ANALISIS GENOTIPIK
KETAHANAN KACANG TANAH
(Arachis hypogaea
L.)
TERHADAP PENYAKIT BERCAK DAUN HITAM
DISEBABKAN OLEH
Phaeoisariopsis personata
(Berk.
&
Curt.) v. Arx
o l e h
YUDWANTI WAHYU ENDRO KUSWO
92504-AGR
RINGKASAN
YUDIWANTI WAHYU ENDRO KUSUMO. Analisis Genotipik Ketahan-
an Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) terhadap Penyakit
Bercak Daun Hitam Disebabkan oleh Phaeoisariopsis persona-
ta (Berk. & Curt.)
v.
Am; dibimbing oleh SARSIDI SASTRO- SUMARJO sebagai ketua; SOETRISNO HADI, SYARIFUDDIN KARA-MA, AHMAD SURKATI ABIDIN, dan AHMAD ANSORL WZITTJIK sebagai
anggota
.
,Bercak daun merupakan salah satu penyakit utama yang
menjadi peBlbatas produksi kacang tanah. Di tingkat dunia,
penyakit ini dapat mengakibatkan kehilangan hasil dari 10%
hingga lebih dari 5 0 % , demikian pula halnya di Indonesia.
Pengendalian penyakit ini secara mudah murah dan aman
adalah melalui penggunaan genotipe tahan.
Fenomena korelasi negatif antara ketahanan dengan
daya hasil dilaporkan merupakan masalah utama dalam pemu-
liaan untuk ketahanan terhadap penyakit bercak daun pada
kacang tanah. Secara teoritis, korelasi negatif tersebut
dapat disebabkan oleh adanya kaitan gen, atau merupakan
konsekuensi fisfologis mekanismee ketahanan yang didominasi
oleh karakteristik stumata, yang secara genetik didasari
oleh fenomena pleiotropi. Penelitian ini mempelajari hu-
bungan antara karakter ketahanan visual, ketahanan struk-
untuk menelaah korelasi negatif tersebut dan untuk memper-
oleh kriteria seleksi potensial bagi perakitan genotipe
tahan bercak daun hitam yang berdaya hasil tinggi. Karak-
ter ketahanan visual mencakup skor gejala penyakit dan
persentase daun beluar kering; karakter ketahanan struktu-
ral mencakup lebar sel penjaga-, lebar pembukaan-, jumlah-
dan luas pembukaan stomata, serta tebal parenkim palisade;
karakter ketahanan biokimia mencakup produksi prazat
fitoaleksin (daidzein dan formononetin) dan warna daun
hijau tua; seUang karakter daya hasil mencakup bobot dan
jumlah polong total dan polong isi serta bobot biji.
Penelitian ini terdiri atas penelitian pendahuluan
dan penelitian inti. Penelitian pendahuluan dilakukan
untuk mengevaluasi awal ketahanan bahan kegenetikaan ter-
hadap penyakit bercak daun hitam dan untuk menetapkan be-
berapa metode y a y akan digunakan pada penelitian inti.
~enelitian inti mencakup evaluasi di lapangan dan evaluasi
di rumah plastik yang dilanjutkan dengan analisis di labo-
ratorium, serta evaluasi efek maternal pewarisan ketahanan
visual, Evaluasi di lapangan menggunakan 100 genotipe ka-
cang tanah dengan inokulasi alami
,
dilakukan untuk menen-tukan korelasi genetik ketahanan visual dengan daya hasil,
dan untuk mengelompokkan tingkat ketahanan bahan kegeneti-
gejala penyakit visual terdiri atas lima skala dengan gra-
dasi tingkat ketahanan sebagai berikut: skor-1: tahan,
skor-2: agak tahan, skor-3: sedang, skor-4: agak rentan,
skor-5: rentan. Evaluasi di rumah plastik terdiri atas
dua tahap, tahap pertama menggunakan 100 genotipe sedang
tahap ke dua menggunakan empat genotipe yang terdiri atas
dua genotipe tahan dan dua genotipe rentan, dilakukan
untuk menetapkan karakter ketahanan struktural dan bioki-
mia bahan kegenetikaan. ~ a d a kedua tahap evaluasi di
rumah plastik tersebut dilakukan inokulasi buatan. Evalu-
asi efek maternal pewarisan karakter ketahanan visual dan
daya hasil dilakukan di lapangan, menggunakan delapan
zuriat F1 beserta resiprokalnya dari hasil persilangan
antara dua genotipe tetua tahan, yaitu GH-532 dan GH-530,
dengan dua genotipe tetua rentan, yaitu lokal Malang dan
Gajah. Terhadap data karakter yang menyebar normal, di-
lakukan uj i-F untuk mengetahui keberartian tiap karakter
.
Komponen ragam
-
peragant diaanfaatkan untuk menentukandugaan korelasi genotopik dan fenotipik antar pasangan
karakter yang dikehendaki, dan untuk nenentukan dugaan
heritabilitas dalar arti luas. Uji-t pasangan nilai
tengah karakter ketahanan struktural dan biokiaia serta
daya hasil antar kelompk skor dilakukan untuk menelaah
latar belakang hubungan ketahanan visual dengan daya
hasil, dan untuk laenentukan kriteria seleksi potensial
melalui telaah hubungan antara karakter ketahanan struk-
tural atau ketahanan biokimia dengan karakter daya hasil.
4
Uji-t juga digunakan untuk mendeteksi terdapat atau ti-
daknya efek maternal pewarisan suatu karakter.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketahanan visual
terhadap penyakit bercak daun hitam, yang secara kuantita-
tif ditunjukkan oleh persentase daun belum kering, berko-
relasi negatif dan nyata dedgan jumlah polong total dan
jumlah polong isi per tanaman, baik untuk korelasi genoti-
pik maupun korelasi fenotipik. Terhadap karakter bobot
polong total, bobot polong isi, dan bobot bi ji, ketahanan
visual juga menunjukkan korelasi negatif meskipun tidak
nyata
.
Berdasarkan skor gejala visual penyakit bercak daun
hitam di lapangan, keseratus genotipe bahan kegenetikaan
terkelorpok sebagai berikut: 3 genotipe kelompok tahan
(skor-1 ), 8 gemtipe kelorapok agak tahan (skor-2), 56 ge- notipe kelompok sedang {&or-3), 29 genotipe kelompok agak
rentan (skor-4). dan 4 genotipe kelompok rentan (skor-5).
Stomata cenderung membuka lebih sempit dan cenderung
lebih kecil jmlahnya per mi2, luas daun pada kelompok ge-
notipe dengan tingkat ketahanan yang lebih tinggi hingga
tahan membuka sesempit stomata kelompok. agak tahan, akan
tetapi jumlahnya sebesar jumlah stomata genotipe kelompok
rentan, Jumlah polong total, jumlah polong
isi,
bobot polong isi, dan bobot biji nyata lebih rendah pada tingkatketahanan yang lebih tinggi hingga genotipe kelompok agak
tahan. Genotipe kelompok tahan justru menghasilkan polong
total dan polong isi sebanyak genotipe kelonpok rentan,
Tanpa menyertakan genotipe kelompok tahan, terlihat bahwa
stomata yang membuka sempit dan sedikit mendukung tingkat
ketahanan yang tinggi akan tetapi berakibat rendahnya daya
hasil. Dengan demikian korelasi negatif tingkat ketahanan
terhadap penyakit bercak daun hitam dengan daya hasil
cenderung lebih disebabkan oleh konsekuensi fisiologis
akibat peran stomata, yang secara genetik dichrga oleh ada-
nya peran fenomena pleiotropi,
Fenomena karakteristik stomata dan daya hasil pada
genotipe kelompok tahan menunjukkan bahwa stomata yang
membuka sempit akan tetapi dihbangi oleh jumlah yang be-
sar cenderung mendukung tingkat ketahanan sekaligus daya
hasil, berdasarkan karakter jumlah polong total dan jumlah
polong isi, yang tinggi.
Genotipe kelompok tahan.memiliki parenkila palisade
yang nyata lebih tebal dan kadar prazat fitoaleksin yang
lainnya, sedang jumlah polong total dan jumlah polong isi
genotipe kelompok tersebut tidak berbeda dari genotipe
kelompok rentan. Oleh karena itu parenkim palisade yang
tebal atau kadar prazat fitoaleksin yang cenderung tinggi
diduga mendukung tingkat ketahanan yang tinggi akan tetapi
tidak berkaitan dengan daya hasil rendah.
Terhadap penyakit bercak daun hitam, genotipe GH-532
dan GH-530 yang tergolong kelompok tahan, diduga memiliki
mekanisme ketahanan lain disarmping mekanisme ketahanan
yang berkaitan dengan karakteritik stomata. Mekanisme
ketahanan lain tersebut untuk genotipe GH-530 diduga
adalah kadar prazat fitoaleksin yang cenderung tinggi,
sedang untuk genotipe GH-532 diduga adalah warna daun
hijau tua yang mencerminkan kadar karotenoid yang tinggi.
Karotenoid ini kuat diduga berperan dalam ketahanan terha-
dap penyakit bercak daun.
Hasil evaluasi efek maternal yang laelibatkan genotipe
GH-532 memperlihatkan bahwa terdapat efek maternal pewa-
risan karakter warna d a m hijau tua, Hal ini mudah difa-
hami karena pada kloroplas, yang didalamnya terkandung
klorofil yang mempengaruhi intensitas warna hijau, terda-
pat DNA ekstra kornusomal yang akan mewaris secara sito-
plasmik. Mengikuti pewarisan sitoplasmik karakter warna
terdeteksi pada pewarisan karakter ketahanan visual.
Pewarisan sitoplasmik warna daun hijau tua yang diikuti
terdeteksinya efek maternal karakter ketahanan visual ini
t
membuka kemungkinan dilakukannya secara mudah perhikan
genetik ketahanan terhadap penyakit bercak daun hitam bagi
varietas-varietas yang telah dilepas.
Efek maternal juga terdeteksi pada pewarisan karakter
daya hasil, dan terdeteksinya efek tersebut dipengaruhi
oleh tetua-tetua yang terli'bat dalam persilangan. Oleh
karena itu dalam perakitan genotipe kacang tanah tahan
penyakit bercak daun hitam dan berdaya hasil tinggi, per-
diperhatikan tetua-tetua yang akan dimanfaatkan dalam
persilangan.
Efek maternal tidak selalu terdeteksi pada persilmg-
an yang melibatkan tetua betina yang S a m , baik untuk ka-
rakter ketahanan visual maupun karakter daya hasil. Oleh
karena itu pewarisan karakter-karakter tersebut did- di-
pengaruhi oleh interaksi antara sitoplasaa dan gen dalam
inti.
Terdapat tiga karrrkter yang dapat diajukan sebagai
kriteria seleksi potensial bagi perakitan genotipe kacang tanah tahan penyakit b e r e daun hitam dan berdaya hasil
tinggi, yaitu stomata a e m h k a sempit yang dihbangi dengan
jumlah yang besar, parenkim palisade tebal, dan kadar pra-
sempit yang diiwbangi dengan jumlah yang besar diduga
dapat langsung digunakan untuk menyeleksi genotipe tahan
bercak daun hitam yang sekaligus berdaya hasil tinggi,
sedang dua karakter lainnya diduga dapat digunakan untuk
memperbaiki tingkat ketahanan varietas berdaya hasil
tinggi yang sudah ada.
Karakter warna daun hijau tua merupakan karakter yang
secara teoritis sangat mendukung teragakannya tingkat
ketahanan yang tinggi, dan mbdah diterapkan sebagai kri-
teria seleksi di lapangan. Karakter ini perlu diteliti
lebih lanjut dan didayagunakan dalam perakitan genotipe
kacang tanah tahan penyakit bercak daun hitam dan berdaya
hasil tinggi.
YUDIWANTI WAHYU ENDRO KUSUMO. Genotypic Analysis on the
Resistance to Late Leafspot (Incited by Phaeoisariosis
per-sonata (Berk. & Curt.) v. Arx) of Peanut (Arachis hypogaea L.); advisors: SARSIDI SASTROSWAWO (chairman),
SOETRISNO HADI, SYARIFUDDIN KARMA, AHHAD SUFUWTI ABIDIN, and AIfMZU) ANSORI HATTJIK (members).
I
Leafspot is one of diseases which limits the peanut
yield. Yield losses range from 10% to over 5 0 t , worldwide as well as in Indonesia. Using resistant genotype is an
easy, cheap and safe method to control this disease.
Apparent negative relationship between resistance and
yield potential is the main problem reported in breeding
peanut for leafspot resistance, Theoretically, this nega-
tive relationship could be caused by linkage, Another
possibility is the physiological consequence of the re-
sistance mechanism which is determined by stomata1 charac-
teristics; and the genetic background of this phenomenon
is pleiotropy. The research was conducted to study the
relationship between the visual-, structural-, as well as
biochemical resistance charackers and the yield potential
resistance based on visual sypmtom and the yield poten-
tial. The research was also carried out to find potential
selection-criterion character(s) to be used in creating I
resistant genotype(s) to late-leafspot of peanut with high
yield potential. Characters to be evaluated were as
follows: the visual-resistance: disease-symptom score and
fresh-leaves (both healthy and infected) percentage; the
structural-resistance: stomata1 guard-cell width, stoma-
tal-openings width and broaddess, stomata1 number per mu2
of leaf-broadness, and palisade-parenchyna thickness; the
biochemical-resistance: phytoalexin-precursors (daidzein
and formaononetin) content; the yield potential: total and
filled pod weight and number, and kernel weight,
Preliminary research was conducted to evaluate the
general performance of resistance level to late-leafspot
of peanut genotypes and to determine sore techniques to be
used in primary research. The primary research consist-
ed of field evaluation, green hause evaluation followed by
laboratory analysis, and maternal effect evaluation.
Field evaluation by using 100 pearmt genotypes with natu-
ral late-leafspot inoculation was conducted to determine
the genetic correlation be-n the visually resistance
genotypes based on visual-symptom score. The visual-
symptom score consisted of 5 scales, i-e, 1: resistant
(R)
,
2 : moderately resistant (HR),
3: moderate (H),
4 :moderately susceptible (HS) and 5: susceptible (S). Green
house evaluation consisted of two steps. In the first
step, 100 genotypes were used, and in the second step, 4
genotypes, 2 genotypes of which were resistant and the two
others were susceptible, w e r e used. The green house
evaluation was conducted td study the structural- and
biochemical resistance characters. In both steps, inocu-
lation was done artificially, Eight F1 progeny with their
reciprocals obtained from crossed of two resistant gen-
otypes, i.e, GH-530 and GH-532, with two susceptible ones,
i .e, Gajah and Lokal Halang, and the four parental lines
were used in the maternal effect of visual sympthon char-
acters evaluation, which was conducted in field with
natural inoculation. F-test was used to determine the
significance of characters. Variance and covariance
components were used to detenine the genotypic and pheno-
typic correlation coefficients and the broad-sense her-
itability. The difference arong groups of resistance-
level genotypes were exaai?& with t-test between two resistance-level groups, and this w a s done to study the
yield potential, and to determine the structural and/or
biochemical resistance characters which could be devel-
oped to be a/some potential selection-criteria charac-
t e r ( ~ ) to create high-yielding and resistant to late-
leafspot genotype of peanut- The t-test was also used to
detect the maternal effect of characters inheritance-
Result showed that visual-resistance to late-leafspot
of peanut, which was reflected quantitatively by fresh-
leaves percentage, negatively correlated with total and
filled pod number. The negative correlation were also
found between visual resistance and total- and filled-pod
as well as kernel weight, although not significant.
Based on the visual-symptom score of field evalua-
tion, the 100 genotypes were graded into resistance levels
to the late-leafspot as follows: R: 3 genotypes, MR: 8
genotypes, H: 56 genotypes, HS: 29 genotypes, and S: 4
gemtypes
Higher resistance groups of genotypes tended to have
less stomata1 openings with lower stomatal number per mm2
of leaf-broadness: as shown from the S-group up to the EIR-
group. It was interesting to note that the stomatal
openings of the R-group was @s narrow as the liR-groupts,
but it had stomatal number as many as the S-group's. The
higher the resistance level, the total- and filled pod
number as well as the filled pod and kernel weight were
significantly lower up to the genotypes of the HR-group.
However, R- and S-groups had almost equal amount of
total- and filled pod. The narrow stornatal-openings and
the low stomatal-number per nun2 of leaf-broadness support-
ed the higher level of resistance, but resulted the lower
yield potential, except for R-group which had narrow
stomatal-openings and high stomatal-number per mm2 of leaf-broadness. It showed that the negative correlation
between the level of resistance and the yield potential
tended to reflect the physiological consequence of the
resistance mechanism which was determined by stomatal
characteristics; and the possible genetic background of
this phenomenon was pleiotropy.
The stomatal characteristics and the yield potential
of the R-group showed that narrow stornatal-openings which
was compensated by high stomatal-number per ram2 of leaf- broadness supported the high resistance level as well as
the yield potential based on total- and filled pod number.
The R-group genotypes had palisade-parenchyma which
was significantly thicker compare with other resistance
groups, and their phytoalexin-precursors content were
tended to be higher. However, their total and filled pod
S-group. Result of the observations indicated that thick
palisade-parenchyma and high phytoalexin-precursors cont-
ent tended to support high resistance level and they were
not related to low yield potentiax.
GH-530 and GH-532 were two of the three genotypes of
the R-group. Beside stomata1 characteristics and thick
palisade-parenchyma, they might have other specific re-
sistance mechanism. The phytoalexin-precursors.~content of GH-530, which was the highest compare to that of all of
the other genotypes, might be the specific substance
responsible for the resistance of this genotype. GH-352
was the only genotype having dark-green leaves. This
dark-green color might reflect the high carotenoid cont-
ent, and carotenoid was likely to play role in resistance
to leafspot because of its photoprotective activities.
Results of maternal effect evaluation in which GH-532
was involved as f emale-parent showed that maternal effect
was detected in the inheritance of the dark-green color
character. This phenomena was easy to be understood
because chloroplast, in which carotenoid was found as
accessory-pigmen, have DNA extra-chromosomal which would
be inherited sitoplasmically. According to the maternal
effect of the dark-green color inheritance, the same
phenomena was also found in the inheritance of sore vis-
ual-resistance characters observed i.e. number and size of
lesion per leaflet and fresh-leaves percentage. This
cytoplasmically inheritance of the dark-green color which
caused maternal effect in the inheritance of some visual-
resistance characters, would make possible to improve the .
resistance level of the existing genotypes easily.
Maternal effect was also detected on inheritance of
some of the yield potential characters, i .e. the total-
and filled pod number. This maternal effect was deter-
mined by the parental lines involved in crossing. 1
There were three characters which could be developed
as potential selection-criteria to create high-yielding
and resistant to late-leafspot genotype of peanut. They
were: narrow stomatal-openings with high stornatal-number
per mam2 of leaf -broadness, thick palisade-parenchyma, and high phytoalexin-precursors content. The first character
might be used directly to select high-yielding and resist-
ant genotype, while the two other characters might be used
t o improve the resistance-level of the existing high-
yielding susceptible genotypes,
The dark-green color was a character which theoreti-
cally strongly supported the high resistance-level, and it
was easy to be applied in field. This character should be
studied further and should be used to create high-yielding
ANALISIS GENOTIPIK
KETAHANAN KACANG TANAH
(Arachis
hypogaea
L.)
TERHADAP PENYAKIT BERCAK DAUN HITAM
DISEBABKAN
OLEH
Phaeoismiopsis
persorum
(Berk
&
Curt.) v. Arx
YUDIWANTI WAHYU ENDRO KUSWO
92504-AGR
Disertasi sebagai salah satu syarat untuk aemperoleh gelar
Doktor
Judul
Nama
NRP
: A N A L I S I S GENOTIPIK KETAHANAN
KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)
TERHADAP PENYAKIT BERCAK DAUN HIT=
DISEBABKAN OLEH Phaeoisariopsis per-
sonata (Berk. & Curt.) v. Am : YUDIWANTI WAHYU ENDRO KUSUMO
Program Studi : AGRONOMI
1
Menyetujui
f
1 . Komisi Pembimbing
Dr Ir Syarifuddin Karama
A n g g p Anggota
Dr Ir Ahmad Ansori Mattjik
~&ta Anggota
2. Ketua Program Studi
RIWAYAT HIDUP
Penulis adalah putri dari Drs H Soekirdjo (almarhum)
dan H Soekarni, dilahirkan di Wates (DI Yogyakarta) pada
tanggal 7 Novemver 1963, Pada tanggal 5 Hei 1987 penulis
menikah dengan Achmad dan telah dikaruniai tiga orang
putri, yaitu N u r Hasanah (9 th)
,
Uswatun Hasanah (7 th),
dan Miftahul Jannah (5 th).
Pendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Henengah Pertama
diselesaikan di Pati, sedang Sekolah Lanjutan Atas disele-
saikan di Batang pada tahun 1982, Pada tahun yang sama
diterima sebagai mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama
Institut Pertanian Bogor melalui jalur PP-11, dan pada tahun 1983 mengambil Jurusan Agrononti Fakultas Pertmian.
Gelar Sarjana Pertanian diperoleh pada t a h ~ 1986. Pada
tahun 1991 memperoleh gelar Xagister Sains dari Program
Studi Agronomi Program Pascasarjana IPB. Program D o b r
pada Program Pascasarjana LPB diikuti se jak tahm 1992, dengan mengambil Program Stadi Agronomi sub Pewliaan
Tanaman,
Sejak tahun 1988 hingga saat ini penulis tercatat se-
bagai dosen pada Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas
UCAPAN TElUMA KASIH
Alhamdulillah seluruh tahap pelaksanaan penelitian,
dari persiapan, pengujian di lapangan dan di laboratoriupl,
serta analisis data hingga penulisan hasil penelitian,
dapat berjalan lancar atas bimbingan dan bantuan berbagai
pihak
.
Ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan
kepada Prof. Dr Ir Sarsidi Sastrosuo~arjo, Prof, Dr Ir Soe-
trisno Hadi
,
Dr Ir Syarifuddin Karama, Prof, Dr Ir AhmadSurkati Abidin, dan Dr Ir Ahmad Ansori mttjik yang telah
memberikan kritik, saran, dan arahan yang sangat berman-
faat sejak persiapan penelitian, selamaa pelaksanaan pene-
Xitian, hingga penulisan disertasi ini.
Kepada Rektor Institut Pertanian Bogor, Piapinan Pro-
gram Pascasarjana IPB, Dekan Fakultas Pertanian IPB, dan
Ketua Jurusan Budidaya Pertanian Faperta IPB, serta Kepala
Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP Faperta IPB, penulis menyampailcan terima kasih atas kesem-
patan yang telah diberikan untuk aengikuti program S-3
pada Program Pascasarjana IPB. Kepada Tim Hanajemen
Program Doktor Ditjen DIKTI Depdikbud disampaikan terima
kasih atas bantuan dana beasiswa yang telah diberikan se-
lama masa studi.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada I)r Ir Ida
Hanarida Somantri yang telah mengizinkan penulis mengguna-
kan fasilitas peralatan di laboratorium yang dipimpinnya,
kepada Ir Sri Astuti Rais, MS atas fasilitas bahan kegene-
tikaan, serta kepada Dr Ir Latifah K. Darusman, MS dan
informasi literatur, fasilitas laboratorium dan diskusi-
diskusi yang sangat bermanfaat. Kepada Desta Wirnas, SP
dan Umi Suharti, SP yang dengan tulus menemani penulis
dalam melaksanakan penelitian, penulis sampaikan terima
kasih, demikian pula kepada para Bapak dan Ibu teknisi di
lapangan maupun di laboratorium yang banyak membantu pe-
laksanaan penelitian, serta kepada rekan-rekan staf penga-
jar di Jurusan Budidaya Pertanian Faperta IPB atas dukung-
an yang diberikan.
Penghargaan dan rasa t e ~ i m a kasih yang tak terhingga
penulis sampaikan kepada suami yang sabar membillrbing pe-
nulis pada jalan Allah, ibunda yang senantiasa menyertai
dengan dora, serta ketiga putri penulis yang penuh penger-
tian sehingga menjadi pendorong semangat selama studi.
Di atas segalanya, penulis memanjatkan puji syukur ke
hadlirat Allah SWT atas rahiuat, hidayah dan kemdahan yang
telah dilimpahkan-Nya bagi penulis, serta atas karunia ke-
luarga yang menjadi penyejuk hati.
Akhirnya, diiringi do'a sexwga seluruh kegiataa studi
ini bernilai ibadah dihadapan Allah SWF, baik bagi penulis maupun selnua pihak yang terlibat di dalamnya, semoga
hasil-hasil penelitian ini dapat didayagunakan lebih
lanjut bagi kemaslahatan masyarakat maupun bagi kemajuan
ilmu pengetahuan.
Bogor, September 1996
Halaman
DAFTAR IS1
...
xxiDAFTAR GAMBAR
...
xxiiiDAFTAR TAE3EL
...
xxiv1. PENDAHULUAN . . . o . . . . - - - . . . o r . o . . . - . . . o o . . o 1 1.1. Latar Belakang
...
11.2, Tujuan Penelitian
...
51.3. Hipotesis
...
61.4. Kegunaan Hasil ~enelitian
..,...,...
62. TINJAUAN PUSTAKA
...
2.1. Penyakit Bercak Daun pada Kacang Tanah...
82.2, Ketahanan terhadap Penyakit Bercak Daun
.,..
162.3. Genetika Ketahanan Kacang Tanah terhadap Penyakit Bercak Daun dan Metode Pemuliaannya
...
233, METODE PENELITIAN
...
313.1, Waktu dart Tempat
...
31Tahap-tahap Kegiatan Penelitian
,...,.,,,.
313.2.1. Evaluasi Ketaknan Visual dan Daya Hasil
...
323.2.2. Evaluasi Ketahaaan Struktural dan Biokimia
...,...,....,...,,
343.2.3. Evaluasi Efek Maternal Pewarisan Karakter Ketahanan Visual dan Daya Hasil
...
37DAFTAR IS1 (Lanjutan)
Halaman
...
.
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 42
4.1. Hubungan Ketahanan Visual dan Daya Hasil
...
42 4.2. Hubungan Tingkat Ketahanan Visual Perco-baan di Lapangan dengan Percobaan
...
di R m a h Plastik 52
4.3. Hubungan Karakteristik Stomata Dengan
...
Tingkat Ketahanan dan Daya Hasil 55
4.4. Hubungan Karakter Tebal Parenkim Palisade dan Kadar Prazat Fitoaleksin dengan
...
Tingkat Ketahanan dah Daya Hasil 69
4.5. Karakteristik Genotipe Kelompok Tahan
...
77 4.6. Efek Maternal Pewarisan Karakter...
Ketahanan visual dan Daya Hasil 8 5
...
4.7. Pembahasan Umum 90
...
.
5 KESIMPULAN DAN SARAN 97
...
5.1. Kesimpulan 97
...
5-20 Saran 98
...
PUSTAKA ACUAN 99
Nomor
Siklus Penyakit Bercak Daun Hitam yang
Disebabkan oleh P. personata
...,.
Bagan Alir Tahap-tahap Penelitian
dan Keluarannya
...
Keragaan Tanaman Kacang Tanah TerserangBercak Daun Hitam pada Saat Panen
...
Ekspresi Skor Gejala Penyakit Bercak Daun Hitam Bahan Kegenetikaan di Lapangan...
Stomata Daun Kacang Tanah
...-..,...,.
Perbandingan Ukuran dan Permbukaan Stomata Stomata A. hypogaea dan A. cardenasii...
Anatomi Daun Kacang tanah...
Profil Kromatogram Fitoaleksin danPrazatnya
...
Fraksinasi Fitoaleksin dan Prazatnya pada Pelat KLT pada Beberapa Genotipe Kacang Tanah: Pendaran Spot Senyawa di BawahSinar Ultra Ungu
...
Perbedaan Intensitas Warna Hijau G e m -tipe GH 532 Dibanding Lokal Bojonegoro (1) dan Lokal Pasuruan (2)
.,...
Halaman
Teks
3.1. Analisis Ragam Model Acak Disertai Harapan Kuadrat Tengah untuk Percobaan di Lapangan dan Percobaan di Runah
Plastik Tahap Pertama
...
383.2. Analisis Sidik Ragam Model Campuran Disertai Harapan Kuadrat Tengah untuk Percobaan
...
di Ruarah Plastik Tahap ke Dua 40
4.1. Gradasi Persentase Daun Belum Kering pada Skor Gejala Visual Penyakit Bercak
...
Daun Hitan yang Berbeda 44
4.2. Hatriks Dugaan Korelasi Genotipik (dia- gonal bawah) dan Korelasi Fenotipik
(diagonal atas) Karakter Daya Hasil
...
dan Ketahanan Visual 46
4.3. Dugaan R a g a ~ Genotipik
(G2
),
Ragam Fenotipik (s2 ),
dgn ~eridbilitas Dalam Artibas
( h ) Karakter Ketahanan Visual dan Daya Hasil Kacanq Tanah...
Berdasarkan Percobaan Tunggal 50
4.4. Keragaan Lebar Sel Penjaga dan Lebar Pembukaan Stomata Kacang Tanah pada Berbagai Tingkat Ketahanan Terhadap
Penyakit Bercak daun Hitam
...
57 4.5. Keragaan Karakter Jumlah Stomata KacangTanah pada Berbagai Tingkat Ketahanan
...
Terhadap Penyakit Bercak Daun Hitam 60
4.6. Keragaan Karakter Daya fiasil Kacang Tanah pada Berbagai Tingkat Ketahanan Terhadap
...
Penyakit Bercak Daun Hitam 64
4.7. Keragaan Karakter Luas Pemkukaan Stomata Kacang Tanah pada Berbagai Tgngkat Keta-
hanan Terhadap Penyakit Bercak d a m Hitam
..
67 4.8. Dugaan Raga9 Genotipik(2
),
RagamFenotipik (s )
,
dgn ~bridbilitas Dalam Artigas
(h2 ) Beberapa Karakter Stomata Kacanq Tanah Berdasarkan-
DAFTAR TABXL ( Lan jutan )
Halaman
4.9. Rata-rata Kadar P r a z a t F i t o a l e k s i n pada Daun Kacang Tanah Diinokulasi Patogen
Bercak Daun H i t a m dan Tidak Diinokulasi
..,.
4.10. Keragaan Karakter Tebal Parenkim Pali-sade dan Kadar P r a z a t F i t o a l e k s i n S e r t a Jumlah Polong Kacang Tanah pada
Berbagai Tingkat Ketahanan Terhadap
...
Penyakit Bercak Daun H i t a m
4.11. Keragaan Karakter Ketahanan S t r u k t u r a l dan B i o k i d a serta Daya h a s i l Genotipe Kelompok Tahan (GH-532, GH-530, ICG-10890)
dan Rataan Karakter Ketahanan dan Daya
...
H a s i l Tingkat Ketahanan Lainnya
4.12, Kadar K l o r o f i l Total Beberapa Genotipe
Kacang Tanah dari Kelompok Tahan
dan Kelonrpdr Rentan
...
4.13. R e k a p i t u l a s i U j i - t Beberapa K a r a k t e r K e t a -hanan V i s u a l Z u r i a t F1 dan Resiprokalnya d a r i PersiLangan Tetua Tahan ((33-532 d m GH-530) dan Tetua Rentan ( U k a l Walang
dan Gajah)
...
4.13. R e k a p i t u l a s i U ji-t Beberapa Karakter Daya H a s i l Z u r i a t F1 dan Resiprokalnya d a r i Persilarpgan Tetua Tahan (GH-532 dan GH-530) dan Tetua Rentan (Lokal Halang
dan Gajah)
.,...
1. D a f t a r Genotipe Bahan Kegenetikaan
Kacang Tanah
...
2 . Rataan Karakter Daya ~ d s i l dm Ketahanan
DAFTAR TABEL (Lan jutan)
Nomor Halarnan
3. Rataan Karakter Ketahanan Struktural dan
...
Biokimia Genotipe Bahan Kegenetikaan 113
4. Rekapitulasi Uji-F
...
1165 . Kriteria Skor Gejala Visual
Penyakit Bercak Daun
...
1186. Uji Kebebasan Skor Gejala di Lapangan
dan di Rumah Plastik
...
1197 . Karakter Kimia dan Fisik Tanah Tempat Percobaan di Lapangan (KP Muara
Inlitbio Bogor)
...-..*...
1208, Teknik Sederhana Penyiapan Preparat
Stomata
...
121 9, Teknik Parafin Untuk PembuatanPreparat Awetan
...
122 10. Metode Ekstraksi dan Fraksinasi Fitoalek-sin d e w a n Teknik Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi
...
12411, Hetode Ekstraksi dan Fraksinasi Fitoaleksin
dengan Teknik gromatografi Lapis Tipis
,.,.,
125 12. Metode Penetapan Kadar Klorofildari Lab. Kimia Analitik FWIPA IPB
...
1261.1. Latar Belakang
Bercak daun merupakan salah satu penyakit utama yang
menjadi faktor pembatas produksi kacang tanah. Di tingkat
dunia, penyakit ini dapat mengakibatkan kehilangan hasil
dari 10% hingga di atas 50% (McDonald et al., 1985). Di
Indonesia, Sudir et a1
.
( 1993) melaporkan tingginya daya rusak penyakit ini. Pada tingkat keparahan di atas 5%,tiap kenaikan 10% keparahan mengakibatkan kehilangan hasil I
naik sekitar 6%. Henurut Sudjadi (1989), pengendalian
penyakit ini, bersama-sama dengan penyakit karat daun,
menggunakan fungisicia dapat meningkatkan produksi biji
kacang tanah varietas Pelanduk hingga 60%.
Penyakit ini sangat lazim ditemui pada pertanaman ka-
cang tanah yang menjelang masak. Banyak petani yang masih
menganggap datangnya penyakit ini maenandakan bahwa tanam-
annya sudah hantpir aaasak, sehingga upaya pengendalian
penyakit ini belum dilakukan secara intensif. Penggunaan
varietas tahan merupakan cara pengendalian yang mudah, mu-
rah, dan aman.
Terdapat dua macam penyakit bercak daun pada kacang
tanah, yaitu penyakit bercak daun hitam yang disebabkan
oleh fungi patogen ~haeoisa$iopsis personata dan bercak
daun coklat yang disebabkan oleh Cercospora arachidicola.
berbunga, akan tetapi penyakit bercak daun coklat muncul
lebih awal dari bercak 'daun hitam (Semangun, 1991).
Dari hasil penelitian para pemulia kacang tanah yang
dilakukan di luar negeri, telah banyak diperoleh genotipe
kacang tanah yang tahan terhadap penyakit bercak daun.
Akan tetapi hasil studi selama bertahun-tahun menunjukkan
bahwa sifat tahan terhadap penyakit bercak daun berkorela-
si negatif dengan daya hasil dan kegenjahan (Norden, Smith
dan Gorbet, 1982).
Di Indonesia, evaluasi ketahanan genotipe kacang
tanah terhadap penyakit bercak daun merupakan salah satu
kegiatan yang dilakukan dalam perakitan varietas baru.
Kusumo et a1 (1995) mulai melakukan kegiatan pemuliaan
dalam upaya memperoleh genotipe kacang tanah tahan penya-
kit bercak daun. Kenyataan adanya korelasi negatif an-
tara ketahanan dengan daya hasil dan kegenjahan dapat
menjadi kendala bagi upaya meraperoleh genotipe kacang
tanah yang tahan penyakit bercak daun sekaligus berdaya
hasil tinggi dan genjah.
Korelasi negatif antara tingkat ketahanan dengan daya
hasil maupun urnur dapat disebabkan oleh adanya kaitan gen.
Kemungkinan lain terjadinya korelasi negatif tersebut
adalah sebagai konsekuensi fi'siologis mekanisme ketahanan
yang bekerja, yang secara genetik didasari oleh fenomena
Stomata kecil dilaporkan berasosiasi dengan ketahanan
terhadap penyakit bercak daun (Hemingway, 1957). Di satu
sisi, stomata dapat berperan sebagai penghalang struktural
terhadap penetrasi patogen. Akan tetapi di sisi lain,
stomata kecil dapat mengurangi difusi C02 ke dalam daun
sehingga kapasitas tanaman dalam memfiksasi karbon berku-
rang. Akibatnya produktivitas tananan dapat lebih rendah.
Bila peran stomata tersebut mendominasi mekanisme ketaha-
nan tanaman, maka daya hasil rendah dan umur panjang
merupakan konsekuensi fisiologis yang akan terjadi pada
tanaman tahan, meskipun tidak ada keterkaitan antara gen
ketahanan dengan gen daya hasil dan gen uwur. Oleh karena
itu bila gejala visual semata digunakan sebagai kriteria
seleksi dalarm merakit genotipe tahan penyakit bercak daun,
maka sangat munqkin genotipe yang dihasilkan akan berdaya
hasil rendah. Dengan demikian perlu dicari kriteria
seleksi lain, di samping kriteria gejala visual, yang
mendukung tingkat ketahanan tanaman yang tinggi tetapi
tidak mtengakibatkan penurunan daya hasil
.
Karakter keta- hanan struktural atau biokinia dapat ntenjadi kriteriaseleksi pilihan.
Karakter ketahanan struktural, yaitu stomata yang
lebih kecil dan parenkim pali'kade yang lebih t e h l , dila-
porkan berasosiasi dengan ketahanan genotipe kacang tanah
dengan beberapa karakter ketahanan biokimia, seperti warna
daun hijau tua, banyaknya sel-sel bertannin, terbentuknya
fitoaleksin raedicarpin, serta terjadinya peninbunan zat
pektik dalam dinding sel dan lamella tengah tempat infeksi
patogen (Abdou, Gregory dan Cooper, 1974; Cook, 1981;
Porter, Smith, dan Rodriguez-Kabama, 1982; Norden et al
.
,
1982; Edwards dan Strange, 1991).Dalam penelitian ini dievaluasi beberapa karakter
yang mencerminkan tingkat ketahanan dan daya hasil. f
Karakter ketahanan mencakap skor gejala penyakit visual,
persentase daun belum kering, lebar sel penjaga-, lebar
pembukaan-, juralah-, dan luas pembukaan stomata, tebal
parenkim palisade, produksi prazat fitoaleksin (daidzein
dan formononetin), serta karakter ketahanan lainnya yang
dipandang potensfal dikembangkan, dengan memperhatikan
hasil evaluasi yang telah dilakukan. Karakter daya hasil
mencakup bobot dan j W a h polong total dan polong isi
serta bobot biji.
Pengamatan pada pertmaman kacang tanah di lapangan
menunjukkan bahwa dari kedua macam penyakit bercak daun,
serangan patogen bercak daun hitam lebih dominan dibanding
patogen bercak b u n coklat, Oleh karena itu penelitian
yang dilakukan ditekankan pad& ketahanan terhadap penyaki t
1.2. Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengembang-
kan suatu konsep pemuliaan tanaman kacang tanah dalam
upaya mendapatkan genotipe tahan terhadap penyakit bercak
d a m hitam dan berdaya hasil tinggi. Sebagai tahap awal
untuk mencapai tujuan tersebut, dalaa penelitian ini di-
tempuh langkah-langkah untuk mencapai tujuan khusus beri-
kut:
(1) mengevaluasi keragaan umw beberapa karakter kuantita- tif kacang tanah yang menceminkan tingkat ketahanan
terhadap penyakit bercak daun hitam dan daya hasil
(2) melapelajari hubungan karakter ketahanan visual dengan
daya hasil melalui pendugaan korelasi genetik antara
karakter-karakter tersebut,
(3) mengevaluasi keragaan spesifik karakter daya hasil dan
ketahanan struktural serta biokimia tiap kelompok
genotipe berdasarkan tingkat ketahanannya, dan
(4) mempelajari hubungan karakter-karakter ketahanan dan
daya hasil untuk aenentukan kriteria seleksi potensial
bagi perakitan kacang tanah tahan penyakit bercak daun
(1) Terdapat korelasi negatif antara karakter ketahanan
visual terhadap penyakit bercak daun hitam dengan ka-
,
rakter daya hasil pada kacang tanah.
(2) Tingkat ketahanan yang tinggi berkaitan dengan:
(a) stomata yang kecil, ditunjukkan oleh sel penjaga
yang sempit,
(b) stomata yang membuka sempit,
(c) stomata yang sedikit.,
(3) Daya hasil rendah berkaitan dengan:
(a) stomata yang membuka sempit,
{b) stomata yang sedikit.
(4) Stomata yang membuka sempit dapat dikompensasi oleh
jumlah yang besar sehingga tanamannya tahan sekaligus
berdaya
basil
tinggi.(5) Parenkim palisade yang tebal laendukung tingkat keta-
hanan yang tinggi tetapi tidak berkaitan dengan daya
hasil yang rendah.
(6) Kadar prazat fitoaleksin yang tinggi mendukung t h g k a t
ketahanan yang tinggi tetapi tidak berkaitan dengan
daya hasil yang rendah.
D
1.4. Kegunaan Hasil P e n e l i t -
Bila hasil penelitian dapat menabuktikan bahwa korela-
si negatif antara tingkat ketahanan visual dengan daya
1.3, Hipotesis
(1) Terdapat korelasi negatif antara karakter ketahanan
visual terhadap penyakit bercak daun hitam dengan ka-
t
rakter daya hasil pada kacang tanah.
(2) Tingkat ketahanan yang tinggi berkaitan dengan:
(a) stomata yang kecil, ditunjukkan oleh sel penjaga
yang sempit,
(b) stomata yang membuka sempit,
(c) stomata yang sedikit,,
(3) Daya hasil rendah berkaitan dengan:
(a) stomata yang membuka sempit,
(b) stomata yang sedikit.
(4) Stomata yang membuka sempit dapat dikompensasi oleh
jumlah yang besar sehingga tanamannya tahan sekaligus
berdaya
basil
tinggi.(5) Parenkim palisade yang tebal mendukung tingkat keta-
hanan yang tinggi tetapi tidak berkaitan dengan daya
hasil yang rendah,
(6) Kadar prazat fitoaleksin yang tinggi mendukunQ tingkat
ketahanan yang tinggi tetapi tidak berkaitan dengan
daya hasil yang rendah,
1.4. Kegunaan Hasil Penelitian
Bila hasil penelitian dapat membuktikm bahwa korela-
si negatif antara tingkat ketahanan visual dengan daya
1.3. Hipotesis
(1) Terdapat korelasi negatif antara karakter ketahanan
visual terhadap penyakit bercak daun hitam dengan ka-
,
rakter daya hasil pada kacang tanah.
(2) Tingkat ketahanan yang tinggi berkaitan dengan:
(a) stomata yang kecil, ditunjukkan oleh sel penjaga
yang sempit,
(b) stomata yang membuka sempit,
(c) stomata yang sedikit.,
(3) Daya hasil rendah berkaitan dengan:
(a) stomata yang membuka sempit,
{b) stomata yang sedikit.
(4) Stomata yang membuka sempit dapat dikompensasi oleh
jumlah yang besar sehingga tanamannya tahan sekaligus
berdaya hasiJ tinggi.
(5) Parenkim palisade yang tebal mendukung tingkat keta-
hanan yang tinggi tetapi tidak berkaitan dengan days hasil yang rendah.
(6) Kadar prazat fitoaleksin yang tinggi mend- tingkat
ketahanan yang tinggi tetapi tidak berkaitan dengan
daya hasil yang rendah.
*
1.4. Kegunaan Hasil P e n e l i t i a n
Bila hasil penelitian dapat membuktikan bahwa korela-
si negatif antara tingkat ketahanan visual dengan daya