• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggungjawab Pemilik Dan Pencarter Kapal Terhadap Pengangkutan Barang Dengan Kapal Laut (Studi Di PT. Berkah Anugrah Sejati - Belawan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Tanggungjawab Pemilik Dan Pencarter Kapal Terhadap Pengangkutan Barang Dengan Kapal Laut (Studi Di PT. Berkah Anugrah Sejati - Belawan)"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Judul Tesis

Nama Mahasiswa

Nomor Pokok

Program Studi

TANGGUNGJAWAB PEMILIK DAN PENCARTER

KAPAL TERHADAP PENGANGKUTAN BARANG

DENGAN KAPAL LAUT

(Studi di PT. Berkah Anugrah Sejati - Be/awan)

Amanda Litania

017011004

Magister Kenotariatan

MKn)

u SH M.Hum

(Sunarmi,

, M.Hum)

Anggota

(4)
(5)

TANGGUNGJAWAB PEMILIK DAN PENCARTER

KAPALTERHADAPPENGANGKUTAN

BARANG DENGAN KAPAL LAUT

AMANDA LITANIA

0)

H ABDUL MUIS, SH,MS

"I

NOTARIS DJAIDIR, SH, MKN

H)

SUNARMI, SH,

M.Hum

O O )

INTISARI

Indonesia adalah

negara

terbesar

di

dunia

berdasarkan luas

wilayahnya dimana wilayah perairan lebih besar daripada luas wi/ayah

daratan terpisah dan Sabang hingga Merauke oleh lautan. Karena

taut

merupakan sebahagian besar wi/ayah Indonesia, maka untuk mencapai satu

pulau ke pulau lainnya dibutuhkan suatu sarana pengangkutan (transportasi).

Pembangunan

yang merata

disegala

bidang

oleh

pemerintah

untuk

mewujudkan

masyarakat yang adil serta makmur sebagaimana yang

diamanatkan oleh Pembukaan Undang - Undang Dasar 1945. Kapal laut

sebagai salah satu sarana transportasi menghubungkan antar pulau di

Indonesia untuk mengangkut barang dari satu tempat ke tempat lainnya.

Dimana pelaksanaan pengangkutaro

ini dapat dilakukan

dengan cara

pencarteran kapal laut. pencarteran kapal laut dilakukan dengan cara

membuat kesepakatan atau perjanjian diantara pihak pengangkut dengan

pemilik barang. Pada prakteknya pihak pengangkut telah membuat standard

kontrak daripada pencarteran kapal. Maka tak jarang pihak pemihk barang

terasa terugikan oleh karena standard kontrak yang dibuat oleh pihak

pengangkut.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian yang

bersifat deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis empiris yakni dengan

pendekatan

melihat

kenyataan

yang

terjadi

berhubungan

dengan

sejauhmana tanggung jawab pemi/ik kapal dan pencarter kapal terhadap

*J

Mahasiswa Program

Pascasariana

USU -

Medan

P;'ogram Stud;

Magister

Ker.otanatan.

**J

Dosen Program Pascasariana USU-Medan Program Stud; Magister Kenotariatan

(6)

barang yang diangkut dengan kapal laut tersebut. Papulasi dan sample

dalarn penulisan ini adalah pimpinan dan seluruh stat PT. Berkah Anugrah

Sejati serta pimpinan dan seluruh staf PT. Kertapaten Kencana.

Perjanjian pada pengangkutan yang dibuat aleh pihak pengangkut

terasa merugikan untuk pihak pemilik barang. Ada batasan taleransi yang

dikenal dalam pengangkutan barang yang dibuat aleh pihak pengangkut.

Apabila barang berkurang dibawah batas taleransi tersebut maka hal tersebut

tidak menjadi tanggungan dari pihak pengangkut. Yang mana terdapat

perbedaan jumlah awal pengangkutan barang dengan hasil pengangkutan ke

tempat

tujuan barang tersebut

yang pada prakteknya hal ini sudah

seharusnya diterima oleh pemilik barang.

Hendaknya

kepada

Pemilik

Kapal dan

pencarter

kapal

dalam

membuat perjanjian pengangkutan laut pada saat ini dibuat oleh notaris

dengan menuangkan isi perjanjian dalam akta notarls, sehingga lebih

menjamin kepastian hukum dari pelaksanaan perjanjian tersebut. Serta

hendaklah perjanjian pengangkutan laut sebaiknya diikuti pula dengan

pengikatan perjanjian asuransi laut agar para pihak yang terkait dalam

pengangkutan laut dapat meminimalisir timbulnya kerugian.

Kata Kunci:

Tanggungjawab

Pemilik dan Pencarter Kapal

-

Pengangkutan Barang

Ii

(7)

---THE RESPONSffiILITY OF OWNER AND CHARTER OF SHIP

ON THE SHlPPING OF GOODS BY VESSEL CARRIER

Amanda Litania .)

..

)

H. Abdul Muis, SR, MS

Notaris Djaidir,

SR,MKN .. )

Sunarmi, SR, M.Hllm ")

ABSTRACT

Indonesia is known as the greatest nation in the world refers to the width of

region where its waters territory is larger than the land territory, separated from

Sabang through Merauke by sea. Since mostly territory of indonesia consisting of

marine region, therefor

achieving one island to other perhaps require properly

transportation. National development shall be executed fairly as planned is in order to

establish a justice and welfare for all people as ordered

by

the National Constitute

UUD-1945. Sea-carrier has been one of transportation facilities alternative to

connect inter-island in Indonesia for carrying out goods from one place to other. To

implement this transportation, some shipping-carriers run the transportation and

handle it

by

charter motor-vessel. In charter those motor-vessels shall be done by

provide a contract agreement between the carrier side and the owner of goods. In

most practices, the carrier side has established a contract agreement in standard than

charter motor-vessel. So in many cases, the owner of goods feel loss with the

agreement contract standard as provided by the carrier side.

In this study, the writer adopted an analytical descriptive research method by

using an empirical juridical perhaps by approach to the fact in relating with how far

the responsibility of the owner of vessel and ship charterer over the goods carried by

that sea vessel. The population and sample to this paper namely the leader and all

staff of PT.

Berkah

Anugrah Sejati as well as the management and staff of Kertopaten

Kencana.

The contract agreement for transportation provided by the carrier side is seen

cause loss for the owner of goods. There is a tolerance limitation applied for the

goods transportation as provided by the carrier side. Whenever the goods for transport

has quantity under the tolerance limit however the shortage shall be the responsibility

of the carrier side. in realization, found the difference about the quantity from the

original to carry with the result of order into the destination place for carrying the

goods, in practicing this case should

be

received by the owner of goods.

:: Postgraduate Student, School of Notary, USU Medan

) Lecturer, Postgraduate, School of Notary, USU Medan.

l!l

(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)
(143)
(144)
(145)
(146)
(147)

Referensi

Dokumen terkait

1) Apabila perwarisan tidak dapat dilaksanakan secara menurun, maka warisan ini dilakukan secara keatas atau kesamping. Artinya yang menjadi ahli waris ialah pertama-tama anak

Mengetahui hasil perhitungan nilai titik belok terhadap model persamaan Restricted Cubic Spline pada data tingkat kecerahan langit malam sebagai penentuan awal waktu

Adapun pengangkatan anak (adopsi) menurut ukum adat, maka dalam pengangkatan anak terdapat banyak sistem yang berlaku tergantung epada hukum adat set em pat

Setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai SEFT kemudian mempraktikkan tehnik ini diketahui tingkat kecemasan mengalami penurunan yang ditandai dengan

Aspek kedua yang menjadi indikator kurangnya kepuasan kerja karyawan pada Perusahaan X adalah pengembangan diri, dari hasil wawancara dijelaskan bahwa pengembangan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Penerapan Kawasan Tanpa Asap Rokok Di

Observasi pembelajaran di kelas merupakan kegiatan pengamatan 10yang dilakukan mahasiswa PPL kepada guru pembimbing di dalam kelas. Waktu yang digunakan mahasiswa

!itanium memiliki ketahanan korosi yang sangat baik dan  biokompatibilitas dalam cairan biologis. Banyak peneliti telah mempelajari  perilaku korosi ;p !itanium dalam