• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK USIA DINI KELOMPOK B DI TK SALSA T.A. 2015 / 2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK USIA DINI KELOMPOK B DI TK SALSA T.A. 2015 / 2016."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK USIA DINI

KELOMPOK B DI TK SALSA T.A. 2015 / 2016

SKRIPSI

Oleh:

QAULAN RANIYAH

NIM. 1123113018

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK USIA DINI

KELOMPOK B DI TK SALSA T.A. 2015 / 2016

Skripsi

Telah Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Prodi Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh:

QAULAN RANIYAH

NIM. 1123113018

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

QAULAN RANIYAH, NIM: 1123113018, Pengaruh Media Audiovisual Terhadap Kemampuan Berhitung Permulaan Pada Anak Usia Dini Kelompok B Di TK Salsa T.A 2015/2016. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media audiovisual terhadap kemampuan berhitung permulaan pada anak usia dini kelompok B Tk Salsa T.A 2015/2016. Penelitian ini dilakukan dilembaga Tk Salsa kelompok B3 sebagai kelas

eksperimen dan kelompok B1 sebagai kelas kontrol. Yang ditentukan secara random

dengan jumlah sampel disetiap kelas sebanyak 33 anak.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan desain penelitian post test

only control design. Variabel bebas adalah media audiovisual sedangkan variabel

terikat adalah kemampuan berhitung permulaan. Instrumen pengumpulan data adalah lembar pedoman observasi. Data dianalisis dengan metode deskriptif dan uji hipotesis dengan uji t yang dilanjutkan dengan uji signifikasi pada taraf nyata α = 0,05.

Berdasarkan hasil analisis data diatas diperoleh rata-rata nilai pada kelas eksperimen 2,75 dengan nilai tertinggi 24 dan nilai terendah 17, dengan rincian 25 anak mendapatkan skor Baik Sekali (75,76%) dan 8 anak mendapatkan skor Baik (24,24 %) sehingga kemampuan berhitung permulaan anak pada kelas eksperimen memperoleh perbedaan yang signifikan. Sedangkan nilai rata-rata pada kelas control 1,83 dengan nilai tertinggi 18 dan nilai terendah 11 dengan rincian 27 anak mendapat skor Baik (78,79 %) dan 6 anak mendapat skor Cukup (21,21 %). . Berdasarkan hasil tersebut hipotesis menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan media audiovisual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan berhitung permulaan anak yaitu dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung

> ttabel yaitu 12,24 >1,671 pada taraf α = 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulisan skripsi ini dapat

selesai dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Media Audiovisual Terhadap

Kemampuan Berhitung Permulaan Pada Anak Usia Dini Kelompok B di TK Salsa

T.A. 2015/2016”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana pada program studi PG PAUD.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Sehingga, penulis memohon kritik dan saran dari berbagai pihak agar hasilnya lebih

baik lagi.

Penulis juga menyadari bahwa banyak bantuan yang tak ternilai dari

berbagai pihak, dengan ini penulis berkesempatan mengucapkan banyak

terimakassih kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd

beserta jajarannya.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unimed.

3. Wakil Dekan Bidang Akademik Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS, Wakil Dekan

Bidang Kepegawaian dan Perlengkapan Bapak Drs. Aman Simaremare, MS,

dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd.

4. Ibu Kamtini, S.Pd, M.Pd selaku Ketua Prodi PG PAUD dan Pembimbing

Skripsi yang telah dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan

penulis dengan nasihat serta masukan yang memotivasi penulis untuk

(7)

iii

5. Bapak Drs. Aman Simaremare, MS, Ibu Dra. Damaiwaty Ray, M.Pd dan Bapak

Jasper Simanjuntak, M.Pd Selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik

dan sarannya kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini

6. Seluruh Dosen Prodi PG PAUD FIP Unimed yang telah membimbing dan

membagikan ilmunya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Terkhusus untuk Bapak Drs. Aman Simaremare, MS selaku Dosen

Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama mengikuti

perkuliahan.

7. Seluruh Civitas Akademika FIP Unimed, dosen, pegawai TU dan pegawai

perpustakaan FIP Unimed terkhusus untuk Kak Ika yang selalu memberikan

informasi dan bantuannya kepada penulis.

8. Ibu Kamtini, S.Pd, M.Pd selaku kepala TK Salsa yang telah memberikan izin

untuk melakukan penelitian eksperimen disekolah tersebut. Bapak/ Ibu guru

dan pegawai TK Salsa khususnya Ibu Syupida, S.Pd selaku wakil kepala

sekolah, Ibu Ummi Kalsum dan Ibu Mustika, S.Pd selaku guru kelas B3, Ibu

Fatimah, S.Pd selaku guru kelas B1 dan seluruh siswa/i yang telah memberikan

bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian.

9. Teristimewa untuk kedua orangtua tercinta, Buya dan Umi yang dengan penuh

kasih sayang merawat, menjaga,mendidik dan selalu dengan sabar mendengar

setiap keluhan penulis, memberikan dukungan dan motivasi serta selalu

mengiringi penulis dengan doa – doanya.

10.Teristimewa untuk Ayah dan Mama yang telah dengan sabar dan membantu

penulis serta selalu memotivasi penulis untuk segera cepat menyelesaikan

(8)

iv

11.Untuk keluargaku tercinta, uni Nurul Fazrika, Abangda Amrizal, Abangda

Hikmawan Harsono, Widitama Harsono, Fachri Mizan Harsono serta adik

mungilku Annisa Mardhatillah Harsono yang selalu memberikan dukungan,

motivasi dan doa kepada penulis.

12.Untuk yang terkasih Abang Nugraha Nasution yang selalu dengan sabar dan

setia mendampingi penulis, selalu ada dalam situasi apapun, memberikan

motivasi, dukungan, masukan dan tak pernah henti menguatkan penulis selama

menyelesaikan skripsi ini.

13.Kepada teman-teman seperjuangan di Prodi PG PAUD angkatan 2012 serta

sahabat yang selalu menghabiskan waktu bersama saat suka dan duka

terkhusus untuk GeMotku Ica, Kiki, Patma, Bebe, Niken, Kiye, Widya,

Rahmi,Qoqom, Rahma, Ridha dan Wahyu yang saling memotivasi agar kita

bisa memakai toga bersama - sama.

14.Untuk keluarga besar Lab. FIP Unimed terkhusus kak Regina, kak Sakinah dan

kak Mesra yang tak pernah berhenti memotivasi penulis agar segera

menyelesaikan skripsi ini serta para orangtua dan murid Lab. FIP Unimed yang

selalu mewarnai hari – hari penulis dengan canda dan tawa.

15.Untuk Sahabat - sahabatku tecinta Nuraini Gustika, Santi Maysarah, Milda

Silviana, Shellya Frisca, Maulana Azhari, M. Emir Arifin, Teddy Subrata, M.

Irwan Harahap dan MaNisku yang selalu ada dan memberikan motivasi kepada

penulis.

16.Untuk para sepupuku Siti Meisyarah, Devi Aini Nur, Noni Afifah dan Mutia

(9)

v

17.Untuk Keluarga Besar Lembaga Seni Tiara Intan Asahan terkhusus untuk buk

Nurhabibi yang memberikan dukungannya kepada penulis untuk segera

menyelesaikan skripsi ini.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai

pihak, penulis banyak mengucapkan terimakasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa

membalasnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat

dijadikan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.

Medan, Juni 2016

Penulis,

(10)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I :PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 6

1.3. Pembatasan Masalah ... 6

1.4. Perumusan Masalah ... 7

1.5. Tujuan Penelitian ... 7

1.6. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II : KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori... 9

2.1.1 Hakikat Kemampuan Berhitung Permulaan ... 9

2.1.1.1 Pengertian Kemampuan Berhitung Permulaan ... 9

2.1.1.2 Tahapan Kemampuan Berhitung Permulaan ... 11

2.1.1.3 Prinsip- prinsip Kemampuan Berhitung Permulaan ... 14

2.1.1.4 Manfaat Kemampuan Berhitung Permulaan ... 15

(11)

vii

2.1.2 Media Audio-Visual ... 17

2.1.2.1 Pengertian Media Audio-Visual ... 17

2.1.2.2 Manfaat Media Audio-Visual ... 19

2.1.2.3 Jenis-jenis Media Audio-Visual ... 20

2.1.2.4 Kelebihan dan Kekurangan Media Audio-Visual ... 21

2.1.2.5 Langkah-langkah Penggunaan Media Audio-Visual ... 21

2.1.3 Media Gambar ... 23

2.1.3.1 Pengertian Media Gambar ... 23

2.1.3.2 Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar ... 23

2.1.3.3 Langkah-langkah Penggunaan Media Gambar ... 24

2.1.4 Peranan Media Audiovisual dalam Mengembangkan Kemampuan Berhitung Permulaan ... 25

2.2 Kerangka Konseptual ... 27

2.3 Hipotesis ... 28

BAB III : METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 29

3.2. Populasi dan Sampel ... 29

3.2.1. Populasi ... 29

3.2.2. Sampel ... 30

3.3. Variabel Penelitian ... 30

3.4. Defenisi Operasional ... 31

3.4.1.Kemampuan Berhitung Permulaan... 31

(12)

viii

3.5. Desain Penelitian ... 31

3.5.1. Prosedur Penelitian ... 32

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 32

3.7. Teknik Analisis Data ... 36

3.8. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 41

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 41

4.1.2 Analisis Hasil Penelitian ... 50

4.1.2.1 Uji Normalitas Data ... 50

4.1.2.2 Uji Homogenitas ... 51

4.1.2.3 Uji Hipotesis ... 51

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 52

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 54

5.2 Saran ... 55

(13)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah media audiovisual pada kelas eksperimen ... 23

Tabel 2.2 Langkah-langkah media gambar pada kelas kontrol ... 26

Tabel 3.1 Desain Penelitian... 31

Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Anak ... 34

Tabel 3.3 Interprestasi Data Berhitung Permulaan ... 37

Tabel 3.4 Jadwal Rencana Penelitian ... 39

Tabel 4.1 Hasil Observasi Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Kelas Eksperimen (B2) dengan Media Audiovisual ... 42

Tabel 4.2 Hasil Observasi Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Kelas Kontrol (B3) dengan Media Gambar ... 45

Tabel 4.3 Perbandingan Penerapan Metode Bermain Peran di Kelas Eksperimen (B2) dan Penerapan Metode Bercerita di Kelas Kontrol (B1)... 48

Tabel 4.4. Ringkasaran Uji Normalitas Data Dengan Uji Liliefors ... 50

Tabel 4.5. Ringkasan Uji Homogenitas ... 51

(14)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Hasil Observasi Kemampuan Berhitung Permulaan Anak pada

Kelas Eksperimen dengan Media Audiovisual ... 44

Gambar 4.2 Hasil Observasi Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Kelas

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lamp 1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Anak Kelas Eksperimen ... 57

Lamp 2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Anak Kelas Eksperimen ... 60

Lamp 3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Anak Kelas Kontrol ... 63

Lamp 4 Hasil Observasi Kemampuan Berhitung Permulaan di Kelompok B3 (Kelas Eksperimen) ... 66

Lamp 5 Data Mentah Hasil Observasi Pengembangan Kemampuan Berhitung Permulaan di Kelas Eksperimen ... 69

Lamp 6 Hasil Observasi Kemampuan Berhitung Permulaan Anak di Kelompok B1(KelasKontrol) ... 70

Lamp 7 Data Mentah Hasil Observasi Pengembangan Kemampuan Berhitung Permulaan di Kelas Kontrol ... 73

Lamp 8 Nilai Rata-rata, Simpangan Baku Data Kelas Kontrol (X1) dan Kelas Eksperimen (X2) ... 74

Lamp 9 Perhitungan Mean (Rata-rata), Standar Deviasi, danVarians Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 76

Lamp 10 Uji Normalitas ... 78

Lamp 11 Uji Homogenitas ... 79

Lamp 12 Uji Hipotesis ... 81

Lamp 13 Nilai untuk Distribusi F ... 84

Lamp 14 Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors ... 87

Lamp 15 Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 88

Lamp 16 Nilai Kritis untuk Distribusi t ... 90

Lamp 17 RKM dan RKH ... 91

Lamp 18 Foto Penelitian ... 122

Lamp 19 Surat Izin Penelitian ... 124

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Anak Usia Dini yang dikenal dengan masa Golden Age adalah

masa yang terjadi sejak anak berusia 0 – 6 tahun. Masa ini adalah masa yang

paling tepat untuk mengembangkan setiap potensi yang dimiliki anak. Karena

pada masa ini perkembangan dan pertumbuhan anak berkembang dengan sangat

pesat. Anak lebih mudah menyerap apa saja melalui apa yang ia lihat dan dengar.

Kualitas anak dimasa yang akan datang ditentukan dengan stimulus yang anak

dapatkan selama masa keemasan ini. Sebab itulah masa – masa ini adalah masa

penting anak yang tidak dapat diulang dan tidak boleh terlewatkan begitu saja.

Pada dasarnya pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang

diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan

perkembangan anak secara menyeluruh dan pemberian rangsangan secara optimal

dengan menekankan pada seluruh aspek perkembangan anak. Hal ini sejalan

dengan Undang – Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Pasal 1 butir 14 yang meyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

adalah suatu upaya pembinaan yang diajukan kepada anak sejak lahir sampai

dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut. Sebagai

seorang pendidik di pendidikan anak usia dini harus mampu merancang

(17)

2

anak. Menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan setiap aspek

perkembangan anak agar anak siap memasuki jenjang pendidikan yang lebih

lanjut. Ada enam aspek perkembangan yang harus dikembangkan di PAUD, yaitu

aspek nilai – nilai agama dan moral, aspek sosial emosional, aspek kognitif, aspek

bahasa, aspek fisik motorik.

Salah satu aspek perkembangan yang harus dikembangkan adalah

perkembangan kognitif anak. Susanto (2014:47) menyatakan bahwa kognitif

adalah suatu proses berfikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan,

menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Berarti kognitif

adalah pikiran yang membutuhkan penalaran dari otak, pemahaman, pengetahuan

dan pengertian. Dengan berkembangnya kemampuan kognitif berarti akan

memudahkan anak mengetahui kemampuan umum yang lebih luas dan mampu

memecahkan masalah yang ia hadapi. Secara sederhana perkembangan kognitif

anak usia dini terdiri atas dua bidang yaitu logika-matematika dan sains.

Berhitung termasuk dalam bidang logika-matematika yang meliputi kemampuan

dalam membandingkan, mengurutkan, mengelompokkan, menghitung dan berfikir

dengan menggunakan logika. Keterampilan berhitung sangat diperlukan dalam

kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan juga dasar bagi

pengembangan kemampuan matematika dan kesiapan untuk mengikuti

pendidikan dasar.

Kemampuan berhitung permulaan menurut Susanto (2014:98) adalah

kemampuan yang dimiliki setiap anak untuk mengembangkan kemampuannya,

karakteristik perkembangannya dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan

(18)

3

tahap pengertian mengenai jumlah, yang berhubungan dengan penjumlahan dan

pengurangan. Sejalan dengan pendapat Sriningsih (2008:63) mengungkapkan

bahwa kegiatan berhitung untuk anak usia dini disebut juga sebagai kegiatan

menyebutkan urutan bilangan atau membilang buta. Anak menyebutkan urutan

bilangan tanpa menghubungkan dengan benda-benda konkret. Pada usia 4 tahun

mereka dapat menyebutkan urutan bilangan sampai sepuluh. Sedangkan usia 5

sampai 6 tahun dapat menyebutkan bilangan sampai seratus.

Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan

berhitung permulaan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anak

dalam hal berhitung seperti kegiatan mengurutkan bilangan atau membilang dan

mengenai jumlah untuk menumbuh kembangkan keterampilan yang sangat

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, yang juga merupakan dasar bagi

pengembangan kemampuan berhitung maupun kesiapan untuk mengikuti

pendidikan yang lebih lanjut. Mengacu kepada “pendidikan yang lebih lanjut”,

pada kenyataannya paud-paud kelompok b mempersiapkan anak didiknya untuk

memasuki sekolah dasar akan berpacu mengajarkan anaknya untuk berhitung agar

dapat diterima dengan mudah disekolah dasar tanpa memperhatikan tingkat

capaian perkembangan kognitif anak. Seharusnya anak terlebih dahulu

diperkenalkan konsep angka sebagai kemampuan dasar berhitung bagi anak.

Menurut PERMENDIKNAS nomor 58 tahun 2009, idealnya tingkat

pencapaian perkembangan kognitif anak usia 5 – 6 tahun adalah membilang

dengan benda-benda 1 – 20, menyebutkan urutan bilangan 1 – 20, memasangkan

(19)

4

– 10, mampu membedakan 2 kumpulan benda sama jumlahnya, tidak sama

jumlahnya, banyak dan sedikit jumlahnya.

Pengalaman penulis mengajar saat PPL, masih banyak anak kelompok TK

B yang masih belum mengenal angka 1 – 20. Terutama anak yang sebelumnya

belum pernah mengikuti pembelajaran (TK A). Dari 30 anak yang berada di kelas

kelompok B hanya 13 anak yang kemampuan dasar berhitungnya mulai

berkembang. Hal ini terlihat dari sebagaian anak dapat menyebutkan angka 1 – 20

namun ia belum dapat menunjukkan angka yang ia sebutkan. Anak hanya

menghafal urutan bilangan 1 – 20 tanpa mampu mengidentifikasi angka tersebut.

Anak belum mampu menuliskan angka yang terhitung pada gambar,

menghubungkan lambang bilangan dengan konsep bilangan serta menyebutkan

hasil penjumlahan dan pengurangan dengan benda. Anak terlihat kurang antusias

saat berlangsungnya pembelajaran. Penulis juga melihat saat pembelajaran guru

mengajar secara konvensional tanpa menggunakan media yang menjadikan

pembelajaran menjadi menarik. Sehingganya anak terlihat bosan dan kurang

antusias.

Hal tersebut terjadi karena anak belum merasa mampu mengikuti

pembelajaran yang sedang berlangsung. Anak merasa bosan dan kurang rileks

sehingga pembelajaran tidak mampu terterima dengan baik. Oleh karena itu

dalam pelaksanaannya, berhitung di PAUD harus dilakukan secara menarik dan

bervariasi. Jangan hanya monoton dan membuat anak menjadi bosan dan tidak

tertarik dengan kegiatan berhitung. Guru harus memilih model, metode dan media

(20)

5

Dunia anak adalah dunia yang penuh warna dan keceriaan. Anak akan

lebih mudah menyerap pembelajaran yang diberikan melalui lagu – lagu, dan

tampilan – tampilan yang menarik. Jika pengenalan dasar berhitung dilakukan

dengan menyenangkan dan tidak membosankan maka hal ini akan membuat anak

menyukai pembelajaran matematika terutama kemampuan dasar berhitung.

Didukung oleh penelitian sebelumnya dalam jurnal Ni Kadek Ayu Mekarningsih

dkk (Volume 3 no 1-tahun 2015) mengenai penggunaan media audiovisual bahwa

hasil pembahasan di dalam jurnal tersebut menyatakan dengan penggunaan media

audiovisual dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak dengan peningkatan

80,26 %. Berdasarkan hasil penelitian di atas, saya ingin melakukan penelitian

dengan penggunaan media audiovisual untuk melihat apakah penggunaan media

audiovisual mampu memberikan pengaruh terhadap kemampuan berhitung selain

daripada meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak.

Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Saat ini guru

dituntut harus bisa mengoperasikan komputer guna mampu merancang

pembelajaran yang lebih bervariasi. Penulis berpendapat bahwa guru harus

mampu membuat media pembelajaran berbasis komputer dengan menampilkan

media audiovisual. Media audiovisual berarti media penyaluran pesan dengan

memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan . Media ini menampilkan

unsur gambar dan suara secara bersamaan pada saat mengkomunikasikan pesan

atau informasi. Guru harus mampu membuat tampilan-tampilan animasi yang

menarik dan penuh warna dalam memperkenalkan konsep dan bentuk-bentuk

berhitung sehingga anak akan dengan sangat mudah menyerap dan mengingat

(21)

6

berlangsung, guru menampilkan sebuah video yang berisi tentang konsep dasar

perhitungan. Menampilkan benda dan terdengar suara dari video tersebut

sebanyak benda yang mucul. Dengan demikian anak akan mampu mengenal

konsep bilangan dan mampu menyerap konsep dari berhitung. Dengan

penggunaan media audiovisual, diharapkan akan berpengaruh terhadap

kemampuan berhitung permulaan pada anak.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian berjudul “ Pengaruh Media Pembelajaran Audiovisual Terhadap Kemampuan Berhitung Permulaan Pada Anak Usia Dini Kelompok B di TK SALSA T.A. 2015 / 2016“

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi

masalah penelitian sebagai berikut :

1. Anak hanya mampu membilang namun belum mampu menunjukkan

angka yang ia sebutkan

2. Anak belum mampu menuliskan angka sesuai dengan jumlah gambar.

3. Penggunaan media yang kurang bervariasi , seperti penggunaan media

audiovisual

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka peneliti membatasi masalah

(22)

7

B dalam mengenalkan konsep berhitung permulaan dengan media audiovisual di

TK SALSA tahun ajaran 2015/2016.

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah : apakah ada pengaruh penggunaan media audiovisual

terhadap kemampuan berhitung permulaan pada anak usia dini kelompok B di TK

SALSA tahun ajaran 2015/2016

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan

media audiovisual terhadap kemampuan berhitung permulaan pada anak usia dini

kelompok B di TK SALSA tahun ajaran 2015/2016

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi bidang keilmuan

pendidikan anak usia dini yaitu sumbangan ilmiah untuk meningkatkan

(23)

8

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi guru, sebagai bahan masukan untuk terus

mengembangkan kemampuan dasar berhitung anak melalui media

audiovisual

b. Bahan masukan sekaligus pemikiran bagi lembaga PAUD, tenaga

pendidik dan orangtua untuk berperan dalam membantu meningkatkan

kemampuan dasar berhitung anak.

c. Manfaat kepada pembaca sebagai bahan referensi dan perbandingan

yang berkaitan dengan permasalahan penelitian yang dikaji

d. Manfaat bagi penulis, untuk menambah wawasan dan pengalaman

(24)

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan :

a. Dengan menggunakan media audiovisual dapat memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap pengembangan kemampuan berhitung permulaan

dibandingkan dengan menggunakan media gambar.

b. Dari hasil pengumpulan data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

yang masing – masing berjumlah 33 anak, pada kelas eksperimen 25 anak

pada kategori skor Baik Sekali mendapat 75,76 % dan 8 anak pada

kategori skor Baik mendapat 24,24% dengan nilai rata – rata anak kelas

eksperimen yaitu 2,75. Sementara pada kelas kontrol 27 anak pada

kategori Baik mendapat 78,79% dan 6 anak pada kategori Cukup

mendapat 21,21 % dengan nilai rata – rata anak 1,83 tanpa ada satupun

anak yang mendapatkan nilai pada kategori Baik Sekali. Terlihat

pengembangan kemampuan berhitung permulaan anak dikelas eksperimen

lebih tinggi dibandingkan anak yang berada di kelas kontrol.

c. Terdapat pengaruh yang signifikan pada media audiovisual terhadap

kemampuan berhitung permulaan pada anak usia dini kelompok B di TK

(25)

55

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas

maka peneliti menyarankan hal – hal berikut :

1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menggunakan media

audiovisual dalam mengembangkan kemampuan berhitung permulaan

pada anak usia dini

2. Bagi kepala sekolah sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan sumber

dan media dalam pembelajaran yang dapat mengembangkan setiap aspek

perkembangan anak

3. Hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan sebagai masukan bagi

peneliti lain yang berkaitan dengan masalah yang sama dan melakukan

penelitian eksperimen dalam mengimplementasikan media dan metode

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo

Basri, Hasan. 2015. Paradigma Baru Sistem Pembelajaran. Bandung : Pustaka Setia

Depdiknas, 2010. Pedoman Pengembangan Program Pembelajaran di taman

Kanak – kanak. Jakarta : Kementrian Pendidikan Nasional

Istaranai & Intan. 2015. Ensiklopedia Pendidikan. Medan : Media Persada

Ni Kadek Ayu Mekarningsih dkk, 2015. Penerapan Metode Bercerita Berbantuan Media Audiovisual Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Lisan Pada Anak (Volume 3 No 1) : Universitas Pendidikan Ganesha

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58. 2009.

Standart Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : DEPDIKNAS

Rayandra , Asyhar. 2012.Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta : Referensi Jakarta

Runtukahu dan Kandou.2014. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak

Berkesulitan Belajar. Yogyakarta : Ar-ruz Media

Sudjana. 2002. Metode Statistik. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Sukiman.2012. Pengembangan Media pembelajaran. Yogyakarta : Pedagogia

Supatmono. 2009. Matematika Asyik. Jakarta : Grasindo

Susanto, Ahmad. 2014. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana Perdana Media Group

Sriningsih, N. 2000. Pembelajaran Matematika Terpadu Untuk Anak Usia Dini.

Bandung: Pustaka Sebelas

(27)

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP

KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN

PADA ANAK USIA DINI KELOMPOK B

DI TK SALSA T.A. 2015 / 2016

Diajukan untuk memenuhi seminar proposal

Oleh

QAULAN RANIYAH

NIM. 1123113018

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Gambar

Gambar 4.2 Hasil Observasi Kemampuan Berhitung   Permulaan Anak Kelas

Referensi

Dokumen terkait

maksimal dan hasil belajar yang dicapai siswa lebih baik dari hasil

PERTAMA Memberhentikan dengan hormat dan keanggotaan Senat Akademik Institut Teknologi Bandung nama-nama seperti yang tercantum dalam lampiran 1 Surat Keputusan

Hope Doloksanggul dimana sub pembahasan dari bab keempat ini adalah hubungan hukum para pihak yang timbul di dalam pelaksanaan perjanjian pengadaan barang dan jasa antara

Penggunaan Multimedia Interaktif pada Pembelajaran Konsep Reproduksi Hewan untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep, Keterampilan Generik dan Berpikir Kritis Siswa Kelas IX..

c.   bahwa perlu dibentuk Tim Teknis untuk merumuskan spesifikasi teknis dalam pengadaan peralatan3. laboratoriurnlpenelitian tersebut

Pengertian perjanjian telah diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) Pasal 1313, yaitu bahwa perjanjian atau persetujuan adalah suatu perbuatan dengan mana

Dalam Penulisan Ilmiah ini akan dibahas mengenai sistem penjualan tiket angkutan pulang bagi tenaga kerja Indonesia pada PT CITRA Eksekutifindo bertujuan untuk membantu perusahaan

Adapun kajian teori hasil peneltian yang mendukung netralnya Pegawai Negeri Sipil Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode penelitian dengan memusatkan perhatian