• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 13 ETIKA DAN KASUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 13 ETIKA DAN KASUS"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 13 ETIKA DAN KASUS-KASUS MANAJEMEN USAHA

Hak Milik Intelektual

Pengertian hak milik dari suatu barang mudah di mengerti, akan tetapi konsep kepemilikan dari pengetahuan atau informasi tidaklah mudah. Seseorang dapat mengambil pengetahuan atau informasi yang di miliki seorang lainnya, akan tetapi orang tersebut tetap memiliki pengetahuan dan informasi tersebut. Informasi atau pengetahuan merupakan aspek yang vital dari banyak bisnis, dan informasi yang khusus dapat memberikan kelebihan suatu perusahaan terhadapat perusahaan lainnya. Didalam sistem ekonomi berkompetisi, maka suatu perusahaan tidak ingin berbagi pengetahuan dan informasinya dengan perusahaan lain. Informasi dan pengetahuan juga merupakan investasi keuangan oleh suatu perusahaan. Sebagian pengetahuan juga merupakan investasi keuangan oleh suatu perusahaan. Sebagai pengetahuan dan informasi mahal untuk dimiliki, oleh karena itu layak suatu perusahaan tidak suatu perusahaan tidak ingin membaginya. Melindungi hal milik intelektual, informasi dalam perusahaan, dan pengungkapan ke publik adalah tiga permasalahan tentang informasi dan pengetahuan dalam bisnis. Berbagai tuntuatan di kembangkan dikemukakan agar perusahaan lebih transparan, dilain pihak perusahaan menginginkan agar informasi yang di miliki makin rahasia dan aman.

Kepemelikan intellectual property bersangkutan dengan sekumpulan hak akan produk dari pemikiran atau pengetahuan, seperti ; uang, saham, obligasi dan instrumen keuangan lainnya. Ada tiga hal yang legal dan bermoral yang dapat dilakukan orang untuk melindungi intellectual property, dan perlindungan tersebut secara tidak langsung menentukan sekumpulan hak yang bersangkutan dengan intellectual property, yaitu copyright, patent, dan trade secrecy.

Spionase Industri

Kecenderungan yang meningkat dalam bisnis sekarang ini adalah pentinganya peranan teknologi dalam pegembangan produk dan dalam pengelolahan bisnis. Tidak setiap perusahaan dan bahkan negara memiliki kemampuan yang sama untuk mengembakan teknologi. Sering lebih mudah untuk mengenali apa yang telah dikembangakan oleh perusahaan lain atau negara lain melalui apa yang di sebut spionase industri.

(2)

Corporate Disclosure

Rahasia dagang adalah informasi dan pengetahuan yang dimiliki perusahaan dan dapat dilindungi baik secara legal maupun moral untuk tidak diketahui orang lain. Dilain pihak ada banyak informasi yang secara moral perlu diberitahukan oleh perusahaan kepada masyarakat. Dasar moral untuk pengungkapan informasi tentang perusahaan di dasarkan terutama pada prinsip moral second-order, yaitu bahwa tiap orang memiliki hak untuk akses informasi yang diperlukannya untuk melakukan transaksi dengan adil, dan tiap orang memiliki hal untuk mengetahui tindakan orang lain yang mempengaruhinya.

Permasalahan dalam disclosure adalah kepada siapa pengungkapan informasi tersebut harus dilakuakan, apa yang harus diungkapkan, dan dalam bentuk apa pengungkapan informasi tersebut seharusnya dilakukan. Berdasarkan pada prinsip yang telah dikemukakan sebelumnya, maka suatu perusahaan memiliki kewajiban moral untuk mengungkapan informasi yang sesuai pada mereka yang bertransaksi dengannya, dan pada siapa tindakannya akan perpengaruh secara serius dan mengkin merugikan. Secara umum, terpengaruh adalah :

1. Pemegang saham dan calon pemegang saham

2. Dewan komisari

3. Karyawan

4. Pemerintah

5. Pemasok dan agen penjualan

6. Konsumen dari produk perusahaan

7. Masyarakat umum

Insider Trading

Informasi internal perusahan adalah informasi yagn hanya diketahui oleh meraka yang berada dalam perusahaan akan tetapi tetap tidak untuk yang diluar perusahaan. Permasalahan morang menyangkut infomasi internal ini bersangkutan dengan kemungkinan seseorang dalam perusahaan mengambil keuntungan dari informasi tersebut. Ada dua aspek permasalahan disini, yaitu bila menyangkut keuntungan pribadi individu tersebut yang merugikan perusahan, dan bila keuntungan pribadi individu terhadap orang luar perusahaan.

(3)

tidak memberikan transaksi yang adil, sehingga tidak bermoral. Ketiga, selalu ada pihak yang dirugikan dalam hal seseorang melakukan insider trading, dan mereka tidak mengetahuinya, karena itu tidakan insider trading tidaklah bermoral.

Secara umum mereka yang membenarkan insider trading sebenarnya sependapat dengna mitos bahwa bisnis itu amoral, mereka memandang pasar sebagai mekanisme yang tidak seharusnya impersonal, yang tidak memperhatiakan siapa yang kalah dan siapa yang menang. Pemikiran seperti ini tidak sesuai dengan fakta bahwa pelaku bisnis adalah manusia dan merekalah yang menang atau kalah, dan karena itu tidak dapat diabaikan.

Teknologi Informasi

Perkembangan teknologi khususnya teknologi komputer dan telekomunikasi telah menimbulkan banyak perubahan dalam pengelolahan bisnis perusahaan. Dampak sosial dari penggunaan komputer telah menimbulkan banyaknya issue moral. Beberapa permasalahan antara lain adalah dalam kejahatan komputer, tanggung jawab atas kegagalan komputer, proteksi dari kepemilikan kompiter, softwawe, dan data, serta privasi dari perusahaan, karyawan, dan konsumen. Konsep mendasari dari kasus-kasus tersebut adalah informasi, privasu dan kepemilikan.

Kejahatan komputer

Pencurian uang melalui komputer merupakan kejahatan intelektual yang berbeda dengan pencurian biasa, akan tetapi tetap merupakan pencurian sehungga hukum pencurian tetap berlaku, dengan demikian pula moralitasnya. Fakta bisaanya menunjukan bahwa lembaga keuangan yang dicuri biasanya tidak ingin memprosesnya secara hukum. Hal ini bukan pada kurangnya kesalahan moral dari pelaku, akan tetapi lebih pada usaha lembaga keuangan itu untuk melindungi citranya sendiri.

Komputer dan Tanggung Jawab Perusahaan

Sejauh mana tanggung jawab perusahaan akibat kesalahan yang terjadi karena penggunaan komputer? Komputer itu sendiri itidak merupakan pelaku moral, karena itu didak dapat dipersalahkan apapun kesalahan atau kerugian yang ditimbulkan karena penggunaannya. Bila hal ini mengakibatkan kerugian pada konsumen, maka perusahaan bertanggung jawab moral atas seagala kesalah yang timbul karena penggunaan komputer, dan tidak dapat mengikuti sertakan komputer sebagai pihak yang ikut bertanggung jawab.

Hak Milik : Informasi dan Software (perangkat lunak)

(4)

yang tersedia bagi setiap orang tidak dapat dimiliki, akan tetapi data yang menyatakan fakta tersebut dapat di miliki.

Permasalahan yang timbul antara lain adalah apakah program yang dikembangkan oleh seorang karyawan untuk penggunaan di komputer merupakan milik kartawan atau perusahaan? Perangkat lunak dapat dikembangkan dimana saja dan kapan saja, sehingga seorang karyawan dapat mebuat perangkat lunak di rumah diluar jam kantor, siapa yang memiliki perangkat lunak tersebut? Bila karyawan tersbut memang ditugaskan untuk mengembangkan perangkat lunak tersebut, maka jelas itu milik perusahaan. Akan tetapi bila tidak, dan karyawan tersebut walaupun pekerjaannya di perusahaan tersebut adalah untuk mengembangkan perangkat lunak, akan tetapi perangkat lunak yang dibahas tadi tidak ditugaskan padanya dan ia mengembangkannya diluar jam kantor. Bila tidak ada peraturan perusahaan khusus mengenai hal itu, maka dapat dikatakan bahwa karyawan tersebut yang memiliki perangkat lunak tersebut. Lazimnya perusahaan memiliki kebijakan yang menyangkut apa yang milik perusahan dan apa yang milik karyawan. Suatu perusaha dapat membuat aturan yang layak dan diberitahukan kepada karyawan.

Keamanan Produksi

Level keamanan yang diharpakan atau dituntu oleh masyarakat dalam keamanan proses produksi berbeda-beda, tergantung pada apa yang mungkin dan level keamanan yang mampu ditanggung oleh masyarakat. Dalam hal ini maka yang dipertaruhkan adalah keselamatan pekerja atau karyawan perusahaan. Terdapat level minimum keamanan produksi yang wajib dipenuhi perusahaan, diluar level itu secara etika tidak dapat di terima.

Bisnis dan Profesi

Profesionalisme dan Profesi

Profesioanal adalah orang yang memperoleh penghasilan dengan melakukan suatu kegiatan atau mengerjakan sesuatu yang memerlukan keterampilan. Orang lain yang malakukan kegiatan tersebut karena hobi atau untuk kesenangan dalam waktu senggangnya disebut amatir.

Profesi adalah pekerjaan yang memiliki karakteristik tertentu, lazimnya pengetahuan yang khusus, dan memiliki status dan prestise dari masyarakat.

Profesi dalam bisnis

(5)

profesinya. Dalam hal aturan profesional dan kewajiban moralnya dapat disimpulkan sebagai berikut (DeGeoge 1999) :

1. Profesi dan anggota dari profesi layang mempunya otonomi dalam tindakan mereka, sejauh mereka menetapkan pada mereka sendiri, dan mengikuti, tuntutan yang lebih tinggi dari yang diminta pada orang lain.

2. Bila seorang menjadi anggota suatu profesi, maka tidak hanya memiliki kewajiban moral untuk berperan sebagai individu yang profesional, akan tetapi juga memiliki kewajiban kolektif dari profesi tersebut.

3. Kewajiban moral dari anggota suatu profesi melebihi aktivirtas tiap individu. Anggota profesi memiliki kewajiban untuk menjaga rekannya, untuk membantu meruabah struktur profesional bila perlu perubahan, dan membantu merubah struktur profesional bila perlu perubahan, dan mempertimbangkan dampak dari profesi pada masyarakat. 4. Anggota dari profesi kadang-kadang menghadapi permasalahan moral khusus dalam

Referensi

Dokumen terkait

Nilai impor Sulawesi Tenggara pada bulan Mei 2015 tercatat US$ 36,66 juta atau mengalami peningkatan sebesar 52,24 persen dibanding impor April 2015 yang tercatat US$ 24,08

Pengumuman Hasil Tes akan diumumkan melalui website https://panselnas.menpan.go.id atau http://sscn.bkn.go.id atau http://bkd.salatigakota.go.id/cpns. Seluruh proses

UNAIR NEWS – Tim peneliti program Calon Pengusaha Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga mengadakan acara pengenalan produk

Melakukan berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan).. Melakukan pengukuran berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani

ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH. SPESIFIK LOKASI

Berdasarkan pembahasan tentang Standar Nasional Perpustakaan yang dirujuk melalui UU No 43 tahun 2007. Setelah menyajikan hasil data penelitian diatas maka

Berdasarkan analisis data secara statistik, dapat disimpulkan bahwa variasi konsentrasi ragi dan derajat keasaman (pH) media fermentasi mempengaruhi kadar etanol yang

1) Comonents: fasilitas yang dibuat untuk penulis dalam mengupload file yang akan dikirimkan kepada pengelola jurnal yang dapat berupa hasil wawancara, grafik dan gambar. 2)