• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN LISTRIK DAN MAGNET

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAHAN LISTRIK DAN MAGNET"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN LISTRIK DAN MAGNET

DISUSUN OLEH:

1. RIZKA RAHMAWATI (061440410808)

2. SALMA ISNAINI (061440410809)

KELAS : 2EGB

DOSEN PEMBIMBING : Ir.Fatria, M.T.

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Listrik sangat dibutuhkan pada zaman modern saat ini. Karena sesuai dengan perkembangan zaman, manusia ingin sesuatu yang lebih praktis dan cepat. Oleh karena itu para ilmuan berusaha menenukan alat-alat yang dapat mempermudah pekerjaan manusia. Alat tersebut sebahagian besar menngunakan energi listrik. Energi listrik sangat fleksibel dan dapat dirubah ke bentuk energi lainnya seperti energi mekanik, energi panas, energi bunyi, energi kimia dan energi gerak. Sulit dibayangkan bagaimana dunia ini jika hingga pada saat ini manusia tidak dapat memanfaatkan listrik.

Berabad-abad telah dijalani dalam sejarah perkembangan kelistrikan untuk mengubah pengetahuan menjadi teknologi sepaerti sekarang ini. Sejarah pengetahuan dan teknologi membuktikan bahwa pada dasarnya fenomena alam penting untuk dipalajari terlebih dahulu agar dapat dirubah menjadi teknologi. Apabila menyingkap fenomena alam disebut membuka sebuah misteri dan memanfaatkannya serta menguasainya disebut masteri. Oleh karena itu, mengubah hasil ilmu pengetahuan menjadi teknologi diibaratkan misteri ke masteri. Para peneliti sebagai penyingkap isteri sedangkan para perekayasa adalah prioner misteri.

(3)

serta memanfaatkannya dalam kehidupan kita. Dalam sejarah perkembangan listrik magnet, banyak ilmuan atau peneliti yang mengeluarkan pendapat mengenai asal mula adanya listrik. Para ilmuan ini, telah dianggap telah meletakkan tonggak-tonggak pondasi dalam sejarah panjang perkembangan teknologi kelistrikan.

Terpisah dari penemuan-penemuan mengenai kelistrikan, di suatu tempat ditemukan adanya sebuah logam yang dapat menarik serbuk besi. Untuk mengenang tempat ditemukannya, logam tersebut dinamakan magnet. Para ilmuan meneliti sifat yang terdapat pada logam yang dapaat menarik logam lain. Sejalan dengan perkembangan ilmu pegetahuan ditemukan bahwa listrik dan magnet memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Sehingga sekarang ini dengan menggunakan arus listrik kita dapat menimbulkan medan magnet disekitar logam.

B. Perumusan Masalah

1. Apa Teori Dasar Tentang Listrik

2. Apa Saja Jenis-jenis Bahan Listrik

3. Apa Saja Jenis Bahan Penghantar listrik

4. Sebutkan Kegunaan Jenis Bahan Penghantar Listrik

5. Apa Teori Dasar Tentang Magnet

6. Sebutkan Bahan Magnet Lunak dan Magnet Keras

7. Bagaimana Cara Membuat Magnet

8. Apa Hubungan Kelistrikan dan Kemagnetan

(4)

1. Mengetahui Teori Dasar Tentang Listrik

2. Mengetahui Jenis-jenis Bahan Listrik

3. Mengetahui Jenis Bahan Penghantar Listrik

4. Mengetahui Kegunaan dari Masing-masing Bahan Penghantar Listrik

5. Mengetahui Teori Dasar Tentang Magnet

6. Mengetahui Bahan-bahan Magnet Lunak dan Magnet Keras

7. Mengetahui Cara Pembuatan Magnet

(5)

BAB II PEMBAHASAN

Pengetahuan tentang listrik dan teknologi yang menggunakan listrik dapat kita nikmati sekarang ini karena budi daya akal, pikiran, kehendak dan imajinasi manusia untuk memahami dan memanfaatkan fenomena alam yang terdapat di sekeliling kita. Perlu waktu yang panjang untuk menemukan listrik dalam fenomena alam dan menyempurnakannya sehingga dapat bermanfaat untuk kehidupan kita saat ini.

A. Teori Dasar Listrik a. Definisi Listrik

Listrik adalah aliran elektron-elektron dari atom ke atom pada sebuah penghantar. Semua atom memiliki partikel yang disebut elektron terletak pada orbitnya mengelilingi proton. Atom yang paling sederhana adalah atom Hydrogen (Atom Air), yaitu hanya mempunyai satu elektron yang mengelilingi satu proton.

b. Sejarah Penemuan Listrik dan Perkembangannya

(6)

Pada tahun 1600 setelah masehi, seorang dokter berkebangasaan Inggris bernama William Gilbert menemukan fenomena yang sama pada gelas, balerang, ebonit dan damar. Oleh Gilbert kekuatan yang ditimbulkan benda ketika digosok dinamakan kekuatan elektron sesuai dengan nama betu ambar dalam bahasa yunani. Dari kata elektron, orang Belanda mennerjemahkan electriceit, dan bahasa Indonesia menerjemahkannya menjadi listrik.

Pengertian listrik tidak berhenti sampai di situ saja, karena pemahaman-pemahaman baru mengenai kelistrikan, terutama sebagai akibat adanya penemuan baru yang berkaitan dnegan fisika atom dan inti. Pada tahun 1897, J. J. Thompson, fisikawan inggris, dengan percobaan yang dirancangnya berhasil membuktikan adanya elektron. Kemudian muridnya yakni Ernest Rutherford mengemukakan teori mengenai struktur atom pada tahun 1911. Ternyata di dalam atom terdapat inti yang terdiri atas proton dan neutron, serta elektron yang mengelilingi inti. Proton bermuatan positif, elektron bermuatan negatif sedangkan neutron tidak bermuatan. Kemudian para ahli fisika menyimpulkan bahwa semua muatan yang bergerak dapat menimbulkan arus listrik. Muatan yang bergerak dapt berupa elektron maupun proton.

(7)

Kemampuan listrik untuk menggerakkan muatan dari satu tempat ke tempat lain dinamakan potensial listrik atau dinotasikan dengan huruf V. Bila hambatan dinotasikan dengan R, dan arus listrik dinotasikan dengan I, maka diperoleh hubungan antara ketiganya. Untuk menghormati para ilmuan maka I dinyatakan dengan satuan Ampere, V dengan satuan volt dan R dengan satuan Ohm.

Hukum Ohm ini sangat sederhana dan perananya sangan penting dalam kelistrikan dan elektronika, karena tingkah laku elektron dapat langsung diprediksi dengan mengunakan hukum Ohm.

Apabila dalam rangkain terdapat banyak hambatan dan rangkain sedikit lebih rumit, hukum Ohm tidak dapat digunakan lagi, melainkan menggunakan Hukum Gustav Kirchhoff. Menurut kaidah kirchhoff jumla Suatu bahan dapat berbentuk padat, cair, atau gas.

B. Pengelompokkan Jenis Bahan Listrik

Suatu bahan dapat berbentuk padat, cair, atau gas. Wujud bahan tertentu juga bisa berubah karena pengaruh suhu. Selain pengelompokkan berdasarkan wujud tersebut dalam teknik listrik bahan-bahan juga dapat dikelompokkan sebagai berikut. 1.BahanPenghantar(konduktor)

2.BahanPenyekat(isolator/insulator)

3.BahanSetengahPenghantar(semikonduktor) 4.BahanMagnetis.

5.BahanSuperKonduktor. 6.BahanNuklir.

(8)

1. Bahan Penghantar (konduktor) adalah bahan yang menghantarkan listrik dengan mudah. Bahan ini mempunyai daya hantar listrik (Electrical Conductivity) yang besar dan tahanan listrik (Electrical Resistance) kecil. Bahan penghantar listrik berfungsi untuk mengalirkan arus listrik. Perhatikan fungsi kabel, kumparan/lilitan pada alat listrik yang anda jumpai. Juga pada saluran transmisi/distribusi. Dalam teknik listrik, bahan penghantar yang sering dijumpai adalah tembaga dan alumunium.

2. Bahan Penyekat (Insulator/isolator) adalah bahan yang befungsi untuk menyekat (misalnya antara 2 penghantar); agar tidak terjadi aliran listrik/kebocoran arus apabila kedua penghantar tersebut bertegangan. Jadi bahan penyekat harus mempunyai tahanan jenis besar dan tegangan tembus yang tinggi. Bahan penyekat yang sering ditemui dalam teknik listrik adalah : plastik, karet, dan sebagainya.

(9)

4. Bahan Magnetik (Magnetic Materials) dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu ferro magnetic, para-magnetic dan dia-magnetic. Bahan ferro-magnetic adalah bahan yang mempunyai permeabilitas tinggi dan mudah sekali dialiri garis-garis gaya magnet. Contoh bahan yang mempunyai permeabilitas tinggi adalah besi, besi pasir, stalloy, dan sebagainya. Selain itu sering dijumpai magnet yang merupakan magnet permanen, misalnya alnico, cobalt, baja arang, dan sebagainya. Baja untuk magnet sering dijumpai pada pelat motor/generator, pelat-pelat transformator, dan sebagainya. Dalam bidang elektronika, digunakan bahan magnet misalnya pada speaker, alat-alat ukur

elektronika, dan sebagainya.

5. Bahan Super Konduktor. Pada tahun 1911, Kamerligh Onnes mengukur perubahan tahanan listrik yang disebabkan oleh perubahan suhu Hg dalam helium cair. Dia menemukan bahwa tahanan listrik tiba-tiba hilang pada suhu 4,153°K. Sampai saat ini telah ditemukan sekitar 24 unsur hantaran super dan lebih banyak lagi paduan dan senyawa yang menunjukkan sifat-sifat hantaran super. Temperatur kritisnya berkisar antara 1 samapai 19° Kelvin. Bahan-bahan lead (timah), tin (timah patri), alumunium, dan mercury, pada sushu mendekati 0°K

mempunyai resistivitas nol.

(10)

mengadakan fisi (pembelahan atom). Dalam reaktor nuklir digunakan bahan bakar uranium235,plutonium-239,uranium-233.

Dalam pemilihan jenis bahan listrik, selain sifat listrik, perlu dipertimbangkanbeberapasifatlaindaribahan,yaitu:

A. Sifat Mekanis, yaitu perubahan bentuk dari suatu benda padat akibat adanya gaya-gaya dari luar yang bekerja pada benda tersebut. Jadi adanya perubahan itu tergantung kepada besar kecilnya gaya, bentuk benda, dan dari bahan apa benda tersebutdibuat. Jika tidak ada gaya dari luar yang bekerja, maka ada tiga kemungkinan yangakanterjadipadasuatubenda:

• Bentuk benda akan kembali ke bentuk semula, hal ini karena benda mempunyai sifat kenyal(elastis).

• Bentuk benda sebagian saja akan kembali ke bentuk semula, hal ini hanya sebagian saja yang dapat kembali ke bentuk semula karena besar gaya yang bekerja melampaui batas kekenyalan sehingga sifat kekenyalan menjadiberkurang.

• Bentuk benda berubah sama sekali, hal ini dapat terjadi karena besar gaya yang bekerja jauh melampaui batas kekenyalan sehingga sifat kekenyalan sama sekali hilang.

(11)

tetap pula. Isi akan bertambah atau memuai jika mengalami kenaikkan suhu dan sebaliknya benda akan menyusut jika suhunya menurun. Karena berat benda tetap , maka kepadatan benda akan bertambah, sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut : • Jika isi (volume) bertambah (memuai), maka kepadatannya akan berkurang

• Jika isinya berkurang (menyusut), maka kepadatan akan bertambah • Jadi benda lebih padat dalam keadaan dingin daripada dalam keadaan panas

C. Sifat Kimia, berkarat adalah termasuk sifat kimia dari suatu bahan yang terbuat dari logam. Hal ini terjadi karena reaksi kimia dari bahan itu sendiri dengan sekitarnya atau bahan itu sendiri dengan bahan cairan. Biasanya reaksi kimia dengan bahan cairan itulah yang disebut berkarat atau korosi. Sedangkan reaksi kimia dengan sekitarnya disebut pemburaman.

(12)

kimia juga termasuk sifat bahan yang beracun, kemungkinan mengadakan reaksi dengan garam,asam,danbasa.intisari

Selain bahan penyekat atau isolator di atas, ada bahan lain yang juga banyak digunakan dalam teknik ketenagalistrikan yaitu bahan penghantar atau sering dinamakan dengan istilah konduktor. Suatu bahan listrik yang akan dijadikan penghantar, juga harus mempunyai si fat-sifat dasar penghantar itu sendiri seperti: koefisien suhu tahanan, daya hantar panas, kekuatan tegangan tarik dan lain-lain. Disamping itu juga penghantar kebanyakan menggunakan bentuk padat seperti tembaga, aluminium, baja, seng, timah, dan lain-lain. Untuk keperluan komunikasi sekarang banyak digunakan bahan penghantar untuk media transmisi telekomunikasiyaitumenggunakanseratoptik.

Erat kaitannya dengan keperluan pembangkitan energi listrik, yaitu suatu bahan magnetik yang akan dijadikan sebagai medium untuk konversi energi, baik dari energi listrik ke energi mekanik, energi mekanik ke energi listrik, energi listrik menjadi energi panas atau cahaya, maupun dari energi listrik menjadi energi listrik kembali. Bahan magnetik ini tentunya harus memenuhi sifat-sifat kemagnetan, dan parameter-parameter untuk dijadikan sebagai bahan magnet yang baik. Dalam pemilihan bahan magnetik ini dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu ferromagnetik,paramagnetik,dandiamagnetik.

(13)

konduktor. Bahan ini sangat besar peranannya pada saat ini pada berbagai bidang disipilin ilmu terutama di bidang teknik elektro seperti teknologi informasi, komputer, elektronika, telekomunikasi, dan lain -lain. Berkaitan dengan bahan semi konduktor, pada saat ini dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu semi konduktor dan super konduktor.

C. Jenis Bahan penghantar listrik

Fungsi penghantar pada teknik listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu Seperti telah kita ketahui, bahwa untuk pelaksanaan penyaluran energi listrik dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu berupa saluran udara dan kabel tanah. Pada saluran Udara, terutama hantaran udara telanjang biasanya banyak menggunakan kawat penghantar yang terdiri atas: kawat tembaga telanjang (BCC, singkatan dari Bare Cooper Cable), Aluminium telanjang (AAC, singkatan dari All Aluminium Cable), Campuran yang berbasis aluminium (Al-Mg-Si), Aluminium berinti baja (ACSR, singkatan dari Aluminium Cable Steel Reinforced) dan Kawat baja yang berisilapisantembaga(CooperWeld).

(14)

belanda dan NKBA atau Normal Kabel mit Bleimantel Aussenumheullung yang merupakan standar jerman, dan jenis bahan isolasi yang terkini adalah isolasi buatan berupa PVC (Polyvinyl Chloride) dan XLPE (Cross-Linked Polyethylene). Jenis bahan isolasi PVC dan XLPE pada saat ini telah berkembang pesat dan merupakan bahan isolasi yangandal.

Di waktu yang lalu, bahan yang banyak digunakan untuk saluran listrik adalah jenis tembaga (Cu). Namun karena harga tembaga yang tinggi dan tidak stabil bahkan cenderung naik, aluminium mulai dilirik dan dimanfaatkan sebagai bahan kawat saluran listrik, baik saluran udara maupun saluran kabel tanah. Lagipula, kawat tembaga sering dicuri karena bahannya dapat dimanfaatkan untuk pembuatan berbagaiproduklain.

Suatu ikhtisar akan disampaikan dibawah ini mengenai berbagai jenis logam atau campurannya yang dipakai untuk kawat saluran listrik, yaitu:

• Tembaga elektrolitik, yang harus memenuhi beberapa syarat normalisasi, baik mengenai daya hantar listrik maupun mengenai sifat-sifat mekanikal. Tembaga mempunyai daya hantar listrik yang tinggi yaitu 57Ω.mm2/m pada suhu 20°C. Koeffisien suhu (α) tembaga 0,004

per ° C.

(15)

(NYM, NYY, NYFGbY), busbar, lamel mesin dc, cincin seret pada mesin ac.

Tembaga mempunyai ketahanan terhadap korosi, oksidasi. Massa jenis tembaga murni pada 20° C adalah 8,96 g/cd, titik beku 1083° C. Kekuatan tarik tembaga tidak tinggi yaitu berkisar antara 20 hingga 40 kg/mm 2, kekuatan tarik batang tembaga akan naik setelah batang

tembaga diperkecil penampangnya untuk di jadikan kawat berisolasi atau kabel.

Cara memperkecil penampang batang tembaga menjadi kawat dengan menggunakan penarik tembaga. Untuk memperkecil penampang tembaga digunakan batu tarik (die) yang besarnya beragam, makin ke ujung adalah makin kecil penampang rautannya. Makin kecil penampang kawat diperlukan, makin banyak tahapan batu tarik yang digunakan. Bahan batu tarik untuk pembuatan kawat yang cukup besar diameternya adalah wolfram-karbida. Sedangkan untuk pembuatan kawat yang diameternya kecil adalah intan.

(16)

Untuk penghantar yang penampangnya lebih kecil dari 16 mm2

digunakan penghantar pejal, sedangkan untuk penghantar yang penampangnya >16 mm2 digunakan penghantar serabut yang dipilin.

• Brons, yang memiliki kekuatan mekanikal yang lebih besar, namun memiliki daya hantar listrik yang rendah. Sering dipakai untuk kawat pentanahan.

• Aluminium, yang memiliki kelebihan karena materialnya ringan sekali. Kekurangannya adalah daya hantar listrik agak rendah dan kawatnya sedikit kaku. Harganya sangat kompetitif. Karenanya merupakan saingan berat bagi tembaga, dan dapat dikatakan bahwa secara praktis kini mulai lebih banyak digunakan untuk instalasi-instalasi listrik arus kuat yang baru dari pada menggunakan tembaga. Aluminium murni mempunyai massa jenis 2,7 g/cm3, α nya 1,4 . 10-5, titik leleh 658° C dan

tidak korosif. Daya hantar aluminium sebesar 35 m/ohm.mm2 atau

kira-kira 61,4%daya hantar tembaga. Aluminium murni mudah dibentuk karena lunak, kekuatan tariknya hanya 9 kg/mm2.Untuk itu jika

aluminium digunakan sebagai penghantar yang dimensinya eukup besar, selalu diperkuat dengan baja atau paduan aluminium, Penggunaan yang demikian misalnya pada : ACSR (Aluminium Conductor Steel Reinforced), ACAR (AluminiumConductorAlloyReinforced).

(17)

• Aluminium berinti baja, yang biasanya dikenal sebagai ACSR (Aluminium Cable Steel Reinforced), suatu kabel penghantar aluminium yang dilengkapi dengan unit kawat baja pada inti kabelnya. Kawat baja itu diperlukan guna meningkatkan kekuatan tarik kabel. ACSR ini banyak digunakan untuk kawat saluran hantar udara.

• Aldrey, jenis kawat campuran antara aluminium dengan silicium (konsentrasinya sekitar 0,4 % – 0,7 %), Magnesium (konsentrasinya antara 0,3 % - 0,35 %) dan ferum (konsentrasinya antara 0,2 % - 0,3 %). Kawat ini memiliki kekuatan mekanikal yang sangat besar, namun daya hantar listriknya agak rendah.

• Cooper-weld, suatu kawat baja yang disekelilingnya diberi lapisan tembaga.

• Baja, bahan yang paling banyak digunakan sebagai kawat petir dan juga sebagai kawatpentanahan. Baja merupakan logam yang terbuat dari besi dengan campuran karbon. Berdasarkan campuran karbonnya, baja dikategorikan menjadi 3 yaitu : baja dengan kadar karbon rendah (0 hingga 0,25 %), baja dengan kadar karbon menengah (0,25 hingga 0,55 %), baja dengan kadar karbon tinggi ( di atas 0,55%).

(18)

Berdasarkan ikhtisar diatas, dapat dikatakan bahwa bahan yang terpenting untuk saluran penghantar listrik adalah tembaga dan aluminium, sehingga kedua bahan tersebut banyak digunakan sebagai kawat pengantar listrik, baik saluran hantar udara maupun kabel tanah. titik ke titik yang lain.

B. Teori Dasar Magnet a. Definisi Magnet

Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama seuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.

Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi terseb ut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan.

Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.

(19)

oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.

Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik pada Satuan Internasional (SI) adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber. 1 weber/m^2 = 1 tesla, yang mempengaruhi satu meter persegi.

b. Sejarah Penemuan Medan Magnet

Terpisah dari penemuan-penemuan mengenai kelistrikan, di suatu tempat ditemukan adanya sebuah logam yang dapat menarik serbuk besi. Untuk mengenang tempat ditemukannya, logam tersebut dinamakan magnet. Sebetulnya orang Cian telah menegnal benda itu jauh sebelumnya mereka menggunakannya sebagai jarum kompas bahkan dapat menyembuhkan penyakit sejak 2000 tahun sebelum masehi. Magnet diyakini dapat mengurangi pembengkakan dan melancarkan peredaran darah. Akibat aktivitas kimiawi tertentu dalam tubuh manusia maka organ tersebut menghasilkan medan magnet yangberfluktuasi, setiap sel dalam tubuh memiliki nilai magnetik tertentu. Sama halnya dengan listrik, begitu banyak ilmuan yang tertarik un tuk meneliti mengenai sifat kemagnetan suatu benda.

William Gilbert yang manamukan adanya elektron meneliti kembali mengenai magnet. Penelitiannya sangat berpengaruh hingga pada saat ini.

(20)

saudara kembar. Oersted menunjukkan adanya penyimpangan jarum kompas yang diletakkan di sekitar kawat berarus listrik. Sejak saat itu disimpulkan bahwa ada hubungan timabl nalik antara listrik dan magnet.

Kemudian Oersted juga mengamati bahwa serbuk besi yang diletakkan berserak di atas karton akan mempumnyai pola teratur apabila arus listri dialirkan menembus karton tersebut. Oersted akhirnya menyimpulakn arus listrik pasti menimbulkan medan magnet. Namun Dia tidak mengetahui keterkaitan antara mereka. Penemuan Oersted ini mengilhami dua orang ahli fisika bangsa Prancis bernama Jean baptiste Biot dan Felix Savart.

Hampir dalam waktu bersamaan Andre Marie Ampere menemukan adanya kekuatan saling menarik dari dua buah kawat sejajar yang dialiri arus dan berarah sama. Sebaliknya bila arah arusnya berlawanan akan tolak menolak.

c. Bentuk Magnet

Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat mengenal magnet berdasarkan bentuknya, antara lain:

1. Magnet batang 4. Magnet silinder

2. Magnet jarum 5. Magnet cakram

3. Magnet ladam atau tapal kuda

(21)

Benda-benda atau bahan-bahan yang sangat mudah dipengaruhi oleh magnet dan juga dengan mudah dapat dibuat mgnet.

2. Bahan Diamagnetis

Bahan yang sukar sekali dipengaruhi oleh magnet. Mempunyai permeabilitas kurang dari satu.

3. Bahan Paramagnetis

Bahan yang dapat dipengaruhi oleh magnet tetapi tidak dapat dibuat magnet.

4. Bahan Nonmagnetis

Bahan yang tidak dapat dipengaruhi oleh magnet dan juga tidak dapat dibuat magnet.

e. Jenis magnet

1. Magnet tetap

Magnet tetap (permanen) tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk menghasilkan daya magnet (berelektromagnetik).

Jenis magnet tetap selama ini yang diketahui terdapat pada:

a. Magnet neodymium, merupakan magnet tetap yang paling kuat. Magnet neodymium (juga dikenal sebagai NdFeB, NIB, atau magnet Neo), merupakan sejenis magnet tanah jarang, terbuat dari campuran logam neodymium,

(22)

c. CeramicMagnet

d. Plastic Magnets

e. Alnico Magnets

2. Magnet tidak tetap

Magnet tidak tetap (remanen) tergantung pada medan listrik untuk menghasilkan medan magnet.. Contoh magnet tidak tetap adalah elektromagnet.

3. Magnet buatan

Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini.

Bentuk magnet buatan antara lain:

a.Magnet U

b.Magnetladam c.Magnet batang

d.Magnetlingkaran

e.Magnet jarum (kompas).

B. Bahan Magnet Lunak dan Magnet Keras 1. Bahan Magnet Lunak

1. Besi Silikon

(23)

listrik menjadi lebih besar sehingga mengurangi kerugian yang disebabkan arus eddy dan memungkinkan memperkecil

kerugian histerisis.Kalau silikon dipadukan dengan besi maka mampu bentuk besi menjadi buruk.Pada waktu pencairan, S, P, N, C, O, dsb, dihilangkan, selanjutnya bahan yang sudah dirol diadakan perlakuan panas dalam hidrogen basah dilanjutkan dengan perlakuan panas dalam hidrogen kering, yang memungkinkan menghilangkan sisa C dan O dan membuat permeabilitasnya lebih tinggi.

2. Paduan Fe-Ni

3. Ferit Lunak dan Garnet

2. Bahan Magnet Keras Bahan Magnet Permanen

Magnet permanen digunakan pada instrumen penginderaan, relay, mesin-mesin listrik yang kecil dan banyak lagi. Baja karbon yaitu baja dengan komposisi karbon 0,4 hingga 1,7%, merupakan bahan dasar pembuatan magnet pemanen. Walaupun bahan ini tergolong murah harganya tetapi kualitas kemagnetannya tidak terlalu tinggi. Kemagnetan bahan ini relative lebih mudah untuk hilang terutama oleh pukulan atau vabrikasi. Untuk menaikkan mutu kemagnetannya, maka baja karbon ditambah wolfram, kromium atau kobal.

(24)

mempunyai kemagnetan yang tinggi dan lebih murah dibanding baja kobal berkualitas tinggi.

Vectolit adalah bahan paduan yang terdiri dari besi, kobal oksida dan barium. Bahan ini juga disebut barium ferrit dan di pasaran sering disebut dengan arnox, indox ata ferroba, dari bubuk bahan yang akan dipadukan pada suhu yang tinggi. Penggunaannya antara lain untuk

Permenorm 3601 Kl 3,6% Si 7,9 1,3

Nikel murni 99% Ni ; 0,2% Cu

(25)

Hyperm 50% Ni 4,74 – 1,9 1,5

Memetal (II) 76% Ni ; 5% Mo 1,2 0,8

Supermalloy

79% Ni ; 5% Mo ;

0, 5 % Mn

0,47 0,78

Bubuk Halus dan Bahan Magnet film tipis

Bahan magnet keras sangat tahan terhadap gaya magnet dapat dibuat dengan merekatkan bubuk magnet yang halus lebih halus dari ukuran butir domain magnet.Bubuk halus terdiri dari satu domain magnet dihubungkan satu sama Iain oleh resinatau logam yang non magnet, jadi perubahan pemagnetan disebabkan oleh perputaran domain magnet. Prosedur seperti dikemukakan di atas dibuat dari ferit BaOdalam bentuk bubuk halus ditekan, disinter dan dianil dalam lingkungan medanmagnet.Pelat tipis dari Fe-Si, dan paduan Fe-Ni dengan sifat-sifat terarah adalah bahanuntuk transformer frekuensi rendah. Dapat dipergunakan untuk frekuensi 20kHz atau lebih tinggi apabila dibuat dalam bentuk pita yang tipis. Telah diketahui bahwa untuk frekuensi I MHz atau lebih tinggi ketebalan lapisan inti harus dibuat lebih tipisdari 10-5m. Pita ini dipergunakan untuk komputer dan kontrol otomatik dari amplifier magnet. Film yang jauh lebih tipis dari 100 A dari paduan Fe-Ni dibuat dengan jalan pelapisan hamburan dalam medan magnit, dan dipergunakan sebagi elemen penyimpanan magnitis.

(26)

C. Cara Membuat Magnet

A. Dengan Cara Mengaliri Listrik

Suatu bahan akan memiliki sifat magnet ketika dialiri arus listrik searah, namun akan hilang kemagnetannya jika arus tersebut dihilangkan. Apabila bahan dialiri arus listrik yang cukup besar, maka sifat kemagnetannya tidak berubah (magnet tetap).

Alat dan Bahan :

1. Kabel yang berisi kawat tembaga (sehelai saja bila kabelnya rangkap dua).

2. Paku besar.

3. Baterai.

4. Paper klip atau logam kecil lainnya (paku payung, jarum, dll)

Cara Membuat:

1. Kupas kulit kabel tembaga pada tiap jung-ujungnya.

2. Lilitkan kabel tembaga pada paku (usahakan serapat mungkin).

3. Tempelkan ujung-ujung kabel tembaga pada baterai, dan tunggu beberapa saat.

4. Untuk mengujinya coba dekatkan paku tersebut pada paper klip atau logam kecil lainnya.

5. Coba amati apa yang terjadi?

(27)

Paku tersebut dapat bersifat seperti magnet karena ada proses yang dinamakan elektromagnetik. Di sekitar kawat berarus listrik itu terdapat medan magnet. Dalam percobaan ini, yang menjadi sumber listrik adalah baterai yang mengalirkan arus sepanjang kabel tembaga yang melilit paku. Semakin banyak lilitan maka semakin besar / kuat medan magnetnya. Akibat dari adanya medan magnet ini, maka paper klip / logam-logam kecil lainnya dapat menempel pada paku.

B. Dengan Cara Menggosok

Suatu bahan dapat dibuat menjadi magnet dengan cara menggosokkan sebatang magnet tetap secara berulang ulang pada bahan tersebut. Sifat kemagnetan bahan memiliki kutub yang berlawanan dengan magnet penggosoknya.

Alat dan Bahan:

Magnet batang

1 buah Paku besar

Klip kertas

(28)

Gosokkan magnet pada batang paku berulang-ulang, dengan cara searah.

Coba tempelkan ujung paku pada klip kertas.

Amati apa yang terjadi?

Apakah klip kertas dapat menempel pada paku?

C. Dengan Cara Induksi

Suatu bahan yang didekatkan pada magnet, maka sifat kemagnetan magnet akan ikut berpindah ke bahan tersebut, namun sifat kemagnetan bahan akan hilang ketika magnet dijauhkan dari bahan.

Alat dan bahan :

2 buah magnet batang

1 buah paku besar

Beberapa buah klip kertas

Cara Membuat:

Tempelkan 1 buah magnet batang pada salah satu ujung paku besar!

Dekatkan ujung paku yang lain pada klip kertas!

Amati apa yang terjadi,

(29)

Menghilangkan sifat kemagnetan

Cara menghilangkan sifat kemagnetan antara lain:

a. Dibakar

b. Dibanting-banting.

c. Dipukul-pukul.

Referensi

Dokumen terkait

penghantar yang digantungkan pada menara  Saluran transmisi bawah tanah.. ( underground

Pengaman Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT). Pemakaian kabel tanah dapat dinyatakan sebagai standar yang berlaku umum di dalam kota. Untuk saluran yang pendek sebaiknya

3.13.2.8.1 Untuk kabel dalam instalasi magun (terpasang tetap) yang mempunyai luas penampang tidak kurang dari 10 mm 2 tembaga atau 16 mm 2 aluminium, suatu penghantar

penghantar kabel tanah adalah 0,0972 Ω/km, sedangkang nilai tahanan isolasi kabel yang terendah adalah 3684 M.Ω/km, ketebalan bahan isolasi kabel yang terendah

Pada rekayasa ide yang disajikan oleh penyaji di atas dapat terlihat jelas  bahwa dalam pembuatan kabel PLN dalam tanah, penyaji ingin memperkuat ketahanan kabel

Pada saluran penghantar dari Transformator 6 ke LVMDP 6 dengan menggunakan kabel jenis NYY dengan penampang 300 mm 2 jumlah konduktor 3 dengan nilai ampasitas sebesar 1414

Konduktor atau penghantar, adalah material listrik yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik, biasanya terbuat dari logam (tembaga, aluminium, dan lain-lain).. Tahanan,

7.1.3.4.2. Di dalam ruang, saluran kabel, di alam terbuka dan di dalam tanah untuk mesin tenaga, instalasi industri dan lemari penghubung. Dalam memilih pemasangan