• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kebutuhan Informasi Pengguna Dengan Ketersediaan Koleksi Pada Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Hubungan Kebutuhan Informasi Pengguna Dengan Ketersediaan Koleksi Pada Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KEBUTUHAN INFORMASI PENGGUNA

DENGAN KETERSEDIAAN KOLEKSI PADA

PERPUSTAKAAN UMUM KOTA TEBING TINGGI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

Studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Dalam bidang Studi Perpustakaan dan Informasi

Oleh :

WAHYU SATRIYO 040709025

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN

INFORMASI

(2)

ABSTRAK

Satriyo, Wahyu, 2009. Hubungan Kebutuhan Informasi Pengguna Dengan Ketersediaan Koleksi Pada Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi. Medan: Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebutuhan informasi pengguna dengan ketersediaan koleksi pada Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi. Lokasi penelitian di jalan DR. Sutomo No. 40 Tebing Tinggi.

Populasi penelitian ini adalah seluruh pengguna yang terdaftar sebagai anggota Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi sampai dengan Januari 2009 yaitu sebanyak 5.494 orang yang dibatasi hanya pengguna pelajar, mahasiswa, dan umum. Penentuan sampel berdasarkan rumus Slovin dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,1) dapat diketahui banyaknya sampel adalah 98 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode Proportionate

Stratified Random Sampling. Teknik pengumpulan data adalah melalui

pengamatan, angket, dan studi kepustakaan. Pengukuran variabel dilakukan dengan Skala Likert. Interpretasi data dilakukan berdasarkan besar persentase jawaban dari responden.

Untuk mengetahui hubungan kebutuhan informasi pengguna dengan ketersediaan koleksi digunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Sedangkan untuk pengujian hipotesis menggunakan uji t pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,1).

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan karunia-karunia luthf-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Shalawat berangkai Salam kepada Baginda Nabi Muhammad SAW sebagai teladan bagi kita dalam menjalani kehidupan. Penulisan skripsi ini diajukan guna mencapai gelar Sarjana Sosial pada Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda Syafrudin dan Ibunda Susiati yang telah banyak memberikan dukungan moril maupun materil kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari kekurangan dan kelemahan dalam berbagai hal, baik dalam penyajian maupun penguraiannya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Syaifuddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si, selaku Ketua Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi dan selaku dosen pembimbing II.

3. Bapak Ishak, S.S. M.Hum, selaku dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, dan pengarahan serta waktu dalam penulisan skripsi ini.

4. Seluruh staf pengajar pada Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik penulis selama perkuliahan.

(4)

6. Buat kakak ku tercinta Ratih Primahani yang telah membantu dalam segala hal penyusunan skripsi ini dan buat adikku Yuni Wulan Dari, terima kasih atas dukungannya.

7. Buat sahabat-sahabatku Amat Tirta, Leks Zainal, Om Awik, Dayat, Amat Audio, Wita, bang Darwin, Leks Hery, Beby, Veni, Suryawan, Jefri, Yanti, Josep, Tiaman, Valentina, sopina, Amat Fajar dan teman-teman angkatan 2004 yang lain terima kasih atas semua dukungan, bantuan, doa dan hari-hari yang dilalui bersama selama empat tahun ini. ”Hidup 2004”.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Medan, Juni 2009 Penulis,

WAHYU SATRIYO

(5)

DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... viii

Daftar Lampiran ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 4

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Ruang lingkup Penelitian ... 4

1.6 Hipotesis Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 5

2.1 Perpustakaan Umum ... 5

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum ... 5

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum ... 6

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Umum ... 7

2.1.4 Tugas Perpustakaan Umum ... 8

2.2 Jenis-jenis Pelayanan Perpustakaan ... 9

2.2.1 Pelayanan sirkulasi ... 9

2.2.2 Pelayanan Referensi ... 10

2.3 Ketersediaan Koleksi Perpustakaan ... 11

2.3.1 Pengertian Koleksi Perpustakaan ... 11

2.3.2 Fungsi Koleksi Perpustakaan ... 12

2.3.3 Jenis Koleksi Perpustakaan ... 12

(6)

Pengguna ... 14

2.4 Kebutuhan Informasi ... 14

2.4.1 Pengertian Kebutuhan Informasi ... 15

2.4.2 Jenis Kebutuhan Informasi... 17

2.4.3 Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi ... 18

2.4.4 Sumber Informasi ... 20

2.4.5 Pengguna Informasi ... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 22

3.1 Metode Penelitian ... 22

3.2 Lokasi Penelitian ... 22

3.3 Populasi dan Sampel ... 22

3.3.1 Populasi ... 22

3.3.2 Sampel ... 23

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 24

3.5 Jenis dan Sumber Data ... 24

3.6 Instrumen Penelitian... 25

3.7 Kisi-kisi Angket atau Kuesioner ... 25

3.8 Analisis Data ... 25

BAB IV PEMBAHASAN ... 28

4.1 Karakteristik Responden ... 28

4.1.1 Asal Status Responden ... 28

4.2 Analisis Deskriptif ... 28

4.2.1 Tanggapan Responden Terhadap Kebutuhan Informasi Pengguna ... 28

4.2.1.1 Jenis Kebutuhan Informasi ... 29

4.2.1.1.1 Koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi ... 29

4.2.1.1.2 Buku Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi dapat Memenuhi Kebutuhan Pengguna ... 30

(7)

4.2.1.2.1 Jenis Koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi yang

Sering Dibaca ... 31

4.2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi ... 32

4.2.1.3.1 Kebutuhan Informasi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi ... 32

4.2.1.3.2 Kemudahan Informasi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi ... 33

4.2.2 Tanggapan Responden Terhadap Ketersediaan Koleksi Perpustakaan 34 4.2.2.1 Relevansi ... 35

4.2.2.1.1 Jumlah Koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi ... 35

4.2.2.1.2 Jumlah Peminjaman Koleksi pada Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi ... 36

4.2.2.2 Fungsi Koleksi Perpustakaan ... 37

4.2.2.2.1 Tujuan Memanfaatkan Layanan Koleksi Perpustakaan Umum Dapat Memenuhi Kebutuhan Pengguna ... .37

4.2.2.2.2 Pelayanan Perpustakaan Umum Kota Tebing ... 38

4.2.2.2.3 Ragam Jenis Koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing ... 39

4.2.2.3 Jenis Koleksi Perpustakaan... 40

4.2.2.3.1 Susunan Koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi ... 40

4.2.2.3.2 Tingkat Kunjungan Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi.41 4.3 Penentuan Korelasi ... 42

4.3.1 Perhitungan Korelasi (SPSS) ... 42

4.3.2 Pengujian Hipotesis (SPSS) ... 43

4.3.3 Uji Koefisien Determinasi (SPSS) ... 43

4.3.4 Perhitungan Korelasi Berdasarkan Rumus korelasi Product Moment dari Karl's Pearson ... 43

4.3.5 Pengujian Hipotesis Berdasarkan Rumus korelasi Product Moment dari Karl's Pearson ... 44

(8)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

5.1 Kesimpulan ... 46

5.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel1 : Sampel Penelitian Pada Stratum ... 24

Tabel 2 : Kisi-kisi Kuesioner ... 25

Tabel 3 : Komposisi Responden Berdasarkan Status ... 28

Tabel 4 : Koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi ... 29

Tabel 5 : Buku Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi dapat Memenuhi Kebutuhan Pengguna ... 30

Tabel 6 : Jenis Koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi yang Sering Dibaca ... 31

Tabel 7 : Kebutuhan Informasi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi ... 32

Tabel 8 : Kemudahan Informasi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi ... 34

Tabel 9 : Jumlah Koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi... 35

Tabel 10 : Jumlah Peminjaman Koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi ... 36

Tabel 11 : Tujuan Memanfaatkan Layanan Koleksi Perpustakaan Umum KotaTebing ... 37

Tabel 12 : Pelayanan Perpustakaan Umum Kota Tebing ... 38

Tabel 13 : Ragam Jenis Koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing ... 39

Tabel 14 : Susunan Koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi ... 40

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Kuesioner Penelitian ... 50

Lampiran II : Koefisien Korelasi (SPSS) ... 52

Lampiran III : Nilai Variabel X dan Variabel Y ... 53

Lampiran IV : Distribusi Frekuensi Responden (SPSS) ... 56

Lampiran V : Distribusi Skor Butir Jawaban Responden ... 59

(11)

ABSTRAK

Satriyo, Wahyu, 2009. Hubungan Kebutuhan Informasi Pengguna Dengan Ketersediaan Koleksi Pada Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi. Medan: Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebutuhan informasi pengguna dengan ketersediaan koleksi pada Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi. Lokasi penelitian di jalan DR. Sutomo No. 40 Tebing Tinggi.

Populasi penelitian ini adalah seluruh pengguna yang terdaftar sebagai anggota Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi sampai dengan Januari 2009 yaitu sebanyak 5.494 orang yang dibatasi hanya pengguna pelajar, mahasiswa, dan umum. Penentuan sampel berdasarkan rumus Slovin dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,1) dapat diketahui banyaknya sampel adalah 98 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode Proportionate

Stratified Random Sampling. Teknik pengumpulan data adalah melalui

pengamatan, angket, dan studi kepustakaan. Pengukuran variabel dilakukan dengan Skala Likert. Interpretasi data dilakukan berdasarkan besar persentase jawaban dari responden.

Untuk mengetahui hubungan kebutuhan informasi pengguna dengan ketersediaan koleksi digunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Sedangkan untuk pengujian hipotesis menggunakan uji t pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,1).

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bagi dunia pendidikan perpustakaan merupakan faktor yang penting dan harus diperhitungkan keberadaannya. Peranan perpustakaan sangat diharapkan guna tercapainya masyarakat yang berilmu dan berpengetahuan tinggi. Oleh karena itu perpustakaan harus menyediakan informasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengguna.

Informasi kini sudah menjadi salah satu kebutuhan manusia, mulai dari yang sifatnya sederhana sampai yang kompleks, dari yang sifatnya hiburan sampai yang ilmiah. Informasi diperlukan untuk berbagai tujuan, antara lain untuk mengambil keputusan, memperlancar kegiatan bisnis atau hanya sekedar memenuhi rasa ingin tahu. Oleh karena itu, berbagai cara dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan berbagai perilaku pencarian informasi pun muncul.

Salah satu jenis perpustakaan adalah perpustakaan umum. Perpustakaan umum merupakan sarana informasi bagi seluruh masyarakat. Perpustakaan umum berdiri sebagai lembaga yang diadakan untuk dari oleh masyarakat. Setiap warga dapat mempergunakan perpustakaan tanpa dibedakan pekerjaan, kedudukan, kebudayaan, dan agama.

Perpustakaan Umum merupakan pusat informasi bagi masyarakat. Melalui Perpustakaan Umum masyarakat akan mendapat layanan informasi dengan mudah, murah, dan cepat, terutama hal-hal yang terkait erat dengan aktifitas masyarakat. Perpustakaan berperan dalam hal meningkatkan pengetahuan sumber daya manusia melalui informasi yang tersedia di perpustakaan.

(13)

layanan berorientasi kepada kebutuhan tersebut sudah mulai menjadi perhatian banyak perpustakaan.

Perpustakaan dapat dikatakan berhasil apabila perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh penggunanya dan memiliki koleksi perpustakaan yang dapat memenuhi kebutuhan informasi penggunanya.

Salah satu kegiatan yang dilakukan Perpustakaan Umum dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna yaitu mengupayakan penyediaan koleksi bahan pustaka dengan melakukan kegiatan pengembangan koleksi.

Perpustakaan Umum Kota Tebing tinggi merupakan salah satu perpustakaan umum yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi seluruh masyarakat kota Tebing Tinggi. Dalam memenuhi kebutuhan informasi masyarakat, pustakawan dituntut untuk lebih aktif dalam memilih dan mengadakan koleksi yang akan dibutuhkan oleh pengguna.

Bagi pengguna perpustakaan yang ingin meminjam koleksi perpustakaan, terlebih dahulu pengguna harus mengurus surat peminjaman. Syarat-syarat peminjaman tersebut yaitu dengan memfotokopi KTP, SIM, atau Kartu Pelajar. Bagi masyarakat diluar kota Tebing Tinggi tidak boleh meminjam koleksi perpustakaan, kecuali pelajar yang tinggal diluar kota Tebing Tinggi tetapi sekolah dikota Tebing Tinggi dibolehkan meminjam koleksi perpustakaan.

Sistem pengadaan koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi yaitu melalui dana APBN dan APBD.

(14)

Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi memiliki koleksi dengan jumlah koleksi 34.226 eksemplar. Setiap bulannya pengunjung Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi mencapai 4000 orang dengan jumlah buku yang dipinjam perbulan rata-rata 600 buku. Sedangkan pengguna yang terdaftar sebagai anggota Perpustakaan Umum Kota tebing Tinggi sampai dengan Januari 2009 yaitu sebanyak 5494 orang. Dari data tersebut penulis mengamati bahwa jumlah koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi dibandingkan dengan jumlah pengguna diperoleh yaitu 1 : 6. Dengan perbandingan tersebut diduga bahwa koleksi yang tersedia pada Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna perpustakaan.

Berdasarkan latar belakang dan penjelasan di atas, penulis ingin mengetahui apakah sejauh ini koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan sudah sesuai dengan kebutuhan informasi yang diinginkan oleh pengguna Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi. Untuk mengetahui lebih jauh tentang hal tersebut maka penulis menetapkan judul penelitian ini adalah “HUBUNGAN KEBUTUHAN INFORMASI PENGGUNA DENGAN KETERSEDIAAN

KOLEKSI PADA PERPUSTAKAAN UMUM KOTA TEBING TINGGI”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah hubungan kebutuhan Informasi pengguna dengan ketersediaan koleksi di Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui hubungan kebutuhan informasi pengguna dengan koleksi pada Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi.

(15)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Perpustakaan Umum Kota tebing Tinggi, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan terutama yang berkaitan dengan pengembangan koleksi.

2. Peneliti, agar dapat menjadi bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.

3. Penulis, untuk menambah wawasan dan pemahaman penulis mengenai hubungan kebutuhan informasi pengguna dengan ketersediaan koleksi perpustakaan di Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi.

1.5 Ruang lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada hubungan kebutuhan informasi pengguna dengan ketersediaan koleksi. Adapun yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

• Kebutuhan Informasi, meliputi jenis-jenis kebutuhan informasi, faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi, sumber informasi, dan pola pencarian informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna perpustakan.

• Koleksi Perpustakaan, yaitu jenis koleksi perpustakaan, fungsi koleksi perpustakaan, dan koleksi yang relevan dengan kebutuhan pengguna.

1.6 Hipotesis Penelitian

(16)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum merupakan pusat informasi bagi masyarakat. Melalui perpustakaan umum masyarakat akan mendapat layanan informasi dengan mudah, murah, dan cepat, terutama hal-hal yang terkait dengan aktifitas masyarakat. Perpustakaan umum sering diibaratkan sebagai universitas rakyat, karena perpustakaan umum menyediakan semua jenis koleksi bahan pustaka dari berbagai jenis disiplin ilmu.

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum mempunyai pengertian yang berbeda-bada. Berikut ini, penulis mengutip beberapa pendapat tentang pengertian perpustakaan umum :

Menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000 : 3), “perpustakaan umum adalah perpustakaan yang menghimpun koleksi buku, bahan cetetakan serta bahan lain untuk kepentingan masyarakat umum”.

Menurut Zen (2006 : 30), “perpustakaan umum adalah perpustakaan yang melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status social, agama, suku, pendidikan, dan sebagainya”.

Sedangkan menurut Sulistiyo-Basuki dalam Sutarno (2006 : 38), “perpustakaan umum adalah perpustakaan yang didanai dari sumber yang berasal dari masyarakat seperti pajak dan retribusi, yang kemudian dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk layanan”.

(17)

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum mempunyai tujuan yang ingin di capai seperti halnya dengan perpustakaan lainnya. Berikut ini penulis mengutip beberapa tujuan perpustakaan umum menurut para pakar, antara lain :

Menurut Zen (2006 : 31), tujuan perpustakaan umum adalah :

1. Memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesejahteraan.

2. Menyediakan informasi yang murah, mudah, cepat dan tepat yang berguna bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

3. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melalui penyedian bahan pustaka dan informasi.

4. Bertindak selaku agen kultural, sehingga menjadi pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya.

5. Memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang hayat.

Sedangkan menurut Manifesto perpustakaan umum Unesco pada tahun 1972 Dalam Sulistyo-Basuki (1993 : 46), perpustakaan umum mempunyai 4 tujuan utama, yaitu :

1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan yang lebih baik.

2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.

3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka. Fungsi ini sering disebut sebagai fungsi pendidikan perpustakaan umum, lebih tepat disebut sebagai pendidikan berkesinambungan ataupun pendidikan seumur hidup.

4. Bertindak selaku agen kultural, artinya perpustakan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya. Perpustakaan umum bertugas menumbuhkan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya dengan cara menyelenggarakan pameran budaya, ceramah, pemutaran film, dan penyediaan informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan, kegemaran dan apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk seni budaya.

(18)

menggunakan sumber-sumber informasi yang cepat, tepat, dan mudah dengan mengembangkan kemampuan yang dimiliki untuk menciptakaan masyarakat yang berbudaya bagi masyarakat sekitarnya.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum mempunyai fungsi antara lain yaitu sebagai mediator bagi pengguna perpustakaan yang ingin membutuhkan informasi. Berikut ini beberapa pendapat dari para pakar mengenai pengertian fungsi perpustakaan umum.

Menurut Yusuf (1995 : 23), fungsi perpustakaan umum adalah : 1. Fungsi Informatif

Segala informasi yang dimiliki perpustakaan umum sanggup menjawab segala pertanyaan yang diajukan oleh segenap anggota masyarakat. Sumber informasinya berpotensi memberitahukan atau memberikan informasi kepada segenap anggota masyarakat yang membutuhkannya.

2. Fungsi Edukatif

Segala informasi yang dimiliki perpustakaan umum dimaksudkan untuk mendidik segenap anggota masyarakat yang memanfaatkannya, termasuk anggota masyarakat yang belum sempat menggunakannya. 3. Fungsi Rekreatif

Koleksi yang disediakan perpustakaan umum banyak yang berisi informasi ringan, artinya tidak mendalam seperti halnya pada perpustakaan-perpustakaan perguruan tinggi, apalagi perpustakaan khusus. Hal ini disebabkan kondisi masyarakat yang dilayani sangat beragam, baik pada tingkat pengetahuan, pendidikan, maupun usianya sehingga sumber informasi yang disediakan pun harus disesuaikan dengan keragaman kondisi masyarakat tersebut.

Sedangkan menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 9 tahun 1988 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 21 tahun 1988, fungsi perpustakaan umum adalah:

1. menghimpun dan mengolah bahan pustaka dan informasi. 2. memelihara dan melestarikan bahan pustaka dan informasi.

(19)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi perpustakaan umum adalah menghimpun dan mengolah seluruh bahan pustaka dan informasi untuk mendidik seluruh anggota masyarakat yang memanfaatkannya dan memelihara bahan pustaka dan informasi sebagai pusat kegiatan belajar bagi masyarakat pengguna yang berbeda-beda.

2.1.4 Tugas Perpustakaan umum

Setiap perpustakaan mempunyai tugas sesuai dengan jenis perpustakaannya. Begitu juga dengan perpustakaan umum. Didalam buku Pedoman Perlengkapan Perpustakaan Umum (1992 :2) tugas Perpustakaan Umum adalah “mengumpulkan, menyimpan, memelihara, mengatur, dan mendayagunakan bahan pustaka untuk kepentingan pendidikan, penerangan, penelitian, pelestarian suatu pengembangan kebudayaan dan rekreasi seluruh golongan masyarakat”.

Sedangkan menurut Sutarno (2006 : 37), tugas perpustakaan umum adalah “memberikan layanan kepada seluruh lapisan masyarakat sebagai pusat informasi, pusat sumber belajar, tempat rekreasi, penelitian, dan pelestarian koleksi bahan pustaka yang dimiliki”.

Dari pandapat di atas dapat disimpulkan bahwa tugas Perpustakaan Umum adalah

(20)

2.2 Jenis-jenis Pelayanan Perpustakaan

2.2.1 Pelayanan sirkulasi

Salah satu pelayanan yang ada di perpustakaan adalah layanan sirkulasi. Layanan sirkulasi merupakan layanan peminjaman koleksi yang diberikan untuk pengguna perpustakaan.

Menurut buku Pedoman Umum Penyelengaraan Perpustakaan Umum (2000 : 38)

Layanan sirkulasi adalah kegiatan melayani pengguna jasa perpustakaan dalam pemesanan, peminjaman dan pengembalian bahan pustaka beserta penyelesaian administrasi. Bahan pustaka yang dipinjam untuk dibaca diluar gedung perpustakaan meliputi buku-buku, majalah yang sudah dijilid dan kaset.

Sedangkan menurut Darmono (2001 : 141) “Layanan sirkulasi adalah layanan kepada pemakai perpustakaan berupa peminjaman bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa layanan sirkulasi adalah layanan kepada pengguna perpustakaan berupa peminjaman, pengembalian, serta penyelesaian administrasi bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan.

Menurut Sulistiyo-Basuki (1991 : 257) adapun tugas-tugas yang harus dilaksanakan pelayanan sirkulasi adalah sebagai berikit :

1. Mengawasi pintu masuk dan keluar perpustakaan.

2. Pendaftaran anggota, perpanjangan keanggotaan dan pengunduran diri anggota perpustakaan.

3. Meminjamkan serta mengembalikan buku dan perpanjangan waktu peminjaman .

4. Menarik denda dengan buku yang terlambat di kembalikan.

5. Mengeluarkan surat peringatan bagi buku yang terlambat di kembalikan pada waktunya.

6. Tugas yang berkaitan dengan peminjaman buku, khususnya buku hilang atau rusak.

7. Bertanggung jawab atas segala berkas peminjaman. 8. Membuat statistik peminjaman.

9. Peminjmana antar perpustakaan.

10.Mengawasi urusan penitipan tas, jas, mantel dan sebagainya milik pengunjung perpustakaan.

(21)

Dari pendapat di atas dapat diuraikan bahwa pelayanan sirkulasi memiliki tugas-tugas seperti pendaftaran anggota, peminjman buku, perpanjangan buku, pengembalian buku, menarik denda bagi yang terlambat mengembalikan, membuat statistik peminjaman, dan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan peminjaman.

2.2.2 Pelayanan Referensi

Orang datang ke perpustakaan untuk mencari informasi yang beraneka ragam. Ada yang mencari data biografi seorang pahlawan atau mencari lokasi suatu kota. Untuk dapat membantu dalam menemukan informasi yang diperlukan itu, perpustakaan menyediakan suatu koleksi referensi yang terpilih dan yang tepat untuk menjawab pertanyaan penguna perpustakaan.

Menurut Darmono (2001 : 141) “Layanan referensi adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan untuk koleksi-koleksi khusus seperti kamus, almanac, direktori, buku tahunan yang berisi informasi teknis dan singkat. Koleksi ini tidak boleh dibawa pulang oleh pengunjung perpustakaan tetapi hanya untuk dibaca di tempat”.

Sedangkan menurut Sumardji (1993 : 29) “Pelayanan referensi adlah kegiatan melayankan koleksi perpustakaan terutama koleksi pustaka acuan (referens book) atau koleksi yang tidak boleh dibawa pulang oleh pengguna perpustakaan dengan berbagai macam kegiatan pula, antara lain meliputi :

1. Melayani para anggota perpustakaan yang memerlukan koleksi pustaka acuan (referens book).

2. Melayani permintaan fotokopi yang diajukan oleh para anggota perpustakaan, sehubungan dengan pemakaian koleksi referensi tersebut karena tidak boleh dibawa keluar perpustakaan oleh anggota perpustakaan.

3. Melayani permintaan penelusuran informasi yang diajukan ileh para anggota perpustakaan ataupun siapa saja yang mengajukan permintaan meskipun bukan anggota perpustakaan, dengan syarat-syarat tertentu. 4. Melakukan penyimpanan dan pengaturan kembali koleksi pustaka

acuan yang telah dibaca oleh para anggota perpustakaan.

(22)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan referensi merupakan kegiatan untuk melayani pengguna perpustakaan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan koleksi yang dimiliki perpustakaan seperti ensiklopedi, kamus, almanac, direktori, dan sebagainya. Koleksi ini tidak boleh dipinjam tetapi hanya boleh dibaca ditempat.

2.3 Ketersediaan Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan merupakan unsur pokok yang sangat penting pada sebuah perpustakaan, karena dengan adanya koleksi yang memadai masyarakat akan terbantu untuk mendapatkan informasi, sehingga kehadiran perpustakaan dalam lingkungan masyarakat turut berpengaruh terhadap teratasinya kondisi ketertinggalan masyarakat akan informasi.

2.3.1 Pengertian Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan merupakan koleksi yang dimiliki oleh setiap perpustakaan untuk digunakan oleh pengguna yang ingin mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Berikut ini penulis mengutip beberapa pengertian koleksi perpustakaan menurut para pakar.

Adapun pengertian koleksi Perpustakaan Umum menurut Sumardji (1993 : 15) bahwa “Perpustakaan Umum merupakan perpustakaan dengan koleksinya yang bersifat umum (meliputi berbagai ilmu) yang digunakan sebagai sarana penunjang pengembangan pendidikan masyarakat pada umumnya”.

Sedangkan menurut Phillip (1992 : 139) bahwa “koleksi adalah kumpulan buku atau bahan pustaka lainnya; juga dipakai untuk menyatakan seluruh bahan pustaka yang ada di suatu perpustakaan”.

Selain itu, dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004 : 160) bahwa “koleksi adalah sejumlah pustaka tentang suatu perkara tertentu, atau jenis tertentu, yang di kumpulkan oleh seseorang atau suatu perpustakaan”.

(23)

oleh seseorang atau perpustakaan yang digunakan sebagai sarana penunjang pengembangan pendidikan.

2.3.2 Fungsi Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan sebagai sarana penyebar informasi tentu saja memiliki beberapa fungsi yang sama halnya dengan perpustakaan. Dalam buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi (1979 : 34-35) disebutka bahwa fungsi koleksi perpustakaan adalah sebagai berikut :

1. Fungsi Pendidikan

Untuk menunjang program pendidikan dan pengajaran, perpustakaan mengadakan bahan pustaka yang sesuai atau relevan.

2. Fungsi Penelitian

Untuk menunjang program penelitian perguruan tinggi, perpustakaan menyediakan sumber informasi tentang berbafai hasil penelitian dan kemajuan ilmu pengetahuan mutakhir.

3. Fungsi Referens

Fungsi ini melengkapi kedua fungsi diatas dengan menyediakan bahan-bahan referens diberbagai bidang dan alat-alat bibliografis yang diperlukan untuk penelusuran informasi.

4. fungsi Umum

Perpustakaan perguruan tinggi yang menetapkan pusat informasi bagi masyarakat di sekitarnya. Fungsi ini berhubungan dengan program pengabdian masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil budaya manusia yang lain.

Berdasarkan fungsi koleksi di atas dapat disimpulkan bahwa keberadaan setiap perpustakaan khususnya perpustakaan umum sangat penting bagi seluruh masyarakat, sehingga perpustakaan harus selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan informasi seluruh masyarakat sekitarnya dengan koleksi yang dimiliki.

2.3.3 Jenis Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakan tidak terbatas hanya pada buku saja, tetapi juga meliputi segala macam cetakan, non cetak dan elektronik. Kategori bahan perustakaan dapat dilihat berdasarkan pendapat yang dikemukakan Sutarno (2006 : 82) yang menyatakan bahwa :

(24)

video, piringan (disk), film, film strp, dan koleksi bentuk tertentu, seperti lukisan, alat peraga, globe, foto, dan lain-lain.

Sedangkan menurut pendapat Yulia (1993 : 3-4) yang termasuk jenis bahan perpustakaan yang tercakup dalam koleksi perpustakaan adalah :

1. Karya cetak, seperti buku dan terbitan berseri

2. karya non cetak, seperti rekaman suara, gambar hidup dan rekaman video, bahan grafika, dan bahan kartografi.

3. Bentuk mikro seperti mikrofilm, mikrofis, dan mikro paque.

4. Karya dalam bentuk elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan memiliki berbagai jenis koleksi yang dilayangkan kepada pengguna baik koleksi dalam bentuk tercetak seperti buku dan terbitan berseri, koleksi non cetak seperti rekaman suara, gambar hidup, dan rekaman video, bahan grafika, bahan kartografi, mikrofilm, dan mikrofis. Karya dalam bentuk elektronik seperti pita magnetis, cakaram, dan koleksi lainnya. Semua koleksi tersebut dapat digunakan oleh pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasinya.

2.3.4 Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan

Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pemanfaatan koleksi perpustakaan, maka terlebih dahulu harus diketahui definisi dari pemanfaatan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003 : 711), bahwa pemanfaatan mengandung arti ”proses, cara dan pembuatan memanfaatkan sesuatu untuk kepentingan sendiri”.

(25)

2.3.5 Relevansi Ketersediaan Koleksi dengan Kebutuhan Informasi

Pengguna

Kesesuaian antara ketersediaan koleksi pada perpustakaan dengan kebutuhan informasi yang di butuhkan pengguna perpustakaan dikenal dengan istilah relevansi. Hal ini berarti koleksi yang tersedia di perpustakaan memenuhi kebutuhan informasi penggunanya.

Menurut Pao (1989 : 54) bahwa “suatu transaksi temu balik dianggap sukses jika dokumen yang diperoleh relevan dengan kebutuhan pengguna yang memintanya. Relevansi dapat dijadikan kriteria keberhasilan suatu temu balik informasi yang terdapat pada koleksi perpustakaan. Relevansi adalah suatu ukuran keefektifitasan antara sumber informasi dan penerima informasi”.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa relevansi merupakan nilai antara koleksi dengan pengguna yaitu ukuran ketepatan suatu temu balik informasi antara koleksi yang dibutuhkan dengan pengguna yang membutuhkan informasi. Jadi ketersediaan koleksi pada perpustakaan harus mempunyai nilai relevansinya yaitu suatu nilai yang diberlakukan pada koleksi perpustakaan untuk dapat dimanfaatkan oleh seluruh pengguna perpustakaan yang membutuhkan.

2.4 Kebutuhan Informasi

(26)

2.4.1 Pengertian Kebutuhan Informasi

Kebutuhan informasi setiap orang pasti berbeda-beda baik dari tingkat kebutuhannya sampai dengan jenis informasi yang di butuhkannya. Berikut ini beberapa pengertian tentang kebutuhan informasi menurut beberapa para ahli.

Hartono (2000 : 692) menyatakan bahwa : “Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian (events) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.

Sedangkan menurut Chowdhury dalam Ishak (1999 : 92) bahwa : “kebutuhan informasi merupakan suatu konsep yang samar. Kebutuhan informasi muncul ketika seseorang menyadari pengetahuan yang ada padanya tidak cukup untuk mengatasi permasalahan tentang subjek tertentu”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan informasi adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh penerima berupa data yang menggambarkan kejadian-kejadian nyata dan yang samar yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Menurut Taylor dalam Putubuku (2008 : 2), ada empat lapisan atau tingkatan yang dilalui oleh pikiran manusia sebelum sebuah kebutuhan benar-benar dapat terwujud secara pasti:

1. Visceral need, yaitu tingkatan ketika kebutuhan informasi belum sungguh-sungguh dikenali sebagai kebutuhan, sebab belum dapat dikaitkan dengan pengalaman-pengalaman seseorang dalam hidupnya. Inilah kebutuhan “tersembunyi” yang seringkali baru muncul setelah ada pengalaman tertentu.

2. Conscious need, yaitu ketika seseorang mulai mereka-reka apa sesungguhnya yang ia butuhkan.

3. Formalized need, yaitu ketika seseorang mulai secara lebih jelas dan terpadu dapat mengenali kebutuhan informasinya, dan mungkin di saat inilah ia baru dapat menyatakan kebutuhannya kepada orang lain.

4. Compromised need, yaitu ketika seseorang mengubah-ubah rumusan kebutuhannya karena mengantisipasi, atau bereaksi terhadap kondisi tertentu.

(27)

pengetahuannya tentang situasi atau topik tertentu dan berkeinginan mengatasi kekurangan tersebut”.

Sedangkan menurut Krikelas dalam Ishak (2006 : 91) menyatakan bahwa “kebutuhan informasi timbul ketika pengetahuan yang dimiliki seseorang kurang dari yang dibutuhkan, sehingga mendorong seseorang untuk mencari informasi”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan informasi terjadi ketika seseorang menyadari adanya kekurangan dalam mencari kebutuhan akan informasi dan berusaha untuk mencari kekurangan dalam memenuhi kebutuhan akan informasi tersebut.

Selanjutnya Chowdhury dalam Ishak (1999 : 92) menyatakan sifat-sifat kebutuhan informasi antara lain sebagai berikut :

a. Mempunyai konsep yang relative. b. Berubah pada periode tertentu.

c. Berbeda antara satu orang dengan orang lain. d. Dipengaruhi oleh lingkungan.

e. Sulit diukur secara kuantitas. f. Sulit diekspresikan.

g. Seringkali berubah setelah seseorang menerima informasi lain.

Prawati dalam Ishak (2003 ; 92) menyatakan bahwa untuk mengidentifikasi kebutuhan informasi dapat dilakukan dengan:

a. Current approach, yaitu memperhatikan kebutuhan pengguna akan informasi mutakhir.

b. Everyday approach, yaitu kebutuhan pengguna akan informasi yang diperlukan sehari-hari.

c. Exhaustive approach, yaitu kebutuhan pengguna akan informasi secara menyeluruh.

d. Catching-up approach, yaitu kebutuhan pengguna akan informasi yang cepat dan singkat.

Menurut Diao dalam Mustangimah (1998 : 5), menyatakan bahwa :

(28)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan informasi mempunyai beberapa jenis/macam dan sifat yang berbeda-beda. Dari jenis/macam itu antara lain kebutuhan informasi subjektif, objektif, dan yang terpenuhi. Dari sifat kebutuhan informasi yaitu bahwa kebutuhan informasi merupakan suatu konsep yang relatif, dapat berubah-ubah sesuai dengan faktor lingkungan yang berbeda-beda. Selain itu, kebutuhan informasi dapat diidentifikasikan dengan memperhatikan kebutuhan pengguna akan informasi, kebutuhan informasi yang diperlukan sehari-hari, kebutuhan informasi secara menyeluruh, dan kebutuhan informasi yang cepat dan singkat.

2.4.2 Jenis Kebutuhan Informasi

Jenis kebutuhan informasi bagi pengguna informasi sangat beraneka ragam. Berikut ini bebrapa pengertian tentang jenis kebutuhan informasi menurut beberapa para ahli.

Menurut Yusup (1995 : 10) bahwa “Jenis-jenis informasi dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :

1. Informasi Lisan, informasi ini disamping jumlahnya sangat banyak, sulit diukur dan dibuktikan dan juga kurang bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan manusia pada umumnya.

2. Informasi Terekam, informasi ini paling bermanfaat dan banyak digunakan oleh berbagai kalangan, baik secara perorangan maupun dalam bermasyarakat, berorganisasi, dan bergaul sesame anggota masyarakat pada umumnya, terutama bergaul yang bertujuan mengembangkan diri kearah yang lebih baik.

Berhubungan dengan tugas pekerjaan, Jarverlin dalam Ishak (2003 :4) memberi klasifikasi terhadap jenis kebutuhan informasi, yaitu :

1. Informasi yang berkaitan dengan masalah, menggambarkan struktur, sifat, dan syarat dari masalah yang sedang dihadapi, misalnya dalam masalah konstruksi jembatan, informasi yang dibutuhkan adalah mengenal jenis, tujuan dan masalah yang dihadapi dalam membangun konstruksi jembatan. Pada kasus ini kemungkinan telah ada sumber informasi yang telah membahas hal yang sama

(29)

yang dibutuhkan berupa uji ilmiah dan teknologi informasi. Informasi tersebut terdapat dalam terbitan jurnal ilmiah dan buku teks.

3. Informasi sebagai pemecahan masalah, menggambarkan bagaimana melihat dan memformulasikan masalah, apa masalah dan wilayah informasi bagaimana yang akan digunakan dalam upaya memecahkan masalah. Misalnya dalam konstruksi jembatan, insiyur perencana akan menghadapi pro dan kontra mengenai berbagai informasi mengenai desain jenis jembatan. Ini hanya dapat dipecahkan pada keahlian seseorang dan pengetahuan yang dimiliki.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis kebutuhan informasi ada beberapa jenis antara lain yaitu informasi lisan, informasi terekam, Informasi yang berkaitan dengan masalah (problem information), Informasi yang berkaitan dengan wilayah (domain information), dan Informasi sebagai pemecahan masalah

(problem-solving information).

2.4.3Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi

Pengguna perpustakaan yang ingin membutuhkan informasi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut menurut para ahli adalah sebagai berikut :

Pannen dalam Ishak (1990 : 93) menyatakan bahwa “faktor yang paling umum mempengaruhi kebutuhan informasi adalah pekerjaan, termasuk kegiatan profesi, disiplin ilmu yang diminati, kebiasaan, dan lingkungan pekerjaan”.

Sedangkan menurut Nicholas dalam Ishak (2006 : 93) menyatakan bahwa “ada lima faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi pemakai, yaitu :

a. Jenis pekerjaan.

b. Personalitas, yaitu aspek psikologi dari pencari informasi, meliputi ketepatan, ketekunan mencari informasi, pencarian sacara sistematis, motivasi dan kemauan menerima informasi dari teman, kolega, dan atasan.

c. Waktu.

d. Akses, yaitu menelusur informasi secara internal (di dalam organisasi) atau eksternal (di luar organisasi)

e. Sumber daya teknologi yang digunakan untuk informasi.

(30)

psikologis pencari informasi, waktu, menelusur informasi secara internal, sumber daya teknologi, disiplin ilmu, kebiasaan, dan factor lingkungan pekerjaan.

Wilson dalam Ishak (1981 : 93) menyatakan bahwa faktor yang secara bertingkat mempengaruhi kebutuhan informasi adalah seperti digambarkan dibawah ini :

Dari gambar di atas dapat dilihat, bahwa faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi adalah :

1. Kebutuhan Individu, faktor yang mempengaruhi pada kebutuhan individu ini antara lain yaitu kebutuhan psikologis, kebutuhan afektif dan kebutuhan kognitif.

2. Peran Sosial, faktor yang mempengaruhi peran sosial yaitu peran kerja dan peran tingkat kinerja individu.

3. Lingkungan, terdiri dari faktor lingkungan kerja, sosial budaya, politik, ekonomi, dan lingkungan fisik.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam memenuhi kebutuhan informasi perpustakaan terdapat beberapa faktor yang memepengaruhi yaitu kebutuhan individu seperti kebutuhan psikologis, kebutuhan afektif dan kebutuhan kognitif, peran social seperti peran kerja dan peran tingkat kinerja individu, dan factor lingkungan seperti

lingkungan kerja, sosial budaya, politik, ekonomi, dan lingkungan fisik.

(31)

2.4.4 Sumber Informasi

Perpustakaan merupakan tempat sumber informasi bagi seluruh pengguna perpustakaan. Begitu juga dengan perpustakaan umum, maka segala sumber informasi dalam koleksi yang dimilikinya pun bersifat umum.

Menurut Yusup (1995 : 14) menyatakan bahwa :

Memfokuskan sumber informasi yaitu hanya kepada segala macam informasi yang secara khusus bisa diawasi, dikendalikan, diolah dan dikelola untuk kepantingan umat manusia, yakni informasi terekam yang bisa diperoleh diperpustakaan-perpustakaan dan segala jenisnya, baik informasi yang bersifat ilmiah (bisa dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian dan ilmu pengetahuan) maupun informasi yang bersifat non-ilmiah sepeti informasi tentang keluarga, berita kematian, dan iklan komersial.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sumber informasi merupakan segala macam informasi yang bisa diawasi, dikendalikan, diolah, dan dikelola oleh perpustakaan untuk seluruh pengguna yang ingin memenuhi kebutuhan informasi.

2.4.5Pengguna Informasi

Setiap orang yang membutuhkan informasi disebut pengguna informasi. Menurut para ahli pengguna informasi adalah sebagai berikut :

Menurut Bambang S. Sankarto dan Maman Permana (2008, 4) menyatakan bahwa Pengguna informasi adalah pihak yang menerima atau menggunakan informasi. Pengguna informasi dapat menentukan kualitas seperti apa, menyampaikan apa dan bagaimana kebutuhan informasi mereka. Penyedia informasi harus bekerja dengan pengguna untuk menentukan kebutuhan mereka, dan bekerjasama dengan sumber informasi lain.

Sedangkan menurut Yusuf (1996 : 156) “pengguna atau pemakai jasa perpustakaan adalah semua pengunjung perpustakaan yang bertujuan menggunakan fasilitas perpustakaan untuk mencari informasi dalam rangka memperoleh bahan pustaka atau pengetahuan”.

(32)

a. Mahasiswa

Pada umumnya sering menggunakan buku dari pada majalah yanf memberikan penjelasan mengenai topic-topik tertentu.

b. Mahasiswa Pasca Sarjana

Yang mencari informasi untuk penelitian yang sesuai dengan bidang-bidang mereka.

c. Para dokter

Tenaga medis yang bekerja dirumah sakit yang memiliki kesibukan dengan kegiatan atau aktivitas klinisnya.

d. Dosen dan peneliti

Para dosen yang memerlukan informasi untuk keperluan belajar atau mengajar sedangkan peneliti memerlukan informasi untuk mengetahui sejauhmana telaah orang untuk digunakan dalam menentukan langkah yang akan diambil selanjutnya.

e. Pengamat

Mencari informasi mengenai topik-topik yang banyak diminati orang. f. Bidang-bidang khusus

Orang yang mencari informasi mengenai penelitian dimasa lalu dengan motivasi atau sasaran belajar seumur hidup.

g. Masyarakat Umum

Untuk menambah pengetahuan dan mencari informasi serta hiburan. h. Industri dan Pemasarannya

Untuk mengetahui perkembangan teknologi industri.

(33)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Menurut Arikunto (2002 : 136), “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.

Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Menurut sugiyono (2002 : 7) “Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih”.. Dari pendapat tersebut, dapat diketahui bahwa penelitian ini ditujukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang di teliti yaitu kebutuhan informasi pengguna dengan ketersediaan koleksi perpustakaan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, yaitu dengan cara menyebarkan angket kepada sejumlah responden yang dijadikan sampel penelitian.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi yang beralamat di jalan DR. Sutomo No. 40 Tebing Tinggi.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Dalam suatu penelitian populasi merupakan hal yang penting dalam melaksanakan penelitian tersebut. Menurut Sugiyono (2002 : 57) menyatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakterisitik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

(34)

Tinggi sampai dengan Januari 2009, yaitu sebanyak 5.494 orang. Populasi ini akan digeneralisasikan sehingga penelitian akan dilakukan terhadap sebagian populasi sekaligus menjadi sampel dalam penelitian ini.

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi sebagai sumber data. Menurut Sugiyono (2002 : 57) “sampel adalah sebahagian dari jumlah dan karakterisitk yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Untuk menentukan sampel, penulis membatasi jumlah populasi untuk dijadikan sampel karena jumlah populasi penelitian yang besar. Untuk menghitung ukuran banyaknya sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu:

2

e = taraf kesalahan sebesar 10%, (Umar, 2008: 78) 98

(35)

Tabel-1: Sampel Penelitian Pada Stratum

No. Pengguna Sub Populasi Sampel

1 Pelajar 2181 98 39

5494 2181

=

x

2 Mahasiswa 1699 98 30

5494

1699 =

x

3 Umum 1614 98 29

5494

1614 =

x

Jumlah 5494 98

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data penelitian digunakan teknik pengumpulan data, yaitu:

1. Pengamatan, yaitu melakukan pengamatan dengan cara melihat secara langsung kondisi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi.

2. Angket, yaitu memberikan daftar pernyataan kepada responden yang sedang menggunakan perpustakaan.

3. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data melalui berbagai literatur dan dokumen lain yang berkaitan dengan masalah penelitian.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data penelitian ni adalah sebagai berikut :

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari responden melalui angket dan wawancara.

(36)

3.6 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2006 : 97), “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian”. Pada penelitian ini penulis menggunakan angket sebagai instrumen penelitian.

Angket merupakan instrumen penelitian berisi beberapa pernyataan yang akan dijawab oleh responden sebagai sumber data. Menurut Sugiyono (2006 : 135), bahwa “Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

3.7 Kisi-kisi Angket atau Kuesioner

Berdasarkanpada kajian teoritis pada bab II, maka dapat dibentuk kisi-kisi angket. Untuk mengetahui hubungan kebutuhan informasi pengguna dengan koleksi perpustakaan , maka ditentukan indikator dari masing-masing variabel. Berdasarkan indikator dari variabel kebutuhan informasi pengguna (X) dan koleksi perpustakaan (Y), maka disusun kisi-kisi angket pada tabel-2 berikut ini :

Tabel-2: Kisi-kisi Kuesioner

1. Jenis kebutuhan informasi 2. Sumber informasi

3. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi

2. Fungsi koleksi perpustakaan 3. Jenis koleksi perpustakaan

6,7

(37)

pertanyaan akan diolah sehingga menghasilkan jawaban yang akan diolah dalam bentuk tabulasi.

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji korelasi dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment dari Pearsonyaitu :

rxy : Koefesien korelasi pearson xy : Jumlah dari x kali y

Untuk mengukur kedekatan korelasi antara kebutuhan informasi penggua dengan koleksi perpustakaan, maka menggunakan koefisien korelasi disimbolkan dengan ‘r’ dengan kategori sebagai berikut :

Interval koefisien Timgkat hubungan

0.00 – 0.199 sangat rendah

0.20 – 0.399 rendah

0.40 – 0.599 sedang

0.60 – 0.799 kuat

0.80 – 1.000 sangat kuat sekali (Sugiyono, 2002 : 149)

Untuk mengukur korelasi Product Moment memerlukan bobot, maka setiap jawaban yang diberikan responden dari setiap indikator pertanyaan maka digunakan sistem skor Skala Likert’s dengan ketentuan sebagai berikut:

 Jawaban sangat setuju mempunyai nilai 4

 Jawaban setuju mempunyai nilai 3

 Jawaban kurang setuju mempunyai nilai 2

 Jawaban tidak setuju mempunyai nilai 1

(38)

hipotesis dapat diterima atau ditolak. Menurut Irianto (2004 : 97-98) “Setiap problem yang akan dipecahkan akan mengandung dua jawaban, dengan demikian maka kita akan menghadapi dua macam hipotesis.

Hipotesis yang akan kita hadapi adalah :

1. Ho (Hipotesis nol) yang memprediksi tidak adanya perbedaan suatu kondisi dengan kondisi lainnya.

2. Ha (Hipotesis kerja atau hipotesis alternatif ) yang memprediksi adanya perbedaan antara suatu kondisi dengan kondisi lainnya”.

Menurut Sugiyono (2006 : 185) bahwa “uji signifikansi korelasi product moment dapat dilakukan secara praktis, yaitu tidak perlu menghitung tetapi langsung dikonsultasikan pada tabel r product moment”. Untuk mengkonsultasikan nilai r tabel , maka harus terlebih dahulu ditentukan nilai α (taraf kesalahan).

Setelah diperoleh nilai r tabel, langkah selanjutnya adalah menentukan rumusan atau formula untuk menetukan apakah Ha diterima atau Ho ditolak atau sebaliknya. Untuk itu dilakukan uji hipotesis dengan membandingkan rh dan rt, untuk itu hipotesis teoritis harus dijadikan hipotesis kerja yaitu :

1.“Bila r hitung (rh) ≤ r tabel (rt) = Ho diterima dan Ha ditolak. 2. Bila r hitung (rh) ≥ r tabel (rt) = Ha diterima dan Ho ditolak.” (Sugiyono,2006 : 185)

(39)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Karakteristik Responden

Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuesioner. Adapun jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 12 butir pertanyaan yang terdiri dari 5 butir untuk variabel X dan 7 butir untuk variabel Y. Sebagaimana tujuan dari penelitian ini, kue sioner disebar kepada responden yang berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai Hubungan kebutuhan informasi pengguna dengan ketersediaan koleksi pada Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi.

4.1.1 Asal Status Responden

Untuk mengetahui karakeristik responden berdasarkan status yang ada di Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi dapat dilihat pada tabel-3 berikut ini:

Tabel -3: Komposisi Responden Berdasarkan Status

No Populasi Jumlah Persentase (%)

1 SMP dan SMA 39 39,8

2 Mahasiswa 30 30,7

3 Umum 29 29,5

Jumlah 98 100

Dari data pada tabel 3 dapat diketahui bahwa responden yang paling banyak adalah berstatus pelajar yaitu sebanyak 39 responden (39,8%), sedangkan yang paling sedikit adalah berstatus umum yaitu sebanyak 29 responden (29,5%).

4.2Analisis Deskriptif

4.2.1 Tanggapan Responden terhadap Kebutuhan Informasi Pengguna

(40)

Adapun proses perhitungan data dengan menggunakan program aplikasi komputer SPSS 14.0.

4.2.1.1 Jenis Kebutuhan Informasi

Jenis kebutuhan informasi dalam konteks penelitian ini adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh penerima berupa data yang menggambarkan kejadian-kejadian nyata dan yang samar yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

4.2.1.1.1 Koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi

Pendapat responden mengenai dimensi koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi pada pengguna dapat dilihat pada tabel 4 berikut:

Tabel-4: Koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi

Nomor

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1

A. Sangat Sesuai 22 22,5

B. Sesuai 60 61,2

C. Kurang Sesuai 15 15,3

D. Tidak Sesuai 1 1,0

Jumlah 98 100

Dari tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa 22 responden (22,5%) menyatakan bahwa sangat sesuai koleksi di Perpustakaan Umum Kota Tebing sesuai dengan kebutuhan pengguna, 60 (61,2%) menyatakan sesuai, 15 (15,3%) menyatakan kurang sesuai, dan 1 (1,0%) yang menyatakan tidak sesuai.

Sesuai dengan kriteria interpretasi data dari tabel 4, responden yang menyatakan sesuai koleksi di Perpustakaan Umum Kota Tebing sesuai dengan kebutuhan pengguna berjumlah 82 responden (83,7%). Hal ini dikarenakan koleksi di Perpustakaan Umum Kota Tebing sesuai dengan kebutuhan pengguna. Sedangkan responden yang menyatakan kurang sesuai koleksi di Perpustakaan Umum Kota Tebing dengan kebutuhan pengguna berjumlah 16 responden (16,3%).

(41)

Koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi dalam konteks penelitian ini adalah informasi yang terus berkembang sangat mempengaruhi koleksi harus diperhatikan dalam memilih bahan pustaka.

4.2.1.1.2 Buku Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi dapat Memenuhi Kebutuhan Pengguna

Pendapat responden mengenai dimensi buku perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi dapat memenuhi kebutuhan pengguna dapat dilihat pada tabel 5 berikut:

Tabel-5: Buku Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi dapat Memenuhi Kebutuhan Pengguna

Nomor

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

2

Dari tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa 31 (31,6%) responden menyatakan buku yang butuhkan selalu terpenuhi jika datang ke Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi, 27 (27,6%) menyatakan sering, 38 (38,8%) responden menyatakan kadang-kadang, dan 2 (2,0%) yang menyatakan tidak pernah.

Sesuai dengan kriteria interpretasi data dari tabel 5, responden yang menyatakan buku yang butuhkan selalu terpenuhi jika datang ke Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi berjumlah 58 responden (59,2%). Hal ini dikarenakan oleh jika pengguna datang ke Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi selalu terpenuhi dengan optimal dianggap setuju dengan keinginan pengguna. Sedangkan responden yang menyatakan kadang-kadang buku yang butuhkan tidak terpenuhi jika datang ke Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi berjumlah 40 responden (40,8%).

(42)

Buku Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi dapat memenuhi kebutuhan pengguna dalam konteks penelitian ini adalah memberikan informasi yang dibutuhkn oleh masyarakat pengguna berupa buku-buku dari berbagai disiplin ilmu dan diharapkan kebutuhkan informasi itu terpenuhi, sehingga pengguna akan merasa puas dan tidak ragu untuk datang kembali ke perpustakaan guna memberi informasi lain yang dibutuhkan.

4.2.1.2 Sumber Informasi

Sumber informasi dalam konteks penelitian ini adalah segala macam informasi yang bisa diawasi, dikendalikan, diolah, dan dikelola oleh perpustakaan untuk seluruh pengguna yang ingin memenuhi kebutuhan informasi.

4.2.1.2.1Jenis Koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi yang Sering Dibaca

Jenis koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi yang sering dibaca dalam konteks penelitian ini adalah perbedaan status yang dimiliki oleh pengguna perpustakaan umum sudah barang tentu membedakan jenis koleksi yang mereka gunakan, sehingga perpustakaan harus menyediakan berbagai jenis koleksi guna kesesuaian dengan masyarakat pihak yang dilayani.

Pendapat responden mengenai dimensi jenis koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi yang sering dibaca dapat dilihat pada tabel 6 berikut:

Tabel-6: Jenis Koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi yang Sering Dibaca

Nomor

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi

Persentase

(43)

Sesuai dengan kriteria interpretasi data dari tabel 6, responden yang menyatakan jenis koleksi yang sering di baca bila datang ke perpustakaan adalah buku teks berjumlah 65 responden (66,3%). Sedangkan responden yang menyatakan jenis koleksi yang sering di baca bila datang ke perpustakaan adalah buku cerita/novel berjumlah 33 responden (33,7%).

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh responden menyatakan jenis koleksi yang sering di baca bila datang ke Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi adalah buku teks. Oleh karena itu, perpustakaan perlu memperhatikan keberadaan buku teks dalam melayani kebutuhan pengguna akan koleksi-koleksi perpustakaan agar tetap tersedia dan mudah dibaca.

4.2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi

Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi dalam konteks penelitian ini adalah pekerjaan, personalitas yaitu aspek psikologis pencari informasi, waktu, menelusur informasi secara internal, sumber daya teknologi, disiplin ilmu, kebiasaan, dan faktor lingkungan pekerjaan.

4.2.1.3.1 Kebutuhan Informasi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi

Kebutuhan informasi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi dalam konteks penelitian ini adalah salah satu tugas perpustakaan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat pengguna dan diharapkan kebutuhan informasi itu terpenuhi, sehingga pengguna akan merasa puas dan tidak ragu untuk datang kembali ke perpustakaan guna mencari informasi yang dibutuhkan.

Pendapat responden mengenai dimensi kebutuhan informasi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi dapat dilihat pada tabel 7 berikut

Tabel-7: Kebutuhan Informasi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi

Nomor

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

4

A. Selalu 21 21,4

B. Sering 29 29,6

C. Kadang-kadang 44 44,9

D. Tidak Pernah 4 4,1

(44)

Dari 98 responden, 21 responden (21,4%) menyatakan selalu mencari kebutuhan informasi di Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi, 29 (29,6%) menyatakan sering, 44 responden (44,9%) menyatakan kadang-kadang, dan 4 (4,1%) yang menyatakan tidak pernah.

Sesuai dengan kriteria interpretasi data dari tabel 7, responden yang menyatakan sering mencari kebutuhan informasi di Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi berjumlah 50 responden (51%). Hal ini dikarenakan oleh jika mempunyai waktu luang, penggua selalu mencari kebutuhan informasi di Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi dianggap sudah sesuai dengan keinginan bagi pengguna. Sedangkan responden manyatakan kadang-kadang mencari kebutuhan informasi di Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi berjumlah 48 responden (49%).

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sering jika mempunyai waktu luang, penggua selalu mencari kebutuhan informasi di Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi

4.2.1.3.2 Kemudahan Informasi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi

Dalam kegiatan yang dilakukan perpustakaan pada akhirnya akan bermuara pada nilai yang akan diberikan oleh pengguna mengenai kepuasan yang diperoleh akan mencari informasi yang disediakan perpustakaan, baik berupa bahan perpustakaan maupun informasi dari pustakawan itu sendiri. Nilai didefinisikan sebagai pengkajian menyeluruh manfaat dari suatu kualitas produk, yang didasarkan pada persepsi pengguna atas apa yang telah diterima oleh pengguna dan yang telah diberikan pustakawan dan perpustakaan.

(45)

Tabel-8: Kemudahan Informasi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi

Nomor

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

5

A. Sangat Mudah 16 16,3

B. Mudah 68 69,4

C. Kurang Mudah 13 13,3

D. Tidak Mudah 1 1,0

Jumlah 98 100

Dari 98 responden, 16 responden (16,3%) menyatakan sangat mudah mencari informasi di Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi, 68 (69,4%) menyatakan mudah, 13 responden (13,3%) menyatakan kurang mudah, dan 1 (1,0%) yang menyatakan tidak mudah.

Sesuai dengan kriteria interpretasi data dari table 8, responden yang menyatakan mudah mencari informasi di Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi berjumlah 84 responden (85,7%). Sedangkan responden kurang mudah mencari informasi di Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi berjumlah 14 responden (14,3%).

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan mudah mencari informasi di Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi. Oleh karena itu, perpustakaan perlu memperhatikan susunan koleksinya dan menggunakan Sitem Temu Balik Informasi yang sesuai dengan standar perpustakaan Umum.

4.2.2 Tanggapan Responden Terhadap Ketersediaan Koleksi Perpustakaan

(46)

pendapatan responden terhadap ketersediaan koleksi perpustakaan dapat dilihat dari jawaban setiap indikator nomor 6 sampai 12.

4.2.2.1 Relevansi

Relevansi dalam konteks penelitian ini adalah suatu transaksi temu balik dianggap sukses jika dokumen yang diperoleh relevan dengan kebutuhan pengguna yang memintanya. Relevansi dapat dijadikan kriteria keberhasilan suatu temu balik informasi yang terdapat pada koleksi perpustakaan. Relevansi adalah suatu ukuran keefektifitasan antara sumber informasi dan penerima informasi.

4.2.2.1.1 Jumlah Koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi

Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi merupakan pusat informasi yang tidak membedakan status sosial masyarakat penggunanya, oleh karena itu perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi sudah sepantasnya menyajikan jumlah koleksi yang lebih banyak dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengguna.

Untuk mengetahui pendapat responden terhadap indikator jumlah koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi Tinggi dapat dilihat pada tabel 9 berikut:

Tabel -9: Jumlah Koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi

Nomor

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

6

A. Sangat Memadai 5 5,1

B. Memadai 68 69,4

C. Kurang Memadai 22 22,4

D. Tidak Memadai 3 3,1

Jumlah 98 100

Berdasarkan jawaban responden pada tabel di atas dapat diketahui bahwa 5 responden (5,1%) menyatakan jumlah koleksi yang tersedia pada Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi sangat memadai, 68 (69,4%) menyatakan memadai, 22 responden (22,4%) menyatakan kurang memadai, dan 3 responden (3,1%) menyatakan jumlah koleksi yang tersedia pada Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi tidak memadai.

(47)

Umum Kota Tebing Tinggi berjumlah 73 responden (74,5%). Hal ini dikarenakan oleh jumlah koleksi yang tersedia pada Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi memadai dianggap sudah sesuai dengan keinginan pengguna. Sedangkan responden yang menyatakan jumlah koleksi yang tersedia pada Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi tidak memadai berjumlah 25 responden (25,5%).

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan memadai jumlah koleksi yang tersedia pada Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi.

4.2.2.1.2Jumlah Peminjaman Koleksi pada Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi

Untuk mengetahui pendapat responden terhadap indikator jumlah peminjaman koleksi pada Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi dapat dilihat pada tabel 10 berikut:

Tabel-10: Jumlah Peminjaman Koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi

Nomor

Pernyataan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

7

A. 1 Buku 26 26,5

B. 2 Buku 54 55,1

C. 3 Buku 10 10,2

D. > 3 Buku 8 8,2

Jumlah 98 100

Dari 98 responden, 26 responden (26,5%) menyatakan jumlah koleksi perpustakaan yang dipinjam dalam seminggu sebanyak 1 buku, 54 (55,1%) menyatakan 2 buku, 10 responden (10,2%) menyatakan 3 buku, dan 8 responden (8,2%) menyatakan sebanyak > 3 buku jumlah koleksi perpustakaan yang dipinjam dalam seminggu.

(48)

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan jumlah koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi yang dipinjam dalam seminggu sebanyak 2 buku.

4.2.2.2 Fungsi Koleksi Perpustakaan

Fungsi koleksi perpustakaan dalam konteks penelitian ini adalah sebagai sarana penyebar informasi tentu saja keberadaan setiap perpustakaan khususnya perpustakaan umum sangat penting bagi seluruh masyarakat, sehingga perpustakaan harus selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan informasi seluruh masyarakat sekitarnya dengan koleksi yang dimiliki.

4.2.2.2.1 Tujuan Memanfaatkan Layanan Koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing dapat Memenuhi Kebutuhan Pengguna

Tujuan memanfaatkan layanan koleksi Perputakaan Umum Kota Tebing Tinggi dapat memenuhi kebutuhan pengguna dalam konteks penelitian ini adalah perpustakaan sebagai tempat membaca, belajar dan menulis harus seyogyanya dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas layanan yang baik. Karena faktor ini berpengaruh kepada pengguna dalam memanfaatkan jasa perpustakaan.

Tanggapan responden terhadap fungsi koleksi perpustakaan pada Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi dapat dilihat pada tabel 11 berikut:

Tabel-11: Tujuan Memanfaatkan Layanan Koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing

Nomor

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi

Persentase

(49)

Sesuai dengan kriteria interpretasi data dari table 11, responden yang menyatakan bahwa sering terpenuhi jika berkunjung ke Perpustakaan Umum Kota Tebing berjumlah 69 responden (70,4%). Hal ini dikarenakan oleh pengguna yang memanfaatkan layanan koleksi sering terpenuhi jika berkunjung ke Perpustakaan Umum Kota Tebing dianggap sudah sesuai dengan keinginan pengguna. Sedangkan responden yang menyatakan kadang-kadang terpenuhi jika berkunjung ke Perpustakaan Umum Kota Tebing berjumlah 29 responden (29,6%).

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yang menyatakan memanfaatkan layanan koleksi sering terpenuhi jika berkunjung ke Perpustakaan Umum Kota Tebing.

4.2.2.2.2 Pelayanan Perpustakaan Umum Kota Tebing

Pelayanan Perpustakaan Umum Kota Tebing dalam konteks penelitian ini adalah pelayanan yang diberikan kepada pengguna, oleh Perpustakaan Umum Kota Tebing baik dari pustakawannya maupun dari sistem pelayanan perpustakaan ini sendiri.

Tanggapan responden terhadap pelayanan Perpustakaan Umum Kota Tebing dapat dilihat pada tabel 12 berikut:

Tabel-12: Pelayanan Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi

Nomor

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi

Persentase

(50)

Sesuai dengan kriteria interpretasi data dari tabel 12, responden yang menyatakan memuaskan dengan pelayanan yang diberikan Perpustakaan Umum Kota Tebing berjumlah 91 responden (92,9%). Hal ini dikarenakan oleh pengguna yang datang untuk memanfaatkan layanan Perpustakaan Umum Kota Tebing merasa puas dan dianggap sudah sesuai dengan keinginan pengguna. Sedangkan responden yang menyatakan kurang memuaskan dengan pelayanan yang diberikan Perpustakaan Umum Kota Tebing berjumlah 7 responden (7,1%).

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yang menyatakan puas dengan pelayanan yang diberikan Perpustakaan Umum Kota Tebing.

4.2.2.2.3 Ragam Jenis Koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing

Ragam jenis koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing dalam konteks penelitian ini adalah perpustakaan yang merupakan pusat informasi yang tidak membedakan status sosial masyarakat penggunnya, oleh karena itu koleksi perpustakaan pun disajikan beragam dan bervariasi dari berbagai bidang ilmu pengetahuan, dengan beragamnya masyarakat pengguna yang dilayani sudah sepantasnya jumlah koleksi perpustakaan lebih banyak sesuai dengan kebutuhan masyarakat umum.

Tanggapan responden terhadap ragam jenis koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing dapat dilihat pada tabel 13 berikut:

Tabel-13: Ragam Jenis Koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing

Nomor

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi

Persentase

(51)

(2,0%) menyatakan tidak beragam dengan jenis koleksi yang dimiliki Perpustakaan Umum Kota Tebing.

Sesuai dengan kriteria interpretasi data dari tabel 13, responden yang menyatakan beragam dengan jenis koleksi yang dimiliki Perpustakaan Umum Kota Tebing berjumlah 85 responden (86,8%). Sedangkan responden yang menyatakan kurang beragam dengan jenis koleksi yang dimiliki Perpustakaan Umum Kota Tebing berjumlah 13 responden (13,2%).

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan beragam dengan jenis koleksi yang dimiliki Perpustakaan Umum Kota Tebing.

4.2.2.3 Jenis Koleksi Perpustakaan

Jenis koleksi perpustakaan dalam konteks penelitian ini adalah jenis koleksi yang dilayangkan kepada pengguna baik koleksi dalam bentuk tercetak seperti buku dan terbitan berseri, koleksi non cetak seperti rekaman suara, gambar hidup, dan rekaman video, bahan grafika, bahan kartografi, mikrofilm, dan mikrofis.

4.2.2.3.1 Susunan Koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi

Susunan koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi dalam konteks penelitian ini adalah susunan koleksi yang di rak apakah membantu dalam pencarian koleksi pada Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi.

Tanggapan responden terhadap susunan koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi dapat dilihat pada tabel 14 berikut:

Tabel-14: Susunan Koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi

Nomor

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi

Persentase

Gambar

Tabel-1: Sampel Penelitian Pada Stratum
Tabel-2: Kisi-kisi Kuesioner
Tabel-4: Koleksi Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi
Tabel-5: Buku Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi dapat Memenuhi
+7

Referensi

Dokumen terkait

(3) Orang pribadi atau badan yang memanfaatkan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d dan/atau yang

[r]

Shopping center as a design product must function as a creator of experience that can suit the current condition of the people, both for economic benefit (product differentiation

[r]

Secara lebih rinci, tujuan penelitian ini diajabarkan menjadi sebagai berikut (1) mendeskripsikan rata-rata hasil dari kemampuan siswa menulis karangan narasi

[r]

Dengan adanya penerimaan diri yang baik, dan pandangan yang positif terhadap dirinya menjadikan remaja tidak harus mengisi hidupnya dengan gaya hidup hedonis agar dapat diterima

Pada Penulisan Ilmiah ini penulis membahas mengenai cara pada pembuatan website tentang Penjualan Sriwijaya Motor Online dengan menggunakan software sofware Desain Web, antara