• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU BIOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU BIOLOGI"

Copied!
205
0
0

Teks penuh

(1)

OLEH GURU BIOLOGI

(Penelitian Deskriptif di MAN se-Jakarta Selatan)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegnman untuk Memenuhi Salah Satu Syamt Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ROSITA PRIMASARI

NIM: I 09016100007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

109016100007, Program Studi Pemlidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 13 Maret 2014

Yang Mengesahkan,

Pembimbing II

(3)

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian :Munaqasah tanggal 8 April 2014 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Biologi.

Jakarta, 8 April 2014

P:mitia Ujian Munaqasah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan Pendidikan IP A) Baiq Hana Susanti. M.Sc

NIP. 19700209 200003 2 001

Penguji I,

Dr. Ahmad Sozyan, M.Pd NTP. 19650115 198703 1 020

Penguji IT,

Eny S. Rosyidatun, S.Si. M.A NIP. 19750924 200604 2 001

Mengetahui,

Tanggal

N[QNMッイMQセ@

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan VIN SyarifHidayatullah Jakarta

7

Dra. Nurlena Rifa'i. MA. Ph. D NIP. 19591020 198603 2 001

Tanda Tangan

'

,

(4)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nam

a

:

j_NァセゥNセァ@

...

P.!..imQ:?.!Jr.L .... : ...

Tempat/Tg!Lahir:

ヲx^jYNAQセSYNュNLN⦅ャᄃェqAャyNYNAゥ@

...

|NセY@

I

NIM :

NANqセYNセPNャNYNYNqYNjN@

... .

· Jurusan / Prodi :

tオョセセセセセセNjN・セNOヲオセ|セゥNセNセ@

g·tolo·.:11

Judul Slaipsi :

ャIァセォMd⦅ーNセ@

...

tィュセイNNNセ@

..

AZGZャセTゥNPN@

...

llrnb.<lajgmn

Qkh ..

6,M!:v. ...

セゥNq|Dセ@

..

d! .. MAN ....

セセェPNセイエP@

..

セ|_jNセ。ョN@

·

Dosen Pembimbing : I.

.!!.r.: ..

_NォGjNヲエNァセL@

..

t!:P.i:t ... .

2 ..

yセセMセMMMhセMセイNゥィNャNANZエMヲ@

q ___ ... .

--aen.gfili

mi'meiiyatiKan.-&a&wa-s!mJisfyanfi-sayaliiiat

beiifu-:::benar

h.asl!

·kiUYa.

sericlid Ciail

-saya ber1anggungjawab secara akademis alas apa yang -saya tulis.

Pemyataan L'li dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Jakarta,

Mahasiswa Ybs.

-

.

--·---

:--·-. - ----;---:-.··: ----·-·-

-

--··---

·---

-

.

--

METF.RAI

TEMPEL·

...

ZセヲZ[セセセᄋMJMN@

-=

@'©.19.ID

GZNッNZNZNZVNGNG⦅セNGAj@

(

rッウゥエセB@

ヲGイゥイョセsッnI@

(5)

Gnm Biologi (Penelitian Deskriptif di MAN se-Jakarta Selatan). Skripsi, Program Stndi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Univer'Sitas Islam Negeri Syarif Hidayatnllah Jakarta, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi yang menggambarkan tentang penggunaan media pembelajaran yang digunakan oleh guru Biologi dalarn proses kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini dilakukan di lima MAN yang ada di Jakarta Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sampel penelitian ini berjumlah lima orang guru biologi dan 153 siswa kelas X Instrumen yang digunakan berupa kuisioner, observasi, dan wawancara Hasil penelitian yang didapat bahwa media yang sering digunakan oleh guru di kelas pada pembelajaran biologi adalah ICT/Multimedia, media gambar diam, dan media gambar gerak, sedangkan media yang jarang digunakan. adalah media relia dan

film dengan suara I CT/Multimedia, gambar gerak, dan media relia paling banyak digunakan oleh guru biologi sebagai fungsi isyarat ekstemal, media gambar diam digunakan sebagai fungsi stimulus, sedangkan media film dengan suara digunakan sebagai fungsi alih kemampuan. Guru mempertimbangkan karak.'1eristik konsep biologi dalam menentukan media pembelajaran.

(6)

Farisshana. Terimakasih sudah menjadi sahabat dan keluarga yang terbaik. 11. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga semua bantuan, dukungan, dan partisipasi yang diberikan kepada penulis senantiasa mendapat pahala dan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca dan membutuhkannya.

Jakarta, Mei 2014

(7)

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFT AR 181 ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAllULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Perumusan Masalah ... 5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. KAJIAN TEORETlS DAN KERANGKA TEORITIS A. Kajian Teoretis dan Kerangka Teoritis ... 7

1. Media Pembelajaran ... , ... 7

a. Pengertian Media ... 7

b. Pengertian Pembelajaran ... 8

c. Pengertian Media Pembe]ajaran ... 9

2.Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ... 11

a. Fungsi Media Pembelajaran ... 11

b. Manfaat Media Pembelajaran ... 14

3.Klasifikasi Media Pembelajaran ... 16

4.Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 18

5.Taksonomi Media Pembelajaran ... 19

6.Pemilihan Media Pembelajaran ... 22

7.Guru Biologi ... 24

(8)
(9)

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian ... 37 Gambar 4.1 Rerata Intensitas Penggunaan Media Pembelajaran ... 40 Gambar 4.2 Persentase Penggunaan Media Pembelajaran oleh Guru menurut

Persepsi Siswa ... 41 Gambar 4.3 Jenis Media Pembelajaran sesuai Fungsinya ... 43 Gambar 4.4 Rerata Persentase Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Guru

berdasarkan Taksonomi Gagne ... 45 Gambar 4.5 Persentase Penggunaan Media Pembelajaran yang Tercantum

(10)

Lampiran 3 Lampiran4 Lampiran5 Lampiran6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Lampiran 14 Lampiran 15 Lampiran 16

Data Mentah Kuisioner Guru ... 83

Analisis Kuisioner Guru ... 94

Kuisioner Siswa ... 108

Data Mentah Kuisioner Siswa ... 110

Analisis Kuisioner Siswa ... 115

Rekapitulasi Lembar Observasi RPP ... 121

Hasil Observasi RPP ... 123

Pedoman Wawancara Guru ... 124

Pedoman Wawancara Siswa ... 139

Pedoman WawancaraKepala Sekolah ... 150

Hasil Uji Validitas Kusioner Guru ... 160

Hasil Observasi Kegiatan Belajar Mengajar ... 183

Rekapitulasi Hasil Wawancara (Observasi Awai) ... 187

Lembar Observasi Ketersediaan Media (Observasi Awai) ... 189

Lampiran 17 Uji Referensi ... 193

(11)

lingkungan belajar yang paling menonjol. Pada metodologi pengaJaran terdapat cara mengajar dan media pembelajaran yang digunakan.

Media dalam pembelajaran berfungsi memperjelas pesan yang disampaikan guru. Media juga berfungsi sebagai alat bantu mengajar.6 Benni Agus seperti dikutip Musfiqon menyatakan bahwa media berfungsi memudahkan siswa belajar, memberikan pengalaman konkrit, menarik perhalian, mengaktifkan indera siswa, dan membangkitkan dunia teori dengan realitanya. 7

Pada kegiatan belajar mengajar, guru tidak selamanya dapat membawa siswa pada objek yang sebenarnya terjadi ataupun sebaliknya, maka diperlukan media untuk membantu guru dalam pembelajaran. Media pembelajaran berfungsi untuk menghadirkan objek tersebut, misalnya memperbesar benda yang kecil, menyajikan peristiwa yang letaknya jauh, kompleks, rumit, yang berlangsung dengan sangat cepat atau lambat, menjadi lebih sistematikdan sederhana. 8

Penggunaan media pembelajaran harus ben'ariasi, menarik perhatian, lebih menyenangkan, dapat memberikan pengalaman belajar sehingga peserta didik dapat menangkap materi pelajaran dengan mudah. Jenis-jenis media yang dapat digunakan dalan1 pembelajaran adalah media graflS (gambar, foto, bagan, poster, dan lain-lain), media tiga dimensi (model kerja, mock up, diorama, dan lain-lain), media proyeksi (slide, film, OHP, dan lain-lain), serta penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran. 9

Media pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan taksonomi media Edling, taksonomi Gagne, taksonomi Rudy Bretz, dan taksonomi Duncan. Berdasarkan taksonomi media, Gagne mengklasifikasikan jenis-jenis media berdasarkan fungsi pembelajaran yaitu media demonstrasi,

6 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,

20ll), Cet. 10, h.I

' HM. Musfiqon, op.cit., h.33

8 Larnijan liadi Susamo, "Strategi Penya1npaian Bahan Ajaran Melalui Pemanfaatan Metode

dan Media dalam Proses Pembelajaran", Jumal Telmologi Pendidikan, Vol. I 0, 2010, h.4

9 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai,

(12)

d . b I . 10 suara, an mesm pem e aJaran.

Penggunaan media tercantum dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP mencerminkan kegiatan yang dilakukan oleh guru dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. RPP minimal memuat lima komponen yaitu tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar (media pembelajaran), dan penilaian hasil belajar. 11 Oleh sebab itu, hendaknya guru dapat menimbang dan memilih media apa yang akan digunakan pada kegiatan mengajar-belajar. Guru harus memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan media pembelajaran ke dalam rencana pembelajaran.

Kenyataannya penggunaan media dalam pembelajaran dirasakan sebagai beban kerja yang cukup berat oleh guru, sehingga banyak guru yang enggan menggunakan media Berdasarkan hasil wawancara guru pada 3 sekolah menengah atas yakni di sebuah MA di Jakarta dan dua SMA di Depok menyatakan bahwa menggunakan media merepotkan, media pembelajaran yang dibutuhkan tidak tersedia di sekolah, dan merasa kurang kreatifitas dalam membuat media pembelajaran sendiri. 12

Menurut Thomas Wibowo, terdapat sekurang-kurangnya tujuh alasan guru tidak menggunakan media pembelajaran, yaitu media merepotkan, media. canggih dan mahal, tidak bisa menggunakan media, media mengalihkan perhatian siswa dari belajar serius, tidak tersedia media pembelajaran di sekolah, guru terbiasa berceramah, dan penggunaan media belajar belum dihargai atasan. 13

Media dalam pembelajaran biologi merupakan ha! yang penting. Hasil kajian tentang pentingnya media pembelajaran diungkapkan oleh Rosmalia yang menyatakan bahwa pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah

"Yudhi Munadi,Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2012), Cet.4, h. 50

11

Ibid., h. 203-204

12

Hasil wawancara terhadap seorang guru biologi di sebuah MA di Jakarta Selatan, dan dua orang guru biologi di SMA Depok.

13 Thomas Wibowo Agung, "Pendayagunaan Media Pembelajaran'', Jurnal Pendidikan

(13)

suatu proses komunikasi yang diwujudkan melalui pertukaran pesan atau informasi. Agar komunikasi dapat berjalan secara efektif dan efisien maka guru perlu mengetahui tentang pentingnya penggunaan media dalarn pembelajaran. Menyampaikan pembelajaran dengan menggunakan media akan lebih efektif dibandingkan tidak menggunakan media 14

Selain itu ada pula penelitian Rafiza yang menyatakan bahwa guru-guru ICTL yang mahir menggunakan teknologi masih memerlukan panduan dalam membangun media pengajaran. Hal ini karena pembinaan media pengajaran berasaskan multimedia tidak terletak kepada lrepakaran teknologi semata, namun memerlukan integrasi aspek psikologi pembelajaran yang bersesuaian dengan keperluan pelaj ar serta pedagogi pengajaran yang juga berkaitan dengan reka bentuk bahan 15 Jadi dapat disimpulkan bahwa media diperlukan dalam pembelajaran, untuk itu guru perlu mengintergrasikan media dalam proses belajar mengajar guna mengefektifum penyampaian pembelajaran khususnya pada pelajaran biologi.

Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan, objek kajian biologi adalah makhluk hidup. Makhluk hidup memiliki karakteristik tersendiri yakni terdiri dari sel, mengalami pertumbuhan, proses metabolisme, reproduksi, menanggapi respon dan beradaptasi dengan lingkungan_ Karal.1eristik tersebut dapat dikonkritkan melalui media pembelajaran yang diatur oleh guru. 16 Media pembelajaran yang dapat digunakan dalam biologi antara lain bul<1, papan tulis, media relia, CD (compact disc), VCD (video compact disc), dan LCD Projector (Liquid Crystal Display), dan internet 17

Berdasarkan permasalahan di atas, untuk mengetahui penggunaan media dalam pelajaran biologi, rnaka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: "Penggunaan Media Pembelajaran oleb Gum Biologi".

14

Rosmalia, "Kesadaran Intuitif Guru Pendidikan Agama Islam terhadap Penggunaan Media

dalarn Pembe!ajaran", Skripsi UJN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2007, tidak

dipublikasikan, h. 51

15

Rafiza Abdul Razak, "Pembinaan Media Pengajaran Berasaskan Multimedia di Kalangan

Guru ICTL",Jurnal Kurikulum dan Pengajaran kia Pasifik, Vol. !, No. 2, 2013, h. 30

16

D.A. pイ。エゥキセ@ dkk., Biologi SMA ji/id I untuk kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 2

17

Widyasari, "Pengaruh Media Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik

(14)

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, hasil identifikasi masala!mya sebagai berikut:

l. Beban mengajar guru biologi yang cukup banyak

2. Keterbatasan media yang dibutuhkan oleh guru di sekolah 3. Kemampuan guru membuat media pembelajaran sangat kurang

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan variabel penelitian dan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka masalah dibatasi pada:

1. Fungsi media berdasarkan taksonomi Gagne.

2. Jenis media pembelajaran meliputi media relia, media gambar diam, media gambar gerak:, film dengan suara, dan ICT/ Multimedia

3. Guru biologi yang menjadi sarnpel adalah satu guru kelas X dari tiap MAN se-Jakarta Selatan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas, maka peneliti merurnuskan masalah yakni Bagaimana penggunaan media pembelajaran oleh guru-guru biologi di MAN Se-Jakarta Selatan?.

Rumusan masalah secara rinci dijabarkan pada pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Media apa yang paling sering digunakan oleh guru pada pembelajaran biologi?

2. Berdasarkan fungsi media pembelajaran menurut taksonomi Gagne, fungsi manakah yang banyak menggunakan media dalam pelaksanaan pembelajaran biologi?

(15)

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mendapatkan data empiris mengenai penggunaan media pembelajaran oleh guru biologi di MAN se-Jakarta Selatan. Tujuan secara khusus adalah untuk mengetahui jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru biologi, mengetahui intensitas penggunaan media pembelajaran pada saat kegiatan belajar mengajar, dan mengetahui hubungan antara penggunaan media pembelajaran dengan konsep biologi yang diajarkan.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

a Bahan masukan bagi guru dalam memilih media pembelajaran yang tepat, khususnya pada mata pelajaran biologi dan semua mata pelajaran umumnya, agar pembelajaran menjadi efeliif dan mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan

b. Memberikan masukan bagi sekolah untuk memanfaatkan media dalam pengajaran sehingga dapat mengefektifkan hasil belajar siswa.

(16)

1. Media Pembclajaran

a. Penge11ian Media

Media pembelajaran merupakan perpaduan dari dua kata yaitu kata "media" dan kata ''pembelajaran" yang masing-masing memiliki

arti tersendiri. Untuk mengetahui pengertian media pembelajaran terlebih dahulu akan diuraikan mengenai pengertian kata media dan pengertian kata pembelajaran itu sendiri.

Media didefinisikan sebagai 1) alat; 2) sarana komunikasi; 3) perantara/penghubung.1 Menurut pendapat Arief S. Sadiman dkk, kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. 2 Dari pengertian ini dapat dipaharni bahwa media dijadikan sebagai alat oleh seseorang untuk menyampaikan pesan kepada orang lain.

Menurut Syaiful Bahri dkk, media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. 3 Menurut Marshall Mcluhan, media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia. 4

Menurut Robert M. Gagne seperti dikutip Arief Sadirnan, media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat

1

Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, Media, 2013, www.kbbi.web.id/media Diakses pada 20 November 2013

2 Arief S. Sadiman ( dkk), Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatamrya), (Jakarta: PT. Raja Grafmdo Persada, 2007), Ed. I, h.6

3

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. Strategi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), Cet.3, h. 121

4

(17)

merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs berpendapat,

media adalah sega!a alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta

merangsang siswa untuk belajar. 5 Berdasarkan pendapat ini, media

merupakan ala! atau komponen yang dapat merangsang siswa untuk

be!ajar.

Dari definisi yang te!ah dipaparkan oleh para ahli di atas, maka

dapat simpulkan bahwa media dapat diartikan sebagai alat bantu atau

alat penyampai pesan dari pengirim ke penerima pesan yang bisa

dalam berbagai bentuk dengan satu tujuan yaitu untuk proses

penyaluran informasi. Media sebagai alat bantu yang digunakan untuk

membantu guru menyampaikan informasi kepada peserta didik dalam

kegiatan be!ajar-mengajar guna mencapai tujuan pembelajaran.

b. Pengertian Pembelajaran

Menurut Kamus Besar Bahzsa Indonesia online, pembelajaran

diartikan sebagai proses, cara, perbuatan yang menjadikan makhluk

hidup belajar. 6 Secara sederhana, istilah pembelajaran bermakna

sebagai upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang

melalui berbagai strategi, metode dan pendekatan guna mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Pembelajaran dapat dikatakan sebagai

kegiatan guru untuk membuat siswa belajar secara aktif yang

menekankan pada penyediaan sumber belajar bagi siswa.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat

20, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan swnber belajar pada suatu lingkungan belajar. 7 Pembelajaran

(instruction) adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar

atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Dengan kata

'AriefS. Sadiman (dkk), op.cit .. h. 6

6 Kamus Bcsar Bahasa Indonesia Online, Ajar, 2013, W\v\v.kbbi.\veb.id/ajar/pe1nbelajaran

Diakses pada 20 Novemver 2013

7 Departemen Pendidikan Nasional dan Kebudayaan, Undang-undang Republik Indonesia

No. 20 Tahun 2003 ten tang Sistern Pendidikan Nasional, Tersedia:

(18)

kegiatan belajar. 8

Sadiman dalam bukunya mengartikan pembelajaran (instruction)

adalah suatu kegiatan yang menekankan pada proses belajar siswa, sehingga usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa disebut pembelajaran.9 Rusman mengemukakan bahwa pembelajaran adalah

sebuah proses komunikasi antara peserta didik, guru dan bahan ajar.10

Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan pembe!ajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran.11 Berdasarkan paparan di atas,

pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang mengkondisikan seseorang atau sekelompok orang agar dapat belajar dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dengan siswa dan dengan lingkungan belajar yang diatur sedemikian rupa sehingga mencapai tujnan pembelajaran.

c. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media pembelajaran seringkali digunakan secara bergantian dengan istilah media komunikasi dan media pendidikan. Rosi dan Breidle seperti dikutip Wina Sanjaya, mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat, bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti radio, buku, koran, majalah, dan sebagainya.

8 Bambang Warsita, Teknologi Pen1belajaran Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2008), h. 85

9 AriefS. Sadiman (dkk), op.cit., h.7

IO Rusman, dkk. Pe111belajaran Berbasis Teknologi Infor1nasi dan Koniunikasi, (Jakarta:

Rajawali Press, 2012) Cet. 2, h. 60

11 I \Vayan Santyasa, "Landasan Konscptual Media Pembelajaran'", Maka/ah disampaikan

(19)

Alat-alat semacam radio dan televisi apabila digunakan dan diprogram untuk pendidikan, maka merupakan media pembelajaran.12

Media pembelajaran adalah sarana pembelajaran yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujnan pembelajaran.13 Media

pembelajaran merupakan semua ala! yang dapat digunakan untnk membantu siswa dalam kegiatan belajar. Dengan adanya media, pcmbelajaran akan menjadi semakin efektif dan efisien.

Mennrut Harjanto, dalam arti sempit media pengajaran hanya meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pengajaran yang terencana, sedangkan dalam arti luas media tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik yang kompleks akan tetapijuga mencakup alat-alat sederhana.14

Dina Indriana mengemukakan bahwa media pengajaran adalah semua bahan dan alat fisik yang mnngkin digunakan untnk mengimplementasikan pengajaran dan memfasilitasi prestasi siswa terhadap tujuan pengajaran.15 Rusman mengemukakan bahwa media

pembelajaran merupakan salah satu alat untuk mempertinggi proses interaksi guru dengan siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan dan sebagai ala! bantu mengajar dapat menunjang penggunaan metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam proses belajar.16

Romiszowski seperti dikutip Harjanto menyatakan bahwa media pembelajaran "as the carriers of massages, from some transmitting source (which may be a human being or an intimate object), to the

receiver of the massage which is our case is the learne1) ". 17 Artinya

12 Wina Sanjaya, Perencanaan Jan Desain Siste111 Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008),

Cet. I, h. 204

13 Udin Syaefudin Saud,

Pengembangan Profesi Guru. (Bandung: CV.Alfabeta, 2009),

Cet.2, h.66

14 Harjanto, op.cit., h. 247

15

Dina Indriana, Ragan1 A/at Bantu A1edia Pengajaran, (Jogjakarta: Diva press, 2011) Cet.

I, h. 16

16 Rusman, dkk. op.cit., h. 42

(20)

bernpa seseorang atau objek laim1ya), kepada penerima pesan (yang dapat disebut pendengar).

Menurnt Yudhi Munadi, media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efektif dan efisien. 18

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran mernpakan alat bantu yang digunakan untuk membantu menyampaikan materi pelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar oleh gum kepada siswa yang juga dapat merangsang perhatian dan rninat peserta didik untuk bclajar dalam mencapai tujuan pembelajaran.

2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

a. Fungsi Media Pembelajaran

Dua unsur yang penting dalam proses belajar adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini sangat berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar dan jenis materi yang akan disampaikan tentu akan mempengarnhi jenis media pembelajaran yang sesuai. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa media berfungsi sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran yang membantu tugas

gum dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran kepada

sis\va.

Pada awalnya media hanya berfungsi sebagai alat bantu, yakni bernpa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual, mendorong dan memotivasi, memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak

(21)

menjadi sederhana, sehingga dapat mempertinggi daya serap dan retensi siswa terhadap materi pelajaran. 19

Penggunaan media dalarn pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai pendorong siswa untuk belajar tetapi juga membantu agar

dapat lebih berminat dalarn mengil'Uti materi yang disarnpaikan. Dengan penggunaan media juga akan merangsang segala komponen yang ada didalam diri siswa. Dengan demikian media akan dapat membantu siswa untuk lebih pabam terhadap materi yang disarnpaikan. Sejalan dengan pendapat Arief S. Sadiman bahwa media adalab segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran perasaan, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. 20

Menurut Sudarsono seperti yang dikutip Musfiqon, media pembelajaran memiliki dua fungsi, yaitu fungsi AV A (Audiovisual Aids atau Teaching Aids) untuk memberikan pengalaman konkrit pada

siswa, dan fungsi komunikasi, yaitu sebagai sarana komunikasi dan interaksi antara siswa dan media tersebut. 21 Media dalam proses pembelajaran memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Fungsi media ditunjukkan pada Gambar 2.1 berikut:22

GURU MEDIA PESAN

METODE

Gambar 2.1 Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran

19 M. Basylluddin Usman,

Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputal Pers, 2002), Ce!. I, lL 2!

20

Arief S. Sadiman, op. cit., b. 7

21

M. Musfiqon, Pengen1bangan A1edia dan Sun1ber Pembe/ajaran, (Jakarta:PT. Prestasi

Pustakaraya, 2012), Ce!. I, b. 34-35

22

(22)

antaranya:23

I. Sebagai ala! bantu dalam proses pembelajaran

2. Sebagai komponen dari subsistem pembelajaran

3. Sebagai pengarah dalam pembelajaran

4. Sebagai permainan atau pembangkit perhatian dan motivasi siswa

5. Meningkatkan basil dan proses pembelajaran

6. Mengurangi terjadinya verbalisme

7. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra.

Menurut Azhar Arsyad, salah satu fungsi utama media

pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut

mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan

diciptakac-i oleh guru.24

Selain itu, media berfungsi mengarahkan siswa untuk

memperoleh berbagai pengalaman belajar. Pengalaman belajar ini

sangat tergantung pada adanya interaksi siswa dengan media. Media

yang tepat dan sesuai dengan tujuan belajar akan mampu

meningkatkan pengalaman belajar sehingga anak didik dapat mencapai

keberhasilan belajar.

Keberhasilan pembelajaran ditandai dengan adanya perolehan

pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif pada diri individu, sesuai

dengan tujuan yang diharapkan. Keberhasilan belajar ini sangat

dipengaruhi oleh banyak faktor, dan salah satunya adalah penggunaan

media pengajaran yang berfungsi sebagai perantara, wadah, atan

penyambung pesan-pesan pembelajaran.25

Menurut Yudhi Munadi, media pembelajaran memiliki fungsi

yang difokuskan pada dua ha!, yakni analisis fungsi yang didasarkan

pada medianya dan didasarkan pada penggunaannya. Pertama, analisis

fungsi yang didasarkan pada media pembelajaran, yakni (I) media

23 Rusman, dkk., op.cit., h. 176

24 Azhar Arsyad, Media Pe1nbelajara11, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), Ed. t, Cet. 12, h. 15

(23)

pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar; (2) fungsi semantik, dan (3) fungsi manipulative. Kedua, yakni analisis fi.mgsi yang didasarkan pada penggunaannya (anak didik) terdapat dua fungsi, yakni (4) fungsi psikologis dan (5) fungsi sosio-kultural.26

b. Manfaat Media Pembelajaran

Media pembelajaran mempunyai manfaat yang sangat penting bagi kesuksesan proses belajar dan mengajar. Manfaat penggunaan media adalah memberikan kemudahan peserta didik untuk lebih memahami fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. 27 Nilai dan manfaat

pembelajaran menurut Dina Indriana adalah sebagai berikut: 28 I. Membuat konkret berbagai konsep yang abstrak.

2. Menghadirkan berbagai objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar melalui media pembelajaran yang menjadi sampel dari objek tersebut.

3. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil ke dalarn ruang pembelajaran pada waktu pelajaran di kelas yang membahas objek tersebut.

4. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat.

Media pembelajaran diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: (!) bahan yang disajikan met\iadi lebih jelas maknanya bagi siswa, dan tidak bersifat verbalistik; (2) metode pembelajaran lebih bervariasi; (3) siswa menjadi lebih aktif melakukan beragam aktivitas; (4) pembelajaran lebih menarik; dan (5) mengatasi keterbatasan ruang.29

26 Yudhi Munadi, op.cit., h.36

27 Widyasari, "Pengaruh l\1edia Pe1nbelajaran dan Keman1puan Berpikir Kreatif Peserta

Didik terhadap Hasil Belajar IPA Terpadu", Jurnal Tekuo/ogi Pe11didika11. Vol. 9, No. 3, 2007, h.

196

2s Dina Indriana, op. cit,. h. 48-49

29 Trianto, Mendesain Model Pembe/ajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada

(24)

yang besar, memperbesar benda yang kecil, menampilkan tayangan

yang terlalu lambat atau terlalu cepat, melukiskan kembali peristiwa

lampau, dan memberikan tanggapan yang sama tentang suatu benda.30

Menurut Nana Sudjana, manfaat media pembelajaran dalam proses

belajar siswa antara lain: 31

1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar

2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh para siswa

3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata

komunikasi verbal oleh guru sehingga siswa tidak bosan

4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengarkan ceramah tetapi juga dapat melakukan aktivitas lain.

Berdasarkan pendapat para ahli di alas, dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran sebagai alat penarik perhatian siswa sehingga

dapat menumbuhkan motivasi belajar. Media pembelajaran berguna

mempercepat proses belajar serta meletakkan dasar-dasar

pembelajaran yang konkret dalam berpikir sehingga dapat mengurangi

pola pengajaran verbal yang diterapkan oleh guru.

Media yang digunakan akan dapat mengatasi ruang dan waktu

serta indera disamping akan membuat proses belajar mengajar menjadi

bervariasi dan menghindarkan kebosanan belajar dan dapat

membangkitkan motivasi siswa. Disamping itu media pembelajaran

akan dapat membuat proses belajar mengajar menjadi efektif dan

efisien sehingga berguna dalam meningkatkan kualitas proses belajar

mengajar.

30 H. Sjarifudin, Kedudukan Media Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar, Jurnal

Kependidikan, Vol. I 0, 2005, h. 20

31 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai,

(25)

3. Klasifikasi Media Pembelajaran

Guru memiliki banyak sekali media yang dapat dipergunakan sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Cukup banyak jenis dan bentuk media pembelajaran, baik dimulai dari yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi. Media pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat, jangkauan, dan teknik pemakaiannya. Berdasarkan sifatnya, media dibagi menjadi media auditif, media visual, dan media audiovisual. Berdasarkan kemampuan jangkauannya dibagi ke dalam media yang memiliki daya liput luas dan serentak, serta media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu. Berdasarkan teknik pemakaiannya, media dibagi menjadi media yang diproyeksikan dan media yang tidak diproyeksikan.32

Media diklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri fisiknya atas delapan kelompok, yaitu benda sebenamya, presentasi Verbal, presentasi grafis, gambar diam, gambar gerak, rekaman suara, pengajaran terprogram, dan simulasi. Sedangkan Ibrahim mengelompokkan media berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima kelompok, media tanpa proyeksi dua dimensi; media tanpa proyeksi tiga dimensi; media audio; media proyeksi; televisi, video, komputer.33

Salah satu bentuk klasifikasi yang mudah dipelajari adalah klasifikasi yang disusun oleh Heinich dan kawan-kawan (1996) seperti yang dikutip Hamzah, sebagai berikut:34

32 Rusrnan, dkk., op.cit., h. 181

33 I \Vayan Santyasa, op.cit., h. l 0

34Hamzah B.Uno dan Nina Latnatenggo, Teknoiogi Informasi dan Ko1nu11ikasi

(26)

Klasifikasi Jenis Media

media yang tidak diproyeksikan (non Realita, model, bahan gratis

vroiected n1edia) (f!raohic n1ateria/), display _ _

media yang diproyeksikan (projected OHT, Slide, Opaque

ntedia)

Media video (Video) Audio kaset, audio vision, active

audio vision

Media video (Video) Video

Media berbasis computer (con1puter Con1puter Assisted fnstnJction

based niedia) (CAI) Computer Managed

Instruction (CMI)

Multi111edia kit Perangkat nraktiku1n

Pengklasifikasian yang dilakukan Heinich didasarkan pada penggolongan media berdasarkan bentuk fisiknya, yaitu golongan media yang tidak diproyeksikan atau yang diproyeksikan, golongan media yang dapat didengar lewat audio atau dapat dilihat secara visual, dan seterusnya. Menurut Sardiman, alat-alat pengajaran sebagai media komunikasi dapat dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu: 35

I. Alat-alat yang merupakan benda sebenamya yang memberikan pengalaman langsung dan nyata.

2. Alat-alat yang merupakan benda pengganti yang seringkali dalam bentuk tiruan dari benda yang sebenamya.

3. Bahasa baik lisan maupun tulisan memberikan pengalaman melalui bahasa.

Sedangkan klasifikasi media pembelajaran secara umum, bisa diringkas sebagai berikut: 36

I. Mengutamakan kegiatan membaca simbol-simbol kata visual.

2. Bersifat audio-visual-proyeksi, nonproyeksi, dan berbentuk tiga dimensi.

3. Menggunakan teknik atau mesin.

4. Merupakan kumpulan benda-benda atau bahan-bahan (material collection).

35 Sardiman, A.M., Interaksi dan Motivasi Be/ajar A1engajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2012), Cet.21, h.205

(27)

5. Merupakan contoh dari kelakuan guru. Karena itu, tidak hanya audio visual yang menjadi komponen dari media pengajaran, tetapi juga sampai pada sudut pandang yang luas, yakni kepada pribadi siswa dan tingkah laku guru.

Berdasarkan pengklasifikasian yang dilakukan para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa media yang dapat dipergunakan oleh guru sangat berbagai macam. Untuk itu guru perlu mempertimbangkan dan memilih media yang akan dipergunakan serta dianggap tepat dan cocok dalam suatu pembelajaran guna mencapai tujuan belajar yang diinginkan.

4. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Aneka ragam media pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Brets seperti yang dikutip Ibrahim, membuat klasifikasi berdasarkan adanya tiga cirri, yaitu suara (audio), bentuk (visual) dan gerak (motion). Atas dasar ini Brets mengemukakan beberapa kelompok media, sebagai berikut: 37

J. Media audio visual gerak; 2. Media audio visual diam; 3. Media audiosemi gerak; 4. Media visual gerak; 5. Media visual diam; 6. Media audio; 7. Media cetak.

Berdasarkan 7 media yang diutarakan oleh Brets, maka dapat dipahami bahwa jenis media tersebut pada dasarnya digolongkan dalam tiga kelompok besar yakni media cetak, media elektronik dan objek nyata. Pembagian media ini sejalan dengan perkembangan alat-alat teknologi sebagai media pembelajaran.

37 R. Ibrahiiu dan Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT.Rineka Cipta,

(28)

dikelompokkan menjadi media audio, visual, audio-visual, sumber-sumber masyarakat, media cetak, dan kumpulan benda-benda.38 Menurut pendapat

Harjanto, ada beberapa jenis media pendidikan yang biasa digunakan dalam proses pengajaran: 39

a. Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik dan lain-lain. Media grafis sering juga disebut media dua dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. b. Media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat

(solid model), model penampang, model susun, model kerja, mock up,

diorama dan lain-lain.

c. Media proyeksi seperti slide, filmstrip, film, penggunaan OHP dan lain-lain.

d. Penggunaan lingkungan sebagai media pendidikan.

Dengan adanya berbagai macam media di alas maka dapat disimpulkan bahwa jenis media yang digunakan tidak dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan medianya, tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan peranannya dalam membantu mempertinggi proses pengajaran.

5. Taksonomi Media Pembelajaran

Banyak taksonomi media dengan berbagai pendekatan telah dibuat oleh para ahli media. Hal ini sejalan dengan masuknya berbagai pengaruh dalam khazanah pendidikan seperti ilmu mencetak, tingkah laku, komunikasi, laju perkembangan elektronik, media yang tampil dengan berbagai jenis dengan masing-masing ciri dan kemampuannya. Dari sini usaha taksonomi media dilakukan menurut kesamaan karakteristiknya antara lain adalah uraian berikut ini. 40

38 H. Sjarifudin, op.cit.. h. 19 39 Harjanto, op.cit., h. 237-238

(29)

a. Taksonomi menurut Rudy Bretz

Rudy Bretz mengidentifikasi ciri utama media menjadi tiga unsur, yaitu suara, visual dan gerak. Visual dibedakan meqjadi gambar, garis dan symbol. Di samping itu juga, Bretz membedakan antara media siar (telecommunication) dan media rekam (recording). Dengan demikian, Bretz membagi media berdasarkan alat indera yang terlihat, seh.ingga terdapat 8 klasifikasi media, yakni: media audio visual gerak, media audio visual diam, media audio sem.i-gerak, media visual gerak, media visual diam, media sem.i-gerak, media audio, dan media cetak.

Tabel 2.2. Taksonomi Media Pembelajaran menurut Rudy Bretz (1972)

MEDIA Suara Gambar Garis Symbol Gerak MEDIA

TRANSMISI RE KAMAN

AUDIO VISUAL GERAK

x

x x

x

x Fihn/suara

Televisi (TV)

x

x x

x

x Pita video film

TV

x

x x

x

x HoloPrafi

Gmnbar/ Suara

x

x x

x

x

AUDIO VISUAL DIAM

Slo\v-Scan TV

x

x x

x

x TV diam

Time-Shared TV

x

x x

x

x Fihn

ran!!kai/suara

x

x x

x

x Fihn

binrrkai/suara

x

x x

x

x Hala1nan/suara

x

x x

x

x Buku dengan

audio AUDIO SEMI GERAK

Tulisanjauh x

x

x Rekainan tulisan

iauh

x

x

x

x Audio nointer

VISUAL GERAK

I I x x I

x

I x Film bisu

VISUAL DIAM

Faximile x x

x

Halaman cetak

x x

x

Film ranl!kai

x x

x

Seri oambar

x x

x

Microfonn

x x

x

Arsin video

SEMIGERAK

Teleautol!ranh I x

x

x I

AUDIO

Telepon Radio

x

Cakrmn (piringan)

audio nita audio

CETAK

(30)

Duncan menyusun taksonomi media menurut hirarki

pemanfaatannya untuk pendidikan. Ia menjajarkan biaya investasi,

kelangkaan dan keluasan lingkup sasarannya di satu pihak dan

kemudahan pengadaan serta penggunaan, keterbatasan lingkup sasaran

dan rendahnya biaya dilain pihak dengan tingkat kerumitan perangkat

medianya dalam satu hirarlci. Jadi, Duncan menyusun taksonomi media

berdasarkan tingkat kerumitan perangkat media yang digunakan.

c. Taksonomi menurut Briggs

Taksonomi ini mengarah pada karakteristik stimulus atau

rangsangan yang ditimbulkan dari media, yaitu kesesuaian rangsangan

dengan karakteristik siswa, tugas pembelajaran, bahan dan

transmisinya.

d. Taksonomi menurut Gagne

Tanpa menyebutkan jenis dari masing-masing medianya, Gagne

membuat 7 macam pengelompokkan media, yaitu benda untulc

didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam,

gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar.

Tbl23Tk a e a sononn 'Md' e ia menurut G a1me

MEDIA

Fungsi Demons- Penya1n- Media Media Media Fihn Mes in

trasi paian cetak gambar gerak dengan

pe1nbela-Iisan suarn jaran

Sti1nulus Ya Terbatas Terbatas Ya Ya Ya Ya

Pengarah Tidak Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya

perhatian!ke giatan

Kemampuan Terbatas Ya Ya Terbatas Terbatas Ya Ya

terbatas

yang

diharapkan

Isyarat Terbatas Ya Ya Terbatas Terbatas Ya Ya

ekstemal

Tuntutan Tidak Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya

cara berpikir .

Alih Terbatas Ya Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas

ke1nampuan

Penilaian Tidak Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya

hasil

(31)

e. Taksonomi menurut Edling

Edling beranggapan bahwa siswa, rangsangan belajar, dan tanggapan merupakan variabel kegiatan belajar dengan media Media merupakan bagian dari enam unsur rangsangan belajar, yaitu dua untuk pengalaman audio meliputi kodifikasi subjektif visual dan kodifikasi objektif audio, dua untuk pengalaman visual meliputi kodifikasi objektif visual, dan dua pengalaman belajar tiga dimensi pengalaman langsung dengan orang-orang dan benda-benda

6. Pemilihan Media Pembelajaran

National Science Teachers Association (NSTA) menyatakan "The

plants reflect the nature and social context of science, inquiry, and appropriate safety considerations. Candidates design and select learning activities, instructional settings, and resources-including science-specific

technology, to achieve those goals. "41 Artinya aturan ini menggambarkan

alam dan konteks ilmu sosial, inkuiry, dan keseimbangan yang layak Pada lingkungan belajar guru hams mempersiapkan atau merefleksikan konteks pengetahuan alam dan sosial, memilih strategi pembelajaran, mendesain aktivitas pembelajaran, memberikan instruksi, dan teknologi yang akan dipergunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Salah satunya dengan pemilihan media sebagai media pembelajaran.

Kriteria yang menjadi fokus dalam pemilihan media pembelajaran antara lain karakteristik siswa, tujuan pembelajaran, bahan ajar, karakieristik media itu sendiri, dan sifat pemanfaatan media.42 Menurut Wina Sanjaya, media pembelajaran yang digunakan untuk membelajarkan siswa hams memperhatikan prinsip, di antaranya media hams sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran, sesuai materi, minat, dan

" NSTA Preservice Science Standards, 2012, http://www.nsta.org, Diakses pada 13 Maret 2013

42

(32)

dengan kemampuan gum dalam mengoperasionalkannya.43

Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan dalam usaha memilih media pengajaran yakni: 44

I. Dengan cara memilih media yang te!ah tersedia di pasaran yang dapat dibeli gum dan langsung dapat digunakan dalam proses pengajaran. Pendekatan ini sudah tentu membutuhkan biaya untuk membelinya, Jagi pula belum tentu media itu cocok untuk penyampaian bahan pelajaran dengan kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa.

2. Memilih berdasarkan kebutuhan nyata yang telah direncanakan, khususnya yang berkenaan dengan tujuan yang telah dimmnskan secara khusus dan bahan pelajaran yang hendak disampaikan.

Berdasarkan dua pendekatan tersebut, yang banyak digunakan saat ini adalah pendekatan yang kedua. Hal m1 sesuai dengan

mempertimbangkan bahan pelajaran yang akan disampaikan oleh seorang gum, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Kecocokan terhadap kedua ha! ini menjadi dasar pertimbangan apakah suatu media dipilih arau tidak dipilih.

Menurnt Atwi Suparman seperti dikutip Lamijan, dalam proses pemilihan media, gum dapat mengidentifikasikan beberapa media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tertentu alas dasar pertimbangan sebagai berikut: 45

I. Biaya yang lebih murah, baik pada saat pembelian maupun pemeliharaan.

2. Kesesuaian dengan metode pembelaj aran. 3. Kesesuaian dengan karakteristik siswa.

4. Ketersediaan media tersebut berikut suku cadangnya di pasaran serta ketersediaannya bagi siswa.

43 Wina Sanjaya, op.cit .. h. 226-227

44 Harjanto, op.cit., h. 247-248

45 Lan1ijan Hadi Susarno, "Strategi Penyarnpaian Bahan Ajaran Melalui Pe1nanfaatan

(33)

5. Pertimbangan praktis, seperti kemudahannya dipindahkan atau

ditempatkan, kesesuaian dengan fasilitas yang ada di kelas, keamanan

penggunaannya, daya tahannya, dan kemudahan perbaikannya.

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pemilihan

media sangat penting dalam pembelajaran. Hal ini tidak hanya sebagai

efisiensi biaya dan keefektifan penggunaan media tetapi juga sebagai

pencapaian tujuan dalam proses belajar mengajar.

7. Guru Biologi

a. Pengertian Guru Biologi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua, guru diartikan

sebagai orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar. Kata

guru dalam bahasa Arab disebut mu' allim dan dalam bahasa Inggris

teacher itu memang memiliki arti sederhana, yakni a person whose

occupation is teaching other. Artinya, guru ialah seseorang yang

pekerjaannya mengajar orang lain.46

Guru adalah tenaga kependidikan yang bertugas mengelola kelas

dengan tugas utamanya mengajar dan mendidik. Artinya guru memberikan

ihnu pengetahuan kepada anak didik di dalam kelas, dan juga

menanamkan nilai-nilai dan sikap kepada anak didik. Dengan ilmu dan

keterampilan yang dimilikinya, guru mengajarkan dan membimbing anak

didiknya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan potensi yang ada

pada diri anak didik.

Kata biologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata bias dan logos.

Bias berarti kehidupan dan logos berarti ilmu. Jadi, Biologi adalah ihnu

yang mempelajari segala sesuatu yang hidup serta masalah-masalah yang

menyangkut makhluk hidup.47 Biologi merupakan ihnu yang mempelajari

tentang kehidupan. Semua makhluk yang hidup menjadi objek dari

46 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Pt. Re1naja

Rosdakarya, 2010), Cet. 15, h. 222

47 Boen S.Oemarjati, dkk., Biologi untuk SMA dan MA Ke/as X. (Jakarta: Widya Utama,

(34)

125

ilmu yang tergabung didalamnya.

Maka dapat disimpulkan bahwa guru biologi adalah tenaga kependidikan yang bertugas mengajarkan dan membimbing anak didiknya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kehidupan makhluk hidup.

b. Tanggung Jawab Guru

Menurut Sardiman, guru tidak semata-mata sebagai "pengajar" yang melakukan transfer of knowledge, tetapi juga sebagai "pendidik" yang melakukan transfer of values dan sekaligus sebagai "pembimbing" yang memberikan pengarahan dan menilntun siswa dalam belajar.48 Jadi guru

bertindak sebagai pengajar, pendidik, dan pembimbing bagi siswanya dalam menuntun ilmu.

Guru memegang peranan strategis terutama dalam upaya mendidik, membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan. Dari dimensi tersebut, peranan guru sulit digantikan oleh orang lain. Hal ini disebabkan karena dalam proses pendidikan dan pembelajaran, peran guru tidak dapat digantikan oleh teknologi.

Guru di Indonesia masih memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Menurut Udin Syaefndin, paling sedikit ada enam tugas dan tanggung jawab guru, yakni: 49

I) Guru bertugas dan bertanggung jawab sebagai pengajar 2) Guru bertugas dan bertanggungjawab sebagai pembimbing 3) Guru bertngas dan bertanggung jawab sebagai administrator kelas 4) Guru bertngas dan bertanggungjawab sebagai pengembang kurikulum 5) Guru bertugas dan bertanggung jawab untuk mengembangkan profesi 6) Guru bertugas dan bertanggung jawab untuk membina hubungan

dengan masyarakat.

48 Sardiman A.M, Interaksi dan l\1otivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h.

(35)

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa menjadi guru

tidaklah mudah. Perlu beberapa syarat atau !criteria yang harus dimiliki

oleh seorang guru. Sebab guru bukan hanya mentransfer ilmu pengetahuan

tetapi juga mendidik akhlak para siswanya.

d. Fungsi dan Peranan Gnru

Pada asasnya, fungsi atau peran penting guru dalam proses belajar

mengajar (PBM) ialah sebagai direktur belajar. Artinya setiap guru

diharapkan untuk pandai-pandai mengarahkan kegiatan belajar siswa agar

mencapai keberhasilan belajar (kinerja akademik) sebagaimana yang telah

ditetapkan dalam sasaran kegiatan belajar mengajar. 52

Dengan demikian, guru tidaklah hanya sebagai pengajar melainkan

sebagai direktur belajar. Tugas direktur ini yaitu mengatur dan

mengarahkan peserta didik pada suatu kegiatan belajar yang nantinya akan

berguna dalam mencapai keberhasilan belajar. Sehingga peserta didik

dapat Jebih terarahkan dalam mencapai tujuan belajar serta menggapai

cita-citanya.

8. Guru dalam Proses Mengajar Belajar

Pada umumnya para ahli sependapat bahwa yang disebut PMB

(proses mengajar-belajar) ialah sebuah kegiatan integral (utuh terpadu)

antara siswa dengan guru. Dalam suatu kesatuan kegiatan ini

terjadi-interaksi resiprokal yakni hubungan antara guru dengan para siswa dalam

situasi instruksional, yaitu suasana yang bersifat pengajaran.53

Kegiatan PMB dilakukan dalam komunikasi dua arah, namun dapat

lebih baik lagi apabila dalam proses pembelajaranjuga terjadi komunikasi

multiarah. Interaksi belajar tidak hanya guru dengan murid tetapi juga

antara siswa dengan siswa-siswa lainnya. Hal ini dapat menyebabkan

proses pembelajaran lebih hidup.

52 Muhibbin Syah, op.cit., h.249

(36)

Pada prinsipnya, setiap guru hanya bertanggung jawab alas

terselenggaranya proses mengajar-belajar. Namun disamping itu, ia pun

diharapkan untuk memikul tanggung jawab bersama dalam mencapai

tujuan yang lebih jauh seperti tujuan institusional (satuan pendidikan

tempat bertugas), dan tujuan nasional.54

Guru hendaknya memikirkan tujuan dan membuat metode maupun

strategi dalam pelaksanaan proses mengajar-belajar guna mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Serangkaian tujuan dan basil yang harus dicapai

guru, terutama belajar, akan membangkitkan kegiatan belajar siswa.

Dengan kegiatan siswa diharapkan berhasil mengubah tingkah lakunya

sendiri kearah yang lebih maju dan positif.

9. Guru dan Media Pembelajaran

Dahulu ada anggapan bahwa guru adalah orang yang paling tahu.

Sejalan dengan perkembanganjaman, paradigma itu tentu berubah. Karena

perkembangan teknologi yang sangat cepat, saat ini guru bukan lagi

satu-satunya sumber belajar yang dibutuhkan oleh siswa, melainkan dapat

menggunakan media infonnasi lainnya. Hal inilah yang memungkinkan

siswa dapat lebih tahu daripada gurunya.

Kemudahan dalam mengakses sumher belajar melalui berbagai

media pembelajaran membuat siswa semakin giat untuk belajar. Sikap

siswa yang selalu ingin tahu akan mengarahkannya pada media yang

menarik untuk dipelajari. Rasa keingintahuan siswa dapat dimanfaatkan

oleh guru dalam proses belajar mengajar. Hal ini dapat dilakukan dengan

menggunakan media pembelajaran yang menarik perhatian dan minat

siswa untuk belajar.

Media pembelajaran perlu digunakan oleh guru memudahkan dalam

penyampaian materi yang bersifat abstrak dan sulit menjadi materi yang

dapat dimengerti oleh siswa, dan tidak terjadi miskonsepsi terhadap

pengetahuan siswa.

(37)

Menurut Edgar Dale seperti yang dikutip oleh Thomas, dalam dunia pendidikan, penggunaan media/bahan/sarana belajar seringkali menggunakan prinsip Kerucut Pengalaman, yang membutuhkan media belajar seperti buku teks, bahan belajar yang dibuat oleh guru dan "audio-visual".55 Berdasarkan pengertian ini, guru perlu membuat dan memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan agar pembelajaran menjadi efektif dan efisien.

Suatu media pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila memberikan basil guna yang tinggi pada pembelajarannya. Sedangkan media pembelajaran yang efisien apabila dapat memiliki daya guna dari segi waktu dan tempat. Jadi penggunaan media pembelajaran tersebnt harus mudah, dapat menyingkat waktu, dan dapat menoakup isi pembelajaran yang luas.

Penggunaan media dalam pembelajaran oleh guru memang sangat disarankan, tetapi dalam penggunaannya tidak semua media baik. Ada hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media, antara lain tujuan pembelajaran, sasaran didik, karakteristik media yang bersangkutan, waktu, biaya, ketersediaan sarana, konteks penggunaan, dan mutu teknis. Penggunaan media yang tepat akan sangat menu11jang keberhasilan dalam proses pembelajaran. Sebaliknya, penggunaan media yang tidak tepat hanya akan menghambur-hamburkan biaya dan tenaga, terlebih bagi ketercapaian tujuan pembelajaran akan jauh dari apa yang diharapkan.

B. Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa basil penelitian yang relevan dengan penelitian ini, yaitu telah dibuktikan bahwa penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan basil belajar siswa. Diantaranya dapat dilihat dari penelitian yang berjudul "Profil Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia" yang disusun oleh

55 Thomas Wibowo Agung, "Pendayagunaan Media Pembelajaran", Jurnal Pendidikan

(38)

pembelajaran interaktif berbasis computer pada materi Sistem peredaran Darah Manusia yang telah dikembangkan sangat layak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan kelayakan sebesar 91, 7%.56

Penelitian yang berjudul "Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Film Animasi Terhadap Hasil Belajar" yang disusun oleh Muhammad Rahmatullah, menyatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa di kelas yang tidak menggunakan media pembelajaran film animasi sebelum dan sesudah perlakuan, ada perbedaan hasil belajar siswa di kelas yang menggunakan media pembelajaran film animasi sebelum dan sesudah · perlakuan, dan ada perbedaan signifikan hasil belaj ar siswa antara kelas yang menggunakan dan tidak menggunakan media pembelajaran film animasi sebelum dan sesudah perlakuan.57

Selanjutnya penelitian yang berjudul "Pengaruh Media Pembelajaran dan Kreativitas Jerhadap Hasil Belajar IP A Paket B Setara SMP di DK.I Jakarta" yang disusun oleh Agam Ahmad Syaukani, menyatakan bahwa penelitian pada keseluruhan warga belajar paket B setara SMP yang mengikuti pembelajaran IP A menggunakan VCD memiliki rata-rata skor hasil belajar signifikan lebih besar dibandingkan dengan menggunakan modul.58

Penelitian yang dilakukan oleh Widyasari, yang berjudul "Pengaruh Media Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik Terhadap Hasil Belajar IPA Terpadu" menyatakan bahwa secara keseluruhan hasil belajar IP A terpadu peserta didik yang belajar dengan menggunakan media pembelajaran VCD lebih tinggi daripada peserta didik yang belajar dengan menggunakan media pembelajaran OHP.59

56 Primadi Lindi dkk., "Profil Media Pembelajaran InteraktifBerbasis Komputer pada Materi

Sistem Peredaran Darah Manusia'', BioEdu, Vol. I, No.2, 2012, h.3

57 M. Rahmatullah, "Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Film Animasi Terhadap

Hasil Belajar", Jurnal/nternasional, Vol. 10, No. I, 2011, h.178

58 Agam Ahmad Syukani, "Pengaruh Media Pe1nbelajaran dan Kreativitas terhadap Hasil

Bela jar IPA Paket B setara SMP di DK! Jakarta", Jurnal Tekno/ogi Pendidikan, Vol. IO, No. J,

2008,h.48

(39)

Selain itu adapula penelitian yang berjudul "E-Leaming sebagai Media Pembelajaran lnteraktif Berbasis Teknologi Informasi" yang disusun oleh Mohammad Yazdi, menyatakan bahwa e-leaming adalah proses pembelajaran yang dituangkan melalui teknologi internet. E-Leaming merupakan media pembelajaran interaktif yang sederhana, personal, dan memerlukan pertimbangan yang tepat dalam pengembangan model sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.60

Penelitian yang berjudul "Pembinaan Media Pengajaran Berasaskan Multimedia di Kalangan Guru ICTL" yang disusun oleh Rafiza Abdul Razak, menyatakan bahwa guru-guru ICTL yang mahir menggunakan teknologi masih memerlukan panduan dalam membangun media pengajaran. Hal ini karena pembinaan media pengajaran berasaskan multimedia tidak terletak kepada kepakaran teknologi semata, namun memerlukan integrasi aspek psikologi pembelajaran yang bersesuaian dengan keper!uan pelajar serta pedagogi pengaj aran yang juga berkaitan dengan reka bentuk bahan. 6J

Dari beberapa contoh penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat berbagai macam media pembelajaran yang dapat dipergunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Tujuan utama dari penggunaan media ini adalah meningkatkan basil belajar siswa. Maka guru perlu mempertimbangkan media yang akan digunakannya sesuai dengan karakter peserta didik dan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.

C. Kerangka Teoritis

Belajar merupakan proses transfer pengetahuan dari guru kepada siswa. Belajar memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Belajar merupakan sebuah proses perubahan tingkah Jaku sebagai hasil dari pengalaman berinteraksi dengan lingkungannya. Salah satu pertanda bahwa

60l\.1oham1nad Yazdi, ·'E-Learning scbagai l\.1cdia Pembelajaran Interaktif Berbasis Teknologi

Infonnasi",Jurnal Jlnliah Foristek, Vol. 2, No. I. 2012, h. 152

61 Rafiza Abdul Razak, "Pembinaan Media Pengajaran Berasaskan Multimedia di Kalangan

(40)

dirinya, baik menyangkut perubahan kognitif, psikomotorik, dan afektif.

Pada proses pembelajaran, belajar dilakukan secara terencana melalui

lingkungan belajar yang diatur oleh guru. Lingkungan belajar meliputi tujuan

pengajaran, bahan pengajaran, metodologi pengajaran dan penilaian

pengajaran. Metodologi pengajaran merupakan komponen lingkungan belajar

yang paling menonjol. Pada metodologi pengajaran terdapat cara mengajar

dan media pembelajaran yang digunakan.

Media pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk mempermudah dan

membantu tugas dalam menyampaikan materi pelajaran. Media berfungsi

memperjelas pesan yang disampaikan guru dan sebagai alat bantu mengajar.

Fungsi media yang lainnya ··yaitu menarik perhatian, mengaktifkan indera,

memberikan pengalaman visual, memotivasi belajar, memperjelas dan

memudahkan konsep yang abstrak menjadi konkrit, menghadirkan objek,

memperbesar benda yang kecil, menyajikan peristiwa yang letaknya jauh,

kompleks, rumit, yang berlangsung dengan sangat cepat atau lambat, menjadi

lebih sistematik dan sederhana.

Penggunakan media pembelajaran harus bervariasi, menarik perhatian,

lebih menyenangkan, dapat memberikan pengalaman belajar sehingga peserta

didik dapat menangkap materi pelajaran dengan mudah. Pada Taksonomi

Gagne, jenis-jenis media diklasifikasikan berdasarkan fungsi pembelajaran

yaitu media demonstrasi (media relia), penyampaian lisan, media cetak,

gambar diam, gambar gerak, film dengan suara, dan mesin pembelajaran

(ICT/Multimedia).

Penggunaan media tercantum dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Oleh sebab itu, hendaknya guru dapat menimbang, memilih media, dan

memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan media pembelajaran ke dalam

rencana pembelajaran. Kenyataannya penggunaan media dalam pembelajaran

dirasakan sebagai beban kerja yang cukup berat oleh guru, sehingga banyak

guru yang enggan menggunakan media. Hal ini dikarenakan persepsi guru

(41)

pembelajaran yang dibutuhkan tidak tersedia di sekolah, dan merasa kurang kreatifitas dalam membuat media pembelajaran sendiri.

Media dalam pembelajaran biologi merupakan ha! yang penting. Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kelridupan, objek kajian biologi adalah makhluk hidup. Makhluk hidup memiliki karakteristik tersendiri yang dapat dikonkritkan melalui media pembelajaran yang diatur oleh guru. Media pembelajaran yang dapat digunakan dalam biologi antara lain buku, papan tulis, media relia, CD (compact disc), VCD (video compact disc), dan LCD

Projector (Liquid Crystal Display).

Padahal dengan adanya media dalam suatu pembelajaran dapat memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Hal ini telah dibuktikan dalam berbagai penelitian. Bahkan dengan adanya media pembelajaran materi yang terkesan abstrak dapat dijelaskan melalui media sehingga siswa paham akan materi yang sedang dijelaskan dan pembelajaran lebih menyenangkan. Jika siswa senang, maka akan menarik minat siswa untuk belajar sehingga dapat pula meningkatkan basil belajamya.

(42)

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di lima Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yang terdapat di Jakarta Selatan, yakni MAN 4, MAN 7, MAN 11, MAN 13, dan MAN 19. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2-23 Oktober 2013.

B. Metode dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada saat ini.1 Penelitian ini menggunakan metode survey yakni pene!itian yang di!akukan pada populasi besar maupun kecii, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut.2

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk mencari, menggambarkan, dan menafsirkan data tentang penggunaan media dalam pembelajaran biologi oleh guru-guru biologi. Data yang terkumpulditabulasi dalam tabel-tabel data yang kemudian diinterpretasikan.

C. Populasi dau Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karal..'teristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.3 Populasi yang diambil pada penelitian ini adalah gum mata pelajaran Biologi di MAN

' Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandtmg: PT. Remaja

Rosdaka7a, 2012), Cet. 8, h 72

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif. Kualitatif. Kualitatif dan Kom/Jtnasi, (Bandung:

Alfa beta, 2011 ), Cet. I, h.12 3

1bid., h.119-120

(43)

se-Jakarta Selatan yang berjumlah 12 orang. Sampel diperoleh dengan teknik

Purposive Sampling, yang didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang memiliki kaitan erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya, ha! ini untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu, sampel yang digunakan adalah satu orang gum biologi kelas X dan siswa kelas X dari tiap MAN di Jakarta Selatan. Siswa dipilih berdasarkan pertimbangan gum biologi di sekola11 tersebut sebanyak 153 siswa yang mengisi angket.

D. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan beberapa instfUfllen diantaranya: 1. Lembar kuisioner

Kuisioner (angket) yang digunakan mempakan angket tertutup-terbuka yaitu pertanyaan yang memiliki altematif jawaban yang tinggal dipilih oleh responden dan disediakan juga yang terbuka Penulis membuat dua jenis kuisioner. Kuisioner yang dibuat bempa jenis kuisioner tertutup-terbuka untuk gum, dan kuisioner tertutup untuk siswa Selain itu, penulis juga menggunakan daftar pertanyaan terstruktur sebagai alat pengumpul

data utama (Terlampir)

2. Lembar observasi

Lembar observasi sebagai pengumpul data juga digunakan untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh gum. (Terlampir)

3. Lembar wawancara

(44)

Beberapa metode penelitian yang digunakan oleh penulis antara lain yaitu:

1. Observasi

Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan jalan

Gambar

Gambar 3.1  Bagan Alur Penelitian ..................................................................
Gambar 2.1 Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran
Tabel 2.2. Taksonomi Media Pembelajaran menurut Rudy  Bretz (1972)
Gambar 3.1.  Bagan Alur Pcneliiian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengerjaan karya ini membuat penulis menyadari bahwa masih banyak narasi-narasi lain yang bisa diceritakan melalui ruang berformat museum, begitu pula dengan jenis-jenis

Subjek pada penelitian ini adalah semua penderita epilepsi yang datang di poliklinik Saraf RS Z Yogyakarta dan masih dalam pengobatan dengan obat antiepilepsi. Penelusuran data

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk menganalisis kinerja keuangan guna mengetahui perkembangan posisi keuangan pada koperasi Sawit Gung Sangkur pada priode 2011

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pengujian hipotesis dapat disimpulkan ada pengaruh positif dan signifikan baik secara simultan dan parsial variabel kompetensi,

belajar secara suka rela mengikuti seorang pemimpin. Dalam hal ini guru dan orangtua merupakan pemimpin, dimana anak merupakan murid yang belajar dari mereka

Hasil skrining fitokimia ekstrak metanol rimpang bangle (Zingiber purpureum Roxb.) yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa senyawa flavonoid, saponin,

Pengaruh Caring climate terhadap Kinerja Karyawan dengan Mediasi Variabel Kepuasan kerja dan Komitmen organisasi menurut proporsi Gender.. (Studi Empiris Pada Universitas