• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBERMAKNAAN HIDUP PADA PELAKU HOMOSEKSUAL Kebermaknaan Hidup Pada Pelaku Homoseksual Yang Telah Membuka Jati Diri.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEBERMAKNAAN HIDUP PADA PELAKU HOMOSEKSUAL Kebermaknaan Hidup Pada Pelaku Homoseksual Yang Telah Membuka Jati Diri."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KEBERMAKNAAN HIDUP PADA PELAKU HOMOSEKSUAL

YANG TELAH MEMBUKA JATI DIRI

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai

Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan Oleh: NURUL FITRIANA

F. 100 040 036

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

ii

KEBERMAKNAAN HIDUP PADA PELAKU HOMOSEKSUAL

YANG TELAH MEMBUKA JATI DIRI

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai

Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan Oleh: NURUL FITRIANA

F. 100 040 036

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(3)
(4)
(5)
(6)

vi MOTTO

Maka, nikmat Allah mana yang dapat kau dustakan?

( Q.S. Ar- Rahman)

Patience means commitment to keep going

( Ollie Salsabeela )

(7)

vii

PERSEMBAHAN

Tak habisnya rasa syukur penulis panjatkan kepada Maha Sempurna Allah

SWT, sehingga karya kecil ini dapat penulis persembahkan kepada. . .

Bunda tersayang atas do’a, kasih sayang, kesabaran, ketangguhan,

pengorbanan serta motivasi yang tak henti-hentinya

Keluarga besar tercinta

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT atas ridlo

Nya skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam teriring bagi Nabi Muhammad SAW, yang selalu menjadi teladan terbaik bagi seluruh umat manusia di dunia.

Penulisan karya kecil ini tidak terlepas dari bantuan serta dukungan berbagai pihak. Dengan segenap kerendahan hati, penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Taufik M.Si., Ph.D selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan ijin serta kesempatan dalam penulisan karya ini.

2. Ibu Dr. Moordiningsih, M.Si., selaku pembimbing utama yang telah meluangkan waktu, memberikan arahan dan petunjuk dengan pengertian serta kesabaran yang luar biasa. Terimakasih atas dukungan serta segala kebaikan yang telah ibu berikan.

3. Ibu Rini Lestari S.Psi, M.Si, selaku penguji dalam penulisan skripsi ini. Terimakasih atas segala saran dan masukan berarti yang telah diberikan. 4. Ibu Dr. Nanik Prihartanti, M.Si, selaku penguji dalam penulisan skripsi

(9)

x

5. Ibu Dr. Lisnawati, M.Si yang telah memberikan masukan yang sangat berarti bagi penulisan skripsi ini serta telah memberikan penulis kesempatan belajar banyak hal.

6. Bapak Drs. Daliman, SU yang telah memberikan bimbingan serta arahan kepada penulis.

7. Ibu Dr. Sri Lestari, M. Si., selaku pembimbing akademik yang senantiasa memberikan semangat, nasehat dan motivasi kepada penulis.

8. Ibu Dr. Eny Purwandari, M. Si atas dukungan moril dan sapaan hangat disetiap pertemuan tidak sengaja di selasar fakultas. Terimakasih untuk setiap inspirasi dan motivasi yang selalu terselip disetiap perbincangan. 9. Ibu Setia Asyanti, S.Psi., M.Si., yang telah memberikan semangat dan

motivasi kepada penulis agar tidak pernah menyerah untuk berusaha. 10.Bapak dan ibu dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah

Surakarta yang telah memberikan ilmu, wawasan dan pengetahuan selama penulis belajar di Fakultas ini.

11.Segenap staf Tata Usaha Fakultas Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah membantu penulis dalam kelancaran proses administrasi.

12. Dek “D” selaku informan yang telah meluangkan waktu serta membagi

kisah hidupnya yang luar biasa untuk penelitian ini. Semoga senantiasa diberikan yang terbaik dalam kehidupan ke depan.

13.Sahabat terbaik kawan seperjuangan membagi tangis tawa dalam cerita hidup. Prima, Afif, Vica, Khotim, Dede, Adib, Andri, Agung, Ulil.

(10)

x

14.Mbak Laila Lairin, S.Psi., Psi. selaku atasan sekaligus kakak dan sahabat. Terimakasih atas support, nasehat bijak dan dukungan yang tak henti-hentinya. Terimakasih karena telah mengajarkan kepada penulis arti ketulusan dan semangat untuk menjadi manusia lebih baik dari hari ke hari.

15.Kakak-kakak terbaik tempat mengadu dan belajar hidup. Mbak Wulan, Mbak Inung, Mbak Andri, Kak Ronnie.

16.Ibu kedua, bulik Naning, atas semangat kesabaran serta support yang luar biasa.

17.Segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan dan bantuan hingga terselesaikannya skripsi ini. Semoga segala kebaikan dan ketulusan mendapatkan imbalan terbaik dari Allah SWT. Aamiin.

Karya ini tentunya tidak lepas dari berbagai kekurangan dan kelemahan. Dengan demikian penulis berharap akan ada penyempurnaan dari penelitian serta penyusunan dari karya ini. Semoga karya ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Surakarta, Januari 2017

Penulis

(11)

xi

BAB I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Tujuan Penelitian... 7

C. Manfaat Penelitian... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 8

A. Kebermaknaan Hidup... 8

1. Pengertian Kebermaknaan Hidup... 8

2. Landasan Logoterapi... 10

(12)

xi

4. Sumber-sumber Makna Hidup... 13

5. Metode Untuk Memperoleh Makna Hidup... 15

6. Dimensi-dimensi Makna Hidup... 16

7. Jenis Makna dalam Hidup... 18

8. Proses Perubahan Dari Penghayatan Hidup Tak Bermakna Menjadi Lebih Bermakna... 21

B. Homoseksual………....…...…... 23

1. .Pengertian Homoseksual... 23

2. Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Homoseksual... 24

3. Jenis Homoseksual... 25

4. Dampak Homoseksual... 28

C. Pengungkapan jati diri………..…………... 29

1. Pengertian Pengungkapan Jati diri... 29

2. Tahapan dan Proses Coming Out... 30

D. Kebermaknaan Hidup Pada Kaum Homoseksual Yang Telah Membuka Jati Diri ... 33

E. Pertanyaan Penelitian... 35

BAB III. METODELOGI PENELITIAN... 35

(13)

xi

F. Validitas dan Reliabilitas...……... 42

BAB IV. PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN... 44

A. Persiapan Penelitian... ... 44

1. Orientasi Lapangan... ………... 43

2. Persiapan Alat Pengumpul Data... 45

B. Pengumpulan Data………....……... ... 44

C. Analisis Data………..………..….. ... 46

1. Karakteristik Informan Penelitian... 47

2. Data Hasil Penelitian... 47

D. Pembahasan... 58

BAB V. PENUTUP... ………... 60

A. Kesimpulan ... ………... 60

B. Saran……….…...….….. 61

Daftar Pustaka... 63 Lampiran

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

(16)

xviii

KEBERMAKNAAN HIDUP PADA PELAKU HOMOSEKSUAL YANG TELAH

MEMBUKA JATI DIRI

Nurul Fitriana1 Moordiningsih2

1.2

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Email : 1nawala.kula@gmail.com

Abstrak

Proses untuk membuka jati diri ini menjadi sangat sulit dan sangat menekan bagi homoseksual, ketika keluarga dan teman-temannya bereaksi negatif. Ini yang membuat kaum homoseksual tidak dapat dengan serta merta mengungkapkan identitas dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan kebermaknaan hidup pada homoseksual yang telah membuka jati diri. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian studi kasus. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu Wawancara dan Observasi. Informan berjumlah satu orang, berjenis kelamin laki-laki, yang telah menyadari penyimpangan seksual yang terjadi pada dirinya sejak usia 14 tahun. Kebermaknaan hidup memiliki sifat yang unik, artinya kebermaknaan hidup dapat berbeda antara orang yang satu dengan yang lainnya. Informan merasa cukup bahagia dengan pencapaian hidup yang ia dapat hingga sekarang, pencapaian hidup yang membuat ia bahagia adalah hal-hal yang bersumber kepada material. Sedangkan tujuan hidup yang ingin ia raih adalah memiliki kehidupan yang lebih baik dengan membangun keluarga.

Kata Kunci : Homoseksual, Kebermaknaan Hidup, Membuka Jati Diri

Abstract

The process to open this identity becomes very difficult and very stressful for homosexuals, when family and friends react negatively. It makes homosexuals can not necessarily revealing their identities. This study aims to understand and describe the meaningfulness of life in the homosexual identity that has opened. In this study, the authors use the case study method. The method used in this research is interview and observation. The informant is one person, male sex, who have realized the sexual perversion that happened to him since the age of 14 years. Meaningfulness of life possess unique properties, which means that the meaningfulness of life can differ from one person to another. Informants felt quite happy with the achievement that he can live up to now, achieving the life that makes him happy are the things that comes to the material. While the purpose of life he wants to achieve is to have a better life with a family.

Referensi

Dokumen terkait

Selepas kelulusan, Pusat Pengajian/Fakulti perlu menyerahkan borang tersebut kepada Unit Kemasukan dan Rekod Pelajar, Bahagian Pengurusan Akademik, Jabatan Pendaftar

Pada era sebelum deregulasi Pakjun'83, industri perbankan nasional ditandai dengan campur tangan Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam pengaturan pagu kredit

Dari data keseluruhan yang diperoleh dalam penelitian, hasilnya meningkatkan kemampuan menulis narasi dengan penerapan pendekatan whole language melalui penggunaan

Oleh karena itu iman kepada takdir memberikan arti dimana kita wajib mempercayai bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam ini, dalam kehidupan dan diri manusia, adalah menurut

Ikan tersebut memiliki faktor kondisi yang baik dengan nilai laju pertumbuhan tahunan (K) yang tinggi, bersifat generalis dalam memanfaatkan sumber daya makanan dan matang gonad

pengupling asam salisilat dengan sumber garam diazonium diazonium asam sulfanilat menghasilkan senyawa azo-dyes berwarna asam sulfanilat menghasilkan senyawa azo-dyes berwarna

Bawah Sadar / Universal Intelligence - Bahwa benih sadar sekarang sudah berakar dan tumbuh subur dalam pikiran sub-sadar Anda, di mana benih yang sekarang

Pada intinya penelitian ini memberikan sebuah gambaran mengenai implementasi Piagam Palembang di Redaksi Harian Umum Galamedia, bagaimana komunikasi yang dilakukan