BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak merupakan individu yang menarik dan unik, dalam perkembangannya
dilakukan dengan cara-cara tertentu sesuai dengan karakteristik masing-masing.
Dalam menuju proses perkembangan anak membutuhkan bantuan dari lembaga
pendidikan (sekolah) agar perkembangan dapat optimal dan sesuai tahap
perkembangan. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan
manusia, karena terlepas dari pendidikan manusia akan menghadapi berbagai
permasalahan-permasalah yang tidak disadari. Pendidikan merupakan usaha
sadar dan terencana guna mewujudkan watak dan pribadi siswa. Oleh karena itu,
pendidikan merupakan usaha yang dilakukan sekolah secara terprogram,
sehingga dapat mewujudkan siswa yang mempunyai watak dan kepribadian.
Siswa haruslah ditempatkan sebagai individu yang sesuai dengan potensi
yang dimiliki. Individu siswa mengalami perkembangan pada tahap usianya. Menurut Mu’awanah (2009: 3) “Perkembangan merupakan pertumbuhan yang semakin membesar, berlangsung terus-menerus, bersifat tetap dari fungsi-fungsi
jasmani dan rohani yang dimiliki individu menuju tahap kematangan melalui
belajar.” Perkembangan tersebut berupa perkembangan fisik, kognitif, sosial,
perkembangan kepribadian, moral dan beragama. Pada proses perkembangan
siswa membutuhkan bantuan dan penanganan yang berbeda-beda, karena itulah
pembimbing sangat diperlukan untuk membimbing siswa baik berupa bimbingan
individu maupun kelompok.
Setiap kehidupan siswa tidak ada satupun yang tidak menghadapi masalah
dalam perkembangannya. Masalah tersebut berupa kesulitan belajar, kesulitan
dalam bersosialisasi dan kesulitan menyangkut kejiwaan siswa misalnya stres,
permasalahan tidak semua siswa mampu mengatasinya. Bagi siswa yang belum
mampu mengatasi permasalahan yang menimpa maka mengalami kebimbangan
dan memunculkan perilaku negatif dalam mencari solusi untuk mengatasi
masalah yang sedang dihadapi. Oleh karena itu masa perkembangan siswa perlu
adanya bimbingan konseling dari guru kelas, konseli atau guru bimbingan
konseling untuk mengarahkan, membantu dan mencegah masalah yang muncul.
Menurut Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 “Layanan bimbingan
konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai kematangan dan
kemandirian dalam kehidupannya serta menjalankan tugas-tugas perkembangan
yang mencakup aspek pribadi, sosial, belajar dan karir secara utuh dan optimal.”
Dengan tujuan tersebut sekolah harus mempunyai layanan bimbingan konseling
untuk memfasilitasi perkembangan siswa serta mendukung tujuan yang akan
dicapai oleh sekolah. Bimbingan konseling merupakan usaha terencana yang
dilakukan oleh guru dalam membantu siswa dalam mengatasi berbagai
permasalahan sehingga mencapai kebahagian dan kesejahteraan hidup.
Bimbingan konseling di sekolah tidak hanya membantu permasalahan
kesulitan belajar siswa, tetapi bimbingan konseling membantu terbentuknya
akhlak dan kepribadian siswa. Merosotnya akhlak dan kepribadian siswa
merupakan alasan yang penting diperlukannya bimbingan yang menciptakan
kebahagiaan didunia dan diakhirat. Dengan alasan tersebut siswa membutuhkan
bimbingan dan arahan dari guru sebagai orang yang menjadi panutan siswa
disekolah. Bimbingan yang dapat membentuk akhlak dan kepribadian menjadi
lebih baik yaitu dengan bimbingan yang bukan dengan bimbingan biasa,
melainkan dengan bimbingan yang berpedoman pada ajaran agam.
Bimbingan yang diberikan harus berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah
Rasullulah diharapkan dapat membantu siswa mengembangkan potensi dan
menjaga fitrah siswa agar tetap terjaga serta dapat membentuk akhlak dan
kepribadian. Sekolah bertujuan membentuk siswa agar memiliki pribadi yang
mengatasi permasalahan yang dialami siswa membutuhkan bimbingan konseling
dengan berpedoman pada ajaran agama Islam, karena agama Islam sebagai
agama yang sempurna (kamil) memberikan solusi berbagai macam masalah yang
muncul.
Menurut Sutoyo (2009: 23) “Hakekat bimbingan konseling islami adalah
upaya membantu individu belajar mengembangkan fitrah atau kembali kepada
fitrah, dengan memberdayakan (enpowering) iman, akal, dan kemauan yang
dikaruniakan Allah SWT.” Pada kenyataanya siswa yang mendapatkan
bimbingan konseling dianggap sebagai siswa yang mempunyai perilaku negatif
padahal kegiatan bimbingan konseling di sekolah membantu siswa dalam
mengembangkan fitrah manusia sesuai dengan potensi yang dimiliki. Melalui
kegiatan bimbingan konseling islami disekolah dapat mengubah perilaku negatif
menjadi tingkahlaku yang postif serta dapat membentuk akhlak dan kepribadian
siswa. Perubahan perilaku siswa untuk menjadi lebih baik dan sesuai ajaran
agama ialah dengan bimbingan yang berpedoman pada ajaran Al-Quran dan
Sunnah Rasulullah.
Bimbingan konseling islami mayoritas diterapkan dalam sekolah yang
bernuansa islami, seluruh kegiatan yang dilakukan atas dasar agama islam dan
guru serta karyawan yang membimbing mempunyai rasa iman dan takwa kepada
Allah SWT. Sehingga dalam mengarahkan dan membimbing siswa tidak
mengacu pada aspek kognitif tetapi juga memperhatikan sikap dan kepribadian
siswa. Hal ini berbeda dengan sekolah yang tidak bernuansa islami atau dalam
membimbing lebih menonjolkan pada aspek kognitif, padahal untuk membekali
siswa agar mempunyai pribadi yang baik dan hidup sesuai dengan aturan agama
dengan bimbingan yang berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah.
SDIT Nur Hidayah Surakarta merupakan sekolah dasar islam terpadu yang
berada di bawah yayasan Nur Hidayah. Sejak sekolah dibangun sudah
mempunyai fasilitas layanan bimbingan konseling dan menyediakan guru
bimbingan, arahan serta memberikan solusi dalam mengatasi permasalahan yang
dihadapi siswa yang berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunah Rasullulah.
Layanan bimbingan konseling tersebut sebagai salah satu program yang
mendukung terwujudnya tujuan pendidikan disekolah dan menjadi ciri khas
sekolahan. Bimbingan yang diberikan untuk membantu, mengarahkan dan
mencegah timbulnya masalah dengan berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah
Rasullulah. Bimbingan konseling yang berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah
Rasulullah merupakan salah satu ciri dari layanan bimbingan konseling islami.
Melalui uraian tersebut, maka peneliti ingin lebih lanjut meneliti tentang
Implementasi Layanan Bimbingan Konseling Islami di SDIT Nur Hidayah
Surakarta untuk mendapatkan gambaran secara langsung mengenai implementasi
layanan bimbingan konseling islami.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana kompetensi guru bimbingan konseling di SDIT Nur Hidayah
Surakarta?
2. Bagaimana jenis-jenis layanan bimbingan konseling islami di SDIT Nur
Hidayah Surakarta?
3. Bagaimana teknik pelaksanaan bimbingan konseling islami di SDIT Nur
Hidayah Surakarta?
4. Apa hambatan dalam implementasi layanan bimbingan konseling islami
di SDIT Nur Hidayah Surakarta?
5. Bagaimana solusi untuk mengatasi hambatan implementasi layanan
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini untuk:
1. Mengetahui kompetensi guru bimbingan konseling di SDIT Nur
Hidayah Surakarta.
2. Mengetahui jenis-jenis layanan bimbingan konseling islami di SDIT
Nur Hidayah Surakarta.
3. Mendeskripsikan teknik pelaksanaan layanan bimbingan konseling
islami di SDIT Nur Hidayah Surakarta.
4. Mendeskripsikan hambatan dalam implementasi layanan bimbingan
konseling islami di SDIT Nur Hidayah Surakarta.
5. Mendeskripsikan solusi dalam mengatasi hambatan dalam implementasi
layanan bimbingan konseling islami di SDIT Nur Hidayah Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan kontribusi kepada semua pihak terutama
pada dunia pendidikan antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
khasanah keilmuan terutama dalam implementasi layanan bimbingan
konseling islami bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui
impementasi layanan bimbingan konseling islami di SDIT Nur
Hidayah Surakarta.
b. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk
bimbingan konseling islami di SDIT Nur Hidayah Surakarta,
sehingga mampu memberikan bimbingan yang lebih positif kepada