• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arsitektur Jaringan pada PDAM Tirtawening Kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Arsitektur Jaringan pada PDAM Tirtawening Kota Bandung"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

ARSITEKTUR JARINGAN PADA PDAM TIRTAWENING KOTA

BANDUNG

KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

RULLY JUNIARRACHMAN (10110426)

BAYU DWI HARYMUKTI (10110430)

PROGRAM STUDI S1

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

LAMPIRAN D

(3)
(4)

LAMPIRAN E

SURAT KETERANGAN

(5)
(6)
(7)

LAMPIRAN F

(8)
(9)
(10)

ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang ... 1

I.2 Rumusan Masalah ... 1

I.3 Maksud dan Tujuan ... 1

I.3.1 Maksud ... 1

I.3.2 Tujuan ... 2

I.4 Batasan Masalah ... 2

I.5 Metodologi Penelitian ... 2

1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

II.1 Sejarah ... 5

II.2 STATUS PERUSAHAAN ... 7

II.3 MAKSUD DAN TUJUAN PDAM KOTA BANDUNG ... 7

II.4 TUGAS & FUNGSI PDAM ... 8

II.5 VISI, MISI,MOTTO ... 8

II.7 INFORMASI PELAYANAN AIR BERSIH ... 12

II.8 CAKUPAN LAYANAN ... 13

II.9 STRUKTUR ORGANISASI ... 14

II.10 LANDASAN TEORI ... 16

BAB III PEMBAHASAN ... 21

III.1 Prosedur Kerja Praktek ... 21

III.1.1 Cara dan Teknik Kerja Praktek ... 21

III.1.2 Kegiatan Kerja Praktek ... 22

III.2 Analisis Sistem ... 23

III.2.1 Analisis arsitektur jaringan komputer yang berjalan ... 23

III.2.2 Evaluasi Arsitektur Jaringan Komputer yang berjalan ... 23

III.2.3 Hasil Penggambaran Arsitektur Jaringan ... 24

Hasil Ping IP Address ... 40

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

IV.1 Kesimpulan ... 50

IV.2 Saran ... 50

(11)

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah dengan rasa syukur ke hadirat Allah SWT yang dengan rahmat dan inayah – Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Hasil Keja Praktek yang merupakan syarat memenuhi Mata Kuliah Kerja Praktek Strata I Jurusan Teknik Informatika, pada Universitas Komputer Indonesia yang berjudul “Arsitektur Jaringan Pada PDAM TIRTAWENING Kota Bandung”.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan laporan ini mengalami berbagai kesulitan. Hal ini antara lain disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan serta pengalaman penulis. Namun demikian, penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk mengerjakan laporan ini.

Seiring dengan itu, peran serta berbagai pihak sehingga terwujudnya laporan ini tidak dapat penulis lupakan begitu saja. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat Ibu Sufa’atin,S.T., M.Kom. selaku dosen pembimbing jurusan dan Bapak Nugraha selaku pembimbing lapangan yang telah membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya. Serta teman-teman yang telah membantu penulis dalam memberikan pendapat mereka dalam menyempurnakan laporan ini.

Bandung, Desember 2013

(12)

51

DAFTAR PUSTAKA

[1] Tanenbaum, Andrew S. “Jaringan Komputer” Edisi Bahasa Indonesia Jilid1,Prehallindo, Jakarta, 1996.

[2] Yani, Ahmad, “Panduan Membangun Jaringan Komputer”, Kawan Pustaka, 2006.

[3] Budhi Irawan, “Jaringan Komputer”, Bandung, 2005.

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Perusahaan Daerah Air Minum Tirtawening Kota Bandung sesuai Peraturan Walikota Bandung Nomor 236 Tahun 2009 adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan air minum dan pengelolaan sarana air kotor di daerah, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek ekonomi, sosial, kesehatan dan pelayanan umum.

Berdasarkan hasil wawancara kepada bapak Nugraha selaku pembimbing kerja praktek di STI PDAM Tirtawening, bahwa terdapat penambahan jumlah pengguna komputer di PDAM Tirtawening, yang membutuhkan komputer baru pada setiap ruangan. Agar setiap komputer yang satu dengan yang lain dapat terhubung dengan jaringan LAN serta dapat mengakses jaringan internet.

Penambahan jumlah pengguna komputer yang belum memiliki ip address yang pasti, maka dibutuhkan sebuah arsitektur jaringan, agar pemasangan jaringan baru lebih terstruktur dan jumlah komputer yang terhubung dengan jaringan LAN dapat diketahui secara pasti.

(14)

2 I.2Rumusan Masalah

Bagaimana merancang Arsitektur Jaringan di PDAM Tirtawening Kota Bandung.

I.3 Maksud dan Tujuan I.3.1 Maksud

Dengan disusunnya laporan ini,penyusun bermaksud :

1. Memenuhi salah satu mata kuliah Kerja Praktek untuk jurusan Teknik Informatika program Sarjana..

2. Maksud dilaksanakan kerja praktek adalah untuk mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh di perkuliahan dengan keadaan yang sesungguhnya dilapangan.

3. Memperluas wawasan dalam penerapan sebuah jaringan.

I.3.2 Tujuan

Tujuan dilaksanakan kerja praktek adalah :

1. Dapat merancang Arsitektur Jaringan pada PDAM Tirtawening Kota Bandung.

2. Membantu menentukan jumlah komputer yang tersambung dengan jaringan LAN.

3. Membantu mengumpulkan data IP ADDRESS seluruh komputer yang baru.

I.4 Batasan Masalah

Mengingat sangat luasnya masalah, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut :

1. Perangkat lunak yang digunakan untuk perancangan arsitektur jaringan adalah Smartdraw 2013

2. Hanya menambahkan IP Address yang belum terpasang.

(15)

3 4. Menghubungkan setiap jaringan pada semua bagian di PDAM Tirtawening

Kota Bandung.

5. Hanya menggambarkan denah Arsitektur Jaringan.

I.5 Metodologi Penelitian

Dalam melaksanakan kerja praktek ini, penulis menggunakan beberapa macam metode, yaitu sebagai berikut :

a. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan cara berinteraksi atau berkomunikasi secara langsung kepada responden dengan mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan topik yang diambil. Wawancara dilakukan terhadap Kepala Seksi dan Staf STI PDAM Tirtawening.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan cara mengamati obyek secara langsung pada proses-proses yang sedang berjalan. Observasi dilakukan terhadap jaringan yang sedang berjalan di PDAM Tirtawening.

c. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan penelusuran data terhadap objek penelitian serta melihat sejauhmana proses yang berjalan telah

(16)

4 1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini disusun untuk memberikan gambaran secara umum mengenai kerja praktek yang dijalankan. Sistematika penulisan laporan kerja praktek meliputi :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Didalam bab ini membahas tentang Profil PDAM Tirtawening beserta landasan teori mengenai arsitektur jaringan komputer.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang kondisi Jaringan yang sedang berjalan di PDAM Tirtawening, jumlah pemasangan komputer baru yang belum terhubung dengan jaringan.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

(17)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Sejarah

Bandung, kota berhawa sejuk dengan suhu rata-rata 25oC merupakan kota metropolitan baru. Karena iklimnya yang sejuk dan topografinya yang unik maka Bandung dijadikan sebagai kota wisata oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Kota yang semula dirancang hanya untuk 200.000 penduduk itu kini sudah dihuni oleh lebih dari 2 (dua) juta jiwa, bahkan pada siang hari mencapai 2,5 juta jiwa karena ada arus pendatang dari wilayah seputar Bandung. Secara Topografis Bandung merupakan sebuah cekungan yang terbentuk dari danau purba Bandung. Cekungan Bandung yang luasnya mencapai 2.283 KM 2 itu terdiri dari dua wilayah administratif yaitu Kabupaten Bandung dan Kota Bandung. Berkembangnya jumlah penduduk dan tingginya arus urbanisasi ke kota ini menyebabkan tingginya rata-rata kepadatan penduduk yang mencapai 10.899 jiwa per Km 2 dan selaras dengan itu diikuti pula peningkatan permintaan perumahan dengan sarana penunjang diantaranya air bersih dan air kotor.

Sejarah pendirian PDAM Kota Bandung dimulai sejak zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Pembentukan PDAM Kota Bandung sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) berdasarkan peraturan Daerah (Perda) Kotamadya Bandung Nomor 7/PD/1978 jo Perda Nomor 22/1981 jo Perda Nomor 08/1987, dengan perkembangan organisasi sebagai berikut :

Tahun 1916 - 1928 : Stadsgemente Water Leiding Bandung Tahun 1928 - 1943 : Technische Ambtenaar

Tahun 1943 - 1945 : Sui Doko Tahun 1945 - 1954 : Perusahaan Air

Tahun 1953 - 1965 : Dinas Perusahaan Bagian B (DPB) Tahun 1965 - 1974 : Dinas Teknik Penyehatan (DTP)

(18)

6 Tahun 1987 : Pengelolaan Air Kotor masuk ke dalam PDAM

Pada tahun 1978 sampai dengan tahun 1985 untuk meningkatkan debit air, mulai dilaksanakan fisik Pengembangan Air Minum Tahap I atau BAWS I, dengan membuat Sumur Artesis sepanjang jalan kereta api. Tahun 1985 sampai dengan 1991 membangun Mini Plant Cibeureum dengan air bakunya dari Sungai Cibeureum, Mini Plant Pakar, air bakunya dari Sungai Cikapundung dan membangun Intake Siliwangi serta pembangunan saluran air kotor sepanjang 176,30 km.

Dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, maka masalah-masalah sanitasi lingkungan merupakan masalah-masalah yang cukup penting untuk diperhatikan, diantaranya masalah pembuangan air kotor.

Pada tahun 1978 - 1979 Pemerintah Kota Bandung melaksanakan studi "Bandung Urban Development and Sanatary" yang mengusulkan strategi penanganan pengembangan Divisi Air Kotor Kota Bandung.

Pada tahun 1979 - 1994 Pemerintah Kota Bandung melalui " Bandung Urban Development Project (BUDP)" tahap I dan II memperoleh bantuan dana dari Bank Pembangunan Asia (ADB) dan penyertaan modal dari Pemerintah untuk membangun sarana air kotor dan Instalasi Pengolahan Pengolahan Air Kotor.

(19)

7 II.2 STATUS PERUSAHAAN

Sejarah pendirian PDAM Kota Bandung dimulai sejak zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Pembentukan PDAM Kota Bandung sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kotamadya Bandung Nomor 7/PD/1974. Dikukuhkan dan disyahkan oleh Gubernur Jawa Barat tanggal 31 Oktober 1974 No. 340/AU/Perund/SK/1974.

Peraturan Daerah No.22/PD/1981 tentang perubahan untuk pertama kali PERDA tentang pembentukan Perusahaan Daerah Air Minum Dati II Bandung. Diubah untuk terakhir kalinya dengan Perda Nomor 08 Tahun 1987, Pengelolaan Air Kotor masuk ke dalam PDAM Kota Bandung. Per tanggal 07 November 2009 PDAM Kota Bandung berganti nama menjadi Perusahaan Daerah Air Minum Tirtawening Kota Bandung yang telah disahkan oleh Walikota Bandung melalui Peraturan Daerah Kota Bandung No. 15 Tahun 2009 tentang Perusahaan Daerah Air Minum

II.3 MAKSUD DAN TUJUAN PDAM KOTA BANDUNG

Sesuai Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 15 Tahun 2009 PDAM Tirtawening Kota Bandung didirikan dengan maksud dan tujuan :

 Menyelenggarakan usaha pengelolaan air minum dan air limbah bagi kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang memadai serta usaha lainnya di bidang air minum dan air limbah.

(20)

8 II.4 TUGAS & FUNGSI PDAM

Tugas pokok Perusahaan Daerah Air Minum Tirtawening Kota Bandung sesuai Peraturan Walikota Bandung Nomor 236 Tahun 2009 adalah bergerak di bidang pengelolaan air minum dan pengelolaan sarana air kotor di daerah, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek ekonomi, sosial, kesehatan dan pelayanan umum. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, PDAM menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut :

 Perumusan kebijakan dan strategi usaha pengelolaan air minum dan sarana air kotor .

 Melaksanakan pelayanan umum/jasa kepada masyarakat konsumen dalam penyediaan air bersih dan sarana air kotor .

 Perencanaan pembangunan, pemeliharaan dan pengawasan sarana dan prasarana air minum dan air kotor .

 Pengelolaan keuangan Perusahaan Daerah untuk membiayai kelangsungan hidup Perusahaan Daerah dan Pembangunan Daerah .

 Pengelolaan pegawai PDAM .

 Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan dan usaha PDAM kepada Walikota melalui Badan Pengawas.

II.5 VISI, MISI,MOTTO VISI :

Terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan air bersih dan air kotor yang berwawasan lingkungan, dan berkelanjutan.

MISI :

Memberikan pelayanan dan kemanfaatan umum kepada seluruh masyarakat melalui pelayanan air bersih dan air kotor yang berwawasan lingkungan.

(21)

9 masyarakat guna meningkatkan pelayanan dan penyediaan air bersih maupun sarana air kotor.

Meningkatkan pengolahan kualitas air bersih dan air kotor yang sesuai dengan standar kesehatan dan lingkungan.

Mewujudkan penambahan cakupan pelayanan air bersih dan air kotor yang disesuaikan dengan pertambahan penduduk kota Bandung.

MOTTO : “SELAMATKAN AIR MILIK KITA” II.6 Susunan Direksi

Direksi Periode 1983 - 1986

Direktur Utama : Ir. Eddy Kurniadi

Direktur Umum : H. Maman Suparman, SH

Direktur Air Bersih : Ir. H.Ibrahim Suriamihardja

Direktur Air Kotor : Ir. H. Bargus Sendjaja

Direksi Periode 1986 - 1993

Direktur Utama : Ir. H.Ibrahim Suriamihardja

Direktur Umum : H. Maman Suparman, SH

Direktur Air Bersih : Ir. H. Bargus Sendjaja

Direktur Air Kotor : Ir. Hj. Sumarty B. Hanafi

Direksi Periode 1993 - 1995

Direktur Utama : Ir. H. Ibrahim Suriamihardja

Direktur Umum : Ir. Hj. Sumarty B. Hanafi

Direktur Air Bersih : Ir. H. Bargus Sendjaja

(22)

10 Direksi Periode 1995 - 1999

Direktur Utama : Ir. H. Ibrahim Suriamihardja

Direktur Umum : H. Sjihabuddin, SH

Direktur Air Bersih : Ir. H. Arie S. Atmadibrata

Direktur Air Kotor : Ir. H. Adang Sukara

Direksi Periode 1999 - 2000

Direktur Utama : H. Maman Suparman, SH

Direktur Umum : Ir. Hj. Syani Widia Fauzani

Direktur Air Bersih : Ir. H. Atang Saptari

Direktur Air Kotor : Ir. H. Adang Sukara

Direksi Periode 2000 - 2001

Direktur Utama : H. Arrys Sudradjat, SH

Direktur Umum : Ir. Hj. Syani Widia Fauzani

Direktur Air Bersih : Ir. H. Soenitiyoso H.P , MM

Direktur Air Kotor : H. Endang Bastaman, SH

Direksi Periode 2001 - 2004

Direktur Utama : Ir. H. Soenitiyoso H.P , MM

Direktur Umum : Drs. H. IM Bunjamin Hidayat

Direktur Air Bersih : Ir. Hj. Syani Widia Fauzani

Direktur Air Kotor : H. Endang Bastaman, SH

Direksi Periode 2004 - 2005

(23)

11 Direktur Umum : Hj. Siti Djuariah Sanusi, SH, M.Si

Direktur Air Bersih : Ir. Hj. Syani Widia Fauzani

Direktur Air Kotor : Drs. Komara Affandi

Direksi Periode 2005 - 2007

Direktur Utama : H. M. Budiman

Direktur Umum : Hj. Siti Djuariah Sanusi, SH, M.Si

Direktur Air Bersih : Ir. H. Tardan Setiawan

Direktur Air Kotor : Drs. Komara Affandi

Direksi Periode 2007 - 2008

Direktur Utama : H. Jaja Sutardja, SH

Direktur Umum : Hj. Siti Djuariah Sanusi, SH, M.Si (pensiun 2007)

Direktur Air Bersih : Ir. H. Tardan Setiawan

Direktur Air Kotor : Drs. Komara Affandi (pensiun 2008

Direksi Periode 2008 - 2013

Direktur Utama : H. Jaja Sutardja, SH

Direktur Umum : Yusep Hendarman, SH

Direktur Air Bersih : Ir. H. Tardan Setiawan

(24)

12 II.7 INFORMASI PELAYANAN AIR BERSIH

SUMBER AIR BAKU

PDAM Kota Bandung pada saat ini memanfaatkan 3 Sumber Air yaitu :

1. Air Permukaan

 Sungai Cisangkuy, debit yang diambil + 1400 l/dtk diolah di Instalasi Pengolahan Badaksinga dari rencana ± 1800 l/dtk

 Sungai Cikapundung, debit yang diambil + 840 l/dtk, 200 l/dtk diolah di Instalasi Pengolahan Badaksinga, 600 l/dtl diolah di Instalasi Pengolahan Dago Pakar dan 40 l/dtk diolah di Mini Plant Dago Pakar

 Sungai Cibeureum, debit yang diambil 40 l/dtk diolah di Mini Treatment total debit 190 l/dtk dan diolah di Resevoir XI Ledeng. Ada pun Mata Air-Mata Air tersebut adalah :

(25)

13 3. Air Tanah

Untuk pengolahan air baku yang berasal dari air tanah dalam digunakan sistem aerasi, filtrasi dan desinfektan untuk membunuh bakteri digunakan gas chlorkaporit. Kualitas air baku ini pada umumnya memiliki kandungan Fe dan Mn diatas standar yang ditetapkan. Air tanah ini sebagian dimanfaatkan untuk membantu daerah yang tidak terjangkau oleh pelayanan dari Instalasi Induk PDAM. Jumlah sumur air tanah dalam PDAM ada 32 buah dengan sistem pendistribusian secara langsung ke konsumen dengan melalui proses.

II.8 CAKUPAN LAYANAN

(26)

14 II.9 STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

DIVISI UMUM

(27)

15 DIVISI AIR MINUM

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Air Minum

DIVISI AIR LIMBAH

(28)

16 II.10 LANDASAN TEORI

Pengertian Arsitektur Jaringan

Arsitektur jaringan komputer merupakan tata cara penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak dalam jaringan agar satu komputer dengan komputer lainnya dapat melakukan komunikasi dan pertukaran data.

Pengertian Arsitektur

Arsitektur adalah suatu seni atau ilmu pengetahuan konstruksi dikhususkan bagi kepentingan manusia. Arsitektur adalah suatu keinginan dari suatu cerita yang diterjemahkan dalam ruang, tempat tinggal, perubahan, pembaharuan. Arsitektur adalah suatu politik seni yang mengkristalisasi kenyataan publik, nilai pergaulan sosial, dan tujuan budaya jangka panjang. (sumber: Jencks,Charles. Modern Movement in Architecture, Penguin Books, New York, 1997)

Pengertian Jaringan

Jaringan merupakan sekumpulan komputer yang dapat saling berhubungan antara satu dengan lainnya dengan menggunakan media komunikasi, sehingga dapat saling berbagi data, informasi, program dan perangkat keras (printer, harddisk,webcam,dll)

Pengertian IP ADDRESS

IP Address adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam

jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat

(29)

17 Pengertian File Sharing

File Sharing adalah aktifitas dimana para pengguna komputer dapat berbagi file dengan pengguna komputer lain nya. Dengan cara penyedia file terlebih dahulu mengupload file ke komputer server dan kemudian para pengguna komputer lainnya dapat mendownload file tersebut dari komputer server.

Media dalam berbagi file

Dalam melakukan File Sharing atau pembagian file dari komputer satu ke komputer lain kita dapat melakukan nya melalui Internet, LAN, dan Wireless LAN.

Internet

Internet (Kependekan dari interconnection-networking) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global transmission control protocol/internet protocol suite (TCP/IP) sebagai protocol pertukaran paket (Packet Switching Communication Protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Rangkaian internet yang terbesar dinamakan internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaidah ini dinamakan

internetworking (“antarjaringan”)

Local Area Network (LAN)

(30)

18 Wireless LAN

Wireless adalah suatu koneksi antar satu perangkat dengan perangkat lainnya tanpa menggunakan kabel

Wireless LAN adalah suatu jaringan komputer yang saling terhubung melalui tanpa kabel. Local Area Network dari komputer maupun dari peralatan lainnya dapat dikembangkan lewat sinyal radio atau gelombang cahaya. Teknologi Wireless LAN ada yang menggunakan frekuensi radio untuk mengirim dan menerima data tanpa adanya kabel untuk saling menghubungkan. Akibatnya pengguna mempunyai fleksibilitas yang tinggi dan tidak tergantung pada suatu tempat atau lokasi.

Topologi Jaringan a. Topologi Star

Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah. Bila dibandingkan dengan sistem mesh, sistem ini mepunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang dipikul sentral pusat cukup berat dengan demikian kemungkinan tingkat kerusakan ayau gangguan dari sentral ini lebih besar. Setiap komputer saling berhubungan dengan bantuan alat yang biasanya digunakan adalah switch/hub.

b. Topologi Tree

(31)

19 c. Topologi Linier

Jaringan komputer dengan topologi runtut (linear topology) biasa disebut dengan topologi bus beruntut, tata letak ini termasuk tata letak umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik sambungan (komputer) yang dihubungkan dengan penyambung yang disebut dengan Penyambung-T dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah penamat (terminator). Penyambung yang digunakan berjenis BNC (British Naval Connector Penyambung Bahari Britania), sebenarnya BNC adalah nama penyambung bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Sepaksi Thinnet). Pemasangan dari topologi bus beruntut ini sangat sederhana dan murah tetapi sebanyaknya hanya dapat terdiri dari 5-7 komputer.

d. Topologi Mesh

Topologi Mesh adalah suatu topologi yang memang didisain untuk memiliki tingkat restorasi dengan berbagai alternatif rute atau penjaluran yang biasanya disiapkan dengan dukungan perangkat lunak atau software.

e. Topologi Hybrid

Kombinasi dari dua atau lebih topologi yang berbeda untuk membuat topologi hybrid. Ketika topologi dasar yang berbeda yang terhubung ke satu sama lain, mereka tidak menampilkan karakteristik dari setiap topologi satu tertentu. Ini adalah ketika itu menjadi topologi hibrida.

f. Topologi peer to peer

(32)
(33)

21

BAB III

PEMBAHASAN

III.1 Prosedur Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek dilakukan di PDAM TIRTAWENING Kota Bandung.

Kerja praktek dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan menjelang semester VII (tujuh).

Dengan waktu yang singkat yaitu dimulai pada tanggal 21 Juli s/d 30 Agustus. kerja

praktek dilakukan hari senin sampai jumat setiap hari kerja jam 08.00 – 15.00 WIB. Kerja

praktek tersebut diberikan pengarahan dan bimbingan oleh Bapak Nugraha.

III.1.1 Cara dan Teknik Kerja Praktek

Adapun rangkaian kegiatan kerja praktek yang dilakukan selama kurang lebih 1

bulan di PDAM TIRTAWENING adalah sebagai berikut :

a. Requirement

Mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan analisis dengan beberapa cara

seperti berikut :

1. Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara berkomunikasi langsung

dengan pembimbing kerja praktek di instansi untuk mendapatkan gambaran alur data.

2. Studi Literatur yaitu pengumpulan data dengan cara membaca dan

memepelajari data atau sumber-sumber yang berhubungan dengan masalah yang

dihadapi.

3. Observasi yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan kunjungan langsung

ke PDAM TIRTAWENING Kota Bandung.

b. Perancangan Arsitektur

(34)

22

c. Implementasi

Penerapan arsitektur jaringan yang akan menghasilkan bentuk jaringan LAN yang baru.

d. Uji coba Arsitektur

Melakukan pengujian arsitektur berupa pembandingan gambar dengan keadaaan ruangan yang sebenarnya.

e. Evaluasi arsitektur

Melakukan peninjauan kembali terhadap Arsitektur yang bertujuan untuk pengembangan arsitektur jaringan selanjutnya.

III.1.2 Kegiatan Kerja Praktek

Tabel 3.1 Kegiatan Kerja Praktek

No Kegiatan

Juli Agustus

IV I II III IV

1 Pengumpulan Data

2 Perancangan Arsitektur

3 Implementasi

4 Uji Coba Arsitektur

(35)

23 III.2 Analisis Sistem

III.2.1 Analisis arsitektur jaringan komputer yang berjalan

Pada bagian ini akan mencoba menjelaskan arsitektur jaringan komputer lan dan

internet yang ada pada di PDAM TIRTAWENING.

Gambar 3. 1 Arsitektur Jaringan yang sedang berjalan di PDAM Tirtawening

Gambar di atas menjelaskan bagaimana arsitektur jaringan komputer yang berada di

PDAM Tirtawening.

III.2.2 Evaluasi Arsitektur Jaringan Komputer yang berjalan

Arsitektur jaringan komputer yang terdapat di PDAM TIRTAWENING dapat

dikatakan belum efektif dari segi penggunaannya, karena jaringan komputer yang ada

hanya terkoneksi internet sebagian pc atau laptop saja karena pengkabelan LAN banyak

sekali yang tidak terkoneksi internet dengan benar dan ada juga kesalahan memasukkan

ip address sehingga pc dan laptop dan hanya beberapa terkoneksi dengan internet, dan

selain itu pc dan laptop pun tidak saling berkomunikasi dikarenakan belum ada atau

terinstalnya suatu sorfware / aplikasi yang dapat digunakan untuk berkomunikasi melalui

internet atau kabel LAN.

Dengan keterbatasan dan kelemahan jaringan komputer yang ada, disini kami

ingin mengusulkan perancangan arsitektur jaringan komputer untuk melengkapi

(36)

24 III.2.3 Hasil Penggambaran Arsitektur Jaringan

Berikut adalah Arsitektur jaringan yang berjalan di setiap bagian pada PDAM

Tirtawening Kota Bandung.

(37)
(38)
(39)

27 Gambar 3. 5 Ruang STI

(40)

28 Gambar 3. 6 Ruang Produksi 1 & 2

(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)

34 Gambar 3. 12 Kas Cabang Tegalega

(47)

35 Gambar 3. 14 Kas Cabang Sarijadi

(48)

36 Gambar 3. 16 Kas Cabang Margahayu Raya

(49)
(50)

38 Gambar 3. 19 Kas Cabang Dago

(51)

39 Gambar 3. 21 Kas Cabang Cijerah

(52)

40 Hasil Ping IP Address

Gambar 3. 23 IP 172.18.1.1

(53)

41 Gambar 3. 25 IP 192.168.2.11

(54)

42 Gambar 3. 27 IP 192.168.2.9

(55)

43 Gambar 3. 29 IP 192.168.2.7

(56)

44 Gambar 3. 31 IP 192.168.2.5

(57)

45 Gambar 3. 33 IP 192.168.2.3

(58)

46 Gambar 3. 35 IP 192.168.1.23

(59)

47 Gambar 3. 37 IP 192.168.1.21

(60)

48 Gambar 3. 39 IP 192.168.1.19

(61)

49 Gambar 3. 41 IP 192.168.1.16

(62)

50

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1 Kesimpulan

Pembangunan arsitektur jaringan ini dapat mengurai berbagai permasalahan yang saat ini

tengah dialami oleh PDAM TIRTAWENING terkait masalah pada jaringan

LAN,penambahan komputer baru dan akses internet

Arsitektur jaringan ini dapat digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan informasi ip

addrres yang pasti dan akurat.

IV.2 Saran

Pembangunan Arsitektur jaringan ini tentunya masih jauh dari sempurna dan

masih banyak memerlukan perbaikan untuk meningkatkan efektifitasnya. Berikut adalah

beberapa saran terkait penyempurnaan arsitektur jaringan pada PDAM TIRTAWENING.

1. Adanya sistem keamanan agar tidak terjadi kerusakan atau hilangnya data Arsitektur jaringan PDAM TIRTAWENING.

Gambar

Tabel  3.1 Kegiatan Kerja Praktek
Gambar 3. 1 Arsitektur Jaringan yang sedang berjalan di PDAM Tirtawening
Gambar 3. 2 Kas Cabang Arjuna
Gambar 3. 3 Ruang Distribusi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menghasilkan desain kemasan oleh-oleh sale pisang yang sesuai dengan kansei (keinginan) konsumen remaja putri menggunakan metode Kansei

Akan tetapi walaupun terdapat larang tersebut, pada bulan Februari 2019, pemerintah Republik Indonesia secara resmi melegalkan jual beli mata uang digital kriptografi

Berdasarkan pembahasan di atas, maka simpulan artikel ini adalah kompetensi guru profesional abad 21 yang perlu dibimtekan kepada guru melalui bimtek adalah 7C ditambah

masyarakat untuk memperkaya, memperdalam, serta menjadi bahan apresiasi bagi pecinta karya sastra kakawin , dalam memahami struktur formal dan naratif serta bentuk resepsi Dharma

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak temugiring pada nisbah 1:8 dan 1:10 dengan konsentrasi etanol 70% dan etanol 96% menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna

Adapun data yang dikumpulkan adalah karakteristik sosiodemografi (umur, jenis kelamin, pendidikan, statsu bekerja, status menikah, pengawas minum obat (PMO), dan

Dari hal tersebut, perusahaan dapat mengefisienkan proses bisnis yang dilakukan mulai dari proses pemesanan produk oleh konsumen hingga proses penyiapan barang oleh

Apabila diketahui siswa dalam kondisi tidak sehat (suhu badan lebih dari 37 derajat, batuk, pilek, terdapat gangguan kulit, mata, muntah, diare, tidak selera makan atau keluhan