• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK- PAIR- SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT DI KELAS VII SMP SWASTA BRIGJEND KATAMSO T.A 2014/ 2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK- PAIR- SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT DI KELAS VII SMP SWASTA BRIGJEND KATAMSO T.A 2014/ 2015."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT DI KELAS VII SMP SWASTA

BRIGJEND KATAMSO T.A 2014/ 2015

Oleh:

Hotriris Gultom NIM 4113311023

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

(4)

ii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT DI KELAS VII SMP SWASTA

BRIGJEND KATAMSO T.A 2014/ 2015

HOTRIRIS GULTOM (NIM. 4113311023)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa melalui penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think- Pair- Share (TPS). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-4 SMP Swasta Brigjend Katamso tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah 35 orang dan jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research).

Cara pengambilan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan tes. Dari hasil tes awal diperoleh 3 orang siswa yang tuntas, ketuntasan klasikal 8,57%, dengan rata-rata nilai tes 41,14, kategori kemampuan pemecahan masalah sangat rendah. Dari hasil tes kemampuan masalah I diperoleh bahwa siswa yang tuntas ada 23 orang siswa (65,71%) dengan rata-rata nilai tes 70,28, kategori kemampuan pemecahan masalah sedang. Ketuntasan klasikal meningkat 57,14% dari hasil tes awal. Rata-rata nilai tes siswa meningkat 29,14 dari tes awal. Dari hasil tes kemampuan masalah II diperoleh bahwa siswa yang tuntas 31 siswa (88,57%) dengan rata-rata nilai tes 82,28, kategori kemampuan pemecahan masalah tinggi. Ketuntasan klasikal meningkat 22,86% dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah I. Rata-rata nilai tes meningkat 12.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xi

Daftar Lampiran xii

BAB I : PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 8

1.3.Batasan Masalah 8

1.4.Rumusan Masalah 8

1.5.Tujuan Penelitian 8

1.6.Manfaat Penelitian 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10

2.1. Kerangka Teoritis 10

2.1.1. Pengertian Belajar 10

2.1.2. Model Pembelajaran Kooperatif 12

2.1.2 Pembelajaran Matematika 16

2.1.3 Masalah Dalam Matematika 17

2.1.4 Kemampuan Pemecahan Masalah 18

2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think- Pair- Share 22 2.1.6 Hubungan Model TPS dengan Pemecahan Masalah 26

2.1.7.1 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran TPS 27

2.2. Materi Ajar 28

2.2.1 Bangun Datar Segi Empat 28

2.2.1.1 Persegi Panjang 28

2.2.1.2 Persegi 29

2.2.1.3 Jajar Genjang 30

2.2.1.4 Belah Ketupat 33

2.2.1.5 Layang- layang 34

2.2.1.6 Trapesium 36

(6)

vii

2.2.3 LAS penerapan Model TPS 40

2.3 Kerangka Konseptual 42

2.4Hipotesis Penelitian 42

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN 43

3.1 Lokasi dan Waktu penelitian 43

3.1.1 Lokasi Penelitian 43

3.1.2 Waktu Penelitian 43

3.1.3 Populasi dan Sampel 43

3.2 Subjek dan Objek Penelitian 43

3.2.1 Subjek Penelitian 43

3.2.2 Objek Penelitian 43

3.3 Jenis Penelitian 44

3.4 Prosedur Penelitian 44

3.4.1 Siklus I 42

3.4.1.1 Permasalahan 44

3.4.1.2 Tahapan Perencanaan Tindakan I 45 3.4.1.3 Pelaksanaan Tindakan I 45

3.4.1.4 Observasi 46

3.4.1.4 Analisis Data I 46

3.4.1.5Refleksi I 46

3.4.2 Siklus II 47

3.4.2.1 Permasalahan 47

3.4.2.2 Perencanaan Kegiatan 47 3.4.2.3 Pelaksanaan Perencanaan 48

3.4.2.4 Observasi 48

3.4.2.5 Refleksi 48

3.5 Alat Pengumpulan Data 49

3.5.1 Tes 49

3.5.2 Observasi 49

3.5.2 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika siswa 49

3.6 Teknik Analisa Data 51

3.6.1 Reduksi Data 51

3.6.2 Paparan Data 52

I. Analisis Hasil Observasi 52

II Analisis Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 52

3.7 Indikator Meningkat 55

(7)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 56

4.1 Hasil Penelitian 56

4.1.1 Siklus I 56

4.1.1.1 Permasalahan 56

4.1.1.2 Tahap Perencanaan Tindakan 57

4.1.1.3 Tahap Pelaksanaan Tindakan I 57

4.1.1.4 Tahap Observasi I 59

4.1.1.5 Analisis Data I 59

A. Reduksi Data 59

B. Paparan Data 62

C. Kesimpulan 62

4.1.1.6 Refleksi 62

4.1.2 Siklus II 64

4.1.2.1 Permasalahan 64

4.1.2.2 Tahap Perencanaan Tindakan II 66 4.1.2.3 Tahap Pelaksanaan Tindakan II 66

4.1.2.4 Tahap Observasi II 68

4.1.2.5 Analisis Data 68

A. Reduksi Data 68

B. Paparan data 71

C. Kesimpulan 72

4.1.2.6 Refleksi II 72

4.2 Temuan Penelitian 73

4.3 Pembahasan dan Hasil Penelitian 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 74

5.2 Saran 74

(8)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

1.1Analisis Kesalahan Siswa 28

1.2Sintaks Guru Dalam Pembelajaran Kooperatif 13 3.1Pemberian Skor Kemampuan Pemecahan Masalah 50

3.2Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah 53

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Sifat- sifat Persegi Panjang 28

2.2 Keliling dan Luas Persegi Panjang 28

2.3 Sifat- sifat Persegi 29

2.4 Keliling dan Luas Persegi 30

2.5 Pengertian Jajar genjang 31

2.6 Keliling dan Luas Jajar genjang 31

2.7 Keliling Jajar genjang 32

2.8 Luas jajar genjang 32

2.9 Keliling dan Luas Belah ketupat 34

2. 10 Pengertian layang- layang 35

2.11 Keliling dan Luas Layang- layang 35

2.12 Trapesium Sebarang 37

2.13 Trapesium Sama kaki 37

2.14 Trapesium Siki- siku 37

2.15 Keliling dan Luas Trapesium 38

2.16 Keliling Trapesium 38

2.17 Menemukan Rumus Keliling dan Luas Persegi Panjang 40

2.18 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas 48

(10)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (Siklus I) 80 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (Siklus I) 88 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (Siklus II) 96 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (Siklus II) 104 Lampiran 5 Lembar Aktivitas Siswa I (LAS I) (Siklus I) 112 Lampiran 6 Lembar Aktivitas Siswa II (LAS II) (Siklus I) 124 Lampiran 7 Lembar Aktivitas Siswa III (LAS III) (Siklus II) 130 Lampiran 8 Lembar Aktivitas Siswa IV (LAS IV) (Siklus II) 136 Lampiran 9 Tabel Kisi- kisi Tes Kemampuan Awal 141 Lampiran 10 Tabel Kisi- kisi Tes Kemampuan Masalah I 142 Lampiran 11 Tabel Kisi- kisi Tes Kemampuan Masalah II 143 Lampiran 12 Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 144 Lampiran 13 Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 145

Lampiran 14 Tes Awal 146

Lampiran 15 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 148 Lampiran 16 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 151

Lampiran 17 Rubrik Penskoran Tes Awal 154

Lampiran 18 Rubrik Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 156 Lampiran 19 Rubrik Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 160

Lampiran 20 Hasil Tes Kemampuan Awal 163

Lampiran 21 Hasil Tes Kemampuan Siklus I 166

Lampiran 22 Hasil Tes Kemampuan Siklus II 168

Lampiran 23 Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus I 169 Lampiran 24 Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus II 171

Lampiran 25 Dokumentasi Penelitian 172

(11)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think- Pair- Share (TPS) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII- 4 SMP Swasta Brigjend Katamso. Peningkatan hasil tes dari tiap siklus, yaitu: Dari hasil tes awal diperoleh 3 orang siswa yang tuntas, ketuntasan klasikal 8,57%, dengan rata-rata nilai tes 41,14, kategori kemampuan pemecahan masalah sangat rendah. Hasil tes kemampuan masalah I diperoleh bahwa siswa yang tuntas ada 23 orang siswa (65,71%) dengan rata-rata nilai tes 70,28, kategori kemampuan pemecahan masalah sedang. Ketuntasan klasikal meningkat 57,14% dari hasil tes awal. Rata-rata nilai tes siswa meningkat 29,14 dari tes awal. Dari hasil tes kemampuan masalah II diperoleh bahwa siswa yang tuntas 31 siswa (88,57%) dengan rata-rata nilai tes 82,28, kategori kemampuan pemecahan masalah tinggi. Ketuntasan klasikal meningkat 22,86% dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah I. Rata-rata nilai tes meningkat 12.

5.2. Saran

Adapun saran yang didapat dari hasil penelitian yaitu :

1. Kepada guru khususnya guru matematika hendaknya menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Think- Pair- Share (TPS) sebagai salah salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

(12)

78

3. Kepada peneliti lanjutan agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan untuk menggunakan model pembelajaran Think- Pair- share (TPS) pada materi Segi empat atau pun materi lain yang dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Abdussakir, 2003. Pengembangan Paket Pembelajaran Berbantuan Komputar Materi Irisan Dimensi Tiga. Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPS UM

Al- Khowarizmi. ( 2009). Pembelajaran Matematika SD dengan Strategi Pemecahan masalah file:///E:/foto/AL-KHOWARIZMI.htm ( di akses 3 Februari 2015).

Amustofa. (2009). Pembelajaran Matematika yang Bermagna http:// amustofa 70. Word press.com (di akses 3 Februari 2015).

A.M., Sardiman., (2006), Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, Rajawali Pers, Jakarta.

Arikunto, S., dkk., (2010), Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta. _________., ( 2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka

Cipta, Jakarta.

Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Djamarah, S.B., (2011), Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan., (2012), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Dan Standar Operasional (SOP) Kepebimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan, FMIPA UNIMED, Medan.

Huda, Miftahul., (2011), Cooperatif Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. _____________., (2014), Model- Model Pengajaran dan Pembelajaran, Pustaka

Pelajar, Yogyakarta.

Hudojo, H., (2005), Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, Universitas Negeri Malang (UM PRESS), Malang.

(14)

80

Nasution, S. (2010). ”Kurikulum dan Pengajaran”. Bandung : PT. Sinar Grafika Offset.

Ruseffendi, E.T., (1991) Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya Dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA, Tarsito, Bandung.

Sabri, Ahmad., (2010), Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, Quantum Teaching, Ciputat.

Slameto., (2013), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Setyanto, Ardi, N., (2014), Panduan Sukses Komunikasi Belajar- Mengajar, Diva Press, Jogjakarta.

Suprijono, Agus., (2010), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Sulardi. (2012)., Pandai Berhitung Matematika. Erlangga, Jakarta.

Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Efektivitas insulasi termal dapat dilihat dari konduktivitas panasnya yang rendah karena hal itu dapat mempertahankan energi termal di dalam atau di luar sistem dengan

Berdasarkan hasil evaluasi penawaran dan evaluasi teknis yang kami lakukan pada proses Seleksi Sederhana untuk Pengadaan Jasa Konsultansi dan Sertifikasi ISO 9001:2008

Di dalam form menu utama terdapat menu kelola arsip yang berfungsi untuk mengelola data pegawai dan data surat, pencarian berfungsi dalam pencarian arsip, dan

Dengan ini memberitahukan bahwa setelah diadakan Penetapan oleh Pejabat Pengadaan barang/jasa Dinas Perikanan Kabupaten Pesawaran maka diberitahukan Pemenang Pengadaan Langsung.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hambatan kewirausahaan dengan jiwa kewirausahaan petani padi sawah di daerah penelitian, mengetahui apa faktor internal

Karena pada awal kehamilan terjadi perubahan hemodinamik yang signifikan, wanita dengan disfungsi jantung yang berat dapat mengalami perburukan gagal jantung sebelum

Kegiatan usaha penunjang angkutan udara tersebut dapat berupa kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan kegiatan angkutan udara niaga antara lain sistem reservasi

Pengaruh interaksi media dan picloram terhadap pembentukan embrio somatik dari eksplan biji muda manggis dapat dilihat pada Gambar 1.. Grafik pengaruh kombinasi antara jenis media