ANALISIS DAN PERANCANGAN DIAL-IN CALLBACK SERVER
MENGGUNAKAN WINDOWS SERVER 2003
SKRIPSI
MUHAMMAD ARIF SIREGAR
041401046
PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ANALISIS DAN PERANCANGAN DIAL-IN CALLBACK SERVER MENGGUNAKAN WINDOWS SERVER 2003
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Komputer
MUHAMMAD ARIF SIREGAR
041401046
PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PERSETUJUAN
Judul : ANALISIS DAN PERANCANGAN DIAL-IN
CALLBACK SERVER MENGGUNAKAN WINDOWS SERVER 2003
Kategori : SKRIPSI
Nama : MUHAMMAD ARIF SIREGAR
Nomor Induk Mahasiswa : 041401046
Program Studi : SARJANA (S1) ILMU KOMPUTER
Departemen : ILMU KOMPUTER
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Maret 2010
Komisi Pembimbing :
Pembimbing 2 Pembimbing 1
Syahriol Sitorus, S.Si, MIT Dr. Tulus M.Si
NIP. 197510082008011011 NIP. 196209011988031002
Diketahui/Disetujui oleh
Program Studi S1 Ilmu Komputer Ketua,
PERNYATAAN
ANALISIS DAN PERANCANGAN DIAL-IN CALLBACK SERVER MENGGUNAKAN WINDOWS SERVER 2003
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, April 2010
PENGHARGAAN
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan ridho-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini, sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer, Program Studi Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara. Shalawat dan Salam saya hadiahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Bapak Drs. James Piter Marbun, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak M. Andri Budiman, ST, M.Comp.Sc, MEM sebagai Dosen Pembimbing II atas bimbingan, saran, masukan kepada penulis untuk menyempurnakan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Ketua dan Sekretaris Program Studi Ilmu Komputer, Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis dan Bapak Syariol Sitorus, S.Si., MIT, Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen, pegawai/staf di Program Studi Ilmu Komputer S-1 USU.
Seluruh proses pengerjaan skripsi ini tidak akan dapat dilalui tanpa dukungan orangtua dan seluruh keluarga saya. Terima kasih sebesar-besarnya atas segala dukungannya baik materil dan spiritual. Semoga Allah SWT akan membalasnya. Terima kasih juga kepada tika melayu, seluruh sahabat-sahabat RCS yang sangat saya hormati, serta seluruh teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan semuanya. Terima kasih pula kepada semua pihak-pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas ide, saran, dan kerjasama yang baik.
Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena kesempurnaan hanya milik Allah dan kekurangan adalah milik saya. Oleh karena itu saya menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Medan, April 2009
Penulis,
ABSTRAK
Teknologi informasi khususnya jaringan komputer telah menjadi salah satu hal yang mendasar dalam semua segi. Adanya jaringan komputer ini memberikan dampak yang sangat baik, terutama menyangkut efisiensi komunikasi. Sehingga setiap tahun teknologi jaringan ini terus dikembangkan dan dibuat standard agar setiap peralatan jaringan yang berbeda-beda bisa cocok satu dengan yang lain, sehingga akan lebih mudah untuk terhubung ke dalam suatu jaringan komputer dengan peralatan jaringan yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang suatu server yang dapat memungkinkan user ataupun administrator jaringan untuk melakukan pekerjaan secara remote, dengan menggunakan line telepon PSTN (telepon kabel) dari jarak jauh, serta mengetahui komunikasi data menggunakan jalur PSTN (Telepon Kabel) PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM). Penulis melakukan analisis terhadap Dial-In Callback Server, bagaimana merancang Dial-Dial-In Callback Server, cara kerja server Dial-In, komunikasi data menggunakan jalur PSTN (Telepon Kabel) PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Diall-in Callback Server merupakan salah satu solusi yang tepat untuk membangun suatu jaringan yang efisien.
ANALYSIS AND DESIGN CALLBACK DIAL-IN SERVER USING WINDOWS SERVER 2003
DAFTAR ISI
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Perumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penelitian 4
1.4 Maanfaat Penelitian 4
1.5 Batasan Masalah 4
1.6 Metodologi Penelitian 5
1.7 Sistematika Penulisan 6
BAB 2 LANDASAN TEORI 7
2.1 Dial-in Callback Server 7
2.2 Windows Server 2003 8
2.2.1 Design Jaringan Windows Server 2003 8 2.2.1.1 Tinjauan Layanan-Layanan Jaringan 9
2.2.1.2 TCP/IP) 9
2.2.1.3 Domain Name System (DNS) 10
2.2.1.4 Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) 10 2.2.1.5 Windows Internet Name Service 12
2.2.1.6 Resolusi Nama 12
2.2.1.7 Network Address Translator 13
2.2.1.8 Layanan-layanan Sertifikat 15
2.3 Router dan Gateway 16
2.4 PPTP (Point to Point Protocol) 17
2.5 Konsep Dasar Jaringan 19
2.5.1 Jaringan (Network) Komputer 20
2.5.2 Topologi Jaringan 22
2.6 Protokol Jaringan 23
2.6.1 Protokol Transport 23
2.6.2 Protokol Aplikasi 24
2.6.3 Protocols (Protokol - protokol) 24
2.7 Modem 27
BAB 3 ANALISIS SISTEM 29
3.1 Komunikasi Data Jaringan PSTN (Public Switched
Telephone Network) 29
3.2.1 Jalur Transmisi 35 3.3 Perbedaan Dial-In Callback Server dengan Telnet 37
3.4 Alur Kerja Dial-In Callback Server 38
3.4.1 Cara Kerja Dial-In Callback Server dengan Protokol PPTP 39
3.4.1.1 Transmisi Data PPTP 41
3.4.1.2 Keamanan Dial-In Callback Server
Dengan Menggunakan PPTP 42
3.4.1.3 Autentifikasi 42
3.4.1.4 Access Control 43
3.4.1.5 Enkripsi Data 43
3.4.1.6 PPTP Packet Filtering 44
3.5 Topologi Jaringan Dial-In Callback Server 44
3.6 Perancangan Dial-In Callback Server 45
3.6.1 Unsur-unsur Koneksi Dial-Up Remote Access 46 3.6.2 Mengembangkan Rencana Implementasi Jaringan 46
3.6.3 Fase-fase Penyebaran 48
3.6.4 Pertimbangan-pertimbangan Hardware 49 3.6.5 Interaksi dengan Sistem – Sistem Peninggalan 50 3.6.6 Pertimbangan - Pertimbangan Protocol Jaringan 50 3.6.7 Protocol yang Didukung Windows Server 2003 51 3.6.7.1 Transmission Control Protocol/Internet Protocol 52 3.6.7.2 Manfaat Mengimplementasikan TCP/IP 52 3.6.8 Instalasi Active Directory Windows Server 2003 57
3.6.8.1 Instalasi Active Directory 58
3.6.9 Remote Access Protocol 60
3.6.10 Mengelola dan Membuat User Account 61 3.6.11 Membuat Lokal dan Domain User Account 62 3.6.12 Menggunakan Active Directory User
dan Komputer untuk Domain Account 63
3.6.13 Security Identifier (SID) 64
3.6.14 User Group Terkait Fungsi Dalam DSA.MSC 65
3.6.15 Membuat Account User Baru 66
3.6.16 User Account Properties 68
3.6.17 Account Settings 71
3.6.18 Installing And Managing
Remote Access Service (RAS) Windows Server 2003 74 3.6.18.1 Remote Access Server Installation and Setup 74
3.6.19 Pemberian Izin Dial-In User 78
3.6.20 Konfigurasi Klient (Client Configurations) 79
BAB 4 IMPLEMENTASI dan PENGUJIAN 81
4.1 Implementasi 81
4.1.1 Lingkungan Implementasi 82
4.1.2 Batasan Implementasi 83
4.2 Pengujian 83
4.3 Keuntungan Membangun Server Dial-in Callback 86
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 87
Gambar 1.1 Konsep Dasar Topologi Dial-In Callback Server Menggunakan
Jalur PSTN PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM)) 2 Gambar 2.1 Model DHCP dasar 11 Gambar2.2 Menghubungkan sebuah jaringan
kantor yang kecil ke Internet 14
Gambar 3.12 Penempatan paket PPTP pada Network Media 41 Gambar 3.13 IP datagram dengan paket PPP terenkripsi yang dibuat PPTP 42 Gambar 3.14 Topologi jaringan Dial-in Callback Server 44 Gambar 3.15 Unsur-unsur koneksi dial-up remote access 46 Gambar 3.16 Windows 2003 Server Group Policy
dengan memakai Active Directory 54
Gambar 3.17 Pembuatan routing and remote access server 61 Gambar 3.18 Computer Management/Local Users and Groups 62
Gambar 3.19 Creating a local user 63
Gambar 3.20 Active Directory Users and Computers Console 65
Gambar 3.21 Membuat Account User Baru 66
Gambar 3.22 Menetapkan Password dan Account Pilihan 67
Gambar 3.23 Informasi Konfirmasi Pengguna baru 67
Gambar 3.24 Konteks Menu untuk User Account 68
Gambar 3.25 User properties General tab 69
Gambar 3.26 User Properties Address tab 69
Gambar 3.27 User Properties Telephones tab 70
Gambar 3.28 User Properties Organization tab 70
Gambar 3.29 User Account Properties 71
Gambar 3.30 Setting logon hours 71
Gambar 3.31 Izin Logon Workstation 72
Gambar 3.32 Resetting a user’s password 73
Gambar 3.33 RRAS Setup Wizard 75
Gambar 3.34 RRAS Setup Wizard: Mengkonfigurasi Jenis Koneksi 75 Gambar 3.35 RRAS Setup Wizard: Tugas Alamat IP( Internet Protocol) 76 Gambar 3.36 RRAS Setup Wizard: Address Range Assignment 76
Gambar 3.37 RRAS Setup Wizard: RADIUS services 78
Gambar 3.38 Pemberian izin dial-in melalui properties user 79
Gambar 3.39 Network Connections Windows 80
Gambar 3.40 Entering account information 80
Gambar 4.1 Topologi Pengujian Diall-in Callback Server 84
Gambar 4.2 Connect to your ISP 84
Gambar 4.3 Status Koneksi dari Client 85
DAFTAR TABLE
Halaman
Table 2.1 Klasifikasi prosesor interkoneksi berdasarkan jarak 22
Table 3.1 Alamat interface hardware 45
Tabel 3.2 Pilihan untuk User Account 72
ABSTRAK
Teknologi informasi khususnya jaringan komputer telah menjadi salah satu hal yang mendasar dalam semua segi. Adanya jaringan komputer ini memberikan dampak yang sangat baik, terutama menyangkut efisiensi komunikasi. Sehingga setiap tahun teknologi jaringan ini terus dikembangkan dan dibuat standard agar setiap peralatan jaringan yang berbeda-beda bisa cocok satu dengan yang lain, sehingga akan lebih mudah untuk terhubung ke dalam suatu jaringan komputer dengan peralatan jaringan yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang suatu server yang dapat memungkinkan user ataupun administrator jaringan untuk melakukan pekerjaan secara remote, dengan menggunakan line telepon PSTN (telepon kabel) dari jarak jauh, serta mengetahui komunikasi data menggunakan jalur PSTN (Telepon Kabel) PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM). Penulis melakukan analisis terhadap Dial-In Callback Server, bagaimana merancang Dial-Dial-In Callback Server, cara kerja server Dial-In, komunikasi data menggunakan jalur PSTN (Telepon Kabel) PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Diall-in Callback Server merupakan salah satu solusi yang tepat untuk membangun suatu jaringan yang efisien.
ANALYSIS AND DESIGN CALLBACK DIAL-IN SERVER USING WINDOWS SERVER 2003
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi pada saat ini sangatlah
pesat, terutama teknologi internet semangkin maju yang kini sudah menjadi bagian
dari kebutuhan masyarakat pada umumnya. Dalam hal ini komputer yang dahulunya
stand alone atau bediri sendiri, saat ini dapat berhubungan langsung dengan host-host atau komputer-komputer yang lainnya melalui suatu jaringan (Networking), sehingga
dapat berkomunikasi untuk saling tukar-menukar informasi ataupun data dimanapun
kita berada, serta bekerja untuk menjalani rutinitas kita sehari-hari tanpa harus berada
ditempat kerja kita.
Teknologi informasi khususnya jaringan komputer telah menjadi salah satu hal
yang mendasar dalam semua segi. Sulit dibayangkan pada era teknologi informasi
seperti sekarang tanpa menggunakan teknologi jaringan komputer. Hampir seluruh
perkantoran/insatansi, kampus, maupun lingkungan yang paling kecil sekalipun
terkoneksi dengan jaringan komputer baik dalam bentuk LAN (Local Area Network),
MAN (Metropolitan Area Network), maupun WAN (Wide Area Network).
Kemunculan teknologi jaringan secara radikal mengubah paradigma pemindahan
data yang sebelumnya hanya dapat dilakukan antar komputer dengan media
penyimpanan yang dapat dibawa-bawa, itu pun masih dalam kapasitas yang terbatas.
Kini pemindahan data antar komputer berkapasitas besar, dalam waktu singkat, tanpa
dibatasi ruang dan waktu, telah dimungkinkan dengan adanya jaringan komputer.
Manfaat dari adanya jaringan komputer ini telah sangat dirasakan, terutama
menyangkut efisiensi komunikasi, sehingga setiap tahun teknologi jaringan ini terus
dikembangkan dan dibuat standar agar setiap peralatan jaringan yang berbeda-beda
bisa cocok satu dengan yang lain, sehingga akan lebih mudah untuk terhubung ke
memicu semakin banyaknya pengguna komputer yang terhubung ke jaringan
komputer dari tahun ke tahun.
Seorang administrator jaringan yang memegang suatu server di perusahannya
ataupun dikantor tidak lagi harus memonitor jaringan yang ada dengan duduk dikantor
ataupun diruangan server, mereka dapat memonitoring dari manapun mereka suka
seperti dirumah atau ditempat-tempat lain yang memadai, suatu perusahaan yang
memiliki server database yang terpusat untuk mengelolah data perusahan yang semua
karyawannya mengakses database tersebut tidak lagi harus bekerja di kantor tetapi
dapat melakukannya dirumah atau ditempat lain yang mereka anggap sebagai kantor
kedua, sama halnya juga dengan orang awam yang ingin mengontrol/memonitoring
rumahnya ataupun ingin melihat situasi suatu lingkungan dari jarak jauh. Semua hal
tersebut dapat dilakukan dengan mudah dan cepat kalau kita memanfaat teknologi
jaringan dengan membangun suatu sistem manajemen jaringan yang dapat terkoneksi
dari mana pun kita berada dengan menggunakan alat yang ada disekitar kita sehingga
efisiensi menjadi tinggi, hemat biaya serta tenaga.
Gambar 1.1 Konsep Dasar Topologi Dial-in Callback Server menggunakan jalur PSTN PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM)
PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA yang di singkat TELKOM adalah salah
satu perusahan milik negara yang bergerak sebagai penyelenggara informasi dan
telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara
lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia, telah
menciptakan inovasi-inovasi terbaru yang akan memudahkan masyarakat didalam
melakukan aktivitas sehari-hari, seperti Speedy yang merupakan layanan (internet
service) berkecepatan tinggi, berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video secara bersamaan dan Telkomnet Instan yang merupakan layanan akses internet
dial-up secara mudah tanpa berlangganan (instant) dengan konsep layanan yang mudah dan sederhana. Kedua fasilitas tersebut dirancang dengan menggunakan sistem dial-in
dimana user atau pelanggan mendial dengan username dan password yang telah
diberikan. Teknologi yang telah dibangun oleh PT. TELEKOMUNIKASI
INDONESIA (TELKOM) tersebut dapat kita manfaatkan didalam membangun sebuah
sistem manajemen jaringan sehinggga dapat mempermudah segala aktivitas kita
dengan memanfaatkan teknologi yang telah dikembangkan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapatlah dirumuskan beberapa masalah yang
menjadi latar belakang penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana merancang suatu server Dial-in yang dapat melakukan RAS
(Remote Access Service) yang memungkinkan user untuk melakukan
pekerjaan secara remote, seperti mengakses database, file & printer share,
internet share maupun sistem share lainnya.
2. Bagaimana cara kerja sistem Server Dial-in Callback.
3. Bagaimana komunikasi data menggunakan jalur PSTN (Telepon Kabel).
Tujuan dari pembuatan penelitian ini adalah untuk merancang suatu server yang dapat
memungkinkan user ataupun administrator jaringan untuk melakukan pekerjaan
secara remote, dengan menggunakan line telepon PSTN (telepon kabel) dari jarak jauh
dengan sistem manajemen jaringan yang murah dan fleksibel, serta mengetahui
komunikasi data menggunakan jalur PSTN (Telepon Kabel) PT. Telekomunikasi
Indonesia (TELKOM).
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mempermudah seorang user atau
administrator jaringan untuk dapat melakukan pekerjaannya di rumah untuk
mengakses database, file & printer share, internet share maupun sistem share lainnya
dari jarak jauh sehingga dapat menghemat waktu, biaya, serta tenaga.
1.5 Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam masalah ini tidak menyimpang dari apa yang telah
dirumuskan serta untuk menyederhanakan masalah yang dihadapi, maka diperlukan
batasan-batasan. Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah:
1. Perancangan Dial-in Callback Server menggunakan Windows Server 2003.
2. Pembahasan mengenai cara kerja Dial-in Callback Server.
3. Media yang digunakan memakai line telepon PSTN (telepon kabel)
jaringan Telkom.
4. Pengujian akan dilakukan dengan 1 PC yang akan digunakan user, server
Dial-in callback, modem dan saluran telepon.
5. Pembahasan mengenai komunikasi data menggunakan line telepon
PSTN(telepon kabel) jaringan telkom.
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam
perancangan sistem ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu :
1. Studi Literatur
Penulisan penelitian ini dimulai dengan studi kepustakaan yaitu
mengumpulkan bahan-bahan referensi baik dari buku, artikel, paper, jurnal,
makalah, forum, milis, maupun situs internet mengenai server Dial-In
CallBack, dan hal-hal lain yang berkaitan dan beberapa referensi lainnya untuk menunjang pencapaian tujuan penelitian.
2. Analisis
Pada tahap ini akan dilakukan analisis terhadap Dial-In Callback Server,
bagaimana merancang Dial-In Callback Server, cara kerja server Dial-In,
komunikasi data menggunakan jalur PSTN (Telepon Kabel) PT.
Telekomunikasi Indonesia (TELKOM).
3. Pengembangan.
Pada tahap ini dilakukan pengerjaan pembuatan server, mulai dari
penginstalasian, dan settingan.
4. Pengujian
Pada tahap ini dilakukan pengujian server Dial-In Callback, apakah
berjalan dengan baik dan siap untuk diimplementasikan.
5. Penyusunan laporan dan Kesimpulan
Menyusun laporan hasil analisis dan pengembangan ke dalam format
penulisan penelitian dengan disertai kesimpulan akhir.
Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi dalam lima bab, masing-masing bab
diuraikan sebagai berikut :
Bab I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan Latar Belakang Pemilihan Judul, Perumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Batasan Masalah, Metodologi
Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
Bab II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan teori-teori dari hasil studi kepustakaan yang menjadi
pedoman dan berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti dan
dianalisis.
Bab III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas tentang konsep Dial-In Callback Server, serta
pembahasan mengenai komunikasi data menggunakan jalur PSTN
(Telepon Kabel).
Bab IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini menjelaskan tentang perancangan desain jaringan Dial-In Callback
Server dan perancangan Dial-In Callback Server yaitu installasi,
konfigurasi, implementasi, dan uji coba Dial-In Callback Server.
Bab V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari penjelasan bab-bab
sebelumnya, sehingga dari kesimpulan tersebut penulis mencoba memberi
saran yang berguna untuk melengkapi dan menyempurnakan
pengembangan Dial-In Callback Server serta komunikasi data
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Dial-In Callback Server
Dial-In Callback Server adalah sebuah server yang melayani client dialup melalui jalur/line telephone (PSTN) menggunakan protokol pptp. Istilah Dial-in Callback
Server dapat diuraikan berdasarkan kata-katanya yang mempunyai arti sebagai berikut:
(a) Dialin, adalah sebuah server yang melayani client yang dialup ke server
tersebut melalui jalur/line telephone menggunakan protocol PPTP.
(b) Callback, adalah Sebuah server yang dapat melakukan callback kepada client
yang dialin kepadanya.(Wahono, 2008)
Berdasarkan pengertian diatas, maka Dial-in Calback Server adalah sebuah
server yang melayani client yang dialup ke server tersebut melalui jalur/line telephone menggunakan protocol PPTP dan secara otomatis server tersebut akan memutuskan
hubungan dengan client, lalu server tersebut akan melakukan callback (menghubungi
balik) ke client yang melakukan dialup kepadanya.
Tentu untuk dapat melakukan dialup ke server tersebut diperlukan username
dan password dari client sehingga tidak sembarang orang dapat melakukan dialup ke
server tersebut. Dengan adanya Dial-in Callback Server, maka seorang client atau dalam hal ini seorang administrator jaringan dapat melakukan pekerjaannya sebagai
2.2 Windows Server 2003
Windows Server 2003 merupakan sebuah versi sistem operasi Microsoft Windows yang ditujukan untuk pasar server korporat. Nomor versi internalnya adalah Microsoft
Windows NT 5.2 build 3790. Dulunya dikenal dengan .NET Server, Windows .NET Server, atau Whistler Server. Sistem operasi ini merupakan kelanjutan dari sistem
Windows 2000 Server.(http:
Windows Server 2003 memiliki nama kode Whistler Server mulai dikerjakan pada akhir tahun 2000. Tujuan dari hal ini adalah Microsoft hendak membuat platform
.NET, dengan menyediakan infrastruktur jaringan yang terbentuk dari Windows
Server dan Windows Workstation. Proyek itu dinilai sangat ambisius, karena Microsoft berniat mengembangkan dua sistem operasi secara sekaligus (Whistler
Server dan Whistler Workstation). Akhirnya, beberapa kali sistem operasi ini ditunda peluncurannya, karena jadwal pengembangan yang ketat, dan hanya sistem operasi
Whistler Workstation saja yang dirilis setahun berikutnya dengan nama produk Windows XP, yang ditujukan untuk kalangan konsumer rumahan dan korporat.
Windows Server 2003 terdiri atas beberapa produk yang berbeda, yakni sebagai berikut:
a. Windows Server 2003 Standard Edition b. Windows Server 2003 Enterprise Edition c. Windows Server 2003 Datacenter Edition d. Windows Server 2003 Web Edition
2.2.1 Design Jaringan Windows Server 2003
Dibagian ini penulis menjelaskan beberapa hal yang berhubungan dengan layanan
suatu jaringan, perencanaan dan protocol yang didukung Microsoft Windows 2003
Server. Selain itu kita akan mengetahui bagaimana merencanakan suatu jaringan yang baik dengan Microsoft Windows 2003 Server, pemahaman mengenai berbagai
protocol jaringan yang digunakan oleh Microsoft Windows 2003 Server serta bagaimana protocol tersebut berhubungan dengan layanan-layanan dalam suatu
jaringan.
2.2.1.1 Tinjauan Layanan-Layanan Jaringan
Seperti halnya pendahulunya yaitu Microsoft Windows NT, Microsoft Windows 2003
Server menyediakan banyak layanan dan fasilitas jaringan yang dapat digunakan. Dalam hal ini Microsoft Windows 2003 Server menghadirkan teknologi-teknologi
penting yang mampu menambahkan nilai baik bagi jaringan yang baru maupun yang
sudah ada. Beberapa teknologi mesti diimplementasikan pada jaringan agar bisa
memakai layanan-layanan tertentu. Misalnya, Transmission Control Protocol/Internet
Protocol (TCP/IP) harus diinstal agar dapat mengimplementasikan layanan Microsoft Windows 2003 Server Active Directory.
Untuk memahami lebih jauh mengenai teknologi tersebut di bagian ini penulis
akan memperkenalkan layanan-layanan jaringan Microsoft Windows 2003 Server
dengan jelas dan lengkap sehingga dapat diketahui dengan baik. Selain itu, penulis
juga akan memberikan gambaran teknologi tentang jaringan jarak jauh dengan
fasilitas Routing and Remote Access pada Microsoft Windows 2003 Server, seperti
2.2.1.2 TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
Ada banyak protocol jaringan yang didukung di dalam Microsoft Windows 2003
Server. Namun demikian TCP/IP adalah protocol utama yang dipakai di Microsoft Windows 2003 Server dan merupakan default protocol jaringan yang ada ketika kita menginstal Microsoft Windows 2003 Server.
Banyak layanan jaringan di Microsoft Windows 2003 Server ini memakai
TCP/IP dan beberapa layanan, seperti Internet Information Server (IIS) dan Active
Directory, mensyaratkannya untuk diinstal. TCP/IP merupakan suatu protocol yang dapat diarahkan yang dipakai oleh kebanyakan wide area network (WAN) dan
Internet. Protocol lain, misalnya NetBEUI (NetBIOS Enhanced User Interface), dirancang hanya untuk local area network (LAN) sehingga tidak mendukung
konektivitas internet. Persoalan ini perlu dipertimbangkan ketika kita merencanakan
jaringan kita.
2.2.1.3 Domain Name Sistem (DNS)
Kendati TCP/IP memakai Internet Protocol (IP) untuk meletakkan dan berhubungan
ke host (komputer dan TCP/IP network device lainnya), para pemakai cenderung
memakai nama-nama yang sudah dikenali. Misalnya, para pemakai lebih menyukai
nama ftp.microsoft.com sebagai pengganti alamat IP-nya, yaitu 172.16.23.55.
Domain Name System (DNS) memudahkan kita untuk memakai nama-nama hirarki yang sudah dikenali untuk meletakkan komputer dan sumber daya yang lain
secara mudah di sebuah jaringan IP. DNS dipakai pada internet untuk menyediakan
suatu konvensi penamaan standar bagi penempatan komputer-komputer berbasis IP.
Sebelum mengimplementasikan DNS, file hosts dipakai untuk meletakkan sumber
daya pada jaringan TCP/IP termasuk internet. Para administrator jaringan
memasukkan nama dan alamat IP ke file host dan komputer-komputer yang memakai
2.2.1.4 Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) menyederhanakan pengurusan dan
pengelolaan alamat-alamat IP pada sebuah jaringan TCP/IP dengan mengotomatiskan
konfigurasi alamat untuk client-client jaringan. DHCP server ditentukan sebagai
komputer apa saja yang mengoperasikan layanan DHCP. Windows Server 2003
menyediakan layanan DHCP Server, yang memungkinkan sebuah komputer berfungsi
sebagai DHCP server dan mengkonfigurasi komputer-kompuer client yang diaktifkan
DHCP pada jaringan kita. Arsitektur ini diperlihatkan di gambar 2.1.
Gambar 2.1 Model DHCP dasar.
DHCP (Dymanic Host Configuration Protocol) Server di Microsoft Windows
2003 Server menyediakan beberapa fasilitas, antara lain:
a. Integrasi dengan DNS dan layanan direktori Microsoft Active
Directory
b. Pelaporan statistik dan pemantauan yang sudah ditingkatkan
c. Dukungan kelas-pemakai dan pilihan-pilihan vendor spesifik
d. Alokasi alamat multicast
e. Deteksi DHCP server tunggal
Masing-masing komputer pada sebuah jaringan yang berbasis TCP/IP harus
dayanya. Tanpa DHCP, konfigurasi IP harus dikerjakan secara manual bagi
komputer-komputer yang baru, komputer-komputer-komputer-komputer yang dipindahkan dari satu sub jaringan ke
sub jaringan lainnya, dan komputer-komputer yang dipindahkan dari jaringan. Dengan
mengembangkan DHCP di sebuah jaringan, seluruh proses ini diotomatiskan dan
dikelola secara sentral.
Implementasi DHCP dihubungkan sangat dekat dengan WINS (Windows
Internet Name Service) dan DNS yang akan dimanfaatkan oleh administrator jaringan untuk menggabungkan ketiganya ketika merencanakan penyebaran. Jika memakai
DHCP Server untuk client jaringan Microsoft Windows, maka harus memakai suatu
layanan resolusi nama. Jaringan Microsoft Windows 2003 Server memakai layanan
DNS untuk mendukung Active Directory selain resolusi nama yang umum. Jaringan
yang mendukung client Windows 2000 dan sebelumnya mesti memakai WINS server.
Jaringan yang mendukung suatu kombinasi client Microsoft Windows 2003 Server dan
Microsoft Windows 2000 harus mengimplementasikan baik WINS maupun DNS.
2.2.1.5 Windows Internet Name Service
WINS (Windows Internet Name Service) adalah sistem resolusi nama yang dipakai
untuk sistem operasi Windows 2000 dan sebelumnya. WINS menyediakan suatu
database yang didistribusikan untuk mendaftarkan dan menyangsikan sebuah nama
komputer (yang sama seperti nama NetBIOS) ke pemetaan alamat IP dalam suatu
lingkungan jaringan routed. Bila sedang mengelola suatu jaringan routed, maka WINS
merupakan pilihan terbaik bagi resolusi nama NetBIOS.
WINS mengurangi pemakaian siaran lokal untuk resolusi nama dan
memungkinkan para pemakai meletakkan sistem-sistem secara mudah di jaringan
yang terpencil. Dalam suatu lingkungan DHCP yang dinamis, alamat IP pada host
dapat sering berubah. WINS menyajikan suatu cara untuk mendaftarkan secara
dinamis perubahan-perubahan untuk nama komputer ke pemetaan alamat IP. Fasilitas
ini diperlukan untuk nama yang menuju resolusi alamat IP agar bisa bekerja secara
2.2.1.6 Resolusi Nama
Apakah jaringan kita memakai DNS atau WINS, resolusi nama merupakan suatu
bagian terpenting dari administrasi jaringan. Walaupun Windows 2003 Server
terutama memakai DNS untuk mencocokkan nama-nama host dengan alamat IP,
selain itu Microsoft Windows 2003 Server masih mendukung WINS untuk keperluan
ini. Resolusi nama membolehkan untuk menyelidiki jaringan dan berhubungan ke
sumber daya dengan memakai nama-nama seperti ”printer1” atau ”fileserver1”
ketimbang menghafalkan alamat IP host. Dengan mengingat alamat IP akan menjadi
lebih tidak praktis ketika memakai DHCP untuk penugasan alamat karena penugasan
dapat berubah sepanjang waktu.
WINS diintegrasikan dengan layanan-layanan DHCP. Karena integrasi ini,
kapan pun komputer yang dinamai ”fileserver1” ditugaskan secara dinamis oleh
alamat IP yang baru, perubahan pasti terjadi secara transparan. Saat berhubungan ke
fileserver1 dari node yang lain, dapat menggunakan nama fileserver1 ketimbang alamat IP yang baru karena WINS tetap mengawasi perubahan alamat IP yang
dihubungkan dengan nama itu.
2.2.1.7 Network Address Translator
Ada dua tipe alamat IP: umum dan pribadi. Alamat umum diberikan kepada kita oleh
Internet Service Provider (ISP) yang kita pakai untuk berhubungan ke internet. Bagi host di dalam organisasi yang tidak memerlukan akses langsung ke internet, alamat IP yang tidak menduplikasi alamat umum yang sudah diberikan memang dibutuhkan.
Untuk memecahkan persoalan alamat ini, para desainer internet mencadangkan suatu
bagian dari ruang alamat IP dan menamai ruang ini sebagai ruang alamat pribadi.
Suatu alamat IP pada ruang alamat pribadi tidak pernah diberikan sebagai alamat
umum. Alamat IP di dalam ruang alamat pribadi dikenal sebagai alamat pribadi.
Dengan memakai alamat IP pribadi, kita dapat memberikan proteksi dari para hacker
Karena alamat IP pada ruang alamat pribadi tidak akan pernah diberikan oleh
Internet Network Information Center (InterNIC) sebagai alamat umum, maka route di dalam internet router untuk alamat pribadi takkan pernah ada. Alamat pribadi tidak
dapat dijangkau di dalam internet. Oleh karena itu, saat memakai alamat IP pribadi,
kita membutuhkan beberapa tipe proxy atau server untuk mengonversi sejumlah
alamat IP pribadi pada jaringan lokal kita menjadi alamat IP umum yang dapat
di-routed. Pilihan lain adalah menerjemahkan alamat pribadi menjadi alamat umum yang valid dengan network address translator (NAT) sebelum dikirimkan di internet. Dukungan bagi NAT untuk menerjemahkan alamat umum dan alamat pribadi
memungkinkan terjadinya koneksi jaringan-jaringan kantor-rumah atau kantor yang
kecil ke internet seperti ditampilkan gambar 2.2 berikut ini.
Gambar 2.2 Menghubungkan sebuah jaringan kantor yang kecil ke Internet.
Sebuah NAT menyembunyikan alamat-alamat IP yang dikelola secara internal
dari jaringan-jaringan eksternal dengan menerjemahkan alamat internal pribadi
menjadi alamat eksternal umum. Hal ini mengurangi biaya registrasi alamat IP dengan
cara membiarkan para pelanggan memakai alamat IP yang tidak terdaftar secara
internal melalui suatu terjemahan ke sejumlah kecil alamat IP yang terdaftar secara
eksternal. Hal ini juga menyembunyikan struktur jaringan internal, mengurangi resiko
2.2.1.8 Layanan-layanan Sertifikat
Perencanaan suatu sistem keamanan yang tepat untuk memproteksi informasi pemilik
dan rahasia organisasi atau perusahaan memerlukan pengembangan seperangkat solusi
yang tepat bagi skenario risiko tertentu. Windows 2003 memberikan sejumlah
teknologi yang bisa dipilih dalam mengembangkan rencana keamanan. Salah satu
teknologi tersebut adalah Microsoft Certificate Services. Yang dapat disebarkan
Microsoft Certificate Services untuk membuat dan mengelola Certificate Authorities (CAs) yang menerbitkan sertifikat-sertifikat digital.
Sertifikat-sertifikat digital adalah surat kepercayaan elektronik yang
menerangkan identitas online tentang individu, organisasi, dan komputer. Sertifikat
berfungsi mirip dengan kartu identitas, misalnya paspor dan surat izin mengemudi.
Ketika suatu kartu identitas ditunjukkan ke orang lain, kartu tersebut dapat
menerangkan identitas pemiliknya karena kartu itu menyajikan sejumlah manfaat
keamanan berikut ini:
a. Berisi informasi pribadi untuk menolong mengidentifikasi dan melacak
pemilik.
b. Berisi tanda tangan pemilik yang sesungguhnya untuk membolehkan terjadinya
identifikasi yang positif.
c. Berisi informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menghubungi
pihak berwenang yang mengeluarkannya.
d. Didesain agar menjadi semacam penangkal yang resisten dan sulit dipalsukan.
e. Dikeluarkan oleh suatu pihak yang berwenang yang dapat mencabut kartu
identifikasi itu kapan saja (misalnya, jika kartu itu dicuri atau disalahgunakan).
f. Dapat diperiksa untuk dilakukan pembatalan dengan menghubungi pihak
berwenang yang mengeluarkannya.
g. Sertifikat digital dapat dipakai dengan cara yang sama untuk menyediakan
sejumlah fungsi keamanan. Beberapa fungsi keamanan yang lazim dari
sertifikat digital meliputi:
1. E-mail yang aman.
3. Memberikan kode terhadap kode yang dapat dieksekusi untuk distribusi di
jaringan umum.
4. Pembuktian logon akses jarak jauh dan jaringan local.
5. Pembuktian IPS.
6. Certificate Services menyediakan suatu sarana bagi kegiatan usaha untuk
menetapkan CAs secara mudah dalam mendukung kebutuhan bisnis
tersebut. Certificate services memberikan suatu default modus
kebijaksanaan yang cocok untuk menerbitkan sertifikat bagi entitas
kegiatan usaha seperti pemakai, mesin, atau layanan.
Windows 2003 Server memberikan teknologi-teknologi penting yang menambahkan nilai baik bagi jaringan-jaringan berbasis TCP/IP yang baru maupun
yang sudah ada. Kendati TCP/IP memakai IP untuk meletakkan dan berhubungan
dengan host, para pemakai lebih menyukai memakai nama-nama yang sudah dikenali.
DNS membolehkan memakai nama-nama hierarkis yang sudah dikenali untuk
meletakkan komputer dan sumber daya lainnya di suatu jaringan IP. DHCP
menyederhanakan proses pengurusan dan pengelolaan alamat-alamat IP pada suatu
jaringan TCP/IP dengan mengotomatiskan konfigurasi alamat bagi client-client
jaringan. WINS menyediakan suatu database yang terdistribusi untuk mendaftarkan
dan menyangsikan sebuah nama komputer (yang ternyata sama dengan nama
NetBIOS) ke pemetaan alamat IP dalam suatu lingkungan jaringan yang di-routed. Dengan Windows 2003 Server Routing and Remote Access Service, client secara
transparan dihubungkan ke server akses yang jauh. Client dapat pula dihubungkan
secara transparan ke jaringan yang menghubungkan routing dan server akses yang
jauh.
2.3 Router dan Gateway
Untuk menghubungkan user dengan server agar user dapat terkoneksi dalam
Router dan Gateway sendiri sebenarnya secara teori mempunyai filosopi arti
yang berbeda. Gateway sebenarnya mengacu pada alat yang difungsikan untuk
menjembatani dua jaringan yang mempunyai topologi yang berbeda, subnet yang
berbeda, dan lain sebagainya. Sedangkan router untuk mengatur pengalamatan
paket-paket data dalam jaringan yang berbeda sehingga komunikasi dapat terlaksana.
Akan tetapi dalam kenyataannya sehari-hari, router dan gateway seringkali
ditangani oleh sebuah alat saja. Hal inilah yang menyebabkan router selalu diidentikan
sebagai gateway, begitu pula sebaliknya.
Gambar 2.3 Cisco Router 2501
Router memiliki kemampuan untuk melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur di antara keduanya.
Router-router yang terhubung di Internet memiliki algoritma routing terdistribusi yang digunakan untuk memilih jalur terbaik yang dilalui paket IP dari
satu jaringan ke jaringan lain.
Router umumnya digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN, sekaligus
mengisolasikan trafik data antara LAN satu dengan lainnya. Jika dua atau lebih LAN
terhubung dengan satu router, maka setiap LAN akan dianggap memiliki subnetwork
yang berbeda.
2.4PPTP (Point to Point Protocol)
PPP adalah sebuah standar protokol yang digunakan untuk mengadakan
PPP memiliki sarana tambahan berupa proses authentifikasi untuk keamanan
hubungan, serta menunjang protokol lainnya seperti protokol IPX.
Dalam dunia Linux, fungsi dari PPP dibagi menjadi 2, yaitu sebuah komponen
dari kernel yang menanggani protokol pada level bawah (low-level protocol) seperti
HDLC (High-Level Data-Link Control) dan yang kedua adalah dengan adanya pppd
yang menanggani berbagai macam protocol pada level yang lebih tinggi seperti PAP
(Password Authentication Protocol) dan CHAP (Challenge Handshake Authentification Potocol).
PAP merupakan suatu protokol authentifikasi dimana remote user mengirimkan
permohonan authentifikasi dengan menyertakan nama dan password yang ditentukan
untuk user tersebut. Pada protokol PAP permohonan yang dikirim tersebut tidak
dienkripsi, oleh karena itu penggunaan PAP ini tidak terjamin keamanannya.
Walaupun demikian, pengguna lebih memilih PAP karena lebih simple.
Sedangkan CHAP merupakan protokol yang lebih aman dari PAP karena
menggunakan tiga tahapan dalam prosesnya. Tahap pertama, server mengirimkan
nomor random dan hostname-nya ke user. Pada tahap kedua user menggunakan
hostname untuk melihat informasi yang didapat antara user dan server. Informasi ini dilihat agar dapat meng-enkripsi nomor random yang diberikan. Pada tahap terakhir
nomor random yang sudah dienkripsi dikembaliikan ke server. Server akan
melakukan enkripsi yang sama dan akan membandingkan hasil yang didapat. Jika
cocok, maka user dapat diauthentifikasi.
PPTP merupakan protokol jaringan yang memungkinkan pengamanan transfer
data dari remote client ke server pribadi perusahaan dengan membuat sebuah VPN
melalui TCP/IP.
Teknologi jaringan PPTP merupakan pengembangan dari remote access
agar dapat ditransmisikan melalui intenet. PPTP juga dapat digunakan pada jaringan
private LAN-to-LAN.
PPTP terdapat sejak dalam sistem operasi Windows NT server dan Windows
NT Workstation versi 4.0. Komputer yang berjalan dengan sistem operasi tersebut
dapat menggunakan protokol PPTP dengan aman untuk terhubung dengan private
network sebagai klien dengan remote access melalui internet. PPTP juga dapat
digunakan oleh komputer yang terhubung dengan LAN untuk membuat VPN melalui
LAN.
Fasilitas utama dari penggunaan PPTP adalah dapat digunakannya
public-switched telephone network (PSTNs) untuk membangun VPN. Pembangunan PPTP yang mudah dan berbiaya murah untuk digunakan secara luas, menjadi solusi untuk
remote users dan mobile users karena PPTP memberikan keamanan dan enkripsi komunikasi melalui PSTN ataupun internet.
Umumnya terdapat tiga komputer yang diperlukan untuk membangun PPTP,
yaitu sebagai berikut.
1.Klien PPTP
2.Network access server (NAS)
3.Server PPTP
Akan tetapi tidak diperlukan network access server dalam membuat PPTP
tunnel saat menggunakan klien PPTP yang terhubung dengan LAN untuk dapat terhubung dengan server PPTP yang terhubung pada LAN yang sama.
2.5 Konsep Dasar Jaringan
Didalam bentuk yang dasar, sebuah jaringan komputer tidak lebih dari dua atau lebih
komputer yang terhubung bersama melalui sebuah media yang dapat memindahkan
data. Jaringan yang sekarang ini dibuat untuk memperbolehkan jasa berbagi dari
remote server, untuk mengirim file, untuk mengeprint, dan masih banyak yang
lainnya. Lebih sering, ketika kita berfikir tentang jaringan, kita dapati local area
network (LAN) atau wide area network (WAN). Walaupun masih banyak lagi tipe dari “area network” (jaringan area). (Andreas S. Tanenbaum, 2001)
2.5.1 Jaringan(Network) Komputer
Sebuah jaringan minimal terbentuk dari dua komputer yang terhubung (connection)
sehingga masing-masing dapat membagi sumber dayanya (share resources). Adapun
pada kenyataannya jaringan (Networks) lebih komplek dari pada skenario koneksi dua
komputer, semua jaringan berdasar pada konsep pembagian (sharing). (Andreas S.
Tanenbaum, 2001).
Jika sebuah komputer terhubung dan berkomunikasi dengan komputer lainnya
tentu sangat tergantung pada teknologi, untuk itu terdapat banyak tipe koneksi fisik
(physical connections) dan perangkat lunak terkait (software).
Gambar 2.4 Jaringan Pada Umumnya
Dalam mempelajari macam-macam jaringan komputer terdapat dua klasifikasi
yang sangat penting yaitu teknologi transmisi dan jarak. Secara garis besar, terdapat
dua jenis teknologi transmisi yaitu jaringan broadcast dan jaringan point-to-point.
Jaringan broadcast memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama
Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin
akan diterima oleh mesin-mesin lainnya. Field alamat pada sebuah paket berisi
keterangan tentang kepada siapa paket tersebut ditujukan. Saat menerima paket, mesin
akan mencek field alamat. Bila paket tersebut ditujukan untuk dirinya, maka mesin
akan memproses paket itu , bila paket ditujukan untuk mesin lainnya, mesin tersebut
akan mengabaikannya.
Jaringan point-to-point terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari
mesin-mesin. Untuk mengirim paket dari sumber ke suatu tujuan, sebuah paket pada
jaringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara.
Seringkali harus melalui banyak rute yang mungkin berbeda jaraknya. Karena itu
algoritma route memegang peranan penting pada jaringan point-to-point.
Pada umumnya jaringan yang lebih kecil dan terlokalisasi secara geografis
cenderung memakai broadcasting, sedangkan jaringan yang lebih besar menggunakan
point-topoint. Kriteria alternatif untuk mengklasifikasikan jaringan adalah didasarkan pada jaraknya. Tabel 2.1 dibawah ini menampilkan klasifikasi sistem multiprosesor
berdasarkan ukuran-ukuran fisiknya.
Dari tabel 2.1 terlihat pada bagian paling atas adalah data flow machine,
komputer-komputer yang sangat paralel yang memiliki beberapa unit fungsi yang
semuanya bekerja untuk program yang sama. Kemudian multicomputer, sistem yang
berkomunikasi dengan cara mengirim pesan-pesannya melalui bus pendek dan sangat
cepat. Setelah kelas multicomputer adalah jaringan sejati, komputer-komputer yang
berkomunikasi dengan cara bertukar data/pesan melalui kabel yang lebih panjang.
Jaringan seperti ini dapat dibagi menjadi local area network (LAN), metropolitan area
network (MAN), dan wide area network (WAN). Akhirnya, koneksi antara dua jaringan atau lebih disebut internetwork. Internet merupakan salah satu contoh yang terkenal
dari suatu internetwork. (Andreas S. Tanenbaum, 2001)
Jarak Antar
0,1 m Papan rangkaian Data flow machine
1 m Sistem Multicomputer
10 m Ruangan
100 m Gedung Local Area Network
1 km Kampus
10 km Kota Metropolitan Area Network
100 km Negara
Wide area Network
1.000 km Benua
10.000 km Planet The Internet
2.5.2 Topologi Jaringan
Topologi adalah istilah yang digunakan untuk mengambarkan bagaimana komputer
terhubung dalam suatu jaringan. Topologi fisik menguraikan layout aktual dari
perangkat keras jaringan, topologi logika menguraikan perilaku komputer pada
jaringan, dari sudut pandang operator manusianya.( Andreas S. Tanenbaum, 2001)
1. Topologi Fisik
2. Topologi Fisik Linear Bus
3. Topologi Fisik Ring
4. Topologi Fisik Star
5. Topologi Fisik Daisy Chain
6. Topologi Logika Jaringan
7. Topologi Logika Linear
8. Topologi Token Ring
Protokol jaringan menyediakan layanan-layanan berikut, pengalamatan dan informasi
rute (route informations), pemeriksaan error (error checking), pengiriman kembali
permintaan (request retransmissions), dan penerapan aturan untuk berkomunikasi
(establishing rules for communications) dalam lingkungan jaringan yang
sesungguhnya. Layanan ini juga disebut link services. Beberapa protokol jaringan
yang populer adalah:
a. DDP (Datagram Delivery Protocol) protokol transfer data Apple’s yang
digunakan dalam AppleTalk.
b. IP (Internet Protocol) Bagian dari TCP/IP protocol suite yang
memberikan pengalamatan dan informasi rute.
c. IPX (Internetwork Packet Exchange) dan NWLink Novell’s Netware protocol digunakan untuk merute paket (packet routing) dan forwarding. d. NetBEUI Dikembangkan oleh IBM dan Microsoft, protokol ini
menyediakan layanan transport untuk NetBIOS.
2.6.1 Protokol Transport
Protocol suite selalu berisi transport protocols, yang bertanggung jawab untuk memastikan data yang dikirim antar komputer dapat dipercaya (reliable). Beberapa
transport protocol yang populer adalah:
a. ATP (AppleTalk Transaction Protocol) dan NBP (Name Binding
Protocol) AppleTalk’s session dan protokol data transport.
b. NetBIOS/NetBEUI NetBIOS menyelenggarakan dan mengatur
komunikasi antar komputer-komputer, NetBEUI menyediakan layanan data
transport untuk komunikasi tersebut.
c. SPX (Sequenced Packet Exchange) dan NWLink Novell’s
connection-oriented protocol digunakan untuk menjamin pengiriman data.
d. TCP (Transmission Control Protocol) bagian dari TCP/IP protocol suite
yang bertanggung jawab terhadap pengiriman data yang dapat dipercaya
2.6.2 Protokol Aplikasi
Protokol aplikasi (application protocol) bertanggung jawab terhadap layanan
aplikasi-ke-aplikasi. Beberapa protokol aplikasi yang populer adalah:
a. AFP (AppleTalk File Protocol) Apple’s remote file management protocol
b. FTP (File Transfer Protocol) salah satu anggota dari TCP/IP protocol suite yang digunakan untuk memberikan layanan transfer file.
c. NCP (Netware Core Protocol) Novell’s Client shells and redirector
d. SMTP (Simple Mail Transport Protocol) salah satu anggota dari TCP/IP protocol suite yang bertanggung jawab terhadap transfer email.
e. SNMP (Simple Network Management Protocol) Sebuah protokol TCP/IP
yang digunakan untuk mengatur dan memonitor peralatan-peralatan
jaringan (network devices).
2.6.3 Protocols (Protokol-Protokol)
Seperti yang telah disebutkan diatas, komputer harus sepakat (agree) pada sebuah
protocol yang digunakan agar semua tipe komunikasi dapat berlangsung.
a. NetBEUI
NetBEUI adalah sebuah network layer transfer protokol yang sederhana. Yang
di kembangkan untuk mendukung jaringan NetBIOS. NetBEUI tidak dapat di
rutekan (not routable), sehingga protokol ini tidak dapat digunakan dalam
sebuah jaringan enterprise. NetBEUI adalah protokol tranport tercepat yang
tersedia pada Windows NT. NetBEUI sangat baik untuk pengiriman cepat,
tetapi tidak dapat digunakan jika harus melewati jaringan yang di rutekan (but
Keuntungan dari NetBEUI adalah: kecepatan, perlindungan error yang
baik, mudah diimplementasi, dan memory overhead yang rendah.
Beberapa kerugian dari NetBEUI adalah: tidak dapat di rutekan,
sedikitnya dukungan aplikasi antar platfrom, dan sedikitnya tool (alat bantu)
untuk troubleshooting (pemecahan masalah) yang tersedia.
b. TCP/IP
TCP/IP adalah protocol suite yang paling luas penggunaannya di jaringan
pada saat ini. Hal ini seiring dengan cepatnya perkembangan global internet.
TCP/IP dapat mencakup area yang luas dan sangat fleksibel. TCP/IP
memberikan dukungan antar platform (cross-platform), kemampuan untuk di
rutekan (routing capabilities), sebagai dukungan yang baik untuk Simple
Network Management Protocol (SNMP), Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Windows Internet Name Service (WINS), Domain Name Service (DNS), dan induk dari protokol-protokol yang bermanfaat. Bagaimanapun, TCP/IP memiliki sangat banyak kelebihan-kelebihan
(features) yang tersedia dengan tambahan biaya overhead. Yang dapat
membuatnya menjadi tidak praktis (cumbersome) untuk beberapa jaringan
atau aplikasi.
c. AppleTalk
Protokol AppleTalk digunakan untuk komunikasi dengan komputer Macintosh.
Dengan mengaktifkan AppleTalk, anda mengijinkan Client Macintosh untuk
menyimpan dan meng-akses file-file yang berada pada sebuah Server Windows
NT, mencetak ke printer Windows NT, dan sebaliknya. Sebagai catatan: Kita
harus menginstall terlebih dahulu NT Services For Macintosh sebelum dapat
menginstall AppleTalk. Macintosh hanya dapat didukung dari sebuah partisi
NTFS yang ada pada Windows NT.
Advanced Program-to-Program Communication (APPC) protocol,
dikembangkan oleh IBM, APPC adalah peer-to-peer protocol digunakan
dalam IBM’s Systems Network Architecture (SNA) untuk digunakan pada
AS/400-series computers.
e. X.25
X.25 adalah satu set protokol wide-area yang digunakan dalam jaringan
packet-switching. X.25 dibuat untuk menghubungkan remote terminals ke mainframes. Walaupun banyak tipe komunikasi wide-area yang lainnya tersedia di United States, X.25 tetap digunakan secara luas di Europe.
f. HDLC
High-level Data Link Control (HDLC) adalah sebuah fleksibel, bit-oriented data link protocol yang berbasis pada IBM’s Synchronous Data Link Control
(SDLC). HDLC telah di standarkan oleh ISO. HDLC dapat mendukung transmisi half atau transmisi full-duplex, jaringan circuit atau jaringan packet-switched, topologi jaringan peer-to-peer atau topologi jaringan client/server dan transmisi melalui kabel atau media wireless.
g. XNS
Xerox Network System (XNS) di buat oleh Xerox untuk digunakan dalam jaringan Ethernet. XNS adalah basis untuk Novell’s IPX/SPX, tetapi sudah
jarang ditemukan pada jaringan saat ini.
2.7 Modem
Modem adalah sebuah alat yang dapat membuat komputer terkoneksi dengan internet
melalui line telepon standar. Modem banyak digunakan komputer-komputer rumah
dan jaringan sederhana unutk dapat berkomunikasi dengan jutaan komputer lain dalam
Kata modem itu sendiri merupakan kependekan dari modulator/demodulator. Ini
berarti modem bekerja dengan cara mengubah informasi digital dari komputer
pengirim ke dalam bentuk sinyal analog yang ditransmisikan melaluli line telepon.
Selanjutnya modem pada komputer penerima akan mengubah ulang sinyal analog ke
sinyal digital.
Beberapa tipe modem hanya dapat melakukan pertukaran data saja. Sedangkan
tipe modem tertentu, seperti yang dikenal dengan fax/modems, selain dapat
melakukan pertukaran data, modem tersebut juga dapat menangani pesan-pesan fax.
Ditinjau dari sisi hardware, ada dua jenis tipe modem yang populer, yaitu
modem eksternal dan modem internal. Sesuai dengan namanya, modem eksternal
adalah jenis modem yang perangkat fisiknya terpisah dari komputerUmumnya jalur
transmisi menyalurkan data dalam bentuk data analog, sedangkan data yang
dihasilkan oleh sumber pengirim berbentuk data digital. Suatu modulator –
demodulator (lebih dikenal dengan singkatannya Modem) atau disebut juga data set dapat digunakan untuk merubah data dari bentuk digital ke bentuk analog.
Gambar 2.5 Pengubahan dari digital ke analog dan sebaliknya oleh modem
Data yang sudah dirubah ke bentuk analog oleh modem kemudian di
transmisikan lewat jalur transmisi dan diterima oleh modem kedua yang akan merubah
kembali dari bentuk analog menjadi bentuk digital. Jadi modem yang pertama yang
ada di sumber pengirim berfungsi sebagai pengubah (modulate) dari bentuk digital ke
bentuk analog, sedang modem kedua yang berada dipenerima berfungsi untuk
mengembalikan (demodulate) dari bentuk analog menjadi bentuk digital, dapat dilihat
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1 Komunikasi Data Jaringan PSTN (Public Switched Telephone Network)
Transmisi data berarti pengiriman data antara dua komputer, atau antara sebuah
komputer dengan terminal. CCITT(Consultative Committee International Telephony
and Telegraph), yang sekarang dikenal sebagai ITU-T (International Telecommunication Union – Telephony) menyebut terminal sebagai piranti terminal data ( data terminal eqipment = DTE ). Jenis komputer dalam suatu jaringan data
terdiri dari satu atau lebih komputer mainframe, atau host komputer,
komputer-komputer mini, dan komputer-komputer mikro, atau komputer-komputer pribad. Terminal –terminal yang
paling sering dipakai antara lain disc drive, pencetak, plotter, layar tampilan dan
papan ketik. Selain harus dapat berkomunikasi dengan terminal-terminal lokal, atau
piranti periferal, komputer harus mampu berkomunikasi dengan komputer lain dan
terminal yang terpisah cukup jauh.
Pemakaian komunikasi data semangkin meningkat, instansi-instansi
pemerintah, perusahaan-perusahaan dan lembaga keuangan, seperti bank dan
instansi-instansi serupa, telah memasang jaringan komunikasi data yang canggih untuk
mengirimkan data dari satu tempat ke tempat lain , menghitung gaji, mencetak slip
pembayaran, dan lain-lain, juga untuk memproduksi tagihan-tagihan. Tugas utama
suatu komputer dalam sistem jaringan adalah memproses dan menyimpan data, dan
menghasilkan keluaran untuk periode waktu tertentu, misalnya mingguan atau
bulanan. Aliran pekerjaan dengan mudah dapat direncanakan sebelumnya, data
disiapkan dan diolah dengan sistem batch, sehingga operasi ini disebut pengolahan
Kendala yang perlu diperhatikan dalam sistem komunikasi data adalah, waktu
tanggap sistem, throughput, dan faktor manusia. Waktu tanggap sistem adalah ukuran
kecepatan operasi sistem. Pada sejumlah sistem, waktu tanggap yang cepat merupakan
hal yang sangat penting,misalnya ATM. Bila ada orang yang hendak mengambil uang
lewat ATM, pada saat ia mengetikan nomor identifikasi dan mengisikan jumlah uang
yang akan diambil, mesin ATM tersebut akan memberikan tanggapan dalam waktu
yang singkat. Troughput adalah ukuran beban dari sistem tersebut, yaitu persentase
waktu yang diperlukan untuk mengirim sejumlah pesan melewati sambungan tersebut.
Keluaran dari sistem harus setinggi mungkin, sehingga pemakaian jalur dan terminal
yang sangat mahal dapat diperoleh secara maksimum. Terminal-terminal harus dapat
dioperasikan semudah mungkin untuk mengurangi faktor kesalahan manusia dan juga
untuk mempertinggi kecepatan operasi. Untuk jelasnya, faktor manusia sangat penting
diperhatikan khususnya pada situasi dimana terminal sering dipakai oleh penguna
yang tidak terlatih, misalnya seperti pada mesin ATM.
Didalam setiap komputer, karakter-karakter disajikan dalam bentuk data yang
terdiri dari sederatan angka biner, atau bit (binary digit). Setiap bit hanya bernilai
biner 1 atau biner 0. Pemindahan, penyimpanan, dan pengolahan data di dalam
komputer, atau mikroprosesor, dapat dikerjakan berdasar atas operasi 8-bit, 16-bit,
atau 32-bit, tergantung jenis komputer yang digunakan. Setiap 8 bit disebut satu byte.
Diluar komputer, atau mikroprosesor, data dapat dikirimkan ke periferal, terminal atau
modem menggunakan cara pengiriman seri atau paralel.
Pada cara pengiriman paralel, bit-bit yang membentuk karakter dikirimkan
secara serempak melewati sejumlah penghantar yang terpisah, seperti terlihat pada
gambar 3.1. Pada saat komputer mempunyai data untuk dikirimkan, jalur data tersedia
(DAV) diset tinggi. Pada saat terminal siap menerima data, jalur data-diterima (DAC)
juga akan diset tinggi. Prosedur handshaking ini selalu terjadi setiap kali ada karakter
yang dikirim komputer. Handshaking ini diperlukan untuk mengakomodasikan
ketepatan waktu pengiriman data antara komputer dan terminal, atau periferal.
Beberapa bentuk handshaking secara umum diperlukan karena komputer dan terminal
mungkin beroperasi pada kecepatan yang berbeda. Jalur handshake biasanya
penghantar yang diperlukan untuk antarmuka paralel disebut lebar bus (bus widht),
dalam gambar dibawah adalah 10 penghantar. Setiap penghantar mempunyai fungsi
khusus, beberapa di antaranya untuk membawa data, sementara yang lain membawa
informasi kendali dan sinkronisasi. Karena dalam sistem pengiriman paralel
diperlukan sejumlah penghantar untuk mengirimkan data, sistem pengiriman paralel
hanya ekonomis untuk jarak pendek.
Gambar 3.1 Pengiriman data parelel
Biaya penggunaan kabel banyak penghantar (multiconductor cable) relatif
tinggi, dan masalah yang disebut skew sering kali muncul. Skew adalah efek yang
terjadi pada pengiriman sejumlah bit secara serempak dan tiba pada tempat yang
dituju dalam waktu yang tidak bersama-sama. Efek ini di ilustrasikan pada gambar
3.2. Efek ini semangkin berpengaruh dengan semangkin panjangnya kabel yang di
gunakan, hal ini akan menimbulkan kesalahan pada data yang diterima. Antarmuka
paralel akan memindahkan data secara cepat dan relatif mudah untuk dioperasikan,
tetapi lebar bus minimal 10 dan biasanya lebih tinggi, karena satu, atau lebih,
penghantar perlu ditambahan untuk jalur handshake. Pengiriman paralel biasanya di
gunakan untuk menghubungkan komputer dengan pencetak berkecepatan tinggi atau
dengan disc drive yang berkecepatan tinggi dan panjang kabel relatif pendek.
Gambar 3.2 Efek Skew pada pengiriman paralel
Pengiriman seri biasanya digunakan untuk sambungan dengan jarak relatif
lebih jauh, dan gambar 3.3 menunjukan konsep dasar pengiriman seri. Data paralel
internal dimasukan ke pengubah paralel ke seri. Pengubah paralel ke seri biasanya
dengan IC juga melakukan sejumlah fungsi yang lain dan dikenal sebagai UART
(Universal Asynchronous Receiver/Transmitter uF micro Farad (measure of
capacitance) ), ACIA (Asynchronous Communication Interface Adapter), PIA (Peripheral Interface Adapter),dan lain-lain. Kanal seri mengirimkan setiap karakter
per elemen sehingga hanya diperlukan dua penghantar, yaitu kirim data atau transmit
data (TXD), dan terima data atau receive data (RXD). Masing-masing elemen isyarat ekivalen dengan satu bit dua atau tiga bit (disebut dibit atau tribit), atau kurang dari
satu bit (penyandian Manchester), tetapi dalam bab ini sebuah elemen dianggap sama
dalam satu bit. Karena bit-bit dikirimkan secara berurutan dan tidak serempak,
kecepatan pemindahan data lebih rendah di banding pengiriman secara paralel.
Pengiriman akan dimulai dari LSB (least significant bit), dan diakhiri dengan
MSB (most significant bit). Setiap karakter yang dikirimkan, disajikan dengan suatu
urutan bit tertentu sesuai dengan sandi yang digunakan. Penerima harus mencacah
isyarat data yang sama, pada waktu yang tepat sebelum membentuk kembali karakter
yang diterima.
Gambar 3.3 Pengiriman Seri
Pengiriman seri menimbulkan tiga masalah penyesuaian: penyesuaian bit,
penyesuaian karakter, dan penyesuaian blok. Contohnya data seri 10011010 akan
dikirimkan. Agar diterima dengan benar, selang waktu yang digunakan oleh pengirim
dan penerima harus sama satu terhadap yang lain. Untuk itu, pengirim dan penerima
harus menambahkan detak. Istillah detak (clock) digunakan untuk menunjuk
sembarang pulsa sumber pewaktuan (timing pulse). Detak penerima harus
menunjukan waktu yang tepat kapan isyarat harus dicacah oleh penerima untuk
menentukan status logika dari setiap bit yang diterima. Secara ideal, seperti
diilustrasikan pada gambar 3.4, pulsa detak, penerima harus terjadi ditengah-tengah
periode waktu yang diperlukan oleh bit yang diterima. Jika frekuensi detak dikurangi
menjadi setengahnya, isyarat yang datang akan terbaca oleh penerima sebagai 1011,
atau 0100, bergantung pulsa detak awal. Jadi supaya data dapat diterima dengan
benar, detak penerima harus sesuai dengan detak pengirim. Jika penerima telah
menerima bit sinkronisasi, maka seharusnya segera menerima karakter sinkronisasi.
Sehingga, penerima harus mampu membedakan kelompok-kelompok karakter yang
tepat. Dengan kata lain, penerima harus mampu menentukan bahwa suatu bit adalah
bit awal (LSB) dari suatu karakter.
Selain itu, penerima juga harus dapat mengenali awal dan akhir setiap blok
data. Penyesuaian yang diperlukan dapat diperoleh secara sinkron maupun tak
sinkron. Data yang dikirimkan oleh terminal ke komputer lewat jalur RDX di
masukan ke pengubah seri ke paralel, yang juga ada di dalam IC UART, dan di ubah
ke bentuk paralel sebelum di teruskan ke komputer.
Gambar 3.4 Pendetakan data seri
0 0 1 0 0 1 0 0
Detak
3.2 Teknik Komunikasi
Jaringan PSTN pertama kali dirancang untuk pengiriman isyarat suara analog.
Isyarat-isyarat mempunyai lebar bidang tertentu dan diperkuat dengan faktor penguatan
tertentu. Umumnya, sambungan dan trunk yang lebih panjang akan diteruskan lewat
sistem telepon kanal jamak. Sistem telepon kanal jamak adalah sistem digital yang
menggunakan modulasi pulsa sandi (pulsa-code modulation, PCM). Di masa yang
akan datang semua jaringan akan dioperasikan secara digital. Untuk saat ini banyak
data yang diteruskan lewat atau lebih rangkaian analog. BT menyediakan fasilitas
Kilostream dan Megastream bagi pengguna yang menginginkan rangkaian digital berkecepatan tinggi, tetapi untuk saat ini hanya digunakan pada dedicated circuits
antara dua titik khusus.
Pada saat isyarat digital dikirimkan lewat jalur telepon, efek atenuasi dan
pergeseran fase akan menyebabkan bentuk gelombang terdistorsi. Efek ini semangkin
besar bila laju bit semangkin tinggi dan jalur yang harus dilalui semangkin panjang,
sehingga akan membantu panjang jalur yang dapat digunakan pada laju pengiriman
tertentu.
1/t 2/τ 3/ τ Gambar 3.5 Spektrum energi untuk isyarat kata dan data
Isyarat digital yang dikirimkan lewat telepon berisi energi signifikan pada
frekuensi nol dan frekuensi rendah. Gambar 3.5 menunjukan spektrum energi untuk
isyarat suara dan data; adalah periode bit. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa
energi akan terkonsentrasi pada frekuensi yang lebih kecil dari laju bit 1/bit/detik. Ucapan
Data
Tegangan