• Tidak ada hasil yang ditemukan

UCAPAN TERIMA KASIH. Om Swastyastu, Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UCAPAN TERIMA KASIH. Om Swastyastu, Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa,"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

iv

UCAPAN TERIMA KASIH

Om Swastyastu,

Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, skripsi ini dapat disusun dan diselesaikan pada waktunya. Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat Sarjana (S1) pada Program Studi Sastra Jawa Kuno, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana.

Pada saat pengerjaan dan penyelesaian skripsi yang berjudul “Kakawin Bualu Dre tha Langö Sebuah Kajian Resepsi Sastra” banyak ditemui berbagai hambatan, terutama karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Akan tetapi, berkat bantuan dan arahan dari berbagai pihak, akhirnya hambatan itu dapat diatasi. Untuk itu, pada kesempatan ini, disampaikan ucapan terimakasih kepada:

1) Bapak Rektor selaku pimpinan tertinggi di Universitas Udayana,

2) Ibu Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana beserta staf, atas segala bantuan dan fasilitas yang diberikan selama menjadi mahasiswa sampai pada penyelesaian skripsi ini,

3) Bapak Drs. A.A Gede Bawa, M.Hum, selaku Ketua Program Studi Sastra Jawa Kuno, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, sekaligus sebagai pembimbing II, disela-sela waktunya yang padat dengan penuh kesabaran

(2)

v

membimbing dan mengarahkan penulis dalam mengerjakan dan menyelesaikan skripsi ini,

4) Bapak Drs. I Made Wijana, M.Hum, selaku pembimbing I yang penuh kesabaran selalu memberikan saran dan masukan dalam proses pembelajaran maupun pengajaran, serta dengan penuh ketenangan membimbing dan mengarahkan dalam proses pengerjaan ataupun penyelesaian skripsi ini,

5) Ibu Dr. Dra. Ni Ketut Ratna Ernawati, M.Hum, selaku Sekretaris Program Studi Sastra Jawa Kuno, yang selalu membantu dalam proses administrasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan,

6) Kepada seluruh Dosen Program Studi Sastra Jawa Kuno yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 7) Bapak I Ketut Sarya Ar. (Si Puspangiku), selaku sang kawi (penulis)

Kakawin Bualu Dre tha Langö, yang telah bersedia memberikan naskahnya untuk diteliti dan bersedia memberikan pinjaman beberapa buku guna menunjang pembuatan skripsi, serta dengan sangat sabar dan bijaksana memberikan arahan dalam proses pembuatan dan penyelesaian skripsi ini,

8) Keluarga, Bapak I Wayan Kiston Sukadana, Ibu Ni Made Wathi, dan kakak-kakak tercinta, yang setiap waktu mendoakan dan memberikan kasih sayang serta dukungan moral maupun material yang diberikan selama menjadi mahasiswa sampai pada penyelesaian skripsi ini,

(3)

vi

9) Putu Sita Crusyta Dewi, SE. ‘Sigaring Jiwa’ dengan penuh kesabaran berbagi suka duka dan canda tawa, turut serta membantu dan memberikan semangat maupun motivasi, terutama dalam pengerjaan skripsi ini,

10)Teman-teman di Program Studi Sastra Jawa Kuno angkatan 2013, Try Ananda, Zulaihah, Ayu Cita, Eriadi, Suyasa, Ayu Tya, Dek Oka, Candra Devi, Gus Anom, Gus Tilem, Gus Indra dan Angga Winata, yang senantiasa berbagi keluh kesah dan memberikan semangat dalam proses pembuatan skripsi ini,

11)Kakak-kakak Mahasiswa Program Studi Sastra Jawa Kuno, Mbak Rifa, Mbok Mang Ayu, Bli Wiyasa, Bli Satria, Mbok Manis, Mbok Tirta dan Mbak Isna, yang senantiasa berbagi pengalaman dan memberikan dukungan kepada penulis,

12)Adik-adik Mahasiswa Program Studi Sastra Jawa Kuno angkatan 2014, 2015 dan 2016 yang telah mengapresiasi dan memberikan dorongan, sehingga penulis bersemangat mengerjakan skripsi ini,

13)Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan, semangat, motivasi dan dukungan. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas budi, kepada setiap orang yang membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.

Akhir kata, dengan segala kerendahan hati, dihaturkan skripsi ini kepada para pembaca yang budiman, semoga dapat bermanfaat sebagaimana yang diharapkan.

(4)

vii Om Santhi, Santhi, Santhi Om.

Denpasar, Maret 2017 Penulis

(5)

viii ABSTRAK

Kakawin Bualu Dre tha Langö Sebuah Kajian Resepsi Sastra

Kakawin Bualu Dreṣtha Langö memiliki berbagai keistimewaan yang terdapat di dalamnya. Kakawin ini merupakan salah satu kakawin periode pembaharuan yang diciptakan pada abad ke-21, hal tersebut membuat peneliti tertarik untuk meneliti, karena kakawin ini berada dalam tegangan antara konvensi dan kreasi (inovasi). Selain itu, kakawin ini memiliki daya tarik dari segi isi cerita, yang mengambil ide cerita dari pelaksanaan kegiatan Dharma

anthi yang dikemas dengan Dreṣtha Langö.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji struktur Kakawin Bualu Dreṣtha Langö, baik dari struktur formal maupun struktur naratif, serta penelitian ini juga bertujuan untuk mengkaji bentuk resepsi sastra dari Kakawin Bualu Dreṣtha Langö.

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode menyimak. Pada tahap analisis data, data yang diperolah diolah dengan menggunakan metode deskriptif analitik, kemudian data dianalisis menurut prinsip dan cara kerja teori struktural karena setiap karya sastra memiliki strukturnya sendiri. Analisis selanjutnya menggunakan teori resepsi sastra sebagai landasan utama. Pendekatan yang dilakukan merupakan tindakan peneliti sebagai mata rantai terakhir dalam rantai sejarah, yang mengikuti proses penilaian selaku pembaca.

Penelitian ini menghasilkan kajian terhadap struktur formal dan naratif. Struktur formal berhubungan dengan gaṇa, wrĕta, guru-laghu, larik, bait (pada), pupuh dan metrum. Struktur naratif berupa sekuen-sekuen yang membangun, meliputi; melasti, tawur kasanga, pangrupukan, nyepi, ngembak geni. Mengenai bahasa teks yang digunakan juga akan dibahas di dalamnya. Selanjutnya analisis bentuk resepsi Dharma anthi, meliputi; pasar rakyat, pameran, hiburan, penyampaian keputusan (Pararem) dan penyerahan piagam penghargaan.

(6)

ix ABSTRACK

Kakawin Bualu Dre tha Langö An Analysis of Art Reception

Kakawin Bualu Dre tha Langö has many specialities. It is one type of modern periode’s kakawin which was written in the twenty first century. This kakawin was chosen as the data source, because it was written in the strains of convention and innovation. Besides that, this kakawin has a very interesting story, which the idea was inspired by the implementation of Dharma anthi event covered with Dreṣtha Langö.

This study is aimed at analyzing both formal and narrative structures of Kakawin Bualu Dre tha Langö, and analyzing the form of arts reception from Kakawin Bualu Dre tha Langö.

The data of this study were collected through observation method. The data were analyzed descriptively and analytically, then the data were analyzed based on the structural principle and theory because every work has its own structure. The next analysis was used arts reception as the main theory.

The result of the study show the formal and narrative structure. The formal structure is related with gaṇa, wrĕta, guru-laghu, line, rhyme (pada), pupuh and metrum. Narrative structure consist of sequences building, such as melasti, tawur kasanga, pangrupukan, nyepi, ngembak geni. Next, the language use will also be discussed. Then, the analysis of reception form Dharma anthi, such as market, exhibition, entertainment, expressing opinion (Pararem), and giving the charter certificate

(7)

x DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN... i

PERSYARATAN GELAR... ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

ABSTRAK…... vii

ABSTRACK... viii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG…... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 7 1.3.1 Tujuan Umum... 7 1.3.2 Tujuan Khusus... 7 1.4 Manfaat Penelitian... 8 1.4.1 Manfaat Teoritis... 8 1.4.2 Manfaat Praktis... 8 1.5 Jangkauan... 8 1.6 Sistematika Penyajian... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka... 11

2.2 Konsep... 12

2.2.1 Dharma anthi... 13

2.2.2 Kakawin... 15

2.2.3 Dreṣtha Langö... 15

2.3 Landasan Teori...16

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Penelitian... 21

3.1.1 Jenis Penelitian... 21

(8)

xi

3.2 Metode dan Teknik Penelitian... 23

3.2.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data... 24

3.2.2 Metode dan Teknik Analisis Data... 24

3.2.3 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data... 25

BAB IV ANALISIS STRUKTUR KBDL 4.1 Struktur Formal KBDL... 25

4.1.1 Guru-Laghu, Wrĕta, Mātra, Gaṇa dan Canda... 25

4.1.2 Komposisi dan Hubungan Antarlarik, Bait dan Pupuh... 34

4.1.3 Alaṃkara dalam KBDL... 49

4.2 Struktur Naratif KBDL... 47 4.2.1 Melasti…...48 4.2.2 Tawur Kasanga... 52 4.2.3 Pangerupukan...54 4.2.4 Nyepi...56 4.2.5 Ngembak Geni...59 4. 3 Bahasa Teks KBDL...61

BAB V BENTUK RESEPSI DHARMA ANTHI DALAM KBDL 5.1 Pasar Rakyat...66

5.2 Pameran...69

5.3 Hiburan Kesenian...71

5.4 Penyampaian Keputusan Peraturan (Pararem)...74

5.5 Penyerahan Piagam Penghargaan...80

BAB VI PENUTUP 6.1 Simpulan... 84

(9)

xii

DAFTAR PUSTAKA... 89

(10)

xiii

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

A. SINGKATAN

KBDL = Kakawin Bualu Dreṣtha Langö

KBDL 1.1 = Kakawin Bualu Dreṣtha Langö, pupuh 1, Bait 1 III. 1c = Pupuh III, bait 1, baris ketiga

KBDL 1.3a = Kakawin Bualu Dreṣtha Langö pupuh I, bait III, baris pertama

B. LAMBANG

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pulau Bali merupakan salah satu pulau yang berhasil menyelamatkan sejumlah besar karya sastra Jawa Kuno. Setelah runtuhnya kerajaan Majapahit di Jawa Timur, karya-karya sastra Jawa Kuno mengalami perpindahan pusat-pusat olah dari pulau Jawa ke pulau Bali. Bali sebagai sebuah pulau kecil, namun mampu menyimpan kebudayaan tata tulis yang teramat banyak. Pulau Bali dapat dikatakan sebagai museum hidup yang terakhir sekaligus sebagai monumen atas bertahannya kebudayaan Jawa Kuno. Terkait dengan banyaknya karya Sastra Jawa Kuno yang diselamatkan di Bali, Zoetmulder (1983: 24) mengatakan bahwa kepada Balilah kita berhutang budi, karena sastra Jawa Kuno diselamatkan dengan cara diapresiasi secara luas oleh masyarakat melalui berbagai tradisi yang terdapat di Bali.

Salah satu karya sastra Jawa Kuno yang hingga saat ini masih banyak dipelajari dan diapresiasikan di Bali adalah Kakawin. Kakawin berkembang sampai saat ini karena karya sastra tersebut masih relevan dengan kehidupan masyarakat di Bali. Hal itu disebabkan karena karya sastra Jawa Kuno mengandung makna keindahan, kearifan, dan kebajikan serta nilai-nilai budaya adiluhung yang patut diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Pemeliharaan dan penciptaan sebuah karya sastra kakawin terus dilakukan oleh

(12)

2

para kawi khususnya di Bali. Terlihat dari perkembangan sejarah sastranya banyak kakawin-kakawin baru yang muncul hingga saat ini. Kakawin-kakawin

baru tersebut dapat digolongkan ke dalam periode pembaharuan karena karya sastra periode pembaharuan ialah karya sastra yang di dalamnya terdapat perubahan dan kesinambungan yang didasarkan pada karya sastra sebelumnya. Lebih jelas lagi karya sastra pembaharuan ini memasukkan untur mitologi, kepercayaan, sejarah, asal usul, adat-istiadat dan budaya lingkungan pencipta karya sastra tersebut (Suarka, 2002: 37).

Pernyataan tersebut didasari atas pertimbangan bahwa karya sastra

kakawin dalam periode pembaharuan tersebut, berada dalam tegangan antara konvensi dan kreasi (inovasi). Sejalan dengan pendapat Teeuw (2015: 32), karya sastra tidak hanya mengikuti konvensi sastra yang telah ada, tetapi sering kali menyimpang sekaligus melampaui bahkan merombak konvensi. Fenomena tersebut tidak hanya dialami dalam sastra modern, tetapi juga dalam sastra tradisional, sebagaimana terlihat dalam karya sastra kakawin.

Bentuk-bentuk dari karya sastra kakawin yang diciptakan, selain mengikuti berbagai aturan yang terdapat di dalamnya, namun para kawi juga menciptakan suatu pembaharuan-pembaharuan di bidang tema. Adapun karya sastra kakawin di Bali yang menggunakan tema-tema babad, misalnya; Kakawin Mayadanawantaka, Kakawin Gajahmada, Kakawin Kebo Tarunantaka, ataupun tema-tema yang diangkat berdasarkan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di Bali atau di Indonesia, misalnya; Kakawin Bali Sabha Langö, Kakawin Bualu Dreṣtha Langö, Kakawin Rajapatnimokta, dan lain-lain (Pratama, 2013: 1).

(13)

3

Kakawin Bualu Dreṣtha Langö yang menjadi objek penelitian saat ini, merupakan kakawin yang diciptakan oleh I Ketut Sarya dari Desa Bualu Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Kakawin ini selesai dikarang pada tahun 2010 dan mengambil ide cerita dari pelaksanaan kegiatan Dharma anthi. Hal ini terlihat pada bagian awal dari pembicaraan Sang Bendesa dengan Panglimanya: ‘Ingsun dhāgana dharma anthi rikanang ngembak geni pwé nahan, KBDL I.5’ yang artinya “saya akan mengadakan acara Dharma anthi

pada saat ngembak geni; seperti itu”.

Kegiatan ini merupakan suatu ajang pertemuan bagi masyarakat di Desa Bualu khususnya dan masyarakat Bali pada umumnya. Rangkaian kegiatan, sebelum acara Dharma anthi dilaksanakan, meliputi; melasti, tawur kasanga, pangerupukan, nyepi dan puncak acaranya yaitu acara Dharma anthi yang diadakan tepat pada hari ngembak geni. Acara Dharma anthi di Desa Bualu merupakan salah satu program kerja dari Desa Adat Bualu yang diadakan rutin setiap tahunnya.

Sejak tahun 2007 acara Dharma anthi dibuat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, acara Dharma anthi tahun 2007 dikemas dengan Dreṣtha Langö.

Dreṣtha Langö merupakan kesenian budaya serta adat istiadat yang ada di Desa Bualu. Kegiatan ini meliputi; pasar rakyat berupa pengadaan warung-warung tradisional, pameran perabotan nelayan dan petani yang menjadi cikal bakal kehidupan di Desa Bualu, pameran lukisan, keris, dan buku-buku pustaka, serta hiburan dalam bentuk kesenian tradisional. Diadakannya acara Dharma anthi

(14)

4

yang dikemas dengan Dreṣtha Langö tersebut telah memberikan semangat baru bagi seluruh masyarakat di Desa Bualu.

Tujuan diadakannya acara Dharma anthi yang dikemas dengan Dreṣtha Langö yaitu sebagai wadah pertemuan bagi masyarakat di Desa Bualu untuk memperkenalkan budaya serta adat istiadat di Desa Bualu kepada masyarakat luas. Acara ini juga bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada para tetua yang telah memberikan dedikasinya kepada Desa Bualu. Persembahan kesenian berupa pertunjukan kreativitas masyarakat Desa Bualu juga dihadirkan dan disaksikan oleh seluruh masyarakat yang hadir di dalam acara tersebut. Acara ini pula mendapat banyak sambutan dari para tamu undangan yang telah hadir, diantaranya; Bupati Badung, Wakil Bupati Badung, perwakilan Anggota DPRD, seluruh Kepala Kantor Dinas Kabupaten Badung, dan seluruh Kepala Kecamatan di Kabupaten Badung.

Kakawin Bualu Dreṣtha Langö selanjutnya disingkat menjadi KBDL, memiliki berbagai keistimewaan yang terdapat di dalamnya, salah satunya yaitu pada pola aturan yang mengikat metrum kakawin seperti wrĕta, mātra dan guru-laghu masih tetap sama dengan konvensi sebelumnya, akan tetapi dari segi naratif terjadi penyimpangan yang signifikan. Struktur naratif dari segi isinya kakawin ini tidak lagi menceritakan cerita Ramayana dan Mahabharata, melainkan menceritakan tentang kegiatan Dharma anthi yang dikemas dengan Dreṣtha

Langö. Berdasarkan hal tersebut struktur naratif di dalam KBDL berupa sekuen-sekuen naratif yang membangunnya, meliputi; melasti, tawur kasanga, pangrupukan, nyepi dan ngembak geni. Berdasarkan bahasa yang digunakan di

(15)

5

dalam KBDL yaitu berupa bahasa teks, namun dalam karya sastra kakawin ini tidak murni menggunakan bahasa Jawa Kuno.

Keistimewaan lain yang terdapat di dalam KBDL yaitu di dalam kakawin

ini berisikan sebuah catatan peristiwa penting mengenai berbagai rangkaian kegiatan di Desa Bualu menuju acara Dharma anthi yang dikemas dengan

Dreṣtha Langö. Pengarang menonjolkan konsep Dharma anthi dan Dreṣtha

Langö dalam karyanya, karena konsep ini dianggap sebagai sebuah jembatan untuk menjaga warisan leluhur agar tidak punah oleh perkembangan zaman dan melestarikan adat istiadat maupun tradisi budaya khususnya di Desa Bualu. Konsep inilah yang dapat melahirkan bentuk resepsi dari I Ketut Sarya mengenai

Dharma anthi yang terdapat di dalam KBDL.

Penelitian terhadap struktur KBDL, baik struktur formal, yakni berhubungan dengan gaṇa, wrĕta, guru-laghu, larik, bait (pada), pupuh dan metrum, maupun permasalahan struktur naratif berupa sekuen-sekuen yang membangun KBDL, meliputi; melasti, tawur kasanga, pangrupukan, nyepi,

ngembak geni, dan mengenai bahasa teks yang digunakan di dalam KBDL, serta permasalahan bentuk resepsi Dharma anthi yang terdapat di dalam KBDL,

meliputi; pasar rakyat, pameran, hiburan berupa kesenian Desa Adat Bualu, penyampaian hasil keputusan mengenai peraturan-peraturan Desa Bualu yang telah ditetapkan (Pararem), dan penyerahan piagam penghargaan kepada para tetua, hal-hal tersebut akan menjadi pokok persoalan yang perlu dibahas melalui penelitian ini.

(16)

6

Demikian alasan penulis mengangkat KBDL ke dalam bentuk penelitian skripsi dengan kajian Resepsi Sastra.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah struktur yang membangun KBDL?

2. Bagaimanakah bentuk resepsi Dharma anthi yang terdapat di dalam

KBDL?

1.3 Tujuan Penelitian

Secara garis besar tujuan penelitian ini dirumuskan menjadi dua bagian, yaitu tujuan yang bersifat umum dan tujuan yang bersifat khusus. Tiap-tiap tujuan akan diuraikan sebagai berikut :

1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan serta pembendaharaan penelitian Sastra Jawa Kuno, menambah apresiasi sastra sebagai sarana pembelajaran hidup dan kehidupan, menggali, mengembangkan, menjaga dan melestarikan warisan budaya leluhur. Lebih jauh lagi hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat dan sumbangan dalam upaya memperkaya khazanah kesusastraan Jawa Kuno.

(17)

7

1.3.2 Tujuan khusus

Sesuai dengan permasalahan yang diuraikan di atas, maka secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai struktur KBDL baik dari struktur formal maupun struktur naratif, penelitian ini juga bertujuan untuk memahami bentuk resepsi Dharma anthi yang terdapat di dalam KBDL. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk menyelesaikan tugas akhir (skripsi) penulis guna memenuhi syarat pencapaian gelar Sarjana Sastra Jawa Kuno di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan berhasil dengan baik, yaitu dapat mencapai tujuan secara optimal, menghasilkan penelitian yang sistematis dan dapat bermanfaat. Terdapat dua manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini, yaitu:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi penelitian sejenis pada masa mendatang. Artinya, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk membina dan mengembangkan pemahaman terhadap karya sastra khususnya sastra Jawa Kuno.

1.4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini bermanfaat untuk memperdalam pengetahuan mengenai karya sastra kakawin. Penelitian ini juga diharapkan bermanfaat bagi

(18)

8

masyarakat untuk memperkaya, memperdalam, serta menjadi bahan apresiasi bagi pecinta karya sastra kakawin, dalam memahami struktur formal dan naratif serta bentuk resepsi Dharma anthiyang terkandung di dalam KBDL.

1.5 Jangkauan

Jangkauan digunakan untuk membatasi permasalahan atau objek yang akan diteliti, sehingga nantinya dapat membatasi ruang lingkup penelitian agar tidak jauh menyimpang dari masalah yang akan dianalisis. Adapun jangkauan dari penelitian teks KBDL meliputi unsur-unsur pembangun struktur formal yaitu; kaidah guru-laghu, gaṇa, wrĕta, mātra, komposisi dan hubungan antarlarik, bait,

pupuh, dan alaṃkara. Struktur naratif yang meliputi; melasti, tawur kasanga, pangrupukan, nyepi, dan ngembak geni. Bahasa teks yang digunakan di dalam

KBDL, serta bentuk resepsi Dharma anthi yang terkandung di dalamnya,

meliputi; pasar rakyat, pameran, hiburan kesenian, penyampaian keputusan peraturan Desa Bualu (Pararem), dan penyerahan piagam penghargaan.

1.6 Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian berfungsi untuk memperjelas ruang lingkup penelitian. Adapun sistematika penyajian yang akan disajikan adalah sebagai berikut. Bab I merupakan bab pendahuluan, berisi pokok bahasan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, jangkauan dan sistematika penyajian hasil penelitian. Pada bab II berisi uraian

(19)

9

tentang kajian pustaka, konsep, landasan teori. Bab III menguraikan tentang jenis dan sumber data, metode dan teknik penelitian. Bab I sampai dengan bab III merupakan bab yang berfungsi sebagai pengantar dan bab selanjutnya merupakan bab analisis.

Bab IV membahas tentang struktur KBDL dan bahasa teks yang digunakan dalam KBDL. Struktur formal yang meliputi; kaidah guru-laghu, gaṇa, wrĕta,

mātra, komposisi dan hubungan antarlarik, bait, pupuh dan alaṃkara serta struktur naratif meliputi; melasti, tawur kasanga, pangrupukan, nyepi, dan

ngembak geni.

Selanjutnya pada Bab V membahas tentang bentuk resepsi Dharma anthi dalam KBDL yang terdiri dari pasar rakyat, pameran, hiburan kesenian, penyampaian keputusan peraturan Desa Bualu, dan penyerahan piagam penghargaan. Bab VI merupakan Bab penutup yang memuat simpulan dan saran. Pada bagian akhir hasil penelitian dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran.

Referensi

Dokumen terkait

Surat Tugas merupakan salah satu jenis naskah dinas penugasan. Surat Tugas adalah naskah dinas yang dibuat oleh atasan atau pejabat yang berwenang kepada bawahan atau

Kerjasama antar keduanya dituangkan kedalam perjanjian kerjasama yang telah disepakati, sehingga berlaku seperti undang-undang.Penulisan hukum ini bertujuan untuk

Dalam praktik pelaksanaan anestesia spinal di RSUP Dr Sardjito antiseptik yang digunakan adalah Povidon iodine 10%.Belum banyaknya penelitian yang dilakukan dalam

Meski investor X tadi hanya membayar Rp60 juta, tapi pada saat jatuh tempo nanti (10 tahun kemudian) ia akan menerima pokok obligasi sebesar Rp 100 juta. Jadi dalam kurun 10

Kelompok kerja FRAC (sekarang Forum Ahli) mendukung penggunaan campuran atau pergantian secara umum dan menghindari penggunaan eradicant kecuali benar-benar diperlukan. Penggunaan

Kasih karunia itu adalah orang percaya dipersatukan dengan kematian dan kebangkitan Kristus (Rm. 6:1-13), sehingga ketaatan Kristus menjadi kebenaran orang percaya

produk baik Proses tidak terkendali dengan penentuan ukuran lot produksi pada sistem produksi yang mengalami deteriorasi dengan kriteria minimasi ongkos dengan proses

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang membahas pengaruh kepuasan kerja terhadap employee engangement, salah satunya adalah tesis yang dilakukan oleh Andi Kari pada