• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Atas Prosedur Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Di Dinas Perhubungan Kota Cimahi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Atas Prosedur Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Di Dinas Perhubungan Kota Cimahi"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

1.1 Latar Belakang Laporan Kerja Praktek

Menurut Mulyadi (2010:5) dalam bukunya yang berjudul “Sistem

Akuntansi” mengemukakan bahwa:

“Prosedur adalah urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa

orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang.

Sedangkan Pengertian Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.58 Tahun 2005 (Pasal 1:13) tentang pengelolaan keuangn daerah (2005:58), pengertian SP2D sebagai berikut :

.”Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya di singkat SP2D

adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar Pencairan Dana yang di

terbitkan oleh BUD berdasarkan SPM”.

Sedangkan berdasarka Peraturan Dirjen Pembendaharaan Nomor PER-34/PB/2006 (Pasal 1:9) pengertian SP2D (2006:34) sebagai berikut :

“ Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D

(6)

Berdasarkan pengertian SP2D di atas maka dapat di simpulkan bahwa SP2D adalah Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) merupakan sarana penarikan rekening Giro Rupiah yang di miliki oleh instansi pemerintah, sarana penarikan ini merupakan pengganti dari surat Membayar Giro Bank (SPMGB) dan Surat Perintah Pembebanan (SPB-SPM).

Dinas Perhubungan (Dishub) adalah Lembaga Pemerintah yang bertanggung jawab di bidang perhubungan membina dan memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan di bidang perhubungan, merumuskan kebijakan umum dan teknis operasional di bidang lalu lintas dan angkutan.

Kerja praktek di lakukan di Dinas Perhubungan ( Dishub ) Kota Cimahi pada bagian Bendahara Umum dimana Bendahara Umum melayani Pengajuan Dana Kegiatan, Pembuatan Bku (Berkas Kas Umum), LPJ(Laporan Pertanggung Jawaban), Berita Penutupan Kas.

Dalam rangkaian Pengajuan dana kegiatan di Dinas Perhubungan Bendahara Umum Mengajukan Pengajuan Dana kemudian setelah pengajuan SP2D atau surat yang dipergunakan untuk mencairkan dana lewat bank yang ditunjuk setelah Surat Perintah Membayar SPM diterima oleh Badan Usaha Dagang BUD. SP2D adalah spesifik, artinya satu, SP2D hanya dibuat untuk satu SPM saja dan SP2D dapat diterbitkan.

(7)

pengajuan surat kegiatan dan kurang nya ketepatan waktu untuk Pencairan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ” TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D) DI DINAS PERHUBUNGAN KOTA CIMAHI ”

1.2 Tujuan Laporan Kerja Praktek

1) Mengetahui prosedur Penerbitan Dana Kegiatan di Dinas Perhubungan Kota Cimahi

2) Mengetahui kendala atas prosedur Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) di Dinas Perhubungan Kota Cimahi

3) Mengetahui Upaya atas prosedur Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) di Dinas Perhubungan Kota Cimahi

1.3 Kegunaan Kerja Praktek 1.3.1 Kegunaan Praktis

Kegunaan Praktis pada penelitian ini di harapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan sebagai dalam memperbaiki prosedur pengelolaan dana kegiatan di dinas perhubungan kota cimahi

1.3.2 Kegunaan Akademis

(8)

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek 1.4.1 Lokasi Kerja Praktek

Adapun Lokasi Tempat penulis melaksanakan kerja praktek di Jl. Rd. Demang Harja Kusumah Blok Jati Gedung C Lantai 4.

1.4.2 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Waktu kerja Praktek pada Dinas Perhubungan, dilaksanakan selama 30 Hari pada tanggal 27 Juli sampai dengan tanggal 27 Agustus 2015,

Tabel 1.1

Waktu dan Aktivitas Kantor Kerja Praktek

(9)

Balasan dari Perusahaan Melaksanakan Kerja Praktek

Pengembalian dan Pengumpulan

data

Penyusunan Laporan Kerja

Praktek

Bimbingan di Kampus

Penyempurnaan Laporan Kerja

Praktek

Sidang Kerja Praktek

(10)

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Dinas Perhubungan Kota Cimahi

Seiring dengan telah terbentuknya Kota Cimahi berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Cimahi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4116), sebagai daerah otonom memberikan peluang terhadap peningkatan pelayanan terhadap masyarakat yang wajib dilaksanakan sesuai dengan kewenangan yang dimiliki daerah otonom. Adapun pelayanan yang berkaitan dengan Institusi Dinas Perhubungan Kota Cimahi yaitu pelayanan di bidang perhubungan telekomunikasi dan informatika.

(11)

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125).

(12)

Gambar 2.1

Logo Dinas Perhubungan Kota Cimahi

2.1.1 Visi dan Misi

a. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang didalamnya berisi suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan, cita dan citra yang ingin diwujudkan, dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen stakeholders. Pernyataan terpilih Visi KotaNCimahi

untuk 5 (lima) tahun kedepan adalah :“CIMAHI KOTA CERDAS“

Secara filosofis Visi Kota Cimahi dapat dijelaskan melalui makna yang terkandung di dalamnya, yaitu :

1) Creative, yang berarti cimahi dengan segala potensi dan karakter local dapat berkreasi sesuai dengan kondisi dan tuntutan umum

(13)

3) Responsif, yang berarti cepat tanggap dalam menghadapi segala tantangan dan pelayanan

4) Dinamis, yang berarti mampu terus bergerak, berdenyut mengikuti dinamika kehidupan

5) Agamis, yang berarti menjunjung tinggi nilai-nilai agama dalam perikehidupan dan mewujudkan kesalehan sosial

6) Sinambung, yang berarti program-program pembangunan yang berkelanjutan

b. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang diberikannya.

Adapun Misi Kota Cimahi, adalah sebagai berikut : 1) Mewujudkan kreativitas dalam segala bidang 2) Meningkatkan Kesetaraan dalam pelayanan publik

3) Meningkatkan kemampuan dalam menanggapi tantangan, tuntutan, dan kondisi secara cepat

4) Mempertahankan dinamika perikehidupan dalam pembangunan

(14)

2.1.2 Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah Kota Cimahi, Dinas Perhubungan Kota Cimahi merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, yang menyelenggarakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah dibidang Perhubungan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah dibidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagai dimaksud Dinas Perhubungan Kota Cimahi menyelenggarakan fungsi :

1) Perumusan kebijakan teknis Perhubungan, komunikasi dan Informatika. 2) Penyelenggaraan sebagian urusan Pemerintahan dan pelayanan umum di

bidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika.

3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Perhubungan, Komunikasi dan informatika, meliputi pengendalian dan angkutan, manajemen lalu lintas. 4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya.

2.2 Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Cimahi

(15)

Gambar 2.2

Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Cimahi

2.3 Uraian Tugas

Tugas pokok berdasarkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah Kota Cimahi, Dinas Perhubungan Kota Cimahi merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, yang menyelenggarakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah dibidang Perhubungan mempunyai tugas pokok

(16)

melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah dibidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika.

1) Kepala Dinas bertugas sebagai penyelenggaraan pengkajian, penetapan, pengaturan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah meliputi koperasi, kemitraan dan pengembangan produk UMKM, pembiayaan dan teknologi, serta pengawasan

2) Sekretariat sebagai unsur staf atau administrasi mempunyai tugas pokok merencanakan, membagi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan dalam rangka mendukung mekanisme kerja Dinas. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi :

a. perencanaan operasional Sekretariat Dinas;

b. pembagian tugas penyelenggaraan Sekretariat meliputi urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, urusan umum dan kehumasan, urusan kepegawaian, urusan perlengkapan, urusan keuangan dan penyusunan program Dinas;

c. penyeliaan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya;

(17)

urusan kepegawaian, urusan perlengkapan, urusan keuangan dan penyusunan program Dinas;

3) Sub Bagian Umum sebagai pembantu unsur staf atau administrasi mempunyai tugas pokok memberi petunjuk, membagi tugas, membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi dan merencanakan kegiatan pengelolaan urusan keorganisasian, ketatalaksanaan, ketatausahaan, kehumasan, umum, kerumahtanggaan dan administrasi kepegawaian. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum mempunyai fungsi :

a. perencanaan kegiatan kerja Sub Bagian Umum meliputi pengelolaan urusan keorganisasian, dan ketatalaksanaan, kehumasan, umum, administrasi kepegawaian dan rumah tangga;

b. pemberian petunjuk pengelolaan urusan keorganisasian, dan ketatalaksanaan, kehumasan, umum, administrasi kepegawaian dan rumah tangga;

c. pembagian tugas pengelolaan urusan keorganisasian, dan ketatalaksanaan, kehumasan, umum, administrasi kepegawaian dan rumah tangga;

d. pembimbingan pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum;

(18)

4) Sub Bagian Program dan Pelaporan sebagai pembantu unsur staf atau administrasi mempunyai tugas pokok memberi petunjuk, membagi tugas, membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi dan merencanakan kegiatan pengelolaan penyusunan program dan pelaporan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai fungsi :

a. perencanaan kegiatan kerja Sub Bagian Program dan Pelaporan meliputi pengelolaan penyusunan program dan pelaporan Sekretariat dan Dinas;

b. pemberian petunjuk pengelolaan penyusunan program dan pelaporan;

c. pembagian tugas pengelolaan penyusunan program dan pelaporan d. pembimbingan pelaksanaan tugas Sub Bagian Program dan

Pelaporan;

5) Sub Bagian Keuangan sebagai pembantu unsur staf atau administrasi mempunyai tugas pokok memberi petunjuk, membagi tugas, membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi, merencanakan urusan pengelolaan keuangan dan perlengkapan Dinas.

6) Bidang Lalu Lintas mempunyai tugas Pengendalian dan Pengawasan

(19)

7) Bidang Angkutan Bertugas

a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang

angkutan

b. Pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang

angkutan

c. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan inst

ansi lain di bidang angkutan

d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang angkutan

e. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

8) Bidang Teknik Sarana dan Prasarana mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam bidang teknik sarana dan prasarana. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Bidang Teknik Sarana dan Prasarana mempunyai fungsi :

a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Bidang Teknik Sarana dan Prasarana.

b. Pengkoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan bidang Teknik Sarana dan Prasarana.

c. Pelaksanaan kegiatan Bidang Teknik Sarana dan Prasarana.

d. Pembinaan dan pengendalian program dan kegiatan Bidang Teknik Sarana dan Prasarana.

e. Seksi Perparkiran.

(20)

9) UPTD Pengelolaan Perparkiran mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melakukan urusan pengelolaan perparkiran.Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala UPTD Pengelolaan Perparkiran mempunyai fungsi :

a. penyusunan rencana kerja UPTD Pengelolaan Perparkiran;

b. penelahaan data/informasi sebagai bahan perumusan kebijakan teknis operasional pengelolaan perparkiran;

c. pengelolaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan perparkiran;

2.4 Program Dinas Perhubungan kota Cimahi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Cimahi periode pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2012-2017, Dinas Perhubungan Kota Cimahi mengimplementasikan kebijakan operasional Rencana Strategis (RENSTRA) dan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) yang telah dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Kota Cimahi didukung oleh beberapa program yang termuat dalam Permendagri Nomor 13 tahun 2006 dan atau Permendagri Nomor 21 Tahun 2010, adalah sebagai berikut :

1. Program pelayanan adminitrasi perkantoran.

2. Program peningkatan peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3. Program peningkatan disiplin aparatur.

4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.

(21)

6. Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan.

7. Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ . 8. Program peningkatan pelayanan angkutan.

9. Program pengendalian dan pengamanan lalu - lintas.

1) Program pelayanan adminitrasi perkantoran. a. Kegiatan penyediaan jasa surat menyurat.

b. Kegiatan penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik. c. Kegiatan penyediaan jasa jaminan barang milik daerah.

d. Kegiatan penyediaan jasa kebersihan kantor.

e. Kegiatan penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja. f. Kegiatan penyediaan alat tulis kantor.

g. Kegiatan penyediaan barang cetakan dan penggandaan.

h. Kegiatan penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan

bangunan kantor.

i. Kegiatan penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor.

j. Kegiatan penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang – undangan.

k. Kegiatan penyediaan bahan logistik kantor. l. Kegiatan penyediaan makanan dan minuman.

m. Kegiatan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah. n. Kegiatan penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi teknis dan

(22)

2) Program peningkatan peningkatan sarana dan prasarana aparatur. a. Kegiatan pengadaan kendaraan dinas/ operasional.

b. Kegiatan peningkatan sarana dan prasarana aparatur

c. Kegiatan pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/ operasional. 3) Program peningkatan disiplin aparatur.

a. Kegiatan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya. b. Kegiatan pengadaan pakaian kerja lapangan

4) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur. a. Kegiatan pembinaan pegawai.

5) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan pelaporan keuangan.

a. Kegiatan penyusunan pelaporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD.

b. Kegiatan penyusunan pelaporan keuangan semesteran.

c. Kegiatan penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran. d. Kegiatan penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun.

6) Program pembangunan sarana dan fasilitas perhubungan.

a. Kegiatan perencanaan pembangunan prasarana dan fasilitasi perhubungan.

b. Kegiatan peningkatan pengelolaan terminal angkutan darat. 7) Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ.

(23)

b. Kegiatan rehabilitasi / pemeliharaan prasarana / balai pengujian kendaraan bermotor.

c. Kegiatan rehabilitasi / pemeliharaan terminal / pelabuhan. 8) Program peningkatan pelayanan angkutan.

a. Kegiatan uji kelayakan sarana transportasi guna keselamatan penumpang.

b. Kegiatan pengendalian disiplin pengoperasian angkutan umum di jalan raya.

c. Kegiatan penciptaan keamanan dan kenyamanan penumpang di

lingkungan terminal.

d. Kegiatan penataan tempat-tempat pemberhentian angkutan umum e. Kegiatan pengembangan sarana dan prasarana pelayanan jasa

angkutan.

f. Kegiatan sosialiasi/penyuluhan ketertiban lalu lintas dan angkutan g. Kegiatan koordinasi dalam rangka peningkatan pelayanan angkutan. 9) Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas.

a. Kegiatan pengadaan rambu - rambu lalu-lintas. b. Kegiatan pengadaan marka jalan.

c. Kegiatan pengadaan pagar pengaman jalan.

10) Program pengembangan komunikasi informatika dan media massa. a. Kegiatan pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan

(24)

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Landasan Teori

Sesuai dengan judul kerja praktek ini, maka dibutuhkan landasan teori yang didalamnya mencakup teori-teori yang mendukung dan menjelaskan secara rinci bahasan laporan yang dibuat.

3.1.1 Pengertian Prosedur

Menurut Mulyadi (2010:5) dalam bukunya yang berjudul “Sistem

Akuntansi” mengemukakan bahwa:

“Prosedur adalah urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa

orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang. Sedangkan menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011:23) dalam buku yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi,” prosedur adalah:

“Serangkaian langkah/kegiatan klerikal yang tersusun secara sistematis

berdasarkan urutan-urutan yang terperinci dan harus diikuti untuk dapat

menyelesaikan suatu permasalahan.”

(25)

atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang.

Dapat di simpulkan prosedur adalah Tata cara kerja dalam Serangkaian langkah/kegiatan klerikal yang tersusun secara sistematis berdasarkan urutan-urutan yang terperinci dan harus diikuti untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan

3.1.2 Pengertian Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.58 Tahun 2005 (Pasal 1:13) tentang pengelolaan keuangn daerah (2005:58), pengertian SP2D sebagai berikut :

.”Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya di singkat SP2D adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar Pencairan Dana yang di

terbitkan oleh BUD berdasarkan SPM”.

Sedangkan berdasarka Peraturan Dirjen Pembendaharaan Nomor PER-34/PB/2006 (Pasal 1:9) pengertian SP2D (2006:34) sebagai berikut :

“ Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D

adalah Surat Perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN berdasarkan SPM”.

(26)

Membayar Giro Bank (SPMGB) dan Surat Perintah Pembebanan (SPB-SPM).

3.2 Hasil Pelaksanaan dan Pembahasan Kerja praktek 3.2.1 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

Selama satu bulan mulai tanggal 3 Agustus sampai dengan 5 Agustus 2015 kerja praktek yang di mulai dari pukul 07:30 sampai dengan 17:00 WIB pada Dinas Perhubungan Kota Cimahi, Dalam pelaksanaan kerja praktek pada Dinas Perhubungan Kota Cimahi, Penulis di tempatkan di bagian Bendahara Umum. Penulis melaksanakan kegiatan yang menyangkut Penerbitan Dan Pencairan Dana Kegiatan, salah satunya tentang Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana SP2D, yaitu bertujuan melakukan Pencairan Dana untuk suatu kegiatan Dinas Perhubungan Kota Cimahi.

Penulis di Arahkan untuk mengetahui prosedur dan hambatan Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) di instansi serta mengetahui upaya apa yang telah dilakukan perusahaan dalam mengatasi hambatan yang terjadi.

3.2.1.1 Prosedur Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

(27)

Prosedur Dalam Pencairan SP2D pada Bagian Kas Daerah adalah serangkaian proses kegiatan yang di laksanakan dalam pencairan dana atas pelaksanaan pengeluaran APBN berdasarkan SPM yang telah di verifikasi yang tujuan akhirnya dana telah sampai ke tangan yang berhak menerimanya. Prosedur administrasi penerbitan SP2D adalah sbb :

1. Pengguna anggaran menyerahkan SPM kepada kuasa BUD 2. Kuasa BUD meneliti kelengkapan SPM

3. Bila SPM dinyatakan lengkap maka kuasa BUD menerbitkan SP2D Paling lambat 2 hari kerja sejak di terima pengajuan SPM 4. SP2D di serahkan kepada Bank dan Pengguna Anggaran

5. Kuasa BUD sendiri harus mencatat SP2D dari nota Debet (dari Bank) pada penata usahaan , yang terdiri dari

- Buku Kas Penerimaan - Buku Kas Pengeluaran

6. Pengguna Anggaran Menyerahkan SP2D Kepada Bendahara 7. Bendahara Mencatat SP2D Pada penatausahaan

8. Apabila SPM dinyatakan tidak lengkap , Kuasa BUD menerbitkan surat penolakan penerbitan SP2D Paling lambat 1 hari kerja sejak SPM di terima

(28)

PENERBIT SP2D

(29)

KET : SPM : Surat Perintah Membayar SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana BUD : Badan Usaha Dagang

3.2.1.2 Hambatan yang terjadi dalam Prosedur Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

(Menurut Romanisa Oktarini ) Selaku Bendahara Umum Dinas Perhubungan Kota Cimahi Hambatan yang sering terjadi pada saat pelaksanaan SP2D adalah tidak semua SP2D dapat dicairkan mengingat kegiatan yang akan dilaksanakan tidak terlalu perlu dan tidak terlalu penting dalam kelangsungan dinas tersebut, selain itu keterlambatan dalam penanganan proses pencairan dana yang. mengakibatkan terjadinya Keterlambatan Kegiatan

3.2.1.3 Upaya yang telah dilakukan Dinas Perhubungan Kota Cimahi untuk mengatasi hambatan saat Penerbitan SP2D

(30)

3.2.2 Pembahasan Kerja Praktek

3.2.2.1 Prosedur Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana SP2D

Prosedur yang di tetapkan oleh instansi sudah sesuai dengan landasan teori yang ada berdasarkan teori tentang Penerbitan SP2D bahwa adalah suatu rangkaian mulai dari penghimpunan data obyek dan subyek, SP2D atau Surat Perintah Pencairan Dana adalah surat yang dipergunakan untuk mencairkan dana lewat bank yang ditunjuk setelah SPM diterima oleh BUD. SP2D adalah spesifik, artinya satu SP2D hanya dibuat untuk satu SPM saja. SP2D dapat diterbitkan jika Pengeluaran yang diminta tidak melebihi anggaran yang tersedia.

Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai peraturan perundangan, Dasar hukum penyelesaian retur SP2D adalah Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor

(31)

3.2.2.2 Hambatan yang terjadi Saat Pencairan Sp2d

Keterlambatan dalam penanganan proses pencairan dana sering terjadi dan mengakibatkan kesalah pahaman diakhir pelaporan nanti. Kemudian selain itu juga sering terjadi salah pencatatan, hal ini bisa dilihat dari contoh di bawah ini :

Di lembaran Surat Perintah Membayar (SPM)

No. Rekening Uraian

1.14.01.00.00.5.1.1.01.02 Dana Kegiatan

Tetapi di Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) tertulis :

No. Rekening Uraian

1.14.01.00.00.5.1.1.01.04 Dana Alokasi

Hal ini sering terjadi dalam pencatatan di dalam SP2D yang pada akhirnya akan menjadi masalah,

3.2.2.3 Upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Cimahi

Melapor dan merubah SP2D kepada Kepala Bagian Bendahara di Dinas Perhubungan Kota Cimahi yang nantinya akan diperbaiki dengan Nota Dinas.

(32)

Pusat akan memperbaiki kesalahan pencatatan tersebut,hal ini lah yang dinamakan dengan Nota Dinas.

Di lembaran SPM dan SP2D di keduanya harus sama dan sesuai dengan No.Rekening maupun uraiannnya, karena kalau tidak sama akan menimbulkan rekonsiliasi dan pelaporan yang tidak sesuai dengan pengajuan yang di ajukan sebelumnnya, oleh karena itu setiap ada lembaran yang salah dalam pencatatan maka akan langsung dihancurkan oleh mesin penghancur kertas.

Di bawah ini adalah contoh lembaran SP2D yang sudah di perbaiki dan sama dengan SPM, Di lembaran Surat Perintah Membayar (SPM):

No. Rekening Uraian

1.14.01.00.00.5.1.1.01.02 Dana Kegiatan

Di lembaran Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D):

No. Rekening Uraian

(33)

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan tentang Tinjauan atas Prosedur Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) di Dinas Perhubungan Kota Cimahi, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Prosedur Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) sudah sesuai dan terlaksana dengan baik karena sudah ada ketetapan yang telah diberlakukan dalam langkah-langkah prosedurnya. Dengan diterbitkannya Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) para Pengguna Anggaran lebih cepat untuk melaksanakan suatu kegiatan yang akan dilaksanakan di Dinas Perhubungan Kota Cimahi.

2. Terlaksananya dengan baik penanganan proses pencairan dana dalam terjadinya Keterlambatan Kegiatan dan kesalahan Pencatatan dalam nomer rekening dengan cara Penerbitan Nota Dinas.

Nota Dinas itu sendiri adalah surat pembetulan nomor rekening yang salah di dalam SP2D,Setelah pengguna anggaran melapor kepada Kabag Bendahara Pusat maka Kabag Bendahara Pusat akan memperbaiki kesalahan pencatatan tersebut,hal ini lah yang dinamakan dengan Nota Dinas.

3. Dalam Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

(34)

berubah atau tidak terduga, Sehigga dalam proses Pencairan tidak terjadi keterlambatan .

4.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai Tinjauan atas Prosedur Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) di Dinas Perhubungan Kota Cimahi, maka penulis memberikan saran, yaitu :

1. Dalam melaksanakan Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Dinas Perhubungan Kota Cimahi lebih mudah untuk melaksanakan suatu Kegiatan Dinas

2. Hambatan yang ditemui dalam Perbitan SP2D ada nya keterlambatan pencairan SP2D, dalam hal ini bendahara meminimalisir dengan upaya yang lebih ditingkatkan, agar Pencairan SP2D tepat dengan waktu nya

(35)

PERHUBUNGAN KOTA CIMAHI

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang Studi S-I

Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh : MOCH ALFIANSYAH

21112002

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(36)

Mulyadi (2010:5) dalam bukunya yang berjudul “Sistem Akuntansi”

Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011:23) dalam buku yang berjudul

“Sistem Informasi Akuntansi,”

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.58 Tahun 2005 (Pasal 1:13) tentang pengelolaan keuangn daerah (2005:58), pengertian SP2D

Sri Dewi Anggadini danLilis Puspitawati d (2011:23) dalam buku yang berjudul

“Sistem Informasi Akuntansi,”

Berdasarka Peraturan Dirjen Pembendaharaan Nomor PER-34/PB/2006 (Pasal 1:9) pengertian SP2D (2006:34)

(37)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatu.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat, dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini dengan baik .

Laporan kerja praktek yang berjudul “Tinjauan atas Prosedur Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) di Dinas Perhubungan Kota Cimahi). Laporan kerja praktek ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Kerja Praktek Jenjang Studi Strata 1 Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini, penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna baik dalam teknik penulisan maupun penyajian materi dan pembahasannya. Hal ini tidak lain karena keterbatasan pengetahuan kemampuandan pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sebagai upaya untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, khususnya bagi penulis.

(38)

1. Dr.Ir.H. Eddy Soeryanto Soegoto ., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr.Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Ak.,Ak.,CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Dr. Ely Suhayati, S.E., AK.,M.Si. CA selaku Dosen Wali.

5. Adi Rachmanto,S.Kom,M.Kom. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan dan meluangkan waktunya memberikan bimbingan, membina dan mengarahkan penulis sehingga Laporan Kerja Praktek ini dapat terselesaikan.

6. Wati Aris Astuti, SE., M.Si., Ak.,CA selaku koordinator Kerja Praktek. 7. Erik Yudha Bhuana,SE,M.Si selaku Pimpinan Dinas Perhubungan Kota

Cimahi

8. Romanisa Oktarini selaku Bendahara Umum Dinas Perhubungan Kota Cimahi

9. Seluruh staf Dinas Perhubungan Kota Cimahi Terutama di bagian Keuangan, terimakasih atas dukungan dan bimbingannya.

10. Keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan dukungan baik secara moril maupun materil serta perhatian dan curahan kasih sayang yang dapat memberikan semangat kepada penulis.

11. Sahabat – sahabat tercinta dan seluruh kelas ak-2.

(39)

langsung ataupun tidak langsung yang turut membantu penyelesaian laporan kerja praktek ini.

Akhir kata, semoga Alloh SWT,membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesailan Laporan kerja Praktek ini, dan semoga bermanfaat dan memberikan pengetahuan khususnya bagi penulis dan umumnya kepada pihak-pihak yang membutuhkannya .Amin

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Bandung, Desember 2015

(40)
(41)

2. Kesenenian Musik SMAN 1 JAMPANG KULON 3. Basket SMAN 1 JAMPANG KULON (2010-2012)

PENDIDIKAN DAN LATIHAN YANG PERNAH DIIKUTI (2014-2015)

1. Caracter Building Universitas Komputer Indonesia ( UNIKOM ) Bandung di Cikole Kecamatan Lembang

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.1 Logo Dinas Perhubungan Kota Cimahi
Gambar 3.1 Flowchart Penerbitan SP2D

Referensi

Dokumen terkait