• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Terhadap Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) Pada Bank BUMN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Terhadap Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) Pada Bank BUMN"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PERANAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS)

TERHADAP PERKEMBANGAN DANA PIHAK KETIGA (DPK) PADA

BANK BUMN

OLEH

Satya Wardhana

110501082

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ABSTRAK

ANALISIS PERANAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) TERHADAP PERKEMBANGAN DANA PIHAK KETIGA PADA BANK

BUMN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terhadap perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank BUMN. Kemudian di dalam rumusan masalah dapat dibagi dua yaitu bagaimana perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank BUMN sebelum dan sesudah adanya Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Bagaimana pengaruh tingkat bunga penjaminan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) pada bank BUMN. Penelitian ini menggunakan data time series, yaitu data bulanan dari Januari 2002 samapai Desember 2013, dan cross section yaitu keempat Bank BUMN.

Pengolahan dan analisis data menggunakan metode analisis angka indeks dan regresi data panel dengan program Eviews. Pada analisis angka indeks metode yang digunakan adalah analisis angka indeks sederhana. Pada analisis regresi data panel, metode yang digunakan adalah metode Fixed Effect Model (FEM) dengan melakukan Uji Hausman terlebih dahulu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif pendirian LPS terhadap perkembangan DPK Bank-bank BUMN. Hasil Penelitian pengaruh tingkat bunga penjaminan ber LPS berpengaruh terhadap total dana pihak ketiga (DPK) Bank-bank BUMN, Kemudian tingkat bunga penjaminan LPS berpengaruh negatif dan signifikan terhadap total DPK Bank-bank BUMN.

(3)

ABSTRACT

ROLE ANALYSIS OF INDONESIA DEPOSIT INSURANCE CORPORATION (LPS) TOWARD THIRD PARTY FUND EXPANSION ON

STATE-OWNED ENTERPRISE BANK

This research aims to analyze the role of Indonesia Deposit Insurance Corporation (LPS). Afterwards, in case of formulation could be divided into two these are how the state enterprise bank’s third party fund expansed prior to and thereafter of Indonesia Deposit Insurance Corporation exists. And the secondary case is how the Indonesia Deposit Insurance Corporation’s rate affect the expansion of state enterprise bank’s third party fund. This research uses time series and cross sectional data monthly which is obtained from January 2002 to December 2013.

The analyis and processing of data uses index numeral and panel regression by using Eviews. In case of numeral index, the researcher used the simple numeral index method while panel data regression used fix effect model (FEM) method which used Hausman test formerly.

The result of study shows there is a positive effect of Indonesia Deposit Insurance Corporate existence toward state enterprise bank’s third party fund. For the secondary result also shows the Indonesia Deposit Insurance Corporate’s rate has an effect to state enterprise bank’s third party fund total amount and then has a negative effect to third party fund significantly.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas kasih dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi berjudul “Analisis Pengaruh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Terhadap Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) Pada Bank BUMN”.

Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi di departemen Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara dan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Tentunya dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, maka penulis dengan terbuka mengharapkan masukan dari berbagai pihak.

Dalam kesempatan ini, penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini dan juga penyelesaian studi penulis, terutama kepada :

1. Bapak Prof. Dr Azhar Maksum SE,MSc,Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec, selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Irsyad Lubis, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(5)

5. Bapak Haroni Doli Hamoraon Ritonga, S.E, M.Si selaku dosen penguji yang telah bersedia meluangkan waktunya dan memberikan saran dan kritik dalam skripsi ini

6. Bapak Kasyful Mahalli, S.E M.Si selaku dosen penguji saya yang telah banyak memberikan dukungan dan masukan berupa saran dan kritik

7. Seluruh staf pengajar dan staf pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, terutama Departemen Ekonomi Pembangunan

8. Buat kedua orangtua tercinta Yahnizar dan Usmiati atas kasih dan sayangnya dan seluruh dukungan baik doa, dana maupun semangat

9. Buat keluarga tersayang Andrian Surya, S.Si dan Ria Pristiwati, Am.Keb dan seluruh keluarga besar penulis yang telah banyak memberikan semangat dan dukungannya

10. Kepada semua rekan-rekan seperjuangan penulis, E.P 2011, khususnya teman-teman sepermainan penulis yang telah banyak mewarnai kehidupan penulis, yakinlah suatu saat nanti kita akan merasakan manisnya buah perjuangan kita selama ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga hasil penelitian skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak, termasuk bagi penulis sendiri.

(6)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis ... 9

2.1.1 Lembaga Penjamin Simpanan... 9

2.1.1.1 Fungsi, Tugas, dan Wewenang ……….. 10

2.1.1.2 Skema Penjaminan Simpanan ……… 11

2.1.1.3 Ketentuan tingkat Bunga Penjaminan ………… 13

2.1.1.4 Pedoman dari IADI ……… 15

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Bank-bank BUMN ……… 33

4.2 Perkembangan DPK Bank-bank BUMN ……… 36

4.3 Gambaran Umum Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ……… 38

(7)

4.3.2 Status dan Landasan Hukum ……… 39 4.3.3 Gambaran Tingkat Bunga Penjaminnan LPS …………... 39 4.4 Hasil Analisis dan Pembahasan ……… 41

4.4.1 Hasil Perhitungan Indeks Perkembangan Giro Sebelum

Dan Sesudah Adanya LPS………. 31 4.4.2 Hasil Perhitungan Indeks Perkembangan Tabungan

Sebelum Dan Sesudah Adanya LPS ……… 46 4.4.3 Hasil Perhitungan Indeks Perkembangan Simpanan

Berjangka Sebelum Dan Sesudah Adanya LPS ……….. 51 4.4.4 Analisis Regresi Data Panel ……… 56 4.4.5 Uji Hausman ………... 56 4.4.6 Hasil Estimasi Fixed Effect Model (FEM) ……….. 58 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Share DPK Bank BUMN terhadap total

DPK Bank Umum ……….. 7 4.1 Hasil Perhitungan indeks perkembangan

giro periode sebelum adanya LPS ……….. 41 4.2 Hasil Perhitungan indeks perkembangan giro

Periode sesudah adanya LPS ………... 42 4.3 Hasil Perhitungan indeks perkembangan tabungan

periode sebelum adanya LPS ………. 46 4.4 Hasil Perhitungan indeks perkembangan tabungan

periode sesudah adanya LPS ……….. 47 4.5 Hasil Perhitungan indeks perkembangan simpanan

berjangka sebelum adanya LPS ………. 41 4.6 Hasil Perhitungan indeks perkembangan simpanan

berjangka sesudah adanya LPS ……….. 52 4.7 Hasil Uji Hausman ………. 56 4.8 Hasil Estimasi Fixed Effect Model ………. 57

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual …... 26 4.1 Grafik Perkembangan Dana Pihak Ketiga…... 36 4.2 Grafik Perkembangan Total Dana Pihak

Ketiga ………. 37

4.3 Grafik Pergerakan Tingkat Bunga

(10)
(11)

ABSTRAK

ANALISIS PERANAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) TERHADAP PERKEMBANGAN DANA PIHAK KETIGA PADA BANK

BUMN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terhadap perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank BUMN. Kemudian di dalam rumusan masalah dapat dibagi dua yaitu bagaimana perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank BUMN sebelum dan sesudah adanya Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Bagaimana pengaruh tingkat bunga penjaminan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) pada bank BUMN. Penelitian ini menggunakan data time series, yaitu data bulanan dari Januari 2002 samapai Desember 2013, dan cross section yaitu keempat Bank BUMN.

Pengolahan dan analisis data menggunakan metode analisis angka indeks dan regresi data panel dengan program Eviews. Pada analisis angka indeks metode yang digunakan adalah analisis angka indeks sederhana. Pada analisis regresi data panel, metode yang digunakan adalah metode Fixed Effect Model (FEM) dengan melakukan Uji Hausman terlebih dahulu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif pendirian LPS terhadap perkembangan DPK Bank-bank BUMN. Hasil Penelitian pengaruh tingkat bunga penjaminan ber LPS berpengaruh terhadap total dana pihak ketiga (DPK) Bank-bank BUMN, Kemudian tingkat bunga penjaminan LPS berpengaruh negatif dan signifikan terhadap total DPK Bank-bank BUMN.

(12)

ABSTRACT

ROLE ANALYSIS OF INDONESIA DEPOSIT INSURANCE CORPORATION (LPS) TOWARD THIRD PARTY FUND EXPANSION ON

STATE-OWNED ENTERPRISE BANK

This research aims to analyze the role of Indonesia Deposit Insurance Corporation (LPS). Afterwards, in case of formulation could be divided into two these are how the state enterprise bank’s third party fund expansed prior to and thereafter of Indonesia Deposit Insurance Corporation exists. And the secondary case is how the Indonesia Deposit Insurance Corporation’s rate affect the expansion of state enterprise bank’s third party fund. This research uses time series and cross sectional data monthly which is obtained from January 2002 to December 2013.

The analyis and processing of data uses index numeral and panel regression by using Eviews. In case of numeral index, the researcher used the simple numeral index method while panel data regression used fix effect model (FEM) method which used Hausman test formerly.

The result of study shows there is a positive effect of Indonesia Deposit Insurance Corporate existence toward state enterprise bank’s third party fund. For the secondary result also shows the Indonesia Deposit Insurance Corporate’s rate has an effect to state enterprise bank’s third party fund total amount and then has a negative effect to third party fund significantly.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai penggerak pembangunan dan menjaga stabilitas perekonomian suatu negara, peranan bank sangatlah penting. Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung kepada dinamika perkembangan dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Begitu pentingnya bank, bahwa saat ini hampir semua sektor yang berkaitan dengan kegiatan keuangan membutuhkan jasa bank.

Begitu pentingnya industri perbankan yang baik, dikarenakan oleh fungsi bank itu sendiri yang sangat strategis, yaitu fungsi bank terbagi menjadi tiga yaitu,

agent of trust agen of development, dan agent of services. Agent of trust berarti

terdapatnya kepercayaan masyarakat yang mau menitipkan dananya di bank, dan dari pihak bank juga terdapat kepercayaan meminjakan uanganya kepada masyarakat. Agen of development, berarti kegiatan bank memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi seperti investasi, distribusi, dan konsumsi yang tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat. Agen of services berarti bank memberikan penawaran jasa perbankan lain kepada masyarakat antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang, dan penyelesaian tagihan. (Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso, 2008)

(14)

utama bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary). Perbankan mempunyai fungsi intermediasi, yaitu penghimpunan dana dari masyarakat dan menyalurkannya secara efektif dan efisien pada sektor-sektor riil untuk menggerakkan pembangunan dan menjaga stabilitas perekonomian suatu negara.

Sebagai bentuk terdapatnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan yaitu terlihat dari ikut berpartisipasinya masyarakat dalam industri perbankan. Salah satu bentuk partisipasi masyarakat ialah masyarakat mau menempatkan dananya di bank dalam bentuk tabungan, giro, dan deposito yang lebih dikenal dengan sebutan Dana Pihak Ketiga (DPK). Untuk menjaga kepercayaan masyarakat kepada bank maka diperlukan skim penjaminan simpanan. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) didirikan selain agar masyarakat mau menempatkan dananya di bank karena dilandasi rasa aman, juga karena agar pengalaman pada tahun 1997-1998 tidak lagi terjadi dimana jutaan nasabah serentak menarik dana simpanannya secara besar-besaran dari bank karena kepercayaan (trust) publik terhadap perbankan pada waktu itu berada pada titik nadir.

(15)

kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. (Kasmir, 2008)

Sumber dana dari pihak ketiga ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinnya dari sumber dana ini. Pencarian dana dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan sumber lainnya dan pencarian dana dari sumber ini tidak terlalu sulit. Akan tetapi, pencarian sumber dana dari sumber ini relatife lebih mahal jika dibandingkankan dari dana sendiri.

Begitu pentingnya dana pihak ketiga sebagai sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank, maka untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan, diperlukan kebijakan untuk memberikan jaminan atas seluruh kewajiban pembayaran pada bank (blanket guarantee) agar masyarakat tetap percaya dan mau menyimpan dananya di bank sehingga nantinya bank dapat menyalurkan dana tersebut untuk menggerakkan perekonomian bangsa.

(16)

Di Indonesia, lembaga yang berfungsi sebagai pemberi jaminan atas seluruh kewajiban pembayaran bank (blanket guarantee) adalah yang berdasarkan Undang-Undang nomor 24 tahun 2004 yang menyatakan bahwa Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai suatu lembaga independen yang berfungsi menjamin simpanan nasabah penyimpan. Jadi, LPS menjamin simpanan nasabah bank yang berbentuk tabungan, deposito, giro, sertifikat deposito, dan bentuk lain yang dipersamakan dengan itu, dengan syarat suku bunga simpanan nasabah pada bank tersebut tidak melebihi tingkat bunga penjaminan LPS, dan juga jumlah simpanan nasabah tersebut tidak melebihi batas yang dijamin oleh LPS.

Begitu pentingnya peran LPS sehingga berdasarkan keputusan bersama Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, dan ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan membentuk suatu forum stabilitas sistem keuangan (FSSK) yang mana LPS merupakan salah satu lembaga yang memegang peran penting sebagai satu dari tiga anggota FSSK, dimana FSSK beranggotakan Bank Indonesia, Departemen Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan. Forum ini memberikan informasi dan rekomendasi terhadap masalah-masalah terkait stabilitas sistem keuangan.

(17)

JPSK tersebut, LPS memainkan peran strategis dalam pilar ketiga dan keempat. Pilar ketiga, peranan LPS sebagai otoritas dalam program penjaminan simpanan, dan pada pilar keempat, bersama-sama dengan Departemen Keuangan dan Bank Indonesia sebagai pengambil kebijakan dalam penanganan krisis. (Julius R. Latumaerissa, 2011)

Salah satu contoh kasus masalah kepercayaan di dunia perbankan tanah air adalah mengenai Bank Century. Berawal dari permasalahan terkait surat-surat berharga dan perkreditan yang berpotensi memicu kesulitan keuangan serta membahayakan kelangsungan usaha bank, telah mendorong BI untuk melakukan pengawasan intensif atas Bank Century sejak tanggal 29 Desember 2005. Karena kondisi Bank Century makin kritis, maka pada tanggal 6 November 2008, BI menetapkan Bank Century sebagai bank dalam Pengawasan Khusus.

(18)

LPS dalam perannya selama ini sampai dengan Maret 2014 sudah sebanyak 56 bank yang dilikuidasi. terdiri dari 1 bank umum dan sisanya BPR, serta 1 bank diselamatkan, yakni Bank Century. Penyebab bank-bank tersebut dilikuidasi karena beberapa alasan diantaranya karena menurunnya permodalan, kualitas asset yang buruk, pengelolaan yang buruk, bank mengalami kesulitan yang membahayakan usahanya, bank yang tidak mampu memenuhi kewajiban kepada pihak lain dan keadaannya yang dapat membahayakan sistem perbankan. Begitu juga apabila kondisi tersebut terjadi pada bank BUMN, maka LPS akan mengambil tindakan yang sama, yang apabila tidak diambil tindakan oleh LPS, akan dapat membahayakan sistem perbankan. Sampai sekarang sebanyak 41 bank sudah selesai proses likuidasinya dan 16 bank yang sedang dalam proses likuidasi.Sampai akhir Desember 2013 LPS sudah membayarkan klaim penjaminan yang layak sebesar Rp.753 Milyar.(www.lps.go.id), diakses pada tanggal 28 Juni 2014 pukul 19.05 WIB)

(19)

memiliki asset paling banyak senilai Rp 674,74 triliun, kemudian BRI senilai , BNI senilai Rp 388,01 triliun dan BTN Rp 135,62 triliun. ( Statistik Perbankan Indonesia )

Berikut ini data share Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank BUMN terhadap total Dana Pihak Ketiga bank umum secara keseluruhan periode 2006-2010.

Tabel 1.1

Share jumlah dana pihak ketiga bank BUMN terhadap total dana pihak ketiga bank umum secara keseluruhan periode 2006-2010

Dalam Miliar

Rupiah 2006 2007 2008 2009 2010

Jumlah DPK Bank

BUMN 480.394 571.008 669.827 783.384 898.405 Total DPK

Keseluruhan Bank Umum

1.287.102 1.510.834 1.753.292 1.973.042 2.338.824 Share DPK Bank

BUMN 37,32 % 37,79 % 38,20 % 39,70 % 38,41 %

Sumber : Statistik Perbankan Indonesia, data diolah

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa Share jumlah dana pihak ketiga dari tahun 2006 sampai 2009 tampak terus meningkat dikarenakan pada tahun 2006 sebagai tahun pertama setelah pendirian LPS. Dengan hanya beranggotakan empat bank, keempat bank BUMN tersebut menjadi penyumbang DPK dengan rata-rata 38,28 % pada periode 2006-2010 terhadap total DPK Bank Umum secara keseluruhan. Maka dari itu penulis tertarik mengambil objek penelitian bank BUMN dikarenakan sebagian besar dana masyarakat di tabung pada Bank BUMN.

(20)

maka LPS diharapkan perannya disini. Dengan dijaminnya Dana Pihak Ketiga (DPK), maka masyarakat tidak akan ragu-ragu dalam menempatkan dananya pada bank bahkan diharapkan akan semakin meningkatkat simpanan mereka. Apabila kondisi ini terus terpelihara maka cita-cita bank sebagai penggerak pembangunan akan terwujud.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk penulisan skripsi dengan judul “ Analisis Peranan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terhadap Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Bank BUMN “.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan di teliti oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank BUMN sebelum dan sesudah adanya Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

(21)

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan di atas, tujuan penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank BUMN sebelum dan sesudah adanya Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat bunga penjaminan

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) bank BUMN.

1.3.2 Manfaat Penelitian

1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat mengenai simpanan yang dijamin oleh LPS.

2. Sebagai bahan masukan bagi otoritas moneter dalam menjaga kestabilan sistem perbankan agar krisis keuangan pada tahun 1997 tidak lagi terjadi. 3. Sebagai tambahan informasi dan tambahan literatur bagi masyarakat dan

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

Menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjaminan simpanan, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) merupakan lembaga yang independen, transparan, dan akuntabel dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya berupa menjamin simpanan nasabah penyimpan dan turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannya.

Di dalam Undang-undang ini ditetapkan penjaminan simpanan nasabah bank yang diharapkan dapat memelihara kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan dan dpat meminimumkan risiko yang membebani anggaran negara atau resiko yang menimbulkan moral hazard. Penjamin simpanan nasabah bank tersebut berdasarkan UU diselenggarakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). LPS pada dasarnya memiliki dua fungsi, yaitu menjamin simpanan nasabah bank dan melakukan penyelesaian atau penanganan bank gagal sebagai bagian dari pemeliharaan stabilitas sistem perbankan. (Siamat, 2005)

(23)

bank tersebut sampai jumlah tertentu. Adapun simpanan yang tidak dijamin akan diselesaikan melalui proses likuidasi bank. Likuidasi ini merupakan tindak lanjut penyelesaian bank yang mengalami kesulitan keuangan. LPS melakukan tindakan penyelesaian atau penanganan bank yang mengalami kesulitan keuangan dalam kerangka mekanisme kerja yang terpadu, efisien, dan efektif untuk menciptakan ketahanan sektor keuangan Indonesia atau disebut Indonesia Financial Safety Net (IFSN). (Siamat, 2005)

2.1.1.1 Fungsi, Tugas dan Wewenang

Lembaga Penjamin Simpanan mempunyai fungsi, tugas dan wewenangnya sebagaimana di atur dalam Undang-undang No. 24 Tahun 2004.

Fungsi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS): 1. Menjamin simpanan nasabah penyimpan.

2. Turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannnya.

Tugas Lembaga Penjamin Simpanan (LPS):

1. Merumuskan dan menetapkan kebijakan pelaksanaan penjaminan simpanan. 2. Melaksanakan penjaminan simpanan.

3. Merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka turut aktif memelihara stabilitas sistem perbankan.

4. Merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan penyelesaian Bank Gagal yang tidak berdampak sistemik.

(24)

Wewenang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS): 1. Menetapkan dan memungut premi penjaminan.

2. Menetapkan dan memungut kontribusi pada saat bank pertama kali menjadi peserta.

3. Melakukan pengelolaan kekayaan dan kewajiban LPS.

4. Mendapatkan data simpanan nasabah, data kesehatan bank, laporan keuangan bank, dan laporan hasil pemeriksaan bank sepanjang tidak melanggar kerahasiaan bank.

5. Melakukan rekonsiliasi, verifikasi, dan/atau konfirmasi atas data tersebut pada angka 4.

6. Menetapkan syarat, tata cara, dan ketentuan pembayaran klaim.

7. Menunjuk, menguasakan, dan/atau menugaskan pihak lain untuk bertindak bagi kepentingan dan/atau atas nama LPS, guna melaksanakan sebagian tugas tertentu.

8. Melakukan penyuluhan kepada bank dan masyarakat tentang penjaminan simpanan.

9. Menjatuhkan sanksi administratif.

2.1.1.2 Skema Penjaminan Simpanan (Deposit Insurance scheme)

Menurut Siamat, 2005, dalam hal pelaksanaan penjaminan simpanan terdapat skema penjaminan simpanan sebagai berikut:

1. Kepesertaan

(25)

mengikuti skema penjaminan berlaku pula bagi kantor cabang dari bank yang berkedudukan di luar negeri yang melakukan kegiatan perbankan dalam wilayah Republik Indonesia. Sedangkan kantor cabang dari bank yang berkedudukan di Indonesia yang melakukan kegiatan perbankan di luar wilayah Republik Indonesia tidak termasuk dalam skema penjaminan.

2. Jenis dan Jumlah Simpanan yang dijamin

Jenis simpanan yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan adalah sebagai berikut:

a. Giro b. Deposito

c. Sertifikat Deposito

d. Tabungan, dan/atau yang dipersamakan dengan itu

Nilai simpanan yang dijamin LPS menurut ketentuan dalam skema penjaminan ini adalah sebagai berikut:

a. Nilai simpanan yang dijamin setiap nasabah pada satu bank maksimal Rp.2.000.000.000

b. Nilai simpanan yang dijamin dapat diubah apabila dipenuhi salah satu atau lebih kriteria sebagai berikut:

1. terjadi penarikan dana perbankan dalam jumlah besar-besaran 2. terjadi inflasi yang cukup besar dalam beberapa tahun

(26)

3. Premi Penjaminan dan Pembayaran Klaim

Bank-bank yang menjamin peserta skema penjaminan diwajibkan membeyar premi penjaminan untuk setiap periode tertentu sebesar 0,1% (satu basis point) dari rata-rata saldo bulanan total simpanan dalam setiap periode. Perhitungan jumlah premi dilakukan sendiri oleh bank. Namun dapat diverifikasi oleh LPS melalui pemerikasaan dokumen, pemanggilan pejabat bank yang bersangkutan, dan atau pemeriksaan langsung pada bank. Pemeriksaan langsung tersebut dilakukan oleh otoritas Lembaga Pengawas Perbankan (LPP) atas permintaan LPS.

2.1.1.3 Ketentuan Tingkat Bunga Penjaminan

Penetapan maksimum tingkat bunga penjaminan oleh LPS mempunyai beberapa latar belakang antara lain:

1. Membatasi exposure yang menjadi beban LPS mengingat penjaminan meliputi pokok dan bunga.

2. Mencegah moral hazard pengelola bank untuk menggunakan bunga yang tinggi sebagai insentif pengerahan dana masyarakat

3. Mendorong masyarakat bersikap hati-hati dalam penempatan dananya.

(27)

penjaminan tersebut hanya diberlakukan untuk simpanan yang mempunyai komponen bunga, dan tidak diberlakukan untuk simpanan di bank syariah yang tidak mempunyai komponen bunga.

LPS tidak menetapkan maksimum bagi hasil yang diterima nasabah penyimpan di bank syariah, mengingat besarnya bagi hasil tidak tentu, bersifat fluktuatif dan tidak diperjanjikan di muka. Oleh karena itu, meskipun realisasi bagi hasil simpanan di bank syariah apabila diekuivalenkan dengan tingkat bunga (equivalent return) melebihi maksimum tingkat bunga penjaminan, simpanan di bank syariah tersebut tetap dijamin oleh LPS.

2.1.1.4Pedoman Dari International Association of Deposit Insurers (IADI)

IADI merupakan sebuah organisasi lembaga penjamin dunia dengan tujuan meningkatkan efektivitas dari sistem penjamin simpanan dengan terus mengembangkan pedoman sistem penjamin simpanan antar institusi lembaga penjamin simpanan dari berbagai negara.

Ada beberapa hal yang bisa dipedomani dari IADI yaitu: 1. Kepesertaan

(28)

program penjaminan. Penjamin simpanan akan mengambil langkah itu, apabila bank peserta tidak memenuhi syarat dan kondisi tertentu.

2. Pendanaan

Ada dua model kontribusi yang diterapkan. Pertama, kontribusi dari bank peserta dilakukan sebelum muncul bank yang dicabut izin usahanya (ex ante) dengan melalui premi dan penerimaan lainnya yang diakumulasikan sebagai cadangan penjaminan. Kedua, kontribusi dari bank peserta penjaminan dilakukan setelah adanya bank yang dicabut izin usahanya (ex post) dengan cara meminta semua bank memberi kontribusi atas biaya kegagalan suatu bank dengan proporsi tertentu.

3. Premi

Dalam prakteknya, ada dua metode dominan yang digunakan untuk menghitung premi. Pertama, premi ditetapkan dengan persentase yang sama untuk semua bank (flat rate premium). Kedua, premi ditetapkan dengan persentase yang berbeda sesuai dengan tingkat risiko kegagalan masing-masing bank (risk based/differentiated premium).

4. Kepedulian Masyarakat

(29)

2.1.2 Dana Pihak Ketiga (DPK)

Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dijelaskan dalam UU Nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dalam dana dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Menurut Kasmir, 2008, Dana Pihak ketiga (DPK) adalah dana yang berasal dari masyarakat luas yang merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pencarian dana dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan sumber lainnya dan pencarian dana dari sumber dana ini paling dominan, asal dapat memberikan bunga dan fasilitas menarik lainnya. Menarik dana dari sumber ini tidak terlalu sulit, akan tetapi, pencarian sumber dana dari sumber ini relatif mahal jika dibandingkan dari dana sendiri.

Adapun sumber Dana Pihak Ketiga atau sumber dana yang berasal dari masyarakat luas dapat dilakukan dalam:

1. Simpanan giro (demand deposit) 2. Simpanan tabungan (saving deposit) 3. Simpanan deposito (time deposit) 2.1.2.2 Simpanan Giro (Demand Deposit)

(30)

setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

Menurut Latumaerissa, 2011, giro adalah bentuk simpanan nasabah baik perorangan ataupun perusahaan, lembaga, atau institusi pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat oleh giran atau pemilik dengan menggunakan cek dan giro bilyet atau surat perintah pemindahbukuan lainnya. Rekening giro ini memiliki beberapa manfaat bagi nasabah antara lain sebagai salah satu bentuk penempatan dana (placement fund) dan sekaligus alat pembayaran secara giral dan sangat praktis dalam penarikannya karena menggunakan cek atau bilyet giro. Selain itu lebih aman jika dibandingkan dengan membawa tunai dimana pembayaran degan cek atau bilyet giro, dapat meminimalkan kelebihan pembayaran yang mungkin terjadi seperti tidak ada uang kembalian. Pemegang rekening dapat mengetahui saldo uangnya setiap saat dengan menghubungi bank yang bersangkutan dan mempunyai peluang untuk menggunakan jasa-jasa yang dikaitkan dengan rekening giro pada umumnya, seperti pembayaran listrik, telepon, pajak, dan air minum.

Menurut Kasmir, 2008, jenis-jenis sarana penarikan untuk menarik dana yang tertanam di rekening giro adalah sebagai berikut:

1. Cek (Cheque)

(31)

yang memelihara rekening nasabah untuk diuangkan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan baik secara tunai atau secara pemindahbukuan. Selain itu ada beberapa jenis cek yang umum dikenal dalam praktik perbankan:

2. Bilyet Giro (BG)

Bilyet Giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank yang

memelihara rekening giro nasabah tersebut untuk memindahbukuan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau bank lainnya.

3. Alat Pembayaran Lainnya

Yaitu surat perintah kepada bank yang dibuat secara tertulis pada kertas yang ditandatangani oleh pemegang rekening atau kuasanya untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak lain pada bank yang sama atau bank lain.

Setiap penyimpan yang menyimpan dananya di rekening giro akan memperoleh balas jasa berupa bunga. Bunga atau jasa giro ini dihitung dengan berbagai metode sebagai berikut.

1. Penghitungan bunga dengan menggunakan saldo terendah

%

2. Perhitungan bunga dengan menggunakan saldo rata-rata %

1. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)

(32)

tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Syarat-syarat penarikan tertentu maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat antara bank dengan si penabung. Sebagai contoh dalam hal frekuensi penarikan, apakah dua kali seminggu atau setiap hari atau mungkin setiap saat. Yang jelas haruslah sesuai dengan perjanjian sebelumnya. Kemudian dalam hal sarana atau hal penarikan juga tergantung dengan perjanjian antara keduanya yaitu bank dengan penabung.

Mengenai penghitungan bunga tabungan dapat pula dihitung dengan beberapa meode tergantung dari beberapa bank yang bersangkutan.Berikut rumus perhitungan bunga tabungan:

1. Perhitungan tabungan dengan saldo terendah %

2. Perhitungan tabungan dengan saldo harian

Bunga % jumlah hari

2. Simpanan Deposito (Time Deposit)

(33)

Artinya jika nasabah deposan menyimpan uangnya untuk jangka waktu tiga bulan, maka uang tersebut baru dapat dicairkan setelah jangka waktu tersebut berakhir dan sering disebut tanggal jatuh tempo.

Adapun jenis-jenis deposito yang ada di Indonesia dewasa ini: 1. Deposito Berjangka

Deposito berjangka adalah simpanan pihak ketiga di bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan bank teknis yang bersangkutan (Latumaerissa, 2011). Rumus yang digunakan untuk menghitung bunga deposito berjangka adalah

Bunga = × Pajak deposito

2. Sertifikat Deposito

Secara sederhana sertifikat deposito dapat didefenisikan sebagai suatu bentuk simpanan berjangka yang diterbitkan oleh bank yang dapat diperjualbelikan atau dapat dipindah tangankan kepada pihak tertentu dimana sertifikat deposito sendiri diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat.( Latumaerissa, 2011). Rumus yang digunakan untuk menghitung bunga sertifikat deposito:

Bunga = pajak

3. Deposito on Call

(34)

yang besar misalnya 50 juta rupiah (tergantung bank yang bersangkutan). Pencarian bunga dilakukan pada saat pencairan deposito on call. Sebelum deposito on call dicairkan terlebih dahulu tiga hari sebelumnya nasabah sudah memberitahukan bank penertbit. Rumus yang digunakan untuk menghitung deposito on call adalah sebagai berikut:

Bunga = % × pajak

2.1.3 Defenisi Bank

Bank didefenisikan oleh Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang menyatakan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Menurut Subagio, dkk, (dalam Julius R. Latumaerissa), bank adalah suatu badan usaha yang kegiatan utamanya menerima simpanan dari masyarakat dan/atau pihak lainnya, kemudian mengalokasikannya kembali untuk memperoleh keuntungan serta menyediakan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran.

(35)

pembayaran dan setoran seperti listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah, dan pembayaran lainnya.

1. Fungsi Bank

Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarkat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik, menurut Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso, 2008, bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agen of development, dan agent of services.

a. Agen of trust

(36)

b. Agent of development.

Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi-distribusi-konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi-distribusi-konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.

c. Agent of services

Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman, uang,penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.

2.2 Penelitian Terdahulu

(37)

di Indonesia sebelum dan sesudah adanya LPS. Jumlah tabungan, deposito, dan giro memiliki tanda positif lebih banyak pada data sesudah adanya LPS dibandingkan sebelum adanya LPS. Ini menunjukkan bahwa LPS berpengaruh positif terhadap jumlah Dana Pihak Ketiga pada bank Umum di Indonesia.

Penelitian Latifatul Khoiriyah (2009) berjudul “ Analisis tingkat likuiditas sebelum, saat dan setelah adanya Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) periode 2002-2008 (Studi pada PT.Bank Muamalat Indonesia (BMI),Tbk)”.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada CR baik sebelum maupun setelah adanya LPS. Begitu juga dengan variabel LDR dan NCM to CA.

Penelitian Kresna Dhuta Wijaya (2012) berjudul “ Analisis Pengaruh Nilai Maksimum Penjaminan Simpanan di LPS Terhadap Risiko Morald Hazard Kredit BPR”. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa besarnya nilai simpanan yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dinilai sudah tidak tepat lagi untuk diterapkan. Penentuan besar nilai simpanan yang dijamin sebesar Rp.2 Miliar sebaiknya dapat disesuaikan dengan cakupan yang disyaratkan oleh IADI untuk menjadi lebih rendah yaitu sebesar Rp.500 juta.

2.3 Kerangka Konseptual

(38)

Gambar 2.1

Skema Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut:

1. Pendirian LPS berpengaruh positif terhadap Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank BUMN.

2. Tingkat Bunga Penjaminan LPS berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK)

(39)

Tabel 4.7 Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: POOL1

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 0.000000 1 1.0000

Sumber: Pengolahan data dengan Eviews 7.0

(40)

4.4.6 Hasil Estimasi Fixed Effect Model (FEM)

Tabel 4.8

Hasil Estimsi Fixed Effect Model (FEM)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 4.01E+08 11389207 35.20920 0.0000

I? -26853428 1411019. -19.03123 0.0000

Fixed Effects (Cross)

_BTN--C -1.48E+08 _MANDIRI--C 1.03E+08 _BRI--C 59052950 _BNI--C -13589292

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.807499 Mean dependent var 1.91E+08

Adjusted R-squared 0.805467 S.D. dependent var 1.21E+08 S.E. of regression 53245904 Akaike info criterion 38.43168 Sum squared resid 1.07E+18 Schwarz criterion 38.48312

Log likelihood -7373.882 F-statistic 397.4556

Durbin-Watson stat 0.048714 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Pengolahan data dengan Eviews 5.0

Berdasarkan estimasi dengan menggunakan metode Fixed Effect Model (FEM), maka diperoleh nilai Koefisien Determinasi (R-Squared) sebesar 0,8074 yang berarti bahwa variabel bebas yang ada di dalam persamaan yaitu tingkat bunga penjaminan LPS cukup mampu menjelaskan Dana Pihak Ketiga Bank-bank BUMN selama kurun waktu Januari 2006 sampai Desember 2013 sebesar 80,74% dan sisanya sebesar 19,26 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam persamaan.

(41)

Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank-bank BUMN. Hal ini menunjukkan apabila tingkat bunga penjaminan LPS mengalami penurunan sebesar 1 %, cateris

paribus, maka akan terjadi kenaikan total Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank-bank

BUMN sebesar Rp 26,85 triliun.

(42)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil perhitungan angka indeks untuk mengetahui perbedaan perkembangan total Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank-bank BUMN sebelum dan sesudah adanya Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) selama periode Januari 2002 sampai Desember 2013 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif pendirian LPS terhadap perkembangan total Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank-bank BUMN. Hal ini terlihat dari rata-rata perkembangan DPK setelah adanya LPS pada periode Januari 2006 sampai Desember 2013 memiliki rata-rata persentase perkembangan yang lebih tinggi daripada periode sebelum adanya LPS yang pada periode Januari 2002 smpai Desember 2005.

2. Kesimpulan Pengaruh tingkat bunga penjaminan ( i ) terhadap total perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) total Bank-bank BUMN dengan menggunakan Fixed Effect Model (FEM) didapat kesimpulan sebagai berikut:

(43)

oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam persamaan. Hal ini berarti ada pengaruh yang signifikan tingkat bunga penjaminan LPS terhadap total Dana Pihak Ketiga Bank-bank BUMN. Juga mengenai

b. Dari hasil estimasi regresi data panel menunjukkan bahwa variabel koefisien tingkat bunga penjaminan ( i ) bertanda negatif sebesar -26853428 terhadap total Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank-bank BUMN. Hal ini menunjukkan apabila tingkat bunga penjaminan LPS mengalami penurunan sebesar 1 %, cateris paribus, maka akan terjadi kenaikan total Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank-bank BUMN sebesar Rp 26,85 triliun.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan, penulis mencoba untuk memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi pemerintah agar tetap mempertahankan dan memperkuat kedudukan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai lembaga penjamin yang indenden karena pendirian LPS berpengaruh positif terhadap kondisi perbankan. Hal ini terlihat dari rata-rata perkembangan DPK setelah adanya LPS pada periode Januari 2006 sampai Desember 2013 memiliki rata-rata persentase perkembangan yang lebih tinggi daripada periode sebelum adanya LPS yang pada periode Januari 2002 smpai Desember 2005.

(44)
(45)

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia. 2014. Laporan Keuangan Publikasi Bank Umum Konvensional. 

http://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan-keuangan/bank/umum-konvensional/Default.aspx (18 Juni 2014)

Dhuta Wijaya, Kresna, 2012. Analisis Pengaruh Nilai Maksimum Penjaminan

Simpanan di LPS Terhadap Risiko Morald Hazard Kredit BPR. Tesis.

Magister Manajemen Universitas Indonesia. Jakarta

F.M, Melisa, 2013. Analisis Perbedaan Jumlah Dana Pihak Ketiga Pada Bank Umum di Indonesia Sebelum dan Sesudah Adanya Lembaga Penjaminan

Simpanan.Skripsi.Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera

Utara.Medan

International Association of Deposit Insurers. 2014. Historis and Milestones. http://www.iadi.org/aboutIADI.aspx?id=45 (15 Juli 2014)

Kasmir, 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: Rajawali Pers. Khoiriyah, Latifatul, 2009. Analisis tingkat likuiditas sebelum, saat dan setelah

adanya Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) periode 2002-2008 (Studi

pada PT.Bank Muamalat Indonesia (BMI),Tbk). Skripsi. Jurusan

Manajemen Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang Latumaerissa, Julius R, 2011. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Jakarta:

Salemba Empat

Lembaga Penjamin Simpanan. 2014 .Tingkat bunga penjaminan.  http://www.lps.go.id/web/guest/home;jsessionid (20 Juni 2014)

Pratomo, Wahyu Ario dan Paidi Hidayat. Pedoman Praktis Penggunaan Eviews

dalam Ekonometrika , Medan: USU Press

Rudjito dkk, 2011. 5 Tahun LPS Menjamin Simpanan Nasabah dan Menjaga

Stabilitas Sistem Perbankan. Jakarta : LPS

R. Ajija, Shochrul. 2011. Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta: Salemba Empat

(46)

Silaen, Sakti, 2010. Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Mitra Wacana Media

Suharyadi dan Purwanto SK, 2009. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan

Modern. Jakarta: Rajawali Press

Triandaru, Sigit dan Totok Budisantoso, 2006. Bank dan Lembaga Keuangan

Lain, Jakarta: Salemba Empat

(47)

LAMPIRAN 1

BANK BTN 

   tahun  giro  tabungan  simpanan berjangka 

2002 

Januari 892.753  3.457.748  14.850.155 

Februari 927.726  3.392.734  15.794.521 

Maret 946.394  3.373.253  15.127.586 

April 959.941  3.366.689  15.129.276 

Mei 972.491  3.291.560  14.598.510 

Juni 1.069.730  3.216.291  14.253.399 

Juli 1.023.516  3.253.396  14.399.370 

Agustus 1.011.214  3.214.227  14.590.175 

September 1.032.077  3.328.959  14.832.018 

Oktober 989.72  3.323.026  14.785.571 

Nopember 1.103.733  3.328.878  14.727.144 

Desember 1.175.626  3.496.790  15.241.096 

2003 

Januari 1.020.216  3.476.333  15.289.872 

Februari 1.135.350  3.475.669  14.902.863 

Maret 1.013.523  3.550.627  14.933.913 

April 998.458  3.604.148  14.568.856 

Mei 991.276  3.754.055  14.189.895 

Juni 1.008.668  4.089.806  13.818.626 

Juli 1.026.598  4.336.704  13.785.687 

Agustus 1.173.877  4.607.124  13.517.706 

September 1.109.610  4.669.477  13.594.189 

Oktober 1.100.065  4.836.070  13.192.864 

Nopember 1.117.499  4.910.167  13.301.600 

Desember 1.186.200  5.150.957  12.789.156 

2004 

Januari 1.119.065  5.195.848  12.158.768 

Februari 1.210.501  5.180.588  11.667.958 

Maret 1.108.643  5.191.374  11.851.332 

April 1.119.901  5.249.922  11.694.163 

Mei 1.159.199  5.499.297  11.522.144 

Juni 1.223.014  5.529.452  11.212.841 

Juli 1.228.285  5.650.468  11.987.361 

Agustus 1.329.879  5.692.786  11.529.458 

September 1.364.851  5.743.624  11.426.327 

Oktober 1.372.296  5.805.824  11.216.996 

(48)

Desember 1.488.009  6.035.808  11.048.445 

2005 

Januari 1.115.194  5.964.322  10.727.922 

Februari 1.248.299  5.955.799  10.369.114 

Maret 1.182.165  5.883.555  10.182.625 

April 1.168.107  5.830.611  10.165.880 

Mei 1.126.880  5.854.855  10.364.214 

Juni 1.189.831  5.738.852  10.539.672 

Juli 1.155.886  5.739.959  11.101.781 

Agustus 1.283.529  5.749.566  11.097.905 

September 1.190.288  5.725.326  11.233.463 

Oktober 1.043.285  5.604.367  11.278.671 

Nopember 1.086.883  5.507.322  11.841.601 

Desember 1.244.080  5.513.290  12.711.411 

2006 

Januari 1.135.383  5.410.332  12.498.192 

Februari 1.314.983  5.339.549  12.783.397 

Maret 1.212.385  5.320.154  13.356.641 

April 1.173.436  5.304.623  14.115.846 

Mei 1.095.518  5.325.215  13.964.633 

Juni 1.066.911  5.269.105  14.113.959 

Juli 1.179.744  5.392.825  13.817.276 

Agustus 1.467.952  5.400.712  13.747.202 

September 1.319.272  5.387.185  13.999.424 

Oktober 1.316.280  5.451.305  14.323.537 

Nopember 1.423.954  5.614.978  14.147.262 

Desember 1.638.259  6.056.996  13.899.957 

2007 

Januari 1.590.232  6.115.641  13.775.443 

Februari 1.657.095  6.121.427  13.606.809 

Maret 1.662.703  5.950.749  14.039.284 

April 1.564.595  5.921.867  14.166.283 

Mei 1.605.198  5.955.333  14.229.978 

Juni 1.786.635  5.940.909  14.078.509 

Juli 1.854.534  6.188.111  13.757.417 

Agustus 2.112.428  6.223.661  13.536.702 

September 2.291.516  6.292.374  13.668.657 

Oktober 2.255.948  6.479.953  13.733.452 

Nopember 2.190.870  6.590.571  14.221.669 

Desember 2.245.192  7.156.134  14.785.769 

2008  Januari 2.206.935  7.169.304  14.959.715 

(49)

Maret 2.503.280  6.922.887  15.038.283 

April 2.662.329  7.026.150  15.695.651 

Mei 2.954.553  7.118.549  16.087.730 

Juni 3.096.587  7.670.032  15.558.138 

Juli 3.200.544  7.830.227  15.920.315 

Agustus 3.525.271  7.500.291  16.037.756 

September 3.193.374  7.422.606  17.381.157 

Oktober 3.054.893  7.260.950  18.269.049 

Nopember 3.128.901  7.243.832  18.998.100 

Desember 2.853.248  7.375.199  21.278.993 

2009 

Januari 2.414.523  7.328.456  23.334.048 

Februari 2.543.794  7.322.763  22.660.504 

Maret 2.546.379  7.217.240  23.145.055 

April 2.662.655  7.368.842  23.913.522 

Mei 2.705.088  7.333.000  24.104.555 

Juni 2.931.281  7.358.180  23.928.427 

Juli 2.868.674  7.525.213  23.091.895 

Agustus 4.183.346  7.443.890  22.691.116 

September 3.808.450  7.527.712  22.381.412 

Oktober 3.242.473  7.716.185  24.219.620 

Nopember 3.937.088  7.866.912  23.630.902 

Desember 7.364.281  8.940.964  23.910.826 

2010 

Januari 7.219.919  8.634.083  23.525.353 

Februari 3.599.795  8.361.397  23.432.957 

Maret 3.607.070  8.146.646  24.656.799 

April 3.910.002  8.306.711  24.864.414 

Mei 3.497.206  8.372.723  23.971.805 

Juni 3.866.896  8.679.325  25.907.188 

Juli 4.115.140  9.040.976  27.394.047 

Agustus 4.732.501  9.082.203  26.871.528 

September 4.755.801  9.336.854  27.317.710 

Oktober 6.474.604  9.757.598  27.309.177 

Nopember 6.247.835  9.684.237  27.644.639 

Desember 5.137.241  10.677.073  29.518.336 

2011 

Januari 4.707.090  9.976.815  31.504.454 

Februari 5.026.024  9.691.472  29.862.514 

Maret 4.958.905  9.517.922  31.642.926 

April 4.918.935  9.613.939  31.820.119 

(50)

Juni 5.828.245  10.049.012  32.379.815 

Juli 6.161.847  10.414.640  33.893.414 

Agustus 6.059.328  10.947.672  32.782.939 

September 7.929.450  11.001.376  31.393.345 

Oktober 7.784.294  11.361.400  34.096.046 

Nopember 7.865.022  12.236.372  31.453.467 

Desember 13.070.124  14.547.926  31.031.554 

2012 

Januari 12.140.874  14.182.816  31.168.676 

Februari 8.755.379  14.137.502  31.711.670 

Maret 9.427.043  14.554.211  36.725.961 

April 9.183.358  15.053.070  38.757.091 

Mei 9.365.896  15.841.714  38.192.576 

Juni 10.032.636  16.832.500  35.537.616 

Juli 10.163.864  17.084.813  35.818.425 

Agustus 10.714.604  17.208.363  35.301.786 

September 11.404.779  17.585.744  36.564.255 

Oktober 11.548.626  18.000.772  39.176.504 

Nopember 11.790.398  18.858.237  39.429.697 

Desember 13.139.690  21.101.387  41.541.453 

2013 

Januari 13.135.092  19.803.239  40.275.154 

Februari 13.709.020  20.404.224  43.573.775 

Maret 14.443.083  20.965.400  45.337.401 

April 14.887.413  21.114.708  44.540.096 

Mei 15.158.445  20.863.029  41.147.243 

Juni 16.377.184  21.291.510  38.823.087 

Juli 17.319.548  21.937.538  38.769.080 

Agustus 17.524.751  22.029.868  40.125.510 

September 17.826.990  22.428.339  42.585.898 

Oktober 17.727.631  22.560.388  42.470.228 

Nopember 17.876.389  22.613.922  43.167.291 

(51)

   Bank Mandiri 

   tahun  giro  tabungan  simpanan berjangka 

2002 

Januari  34.049.317  21.832.103  134.027.748 

Februari  35.515.285  22.030.940  130.004.680 

Maret  35.000.327  22.274.987  129.076.276 

April  34.186.482  22.785.538  126.228.993 

Mei  33.695.709  23.394.123  129.705.311 

Juni  34.481.731  24.401.357  123.956.709 

Juli  32.948.315  25.115.927  121.533.091 

Agustus  32.212.663  24.509.966  124.720.098 

September  33.726.237  25.138.386  124.778.530 

Oktober  34.190.075  26.051.449  121.870.009 

Nopember  34.090.113  26.931.395  120.848.460 

Desember  32.512.906  29.589.743  121.330.747 

2003 

Januari  30.925.352  28.760.275  121.964.241 

Februari  31.244.980  28.745.676  122.841.872 

Maret  32.834.988  28.934.991  124.532.120 

April  33.212.652  29.680.043  123.571.262 

Mei  35.974.356  30.450.805  116.209.259 

Juni  35.846.092  31.939.697  115.249.653 

Juli  36.293.618  32.188.566  112.135.670 

Agustus  37.830.570  32.734.016  107.348.913 

September  40.308.857  33.445.772  103.903.769 

Oktober  39.323.433  33.994.038  105.214.734 

Nopember  38.747.195  35.337.902  99.627.868 

Desember  38.154.146  40.527.460  98.571.124 

2004 

Januari  36.907.741  39.516.086  94.129.667 

Februari  42.107.452  39.704.973  90.563.953 

Maret  41.423.438  40.448.471  86.973.178 

April  39.097.437  40.716.530  87.262.150 

Mei  43.126.053  41.587.405  83.369.034 

Juni  42.774.905  42.258.495  82.160.022 

Juli  43.111.004  42.598.764  77.615.374 

Agustus  42.714.822  43.045.240  77.930.871 

September  42.364.778  44.637.844  75.969.311 

Oktober  40.483.905  45.282.275  76.912.832 

Nopember  41.824.285  46.665.189  75.547.891 

Desember  39.938.438  51.997.125  78.058.825 

(52)

Februari  40.013.477  48.909.602  75.965.690 

Maret  39.381.972  49.458.229  76.095.012 

April  39.537.777  49.013.027  79.995.697 

Mei  38.734.317  47.202.104  80.032.083 

Juni  43.044.213  47.784.629  85.653.099 

Juli  42.563.896  46.783.175  85.256.008 

Agustus  42.063.287  46.057.776  87.714.904 

September  39.914.968  44.198.536  96.155.468 

Oktober  39.928.370  43.463.727  99.748.433 

Nopember  40.702.047  42.867.149  101.206.232 

Desember  45.016.132  45.164.702  108.856.263 

2006 

Januari  42.830.654  43.690.232  108.791.194 

Februari  40.356.965  42.662.287  108.962.844 

Maret  42.524.083  41.776.917  106.642.441 

April  39.940.595  41.331.570  107.317.185 

Mei  41.309.031  42.718.659  106.045.312 

Juni  40.594.777  44.734.511  104.166.402 

Juli  41.366.245  44.572.370  101.460.823 

Agustus  41.520.520  44.814.961  99.033.421 

September  41.116.267  46.571.503  99.112.376 

Oktober  42.357.262  48.085.229  100.736.276 

Nopember  43.917.361  50.328.008  100.352.552 

Desember  46.796.396  57.613.602  93.028.263 

2007 

Januari  45.915.042  54.797.475  89.279.174 

Februari  46.464.244  54.600.715  85.465.357 

Maret  45.351.617  57.219.537  86.797.905 

April  45.263.179  56.197.109  85.350.628 

Mei  45.261.601  57.490.399  84.668.771 

Juni  52.571.141  62.529.679  82.072.348 

Juli  51.470.982  60.202.637  83.976.983 

Agustus  51.441.005  61.018.637  81.601.408 

September  51.277.456  65.733.561  82.808.488 

Oktober  52.861.449  64.956.179  83.508.915 

Nopember  52.114.290  67.012.396  86.423.664 

Desember  64.909.506  81.534.700  89.358.187 

2008 

Januari  52.577.678  78.011.515  86.406.238 

Februari  48.463.783  78.479.485  87.027.208 

Maret  48.273.325  81.650.210  81.416.028 

(53)

Mei  49.592.210  81.781.163  78.297.215 

Juni  54.830.129  88.522.078  78.026.097 

Juli  54.375.738  82.966.572  83.979.239 

Agustus  52.983.850  80.877.039  83.387.364 

September  54.453.088  82.162.417  94.235.862 

Oktober  59.291.227  82.389.805  106.074.170 

Nopember  61.539.662  82.669.122  113.329.873 

Desember  66.907.749  89.610.718  117.047.354 

2009 

Januari  67.108.022  84.780.047  111.666.318 

Februari  63.446.695  84.643.176  111.843.395 

Maret  62.497.580  85.391.348  108.100.498 

April  64.868.283  85.021.911  109.264.250 

Mei  59.785.629  84.699.798  116.744.365 

Juni  62.881.857  91.111.987  116.048.603 

Juli  62.085.775  89.186.209  117.224.069 

Agustus  66.664.802  90.642.711  120.118.760 

September  63.965.311  95.948.929  118.072.055 

Oktober  60.568.912  93.787.201  119.924.713 

Nopember  64.490.904  95.783.216  118.758.871 

Desember  69.862.562  106.449.859  123.409.519 

2010 

Januari  71.635.455  99.356.525  123.814.674 

Februari  66.467.282  97.423.604  123.367.096 

Maret  66.966.072  99.381.695  124.928.642 

April  65.695.726  99.137.000  124.575.143 

Mei  62.225.188  100.107.538  129.673.753 

Juni  67.052.969  105.499.432  129.552.397 

Juli  60.579.930  104.793.105  127.696.641 

Agustus  60.774.193  107.838.222  125.529.082 

September  59.384.716  111.586.360  124.903.567 

Oktober  60.362.520  110.036.502  126.736.213 

Nopember  61.101.389  113.194.397  130.611.908 

Desember  64.519.886  123.497.868  144.710.102 

2011 

Januari  61.423.323  120.476.117  137.827.870 

Februari  64.368.994  119.205.623  133.756.589 

Maret  66.598.436  121.487.218  136.074.082 

April  62.720.908  120.513.253  137.590.465 

Mei  63.363.043  122.637.270  135.351.164 

Juni  66.765.742  127.382.640  134.254.847 

(54)

Agustus  65.464.449  132.076.644  136.077.551 

September  69.793.082  134.657.575  133.623.079 

Oktober  72.264.104  133.612.717  137.876.281 

Nopember  78.338.708  137.974.219  139.563.802 

Desember  89.152.870  149.088.472  141.994.836 

2012 

Januari  82.194.229  145.662.993  138.982.257 

Februari  75.940.062  147.293.465  138.968.977 

Maret  76.196.408  148.442.313  136.092.549 

April  75.360.143  148.693.344  133.395.141 

Mei  83.839.689  150.843.524  134.838.004 

Juni  82.837.515  156.675.853  135.530.085 

Juli  84.840.420  156.152.654  136.797.272 

Agustus  83.398.997  160.844.044  136.121.988 

September  86.396.143  162.196.970  137.741.495 

Oktober  82.237.623  163.731.781  143.526.861 

Nopember  105.997.554  167.561.107  147.247.474 

Desember  107.829.706  182.784.459  144.844.747 

2013 

Januari  98.804.085  174.399.110  145.978.739 

Februari  91.423.248  174.983.062  146.924.845 

Maret  89.801.160  175.687.729  153.190.102 

April  91.552.786  178.002.050  156.774.562 

Mei  101.900.031  181.531.728  153.327.620 

Juni  107.219.012  185.996.087  158.059.985 

Juli  102.422.353  189.310.086  156.676.888 

Agustus  108.534.003  187.313.119  161.501.112 

September  107.313.005  196.273.476  156.354.254 

Oktober  104.036.046  191.477.661  158.460.113 

Nopember  120.587.476  195.563.164  152.749.473 

(55)

   Bank BRI 

   tahun  giro  tabungan  Simpanan berjangka 

2002 

Januari  7.166.329  26.333.008  24.979.290 

Februari  6.763.515  25.105.605  25.113.962 

Maret  6.964.201  26.647.996  24.878.039 

April  7.329.414  27.104.441  26.537.467 

Mei  7.177.143  27.430.574  27.026.169 

Juni  7.405.901  27.548.617  25.753.478 

Juli  7.802.859  27.958.390  25.498.004 

Agustus  7.971.651  26.780.303  27.782.523 

September  8.612.381  27.132.429  27.907.612 

Oktober  8.422.411  27.203.406  28.341.511 

Nopember  11.008.051 26.908.440  29.047.189 

Desember  11.458.735 28.673.037  29.494.884 

2003 

Januari  9.212.866  28.672.000  30.683.406 

Februari  10.329.064 28.633.072  31.222.736 

Maret  9.780.514  29.178.637  30.428.711 

April  10.253.392 29.800.701  31.103.439 

Mei  11.101.208 30.299.415  30.893.047 

Juni  12.474.498 31.095.662  31.424.914 

Juli  11.431.539 30.504.449  30.773.409 

Agustus  12.180.188 31.130.617  29.887.201 

September  11.907.576 31.916.766  29.773.182 

Oktober  12.937.980 32.467.782  28.469.389 

Nopember  12.054.460 32.767.565  28.517.557 

Desember  14.111.809 35.803.367  26.401.242 

2004 

Januari  13.534.829 35.707.629  26.218.476 

Februari  12.040.721 36.111.881  24.620.350 

Maret  13.357.707 37.940.026  24.409.572 

April  14.526.010 38.727.632  24.757.149 

Mei  14.871.852 39.400.027  23.864.910 

Juni  14.634.702 39.866.328  25.148.294 

Juli  15.290.416 40.104.377  24.472.838 

Agustus  13.838.586 40.472.838  25.169.843 

September  12.975.443 41.142.461  24.450.084 

Oktober  14.063.822 41.277.637  24.298.788 

Nopember  13.572.507 42.051.325  24.359.962 

Desember  13.363.672 44.569.139  24.467.249 

(56)

Februari  14.555.353 43.194.164  24.483.618 

Maret  14.636.198 43.417.262  24.766.097 

April  14.156.048 43.501.865  24.407.497 

Mei  13.887.951 44.040.816  24.574.564 

Juni  20.189.846 44.411.938  24.878.855 

Juli  15.745.587 44.777.616  26.797.292 

Agustus  15.648.495 45.531.875  26.063.033 

September  16.742.255 46.287.227  27.171.606 

Oktober  16.947.030 46.288.548  26.158.323 

Nopember  18.287.846 46.382.840  26.762.081 

Desember  17.383.641 49.372.027  30.290.365 

2006 

Januari  18.468.085 48.134.805  30.189.431 

Februari  17.269.868 47.784.684  32.927.838 

Maret  16.567.421 48.114.413  33.040.876 

April  17.073.020 48.454.474  32.126.123 

Mei  20.757.739 49.463.280  35.460.000 

Juni  20.967.128 50.240.252  36.662.671 

Juli  18.143.710 51.231.466  37.317.780 

Agustus  24.224.627 51.423.145  37.734.620 

September  20.689.153 51.819.870  39.658.951 

Oktober  19.901.814 52.238.498  40.696.564 

Nopember  20.888.867 54.054.096  42.861.185 

Desember  27.864.092 58.307.624  38.296.623 

2007 

Januari  26.793.481 58.465.032  38.935.656 

Februari  25.167.013 57.634.737  38.569.049 

Maret  25.451.075 57.443.359  39.003.989 

April  23.912.560 57.967.377  40.964.986 

Mei  23.054.152 58.863.265  45.588.036 

Juni  25.986.869 60.636.947  49.186.211 

Juli  25.790.812 62.759.315  51.248.385 

Agustus  27.445.708 62.870.085  52.142.835 

September  26.159.019 63.479.668  53.237.719 

Oktober  25.226.109 65.103.739  54.751.053 

Nopember  25.281.708 66.890.793  55.789.388 

Desember  37.145.735 72.268.811  56.060.710 

2008 

Januari  28.238.957 71.882.034  56.282.126 

Februari  27.372.238 71.506.032  59.282.997 

Maret  26.913.275 71.250.998  61.478.625 

(57)

Mei  31.811.015 73.958.395  60.214.689 

Juni  34.525.409 76.472.889  65.534.955 

Juli  29.336.767 78.060.773  54.629.452 

Agustus  26.614.550 76.733.605  54.851.073 

September  33.835.333 78.260.016  63.298.191 

Oktober  34.576.295 79.181.007  65.323.239 

Nopember  35.508.683 81.589.555  64.003.605 

Desember  39.912.228 88.063.237  73.519.757 

2009 

Januari  35.462.643 85.068.060  73.854.070 

Februari  35.991.994 83.795.294  74.846.810 

Maret  35.194.211 84.070.601  83.842.842 

April  38.475.081 85.109.358  81.437.562 

Mei  35.233.058 85.187.970  84.196.112 

Juni  36.462.755 88.596.337  91.286.755 

Juli  36.793.624 88.529.405  89.851.967 

Agustus  40.248.678 87.639.382  91.271.185 

September  38.701.687 89.087.628  92.291.971 

Oktober  38.694.373 91.284.899  92.440.240 

Nopember  39.876.130 95.331.368  95.162.270 

Desember  50.009.013 104.118.731 100.040.869 

2010 

Januari  42.533.857 100.479.766 98.709.151 

Februari  36.035.473 97.925.932  97.597.235 

Maret  36.548.287 97.289.764  107.658.845 

April  37.427.352 97.498.237  107.528.154 

Mei  35.378.694 98.538.764  107.752.801 

Juni  45.226.156 102.230.625 108.597.265 

Juli  43.329.555 103.871.140 99.937.224 

Agustus  42.574.175 103.369.409 99.831.164 

September  42.488.895 106.617.605 107.910.454 

Oktober  39.393.566 108.767.442 112.437.824 

Nopember  38.821.275 111.807.656 115.948.040 

Desember  77.051.519 125.197.489 126.529.810 

2011 

Januari  62.913.252 121.030.226 117.920.559 

Februari  41.980.665 118.609.003 118.993.719 

Maret  44.257.335 117.795.187 128.507.587 

April  44.120.782 118.939.461 121.019.000 

Mei  48.215.269 121.240.408 119.990.005 

Juni  45.342.558 123.757.329 125.524.697 

(58)

Agustus  44.088.305 130.260.211 118.287.781 

September  54.433.081 130.057.878 125.210.208 

Oktober  53.771.074 132.262.206 131.099.901 

Nopember  55.258.803 136.713.954 130.433.452 

Desember  75.573.729 152.474.078 144.035.929 

2012 

Januari  63.968.033 145.908.030 139.281.210 

Februari  50.532.481 143.483.869 137.507.337 

Maret  50.532.481 143.483.869 137.507.337 

April  54.624.813 146.764.959 140.963.518 

Mei  71.310.595 149.889.660 142.185.968 

Juni  74.509.597 155.721.197 140.895.710 

Juli  72.680.495 155.875.419 138.586.037 

Agustus  70.479.255 157.839.348 140.806.663 

September  68.104.074 158.633.461 146.382.553 

Oktober  70.228.895 163.894.006 150.314.808 

Nopember  63.614.960 167.561.654 156.945.066 

Desember  79.096.230 182.291.081 174.697.107 

2013 

Januari  77.810.927 176.710.860 167.170.230 

Februari  67.520.445 174.271.681 170.508.864 

Maret  58.343.074 172.071.530 172.657.414 

April  74.302.903 174.809.818 177.652.719 

Mei  77.050.213 176.370.492 186.788.660 

Juni  81.325.630 176.167.416 181.473.057 

Juli  73.581.732 181.660.024 183.679.144 

Agustus  76.799.574 181.271.506 184.795.278 

September  75.787.056 186.574.586 192.368.485 

Oktober  85.464.126 192.242.368 190.206.816 

Nopember  86.203.500 196.000.552 180.022.487 

(59)

   Bank BNI 

   tahun  giro  tabungan  simpanan berjangka 

2002 

Januari  16.097.281  26.223.288  49.197.382 

Februari  15.085.846  26.105.980  48.132.930 

Maret  14.174.288  25.968.734  49.293.434 

April  18.248.133  26.146.287  48.014.246 

Mei  17.827.090  26.236.825  54.189.276 

Juni  18.588.274  27.121.716  51.120.662 

Juli  16.852.876  27.279.807  51.289.693 

Agustus  16.910.627  26.419.508  49.499.330 

September  19.575.738  26.594.763  49.196.279 

Oktober  23.258.406  26.966.102  47.604.697 

Nopember  22.432.460  27.385.489  46.261.950 

Desember  21.916.804  29.125.184  47.397.265 

2003 

Januari  19.444.184  28.503.679  46.426.356 

Februari  18.456.131  28.328.498  46.595.841 

Maret  19.364.671  28.291.013  45.103.134 

April  19.780.382  29.272.134  46.289.830 

Mei  19.862.553  29.809.902  47.591.111 

Juni  21.674.280  30.808.467  45.592.245 

Juli  21.487.028  30.343.525  47.804.597 

Agustus  24.302.395  30.915.423  47.141.166 

September  26.425.062  31.114.634  46.248.543 

Oktober  26.989.665  31.548.186  44.486.816 

Nopember  26.253.027  32.409.656  42.501.147 

Desember  28.155.328  34.198.290  42.359.381 

2004 

Januari  25.166.516  34.427.958  41.408.535 

Februari  23.930.243  34.015.246  39.693.517 

Maret  24.854.255  34.368.188  38.312.727 

April  24.657.398  35.047.293  37.044.886 

Mei  25.517.520  35.277.283  36.687.651 

Juni  27.580.428  35.753.736  37.137.773 

Juli  26.321.103  35.905.218  36.851.536 

Agustus  27.990.789  35.849.775  35.935.066 

September  30.112.749  36.084.157  36.910.692 

Oktober  30.147.344  36.722.583  36.355.803 

Nopember  29.537.966  37.164.470  36.304.774 

Desember  28.579.047  38.989.046  37.966.451 

2005 

Januari  28.925.874  37.389.280  37.068.553 

Februari  28.949.984  36.817.201  36.277.415 

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.1 Skema Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

kelas serta tata cara atau metode yang diberikan guru kepada siswa pada

Hasil dari proses kalsinasi dapat dilihat dengan cara pemeriksaan kadar kapur bebas pada beton 

positif pada pasien gangguan jiwa khususnya yang mengalami masalah harga diri

Perbedaan pengukuran LED ini di periksa menggunakan pipet Westergreen dan menggunakan alat dan hasil dari pemeriksaan ini disajikan dalam bentuk tabel.Hasil :

data yang diperoleh dari angket Pendidikan Agama Islam dan budi pekerti.. serta angket karakter religius dengan menggunakan rumus

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap mahasiswa Surabaya terhadap game show Happy

tersebut > 0,05 yaitu 0,301 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara pendidikan agama Islam dan budi pekerti

The objective of this study was to disclose the preventive effect of the administration of green tea ( Camellia sinensis ) and red tea ( Hibiscus sabdariffa ) extract to