• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VIII IMPLEMENTASI PENYEIMBANGAN LINI PERAKITAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB VIII IMPLEMENTASI PENYEIMBANGAN LINI PERAKITAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VIII

IMPLEMENTASI PENYEIMBANGAN LINI PERAKITAN

8.1 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini terhadap praktikan antara lain:

1. Mampu menyeimbangkan lini perakitan untuk meningkatkan performa lini perakitan.

2. Memahami proses penyeimbangan lini perakitan secara riil.

3. Mampu membandingkan serta menganalisis perbedaan dan proses antara teori dan implementasi penyeimbangan lini perakitan.

8.2 Tugas Praktikum

Tugas yang akan dilakukan pada praktikum ini membuat analisa penyeimbangan lini perakitan dari kasus laporan dengan CT terbaik dan implementasi teori di penyeimbangan lini perakitan secara riil.

8.3 Output

8.3.1 Teori Penyeimbangan Lini Produksi

a. Hasil Rancangan Lini Perakitan yang Sudah Diseimbangkan

(2)

T = Jam kerja per hari (detik), 6 jam = 21600 detik D = Jumlah produk yang dirakit, 150 unit

CT Initial = 33 detik

b. Tabel Perhitungan

Tabel 8. 1 Penentuan Kolom (K) dan CT Tepilih Teoritis

CT terpilih 33 detik

menentukan jumlah minimum stasiun kerja

k =

Total Ti/CT terpilih

k = 3

Tabel 8. 2 Penugasan Elemen Kerja Lini Produksi Teoritis

Kolom Elemen i Ti Kolom Jumlah Hasil Kumulatif

1 1 32,007 32,007 32,007

2

Tabel 8. 3 Nilai ST dan Delay of Station Teoritis

(3)

= CT – Sti of Station Time

1 32,007 0,993 0,986049

2 30,861 2,139 4,575321

3 31,532 1,468 2,155024

Total 94,4 4,6 7,716394

Tabel 8. 4 Penilaian Performansi Secara Teoritis

Parameter Nilai

EL 95,35%

SI 2,7778398

BD 4,65%

IT 4,6

8.3.2 Hasil Implementasi Penyeimbangan Lini Produksi a. Tabel Input Hasil Implementasi Penyeimbangan Lini

Tabel 8. 5 Waktu Proses dan Stasiun Kerja Aktual

Stasiun Kerja

Elemen Kerja

Siklus 1 Siklus 2 Ti ST

Aktual

1 1 59.37 54.53 50.43 61.32 56.4

3

56.43

2 2 43 12 16.00 16.00 21.7

5

289.25

3 15.00 13 13.00 13.00 13.5

4 180 60 61.00 61.00 90.5

5 89 36 47.00 45.00 54.2

5

6 213 110 14.00 10.00 86.7

5

7 44 25 14.00 7.00 22.5

3 8 5.02 8 5.47 13.00 7.87 128.23

9 4 2.02 9.00 6.00 5.26

10 120 37.09 17.64 38.04 53.1

(4)

Stasiun Kerja

Elemen Kerja

Siklus 1 Siklus 2 Ti ST

Aktual

13 21.8 12.8 13.00 38.77 21.5

14 26.54 14.92 4.00 2.00 11.87

15 3.9 9.04 9.00 11.00 8.24

Siklus 1 Siklus 2

Produk 1 Produk 2 Produk 1 Produk 2

Idle (menit) 11.97 0 4.17 0

Delay (menit) 0.33 0 1.13 0

Bottleneck WS 2 dan WS 3 - WS 2 dan WS 3

-Reject Product 1 1 0 1

b. Tabel Perhitungan

Tabel 8. 7 Tabel CT Terpilih dan Jumlah kolom Stasiun Kerja (K)

CT Terpilih ¿(waktu siklus1+waktu siklus2) 2

¿1258.58+637.30

2 ¿947.94detik

Jumlah Minimun Stasiun Kerja k = Total Ti/CT

Tabel 8. 8 ST dan Delay Station Lini Produksi Aktual

WS ST (1) (2) Delay of station time = CT - STi

(3) Kuadrat dr (2)

1 56.43 891.51 794790.08

2 289.25 658.69 433872.52

(5)

Total 473.91 1900587.1

Tabel 8. 9 Perbandingan Waktu Stasiun Kerja Aktual dan Teoritis

WS ST Aktual ST Hitung (Teoritis)

1 56.43 32.007

2 289.25 30.861

3 128.23 31.532

4 5

TOTAL 473.91 94.4

Tabel 8. 10 Tabel Penilaian Performansi Lini Produksi Aktual

Paramete r

Nilai

CT 947.94 detik

EL 17%

SI 1378.62

BD 83%

IT 2362.91 detik

Tabel 8. 11 Tabel Perbandingan Penilaian Performansi Lini Produksi Teoritis dan Aktual

Performansi Hitung (Teoritis) Aktual Persentage of Line

Efficiency

95.35% 17%

Smoothness Index 2.78 1378.62

Idle Time (detik) 4.60 2369.91

(6)

8.3.3 Grafik Perbandingan Output antara Teori dan Implementasi

1 2 3

0 50 100 150 200 250 300 350

32.01 56.43 30.86 31.53

289.25

128.23 ST Hitung (Teoritis)

ST Aktual

Station Time

Gambar 8. 2 Grafik Perbandingan Waktu Stasiun Kerja (ST) Teoritis dan Aktual

Persentage of Line Efficiency 0.00%

20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00%

95.35%

17%

Hitung (Teoritis) Aktual

(7)

Smoothness Index

Gambar 8. 4 Grafik Perbandingan SI Teoritis dan Aktual

Idle Time (detik)

Gambar 8. 5 Grafik Perbandingan IT Teoritis dan Aktual

Percentage of Balance Delay 0%

(8)

1 2 3 0

50 100 150 200 250 300 350

56.43

289.25

128.23

32.01 30.86 31.53

grafik beban kerja setiap stasiun kerja

ST Aktual ST Teoritis

Gambar 8. 7 Grafik Perbandingan Beban Kerja Setiap Stasiun Kerja

8.4. Analisa

8.4.1. Analisa perbandingan EL, SI, BD, IT

 Perbandingan EL

Efisiensi Lintasan Perakitan yaitu rasio antara waktu yang digunakan dengan waktu yang tersedia. Keseimbangan lintasan yang baik adalah jika efisiensi setelah diseimbangkan lebih besar dari efisiensi sebelum diseimbangkan.

Jika dilihat dari perbandingan grafik EL teoritis dan aktual diatas terjadi perbedaan yang sangat signifikan dimana EL teoritis lebih besar daripada EL aktual yaitu dengan presentasi masing-masing 95.35% dan 17%. Hal tersebut menjelaskan bahwa keseimbangan lintasan tidak baik dalam keadaan aktual atau keadaan sebenarnya. Itu bisa terjadi akibat waktu siklus yang dihasilkan lebih besar dimana penyebabnya adalah terdapat perakitan yang membutuhkan waktu lebih karena di dalam perakitan tersebut terdapat bagian-bagian yang sangat kecil sehingga dalam pemasangannya perlu ketelitian tingkat tinggi.

 Perbandingan SI

(9)

mengindikasikan lini perakitan tersebut semakin seimbang karena pembagian beban kerja semakin merata.

Jika dilihat dari perbandingan grafik SI teoritis dan aktual diatas terdapat perbedaan yang sangat mencolok. Nilai hitung teoritis menghasilkan nilai 2.78 sedangkan untuk penghitungan aktual menghasilkan nilai 1378.62 yang jauh sekali dari nilai 2.78 dimana hal tersebut memiliki arti bahwa pembagian beban kerja tidak merata. Terdapat lini perakitan yang menerima beban kerja sangat besar dan sebaliknya terdapat lini perakitan yang beban kerjanya terlampau ringan sehingga waktu tunggu relatif yang dihasilkan sangat tinggi akibat tidak meratanya beban kerja tersebut.

 Perbandingan BD

Balance Delay merupakan rasio antar waktu idle dalam lini perakitan dengan waktu yang tersedia. Penurunan balance delay (BD) suatu lini perakitan mengindikasikan bahwa lini perakitan yang terbentuk memiliki keseimbangan yang lebih baik.

Jika dilihat dari perbandingan grafik BD teoritis dan aktual diatas terdapat perbedaan yang sangat signifikan. Nilai hitung teoritis hanya sebesar 5% sedangkan nilai aktualnya mencapai 83% yang mana terdapat kenaikkan yang tinggi sekali hal tersebut mengindikasikan bahwa perakitan yang terbentuk memiliki keseimbangan yang lebih buruk dalam aktualnya. Hal tersebut bisa diakibatkan oleh lamanya waktu siklus yang dihasilkan pada keadaan sebenarnya seperti terdapat perakitan yang lama pada salah satu lini perakitan akibat dari kurangnya pemahaman dari prosedur perakitan.

 Perbandingan IT

(10)

dapat dikerjakan terlebih dahulu tetapi malah tidak dilakukan dan menunggu hasil rakitan dari lini perakitan sebelumnya sehingga terjadilah idle time tersebut dimana seharusnya tidak terdapat idle time sama sekali jika menilik dari hitung secara teoritis.

8.4.2. Analisa grafik perbandingan beban kerja

Dilihat dari grafik diatas terdapat perbedaan beban kerja yang cukup signifikan untuk tiap stasiun kerja antara teoritis dan aktualnya. Dimana untuk yang secara teoritis beban kerja untuk tiap stasiun kerja sangat merata yaitu untuk stasiun kerja 1, 2 dan 3 secara berutuan memiliki nilai 32.007, 30.861 dan 31.532. Sedangkan untuk yang secara aktual atau keadaan yang sebenarnya beban kerja sangat tidak merata untuk tiap stasiun kerja dimana nilainya adalah stasiun kerja 1 56.43, stasiun kerja 2 289.25, dan stasiun kerja 3 128.23. Tidak meratanya beban kerja tersebut disebabkan oleh pembagian perakitan yang tidak merata untuk tiap stasiun kerjanya. Stasiun kerja 2 memiliki beban yang paling tinggi karena pada stasiun kerja 2 tersebut mengerjakan lebih banyak proses perakitan daripada stasiun kerja 1 maupun stasiun kerja 2.

(11)

stasiun kerja ideal untuk keadaan aktual adalah 1 sehingga beban kerja akan jauh lebih merata dan nilai performansi untuk keadaan aktual juga akan semakin baik. 8.5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum implementasi penyeimbangan lini perakitan ini didapatkan beberapa kesimpulan yang menjawab tujuan praktikum dalam poin poin berikut ini

1. Untuk mampu menyeimbangkan lini perakitan maka diperlukan perhitungan jumlah kolom (K) atau stasiun kerja yang ideal yang sesuai dan merujuk pada total nilai Ti lini produksi dan waktu siklus (CT) yang terpilih agar beban kerja masing masing stasiun kerja dapat dialokasikan secara adil dan efektif.

2. Pada lini perakitan secara riil, untuk mendapatkan lini perakitan yang seimbang seharusnya perlu adanya perhitungan terlebih dahulu terhadap nilai ST, CT, dan K untuk menentukan nilai masing masing komponen perhitungan tersebut tidak hanya mengacu pada data teoritis dan langsung mengimplementasikannya dalam keadaan aktual karena data teoritis berbeda dengan data yang didapat secara aktual diakibatkan macam macam hambatan yang mungkin terjadi pada keadaan aktual seperti idletime,

delaytime, dan bottleneck

Gambar

Gambar 8. 1 Precedence Diagram Lini Perakitan Baru (Teoritis)
Tabel 8. 2 Penugasan Elemen Kerja Lini Produksi Teoritis
Tabel 8. 4 Penilaian Performansi Secara Teoritis
Tabel 8. 6 Tabel Idle, Delay, Bottleneck dan Reject Produk
+5

Referensi

Dokumen terkait

DESKRIPSI SINGKAT MK Mata kuliah Teknologi Formulasi Sediaan steril berisi pokok-pokok bahasan mengenai teknologi formulasi sediaan farmasi steril yang meliputi pendahuluan

pemrograman tinggi dan software sistem dengan komputer • Mempunyai teknologi yang lebih baik dari generasi pertama • Menggunakan instruksi memory.. • Menggunakan data chanel

AHMAD SUKRI No KP 602A6B9801 T5 IBN AL-RAZI MEOR MUHAMMAD IKMAL BIN MD RAJEH No KP meorensem T5 IBN AL-RAZI MOHAMAD NUR ARIF BIN MOHD NORDIN No KP izzuddin17 T5 IBN AL-RAZI MUHAMMAD

Hasil pengamatan dari variasi penambahan konsentrasi “crude oil” yang ditambahkan pada medium SMSS terhadap pola pertumbuhan isolat bakteri B4 dapat dilihat pada

Berkat Taufik, Hidayah dan InayahNya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: Praktik Zakat Kerbau (Studi Kasus Di Desa Jorong Kecamatan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah aplikasi tanah laterit di lapangan dapat digunakan sebagai media adsorben dalam menurunkan konsentrasi Fosfat (PO4) pada

Sedangkan dalam prakteknya, pengambilan hadiah pada kontes foto tersebut ialah peserta harus melakukan pengisian biodata terlebih dahulu, kemudian pemenang menghubungi

Merujuk kitab Hayat al-Hayawan al-Kubra "diharamkan me- makan lintah tetapi diharuskan berjual beli dengannya kerana manfaat yang ada padanya6". Berdasarkan pandangan ulama'