I
PEDOMAN PENILAIAN PROPOSAL
PENELITIAN
Disusun Oleh:
Dr. dr.] Made Setiawan SpA.
Ketua Tim Penilai Proposal Penelitian
Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof.
DR.
Sulianti Saroso
ii
セ@
セ@
Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI
001 .406 14
lnd P
1. JuduJ
Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat
lenderal Bina Upaya Kesehatan Pedoman Penilaian Proposal Penelitian Jakarta; Kementerian Kesehatan; 2013 VIii + 35 hal; 20 x 15 cm.
ISBN:9786022353942
1. H ealth Services ResearchGuidelines . II. Writing, Ill. RSPI Sulianti Saroso
セ@
セ@
Pedoman Penilaian Proposal Penelitian
Oleh: I Made Setiawan
Penerbit: Kementerian Kesehatan RI.
iii
Kontributor :
l. Drg. Fitriani Darwis MSc,PH (Sekretaris merangkap anggota)
2. Dr. Dewi M umiati, SpA
3. Dr. Joyce M agdalena, Sp GK
4. Dr. Mutia Budiarti Sp. THT
5. Dr. Emilia Setyaatrnadja, Sp.M.
6. Dr. Rina Azrin, Sp.A.
7. Dr. Surya Otto Wijaya, Sp.An
8. Dr. Adria Rusli, Sp.P
9. Dr. Marti Kusumaningsih, MSc
10. Syahrial Ahmad, SKM, MKM (Anggota)
11. D rg. James Johson MPH.
12. Dr. Rinaldi Prawiranegara SpAn.MP.
iv Lampiran 4: Sum RHomendllal Hall PanJIUIn PropasaI
REKOMENDASIPERSETUJUANPELAKSANAAN
PROPOSAL PENELITIAN DI RSPI-SS.
No: ... .
Yang bertanda tangan di bawah
ini,
Ketua Tim Penilai Proposal Penelitian di RSPISS beserta anggota dengan ini memutuskan bahwa: Protokol penelitian yang berjudul :Menggunakan subject penelitian Dengan PelaksanaIPeneliti Utama :
Setelah mengadakan pembahasan dan evaluasi berdasarkan kelayakan dan kaidah penelitian yang berlaku secara umum dan secara khusus di RSPISS, maka pelaksanaannya dapat disetujui.
Demikianlah surat persetujuan ini dibuat agar proposal penelitian dapat dilaksanakan sesuai dengan aturan yang sudah disepakati.
Mengetahui, Direktur Utama RSPI SS
セゥセᄋ[ᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋ
ᄋ@ ᄋᄋ@ ᄋ@ᄋ@ ᄋᄋ@ᄋᄋ@ ᄋ@ ᄋ@ᄋ@ᄋ@ ᄋ@ ᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋ@
)
Anggota 1 Anggota2
(
...
) (...
)Jakarta, 20
Ketua Tim Penilai Proposal Penelitian RSPI Sulianti Saroso
(
.:
...
NIp: ... .. ... ... )
Anggota3 Anggota4
(
...
) (...
)Pertanyaan Tambaban:
1. Apakah Penelitian berhubungan dengan penyakit infeksi? 2. Apakah logika kerangka konsep penelitian baik?
3. Apakah ada duplikasi penelitian?
4. Apakah SDM profesional? Ya / tidak
5. Apakah Jumlah responden yang dibutuhkan cukup? 6. Apakah Penulisan proposal baik?
Ya / tidak Ya / tidak Ya / tidak
Ya / tidak Ya / tidak
v
Daftar lsi:
Daftar Nama Tim Penilai Proposal Penelitian V1
Kata Sambutan Direktur Utama RSPISS Vll
Kata Pengantar VUI
Bab 1. Pendahuluan 1. Latar Belakang .... .. .
2. Tujuan 2
3. Sasaran ... ... ... ... . 2
4. Dasar Hukum 2
Bab II. Kedudukan dan TatakeIja Tim Penilai Proposal Penelitian
(TPPP) ... .... .. ... ... .... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... 4
1. Kedudukan 4
2. Tugas, Fungsi, dan Ruang Lingkup 4
3. Keanggotaan 5
4. Tata KeIja TPPP 6
Bab
m.
Prosedur Penilaian Proposal Penelitian 91. Penjelasan Umum .. ... ... ... . ... ... ... ... .... ... ... ... 9
2. Proses Penilaian Proposal / Protokol Penelitian ... ... ... ... ... 10
3. Lainlain . .... .... ... .. ... .... .. ... .. .... ... ... .. .... ... .. .. 11
vi
Bab IV. Aspek Penilaian Proposal Penelitian ... :: ... ... M N セ NNN@ 13 a. Relevansi .... .. ... ... ... .. ... ... ... ... .... .. ... 13 b. Sistematika kerangka proposal penelitian.. .... .. ... ... .... ... .. 13
c. Etika 19
d. Originalitas ... .. .... ... ... ... 19
e. Cara Penulisan
20
f. LainIainILaporanlRekomendasi .
20
Daftar Pustaka 23
Lampiran:
1. Surat Keputusan Direktur Utama 2. Contoh Format Proposal Penelitian 3. Daftar Penilaian Proposal Penelitian
4. Contoh Surat Rekomendasi Persetujuan Pelaksanaan Proposal Penelitian
14 Apakah rancangan penelitian sesuai? POPUlASl DAN SAMPEl PENEUTIAN
lS Apakah tempat dan target populasi sesuai?
16 Apakah cara pemilihan sam pel tepat? セ@ = ]セ@ == = ==
""=-17 Apakah diajukan definisi operasional?
18 Apakah perhitungan besar sampel minimal tepat?
19 Apakah criteria inklusi tepat ?
20 Apakah criteria ekslusi tepat?
21 Apakah kriteria kasus (perlakuan) dan kontrol tepat?
22 Apakah cara alokasi subyek jelas ? PELAKSANAAN PENElITlAN
23 Apakah rencana organisasi dirinci jelas ?
24 Apakah criteria keluaran (output) jelas?
2S Apakah penanganan kemungkinan efek samping jelas?
26 Apakah criteria putus serta (drop out) jelas?
27 Apakah besar sampel minimal pada akhir penelitian akan tercapai?
28 Apakah hambatan dan cara mengatasinya disebutkan? RENCANAANALISIS PENELITIAN
29 Apakah rencana analisis disertakan ?
30 Apakah rencana analisis tepat?
31 Apakah rencana penanganan factor perancu (counfonding)?
32 Apakah rencana penanganan faktor interaksi?
33 Apakah ada rencana perna kaian interval kepercayaan? KODE ETIK PENELITIAN
34 Apakah memerlukan persetujuan kode etik penelitian?
35 Apakah akan memenuhi persya ratan kode etik penelitian? RINGKASAN
36 Apakah ringkasan usaha penelitianjelas, padat dan lengkap? WAKTU, TENAGA DAN BIAYAPENELITIAN
37 Apakahjadwal penelitian disertakan?
38 Apakah penelitian akan selesai tepat waktu?
39 Apakah jumlah tenaga peneltian memadai?
40 Apakah jumlah biaya terinei?
41 Apakah biaya memenuhi persyaratan anggaran?
42 Apakah biaya direkapitalisasi?
43 Apakah biaya banyak?
vii
セ ーゥイ。ョ@ 3: D_ Pwnllaian Proposal Paneliti.n
RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI
PROF. DR. SULIA NTI SAROSO
JI. Baru Sunter Permai Raya, Telp 6506559 Fax.6401411
Jakarta Ulara 14340
Judul Usulan Penelitian :
KATEGORI 1. Klinik
2. Laboratorium
3. KomunitifEpidemio logi
Penelltl
Berilah tanda V pada pilihan Ya atau Tidak TIS jika pertanyaan tidak sesuai dengan jenis penelitiannya
No JUDUL LATAA BELAKANG DAN MASALAH PENELITIAN VA TIDAK
1 Apakah judul singkat, jelas, specifik dan komunikatif ?
2 Apakah judul menggamba rkiln penelitian yang bersangkutan
3 Apakah latar belakilng diuraikan secara kronologis ?
4 Apakah tinjauan kepustakil an mutakhir dan relevan
5 Apakah tinjauan kepustakilan dilakukiln secara kritis ?
6 Apakilh argumentasi kepentingan penelitian jelas ?
7 Apakah pe rumusan masalah jelasdan specific?
8 Apa kah adahal yang baruyang bermanfaat untuk iptek /pembangunan? HIPOTESNPERTmVMN PENEUTIAN
9 Apakah hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian?
10 Apakah perumusan menyatakan variable bebas dan tergantung ?
TUJUAN PENE UTIAN
11 Apakah tujuan utama dlnyatakan dengan jelas?
12 Apakah tujuan khusus dinyatakiln dengan specifik? RANCANGAN PENELITIAN
13 Apakah desain penelitian dinyatakiln ?
DAFTAR NAMA TIM PENILAI PROPOSAL
PENELITIAN
RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI
PROF. DR. SULIANTI SAROSO
Pengarah : 1. D irektur Utam a RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso (RSPISS).
2. Direktur Keuangan dan Administrasi.
3. Direktur Pengkaj ian P enyakit Infeksi & Penyakit Menular. 4. Ketua Komite Medis.
1. DR. Dr. I M ade Setiawan SpA. (Ketua merangkap anggota)
2. Drg. F itriani Darwis M Sc,PH (Sekretaris merangkap anggota)
3. D r. Dewi Murniati, SpA (Anggota)
4. Dr. Joyce Magdalena, Sp GK (Anggota)
5. Dr. Mutia Budiarti Sp.THT (Anggota)
6. Dr. Em ilia Setyaatmadja, Sp.M. (Anggota)
7. Dr. Rina Azrin, Sp.A. (Anggota)
8. Dr. Surya Otto Wijaya, Sp.An (Anggota)
9. Dr. Adria Rusli, Sp.P (Anggota)
10. Dr. Marti Kusumaningsih, MSc (Anggota)
11. Syahrial Ahmad, SKM, MKM (Anggota)
viii CO INVESTIGATOR /PENELITI UTAMA
Tugas membantu PI dalam tanggung jawab semua aspek penelitian.
PENELITI
Tugas : bertanggung jawab mengenai salah satu aspek sesuai keahlian.
MEDICAL MONITOR ( KONSULTAN)
Bila diperlukan konsultan sesuai keahlian dan tidak masuk dalam tim penelitian
INSTITUSI UTAMA
KOLABORASI
PENDANAAN
Sumber dana
Rincian penggunaan dana
ix
D. TUmAN PENELITIAN
E. MANFAAT PENELITIAN
F. METODA PENELITIAN
Kerangka Konsep
TempatJlokasi dan waktu
Jenis penelitian
Desain penelitian
Jumlah sampel (estimasi besar sampel)
Variabel
Cara pengurnpulan data
Prosedur keIja
Defmisi Operasional
G. PERTIMBANGAN ETIK
H. DAFTAR PUSTAKA
1. SUSUNAN TIM PENELITI
Catatan:
PI (PRINCIPAL INVESTIGATOR)! KETUA PELAKSANA PENELITIAN:
Tugas: bertanggung jawab atas semua aspek penelitian.
Kata Sambutan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1138IMENKESISKlXlI2009, Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso (RSPISS) ditetapkan sebagai Pusat Kajian dan Rujukan Nasional Penyakit Infeksi. Struktur organisasi RSPI Sulianti Saroso menurut SK Menkes no. 247IMENKESIPERlIIII2008, memiliki satu Direktorat Pengkajian Penyakit Infeksi dan penyakit Menular lainnya. Demikianjuga, Vzsi, Misi, dan Tupoksi RSPISS mengamanatkan dilaksanakannya kegiatan penelitianlpengkaj ian mengenai penyakit infeksi oleh RSPISS. Untuk melakukan kegiatan penelitian dibidang penyakit infeksi, RSPISS perlu mempersiapkan diri dalam berbagai hal antara lain menyiapkan SDM penelitian, menyusun pedoman penelilian, menciptakan suasanal gairah penelitian hingga pendanaan.
Saya merasa bangga dengan diterbitkannya Buku Pedoman Penilaian Proposal Penelitian ini, karena dengan berpedoman pada buku ini saya berharap agar setiap peneliti di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso (RSPISS) dan juga peneliti di luar RSPISS yang mau bekerjasama den?an peneliti RSPISS dapat memahami bentuk proposal yang dapat diterima dan dilaksanakan di RSPISS ataupun penelitian di luar RSPISS yang bekerja sama dengan para peneliti RSPISS. Setiap penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti RSPISS di RSPISS dan di luar RSPISS harus dinilai terlebih dahulu oleh Tim Penilai Proposal Penelitian (TPPP) yang dibentuk oleh Direktur Utama RSPISS. Tujuan penilaian ini adalah agar penelitian yang akan dilakukan dapat berhasil guna dan sesuai dengan tugas dan fungsi pokok RSPISS. Selain itu, penelitian yang akan dilakukan harus sesuai dengan kaidahkaidah penelitian ilmiah dan kode etk penelitian seperti menghormati dan melindungi manusia sebagai subyek penelitian berdasarkan hak azasi manusia. Demikian juga bila menggunakan hewan coba sebagai subyek penelitian maka hewan tersebut harus mendapat perlakuan secara baik.
x
Harapan saya semoga buku pedoman ini dapat dipakai sebagai dasar untuk menilai proposal penelitian sehingga memberikan hruil penelitian yang dapat bermanfaat untuk meningkatkan derajat kesehatan mruyarakat. Demikian juga, hasil penelitian yang diperoleh akan dapat diperhitungkan dalam pengembangan Iptekkes baik dalam fo rum nasional maupun internasional. Sebagai akhir kata saya ucapkan selamat dan terima kasih kepada seluruh anggota penyusun. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi seluruh peneliti di RSPISS maupun di luar RSPISS.
Jakarta, Desember 2009. Direktur Utama RSPISulianti Saroso
Dr. Sardikin Giriputro Sp P, MARS.
Lampiran 2. : Contoh Fonnat Proposal Penelitian
R.S.P.I PROF.DR.SULIANTI SAROSO
JL. Baru Sunter Permai Raya - Jakarta Utara
Telp . : (021) 6506559 Fax: (021) 6401411
PROPOSAL PENELITIAN KESEHATAN
1. IDENTITAS PENGUSUL
n. Nama
o. labatan
p. Instansi!KantorlPerguruan Tinggi
q. Alamat kantor
r. Tel. dan fax kantor
s. Alamat email
t.
Alamat rumah
2. SINOPSIS PROTOKOL
A. JUDUL
B. RINGKASAN (MEMUAT HALHAL SBB) :
Uraian singkat mengenai apa yang akan dikerjakan, alasan penelitian,
data / Pengetahuan / Informasi yang akan dihasilkan
C. LATAR BELAKANG (12 HALAMAN)
Masalah
Topik
Pertanyaan Penelitian
Hipotesa (hila perlu)
xi
Kata Pengantar
Buku pedoman ini merupakan hasil pemikiran bersama dari Tim Penilai Proposal Penelitian (TPPP) yang dibentuk oleh Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof DR. Sulianti Saroso (RSPISS). Buku ini dapat digunakan sebagai petunjuk dalam melakukan penilaian proposal penelitian yang diajukan oleh peneliti RSPISS maupun peneliti di luar RSPISS yang bekerjasama dengan peneliti RSPISS.
Dalam garis besarnya buku ini terdiri dari empat bagian utama. Bagian pertama memuat ten tang latar belakang disusunnya buku Pedoman Penilaian Proposal Penelitian. Bagian kedua memuat tentang Tim Penilai Proposal Penelitian. Bagian ketiga menguraikan ten tang prosedur penilaian proposal penelitian. Disini dijelaskan ten tang alur proposal penelitian y ang akan dinilai sampai penelitian tersebut disetujui untuk dilaksanakan atau proposal tersebut ditolak. Bagian keempat dari pedoman ini memuat tentang cara menilai suatu proposal penelitian. Disini dijelaskan tentang cara menilai bagianbagian dari proposal penelitian untuk menentukan apakah proposal penelitian tersebut layak atau tidak untuk dilaksanakan. Pada bagian lampiran dicantumkan SK pembentukan TIm Penilai Proposal Penelitian, contoh kerangka proposal penelitian yang disarankan oleh RSPISS, daftar komponen penilaian proposal penelitian, dan contoh surat rekomendasi hasil penilaian proposal.
Dengan menyadari akan kekurangan yang ada, kami mencoba untuk menyusun buku ini dengan harapan agar dapat digunakan oleh semua pihak yang ingin mengadakan penelitian di RSPISS atau melakukan kerjasama dengan peneliti RSP ISS, sehingga diperoleh hasil penelitian yang semaksimal mungkin seperti yang diharapkan.
xii
Akhirnya kami sampaikan ucapan terima kasih
kepada Dimt RSPI-SS dan Direktur Pengkajian Penyakit Infeksi dan Peny akit Menular RSPISS
serta semua pihak yang telah memberikan sumbangan pikiran, waktu, dan dana sehingga buku ini dapat diterbitkan.
Jakarta, Desember 2009 Tim Penilai Proposal Penelitian
Ketua
Dr dr I Made Setiawan SpA.
DEPARTEMEN KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PEMBERANTASAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LlNGKUNGAN
RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI PROF. DR. SULIANTI SAROSO
TELP. : 6506559
JUl. BARU SUNTER PERMAI RAYA FAX. : 6401411
JAKARTA UTARA 14340 www.rssulianUsaroso.com
Lampiran : SK Dlraktur Utama RSPI Prof. Dr. Sulianli Sa ... o Nomor : HK.03.05IVIJ.l/12012010
Tanggal : 4 Januari 2010
SUSUSAN TIM REVIEW PROPOSAL PENGKAJIAN I PENELITIAN RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI PROF. DR. SULIANTI SAROSO
Pengarah 1. Dlraktur Ulama RSPI Prof. Dr. Suliantl Sa...
2. Dlraktur Pangkajlan Penyaklt InfeIuIl & Penyaklt Manular 3. Dlraktur lIedlk & Keperawatan
4. Dlraktur Kauengan & Admlnlstrasl Umum 5. Ketua Komlta Media
K__ : DR Dr. I. Mede セョ L@SpA (...P Anggota)
SekrvWIat : Drg. FItrIa Derwbl, IISc,PH (Merangbp Anggota)
Anggola : 1. Dr.Dewlllumi8I1, SpA 2. Dr. Joyce MAgdalena, SpGK 3. Dr. Emilia Setyaadmedja, Sp.M C. Dr. MutJa Budlarll, Sp.THT 5. Dr. Rlna Auln, SpA
6. Dr. Surya Otto Wljaya, SpAn 7. Dr. Adria Rusll, SpP 8. Dr. MArti Kusumanlngslh. liSe
9. Syahrlal Ahmad, SKM,MKM
(Ke Inst DIIdat) (Ka Inst. GI2I) (SMF Male) (SMFTHT) (SMFAnak) (SMF AnastasI)
(KeSIe. Pengkajlan DlagnosUk)
(KaSle. Pengajlan Pengendallan Penyakll Bersumbar Blnaleng)
(KaSle. PengkaJian Faktor Realko Perllaku)
DlTETAPKAN DI : JAKARTA P A D A " t t : 4 Januarl2010 DIREKTUR 'ANA
RSPI PROF. R. SULIANTI SAROSO
Dr. SARDIKIN GlRlPUTRO, Sp.P.1IARS
Nip : 115103241980021001
BABI
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sesuai dengan SK Menteri Kesehatan no. 1138/MeoKes/SKIXI2009 tentang penetapan Rumab Sakit Penyakit Infeksi Prof. DR. Sulianti Saroso
(RSPISS) sebagai Pusat Kajian dan Rujukan Nasional Penyakit Infeksi, tugas
utama RSPISS adalab melakukan penelitian, pendidikan, dan pengembangan
di bidang penyakit infeksi, serta mempunyai kegiatan pelayanan, perawatan, dan pengobatan penderita penyakit infeksi maupun penyakit yang lain.
Karena tugas pokoknya adalab sebagai pusat rujukan penyakit infeksi nasional, maka kegiatan penelitian merupakan tulang punggung kegiatan rumab sakit. Kegiatan penelitian tidak hanya dilakukan oleh peneliti dari RSPISS sendiri, tetapi juga oleh peneliti di luar RSPISS baik dari dalam maupun luar negeri yang bekeIja sarna dengan peneliti RSPISS yang kegiatannya dapat dilakukan di RSPISS maupun di luar RSPISS. Dengan demikian, maka banyak proposal penelitian yang akan diajukan kepada pihak managemen RSPISS oleh peneliti RSPISS untuk mendapat dana, maupun oleh peneliti lain di luar RSPISS untuk bekeIjasama dalam melakukan penelitian. Selain itu, banyak: mahasiswa S 1 maupun S2 yang akan menyelesaikan studinya mengajukan proposal untuk melakukan penelitian di RSPISS. Juga beberapa peneliti luar negeri termasuk penelitian multisenter intemasional juga bekeIja sarna dengan peneliti RSPISS untuk mengadakan penelitian di RSPISS.
Agar proposal atau protokol penelitian yang akan dilaksanakan bermutu, terarah, mampu laksana dan hasilnya dapat bermanfaat, maka proposal atau protokol penelitian harus dinilai dan dievaluasi oleh Tim Penilai Proposal Penelitian (TPPP) yang dibentuk oleh Direktur Utama RSPI SS. Bila proposal
sudab mendapat penilaian dan dianggap layak untuk dilaksanakan, maka untuk
pendanaannya, proposal tersebut juga harus mendapat persetujuan
I..8mpl,.n 1. Sum Keputuun DIrut RSPI T.nlllng TIm Penllal Proposal Penalltlan.
DEPARTEMEN KESEHATAN
DIREKTORAT JENOERAL PEM_BERANTASAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LlNGKUNGAN
RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI PROF. DR. SULIANTI SAROSO
TELP. : 6506559
JLN. BARU SUNTER PERMAI RAYA FAX. : 6401411
JAKARTA UTARA 14340 www.l"8 ... uliantisaroso.com
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA
RUMAH SAKfT PENYAKIT INFEKSI PROF. DR. SULIANTI SAROSO NOMOR: HK.03.05IVI1.1/120 12010
TENTANG
TIM REVIEW PROPOSAL PENGKAJIAN I PENEUTIAN
RUMAH SAKIT PENYAKrr INFEKSI PROF. DR. SUUANTI SAROSO TAHUN 2010 DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKrr PENYAKIT INFEKSI PROF. DR. SULIANTI SAROSO
Manimbang a. bahwa salah sa!u upaya un!uk maningka!kan kualitas pangkajlan I panall!ian
dl RSPI Prof. Dr. Sullanti Saroso parlu dllakukan raviaw !arhadap proposal pengkajlan I Panali!ian yang diajukan;
b. bahwa un!uk maraviaw proposal pangkajian I panali!ian di RSPI Prof. Sulian!1 Saroso
parlu diban!uk Tim Raviaw Proposal Pangkajian I Peneli!ian Rumah Saki!.
c. bahwa Tim Riview Proposal Pangkajlan I Panelitian dilingkungan Rumah Saki!
panyaki! Infaksi Prof. DR. Sulian!i Saroso perlu di!atapkan dangan Surat Keputusan Direk!ur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso .
Manginga! 1. Undangundang RI No. 36 Tahun 2009 tantang Kesehatan; 2. Undangundang RI No. "" Tahun 2009 tantang Rumah Saki!;
3. Para!uran Pamarintah RI No. 23 Tahun 2005 !enlang Pengelolaan Kauangan Badan Layanan Umum ( BLU );
4. Para!uran Men!erl Kesahatan RI No. 247/Menkas/PERllii/2008 tantang Organisasi dan Ta!a Karja Rumah Saklt Panyakit Infeksi Prof. DR . Sulian!i Saroso ; 5. Kapu!usan Menteri Kesehatan RI No . 138/Menkes/SXlXI/2009 tantang Pena!apan Rumah Saki! Penyaki! Infaksl Prof. Dr. Sulian!i Sar050 Jakarta Sebagai Pusa! Kajian dan Rujukan Naslonal Panyaki! Infaksi.
MEMUTUSKAN
Manalllpkan : KEPUTUSAN OIREKTUR UTAMA RUMAH SAKfT PENYAKIT INFEKSI
PROF. DR. SULIANTI SAROSO TENTANG TIM REVIEW PROPOSAL PENGKAJIAN I
PENELrrlAN RUMAH SAKrr PENYAKIT INFEKSI PROF. DR. SULIANTI SAROSO TAHUN 2010.
Parta"", Mamban!uk TIm Raviaw Proposal Pangkajian I Panalitian Rumah Saki! Penyaki! Inleksl
Prof. DR. Sullantl Saroso dangan susunan sabagaimana !arcan!um dalam lampiran Sum Kaputusan Inl;
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 66IMenKes/SKlV200S No.HK.00.OS.3.0047 tentang
4. Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. DR. Sulianti Saroso Jakarta sebagai Rumah Sakit Pendidikan.
S. Permenkes 104S/MENKES/PERlXII2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di lingkungan Departemen Kesehatan. 6. UndangUndang No. 36 tahun 2009. tentang kesehatan. 7. Undangundang No.44 tahun 2009, tentang Rumah Sakit. 8. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 247lMENKESIPERlIW2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof DR. Sulianti Saroso.
9. Kep Menkes RI No . 1138 /MENKES/SKlXII2009 tentang Penetapan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso sebagai Pusat Kajian dan Rujukan Nasional Penyakit Infeksi.
BABII
KEDUDUKAN DAN TATAKERJA
TIM PENILAI PROPOSAL PENELITIAN (TPPP)
1. Kedudukan
Tim Review 1 Tim Penilai Proposal Pene1itian (TPPP) dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama RSPISS no: HK.03.05NII.1/1581
12009. Tim ini me1akukan penilaian proposal secara independen, dan secara administratif bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan secara teknis bertanggungjawab kepada Direktorat Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular. Cara ketja Tim ini adalah secara independen, bebas dari pengaruh atau tekanan pihak luar, lembaga profesi, ke1ompok pribadi, industri, dan pasar. Independensi tersebut meliputi aspek komposisi anggota, tatakerja, proses penilaian, dan pengambilan keputusan .
Untuk kelangsungan kerjanya, TPPP perlu membuat pedoman operasional agar dapat beketja lebih teratur dan terarah. Pedoman tersebut menje1askan tentang kedudukan TPPP, tugas dan fungsi, keanggotaan, prosedur pengambilan keputusan, dan persyaratan quorum.
Tim Penilai Proposal Penelitian bertindak sesuai dengan pedoman yang telah dibuat secara tertulis dan membuat ringkasan tentang kegiatan yang sudah dilakukan setiap tabun secara berkala.
2. Tugas dan Fungsi
a. Melakukan penilaian terhadap usulan/proposal penelitian yang diajukan ke RSPISS oleh peneliti RSPISS maupun di luar RSPISS, berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
LAMPlRAN
Tim Penilai Proposal Penelitian mempunyai tugas menilai, meminta klarifi kasi, mem inta modifikasi , kemudian menyetujui atau tidak menyetujui suatu proposallprotokol penelitian yang diajukan ke RSPISS oleh peneliti di RSPISS atau pun di luar RSPISS. b. Men yempurn akan /memb erikan masukan kepada peneliti. c. Memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama melalui Direktur Pengkaj ian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular tentang kelayakan proposal penelitian yang sudah di n ilai.
Tim Penilai Proposal Penelitian berwenang memberi sangsi kepada peneliti yang melanggar pelaksanaan penelitian yang sudah disepakati melalui
Direktur Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular berupa pembinaan
untuk mengembangkan kemampuan para peneliti.
3. K eanggotaan
a. Tim Penilai Proposal Penelitian (TPPP) di RSPISS paling sedikit beranggota 5 orang dan maksimal 21 orang.
b. Agar TPPP dapat m el aksanakan tugasnya dengan baik, maka
keanggotaan TPPP harns mUltidisiplin dan multisektoral, dengan
distribusi kepakaran yang relevan, di stribusi umur dan gender yang seimbang.
c. Ketua TPPP diangkat oleh Direktur Utama RSPISS untuk ー・イゥャ^ セ ・@
3 tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu periode lagi . d. Tim Penilai Proposal Penelitian memben tuk fomlatur untuk
memilih anggota baru.
e. Anggota TPPP dipilih oleh formatur berdasarkan usulan TPPP s ebe l umny a, dan d i te tapkan oleh D irektur Utama. f. Untuk menjaga kualitas dan kesinambungan kerja TPPP, komposisi keanggotaan yang baru terdiri dari 50% anggota lama.
g. Ketua TPPP dapat mengundang seoranglbeberapa orang abli dengan keahlian khusus atau yang mempunyai kompetensi dalam bidang khusus , untuk membantu menilai masalah yang memerlukan keablian di luar keahlian yang ada dalam TPPP. Anggota ad hoc tidak mempunyai hak suara dalam pengambilan keputusan (vote). h. Susunan organisasi TPPP terdiri dari ketua merangkap anggota, sekretaris merangkap anggota. Untuk kelacaran tugasnya, TPPP didukung oleh sekretariat yang kompeten.
1. Pendidikan awal dan berkelanjutan tentang metode dan etika
penelitian kesehatan untuk anggota TPPP perlu diupayakan dengan dukungan biaya dari managemen RSPISS.
4. Tata Kerja TPPP
a. Penetapan prosedur penilaian.
Ketua TPPP menentukan urutan proposallprotokol yang akan dinilai.
b. Penetapan tim penilai.
Ketua TPPP menentukan beberapa anggota TPPP untuk menilai protokol penelitian. Bila diperlukan ahli khusus untuk menilai protokol tersebut, maka ketua TPPP mengundang ahli dari luar untuk menilai protokol tersebut. Dalam melakukan penilaian protokol, tim penilai proposal menggunakan formulir isian yang sudah ditentukan oleh TPPP.
c. Pengambilan Keputusan.
Ketua hams mengadakan rapat anggota untuk mengambil keputusan.
quorum ditetapkan berdasarkan jumlah mayoritas anggota yang
Daftar pustaka:
I. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Panduan Penyusunan ProposalProtokol, Penilaian Proposal dan Laporan Akhir Penelitian, 2006.
2. Komisi Etik Penelitian Kesehatan Balitbangkes Depkes RI. Pedoman Operasional Komisi Etik Penelitian Kesehatan, 2007.
3. Sudigdo Sastroasmoro, Sofyan Ismael. DasarDasar Metodologi Penelitian Klinis. Binarupa Aksara, Jakarta, 1995.
4. Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Pedoman Cara Uji Klinik yang Baik (CUKB) di Indonesia. Katalog dalam terbitan Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, 2001.
Keppres RI No. 100 tahun 1993 ten tang ijin penelitian bagi orang asmg.
SK LIPI tabun 1998 tentang Research Procedures for Forign Researchers in Indonesia.
Semua peraturan tersebut mengatur tentang peneliti asing yang mengadakan penelitian di Indonesia hams mendapat ijin terlebih dahulu dari LIPI.
Penelitian yang dilakukan hams melibatkan peneliti Indonesia di dalamnya, sebingga dapat meningkatkan kemampuan peneliti Indonesia serta hasil penelitian yang diperoleh juga dapat dimanfaatkan untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Kegiatan kolaborasi mencakup antara lain: koleksi dan memproses spesimen, kunjungan ke institusi untuk melaksanakan aktivitas penelitian atau pekerjaan klinik, pertukaran informasi yang mengandung pengenalan pribadi, aktivitas koleksi data awal yang menyangkut manusia sebagai subyek dan kontribusi intelektual yang substantif pada teknik penelitian, merancang protokol, atau interpretasi data. Selain itu dapat juga berpartisipasi dalam jarak jauh, seperti mensuplai reagen atau pereaksi yang penting, melakukan pengujian, atau analisis data. Bila mengirim atau menerima spesimen hams menggunakan material transfer agreement (MTA).
Semua bentuk kerja sarna ini hams mendapat persetujuan etik di Indonesia walaupun di negara asal sudah mendapat persetujuan. Dalam penilaian proposal yang perlu mendapat perhatian adalah, adanya perbedaan suku bangsa, perbedaan falsafah dan sejarah, perbedaan latar belakang budaya, sistem nilai, agama, pendidikan, dan kedudukan sosial. Pada saat mengajukan kerjasama penelitian dengan RSPISS maka persetujuan etik tersebut hams dilampirkan dalarn protokol penelitian yang diajukan.
mempunyai hak suara (lima puluh persen ditambah satu). Ketua dan sekretaris, karena merangkap anggota juga mempunyai hak suara.
d. Conflict ofinterest
Anggota TPPP tidak boleh ikut menilai proposal bila yang bersangkutan mempunyai conflict of interest dalam penelitian tersebut, baik yang nyata maupun yang terselubung. Yang bersangkutan hanya memberikan informasi bila diminta oleh TPPP.
e. Pemberian Persetujuan Penelitian.
Untuk memberikan persetujuan penelitian diperlukan persetujuan dari mayoritas quorum anggota TPPP. Setelah dilakukan seminar protokol / proposal, ketua pelaksana penelitian harus menjawab secara tertulis serta memperbaiki protokol / proposal yang diajukan. Dengan mempertimbangkan perbaikan protokol / proposal dan jawaban tertulis yang sudah dibuat, TPPP akan membuat rekomendasi keputusan menolak atau menerima proposal/protokol penelitian yang diajukan.
f.
Penyampaian hasil penilaian proposal / protokol penelitian.Hasil penilaian proposal atau protokol penelitian tidak dar at diberikan sebelum semua saran dan tanggapan TPPP dipenuhi oleh ketua pelaksana penelitian. Kemudian protokol dibahas kembali a leh TPPP. Bila suatu protokol penelitian ditolak, maka pemberitahuan penolakan dikirim kepada Direktur Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular dan ketua pelaksana, termasuk keterangan tentang alasan penolakan dan informasi ten tang perlunya dipertimbangkan kembali. Tim Penilai Proposal Penelitian akan memberitahukan secara tertulis tentang keputusan TPPP kepada Direktur Pengakajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular.
g. Penilaian lanjutan.
Tim Penilai Proposal Penelitian memantau jalannya penelitian yang sudah disetujui setiap triwulan. Ketua pelaksana penelitian diminta untuk membuat laporan kemajuan penelitian serta melaporkan hambatanhambatan yang dihadapi dalam melaksanakan penelitian. Bila ada perubahan, TPPP meminta kepada ketua pelaksana penelitian untuk menulis ulang atau memperbaiki protokol / proposal yang yang sedang dilaksanakan. Perubahan yang dilakukan harus dinilai ulang secara lengkap oleh TPPP. Ketua pelaksana penelitian diberi waktu 15 hari untuk menjawab rekomendasi perbaikan proposal penelitian. Jika ketua pelaksana penelitian karena sesuatu hal terpaksa menghentikan penelitian yang sedang berlangsung, harus melaporkan alasan penghentian tersebut.
h. Dokumentasi TPPP.
Tim Penilai Proposal Penelitian hams menyimpan salinan proposal atau protokol yang sudah disetujui serta lampiran lain dan surat-menyurat yang termasuk di dalamnya. Catatan dan dokumen ini harus disimpan paling sedikit selama 3 tahun setelah penelitian selesai. Catatan hams dapat diakses untuk pemeriksaan dan dapat diperbanyak oleh sekretaris TPPP bila diperlukan. Semua dokumen hams disimpan
di dalam komputer agar lebih mudah untuk ditelusuri.
Penelitian Kerjasama
Akhirakhir ini, penelitian kerjasama internasional bidang kesehatan meningkat ditinjau dari segi jumlah peneliti,banyaknya proyek penelitian dan dana yang disediakan. Penelitian ketjasama tersebut dapat mencakup tingkat regional atau intemasional, bilateral atau multilateral, antar negara maju saja, antar negara berkembang saja, atau antar negara maju dan berkembang. Umumnya penelitian kerjasama yang sering dilakukan adalah penelitian keIjasama antar universitas, atau antar lembaga penelitian di dalam suatu negara.
Kerjasama Internasional bidang kesehatan umumnya ada 2 bentuk yaitu:
1. Kooperatif: adalah penelitian keIjasama dengan pengelolaan dan pendanaannya adalah independen yang sebelumnya direncanakan / prospektif meta analisis tanpa pooling data. 2. Kolaborasi: penelitian dirancang bersama, pengelolaan dan analisis data dilaksanakan oleh pusat pengelolaan bersama.
Ada berbagai peraturan perundangundangan yang mengatur penelitian yang dilakukan di Indonesia oleh orang asing sebagai perorangan atau ketjasama dengan institusi di Indonesia. Peraturan dan perundangundangan terse but adalah:
UU RI No. 18 tahun 2002 tentang Sistem Penelitian Nasional, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. PP RI No. 41 tahun 2006 tentang perijinan melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan bagi perguruan tinggi asing, lembaga penelitian dan pengembangan asing, badan usaha asing dan orang asing.
PP RI No. 39 tahun 1995 tentang penelitian dan pengembangan kesehatan.
untuk menguji konsistensi hasil penelitian, menerapkan penelitian pada kondisi yang berbeda, karena menganggap adanya kekurangan pada penelitian sebelurnnya, misalnya, kelemahan pada metode, pelaksanaan, analisis, atau kesimpulan.
e. Cara penulisan
Cara penulisan juga menjadi pertimbangan dalam penilaian, terrnasuk kejelasan dan kerapihan penulisan, misalnya susunan bahasa yang baik, benar, dan sisternatis. Selain itu, eara merujuk dan menulis kepustakaan hams konsisten dan sistematis.
f. Lainlain
Penilaian Basil Penelitian.
1. Peneliti hams melaporkan kemajuan hasil penelitian setelah pen elitian selesai sesuai dengan jadwal, dengan melakukan pe r s entasi di depan Tim Penilai Proposal Penelitian. 2. Setelah penelitian selesai, tim peneliti harns menulis laporan hasil penelitian dan mempresentasikannya di depan Tim Penilai Proposal Penelitian.
3. Bila hasil penelitian sudah disetujui oleh Tim Penilai Proposal Penelitian, maka ketua peneliti hams mencetak menjadi bentuk
buku yang akan disimpan di perpustakaan RSPISS dan untuk
Japoran pertanggungjawaban keuangan.
4. Tim peneliti hruus membuat tulisan dari hasil penelitian untuk diterbitkan di salah satu maj alah ilmiah nasional m aupun internasional.
BABIII
PROSEDUR PENILAIAN PROPOSAL PENELITIAN
1. Penjelasan Vmum
Agar materi penelitian baik dan bermutu, sebaiknya proposal dibuat dan diajukan jauh sebelurn penilaian dilakukan . Dengan demikian, proposal
yang dibuat sudah mantap dan lengkap sesuai dengan kaidah penulisan proposal
yang layak berdasarkan tinjauan pustaka yang mutahir. Khususnya proposal
yang berasal dari dalam RSPISS , harns diajukan kepada Direktur Pengkajian
Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular, kemudian dikirim ke Tim P enilai
Proposal Penelitian untuk dipelajari dan dinilai (dinilai secara klinis, metodologis, etika, dan mampu laksana). Proposal yang berasal dari luar RSPISS, hams dikirim ke Direktur Utama, kemudian didisposisikan kepada Direktur Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular, selanjutnya dikirim ke Tim Penilai Proposal Pene1itian untuk dipelajari.
Setelah proposal dipelajari , Tim Penilai Proposal Penelitian akan bersidang dihadiri oleh semua anggota tim terrnasuk jajaran struktural yang bersangkutan. Pada sidang ini, ketua tim peneliti yang mengajukan proposal hams mempresentasikan proposal, kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab antara tim peneliti dan anggota Tim Penilai Proposal P enelitian untuk mengetahui kelayakan proposal yang diajukan secara lebih mendalam. Selanjutnya proposal tersebut dinilai dan diberi komentar tentang layak atau tidaknya proposal penelitian untuk dilaksanakan. Proses penilaian membutuhkan w aktu ± 2 minggu dari sejak pengajuan.
Bila proposal penelitian itu tidak sesuai dengan kaidahkaidah penelitian di R SPISS, maka proposal penelitian tersebut Jangsung ditoJak. Akan retapi bila proposal tersebut disetujui, maka tim peneliti harns melengkapi kekwangan-kekurangan yang berasal dari komentar yang diberikan oleh Tim Penilai Proposal Penelitian. Setelah dilakukan perbaikan dengan lengkap, proposal disidangkan kembali untuk melibat kelengkapan proposal sebelum mendapat surat persetujuan untuk dilaksanakan. Bila proposal sudah disetujui, maka TPPP akan mengeluarkan surat keterangan tanda bukti bah w a proposal dapat dilaksanakan yang
ditandatangani oleh ketua dan anggota TPPP serta diketahui Direktur Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular (contoh surat terIampir). Khusus untuk proposal yang berasal dari RSPISS, proposal selanjutnya diajukan ke Direktur Utama untuk mendapatkan dana. Proposal yang berasal dari luar RSPISS di serahkan kembali ke Direktur Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular sebagai bahan diskusi untuk dilaksanakan.
2. Proses Penilaian Proposal / Protokol Penelitian
Proses permohonan persetujuan pelaksanaan penelitian kesehatan kepada Tim Penilai Proposal Penelitian (TPPP) adalah sebagai berikut: a. Peneliti hams menyerahkan dokumen lengkap rangkap 3 disertai dengan surat pengantar. Khusus proposal yang berasal dari luar RSPISS surat tersebut ditujukan kepada Direktur Utarna RSPISS.
b. Protokol lengkap suatu penelitian yang menggunakan manusia sebagai subyek harus mencakup masalah perlindungan yang berhubungan dengan penelitian tersebut antara lain risiko bagi subyek, semua prosedur eksperimental (prosedur pengambilan spesimen), manfaat bagi subyek, perkiraan jurnlah subyek yang akan diteliti, dokumen persetujuan yang akan diusulkan, proses consent yang akan digunakan, serta tambahan perlindungan apabila akan mengikutsertakan subyek yang potensial rentan. Subyek yang dianggap potensial rentan adalah orang tua, anak, terpidana, orang yang cacat cognitif, ibu hamil, janin, atau orangorang yang tidak beruntung secara ekonomi at au pendidikan. Oleh karena itu, proposal ini sudah hams dilengkapi dengan surat persetujuan Komite Etik Penelitian dari institusi yang resrni .
c. Penelitian yang memanfaatkan hewan coba hams menerapkan prinsip 3 R yaitu replacement, reduction, dan refinement. Langkah pertama adalah memilih hew an yang kurang rasa atau tidak rasa (sentient, nonsentient) sebagai tindakan replacement. Melengkapi
riwayat pendidikan profesional, riwayat pekerjaan, riwayat penelitian yang pemah dilakukan dan pubJikasi dalam majalah ilmiah, terutama yang berhubungan dengan masalah penelitian.
m. Larnpiran
Berkas yang hams dilarnpirkan dalam proposal antara lain: 1. Persetujuan penyandang dana.
2. Rekomendasi dan stakeholder.
3. Laporan kernajuan penelitian untuk penelitian lanjutan. 4. Protokol penelitian
5. Naskah penjelasan tentang kuesioner.
6. Prosedur pemeriksaanlpenentuan analisis laboratorium. 7. Prosedur penanganan efek samping.
8. Blangko informed consent.
9. Persetujuan etika (ethical clearance).
c. Etika
Penelitian yang rnenggunakan manusia sebagai subyek penelitian tidak boleh bertentangan dengan erika. Oleh karena itu, penelitian yang menggunakan manusia sebagai subyek penelitian harns mengajukan ethical clearance terIebih dahulu ke komisi etika penelitian yang sudah terbentuk di suatu institusi tertentu. Kadangkadang penelitian yang menggunakan hewan pun perIu mendapat persetujuan etika.
d. Originalitas / HasH penelitian harus memberi nilai baru
Untuk menghindari duplikasi, sangat penting untuk mengetahui apakah rnateri penelitian sudah pemah diteliti, baik dilokasi yang diusulkan maupun di lokasi lain dengan kondisi yang sarna. Penelitian yang dilakukan hendaknya tidak mengulang penelitian yang sudah pemah dilakukan. Penelitian yang
dilakukan hendaknya orisinil dan tidak mernpakan penelitian replikatif dari
penelitian yang sudah pemah dilakukan. Penelitian yang sarna boleh dilakukan asal penelitian tersebut mempunyai tujuan yang berbeda, misalnya,
g. fnstrumen dan cara pengumpulao data
Instrumen dan cara pengumpulan data harus dijelaskan secara
rinci, apakah menggunakan alat atau menggunakan kuesioner. Bila menggunakan alat, maka alat tersebut barus memenuhi sebagai alat penelitian. Alat yang digunakan harus dijelaskan, dan alat tersebut sudah tersedia atau tidak. Bila menggunakan kuesioner, maka di dalam kuesioner harus sudah termasuk seluruh vanabel yang akan dinilai sebingga dapat menjawab pertanyaan penelitian. h. Bahan dan prosedur keIja
Bahan penelitian yang akan digunakao harns dijelaskan di dalam proposal penelitian. Demikian j u ga, prosedur kerja harus menggunakan metode yang baku atau dimodifikasi. Tahapan keIj a
hams dijelaskan dengan rinei dan digambarkan dalam bagan
alur kerja.
I. Managemen dan analisis data
Rencaoa maoagernen dan aoalisis data hams tercantum dalam proposal. Apakah analisis yang akan dilakukan menggunakan komputer atau secara manual. Metode statistik yang akan digunakan juga barns dinyatakan dengan jelas.
j. Daftar rujukan
Ruj ukan yang digunakan dalam penulisan proposal harns ditulis sesuai dengan kaidab ilmiab, misalnya Vancouver, Harvard, dU.
k. ladwal kegiatan
ladwal ke giatan penelitian yang akan dilaksanakan harus dilarnpirkan dalam proposal penelitian. Uraian kegiatan sebaiknya ditulis secara berurutan mulai dari persiapan, pelaksanaan penelitian, pengolahan dan analisis data, dan pembuatan laporan. Selanjutnya, akan dinilai waktu yang tersedia cukup atau tidak untuk menyelesaikan penelitian.
I. Biodata ketua pelaksana dan peneliti utama
Dalam proposal penelitian harus ada biodata ketua pelaksana dan peneliti utama secara berurutan berupa nama lengkap dengan gelar kesarjanaan, alamat yang mudah dihubungi,
tindakan replacement hams diupayakan tindakan refinement untuk mengurangi atau menghilangkan sejauh mungkin rasa nyeri yang didcrita hewan coba. Selain ltu, perlu dilakukan reduction supaya j umlah hewan y ang d i g u nakan sesedikit mu ng kin . d. Khusus proposal yang berasal dari luar RSPISS harns menunjukkan bukti sudah mendapat persetuj uan dari kepala institusi tempat peneliti bekerja.
e. D okumen permohonan p en ilaian proposal akan diperiksa kelengkapan oleh sekretaris TPPP. Dokurnen yang telah lengkap
akan segera dilakukan proses penilaian oleh ketua, sekretaris, serta anggota TPPP.
f. P r oposal / p ro to k ol pene litian ak a n dis eminarkan dan dipresentasikan oleh ketua p eneliti yang dihadiri oleh aoggota TPPP.
g. Tim Penilai Proposal Penelitian akan membuat catatan dan komentar
tentang proposal yang dipresentasikan dan diberikan kepada ketua
peneliti untuk ditindak lanjuti .
h. Dalam waktu 15 han semua pertanyaan dan komentar untuk perbaikan proposal atau protokol penelitian harus sudah dilakukan dan bila perlu barus dilakukan presentasi ulang.
I. Bila setelah presentasi proposal penelitian sudah dinilai dapat
dilaksanakan maka TPPP akan membuat surat persetujuan resmj kepa da ketua pen eli ti a g ar pen elitian segera dimu hi.
J. B ila penelitian akan didanai oleh Anggaran RSPI SS maka ProF
ru
terlebib dahu lu mendapat persetujuan dari Dirut RSPI :S .
k. Bila ada perubaban selama penelitian sudab berjalan, maka ket' 'a peneUti harus m engaj ukan am andemen kepada TPPP untuk mendapat persetujuan.
I. Perubahan p elaksanaan penelitian untuk m enghindari bahaya
langsung yang mungkin teIjadi pada subyek dapat segera dilakukan.
Perubahan tersebut hams segera disampaikan kepada TPPP untuk mendapatk an persetujuan terbadap amandemen tersebut.
3. L ainlain
a. Proposal penelitian untuk mendukung gelar kesarj anaan harus memperoleh p ersetujuan pembimbing akademik terlebih dahulu dan peniJaian prop osal dapat dilakukan sewaktuwaktu sesuai kebutuhan. Dianjurkan agar salah satu penguji berasal dari RSPI-SS sesuai dengan bidang / tema penelitian pada saat ujian proposal maupun ujian hasil penelitian (narasumber).
b. Penelitian yang bekerja sarna dengan pihak luar RSPISS, proposal yang diajukan harus disetujui oleh TPPP terlebih dahulu, kemudian
kontrak kerj asama dilakukan oleh pihak managemen luar dan pihak
managemen RSPISS.
c. Bila TPPP merasa tidak mampu untuk menilai suatu proposal karena alasan terlalu spesiflk, terlalu canggih, atau terlalu rumit, maka TPPP dapat mengundang tim abli dari luar yang dianggap mampu (Staf Faku lt a s Kedokteran, Litbangkes, dll. ) .
BAD IV.
ASPEK PENILAIAN PROPOSAL PENELITIAN
Dalam menilai proposal penelitian ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu,
a. Relevansi
b. Sistematika kerangka proposal penelitian c. Etika
d. Originalitas / hasil penelitian harus memberi nilai baru e. Cara Penulisan
f. Lainlain
I sampel diambil / diperiksa). Waktu penelitian dihitung mulai dari awal penelitian sampai laporan akhir selesai.
e . Jenis penelitian
Sebaiknya di dalam proposal j uga tercantum j enis penelitian. Yang dimaksud dengan j enis penelitian adalah apakah penelitian tersebut termasu k penelitian intervensi atau non intervensi. Penelitian intervensi adalah penelitian dimana peneliti melakukan manipulasi terhadap obyek kemudian variabel yang dieari diukur dari hasil man ipulasi tersebut, sedang penelitian non intervensi adalah
penelitian dimana peneliti hanya menj elaskan dan menganalisis
obyek atau situasi tanpa melakukan manipuJasi terhadap obyek. d. Raneangan penelitian
Peneliti harus menjelaskan di dalam proposal tentang rancangan
penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Rancangan yang
dipil ih harus dapat menjawab pertanyaan dan tujuan penelitian, karena ranc an g an penelitian yang tepat akan menghasilkan kesimpulan penelitian yang benar (sahih) dan dapat diandalkan (reliable).
e. Populasi dan sampel
Besar sampel harus ditentukan berdasarkan kaidah ilmiah yang sudah baku, dengan rumusrumus yang sesuai. Untuk mendapat sampe1 yang tepat harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang dinyatakan dengan sangat jelas. Juga harus ditentukan cara penarikan sampel apakah cara acak sederhana, cara acak bertiogkat, dU. Kelayakan dalamjumlah responden: Pasien yang akan dipakai sebagai subyek penelitian ada atau tidak. Kalau ada, jumlah pasien yang tersedia dalam kurun waktu yang sudah ditentukan cukup atau tidak.
f. Variabel
Agar analisis lebih terarah, sebaiknya variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent) harns ditentukan dengan jelas pada setiap penelitian. Dengan demikian akan lebih mudah dinilai apakah variabel yang digunakan sebagai indikator dapat menjawab pertanyaan penelitian atau tidak.
a. Tujuan umum. a. Relevansi Merupakan pernyataan secara umum yang menggambarkan hasil
yang akan diperoleh dari penelitian yang diusulkan. Masalah yang diteHti hams mengacu kepada kebijakan pemerintah
b. Tujuan khusus (Depkes) dan RSPISS. Karena RSPISS merupakan salah satu Rumah Sakit
Merupakan cerminan komponen atau unsur yang harus dipenuhi Pusat Rujukan Nasional Penyakit Infeksi, maka materi penelitian yang diteliti
untuk mencapai tujuan umum. Tujuan ini langsung berkaitan diutamakan yang berhubungan dengan penyakit infeksi. Perlu juga dinilai
dengan masalah penelitian dan menunjukkan variabelvariabel • apakah hasil penelitian yang diperoleh re1evan dengan kemajuan ilmu
yang akan diperiksa / diukur, yang merupakan penjelasan dari apa pengetahuan, penatalaksanaan pasien, kebijakan kesehatan. 01eh karena itu,
yang akan dilakukan dalam penelitian, dimana, dan untuk apa. セ@ prioritas usulan penelitian/proposal dapat meliputi prioritas kebutuhan data,
Tujuan khusus hams terukur, nyata, spesiflk, dan dapat dicapai lPTEK, penelitian dasar untuk melakukan penelitian lanjutan, serta managemen,
dalam waktu yang telah ditentukan. Katakata yang sering digunakan yang semuanya berhubungan dengan penyakit infeksi. adalah untuk mengukur, untuk mengidentifikasi, untuk
membandingkan, untuk menentukan, dU. b. Sistematika kerangka proposal penelitian
8. Tinjauan pustaka Dalam metoda perlu dilihat apakah uraian tentang konsep penelitian
Tinjauan pustaka hams memberikan informasi yang mutakhir dan (logis dan ilmiah) cukup jelas, sistematis dan memenuhi kaidah pen elitian.
relevan. dan diuraikan secara sistematis dan kritis. Di dalam tinjauan pustaka Unsurunsur dalam kerangka proposal penelitian yang hams dinilai antara lain
hams ada argurnentasi kepentingan penelitian dengan jelas, sehingga dapat identitas pengusul, judul penelitian, ringkasan penelitian, latar belakang, manfaat
memberikan gambaran tentang kerangka konsep dan kerangka teori yangjelas. penelitian, dan tujuan penelitian. Metode penelitian yang perlu mendapat
penilaian adalah tempat dan waktu, jenis dan rancangan, populasi dan sampel,
9. Metoda penelitian perkiraan besar sampel, cara pemilihan dan penarikan sampel, variabel,
instrumen,dan cara pengumpulan data, bahan dan prosedur keIja, manajemen
a. Kerangka konsep penelitian dan analisis data. Selanjutnya akan dijelaskan tentang sistematika kerangka
Proposal penelitian sebaiknya memiliki konsep penelitian. Kerangka proposal penelitian berdasarkan unsurunsur yang ada pada proposal sec,v a
konsep mempakan uraian ten tang hubungan antara variabel yang berumtan :
terkait dalam masalah yang akan diteliti, sesuai dengan mmusan
masalah dan tinjauan pustaka. Kerangka konsep penelitian hams 1. Identitas Pengusul
dinyatakan dalam bentuk skema atau diagram. Kemudian penjelasan
kerangka konsep penelitian dibuat dalam bentuk narasi mencakup Pengusul sebaiknya terdiri dari ketua pelaksana (peneliti utama) dan
identifikasi variabel, jenis, serta hubungan antar variabel. anggotanya (pembantu peneliti) . Dalam proposal harus jelas tercantum nama
b. Tempat dan waktu penelitian lengkap ketua p eneliti serta gelar akademik yang dimiliki. Selain itu perlu juga
Dalam proposal hams disebutkan tempat penelitian serta institusi dicantumkan instansi tempat bekerja, alamat telepon dan nomer fax. Demikian
dirnana data diperoleh (mis. Tempat subyek penelitian atau bahan juga, nama anggota peneliti hams ditulis dengan lengkap serta gelar akademik
yang dimiliki.
Ketua peneliti sebaiknya mempunyai jabatan fungsional peneliti. Anggota Tim Peneliti mempuyai latar be1akang keilmuan yang rei evan dengan topik penelitian dan mempunyai peranan yangjelas dalam pelaksanaan penelitian. Penelitian yang bersifat klinis hams melibatkan seorang klinisi yang mempunyai hubungan dengan topik pene1itian. Bila proposal berasal dari luar RSPIS S, m aka barus melibatkan minimal satu orang peneliti dari RSPISS. Bila membutuhkan
konsultan, maka keahlian konsultan harns sesuai dengan topik penelitian dan f .
mempunyai peranan yang jelas dalam pelaksanaan penelitian (ahli statistik, klinikus). Keterlibatan konsultan ratarata 3 bulan, yaitu awal penyusunan proposal, ditengah pelaksanaan penelitian dan pengoJahan I analisis data dan penulisan laporan akhir.
Kelayakan dalam SOM adalah:
Ketua penelitian mempunyai jabatan fungsional peneliti atau yang setara. Mempuyai latar belakang keilmuan yang relevan dan mempunyai peranan jelas dalam penelitian. Konsultan harus mempunyai keahlian sesuai dengan topik penelitian dan mempunyai peranan yang jelas dalam pelaksanaan penelitian.
2.
JudulPenelitianJudul yang baik dapat mencerminkan tujuan penelitian dan dapat menggambarkan ide penelitian yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu, judul penelitian hams singkat, jelas, dan padat. Judul penelitian yang ideal terdiri
dari 20 kata.
3. Daftar lsi
Proposal hams dilengkapi dengan daftar isi agar pembaca mudah mengetahui dan mencari isi proposal yang diajukan.
4. Ringkasan Penelitian
Pada proposal sebaiknya ada ringkasan penelitian yang terdiri dari uraian singkat tentang latar belakang, masalah yang akan diteliti, metode pengumpulan data, temp at dan waktu penelitian, serta data/informasil
pengetabuan teknologi yang akan dihasilkan. Penulisan ringkasan hams padat, singkat, dan je1as, maksimal 150 kata, tanpa subjudul.
.5. L atar Belakang
Oi dalam latar belakang hams terkandung halhal timbulnya suatu ide s,ehingga penelitian hams dilakukan. Oleh karena itu, latar belakang hams mencakup komponenkomponen teridentifikasi yang perIu diteliti berdasarkan kajian pustaka, topik, pertanyaan penelitian, pertimbangan fokus penelitian,
dan hipotesis bila diperlukan. Masalah yang diungkap harus merupakan masalah
barn dan belum pernah diteliti atau sangat jarang diteliti, atau hasil penelitian terdahulu kurang tajam dan kurang lengkap, atau hasil penelitian masih kontradiktif dan belurn konsisten, atau isu lain yang permasalahannya belurn teridentiflkasi.
6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang akan diperoleh secara umum harns bermanfaat untuk kehidupan manusia . Secara spesiflk dapat dijabarkan bahwa dapat dimanfaatkan misalnya oleh:
Penentu kebijakan sebagai masukan untuk menyusun kebijakan dan program pembangunan kesehatan (evidence based policy), Masyarakat urnum, misalnya dapat diterapkan dalam keluarga, atau untuk bahan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat. Masyarakat industri, dalam bentuk paten atau merek, termasuk proses dan produk, serta penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan. Masyarakat ilmiah.
Hasil penelitian yang akan diperoleh perIu disebutkan secara spesifik, serta cara pemanfaatan hasil penelitian tersebut oIeh para pengguna.
7. Tujuan Penelitian
Oi dalam proposal penelitian harus tercantum tujuan penelitian. Tujuan hams logis dan sistematis sesuai dengan identifikasi dan batasan masalah, serta pertimbangan tentang pentingnya masalah tersebut. Tujuan penelitian terdiri dari tujuan urnum dan tujuan khusus.
Ketua peneliti sebaikoya mempunyaijabatan fungsional peneliti . Anggota Tim Peneliti mempuyai latar belakang keilmuan yang relevan dengan topik penelitian dan mempunyai peranan yang jelas dalam pelaksanaan penelitian. Penelitian yang bersifat klinis barns melibatkan seorang klinisi yang mempunyai hubungan dengan topik penelitian. Bila proposal berasal dari luar RSPISS, maka barns melibatkan minimal satu orang peneliti dari RSPISS. B ila membutuhkan konsultan, maka keablian konsultan harns sesuai dengan topik pene1itian dan mempunyai peranan yang je1as dalam pelaksanaan penelitian (ahli statistik, klinikus). Keterlibatan konsultan ratarata 3 bulan, yaitu awal penyusunan
proposal, ditengah pelaksanaan penelitian dan pengolahan I analisis data dan
penulisan laporan akhir. Kelayakan dalam SDM adalah:
Ketua penelitian mempunyai jabatan fungsional peneliti atau yang setara.
Mempuyai latar belakang keilmuan yang relevan dan mempunyai
peranan jelas dalam pene1itian.
Konsultan harns mempunyai keahlian sesuai dengan topik penelitian dan mempunyai peranan yangjelas dalam pelaksanaan penelitian.
2. JudulPenelitian
Judul yang baik dapat mencerminkan tujuan penelitian dan dapat menggambarkan ide penelitian yang akan dilaksanakan. Oleb karena itu, judul penelitian barns singkat, jelas, dan padat. Judul penelitian yang ideal terdiri dari 20 kata.
3. Daftar lsi
Proposal harns dilengkapi dengan daftar isi agar pembaca mudah
mengetahui dan mencari isi proposal yang diajukan.
4. Ringkasan Penelitian
Pada proposal sebaiknya ada ringkasan penelitian yang terdiri dari uraian singkat tentang latar belakang, masalah yang akan diteliti, metode pengumpulan data, tempat dan waktu penelitian, serta data/informasil
pengetahuan teknologi yang akan dihasilkan. Penulisan ringkasan harns padat, singkat, dan jelas, maksirnal 150 kata, tanpa subjudul.
.5. Latar Belakang
Di dalam latar belakang barns terkandung balbal timbulnya suatu ide sebingga penelitian harns dilakukan. Oleh karen a itu, latar belakang barns
h mencakup komponenkomponen teridentifikasi yang perlu diteliti berdasarkan
kajian pustaka, topik, pertanyaan penelitian, pertimbangan fokus penelitian, dan hipotesis bila diperlukan. Masalab yang diungkap barns merupakan masalah barn dan belum pemah diteliti atau sangatjarang diteliti, atau basil penelitian terdahulu kurang tajam dan kurang lengkap, atau basil penelitian masih kontradiktif dan belum konsisten, atau isu lain yang permasalahannya belum teridentiftkasi.
6. Manfaat Penelitian
B asil penelitian yang akan diperoleh secara umum barns bermanfaat untuk kehidupan manusia. Secara spesifik dapat dijabarkan bahwa dapat dimanfaatkan misalnya oleb:
Penentu kebijakan sebagai masukan untuk menyusun kebijakan dan program pembangunan kesehatan (evidence based policy), Masyarakat umum, misalnya dapat diterapkan dalam keluarga, atau untuk bahan penyuluhan kesebatan kepada masyarakat. Masyarakat industri, dalam bentuk paten atau merek, termasuk proses dan produk., serta penemuan barn di bidang ilmu pengetahuan. Masyarakat ilmiab.
Hasil penelitian yang akan dipero1eh perlu disebutkan secara spesifik, serta cara pemanfaatan hasil penelitian tersebut oleb para pengguna.
a. Tujuan umum. a. Relevansi
Merupakan pemyataan secara umum yang menggambarkan hasil
yang akan diperoleh dari penelitian yang diusulkan. Masalah yang diteliti harns mengacu kepada kebijakan pemerintah
b. Tujuan khusus (Oepkes) dan RSPISS. Karena RSPISS merupakan salah satu Rumah Sakit
Merupakan cerminan komponen atau unsur yang harns dipenuhi Pusat Rujukan Nasional Penyakit Infeksi, maka materi penelitian yang diteliti
untuk mencapai tujuan umum. Tujuan ini lang sung berkaitan diutamakan yang berhubungan dengan penyakit infeksi. Perlu juga dinilai
dengan masalah penelitian dan menunjukkan variabelvariabel apakah hasil penelitian yang diperoleh relevan dengan kemajuan ilmu
yang akan diperiksa / diukur, yang merupakan penjelasan dari apa pengetahuan, penatalaksanaan pasien, kebijakan kesehatan. Oleh karena itu,
yang akan dilakukan dalam penelitian, dimana, dan untuk apa.
セ@ prioritas usulan penelitian/proposal dapat meliputi prioritas kebutuhan data,
Tujuan khusus harns terukur, nyata, spesifik, dan dapat dicapai IPTEK, penelitian dasar untuk melakukan penelitian lanjutan., serta managemen,
dalam waktu yang telah ditentukan. Katakata yang sering digunakan yang semuanya berhubungan dengan penyakit infeksi.
adalah untuk mengukur, untuk mengidentifikasi, untuk
membandingkan, untuk menentukan, dU. h. Sistematika kerangka proposal penelitian
8. Tinjauan pustaka Dalam metoda perIu dilihat apakah uraian tentang konsep penelitian
Tinjauan pustaka harus memberikan informasi yang mutakhir dan (logis dan ilmiah) cukup jelas, sistematis dan memenuhi kaidah penelitian.
relevan. dan diuraikan secara sistematis dan kritis . Oi dalam tinjauan pustaka Unsurunsur dalam kerangka proposal penelitian yang harns dinilai antara lain
hams ada argumentasi kepentingan penelitian dengan jelas, sehingga dapat identitas pengusul, judul penelitian, ringkasan penelitian, latar belakang, manfaat
memberikan gambaran tentang kerangka konsep dan kerangka teori yangjelas. penelitian, dan tujuan penelitian. Metode penelitian yang perlu mendapat
penilaian adalah temp at dan waktu, jenis dan rancangan, populasi dan sampel,
9. Metoda penelitian perkiraan besar sampel, cara pemilihan dan penarikan sampel, variabel,
instrumen,dan cara pengumpulan data, bahan dan prosedur kerja, manajemen
a. Kerangka konsep penelitian dan analisis data. Selanjutnya akan dijelaskan tentang sistematika kerangka
Proposal penelitian sebaiknya memiliki konsep penelitian. Kerangka proposal penelitian berdasarkan unsurunsur yang ada pada proposal ウ ・」 セ ᄋ。@
konsep merupakan uraian tentang hubungan antara variabel yang berurutan :
terkait dalam masalah yang akan diteliti, sesuai dengan rumusan
masalah dan tinjauan pustaka. Kerangka konsep penelitian harns 1. Identitas Pengusul
dinyatakan dalam bentuk skema atau diagram. Kemudian penjelasan
kerangka konsep penelitian dibuat dalam bentuk narasi mencakup Pengusul sebaiknya terdiri dari ketua pelaksana (peneliti utama) dan
identifikasi variabel, jenis, serta hubungan antar v ariab el. anggotanya (pembantu peneliti). Oalam proposal harns jelas tercantum nama
b. Tempat dan waktu penelitian lengkap ketua peneliti serta gelar akademik yang dimiliki. Selain itu perlu juga
Dalam proposal harns disebutkan tempat penelitian serta institusi dicanturnkan instansi tempat bekerja, alamat telepon dan nomer fax. Oemikian
dimana data diperoleh (mis. Tempat subyek penelitian atau bahan j uga, nama anggota peneliti harns ditulis dengan lengkap serta gelar akademik
yang dimiliki.
3. Lain-lain
a. Proposal penelitian untuk mendukung gelar kesarj anaan hams mempero leh persetujuan pembimbing akademik terlebih dahulu dan penilaian propo sal dapat dilakukan sewaktuwaktu sesuai kebutuhan. Dianjurkan agar salah satu penguji berasal dari RSPI-SS sesuai dengan bidang / tema penelitian pada saat ujian proposal maupun uj ian hasil penelitian (narasumber). b. Penelitian yang bekerja sarna dengan pihak luar RSPISS, proposal yang diajukan barns disetujui oleb TPPP terlebih dahulu, kernudian kontrak kerjasama dilakukan oleh pihak managemen luar dan pihak managemen RSPISS.
c. B ila TPPP merasa tidak mampu untuk men ilai suatu proposal karena alasan terlalu spesifik, terlalu canggih, atau terlalu rumit, maka TPPP dapat mengundang tim ahIi dari luar yang dianggap ma mpu (Staf Fakultas Kedokteran, Litbangkes, dll.).
BAB IV.
ASPEK PENILAIAN PROPOSAL PENELITIAN
Dalam menilai proposal penelitian ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu,
a. Relevansi
b. Sistematika kerangka proposal penelitian c. Etika
d. Originalitas / hasil penelitian harus memberi nilai baru e. Cara Penulisan
f. Lainlain
/ sampel diambil / diperiksa). Waktu penelitian dihitung mulai dari
awal penelitian sampai Japoran akbir selesai. c. Jenis penelitian
Sebaiknya di dalam proposal juga tercantumjenis p enelitian. Yang dimaksud dengan jenis penelitian adalah apakah penelitian tersebut termasuk penelitian intervensi atau non intervensi. Penelitian intervensi adalah penelitian dimana peneliti melakukan manipulasi terhadap obyek kemudian variabel yang dicari diukur dari hasil manipulasi tersebut, sedang penelitian non intervensi adalah
penelitian dimana p eneliti banya menjelaskan dan menganalisis
obyek atau situasi tanpa melaJrukan manipulasi terbadap obyek. d. Rancangan peneli tian
Peneliti harns menjelaskan di dalam proposal tentang rancangan
penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Rancangan yang dipiIih harns dapat menj awab pertanyaan dan tujuan penelitian, k arena r ancangan penelitian yang tepat akan menghasilkan kesimpulan pene li ti an yang benar (sahih) dan dapat diandalkan (reliable). e. Populasi dan sampel Besar sampel hams ditentukan berdasarkan kaidab ilmiab yang sudah baku, dengan rnmusrumus yang sesuai. Untuk mendapat sampel yang tepat hams memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang dinyatakan dengan sangat jelas. Juga harns ditentukan cara penarikan sampel apakah cara acak sederhana, cara acak bertingkat, dU. Kelayakan dalam jumlah responden: Pasien yang akan dipakai sebagai subyek penelitian ada