PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM
ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK
PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK
NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh
SAFRINANDA HARAHAP
N I M. 511 1511 012
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (dirinya); dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang Dengan namanya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu. (an-Nisa : 1)
Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada Ibu bapak. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan “AH” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. (Al-Isra : 23) Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih saying dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil”. (Al-Isra : 24)
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
Maha Besar Allah yang telah memberiku sepasang orang tua yang luar biasa
Yang memberikan kasih sayang dan cinta yang tulus dalam mendidik dan membesarkanku
Setelah separuh belahan jiwamu dijemput untuk menghadap Allah, Tetapi engkau tetap istiqomah dalam mendidik dan membasarkanku…
Dimasa ku kecil sampai ku dewasa engkau selalu Sabar untuk menjawab segala pertayaanku, ketika engkau bertanya kepadaku tak bisa ku membalas jawaban sesabar engkau menjawab
segala pertanyaanku di waktu kecil, Maaf kan anakmu ibuku…
Dimasa hidupku lebih Banyak Ku mengatakan “Ah” dan membentak mu dari pada ku
mengucapkan perkataan yang baik. Tetapi engkau tetap sabar dan memberikan senyumanmu
untuk memdidik ku…
Kau tegar memperjuangkan ku dalam mencapai pendidikan yang lebih baik, walaupun berbagai rintangan kau hadapi. Susah, Pahit, Sedih, makan , tidak makan, hinaan, cacian, cemohoan dari orang-orang tetapi engkau kuat untuk memperjuangkanku…
Allah mempermudahkan segala langkahku dengan Do’a Mu, Do’a mu lah yang
mempermudah jalanku untuk menyelasaikan pendidikanku. Aku yakin Akan janji Allah
Terhadap Doa yang didiberikan Orang tua kepada Anaknya…
Baktiku selama ini Tak mungkin Dapat membalas Jasa- jasamu, Doa ku lah Yang senantiasa kupanjatkan semoga dapat membuatmu bahagia, Maaf kan Anakmu Ibu, Akhirnya kupersembahkan karya Kecilku padamu dan aku berusaha mengangkat derajad keluarga juga
i
ABSTRAK
Safrinanda Harahap. NIM 5111511012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mekanika Teknik Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan . Skripsi. Fakultas Teknik–Universitas Negeri Medan. 2015.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan untuk menerapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran Mekanika Teknik pada kompetensi Dasar Menghitung Tegangan Pada Struktur di Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P. 2014/2015 yang berjumlah 25 siswa. Prosedur tindakan dikemas ke dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Pada siklus I mempelajari tentang Lenturan pada balok, Diagram Tegangan, Titik Berat dan Tegangan Lentur pada Balok. Pada siklus II mempelajari tentang Distribusi Tegangan Geser, Momen Inersia, dan Tegangan Geser pada Balok.
Data penelitian diambil dari tes hasil belajar siswa, lembar observasi dan lembar kerja siswa (LKS). Hasil uji coba instrumen penelitian dari 20 soal pada siklus I terdapat 16 soal valid, uji tingkat kesukaran terdapat 5 soal mudah, 11 soal sedang dan 4 soal sukar, uji daya pembeda tes didapat 4 soal buruk, 6 soal cukup dan 10 soal baik, uji reliabilitas tes didapat 0,79 (Tinggi). Pada siklus II dari 20 soal diperoleh 16 soal valid, uji tingkat kesukaran terdapat 6 soal mudah, 9 soal sedang dan 5 soal sukar, uji daya pembeda tes didapat 5 soal buruk, 4 soal cukup dan 11 soal baik, uji reliabilitas tes didapat 0,81 (sangat tinggi). Penelitian dikatakan berhasil diukur berdasarkan rata-rata komulatif aktivitas dan hasil belajar siswa memperoleh nilai minimal 75 dan tuntas secara klasikal jika seluruh kelas≥ 75% siswanya tuntas.
Hasil penelitian menunjukkan aktivitas belajar siswa pada siklus I dengan hasil nilai rata-rata 77 dan prosentase kelulusan yaitu 72% meningkat pada siklus II menjadi 89,60 dan Prosentase kelulusan yaitu 92%. Hasil belajar siswa terjadi peningkatan,pada siklus I dengan hasil nilai rata-rata sebesar 72,75 dan prosentase kelulusan yaitu 72% meningkat pada siklus II menjadi 85,25 dan Prosentase kelulusan yaitu 92%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik Kompetensi Dasar Menghitung Tegangan Pada Struktur Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P. 2014/2015. Selain itu dapat menimbulkan suasana belajar yang menyenangkan karena siswa aktif dan belajar untuk menemukan sendiri makna dari pembelajarannya.
ii
ABSTRACT
Safrinanda Harahap. Registration number 5111511012. Application of cooperative Learning Model Team Accelerated Instruction (TAI) to Increase Activity and Learning Outcomes At The Engineering Mechanics of Student Class X State Vocational High School 1 Percut Sei Tuan Program The Architecture Engineering Expertise. Skripsi. Faculty of Technique - State University of Medan 2015.
This research represent the Research of Class Action aim to apply the study model which can improve the activity and the result of Engineering Mechanics of Student Class X Program The Architecture Engineering Expertise of State Vocational High School 1 Percut Sei Tuan in the teaching year 2014/2015 amounting to 25 students. Action procedure is created into two cycles which is each cycle consisted of twice meeting. Each cycle consisted by the planning step planning, acting, observing and reflecting. At cycle I learning about bending the beams, Diagram Voltage,Point Weight And Stress Bending on Beams, at cycle II learning about Slide Voltage Distribution, moment of inertia, And Voltage Slide on The Beam.
File research taken away from the test of result learning student, sheet of observation and spread sheet student. Result of test-drive from research instrument 20 questions. At cycle I there are 16 valid question, test the difficulty level there are 5 easy question, 11 medium question and 4 difficult question, the distinguishing energy test got 4 ugly question, 6 question enough and 10 good question, the reliability test got 0,79 (high). At cycle II from 20 questions obtained 16 valid question, the test difficulty level there are 6 easy question, 9 medium question and 5 difficult question, the distinguishing energy test got 5 ugly question, 4 enough question and 11 good problem, the reliability test got 0,81 (very high). Research told to succeed measured by pursuant to mean of cumulative activity and the result of learning student get the minimum value 75 and complete by classical if all class 75% the students are complete.
Result of research show the activity learning of student at cycle I with the Mean result 77 and percentage of graduation is 72% rising at cycle II become 89,60 and percentage of graduation is 92% . Result learning of student happened the improvement, at cycle I with the result flatten to flatten equal to 72,75 and percentage of graduation is 72% mounting at cycle II become 85,25 and percentage of graduation is 92%. Pursuant to inferential research the result that with the application of cooperative Learning Model Team Accelerated Instruction (TAI) can improve the activity and result of learning student at Engineering Mechanics of Student Class X Program The Architecture Engineering Expertise State Vocational High School 1 Percut Sei Tuan in the teaching year 2014/2015. The others, can cause learning fun for the student active and Learn to find their own meaning of the learning.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada kehadirat Allah SWT, atas segala
rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan banyak kesempatan dan hikmat
sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul :
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated
Instruction (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
Mekanika Teknik Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar
Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan” disusun untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan, Fakultas Teknik.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih jauh dari
sempurna, baik isi maupun tutur bahasanya. Oleh sebab itu, melalui kesempatan
ini peneliti sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi
kesempurnaan Skripsi ini.
Dalam proses penyusunan Skripsi ini, peneliti banyak mendapat bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak berupa materi, dukungan dan informasi. Dalam
kesempatan ini peneliti tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Drs. Nono Sebayang ST., M.Pd, selaku dosen pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan waktu, nasehat, bimbingan serta masukan dan saran yang
sangat berharga dalam penyusunan Skripsi ini. dan selaku Sekretaris Jurusan
Pendidikan Teknik Bangunan
2. Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
iv
3. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan. Juga selaku Dosen Narasumber
4. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan. Juga selaku Dosen Penguji
5. Drs. Tunggul Tambunan ST., M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah membimbing Peneliti selama mengikuti Perkuliahan di jurusan
Pendidikan Teknik Bangunan. Juga Selaku Dosen Narasumber dan Penguji
6. Drs. Iskandar Tambunan M.Pd, selaku Dosen Narasumber dan Penguji
7. Bapak/Ibu Dosen serta Asisten Dosen di lingkungan Universitas Negeri
Medan, khususnya di Fakultas Teknik.
8. Pihak SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan khususnya Kepala Sekolah Bapak
Kasni M.Pd, Bapak Sukirman S,Pd Selaku PKS Ketenagaan, Bapak Drs.
Heru Purwanto selaku Ketua Jurusan Bangunan dan Ibu Dra. Hapsah
Nasution selaku guru mitra yang telah membantu untuk mengadakan
obeservasi dan penelitian.
9. Teristimewa kepada kedua orang tua terbaik, Alm. Yuspain R. Harahap dan
Ibunda tercinta Afrida Parinduri yang telah membesarkan, membina,
mendidik, memberikando’a, dukungan dan semangat kepada peneliti sampai
saat ini.
10. Teruntuk adikku Tia Agustina Harahap dan Keluarga besar Peneliti yang
telah memberikan Materi, do’a, dukungan dan semangat kepada peneliti
v
11. Siska Elvi Yunita S.Pd yang memberi pengetahuan, masukan dan saran,
motivasi, dukungannya, serta Doa dan Nasehatnya
12. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan terbaik khususnya
stambuk 2011 ; Yaumilatun, Lianatun, Fiatun, Niatun Lubis, April, Esdina,
dan teman – teman yang lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
yang telah memberi dukungan dan motivasi.
13. Teruntuk Senior-senior PTB yang telah memberikan bantuan, masukan dan
saran.
14. Kak Arnawati Lubis, SE yang telah membantu dalam penyelasian
Administrasi dan surat-surat.
15. Mas Zek and Friends (Faisal, Eko, Herdi, Juliansyah, dan Zeky) yang
senantiasa memberikan semangat, motivasi, bantuan, dukungannya serta doa
dan nasehatnya
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, peneliti memohon maaf atas
keterbatasan yang ada. Semoga hasil ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi menuju kemungkinan keberhasilan di dalam dunia
pendidikan. Akhir kata peneliti menghaturkan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang terlibat.
Medan, Juni 2015
Peneliti,
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Mekanika Teknik Pada
Kompetensi Menerapkan Ilmu Statika Dan Tegangan Kelas X
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1
Percut Sei Tuan T.P 2013/2014 Semester Ganjil... 4
Tabel 2. Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Mekanika Teknik Pada Kompetensi Menerapkan Ilmu Statika Dan Tegangan Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015 Semester Ganjil... 5
Tabel 3. Siklus Penelitian tindakan Kelas ... 41
Tabel 4. Kisi-kisi Tes Materi Tegangan Lentur Pada Balok (siklus I) ... 46
Tabel 5. Kisi-kisi Tes Materi Tegangan Geser Pada Balok (siklus II) ... 46
Tabel 6. Format Observasi Aktivitas Siswa Saat KBM ... 48
Tabel 7. Rekapitilasi Hasil Pretest dan Postest Siklus I ... 64
Tabel 8. Hasil Aktivitas kelompok Pertemuan Pertama Siklus I ... 67
Tabel 9. Hasil Aktivitas kelompok Pertemuan Kedua Siklus I ... 68
Tabel 10. Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Pertemuan pertama Siklus I ... 70
Tabel 11. Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Pertemuan kedua Siklus I ... 72
Tabel 12. Rekapitulasi Hasil Pretest dan Postest Siswa Siklus II ... 81
Tabel 13. Hasil Aktivitas kelompok Pertemuan Pertama Siklus II ... 83
Tabel 14. Hasil Aktivitas kelompok Pertemuan Kedua Siklus II ... 84
x
Tabel 16. Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Pertemuan kedua Siklus II ... 89
Tabel 17. Perbandingan Ketercapaian Aktivitas Belajar ... 95
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Silabus ... 105
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 108
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II... 118
4. Naskah Pembelajaran Siklus I ... 128
5. Naskah Pembelajaran Siklus II ... 136
6. Tes Hasil Belajar Siklus I... 147
7. Kunci Jawaban Siklus I... 153
8. Tes Hasil Belajar Siklus II ... 154
9. Kunci Jawaban Siklus II ... 159
10. Lembar Jawaban Siklus I ... 160
11. Lembar Jawaban Siklus II... 161
12. Lembar Kerja Siswa (LKS) pertemuan pertama Siklus I ... 162
13. Lembar Kerja Siswa (LKS) pertemuan kedua Siklus I... 165
14. Lembar Kerja Siswa (LKS) pertemuan pertama Siklus II ... 168
15. Lembar Kerja Siswa (LKS) pertemuan kedua Siklus I... 172
16. Tabel Nilai r Produk Momen ... 189
17. Format Lembar obsrvasi Aktivitas Siswa ... 190
18. Perhitungan Validitas Tes Hasi Belajar siklus I ... 193
19. Perhitungan Validitas Tes Hasi Belajar siklus II ... 194
20. Perhitungan Data Pembeda Tes Hasi Belajar Siklus I ... 195
xiii
22. Perhitungan Taraf Kesukaran Tes Hasil Belajar Siklus I ... 197
23. Perhitungan Taraf Kesukaran Tes Hasil Belajar Siklus II ... 198
24. Perhitungan Reliabelitas Tes Hasil Belajar Siklus I ... 199
25. Perhitungan Reliabelitas Tes Hasil Belajar Siklus II ... 200
26. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus I ... 201
27. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua Siklus I ... 202
28. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus II ... 203
29. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kedua Pertama Siklus II... 204
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 37
Gambar 2. Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 65
Gambar 3. Grafik Hasil Aktivitas Seluruh Kelompok pada Siklus I ... 69
Gambar 4. Grafik Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama pada Siklus I ... 71
Gambar 5. Grafik Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua pada Siklus I ... 72
Gambar 6. Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 82
Gambar 7. Grafik Hasil Aktivitas Seluruh Kelompok pada Siklus II ... 85
Gambar 8. Grafik Perbandingan Nilai Rata-rata Kelompok ... 86
Gambar 9. Grafik Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama pada Siklus II ... 88
Gambar 10. Grafik Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua Siklus II ... 90
Gambar 11. Grafik Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I & II ... 91
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dapat diartikan sebagai proses kegiatan mengubah perilaku
individu kearah kedewasaan dan kematangan. Arti kedewasaan dalam konotasi ini
sangat luas tidak terbatas hanya pada usia kalender, melainkan lebih menekankkan
pada mental–spiritual, sikap nalar, baik intelektual maupun emosional, sosial dan
spiritual. Bobot kedewasaan ini akan terungkap dalam kematangannya dalam
berfikir, berucap, berperilaku, dan membuat keputusan. Sudah tentu kedewasaan
dan kematangan yang dimiliki seseorang merupakan hasil dari kinerja pendidikan
dalam arti yang seluas-luasnya, pendidikan yang tidak hanya terbatas pada
pendidikan persekolahan (pendidikan formal).
Pendidikan merupakan pemberdayaan sumber daya manusia. Makna
pendidikan adalah memberikan kebebasan kepada seseorang untuk
mengembangkan dirinya sendiri sesuai potensi yang dimiliki. Kekakuan harus
ditembus dengan memberikan kebebasan pada peseta didik. Namun kebebasan
yang dilakukan bukan kebebasan tanpa kendali, kebebasan itu harus dibarengi
dengan tanggung jawab, sehigga kebebasan yang bertanggung jawab.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan formal
yang diharapkan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki olah peserta didik
dan melahirkan lulusan-lulusan yang professional dibidang kejuruan. Lulusan
pendidikan kejuruan, diharapkan menjadi individu yang produktif, tangguh, dan
2
SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan adalah salah satu SMK yang memberikan
bekal pengetahuan, teknologi, keterampilan, disiplin, dan sikap etos kerja yang
kuat dan terampil dalam bidangnya sehingga diharapkan dapat bersaing di industri
kerja. SMK ini memiliki Program Kejuruan yaitu Teknik Otomotif, Teknik
Permesinan, Teknik Bangunan, Teknik Audio-video, Teknik Listrik ,Teknik
Komputer Jaringan dan Teknik Pendingin dan Tata Udara. Dari berbagai Program
Kejuruan yang ada salah satu Program Studi Keahlian yang dimiliki SMK ini
adalah Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan, dimana mempersiapkan
siswa agar dapat bersaing dan memenuhi kebutuhan lapangan kerja. Pada Program
Keahlian Teknik Gambar Bangunan ada tiga jenis mata pelajaran yang
digolongkan yakni: Mata Pelajaran Normatif, Adaptif, dan Produktif. Dari ketiga
golongan mata pelajaran ini, Mata Pelajaran Produktif merupakan salah satu mata
pelajaran yang sangat penting, karena siswa dituntut untuk mempunyai
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang merupakan bekal bagi para
siswa nantinya untuk dapat diterapkan dan dikembangkan pada dunia kerja. Salah
satu mata pelajaran yang termasuk dalam mata pelajaran produktif tersebut adalah
Mekanika Teknik. Mata pelajaran ini dianggap penting karena mekanika teknik
dapat menghantarkan siswa kepada dasar memahami mata pelajaran produktif
lainnya seperti : Mata pelajaran Struktur Beton, Struktur Baja, Struktur Kayu, dan
lain- lain.
Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan, pada tanggal 27
januari 2015 sampai dengan 03 februari 2015, Melakukan Wawancara kepada
3
Harian, Absensi siswa, melihat kondisi kelas saat proses Pembelajaran, dan
bertanya kepada siswa tentang metode mengajar guru yang dirasakan oleh siswa.
Bahwa dari observasi tersebut didapatkan, Hasil Belajar Mekanika Teknik pada
siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut
Sei Tuan belum sesuai harapan, hal ini terlihat dari Nilai Ulangan Harian siswa
Tabel 1 Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Mekanika Teknik Pada Kompetensi Menerapkan Ilmu Statika Dan Tegangan Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014 Semester Ganjil
Tahun
Jumlah 25 100% 25 100% 25 100%
Sumber : Ulangan Harian Mata Pelajaran Mekanika Teknik pada Kompetensi Menerapkan Ilmu Statika dan Tegangan
5
Tabel 2 Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Mekanika Teknik Pada Kompetensi Menerapkan Ilmu Statika Dan Tegangan Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015 Semester Ganjil
Tahun
Jumlah 25 100% 25 100% 25 100%
Dari Tabel Nilai ulangan harian di atas, Menunjukkan sebagian siswa
masih mengalami kesulitan dalam memahami mata pelajaran Mekanika Teknik.
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Munimum (KKM) yang ditetapkan sekolah
adalah 75, maka dapat dilihat pada tahun pelajaran 2013/2014 Nilai Ulangan
harian pertama terdapat 36% tidak tuntas dan 64% tuntas, pada Ulangan Harian
kedua terdapat 40% Tidak tuntas dan 60% Tuntas, pada Ulangan Harian ketiga
terdapat 44% tidak tuntas dan 56% tuntas. Selanjutnya tahun pelajaran 2014/2015
nilai ulangan harian pertama terdapat 44% tidak tuntas dan 56% tuntas, pada
ulangan harian kedua 48% tidak tuntas dan 52% tuntas, pada ulangan harian
ketiga 36% tidak tuntas dan 64% tuntas. Dengan demikian kelas tersebut belum
tuntas belajarnya. Menurut Arikunto (2012:62) menyatakan “ Tingkat pencapaian
untuk tes formatif adalah 75%. Siswa yang belum mencapai Skor 75% dari Skor
yang diharapkan, diwajibkan menempuh kegiatan perbaikan (Remedial Program)
hingga siswa yang bersangkutan lulus dalam tes, yang artinya siswa tersebut telah
mencapai skor 75% dari skor maksimal yang diharapkan”. Berdasarkan Standart
Ketuntasan Belajar Minimum (SKBM) yang ditetapkan Sekolah, maka Suatu
kelas telah dikatakan mencapai kompetensi jika siswa pada kelas tersebut
memperoleh skor 75 dan tuntas secara klasikal jika seluruh kelas≥ 75 % diantara
siswanya sudah tuntas belajar.
Informasi lain yang peneliti peroleh dari observasi melihat keadaan kelas
saat proses belajar mengajar adalah aktivitas belajar siswa dalam kegiatan
pembelajaran rendah, terlihat dari sedikitnya siswa yang merespon pembelajaran,
7
cenderung menggunakan pendekatan ekspositori, biasanya bersifat komunikasi
satu arah. Pada ekspositori pengajar lebih besar peranannya, biasanya guru berdiri
didepan kelas dan menerangkan dengan metode ceramah, siswa diharapkan bisa
memproses informasi dari ceramah pengajar didepan kelas. Padahal metode ini
membuat guru mendominasi kegiatan belajar mengajar dalam kelas sehingga
siswa menjadi kurang aktif. Guru dijadikan satu satunya sumber informasi
sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung satu arah. Oleh karena itu timbul
kemalasan dan kejenuhan dalam diri siswa, sehingga aktivitas belajar dikelas
kurang mengasikkan dan minat belajar dalam diri mereka rendah. Sehingga
perlunya inovasi baru dalam proses belajar mengajar agar aktivitas belajar dikelas
menjadi mengasikkan dan minat belajar siswa menjadi tinggi.
Penggunaan media pembelajaran juga masih minimum, guru hanya
berceramah dan menulis materi pelajaran dipapan tulis. Padahal hasil penelitian,
diyakini bahwa suatu materi pembelajaran harus di desain sedemikian rupa agar
dapat memperjalas dan mempercepat proses penyampaian materi sehingga waktu
dalam proses belajar mengajar dapat seoptimal munggkin digunakan. Sehingga
diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar di kelas dan hasil belajar siswa
Rendahnya aktivitas dan hasil belajar yang belum optimal disebabkan oleh
beberapa faktor. Menurut Slameto (2010:54), Ada dua faktor yang mempengaruhi
aktivitas dan hasil belajar siswa yaitu faktor internal dan eksternal. 1) Faktor
internal adalah faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri, terbagi menjadi tiga
yaitu faktor jasmani (mencakup faktor kesehatan dan cacat tubuh), faktor
8
dan kesiapan) dan faktor kelelahan. 2) faktor eksternal adalah faktor yang diluar
diri siswa, terbagi menjadi tiga, yaitu faktor keluarga (mencakup cara orang tua
mendidik, relasi anggota keluarga, sussana rumah, keadaan ekonomi keluarga,
pengertian orangtua dan latar belakang kebudayaan) faktor sekolah (mencakup
metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,
disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pengajaran diatas ukuran,
keadaan gedung, metode mengajar dan tugas rumah) faktor masyarakat
(mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat, tempat bergaul dan kehidupan
masyarakat.
Dari uraian diatas, peneliti menganalisis terhadap permasalahan di kelas X
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan, di
perlukan adanya suatu inovasi terhadap kegiatan pembelajaran yang berlangsung
dikelas, sebagai alternatif pemecahan masalah dikelas tersebut peneliti
merencanakan untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI). Model
pembelajaran kooperatif tipe TAI ini dikembangkan oleh Robert E.Slavin dalam
karyanya Cooperative Learning: Teori, Riset,dan Praktik. Slavin (2005 : 187)
memberikan penjelasan bahwa dasar pemikiran dibalik individualisasi
pembelajaran adalah bahwa para siswa memasuki kelas dengan pengetahuan,
kemampuan, dan motivasi yang sangat beragam. Ketika guru menyampaikan
sebuah pelajaran kepada bermacam – macam kelompok, basar kemungkinan ada
sebagian siswa yang tidak memiliki syarat kemampuan untuk mempelajari
9
Siswa lainnya mungkin malah sudah tahu materi itu, atau bisa mempelajarinya
dengan sangat cepat sehingga waktu mengajar yang dihabiskan bagi mereka
hanya membuang waktu.
Tipe ini mengkombinasikan keunggulan model pembelajaran kooperatif
dan model pembelajaran individual, model pembelajaran ini dirancang untuk
mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual, oleh karena itu kegiatan
pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah. Ciri khas
pada model pembelajaran TAI ini adalah setiap siswa secara individual belajar
model pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. Hasil belajar individual
di bawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh
anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas
keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama.
Dengan demikian, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI
diharapkan mampu membawa siswa mencapai Aktivitas yang baik dengan
ketercapaian target minimal mendapat nilai 85 mencapai 80% dari keseluruhan
siswa dan Hasil belajar yang baik dengan ketercapaian Target minimal mendapat
Nilai 80 mencapai 80% dari keseluruhan siswa diukur berdasarkan indikator
ketuntasan belajar dengan rata rata komulatif kelas≥ 80% Khusus mata pelajaran
Mekanika Teknik pada Kompetensi Dasar Menghitung Tegangan pada Struktur
Materi Pokok Tegangan Lentur Pada Balok dan Tegangan Geser pada Balok
sehingga dapat menerapkannya dalam dunia kerja.
Dari uraian di atas , maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
10
Accelerated Instruction (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Mekanika Teknik Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik
Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan”dengan bantuan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK)
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
masalah penelitian ini diidentifikasi sebagai berikut :
1. Hasil belajar Mekanika Teknik kelas X Program keahlian Teknik
Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan belum Tuntas
2. Aktivitas belajar siswa terlihat kurang Aktif.
3. Pendekatan yang dilakukan oleh guru cenderung pendekatan ekspositori
dimana proses belajar mengajar dikelas lebih didominasi oleh guru
sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung satu arah.
4. Minat belajar siswa rendah khususnya pada mata pelajaran Mekanika
Teknik
5. Penggunaan media pembelajaran masih terbatas seperti papan tulis dan
buku pegangan.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, serta mempertimbangkan
keterbatasan waktu dan dana serta luasnya cakupan masalah, maka masalah
yang diteliti dibatasi sebagai berikut :
1. Penelitian dilaksanakan untuk meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
11
Tegangan pada Struktur Materi Pokok Tegangan Lentur Pada Balok dan
Tegangan Geser pada Balok.
2. Penelitian dilaksanakan pada Siswa kelas X Program Keahlian Teknik
Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan semester genap tahun
pelajaran 2014/2015
3. Penelitian dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran
Kooperatif Tipe TAI
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah dengan menerapkan Model Pembelajaran kooperatif Tipe TAI
dapat meningkatkan Aktivitas Belajar siswa pada mata pelajaran
Mekanika Teknik Kompetensi Dasar Menghitung Tegangan Pada
Struktur materi pokok Tegangan Lentur Pada Balok dan Tegangan Geser
pada Balok di kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan
SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan tahun pelajaran 2014/2015?
2. Apakah dengan menerapkan Model Pembelajaran kooperatif Tipe TAI
dapat meningkatkan Hasil Belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika
Teknik Kompetensi Dasar Menghitung Tegangan Pada Struktur materi
pokok Tegangan Lentur Pada Balok dan Tegangan Geser pada Balok di
kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1
12
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
utama penelitian ini adalah :
1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran
Mekanika Teknik Kompetensi Dasar Menghitung Tegangan Pada
Struktur materi pokok Tegangan Lentur Pada Balok dan Tegangan Geser
pada Balok di kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan
SMK Negeri 1 Percut sei Tuan tahun pelajaran 2014/2015 dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif Tipe TAI.
2. Untuk meningkatkan Hasil Belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika
Teknik Kompetensi Dasar Menghitung Tegangan Pada Struktur materi
pokok Tegangan Lentur Pada Balok dan Tegangan Geser pada Balok di
kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1
Percut Sei Tuan tahun pelajaran 2014/2015 dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif Tipe TAI.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat terhadap
beberapa pihak antara lain :
1. Bagi kepala sekolah SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan dapat digunakan
sebagai pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melakukan proses
pembelajaran yang efektif dan efesien dengan menerapkan Model
13
2. Sebagai bahan masukan bagi guru SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan
Khususnya Guru mata Pelajaran Mekanika Teknik dalam Meningkatkan
kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran.
3. Bagi siswa dapat meningkatkan aktivitas belajar dan ketuntasan hasil
belajar pada mata pelajaran mekanika teknik.
4. Bagi peneliti untuk menambah pengetahuan mengenai pembelajaran
dengan model kooperatif Tipe TAI.
5. Sebagai bahan refrensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti dengan
98
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik Siswa Kelas
X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei
Tuan. Hal ini dapat diketahui dengan nilai rata-rata hasil observasi
aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I dengan
nilai rata-rata komulatif kelas 77 dengan Prosentase kelulusan yaitu 72%
meningkat menjadi 89,60 dengan Prosentase kelulusan 92% pada siklus
II.
2. Penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik Siswa Kelas X
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei
Tuan. Hal ini dapat diketahui dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa
mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I nilai rata-rata komulatif kelas
72,75 dengan Prosentase siswa tuntas belajar 72% menjadi 85,25 dengan
prosentase siswa tuntas belajar 92% pada siklus II.
99
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, terdapat hubungan positif
antara model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI terhadap aktivitas dan hasil
belajar mata pelajaran Mekanika Teknik pada siswa kelas X Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Hasil penelitian
menunjukan bahwa model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran Mekanika Teknik pada
siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1
Percut sei Tuan. Hal ini dapat menjadi bukti bahwa model pembelajaran
Kooperatif Tipe TAI dapat diterapkan pada mata pelajaran Mekanika Teknik,
terutama untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.
Penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI sangat tepat
dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dalam proses pembelajaran.
Model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI mengajak dan membawa siswa akan
lebih aktif, bersemangat dalam menggali kemampuan individu, menumbuhkan
rasa kepercayaan diri dengan kemampuan yang dimiliki, bertanya, berdiskusi,
menganalisis dan mampu menyelesaikan tugas tepat waktu dalam mengikuti
proses pembelajaran karena Model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI ini
berpusat pada siswa (student centered).
Dalam proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran
Kooperatif Tipe TAI, siswa dilatih untuk mampu menggantikan bentuk
persaingan dengan saling kerja sama, melibatkan siswa untuk lebih aktif dalam
100
Mereka memiliki rasa peduli, tanggung jawab terhadap teman lain dalam
proses belajarnya. Indikator aktivitas belajar yang dicapai adalah seluruh
kegiatan yang berkaitan dengan Memperhatikan Pelajaran, mengajukan
pertanyaan, member jawaban, Antusias dalam melakukan percobaan, dan
keaktifan dalam diskusi kelompok.
Penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI dapat
meningkatkan aktivitas siswa, dimana kelas berfungsi sebagai tempat
berdiskusi hasil percobaan yang melibatkan siswa secara penuh dalam proses
pembelajaran. Siswa didorong untuk beraktivitas mempelajari materi pelajaran
sesuai dengan topik yang akan dipelajarinya. Belajar dalam Kooperatif Tipe
TAI mengkombinasikan keunggulan model pembelajaran kooperatif dan model
pembelajaran individual, model pembelajaran ini dirancang untuk mengatasi
kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu kegiatan
pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah. Ciri khas
pada model pembelajaran TAI ini adalah setiap siswa secara individual belajar
model pembelajaran yang sudah di persiapkan oleh guru. Hasil belajar
individual dibawa ke kelompok – kelompok untuk didiskusikan dan saling
dibahas oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung
jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama. Dengan
demikian keaktifan di dalam belajar dapat mempermudah untuk menemukan
sendiri materi yang dipelajarinya, hal tersebut terlihat dari keaktifan siswa
dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan model
101
Penilaian terhadap hasil belajar sangat penting karena dapat
memberikan informasi kepada guru mengenai ketercapaian tujuan belajar
melalui proses belajar mengajar. Pada pembelajaran, guru berperan sebagai
fasilitator dan motivator, selebihnya berpusat pada keaktifan siswa. Hasil
belajar yang baik dapat tercapai jika guru menggunakan model pembelajaran
yang sesuai dan meningkatkan aktivitas siswa dalam penyampaian materi
pembelajaran. Hubungan antara model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
terhadap aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran Mekanika Teknik
berpengaruh secara signifikan. Apabila model pembelajaran Kooperatif Tipe
TAI diterapkan dalam pembelajaran, siswa antusias untuk mengikuti kegiatan
belajar-mengajar, aktif dalam mengajukan pertanyaan kepada guru mata
pelajaran, aktif dalam memberi jawaban dari pertanyaan guru mengenai meteri
yang diajarkan, antusias dalam melakukan percobaan menjawab soal soal yang
diberikan , dan aktif dalam diskusi kelompok. Hasil penelitian membuktikan
bahwa model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap aktivitas dan hasil belajar mekanika teknik, terlihat dari
rata-rata hasil belajar siswa.
C. Saran
Setelah melihat hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka
102
1. Bagi Kepala SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan
Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi sekolah, maka
diharapkan mendukung pelaksanaan secara berkesinambungan sebagai
referensi yang dapat digunakan oleh guru mata pelajaran lain.
2. Bagi Guru
Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan model
pembelajaran Kooperatif Tipe TAI sebagai suatu alternatif dalam mata
pelajaran Mekanika Teknik untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa. Guru diharapkan mampu menjadi fasilitator yang terus-menerus
membimbing siswa dalam membangun sendiri pengetahuan dalam
menyelesaikan permasalahan materi pembelajaran.
3. Bagi Siswa
Model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI mengkombinasikan keunggulan
model pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran individual, model
pembelajaran ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara
individual. Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan
untuk pemecahan masalah diharapkan siswa dapat menggali kemampuan
individu yang dimiliki dan mengembangkan rasa kepercayaan diri. Dengan
demikian siswa diharapkan memiliki keaktifan belajar yang tinggi di dalam
menerima suatu materi pelajaran dengan konsep pembelajaran Kooperatif Tipe
103
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar . Jakarta: Rineka Cipta.
Ariestadi, Dian. (2008). Teknik Struktur Bangunan Jilid 2 Untuk SMK oleh dian Ariestadi. Jakarta: Direktorat pembinaan Sekolah menengah Kejuruan, Direktorat manejemen pendidikan dasar dan menengah, Departemen pendidikan Nasional.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Rev.ed). Jakarta: Bumi Aksara.
Dimiyati dan Mudjono. (2006). Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta.
Direktoral Pendidikan Menengah Kejuruan. (1979). Ilmu Gaya Teknik Sipil I. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan
Hamalik, Oemar. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Isnaini, Muhammad. (2011). “Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Team Asisted Individualization (TAI) untuk menigkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar membaca dan mengidentifikasi komponen Elektronika siswa kelas X Teknik Audio Vidio SMK Swasta Bandung Kab. Deli serdang Tahun Ajaran 2010/2011”. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Medan
Kesumaningrum, Ratna (2007). Keefektifan model pemelajaran Tipe TAI melalui pemanfaatan LKS Terhadap Hasil Belajar Matematika Sub Pokok Bahasan Jajargenjang dan belah ketupat pada siswa kelas VII SMPN 11 Semarang T.A 2006/2007,. Skripsi Fmipa Universitas Negeri Semarang
104
Panjaitan, Thoga. (2014). “Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar ilmu statika dan tegangan pada kelas X Bidang Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK N 2 Siatas Barita T.A 2013/2014”. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Medan
Sanjaya, Wina. (2014). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sardiman, A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Slavin, Robert E. (2005). Cooperative Learning : Theory, Research, and Practice. Bandung: Nusa Media
Sudjana, Nana. (2004). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta
Syamsudin, M.R. (2012). Statika Bangunan. [Online]. Tersedia: (http://materies emka.blogspot.com/2012/01/kompetensi.html/) [diakses 10 Juni 2014].
Tricahyo, Gustus. (2012). “Keefektifan penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dalam Meningkatkan Minat Belajar Dalam Pembelajaran PKM Kelas XI Mesin Si SMK Piri Sleman”. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Uno, B. Hamzah. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.