• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMETASI APLIKASI REMOTE SERVER PADA MOZILLA FIREFOX DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI XUL DAN PYSCRIPT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMETASI APLIKASI REMOTE SERVER PADA MOZILLA FIREFOX DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI XUL DAN PYSCRIPT"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

 

IMPLEMETASI APLIKASI REMOTE SERVER PADA MOZILLA FIREFOX

DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI XUL DAN PYSCRIPT

Eko Fajar Yanuwarsa – Wahyu Suadi, S.Kom., M.Kom.

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Email: echo_tc05@cs.its.ac.id

Abstrak PyXpcom adalah komunikasi

antara Python dan Xpcom, seperti aplikasi Python yang dapat mengakses objek-objek Xpcom, dan Xpcom yang dapat mengakses setiap class pada Python yang diimplementasikan pada sebuah Xpcom Interface.

Pada tugas akhir ini dibangun sebuah aplikasi remote server Linux sebagai implementasi dari PyXpcom. Implementasi remote server ini menggunakan Framework Mozilla yang bernama XULRunner. Didalam XULRunner terdapat Xpconnect yang bertugas untuk menghubungkan antara XUL dan Python sebagai bahasa pemrograman untuk berkomunikasi dengan server. Pada sisi server digunakan sebuah modul dari Python yang bernama Qweb Python sebagai remote service yang mempunyai fitur GET, POST dan POST multipart methods, handles cookies dan headers, dan menyediakan Dick-like Session Object (baik pada filesistem atau memori). QwebRequest dibangun dengan argumen WSGI yaitu environ dan start_response.

Dari hasil impelementasi, memungkinkan sebuah remote server berkomunikasi melalui protokol HTTP. Hasil dari penelitian membuktikan bahwa PyXpcom dapat dikembangakan untuk aplikasi remote server yang memungkinkan untuk diimplementasikan pada sebuah add-ons pada Mozilla Firefox untuk pengembangan lebih lanjut oleh developer lainnya.

Kata Kunci : PyXpcom, XUL 1. PENDAHULUAN

Kemajuan dunia teknologi informasi yang begitu cepat ditunjang dengan penemuan dan inovasi telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia. Semakin banyak hal dan aspek dalam kehidupan yang menggunakan IT untuk menjalankan roda aktivitasnya.

Berbicara tentang teknologi informasi, tentu saja akan berbicara tentang perkembangan dunia internet yang akhir-akhir ini berkembang begitu pesat. Programer tidak hanya bisa membuat halaman-web yang mereka inginkan sendiri, bahkan saat ini para programer sudah bisa mengembangkan browser yang mereka gunakan sesuai kebutuhan yang butuhkan. Dengan membuat sendiri fitur-fitur yang mereka inginkan, dapat memudahkan pekerjaan mereka dalam menggunakan fasilitas internet.

Kebanyakan pengembangan web browser dan web page saat ini manggunakan teknologi Java Script dan XML utuk pengembangannya. Dengan adanya teknologi XUL (XML User Interface Language) yang dikembangkan oleh Mozilla Corp., kita dapat mengembangkan teknologi-teknologi mereka dengan sesuka hati karena teknologi tersebut merupakan teknologi open source.

Selain untuk pengembangan web, saat ini bahasa tersebut diatas juga dapat dikembangkan untuk sebuah aplikasi yang biasanya diimplementasikan pada setiap aplikasi keluaran Mozilla. Dikarenakan pengembangan aplikasi-aplikasi yang ada kebanyakan menggunakan bahasa pemrograman

JavaScript sebagai bahasa utama. Maka, dalam

tugas akhir ini penulis mencoba mengimplementasikan pengembangan aplikasi jaringan (remote server) dengan menggunakan bahasa pemrograman PyScript (Python Script) sebagai bahasa utama, yang dalam pengembangannya biasa disebut dengan PyxpCom. Selain hal diatas yang melatar belakangi tugas akhir ini yaitu penggunaan Remote Service yang selalu dianggap sebagai program penyusup yang membahayakan komputer kita. Dalam tugas akhir ini penulis akan mencoba untuk mengimplementasikan sebuah Remote Service sebagai program yang digunakan untuk masuk pada komputer milik kita sendiri agar kita dapat meremote komputer kita dimanapun kita berada melalui jaringan internet atau lokal.

2. XUL (XML User Interface Language)

XML User Interface Language, XUL, adalah

sebuah format dokumen dan kosa kata yang digunakan untuk mendeskripsikan cross-platfrom

user interface dari engine firefox. HTML dan XHTML (HTML dari XML-compliant kin) digunakan untuk membangun halaman web yang merupakan kombinasi dari teks, gambar, dan multimedia dengan interaktifitas yang dibangun dengan menambahkan JavaScript Event Handlers ke elemen interface atau server script pada form

client-provided yang disediakan. Elemen

antarmuka XUL atau Winget dirancang untuk meringkas aktifitas-aktifitas pada halaman web. Browser Firefox itu sendiri adalah kumpulan dari tombol-tombol XUL, frame, dan menu yang didefinisikan oleh XUL source. Gecko rendering

engine menggambarkan logika yang menampilkan

(2)

 

XUL bergantung pada beberapa standart web dan

teknologi yang ada, termasuk CSS, JavaScript, dan

DOM. Seperti itu membuat XUL relatif lebih

mudah bagi mereka untuk belajar dengan latar belakang pemrograman web dan disain.

XUL tidak mempunyai spesifikasi normal dan

tidak saling beroperasi dengan selain implementasi

Gecko. Namun, menggunakan implementasi open source dari Gecko, akan berada dibawah tiga

lisensi yaitu GPL, LGPL, dan MPL.

Untuk mengatasi hal tersebut, saat ini Mozilla telah menyediakan XULRunner yang masih dalam masa percobaan, agar para developer dapat mebangun aplikasi mereka diatas aplikasi

Framework Mozilla dan XUL. Sedangkan XUL

sendiri menyediakan sebuah definisi portabel untuk winget-winget umum, yang memungkinkan mereka untuk berpindah dengan mudah ke

platform manapun yang menjalankan aplikasi

Mozilla.

Gambar dibawah ini menunjukkan hubungan XUL dengan elemen-elemen lainnya yang saling berhubungan:

 

Gambar 2.1 Hububungan XUL dengan elemen-elemen lainnya

2.1. XULRunner

XULRunner adalah sebuah runtime environment

yang dikembangkan oleh Mozilla Foundation untuk menyediakan back-end dari aplikasi XUL secara umum. XULRunner menggantikan Gecko

Runtime Environment, sebuah proyek dengan

tujuan yang sama. XULRunner pertama dirilis pada Pebruari 2006, berdasarkan kode dasar Mozilla 1.8, dan Mozilla 1.9 versi alpha yang di rilis pada tahun 2007. Versi terbaru dari XULRunner saat ini adalah versi 1.9, yang banyak menggunakan Gecko engine terbaru, dan dibangun dari source code snapshot yang sama dengan Firefox 3.

Membangun aplikasi XULRunner sama halnya dengan membuat sebuah extension. Terdapat chrome dan struktur hirarki file yang dibangun pada XUL winget yang mempunyai struktur hampir sama dengan Mozilla Firefox. Dibawah ini merupakan gambaran dari platform XULRunner:

 

Gambar 2.2 Platform XULRunner

3. Python

Python dikenal sebagai bahasa pemograman interpreter, karena Python dieksekusi dengan sebuah interpreter. Terdapat dua cara untuk menggunakan Interpreter,yaitu dengan mode baris perintah dan modus script.

Diakui oleh pembuatnya sendiri, Guido Van Rossum bahwa Python memproses suatu program lebih lambat dibandingkan dengan C, bahasa tingkat tinggi lainnya seperti Perl, C++, JAVA, Pascal berada satu tingkat dengan Python. Akan tetapi pada kenyataannya Python boleh dibilang bahasa pemograman yang kecepatannya melebihi C.

Hal ini dikarenakan karena para Pengembang software lebih cenderung memilih kecepatan dalam menyelesaikan suatu proyek dibandingkan dengan kecepatan proses dari program tersebut, mengenai kecepatan program di jawab dengan kecepatan prosesor dan memori yang sangat berkembang saat ini, mengakibatkan tidak terlihatnya kelambatan dari program Python, dalam kata lain kecepatan suatu program Python dapat sebanding dengan program yang dibuat dengan bahasa C.

Python diakui oleh banyak para pengembang software memiliki kemudahan dalam pengimplementasian ide - ide mereka, dan memerlukan waktu yang lebih sedikit untuk membuat suatu aplikasi Python, karena dalam Python ini terdapat fasilitas pembuatan tipe data variabel secara dinamik, pemograman berorientasi objek dan memiliki indentasi yang menarik pada struktur bahasa Python yang memudahkan programmer lain untuk membaca program dan memakai ulang modul – modul program tersebut. Kelemahan python adalah tidak dapat memprogram aplikasi tingkat rendah, seperti pembuatan OS dengan menggunakan C dan assembly, akan tetapi memungkinkan program Python disisipkan kedalam program dengan menggunakan bahasa C itu sendiri.

4. XPCOM

XPCOM (Cross Platform Component Object Model) adalah model komponen cross platform

(3)

 

komponen utama dalam pembangunan aplikasi pada lingkungan Mozilla yang menyediakan fitur-fitur cross-platform untuk pengembang perangkat lunak. Fitur-fitur yang disediakan antara lain:

Component Management

File Abstraction

Object message passing

Memory management

Model komponen objek ini membuat hampir semua fungsi Gecko tersedia sebagai rangkaian komponen, atau sebagai librari cross-platform yang dapat digunakan lagi. Aplikasi yang ingin terhubung dengan berbagai librari dari XPCOM (jaringan, keamanan, DOM, dll.) harus menggunakan layer khusus dari XPCOM yang disebut XPconnect, yang berdasarkan pada librari

interface JavaScript atau bahasa-bahasa lainnya. XPconnect dibangun dengan menggunakan bahasa

C atau C++, yang berbasis pada komponen

XPCOM, dan dapat dikembangkan dengan

mamemasukkan scripting bahasa pemrograman lain yg mendukung, antara lain:

PyXpcom (Python)

PerlConnect dan PlXpcom (Perl)

JavaXpcom (Java)

Selain developer, XPCOM memungkinkan kita untuk menulis komponen sendiri dengan menggunakan bahasa C, C++, JavaScript, atau bahasa lainnya yang mendukung, serta mengkompilasi dan menjalankan komponen yang berbeda di banyak platform, termasuk Mozilla sendiri.

Fleksibilitas untuk mengembalikan komponen-komponen XPCOM dari librari Gecko dan mengembangkan komponen-komponen baru yang berjalan pada berbagai fasilitas platform RAD

(Rapid Application Development) yang berbeda

serta hasil dalam sebuah aplikasi menjadi lebih produktif dan mudah untuk dikelola. contoh, librari jaringan adalah satu set komponen XPCOM yang dapat diakses dan digunakan oleh banyak aplikasi Mozilla. File I/O, keamanan, manajemen password, dan profil juga memisahkan komponen-komponen XPCOM sehingga programmer dapat digunakan dalam pengembangan aplikasi mereka sendiri.

PyXPCOM memungkinkan komunikasi antara Python dan Xpcom, seperti aplikasi Python yang

dapat mengakses objek-objek Xpcom, dan Xpcom yang dapat mengakses setiap class pada Python yang diimplementasikan pada sebuah Xpcom

Interface. Dengan PyXPCOM, seorang developer

dapat berhubungan dengan Xpcom atau menanamkan Gecko dari aplikasi Python. PyXPCOM mirip dengan JavaXPCOM

(Penghubung Java-XPCOM) atau XPConnect (penghubung JavaScript-XPCOM).

Mozilla mendefinisikan banyak External Interface yang tersedia untuk komponen embeddors dan komponen developers. Pyxpcom menyediakan akses ke interface ini sebagai Python Interface.

Pyxpcom juga berisi beberapa kelas yang

menyediakan akses fungsi-fungsi untuk Initializing dan Shutting down Xpcom dan Gecko dari Python, serta beberapa fungsi Xpcom bantuan.

5. DESAIN DAN IMPLEMENTASI

Pengerjaan tugas akhir ini akan membangun sebuah aplikasi yang bernama “Implementasi

Aplikasi Remote Server Pada Mozilla Firefox Dengan Menggunakan Teknologi Xul Dan Pyscript”, dimana aplikasi ini

mengimplementasikan sebuah Mozilla Framework sebagai dasar dalam pembangunan sebuah aplikasi remote server yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol server mereka dari jarak jauh selama server masih terhubung dengan jaringan client.

Agar pengguna memungkinkan untuk melakukan remote atau pengontrolan server mereka, aplikasi ini akan memanggil sebuah remote service yang sebelumnya telah dijalankan pada server. Dengan port yang telah ditentukan sebelumnya, maka server dan client memungkinkan untuk berkomunikasi secara remote didalam sebuah jaringan.

Dengan memasukkan alamat IP dan port yang digunakan, maka aplikasi selanjutnya akan menampilkan sebuah konsole linux sebagai tampilan untuk halaman remote. Halaman remote yang ditampilkan sama halnya dengan halaman konsole pada linux server yang dituju oleh pengguna. Setelah halaman remote tersaji, pengguna hanya tinggal login sebagai user pada server yang di kontrol. Jika login telah sukses, maka pengguna berhak untuk mengontrol server sesuai prifasi login yang telah ditentukan pada server.

5.1. Arsitektur Aplikasi

Implementasi remote server ini menggunakan Framework Mozilla yang bernama XULRunner. Didalam XULRunner terdapat Xpconnect yang bertugas untuk menghubungkan antara XUL dan Python sebagai bahasa pemrograman untuk berkomunikasi dengan server.

Remote service yang sebelumnya telah di jalankan pada server akan membuka port sebagai jalur komunikasi pada client. Remote service akan berjalan pada port 8022 sebagai port default yang digunakan. Aplikasi Remote Server yang berfungsi sebagai client di kembangkan berdasarkan framework mozilla yang berbasis pada aplikasi browser yaitu Mozilla Firefox. Karenanya, framework ini dapat mendukung digunakannya HTTP sebagai protokol untuk berhungan dengan server. Dengan digunakannya protokol HTTP

(4)

 

untuk aplikasi ini, maka pada server digunakan juga Apache untuk menjalankan remote service pada server. Sebagai keamanan kita dapat mengkonfigurasi Apache tersebut melalui HTTPS. Remote Service ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman Python yang digabungkan dengan Ajax untuk menampilkan fungsi-fungsi dari eksekusi pada program Python.

Aplikasi ini tidak menggunakan port SSH (22) atau telnet didalamnya, sehingga pada kondisi tertentu ketika port tersebut ditutup atau dihalangi oleh Firewall dan kita hanya mempunyai akses internet pada server maka kita dapat menggunakan aplikasi ini untuk mengontrol server melalui remote service yang telah kita jalankan sebelumnya.

Gambar 5.1 Arsitektur sistem

6. UJI COBA

Pada bagian ini akan dibahas uji coba interface remote service dengan menggunakan kerangka

PyXpcom (Python Xpcom) dan Qweb server. Uji

coba dibagi menjadi 2 studi kasus meliputi uji fungsionalitas dan uji kecepatan.

6.1. Uji Fungsionalitas

Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing proses pada sistem sesuai dengan kebutuhan sistem dan fungsi proses. Pelaksanaan  uji coba ditunjukkan seperti dibawah ini:

 

Gambar 6.1 Menjalankan Remote Service dengan port yang ditentukan

Dengan menjalankan file “remoteservice.py”,

Remote Service akan berjalan pada server dengan

port default 8022, atau dengan menentukan port sendiri yang digunakan seperti gambar diatas, dengan catatan port tersebut tidak sedang digunakan oleh aplikasi lain. Seperti yang diujicobakan diatas, aplikasi akan menggunakan port “6666” untuk komunikasi dengan klien. Aplikasi pada klien akan diujicobakan pada sebuah PC dengan menjalankan aplikasi bernama “xulrunner-stub.exe”. Setelah menjalankan aplikasi pada client maka akan ditampilkan interface seperti berikut:

 

Gambar 6.2 Tampilan interface awal

Setelah memasukkan IP-server tujuan dan port yang digunakan, aplikasi klien akan menampilkan halaman konsole Linux Server yang telah menjalankan Remote Service. Halaman konsole Linux tersebut akan ditampilkan seperti berikut:

 

Gambar 6.3 Tampilan Remote Server

Tampilnya halaman konsole pada klient mengindikasikan bahwa koneksi antara klien dan server telah terhubung. Selanjutnya identifikasi login pada server akan diminta untuk dapat menjalankan server secara remote, seperti ditunjukkan gambar diatas. Untuk mengetahui apakah fungsi proses telah berjalan, dilakukan pengujian terhadap beberapa semantik dasar dan editor pada unik, diantaranya yaitu:

• ls • ps • cat • who • mkdir • rm • cp • rename • chmod • chown • Vim editor • Nano editor Hasil dari pengujian perintah editor “Vim” sebagai berikut:

(5)

 

 

Gambar 6.4 Tampilan isi berkas dengan menggunakan "vi"

Selain pengujian diatas dilakukan juga pengujian enkripsi untuk menjaga keamanan data yang dikirmkan dari client ke server. Pada proses ini enkripsi yang digunakan adalah proses enkripsi

base64. Hasil dari uji enkripsi yang telah

dilakukan diperoleh sebagai berikut:  cz00ODA4NjUzNzQmdz0xMDAmaD0zNSZjPTEmaz0= cz00ODA4NjUzNzQmdz0xMDAmaD0zNSZjPTEmaz1i cz00ODA4NjUzNzQmdz0xMDAmaD0zNSZjPTEmaz1h cz00ODA4NjUzNzQmdz0xMDAmaD0zNSZjPTEmaz1z cz00ODA4NjUzNzQmdz0xMDAmaD0zNSZjPTEmaz1t cz00ODA4NjUzNzQmdz0xMDAmaD0zNSZjPTEmaz1h cz00ODA4NjUzNzQmdz0xMDAmaD0zNSZjPTEmaz1s cz00ODA4NjUzNzQmdz0xMDAmaD0zNSZjPTEmaz1h cz00ODA4NjUzNzQmdz0xMDAmaD0zNSZjPTEmaz1o cz00ODA4NjUzNzQmdz0xMDAmaD0zNSZjPTEmaz0lMEQ=

Dari hasil enkripsi diatas, data yang dikirimkan oleh klien ke server telah mengalami pengenkripsian agar tidak mudah terbaca pada saat terjadi sniffing jaringan.

6.2. Uji Kecepatan

Uji coba ini ditujukan untuk mengetahui waktu komputasi yang dibutuhkan ketika sistem dijalankan. Waktu komputasi yang dimaksud disini adalah waktu yang dihitung ketika remote

client mengirimkan data ke server hingga

ditampilkan kembali di aplikasi client. Pada uji kecepatan ini, aplikasi akan dibandingkan dengan aplikasi remote server lainnya yaitu “PuTTy”. Kecepatan yang akan dibandingkan dimulai dari awal kali login hingga pengguna berhasil merngontrol server yang dituju.

Uji coba dilaksanakan dengan bantuan dua buah aplikasi yaitu “Wireshark” dan “Arpspoof”, untuk memantau aktifitas yang terjadi pada client sehingga diperoleh waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman data. Uji coba dilaksanakan kepada empat buah komputer dengan spesifikasi yang berbeda. Dari uji kecepatan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 6.1 Hasil analisa kecepatan “Login” Mozilla Remote Client

Mozilla Remote Client

Request Response Result ALERIA 1,087578 1,103060 0,015482

SHIRO 1,232377 1,255214 0,022837 ARARE 1,608240 1,626611 0,018371 PSB4 1,663817 1,681963 0,018146 NB: dalam satuan detik dimulai dari aplikasi Wireshark

dijalankan

Tabel 6.2 Hasil analisa kecepatan “Login” aplikasi PuTTy

PuTTy

Request Response Result ALERIA 75,586832 75,799250 0,212418

SHIRO 22,966774 23,383717 0,416943 ARARE 12,109854 12,217914 0,108060 PSB4 38,782257 39,048092 0,265841 NB: dalam satuan detik dimulai dari aplikasi Wireshark

dijalankan

6.3 Hasil analisa kecepatan “ls” Mozilla Remote Client

Mozilla Remote Client

Request Response Result ALERIA 73,819634 73,996066 0,176432

SHIRO 52,123601 52,358383 0,234782 ARARE 49,706865 49,83923 0,132365 PSB4 23,816341 24,14609 0,329749 NB: dalam satuan detik dimulai dari aplikasi Wireshark

dijalankan

6.4 Hasil analisa kecepatan “ls” aplikasi PuTTy

PuTTy

Request Response Result ALERIA 43,984562 43,999099 0,014537

SHIRO 23,984672 23,998054 0,013382 ARARE 32,874678 32,888443 0,013765 PSB4 54,876432 54,906268 0,029836 NB: dalam satuan detik dimulai dari aplikasi Wireshark

(6)

 

6.5 Hasil analisa kecepatan “Vim” Mozilla Remote Client

Mozilla Remote Client

Request Response Result ALERIA 12,347165 12,465899 0,118734

SHIRO 34,176451 34,563582 0,387131 ARARE 7,614982 7,81453 0,199548 PSB4 26,187434 26,504665 0,317231 NB: dalam satuan detik dimulai dari aplikasi Wireshark

dijalankan

6.6 Hasil analisa kecepatan “Vim” aplikasi PuTTy

PuTTy

Request Response Result ALERIA 33,739274 33,753857 0,014583

SHIRO 37,976352 37,988699 0,012347 ARARE 38,783228 38,817973 0,034745 PSB4 89,784752 89,820625 0,035873 NB: dalam satuan detik dimulai dari aplikasi Wireshark

dijalankan

6.7 Hasil analisa kecepatan “Logout” Mozilla Remote Client

Mozilla Remote Client

Request Response Result ALERIA 3,761845 7,08526 3,323415

SHIRO 2,371816 4,591161 2,219345 ARARE 3,206324 6,407104 3,20078

PSB4 5,181638 9,395966 4,214328 NB: dalam satuan detik dimulai dari aplikasi Wireshark

dijalankan

6.8 Hasil analisa kecepatan “Logout” aplikasi PuTTy

PuTTy

Request Response Result ALERIA 10,83924 12,074662 1,235422

SHIRO 12,345624 13,694572 1,348948 ARARE 23,734561 25,30291 1,568349 PSB4 11,348234 12,680536 1,332302 NB: dalam satuan detik dimulai dari aplikasi Wireshark

dijalankan

Dari data yang telah didapat dari skenario pengujian kecepatan diatas disimpulkan bahwa aplikasi Mozilla Remote Client lebih cepat dibandingkan dengan aplikasi PuTTy

hanya pada tahap login. Keadaan seperti ini disebabkan karena aplikasi PuTTy menggunakan enkripsi dengan kunci asimetrik yang membedakan cara antara proses enkripsi dan dekripsinya, sedangkan pada Mozila Remote Client menggunakan enkripsi base64 yang menggunakan kunci simetrik. Pada tahap lainnya, Mozilla Remote Client lebih lamban dari pada aplikasi PuTTy, hal ini dikarenakan Load image pada Mozilla Remote Client mempunyai beban data yang lebih besar dibanding dengan Load Text pada aplikasi PuTTy.

7. SIMPULAN

Dari serangkaian uji coba dan analisa yang dilakukan terhadap sistem yang dibuat, maka dapat dibuat suatu kesimpulan antara lain :

1. XulRunner sebagai framework dari Mozilla Firefox dikembangkan dengan berbasis pada web aplication, sehingga

memungkinkan untuk diimplementasikannya sebuah aplikasi

remote server dengan memanfaatkan protokol HTTP sebagai jalan untuk transportasi data.

2. Hasil dari tugas akhir ini dapat menjadi dasar pengembangan aplikasi remote server berbasis add-ons pada Mozilla Firefox dengan menggunakan Python sebagai bahasa standar menggantikan JavaScript.

3. Dari hasil uji coba diketahui bahwa kecepatan aplikasi Mozilla Remote Server hanya lebih unggul pada fase login saja dibanding aplikasi PuTTy dikarenakan enkripsi yg dilakukan lebih sederhana, selebihnya aplikasi PuTTy lebih cepat dan lebih unggul pada sisi sekuritas

4. Implementasi Python pada teknologi Mozilla membuktikan bahwa Python mampu menggantikan JavaScript sebagai bahasa standar bersama XUL dan bahasa pemrograman pendukung lainnya.

Referensi 

[1]. Mozilla Developer Center (MDC), 2009,

pyxpcomext,

<URL:http://pyxpcomext.mozdev.org/> [2]. Mozilla Developer Center (MDC), 2009,

Pages tagged with "XULRunner",

<URL:http://developer.mozilla.org/Specia l:Tags?tag=XULRunner&language=en> [3]. Mozilla Developer Center (MDC), 2004,

(7)

 

<URL:http://developer.mozilla.org/en/Bui lding_an_Extension>

[4]. Parrish Rick, 2001, An introduction to

XPCOM,

<URL:http://www.ibm.com/developerwor ks/webservices/library/co-xpcom.html> [5]. Nurjadi Joko, 2007, Firefox Extension,

<URL:http://www.pcmedia.co.id/detail.as p?Id=1830&Cid=22&Eid=47>

[6]. Whiteman Todd, 2008, Creating Python

GUI Applications using XULRunner,

<URL:http://pyxpcomext.mozdev.org/no_ wrap/tutorials/pyxulrunner/python_xulrun ner_about.html>

[7]. Leighton Luke Kenneth Casson, 2009,

XULrunner from a declarative perspective,

<URL:http://pyxpcomext.mozdev.org/no_

wrap/tutorials/hulahop/xpcom-hulahop.html>

[8]. Endecott Phil, 2005-2009, Anyterm A

Terminal Anywhere,

<URL:http://anyterm.org/>

[9]. Python Software Foundation, 1990-2009,

RFC 3548: Base16, Base32, Base64 Data Encodings, <URL:http://docs.python.org/library/base 64.html> [10]. -, 2007, XUL, <URL:http://www.xulplanet.com/tutorials /xultu/>

[11]. -, 2005, Nufox Python + XUL, <URL:http://nufox.berlios.de/>

[12]. Caraveo Shane, Wrangler Dragon, 2008,

GUI applications with XULRunner, PyXPCOM and PyDOM, ActiveState The

Dynamic Languages Company

[13]. Feldt Kenneth C., 2007, Programming

Gambar

Gambar dibawah ini menunjukkan hubungan XUL  dengan elemen-elemen lainnya yang saling  berhubungan:
Gambar 5.1 Arsitektur sistem 6.  UJI COBA
Gambar 6.4 Tampilan isi berkas dengan  menggunakan &#34;vi&#34;

Referensi

Dokumen terkait

Demikian laporan pelaksanaan program kegiatan USBN SMAN 2 Pineleng, Tahun Pelajaran 2016-2017 kami sampaikan seabagai pertanggungjawaban kepada Dinas Pendidikan daerah

Sesuai hasil analisis Regresi Linear Berganda dengan menggunakan bantuan komputer SPSS For Wind Release 16,0 diperolerh hasil-hasil penelitian dari 78 orang responden

Bokashi mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan produk sejenis, keunggulan tersebut antara lain kandungan unsur haranya sangat tinggi, kandungan

Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian instrumen penelitian bahwasannya wawancara merupakan teknik tanya-jawab baik secara langsung ataupun tidak langsung,

Menunda kerusakan buah sawo (Manilkara zapota (L.) van Royen) dengan berbagai lama penyinaran UV-C dan penyimpanan pada

Training center menjadi pelatihan yang menanamkan nilai-nilai kepada para pemuda khususnya pelajar dan mahasiswa dengan berfokus pada pengembangan diri, penggalian

Demikian juga dalam melaksanakan tugasnya, selain mempunyai wawasan yang luas, seorang pustakawan harus mempunyai satu bentuk kepribadian yang bisa didambakan banyak orang

Dengan demikian, hasil pengujian ini tidak sesuai dengan teori legitimasi yang menyatakan bahwa semakin lama umur suatu perusahaan atau semakin lama suatu perusahaan berdiri