• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI EVALUASI SISTEM BUKA – TUTUP PADA SIMPANG BERSINYAL Jl. JEND. A. YANI – Jl. R. INTAN KOTA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI EVALUASI SISTEM BUKA – TUTUP PADA SIMPANG BERSINYAL Jl. JEND. A. YANI – Jl. R. INTAN KOTA MALANG"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI EVALUASI SISTEM BUKA

TUTUP PADA SIMPANGBERSINYAL

Jl. JEND. A. YANI

Jl. R. INTAN KOTA MALANG

Oleh: AGUS SUPRIYADI(00520051)

Engineering

Dibuat: 2006-03-01 , dengan 3 file(s).

Keywords:

sistem buka, sistem tutup, kinerja simpang

Simpang bersinyal Jl.Jend.A.Yani

Jl.R.Intan merupakan pintu gerbang bagian Utara Kota

Malang. Kawasan ini merupakan penghubung menuju Terminal Arjosari yang memiliki akses ke

kota-kota di Pulau Jawa, sekaligus akses angkutan umum Kota Malang, sehingga operasional

simpang bersinyal Jl.Jend.A.Yani

Jl.R.Intan potensial sebagai titik permasalahan lalu-lintas.

Sebagai usaha menurunkan antrian serta permasalahan di lokasi studi, pada pendekat Utara

seringkali diberlakukan sistem buka

tutup. Pada saat sistem tutup arus lalu-lintas pendekat Utara

(U-ST) dialihkan melewati Jl.R.Intan, dan pengaturan simpang bersinyal pendekat Utara

diabaikan, dimana pengosongan diprioritaskan bagi pergerakan arus lalu-lintas pendekat Timur

(T-RT). Namun dampak yang timbul dari sistem tutup diantaranya menurunnya kinerja simpang

tak-bersinyal Jl.R.Intan

Jl.Panji Suroso. Dengan evaluasi ini akan diketahui kinerja simpang

bersinyal Jl.Jend.A.Yani

Jl.R.Intan kondisi normal (sistem buka), kondisi pengalihan (sistem

tutup) dan kondisi rekayasa serta pengaruh sistem tutup terhadap kinerja simpang tak-bersinyal

Jl.R. Intan

Jl.Panji Suroso.

Metode yang digunakan dalam studi ini mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)

edisi Februari 1997 untuk simpang bersinyal dan simpang tak-bersinyal.

Evaluasi kondisi normal (sistem buka) menunjukkan pada volume arus lalu-lintas maksimum

(Qmaks) DS terbesar terjadi pada pendekat Utara (U-ST) yaitu 1,007 dengan panjang antrian 221

m dan tundaan rata-rata mencapai 119,2 det/smp, pada simpang tak-bersinyal Jl.R.Intan

Jl.Panji

Suroso DS=0,919 dengan tundaan=16,003 det/smp dan peluang antrian 33,9 %

66,9 %. Pada

kondisi pengalihan (sistem tutup) saat volume arus lalu-lintas jam puncak (Qjam puncak) kondisi

paling buruk terjadi pada pendekat Selatan (S-RT) DS=0,936 dan panjang antrian=114 m, pada

simpang tak-bersinyal Jl.R.Intan-Jl.Panji Suroso DS=1,398 dengan tundaan=34 det/smp dan

peluang antrian 81,6%-172,8% (secara teoritis). Analisa kinerja simpang kondisi rekayasa pada

arus lalu-lintas normal (sistem buka) kondisi paling buruk terjadi pada pendekat Utara (U-ST)

DS=1,094 dengan panjang antrian 376 m sedangkan pada U-LTOR tundaan total 10716 smp.det,

tundaan simpang rata-rata 49,01 det/smp, pada simpang tak-bersinyal Jl.R.Intan

Jl.Panji Suroso

DS=1,05 dengan tundaan=20,163 det/smp dan peluang antrian 42%

83,4%.

Abstract

Jl.Jend.A.Yani-Jl.R.Intan intersection is the gateway to the northern part of the city of Malang. This area is a link to the Terminal Arjosari who has access to the cities in Java, as well as access to public

transportation Malang, so that operational Jl.Jend.A.Yani intersection as a point-Jl.R.Intan potential traffic problems. In an effort reduce queues and problems in the study area, the North approach is often applied to open-close system. At the current closed system approach traffic North (U-ST) was

(2)

emptying of priority for the movement of traffic flows east approach (Q-RT). However, the effects of closed systems such as poor performance non-signalized intersections Jl.R.Intan-Jl.Panji Suroso. With this evaluation will be known performance-Jl.R.Intan intersection Jl.Jend.A.Yani normal conditions (open system), the condition of the transfer (closed system) and engineering conditions as well as the

influence of the system close to the performance of non-signalized intersections Jl.R . Diamond-Jl.Panji Suroso.

The method used in this study refers to the Indonesian Highway Capacity Manual (IHCM) edition of February 1997 for a signalized intersection and non-signalized intersections.

Evaluation normal conditions (open system) shows the volume of traffic flow maximum (Qmaks) DS occurred in the North approach (U-ST) is 1.007 with 221 m long queues and delays averaged 119.2 sec / pcu, on non-signalized intersections Jl.R.Intan-Jl.Panji Suroso with DS = 0.919 delay = 16.003 sec / pcu and 33.9% chance queue - 66.9%. On the condition of the transfer (closed system) when the volume of traffic flow at peak (peak Qjam) The worst condition occurs in South approach (S-RT) DS = 0.936 and queue length = 114 m, on a non-signalized intersection Jl.R. Diamond-Jl.Panji Suroso DS = 1.398 with a delay = 34 sec / pcu and opportunities queue -172.8% 81.6% (theoretically). Analysis of the intersection of performance engineering conditions at normal traffic flow (open system) the worst conditions occur at the North approach (U-ST) DS = 1.094 with queue length 376 m, while the U-10 716 smp.det LTOR total delay, average intersection delay Average 49.01 sec / pcu, on a non-signalized intersection

Referensi

Dokumen terkait

ABSTRAK: Pergerakkan kendaraan pada simpang tiga bersinyal Gajayana kondisi eksisting adalah kendaraan LTOR pada pendekat timur (Jl. Haryono) dan pendekat selatan (Jl.

DS : Rasio dari arus lalu lintas terhadap kapasitas untuk suatu pendekat.

Seberapa besar nilai tingkat kinerja yaitu meliputi tundaan, derajat kejenuhan (DS) dan antrian pada simpang tiga Gapura Mahkota Surakarta menurut MKJI 19971. Bagaimana kinerja

Penggunaan lampu lalu lintas menghasilkan nilai derajat kejenuhan DS = 0,607 pada pendekat Timur dan Utara, sehingga pemasangan lampu lalulintas merupakan alternatif terbaik

DS : Rasio dari arus lalu lintas terhadap kapasitas untuk suatu pendekat.

Masing-masing menunjukkan pengaruh aktivitas samping jalan di daerah simpang terhadap arus lalu lintas yang berangkat dari pendekat, misalnya pejalan kaki berjalan atau

memberikan pengaturan sinyal lalu lintas yang lebih optimal pada simpang Jl.

Kondisi simpang bersinyal pada Jl. Raya Taman Asri - Jl. Wadung Asri sebelum adanya jembatan layang arah Juanda, kondisi arus lalu lintas masih dapat diatur dengan manajemen