• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembanguan E-Learning di SMK Plus An-Naba Sukabumi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembanguan E-Learning di SMK Plus An-Naba Sukabumi"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBANGUNAN E-LEARNING

DI SMK PLUS AN-NABA SUKABUMI

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

RUSTON PIRMANSYAH

10109018

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)
(3)
(4)

Nama : Ruston Pirmansyah Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, tanggal lahir : Sukbumi, 23 Juli 1990

Agama : Islam

Status : Menikah

Alamat : Jl. Pelabuhan 2 KM.7 Kp. Salakaso RT/RRW 02/07 Kec.Lembursitu Kel.Lembursitu Kota Sukabumi

No. HP : 085624143416

Email : rustonpir@yahoo.com

Facebook : Ruston Pirmansyah

Twitter : @e_ruston

PENDIDIKAN

» Formal

1997 – 2003

: SDN Gunung Guruh V Sukabumi

2003 - 2006 : SMPN 13 Kota Sukabumi

2004 – 2007 : SMAN 4 Kota Sukabumi 2009 – 2014 : Universitas Komputer Indonesia » Non Formal

2013 Pelatihan Sertifikasi Website Development Fundamental di Comlabs USD - ITB

(5)
(6)

v

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 2

I.3 Maksud dan Tujuan ... 3

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Metodologi Penelitian ... 4

I.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

II.1 Tinjauan Umum Sekolah ... 9

II.1.1 Latar Belakang ... 9

II.1.2 Sasaran Pengembangan ... 11

II.1.3 Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ... 11

II.1.4 PROFIL YAYASAN ... 12

II.1.5 PROFIL SMK PLUS AN-NABA ... 12

II.1.6 Stuktur Organisasi SKM Plus An-Naba ... 13

II.1.7 Tugas Pokok dan Fungsi ... 14

II.1.7.1 Tugas Kepala Sekolah ... 14

(7)

vi

II.1.7.7 Tugas dan Kewajiban Guru ... 18

II.1.7.8 Tugas Bimbingan dan Konseling ... 19

II.1.7.9 Tugas Tata Usaha ... 19

II.1.8 Logo SMK Plus An-Naba ... 21

II.2 Pengertian Sistem Informasi ... 21

II.3 Pengertian Internet ... 21

II.4 E-Learning ... 23

II.4.1 Tipe E-Learning ... 25

II.4.1.1 Synchronous ... 25

II.4.1.2 Asynchronous ... 26

II.4.2 Manfaat E-Learning ... 26

II.5 Konsep dasar Data dan Informasi... 28

II.5.1 Pengertian Data ... 28

II.5.2 Pengertian Informasi ... 29

II.5.2.1 Kualitas Informasi ... 29

II.5.3 Basis Data ... 30

II.5.4 DBMS ... 30

II.5.5 SQL ... 32

II.5.6 Data Flow Diagram (DFD) ... 33

II.5.7 Kamus Data ... 33

II.5.8 Flow Map ... 33

II.5.9 Kardinalitas ... 33

II.6 Perangkat Lunak Pendukung ... 35

II.6.1 PHP ... 35

(8)

vii

III.1.2 Analisis Sistem yang Telah Berjalan ... 40

III.1.2.1 Prosedur Pembelajaran di Sekolah ... 41

III.1.3 Analisis Aturan Bisnis ... 45

III.1.4 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 47

III.1.5 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 48

III.1.5.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 48

III.1.5.2 Analisi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 49

III.1.6 Analisis Pengguna ... 50

III.1.7 Analisis Data ... 52

III.1.8 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 55

III.1.8.1 Diagram Konteks ... 55

III.1.8.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 55

III.1.9 Spesifikasi Proses ... 63

III.1.10 Kamus Data ... 76

III.2 Perancangan Data ... 82

III.2.1 Perancangan Data ... 83

III.2.1.1 Diagram Relasi ... 83

III.2.1.2 Struktur Tabel ... 86

III.2.2 Perancangan Arsitektur Perangkat Lunak ... 93

III.2.2.1 Perancangan Struktur Menu ... 94

III.2.2.2 Perancangan Antarmuka ... 95

III.2.2.3 Perancangan Pesan ... 108

III.2.2.4 Perancangan Jaringan Semantik ... 108

III.2.2.5 Perancangan Prosedural ... 110

(9)

viii

IV.1.4 Implementasi Antar Muka ... 126

IV.2 Pengujian ... 128

IV.2.1 Pengujian Black Box ... 128

IV.3 Kasus dan Hasil Pengujian ... 129

IV.3.1 Pengujian Login ... 129

IV.3.2 Pengujian Pengolahan Data Guru ... 130

IV.3.3 Pengujian Data Siswa ... 132

IV.3.4 Pengujian Pengolahan Data Kelas ... 133

IV.3.5 Pengujian Pengolahan Data Materi ... 134

IV.3.6 Pengujian Pengolahan Data Tugas ... 135

IV.3.7 Pengujian Pengolahan Data Latihan ... 135

IV.3.8 Pengujian Pengolahan Data Pengumuman ... 136

IV.3.9 Pengujian Pengolahan Data Forum ... 136

IV.4 Pengujian Beta ... 137

IV.4.1 Skenario Pengujian Beta ... 137

IV.4.2 Kesimpulan Pengujian Beta ... 144

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 145

V.1 Kesimpulan ... 145

V.2 Saran ... 146

(10)
(11)

147

Daftar Pustaka

[1] Pressman, Roger S. (2010). Software Engineering : A Pract icioner's

Approach, 7th Edit ion. McGraw-Hill Inc., New York.

[2] Effendi, Empy, & Zhuang Hartono (2005). E-learning, Konsep & Aplikasi. Andi, Yogyakarta

[3] Rosen, Anita. (2009). e-Learning 2.0 : Proven Practices and Emerging

Technologies to Achieve Real Results. Edisi 1. New York: AMACOM.

[4] Romi Satria Wahono. (2005). Pengantar e-Learning dan Pengembangannya

[on-line]. Available: IlmuKomputer.Com

[5] Putu A. Widhiartha. (2008). Memahami Lebih Lanjut tentang e-Learning [on-line]. Available: IlmuKomputer.Com

[6] Wahyono, Teguh (2004) Sistem Informasi (Konsep Dasar, Analisis, Desain dan

Implementasi Graha Ilmu, Yogyakarta

[7] Fathansyah, Ir. (1999) Basis Data. Informatika. Bandung.

[8] Jogiyanto Hartono. (1995) Analisis dan Disain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

[9] Andri ,Kristanto. (2003) Perancangan Sistem Informasi. Gava Media, Yogyakarta

[10] Tobias Ratschiller. (2000). Web Application Development with PHP. Indiana: New Riders.

[11] Madcoms, (2004), Aplikasi Program PHP & MySQL Untuk Membuat

Website Interaktif, Andi, Yogyakarta

[12] R.E. Andi Wahyu, W. Timotius, T.H.W.Bambang, (2008), Membangun Situs

E-Learning, Graha Ilmu, Yogyakarta

[13] Sunyoto, Andi, (2007). “AJAX: Membangun Web dengan Teknologi

(12)

148

[14] Risnandar P, Ichsan, (2013), Website Development Fundamental, ComLabs IT Course, Bandung.

(13)

iii

SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul

Pembangunan E-Learning di SMK Plus An-Naba Sukabumi” dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Strata-1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Ibu Ednawati Rainarli, S.Si., M.Si. selaku pembimbing I dan Ibu Sufa’atin, S.T., M.Kom. selaku pembimbing II yang telah dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi.

Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada :

1. Kedua Orangtua dan kedua mertua, yang selalu memberikan dukungan dan doa untuk meyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Siti Hanifah FR dan Zayyan Dhiyaa Dzulfiqar, istri dan anak yang telah rela membagi waktu abiy kalian ini untuk mengerjakan skripsi, tak ternilai doa dan dan dukungan kalian yang membuat proses penyusunan skripsi ini lebih indah. 3. Seluruh keluarga, adik dan kakak yang juga turut mendoakan dan dukungannya. 4. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., Selaku Rektor UNIKOM.

(14)

iv

8. Bapak Ade Jawahir selaku kelapa sekolah SMK Plus An-Naba Sukabumi yang telah mengijinkan penelitian disekolah yang bapak pimpin.

9. Seluruh guru dan siswa SMK Plus An-Naba Sukabumi.

10.Bapak dan Ibu dosen Jurusan Teknik Informatika yang telah mendidik dan mengajar kami selama penulis kuliah, terima kasih banyak.

11.Teman-teman LDK UMMI UNIKOM yang selalu mendoakan dan memotivasi penulis, setiap pertemuan dengan kalian selalu memberikan kebaikan.

12.Seluruh teman-teman kelas IF-1 2009, dan terkhusus kepada Aus Firdaus, Deni Setiawan, Arie Angga A, Boy Sandi G, dan semuanya terimakasih atas bantuan kalian yang ikhlas.

13.Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini, yang tidak dapat penulis cantumkan satu persatu. Semoga Allah SWT selalu meridhoi kita semua.

Pada akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Bandung, Juli 2014

(15)

1 I.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis TI menjadi tidak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan

e-learning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan

konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya. Saat ini konsep e-Learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi e-Learning di berbagai lembaga pendidikan.

SMK Plus An-Naba adalah lembaga penyelenggara pendidikan swasta yang relatif baru didirikan memiliki tantangan persaingan yang menuntut pihak sekolah untuk memberikan layanan pendidikan yang berkualitas dan mampu bersaing dalam segala bidang pendidikan, tidak terlepas dalam aspek strategi proses pembelajaran. Masalah ini termasuk dengan penyediaan materi dan bahan belajar yang dapat diakses secara luas tanpa dibatasi oleh kendala jarak dan waktu. Dalam mewujudkan hal ini dibutuhkan perubahan paradigma proses belajar mengajar yang telah diterapkan selama ini menuju pada pemanfaatan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini menjadi suatu kebutuhan bagi civitas akademik untuk membuat proses belajar mengajar dengan menggunakan media elektronik sebagai wujud dari salah satu misi SMK Plus An-Naba Sukabumi yaitu mengadakan inovasi pendidikan melalui perkembangan IPTEK.

(16)

tidak terjadi maka proses pembelajaran tidak terjadi, begitu juga dengan pemberian tugas masih memiliki kendala dalam mengontrol siswa untuk mengerjakan pada waktu yang tepat karena hanya memungkinkan pengumpulan tugas ketika bertemu dikelas. Dalam pemberian latihan, guru memerlukan waktu untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa karena nilai tidak langsung diketahui. Terkadang siswa memerlukan bantuan teman atau guru dalam mengerjakan tugas dirumah, sedangkan komunikasi akan terbatas jika tidak ada pertemuan secara langsung.

Kurangnya penyediaan referensi pendukung belajar siswa yang sesuai dengan mata pelajaran dan kurikulum yang ada, sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar mandiri dirumah. Kepala sekolah menginginkan Visi Misi sekolah dapat diwujudkan dengan peran serta semua pihak termasuk para siswa, oleh karena itu sekolah mendorong siswa untuk senantiasa belajar mandiri untuk meningkatkan prestasi dengan memanfaatkan fasilitas pelayanan sekolah dengan berbagai inovasi.

Berdasarkan pemaparan masalah diatas, maka perlu adanya penerapan paradigma baru dalam proses belajar mengajar di SMK Plus An-Naba yaitu menjadikan peserta didik sebagai active learner dengan keberadaan teknologi informasi dan komunikasi. I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas dan observasi di lapangan, maka masalah yang timbul adalah :

1. Keterbatasan waktu pembelajaran sehingga materi tidak seluruhnya tersampaikan.

2. Dalam pengukuran pemahaman siswa setelah guru menjelaskan materi pelajaran, guru masih kesulitan karena jika dilakukan latihan memerlukan waktu untuk mendapatkan hasil latihan tersebut.

3. Dalam pemberian tugas, guru terbatas untuk mengontrol siswanya agar dapat mengerjakan tugas dengan tepat waktu.

(17)

5. Kurangnya penyediaan referensi pendukung seperti modul ringkasan dari guru yang sesuai dengan mata pelajaran dan kurikulum.

I.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun sistem e-learning di SMK Plus An-Naba Sukabumi.

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengefisienkan waktu belajar mengajar agar guru terbantu dalam menyampaikan seluruh materi pelajaran dengan tidak terbatas waktu

2. Untuk membantu guru dalam pemeriksaan latihan yang dilakukan setelah guru menyampaikan materi agar hasil evaluasi siswa dapat langsung diketahui guru maupun siswa itu sendiri secara langsung

3. Untuk membantu guru dalam mengontrol siswa dalam mengerjakan tugas

4. Untuk sarana komunikasi antara siswa dan guru agar memudahkan terjadinya diskusi dan tanya jawab diantara keduanya berupa pengiriman pesan dan forum 5. Untuk memudahkan siswa dalam mendapatkan referensi pendukung pelajaran

agar siswa termotivasi belajar secara mandiri

I.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam pembangunan E-Learning ini adalah sebagai berikut : 1. Metode yang di gunakan adalah metode LMS learning management system.

2. Penyampaian materi e-learning bersifat asynchronous.

3. Metode analisis perangkat lunak yang digunakan adalah metode analisis terstruktur. Tools yang digunakan adalah flowmap, Entity Relationship Diagram

(ERD) dan Data Flow Diagram (DFD).

4. Menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Xampp dengan database MySQL. 5. Sistem operasi menggunakan Microsoft Windows 7 dengan web browser

(18)

I.5 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan adalah metode Research and Development atau

Metode Penelitian dan Pengembangan karena dalam penulisan tugas akhir ini akan

menghasilkan produk tertentu dan menuju keefektifan produk tersebut, dalam penulisannya melalui tahap berikut :

1. Tahap pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Studi Literatur

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literature, jurnal, dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan penerapan E-Learning di SMK Plus An-Naba. b. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada siswa dan guru yang dijadikan responden untuk dijawabnya.

c. Wawancara

Wawancara adalah melakukan pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan kepala sekolah, guru, dan siswa.

2. Model pengembangan perangkat lunak.

Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall menurut Roger S. Pressman, yang meliputi beberapa proses diantaranya :

a. Communication

(19)

b. Planning

Melakukan rencana-rencana yang akan dilakukan selama pembuatan perangkat lunak meliputi pembuatan jadwal dari setiap tahap yang dilakukan dan mempersiapkan segala kebutuhan.

c. Modelling

Memodelkan setiap kebutuhan perangkat lunak yang telah didapat kedalam beberapa tools diantaranya flowmap, ERD dan DFD, serta melakukan perancangan basis data, struktur menu, antar muka, pesan dan prosedural.

d. Construction

Melakukan penulisan kode dengan bahasa pemrograman PHP berdasarkan hasil pemodelan pada tahap sebelumnya.

e. Deployment

Melakukan penyerahan perangkat lunak kepada pihak SMK Plus An-Naba. Tahapan dalam model waterfall, pembangunan sistem dapat digambarkan pada gambar I.1

Communication Projeck initiation Requitment gathering

Planning Estimating Scheduling Tracking

Modelling Anlysis

Design Contruction Code

Test DeploymentSupport Feedback

Gambar I. 1 : Perancangan Model waterfall [1]

I.6 Sistematika Penulisan

(20)

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan penelitian, yang kemudian diikuti dengan, metodologi penelitian, pembatasan masalah, serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas profil sekolah dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang telah pernah dilakukan sebelumnya termasuk sintesisnya. Membahas tentang tinjauan perusahaan dan konsep dasar serta teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian PEMBANGUNAN E-LEARNING DI SMK PLUS AN-Naba SUKABUMI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini menjelaskan analisis terhadap seluruh spesifikasi sistem yang mencakup analisis prosedur yang sedang berjalan di SMK PLUS AN-NABA SUKABUMI, pengkodean, kebutuhan non fungsional, user dan analisis basis data beserta solusi yang diberikan. Selain melakukan analisis sistem, pada bab ini juga melakukan perancangan antar muka atau mendesain sistem secara keseluruhan berdasarkan hasil analisis tersebut. Tools untuk memodelkan sistem menggunakan

Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram (ERD).

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

(21)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(22)
(23)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Tinjauan Umum Sekolah

Dibawah ini terdapat latar belakang dan profil Sekolah Menengah Kejuruan Plus An-Naba Sukabumi dimana tugas akhir dilakukan.

II.1.1 Latar Belakang

Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Selain intu, dengan pendidikan juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu dikembangkan iklim belajar mengajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri sendiri serta sikap dan perilaku yang inofatif dan kreatif.

(24)

Berdasarkan beberapa penjelasan yang diuraikan di atas tersebut, maka jelas sekali bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting di dalam menjalani suatu kehidupan. Melalui pendidikan yang baik akan lahir seorang individu yang mempunyai kemampuan, mempunyai watak serta peradaban bangsa yang bermartabat , dan menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Namun, untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan berbagai usaha yang berkaitan dengan perbaikan mutu pendidikan, menyiapkan kualitas lulusan dengan berbagai keterampilan (skill) yang siap pakai dan berdaya saing tinggi dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. Menindaklanjuti hal tersebut, maka Yayasan An-Naba Attaqoddum mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Plus An-Naba Program Keahlian Administrasi Perkantoran (AP) pada tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini sebagai upaya mewujudkan dan menindaklanjuti Kebijakan Dikmenjur tentang Reposisi Pendidikan Kejuruan menjelang tahun 2020 yang mengisyaratkan bahwa arah Pembinaan dan Pengembangan Sekolah berorientasi pada penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat menjadi asset pemerintah daerah dalam rangka otomoni daerah sekaligus mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi dan daya saing untuk menghadapi era global.

(25)

II.1.2 Sasaran Pengembangan

1) Mengoptimalkan proses kegiatan belajar mengajar, karena ditunjang oleh perlatan yang memadai, kurikulum (silabus) yang mutakhir dan tenaga pengajar yang kompeten.

2) Menjaring dan menjuruskan siswa lulusan SMP Negeri/ Swasta di Kota Sukabumi.

II.1.3 Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah

Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah SMK Plus An-Naba adalah sebagai berikut : Visi

DISIPLIN KUALITAS AGAMIS Misi

a. Mewujudkan insan amal yang iman dan bertaqwa. b. Meningkatkan mutu pelayanan yang berkualitas. c. Meningkatkan prestasi kerja secara berkesinambungan.

d. Mengadakan inovasi pendidikan melalui perkembangan IPTEK. e. Meningkatkan Profesionalisme pelayanan terhadap penggunaan jasa. f. Meningkatkan kesejahteraan personal berdasarkan kemampuan. Tujuan Sekolah

a. Membentuk generasi muslim yang beriman dan berkualitas.

b. Membina sumber daya yang profesional memiliki kualitas tinggi serta berdedikasi tinggi.

c. Menciptakan kepribadian peserta didik yang hanif, cerdas, terampil dalam situasi pembelajaran yang profesional.

d. Mewujudkan sarana prasarana yang menunjang kelancaran dan keberhasilan tujuan pendidikan.

(26)

II.1.4 PROFIL YAYASAN

Berikut merupakan profil dari Yayasan yang menaungi SMK Plus An-Naba :

Nama Yayasan : An-Naba Attaqoddum

Alamat : Jl. Widyakrama No. 112

Kelurahan : Sudajaya Hilir

Kecamatan : Baros

Kota : Sukabumi

Provinsi : Jawa Barat

No.Registrasi Dep.Kehakiman dan HAM : AHU-1612.AH.01.02.Tahun 2008

NPWP : 21.011.688.5-405.000

No. Telepon : (0266) 240067

II.1.5 PROFIL SMK PLUS AN-NABA

Berikut ini merupakan profil dari SMK Plus An-Naba :

Nama Sekolah : SMK PLUS AN-NABA

Alamat : Jl. Widyakrama No. 112

Kelurahan : Sudajaya Hilir

Kecamatan : Baros

Kota : Sukabumi

Provinsi : Jawa Barat

Bidang/Program Keahlian : Administrasi Perkantoran (AP)

Kepala Sekolah :

(27)

c. Jurusan : PAI d. No. SK Pengangkatan : 01/2010

e. Tanggal : 01 Juli 2010

f. No. Telp/HP : 085861147336

II.1.6 Stuktur Organisasi SKM Plus An-Naba

Struktur Organisasi SMK Plus An-NAba dapat dilihat pada gambar 2.1.

Ketua Yayasan An-Naba At-Taqodum

Kepala Sekolah Komite Sekolah

Kepala Tata Usaha

WK. Kesiswaan WK. Sarana WK. Humas WK. Kurikulum

Wali Kelas Bimbingan Konseling

Siswa

Guru Mata Pelajaran

(28)

II.1.7 Tugas Pokok dan Fungsi

Setiap posisi jabatan di SMK Plus An-Naba memiliki tugas poko dan fungsi masing-masing, berikut uraian tugas pokok dan fungsinya :

II.1.7.1 Tugas Kepala Sekolah

Kepala sekolah adalah penanggung jawab pelaksanaan pendidikan di sekolah yang berfungsi sebagai Edukator, Manager, Administrator dan Supervisor. Tugas kepala sekolah diantaranya sebagai berikut :

1. Memimpin, mengarahkan dan merencanakan serta mengawasi seluruh proses kegiatan yang berlangsung di sekolah mencakup : Kurikulum dan akademik, kesiswaan dan ekstrakulikuler, hubungan masyaraka, sarana prasarana, administrasi dan tata usaha

2. Menetapkan peraturan dan prosedur administrasi sekolah yang berlaku sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Meningkatkan koordinasi dan konsultasi kedinasan dengan yayasan dan instansi Dinas Pendidikan serta instansi lainnya.

4. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program sekolah 5. Menetapkan dan membina gugus kerja (team) pelaksana program sekolah 6. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

dan hasil evaluasi KBM seta membuat alternative solusi, tindakan , koreksi dan perbaikan terhadap materi pembelajaran, rencana pembelajaran dan evaluasi.

7. Mengendalikan anggaran belanja dan pendapatan sekolah. 8. Memberi reward dan punishment.

(29)

II.1.7.2 Tugas Wakil Kepala Bidang Kesiswaan

Wakil Kepala kesiswaan ditangani oleh guru bidang studi yang dinilai menguasai manajemen operasional/ teknis Pembinaan Kesiswaan yang tugasnya mencakup :

1. Bertanggung jawab atas koordinasi dan pengawasan tugas pekerjaan bidang kesiswaan yang meliputi : Pembinaan dan pelaksanaan kegiatan OSIS, pembinaan dan pengembangan minat dan potensi siswa diluar KBM, pembinaan disiplin dan 6K (Keamanan, Ketertiban, Kebersiahan, Keindahan, Kekeluargaan dan Keasrian).

2. Mengatur program dan pelaksanaan Bimbingan Konseling.

3. Mengkoordinasikan rencana kebutuhan penunjang kegiatan OSIS dan kegiatan ekstra kulikuler.

4. Mengatur dan membina program kesiswaan, meliputi reward dan punishment, lomba-lomba dan lain-lain.

5. Mengatur dan membina program kegiatan ekstra kulikuler meliputi : Paskibra, Basket, Futsal, Jurnalistik, Kewiraan dan lain-lain.

6. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa berprestasi.

7. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan dewan sekolah dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas pekerjaan bidang kesiswaan.

8. Menyusun laporan pertanggungjawaban dan rekomendasi program tahun berikutnya.

II.1.7.3 Tugas Wakil Kepala Bidang Sarana

Wakil Kepala Bidang sarana ditangani oleh guru bidang studi yang dinilai menguasai manajemen operasional/ teknis pembinaan sarana yang tugasnya mencakup :

1. Merencanakan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar.

(30)

a. Mengelola perawatan, perbaikan dan pengisian serta mengatur pembukuan sarana.

b. Menginventalisir sarana prasarana.

4. Menyusun laporan pertanggungjawaban dan rekomendasi program tahun berikutnya.

II.1.7.4 Tugas Wakil Kepala Bidang Hubungan Masyarakat

Wakil Kepala bidang humas ditangani oleh guru bidang studi yang dinilai menguasai manajemen operasional. Teknis kehumasan mencakup :

1. Bertanggung jawab atas koordinasi dan pengawasan tugas-tugas pekerjaan bidang kehumasan dengan lingkungan pekerjaan antara lain :

a. Membina hubungan dengan masyarakat dan stackeholders lainnya. b. Melakukam hubungan kerjasama dengan stachilds SMA Sekitarnya. 2. Bertanggung jawab atas koordinasi dengan semua unit organisasi

dilingkungan sekolah serta pihak-pihak lainnya dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas pekerjaan bidang kehumasan dan kerjasama yang menjadi tanggung jawab.

3. Bertanggung jawab atas pengolahan, informasi dan kerjasama sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

4. Melakukan inovasi, kejadian atas hasil implementasi kerjasama dan hubungan masyarakat, serta kegiatan menyangkut informasi dikaitkan dengan rencana dan sasaran yang telah ditetapkan, serta membuat usulan rencana koreksi yang diperlukan.

5. Bertanggung jawab atas tercapainya efektifitas dan efesiensi sistem informasi, hubungan masyarakat dan kerjasama di sekolah.

6. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan dewan sekolah dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas pekerjaan bidang informan.

(31)

II.1.7.5 Tugas Wakil Kepala Kurikulum

Wakil kepala bidang kurikulum ditangani oleh guru bidang studi yang meguasai manajemen operasional/ teknis edukatif. Tugas wakil kepala kurikulum meliputi :

1. Mengurus kegiatan proses belajar mengajar baik intra kulikuler maupun ekstra kulikuler.

2. Meningkatkan profesionalitas guru baik melalui supervise, pelatihan dan lainnya.

3. Membantu tugas-tugas kepala sekolah dibidang kurikulum dan mewakili kepala sekolah apabila berhalangan.

4. Mengatur pelaksanaan kegiatan belajar mengajar mulai dari perencanaa, pelaksanaan hingga evaluasi pembelajaran. Diantaranya : Menyusun dan menjabarkan kurikulum, menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran, mengatur penyusunan program pengajaran (program tahunan, program semester, satuan pelajaran, dan rencana pelaksanaan pembelajaran), mengatur pelaksanaan program penilaian (evaluasi pembelajaran baik ulangan harian, Ujian Tengah Semester, Ujian Sekolah, Pemantapan dan

Try Out)

5. Merumuskan kriteria kenaikan kelas, pelulusan dan laporan kemajuan belajar siswa, serta sistem informasi perkembangan hasil belajar, raport dan ijazah.

6. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan (pelajaran tambahan).

7. Mengatur pemanfaatan berbagai media, lingkungan sebagai sumber belajar.

8. Mengatur pembentukan Kelompok Kerja Guru (KKG). 9. Melakukan surpervisi administrasi dan akademis.

(32)

II.1.7.6 Wali Kelas

Berikut adalah tugas pokok wali kelas :

1. Membuat dan mengisi semua administrasi kewali kelasan secara lengkap dan setiap saat, administrasi tersebut antara lain : Rekapitulasi siswa , daftar pengurus kelas, daftar lokasi/ tempat tinggal siswa, identitas siswa, daftar piket siswa, kelompok belajar, data kerajinan siswa (kehadiran), daftar siswa yang menderita kelainan, daftar pembayaran SPP, daftar inventaris kelas, denah tempat duduk siswa, struktur organisasi kelas, kelender pendidikan, jadwal pelajaran serta kode guru, tata tertib siswa.

2. Mengetahui tugas pokoknya, yaitu : Mewakili orang tua dan kepala sekolah dalam lingkungan kelasnya membina kepribadian dan budi pekerti, membantu mengembangkan kecerdasan, membantu pengembangan keterampilan.

3. Mengetahui jumlah anak didik. 4. Mengetahui nama anak didik.

5. Mengetahui identitas anak didik, antara lain dengan cara memanggil seorang demi seorang anak didiknya untuk menyesuaikan isi kartu pribadi dengan keadaan yang sebenarnya.

6. Mengetahui masalah-masalah anak didik (masalah : pelajaran, ekonomi, sosial dan lain-lain).

7. Mengadakan penilaian, kelakuan dan kerajinan.

8. Mengambil tindakan-tindakan untuk mengatasi masalah. 9. Memperhatikan buku raport, kenaikan kelas dan ujian akhir. 10.Memperhatikan kesahatan dan kesejahteraan.

II.1.7.7 Tugas dan Kewajiban Guru

Berikut adalah tugas dan kewajiban guru :

1. Mempersiapkan mental dan fisik termasuk alat dan bahan pelajaran bagi kelancaran tugasnya sebagai pendidik.

(33)

3. Mengisi dan menandatangani daftar hadir termasuk agenda kelas yang telah disediakan pada setiap jam pelajaran.

4. Melaksanakan tugas mengajar sesuai dengan jadwal yang telah disepakati, dengan ketentuan sebagai berikut : Melapor pada pimpinan sekolah/ guru piket jika terlambat datang, mengirim pemberitahuan tertulis kepada sekolah (pimpinan sekolah) dengan melampirkan tugas untuk siswa, jika berhalangan hadir, mengirim surat keterangan dokter jika sakit lebih dari tiga hari.

5. Melaksanakan tugas sebagai Pembina upacara bendera yang telah di jadwalkan.

6. Membuat laporan penilaian siswa II.1.7.8 Tugas Bimbingan dan Konseling

Berikut adalah tugas-tugas bimbingan dan konseling :

1. Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling.

2. Koordinasi dengan wakil kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar.

3. Member layanan bimbingan kepada siswa agar lebih barprestasi dalam kegiatan belajar.

4. Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan.

5. Mengadakan penelitian pelaksanaan bimbingan dan konseling. 6. Mengadakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar.

7. Menyusun dan melaksanakan program tidak lanjut bimbingan konseling. 8. Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling.

II.1.7.9 Tugas Tata Usaha

Berikut adalah tugas-tugas tata usaha :

1. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan ketata usahaan sekolah. 2. Mengkoordinir mekanisme kerja antar urusan sehingga berjalan dengan

(34)

3. Mengadakan/ memelihara hubungan komunikasi yang menyangkut tugas-tugas pekerjaan yang berkaitan dengan kepala sekolah, guru-guru dan karyawan sekolah.

4. Melaksanakan tugas kerja sehubungan dengan urusan luar sekolah yang bersifat administrative atas dasar perintahan/ izin kepala sekolah.

5. Membuat laporan pertanggungjawaban secara berkala kepada kepala sekolah.

6. Mengurus dan menangani yang menyangkut administrasi siswa antara lain berupa : Buku induk siswa, buku klaper, mengumpulkan buku leger/ tahun lalu, buku daftar kelas/ tahun lalu, laporan bulanan, arsip mutasi siswa, dokumentasi luluasan, arsip surat keterangan, arsip legalisasi ijazah, berkas pendoman/ persuratan, mengumpulkan buku absensi

7. Mengurus dan menangani tugas pekerjaan yang menyangkut administrasi pengadaan dalam arsip antara lain : Buku surat keluar dan masuk, buku ekspedisi, arsip surat keluar/ masuk, dan pengarsipan blanko surat izin dan peringatan/ perjanjian

(35)

II.1.8 Logo SMK Plus An-Naba

Logo SMK Plus An-Naba dapat dilihat pada gambar II.2.

Gambar II.1 Logo SMK Plus An-Naba

II.2 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat menajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.

Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem.

II.3 Pengertian Internet

(36)

memperoleh informasi. Dengan begitu maraknya informasi dan kegiatan di Internet, menjadikan Internet seakan-akan sebagai dunia tersendiri yang tanpa batas. Dunia didalam Internet disebut juga dengan dunia maya (cyberspace). internet (dengan huruf “i” bukan kapital) sebenarnya adalah suatu sistem global jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar internet protokol (TCP/IP). Rangkaian internet yang terbesar disebut Internet (dengan huruf “i” kapital). Jadi internet adalah sebuah sistem dan Internet merupakan nama dari salah satu sistem terbesarnya.

Informasi dalam Internet umumnya disebarkan melalui suatu halaman website yang dibuat dengan format bahasa pemrograman HTML (Hypertext Markup

Languange). Untuk dapat menampilkan halaman website diperlukan suatu perangkat

lunak aplikasi yang disebut dengan browser. Mozilla Firefox, Opera, Google Chrome, Safari dan Internet Explorer merupakan contoh dari browser. Halaman utama suatu website disebut dengan homepage. Dari halaman utama user dapat membuka berbagai macam informasi melalui tombol yang disebut dengan link. Link dapat menghubungkan user dengan halaman atau website lainnya, sehingga informasi yang dapat user peroleh menjadi kaya. Layanan berupa situs yang digunakan dalam memudahkan pencarian informasi disebut dengan Web Search Engine. Contoh dari

web search engine adalah Google, Yahoo, dan Bing. Dengan web search engine user

cukup menuliskan kata kunci dari informasi yang akan user cari, dan dalam hitungan detik informasi tersebut dapat ditemukan.

Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh layanan Internet telah mengubah cara pandang dan hidup manusia. Berbagai bidang kehidupan bisa dilakukan secara elektronik. Kini orang dengan mudah dapat membeli barang-barang yang diinginkan hanya dengan membuka komputer dimanapun dia berada dan melakukan transaksi secara online. Dari hal tersebut munculah istilah E-commerce (electronic commerce) yang dapat berarti perdagangan lewat dunia maya. Ada pula E-government

(electronic government) yang berarti interaksi digital antara pemerintahan dan

(37)

masyarakat, tentunya hal ini akan meningkatkan kepercayaan dan dukungan masyarakat terhadap pemerintah. Selain itu proses birokrasi yang rumit dapat dihapuskan sehingga lebih memudahkan pelayanan pemerintah bagi masyarakat. Terdapat pula istilah-istilah “E” yang lain dalam berbagai sektor kehidupan, seperti

E-Bussiness dan lain sebagainya.

Dalam dunia pendidikan yang memanfaatkan teknologi computer dinamakan E-Learning.

II.4 E-Learning

E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang

memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning

memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran di kelas. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi E-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola E-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.

Ada beberapa pengertian berkaitan dengan E-Learning sebagai berikut : 1. Pembelajaran jarak jauh

E-Learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus

secara fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa berada di Semarang, sementara “instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real-time ataupun secara off-line atau archieved.

(38)

sebuah pusat penyedia materi di kampus/universitas, atau perusahaan penyedia content tertentu. Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat dari mana ia mengakses pelajaran.

2. Pembelajaran dengan perangkat komputer

E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada

umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive dan koneksi Internet ataupun Intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun Internet, pembelajar dapat berpartisipasi dalam E-Learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.

3. Pembelajaran formal vs. informal

E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal.

E-Learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus,

mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola E-Learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan konsultan) yang memang bergerak di bidang penyediaan jasa E-Learning untuk umum. E-Learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).

4. Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing

(39)

1. Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang disampaikan

2. Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain

materi dari SME menjadi materi E-Learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari

3. Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan

gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari

4. Ahli bidang Learning Management System (LMS). Mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antar siswa dengan siswa lainnya.

II.4.1 Tipe E-Learning

E-Learning dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan waktunya yaitu

Synchronous dan Asynchronous [2].

II.4.1.1 Synchronous

Synchronous adalah tipe E-Learning dimana guru dan murid berada pada waktu

yang sama dalam suatu proses pembelajaran, sehingga interaksi langsung antara guru dengan murid sangat dimungkinkan. Synchronous mirip dengan pembelajaran di kelas seperti biasa, hanya saja bersifat online [3].

Berikut keuntungan dan kerugian E-Learning Synchronous :

1. Dapat memberikan komunikasi dua arah antara guru dan siswa yang sangat penting untuk pelatihan dan evaluasi.

2. Dapat menyesuaikan waktu dan menghemat biaya atas pembelajaran karena waktu dapat disesuaikan dengan baik. Tetapi, komunikasi yang dilakukan dalam pembelajaran di kelas berbeda dengan E-Learning karena tidak dapat melihat ekspresi wajah, gerakan, dan perilaku scara langsung.

(40)

II.4.1.2 Asynchronous

Asynchronous adalah tipe E-Learning dimana guru dan murid berada pada

waktu yang berbeda dalam suatu proses pembelajaran, sehingga siswa dapat mengakses materi dan melakukan kegiatan pembelajaran setiap saat. Asynchronous

memang tidak memungkinkan interaksi langsung antara murid dengan guru seperti

Synchronous namun interaksi tersebut masih dapat memungkinkan dengan cara tidak

langsung, seperti melalui email ataupun forum diskusi [3].

Berikut keuntungan dan kerugian E-Learning Asynchronous :

1. Keuntungan utama dari asynchronous E-Learning adalah materi yang disampaikan dapat membuat siswa memahami dan nyaman. Dengan menyesuaikan dengan kecepatan siswa, penyampaian materi disampaikan dengan benar, dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.

2. Asynchronous E-Learning tidak memerlukan guru yang harus langsung bertatap

langsung dalam proses belajar. Namun, pembelajaran dapat menjadi lebih efektif dengan penggunaan waktu dapat dimaksimalkan dan memberikan materi pembelajaran yang lebih menarik serta memberikan informasi yang lebih mendalam.

3. Materi harus cukup luas dan menarik yang membuat siswa memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk pembelajaran. Dalam asynchronous

E-Learning, penulisan harus dipertimbangkan akan pertanyaan yang mungkin

timbul dari siswa. Dan menyiapkan jawaban yang memungkinkan menjadi pertanyaan [4].

II.4.2 Manfaat E-Learning

Kemajuan penggunaan E-Learning dimotivasi oleh kelebihan dan keuntungannya. Berikut kelebihan yang ditawarkan E-Learning.

a. Biaya

(41)

pelatih. Perusahaan tidak perlu menyediakan makan siang, kopi, maupun peralatan kelas, seperti papan tulis, proyektor dan alat tulis.

b. Fleksibilitas Waktu

E-Learning membuat karyawan atau pelajar dapat menyesuaikan waktu

belajar. Mereka dapat menyisipkan waktu belajar setelah makan siang, setelah kantor selesai dan menunggu jemputan, atau ketika sedang menunggu laporan rekan dan tidak ada pekerjaan mendesak. Karyawan dan pelajar muda mengakses

E-Learning ketika waktu sudah tidak memungkinkan atau ada hal lain yang lebih

mendesak, mereka dapat meninggalkan pelajaran di E-Learning saat itu juga. Banyak program pelajaran E-Learning memilki fasilitas bookmark. Fasilitas tersebut membuat karyawan atau pelajar yang kembali mengakses E-Learning

secara otomatis dibawa ke halaman terakhir pelajaran sebelumnya. Oleh karena itu, karyawan atau pelajar dengan cepat dan nyaman melanjutkan pelajaran.

c. Fleksibilitas Tempat

Adanya E-Learning membuat karyawan sanantiasa dapat mengakses pelatihan E-Learning di kantor, bahkan meja kerja. Selama komputer terhubung dengan komputer yang menjadi server E-Learning, mereka dapat mengaksesnya dengan mudah. Terlebih lagi bila server E-Learning terhubung dengan internet, maka karyawan dapat mengakses pelajaran dirumah. Di sekolah-sekolah, para pelajar tidak perlu pergi jauh ke ruang kelas lain (misalnya tempat bimbingan belajar). Mereka hanya perlu ke laboratorium komputer sekolah, di mana E-Learning

tersebut diinstal, untuk mengikuti tambahan pelajaran. d. Fleksibilitas Kecepatan Pembelajaran

E-Learning dapat disesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing

(42)

dengan pelatihan di kelas karena semua pelajar mulai dan berhenti di waktu yang sama.

e. Efektivitas Pengajaran

E-Learning yang di desain dengan instructional design mutakhir membuat

karyawan atau pelajar lebih mengerti isi pelajaran. Penyampaian pelajaran

E-Learning dapat berupa simulasi dan kasus-kasus, menggunakan bentuk permainan

dan menerapkan teknologi animasi canggih. Bentuk-bentuk pembelajaran tersebut dapat membantu proses pembelajaran dan mempertahankan minat belajar.

f. Kecepatan Distribusi

E-Learning dapat cepat menjangkau karyawan yang berada diluar wilayah pusat. Tim desain pelatihan hanya perlu mempersiapkan bahan pelatihan secepatnya dan menginstal hasilnya diserver pusat E-Learning. Jadi, semua komputer yang terhubung ke server dapat langsung mengakses. Apabila terdapat cabang yang tidak memilki sambungan network ke server, pelajaran hanya perlu disimpan di compact disc (CD) dan dikirim melalui pos.

g. Otomatisasi Proses Administrasi

Learning Management System (LMS) dapat menyimpan dan membuat laporan

tentang kegiatan belajar seorang siswa, mulai dari pelajaran yang telah diambil, tanggal akses, berapa persen pelajaran yang diselesaikan, berapa lama pelajaran yang diikuti, sampai berapa hasil tes akhir yang diambil. Sehingga guru dapat setiap saat mencetak sendiri laporan dengan otomatis untuk memonitor kemajuan belajar siswanya [5].

II.5 Konsep dasar Data dan Informasi

Tahap ini akan menguraikan pengertian mengenai konsep dasar data, informasi, dan sistem informasi.

II.5.1 Pengertian Data

(43)

II.5.2 Pengertian Informasi

Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang telah diperoleh menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang. Informasi mempunyai ciri benar atau salah, baru, tambahan, dan korektif. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.

II.5.2.1 Kualitas Informasi

Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal sebagai berikut :

a. Relevan

Seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang.

b. Akurat

Suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan, seluruh pesan telah benar atau sesuai, serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau hanya sistem yang diinginkan oleh user.

c. Tepat waktu

Berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.

d. Ekonomis

Informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal.

e. Efisien

Informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana, namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam, atau bahkan menggetarkan setiap orang atau benda apapun yang menerimanya.

f. Dapat dipercaya

(44)

II.5.3 Basis Data

Basis data atau Database adalah kumpulan informasi didalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Ada juga yang mengatakan bahwa basis data adalah sebagai kumpulan data rekaman, hasil proses pemasukan data dimana basis data harus disimpan dalam sistem basis data yang terintegrasi yang bisa dilakukan secara terpusat atau terdistribusi.

Basis data atau database dapat didefinisikan dalam beberapa sudut pandang seperti : 1. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media

penyimpanan elektronik

2. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan kemudian diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

3. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

Pengertian Basis Data menurut Fathansyah adalah Sekumpulan data persistence yang saling terkait, menggambarkan suatu organisasi (Enterprise).

Basis data digunakan karena memiliki keuntungan sebagai berikut: 1. Mengurangi redundansi.

2. Data dapat di-share antar aplikasi. 3. Dapat dilakukan standardisasi data. 4. Batasan security dapat diterapkan.

5. Mengelola integritas data (akurasinya terjamin).

6. Independensi data (objektif DBS), basis data dapat berkembang tanpa mempengaruhi aplikasi yang telah ada. [7]

II.5.4 DBMS

(45)

untuk menyimpan, mengelola dan menampilkan data. Suatu sistem aplikasi disebut DBMS jika memenuhi syarat minimal sebagai berikut :

1. Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data. 2. Mampu menangani integritas data.

3. Mampu menangani backup Data.

Hampir sebagian besar perusahaan memanfaatkan DBMS dalam mengelola data yang mereka miliki, ini disebabkan karena pentingnya data bagi suatu organisasi. Pengelolaan DBMS biasanya dikelola oleh tenaga ahli yang paham menangani DBMS yang disebut DBA atau (Database Administrator) .

Berikut ini adalah macam DBMS versi komersial yang paling banyak digunakan didunia saat ini, yaitu :

1. Oracle

Oracle adalah basis data relasional yang terdiri dari kumpulan data dalam suatu sistem manajemen basis data RDBMS.

2. Microsoft SQL Server

Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase.

3. Microsoft Access

Microsoft Access (atau Microsoft Office Access) adalah sebuah program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office, selain tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft PowerPoint.

(46)

1. MySql

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread,

multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. 2. Postgre SQL

PostgreSQL adalah sebuah sistem basis data yang disebarluaskan secara bebas menurut Perjanjian lisensi BSD. Piranti lunak ini merupakan salah satu basis data yang paling banyak digunakan saat ini, selain MySQL dan Oracle.

3. Firebird

Firebird (juga disebut FirebirdSQL) adalah sistem manajemen basisdata relasional yang menawarkan fitur-fitur yang terdapat dalam standar ANSI SQL-99 dan SQL-2003. RDBMS ini berjalan baik di Linux, Windows, maupun pada sejumlah platform Unix.

4. SQLite

SQLite merupakan sebuah sistem manajemen basisdata relasional yang bersifat ACID-compliant dan memiliki ukuran pustaka kode yang relatif kecil, ditulis dalam bahasa C. SQLite merupakan proyek yang bersifat public domain yang dikerjakan oleh D. Richard Hipp.

Hampir semua DBMS mengadopsi SQL sebagai bahasa untuk mengelola data pada DBMS.

II.5.5 SQL

SQL (Struktur Query Language) adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola pada DBMS. Secara umum, SQL terdiri dari dua bahasa, yaitu Data Definition

Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). Implementasi DDL dan

(47)

II.5.6 Data Flow Diagram (DFD)

Dalam merancang suatu sistem, sistem analis memerlukan beberapa alat bantu, salah satunya adalah Data Flow Diagram (DFD). Data Flow Diagram merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang computer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. Tingkatan-tingkatan pada DFD adalah sebagai berikut:

a. Diagram konteks: Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem.

b. Diagram level Zero: Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks. Merupakan diagram yang menggambarkan proses dari data flow diagram.

c. Diagram level: Diagram ini merupakan diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram level di atasnya.

II.5.7 Kamus Data

Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses. Kamus data sering disebut juga dengan sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.

II.5.8 Flow Map

Flowmap adalah campuran peta dan flowchart, yang menggambarkan

langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowmap memperlihatkan urutan proses dalam sistem dengan menunjukkan alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan data.

II.5.9 Kardinalitas

(48)

Mahasiswa dapat berelasi dengan satu tupel, banyak tupel atau bahkan tidak satupun tupel dari entitas kuliah. Kardinalitas Relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Terdapat 3 macam kardinalitas relasi, yaitu :

1. One to One

Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

Gambar II.2 One to One

2. One to Many atau Many to One

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu. Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

(49)

3. Many to Many

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama, maupun dilihat dari sisi yang kedua.

Gambar II. 4 Many to Many

II.6 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak untuk pendukung pembangunan E-Learning di SMK Plus AN-Naba Sukabumi adalah PHP, MySQL, CSS.

II.6.1 PHP

PHP berawal dari skrip Perl/CGI yang dibuat oleh seorang pengembang perangkat lunak bernama Rasmus Lerdorf untuk menghitung jumlah pengunjung

homepage-nya. Karena banyaknya pengunjung yang meminta skrip tersebut, Lerdorf

akhirnya membagi-bagikan skrip buatannya yang diberi nama Personal Home Page

(PHP). Banyaknya permintaan membuat Lerdorf terus mengembangkan skripnya. Beberapa orang akhirnya bergabung membentuk tim untuk mengembangkan PHP. Sejak itu PHP berkembang pesat dengan banyak fungsi baru yang ditambahkan. Kepanjangan dari PHP kini berubah menjadi PHP Hypertext Preprocessor. Ada tiga macam penggunaan PHP yaitu:

1. Pembuatan aplikasi berbasis desktop. Pada penggunaan PHP jenis ini, dibutuhkan ekstensi tambahan PHP-GTK.

2. Server-side scripting. Ini merupakan jenis penggunaan yang paling banyak

(50)

parser, aplikasi web server yang terkoneksi dengan instalasi PhP, dan aplikasi web browser.

3. Command line scripting. Pada penggunaan PHP jenis ini hanya dibutuhkan PHP

parser.

PHP sendiri mempunyai kelebihan, karna kelebihan itulah bnayak pengguna yang menggunakan PHP ini, adapun kelebihan itu adalah:

1. Possibility

PHP dapat menyediakan lebih dari satu solusi untuk suatu masalah.

2. Power

PHP memiliki banyak kemampuan, mulai dari kemampuan untuk terhubung dengan basis data, membuat halaman web dinamis, membuat dan memanipulasi berkas gambar, Flash dan PDF, berkomunikasi dengan bermacam protokol

seperti IMAP dan POP3, dan masih banyak lagi.

3. Price

PHP selalu dirilis kepada publik tanpa ada batasan untuk penggunaan, modifikasi, atau redistribusi.

4. Practicality

PHP dibuat dengan menitikberatkan pada kepraktisan. Hasilnya, PHP adalah bahasa pemrograman minimalis, dilihat dari segi kebutuhan pengguna dan kebutuhan sintaks.

II.6.2 MYSQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License

(GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

(51)

sebuah perangkat lunak yang sangat teroptimasi, walaupun dari sisi fitur memiliki kekurangan dibandingkan solusi basis data kelas enterprise lain. Akan tetapi MySQL menarik minat banyak pengguna. Saat ini, tercatat lebih dari lima juta basis data MySQL yang terpasang dan aktif di seluruh dunia. Beberapa perusahaan dan instansi penting dunia seperti Yahoo!, Google dan NASA menggunakan MySQL untuk mengolah basis data mereka.

MySQL mempunyai kelebihan yang dapat membuat menarik penggunanya , adapun kelebihannya adalah :

1. Performa

Sejak rilis pertama, pengembang MySQL fokus kepada performa. Hal ini masih tetap dipertahankan hingga sekarang dengan terus meningkatkan fiturnya.

2. Lisensi

MySQL menawarkan berbagai pilihan lisensi kepada penggunanya. Lisensi open source yang ditawarkan yaitu lisensi GNU General Public License dan

Free/Libre and Open Source Software (FLOSS) License Exception. Selain itu

ditawarkan juga lisensi komersil berbayar yang memiliki fasilitas dukungan teknis.

3. Fleksibilitas

Saat ini MySQL telah dioptimasi untuk dua belas platform seperti HPUX, Linux, Mac OS X, Novell Netware, OpenBSD, Solaris, Microsoft Windows , dan lain lain. MySQL juga menyediakan source code yang dapat diunduh secara gratis, sehingga pengguna dapat mengkompilasi sendiri sesuai platform yang digunakan. Selain itu, MySQL juga dapat dikustomisasi sesuai keinginan penggunanya, misalnya mengganti bahasa yang digunakan pada antarmukanya. Berikut adalah operasi create, read, update dan delete dalam MySQL:

a. Create

(52)

b. Read

SELECT * FROM table_name;

c. Update

UPDATE table_name SET column_name = value [, column_name = value ...] [WHERE condition]

d. Delete

DELETE FROM table_name [WHERE condition]; II.6.3 CSS

Cascading Style Sheet (CSS) merupakan aturan untuk mengendalikan beberapa

komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS bukan merupakan bahasa pemograman.

Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images,

dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (file).

Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.

(53)

39

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan menjelaskan analisis dan perancangan dari sistem

e-learning di SMK Plus An-Naba Sukabumi.

III.1 Analisis Sistem

Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan [8]. Analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosa persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem [9].

Analisis sistem dilakukan untuk mendapatkan model, spesifikasi perangkat lunak, spesifikasi perangkat keras dan pengguna yang dibutuhkan. Pada bagian ini juga dilakukan analisis sistem yang telah berjalan, dimana hasilnya digunakan untuk mengindentifikasi masalah dan mengevaluasi permasalahan, diantaranya kelemahan dan kebutuhan apa saja yang terdapat dalam sistem yang sudah ada di lingkungan SMK Plus An-Naba Kota Sukabumi. Hasil proses analisis nantinya akan dijadikan dasar dalam merancang e-learning yang akan dibangun.

III.1.1 Analisis Masalah

(54)

bisa dipergunakan adalah sistem pembelajaran elektronik atau e-learning berbasis web, dimana sistem ini bisa diakses dimana dan kapan saja selama pengguna terkoneksi dengan jaringan internet.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka masalah yang timbul adalah : 1. Keterbatasan waktu pembelajaran sehingga materi tidak seluruhnya

tersampaikan.

2. Dalam pengukuran pemahaman siswa setelah guru menjelaskan materi pelajaran, guru masih kesulitan karena jika dilakukan latihan memerlukan waktu untuk mendapatkan hasil latihan tersebut.

3. Dalam pemberian tugas, guru terbatas untuk mengontrol siswanya agar dapat mengerjakan tugas dengan tepat waktu.

4. Kurangnya sarana komunikasi antar siswa dan siswa dengan guru, sehingga siswa sangat mengandalkan pertemuan langsung untuk berdiskusi dan bertanya.

5. Kurangnya penyediaan referensi pendukung seperti modul ringkasan dari guru yang sesuai dengan mata pelajaran dan kurikulum.

III.1.2 Analisis Sistem yang Telah Berjalan

Kegiatan belajar mengajar di SMK Plus An-Naba Sukabumi yang saat ini berlangsung tidak jauh berbeda dengan sekolah SMK pada umumnya, yakni semua proses belajar mengajar dilakukan langsung dengan pertemuan didalam kelas termasuk didalamnya pemberian materi dari guru, tanya jawab, dan evalusi.

Pembelajaran yang berlangsung selama ini memiliki kelebihan dan kekurangan, diantara kekurangannya yang menjadi kendala dengan metode pembelajaran konvensional adalah masih rendahnya motivasi siswa dalam melakukan belajar secara mandiri.

(55)

mengakibatkan siswa ketinggalan materi pelajaran, maka siswa sangat perlu difasilitasi untuk disediakan referensi untuk mendukung siswa belajar secara mandiri.

Setiap siswa dalam proses belajarnya tentu membutuhkan komunikasi dengan pengajaranya dalam hal ini gurunya, namun jika hanya mengandalkan pertemuan dikelas saja komunikasi tersebut jadi terbatas, selain itu dari sisi siswa yang terkadang mersa malu atau takut apabila ingin bertanya secara langsung kepada guru, maka sekolah ingin memfasilitasi dengan media komunikasi yang lebih komunikatif antar guru dan siswa. Oleh karena itu proses pembelajaran yang sedang berlangsung perlu adanya tambahan inovasi cara pembelajaran yang lebih efisien dan modern dengan inovasi pemanfaatan kemajuan teknologi informasi. III.1.2.1Prosedur Pembelajaran di Sekolah

Prosedur pembelajaran yang sedang berjalan di sekolah ini bertujuan untuk mengetahui secara detail prosedur proses belajar mengajar di SMK Plus An-Naba Sukabumi.

Prosedur Penyampaian Materi Pelajaran

Pada prosedur ini kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Guru membuat ringkasan materi dan soal latihan yang akan disampaikan kepada siswa

2. Kemudian guru menyampaikan ringkasan materi yang telah dibuat kepada siswa

3. Siswa memperhatikan dan melakukan pencatatan ringkasan dari materi pelajaran yang diberikan oleh guru

4. Setelah menyampaikan materi dan siswa sudah mengerti, guru memberikan soal latihan kepada siswa

5. Siswa mengerjakan soal latihan dari guru

6. Guru memberikan nilai pada jawaban dari soal latihan yang dikerjakan siswa.

(56)

Prosedur Pembelajaran

Siswa Guru

A1 : Arsip materi siswa

A2 : Arsip nilai yang sudah diperiksa A3 : Arsip nilai dibuku nilai guru

Soal latihan

Materi pelajaran

Peringkasa n Materi

Soal latihan

Jawaban latihan

Memeriksa dan mencatat

nilai

Jawaban latihan sudah diperiksa

Ringkasan Materi pelajaran

Materi pelajaran

A1

Soal latihan

Jawaban latihan

Jawaban latihan sudah diperiksa

Dikerjakan

A2 Ringkasan Materi

pelajaran

Pencatatan Materi

A3 Buku Nilai

Gambar

Gambar II.1 Logo SMK Plus An-Naba
Gambar III.1 Flowmap Prosedur Pembelajaran
Gambar III.13 DFD Level 3 Proses 4.2 Pengolahan Data Materi
Gambar III.15 DFD Level 3 Proses 4.4 Pengolahan Data Latihan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara mekanisme Corporate Governance yaitu, Ukuran Dewan Komisaris, Dewan Komisaris Independen, Jumlah

Berdasarkan permasalahan ini maka diprioritaskanlah pemecahan masalah dengan melakukan pengarahan terhadap petugas kesehatan mengenai pentingnya peranan dan fungsi promotif ASI

Prinsip dasar menggunakan tool ini cukup sederhana: Anda hanya memilih geometri (tepi dan muka) dalam model Anda yang ingin Anda ubah ukurannya, selanjutnya aktifkan alat Skala..

Pengujian alat ini dilakukan menggunakan keypad sebagai pemilih jenis kopi, relay sebagai pengendali motor DC dan solenoid, keberhasilan alat ini bergantung pada

Kondisi tentang Kedisiplinan dan Tanggung jawab disekolah SMPN Satu Atap Merjosari Malang kurang adanya kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap apa yang telah

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan

Halaman pengguna (user interface) yang digunakan pada Android versi ini juga sangat berbeda dengan yang digunakan pada smartphone Android. Hal tersebut tentu saja

Justeru itu, pengkaji berasa terpangil untuk melakukan penyelidakan terhadap isu ini dan amat wajar bagi pengkaji untuk membuat kajian yang lebih