteks merupakan

level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke system atau

output dari sistem. Ia akan member gambaran tentang keseluruhan sistem.

Sistem dibatasi oleh boundary ( dapat digunakan dengan garis putus). Dalam

diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram

konteks.

3)DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang

memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan system sebagai

(25)

data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga

dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur

kerja, atau model fungsi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering

digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih

penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan

kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan

hanya pada fungsi sistem.

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada

alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran

analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh

profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

4)Kamus Data (Data Dictionaries)

Menurut Al Bahra (2006:176) Kamus Data atau Sistem Data Dictionaries

merupakan katalog fakta tentang data kebutuhan-kebutuhan informasi dari

suatu sistem informasi. Dengan adanya kamus data analisis sistem dapat

mendefinisikan data yang mengalir ke dalam sistem dengan lengkap. Selain

itu pada tahap analisis sistem kamus data digunakan sebagai alat komunikasi

antara analisis sistem dengan pemakai system tentang data yang mengalir ke

(26)

Pada tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk

merancang input, merancang laporan-laporan dan data yang lainnya. Sehingga

untuk dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatat,

maka kamus data harus memuat hal-hal seperti nama arus data, alias, arus data

penjelasan serta item datanya.

Selain itu juga kamus data berfungsi membantu perilaku sistem untuk

mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data

yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan

penganalisis system mempunyai dasar pengertian yang sama tentang

masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.

2.5.2. Pendekatan Berorientasi Objek

Pada desain berorientasi objek, fungsi data merupakan satu kesatuan.

Gabungan antar keduanya menghasilkan objek-objek yang aktif yang mampu

melakukan satu aktifitas tertentu. Konsep dasar yang dimiliki desain berorientasi

objek adalah abstraksi data, penurunan(inheritance), dan polimorfisme.

Objek merupakan suatu perwujudan (abstraksi) dari manusia atau benda yang

mempunyai siklus hidup.

1.Kelas

(27)

prosedural yang diperlukan untuk menggambarkan isi dan tingkah laku berbagai

entitas. Kelas juga merupakan deskripsi tergeneralisir (misl template, pola, cetak biru)

yang menggambarkan kumpulan objek yang sama.

2. Objek

Objek digambarkan sebagai benda, orang, tempat dan sebagainya yang ada di dunia

nyata yang penting bagi suatu aplikasi. Objek mempunyai atribut dan metoda .

3. Atribut

Atribut menggambarkan data yang dapat memberikan informasi kelas atau objek

dimana atribut tersebut berada.

4. Metoda/Servis/Operator

Metoda adalah prosedur atau fungsi yang tergabumh dalam objek bersama dengan

atribut. Metode ini digunakan untuk pengaksesan terhadap data yang terdapat dalam

objek tersebut.

5. Message

Message adalah alat komunikasi antar objek. Hubungan antar objek ditentukan oleh

problem domain dan tanggung jawab sistem.

6. Event

Event adalah suatu kejadian pada waktu yang terbatas yang menggambarkan

rangsangan (stimulus) dari luar sistem.

7. State

State adalah abstraksi dari nilai atribut dan link dalam sebuah objek. State merupakan

(28)

8.Skenario

Skenario adalah urutan event yang terjadi sepanjang eksekusi sistem.

Karakteristik-karakteristik yang terdapat dalam metode pengembangan sistem

berorientasi objek adalah:

Encapsulation

Encapsulation merupakan dasar untuk membatasi ruang lingkup program

terhadap data yang diproses. Data dan prosedur dikemas dalam suatu objek

sehingga prosedur lain dari luar tidak dapat mengaksesnya. Data akan terlindungi

dari prosedur atau o

Inheritance

Inheritance (pewarisan) adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari

objek akan mewarisi data/atribut dan metode dari induknya langsung. Suatu kelas

dapat ditentukan secar umum, kemudian ditentukan secara spesifik menjadi

subkelas. Setiap subkelas mempunyai hubungan atau mewarisi semua sifat yang

dimiliki kelas induknya dan ditambah dengan sifat nik yang dimilikinya.

Polymorphism

Polymorphism menyatakan bahwa sesuatu yang sama dapat mempunyai

bentuk dan perilaku berbeda. Polimorfisme juga menyatakan bahwa operasi yang

(29)

2.6. Kasus Yang Dianalisis

Kasus yang dianalisis dalam hal ini adalah yang berhubungan dengan tema

yaitu tentang sistem informasi pelayanan kesehatan pada Puskesmas.Dimana hal-hal

tersebut mencakup pengertian Balai Pengobatan dan Rekam Medis. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat dibawah ini.

2.6.1. Pengertian Balai Pengobatan

Balai Pengobatan adalah tempat penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar

minimal kuratif, prepentif dan promotif dengan penanggung jawabnya seorang dokter

umum dan pelaksanaan harian adalah dokter/ tenaga keperawatan minimal D3

Keperawatan (Akper)

[http://www.bpmp-indramayu.or.id/25 juni 20

2.6.2. Pengertian Rekam Medis

Menurut PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud

rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas

pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan

pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Catatan merupakan tulisan-tulisan

yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan

kepada pasien dalam rangka palayanan kesehatan.

(30)

2.7 Arsitektur Aplikasi

2.7.1 Pengertian jaringan computer

Menurut Budhi Irawan (2005:5) Jaringan Komputer adalah sebuah system

yang terdiri atas computer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja

bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang bersama-sama. Adapun jenis – jenis jaringan

komputer yaitu :

1) Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah

gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN

seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan

workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai

bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2) Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang

berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan

LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya

berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan

pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan

(31)

3) Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang

luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari

kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program

(aplikasi) pemakai.

4) Internet

Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan

perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung

ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang

terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan

antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk

melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna

melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik

perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang

terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.

5) Jaringan Tanpa Kabel

Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak

bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang

ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada

diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan

karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat

(32)

satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan

dengan jaringan yang menggunakan kabel.

2.7.2 Topologi Jaringan Komputer

Menurut Budhi Irawan (2005:25) Topologi secara fisik dari suatu jaringan

local adalah merujuk kepada konfigurasi kabel,computer,dan perangkat lainnya.

Adapun bentuk dari topologi fisik dari jaringan komputer adalah sebagai

berikut :

1. Topologi Linear Bus

Topologi bus terlihat pada skema di atas. Terdapat keuntungan dan kerugian dari

tipe ini yaitu:

Keuntungan:

 Hemat kabel

 Layout kabel sederhana

 Mudah dikembangkan

Kerugian:

 Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil

 Kepadatan lalu lintas

 Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.

(33)

Gambar 2.2 Topologi Linear Bus

[ Sumber : Budhi Irawan,2005:26]

2. Topologi TokenRING

Topologi TokenRING terlihat pada skema di atas. Metode token-ring (sering

disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring

(lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan

disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap

informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya

atau bukan. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:

Keuntungan :

 Hemat kabel

Kerugian:

 Peka kesalahan

(34)

Gambar 2.3 Topologi TokenRing

[Sumber : Budhi Irawan,2005:28]

3. Topologi STAR

Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan

data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat

dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder

atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap

client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut

tanpa menunggu perintah dari server. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe

ini yaitu:

Keuntungan:

(35)

 Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian

jaringan lain

 Kontrol terpusat

 Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan

 Kemudahaan pengelolaan jaringan

Kerugian:

 Boros kabel

 Perlu penanganan khusus

 Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

Gambar 2.4 Topologi Star

[ Sumber : Budhi Irawan,2005:27]

2.8 Client-server

Menurut Budhi Irawan (2005:30).Model Hubungan Client Server

(36)

dua dedicated file server.Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan

system,memungkinkan untuk mengakses sumber daya,dan meyediakan

keamanan.Workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada

pada file server.Model hubungan ini menyediakan mekanisme untuk

mengintegrasikan seluruh komponen yang ada di jaingan dan memungkinkan banyak

pengguna secara bersama-sama memakai sumber daya pada file server.

file server

Gambar 2. 5 Sistem Jaringan Client Server

[Sumber : Budhi Irawan ,2005:30 ]

Kelebihan Model hubungan Client server :

1) Terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server).

2) Skalabilitas.

3) Fleksibel.

(37)

5) Keseluruhan komponen (client/network/server) dapat bekerja bersama.

Kekurangan model hubungan Client Server :

1) Mahal

2) Membutuhkan investasi untuk dedicated file server.

3) Perbaikan (Jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar

system berjalan secara efisien).

4) Berketergantungan.

5) Ketika server jatuh,mengakibatkan keseluruhan operasi pada network akan

jatuh pula.

2.9 Sekilas tentang visual basic 6.0

Visual Basic pada dasarnya adalah sebuah bahasa pemrograman komputer.

Bahasa pemrograman adalah perintahperintah atau instruksi yang dimengerti oleh

komputer untuk melakukan tugastugas tertentu. Visual Basic kini seakan-akan

menjadi kiblat bagi para Software Developer, dan menjadi salah satu bahasa yang

wajib dipelajari oleh berbagai kalangan. Visual Basic (yang sering juga disebut

dengan VB) selain disebut sebagai sebuah bahasa pemrograman, juga sering disebut

sebagai sarana (Tool) untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasiskan

Windows. Beberapa kemampuan atau manfaat dari Visual Basic diantaranya seperti:

1) Untuk membuat program aplikasi berbasis Windows.

2) Untuk membuat objek-objek pembantu program seperti misalnya control

(38)

3) Menguji program (Debugging) dan menghasilkan program akhir

4) berakhiran EXE yang bersifat executeble, atau dapat langsung dijalankan.

Jadi Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemrograman yang cukup

populer dan sangat mudah untuk dipelajari. Kita dapat membuat bahasa pemrograman

dengan aplikasi GUI (Graphical User Interface) atau pemrograman yang

memungkinkan pemakai komputer berkomunikasi dengan computer tersebut.

Gambar 2.6 Lingkungan Microsoft Visual Basic 6.0

[Sumber: http://www.visualbasicindonesia.com/sejarah-visual-basic/ 6 Maret

(39)

2.10 Sekilas tentang SQL Server

Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak Relation Database

Management System (RDBMS) yang handal. Di desain untuk mendukung proses

transaksi yang besar seperti order online, inventory, akuntansi atau manufaktur.

Microsoft SQL Server 2000 dapat dijalankan pada NT 4.0 Server atau Microsoft

Windows 2000 Server, selain itu dapat pula di install pada personal desktop di

Windows 2000 Profesional dan Windows Millenium.

Sistem akan dipergunakan oleh beberapa komputer (client-server) maka

database yang dibangun adalah merupakan database yang berfungsi untuk menunjang

hal tersebut, untuk itu dalam penulisan ini dipakai database Microsoft SQL Server

2000, selain itu database ini juga compatible dengan bahasa pemrograman Visual

Basic yang digunakan.

Secara teoritis, program SQL yang sudah terinstal pada komputer dapat

menampung 32.767 database dan terdapat lebih dari 2 billion object. Kelebihan

Microsoft SQL Server 2000 dalam pembuatan database adalah sebagai berikut :

1) Mempunyai transaction log tersendiri dan mengatur transaksi dalam database.

2) Data dapat berkisar antara 1 MB sampai 1.048.516 MB.

3) Dapat menambah ukuran data secara manual atau otomatis.

4) Dapat diset sesuai dengan keinginan, misal sebuah database hanya dapat dibaca

(40)

5) Mendukung Web Database melalui IIS.

[http://id.wikipedia.org /Microsoft_SQL_Server/6 Maret 2011]

2.11 Sekilas Tentang Crystal Report

Crystal Reports dirancang untuk membuat laporan yang dapat digunakan

dengan bahasa pemrograman berbasis Windows, seperti Borland Delphi, Visual

Basic, Visual C/C++, dan Visual Interdev.

Ada beberapa kelebihan dari Crystal Reports ini adalah :

1) Dari segi pembuatan laporan, tidak terlalu rumit yang memungkinkan para

programmer pemula sekalipun dapat membuat laporan yang sederhana tanpa

melibatkan banyak kode pemrograman.

2) Integrasi dengan bahasa-bahasa pemrograman lain yang memungkinkan dapat

digunakan oleh banyak programmer dengan masing-masing keahlian.

3) Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format-format populer seperti

Microsoft Word, Excel, Access, Adobe Acrobat Reader, HTML dan

(41)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Balai Pengobatan Sumber

Medika yaitu suatu Yayasan yang bergerak dalam bidang kesehatan masyarakat, yang

bertempat di jalan Raya Batujajar Cimareme – Padalarang .

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Balai Pengobatan merupakan andalan bagi sebagian anggota masyarakat demi

memperoleh pelayanan kesehatan yang terjangkau dan nyaman, karenanya amat

layak jika masyarakat menaruh harapan besar terhadap upaya pelayanan kesehatan

yang semakin hari semakin baik.

Dengan pelayanan yang baik tentunya akan meningkatkan kepercayaan terhadap

kinerja balai pengobatan itu sendiri. Bertekad untuk mewujudkannya Balai

Pengobatan Sumber Medika didirikan di Kabupaten Bandung tahun 2005, dibawah

(42)

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Berperan aktif dalam pembinaan, pelayanan dan pemeriksaan kesehatan demi

terciptanya masyarakat yang sehat dan berprodukivitas inggi, dengan memberikan

pelayanan kesehatan secara optimal dan berkesinambungan.

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan suau jaringan dari semua unsure pelaksanaan

kegiatan perusahaan yang menunjukan hubungan kerja yang resmi antara hubungan

fungsi-fungsi organisasi dan orang-orang yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi

itu untuk mencapai tujuan yang telah diterapkan sebelumnya.

Berikut ini adalah Struktur Organisasi pada Balai Pengobatan Sumber

Medika.

Gambar 3.1 Struktur organisasi pada Balai Pengobatan Sumber Medika

(Sumber: Balai Pengobatan Sumber Medika)

PENANGGUNGJAWAB BALAI PENGOBATAN

DOKTER PELAKSANAAN HARIAN

PIMPINAN BALAI PENGOBATAN

PEMASARAN & PENGEMBANGAN

USAHA

BAGIAN PENGADAAN

ASISTEN APOTEKER

(43)

3.1.4 Deskripsi Tugas

1. Penanggungjawab Balai Pengobatan

Bertanggungjawab atas semua kegiatan yang dikerjakan oleh Balai

Pengobatan Sumber Medika

2. Dokter harian

Memeriksa setiap pasien yang datang untuk berobat

3. Pimpinan Balai Pengobatan

Mengawasi jalannya kegiatan pengobatan pada Balai Pengobatan Sumber

Medika

4. Pemasaran & Pengembangan Usaha

Melakukan kegiatan yang bias membuat Balai Pengobatan Sumber Medika

lebih terkenal di masyarakat sehingga mereka tidak hanya datang untuk

berobat sekali saja.

5. Asisten Apoteker

(44)

6. Bagian Pengadaan

Bertugas untuk menyediakan barang-barang medis yang dibutuhkan oleh

Balai pengobatan Sumber Medika

7. Rekam Medis

Mencatat identitas pasien dan meresume segala aktifitas yang dilakakukan

pasien pada Balai Pengobatan Sumber Medika seperti catatan diagnosa,

terapi dan alergi obat.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif yang mengkhususkan pada studi kasus. Di dalam studi kasus ini data yang

diperoleh akan diolah, dianalisis, dan diproses lebih lanjut dengan dasar-dasar teori

dipelajari, sehingga diperoleh simpulan.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang penulis gunakan ini termasuk kedalam penelitian yang

bersifat deskriptif . Metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat

gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak

mengadakan akumulasi data dasar belaka.

Ciri-ciri metode deskriptif, antara lain : membuat gambaran atau kejadian,

(45)

mendapatkan makna dan mengumpulkan data. Dan teknik pengumpulan data dengan

schedule questionnaire ataupun interview guide.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Penulis melakukan penelitian untuk mendapatkan data mengenai objek yang

akan diteliti, jenis data tersebut dikelompokan kedalam dua yaitu primer dan

sekunder sedangkan metode pengumpulan data yang penulis lakukan dengan cara

deskriptif.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

1. Wawancara (Interview) yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui

tatap muka dan wawancara antara pengumpul data (pencatat) dengan responden.

Wawancara baik secara langsung maupun menggunakan daftar pertanyaan. Yaitu

dengan cara melakukan Tanya jawab di Balai Pengobatan Sumber Medika dengan

bagian yang terkait yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi diantaranya

ialah : bagian administrasi, tenaga medis dan pimpinan Balai Pengobatan Sumber

Medika.

2. Teknik observasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengamati secara langsung mengenai objek yang akan diteliti serta melalui

pengamatan langsung di Balai Pengobatan Sumber Medika pada bagian-bagian

yang terlibat dalam sistem yaitu pada bagian administrasi guna memperoleh

(46)

data-data atau file yang diperlukan, dokumen-dokumen yang digunakan serta kendala

yang dihadapi yang berhubungan dengan tema yang akan dibahas.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan cara mempelajari data yang

telah tersedia atau dikumpulkan atau diberikan oleh pihak yang bersangkutan ( Balai

Pengobatan Sumber Medika ) kepada penulis.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem digunakan untuk memenuhi

kebutuhan pengembangan sistem sehingga sistem yang dihasilkan akan sesuai dengan

yang diharapkan.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Objek penelitian disini adalah Balai Pengobatan Sumber Medika Metode

pendekatan sistem yang akan digunakan adalah analisis dan perancangan terstruktur,

karena penyusunan laporan dan pembuatan program aplikasi akan didasarkan pada

data-data yang diperoleh dari objek penelitian yaitu Balai Pengobatan Sumber

Medika Cimareme. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang sulit di dalam

organisasi tersebut dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk

dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang

baik, cepat, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan

(47)

Metode ini menggunakan alat pemodelan untuk menganalisis sistem di Balai

Pengobatan Sumber Medika berupa Flowmap, Diagram Konteks, Diagram Alir Data,

Kamus Data, Diagram Hubungan Entitas dan Normalisasi.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Menurut Roger S.Pressman (2007 : 40) dalam buku rekayasa perangkat lunak

yang menyatakan bahwa prototyping paradigm dimulai dengan pengumpulan

kebutuhan. Pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif

keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasian segala kebutuhan yang

diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan

kemudian dilakukan “perancangan kilat”. Perancangan kilat berfokus pada penyajian

dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi

pemakai(contohnya pendekatan input dan format output). Perancangan kilat

membawa kepada konstruksi sebuah prototype. Prototype tersebut dievaluasi oleh

pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak.

Iterasi terjadi pada saat prototype disetel untuk memenuhi kebutuhan pemakai dan

pada saat yang sama memungkinkan pengembang untuk secara lebih baik memehami

apa yang harus dilakukannya.

Didalam pengembangan sistem paradigma yang digunakan oleh penulis adalah

(48)

Gambar 3.2 Prototype

(sumber : http://riahandayani06720025.wordpress.com/ -pemodelan pengembangan-

sistem/ 15/04/2011)

Alasan penulis mengambil paradigma prototype dikarenakan dapat

menghemat waktu dalam pembuatan aplikasi, user dapat dengan mudah menerapkan

aplikasi karena aplikasi dirancang sesuai dengan kebutuhan user. Dan jika saat

mengevaluasi sistem, aplikasi belum layak dengan kebutuhan, pengembang tidak

harus menganalisis dari tahap awal.

Berikut ini akan diuraikan tahapan-tahapan pengembangan perangkat lunak

dengan menggunakan metode prototyping diantaranya yaitu

1. Pengumpulan kebutuhan

Pihak Balai Pengobatan Sumber Medika (User) dan pengembang

bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan

(49)

2. Membangun prototyping

Membangun prototype dengan membuat perancangan sementara yang

berfokus pada penyajian kepada pihak Balai Pengobatan Sumber

Medika(user) (misalnya dengan membuat database,input dan format output)

isehingga menghasilkan sebagian tampilan sistem yang diinginkan.

3. Evaluasi prototyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pihak Balai Pengobatan Sumber Medika apakah

prototype yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pihak Balai

Pengobatan Sumber Medika Cimareme (user). Jika sudah sesuai maka

langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangi

langkah 1,2, dan 3

4. Mengkodean sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah ada disepakati diterjemahkan ke

dalam bahasa pemograman yang sesuai, disini penulis mnggunakan bahasa

Visual Basic 6.0.

5. Menguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus

(50)

6. Evaluasi sistem

Pihak Balai Pengobatan Sumber Medika mengevaluasi apakah sistem yang

sudah jadi sesuai dengan diharapkan. Jika ya, langkah 7 dilakukan. Jika tidak

ulangi langkah 4 dan 5

7. Menggunakan sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pihak Balai Pengobatan

Sumber Medika siap untuk digunakan.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Perancangan disini adalah kegiatan untuk menemukan dan mengembangkan

masukan – masukan yang baru, kumpulan-kumpulan dari file- file, metode-metode,

prosedur dan keluaran pemprosesan suatu data agar tujuan dari suatu organisasi dapat

tercapai.

Untuk merancang sistem diperlukan suatu alat bantu yang dalam hal ini penyusun

menggunakan alat bantu nya yaitu

1)Diagram Alir (Flow Map)

Flow Map merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara

keseluruhan dari sistem. Bagan Flow Map ini berfungsi untuk menjelaskan

tentang urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem yang

menggambarkan aliran data atau dokumen dari satu entitas ke entitas yang

(51)

bersifat mutlak, karena Flow Map merupakan gambaran hasil pemikiran

dalam menganalisa suatu masalah dengan komputer, sehingga Flow Map yang

dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan pemrogram

lainnya.

2)Diagram Konteks (Context Diagram)

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan

level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke system atau

output dari sistem. Ia akan member gambaran tentang keseluruhan sistem.

Sistem dibatasi oleh boundary ( dapat digunakan dengan garis putus). Dalam

diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram

konteks.

3)DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang

memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan system sebagai

suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur

data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga

dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur

kerja, atau model fungsi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering

(52)

penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan

kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan

hanya pada fungsi sistem.

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada

alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran

analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh

profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

4)Kamus Data (Data Dictionaries)

Menurut Al Bahra (2006:176) Kamus Data atau Sistem Data Dictionaries

merupakan katalog fakta tentang data kebutuhan-kebutuhan informasi dari

suatu sistem informasi. Dengan adanya kamus data analisis sistem dapat

mendefinisikan data yang mengalir ke dalam sistem dengan lengkap. Selain

itu pada tahap analisis sistem kamus data digunakan sebagai alat komunikasi

antara analisis sistem dengan pemakai system tentang data yang mengalir ke

dalam sistem tersebut.

Pada tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk

merancang input, merancang laporan-laporan dan data yang lainnya. Sehingga

untuk dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatat,

maka kamus data harus memuat hal-hal seperti nama arus data, alias, arus data

(53)

Selain itu juga kamus data berfungsi membantu perilaku sistem untuk

mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data

yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan

penganalisis system mempunyai dasar pengertian yang sama tentang

masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.

5)Perancangan Basis Data

Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam

tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi.

Tujuan dari normalisasi

1. Untuk menghilangkan kerangkapan data

2. Untuk mengurangi kompleksitas

3. Untuk mempermudah pemodifikasian data

a. Proses Normalisasi

1. Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan

persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.

2. Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu,maka

tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih

(54)

b. Entity Relation Diagram

ERD merupakan suatu model data yang dikembangkan berdasarkan objek,

mudah dimengerti serta memiliki simbol-simbol sederhana yang dapat

mewakili data secara keseluruhan. ERD juga dapat digunakan untuk

memperjelas hubungan antara data dalam basis data kepada pemakai

secara logika. Disamping itu juga ERD menerangkan entitas apa saja yang

terlibat dan menunjukkan hubungan antara entitas tersebut atau hubungan

antar atribut atau antar atribut dengan entitas. ERD digambarkan dalam

bentuk diagram dengan menggunakan simbolsimbol, untuk lebih jelasnya

adalah sebagai berikut :

1. Entitas (Entity)

Entitas menunjukkan objek-objek dasar yang terkait didalam suatu

sistem. Serta setiap entitas pasti memiliki atribut yang

mendeskripsikan karakteristik (properti) dari entitas tersebut. Bentuk

dari entitas itu sendiri adalah dinyatakan dengan simbol Persegi

Panjang.

2. Hubungan (Relasi)

Relasi mendefinisikan hubungan antara dua buah entitas, dimana

kedua buah entitas tersebut perlu disimpan dalam basis data. Relasi

tersebut menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas

yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Bentuk dari relasi

(55)

3. Atribut

Atribut sering disebut dengan properti, karena keterangan-keterangan

yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan sebagai basis

data. Selain itu atribut berfungsi sebagai penjelas sebuah entitas.

Bentuk dari atribut dinyatakan dalam bentuk Simbol Ellips.

c. Tabel Relasi

Merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan tabel yang

lainnya,yang berfungsi untuk mengatur operasi suatu database. Hubungan

yang dapat dibentuk dapat mencakupi 3 (tiga) macam hubungan yaitu :

1. One-To-One (1 – 1)

Mempunyai pengertian “Setiap baris data pada tabel pertama

dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabel ke dua”.

2. One-To-Many (1 –N )

Mempunyai pengertian “Setiap baris data dari tabel pertama dapat

dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel ke dua “.

3. Many-To-Many ( N–N )

Mempunyai pengertian “Satu baris atau lebih data pada tabel pertama

(56)

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian perangkat lunak (software) adalah elemen kritis dari jaminan

kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain,

dan pengkodean.

Pengujian software dapat dilakukan dengan white box dan black box.

Pengujian software yang digunakan penulis adalah black box testing.

Black box testing atau pengujian black box adalah pengujian aspek

fundamental sistem tanpa memperlihatkan stuktur logika internal perangkat lunak.

Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan

benar. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan

pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibandingkan, dieksekusi pada perangkat

lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan

yang diharapkan.

Pengujian Black Box merupakan pendekatan komplementer dari teknik white

box, karena pengujian Black Box diharapkan mampu mengungkap kelas kesalahan

yang lebih luas dibandingkan teknik White Box. Pengujian Black Box berfokus pada

pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian

(57)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Analisis sistem memberikan gambaran tentang sistem yang sedang

berjalan. Kelebihan dan kelemahan sistem tersebut dapat diketahui dan

diidentifikasi sehingga dalam membangun perangkat lunak menjadi lebih mudah.

Dari analisis maka akan ditemukan beberapa data dan fakta yang akan dijadikan

bahan uji dan analisis menuju pengembangan dan penerapan sebuah aplikasi

sistem yang akan diusulkan.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen digunakan untuk menganalisis dokumen-dokumen yang

digunakan dalam sistem yang sedang berjalan pada Balai Pengobatan Sumber

Medika adalah sebagai berikut :

1. Kartu identitas, Data pasien, Kartu berobat, Kartu Rekam medis.

2. Data registrasi, Resep, Nota pembayaran, Laporan keuangan, Laporan

kunjungan pasien.

3. Data obat, Daftar obat tersedia, daftar obat kosong, daftar obat kadarluarsa,

(58)

Untuk semua rincian masing-masing dokumen dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Analisis Dokumen

No. Nama Dokumen Uraian

1. Data Identitas Fungsi : Mengetahui data pribadi pasien saat

melakukan pendaftaran.

Sumber : Pasien

Distribusi : Bag.Administrasi

Rangkap : 1 (satu)

Item data : Nik, nama, alamat, tempat_tgl_lahir,

jenis_kelamin, agama, pekerjaan

2. Data Pasien Fungsi : Mengetahui data lengkap pasien

Sumber : Pasien

Distribusi : B.administrasi

Rangkap : 1 (satu)

Item data : No_rm, nama_pasien, alamat,

jenis_kelamin, jenis_pasien, umur,

(59)

Tabel 4.1 Analisis Dokumen( Lanjutan)

No. Nama Dokumen Uraian

3. Kartu Berobat Fungsi

Sumber

: Mengetahui pasien yang sudah

menda

Pasien

Distribusi : Bag.Administrasi

Rangkap : 1(satu)

Item data : No_rm, nama_pasien,umur,

alamat_pasien.

4. Daftar Obat tersedia Fungsi : Mengetahui data obat yang ada

Sumber : Bag.Administrasi

Distribusi : B.administrasi

Rangkap : 1 (satu)

Item data : Id_obat, nama_obat,jenis_obat ,

(60)

Tabel 4.1 Analisis Dokumen( Lanjutan)

No. Nama Dokumen Uraian

5. Daftar Obat

Kadarluarsa

Fungsi : Mengetahui data tentang obat

kadarluarsa

Sumber : Bag.Administrasi

Distribusi : Bag.Administrasi

Rangkap : 1 (satu)

Item data : id_obat, nama_obat, jenis_obat,

tanggal_kadarluarsa.

6. Form Pemesanan

Obat

Fungsi : Mengisi data pemesanan obat

Sumber : Bag.Administrasi

Distribusi : Pimpinan Balai Pengobatan

Rangkap : 2 (dua)

Item data : id_obat, nama_obat,jenis_obat,

(61)

Tabel 4.1 Analisis Dokumen( Lanjutan)

No. Nama Dokumen Uraian

7. Kartu Rekam Medis Fungsi : Mengetahui diagnosa penyakit

pasien

Sumber : Bag.Administrasi

Distribusi : Dokter

Rangkap : 1 (satu)

Item data : No_rm, nama_pasien, umur,

pekerjaan, tanggal_berobat,keluhan,

diagnosa, terapi.

8. Data Registrasi Fungsi : Mengetahui jumlah pasien yang

berobat

Sumber : Bag.Administrasi

Distribusi : Bag. Administrasi

Rangkap : 1 (satu)

Item data : No_registrasi, tanggal, no_rm,

nama_pasien, umur,jenis_kelamin,

(62)

Tabel 4.1 Analisis Dokumen( Lanjutan)

No. Nama Dokumen Uraian

9. Data Obat Fungsi

Sumber

:

:

Mengetahui data obat

Bag.Administrasi

Distribusi : Bag.Administrasi

Rangkap : 1 (satu)

Item data : id_obat, nama_obat, jenis_obat,

harga_beli, harga_jual, jumlah_obat, dosis, tanggal_kadarluarsa.

10. Daftar Obat Kosong Fungsi : Mengetahui data obat yang kosong.

Sumber : Bag.administrasi

Distribusi : Bag.Administrasi

Rangkap : 1(satu)

Gambar

Gambar 2.2 Topologi Linear Bus
Gambar 2.3 Topologi TokenRing
Gambar 4.17 DFD Level 2 Proses 5 SI Pengobatan Pasien yang diusulkan
Gambar 4.18 DFD Level 3 Proses 2.1 SI Pengobatan Pasien yang diusulkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Alamat: Kampus Karangmalang, Yo gyakarla

Penerapan sistem komputerisasi yang dilakukan di Pondok Pesantren Al-Halim Garut guna mempermudah pekerjaan walisanri yakni dengan membangun perangkat lunak laporan

[r]

Mahasiswa mampu melakukan analisa perancangan perusahaan ditinjau dari hukum, sosial dan budaya. Konsep perancangan perusahaan &

Pengetahuan yang dmlk seseorang dpengaruh oleh berbaga hal 5 , yatu: 1) Penddkan.Tngkat.. penddkan seseorang akan membantu orang tersebut untuk lebh mudah menangkap

Pasal 16 ayat (3) Deklarasi Umum tentang Hak Asasi Manusia (DUHAM) menentukan bahwa keluarga adalah kesatuan alamiah dan mendasar dari masyarakat dan berhak atas

1) Acara Aanwidzing (Penjelasan Lapangan) dilakukan oleh para peserta lelang, Tim Teknis (aanwidzer) dan Panitia Pengadaan Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi Kegiatan

Puji Syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya pada Tuhan Yesus Kristus atas Kasih Karunia dan Anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul