• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Dan Perancangan Dial-In Callback Server Menggunakan Windows Server 2003

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Dan Perancangan Dial-In Callback Server Menggunakan Windows Server 2003"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN DIAL-IN CALLBACK SERVER

MENGGUNAKAN WINDOWS SERVER 2003

SKRIPSI

MUHAMMAD ARIF SIREGAR

041401046

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ANALISIS DAN PERANCANGAN DIAL-IN CALLBACK SERVER MENGGUNAKAN WINDOWS SERVER 2003

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Komputer

MUHAMMAD ARIF SIREGAR

041401046

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

PERSETUJUAN

Judul : ANALISIS DAN PERANCANGAN DIAL-IN

CALLBACK SERVER MENGGUNAKAN WINDOWS SERVER 2003

Kategori : SKRIPSI

Nama : MUHAMMAD ARIF SIREGAR

Nomor Induk Mahasiswa : 041401046

Program Studi : SARJANA (S1) ILMU KOMPUTER

Departemen : ILMU KOMPUTER

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Maret 2010

Komisi Pembimbing :

Pembimbing 2 Pembimbing 1

Syahriol Sitorus, S.Si, MIT Dr. Tulus M.Si

NIP. 197510082008011011 NIP. 196209011988031002

Diketahui/Disetujui oleh

Program Studi S1 Ilmu Komputer Ketua,

(4)

PERNYATAAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN DIAL-IN CALLBACK SERVER MENGGUNAKAN WINDOWS SERVER 2003

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, April 2010

(5)

PENGHARGAAN

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan ridho-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini, sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer, Program Studi Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara. Shalawat dan Salam saya hadiahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Bapak Drs. James Piter Marbun, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak M. Andri Budiman, ST, M.Comp.Sc, MEM sebagai Dosen Pembimbing II atas bimbingan, saran, masukan kepada penulis untuk menyempurnakan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Ketua dan Sekretaris Program Studi Ilmu Komputer, Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis dan Bapak Syariol Sitorus, S.Si., MIT, Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen, pegawai/staf di Program Studi Ilmu Komputer S-1 USU.

Seluruh proses pengerjaan skripsi ini tidak akan dapat dilalui tanpa dukungan orangtua dan seluruh keluarga saya. Terima kasih sebesar-besarnya atas segala dukungannya baik materil dan spiritual. Semoga Allah SWT akan membalasnya. Terima kasih juga kepada tika melayu, seluruh sahabat-sahabat RCS yang sangat saya hormati, serta seluruh teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan semuanya. Terima kasih pula kepada semua pihak-pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas ide, saran, dan kerjasama yang baik.

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena kesempurnaan hanya milik Allah dan kekurangan adalah milik saya. Oleh karena itu saya menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Medan, April 2009

Penulis,

(6)

ABSTRAK

Teknologi informasi khususnya jaringan komputer telah menjadi salah satu hal yang mendasar dalam semua segi. Adanya jaringan komputer ini memberikan dampak yang sangat baik, terutama menyangkut efisiensi komunikasi. Sehingga setiap tahun teknologi jaringan ini terus dikembangkan dan dibuat standard agar setiap peralatan jaringan yang berbeda-beda bisa cocok satu dengan yang lain, sehingga akan lebih mudah untuk terhubung ke dalam suatu jaringan komputer dengan peralatan jaringan yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang suatu server yang dapat memungkinkan user ataupun administrator jaringan untuk melakukan pekerjaan secara remote, dengan menggunakan line telepon PSTN (telepon kabel) dari jarak jauh, serta mengetahui komunikasi data menggunakan jalur PSTN (Telepon Kabel) PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM). Penulis melakukan analisis terhadap Dial-In Callback Server, bagaimana merancang Dial-Dial-In Callback Server, cara kerja server Dial-In, komunikasi data menggunakan jalur PSTN (Telepon Kabel) PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Diall-in Callback Server merupakan salah satu solusi yang tepat untuk membangun suatu jaringan yang efisien.

ANALYSIS AND DESIGN CALLBACK DIAL-IN SERVER USING WINDOWS SERVER 2003

(7)
(8)

DAFTAR ISI

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Perumusan Masalah 3

1.3 Tujuan Penelitian 4

1.4 Maanfaat Penelitian 4

1.5 Batasan Masalah 4

1.6 Metodologi Penelitian 5

1.7 Sistematika Penulisan 6

BAB 2 LANDASAN TEORI 7

2.1 Dial-in Callback Server 7

2.2 Windows Server 2003 8

2.2.1 Design Jaringan Windows Server 2003 8 2.2.1.1 Tinjauan Layanan-Layanan Jaringan 9

2.2.1.2 TCP/IP) 9

2.2.1.3 Domain Name System (DNS) 10

2.2.1.4 Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) 10 2.2.1.5 Windows Internet Name Service 12

2.2.1.6 Resolusi Nama 12

2.2.1.7 Network Address Translator 13

2.2.1.8 Layanan-layanan Sertifikat 15

2.3 Router dan Gateway 16

2.4 PPTP (Point to Point Protocol) 17

2.5 Konsep Dasar Jaringan 19

2.5.1 Jaringan (Network) Komputer 20

2.5.2 Topologi Jaringan 22

2.6 Protokol Jaringan 23

2.6.1 Protokol Transport 23

2.6.2 Protokol Aplikasi 24

2.6.3 Protocols (Protokol - protokol) 24

2.7 Modem 27

BAB 3 ANALISIS SISTEM 29

3.1 Komunikasi Data Jaringan PSTN (Public Switched

Telephone Network) 29

(9)

3.2.1 Jalur Transmisi 35 3.3 Perbedaan Dial-In Callback Server dengan Telnet 37

3.4 Alur Kerja Dial-In Callback Server 38

3.4.1 Cara Kerja Dial-In Callback Server dengan Protokol PPTP 39

3.4.1.1 Transmisi Data PPTP 41

3.4.1.2 Keamanan Dial-In Callback Server

Dengan Menggunakan PPTP 42

3.4.1.3 Autentifikasi 42

3.4.1.4 Access Control 43

3.4.1.5 Enkripsi Data 43

3.4.1.6 PPTP Packet Filtering 44

3.5 Topologi Jaringan Dial-In Callback Server 44

3.6 Perancangan Dial-In Callback Server 45

3.6.1 Unsur-unsur Koneksi Dial-Up Remote Access 46 3.6.2 Mengembangkan Rencana Implementasi Jaringan 46

3.6.3 Fase-fase Penyebaran 48

3.6.4 Pertimbangan-pertimbangan Hardware 49 3.6.5 Interaksi dengan Sistem – Sistem Peninggalan 50 3.6.6 Pertimbangan - Pertimbangan Protocol Jaringan 50 3.6.7 Protocol yang Didukung Windows Server 2003 51 3.6.7.1 Transmission Control Protocol/Internet Protocol 52 3.6.7.2 Manfaat Mengimplementasikan TCP/IP 52 3.6.8 Instalasi Active Directory Windows Server 2003 57

3.6.8.1 Instalasi Active Directory 58

3.6.9 Remote Access Protocol 60

3.6.10 Mengelola dan Membuat User Account 61 3.6.11 Membuat Lokal dan Domain User Account 62 3.6.12 Menggunakan Active Directory User

dan Komputer untuk Domain Account 63

3.6.13 Security Identifier (SID) 64

3.6.14 User Group Terkait Fungsi Dalam DSA.MSC 65

3.6.15 Membuat Account User Baru 66

3.6.16 User Account Properties 68

3.6.17 Account Settings 71

3.6.18 Installing And Managing

Remote Access Service (RAS) Windows Server 2003 74 3.6.18.1 Remote Access Server Installation and Setup 74

3.6.19 Pemberian Izin Dial-In User 78

3.6.20 Konfigurasi Klient (Client Configurations) 79

BAB 4 IMPLEMENTASI dan PENGUJIAN 81

4.1 Implementasi 81

4.1.1 Lingkungan Implementasi 82

4.1.2 Batasan Implementasi 83

4.2 Pengujian 83

4.3 Keuntungan Membangun Server Dial-in Callback 86

(10)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 87

Gambar 1.1 Konsep Dasar Topologi Dial-In Callback Server Menggunakan

Jalur PSTN PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM)) 2 Gambar 2.1 Model DHCP dasar 11 Gambar2.2 Menghubungkan sebuah jaringan

kantor yang kecil ke Internet 14

(11)

Gambar 3.12 Penempatan paket PPTP pada Network Media 41 Gambar 3.13 IP datagram dengan paket PPP terenkripsi yang dibuat PPTP 42 Gambar 3.14 Topologi jaringan Dial-in Callback Server 44 Gambar 3.15 Unsur-unsur koneksi dial-up remote access 46 Gambar 3.16 Windows 2003 Server Group Policy

dengan memakai Active Directory 54

Gambar 3.17 Pembuatan routing and remote access server 61 Gambar 3.18 Computer Management/Local Users and Groups 62

Gambar 3.19 Creating a local user 63

Gambar 3.20 Active Directory Users and Computers Console 65

Gambar 3.21 Membuat Account User Baru 66

Gambar 3.22 Menetapkan Password dan Account Pilihan 67

Gambar 3.23 Informasi Konfirmasi Pengguna baru 67

Gambar 3.24 Konteks Menu untuk User Account 68

Gambar 3.25 User properties General tab 69

Gambar 3.26 User Properties Address tab 69

Gambar 3.27 User Properties Telephones tab 70

Gambar 3.28 User Properties Organization tab 70

Gambar 3.29 User Account Properties 71

Gambar 3.30 Setting logon hours 71

Gambar 3.31 Izin Logon Workstation 72

Gambar 3.32 Resetting a user’s password 73

Gambar 3.33 RRAS Setup Wizard 75

Gambar 3.34 RRAS Setup Wizard: Mengkonfigurasi Jenis Koneksi 75 Gambar 3.35 RRAS Setup Wizard: Tugas Alamat IP( Internet Protocol) 76 Gambar 3.36 RRAS Setup Wizard: Address Range Assignment 76

Gambar 3.37 RRAS Setup Wizard: RADIUS services 78

Gambar 3.38 Pemberian izin dial-in melalui properties user 79

Gambar 3.39 Network Connections Windows 80

Gambar 3.40 Entering account information 80

Gambar 4.1 Topologi Pengujian Diall-in Callback Server 84

Gambar 4.2 Connect to your ISP 84

Gambar 4.3 Status Koneksi dari Client 85

(12)

DAFTAR TABLE

Halaman

Table 2.1 Klasifikasi prosesor interkoneksi berdasarkan jarak 22

Table 3.1 Alamat interface hardware 45

Tabel 3.2 Pilihan untuk User Account 72

(13)

ABSTRAK

Teknologi informasi khususnya jaringan komputer telah menjadi salah satu hal yang mendasar dalam semua segi. Adanya jaringan komputer ini memberikan dampak yang sangat baik, terutama menyangkut efisiensi komunikasi. Sehingga setiap tahun teknologi jaringan ini terus dikembangkan dan dibuat standard agar setiap peralatan jaringan yang berbeda-beda bisa cocok satu dengan yang lain, sehingga akan lebih mudah untuk terhubung ke dalam suatu jaringan komputer dengan peralatan jaringan yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang suatu server yang dapat memungkinkan user ataupun administrator jaringan untuk melakukan pekerjaan secara remote, dengan menggunakan line telepon PSTN (telepon kabel) dari jarak jauh, serta mengetahui komunikasi data menggunakan jalur PSTN (Telepon Kabel) PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM). Penulis melakukan analisis terhadap Dial-In Callback Server, bagaimana merancang Dial-Dial-In Callback Server, cara kerja server Dial-In, komunikasi data menggunakan jalur PSTN (Telepon Kabel) PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Diall-in Callback Server merupakan salah satu solusi yang tepat untuk membangun suatu jaringan yang efisien.

ANALYSIS AND DESIGN CALLBACK DIAL-IN SERVER USING WINDOWS SERVER 2003

(14)
(15)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi pada saat ini sangatlah

pesat, terutama teknologi internet semangkin maju yang kini sudah menjadi bagian

dari kebutuhan masyarakat pada umumnya. Dalam hal ini komputer yang dahulunya

stand alone atau bediri sendiri, saat ini dapat berhubungan langsung dengan host-host atau komputer-komputer yang lainnya melalui suatu jaringan (Networking), sehingga

dapat berkomunikasi untuk saling tukar-menukar informasi ataupun data dimanapun

kita berada, serta bekerja untuk menjalani rutinitas kita sehari-hari tanpa harus berada

ditempat kerja kita.

Teknologi informasi khususnya jaringan komputer telah menjadi salah satu hal

yang mendasar dalam semua segi. Sulit dibayangkan pada era teknologi informasi

seperti sekarang tanpa menggunakan teknologi jaringan komputer. Hampir seluruh

perkantoran/insatansi, kampus, maupun lingkungan yang paling kecil sekalipun

terkoneksi dengan jaringan komputer baik dalam bentuk LAN (Local Area Network),

MAN (Metropolitan Area Network), maupun WAN (Wide Area Network).

Kemunculan teknologi jaringan secara radikal mengubah paradigma pemindahan

data yang sebelumnya hanya dapat dilakukan antar komputer dengan media

penyimpanan yang dapat dibawa-bawa, itu pun masih dalam kapasitas yang terbatas.

Kini pemindahan data antar komputer berkapasitas besar, dalam waktu singkat, tanpa

dibatasi ruang dan waktu, telah dimungkinkan dengan adanya jaringan komputer.

Manfaat dari adanya jaringan komputer ini telah sangat dirasakan, terutama

menyangkut efisiensi komunikasi, sehingga setiap tahun teknologi jaringan ini terus

dikembangkan dan dibuat standar agar setiap peralatan jaringan yang berbeda-beda

bisa cocok satu dengan yang lain, sehingga akan lebih mudah untuk terhubung ke

(16)

memicu semakin banyaknya pengguna komputer yang terhubung ke jaringan

komputer dari tahun ke tahun.

Seorang administrator jaringan yang memegang suatu server di perusahannya

ataupun dikantor tidak lagi harus memonitor jaringan yang ada dengan duduk dikantor

ataupun diruangan server, mereka dapat memonitoring dari manapun mereka suka

seperti dirumah atau ditempat-tempat lain yang memadai, suatu perusahaan yang

memiliki server database yang terpusat untuk mengelolah data perusahan yang semua

karyawannya mengakses database tersebut tidak lagi harus bekerja di kantor tetapi

dapat melakukannya dirumah atau ditempat lain yang mereka anggap sebagai kantor

kedua, sama halnya juga dengan orang awam yang ingin mengontrol/memonitoring

rumahnya ataupun ingin melihat situasi suatu lingkungan dari jarak jauh. Semua hal

tersebut dapat dilakukan dengan mudah dan cepat kalau kita memanfaat teknologi

jaringan dengan membangun suatu sistem manajemen jaringan yang dapat terkoneksi

dari mana pun kita berada dengan menggunakan alat yang ada disekitar kita sehingga

efisiensi menjadi tinggi, hemat biaya serta tenaga.

Gambar 1.1 Konsep Dasar Topologi Dial-in Callback Server menggunakan jalur PSTN PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM)

PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA yang di singkat TELKOM adalah salah

satu perusahan milik negara yang bergerak sebagai penyelenggara informasi dan

telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara

(17)

lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia, telah

menciptakan inovasi-inovasi terbaru yang akan memudahkan masyarakat didalam

melakukan aktivitas sehari-hari, seperti Speedy yang merupakan layanan (internet

service) berkecepatan tinggi, berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video secara bersamaan dan Telkomnet Instan yang merupakan layanan akses internet

dial-up secara mudah tanpa berlangganan (instant) dengan konsep layanan yang mudah dan sederhana. Kedua fasilitas tersebut dirancang dengan menggunakan sistem dial-in

dimana user atau pelanggan mendial dengan username dan password yang telah

diberikan. Teknologi yang telah dibangun oleh PT. TELEKOMUNIKASI

INDONESIA (TELKOM) tersebut dapat kita manfaatkan didalam membangun sebuah

sistem manajemen jaringan sehinggga dapat mempermudah segala aktivitas kita

dengan memanfaatkan teknologi yang telah dikembangkan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapatlah dirumuskan beberapa masalah yang

menjadi latar belakang penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana merancang suatu server Dial-in yang dapat melakukan RAS

(Remote Access Service) yang memungkinkan user untuk melakukan

pekerjaan secara remote, seperti mengakses database, file & printer share,

internet share maupun sistem share lainnya.

2. Bagaimana cara kerja sistem Server Dial-in Callback.

3. Bagaimana komunikasi data menggunakan jalur PSTN (Telepon Kabel).

(18)

Tujuan dari pembuatan penelitian ini adalah untuk merancang suatu server yang dapat

memungkinkan user ataupun administrator jaringan untuk melakukan pekerjaan

secara remote, dengan menggunakan line telepon PSTN (telepon kabel) dari jarak jauh

dengan sistem manajemen jaringan yang murah dan fleksibel, serta mengetahui

komunikasi data menggunakan jalur PSTN (Telepon Kabel) PT. Telekomunikasi

Indonesia (TELKOM).

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mempermudah seorang user atau

administrator jaringan untuk dapat melakukan pekerjaannya di rumah untuk

mengakses database, file & printer share, internet share maupun sistem share lainnya

dari jarak jauh sehingga dapat menghemat waktu, biaya, serta tenaga.

1.5 Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam masalah ini tidak menyimpang dari apa yang telah

dirumuskan serta untuk menyederhanakan masalah yang dihadapi, maka diperlukan

batasan-batasan. Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah:

1. Perancangan Dial-in Callback Server menggunakan Windows Server 2003.

2. Pembahasan mengenai cara kerja Dial-in Callback Server.

3. Media yang digunakan memakai line telepon PSTN (telepon kabel)

jaringan Telkom.

4. Pengujian akan dilakukan dengan 1 PC yang akan digunakan user, server

Dial-in callback, modem dan saluran telepon.

5. Pembahasan mengenai komunikasi data menggunakan line telepon

PSTN(telepon kabel) jaringan telkom.

1.6 Metodologi Penelitian

(19)

Metodologi penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam

perancangan sistem ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu :

1. Studi Literatur

Penulisan penelitian ini dimulai dengan studi kepustakaan yaitu

mengumpulkan bahan-bahan referensi baik dari buku, artikel, paper, jurnal,

makalah, forum, milis, maupun situs internet mengenai server Dial-In

CallBack, dan hal-hal lain yang berkaitan dan beberapa referensi lainnya untuk menunjang pencapaian tujuan penelitian.

2. Analisis

Pada tahap ini akan dilakukan analisis terhadap Dial-In Callback Server,

bagaimana merancang Dial-In Callback Server, cara kerja server Dial-In,

komunikasi data menggunakan jalur PSTN (Telepon Kabel) PT.

Telekomunikasi Indonesia (TELKOM).

3. Pengembangan.

Pada tahap ini dilakukan pengerjaan pembuatan server, mulai dari

penginstalasian, dan settingan.

4. Pengujian

Pada tahap ini dilakukan pengujian server Dial-In Callback, apakah

berjalan dengan baik dan siap untuk diimplementasikan.

5. Penyusunan laporan dan Kesimpulan

Menyusun laporan hasil analisis dan pengembangan ke dalam format

penulisan penelitian dengan disertai kesimpulan akhir.

(20)

Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi dalam lima bab, masing-masing bab

diuraikan sebagai berikut :

Bab I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan Latar Belakang Pemilihan Judul, Perumusan Masalah,

Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Batasan Masalah, Metodologi

Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

Bab II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan teori-teori dari hasil studi kepustakaan yang menjadi

pedoman dan berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti dan

dianalisis.

Bab III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas tentang konsep Dial-In Callback Server, serta

pembahasan mengenai komunikasi data menggunakan jalur PSTN

(Telepon Kabel).

Bab IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini menjelaskan tentang perancangan desain jaringan Dial-In Callback

Server dan perancangan Dial-In Callback Server yaitu installasi,

konfigurasi, implementasi, dan uji coba Dial-In Callback Server.

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari penjelasan bab-bab

sebelumnya, sehingga dari kesimpulan tersebut penulis mencoba memberi

saran yang berguna untuk melengkapi dan menyempurnakan

pengembangan Dial-In Callback Server serta komunikasi data

(21)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Dial-In Callback Server

Dial-In Callback Server adalah sebuah server yang melayani client dialup melalui jalur/line telephone (PSTN) menggunakan protokol pptp. Istilah Dial-in Callback

Server dapat diuraikan berdasarkan kata-katanya yang mempunyai arti sebagai berikut:

(a) Dialin, adalah sebuah server yang melayani client yang dialup ke server

tersebut melalui jalur/line telephone menggunakan protocol PPTP.

(b) Callback, adalah Sebuah server yang dapat melakukan callback kepada client

yang dialin kepadanya.(Wahono, 2008)

Berdasarkan pengertian diatas, maka Dial-in Calback Server adalah sebuah

server yang melayani client yang dialup ke server tersebut melalui jalur/line telephone menggunakan protocol PPTP dan secara otomatis server tersebut akan memutuskan

hubungan dengan client, lalu server tersebut akan melakukan callback (menghubungi

balik) ke client yang melakukan dialup kepadanya.

Tentu untuk dapat melakukan dialup ke server tersebut diperlukan username

dan password dari client sehingga tidak sembarang orang dapat melakukan dialup ke

server tersebut. Dengan adanya Dial-in Callback Server, maka seorang client atau dalam hal ini seorang administrator jaringan dapat melakukan pekerjaannya sebagai

(22)

2.2 Windows Server 2003

Windows Server 2003 merupakan sebuah versi sistem operasi Microsoft Windows yang ditujukan untuk pasar server korporat. Nomor versi internalnya adalah Microsoft

Windows NT 5.2 build 3790. Dulunya dikenal dengan .NET Server, Windows .NET Server, atau Whistler Server. Sistem operasi ini merupakan kelanjutan dari sistem

Windows 2000 Server.(http:

Windows Server 2003 memiliki nama kode Whistler Server mulai dikerjakan pada akhir tahun 2000. Tujuan dari hal ini adalah Microsoft hendak membuat platform

.NET, dengan menyediakan infrastruktur jaringan yang terbentuk dari Windows

Server dan Windows Workstation. Proyek itu dinilai sangat ambisius, karena Microsoft berniat mengembangkan dua sistem operasi secara sekaligus (Whistler

Server dan Whistler Workstation). Akhirnya, beberapa kali sistem operasi ini ditunda peluncurannya, karena jadwal pengembangan yang ketat, dan hanya sistem operasi

Whistler Workstation saja yang dirilis setahun berikutnya dengan nama produk Windows XP, yang ditujukan untuk kalangan konsumer rumahan dan korporat.

Windows Server 2003 terdiri atas beberapa produk yang berbeda, yakni sebagai berikut:

a. Windows Server 2003 Standard Edition b. Windows Server 2003 Enterprise Edition c. Windows Server 2003 Datacenter Edition d. Windows Server 2003 Web Edition

(23)

2.2.1 Design Jaringan Windows Server 2003

Dibagian ini penulis menjelaskan beberapa hal yang berhubungan dengan layanan

suatu jaringan, perencanaan dan protocol yang didukung Microsoft Windows 2003

Server. Selain itu kita akan mengetahui bagaimana merencanakan suatu jaringan yang baik dengan Microsoft Windows 2003 Server, pemahaman mengenai berbagai

protocol jaringan yang digunakan oleh Microsoft Windows 2003 Server serta bagaimana protocol tersebut berhubungan dengan layanan-layanan dalam suatu

jaringan.

2.2.1.1 Tinjauan Layanan-Layanan Jaringan

Seperti halnya pendahulunya yaitu Microsoft Windows NT, Microsoft Windows 2003

Server menyediakan banyak layanan dan fasilitas jaringan yang dapat digunakan. Dalam hal ini Microsoft Windows 2003 Server menghadirkan teknologi-teknologi

penting yang mampu menambahkan nilai baik bagi jaringan yang baru maupun yang

sudah ada. Beberapa teknologi mesti diimplementasikan pada jaringan agar bisa

memakai layanan-layanan tertentu. Misalnya, Transmission Control Protocol/Internet

Protocol (TCP/IP) harus diinstal agar dapat mengimplementasikan layanan Microsoft Windows 2003 Server Active Directory.

Untuk memahami lebih jauh mengenai teknologi tersebut di bagian ini penulis

akan memperkenalkan layanan-layanan jaringan Microsoft Windows 2003 Server

dengan jelas dan lengkap sehingga dapat diketahui dengan baik. Selain itu, penulis

juga akan memberikan gambaran teknologi tentang jaringan jarak jauh dengan

fasilitas Routing and Remote Access pada Microsoft Windows 2003 Server, seperti

(24)

2.2.1.2 TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)

Ada banyak protocol jaringan yang didukung di dalam Microsoft Windows 2003

Server. Namun demikian TCP/IP adalah protocol utama yang dipakai di Microsoft Windows 2003 Server dan merupakan default protocol jaringan yang ada ketika kita menginstal Microsoft Windows 2003 Server.

Banyak layanan jaringan di Microsoft Windows 2003 Server ini memakai

TCP/IP dan beberapa layanan, seperti Internet Information Server (IIS) dan Active

Directory, mensyaratkannya untuk diinstal. TCP/IP merupakan suatu protocol yang dapat diarahkan yang dipakai oleh kebanyakan wide area network (WAN) dan

Internet. Protocol lain, misalnya NetBEUI (NetBIOS Enhanced User Interface), dirancang hanya untuk local area network (LAN) sehingga tidak mendukung

konektivitas internet. Persoalan ini perlu dipertimbangkan ketika kita merencanakan

jaringan kita.

2.2.1.3 Domain Name Sistem (DNS)

Kendati TCP/IP memakai Internet Protocol (IP) untuk meletakkan dan berhubungan

ke host (komputer dan TCP/IP network device lainnya), para pemakai cenderung

memakai nama-nama yang sudah dikenali. Misalnya, para pemakai lebih menyukai

nama ftp.microsoft.com sebagai pengganti alamat IP-nya, yaitu 172.16.23.55.

Domain Name System (DNS) memudahkan kita untuk memakai nama-nama hirarki yang sudah dikenali untuk meletakkan komputer dan sumber daya yang lain

secara mudah di sebuah jaringan IP. DNS dipakai pada internet untuk menyediakan

suatu konvensi penamaan standar bagi penempatan komputer-komputer berbasis IP.

Sebelum mengimplementasikan DNS, file hosts dipakai untuk meletakkan sumber

daya pada jaringan TCP/IP termasuk internet. Para administrator jaringan

memasukkan nama dan alamat IP ke file host dan komputer-komputer yang memakai

(25)

2.2.1.4 Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) menyederhanakan pengurusan dan

pengelolaan alamat-alamat IP pada sebuah jaringan TCP/IP dengan mengotomatiskan

konfigurasi alamat untuk client-client jaringan. DHCP server ditentukan sebagai

komputer apa saja yang mengoperasikan layanan DHCP. Windows Server 2003

menyediakan layanan DHCP Server, yang memungkinkan sebuah komputer berfungsi

sebagai DHCP server dan mengkonfigurasi komputer-kompuer client yang diaktifkan

DHCP pada jaringan kita. Arsitektur ini diperlihatkan di gambar 2.1.

Gambar 2.1 Model DHCP dasar.

DHCP (Dymanic Host Configuration Protocol) Server di Microsoft Windows

2003 Server menyediakan beberapa fasilitas, antara lain:

a. Integrasi dengan DNS dan layanan direktori Microsoft Active

Directory

b. Pelaporan statistik dan pemantauan yang sudah ditingkatkan

c. Dukungan kelas-pemakai dan pilihan-pilihan vendor spesifik

d. Alokasi alamat multicast

e. Deteksi DHCP server tunggal

Masing-masing komputer pada sebuah jaringan yang berbasis TCP/IP harus

(26)

dayanya. Tanpa DHCP, konfigurasi IP harus dikerjakan secara manual bagi

komputer-komputer yang baru, komputer-komputer-komputer-komputer yang dipindahkan dari satu sub jaringan ke

sub jaringan lainnya, dan komputer-komputer yang dipindahkan dari jaringan. Dengan

mengembangkan DHCP di sebuah jaringan, seluruh proses ini diotomatiskan dan

dikelola secara sentral.

Implementasi DHCP dihubungkan sangat dekat dengan WINS (Windows

Internet Name Service) dan DNS yang akan dimanfaatkan oleh administrator jaringan untuk menggabungkan ketiganya ketika merencanakan penyebaran. Jika memakai

DHCP Server untuk client jaringan Microsoft Windows, maka harus memakai suatu

layanan resolusi nama. Jaringan Microsoft Windows 2003 Server memakai layanan

DNS untuk mendukung Active Directory selain resolusi nama yang umum. Jaringan

yang mendukung client Windows 2000 dan sebelumnya mesti memakai WINS server.

Jaringan yang mendukung suatu kombinasi client Microsoft Windows 2003 Server dan

Microsoft Windows 2000 harus mengimplementasikan baik WINS maupun DNS.

2.2.1.5 Windows Internet Name Service

WINS (Windows Internet Name Service) adalah sistem resolusi nama yang dipakai

untuk sistem operasi Windows 2000 dan sebelumnya. WINS menyediakan suatu

database yang didistribusikan untuk mendaftarkan dan menyangsikan sebuah nama

komputer (yang sama seperti nama NetBIOS) ke pemetaan alamat IP dalam suatu

lingkungan jaringan routed. Bila sedang mengelola suatu jaringan routed, maka WINS

merupakan pilihan terbaik bagi resolusi nama NetBIOS.

WINS mengurangi pemakaian siaran lokal untuk resolusi nama dan

memungkinkan para pemakai meletakkan sistem-sistem secara mudah di jaringan

yang terpencil. Dalam suatu lingkungan DHCP yang dinamis, alamat IP pada host

dapat sering berubah. WINS menyajikan suatu cara untuk mendaftarkan secara

dinamis perubahan-perubahan untuk nama komputer ke pemetaan alamat IP. Fasilitas

ini diperlukan untuk nama yang menuju resolusi alamat IP agar bisa bekerja secara

(27)

2.2.1.6 Resolusi Nama

Apakah jaringan kita memakai DNS atau WINS, resolusi nama merupakan suatu

bagian terpenting dari administrasi jaringan. Walaupun Windows 2003 Server

terutama memakai DNS untuk mencocokkan nama-nama host dengan alamat IP,

selain itu Microsoft Windows 2003 Server masih mendukung WINS untuk keperluan

ini. Resolusi nama membolehkan untuk menyelidiki jaringan dan berhubungan ke

sumber daya dengan memakai nama-nama seperti ”printer1” atau ”fileserver1”

ketimbang menghafalkan alamat IP host. Dengan mengingat alamat IP akan menjadi

lebih tidak praktis ketika memakai DHCP untuk penugasan alamat karena penugasan

dapat berubah sepanjang waktu.

WINS diintegrasikan dengan layanan-layanan DHCP. Karena integrasi ini,

kapan pun komputer yang dinamai ”fileserver1” ditugaskan secara dinamis oleh

alamat IP yang baru, perubahan pasti terjadi secara transparan. Saat berhubungan ke

fileserver1 dari node yang lain, dapat menggunakan nama fileserver1 ketimbang alamat IP yang baru karena WINS tetap mengawasi perubahan alamat IP yang

dihubungkan dengan nama itu.

2.2.1.7 Network Address Translator

Ada dua tipe alamat IP: umum dan pribadi. Alamat umum diberikan kepada kita oleh

Internet Service Provider (ISP) yang kita pakai untuk berhubungan ke internet. Bagi host di dalam organisasi yang tidak memerlukan akses langsung ke internet, alamat IP yang tidak menduplikasi alamat umum yang sudah diberikan memang dibutuhkan.

Untuk memecahkan persoalan alamat ini, para desainer internet mencadangkan suatu

bagian dari ruang alamat IP dan menamai ruang ini sebagai ruang alamat pribadi.

Suatu alamat IP pada ruang alamat pribadi tidak pernah diberikan sebagai alamat

umum. Alamat IP di dalam ruang alamat pribadi dikenal sebagai alamat pribadi.

Dengan memakai alamat IP pribadi, kita dapat memberikan proteksi dari para hacker

(28)

Karena alamat IP pada ruang alamat pribadi tidak akan pernah diberikan oleh

Internet Network Information Center (InterNIC) sebagai alamat umum, maka route di dalam internet router untuk alamat pribadi takkan pernah ada. Alamat pribadi tidak

dapat dijangkau di dalam internet. Oleh karena itu, saat memakai alamat IP pribadi,

kita membutuhkan beberapa tipe proxy atau server untuk mengonversi sejumlah

alamat IP pribadi pada jaringan lokal kita menjadi alamat IP umum yang dapat

di-routed. Pilihan lain adalah menerjemahkan alamat pribadi menjadi alamat umum yang valid dengan network address translator (NAT) sebelum dikirimkan di internet. Dukungan bagi NAT untuk menerjemahkan alamat umum dan alamat pribadi

memungkinkan terjadinya koneksi jaringan-jaringan kantor-rumah atau kantor yang

kecil ke internet seperti ditampilkan gambar 2.2 berikut ini.

Gambar 2.2 Menghubungkan sebuah jaringan kantor yang kecil ke Internet.

Sebuah NAT menyembunyikan alamat-alamat IP yang dikelola secara internal

dari jaringan-jaringan eksternal dengan menerjemahkan alamat internal pribadi

menjadi alamat eksternal umum. Hal ini mengurangi biaya registrasi alamat IP dengan

cara membiarkan para pelanggan memakai alamat IP yang tidak terdaftar secara

internal melalui suatu terjemahan ke sejumlah kecil alamat IP yang terdaftar secara

eksternal. Hal ini juga menyembunyikan struktur jaringan internal, mengurangi resiko

(29)

2.2.1.8 Layanan-layanan Sertifikat

Perencanaan suatu sistem keamanan yang tepat untuk memproteksi informasi pemilik

dan rahasia organisasi atau perusahaan memerlukan pengembangan seperangkat solusi

yang tepat bagi skenario risiko tertentu. Windows 2003 memberikan sejumlah

teknologi yang bisa dipilih dalam mengembangkan rencana keamanan. Salah satu

teknologi tersebut adalah Microsoft Certificate Services. Yang dapat disebarkan

Microsoft Certificate Services untuk membuat dan mengelola Certificate Authorities (CAs) yang menerbitkan sertifikat-sertifikat digital.

Sertifikat-sertifikat digital adalah surat kepercayaan elektronik yang

menerangkan identitas online tentang individu, organisasi, dan komputer. Sertifikat

berfungsi mirip dengan kartu identitas, misalnya paspor dan surat izin mengemudi.

Ketika suatu kartu identitas ditunjukkan ke orang lain, kartu tersebut dapat

menerangkan identitas pemiliknya karena kartu itu menyajikan sejumlah manfaat

keamanan berikut ini:

a. Berisi informasi pribadi untuk menolong mengidentifikasi dan melacak

pemilik.

b. Berisi tanda tangan pemilik yang sesungguhnya untuk membolehkan terjadinya

identifikasi yang positif.

c. Berisi informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menghubungi

pihak berwenang yang mengeluarkannya.

d. Didesain agar menjadi semacam penangkal yang resisten dan sulit dipalsukan.

e. Dikeluarkan oleh suatu pihak yang berwenang yang dapat mencabut kartu

identifikasi itu kapan saja (misalnya, jika kartu itu dicuri atau disalahgunakan).

f. Dapat diperiksa untuk dilakukan pembatalan dengan menghubungi pihak

berwenang yang mengeluarkannya.

g. Sertifikat digital dapat dipakai dengan cara yang sama untuk menyediakan

sejumlah fungsi keamanan. Beberapa fungsi keamanan yang lazim dari

sertifikat digital meliputi:

1. E-mail yang aman.

(30)

3. Memberikan kode terhadap kode yang dapat dieksekusi untuk distribusi di

jaringan umum.

4. Pembuktian logon akses jarak jauh dan jaringan local.

5. Pembuktian IPS.

6. Certificate Services menyediakan suatu sarana bagi kegiatan usaha untuk

menetapkan CAs secara mudah dalam mendukung kebutuhan bisnis

tersebut. Certificate services memberikan suatu default modus

kebijaksanaan yang cocok untuk menerbitkan sertifikat bagi entitas

kegiatan usaha seperti pemakai, mesin, atau layanan.

Windows 2003 Server memberikan teknologi-teknologi penting yang menambahkan nilai baik bagi jaringan-jaringan berbasis TCP/IP yang baru maupun

yang sudah ada. Kendati TCP/IP memakai IP untuk meletakkan dan berhubungan

dengan host, para pemakai lebih menyukai memakai nama-nama yang sudah dikenali.

DNS membolehkan memakai nama-nama hierarkis yang sudah dikenali untuk

meletakkan komputer dan sumber daya lainnya di suatu jaringan IP. DHCP

menyederhanakan proses pengurusan dan pengelolaan alamat-alamat IP pada suatu

jaringan TCP/IP dengan mengotomatiskan konfigurasi alamat bagi client-client

jaringan. WINS menyediakan suatu database yang terdistribusi untuk mendaftarkan

dan menyangsikan sebuah nama komputer (yang ternyata sama dengan nama

NetBIOS) ke pemetaan alamat IP dalam suatu lingkungan jaringan yang di-routed. Dengan Windows 2003 Server Routing and Remote Access Service, client secara

transparan dihubungkan ke server akses yang jauh. Client dapat pula dihubungkan

secara transparan ke jaringan yang menghubungkan routing dan server akses yang

jauh.

2.3 Router dan Gateway

Untuk menghubungkan user dengan server agar user dapat terkoneksi dalam

(31)

Router dan Gateway sendiri sebenarnya secara teori mempunyai filosopi arti

yang berbeda. Gateway sebenarnya mengacu pada alat yang difungsikan untuk

menjembatani dua jaringan yang mempunyai topologi yang berbeda, subnet yang

berbeda, dan lain sebagainya. Sedangkan router untuk mengatur pengalamatan

paket-paket data dalam jaringan yang berbeda sehingga komunikasi dapat terlaksana.

Akan tetapi dalam kenyataannya sehari-hari, router dan gateway seringkali

ditangani oleh sebuah alat saja. Hal inilah yang menyebabkan router selalu diidentikan

sebagai gateway, begitu pula sebaliknya.

Gambar 2.3 Cisco Router 2501

Router memiliki kemampuan untuk melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur di antara keduanya.

Router-router yang terhubung di Internet memiliki algoritma routing terdistribusi yang digunakan untuk memilih jalur terbaik yang dilalui paket IP dari

satu jaringan ke jaringan lain.

Router umumnya digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN, sekaligus

mengisolasikan trafik data antara LAN satu dengan lainnya. Jika dua atau lebih LAN

terhubung dengan satu router, maka setiap LAN akan dianggap memiliki subnetwork

yang berbeda.

2.4PPTP (Point to Point Protocol)

PPP adalah sebuah standar protokol yang digunakan untuk mengadakan

(32)

PPP memiliki sarana tambahan berupa proses authentifikasi untuk keamanan

hubungan, serta menunjang protokol lainnya seperti protokol IPX.

Dalam dunia Linux, fungsi dari PPP dibagi menjadi 2, yaitu sebuah komponen

dari kernel yang menanggani protokol pada level bawah (low-level protocol) seperti

HDLC (High-Level Data-Link Control) dan yang kedua adalah dengan adanya pppd

yang menanggani berbagai macam protocol pada level yang lebih tinggi seperti PAP

(Password Authentication Protocol) dan CHAP (Challenge Handshake Authentification Potocol).

PAP merupakan suatu protokol authentifikasi dimana remote user mengirimkan

permohonan authentifikasi dengan menyertakan nama dan password yang ditentukan

untuk user tersebut. Pada protokol PAP permohonan yang dikirim tersebut tidak

dienkripsi, oleh karena itu penggunaan PAP ini tidak terjamin keamanannya.

Walaupun demikian, pengguna lebih memilih PAP karena lebih simple.

Sedangkan CHAP merupakan protokol yang lebih aman dari PAP karena

menggunakan tiga tahapan dalam prosesnya. Tahap pertama, server mengirimkan

nomor random dan hostname-nya ke user. Pada tahap kedua user menggunakan

hostname untuk melihat informasi yang didapat antara user dan server. Informasi ini dilihat agar dapat meng-enkripsi nomor random yang diberikan. Pada tahap terakhir

nomor random yang sudah dienkripsi dikembaliikan ke server. Server akan

melakukan enkripsi yang sama dan akan membandingkan hasil yang didapat. Jika

cocok, maka user dapat diauthentifikasi.

PPTP merupakan protokol jaringan yang memungkinkan pengamanan transfer

data dari remote client ke server pribadi perusahaan dengan membuat sebuah VPN

melalui TCP/IP.

Teknologi jaringan PPTP merupakan pengembangan dari remote access

(33)

agar dapat ditransmisikan melalui intenet. PPTP juga dapat digunakan pada jaringan

private LAN-to-LAN.

PPTP terdapat sejak dalam sistem operasi Windows NT server dan Windows

NT Workstation versi 4.0. Komputer yang berjalan dengan sistem operasi tersebut

dapat menggunakan protokol PPTP dengan aman untuk terhubung dengan private

network sebagai klien dengan remote access melalui internet. PPTP juga dapat

digunakan oleh komputer yang terhubung dengan LAN untuk membuat VPN melalui

LAN.

Fasilitas utama dari penggunaan PPTP adalah dapat digunakannya

public-switched telephone network (PSTNs) untuk membangun VPN. Pembangunan PPTP yang mudah dan berbiaya murah untuk digunakan secara luas, menjadi solusi untuk

remote users dan mobile users karena PPTP memberikan keamanan dan enkripsi komunikasi melalui PSTN ataupun internet.

Umumnya terdapat tiga komputer yang diperlukan untuk membangun PPTP,

yaitu sebagai berikut.

1.Klien PPTP

2.Network access server (NAS)

3.Server PPTP

Akan tetapi tidak diperlukan network access server dalam membuat PPTP

tunnel saat menggunakan klien PPTP yang terhubung dengan LAN untuk dapat terhubung dengan server PPTP yang terhubung pada LAN yang sama.

2.5 Konsep Dasar Jaringan

Didalam bentuk yang dasar, sebuah jaringan komputer tidak lebih dari dua atau lebih

komputer yang terhubung bersama melalui sebuah media yang dapat memindahkan

data. Jaringan yang sekarang ini dibuat untuk memperbolehkan jasa berbagi dari

(34)

remote server, untuk mengirim file, untuk mengeprint, dan masih banyak yang

lainnya. Lebih sering, ketika kita berfikir tentang jaringan, kita dapati local area

network (LAN) atau wide area network (WAN). Walaupun masih banyak lagi tipe dari “area network” (jaringan area). (Andreas S. Tanenbaum, 2001)

2.5.1 Jaringan(Network) Komputer

Sebuah jaringan minimal terbentuk dari dua komputer yang terhubung (connection)

sehingga masing-masing dapat membagi sumber dayanya (share resources). Adapun

pada kenyataannya jaringan (Networks) lebih komplek dari pada skenario koneksi dua

komputer, semua jaringan berdasar pada konsep pembagian (sharing). (Andreas S.

Tanenbaum, 2001).

Jika sebuah komputer terhubung dan berkomunikasi dengan komputer lainnya

tentu sangat tergantung pada teknologi, untuk itu terdapat banyak tipe koneksi fisik

(physical connections) dan perangkat lunak terkait (software).

Gambar 2.4 Jaringan Pada Umumnya

Dalam mempelajari macam-macam jaringan komputer terdapat dua klasifikasi

yang sangat penting yaitu teknologi transmisi dan jarak. Secara garis besar, terdapat

dua jenis teknologi transmisi yaitu jaringan broadcast dan jaringan point-to-point.

Jaringan broadcast memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama

(35)

Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin

akan diterima oleh mesin-mesin lainnya. Field alamat pada sebuah paket berisi

keterangan tentang kepada siapa paket tersebut ditujukan. Saat menerima paket, mesin

akan mencek field alamat. Bila paket tersebut ditujukan untuk dirinya, maka mesin

akan memproses paket itu , bila paket ditujukan untuk mesin lainnya, mesin tersebut

akan mengabaikannya.

Jaringan point-to-point terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari

mesin-mesin. Untuk mengirim paket dari sumber ke suatu tujuan, sebuah paket pada

jaringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara.

Seringkali harus melalui banyak rute yang mungkin berbeda jaraknya. Karena itu

algoritma route memegang peranan penting pada jaringan point-to-point.

Pada umumnya jaringan yang lebih kecil dan terlokalisasi secara geografis

cenderung memakai broadcasting, sedangkan jaringan yang lebih besar menggunakan

point-topoint. Kriteria alternatif untuk mengklasifikasikan jaringan adalah didasarkan pada jaraknya. Tabel 2.1 dibawah ini menampilkan klasifikasi sistem multiprosesor

berdasarkan ukuran-ukuran fisiknya.

Dari tabel 2.1 terlihat pada bagian paling atas adalah data flow machine,

komputer-komputer yang sangat paralel yang memiliki beberapa unit fungsi yang

semuanya bekerja untuk program yang sama. Kemudian multicomputer, sistem yang

berkomunikasi dengan cara mengirim pesan-pesannya melalui bus pendek dan sangat

cepat. Setelah kelas multicomputer adalah jaringan sejati, komputer-komputer yang

berkomunikasi dengan cara bertukar data/pesan melalui kabel yang lebih panjang.

Jaringan seperti ini dapat dibagi menjadi local area network (LAN), metropolitan area

network (MAN), dan wide area network (WAN). Akhirnya, koneksi antara dua jaringan atau lebih disebut internetwork. Internet merupakan salah satu contoh yang terkenal

dari suatu internetwork. (Andreas S. Tanenbaum, 2001)

(36)

Jarak Antar

0,1 m Papan rangkaian Data flow machine

1 m Sistem Multicomputer

10 m Ruangan

100 m Gedung Local Area Network

1 km Kampus

10 km Kota Metropolitan Area Network

100 km Negara

Wide area Network

1.000 km Benua

10.000 km Planet The Internet

2.5.2 Topologi Jaringan

Topologi adalah istilah yang digunakan untuk mengambarkan bagaimana komputer

terhubung dalam suatu jaringan. Topologi fisik menguraikan layout aktual dari

perangkat keras jaringan, topologi logika menguraikan perilaku komputer pada

jaringan, dari sudut pandang operator manusianya.( Andreas S. Tanenbaum, 2001)

1. Topologi Fisik

2. Topologi Fisik Linear Bus

3. Topologi Fisik Ring

4. Topologi Fisik Star

5. Topologi Fisik Daisy Chain

6. Topologi Logika Jaringan

7. Topologi Logika Linear

8. Topologi Token Ring

(37)

Protokol jaringan menyediakan layanan-layanan berikut, pengalamatan dan informasi

rute (route informations), pemeriksaan error (error checking), pengiriman kembali

permintaan (request retransmissions), dan penerapan aturan untuk berkomunikasi

(establishing rules for communications) dalam lingkungan jaringan yang

sesungguhnya. Layanan ini juga disebut link services. Beberapa protokol jaringan

yang populer adalah:

a. DDP (Datagram Delivery Protocol) protokol transfer data Apple’s yang

digunakan dalam AppleTalk.

b. IP (Internet Protocol) Bagian dari TCP/IP protocol suite yang

memberikan pengalamatan dan informasi rute.

c. IPX (Internetwork Packet Exchange) dan NWLink Novell’s Netware protocol digunakan untuk merute paket (packet routing) dan forwarding. d. NetBEUI Dikembangkan oleh IBM dan Microsoft, protokol ini

menyediakan layanan transport untuk NetBIOS.

2.6.1 Protokol Transport

Protocol suite selalu berisi transport protocols, yang bertanggung jawab untuk memastikan data yang dikirim antar komputer dapat dipercaya (reliable). Beberapa

transport protocol yang populer adalah:

a. ATP (AppleTalk Transaction Protocol) dan NBP (Name Binding

Protocol) AppleTalk’s session dan protokol data transport.

b. NetBIOS/NetBEUI NetBIOS menyelenggarakan dan mengatur

komunikasi antar komputer-komputer, NetBEUI menyediakan layanan data

transport untuk komunikasi tersebut.

c. SPX (Sequenced Packet Exchange) dan NWLink Novell’s

connection-oriented protocol digunakan untuk menjamin pengiriman data.

d. TCP (Transmission Control Protocol) bagian dari TCP/IP protocol suite

yang bertanggung jawab terhadap pengiriman data yang dapat dipercaya

(38)

2.6.2 Protokol Aplikasi

Protokol aplikasi (application protocol) bertanggung jawab terhadap layanan

aplikasi-ke-aplikasi. Beberapa protokol aplikasi yang populer adalah:

a. AFP (AppleTalk File Protocol) Apple’s remote file management protocol

b. FTP (File Transfer Protocol) salah satu anggota dari TCP/IP protocol suite yang digunakan untuk memberikan layanan transfer file.

c. NCP (Netware Core Protocol) Novell’s Client shells and redirector

d. SMTP (Simple Mail Transport Protocol) salah satu anggota dari TCP/IP protocol suite yang bertanggung jawab terhadap transfer email.

e. SNMP (Simple Network Management Protocol) Sebuah protokol TCP/IP

yang digunakan untuk mengatur dan memonitor peralatan-peralatan

jaringan (network devices).

2.6.3 Protocols (Protokol-Protokol)

Seperti yang telah disebutkan diatas, komputer harus sepakat (agree) pada sebuah

protocol yang digunakan agar semua tipe komunikasi dapat berlangsung.

a. NetBEUI

NetBEUI adalah sebuah network layer transfer protokol yang sederhana. Yang

di kembangkan untuk mendukung jaringan NetBIOS. NetBEUI tidak dapat di

rutekan (not routable), sehingga protokol ini tidak dapat digunakan dalam

sebuah jaringan enterprise. NetBEUI adalah protokol tranport tercepat yang

tersedia pada Windows NT. NetBEUI sangat baik untuk pengiriman cepat,

tetapi tidak dapat digunakan jika harus melewati jaringan yang di rutekan (but

(39)

Keuntungan dari NetBEUI adalah: kecepatan, perlindungan error yang

baik, mudah diimplementasi, dan memory overhead yang rendah.

Beberapa kerugian dari NetBEUI adalah: tidak dapat di rutekan,

sedikitnya dukungan aplikasi antar platfrom, dan sedikitnya tool (alat bantu)

untuk troubleshooting (pemecahan masalah) yang tersedia.

b. TCP/IP

TCP/IP adalah protocol suite yang paling luas penggunaannya di jaringan

pada saat ini. Hal ini seiring dengan cepatnya perkembangan global internet.

TCP/IP dapat mencakup area yang luas dan sangat fleksibel. TCP/IP

memberikan dukungan antar platform (cross-platform), kemampuan untuk di

rutekan (routing capabilities), sebagai dukungan yang baik untuk Simple

Network Management Protocol (SNMP), Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Windows Internet Name Service (WINS), Domain Name Service (DNS), dan induk dari protokol-protokol yang bermanfaat. Bagaimanapun, TCP/IP memiliki sangat banyak kelebihan-kelebihan

(features) yang tersedia dengan tambahan biaya overhead. Yang dapat

membuatnya menjadi tidak praktis (cumbersome) untuk beberapa jaringan

atau aplikasi.

c. AppleTalk

Protokol AppleTalk digunakan untuk komunikasi dengan komputer Macintosh.

Dengan mengaktifkan AppleTalk, anda mengijinkan Client Macintosh untuk

menyimpan dan meng-akses file-file yang berada pada sebuah Server Windows

NT, mencetak ke printer Windows NT, dan sebaliknya. Sebagai catatan: Kita

harus menginstall terlebih dahulu NT Services For Macintosh sebelum dapat

menginstall AppleTalk. Macintosh hanya dapat didukung dari sebuah partisi

NTFS yang ada pada Windows NT.

(40)

Advanced Program-to-Program Communication (APPC) protocol,

dikembangkan oleh IBM, APPC adalah peer-to-peer protocol digunakan

dalam IBM’s Systems Network Architecture (SNA) untuk digunakan pada

AS/400-series computers.

e. X.25

X.25 adalah satu set protokol wide-area yang digunakan dalam jaringan

packet-switching. X.25 dibuat untuk menghubungkan remote terminals ke mainframes. Walaupun banyak tipe komunikasi wide-area yang lainnya tersedia di United States, X.25 tetap digunakan secara luas di Europe.

f. HDLC

High-level Data Link Control (HDLC) adalah sebuah fleksibel, bit-oriented data link protocol yang berbasis pada IBM’s Synchronous Data Link Control

(SDLC). HDLC telah di standarkan oleh ISO. HDLC dapat mendukung transmisi half atau transmisi full-duplex, jaringan circuit atau jaringan packet-switched, topologi jaringan peer-to-peer atau topologi jaringan client/server dan transmisi melalui kabel atau media wireless.

g. XNS

Xerox Network System (XNS) di buat oleh Xerox untuk digunakan dalam jaringan Ethernet. XNS adalah basis untuk Novell’s IPX/SPX, tetapi sudah

jarang ditemukan pada jaringan saat ini.

2.7 Modem

Modem adalah sebuah alat yang dapat membuat komputer terkoneksi dengan internet

melalui line telepon standar. Modem banyak digunakan komputer-komputer rumah

dan jaringan sederhana unutk dapat berkomunikasi dengan jutaan komputer lain dalam

(41)

Kata modem itu sendiri merupakan kependekan dari modulator/demodulator. Ini

berarti modem bekerja dengan cara mengubah informasi digital dari komputer

pengirim ke dalam bentuk sinyal analog yang ditransmisikan melaluli line telepon.

Selanjutnya modem pada komputer penerima akan mengubah ulang sinyal analog ke

sinyal digital.

Beberapa tipe modem hanya dapat melakukan pertukaran data saja. Sedangkan

tipe modem tertentu, seperti yang dikenal dengan fax/modems, selain dapat

melakukan pertukaran data, modem tersebut juga dapat menangani pesan-pesan fax.

Ditinjau dari sisi hardware, ada dua jenis tipe modem yang populer, yaitu

modem eksternal dan modem internal. Sesuai dengan namanya, modem eksternal

adalah jenis modem yang perangkat fisiknya terpisah dari komputerUmumnya jalur

transmisi menyalurkan data dalam bentuk data analog, sedangkan data yang

dihasilkan oleh sumber pengirim berbentuk data digital. Suatu modulator –

demodulator (lebih dikenal dengan singkatannya Modem) atau disebut juga data set dapat digunakan untuk merubah data dari bentuk digital ke bentuk analog.

Gambar 2.5 Pengubahan dari digital ke analog dan sebaliknya oleh modem

Data yang sudah dirubah ke bentuk analog oleh modem kemudian di

transmisikan lewat jalur transmisi dan diterima oleh modem kedua yang akan merubah

kembali dari bentuk analog menjadi bentuk digital. Jadi modem yang pertama yang

ada di sumber pengirim berfungsi sebagai pengubah (modulate) dari bentuk digital ke

bentuk analog, sedang modem kedua yang berada dipenerima berfungsi untuk

mengembalikan (demodulate) dari bentuk analog menjadi bentuk digital, dapat dilihat

(42)

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Komunikasi Data Jaringan PSTN (Public Switched Telephone Network)

Transmisi data berarti pengiriman data antara dua komputer, atau antara sebuah

komputer dengan terminal. CCITT(Consultative Committee International Telephony

and Telegraph), yang sekarang dikenal sebagai ITU-T (International Telecommunication Union – Telephony) menyebut terminal sebagai piranti terminal data ( data terminal eqipment = DTE ). Jenis komputer dalam suatu jaringan data

terdiri dari satu atau lebih komputer mainframe, atau host komputer,

komputer-komputer mini, dan komputer-komputer mikro, atau komputer-komputer pribad. Terminal –terminal yang

paling sering dipakai antara lain disc drive, pencetak, plotter, layar tampilan dan

papan ketik. Selain harus dapat berkomunikasi dengan terminal-terminal lokal, atau

piranti periferal, komputer harus mampu berkomunikasi dengan komputer lain dan

terminal yang terpisah cukup jauh.

Pemakaian komunikasi data semangkin meningkat, instansi-instansi

pemerintah, perusahaan-perusahaan dan lembaga keuangan, seperti bank dan

instansi-instansi serupa, telah memasang jaringan komunikasi data yang canggih untuk

mengirimkan data dari satu tempat ke tempat lain , menghitung gaji, mencetak slip

pembayaran, dan lain-lain, juga untuk memproduksi tagihan-tagihan. Tugas utama

suatu komputer dalam sistem jaringan adalah memproses dan menyimpan data, dan

menghasilkan keluaran untuk periode waktu tertentu, misalnya mingguan atau

bulanan. Aliran pekerjaan dengan mudah dapat direncanakan sebelumnya, data

disiapkan dan diolah dengan sistem batch, sehingga operasi ini disebut pengolahan

(43)

Kendala yang perlu diperhatikan dalam sistem komunikasi data adalah, waktu

tanggap sistem, throughput, dan faktor manusia. Waktu tanggap sistem adalah ukuran

kecepatan operasi sistem. Pada sejumlah sistem, waktu tanggap yang cepat merupakan

hal yang sangat penting,misalnya ATM. Bila ada orang yang hendak mengambil uang

lewat ATM, pada saat ia mengetikan nomor identifikasi dan mengisikan jumlah uang

yang akan diambil, mesin ATM tersebut akan memberikan tanggapan dalam waktu

yang singkat. Troughput adalah ukuran beban dari sistem tersebut, yaitu persentase

waktu yang diperlukan untuk mengirim sejumlah pesan melewati sambungan tersebut.

Keluaran dari sistem harus setinggi mungkin, sehingga pemakaian jalur dan terminal

yang sangat mahal dapat diperoleh secara maksimum. Terminal-terminal harus dapat

dioperasikan semudah mungkin untuk mengurangi faktor kesalahan manusia dan juga

untuk mempertinggi kecepatan operasi. Untuk jelasnya, faktor manusia sangat penting

diperhatikan khususnya pada situasi dimana terminal sering dipakai oleh penguna

yang tidak terlatih, misalnya seperti pada mesin ATM.

Didalam setiap komputer, karakter-karakter disajikan dalam bentuk data yang

terdiri dari sederatan angka biner, atau bit (binary digit). Setiap bit hanya bernilai

biner 1 atau biner 0. Pemindahan, penyimpanan, dan pengolahan data di dalam

komputer, atau mikroprosesor, dapat dikerjakan berdasar atas operasi 8-bit, 16-bit,

atau 32-bit, tergantung jenis komputer yang digunakan. Setiap 8 bit disebut satu byte.

Diluar komputer, atau mikroprosesor, data dapat dikirimkan ke periferal, terminal atau

modem menggunakan cara pengiriman seri atau paralel.

Pada cara pengiriman paralel, bit-bit yang membentuk karakter dikirimkan

secara serempak melewati sejumlah penghantar yang terpisah, seperti terlihat pada

gambar 3.1. Pada saat komputer mempunyai data untuk dikirimkan, jalur data tersedia

(DAV) diset tinggi. Pada saat terminal siap menerima data, jalur data-diterima (DAC)

juga akan diset tinggi. Prosedur handshaking ini selalu terjadi setiap kali ada karakter

yang dikirim komputer. Handshaking ini diperlukan untuk mengakomodasikan

ketepatan waktu pengiriman data antara komputer dan terminal, atau periferal.

Beberapa bentuk handshaking secara umum diperlukan karena komputer dan terminal

mungkin beroperasi pada kecepatan yang berbeda. Jalur handshake biasanya

(44)

penghantar yang diperlukan untuk antarmuka paralel disebut lebar bus (bus widht),

dalam gambar dibawah adalah 10 penghantar. Setiap penghantar mempunyai fungsi

khusus, beberapa di antaranya untuk membawa data, sementara yang lain membawa

informasi kendali dan sinkronisasi. Karena dalam sistem pengiriman paralel

diperlukan sejumlah penghantar untuk mengirimkan data, sistem pengiriman paralel

hanya ekonomis untuk jarak pendek.

Gambar 3.1 Pengiriman data parelel

Biaya penggunaan kabel banyak penghantar (multiconductor cable) relatif

tinggi, dan masalah yang disebut skew sering kali muncul. Skew adalah efek yang

terjadi pada pengiriman sejumlah bit secara serempak dan tiba pada tempat yang

dituju dalam waktu yang tidak bersama-sama. Efek ini di ilustrasikan pada gambar

3.2. Efek ini semangkin berpengaruh dengan semangkin panjangnya kabel yang di

gunakan, hal ini akan menimbulkan kesalahan pada data yang diterima. Antarmuka

paralel akan memindahkan data secara cepat dan relatif mudah untuk dioperasikan,

tetapi lebar bus minimal 10 dan biasanya lebih tinggi, karena satu, atau lebih,

penghantar perlu ditambahan untuk jalur handshake. Pengiriman paralel biasanya di

gunakan untuk menghubungkan komputer dengan pencetak berkecepatan tinggi atau

dengan disc drive yang berkecepatan tinggi dan panjang kabel relatif pendek.

Gambar 3.2 Efek Skew pada pengiriman paralel

(45)

Pengiriman seri biasanya digunakan untuk sambungan dengan jarak relatif

lebih jauh, dan gambar 3.3 menunjukan konsep dasar pengiriman seri. Data paralel

internal dimasukan ke pengubah paralel ke seri. Pengubah paralel ke seri biasanya

dengan IC juga melakukan sejumlah fungsi yang lain dan dikenal sebagai UART

(Universal Asynchronous Receiver/Transmitter uF micro Farad (measure of

capacitance) ), ACIA (Asynchronous Communication Interface Adapter), PIA (Peripheral Interface Adapter),dan lain-lain. Kanal seri mengirimkan setiap karakter

per elemen sehingga hanya diperlukan dua penghantar, yaitu kirim data atau transmit

data (TXD), dan terima data atau receive data (RXD). Masing-masing elemen isyarat ekivalen dengan satu bit dua atau tiga bit (disebut dibit atau tribit), atau kurang dari

satu bit (penyandian Manchester), tetapi dalam bab ini sebuah elemen dianggap sama

dalam satu bit. Karena bit-bit dikirimkan secara berurutan dan tidak serempak,

kecepatan pemindahan data lebih rendah di banding pengiriman secara paralel.

Pengiriman akan dimulai dari LSB (least significant bit), dan diakhiri dengan

MSB (most significant bit). Setiap karakter yang dikirimkan, disajikan dengan suatu

urutan bit tertentu sesuai dengan sandi yang digunakan. Penerima harus mencacah

isyarat data yang sama, pada waktu yang tepat sebelum membentuk kembali karakter

yang diterima.

Gambar 3.3 Pengiriman Seri

Pengiriman seri menimbulkan tiga masalah penyesuaian: penyesuaian bit,

penyesuaian karakter, dan penyesuaian blok. Contohnya data seri 10011010 akan

dikirimkan. Agar diterima dengan benar, selang waktu yang digunakan oleh pengirim

dan penerima harus sama satu terhadap yang lain. Untuk itu, pengirim dan penerima

harus menambahkan detak. Istillah detak (clock) digunakan untuk menunjuk

(46)

sembarang pulsa sumber pewaktuan (timing pulse). Detak penerima harus

menunjukan waktu yang tepat kapan isyarat harus dicacah oleh penerima untuk

menentukan status logika dari setiap bit yang diterima. Secara ideal, seperti

diilustrasikan pada gambar 3.4, pulsa detak, penerima harus terjadi ditengah-tengah

periode waktu yang diperlukan oleh bit yang diterima. Jika frekuensi detak dikurangi

menjadi setengahnya, isyarat yang datang akan terbaca oleh penerima sebagai 1011,

atau 0100, bergantung pulsa detak awal. Jadi supaya data dapat diterima dengan

benar, detak penerima harus sesuai dengan detak pengirim. Jika penerima telah

menerima bit sinkronisasi, maka seharusnya segera menerima karakter sinkronisasi.

Sehingga, penerima harus mampu membedakan kelompok-kelompok karakter yang

tepat. Dengan kata lain, penerima harus mampu menentukan bahwa suatu bit adalah

bit awal (LSB) dari suatu karakter.

Selain itu, penerima juga harus dapat mengenali awal dan akhir setiap blok

data. Penyesuaian yang diperlukan dapat diperoleh secara sinkron maupun tak

sinkron. Data yang dikirimkan oleh terminal ke komputer lewat jalur RDX di

masukan ke pengubah seri ke paralel, yang juga ada di dalam IC UART, dan di ubah

ke bentuk paralel sebelum di teruskan ke komputer.

Gambar 3.4 Pendetakan data seri

0 0 1 0 0 1 0 0

Detak

(47)

3.2 Teknik Komunikasi

Jaringan PSTN pertama kali dirancang untuk pengiriman isyarat suara analog.

Isyarat-isyarat mempunyai lebar bidang tertentu dan diperkuat dengan faktor penguatan

tertentu. Umumnya, sambungan dan trunk yang lebih panjang akan diteruskan lewat

sistem telepon kanal jamak. Sistem telepon kanal jamak adalah sistem digital yang

menggunakan modulasi pulsa sandi (pulsa-code modulation, PCM). Di masa yang

akan datang semua jaringan akan dioperasikan secara digital. Untuk saat ini banyak

data yang diteruskan lewat atau lebih rangkaian analog. BT menyediakan fasilitas

Kilostream dan Megastream bagi pengguna yang menginginkan rangkaian digital berkecepatan tinggi, tetapi untuk saat ini hanya digunakan pada dedicated circuits

antara dua titik khusus.

Pada saat isyarat digital dikirimkan lewat jalur telepon, efek atenuasi dan

pergeseran fase akan menyebabkan bentuk gelombang terdistorsi. Efek ini semangkin

besar bila laju bit semangkin tinggi dan jalur yang harus dilalui semangkin panjang,

sehingga akan membantu panjang jalur yang dapat digunakan pada laju pengiriman

tertentu.

1/t 2/τ 3/ τ Gambar 3.5 Spektrum energi untuk isyarat kata dan data

Isyarat digital yang dikirimkan lewat telepon berisi energi signifikan pada

frekuensi nol dan frekuensi rendah. Gambar 3.5 menunjukan spektrum energi untuk

isyarat suara dan data; adalah periode bit. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa

energi akan terkonsentrasi pada frekuensi yang lebih kecil dari laju bit 1/bit/detik. Ucapan

Data

Tegangan

Gambar

Gambar 3.1 Pengiriman data parelel
Gambar 3.3 Pengiriman Seri
Gambar 3.7 Rangkaian dua-kawat
Gambar 3.9 Alur Kerja Dial-In Callback Server
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada tulisan ini akan dibahas tentang penerapan SMS gateway untuk sistem monitoring jaringan pada server Linux yang dapat membantu tugas administrator jaringan dalam

Application Programming Interface Server untuk Arduino adalah suatu sistem yang memungkinkan sebuah aplikasi yang berjalan pada jaringan komputer dapat berinteraksi

Dengan demikian, penulis merancang suatu jaingan infrastruktur yang memerlukan dan membuat informasi yang akurat system jaringan yang dirancang dapat memenuhi kebutuhan sesuai yang

Dibawah ini adalah halaman utama administrator akan tampil apabila user/admin telah login, admin dapat melakukan penambahan, pengubahan ataupun penghapusan

dikelompokkan menjadi 2 (dua) grup, yaitu grup operator, yang dalam hal ini sistem administrator ataupun pihak lain yang ditunjuk untuk melakukan pekerjaan monitoring server maupun

Windows Server 2012 R2 mempunyai banyak layanan meliputi Active Directory dan Domain Controller yang dapat di fungsikan sebagai manajemen user untuk mengatur hak

Mail server adalah server yang memungkinkan pengguna (user) untuk dapat mengirim dan menerima surat elektronik atau e-mail satu sama lain dalam satu jaringan atau dengan

mengimplementasikan sebuah Mozilla Framework sebagai dasar dalam pembangunan sebuah aplikasi remote server yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol server mereka dari jarak jauh