• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 6 - PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN PROSES TRICKLING FILTER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 6 - PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN PROSES TRICKLING FILTER"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 6

PENGOLAHAN AIR LIMBAH

DENGAN PROSES

(2)

6.1 Proses Pengolahan

Pengolahan air limbah dengan proses Trickilng Filter

adalah proses pengolahan dengan cara menyebarkan air limbah ke dalam suatu tumpukan atau unggun media yang terdiri dari bahan batu pecah (kerikil), bahan keramik, sisa tanur (slag), medium dari bahan plastik atau lainnya. Dengan cara demikian maka pada permukaan medium akan tumbuh lapisan biologis (biofilm) seperti lendir, dan lapisan biologis tersebut akan kontak dengan air limbah dan akan menguraikan senyawa polutan yang ada di dalam air limbah.

Proses pengolahan air limbah dengan sistem Trickilng Filter pada dasarnya hampir sama dengan sistem lumpur aktif, di mana mikroorganisme berkembang-biak dan menempel pada permukaan media penyangga. Di dalam aplikasinya, proses pengolahan air limbah dengan sistem triclikg filter secara garis besar ditunjukkan seperti pada Gambar 6.1.

Gambar 6.1 : Diagram Proses Pengolahan Air Limbah Dengan Sistem Trickling Filter.

(3)

melalui pipa berlubang yang berputar. Dengan cara ini maka terdapat zona basah dan kering secara bergantian sehingga terjadi transfer oksigen ke dalam air limbah. Pada saat kontak dengan media trickling filter, air limbah akan kontak dengan mikroorganisme yang menempel pada permukaan media, dan mikroorganisme inilah yang akan menguraikan senyawa polutan yang ada di dalam air limbah.

Air limbah yang masuk ke dalam bak trickling filter

selanjutnya akan keluar melalui pipa under-drain yang ada di dasar bak dan keluar melalui saluran efluen. Dari saluran efluen dialirkan ke bak pengendapan akhir dan air limpasan dari bak pengendapan akhir adalah merupakan air olahan.

Lumpur yang mengendap di dalam bak pengendapan akhir selanjutnya disirkulasikan ke inlet bak pengendapan awal. Gambar penampang bak trickling filter dapat ditunjukkan seperti pada Gambar 6.2. dan 6.3.

(4)

Gambar 6.3 : Penampang Bak Trickling Filter

6.2 Disain Parameter Operasional

Di dalam operasional trickling filter secara garis besar dibagi menjadi dua yakni trickling filter standar (Low Rate) dan trickling filter kecepatan tinggi. Parameter disain untuk

trickling filter standar dan trickling filter kecepatan tinggi ditunjukkan pada Tabel 6.1.

6.3 Masalah Yang Sering Terjadi Pada Proses Trickling Filter

(5)

karena menerima beban asam organik sehingga daya adhesiv dari biofilm berkurang sehingga terjadi pengelupasan.

Cara mengatasi gangguan tersebut yakni dengan cara menurunkan debit air limbah yang masuk ke dalam reaktor atau dengan cara melakukan aerasi di dalam bak ekualisasi untuk menaikkan kensentrasi oksigen terlarut.

Tabel 6.1 : Parameter disain Trickling Filter.

PARAMETER TRICKLING

Stabilitas Porses Stabil Kurang Stabil

BOD Air Olahan < 20 Fluktuasi

Nitrat dalam Air Olahan

Tinggi Rendah

Efisiensi Pengolahan 90 -95 + 80

Gambar

Gambar  6.1 : Diagram Proses Pengolahan Air Limbah Dengan   Sistem Trickling Filter.
Gambar  6.2 : Penampang Bak  Trickling Filter.
Gambar  6.3 : Penampang Bak  Trickling Filter
Tabel  6.1 : Parameter disain Trickling Filter.

Referensi

Dokumen terkait

Pada perencanaan kali ini, akan direncanakan instalasi pengolahan air limbah dengan unit Anarobic Baffled Reactor (ABR) dan Anaerobic Filter (AF) sebagai unit

Dengan demikian air limbah akan kontak dengan mikroorganisme yang tersuspensi dalam air maupun yang menempel pada permukaan media dapat meningkatkan efisiensi

Pada saat biofilm yang melekat pada media yang berupa piringan tipis tersebut tercelup ke dalam air limbah, mikroorganisme menyerap senyawa organik yang ada dalam air

Dengan demikian, limbah cair tempe akan kontak dengan mikroorganisme baik tersuspensi maupun melekat pada permukaan media sehingga dapat meningkatkan efisiensi

Oleh karena itu pada penelitian kali ini akan dilakukan proses degradasi limbah pada reaktor trickling filter skala laboratorium menggunakan media bioball jenis

Pada pengolahan secara biologis, pertumbuhan mikroorganisme dapat dilakukan secara melekat pada permukaan media penyangga (attached growth), yakni suatu proses pengolahan

Hasil analisa terhadap Air kolam Retensi Tawang, menunjukkan bahwa COD = 49,4 mg/l dan BOD = 22 mg/l dengan pH rendah Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu kontak

Berbagai ukuran kerikil dan batuan telah digunakan dalam biofilter sejak abad ke sembilan belas dipakai baik untuk biofilter tercelup ataupun untuk trickling filter, termasuk