t 11 1 '
/ 1
.
---- - ---
" '-- -- ---- ---.--
セ N MDepartemen Kesehatan RI
Jakarta
Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan RI
Indonesia. Departemen Kesehatan. Direktorat Jenderal Pengendalian Penya kit dan Penyehatan Lingkungan.
Modul Pelatihan Intervensi Perubahan Perilaku : Paket 1. Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2009.
MODUL Pelatlhan Intervensi Perubahan Perllaku (IPP) Peket 1:
Modul1 KEBIJAKAN DALAM PENANGGULANGAN PROGRAM IMS, HIV DAN AIDS Modul2 PERAN DAN TUGAS PETUGAS LAPANGAN ·
Modul 3 ORGAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL
616.979.2
Ind
M
Modul" PENJAJAKAN KEBUTUHAN SECARA CEPAT (PKSC) UNTUK PENGEMBANGAN PROGRAM . INTERVENSI PERUBAHAN PERILAKU
Modul 5 ORGAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL Modul 6 INFEKSI MENULAR SEKSUAL Modul 7 SEKS: SEKSUALITAS DAN JENDER Modul 8 HIV DAN AIDS
Modul 9 ORIENTASI SEKSUAL, PERILAKU SEKSUAt DAN IDENTITAS SEKSUAL Modul10 PERILAKU BERISIKO DAN AMAN
Modul11 KONDOM
Modul12 NEGOSIASI KONDOM
Modul13 KESEHATAN REPRODUKSI DAN KESEHATAN SEKSUAL
Modul14 NARKOTIKA, ALKOHOL , PSIKOTROPIKA, DAN ZAT-ZAT ADIKTIF (NAPZA) Modul 15 MITOS DAN FAKTA
Modul 16 NILAI - NILAI
Modul17 MEMBANGUN KOM ITMEN BELAJAR Modul18 RENCANA TINDAK LANJUT I 1. Judul I. HIV II. AIDS
r;;:l[J16
.979.2
I .
Modul Pelotihon Intervensi
IndPerubohon Perilokll
PAKET ·1
I
MMODUL
PERAN DAN TUGAS .
PETUGAS LAPANGAN
Departemen Kesehatan RI
Jakarta
Program penanggulangan IMS, HIV dan AIDS telah berjalan di Indonesia kurang lebih selama 20 tahun sejak ditemukannya kasus AIDS yang pertama pada 1983. Hingga kini program penanggulangan telah berkembang pes at meliputi pencegaha n hingga pengobatan perawatan dan dukungan. Perkembangan program ini menunjukkan pula pemahaman yang lebih baik para penyelenggara dan pelaksana program terhadap persoalan IMS, HIV dan AIDS serta berkembangnya ragam, besaran dan percepatan respon untuk mengatasinya.
Secara garis besar hingga saat ini, terdapat dua tipe intervensi dalam program penanggulangan IMS, HIV dan AIDS yakni: Intervensi Perubahan Perilaku dan Interv.ensi Biomedis. Keduanya merupakan komponen penting dalam upaya penanggulangan dan saling melengkapi. Pemahaman mengenai program penanggulangan yang komprehensif biasanya juga merujuk pada lengkap tidaknya kedua komponen tersebut dihadirkan dalam disain dan implementasinya. Meski keduanya dianggap sebagai komponen yang sama penting, intervensi biomedis lebih luas dikenal, menjanjikan penyelesaian klinis dan medis yang lebih pasti, serta memiliki konsep dan instrumen yang jelas dan mudah untuk diobservasi.
Intervensi perubahan perilaku sendiri dengan teknik dan metode yang berbeda sebetulnya mempunyai standar proses, dan (protokol) tahapan implementasi yang jelas. Akan tetapi ragam intervensi perubahan perilaku kurang dikenal . dan kurang dipahami dengan baik. Konsepnya sering dianggap abstrak, dan tidak banyak yang menguasai metode, teknik hingga instrumennya. Hal ini antara lain disebabkan belum tersedianya modul pelatihan yang secara
komprehensif dapat memberikan bekal pengetahuan sekaligus
keterampilan kepada petugas lapangan (outreach worker).
Dalam rangka meningkatkan kualitas intervensi di tingkat lapangan yang dapat membekali pengetahuan sekaligus keterampilan penerapan intervensi efektiftelah dikembangkan DUA'paket modullntervensi Perubahan Perilaku komprehensif. Kedua paket ini disebut sebagai Modul Pelatihan Intervensi Perubahan Perilaku (lPP) untuk Pencegahan Penularan IMS dan HIV melalui Transmisi Seksual. Paket SATU menekankan pada peletakan dasar pengetahuan yang kuat mengenai program IMS, HIV, AIDS serta isu terkait lainnya. Sedangkan Paket DUA bertujuan membekali petugas dengan keterampilan komunikasi sekaligus penerapan intervensi efektif.
Satu set buku yang disajikan pada bag ian ini khusus memuat Modul Pelatihan Intervensi Perubahan Perilaku Paket SATU.
Seluruh modul pada Paket SATU ini disusun berdasarkan pedoman Intervensi Perubahan Perilaku yang disiapkan oleh Program Aksi Stop AIDS (ASA)/FHI dan Departemen Kesehatan. Pada wilayah kerja Aksi Stop AIDS (ASA)/FHI, paket modul ini sudah diujicobakan dan digunakan untuk melatih kurang lebih 600 petugas lapangan yang bekerja pada 60-an LSM, tersebar di delapan provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Papua dan Papua Barat. Pelatihan diberikan bagi petugas lapangan yang mendampingi berbagai kelompok berperilaku risiko tinggi seperti: Wanita Pekerja Seks (WPS), Laki-Iaki yang berhubungan Seks dengan Laki-Iaki lain (LSL), Waria, serta Pria berperilaku risiko tinggi.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah memberikan masukan sampai terbitnya buku ini kami ucapkan terima kasih, yakni United Nations
Development Programme Goverment of Indonesia melalui proyek United's Capacity Development to The Global Fund's Principle Recipient in Indonesia yang telah mendanai kegiatan finalisasi modul ini.
Ucapan terima kasih disampaikan khusus kepada Tim BCI (Behavior Change Intervention/lntervensi Perubahan Perilaku) Aksi Stop AIDS (ASA)/FHI dan para konsultan yang telah memberikan bantuan keahlian untuk menyelesaikan buku yang sangat penting ini.
Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, koreksi dan masukan dari pembaca sangat diharapkan.
Editor
SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN KESEHATAN RI
Perkembangan epidemi HIV dan AIDS di dunia telah menyebabkan HIV dan AIDS menjadi masalah global dan semakin nyata menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Dalam rangka mempercepat akselerasi upaya penanggulangan HIV dan A!DS di Indonesia, sangatlah penting untuk memadukan upaya pencegahan dengan upaya perawatan, dukungan serta pengobatan dimana keduanya merupakan komponen penting dan saling melengkapi.
Kurang disadarinya risiko penularan IMS, HIV danAIDS oleh kelompok berisiko serta masih rendahnya kesadaran untuk mengetahui status HIVnya yang ditunjukkan dengan masih cukup besarnya kasus AIDS yang ditemukan pad a stadium lanjut di Rumah Sakit sehingga menyebabkan tingginya tingkat kematian kasus AIDS merupakan isu strategis yang digunakan sebagai sasaran respon pengendalian epidetni HIV dan AIDS.
Upaya perawatan, dukungan serta pengobatan yang juga dikenal dengan intervensi biomedis telah berjalan dengan baik dan mampu menyelesaikan . permasalahan klinis dan medis yang lebih pasti se<;langkan upaya pencegahan khususnya intervensi perubahan perilaku belum dikenal dan dipahami dengan baik.
Intervensi perubahan perilaku sangat penting dilakukan untuk mengubah pengetahuan, sikap, keyakinan, perilaku atau tindakan individu maupun populasi untuk mengurangi perilaku berisiko terinfeksi HIV. Berdasarkan tingkat epidemi HIV di Indonesia yang terkonsentrasi maka sasaran utama upaya
intervensi perubahan perilaku ini ditujukan kepada kelompok populasi berisiko tinggi yang berperila'ku tidak aman terhadap penularan HIV.
Untuk mendukung kegiatan intervensi perubahan perliaku (lPP) yang berkualitas di lapangan maka perlu disusun buku-buku panduan IPP termasuk paket modul pelatihan IPP bagi petugas lapangan.
Sepatutnyalah kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak baik perorangan atau institusi yang telah berperan serta dalam penyusunan dan penyempurnaan modul pelatihan Intervensi Perubahan Perilaku untuk Pencegahan Penularan IMS,HIV dan AIDS melalui Hubungan Seksual, 2009.
Semoga modullPP ini dapat bermanfaat dalam program pengendalian HIV/ AIDS di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Depkes-RI
dr. Sjafii Ahmad. MPH NIP: 194909291977121 001
DAFTAR lSI
MODUL
Kata pengantar ... i
Sambutan Sekretaris Jenderal Oepartemen Kesehatan RI ... v
Oahar lsi ... vii
i. Oeskripsi Singkat ...;... 1
II. Tujuan Pembelajaran ... 2
III. Pokok Pembahasan dan Sub Pokok Pembahasan ... 2
iV. Waktu ... 2
V. Metode ... 2
VI. Alat Bantu dan Media ... 3
VII. Langkah-Iangkah Pembelajaran ... 3
Bahan Pembelajaran ... 7
Referensi ... 11
Lampiran-Iampiran: Lampiran 1 Evaluasi Akhir Modul ... 13
Lampiran 2 Slide presentasi ... 14
Oaf tar Istilah ... 19
MODUl
PERAN DAN TUGAS
PETUGAS lAPANGAN
I. Deskripsi
Sing kat
Peran dan tugas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan bagi seorang
petugas lapangan (PL) ketika melakukan aktivi'.as-aktivitas pencegahan HIV dan AIDS.
Peran PL dalam bentuk memberikan dukungan terhadap pencegahan maka tugas
untuk menjalankan peranan ini antara lain: memberikan informasi tentang IMS, HIV
dan AIDS dan atau mendistribusikan berbagai materi pencegahan seperti kondom
pada kelompok dampingan (KD).
Per'an sangat terkait dengan harapan, keterlibatan, tanggung-jawab, hak dan
kewajiban bagi seorang PL ketika melaksanakan program sedangkan tugas merupakan
bentuk tindakan-tindakan dari harapan, keterlibatan, tanggung-jawab, hak dan
kewajiban yang dijalankan oleh PL. Tugas merupakan kegiatan yang harus dicapai
dalam waktu yang ditetapkan.
Modul ini akan membahas Pengertial'1 Peran
Petugas Lapangan, flengertian Tugas Petugas
Lapangan, Bentuk Peran Petugas Lapangan
dan Bentuk Tugas Petugas Lapangan.
II. Tujuan Pembelajaran
A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mempelajari mater;
peserta memahami peran dan
tugas PL dalam kaitannya
dengan program pencegahan
IMS, HIV dan AIDS.
B.Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mempelajari materi,
peserta mampu :
1. Menjelaskan pengertian
peran petugas lapangan.
2. Menjelaskan pengertian
tugas petugas lapangan.
3. Menyebutkan bentuk peran
petugas lapangan.
4. Menyebutkan bentuk tugas
petugas lapangan.
III. Pokok Bahasan
danSubPokokBahasan
Peran dan Tugas PL
1. Pengertian Peran Petugas Lapangan.
2. Pengertian Tugas Petugas Lapangan.
3. Peran Petugas Lapangan.
4. Tugas Petugas Lapangan.
IV. Waktu
2 Jam Pelatihan (90 menit)
V. Metode
1. Curah Pendapat
2. Ceramah tanya jawab .
3. Diskusi kelompok
4. Pleno
VI. Alat Bantu dan Media
1. Selotip kertas.
2. Spidol.
3. LCD.
4. Laptop.
5. Kertas flipchart.
6 . Metaplan .
7. Slide presentasi.
8. Petunjuk diskusi.
VUe
Langkah-Iangkah PembelajaranSesi 1: Pengkondisian (10 menit)
Langkah 1:
Sapa peserta dengan salam pembuka
Katakan: "Sesi ini adalah sesi yang penting
dalam bertugas sebagai PL dan sesi ini
berhubungan erat dengan seluruh modul
pengetahuan dasar yang akan dibahas pad a
sesi-sesi berikutnya."
Langkah 2:
Tayangkan dan sampaikan tujuan sesi Peran
dan Tugas Petugas Lapangan.
Langkah 3:
Tanya peserta apakah sudah siap untuk
membahas materi Peran dan Tugas Petugas
Seksual'. Apabila ya, mulailah dengan sesi 2.
Sesi 2: Pembahasan Sub Pokok Bahasan Pengertian Peran dan Tugas PL, Bentuk Peran dan Tugas Petugas Lapangan (70 menit).
Langkah 1:
Untuk memulai pembahasan ini, tanyakan
kepada peserta "Apa yang menjadi
tujuan dari suatu program pencegahan
IMS, HIV dan AIDS ?"
Minta 2-3 orang menuliskan jawaban ini
di kertas fliphcart dengan ukuran huruf
besar yang dapat dibaca oleh peserta
lainnya.
Langkah 2:
Tanyakan: "Apakah ada yang ingin melengkapi kalimat berikut ini Tujuan .
dari suatu program pencegahan IMS,
HIV dan AIDS adalah ...':
Jika ada, minta membuat kalimat baru di lembar flipchart lainnya.
..
:
i Bacakan ulang kalimat-kalimat "Tujuan
i
:
dari suatu program pencegahan IMS, HIVi
dan AIDS... "yang telah ditulis oleh:
i
peserta berdasarkan pendapatnya.i
!
i Langkah 3:
:
i
Katakan 'bahwa suatu program padai
prinsipnya memiliki misi yang sama.t
i .
Katakan bahwa kita tidak akan membahasi
: tentang persamaan atau perbedaan
i.
: tujuan dari suatu program, akan tetapi
i
dengan mengetahui suatu tujuan maka:
i
setiap petugas lapangan dapat memberikan
!
i kontribusi untuk mencapai tujuan program
i
melalui peran dan tugasnya sebagai Pl.!
!
Langkah 4:i
:
:
i Tayangkan dan jelaskan pengertian
i
Peran Petugas Lapangan dengani
menggunakan slide presentasi.
!
:
i Tayangkan dan jelaskan pengertian
:
Tugas Petugas Lapangan dengan
i
menggunakan slide presentasi.
セ@
! Berikan kesempatan peserta untuk
:
menanyakan atau menambahkan hal-hal !
MODUl2
yang terkait dengan pengertian peran dan
·1
i
tugas petugas lapangan.
i
Jawab pertanyaan dan rangkum pendapat
i
peserta yang memberikan tambahanpendapafnya sehingga memperkuat pengertian peran dan tugas
petugas lapangan.
Langkah 5:
Sampaikan: ""Kita telah memahami pengertian peran dan tugas petugas lapangan dan sekarang kita akan menggali bentuk peran dan tugas petugas lapangan berdasarkan pengertian dan penggalian dari suatu tujuan program yang telah kita . lakukan pada langkah 2."
. dicapai kesepakatan sebagai
Katakan kita akan melakukan
hasH kelompok. diskusi kelompok mengidentifikasi
3. Minta peserta menempelkan peran dan tugas petugaslapangan
meta plan yang telah dalam pencegahan HIV dan AIDS.
dituliskannya pada kertas flipchart.
Petunjuk Diskusi Kelompok :
• Bagi, peserta menjadi dua
i
kelompokセ@
• Jelaskan tU9as setiap kelompok:I
1. Bagikan 2 lembar metaplan: pada setiap peserta dan
セ@
minta peserta untuk menul iskan peran pada セ。エオ@ lembar meta plan dan menuliskan tugas petugas lapangan dalam pencegahan IMS, HIV dan AIDS pada metaplan lainnya .
2. lakukan diskusi di masing-masing kelompok agar
MODUL2
PERAN DAN TUGAS PETUGAS lAPANGAN
Langkah 6:
Minta perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
Lakukan diskusi pleno untuk
mengklarifikasi dan memastikan
kategori bentuk peran dan tugas
petugas lapangan.
Langkah 7:
Setelah dilakukan pembahasan dalam
diskusi tersebut, エセケ。ョァォ。ョ@ dan
bacakan bentuk peran dan tugas
petugas lapangan terkait dengan
pencegahan IMS, HIV dan AIDS dengan
menggunakan slide presentasi.
Berikan kesempatan peserta untuk
menanyakan atau menambahkan
hal-hal yang terkait dengan peran dan
tugas petugas lapangan .
Jawab pertanyaan dan rangkum pendapat
peserta yang memberikan tambahan
pendapatnya sehingga memperkuat
peran dan tugas petugas lapangan
..
Langkah 8:
Rangkum sesi dengan singkat
Sesi 3: Rangkuman dan Pembulatan (10 menit).
Langkah 1:
Lakukan evaluasi akhir modul
(panduan terlampir)
Langkah 2:
Fasilitator sampaikan rangkuman isi
materi peran dan tugas petugas lapangan
dalam kaitannya dengan pencefilahan IMS,
HIV dan AIDS.
Langkah 3:
Katakan pada peserta bahwa informasi
lebih lanjut bisa dibaca pada bahan
pembelajaran dan bisa ditanyakan pada
fasilitator di luar kelas selama
PERAN DAN TUGAS
BAHAN
PEMBElAJARAN
PETUGAS LAPANGAN
A. Pengertian Peran dan Tugas Petugas Lapangan
1. Peran Petugas lapangan adalah serangkaian keterlibatan yang terhubung dengan tanggung-jawab, hak dan kewajiban dari tindakan dan kegiatan yang ditugaskan atau diminta atau diharapkan dari petugas lapangan.
2. Tugas Petugas lapangan adalah serangkaian tindakan atau kegiatan yang harus dicapai dari petugas lapangan dalam jangka waktu yang ditetapkan.
BAHAN
PEMBELAJARAN
B. Bentuk Peran dan Tugas
Petugas Lapangan
1. Peran Petugas Lapangan adalah:
a. Memberikan dukungan informasi
terkait dengan IMS, HIV dan AIDS
b. Memberikan dukungan untuk
mengakses berbagai layanan
kesehatan terkait dengan IMS, HIV
dan AIDS.
c. Menggerakkan masyarakat atau KD
dalam keterlibatan atau kepeduliannya
pada pencegahan IMS, HIV dan AIDS.
KTS sesuai dengan
kewenangannya.
f. Penyediaan akses pelayanan
terkait dengan reproduksi dan
seksualitas.
g. Pendistribusian informasi terkait
dengan reproduksi dan
seksualitas.
h. Intensitas pendekatan dan
pendampingan KD dalam rangka
pemenuhan kebutuhannya,
seperti media pencegahan,
2. Tugas Petugas Lapangan adalah:
a. Menyebarkan informasi tentang
pengetahuan dasar HIV dan AIDS.
b. Melakukan promosi pencegahan.
c. Melakukan promosi layanan-Iayanan yang terkait dengan HIV dan AIDS.
d. Merujuk KD melakukan Konseling
Testing Sukarela (KTS).
e. Melakukan tindak lanjut hasil rujukan
BAHAN:
PEMBELAJARAN
penapisan, pengobatan, dll.
L Melakukan promosi pencegahan IMS.
j. Melakukan promosi layanan IMS.
k. Merujuk kasus bergejala IMS.
I. Melakukan koordinasi dengan klinik untuk jadual penapisan.
m. Mengumpulkan data ulang KD 1-2 minggu sebelum penapisan.
n. Melakukan mobilisasi KD pada har; penapisan.
o. Melakukan koordinasi 、・ョァ。セ@ klinik tentang kehadiran KD dalam penapisan,
proporsi KD yang hadir dan mengidap IMS.
p. Mengumpulkan data penapIsan dari fasilitas kesehatan.
. . . . . . II' • • I I I I • • • • • • , • • • • • • • • • • • l l l l .. ..
REFERENSI
-.Ii ••.... ••• I • • ' • • • 1 • , • • • •
.
• • • • • • I . I I "1. ASA-FHI,2004, Buku Pegangan Mencapai Perubahan Perilaku
pada kelompok yang didampingi untuk Petugas Lapangan
2. ASA-FHI, 2004, Modul Pelatihan Ketrampilan Dasar
LAMPIRAN
EVALUASI
AKHIR MODUL
Panduan:
• Sampaikan beberapa pertanyaan kepada peserta secara lisan
tentang peran dan tugas Petugas Lapangan
• Sampaikan pertanyaan satu persatu
• Hindari dominasi dari peserta tertentu
• Hindari menunjuk orang tertentu
• Adanya hadiah atau pujian akan membuat peserta
menjadisemangat atau termotivasi.
Pertanyaan:
1. Apa pengertian peran petugas lapangan ?
2. Apa pengertian tugas petugas lapangan ?
3. Sebutkan beberapa bentuk peran petugas lapangan
4. Sebutkan beberapa bentuk tugas petugas lapangan
Bila masih ada kesalahan dalam menjawab pertanyaan yang
diajukan, fasilitator menampilkan kembali dan menjelaskan secara
singkat slide presentasi yang terkait.
LAMPI RAN
SLIDE PRESENTASI
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Setelah mempelajari
materi peserta
memahami peran dan
tugas petugas .
lapangan dalam
kaitannya denaan
program pencegahan
IMS,
HIV
dan AIDS.
•
---LAMPIRAN2
SLIDE PRESENTASI
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Setelah mempelajari materi, peserta mampu : • Menjelaskan pengertian peran petugas lapangan
• Menjelaskan pengertian tugas petugas lapangan
• Menyebutkan bentuk peran petugas lapangan
• Menyebutkan bentuk tugas petugas lapangan
.
-. ,
PERAN PETUGAS LAPANGAN
• Serangkaian ォセエ・イャゥ「。エ。ョ@ yang terhubung dEmgan tanggung-jawab, hak dan kewajiban dari tindakan dan kegiatan yang ditugaskan atau diminta atau diharapkan dari petugas I'apangan.
LAMPIRAN2
SLIDE PRESENTASI
TUGASPETUGASLAPANGAN
Serangkaian tindakan
atau kegiatan yang
harus dicapai dari
petugas lapang,an
dalam jangka waktu
yang ditetapkan
j
PERAN PETUGAS LAPANGAN ADALAH
• Memberikan dukungan informasi terkait dengan IMS, HIV dan AIDS
• Memberikan dukungan mengakses berbagai layanan kesehatan terkait dengan IMS, HIV dan AIDS
• Menggerakkan masyarakat atau KD dalam keterlibatan atau
kepeduliannya pada pencegahan IMS, HIV dan AIDS
-LAMPIRAN2
SLIDE PRESENTASI
TUGAS PETUGAS LAPANGAN (1)
• Menyebarkan informasi tentang HIV dan AIDS • Melakukan promosi pencegahan
• Melakukan promosi layanan-Iayanan terkait HIV dan AIDS • Merujuk KD melakukan Konseling Testing Sukarela (KTS) • Melakukan tindak lanjut hasH rujukan KTS sesuai
kewenangannya
• Menyediakan akses pelayanan terkait dengan reproduksi dan seksualitas
• Mendistribusikan informasi terkait dengan reproduksi dan seksualitas
.
TUGAS PETUGAS LAPANGAN (2)
.
• Pendekatan dan pendamplngan pada KD secara Intenslf untuk memenuhl kebutuhan. mlsalnya: media pencegahan. penaplsan. pengobatan
• Melakukan promosl pencegahan IMS
• Melakukan promosllayanan IMS • Merujuk kasus bergeJala IMS • Melakukan koordlnasl dengan
kJlnlkuntukJadwal penaplsan • Mengumpulkan data ulang KD
1-2 mlnggu sebelum penaplsan
lAMPIRAN2
SLIDE PRESENTASI
TUGAS PETUGAS LAPANGAN (3)
• Melakukan mobilisasi KD pada hari penapisan • Melakukan koordinasi dengan klinik tentang
kehadiran KD dalam penapisan, memantau proporsi KD yang hadir dan mengidap IMS • Mengumpulkan data penapisan dari fasilitas
kesehatan
DAFTAR ISTllAH
ABC AIDS ASA BCC BCI BSS CBO CLI CM CST CTJ CTR DIC Disko Disple DP EI FHI GLI GO GRA HClPI HIV HO HRM IA IBBS ICPD IDU IE III IMS 10 IPP IRA ISR KD KDS Kesek Kespro Kesrep KL Korlap KPA KPAD KPAN KPAP KPP KTS: Abstinence, Be Faithful, Condom : Acquired Immunnodeficiency Syndrome : Aksi Stop AIDS
: Behavior Change Communication : Behavior Change Intervention : Behavioral Suryeillance Survey : Community Based Organization : Community Level Intervention : Case Management
: Care Support andTreatment : Ceramah Tanya Jawab
: Counseling, Testing and Referral : Drop In Center
: Diskusi Kelompok : Diskusi Pleno : Direktur Program : Effective Intervention : Family Health International : Group Level Intervention : Gonorrhea (kencing nanah) : Group Risk Assessment
: Health Communication/Public Information : Human Immunodeficiency Syndrome : Handout
: High Risk Men
: Implementing Agency
: Integrated Biological Behavioral Surveillance
: International Congress on Population and Development : Injecting Drug User
: Intervensi Efektif
: Individual Level Intervention : Infeksi Menular Seksual : Infeksi Oportunistik
: Intervensi Perubahan Perilaku : Individual Rlisk Assessment : Infeksi Saluran Reproduksi : Kelompok Dampingan : Kelompok Dukungan Sebaya : Kesehatan Seksual
: Kesehatan Reproduksi : Kesehatan Reproduksi : Koordinator Lapangan : Koordinator Lapangan : Komisi Penanggulangan AIDS : Komisi Penanggulangan AIDS Daerah : Komisi Penanggulangan AIDS Nasional : Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi : Komunikasi Perubahan Perilaku : Konseling dan Tes Sukarela
LA LSL LSM MK MP MSM MSW NA NAPZA NGO ODHA OHIDHA OR PCM PCRS PD PE Penasun PJ PL PM PMS PO PP PRI PRK PS PSK RNA RTL SA Skrining SOP STl UN VeT WHO WPS
: Lembar Aktivitas
: Iaki yang berhubungan Seks dengan Laki-: Lembaga Swadaya Masyarakat
: Manajer Kasus : Manajer Program
: Men who have Sex with Men : Male Sex Worker
: Need Assessment
: Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. : Non Governmental Organization :Orang Dengan HIV/AIDS
: Orang Hidup dengan HIV/ AIDS (istri, suami, keluarga ODHA) : Outreach
: Prevention Case Management
: Partner Counseling and Referral Services : Program Director
: Peer Educator
: Pengguna Narkoba Suntik : Penanggung Jawab : PetugasLapangan : Program Manager : Penyakit Menular Seksual : Petugas Outreach : Panduan Pembelajaran : Penilaian Risiko Individu : Penilaian Risiko Kelompok : Pekerja Seks
: Pekerja Seks Komersial : Rapid Need Assessment : Rencana Tindak Lanjut
: Sub Agreement (proposal kerja sama) : Penapisan (screening)
: Standard Operating Procedure : SexuallyTransmitted Infection
: United Agency (Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB) :Voluntary Counseling and Testing
DAFTAR PENYUSUN DAN KONTRIBUTOR
Penyusun:
1. Ciptasari Prabawanti, SPsi, MSc 2. Erlian Rista Aditya, SSos
3. Meytha Nurani, SKM 4. Ida Bagus Sutakertya, MSi 5. Henri Puteranto, SSos 6. Tetty Rachmawati, MSW 7. Supriyanto Siamet, SE 8. Drs. Made Efo Suarmiartha
9. Stephanie T. Pirolo, MEd 10. Dr. Tjutjun Maksum, MPH
Kontributor:
1. Ir. Niniek Suharini 2. Drg. Yusra, Mkes
3. Ir. Anis Abdul Muis, Mkes 4. TH Irawati, SKM, Mkes 5. Bayu Aji, SKM, MPPM 6. Intan Endang, SKM, Mkes
7. Drg. Angger Rina Widowati, MKM 8. Drg. Dyah Erti Mustikawati, MPH 9. Dr. Asik Surya, MPPM
10. Dr. Jeanne Uktolseja, M.Epid 11. Victoria Indrawati, SKM, MSc 12. Dr. Endang Budi Hastuti 13. Dr. Hariadi Wisnu Wardhana 14. Eko Saputro, SKM,M.Epid 15. Eli Winardi, SKM,M.Epid 16. Dimas Budi W,SKM 17. Rachma Febriana, SKM 18. Eva Muzdalifah, SKM 15. Fadia Miralka
16. Zahra Eka Putri, SKM
Desain Grafik: Arifin Fitrianto
PPKMI
Pusat Promkes Depkes Pusat Promkes Depkes Pusat Promkes Depkes Pusat Promkes Depkes Pusat Promkes Depkes Pusdiklat SDM Kesehatan Subdit AIDS & PMS Subdit AIDS & PMS Subdit AIDS & PMS Subdit AIDS & PMS Subdit AIDS & PMS Subdit AIDS & PMS Subdit AIDS & PMS Subdit AIDS & PMS Subdit AIDS & PMS Subdit AIDS & PMS Subdit AIDS & PMS Subdit AIDS & PMS Subdit AIDS & PMS
R
KOMISIJ.
PENANGGULANGAN AIDSUSAID
OAAJ AAJt..YAT AHERIM
AkSP
'
Stop AIDS
•
t;;\
£hI
Fami ly HealthInternational