• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengawasan Intern Gaji Staf Dan Pegawai Pada Dinas Pertambangan Dan Energi Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Pengawasan Intern Gaji Staf Dan Pegawai Pada Dinas Pertambangan Dan Energi Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

SISTEM PENGAWASAN INTERN GAJI STAF DAN PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI

PROVINSI SUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh:

FARIZA SEPTIAN NASUTION 102101041

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : FARIZA SEPTIAN NASUTION

NIM : 102101041

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : SISTEM PENGAWASAN INTERN GAJI STAF DAN PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA

Tanggal : ... 2013 DOSEN PEMBIMBING

Drs. Syahyunan, M.Si NIP: 196609041991031003 Tanggal : ... 2013 KETUA PROGRAM STUDI

DIPLOMA III KEUANGAN

Dr. Yeni Absah, SE, M.Si. NIP: 197411232000122001

Tanggal : ... 2013 DEKAN FAKULTAS EKONOMI

(3)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, hidayah, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir dengan judul “Sistem Pengawasan Intern Gaji Staf dan Pegawai pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara”. Penyusunan tugas akhir ini dimaksudkan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak, baik sumbangan pikiran, waktu, dan tenaga. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini, perkenankanlah penulis untuk menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada :

1. Ibunda Fitriani dan ayahanda Rahmad Nuzlan Nst yang selalu meyemangati dan mendoakan sampai sejauh ini, terima kasih yang teramat sangat penulis ucapkan kepada mereka.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(4)

4. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si selaku Dosen Pembimbing dalam penulisan tugas akhir ini.

5. Pimpinan dan seluruh karyawan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara khususnya bagian Keuangan APBD yang telah membimbing dan membantu dalam memberikan penjelasaan ataupun informasi tentang perusahaan.

6. Teman-teman Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara stambuk 2010, Rizky Ali Jafar, Surya Susanto, Farhan Ahmad, Abdul Aris, Ahmad Rizky, Amanda, Hendra Affan, Dina Syavira, Desy Fauziah, Dilla Yuni dan lainnya terima kasih atas doa, semangat, kebersamaan dan dukungan kalian.

7. Anak-anak Ar-ridho, Fathurrahman Nst, Wan Riza Azwar Baros, Hafiz Eka P Siregar, Irna Arina Nst, Fitri Chairifa, dan Ade Kartika Damayanti.

8. HMI Komisariat PAAP USU yang telah memberikan saya banyak pembelajaran untuk selalu membenahi diri agar menjadi lebih baik.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan demi perbaikan lebih lanjut. Akhir kata, harapan penulis adalah semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi teman-teman sesama mahasiswa maupun bagi para pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Medan, 2013

(5)

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

1.3.1. Tujuan Penelitianm ... 4

1.3.2. Manfaat Penelitian ... 5

1.4. Metode Penelitian ... 5

1.4.1. Sumber Data ... 5

1.4.2. Lokasi Penelitian ... 6

1.5. Sistematika Penulisan ... 6

1.5.1. Jadwal Penulisan ... 6

1.5.2. Laporan Penulisan ... 7

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Sejarang Singkat Berdirinya Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara ... 9

2.2. Makna Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara ... 12

2.3. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan ... 13

2.3.1. Visi ... 13

(6)

2.3.3. Tujuan ... 15

2.3.4. Sasaran ... 16

2.3.5. Kebijakan ... 17

2.4. Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara ... 18

2.4.1 Bidang Kerja ... 21

2.5. Kinerja Terkini Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara ... 44

BAB III : PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Gaji dan Upah ... 46

3.2. Unsur-Unsur Gaji dan Upah ... 48

3.3. Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah ... 52

3.4. Prosedur Perhitungan Gaji dan Upah ... 54

3.5. Sistem Pengawasan Intern Gaji dan Upah ... 60

BAB IV : PENUTUP 4.1. Kesimpulan ... 66

(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perusahaan didirikan untuk memperoleh laba demi menjamin kelangsungan perusahaan. Apa lagi di era globalisasi saat ini persaingan antara perusahaan satu dengan yang lain sangatlah ketat, oleh karena itu perusahaan harus dikelola secara efekif dan efisien supaya tetap eksis dalam bidangnya.

Dalam menjalankan aktivitasnya tentu perusahaan menggunakan sumber daya, sumber daya terbagi atas dua yaitu sumber daya alam dan sumber daya manusia. Sumber daya merupakan faktor untuk menghasilkan barang dan jasa. Maka sumber daya ini akan dikontrol untuk melancarkan aktivitas perusahaan. Kontrol itu sendiri merupakan suatu usaha sistematis manajemen perusahaan guna pencapaian tujuan dengan cara membandingkan kinerja terhadap rencana serta perbedaan diantara keduanya.

(8)

Jika kebutuhan tenaga kerja dipenuhi perusahaan dengan semestinya, yaitu dengan sistem gaji dan upah yang baik maka akan mendorong tenaga kerja itu bekerja dengan baik pula dan pastinya akan merangsang tenaga kerja untuk bekerja lebih baik Sehingga hasil pekerjaannya akan lebih maksimal dan berkualitas.

Gaji mempunyai pengaruh yang sangat besar karena dapat mempengaruhi sifat dan tingkah laku tenaga kerja dalam melaksanakan beban yang menjadi tanggung jawabnya. Sedangkan gaji atau upah menurut Winarni dan Sugiyarso (2006 : 10) adalah jumlah imbalan yang dianggap layak bagi seorang pegawai atau karyawan untuk menghidupi penghidupannya sehari-hari.

Masalah di atas tidak hanya menyangkut berapa jumlah gaji yang diterima, melainkan juga menyangkut beban pekerjaan maupun yang berkaitan dengan moral dan tanggung jawab organisasi terhadap kehidupan pegawai dan keluarganya. Pada hakikatnya, tenaga kerja akan lebih produktif dan memiliki rasa cinta terhadap perusahaan apabila tenaga kerja tersebut menerima gaji yang seimbang dengan kontribusinya terhadap perusahaan, dan sebaliknya apabila tenaga kerja tersebut tidak menerima gaji yang seimbang dengan kontribusinya di perusahaan, maka akan ada kemungkinan tenaga kerja tersebut akan berupaya melakukan tindakan-tindakan seperti : melakukan demo untuk kenaikan gaji, mogok kerja, dan melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan perusahaan dan dapat merugikan perusahaan.

(9)

Khususnya perusahaan yang mempunyai tenaga kerja dalam jumlah yang besar, maka pembayaran gaji di dalamnya harus diawasi. Walaupun demikian masih saja sering terjadi kecurangan-kecurangan dalam penetapan sampai pendistribusian gaji. Untuk mengatasi hal tersebut setiap perusahaan harus melakukan pengawasan internal gaji agar tercipta hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan tenaga kerja.

Gaji dan upah merupakan masalah yang sensitif bagi setiap perusahaan, untuk mengatasi masalah tersebut perusahaan mengembangkan suatu kebijakan yaitu pengawasan. Dengan adanya pengawasan intern gaji dan upah, sistem penggajian tersebut bisa berjalan dengan baik tanpa ada kecurangan. Jadi perusahaan harus membuat pengawasan khusus terhadap gaji dan upah dengan menunjuk beberapa orang yang ahli, yang bertanggung jawab dalam pencatatan gaji dan upah agar tidak terjadi penyelewengan yang merugikan perusahaan dan karyawan karena itu bisa menjadi penghambat bagi tercapainya tujuan perusahaan. Sistem gaji dan upah yang baik adalah sistem yang dibantu dengan pengawasan yang baik oleh pihak manajemen perusahaan dan dapat merangsang motivasi kerja karyawan melalui pemberian gaji, tunjangan, bonus, dan lain sebagainya. Sehingga diharapkan tenaga kerja semakin produktif.

(10)

Melihat begitu pentingnya suatu sistem pengendalian gaji dan upah dalam kegiatan (aktivitas) suatu perusahaan, maka penulis tertarik membuat Tugas Akhir ini dengan judul “Sistem Pengawasan Intern Gaji Staf dan Pegawai pada Dinas

Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara“.

1.2. Rumusan Masalah

Perumusan masalah pada tugas akhir ini adalah, “Apakah sistem pengawasan internal gaji dan upah yang ditetapkan Dinas Pertambangan dan Energi

Provinsi Sumatera Utara sudah efektif ?”

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana manajemen Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara dalam melaksanakan pengawasan internal gaji dan upah.

2. Untuk mengetahui apakah sistem pengawasan internal gaji dan upah yang diterapkan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara sudah efektif.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan apabila diminta pendapat mengenai sistem pengawasan internal gaji dan upah pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara.

(11)

perbandingan dalam menentukan kebijaksanaan di masa yang akan datang.

3. Bagi peneliti lainnya dapat berguna sebagai bahan masukan untuk menyempurnakan penelitian-penelitian sejenis berikutnya.

1.4. Metode Penelitian 1.4.1. Sumber Data

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dengan melakukan wawancara kepada sekretaris dinas dan pegawai bagian keuangan APBD pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah dokumen-dokumen yang diperoleh dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara berupa laporan daftar gaji pegawai bulan juni 2013 dan laporan TUKDASU pegawai bulan juni 2013.

1.4.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pertambangan dan Energi Prov-SU yang terletak di Jl. Setia Budi Pasar II No. 84 Tanjung Sari Medan.

1.5. Sistematika Penelitian 1.5.1. Jadwal Penelitian

(12)

akhir. Jadwal penelitian untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

1.5.2. Laporan Penelitian

Laporan penelitian ini terdiri dari empat bab, yaitu pendahuluan, profil perusahaan/instansi, pembahasan, dan penutup.

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan tugas akhir yang terdiri dari jadwal penelitian dan pelaporan penelitian.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI

NO KEGIATAN

Juni

I II III IV 1 Pengajuan Judul

2 Pengajuan Dosen Pembimbing 3 Pengumpulan Data

4 Pengolahan dan Analisis Data 5 Penyusunan Tugas Akhir 6 Bimbingan dan Penyempurnaan

Tugas Akhir

(13)

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat perusahaan, visi/misi, tujuan, sasaran dan kebijakan perusahaan, struktur organisasi dan personalia dan kinerja usaha terkini Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang teori-teori yang mendukung penyusunan tugas akhir ini, sehingga penulis dapat membandingkan antara teori dengan praktek mengenai pengertian gaji dan upah, unsur – unsur gaji dan upah, penghitungan gaji dan upah, prosedur pencatatan gaji dan upah serta pengawasan intern gaji dan upah serta metode penyusutan yang digunakan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara.

BAB IV : PENUTUP

(14)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pertambangan dan Energi Prov-SU Pembentukan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatra Utara diawali dari terbentuknya Kantor Perwakilan Departemen Pertambangan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) di Medan pada tahun 1970, kemudian menjadi Kantor Wilayah pada tahun 1978. Kantor Wilayah ini adalah Instansi vertikal Departemen pembentukan Dinas Pertambangan dan Energi di Daerah Tingkat 1, dimana tanggungjawab dipegang oleh Gubernur dengan tugas yang di bebankan sebagai berikut:

1. Menyelengarakan tugas dan fungsi Departemen Pertambangan dan Energi di Wilayah yang bersangkutan.

2. Menyelenggarakan hubungan kerja sama dengan Gubernur Kepala Daerah Hukum Tingkat I dan instansi lain yang terkait dalam rangka koordinasi, pertimbangan petunjuk dan bantuan teknik serta memberikan laporan mengenai masalah utama Pertambangan dan Energi Sumatra Utara.

3. Menerapkan prinsip Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing antar satuan organisasi baik dalam departemen serta dengan instansi vertikal lainnya dan pemerintah Daerah dengan tugas pokoknya masing- masing.

(15)

Secara garis besar perusahaan status Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara diuraikan sebagai berikut:

1. Tahun 1945, Jawatan Pertambangan dibawahi Kementrian Kemakmuran. 2. Tahun 1949, Kementerian Kemakmuran diganti menjadi Kementrian

Perekonomian, Jawatan menjadi Dinas Pertambangan.

3. Tahun 1950, Kementerian Perekonomian Diubah menjadi Kementrian Perindustrian, Dinas Pertambangan kembali menjadi Jawatan Pertambangan. 4. Tahun 1955, Kementerian Perindustrian diubah menjadi Departemen

Perindustrian Rakyat (DEPRINRA), membawahi beberapa Jawatan dan Biro Minyak dan Gas Bumi.

5. Tahun 1964, Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan (DEFARDATAM).

6. Tahun 1966, Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan diubah menjadi departemen Perindustrian dan Pertambangan.

7. Tahun 1970, Tanggal 1 juli 1970 mulai berdiri kantor Perwakilan Departemen Pertambangan Sumatera Bagian Utara di Medan. Pendirian berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan No.338/Kpts/M/Pertambangan/1969.

8. Tahun 1973, Kantor Perwakilan Departemen Pertambangan Sumatera bagian Utara diubah menjadi kantor Departemen Pertambangan Sumatera bagian Utara di Medan.

(16)

masih dalam satu organisasi Kantor Daerah Departemen Pertambangan dan Energi Sumatera Utara di Medan.

10. Tahun 1982, Kantor Wilayah Departemen dan Energi Provinsi Utara diubah menjadi Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi Sumatera Utara dan Aceh di Medan.

11. Tahun 1987, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi Sumatera Utara dan Aceh diubah menjadi Kantor Wilayah Pertambangan dan Energi Sumatera Utara di Medan.

12. Tahun 1989, terbentuknya Dinas Pertambangan Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara berdasarkan Perda No.16 Tahun 1989.

13. Agustus 2000, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara.

14. Maret 2001, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara diubah menjadi Eks Kantor Wilayah Departemen Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara. 15. Berdasarkan peraturan Daerah Provinsi Sumatra Utara No.3 Tahun 2001

(17)

2.2. Makna Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

Sumber Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

Gambar 2.1 Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara Makna Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

1. Kepalan tangan yang diacungkan keatas dengan menggenggam rantai beserta perisainya melambangkan kebulatan tekad perjuangan rakyat Provinsi Sumatera Utara melawan Imperalisme, Feodalisme dan Komunisme.

2. Batang bersudut lima, Perisai dan Rantai melambangkan kesatuan masyarakat didalam membela dan mempertahankan Pancasila.

3. Pabrik, Pelabuhan, Pohon karet, Pohon Sawit, Daun Tembakau, Ikan, Daun

Padi, tulisan ”SUMATERA UTARA” melambangkan Daerah yang indah

permai masyur dengan kekayaan alamnya yang melimpah-limpah.

(18)

watak kebudayaan yang mencerminkan kebesaran bangsa, patriotisme, pecinta, keadaan dan pembela keadilan.

5. Bukit barisan yang berpuncak lima melambangkan tata kemasyarakatan yang berkepribadian luhur, bersemangat Persatuan Kegotong-royongan yang dinamis.

2.3. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan 2.3.1. Visi

Visi dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara adalah

“Terwujudnya pengelolaan pertambangan dan energi yang menghasilkan nilai

tambah bagi kemajuan, kesejahteraan dan kemandirian masyarakat melalui

pembangunan”.

Makna dari visi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Terwujudnya pengusahaan Pertambangan dan Energi melalui pengelolaan pembangunan yang berwawasan di lingkungan.

2. Terwujudnya nilai pengusahaan Pertambangan dan Energi yang menghasilkan nilai tambah yaitu usaha Pertambangan dan Energi yang dapat meningkatkan kualitas dan keanekaragaman pemanfaatan bahan tambang dan energi.

3. Terwujudnya pengusahaan Pertambangan dan Energi yang menghasilkan kesejahteraan masyarakat.

4. Terwujudnya pengusahaan Pertambangan dan Energi yang bermanfaat bagi komponen masyarakat yang beragam.

(19)

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka misi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara adalah:

1. Meningkatkan Profesionalisme, etika dan moral aparatur yang mencerminkan pemerintahan yang baik, bersih, dan transparan dan akuntabel serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (Good Governence).

2. Meningkatkan kualitas penyediaan data dan Potensi Sumber Daya Mineral, Energi dan air bawah tanah dalam rangka pengembangan dan pengusahaannya. 3. Meningkatkan kualitas data dan informasi Potensi bencana alam Geologi (tanah longsor, letusan gunung api dan gempa bumi) dalam rangka upaya penanggulangan dan pencegahan.

4. Meningkatkan pencarian sumber-sumber baru mineral dan Energi untuk kelangsungan ketersediaan sumber daya mineral dan energi.

5. Meningkatkan dan mendorong pengusahaan Pertambangan dan Energi yang berwawasan lingkungan.

6. Membangun dan menumbuhkan koordinasi yang erat dengan pihak yang terkait untuk memenuhi dan menjaga pasokan tenaga listrik bagi masyarakat dan industri di Sumatera Utara.

7. Mendorong peningkatan penerimaan pajak dan retribusi dari kegiatan usaha Pertambangan dan Energi.

8. Mendorong dan meningkatkan pengembangan wilayah dan kesejahteraan rakyat setempat melalui pengusahaan Pertambangan dan Energi.

(20)

10.Mendorong dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengusahaan Pertambangan.

2.3.3. Tujuan

Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan dan memperhatikan tugas pokok dan fungsi, maka Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Meningkatkan Profesionalisme sumber daya manusia, aparatur dan pengusahaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

2. Meningkatkan kegiatan penyelidik Potensi Pertambangan dan Energi.

3. Meningkatkan kualitas penyediaan data dan informasi sumber daya mineral dan energi serta sumber daya air tanah yang memiliki kelayakan ekonomi untuk dikembangkan.

4. Meningkatkan peluang pasar, investasi, pengusahaan pertambangan dan energi migas dan tenaga listrik.

5. Meningkatkan pengembangan wilayah dan masyarakat (Community

Development) di sekitar wilayah Pertambangan.

6. Meningkatkan pemberian pelayanan kepada masyarakat berorientasi.

7. Meningkatkan pengendalian pengelolaan lingkungan Pertambangan, Migas dan Ketenagalistrikan serta Sumber Daya Air Tanah.

8. Meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan Instansi lingkungan hidup, kehutanan dan Instansi terkait.

9. Menyusun Peraturan Daerah (PERDA) tentang pengusahaan Pertambangan, Migas dan Ketenagalistrikan serta Sumber Daya Air Tanah.

(21)

11.Meningkatkan pengembangan pemanfaatan bahan galian untuk indutri sebagai bahan baku.

12.Meningkatkan penyediaan energi listrik di pedesaan yang belum dijangkau jaringan PLN.

13.Penyebar luasan informasi Pertambangan dan Energi melaui promosi, booklet dan internet.

14.Meningkatkan pemanfaatan sumber daya air tanah.

2.3.4. Sasaran

Dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara memiliki sasaran sebagai berikut:

1. Tersedianya Sumber Daya Manusia (aparatur) yang berkualitas dan professional.

2. Tersedianya data dan informasi yang lebih akurat dan rinci tentang Geologi, Sumber Daya Mineral, Energi, Bencana Alam, Tanah Longsor, Gunung Api, Gempa Bumi dan Air Tanah/Hidrogeologi.

3. Terbukanya peluang investasi, pemanfaatan dan pasar bagi pengusaha Pertambangan, Migas dan Ketenagalistrikan.

(22)

5. Terwujudnya persepsi yang sama dengan Instansi lingkungan hidup, kehutanan dan Instansi terkait dalam hal pengelolaan pengusahaan Pertambangan, Migas, Ketenagalistrikan dan Sumber Daya Air Tanah.

6. Tersedianya PERDA tentang pengusahaan Pertambangan, Migas, Ketenagalistrikan dan Sumber Daya Air Tanah.

7. Tersedianya pengadaan energi listrik untuk masyarakat di daerah terpencil. 8. Tersedianya pengadaan air bersih untuk keperluan masyarakat.

2.3.5. Kebijakan

Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara membuat kebijakan sebagai berikut:

1. Peningkatan kualitas data/informasi Pertambangan dan Energi, pencarian/eksplorasi sumber baru bahan galian mineral, energi dan air bawah tanah.

2. Peningkatan pencarian/eksplorasi sumber baru bahan galian mineral, energi dan air bawah tanah.

3. Pengelolaan Pertambangan dan Energi yang berwawasan lingkungan. 4. Mendorong peran swasta dalam pengusahaan Pertambangan dan Energi.

5. Mendorong pendayagunaan potensi sumber daya alternatif alamiah, seperti: Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkti Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) oleh swasta.

(23)

7. Menggalangkan sosialisasi kebijakan/hasil-hasil kegiatan di bidang Pertambangan dan Energi.

8. Mengoptimalkan pengadaan peralatan survey/eksplorasi dalam laboraturim.

2.4. Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

Struktur organisasi adalah salah satu fungsi pembagian kerja atau tanggung jawab serta wewenang dan penetapan unsur-unsur organisasi sehingga dapat berjalan sesuai dengan sistem yang berlaku untuk mencapai tujuan dan sasarannya yang didukung oleh sarana dan prasarana.

Organisasi dalam perusahaan adalah sebagai tempat untuk melakukan tugas-tugas atau kegiatan pekerjaan dalam menetapkan tanggung jawab dalam suatu badan guna terealisasinya rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

Prinsip faktor penilaian organisasi adalah: 1. Rumusan yang jelas

2. Pembagian Kerja

3. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab 4. Rentang kekuasaan

5. Pengawasan

(24)
(25)

Susunan Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Sumber Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Dinas Pertambanga dan Energi Provinsi Sumatera Utara

UMUM Seksi Usaha Hulu Minyak dan Gas

(26)

2.4.1. Bidang Kerja

Berdasarkan struktur organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara maka tugas dan fungsi jabatan yang berbeda pada organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas mendukung dan membantu Gubernur dalam melaksanakan perumusan dan penetapan pembinaan, pengkoordinasian dan memimpin pengendalian pertambangan umum, geologi dan sumber daya mineral, listrik dan pemanfaatan energi, minyak dan gas bumi dan pengelolaan dan pembinaan unit dan Pelaksana Teknis Dinas.

Uraian tugas Kepala Dinas:

a. Memimpin, membina, mensinkronisasi, mengendalikan tugas dan fungsi tugas. b. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan dinas, sesuai

dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah.

c. Menyelenggarakan penetapan pengkajian dan menetapkan penetapan pemberian dukungan dengan kebijakan umum dan kebijakan Pemerintah Daerah.

d. Menyelenggarakan dan menetapkan pemberian dukungan tugas atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang Pertambangan dan Energi. e. Menyelenggarakan fasilitas yang berkaitan dengan penyelenggaraan program

(27)

f. Menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi mengenai pertambangan dan energi sebagai bahan penetapan kebijakan umum pemerintahan daerah.

g. Menyelenggarakan telahan staf sebagai bahan pertimbangan pengembalian kebijakan.

h. Menyelenggarakan koordinasi kerjasama dengan Instansi/lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dinas.

i. Penyelenggaraan koordinasi penyusunan tugas-tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi sekertaris, pertambangan umum, geologi dan sumber daya mineral, listrik dan pemanfaatan energi, minyak bumi dan gas bumi. j. Menyelengarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan

pelayanan di bidang Pertambangan dan Energi.

k. Menyelenggarakan koordinasi dengan dinas/lembaga Pertambangan dan Energi lintas Kabupaten/Kota.

l. Menyelenggarakan pengkoordinasian dan membina Unit Pelaksanaan Teknis Dinas.

m. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain.

n. Menyelenggarakan tugas lain sesuai bidang tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Dinas dibantu oleh: 1) Sekretaris

2) Bidang Pertambangan Umum

(28)

6) Unit Pelaksana Teknis Dinas 7) Kelompok Jabatan Fungsional

2. Sekretaris

Sebagai sekretaris mempunyai tugas untuk membantu Kepala Dinas dalam bidang administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan program.

Sekretaris Dinas menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Penyusunan koordinasi rencana program kerja sekretariat, bidang-bidang dan unit pelaksana teknis Dinas.

b. Pengkajian dan koordinasi perancanaan dan program Dinas, perencanaan dan program kesekretariatan dan anggaran belanja.

c. Penyelenggaraan administrasi perencanaan, keuangan, umum, kepegawaian, dan pelayanan umum sesuai ketentuan dan standart yang diberikan.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya.

e. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya.

f. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Dinas, sesuai standart yang ditetapkan.

g. Penyusunan bahan rancangan pendokumentasian peraturan perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan, dan hubungan masyarakat.

h. Penyelenggaraan fasilitas dan pengaturan pengamanan kantor. i. Menyelenggarakan dan mengatur rapat-rapat internal Dinas.

(29)

2) Sub Bagian Keuangan 3) Sub Bagian Program

3. Sub Bagian Umum

Sub bagian umum mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretaris.

b. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris dan sub bagian umum.

c. Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan data-data pegawai.

d. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala dan pensiunan pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan, serta tugas/izin belajar, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan/stuktural fungsional dan teknis.

e. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan kedisplinan pegawai.

f. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir dan mutasi serta pemberhentian pegawai.

g. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan kepada unit dilingkungan Dinas.

h. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan serta pendokumentasian peraturan perundang-undangan.

(30)

j. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor, kendaraan dan aset lainya serta ketertiban, keindahan, keamanan dan layanan kantor.

4. Sub Bagian Keuangan

Sub bagian keuangan mempunyai uraian tugas:

a. Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretaris.

b. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris dan sub bagian keuangan.

c. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran Dinas. d. Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan Dinas. e. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan Daerah. f. Melaksanakan pembinaan pembendaharaan keuangan.

g. Melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis administrasi keuangan.

h. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan lainnya. i. Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung pada

dinas dan unit pelaksana teknis.

5. Kepala Sub Bagian Program

Sub bagian program mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

(31)

b. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris dan sub bagian program.

c. Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan program kerja sekretaris dan sub bagian program yang meliputi Pertambangan dan Energi.

d. Melaksanakan penyusunan pengkoordinasian evaluasi dan monitoring. e. Melaksanakan penyusunan pengelolaan data Pertambangan dan Energi.

f. Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan sistem informasi Pertambangan dan Energi.

6. Kepala Bidang Pertambangan Umum

Kepala bidang pertambangan umum mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan urusan pemerintah dibidang pelayanan perizinan, pembinaan usaha, pengawasan pertambangan umum dan panas bumi. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Sub bagian Pertambangan Umum menyelenggarakan fungsi:

a. Menyelenggarakan pembuatan peraturan perundang-undangan daerah provinsi di bidang mineral, batu bara dan gas bumi.

b. Menyelenggarakan penyusunan data dan informasi usaha pertambangan mineral dan batu bara serta panas bumi lintas Kabupaten/Kota.

c. Menyelenggarakan pemberian izin usaha pertambangan mineral, batubara dan gas bumi dan wilayah lintas Kabupaten/Kota dan paling jauh 12 (dua belas) mil dilaut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau kearah perairan kepulauan.

(32)

Kabupaten/Kota dan paling jauh 12 (dua belas) mil dilaut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan.

e. Menyelenggarakan pengelolaan, pembinaan dan pengawasan pelaksaan izin usaha jasa pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi dalam rangka penanaman modal lintas Kabupaten/Kota.

f. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan Pertambangan termasuk reklamasi dan pasca tambang, konservasi dan peningkatan nilai tambah terhadap usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi pada wilayah Kabupaten/Kota atau yang berdampak regional.

g. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pengusahaaan KP lintas Kabupaten/Kota.

h. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, dan batu bara untuk operasi produksi, serta panas bumi yang berdampak lingkungan langsung lintas Kabupaten/Kota.

i. Menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi mineral, batu bara dan panas bumi serta pengusahaan dan SIG wilayah kerja Pertambangan di wilayah Provinsi.

j. Menyelenggarakan penetapan potensi panas bumi serta neraca sumber daya dan cadangan mineral dan batu bara di wilayah Provinsi.

k. Menyelenggarakan pengangkatan dan pembinaan Inspektur Tambang serta pembinaan jabatan Fungsional Provinsi.

(33)

m. Menyelenggarakan pengkoordinasian perizinan dan pengawasan penggunaan bahan peledak di wilayah tambang sesuai dengan kewenangannya.

n. Menyelenggarakan pemberian bimbingan dan konsultasi terhadap pemegang IUP, IPR atau IPK lintas Kabupaten/Kota.

o. Menyelenggarakan proses pengesahan Kepala Teknik Tambang yang diangkat oleh perusahaan sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di lapangan.

p. Menyelenggarakan proses pemberian izin Kartu Izin Meledakkan (KIM). q. Menyelenggarakan proses perizinan gudang bahan peledak untuk kegiatan

usaha Pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi. Kepala Bidang Pertambangan Umum dibantu oleh:

1) Seksi Perizinan Pertambangan Umum 2) Seksi Pembinaan Usaha Pertambangan 3) Seksi Pertambangan Umum

1) Seksi Perizinan Pertambangan Umum

Kepala Seksi Perizinan Pertambangan Umum mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a) Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan penyusunan dalam rangka pembuatan peraturan perundang-undangan daerah Provinsi di bidang mineral, batu bara dan panas bumi.

b) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyusunan data informasi usaha pertambangan mineral dan batu bara serta panas bumi lintas Kabupaten/Kota. c) Melaksanakan pengkajian, pemeriksaan berkas dan koordinasi dalam rangka

(34)

wilayah Kabupaten/Kota paling jauh 12 mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas.

d) Melaksanakan pengkajian dan pemeriksaan berkas, evaluasi standar operasional pengelolaan lingkungan, pengkoordinasian, pemberian izin usaha Pertambangan mineral dan batu bara untuk operasi produksi, yang berdampak lingkungan langsung lintas Kabupaten/Kota.

e) Melaksanakan pengkajian, pemeriksaan berkas, pengkoordinasian, pemberian izin badan usaha jasa pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi dalam rangka PMDN lintas Kabupaten/Kota.

f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya.

g) Melaksanakan dan memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya.

h) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum sesuai standar yang ditetapkan.

2) Seksi Pembinaan Usaha Pertambangan Umum

Adapun tugas dan wewenang Seksi Pembinaan Usaha Pertambangan Umum yakni sebagai berikut:

a) Melaksanakan pengkoordinasian, evaluasi teknis, pembinaan pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi pada wilayah lintas Kabupaten/Kota.

(35)

pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi dalam rangka penanaman modal lintas Kabupaten/Kota.

c) Melaksanakan koordinasi, bimbingan dan evaluasi teknis dalam rangka pembinaan pengusahaan KP lintas Kabupaten/Kota.

d) Melaksanakan pengumpulan data/bahan, penyusunan, pengelolaan data dan informasi mineral, batubara dan panas bumi serta pengusahaan sistem informasi Geografis wilayah kerja Pertambangan di wilayah provinsi.

e) Melaksanakan koordinasi, pengumpulan data/bahan dalam rangka penyusunan penetapan potensi panas bumi, neraca sumber daya dan cadangan mineral dan batu bara diwilayah provinsi.

f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya.

g) Melaksanakan dan memberikan masukan yang perlu kepada Kepala-kepala Bidang pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya.

h) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai standar yang ditetapkan.

3) Kepala Seksi Pengawasan Pertambangan Umum

Kepala Seksi pengawasan pertambangan umum, mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

(36)

b) Melaksanakan pengawasan teknis dan administrasi dalam rangka pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi dalam rangka penanaman modal lintas Kabupaten/Kota.

c) Melaksanakan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan Pertambangan termasuk reklamasi lahan pasca tambang, konservasi dan peningkatan nilai tambah terhadap usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi, KP pada wilayah Kabupaten/Kota atau yang berdampak regional. d) Melaksanakan pengawasan pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral dan

batu bara untuk operasi produksi sertas panas bumi yang berdampak lingkungan langsung lintas Kabupaten/Kota.

e) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya.

f) Melaksanakan, memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya.

g) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai standar yang ditetapkan.

h) Melaksanakan proses pemberian izin Kartu Meledakkan (KIM), proses pengesahan Kepala Teknik Pertambangan yang diangkat oleh perusahaan sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap semua kegiatan dilapangan. i) Melaksanakan proses penerbitan izin gudang bahan peledak untuk kegiatan

usaha Pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi.

(37)

Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral.

b. Menyelenggarakan pengkajian dan pengkoordinasian perencanaan program kerja Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral dengan bidang lain dan Sekretariat.

c. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan pembuatan peraturan daerah dibidang air tanah.

d. Menyelenggarakan penyusunan data dan informasi cekungan air.

e. Menyelenggarakan pengelolaan pemberian rekomendasi teknis untuk izin pengeboran, izin penggalian dan izin penyerapan mata air, pemakaian air tanah atau pengusahaan air tanah lintas Kabupaten/Kota.

f. Penyelenggaraan pengkajian penetapan wilayah konservasi air tanah lintas Kabupaten/Kota.

g. Menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi mineral, batu bara panas bumi dan air tanah.

h. Menyelenggarakan penetapan potensi panas bumi dan air tanah, neraca sumber daya dan cadangan mineral dan batu bara di wilayah Provinsi.

i. Menyelenggarakan penetapan nilai perolehan air tanah pada cekungan air tanah lintas Kabupaten/Kota.

(38)

k. Menyelenggarakan pelaksanaan inventarisasi kawasan karst dan kawasan lindung geologi pada wilayah provinsi.

l. Menyelenggarakan penetapan zona pemanfaatan kawasan karst dan kawasan lindung geologi pada lintas Kabupaten/Kota.

m. Menyelenggarakan penetapan pengelolaan lingkungan Geologi, Geologi Teknik, kawasan rawan bencana dan lingkungan Geologi.

n. Menyelenggarakan inventarisasi lingkungan Geologi, Geologi Teknik, kawasan rawan bencana dan lingkungan Geologi pada wilayah Provinsi.

o. Menyelenggarakan pelaksanaan kebijakan mitigas bencana Geologi pada wilayah lintas Kabupaten/Kota.

p. Menyelenggarakan inventaris dan pengelolaan kawasan rawan bencana Geologi pada wilayah Provinsi.

q. Menyelenggarkan pelaksanaan koordinasi mitigas bencana Geologi pada wilayah lintas Kabupaten/Kota.

r. Menyelenggarakan pengelolaan informasi bencana Geologi pada wilayah lintas Kabupaten/Kota.

Kepala bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral dibantu oleh: 1) Kepala Seksi Sumber Daya Mineral

2) Kepala Seksi Hidrogeologi

3) Kepala Seksi Geologi Lingkungan

1) Seksi Sumber Daya Mineral

Kepala Seksi Sumber Daya Mineral mempunyai tugas sebagai berikut:

(39)

b) Melaksanakan inventarisasi batu bara dengan metode penyelidikan geologi, geokimia, geofisika dan pemboran.

c) Melaksanakan inventarisasi panas bumi dengan metode penyelidikan geologi, geokimia, geofisika dan pemboran.

d) Melaksanakan pengelolaan data dan informasi sumber daya mineral. e) Melaksanakan pengelolaan data dan informasi batu bara.

f) Melaksanakan pengelolaan data dan informasi panas bumi.

g) Melaksanakan penetapan neraca sumber daya dan cadangan mineral. h) Melaksanakan penetapan neraca sumber daya dan cadangan batu bara.

i) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Geologi dan Sumber daya Mineral sesuai bidang tugasnya.

j) Melaksanakan dan memberikan masukan kepada Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral sesuai bidang tugasnya.

k) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral.

2) Kepala Seksi Hidrogeologi

Kepala Seksi Hidrogeologi mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

(40)

c) Melaksanakan penyelidikan pencemaran air tanah, inventarisasi potensi air bawah tanah, pengawasan pemakaian dan pengusahaan air tanah, pengendalian pemakaian dan pengusahaan air tanah.

3) Kepala Seksi Geologi Lingkungan

Kepala Seksi Geologi Lingkungan, mempunyai uraian tugas: a) Melaksanakan dan menetapkan pengelolaan lingkungan geologi.

b) Melaksanakan penyelidikan geologi teknik, gerakan tanah longsor, daerah rawan gempa bumi dan pemantauan aktivitas gunung api.

c) Melaksanakan inventarisasi lingkungan geologi, geologi teknik dan kawasan rawan bencan geologi.

d) Melaksanakan pengelolaan data dan informasi bencana geologi, sosialisasi mitigas bencana geologi dan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral sesuai bidang tugasnya.

e) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral.

8. Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi

Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

(41)

b. Menyelenggarakan pengaturan harga jual tenaga listrik untuk pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) yang izin usahanya dikeluarkan oleh Provinsi dan pemberian Izin Operasi Penyediaan Tenaga Listrik (IOPTL) yang sarana instansinya mencakup lintas Kabupaten/Kota.

c. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan usaha ketenagalistrikan yang izinnya diberikan oleh Provinsi.

d. Menyelenggarakan pengangkatan dan pembinaan inspektur Ketenagalistrikan serta pembinaan jabatan Fungsional Provinsi.

e. Menyelenggarakan dan mengatur rapat-rapat internal bidang dan juga tugas lain,sesuai tugas dan fungsinya.

Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi, dibantu oleh: 1) Kepala Seksi Perizinan Ketenagalistikan.

2) Kepala Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan dan Energi Baru. 3) Kepala Seksi Pengawasan Ketenagalistrikan.

1) Seksi Perizinan Ketenagalistrikan

Seksi Ketenagalistrikan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a) Melaksanakan pengumpulan data/bahan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi.

b) Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan data perizinan.

(42)

d) Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan usaha Ketenagalistrikan yang izinnya diberikan oleh Provinsi.

e) Melaksanakan tugas lain, sesuai bidang tugasnya.

2) Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan dan Energi Baru

Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan Dan Energi Baru mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a) Melaksanakan pengumpulan data/bahan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Kepala Bidang Listrik Dan Pemanfaatan Energi.

b) Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi dan Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan dan Energi Baru.

c) Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data listrik dan energi baru terbarukan.

d) Melaksanakan penyusunan peraturan daerah provinsi di bidang ketenagalistrikan.

e) Melaksanakan penyusunan Rancana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD).

f) Melaksanakan sosialisasi pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

g) Melaksanakan evaluasi pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan.

(43)

i) Melaksanakan penyelidikan dan pengembangan ketenagalistrikan dan sumber energi lainnya.

j) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan.

k) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait. l) Melaksanakan tugas lain, sesuai dengan tugasnya.

3) Seksi Pengawasan Ketenagalistrikan

Kepala Seksi Pengawasan Ketenagalistrikan, mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a) Melaksanakan pengumpulan data dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi.

b) Melaksanakan penyusunan perencanaan kerja Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi dan Seksi Pengawasan Ketenagalistrikan.

c) Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data pembangkit listrik.

d) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan usaha ketenagalistrikan yang izinnya diberikan oleh provinsi.

e) Melaksanakan sosialisasi cara-cara berhemat energi dengan mengadakan pembinaan dan pengendalian pengawasan ketenagalisrikan dan energi lainnya, sesuai ketentuan yang ditetapkan.

(44)

g) Melaksanakan pengawasan ketenagalistrikan di sektor pembangkitan, transmisi, distribusi mulai dari tahap prakonstruksi, konstruksi, operasional sampai pasca operasional, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. h) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan.

i) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait. j) Melaksanakan tugas lain, sesuai dengan bidang tugasnya.

9. Bidang Minyak dan Gas Bumi

Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi mempunyai tugas sebagai berikut: a. Menyelenggarakan perhitungan produksi dan realisasi lifting minyak dan gas

bumi bersama pemerintah dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

b. Menyelenggarakan pemberian rekomendasi penggunaan wilayah kerja kontrak kerjasama untuk kegiatan lain diluar kegiatan migas pada lintas Kabupaten/Kota jika kontrak wilayah kerja telah berakhir.

c. Menyelenggarakan pengawasan jumlah armada pengangkutan Bahan Bakar Minyak (BBM) di daerah provinsi yang meliputi jumlah armada dan kapasitas pengangkutan BBM.

d. Menyelenggarakan inventarisasi jumlah badan usaha kegiatan hilir yang beroperasi di daerah provinsi dengan melakukan pendataan.

(45)

f. Menyelenggarakan pengawasan pencantuman Nomor Pelumas Terdaftar (NPT).

g. Menyelenggarakan koordinasi pengawasan pengendalian pendistribusian dan tata niaga bahan bakar dari agen dan pangkalan dan sampai di wilayah Provinsi. h. Menyelenggarakan pemantauan dan inventarisasi penyediaan, penyaluran dan kualitas harga BBM serta melakukan analisa dan evaluasi terhadap kebutuhan dan penyediaan BBM lintas Kabupaten/Kota.

i. Menyelenggarakan pemberian rekomendasi pendirian gudang bahan peledak dalam rangka kegiatan usaha migas di daerah operasi daratan dan di daerah operasi paling jauh 12 mil laut di ukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan.

j. Menyelenggarakan pengawasan terhadap kegiatan usaha perusahaan jasa penunjang minyak dan gas bumi untuk bidang usaha jasa penyediaan material dan peralatan termasuk pelayanan purna jual yang berdomisili di Daerah yang bersangkutan.

k. Menyelenggarakan pengangkatan dan pembinaan Inspektur Migas serta pembinaan Jabatan Fungsional Provinsi.

Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi dalam melakukan tugasnya dibantu oleh beberapa seksi antara lain:

1) Seksi Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi

2) Seksi Pengendalian Distribusi Minyak dan Gas Bumi 3) Seksi Minyak dan Gas Bumi

(46)

Kepala Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untuk penyusunan rencana jangka panjang, menengah dan tahunan, pengembangan dan peningkatan usaha hulu Minyak dan Gas Bumi.

b) Melaksanakan sosialisasi, evaluasi, pembinaan dan pengembangan usaha hulu Minyak dan Gas Bumi, sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan. c) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi penggunaan wilayah kerja,

kontrak kerja sama untuk kegiatan lain diluar kegiatan minyak dan gas bumi pada lintas Kabupaten/Kota sesuai ketentuan standar yang berlaku.

d) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi pendirian gudang bahan peledak dalam rangka kegiatan usaha minyak dan gas bumi, sesuai dengan standar yang ditetapkan.

e) Melaksanakan pelayanan jasa penetapan wilayah kerja dan jasa pengembangan lapangan minyak dan gas bumi, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. f) Melaksanakan perhitungan produksi dan realisasi lifting minyak dan gas bumi

pada wilayah provinsi bersama pemerintah, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

g) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi sesuai bidang tugasnya.

h) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai bidang tugasnya.

(47)

2) Seksi Distribusi Minyak dan Gas Bumi

Seksi Pengendalian Distribusi Minyak dan Gas Bumi, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan /data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan, pengembangan dan peningkatan usaha hulu Minyak dan Gas bumi.

b) Melaksanakan sosialisasi, evaluasi, pembinaan dan pengembangan usaha hulu Minyak dan Gas Bumi, sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan. c) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi penggunaan wilayah kerja,

kontrak kerjasama untuk kegiatan lain diluar kegiatan minyak dan gas bumi pada lintas Kabupaten/Kota sesuai ketentuan standar yang berlaku.

d) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi pendirian gudang bahan peledak dalam rangka kegiatan usaha minyak dan gas bumi dan pelayanan jasa penetapan wilayah kerja dan jasa pengembangan lapangan minyak dan gas bumi, sesuai dengan standar yang dtetapkan.

e) Melaksanakan perhitungan produksi dan realisasi lifting minyak dan gas bumi pada wilayah provinsi bersama pemerintah, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi sesuai bidang tugasnya.

g) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai bidang tugasnya.

(48)

3) Seksi Pengawasan Minyak dan Gas Bumi

Kepala Seksi Pengawasan Minyak dan Gas Bumi mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan, pengembangan dan peningkatan pengawasan Minyak dan Gas Bumi, sesuai standar yang ditetapkan.

b) Melaksanakan sosialisasi, evaluasi, pembinaan dan pengembangan usaha hulu Minyak dan Gas Bumi, sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan. c) Melaksanakan pengawasan teknis dan lindungan lingkungan terhadap kegiatan

usaha Minyak dan Gas Bumi, pengawasan mutu bahan bakar minyak pada depot dan stasiun pengisian bahan bakar minyak untuk umum, pengawasan jumlah armada pengangkutan dan kapasitas pengangkutan bahan bakar minyak di daerah provinsi, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

d) Melaksanakan pengawasan pencantuman Nomor Pelumas Terdafatar (NPT) pada pelumas yang beredar di pasaran, sesuai peraturan dan perundang-undangan.

e) Melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan usaha perusahaan jasa penunjang Minyak dan Gas Bumi untuk bidang usaha jasa penyediaan komoditi dan jasa boga dan bidang usaha jasa penyediaan material dan peralatan termasuk pelayanan purna jual yang berdomisili di daerah provinsi, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

(49)

g) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai bidang tugasnya.

h) Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai standar yang ditetapkan.

2.5. Kinerja Terkini Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

Kinerja terkini Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara yaitu sebagai Penyelenggara sebagian kewenangan pemerintah Provinsi, tugas Desentralisasi dan Dekosentrasi khususnya bidang pertambangan dan energi serta tugas pembantu yang diberikan gubernur. Untuk menyelenggarakan kinerja terkini, Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Meningkatkan Profesionalisme sumber daya manusia, aparatur dan pengusahaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

2. Meningkatkan kegiatan penyelidik Potensi Pertambangan dan Energi.

3. Meningkatkan kualitas penyediaan data dan informasi sumber daya mineral dan energi serta sumber daya air tanah yang memiliki kelayakan ekonomi untuk dikembangkan.

4. Menyusun Peraturan Daerah (PERDA) tentang pengusahaan Pertambangan, Migas dan Ketenagalistrikan serta Sumber Daya Air Tanah.

5. Meningkatkan pengembangan wilayah dan masyarakat (Community

Development) di sekitar wilayah Pertambangan.

(50)
(51)

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Gaji dan Upah

Istilah penggajian sering diartikan sebagai jumlah total yang dibayarkan kepada karyawan atas jasa-jasa yang mereka berikan selama satu periode perusahaan. Bagi setiap perusahaan, gaji dan upah merupakan hal yang penting karena untuk mempertahankan agar dedikasi pegawai terhadap pengawasan perusahaan tetap tinggi, perusahaan harus membayar gaji dan upah secara lancar kepada pegawai, maka pegawai akan berusaha meningkatkan kinerjanya sehingga perusahaan memperoleh nilai tambah di mata masyarakat. Pada umumnya gaji merupakan penerimaan pegawai karena pemberian prestasinya kepada perusahaan yang jumlahnya tetap.

(52)

Menurut Winarni dan Sugiyarso (2006:10), gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas administrasi dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan sedangkan upah merupakan imbalan yang diberikan kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan banyak mengandalkan kekuatan fisik, jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan.

Menurut Sutrisno (2009 : 181), gaji atau kompensasi adalah tanda balas jasa

(reward) perusahaan terhadap pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran yang telah

diberikan mereka kepada perusahaan.

Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa gaji adalah jasa yang diberikan kepada karyawan di bidang administrasi pada perusahaan dan biasanya dibayar secara teratur, berkala dan jumlahnya tetap. Sedangkan upah merupakan tanda balas jasa yang diberikan dan diterima oleh pekerja kasar yang pembayarannya didasarkan atas hasil kerjanya. Karena itu jumlah upah yang diterima setiap pegawai atau karyawan bisa berfluktuasi antara satu periode.

Di samping itu tingkat upah juga dipengaruhi oleh hal–hal seperti pendidikan, pengalaman, kecakapan, inisiatif, kejujuran, serta keberanian karyawan itu sendiri. Upah biasanya tidak ditetapkan dengan perbandingan langsung terhadap faktor – faktor tersebut di atas. Dengan kata lain upah itu dibayar pada tingkat yang memungkinkan produktifitas buruh yang menguntungkan.

(53)

3.2. Unsur-Unsur Gaji dan Upah

Menurut Winarni dan Sugiyarso (2006 : 51), unsur – unsur gaji dan upah adalah sebagai berikut:

1.3.2. Kompensasi Langsung, terdiri dari: 1. Gaji Pokok

Gaji Pokok yaitu jumlah imbalan yang dianggap layak bagi seorang pegawai untuk memenuhi penghidupan selama 1 bulan.

Gaji pokok terdiri dari:

1) Gaji yaitu bayaran yang konsisten dari suatu periode ke periode lain dengan tidak memandang jumlah jam kerja.

2) Upah yaitu bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu jam kerja.

b. Gaji Variabel

Gaji Variabel yaitu kompensasi dikaitkan dengan kinerja individual, kelompok atau organisasi.

Gaji variabel terdiri dari:

1) Bonus yaitu tambahan atas upah biasanya dimana dalam pemberiannya tidak memperhatikan tingkat produktivitas masing- masing karyawan. 2) Insentif yaitu upah tambahan yang diberikan kepada karyawan karena

prestasi kerjanya yang baik atau kinerjanya yang baik.

3) Kepemilikan saham yaitu tambahan atas upah yang diberikan kepada pemilik saham.

(54)

1. Asuransi kesehatan 2. Dana pensiun 3. Libur pengganti 4. Kompensasi kinerja

Pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara, gaji dan upah penting bagi pegawai karena merupakan nilai karya atau prestasi mereka sebagai motivator dalam bekerja. Gaji dan upah merupakan komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi penyelewengan. Di dalam masyarakat masih banyak menganggap bahwa istilah gaji dan upah mempunyai pengertian yang sama, terjadi karena gaji dan upah sama-sama merupakan balas jasa yang diberikan oleh atasan atau majikan kepada pegawai atau buruh. Pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara unsur – unsur gaji dan upah adalah sebagai berikut:

1. Gaji pokok

Gaji pokok adalah sejumlah uang yang diterima karyawan ataupun pegawai yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu menurut pangkat atau golongan, jabatan, dan masa kerja dalam bentuk gaji dan upah. Gaji pokok yang diberikan kepada pegawai baik staf maupun non staf.

2. Insentif

Sejumlah uang yang diberikan kepada karyawan yang telah mencapai target tertentu dil luar gaji tetapnya. Insentif akan diberikan kepada karyawan apabila bekerja di atas standar yang telah ditentukan sesuai dengan ketentuan yang telah diatur oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara.

(55)

Tunjangan adalah bentuk lain dari pemberian gaji dan upah yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan, yang tujuannya adalah untuk menambah semangat kerja karyawan setiap bulan, namun ada juga beberapa tunjangan yang diberikan pada waktu tertentu saja. Pada perusahaan ini terdapat tunjangan antara lain tunjangan pokok yaitu tunjangan yang besarnya ditetapkan sesuai dengan kebijaksanaan seperti:

a. Tunjangan jabatan

Tunjangan jabatan adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang menjabat dengan jabatan tertentu menurut ketentuan yang berlaku. Misalnya seperti kepala dinas yg mendapat tambahan penghasilan atas jabatan yang didudukinya saat ini.

b. Tunjangan khusus

Tunjangan khusus yaitu tunjangan yang diberikan pada waktu tertentu dan kondisi tertentu, seperti: tunjangan pangan, tunjangan pensiun, tunjangan kesehatan, tunjangan lebaran dan natal dan Jamsostek.

Adapun unsur-unsur pengeluaran pada perusahaan ini adalah sebagai berikut: 1. Jamsostek pensiun

Jamsostek pensiun yaitu pengenaan potongan atas tujangan hari tua kepada karyawan perusahaan dengan maksud akan diberikan kembali kepada karyawan pada saat karyawan tersebut pensiun.

2. PPh Pasal 21

(56)

3. Hutang para karyawan

Potongan-potongan yang ada pada daftar gaji Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara yaitu :

a. Potongan beras (pangan) b. Potongan iuran wajib c. Sewa rumah

d. Hutang

e. Tabungan perumahan f. Penghasilan lain-lain g. Pajak penghasilan h. Iuran asuransi kesehatan i. Potongan amal bakti KORPRI

Unsur-unsur pengawasan intern gaji berdasarkan committee on auditing procedure

antara lain :

1. Suatu organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat, jelas dan tegas.

2. Suatu sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang efektif dan memungkinkan untuk mengadakan pengawasan akuntansi terhadap harta milik, hutang, pendapatan serta biaya.

3. Adanya praktek-praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi di setiap bagian dalam organisasi.

4. Suatu tingkat kecakapan kualitas pegawai yang sesuai dengan syarat yang diminta oleh tanggung jawabnya.

(57)

Adapun hal – hal yang diperhatikan dalam memilih prosedur pencatatan gaji dan upah menurut Usry (2009: 305), adalah sebagai berikut:

1. Time keeping Departement

Tugas departemen ini adalah mengumpulkan atau menggabungkan data tentang jumlah perincian waktu menyelesaikan suatu tugas kerja, hasil produksi atau produksi dalam suatu departemen perusahaan tertentu.

2. Payroll Departement

Tugas Departemen ini adalah menjabarkan jumlah upah dan menjatahkan jumlah upah tiap – tiap tugas, proses dari departemen pekerjaan, prosedur dan fungsi-fungsi departemen tersebut ditentukan oleh keserbarumitan perusahaan. Departemen gaji dan upah diwajibkan menyelenggarakan tugas pencatatan klasifikasi tugas, departemen perusahaan dan tarif upah untuk tiap pekerjaan. Daftar gaji dan upah perusahaan disusun berdasarkan clock card atau kartu waktu kerja berdasarkan komputer.

3. Cost Departement

Tugas departemen ini mencatat pegawai bagian upah dan gaji mungkin harus ditempatkan pada masing-masing departemen produksi, untuk membantu pekerjaan mengumpulkan dan mengklasifikasi biaya upah. Dengan memakai kartu rangkuman, kartu waktu dan menjabarkan biaya produksi dan jasa-jasa untuk tiap pesanan karyawan, unit output, kegiatan departemen dan masing-masing jenis produk.

(58)

berikut:

1. Bagian Umum a. Data Pegawai

Bagian personalia menugaskan pegawainya untuk menilai pengawasan intern gaji dan upah ini sejak menerima pegawai-pegawai yang diperlukan perusahaan, sehingga perusahaan mendapat pegawai yang tepat sesuai kebutuhan perusahaan. Data karyawan tersebut dicatat mulai dari nama, nomor pegawai, status karyawan tersebut (kawin, tidak kawin, anak yang dimiliki) yang diperlukan untuk menentukan PTKP, bagian penetapan dan keterangan lainnya.

b. Pegawai Pencatatan gaji dan upah

Perusahaan memberlakukan kartu jam kerja setiap harinya yang bertujuan untuk mencegah penyelewengan pencatatan kehadiran karyawan. Perusahaan juga menggunakan sistem komputerisasi dalam menghitung gaji dan upah karyawan serta jumlah hari dari tiap karyawan. Data-data karyawan dan hal-hal sebagai data pembayaran gaji karyawan.

2. Kepala Bagian Masing-masing Unit

Kepala bagian masing-masing unit memeriksa kehadiran para pegawai sebagai bahan pertimbangan perhitungan gaji dan kenaikan golongan (promosi).

a. Kasir

(59)

bagian pembukuan akuntansi. b. Bagian pembukuan

Bagian ini bertugas menandatangani semua bukti-bukti dari pembayaran gaji yang dilakukan kasir kemudian membukukan pembayaran tersebut ke dalam buku besar gaji dan upah.

c. Internal Auditor

Tugas dari internal auditor dalam pengawasan gaji dan upah merupakan tugas yang termasuk ke dalam pengawasan perusahaan secara menyeluruh. Dalam hal pengawasan gaji dan upah ini auditor akan mengawasi apakah prosedur-prosedur pencatatan dan pendistribusian gaji telah dijalankan sebagaimana yang telah ditentukan, mengevaluasi sistem pengawasan intern gaji dan upah yang sedang dijalankan.

Prosedur pencatatan gaji yang ada pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara sudah sesuai dengan prosedur pencatatan gaji yang dijalankan oleh bagian-bagian yang terpisah sehingga tidak ada terjadinya penyelewengan. Sedangkan menurut teori hanya menjelaskan departemen-departemennya. Oleh karena itu, prosedur yang dijalankan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara sudah sesuai.

3.4. Prosedur Perhitungan Gaji dan Upah

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.1 Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Dinas Pertambanga dan Energi Provinsi

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN HURUF KONSONAN TSU DALAM BAHASA JEPANG TERHADAP PENUTUR BAHASA INDONESIA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Urut Nomor Urut Buku Induk Kode Barang Nama Barang Keterangan Barang (merek nomor, ukuran) Jumlah Nama Satuan Tahun Pembuatan Keadaan Barang Harga Perolehan Lokasi Keterangan.. 01 02

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari potensi pegawai dan kepuasan masyarakat terhadap implementasi program pelayanan kesehatan BPJS Kesehatan

Keanekaragaman hayati atau biodiversity merupakan semua kehidupan baik tumbuhan, hewan, jamur, mikroorganisme beserta berbagai material genetik yang dikandungnya

Indek keanekaragaman spesies (H’) pada komunitas tumbuhan pada jalur kiri dan jalur kanan di jalur wisata Air Terjun Wiyono Atas Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman adalah

Pada proses pembelajaran 5DSD¶L 3XORHW di sanggar Aneuk Nanggroe Sagoe Padang Tiji kabupaten Pidie faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik dapat muncul

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh

c MOHAMAD ZAHIR BIN MAHAMAD RIDZUAN c SUHAIMI BIN ZAINUDIN c MOHAMAD AMEERUDDIN BIN ROSLI c NOR HANAPI BIN MOHAMAD JULI c MUHAMMMAD RAMADHAN BIN MAT SEMAN c MUHAMAD