MAKALAH
BAHAN-BAHAN INSTALASI LISTRIK
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Disusun Oleh : FATHUR RAHMAN
NIM : 2220201026
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU
2024
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul “Bahan-bahan Instalasi Listrik”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang bahan-bahan instalasi listrik.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi pengetahuannya kepada penulis, sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Penulis juga menyadari banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu penulis berharap adanya kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun dan bermanfaat. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca.
Pekanbaru, 23 Maret 2024
Fathur Rahman Nim : 2220201026
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...2
DAFTAR GAMBAR...4
BAB I...5
PENDAHULUAN...5
1.1 Latar Belakang...5
1.2 Rumusan Masalah...5
1.3 Tujuan...6
1.4 Manfaat...6
BAB II...7
PEMBAHASAN...7
2.1 Penghantar...7
2.2 Isolator...23
2.3 Saklar...23
2.4 Stop Kontak...24
2.5 Fitting...25
2.6 Kotak Sambung...26
2.7 Pipa...27
2.8 Pengaman...29
BAB III...32
PENUTUP...32
3.1 Kesimpulan...32
3.2 Saran...32
DAFTAR PUSTAKA...33
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kawat Penghantar ACSR...8
Gambar 2. 2 Kawat Penghantar AAAC...9
Gambar 2. 3 Kabel NYA...10
Gambar 2. 4 Kabel NYM...11
Gambar 2. 5 Kabel NYY...11
Gambar 2. 6 Kabel N2XA...12
Gambar 2. 7 Kabel NYRGBY...13
Gambar 2. 8 Kabel NYFGBY...14
Gambar 2. 9 Kabel NYBY...15
Gambar 2. 10 Kabel N2FGBY...15
Gambar 2. 11 Kabel N2XRGBY...16
Gambar 2. 12 Kabel NYSY...17
Gambar 2. 13 Kabel NYCY...18
Gambar 2. 14 Kabel NYAF...18
Gambar 2. 15 Kabel NYMHY...19
Gambar 2. 16 Kabel NYYHY...20
Gambar 2. 17 Kabel N2XY...20
Gambar 2. 18 Kabel NF2XSEY...21
Gambar 2. 19 Kabel NFA2XSY-T...22
Gambar 2. 20 Kabel N2XSEFGBY...22
Gambar 2. 21 Simbol Saklar...23
Gambar 2. 22 Saklar Toggle...24
Gambar 2. 23 Saklar Tunggal...24
Gambar 2. 24 Stop Kontak In Bow dan Out Bow...25
Gambar 2. 25 Fitting...26
Gambar 2. 26 Inbow Dos...27
Gambar 2. 27 T Dos...27
Gambar 2. 28 Pipa PVC...28
Gambar 2. 29 Pipa Baja...28
Gambar 2. 30 Pipa Fleksibel...29
Gambar 2. 31 MCB 1 Fasa dan 3 Fasa...29
Gambar 2. 32 Sekering...30
Gambar 2. 33 Pentanahan...31
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konduktor adalah bahan yang dapat mengirimkan energi listrik atau penghantar electron yang banyak dipelajari dalam elektro listrik kuat dan listrik lemah atau elektronika. Dalam pembelajaran penghantaran energi listrik perlu diketahui macam- macam konduktor sebagai penghantar yang baik.
Instalasi listrik adalah fondasi utama dari infrastruktur modern yang memfasilitasi kehidupan sehari-hari. Dalam instalasi ini, bahan-bahan yang digunakan memiliki peran krusial dalam memastikan kinerja yang andal, keamanan, dan efisiensi energi.
Makalah ini bertujuan untuk mengulas secara mendalam mengenai berbagai bahan yang digunakan dalam instalasi listrik dan pentingnya pemilihan yang tepat serta pemahaman yang mendalam terhadap mereka.
Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa bahan- bahan instalasi listrik tidak hanya sekadar "komponen" dari sistem, tetapi merupakan elemen-elemen yang mendasarinya. Kabel listrik, misalnya, bukan hanya sekedar penghantar arus, tetapi harus dipilih dengan cermat sesuai dengan kebutuhan daya, tahan terhadap suhu, dan lingkungan tempat instalasi. Isolasi kabel juga menjadi faktor kunci dalam menjaga keamanan sistem.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan penghantar dan jenis-jenis penghantar?
2. Apa yang dimaksud dengan isolator?
3. Apa yang dimaksud dengan saklar?
4. Apa yang dimaksud dengan stop kontak?
5. Apa yang dimaksud dengan fitting?
6. Apa yang dimaksud dengan kotak sambung?
7. Apa yang dimaksud dengan pipa?
8. Apa yang dimaksud dengan pengaman dan jenis-jenis pengaman?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini dijabarkan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tentang penghantar dan jenis-jenisnya.
2. Untuk mengetahui tentang isolator.
3. Untuk mengetahui tentang saklar.
4. Untuk mengetahui tentang stop kontak.
5. Untuk mengetahui tentang fitting.
6. Untuk mengetahui tentang kotak sambung.
7. Untuk mengetahui tentang pipa.
8. Untuk mengetahui tentang pengaman dan jenis-jenisnya.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan kepada pembaca tentang Bahan-bahan Instalasi Listrik.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penghantar
Penghantar adalah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non logam yang dapat mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik yang lain. Penghantar dapat berupa kabel (penghantar dengan selubung isolasi) atau kawat (Penghantar tanpa isolasi).
1. Syarat bahan konduktor adalah syarat yang harus dipenuhi oleh bahan konduktor. Syarat bahan konduktor antara lain:
Konduktifitasnya cukup baik.
2. Koefisien muai panjangnya kecil.
3. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) nya cukup besar.
Jika Konduktifitas suatu bahan konduktor memiliki nilai besar, maka bahan konduktor tersebut memiiki nilai penghantaran yang besar. Namun sebaliknya jika bahan konduktor memiliki nilai konduktifitas rendah, maka dia memiliki nilai penghantaran rendah juga.
Sedangkan dari sisi tinjauan muai panjang, maka bahan konuktor yang memiiki nilai muai panjang yang kecil maka akan memiliki daya hantar yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan bahan konduktor yang memiliki nilai muai panjang yang besar.
Jika ditinjau dari sisi modulus kenyal, maka bahan konduktor yang memiliki nilai modulus kenyalnya besar akan memiliki nilai hantar yang cukup besar pula demikian pula sebaliknya jika memiliki nilai modulus kenyal yanag rendah, maka bahan konduktor tersebut akan meiliki nilai hantar yang rendah pula.
Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor:
1. Logam biasa, seperti: tembaga, alumunium dan besi.
2. Logam campuran (alloy) yaitu logam dari tembaga atau alumunium yang dicampur dengan jumlah tertentu dari logam jenis lain untuk meningkatkan kekuatan mekanisnya.
3. Logam paduan (composite), yaitu dua atau lebih jenis logam yang dipadukan dengan cara kompresi, peleburan (melting) atau pengelasan (welding).
Kawat
Kawat penghantar adalah penghantar yang tidak diberi isolasi, misalnya penghantar berlubang (Hollow Conductor), BC (Bare Conductor), ACSR (Allumunium Conductor Steel Reinforced).
Berikut ini merupakan beberapa tipe kawat penghantar yang sering digunakan dalam instalasi listrik:
a. Kawat Penghantar ACSR (Alluminium Conduct Steel Reinforced)
Kawat penghantar ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat baja. Kabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi, dimana jarak antara menara atau tiang berjauhan, mencapai ratusan meter, maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi, untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR.
Gambar 2. 1 Kawat Penghantar ACSR
b. Kawat Penghantar AAAC (All Alluminium Alloy Conductor) Kawat penghantar ini terbuat dari aluminium-magnesium- silicon campuran logam, keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide, untuk memberi sifat yang lebih baik.
Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201. AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik, sehingga daya hantarnya lebih baik.
Gambar 2. 2 Kawat Penghantar AAAC
Kabel
Adalah sesuatu yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik dari sumber listrik menuju ke perangkat listrik, sehingga perangkat dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
a. Secara fisik kabel memiliki dua bagian tubuh yaitu : 1. Konduktor adalah bagian menghantarkan arus listrik 2. Isolator adalah bagian yang berfungsi melindungi
konduktor
b. Kabel berdasar pada tegangannya dikelompokkkan menjadi : 1. Kabel listrik tegangan tinggi
2. Kabel listrik tegangan menengah
3. Kabel listrik tegangan rendah, tegangan rendah dibagi lagi menjadi beberapa macam jenis kabel, yaitu :
Kabel LV (Low Voltage) Tanpa Perisai.
Kabel LV (Low Voltage) Dengan Perisai.
Kabel LV (Low Voltage) Berpelindung / Berperisai.
Kabel Fleksibel.
Kabel Kontrol kawat fleksibel.
Tegangan Rendah Tanpa Perisai
1) Terisolasi PVC (PVC Insulated) a) Kabel NYA
Kabel NYA adalah jenis kabel dengan bahan penghantar / inti tembaga yang di anilkan (Dipanaskan kemudian didinginkan pelan-pelan dengan isolasi
selubung PVC. Kabel listrik hanya memiliki satu inti kabel yang terdiri dari kabel tembaga tunggal ini berdiameter 1.5 – 2.5 mm dan memiliki isolator berbahan PVC. Biasa digunakan di dalam instalasi listrik rumah tinggal. Isolator pembungkus kabel NYA diberi warna merah, kuning, biru dan hitam untuk memudahkan pemasangan jalur jaringan instalasi listrik. Karena pembungkus ini hanya satu lapisan tipis, maka kabel ini mudah rusak karena faktor cuaca maupun karena digerogoti oleh tikus. Untuk menghindari kerusakan tersebut sebaiknya jalur jaringan listrik dilindungi dengan pipa PVC.
Tegangan nominalnya sekitar 400 - 690 (600) V.
Gambar 2. 3 Kabel NYA b) Kabel NYM
Yaitu kabel standar dengan inti penghantaran tembaga yang dianilkan, mempunyai isolasi PVC dan berselubung PVC. Kabel NYM ini dipakai pada kisaran tegangan 300 V – 500 V, digunakan untuk instalasi permanen dalam pipa penghantar yang diplester / kawat yang memanjang di lokasi kering.
Dengan klasifikasi inti kabel : Dua inti : Biru muda – Hiitam.
Tiga inti : Biru muda – Kuning – Hitam.
Empat inti : Biru muda - merah – kuning – hitam.
Lima inti : Hijau / Kuning – Biru muda – merah – kuning hitam
Gambar 2. 4 Kabel NYM c) Kabel NYY
Yaitu kabel dengan inti tembaga yang dianilkan yang mempunyai isolasi PVC dan berselubung / pelindung terluar menggunakan PVC. Kabel ini dipergunakan pada tegangan 600 V – 1000 V. Kabel NYY ini dipergunakan untuk instalasi dalam dan luar ruangan atau diletaakkan di tanah dimana tidak ada kemungkinan kerusakan mekanik yang menjalar.
Gambar 2. 5 Kabel NYY
2) Terisolasi XLPE (XLPE Insulated) a) Kabel N2XA
Yaitu jenis kabel standar dengan inti tembaga yang dianilkan sebagai penghantar yang menggunakan isolasi XLPE, dengan ukuran penggunaan tegangan antara 600 V – 1000 V. Kabel ini dipergunakan untuk rangkaian power elektronik. Dengan klasifikasi inti Kabel : Kuning Hijau – Kuning – Hitam – Biru Muda – Merah.
Gambar 2. 6 Kabel N2XA
b) Kabel NAXY
Yaitu Kabel dengan inti tembaga dengan sistem isolasi XLPE yang mempunyai pelindung bagian dalam PVC dan pelindung terluar PVC. Ukuran tegangan antara 600 V sd 1000 V. Sama denga jenis kabel sebelumnya, kabel type NAXY ini dipergunakan untuk rangkaian Power Elektronik.
Klasifikasi inti kabel sebagai berikut : Satu inti : Hitam.
Dua inti : Biru muda – Hitam.
Tiga inti : Biru muda – Kuning – Hitam.
Empat inti : Biru muda – merah – Kuning – Hitam.
Lima inti : Hijau – Biru muda – Merah – Kunig – Hitam.
Diatas Lima inti : Hitam dengan angka berwarna Putih.
Penggunaan kabel ini adalah untuk instalasi bergerak atau dipergunakan untuk peralatan listrik tangan.
Tegangan Rendah Berperisai
1) Terisolasi PVC (PVC Insulated) a) Kabel NYRGBY
Kabel dengan inti tembaga yang dianillkan dengan isolasi PVC yang mempunyai pelindung bagian dalam PVC, dilengkaapi kawat baja bundar dan dilindungi PVC sebagai pelindung luar. Kabel ini untuk dioperasikan pada tegangan antara 600 V – 1000 V. Dapat dipasang pada area indor atau outdor.
Dengan klasifikasi kabel sebagai berikut:
Dua inti : Biru muda – Hitam.
Tiga inti : Biru muda – Kuning – Hitam.
Empat inti : Biru muda – merah – Kuning – Hitam.
Lima inti : Hijau – Biru muda – Merah – Kuning – Hitam.
Gambar 2. 7 Kabel NYRGBY
b) Kabel NYFGBY
Kabel dengan inti tembaga yang menggunakan isolasi PVC dengan pelindung bagian dalam PVC yang dilengkapi kawat baja datar dan pita dengan pelindung terluar PVC. Dengan tegangan operasional antara 600 V sd 1000 V.
Klasifikasi inti kabel NYFGBY adalah:
Dua inti : Biru muda – Hitam.
Tiga inti : Biru muda – Kuning – Hitam.
Empat inti : Biru muda – merah – Kuning – Hitam.
Lima inti : Hijau/kuning – Biru muda – Merah – Kunig – Hitam.
Diatas Lima inti : Hitam dengan angka berwarna Putih.
Gambar 2. 8 Kabel NYFGBY
c) Kabel NYBY
Kabel dengan inti konduktor dari tembaga yang mempunyai isolasi PVC dengan pelindung bagian dalam PVC yang dilengkapi dengan periai dan pelindung bagian luar atau selubung PVC. Tegangan operasionalnya antaara 600V sd 1000V. Kabel jenis ini dapat digunakan untuk instalasi langsung yang ditanam dalam dan luar ruangan.
Dengan klasifikasi inti kabel sebagai berikut : Dua inti : Biru muda – Hitam.
Tiga inti : Biru muda – Kuning – Hitam.
Empat inti : Biru muda – merah – Kuning – Hitam.
Lima inti : Hijau/kuning – Biru muda – Merah – Kunig – Hitam.
Diatas Lima inti: Hitam dengan angka berwarna Putih.
Gambar 2. 9 Kabel NYBY
2) Terisolasi XLPE (XLPE Insulated) a) Kabel N2FGBY
Kabel dengan inti tembaga dengan sistem isolasi XLPE yang mempunyai pelindung bagian dalam PVC dengan perusai kawat baja datar dan pita dilindungi PVC pada bagian luarnya. Tegangan operasional pada 600 V sd 1000 V. Kabel ini dipergunakan untuk rangkaian kabel daya di luar ruangan atau tanam.
Sedangkan klasifikasi inti kabelnya adalah sebagai berikut : Dua inti : Biru muda – Hitam.
Tiga inti : Biru muda – Kuning – Hitam.
Empat inti : Biru muda – merah – Kuning – Hitam.
Lima inti : Hijau/kuning – Biru muda – Merah – Kuning – Hitam.
Diatas Lima inti : Hitam dengan angka berwarna Putih.
Gambar 2. 10 Kabel N2FGBY
b) Kabel N2XRGBY
Kabel dengan inti tembaga yang di anilkan dengan isolasi XLPE yang mempunyai pelindung bagian dalam PVC dengan perisai kawat baja bundar galvanis dan dilindungi OVC pada bagian luarnya. Tegangan operasionalnya antara 600V sd 1000 V. Jenis kabel ini dipergunakan untuk kabel daya diluar ruangan, kabel tanam atau kabel laut.
Dua inti : Biru muda – Hitam.
Tiga inti : Biru muda – Kuning – Hitam.
Empat inti : Biru muda – merah – Kuning – Hitam.
Lima inti : Hijau/kuning – Biru muda – Merah – Kunig – Hitam.
Diatas Lima inti : Hitam dengan angka berwarna Putih.
Gambar 2. 11 Kabel N2XRGBY
Tegangan Rendah Dengan Pelindung/Perisai
a) Kabel NYSY : Kabel dengan inti tembaga yang dianilkan dengan sistem isolasi PVC, yang dilapisi peindung bagian dalam PVC dan dilengkapi dengan perisai Helically Copper Tape (Pita Tembaga) serta pelindung atau lapisan terluar PVC.
Ukuran tegangan operasional pada 600 V sd 1000 V. Kabel ini digunakan pemasangan instlasi langsung dalam atau luar ruangan, dalam tanah atau dalam air.
Dua inti : Biru muda – Hitam.
Tiga inti : Biru muda – Kuning – Hitam.
Empat inti : Biru muda – merah – Kuning – Hitam.
Lima inti : Hijau/kuning – Biru muda – Merah – Kunig – Hitam.
Diatas Lima inti : Hitam dengan angka berwarna Putih.
Gambar 2. 12 Kabel NYSY
b) Kabel NYCY
Kabel dengan inti tembaga yang dianilkan dengan sistem isolasi PVC yang dilapisi bagian pelindung dalam PVC dilengkapi dengan perisai copper wire, serta pelindung atau lapisan terluar PVC. Dioperasionalkan pada tegangan 600V sd 1000 V. Kabel jenis ini digunakan untuk pemasangan instalasi langsung dalam ruang dan luar ruangan.
Satu inti : Hitam.
Dua inti : Biru muda – Hitam.
Tiga inti : Biru muda – Kuning – Hitam.
Empat inti : Biru muda – merah – Kuning – Hitam.
Lima inti : Hijau/kuning – Biru muda – Merah – Kuning – Hitam.
Diatas Lima inti : Hitam dengan angka berwarna Putih.
Gambar 2. 13 Kabel NYCY Kabel Fleksibel (Flexible Cable)
Jenis kabel ini memiliki konstruksi yang lentur. Mudah untuk dilakukan instalasi. Inti kabel merupakan kabel serabut, bukan kabel pejal. Beberapa macam Type kabel Fleksibel ini antara lain :
a) Kabel NYAF : Kabel ini berisikan inti serabut dengan selubung PVC. Dipergunakan untuk instalasi permanen dalam pipa penghantar yang diplester, jenis kabel ini digunakan untuk instalasi panel daya atau ditempat lain yang membuthkan fleksibilitas kabel nya.
Sedangkan klasifikasi inti kabel nya adalah sebagai berikut : Kuning Hijau – Kuning Hitam – Biru muda dan merah.
Gambar 2. 14 Kabel NYAF
b) Kabel NYMHY
Kabel dengan inti tembaga serabut sehingga bersifat fleksibel dengan isolasi PVC dan berselubung luar PVC.
Kabel,jenis ini dapat digunakan untuk instalasi atau koneks dalam ruang atau penggunaan yang mudah bergerak atau digunakan untuk peralatan listrik tangan, dengan klasifikasi inti kabel sebagai berikut :
Dua inti : Biru muda – Hitam.
Tiga inti : Biru muda – Kuning – Hitam.
Empat inti : Biru muda – merah – Kuning – Hitam.
Lima inti : Hijau – Biru muda – Merah – Kuning – Hitam.
Gambar 2. 15 Kabel NYMHY
Kabel Kontrol Kawat Fleksibel
Kabel ini adalah berjenis kabel kontrol. Bersifat fleksibel mudah untuk digerakkan dan lentur. Contoh kabel kontro kawat fleksibel ini antara lain : Kabel NYYHY : Kabel dengan inti tembaga sebagai penghantar dengan siolasi PVC dan berselubung terluar PVC. Dengan Tegangan operasional 450 V sd 750 V, biasanya dioperasionalkan untuk penghubung yang fleksibel dan kabel kontrol untuk mekanik yang berat.
Gambar 2. 16 Kabel NYYHY
Kabel Tegangan Menengah
Kabel tegangan menenganh adalah jenis kabel yang dioperasionalkan pada tegangan menengah yaitu 20 kV. Secara konstruksi memiliki dimensi yang lebih besar dari pada kabel tegangan rendah. Adapun beberapa contoh jenis kabel tegangan menengah ada di bawah ini :
a) Kabel Tanah N2XY
Kabel jenis standar dengan jenis satu inti tunggal tembaga atau aluminium dengan campuran Semikonduktor, mempunyai isolasi PVC dan selubung PVC.
Gambar 2. 17 Kabel N2XY
b) Kabel NF2XSEY
Kabel dengan 3 inti tunggal tembaga atau aluminium dengan pelapis konduktor berupa campuran semi konduktif, isolasi PVC, pelindung isolasi berupa pita tembaga yang saling berimpit, yang dibungkus dengan pita spiral polyester yang saling berimpit dan mempunyai lapisan perisai PVC. Kabel ini beroperasi pada tegangan : maksimum antara : 7,2 kV sd 36 Kv.
Gambar 2. 18 Kabel NF2XSEY
c) Kabel NFA2XSY-T
Kabel dengan 3 inti tunggal tembaga dengan pelapis konduktor berupa campuran Semikonduktor, isolasi PVC, pelindung isolasi berupa campuran semi konduktif, yang dilpisi pita spiral tembaga yang saling berimpit, dengan pelapis perisai PV. Kabel jenis ini mempunyai ukuran tegangan antara 12/20kV dengan tegangan maksimum sebesar 24 kV.
Gambar 2. 19 Kabel NFA2XSY-T
d) Kabel N2XSEFGBY
Kabel dengan 3 inti tembaga atau aluminium, isolasi XLPE, pelindung isolasi campuran Semikonduktor, pelindung metalic pita spiral tembaga yang saling berimpit, pelindung bagian dalam PVC yang dilapisi baja galvanis bundar dan pita tembaga dengan palpis perisai PVC. Kabel ini beroperasi pada tegangan antara 7,2 kV sd 36 kV
Gambar 2. 20 Kabel N2XSEFGBY
2.2 Isolator
Isolator adalah bahan yang tidak dapat atau sulit untuk melakukan perpindahan muatan listrik, atau secara umum isolator adalah penghambat aliran listrik. Fungsi Isolator yg lainnya ialah sebagai penopang beban ataupun pemisah antara konduktor tanpa membuat adanya aliran arus yang mengalir keluar atau antara konduktor. Alat ini juga sering digunakan sebagai alat yg digunakan utk menyangga kabel transmisi listrik yang terdapat pada tiang listrik.
Isolator yang ada di pasaran, memiliki beberapa jenis bahan pembuatnya antara lain : ada yang terbuat dari karet, dari kertas, dari XLPE dan jenis-jenis yang lain.
2.3 Saklar
Saklar adalah komponen yang digunakan untuk menyambung atau memutuskan aliran listrik pada instalasi tenaga dan penerangan.
a. Saklar berdasar pada Pole dan Throw Contohnya : Saklar SPST, SPDT, DPST, DPDT.
Gambar 2. 21 Simbol Saklar
b. Saklar berdasar pada Instalasi Tenaga dan Elektronik Contohnya : Selector Switch, Saklar Toggle, Limit Switch, Saklar Mekanik, Flow Swich, Float Switch, Temperatir Switch, Pressure Switch, Saklar Push Button.
Gambar 2. 22 Saklar Toggle
c. Saklar berdasar pada Instalasi Penerangan Contohnya : Saklar tunggal, saklar kutup dua, saklar kutup tiga, saklar seri, Saklar Tukar, Saklar Silang, Saklar Tarik, Saklar Tombol Tekan, Saklar Kelompok.
Gambar 2. 23 Saklar Tunggal
2.4 Stop Kontak
Stop kontak merupakan material instalasi listrik yang berfungsi sebagai muara penghubung antara arus listrik dengan peralatan listrik.
Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan pada stop kontak.
Berdasarkan bentuk serta fungsinya, stop kontak dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya
rendah ke alat-alat listrik melalui steker yang juga berjenis kecil.
Stop kontak besar, juga nerupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang berfungsi sebagai ground.sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang lebih besar.
Sedangkan berdasarkan tempat pemasangannya. Dikenal dua jenis stop kontak, yaitu:
Stop kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang didalam tembok.
Stop kontak out bow, yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable.
Gambar 2. 24 Stop Kontak In Bow dan Out Bow
2.5 Fitting
Fiting adalah tempat memasang bola lampu listrik, dan menurut penggunaannya dapat dibagi menjadi tiga jenis : fiting langit-langit, fiting gantung, dan fiting kedap air. Fitting listrik adalah komponen dalam sistem instalasi listrik yang digunakan untuk menghubungkan peralatan listrik dengan sumber daya listrik. Ini termasuk berbagai jenis soket, konektor, dan adaptor yang memastikan koneksi yang aman dan efisien antara kabel dan perangkat listrik.
Gambar 2. 25 Fitting
2.6 Kotak Sambung
Kotak sambung atau junction box adalah wadah atau kotak yang digunakan untuk menggabungkan, melindungi, dan menghubungkan kabel listrik. Kotak ini terbuat dari berbagai bahan, seperti plastik, logam, atau fiberglass, yang memiliki sifat isolasi yang baik untuk melindungi kabel dan konektor di dalamnya. Junction box berperan penting dalam menjaga keamanan instalasi listrik, menghindari kontak langsung dengan kabel, serta melindungi koneksi listrik dari kerusakan mekanis atau faktor lingkungan. Ada beberapa jenis kotak sambung, yaitu :
a. inbow Dos
Kotak sambung inbow dus adalah perangkat listrik yang berfungsi sebagai tempat pemasangan stop kontak atau saklar. Inbow dus biasanya ditanamkan di dalam dinding untuk melindungi sambungan listrik dan mencegah kerusakan atau korsleting listrik.
Gambar 2. 26 Inbow Dos
b. T Dos
Kotak sambung T dos adalah jenis kotak sambung yang digunakan untuk menghubungkan tiga atau lebih kabel listrik dalam satu titik sambungan. Bentuknya menyerupai huruf ‘T’, yang memungkinkan distribusi kabel ke berbagai arah. Ini sering digunakan dalam instalasi listrik untuk memastikan sambungan yang aman dan terorganisir dengan baik.
Gambar 2. 27 T Dos
2.7 Pipa
Pipa Adalah komponen yang berfungsi untuk melindungi kabel dari bahaya dari luar atau melindungi pengguna dari kontak langsung dengan kabel jika terjadi kesalahan.
a. Pipa PVC Adalah pipa yang biasa digunakan untuk pelindung pada kabel jenis NYA, NYM. Pipa ini tergolong dari bahan plastik sehingga untuk kekuatannya tidak begitu kuat namun
sudah cukup untuk melindungi kabel dari bahaya luar sepeti tergigit oleh tikus atau sebagai pelindung dari cor semen.
Keunggulan dari pipa ini tidak perlu dicat, mudah dipotong, mudah dibengkokkan, tahan kimia, tidak menjalarkan api, dan mudah digunakan.
Gambar 2. 28 Pipa PVC
b. Pipa Baja Adalah pipa yang digunakan untuk pelindung pada kabel daya besar. Pipa ini lebih kuat daripada PVC, namun membutuhkan pengecatan dengan mini pada bagian luar guna menjaga supaya lebih tahan terhadap korosi.
Gambar 2. 29 Pipa Baja
c. Pipa Fleksibel Adalah jenis pipa yang digunakan untuk mempermudah perapian kabel pada instalasi tenaga listrik.
Gambar 2. 30 Pipa Fleksibel 2.8 Pengaman
Pengaman adalah suatu upaya yang dilakukan untuk mengamankan manusia dan peralatan listrik dari bahaya kelistrikan yang bisa terjadi.
Sebagai contoh bahaya akibat konsleting listrik atau hubung singkat antara fasa dan netral yang bisa menyebabkan kebakaran. Contoh lainnya yaitu bahaya penggunaan peralatan listrik yang berlebihan maka akan terjadi beban lebih, sehingga mengakibatkan panasnya suatu alat hubung sehingga bisa muncul kebakaran. Ada banyak komponen instalasi tenaga listrik yang berfungsi sebagai pengaman listrik yaitu :
a. MCB (Miniatur Circuit Breaker)
MCB adalah suatu komponen instalasi tenaga listrik tegangan rendah yang berfungsi memutus dan menyambung rangkaian listrik baik dalam keadaaan normal atau saat terjadi beban lebih dan hubung singkat. MCB jenisnya ada MCB 1 fasa dan MCB 3 fasa.
Gambar 2. 31 MCB 1 Fasa dan 3 Fasa
b. Sekering
Adalah suatu pengaman lebur yang berfungsi sebagai pengaman hubung singkat dan beban lebih. Kelebihan menggunakan sekring yaitu :
a) Bisa memutuskan rangkaian listrik lebih cepat daripada MCB.
b) Harga murah namun tidak bisa digunakan kembali khusus yang tidak sekring otomatis.
Fungsi sekring adalah sebagai berikut:
Pengaman peralatan dan rangkaian listrik: Pengaman peralatan dan rangkaian listrik: Sekring mencegah terjadinya kebakaran atau hal semacamnya ketika hubungan arus pendek terjadi.
Pencegah korsleting: Jika terjadi hubungan arus pendek, sekring akan memutus sirkuit listrik untuk melindungi perangkat.
Gambar 2. 32 Sekering c. Pertanahan
Adalah suatu tindakan pengamanan dalam instalasi listrik yang rangkaianya ditanahkan dengan cara mentanahkan badan peralatan/instalasi yang diamankan.
Gambar 2. 33 Pentanahan
Menurut Anggoro (2002) perilaku tahanan sistem pentanahan sangat tergantung pada frekuensi (dasar dan harmonisanya) dari arus yang mengalir ke sistem pentanahan tersebut. Dalam suatu pentanahan baik penangkal petir atau pentanahan netral sistem tenaga adalah berapa besar impedansi sistem pentanahan tersebut. Besar impedansi pentanahan tersebut sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor internal meliputi :
a. Dimensi konduktor pentanahan (diameter atau panjangnya).
b. Resistivitas ( nilai tahanan) relative tanah.
c. Konfigurasi sistem pentanahan.
Faktor eksternal meliputi :
a. Bentuk arusnya (pulsa, sinusoidal, searah).
b. Frekuensi yang mengalir ke dalam sistem pentanahan
Syarat sistem pentanahan yang efektif :
a. Membuat jalur impedansi rendah ke tanah untuk pengaman personil dan peralatan dengan menggunakan rangkaian yang efektif.
b. Dapat melawan dan menyebarkan gangguan berulang dan arus akibat surya hubung.
c. Menggunakan bahan tahan korosi terhadap berbagai kondisi kimiawi tanah, untuk memastikan kontinuitas penampilan sepanjang umur peralatan yang dilindungi.
d. Menggunakan sistem mekanik yang kuat namun mudah dalam perawatan dan perbaikan bila terjadi kerusakan.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penghantar adalah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non logam yang dapat mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik yang lain. Penghantar dapat berupa kabel (penghantar dengan selubung isolasi) atau kawat (Penghantar tanpa isolasi).
Instalasi tenaga listrik satu fasa mencakup instalasi penerangan listrik dan instalasi tenaga dimana fungsinya untuk lampu dan penggunaan alat elektronik. Komponen instalasi tenaga listrik satu fasa antara lain pengaman, Kabel, Saklar, Pipa, dan Kotak Sambung.
Instalasi listrik adalah fondasi utama dari infrastruktur modern yang memfasilitasi kehidupan sehari-hari. Dalam instalasi ini, bahan- bahan yang digunakan memiliki peran krusial dalam memastikan
kinerja yang andal, keamanan, dan efisiensi energi. Makalah ini bertujuan untuk mengulas secara mendalam mengenai berbagai bahan yang digunakan dalam instalasi listrik dan pentingnya pemilihan yang tepat serta pemahaman yang mendalam terhadap mereka
3.2 Saran
untuk memastikan bahwa instalasi listrik Anda aman dan dapat diandalkan maka sebelum memulai harus mempertimbangkan hal-hal seperti : evaluasi kebutuhan, memilih bahan yang berkualitas, mengikuti pedoman, lakukan pemeriksaan dan pemeliharaan sistem listrik secara rutin dan memperhatikan tanda peringatan.
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, B. (2002). Kontur Potensial Tanah di Sekitar Konduktor Pengetanahan. Yogyakarta: FOSTU.
B.S, A. (1952). Pengetahuan Dasar Tentang Teknik Listrik. Jakarta.
Erwin, D. (1980). Rancangan Listrik Untuk STM dan Mahasiswa Teknik. Bandung.
Jangid, V. A. (2004). Influence of isolator characteristics on the response of base-isolated structures. Eng: Struct.
PenJayadin. (2007). Electronic book-Elektronika Dasar 1. Elektron.
Dasar.