Informasi Dokumen
- Penulis:
- Nurul Fadhilah
- Pengajar:
- Untoro Nugroho, S.T, M.T
- Agung Budiwirawan, S.T, M.T
- Sekolah: Universitas Negeri Semarang
- Mata Pelajaran: Teknik Sipil
- Topik: Pengaruh Volume Kendaraan Terhadap Tingkat Kerusakan Jalan Pada Perkerasan Rigid Di Kota Semarang
- Tipe: skripsi
- Tahun: 2013
- Kota: Semarang
Ringkasan Dokumen
I. Latar Belakang
Latar belakang penelitian ini menjelaskan bahwa volume lalu lintas merupakan salah satu faktor utama penyebab kerusakan jalan. Dengan pertumbuhan jumlah kendaraan yang semakin meningkat, jalan dengan perkerasan rigid di Kota Semarang mengalami kerusakan dalam waktu yang relatif singkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh volume kendaraan terhadap tingkat kerusakan jalan, serta untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dan akademisi mengenai penyebab kerusakan jalan yang disebabkan oleh volume kendaraan yang tinggi.
II. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini terdiri dari dua poin utama, yaitu seberapa besar pengaruh volume kendaraan terhadap tingkat kerusakan jalan dan bagaimana hubungan antara volume kendaraan dengan tingkat kerusakan jalan pada perkerasan rigid. Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi fokus utama penelitian untuk mendapatkan data yang akurat dan relevan.
III. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh volume kendaraan terhadap tingkat kerusakan jalan serta untuk menganalisis hubungan antara volume kendaraan dengan tingkat kerusakan jalan pada perkerasan rigid. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi masyarakat dan referensi bagi mahasiswa teknik sipil dalam memahami kerusakan jalan.
IV. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat Kota Semarang mengenai penyebab kerusakan jalan yang diakibatkan oleh peningkatan volume kendaraan. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa dan peneliti dalam bidang teknik sipil, serta sebagai media ajar untuk meningkatkan pengetahuan tentang manajemen jalan.
V. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini mencakup lokasi penelitian yang dilakukan pada beberapa ruas jalan dengan perkerasan rigid di Kota Semarang, yaitu Jl. Semarang - Demak, Jl. Walisongo, dan Jl. Arteri Utara. Selain itu, penelitian ini juga dibatasi pada analisis data selama lima tahun terakhir untuk mendapatkan hasil yang relevan dan akurat.
VI. Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian ini terletak pada fokusnya yang menganalisis pengaruh volume kendaraan terhadap kerusakan jalan, yang belum banyak diteliti sebelumnya. Penelitian ini juga membandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang lebih banyak membahas aspek lain dari kerusakan jalan, sehingga memberikan kontribusi baru dalam kajian teknik sipil.
VII. Sistematika Skripsi
Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab. Bab I membahas pendahuluan yang mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, dan batasan masalah. Bab II menjelaskan tinjauan pustaka yang menjadi landasan teori. Bab III menguraikan metodologi penelitian, sedangkan Bab IV menyajikan analisis dan pembahasan data. Terakhir, Bab V menyimpulkan hasil penelitian dan memberikan saran.
VIII. Klasifikasi Jalan Raya
Klasifikasi jalan raya dibagi menjadi beberapa jenis, termasuk jalan arteri, kolektor, dan lokal. Jalan arteri berfungsi untuk melayani angkutan utama dengan kecepatan tinggi, sedangkan jalan kolektor berfungsi menghubungkan jalan arteri dengan jalan lokal. Klasifikasi ini penting untuk perencanaan dan pengelolaan jalan agar sesuai dengan fungsi dan volume lalu lintas yang ada.
2.1.1 Jalan Arteri
Jalan arteri adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan karakteristik perjalanan jarak jauh dan kecepatan tinggi. Jalan ini dibagi menjadi arteri primer dan sekunder, dengan desain yang mempertimbangkan kecepatan minimum dan jumlah akses yang dibatasi.
2.1.2 Jalan Kolektor
Jalan kolektor berfungsi untuk mengumpulkan dan mendistribusikan lalu lintas dari dan ke jalan arteri. Jalan ini memiliki kecepatan rata-rata sedang dan akses yang dibatasi untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas.
2.1.3 Jalan Lokal
Jalan lokal adalah jalan yang melayani angkutan setempat dengan perjalanan jarak dekat. Jalan ini memiliki kecepatan rendah dan akses yang tidak dibatasi, sehingga cocok untuk kawasan pemukiman.
IX. Perkerasan (Kaku) Jalan Raya
Perkerasan kaku adalah jenis perkerasan jalan yang menggunakan beton sebagai bahan utama. Perkerasan ini digunakan pada jalan dengan lalu lintas tinggi dan beban yang besar. Keunggulan perkerasan kaku dibandingkan perkerasan lentur adalah distribusi beban yang lebih baik ke subgrade, sehingga lebih tahan lama jika dirawat dengan baik.
2.2.1 Definisi Perkerasan Rigid Jalan Raya
Perkerasan rigid adalah jenis perkerasan jalan yang menggunakan beton sebagai bahan utama. Jenis perkerasan ini biasanya digunakan pada jalan dengan kondisi lalu lintas yang padat dan beban yang besar, seperti jalan tol dan jembatan.
2.2.2 Kriteria Perkerasan Rigid Jalan Raya
Kriteria perkerasan rigid meliputi kekakuan yang cukup untuk menahan beban, ketahanan terhadap air, dan kemampuan untuk mengalirkan air hujan dengan baik. Kekuatan beton menjadi dasar perhitungan tebal perkerasan.
X. Kerusakan Jalan
Kerusakan jalan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk karakteristik permukaan dan struktur. Jenis-jenis kerusakan jalan seperti retak, patahan, dan deformasi dapat mempengaruhi kenyamanan dan keselamatan berkendara. Penilaian kondisi permukaan jalan dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan kerusakan yang terjadi.
2.3.1 Penyebab Kerusakan Rigid Jalan Raya
Penyebab kerusakan pada jalan raya dengan perkerasan rigid meliputi faktor eksternal seperti beban lalu lintas yang berat, serta faktor internal seperti kualitas material dan metode konstruksi. Kerusakan dapat berupa retak, patahan, dan deformasi.
2.3.2 Jenis-Jenis Kerusakan Rigid Jalan
Jenis kerusakan pada jalan rigid dapat berupa retak setempat, patahan, deformasi, dan abrasi. Setiap jenis kerusakan memiliki karakteristik dan penyebab yang berbeda, yang perlu diidentifikasi untuk perbaikan yang tepat.
XI. Bagan Alur Penelitian
Bagan alur penelitian menggambarkan langkah-langkah yang diambil dalam penelitian ini, mulai dari pengumpulan data, analisis data, hingga penyusunan kesimpulan. Bagan ini membantu memvisualisasikan proses penelitian secara keseluruhan.
XII. Data Yang Diperlukan
Data yang diperlukan untuk penelitian ini meliputi data inventori jalan, data volume lalu lintas, dan data kerusakan jalan. Data ini akan digunakan untuk menganalisis hubungan antara volume kendaraan dan tingkat kerusakan jalan secara akurat.
XIII. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui survei lapangan, sedangkan data sekunder diambil dari instansi terkait seperti Dinas Bina Marga dan Dinas Perhubungan Kota Semarang.
XIV. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi untuk mengetahui hubungan antara volume kendaraan dan tingkat kerusakan jalan. Dengan menggunakan metode ini, diharapkan dapat diperoleh data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
XV. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan mengamati kondisi jalan dan mengukur volume lalu lintas di beberapa ruas jalan yang diteliti. Data yang dikumpulkan akan dianalisis untuk menentukan tingkat kerusakan jalan yang terjadi akibat volume kendaraan yang tinggi.
4.1.1 Deskripsi Daerah Penelitian
Daerah penelitian mencakup beberapa ruas jalan di Kota Semarang yang memiliki perkerasan rigid. Penelitian ini fokus pada jalan yang mengalami volume lalu lintas tinggi dan kerusakan signifikan.
4.1.2 Kondisi Volume Lalu Lintas
Kondisi volume lalu lintas di daerah penelitian dicatat untuk mengetahui jumlah kendaraan yang melintas pada setiap ruas jalan. Data ini penting untuk menganalisis pengaruh volume kendaraan terhadap kerusakan jalan.
XVI. Analisis Dan Pembahasan
Analisis dan pembahasan dilakukan untuk mengevaluasi data yang telah dikumpulkan. Data volume kendaraan dan tingkat kerusakan jalan dianalisis untuk menemukan pola dan hubungan yang signifikan antara keduanya.
4.2.1 Volume Lalu Lintas
Volume lalu lintas yang tinggi di beberapa ruas jalan menunjukkan adanya korelasi positif dengan tingkat kerusakan jalan. Penelitian ini menemukan bahwa kendaraan berat memberikan kontribusi lebih besar terhadap kerusakan dibandingkan kendaraan ringan.
4.2.2 Nilai Kerusakan Jalan (Nr)
Nilai kerusakan jalan dihitung berdasarkan jenis kerusakan yang terjadi dan prosentase luas jalan yang rusak. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai kerusakan berkorelasi dengan volume kendaraan yang melintas.
XVII. Saran
Saran yang diberikan dalam penelitian ini mencakup perlunya perawatan jalan yang lebih baik dan rutin untuk mengurangi tingkat kerusakan. Selain itu, pengaturan volume kendaraan di ruas jalan yang padat juga disarankan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.