PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI DAN YIELD OBLIGASI
SKRIP SI
II 1111
111
Oleh:
Diyah Kusumawati
NIM : I 04081002496uセャカイエョL@
ch-iri ,
, ,,, ·
•
0
71 セ@ PQZBセᄋᄋ@..
e>c, ...
セN@',,.. . . · '::!. "ffc""'""
"'"· !;;""'' , .
Ocf'.t .. ·
o
c ...0 ..
:&
[-dasifi.'.<:-:i,;i :
JURUSAN MANAJEMEN . .. .... ... .. ... . FAKUL TAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
PENGARUH MEKANISME
CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI DAN YIELD OBLIGASI
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Pembimbing I
Oleh
Diyah Kusumawati NIM : 104081002496
Di Bawah Bimbingan
⦅⦅」aセ@
Pembimbing II
Prof. Dr. Ahmad U n i NIP. 150 317 955
Indovama Nasarudin,SE,MBA NIP. 150 317 593
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
PENGARUH MEKANISME
CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI DAN Y1ELD OBLIGASI
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Pembimbing I
Oleh
Diyah Kusumawati NIM: 104081002496
Di Bawah Bimbingan
セセ@
Pembimbing II
Prof. Dr. Ahmad Rclni NIP. 150 317 955
Indoyama Nasarudin, SE, MBA NIP. 150 317 593
Penguji Ahli
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS NIP. 131474891
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDA YATULLAH
Hari ini Rabu Tauggal Tiga Belas Agustus Dua Ribu Delapan telah dilakukan
Ujian Komprehensif, atas nama Diyah Kusumawati NIM: 104081002496 dengan
judul skripsi
"PENGARUH
MEKANISME
CORPORATE
GOVERNANCE
TERHADAP PERlNGKAT OBLIGASI DAN
YIELD OBLIGASI".
Memperhatikan kemampuan mahasiswa tersebut selamaujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat ditetima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 13 Agustus 2008
Tim Penguji Ujian Komprehensif
0li:=t-セ@
Prof. Dr. Ahmad Roiloni flerni Ali HT, SE, MM Sekretaris Ke tu a
clf
mulis adt:r!ah sebMh
ウ・ョセ@smi
meri:mgkcd lMta dahm tlllU:dtr11
ptr11§ benn«kncr.
clf
mulis ad«hh
cermi11tr11 berb«g-cd h«l ptr11§ tqj«di,
bcrik _fcrlrttr maupun impiner.
clfenulis «dahh bagitr11 dari
hidupku, karen« hampir siJ!iap hari
«ku mmulis.
Aku ttrk «kcm berhmti mmulis. ..
Qffjcrmpcri q/«l me!ffiJ!11put....
c}ill§§«
akan
per§i ditmg-«h
g-elepar tubuh
qP
trll§ membu.d
sikap
miJJ!f «di
mMk ..
cJing-g-« «ka,11 pergi ttr11p«
miJf!lpedulikcm
O<Pimt[Jl« flf/t1tr1t
clan tiJf!lpcrt P(,[J/§
«Mil ditq!t1 dcrlam kiJ!i«dcrtm ...
clf
mtJrehkcm tin!tr p«dtr sehe!ai
perkamm bt1Suk
cJing-g-« «kmt
!t'ffd/J
p§i
'Ccmp« pedu!i
/Ji?Tt[f(,[tfll,. ..'Capt..
@« «kcm kembcrli ..
Personal Data
Nama
Tempat Tanggal Lahir
Ag am a
Alam at
Cita-cita
Motto
Ho bi
Education
1. SDN Cipayung Depok
2. SDN Kp Swh II
3. SLTPSPGRII
4. SMUN II Ciputat
CURICULLUM VITAE
: Diyah Kusumawati
: Jakarta, 12 September 1986
: Islam
: diyahkusumawati@gmail.com
: JI. Ki Hajar Dewantara Komplek DEPKES blok
D3 No. 19 Ciputat Tangerang 15413
: Penulis Novel terkenal, Backpackers yang
mengelilingi dunia, Dosen ...
:Nikmatilah setiap detik dari kehidupan yang kita
jalani, karena ha! yang sama tak akan pemah
terulang untuk kedua kalinya. Keep a Good
Work ... ©
:Membaca komik, novel, buku-buku sejarah,
menonton dvdlvcd, J'menyanyif.l, jalan-jalan,
window shopping, mengoleksi novel dan komik, dll.
5. UIN SyarifHidayattullah Jakarta Fakultas Ekonomi dan Umu Sosial Jurusan Manajemen
Organization Experience
1. Anggota HMI cabang Ciputat
2. Anggota Taekwondo UIN SyarifHidayattullah Jakarta
ABSTRACT
This research investigated the effect of corporate governance to bond ratings and bond yield. The proxies of corporate governance are institution ownership, independent committe, audit committee, and managerial ownership. Those proxies are independent variables, and the dependent variables are bond rating and bond yield. In this research there are also variables control which explained by audit quality, debt to equity ratio, and logarithm natural of total asset. The first hypothesis in this research is the effect of corporate governance to
bond ratings, which is examined with logistic regression. While, the second
hypothesis is the effect of corporate governance to bond yields, which is examined by multiple regression. Sampling method which used in this research is purposive sampling. Data are collected from Indonesia Stock Exchange and PT PEFINDO. With Purposive Sampling Method, there are 33 corporate bonds which became samples.
The test showed that independent variables, which explained by audit committee have positive significant influence with bond ratings. Whereas, the independent variables which explained by institution ownership and independent committee have negative significant influence with bond yields.
ABSTRAK
Penelitian ini menyelidiki pengaruh corporate governance terhadap peringkat obligasi dan yield obligasi. Komponen corporate governance terdiri dari kepemilikan institusional, komisaris independen, komite audit, dan kepemilikan manajerial. Komponen tersebut adalah variabel independen, dan untuk variabel dependennya adalah peringkat obligasi dan rating obligasi .. Didalam penelitian ini juga terdapat variabel kontrol yang terdiri dari kualitas audit, rasio total hutang terhadap total ekuitas, serta logaritrna natural dari total aktiva. Pengujian hipotesis pertama di dalam penelitian ini yaitu pengaruh mekanisme corporate governance
terhadap peringkat obligasi, menggunakan regresi logistik. Sedangkan pengujian hipotesis yang kedua yaitu pengaruh mekanisme corporate governance terhadap
yield obligasi, menggunakan regresi berganda. Metode pcmentuan sampel yang dipergunakan adalah purposive sampling. Data diperoleh melalui PT PEFINDO dan Bursa Efek Indonesia. Dengan metode penentuan sampel tersebut diperoleh sampel sebanyak 33 obligasi korporat selama periode 2005-2006.
Berdasarkan pengujian tersebut diperoleh bahwa variabel independen yang dijelaskan oleh komite audit berpengaruh secara positif signifikan terhadap peringkat obligasi. Sedangkan variabel independen yang dijelaskan oleh kepemilikan institusional dan komisaris independen berpengaruh secarn negatif signifikan terhadap yield obligasi.
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan limpahan
rahmat dan nikmat kepada kita semua, Amiin. Sholawat serta salam tercurahkan kepada suri tauladan kita Rasulullah Nabi Besar Muhammad SAW beserta
keluarganya, sahabat dan pengikutnya.
Alhamdulillahi Robbil'alamin dengan pertolongan Allah SWT akhimya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul "l'engaruh !Vlekanisme
Corporate Governance Terhadap Peringkat Obligasi dan Yield Obligasi" dan penulis menyadari hasil skripsi ini masih jauh dari sempuma namun inilah hasil
kerja maksimal yang dapat penulis berikan. Pada kesempatan ini, pemtlis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih yang talc terhingga
Penulis persembahkan kepada:
I. Bapak Hartana dan Mama Suprapti tercinta, atas doa yang tak pemah henti
dan motivasi untulc selalu membuat lebih baik. Semoga anakmu ini segera
membalas jasa-jasa yang telah Bapak dan Mama berikan. Bertriliun terima
kasih untulc my best parents in this Universe, I LOVE YOU, Mom, Dad ...
2. Bapak Prof. Dr. Alunad Rodoni selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial dan selaku dosen Pembimbing I yang
telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi Penulis dan selalu
memotivasi Penulis untulc selalu be1juang dan bersemangat.
3. Bapak Indoyama Nasarudin, SE, MBA selaku Pembimbing II terima kasih
atas kesabaran dan ketulusannya memberikan bimbingan, doa, serta
dorongan agar Penulis tetap semangat dalam menydesaikan penyusunan
Skripsi ini. Maaf ya pak, keseringan nelfon untulc ェセェゥ。ョ@ bimbingan ... ©
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid. Msi selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
llmu Sosial, yang telah banyak membantu penulis ketika pertama kali
5. Seluruh dosen yang telah mendidik dan mengajarkan Penulis serta
memberikan ilmu yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan FEIS
UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
6. Keluarga besar Prapto Suwarno; Cipluk(yang sedang mengarungi luasnya
dunia, kapan mengajak adikmu ini ke ltalia?),Mba ratna&Mas Agus
(makasih udah dibantuin keliling2 nyari data) Ulung (yang selalu berada
disisiku, dengan wajah polos nan mengemaskan, I love u mas Ulung RD),
Jambrong (yang udah bantuin nginstall ulang computer),Ma Aci,Ibu dan
pakde, mas Agus, mba Nining(yang udah ngena!in bule-bule),mas Bowo,
mas Budi, keluarga Sulamo di Solo, serta pakde,Bude,Pa'le,&Bu'le, yang
namanya tidak bisa disebutkan satu persatu.
7. Keluarga besar Hadi Rejono; mbah puteri yang ada di Boyolali, bude Harti, mba Evi, mba Murti, Iek Atun, lek Prono dan kel, lek Surono,
Keluarga di Tangerang, serta pakde, Bude, Pa'le, Bu'le, dm1
sepupu-sepupu kecil, yang namanya tidak bisa disebutkm1 satu persatu.
8. Seluruh staff dan karyawan fakultas ekonomi dan ihnu sosial, terima kasih
telah melayani masalah-masalah akademik dengan baik.
9. Mira Aryani, sahabat SMU yang sampai sekarang tetep jadi sahabat.
Selalu ada jika dibutuhkan walau hujan, panas, badai, ataupun salju
menerpa. Thanks buddy, I LOVE U. .. We Love Karaoke Box ...
10.My Gang: The Marauders Useless. Anisa Widiastuti yang selalu kasih
semangat ala Naruto atau Sasuke sang pengkhianat Konoha Gakure
walaupun sering dibikin kesel+sebel sama penulis ini (Tolong Nis, jangan
lempar aku pakai sepatumu!!!Please ... ) tapi tetap sabar dan penull kasih
sayang. Dwi Retno Handayani yang benar-benar selalu perhatian dan
penull pengertian kepada penulis, walaupun sering jengkel pengen nabok
sang penulis, tapi aku tahu kalau neno orang yang paling memikirkan
sahabat-sahabatnya. Arigatou Gozaimashita, minna-chan. Daisuki ...
11. Temen seperjuangan di kampus: Nisa yang kecil nan imut kayak semut
kalem, baik,bengong, makasih udah banyak nolongin akyu, Kania yang
"wah cantiknya" selalu membuat suasana "ceria" ehehehemmm, Tya yang
ketawanya bikin rahang sakit, yang masih punya utang nyanyi lagu Nidji
sama akyu, Vivi yang memberi pengetahuan luas sama penulis (Terima
kasihku kuucapkan pada guruku yang tulus), isna yang sering main ke
rumah dengan gaya cekingnya, Eko (makasih kosannya), Pany,
Leni ... kangen kuliah bareng kalian lagi! !!
12. Temen-temen Manajemen C: Rahman (ketu BT BT ahhh ... ), Oka (BT BT
ahhh ... ), Arief, Miftah (gw nulis nama lo!huh),Sodikin, Roby, Opang,
Sugih, Arta, Adu!, Denis,Imam, Cahyo, Redy, dan temen-temen
manajemen C lainnya, Friends forever
13.Special Thanks to: Vandy (makasih atas semua bantuannya, a million thanks),Dodo-sensei (maafya, gw nanya Io mulu),Rahman, Navi (makasih cuy!), Prince Mail (yang jauuuuhhh di Banjarmasin sana, makasih udah bikin semangat ... ), Shanti (Qila mom),Lista dan Nanin (yang udal1 kerja
keras sama2 di Genk Kompre),Niar,Novi,Citra,Lia,Santi,Titi,Didi, dan
anak-anak Manajemen keuangan B lainnya.
14. Teman-teman dan orang-orang yang tidak bisa disebutkan namanya satu
persatu, terima kasih telah membuat suatu pola ym1g terpetakan dalam
kehidupan penulis, We are a dream catcher ...
Dengan kemampuan dan keterbatasan yang ada pada diri ini, Penulis telah
berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini dengmi
sebaik-baiknya. Dengmi segala kerendahan hati Penulis menerima sarmi maupun kritik
ymig dapat menjadikmi skripsi ini lebih baik.
Akhir kata, Penulis berharap semoga skripsi ini'. dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Amin ...
DAFTARISI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... v
ABSTRACT ... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFT AR ISi ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN. ... 1
A. Latar Belakang Masalah _____
·-··---·-····---···J
B. Identifikasi Masalah 8 C. Pembatasan Masalah ... 9D. Perumusan Masalah ... 10
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... l 0 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12
A. Obligasi ... _______ ... _________ 12 1. Pengertian Obligasi ... 12
2. Karakteristik Obligasi ... 16
3. Harga Obligasi ... .17
B. Yield Obligasi ... 18
1. Current Yield ... 18
2. YTM ... 19
C. Peringkat Obligasi ... 20
D. Teori Keagenan ... 22
E. Corporate Govemance ... 25
1. Kepemilikan Institusional ... 27
2. Kepemilikan Manajerial ... 28
F. Kerangka Berpikil'. ... --- .. ---32
G. Perumusan Hipotesis ... 35
H. Penelitian Terdahulu ... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 43
A Ruang Lingkup Penelitian ... 43
B. Metode Penentuan Sampel ... 44
C. Metode Pengumpulan Data ... 44
1. Penelitian Kepustakaan ... 44
2. Penelitian Lapangan ... 45
D. Metode Analisis data ... 45
1. Uji Nonnalitas Data ... 45
3. Uji Asumsi Klasik ... 45
4. Model Pengujian untuk Hipotesis Pengaruh Corporate Governance terhadap Peringkat Obligasi ... 48
5. Model Pengujian untuk Hipotesis Pengaruh Corporate Governance terhadap Peringkat Obligasi ... .53
E. Operasional V aiiabel ... 57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 62
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ... 62
1. Sejarah Bursa Efek Indonesia ... 62
2. Sejarah PT PEFIND0 ... 65
B Pengolahan dan Analisis Data ... 66
1. Deskripsi Data Penelitian ... 66
2. Pengujiai1 Hipotesis Pengaruh Mekani:sme Corporate Governance Terhadap Peringkat Obligasi ... -72
3. Pengujifill Hipotesis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Yield Obligasi ... -78
4. Hasil Analisis Data ... 84
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ... 93
A. Kesimpulfill ... 93
C. Keterbatasan dan Saran Penelitian ... 95
DAFT AR PUST AKA ... 96
Nomor
1.2
2.1
2.3
4.1
4.2
4.3
DAFTAR TABEL
Keterangan Halaman
Jumlah Obligasi PT PEFINDO ... 3
[image:15.595.77.468.123.726.2]Arti Simbol Peringkat PT PEFINDO ... .21
Tabel Arah Hubungan yang Diharapkan ... 35
Peringkat Obligasi 2005-2006 ... 68
Coupon, Nilai Nominal,Harga Obligasi, Jatuh Tempo, dan Yield 2005 ··· 70
Coupon, Nilai Nominal,Harga Obligasi, Jatuh Tempo, dan Yield 2006 ··· 71
4.4 Uji Multikolinearitas Untuk Model Regresi Logistik ... 74
4.5 Kesimpulan Uji Multikolinearitas ... 74
4.6 Uji Autokorelasi Model Regresi Logistik ... 75
4.7 Uji Park ... 76
4.8 Hasil Uji Park ... 77
4.9 Uji Normalitas Kolmogorov-Smimov ... 79
4.10 Uji Multikolinearitas Untuk Model Regresi Berganda ... 80
4.11 Kesimpulan Uji Multikolinearitas ... 81
4.12 Uji Autokorelasi Model Regresi Berganda ... 82
4.13 Hasil Uji Hipotesis I Regresi Logistik ... 85
4.14 Uji T Statistik ... 87
Nomof
1.1
2.2 2.2 4.1
DAFTAR GAMBAR
[image:17.595.80.467.141.558.2]Keterangan Halaman
Grafik Perkembangan Emiten Obligasi di Indonesia ____________ )
Kerangka Berpikir Hipotesis 1 _________________________________________________ 33
Kerangka Berpikir Hipotesis II ______________________________________________ _34
Hasil Uji Heteroskedastisitas Untuk Model
Nomor
I
2
3
4
5
6
DAFTAR LAMPIRAN
Keterangan Halaman
Uji Normalitas unruk Pengaruh Corporate Governance
terhadap yield Obligasi ---100
Hasil Uji Regresi Berganda ______________________________________________________ l 0 I
Regresi Logistik Sebelum Uji Asumsi kャ。ウゥャセMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMQPT@
Uji Asumsi Klasik Model Regresi Logistik ___________________________ 108
Regresi Logistik Setelah Uji Asumsi Klasik ___________________________ 11 O
アIセ@
セZ@
..
セ@ セ@ セ@ok£..
w,m,i.l;,fi+
セN@
セ@
セ@
ttUM<Lセ@
セ@
"""':F
OMfu ... "
22()5(':)7
22:3tl:23
1flndy 'M3
+G285G9787577tl
WhPt is lif& if a JtJr.J't kvCJW hCJW J C'tJDtrtJ/ <l'r s&ft ·wh&v a'r &!f tJ is tJD a'r f&&t?. .. whPt is /if&? If ttJ,/f!)'. a still f&&f thPt u'r& !J&tt"&1' thPv PDYtJD& ... whPt's
/if&? If I ttJ/,f u thPt u hf!'IJ& tJD& shtJt ttJ f1x it. .. PDJ whPt's /if&
!!
m&?. .. W&/l!Jy k&&pi!J!f u'r !J&stfri&v,/ cftJS&/y, I l.-T.itJW t]X;,f!C't{y I hf!'IJ•? f&f!J'D !!beat /if& ...
Challenges make you discover thing about your self that you never real!J' knew. Thry're ivhat make the instrument stretch ivbat make you go bryond the norm
From: Cicefy Tyson
Manusia ... bukan ... semua yang bernyawa
Bagaimanapun bentuknya, suatu saat pasti akan mati
Tentu saja kita takut. Kita pun tak menginginkan kematian orang terdekat kita ... Tapi justru karena itulah ... Karena semua kehidupan ada batasnya, setiap detik harus dijalani dengan penuh arti. ..
(Darkness Myth 8: Hidup Abadi by Hiroko Kazama)
Tidak layak sesuatu disebut sebagai kebabagiaan jika itu didapatkan dari penderitaan orang lain. Ambisi memang penting, tapi kita akan kacau jika hanya berpatokan pada itu saja. Bukalah mata dan telinga, lihatlab sekeliling. Ingatlab, bahwa kita tidak sendirian. Tidak ada manusia yang sempurna. Justru karena penuh kekurangan dan kelemahanlab kita disebut manusia. Karena itu, jangan pernab merasa malu atau takut dengan segi kemanusiaan kita ... (Reviewed by Noir Ciel, from Anirnoster 46, Onstage:Rave)
120808 08:23 pm
+6285283251322
:Jy.a oid't darti iili,, ckg2an itu Diaoa fia!IJff penfUUJ Wap
falllu1
aja oelamauJian!YfJ
motli. セ@ g U61i difilWtin-!dy.alif0l'uu
aja ama ajiannya!,AJ., ᆪNNNNセ@ ᄋセァ@ ;tJ
MVA
J.Vf'g.,,.,fc
h.eNt-;t.,,t.u
tvw.-
ァL[LセN@ ;tJMV<
..J.._
・mM[エNLw・MゥセMᄋᄋ@
d・」ャゥセ@ qセ@
llli
t・ゥ[イ[セaゥ@Menjadi
tセエjィZ@UnWil
Ol'aJ16
TtJaku
セャャa@
Palill6
ャャQj・。セヲQaゥ@
Ut®It-Qent11a
q・セjャエj@UnWi
r・ヲッ。セ@ Grセ。イャャエj@UnWil
q。ィ。j[。「Mセ。ィ。j[セ@ltaril>JltJ
UnWJeTem.an-bemanlm
UnWil
セ・ョエQQ。@Penibtml>t116
iff<il'16
Telah Yall3all
RemJianw.
dan
UnWm
セセ@ r・セューS「ャャM。ョ@lliri
Remliaca
A. Latar Belakang Masalah
BABI
PENDAHULUAN
Pasar modal didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen
keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam
bentuk hutang atau modal sendiri, baik yang diterb:itkan oleh pemerintah,
public authorities, maupun perusahaan swasta. Pasar modal mempunyai
peranan yang sangat penting dalam perekonomian seperti dalam proses
pengalokasian dana masyarakat. Pasar modal dalam ha! ini memberikan
tingkat likuiditas yang tinggi kepada investor dalam bentuk penjualan
berbagai instrumen keuangan setiap saat ketika dibutuhkan dana. Selain itu
juga memberikan kemudahan dalam mendapatkan dana bagi pihak yang
membutuhkan, dalan ha! ini yaitu perusahaan untulc melakukan kegiatan
investasi. Investasi digolongkan menjadi dua jenis, yaitu investasi dalam
surat kepemilikan (saham) dan investasi dalam surat utang (obligasi).
Menurut Bursa Efek Indonesia obligasi didefinisikan sebagai surat utang
jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji
dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbahm berupa bunga pada
periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan
kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Di Indonesia obligasi diterbitkan
selurnhnya, ataupun oleh pernsahaan yang dimHiki oleh negara (PT
Persero ). Beberapa persero yang menerbitkan ob!ig.asi diantaranya adalah
PT. Jasa Marga, PT. PLN, Bank Bapindo, dan bebagai bank BPD,
sedangkan beberapa pernsahaan swasta yang menerbitkan obligasi
diantaranya adalah Astra Internasional, IBJ Leasing, Asia Nusamas Leasing,
Dhamala Sakti Sejahtera dan sebagainya. Bagi perusahaan, penerbitan
obligasi merupakan suatu cara untuk memotong biaya intermediasi
keuangan. Apabila perusahaan meminjam dari bank, perusahaan mungkin
harus membayar bunga 18 % per tahun. Apabila perusahaan dapat
menerbitkan obligasi dengan coupon rate hanya sebesar 15 % per tahun, dan
terjual dengan harga sama dengan nilai nominal, maka perusahaan dapat
menghemat biaya dana (cost of debt) sebesar 3% (Suad husnan: 1994).
Data yang diperoleh Bapepam mengenai berkembangan obligasi
adalah sebagai berikut: Pada tahun 2005 terdapat 22 penawaran umum
obligasi dalam kurun waktu Januari hingga Desember 2005 yaitu: 18
penawaran umum dari obligasi konvensional yang memiliki total emisi Rp.
8,3 triliun, 3 penawaran umum dari obligasi syariah dengan total emisi Rp.
650 milyar, 2 penawaran umum dari obligasi subordinasi dengan total emisi
Rp. I 00 milyar. Selama tahun 2006 terlihat bahwa investor dan pelaku pasar
memberikan perhatian pada instrumen surat utang khususnya terhadap
obligasi korporasi, meskipun Pemerintah Indonesia juga mengeluarkan
Total nilai emisi dari 15 penawaran umum Obligasi Korporasi dalam kurun
wak:tu Januari hingga Desember 2006 tercatat Rpll,45 triliun, dengan
rincian sebagai berikut: 2 Penawaran Umum Obligasi Perdana (fi>O) dengan
nilai Rpl,3 triliun,1 Penawaran Umum Obligasi Syariah (Ijarah- IPO)
dengan nilai Rp200 miliar, 11 Penawaran Umum Obligasi lanjutan dengan
nilai Rp9,45 triliun, 1 Penawaran Umum Obligasi Subordinasi dengan nilai
Rp500 miliar. Berikut ini grafik perkembangan emiten obligasi di
Indonesia:
セN@
c
:t 1t:
.c
セ@
セ@
"'
[image:23.595.97.474.224.573.2]ll.. 'C
Gambar 1.1
Grafik perkembangan emiten obligasi di Indonesia
Jvnl:lll eBョセエZイN@ Obli;:isi
N1.mlx.ot :.if O:>rd:; ヲャDslNエエセ@
Per ta!tun :' Per yam
___
__,,,,.,
;;;
' '
Sumber :Annual Report Bapepam 2006
Grafik di atas menunjukkan bahwa perkembangan jumlah emiten
obligasi tiap tahunnya makin meningkat. Hal ini membuktikan bahwa
obligasi merupakan instrumen yang dapat dijadikan sebagai alternatif untuk
Faerber (2000) menyatakan bahwa ゥョカQセウエッイ@ lebih memilih
berinvestasi pada obligasi dibanding saham karena dua alasan, yaitu:
I. Volatilitas saham lebih tinggi dibanding obligasi, sehingga mengurangi
daya tarik investasi pada saham,
2. Obligasi menawarkan tingkat pengembalian yang positif dengan
pendapatan tetap (fixed income), sehingga obligasi lebih memberikan
jaminan dibanding saham.
Jewell dan Livingston (2000) menyatakan bahwa investor menghadapi
masalah informasi yang disebabkan beragarnnya karakteristik dari penerbit
obligasi. Peringkat (rating) obligasi yang diterbitkan oleh lembaga
independen membantu mengurangi masalah infonnasi tersebut. Sa!ah satu
lembaga pemeringkat obligasi di Indonesia adalah PT PEFINDO. Tujuan
dari pemeringkatan obligasi yang akan diterbitkan adalah untuk menilai
kinerja perusahaan. Hal ini sangat penting karena dapat dimanfaatkan untuk
memutuskan apakah obligasi tersebut layak terbit. Dalam pemeringkatan
obligasi, obligasi yang mempunyai peringkat rendal1 merupakan obligasi
yang memiliki tingkat resiko tinggi, sebaliknya jika obligasi tersebut
memiliki peringkat yang tinggi maka memiliki tingkat resiko yang rendah.
Implikasinya adalah bahwa obligasi dengan peringkat rendah harus
menyediakan yield to maturity lebih tinggi karena untuk mengkompensasi
kemungkinan resiko yang besar. Untuk mengetahui re:siko gaga! bayar dari
suatu obligasi adalah dengan melihat apakah obligasi tersebut te1masuk ke
adalah kelompok obligasi yang memiliki resiko gagall bayar (default) rendah
dan memiliki peringkat AAA-BBB- (Standar&Poor), sedangkan speculative
grade adalah kelompok obligasi yang memiliki resiko gaga! bayar (default)
tinggi dan memiliki peringkat BB+-D (Standar&Poor). Data yang diperoleh
dari PT PEFINDO mengenai jumlah obligasi yang masuk dalam peringkat
PT PEFINDO adalah sebagai berikut: pada tahun 2005 tercatat sebesar 248
obligasi yang masuk kedalam peringkat PT PEFINDO, 8 obligasi masuk
kedalam kategori speculative grade, 7 obligasi tidak diberi rating, dan 233
obligasi masuk kedalam kategori investment grade. Pada tahun 2006 tercatat
sebesar 232 obligasi yang masuk kedalam peringkat PT PEFINDO, 5
obligasi masuk kedalam kategori speculative grade, 1 obligasi tidak diberi
rating, dan 226 obligasi masuk kedalam kategori investment grade.
Tabel 1.1 Jumlah Obligasi
Jumlah obligasi
2005 2006
-Investment Grade 233 232
Speculative Grade 8 5
--Non Rating 7 1
Sumber: Data PEFINDO
Selain peringkat, faktor lain yang dipertimbangkan oleh investor
obligasi adalah return obligasi. Return obligasi merupakan hasil yang akan
diperoleh investor apabila melakukan investasi pada obligasi. Return
obligasi ini dinyatakan dalam yield. Sebelum memutuskan untuk
[image:25.595.91.482.186.579.2]obligasi, sebagai faktor pengukur tingkat pengembalian tahunan yang akan
diterima.
Pada tahun 2001, Komite Nasional Kebijakan corporate governance
menerbitkan pedoman good corporate governance. Pedoman ini bertujuan
agar dunia bisnis merniliki acuan dasar yang memadai mengenai konsep
serta pola pelaksanaan good corporate governance yang sesuai dengan pola
intemasional umumnya dan Indonesia khususnya. Penerapan corporate
governance diharapkan memaksimumkan nilai perseroan bagi perseroan
tersebut dan bagi pemegang saham. Ball (1998) dalam Evans et al. (2002),
mengartikan corporate governance sebagai seperangkat kesepakatan atau
aturan institusi yang secara efektif mengatur pengambilan keputusan.
Corporate governance merupakan konsep yang diajukan demi peningkatan
kinerja perusahaan melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen clan
menjarnin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan
mendasarkan pada kerangka peraturan. K,()llSf!P corporate. goveman<;e
diajukan demi tercapainya pengelolaan perusahaan· yang Jebih transparan
bagi semua pengguna laporan keuangan. Bila konsep ini diterapkan dengan
baik maka diharapkan pertumbuhan ekonomi akan terus menanjak seiring
dengan transparansi pengelolaan perusahaan yang makin baik dan nantinya
menguntungkan banyak pihak. Sistem corporate governance memberikan
perlindungan efektif bagi pemegang saham dan kreC!itor sehingga mereka
yakin akan memperoleh return atas investasinya clengan benar. Corporate
terciptanya pertumbuhan yang efisien dan sustainable di sektor korporat.
Corporate governance dapat didefinisikan sebagai susunan aturan yang
menentukan hubungan antara pemegang saharn, manajer, kreditor,
pemerintah, karyawan, dan stakeholder internal dan eksternal yang lain
sesuai dengan hak dan tanggungjawabnya (FCGI, 2003).
Corporate governance mempunyai hubungan positif dengan
peringkat obligasi dan berhubungan negatif dengan yield obligasi (Bhojraj
dan Sengupta, 2003). Penelitian terhadap corporate governance di Indonesia
banyak dihubungkan dengan harga saham ataupun kinerja perusahaan.
,penelitian corporate governance terhadap obligasi di Indonesia merupakan
penelitian yang jarang dilakukan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan
data obligasi serta pengetahuan parn investor terhadap obligasi. Selain itu,
Wansley et al. (1992) menyatakan bahwa sebagim1 besar perdagangan
obligasi dilakukan melalui pasar negosiasi (over the counter market) dan
secara hist0ris tidak terdapat informasi harga yang tersedia pada saat
penerbitan atau saat penjualan. Dengan tidak エ・イウ・、ゥ。ゥセケ。@ informasi tersebut
membuat pasar obligasi menjadi tidak semeriah pasar saham.
Berdasarkan penelitian sebelunmya yaitu penelitian Yudi Santara
Setyapurnama dan A.M. Vianey Norpratiwi yang menguji hubungan
corporate governance terhadap peringkat dan yield obligasi, penelitian kali
ini mencoba untuk meneliti lebih dalam. Jika penelitian terdahulu pemilihan
sampel tidak memasukkan industri perbankan, keuangan, dan asuransi, dan
Indonesia, maka dalam penelitian kali ini peneliti mencoba memasukkan
kategori-kategori industri di atas sebagai sampel. Penelitian kali ini dapat
menggunakan peringkat dan yield obligasi pada masa setelah pengumuman
pelaksanaan corporate governance, ha! ini sesuai dengan saran penelitian
terdahulu.
Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh penerapan corporate
governance terhadap peringkat dan yield obligasi. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan wawasan kepada para pembaca dalam
melakukan investasi terhadap obligasi terutarna dalam mempertimbangkan
penerapan corporate governance pada perusahaan penerbit. Penelitian ini
mengangkat isu mengenai pengaruh corporate governance terhadap
peringkat dan yield obligasi.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis dapat
mengidentifikasikan masalah-masalah penelitian sebagai beriknt:
1. Mengidentifikasi mekanisme corporate governance, dalam ha! ini
kepemilikan institusional, komisaris independen, -·komite audit dan
kepemilikan manajerial, serta variabel kontrol yang terdiri dari: rasio
total hutang terhadap total ekuitas, kualitas audit, dan total asset,
berpengaruh terhadap peringkat obligasi.
2. Mengidentifikasi mekanisme corporate governance, dalan1 ha! ini
kepemilikan manajerial, serta variabel kontrol yang terdiri dari: rasio
total hutang terhadap total alctiva, kualitas audit, dan total asset,
berpengaruh terhadap yield obligasi .
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang meluas dan keluar dari konteks tujuan
penelitian, maka disini penulis melakukan suatu pembatasan penulisan.
Dalam penulisan penelitian ini, penulis hanya menekankan pada:
I. Proksi dari corporate governance dalam hal ini kepemilikan
institusional, komisaris dependen, komite audit, dan kepemilikan
manajerial, serta variabel kontrol yang terdiri dari: rasio total hutang
terhadap total ekuitas, kualitas audit, dan total asset, dan bagaimana
pengaruhnya terhadap peringkat obligasi, yang peringkatnya diterbitkan
oleh Lembaga Pemeringkat obligasi di Indonesia (PT. PEFINDO),
dimana rating tersebut dikategorikan ke dalam kategori speculative
grade untuk perusahaan yang risiko defaultnya 0
tinggi, kategori ini
dinyatakan dalam peringkat BB-D dan kategori investment grade untuk
perusahaan yang risiko defaultnya rendah, kategori ini dinyatakan dalam
peringkat AAA-BBB.
2. Proksi dari corporate governance dalam ha! ini kepemilikan
institusional, komisaris dependen, komite audit, dan kepemilikan
manajerial, serta variabel kontrol yang terdiri dari: rasio total hutang
pengaruhnya terhadap yield obligasi, yang perhitungan yield obligasinya
dengan menggunakan rumus yield to Maturity approximation.
D. Perumusan Masalah
Masalah-masalah penelitian yang dapat dirumuskan berdasarkan latar
belakang tersebut di atas yaitu:
1. Apakah mekanisme corporate governance, dalam ha! ini kepemilikan
institusional, komisaris independen, komite audit clan kepemilikan
manajerial, serta vatiabel kontrol yang terdiri dari: rasio total hutang
terhadap total ekuitas, kualitas audit, clan total asset, berpengaruh
terhadap peringkat obligasi.
2. Apakah mekanisme corporate governance, dalam hal ini kepemilikan
institusional, komisaris independen, komite audit dan kepemilikan
manajerial, serta variabel kontrol yang terditi dari: rasio total hutang
terhadap total ekuitas, kualitas audit, dan total asset, berpengaruh
terhadap yield obligasi .
E. Tujuan clan Manfaat
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui:
I. Untuk menganalisa pengaruh mekanisme corporate governance, dalam
ha! ini kepemilikan institusional, komisaris independen, komite audit clan
total hutang terhadap total ekuitas, kualitas audit, dan total asset,
terhadap peringkat obligasi.
2. Untuk menganalisa pengaruh mekanisme corporate governance, dalam
ha! ini kepernilikan institusional, komisaris independen, komite audit dan
kepernilikan manajerial, serta variabel kontrol yang terdiri dari: rasio
total hutang terhadap total ekuitas, kualitas audit, dan total asset,
terhadap yield obligasi.
Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontrilbusi pemikiran kepada:
I. Bagi para investor memberikan wawasan dalam melakukan investasi
terhadap obligasi terutama dalam mempertimbangkan penerapan
corporate governance pada perusahaan penerbit.
2. Bagi Masyarakat agar mengetahui bagaimana penerapan good corporate
governance yang dihubungkan dengan investasi yang berupa obligasi,
sebagai media lain dalam berinvestasi.
3. Bagi Mahasiswa agar menjadi bahan pembelajaran dan penelitian
selanjutnya mengenai corporate governance dan peringkat obligasi serta
yield obligasi.
4. Bagi Peneliti sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana strata
A. Obligasi
1. Pengertian Obligasi
BABU
TINJAUAN PUSTAKA
Sek:uritas yang diperdagangkan di bursa efek pada dasarnya bisa
dibagi menjadi dua, yaitu sekuritas yang menunjukkan bukti kepemilikan
atas suatu perusahaan (saham), dan yang menunjukkan surat tanda hutang
dari emiten yang menerbitkan sekuritas tersebut. (Suad Husnan:1993)
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang
dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan
untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode te1ientu dan
melunasi pokok utang pada waktu yang telah 、ゥエQセョエオォ。ョ@ kepada pihak
pembeli obligasi tersebut. (Indonesia Stock Exchange).
Di Indonesia obligasi diterbitkan oleh berbagai perusahaan, baik
yang sahamnya dimiliki oleh swasta selurnhnya, ataupun oleh perusahaan
yang dimiliki oleh negara (PT Persero ). Beberapa persero yang
menerbitkan obligasi diantaranya adalah PT. Jasa Marga, PT. PLN, Bank
Bapindo, dan bebagai bank BPD, sedangkan beberapa pernsahaan swasta
yang menerbitkan obligasi diantaranya adalah Astra Intemasional, IBJ
Leasing, Asia Nusamas Leasing, Dhamala Sakti Sejahtera dan sebagainya.
Bagi perusahaan, penerbitan obligasi merupakan suatu cara untuk
Di dalam prak:teknya terdapat berbagai jenis obligasi, yaitn sebagai
berikut (Bursa Efek Indonesia):
a. Dilihat dari sisi penerbit:
I). Corporate Bonds yaitn obligasi yang diterbitkan oleh pernsahaan,
baik yang berbentnk badan usaha milik negara (BUMN), atau
badan usaha swasta.
2). Government Bonds yaitn obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah
pus at.
3). Municipal Bond yaitn obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah
daerah untnk membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan
kepentingan publik (public utility).
b. Dilihat dari sistem pembayaran bunga
1 ). Zero Coupon Bonds yaitn obligasi yang tidak melakukan
pembayaran bunga secara periodik. Namoo, bunga dan pokok
dibayarkan sekaligus pada saat jatnh tempo.
2). Coupon Bonds yaitn obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan
secara periodik sesuai dengan ketentnan penerbitnya.
3). Fixed Coupon Bonds yaitu obligasi dengan tingkat kupon bunga
yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana
dan akan dibayarkan secara periodik.
4 ). Floating Coupon Bonds yaitn obligasi dengan tingkat kupon bunga
yang ditentnkan sebelum jangka waktn tersebut, berdasarkan suatn
yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank
pemerintah dan swasta.
c. Dilihat dari hak penukaran atau opsi
1 ). Convertible Bonds yaitu obligasi yang memberikan hak kepada
pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke
dalam sejumlah saham milik penerbitnya.
2). Exchangeable Bonds yaitu obligasi yang memberikan hak kepada
pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam
sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
3). Callable Bonds yaitu obligasi yang memberikan hak kepada emiten
untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang
umur obligasi tersebut.
4). Putable Bonds yaitu obligasi yang memberikan hak kepada
investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali
obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
d. Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya
1 ). Secured Bonds yaitu obligasi yang dijamin dengan kekayaan
tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak
ketiga. Dalam kelompok ini, termasuk didalamnya adalah:
(a) Guaranteed Bonds yaitu obligasi yang pelunasan bunga dan
(b) Mortgage Bonds yaitu obligasi yang pelunasan bunga dan
pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas properti atau
asset tetap.
( c) Collateral Trust Bonds yaitu obligasi yang dijamin dengan efek
yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya
sabam-sabam anak perusabaan yang dimilikinya.
2). Unsecured Bonds yaitu obligasi yang tidak dijaminkan dengan
kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya
secara umum.
e. Dilihat dari segi nominal
1 ). Konvensional Bonds yaitu obligasi yang Jazim diperjualbelikan
dalam satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot.
2). Retail Bonds yaitu obligasi yang diperjual belikan dalam satuan
nilai nominal yang kecil, baik corporate bonds maupun
government bonds.
f. Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil
1 ). Konvensional Bonds yaitu obligasi yang diperhitungan dengan
menggunakan sistem kupon bunga.
2). Syariab Bonds yaitu obligasi yang perhitlmgan imbal hasil dengan
menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini
dikenal dua macam obligasi syariab, yaitu:
(a) Obligasi Syariab Mudharabab merupalcan obligasi syadab yang
yang diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah
mengetahui pendapatan emiten.
(b) Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang
menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee
ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak
awal obligasi diterbitkan.
2. Karakteristik Obligasi
Adapun beberapa karakteristik dari obligasi adalah sebagai berikut
(Bursa Efek Indonesia):
a. Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari suatu
obligasi yang akan diterima oleh pernegang obligasi pada saat
obligasi tersebut jatuh tempo.
b. Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima
pemegang obligasi secara berkala (kdaziman pembayaran
kupon obligasi adalah setiap 3 atau 6 bulanan) Kupon obligasi
dinyatakan dalam annual prosentase.
c. Jatuh Tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegang
obligasi akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau
Nilai Nominal obligasi yang dimilikinya. Periode jatuh tempo
obligasi bervariasi mulai dari 365 hari sampai dengan diatas 5
tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun
akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga memilki resiko
periode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Secara umum,
semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin tinggi
Kupon I bunga nya.
d. Penerbit I Emiten (Issuer) Mengetahui clan mengenal penerbit
obligasi merupakan faktor sangat penting dalam melakukan
investasi Obligasi Rite!. Mengukur resiko I kemungkinan dari
penerbit obigasi tidak dapat melakukan pembayaran kupon dan
atau pokok obligasi tepat waktu ( disebut default risk) dapat
dilihat dari peringkat (rating) obligasi yang dikeluarkan oleh
lembaga pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic Indonesia.
3. Harga Obligasi
Harga suatu obligasi adalah Present Value dari semua aliran kas
yang dihasilkan oleh obligasi tersebut (kupon clan nilai pari) di diskon
pada tingkat return yang diminta (Bursa Efek Indonesia). Berbe:da dengan
harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga obligasi
dinyatakan dalam persentase (% ), yaitu persentase dari nilai nominal. Ada
3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yimg ditawarkan, yaitu
(Bursa Efek Indonesia):
a. Par (nilai Pari) yaitu Harga Obligasi sama dengan nilai nominal. Misal:
Obligasi dengan nilai nominal Rp 25 juta dijual pada harga 100%,
maka nilai obligasi tersebut adalah 100% x Rp 25 juta = Rp 25 juta. b. at premium ( dengan Premi) yaitu Harga Obligasi lebih besar dari nilai
harga 102%, maka nilai obligasi adalah 103% x Rp 25 juta = Rp 25,5 juta.
c. at discount ( dengan Discount) yaitu Harga Obligasi lebih kecil dari
nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 25 juta dijual
dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi adalah 98% x Rp 25 juta = Rp 24,5 juta.
B. Yield Obligasi
Pendapatan atau imbal hasil atau return yang akan diperoleh dari
investasi obligasi dinyatakan sebagai yield, yaitu hasil yang akan diperoleh
investor apabila menempatkan dananya untuk dibelikan obligasi. Sebelum
memutuskan untuk berinvestasi obligasi, investor hams mempertimbangkan
besarnya yield obligasi, sebagai faktor pengukur 1ingkat pengembalian
tahunan yang akan diterima. Terdapat dua istilah dalam penentuan yield, yaitu
current yield danyield to maturity (Fabozzi, 2000).
1. Currrent yield adalah yield yang dihitung berdasark1m jumlah kupon yang
diterima selama satu tahun terhadap harga obligasi tersebut.
Bunga Tahunan
Current Yield=
Harga Obligasi
Jika obligasi PT XYZ memberikan kupon kepada pemegangnya sebesar
18% per tahun sedangkan harga obligasi tersebut adalah 90% untuk nilai
nominal Rp 1.000.000.000, maka:
Current Yield = Rp 180.000.UOO atau 18%
Rp 900.000.000 90%
=20%
2. Yield to maturity (YTM) adalah tingkat pengembalian yang akan diperoleh
investor apabila memiliki obligasi sampai jatuh tempo. Penghitungan
YTM dilakukan dengan memasukkan semua pembayaran kupon bunga
sampai dengan tanggal jatuh tempo dengan mengasumsikan adanya
reinvestasi dari kupon yang diterima dengan tingkat bunga yang sama
dengan YTM tersebut (Kesumawati, 2003). Karena rumitnya
penghitungan YTM, maka dapat digunakan juga penghitnngan yield to
maturity approximation (YTM approximation). Rumus YTM
approximation adalah:
YTM approximation =
Keterangan:
C=kupon
R-P
C+--M]MMMBョセクャ@ 00%
R+P
2n = periode waktu yang tersisa (tahun)
R =redemption value
A tau
INT+[(M-PV},;] o
YTM= (
x
xlOOYoM+PV 2
INT = nilai kupon I bunga M = maturity value/ par value PV = harga obligasi sekarang
n = lama waktu obligasi sampai jatuh tempo
Contoh:
Carilah Yield to Maturity (YTM) dari obligasi deng.an nilai par sebesar Rp
1.000, harga pasar sekarang adalah 761. Jangka waktu obligasi tersebut
adalah 12 tahun. Kupon dari obligasi ini sebesar 8% per tahun!
. 80+[(1000-76%] 0
Taks1ranYTM= (l000+76
9{
XlOOYo= 11,35% C. Peringkat Obligasi
Peringkat obligasi merupakan indikator ketepa1twaktuan pembayaran
pokok dan bunga utang obligasi. Selain itu, peringkat obligasi mencerminkan
skala risiko dari semua obligasi yang diperdagangkan. Dengan demikian
peringkat obligasi menunjukkan skala keamanan obligasi dalam membayar
kewajiban pokok dan bunga secara tepat walctu. Semakin tinggi peringkat,
Peringkat obligasi diterbitkan oleh lembaga pemeringkat yang independen. Di
Indonesia terdapat dua lembaga pemeringkat sekuritas utang, yaitu PT
PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia) dan Kasnic Credit Rating Indonesia.
Lembaga pemeringkat tersebut membantu investor dalam memberikan
info1masi investasi mengenai kemampuan ekonomi dan finansial penerbit
(issuer) obligasi. Peringkat obligasi yang dilakukan oleh lembaga pemeringkat
memberikan gambaran tentang kredibilitas (credit worthiness) dan
mempengaruhi penjualan obligasi tersebut (Fabozzi:2000). Peringkat obligasi
menunjukkan kualitas kredit perusahaan penerbit. Semakin tinggi peringkat
yang diperoleh, semakin baik kualitas kredit. Rizzi (1994), mengelompokkan
peringkat obligasi menjadi dua, yaitu: investment grade (AAA-BBB-[S&P])
dan non-investment grade/speculative grade (BB+·D[S&P]). Investment
grade merupakan obligasi yang berperingkat tinggi (high grade) yang
mencermiukan risiko kredit yang rendah (high creditworthiness).
Non-investment grade merupakan obligasi yang berperingkat rendah (low grade)
yang mencerminkan risiko kredit yang tinggi (low creditworthiness).
Berikut ini tabel dari peringkat obligasi PT. PEFINDO:
Tabel 2.1
Simbol dan arti peringkat obligasi
Simbol Arti
AAA Efek hutang yan peringkatnya paling tinggi dan berisiko paling rendah yang didukung oleh kemampuan obligor yang superior relatif dibanding entitas lainnya untuk membayar bunga dan pokok hutang dari selnruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang diperjanjikan.
[image:41.595.94.485.152.727.2]lainnya untul< membayar bung a dan pokok hutang clari seluruh kewaj iban fiancialnya sesuai dengan yang diperjanjikan serta tidak mudah dipengaruhi oleh perubahaan keadaan.
A Efek hutang yang berisiko investasi rendah dan didukung oleh kemampuan obligor yang kuat relatif dibanding entitas lainnya w1tuk membayar bunga dan pokok hutang dari seluruh kewajban financialnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun cukup peka terhadap perubahan yang merugikan.
BBB Efek hutang yang berisiko investasi cukup rendah dan didukung oleh kemampuan obligor yang memadai relatif dibanding entitas lainnya untuk membayar bunga dan pokok hutang dari seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang diperjanjikan , namun kemampuan tersebut dapat diperlemah oleh perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan
BB Efek hutang yang menunjukkan dukungan kemampuan obligor yang agak lemah relatif dibanding entitas lainnya untuk membayar bunga dan pokok hutang dari seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang diperjanjikan, serta peka terhadap keadaan bisnis dan perekonomian yang tidak menentu dan merugikan.
B Efek hutang yang menunjukan dukungan kemampuan obligor yang sangat lemah
untuk membayar bunga dan pokok hutang dari seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun adanya pernbahan keadaan bisnis dan
perekonomian yang tidak menentu dan merugikan akan memburuk
kemampuannya untuk memenuhi kewajiban finansialnya.
CCC Efek hutang yang tidak mampu lagi membayar bunga dan pokok hutang dari seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang dip1irjanjikan, serta hanya tergantung kepada perbaikan kondisi bisnis dan perekonomian.
D Efek hutang yang macet atau emitennya sudah berhenti bernsaha.
Sumber: SNA VII DENPASAR BALI, 2-3 DESEMBER 2
D. Teori Kcagenan
Hubungan kcagenan merupakan suatu kontrak antara principal dengan
agent. Menurut Darmawati et al. (2005), inti dari hubungan keagenan adalah
adanya pemisahan antara kepemilikan (principal/investor) dan pengendalian
(agentlmanajer). Kepemilikan diwakili oleh investor mendelegasikan
investor. Investor mempunyai harapan bahwa dengan mendelegasikan
wewenang pengelolaan tersebut, mereka akan mernperoleh keuntungan
dengan bertambalrnya kekayaan dan kemakmuran investor. Hubungan
keagenan dapat menimbulkan masalah pada saat pihak-pihak yang
bersangkutan mempunyai tujuan yang berbeda. Pemilik modal menghendaki
bertambalrnya kekayaan dan kemakmuran para pemilik modal, sedangkan
manajer juga menginginkan bertambahnya kesejahterrum bagi para manajer.
Dengan demikian muncullah konflik kepentingan antara pemilik (investor)
dengan manajer (agen). Pemilik lebih tertarik untuk memaksimurnkan return
dan harga sekuritas dari investasinya, sedangkan manajer mempunyai
kebutuhan psikologis dan ekonomi yang luas, termasuk memaksimurnkan
kompensasinya. Kontrak yang dibuat antara pemilik dengan manajer
diharapkan dapat meminimmukan konflik antar kedua kepentingan tersebut.
Alijoyo dan Zaini (2004) beranggapan bahwa pernisahan fungsi eksekutif dan
fungsi pengawasan pada teori keagenan menciptak:an "checks and balances",
sehingga terjadi independensi yang sehat bagi para manajer untuk
menghasilkan kinerja perusahaan yang maksimum dan return yang memadahi
bagi para pemegang saham.
Teori keagenan dilandasi dengan tiga asumsi (Eisenhardt, 1989), yaitu:
asums1 sifat manusia (human assumptions), asumsi keorganisasian
(organizational assumptions), dan asumsi informasi (information
1. Self-interest, yaitu sifat manusia untuk mengutamakan kepentingan diri
sendiri.
2. Bounded-rationality, yaitu sifat manusia yang memiliki keterbatasan
rasionalitas
3. Risk aversion, yaitu sifat manusia yang lebih memilih mengelak dari
risiko.
Asumsi keorganisasian dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: konfik
sebagian tujuan antar partisipan, efisiensi sebagai suatu kriteria efektivitas,
dan asimetri informasi antara pemilik dan agen.
Asumsi informasi merupakan asumsi yang menyatakan bahwa
informasi merupakan suatu komoditas yang dapat dibeli. Teori keagenan lebih
menekankan pada penentuan pengaturan kontrak yang efisien dalam hubungan
pemilik dengan agen. Kontrak yang efisien adalah kontrak yang jelas untuk
masing-masing pihak yang berisi tentang hak dan kewz\iiban, sehingga dapat
meminirnumkan konflik keagenan.
Corporate governance merupakan suatu mekanisme pengelolaan yang
didasarkan pada teori keagenan. Penerapan konsep corporate governance
diharapkan memberikan kepercayaan terhadap agen (manajemen) dalam
mengelola kekayaan pemilik (investor), dan pemilik menjadi lebih yakin
bahwa agen tidak akan melakukan suatu kecurangan untuk kesejahteraan
E. Corporate Governance
Menurut Sulistyanto (2003), mendefinisikan corporate governance
dalamjurnal ekonomi dan bisnis adalab:
"Konsep yang menekankan pentingnya hak pemegang saham untuk
memperoleh informasi dengan benar, akurat, dan tepat waktu dan transparan
mengenai semua informasi kinerja perusabaan, kepemilikan, dan stakeholder."
Secara sederhana, corporate governance didefinisikan sebagai peranan
para pemegang sabam, direktur, dan manajer lainnya dalam pembuatan
keputusan korporasi/perusabaan. (Giiffin dan Ebert, 1997:45).
Corporate governance, yang ditentukan untuk setiap perusabaan
berdasarkan anggaran rumab tangganya, melibatkan tiga badan yang berbeda.
Pertama, para pemegang sabam (para investor ym1g membeli sabam
kepemilikan) yang merupakan pemilik perusabaa.n yang sesungguhnya.
Perusabaan menjual bagian dalam bisnis (sabam) kepada investor, yang
kemudian menjadi pemegang sabam (stockholders atau shareholders). Laba
didistlibusikan diantara para pemegang sabmn dalam bentuk dividen, dan
manajer perusabaan melaksan?kan pekerjaannya sesuai dengan kebijaksanaan
para pemegang sabam. Kedua, dewan direksi (board of directors), yang
merupakan suatu kelompok individu yang dipilih oleh para pemegang sabam
untuk mengawasi manajemen perusabaan. Menurut hukum, badan yang
bertangung jawab atas kontrol perusabaan adalab dewan direksinya. Dewan
berkomunikasi dengan para pemegang sabam dan investor potensial lainnya
keuangan perusahaan. Para direktur juga menetapkan kebijakan atas dividen,
pengeluaran utarna, serta gaji dan tunjangan eksekutif. Ketiga, officer
koorporasi, yang merupakan manajer puncak yang diperkerjakan oleh dewan
untuk menjalankan perusahaan sehari-hari. Banyak dewan yang memiliki
direktur dari luar dan dari dalam. Direktur dari dalam (inside directors) adalah
para manajer puncak yang terutarna bertanggung jawab atas perusahaan
tersebut. Sedangkan, direktur dari luar (outside directors) adalah para
pengacara, akuntan, pegawai universitas. Dan para eksekutif dari perusahaan
lain. Namun demikian, semua direktur memiliki dasar tangung jawab yang
sama, yakni menjamin bahwa perusahaan tersebut dikelola dengan baik demi
kepentingan para pemegang saham.
Pada kenyataannya, terdapat kerancuan terutama dimata kaum awam
dalam memahami pengertian corporate governance. Prakarsa (2000) dalam
Indrayani dan Nurkholis (2001:139) mengatakan bahwa hal tersebut
disebabkan oleh pendefinisian corporate governance dalam perspektif dan
konteks yang berbeda. Dalam konteks sederhana, corporate governance
digunakan dalam konteks manajemen mikro dan didefinisikan sebagai
mekanisme administratif yang mengatur hub1mga11-hubungan antara
manajemen perusahaan, komisaris independen, direksi, pemegang saham, dan
kelompok-kelompok penting (stakeholders) yang lain.
Dalam perspektif luas, corporate governance didefinisikan dalam
pengertian sejauh mana perusahaan telah dijalankan dengan cara terbuka dan
pasar, meningkatkan efisiensi dalam alokasi sumber <la.ya Iangka baik dalam
skala domestik maupun internasional, memperkuat struktur industri, clan
akbirnya meningkatkan kemakmuran clan kesejahteraan masyarakat luas.
Penerapan corporate governance memberikan e:mpat manfaat (FCGI,
2001 ), yaitu:
1. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan
keputusan yang Iebih baik, meningkatkan efisiensi perusahaan, serta lebih
meningkatkan pelayanan kepada stakeholders.
2. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih mural1 clan tidak
rigit (karena faktor kepercayaan) yang pada akbirnya akan meningkatkan
corporate value.
3. Mengembalikan kepercayaan investor untuk menananikan modalnya di
Indonesia.
4. Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena
sekaligus akan meningkatkan shareholders 's values dan dividen.
Corporate governance timbul karena kepentingan perusahaan untuk
memastikan kepada pihak penyandang dana (principal/investor) bahwa dana
yang ditananikan digunakan secara tepat clan efisien. Selain iiu dengan ·
corporate governance, perusahaan memberikan kepastian bahwa manajemen
(agent) bertindak yang terbaik demi kepentingan perusahaan.
I . Kepemilikan Institusi
Sifat masalah keagenan secara langsung berhubungan dengan
MMュセᄋセᄋMᄋMLL@ ... ,..,._, ,_,
L _____ _
memberikan insentif kepada pemilik untuk ュQセュッョゥエッイ@ pengelolaan
manajemen. Hal ini disebabkan para pemilik akan menanggung sendiri
biaya pengawasan (monitoring cost), sehingga semua pemilik akan
menikmati manfaat. Investor institusi mempunyai peranan dalam
menyediakan mekanisme yang dapat dipercaya terhadap penyajian
informasi kepada investor. Peranan itu terjadi disebabkan karena investor
institusi merupakan investor yang sophisticated, dan mempunyai daya
pengendali yang lebih baik dibanding investor individu.
Kepemilikan institusional umumnya bertindak sebagai pihak yang
memonitor perusahaan. Barclay dan Holderness (1991) dalan1 Faisal
(2005: 178) memberikan bukti empiris bahwa terdapat peningkatan
turnover manajemen dan gain akibat pembelian saham dari pihak luar. Cai
et. al. (2001) dan Faisal (2005:179) menemukan hubungan yang
berlawanan antara kinerja saham dan kepemilikart saham institusional.
Perusahaan dengan kepemilikan institusional yang besar mengindikasikan
kemampuannya untuk memonitor manajemen. Semakin besar kepemilikan
institusional, maka pemanfaatan aktiva perusahaan semakin efisien.
Dengan demikian, proporsi kepemilikan institusional bertindak sebagai
pencegahan terhadap pemborosan yang dilakukan mll!1ajemen.
2. Kepemilikan Manajerial
Menurut Vidyasari (2005:24), pihak manajerial dalam perusahaan
adalah pihak yang secara aktif berperan dalam pengambilan keputusan
perusahaan. Pihak manajerial ini dipilih dan diangkat oleh pemililc
perusahaan melalui Rapat Umum Pemegang Saham {RUPS).
Menurut Jensen (1993) dalam Faisal (2005:177) menyatakan
bahwa kepemilikan manajerial dapat membantu penyatuan kepentingan
antara pemegang saham dengan manajer, yang apabila proporsi
kepemilikan saham manajerial meningkat maka semaldn baik kinerja
perusahaan. Sebagai pemegang saham manajer akan ikut menikmati
keuntungan dari setiap keputusan yang dilakukan secara tepat. Akan
tetapi, apabila terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan, manajer
juga akan ikut menanggung kerugian yang didt>rita. Dengan adanya
keterikatan ini, diharapkan ldnerja manajemen untuk meningkatkan nilai
perusahaan akan lebih baik dan lebih berhati-hati dalam pengambilan
keputusan.
Besar kecilnya jumlah kepemililcan saham manajerial dalam
perusahaan dapat mengindilcasilcan adanya kesamaan (congruence)
kepentingan antara manajemen dengan pemegang saham perusahaan.
Perusahaan yang memiliki jumlah kepemilikan saham yang besar,
seharusnya mempunyai konflik keagenan yang rendah.
3. Komite Audit
Berdasar surat keputusan Ketua BAPEPAM KEP 41/PM/2003, SK
Dir. BEJ Nomor 315/BEJ/06-2000, Keputusan Menteri BUMN Nomor
117/Tahun 2000, dan Undang-undang bumiGセ@ Nomor 19/2003,
harus diketuai oleh seorang komisaris independen. Komite audit
merupakan salah satu komite yang memiliki peranan penting dalam
corporate governance.
Tugas komite audit adalah membantu dewan komisaris untulc
memenuhi tanggungjawabnya dalam memberikan pengawasan secara
menyeluruh. Komite audit beranggotakan komisar.is independen (FCGI,
2001). Komite audit harus bebas dari pengaruh din:ksi, eksternal auditor,
sehingga komite audit hanya bertanggungjawab kepada dewan komisaris.
Komite audit memiliki tanggungjawab yang besar dalam menyiapkan
audit, melakukan ratifikasi terhadap sistem pengendalian internal, dan
memecahkan perselisihan dalam peraturan akuntansi (George, 2003).
4. Komisaris Independen
Menurut Indonesia Society of Independent Commissioner
(ISICOM), komisaris independent merupakan anggota dewan komisaris
yang tidak terafiliasi dengan direksi, anggota dewan komisaris lainnya dan
pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau
hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak independent atau bertindak semata-mata demi kepentingan
perusahaan.
Keberadaan komisaris independen diatur dalam ketentuan
peraturan pencatatan efek Bursa Efek Indonesia (BEI) nomor 1-A tentang
ketentuan umum pencatatan efek bersifat ekuitas di bursa yang berlaku
komisaris independen yang jumlahnya secara proposional sebanding
dengan jumlah saham yang dimiliki oleh bukan pemegang saham
pengendali dengan ketentuan jumlah komisaris independent
sekkurang-kurangnya 30 % dari jumlah seluruh anggota komisaris.
Komisaris independen memiliki tanggung jawab pokok untuk
mendorong diterapkannya prinsip tata kelola pemsahaan yang baik di
dalam pemsahaan melaui pemberdayaan dewan komisaris agar dapat
melakukan tugas pengawasan dan pemberian nasehat kepada direkasi
secara efektif dan lebih memberikan nilai tambal1 bagi pemsahaan. Tugas
komisaris independen adalah:
a. Menjamin transparasi dan keterbukaan laporan keuangan
pemsahaan.
b. Perlakuan yang adil terhadap pemegang saham minoritas dan
stakeholders Iainnya.
c. Diungkapkannya transaksi yang mengandung benturan kepentingan
secara wajar dan adil.
d. Kepatuhan pemsahaan pada perundangan yang berlaku
F. Kerangka Berfikir
V ariabel-variabel yang dijelaskan di dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Mekanisme corporate governance yang terdiri dari kepemilikan institusi,
komisaris independen, komite audit, dan kepemilikan manajerial dijelaskan
sebagai variabel independent.
Yield dan peringkat obligasi dijelaskan sebagai variabel dependen.
Didalam penelitian ini terdapat variabel kontrol yang terdiri dari kualitas
audit, total asset, dan rasio debt to equity.
Penelitian ini menggunakan regresi dummy variabel dikarenakan beberapa
variabel independentnya merupakan variabel dummy, yaitu komite audit,
kepemilikan manajerial, serta kualitas audit.
Untuk alat analisis data yang dipergunakan adalah regresi logistik dan regresi
berganda. Regresi Jogistik dipergunakan untuk menganalisis pengaruh
corporate governance (kepemilikan institusi, komisaris independen, komite
audit, dan kepemilikan manajerial) terhadap peringkat obligasi, ha! ini
dikarenakan variabel peringkat obligasi adalah kategorikal variabel.
Sedangkan regresi berganda dipergunakan untuk menganalisis pengaruh
corporate governance (kepemilikan institusi, komisaris independen, komite
audit, dan kepemilikan manajerial) terhadap yield obligasi, dimana
perhitungan yield obligasi menggunakan rumus yield to maturity
Laporan Keuangan Tahunan
J
Corporate Governance
=]
V ariabel Independen: Kepemilikan Institusi Komisaris Independen Komite Audit
Kepemilikan Manajerial
Variabel Kontrol: Kualitas Audit Total Asset
Rasio Debt to Equity <