• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Keramik Berpori Cordierite (2MgO. 2AI2O3, 5SiO2) Sebagai Bahan Filter Gas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pembuatan Keramik Berpori Cordierite (2MgO. 2AI2O3, 5SiO2) Sebagai Bahan Filter Gas"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Judul Penelitian

Nama

NomorPokok

Program Studi

: PEMBUATAN KERAMlK BERPORI CORDIERITE

(2MgO. 2Ah03' 5SiOz) SEBAGAI BAHAN FILTER GAS

: SUDIATI

: 037026011

: ILMU FISIKA

Menyetujui

Komisi Pembimbing :

Anggota

Dr.Eddy Marlianto.MSc

u

Dr.Eddy Marlianto.MSc

Tanggallulus: 13 Maret 2006

Direktur

r.T.Chairun Nisa.B MSc

(4)
(5)

ABSTRACT

The local raw materials: MgC03, y-Ah03 and Si02 have been mixed by using

ball mill along as 48 hours (ratio of powder with water is I: I), dried in the oven at

110°C for 24 hours, sieved until through out 200 mesh and then calcined at 1200°C.

The temperature calcinations has been known from TGAIDTA result. From this step

where the result was found cordierite powder (2MgO. 2AhOJ. 5Si(2) with average

particle size is about 7.78

1IJl1. The next step, that cordierite powder was mixed with

10, 15,20,25, and 30 % (weight) of wood powder with

<

100 mesh of grain size, test

material was formed by using slip casting, then each samples were sintered at 1200,

1250, 1300, and 1350°C. The sintered samples are said porous ceramic cordierites

which ready to characterization include: density, porosity, bending strength, Hardness

(Hv), coefficient expansion thermal, XRD analysis and SEM. The experiment result

has been showed that porous ceramics cordierite have density around 0.75 - 1.17

g/cm', porosity: 58 - 63%, bending strength: 0.5 - 2 MPa, hardness (Hv): 0.3 - 1.8

GPa, and coefficient expansion thermal: (2 - 5) x 10

-<;

"C

-1.

From X ray diffraction

patterns show that, where dominant phase is cordierite with orthorhombic crystal

system, the minor phase is mullite (orthorhombic crystal system) and corundum

(trigonal crystal system). Beside it, from experiment result by SEM show that pore

ceramic cordierite have pore size about 10 - 100

IIJl1

and relatively particle size

inhomogeneous.. From some of sample have be made, shown optimum condition is

20% powder wood composition and sintering temperature 1250

oC,

where pore size

relatively homogenous with size is 50

1IJl1.

(6)

ABSTRAK

Telah dilakukan preparasi bahan

baku

loka! MgC03, y-Ah03 dan SiO:! dengan

tahapan sebagai berikut: penggilingan dengan ball mill selama 48 jam (perbandingan

total serbuk dengan air I: 1), pengeringan di dalam oven pada suhu II O°C selama 24

jam, pengayakkan hingga lolos 200 mesh dan dikalsinasi pada suhu 1200°C.

Penetapan suhu kalsinasi 1200

0C

diperoleh dari analisa termal dengan menggunakan

TGAIDTA. Pada tahapan ini hasil yang diperoleh berupa serbuk cordierite (2MgO.

2Ah03. 5SiOz) yang mempunyai ukuran butir rata-rata sekitar 7,78 1JIll. Selanjutnya

serbuk cordierite tersebut dicampur dengan 10, 15, 20, 25, dan 30 % berat setbuk

kayo (SK) berukuran

<

100 mesh, dibentuk menjadi benda uji dengan earn cetak

tuang, kemudian disinter masing-masing pada suhu 1200,1250, 1300, dan 1350°C.

Sampel yang telah disinter tersebut disebut keramik

cordierite

berpori yang siap

dikarakterisasi meliputi: densitas, porositas, kuat

patah,

kekerasan (Hv), koefisien

ekspansi termal, analisa XRD dan SEM. Hasil pengukuran keramik cordierite berpori

menunjukkan bahwa: densitas berkisar antara 0,75 - 1,17 g/cm

3,

nilai porositas: 58

-63%, kekuatan patah: 0,5 - 2 MPa, kekerasan (Hv): 0,3 - 1,8 GPa, dan koefisien

ekspansi termal: (2 - 5) x 10

-6

°C

-I.

Dari identifikasi pola difraksi sinar X

menunjukkan bahwa fasa dominan yang terbentuk adaIah cordierite dengan system

kristal orthorhombic, fasa minor adalah mullite (system kristal orthorhombic) dan

corundum

(system kristal trigonal), Sedangkan dari hasil pengamatan dengan SEM

menunjukkan bahwa keramik cordierite berpori mempunyai ukuran sekitar 10 - 100

IJIll

dan distribusi partikel relatif tidak merata. Dari beberapa sampel yang dibuat,

ternyata kondisi optimum adalah komposisi 20% serbuk kayo (SK) dan suhu sintering

1250

oC,

dimana ukuran pori relatif seragam dan lebih keeil dari 50 J.UD.

ii

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas dan untuk mengefesiensikan penggunaan keramik, maka dalam penelitian ini akan dirancang suatu keramik berpori dari Magnesium Oksida (MgO) dengan campuran

Produk keramik memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk lain antara lain, memiliki titik lebur yang sangat tinggi, keras, tahan terhadap korosi, bahan bakunya mudah

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara pertambahan karbon aktif dengan daya absorbsi keramik berpori.Keramik dibuat dengan bahan dasar

kuat tekan dilakukan dengan menggunakan alat Universal Tokyo Testing Machine.. Sarohatua Sarumpaet : Pemanfaatan Limbah Padat Pulp Untuk Pembuatan Keramik Berpori Dengan Aditif Clay

PenggunaanlimbahdebuvulkanikGunung Sinabung dan karbon aktif dalam penelitian ini diharapkan akan menjadikan hasil akhir produk keramik berpori memiliki sifat-sifat yang

Pemanfaatan Limbah Padat Pulp Untuk Bahan Baku pembuatan Keramik Berpori Yang Diaplikasikan Sebagai Filter Gas Buang Kendaraan Bermotor Dengan Bahan Bakar Premium..

PENGGUNAAN ARANG CANGKANG KELAPA SAWIT DAN MgO UNTUK BAHAN BAKU PEMBUATAN KERAMIK BERPORI YANG DIGUNAKAN SEBAGAI FILTER GAS BUANG KENDARAAN BERBAHAN BAKAR BENSIN

Kadar tanin dalam lumpur Lapindo yang digunkan dalam penelitian ini adalah 0%, 10%, 20%, 30% dan 40%, sedangkan karakterisasi keramik berpori yang dilakukan