• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS HASIL WAWANCARA KE DALAM BENTUK PARAGRAF OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BALIGE TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS HASIL WAWANCARA KE DALAM BENTUK PARAGRAF OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BALIGE TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN METODE STUDENT TEAM

ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP

KEMAMPUAN MENULIS TEKS HASIL

WAWANCARA KE DALAM BENTUK

PARAGRAF OLEH SISWA KELAS X

SMA NEGERI 1 BALIGE TAHUN

PEMBELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

RULY MEDIANA MANURUNG

NIM 2123111069

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Ruly Mediana Manurung, NIM 2123111069, Pengaruh Penggunaan Metode Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap Kemampuan Menulis Teks Hasil Wawancara Ke Dalam Bentuk Paragraf Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran 2015/2016.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh metode student team

achievement division (stad) terhadap kemampuan menulis teks hasil wawancara

ke dalam bentuk paragraf narasi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran 2015/2016. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Balige sebanyak 300 orang dan pengambilan sampel dilakukan secara random sampling, sehingga diperoleh sampel penelitian sebanyak 30 orang.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

one group pre-test dan post-test design. Instrumen yang digunakan adalah tes

menulis teks hasil wawancara ke dalam bentuk paragraf narasi . Nilai rata-rata sebelum perlakuan (pre-test) adalah 63,4, standar deviasi 9,54, dan standar error 1,77 sedangkan nilai rata-rata setelah perlakuan adalah 80, standar deviasi 10, dan standar error 1,85. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata menulis teks hasil wawancara ke dalam bentuk paragraf narasi setelah perlakuan lebih tinggi daripada nilai sebelum perlakuan. Pengujian hipotesis thitung =6,48

kemudian dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikasi 5%= 2,04. Karena

thitung = 6, 48 > ttabel = 2,044 maka hipotesis nihil (Ho) ditolak. Hal ini

membuktikan bahwa metode student team achievement division (stad) mempengaruhi kemampuan menulis teks hasil wawancara ke dalam bentuk paragraf narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran 2015/2016.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Penggunaan Metode Student Team

Achievement Division (STAD) Terhadap Kemampuan Menulis Teks Hasil

Wawancara Ke Dalam Bentuk Paragraf Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1

Balige Tahun Pembelajaran 2015/2016. Skripsi ini disusun untuk memenuhi

syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan.

Penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari dukungan doa, arahan, motivasi

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan dan para Wakil Dekan serta seluruh Staf

Pegawai administrasi,

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

4. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia,

5. Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi,

6. Drs.H.Sigalingging, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik,

7. Dra. Rosmaini, M.Pd., dan Hendra K. Pulungan, S.Sos., M.I.Kom.,

selaku Dosen Penguji,

8. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas

Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

9. Makmur Siahaan, S.Pd., S.Si., Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Balige,

Guru, dan Staf Pegawai yang telah membantu penulis selama proses

(8)
(9)

iv

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A. Kerangka Teoretis ... 10

1. Metode Student Team Achievement Division (STAD) ... 10

a. Hakikat Metode Student Team Achievement Division (STAD ... 10

b. Langkah-langkah Pembelajaran Metode Student TeamAchievement Division (STAD ... 15

c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Student Team Achievement Division (STAD ... 22

2. Menulis Paragraf Narasi ... 24

a. Pengertian Menulis ... 24

b. Pengertian Paragraf ... 25

c. Unsur-unsur Paragraf ... 26

d. Jenis-jenis Paragraf ... 28

e. Fungsi Paragraf ... 31

f. Syarat-syarat Paragraf yang Baik ... 32

g. Langkah-langkah Menulis Paragraf Narasi ... 33

3. Hakikat Kemampuan Menulis Hasil Wawancara dalam Bentuk Paragraf Narasi ... 34

a. Pengertian Kemampuan Menulis ... 34

b. Pengertian Wawancara ... 35

c. Langkah-langkah Menulis Hasil Wawancara dalam Bentuk Paragraf Narasi ... 38

d. Penilaian Menulis Teks Hasil Wawancara Ke Dalam Bentuk Paragraf Narasi ... 40

B. Kerangka Konseptual ... 41

(10)

v

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 44

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 44

E. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 48

F. Instrumen Penelitian ... 49

G. Jalannya Eksperimen ... 50

H. Teknik Pengambilan Data ... 52

I. Organisasi Pengambilan Data ... 55

J. Teknik Analisis Data ... 56

K. Uji Normalitas ... 56

L. Uji Homogenitas ... 57

M. Uji Hipotesis ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

A. Hasil Penelitian ... 59

1. Kemampuan Menulis Teks Hasil Wawancara Ke Dalam Bentuk Paragraf Narasi sebelum Menggunakan Metode Student Team Achievement Division (STAD) ... 59

2. Kemampuan Menulis Teks Hasil Wawancara Ke Dalam Bentuk Paragraf Narasi sesudah Menggunakan Metode Student Team Achievement Division (STAD) ... 64

3. Deskripsi Data Pre-Test ... 69

4. Deskripsi Data Post-Test ... 70

5. Uji Normalitas ... 72

a. Uji Normalitas Data Pre-Test ... 72

b. Uji Normalitas Data Post-Test ... 74

(11)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Membagi Siswa Ke Dalam Tim ... 17

Tabel 2.2 Perbedaan Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung ... 37

Tabel 3.1 Populasi Siswa/i Kelas X SMA Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran 2015/2016 ... 45

Tabel 3.2 Perincian Sampel Penelitian ... 46

Tabel 3.3 Desain Eksperimen One Group Pre-Test dan Post-Test Only Design ... 48

Tabel 3.4 Jalannya Eksperimen ... 50

Tabel 3.5 Kategori dan Kriteria Penilaian Teks Hasil Wawancara dalam Bentuk Paragraf Narasi ... 53

Tabel 3.6 Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Hasil Wawancara Ke Dalam Bentuk Paragraf Narasi ... 54

Tabel 4.1 Daftar Nilai Siswa dalam Menulis Teks Hasil Wawancara ke Dalam Bentuk Paragraf Narasi sebelum Menggunakan Metode Student Team Achievement Division (STAD) ... 59

Tabel 4.2 Identifikasi Kecenderungan Tingkat Kemampuan Menulis Teks Hasil Wawancara ke Dalam Bentuk Paragraf Narasi sebelum Menggunakan Metode Student Team Achievement Division (STAD)... 63

(12)

vii

Tabel 4.4 Identifikasi Kecenderungan Tingkat Kemampuan Menulis Teks Hasil

Wawancara ke Dalam Bentuk Paragraf Narasi sesudah Menggunakan

Metode Student Team Achievement Division (STAD)... 68

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Data Pre-Test ... 69

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Data Post-Tet ... 70

Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Pre-Test ... 72

(13)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Silabus ... 87

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 89

Lampiran 3 : Test Kemampuan Menulis Teks Hasil Wawancara Ke Dalam Bentuk Paragraf Narasi Pre-Test ... 97

Lampiran 4 : Test Kemampuan Menulis Teks Hasil Wawancara Ke Dalam Bentuk Paragraf Narasi Post-Test ... 98

Lampiran 5 : Tabel Wilayah Luas Kurva Normal 0 ke Z ... 99

Lampiran 6 : Daftar Nilai Kritis Uji Lilifors ... 100

Lampiran 7 : Daftar Nilai Distribusi f ... 101

Lampiran 8 : Titik Persentase Distribusi t (dk=41-80) ... 103

Lampiran 9 : Lembar Jawaban Siswa Pre-Test ... 104

Lampiran 10 : Lembar Jawaban Siswa Post-Test ... 108

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

sebagai media pendidikan yang diharapkan mampu mendorong masyarakat dalam

menggunakan dan menguasai bahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai

dengan kaidah-kaidah ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan yang dapat

dipakai oleh seluruh bangsa Indonesia. Mata pelajaran bahasa Indonesia

merupakan salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) yang wajib dikuasai oleh siswa mulai dari jenjang sekolah

dasar hingga sekolah menengah atas karena dapat mengembangkan pengetahuan,

keterampilan berbahasa serta sikap positif terhadap pengembangan bahasa

Indonesia.

Bahasa tidak akan berguna sepenuhnya bila tidak digunakan manusia dalam

berkomunikasi. Salah satu kemampuan berbahasa adalah kemampuan menulis.

Kemampuan menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang dipergunakan

untuk berkomunikasi. Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulis

membutuhkan kemampuan yang khusus pula, karena kemampuan menulis tidak

hanya sebatas menulis paragraf saja.

Kemampuan menulis yang dimaksud adalah mampu berkomunikasi

mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

tertulis. Berkomunikasi secara tertulis maksudnya dapat menuangkan ide, pikiran

(15)

2

dan perasaan ke dalam bentuk kata ataupun kalimat. Kemampuan menulis dapat

dilanjutkan dengan mampu menyusun kata ataupun kalimat.

Ada empat kemampuan berbahasa dan dari keempat kemampuan berbahasa

tersebut, kemampuan menulis adalah kemampuan yang kurang diminati oleh

siswa. Alasan siswa tidak meyukai kemampuan menulis adalah mereka kurang

tertarik karena motivasi belajar yang kurang, kurangnya inovasi guru dalam

meningkatkan motivasi dan bimbingan terhadap kemampuan menulis siswa, serta

metode yang digunakan dalam pembelajaran menulis dianggap monoton dan

membosankan.

Pembelajaran menulis paragraf di sekolah diajarkan guru sesuai dengan

kurikulum yang berlaku. Dengan berpatokan pada kurikulum, diharapkan siswa

akan memiliki kemampuan menulis paragraf sesuai dengan kompetensi yang ada.

Tujuan pembelajaran menulis paragraf, yaitu supaya siswa mampu menuangkan

gagasan, pendapat, dan ide ke dalam bentuk paragraf. Namun, tuntutan kurikulum

tersebut belum dapat dicapai secara maksimal.

Masalah ini ditemukan ketika peneliti melaksanakan Program Pengalaman

Lapangan Terpadu, masih banyak siswa yang belum mampu menulis gagasan,

pendapat maupun ide mereka ke dalam paragraf. Kurangnya kemampuan siswa

menulis paragraf di atas dipengaruhi oleh kurang mampunya siswa

mengembangkan ide-ide yang mereka miliki. Siswa juga terbiasa dengan cara

guru dalam proses pembelajaran, ketika guru memberikan tugas kepada siswa.

Namun, guru tidak memberikan hasil dari pekerjaan mereka, sehingga siswa tidak

(16)

3

diperbaiki dari tugas yang telah diberikan. Guru juga hampir tidak pernah

melakukan pembahasan tugas yang diberikan. Selain itu, pembelajaran yang

dilakukanpun cenderung bersifat ekspositori (siswa hanya mendengarkan teori

yang disampaikan oleh guru di dalam kelas).

Sejalan dengan uraian di atas, rendahnya penguasaan kemampuan menulis

juga dibuktikan dengan masih sulitnya siswa mengubah teks hasil wawancara

menjadi paragraf. Pada observasi awal yang dilaksanakan di sekolah penelitian,

peneliti mengadakan observasi terhadap salah satu guru bahasa Indonesia di SMA

Negeri 1 Balige. Hasil observasi tersebut menyatakan bahwa siswa masih

kesulitan dalam mengubah teks hasil wawancara dalam bentuk paragraf

dibuktikan dengan diperolehnya data bahwa nilai yang dapat dicapai oleh siswa

dalam mengubah teks hasil wawancara ke dalam paragraf adalah 60,1 dengan

KKM 80. Kesulitan yang dialami siswa dikarenakan paragraf yang dihasilkan

tidak sesuai dengan harapan, yakni dalam mengubah teks hasil wawancara dalam

bentuk paragraf siswa hanya menyalin kembali teks wawancara tersebut dengan

tidak memperhatikan pengubahan kalimat langsung menjadi kalimat tidak

langsung, siswa juga tidak menggunakan tanda baca dan ejaan yang tepat

sehingga gagasan yang terdapat dalam paragraf tidak tepat dan terkesan

asal-asalan.

Kesalahan dalam proses belajar mengajar tidak sepenuhnya berada pada

siswa. Memiliki siswa yang cerdas tergantung pada guru yang membentuknya

pula. Maksudnya adalah guru dapat menerapkan beragam metode pembelajaran

(17)

4

menerapkan metode pembelajaran di dalam kelas. Namun, menggunakan metode

pembelajaran yang bervariasi, hal itu malah membuat siswa lebih semangat

karena setiap harinya mereka belajar dengan cara yang baru.

Sulitnya kemampuan siswa dalam menulis teks hasil wawancara ke dalam

bentuk paragraf juga dibuktikan oleh peneliti terdahulu Sanusi Siallagan dengan

judul penelitian, “Kemampuan Menulis Hasil Wawancara Ke dalam Bentuk

Paragraf Dengan EYD Yang Benar Oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Harapan 1

Medan Tahun Pembelajaran 2008/2009.” Dari data penelitian tersebut, data tes

kemampuan menulis hasil wawancara dalam bentuk paragraf didapat nilai

rata-rata sebesar 55,5. Maka kemampuan menulis hasil wawancara dalam bentuk

paragraf dengan EYD yang benar berada pada kategori cukup dan perlu diadakan

peningkatan.

Penelitian sebelumnya juga dilakukan oleh Lamria dengan judul,

“Penerapan Teknik Memotong dan Merekatkan (Cuttinga-Gluing) dalam

Mengubah Teks Wawancara Menjadi paragraf Narasi SMP Negeri 45 Bandung.”

Hasil penelitian tersebut menunjukkan nilai kemampuan peserta didik mengubah

teks wawancara ke dalam bentuk narasi mencapai 69,90 dengan KKM 75. Adapun

rendahnya perolehan nilai tersebut disebabkan oleh siswa tidak memperhatikan

informasi yang terkandung di dalamnya dikarenakan siswa tidak mendengarkan

penjelasan guru dengan baik.

Sejalan dengan uraian dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis teks

hasil wawancara dalam bentuk paragraf perlu diperbaiki. Salah satu cara yang

(18)

5

menulis teks hasil wawancara dalam bentuk paragraf adalah dengan

menggunakan suatu metode yang dapat membantu siswa dalam mengembangkan

ide-ide mereka tersebut. Maka, peneliti tertarik menggunakan salah satu metode.

Metode tersebut adalah metode student team achievement division (STAD). Untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks hasil wawancara peneliti

mencoba menggunakan pembelajaran kooperatif dengan menggunakan metode

STAD. Pembelajaran dengan menggunakan metode STAD dapat membuat

pelajaran kreatif, menyenangkan dan siswa menjadi aktif berpartisipasi dalam

kegiatan belajar.

Metode STAD merupakan salah satu metode pembelajaran sederhana yang

dianggap dapat meningkatkan hasil belajar siswa di dalam kelas. Hal ini didukung

oleh sebuah hasil penelitian dengan menggunakan metode STAD, dikatakan

bahwa metode STAD berpengaruh positif dalam meningkatkan prestasi belajar

siswa dalam setiap siklus.

Berdasarkan latar belakang, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul: Pengaruh Penggunaan Metode Student Team Achievement Division

(STAD) Terhadap Kemampuan Menulis Teks Hasil Wawancara Ke Dalam Bentuk

(19)

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dibuat identifkasi

masalah sebagai berikut:

1. keterampilan menulis kurang diminati siswa;

2. kemampuan siswa dalam menulis teks hasil wawancara ke dalam bentuk

paragraf masih tergolong rendah;

3. metode yang diterapkan guru dalam pembelajaran masih kurang efektif.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas terdapat tiga masalah, tidak mungkin

dilakukan penelitian terhadap ketiga masalah tersebut. Maka agar pembahasan

dalam penelitian ini tidak menyimpang dan lebih terarah, perlu dilakukan

pembatasan masalah. Penelitian ini hanya dibatasi pada masalah ketiga yakni guru

masih menggunakan metode pembelajaran yang kurang efektif sehingga siswa

kurang aktif dalam proses pembelajaran.

Maka penelitian ini dibatasi pada permasalahan “Pengaruh Penggunaan

Metode Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap Kemampuan

(20)

7

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah

adalah:

1. bagaimana kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 1 Balige dalam menulis

teks hasil wawancara ke dalam bentuk paragraf narasi sebelum menggunakan

metode Student Team Achievement Division (STAD)?

2. bagaimana kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 1 Balige dalam menulis

teks hasil wawancara ke dalam bentuk paragraf narasi dengan menggunakan

metode Student Team Achievement Division (STAD)?

3. apakah metode Student Team Achievement Division (STAD) berpengaruh

positif terhadap kemampuan menulis teks hasil wawancara ke dalam bentuk

paragraf narasi oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Balige tahun pembelajaran

2015/2016?

E. Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. untuk mengetahui kemampuan menulis teks hasil wawancara ke dalam

bentuk paragraf narasi sebelum menggunakan metode pembelajaran Student

Team Achievement Division (STAD);

2. untuk mengetahui kemampuan menulis teks hasil wawancara ke dalam

bentuk paragraf narasi dengan menggunakan metode Student Team

(21)

8

3. untuk mengetahui pengaruh metode Student Team Achievement Division

(STAD) terhadap kemampuan menulis teks hasil wawancara ke dalam bentuk

paragraf narasi oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Balige.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat

teoritis dan manfaat praktis, yaitu:

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis penelitian ini dapat memberi tambahan pengetahuan dalam

pembelajaran bahasa, khususnya pembelajaran menulis teks hasil wawancara ke

dalam bentuk paragraf narasi dengan menggunakan metode STAD.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi motivasi bagi siswa dalam

menulis hasil wawancara ke dalam bentuk paragraf narasi.

2. Membantu siswa agar dapat lebih mudah menguasai empat aspek

keterampilan berbahasa.

3. Siswa diharapkan dapat mengubah pandangan tentang belajar bahasa

Indonesia.

b. Bagi guru

1. Mengatasi kesulitan pembelajaran menulis teks hasil wawancara ke dalam

(22)

9

2. Penelitian bisa memberikan satu acuan kepada guru untuk membuat

pembelajaran menulis teks hasil wawancara dalam bentuk paragraf narasi

lebih kreatif dan inovatif.

c. Bagi peneliti

1. Mengaplikasikan teori yang diperoleh ketika penulis nantinya sudah

benar-benar menjadi seorang pendidik.

2. Menambah wawasan dan pengalaman penulis dalam penelitian yang

terkait dengan pembelajaran menulis teks hasil wawancara ke dalam

bentuk paragraf narasi.

d. Bagi sekolah

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pengembangan proses

pengajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam meningkatkan kemampuan

menulis teks hasil wawancara ke dalam bentuk paragraf narasi. Dengan

demikian, sekolah akan menghasilkan siswa yang terampil menulis.

e. Bagi pembaca

Melalui penelitian pembaca diharapkan memperoleh pengetahuan dan

dapat memperluas wawasan di bidang pendidikan dan bagaimana cara

(23)

83

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka

diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan menulis teks hasil wawancara ke dalam

bentuk paragraf narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran

2015/2016 sebelum menggunakan metode student team achievement division

(stad) memiliki nilai rata-rata 63,4 dan berkategori cukup.

Kemampuan menulis teks hasil wawancara ke dalam bentuk paragraf narasi

siswa kelas X SMA Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran 2015/2016 sesudah

menggunakan student team achievement division (stad) memiliki nilai rata-rata 80

dan berkategori baik.

Penggunaan metode student team achievement division (stad) berpengaruh

terhadap kemampuan menulis teks hasil wawancara ke dalam bentuk paragraf

narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran 2015/2016. Hal

ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis yaitu t0 > t tabel, yakni 6.48 >2.04

yang membuktikan hipotesis alternatif (ha) diterima.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini,

perlu diungkapkan saran-saran sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil penelitian, metode student team achievement division

(stad) memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan

(24)

84

kemampuan menulis teks hasil wawancara ke dalam bentuk paragraf

narasi. Oleh karena itu, metode pembelajaran tersebut dapat dijadikan

sebagai salah satu alternatif pembelajaran bagi guru dalam proses belajar

mengajar.

2. Peneliti selanjutnya yang menggunakan student team achievement

division (stad), perlu memperhatikan durasi waktu karena student team

achievement division (stad) memerlukan waktu yang cukup lama. Jadi,

ketika guru menggunakan student team achievement division (stad) harus

benar-benar direncanakan. Kemudian, ketika menggunakan metode

(25)

85

DAFTAR PUSTAKA

Akhmat Sudrajad (http://www.akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/25/kema mpuan-individu/).Diunduh pada Kamis, 25 Januari 2016 pukul 20.00 WIB.

Arikunto, Suharsimi.2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta.

Dalman.2012.Keterampilan Menulis.Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Depdiknas.2003.Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.Jakarta.Balai Pustaka.

Endang,dkk.2008.Meningkatkan Keaktifan dan Keterampilan Siswa dalam Pemecahan Masalah pada Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model Student Team Achievement Division (STAD).Jurnal Penelitian

Tindakan Kelas Decentralized Basic Education 3.(1) 15-22.

Gie, The Liang.2003.Terampil Mengarang.Yogyakarta:Andi.

Haslina, Weisi.2003.Teknik Pengembangan Paragraf Dalam Penulisan.Jurnal

R&B 3.(2) 71-75.

Huda, Miftahul.2013.Model-model Pengajaran dan Pembelajaran.Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Husna, Hijratul.2010.Skripsi:Kemampuan Menulis Karangan Narasi Berdasarkan

Teks Wawancara Siswa Kelas VII SMP Negeri I Hamparan Perak Tahun Pembelajaran 2009/2010. Universitas Negeri Medan.

Istarani.2011.58 Model Pembelajaran Inovatif.Medan:Media Persada.

Keraf, Gorys.1994.Komposisi.Ende Flores.Nusa Indah.

Kosasih, Engkos.2003.Ketatabahasaan Dan Kesusastraan Cermat Berbahasa

Indonesia.Bandung.CV Yrama Widya Bandung.

Lamria.2011.Penerapan Teknik Memotong dan Merekatkan (Cuttinga-Gluing)

dalam Mengubah Teks Wawancara Menjadi Paragraf Narasi SMP Negeri 45 Bandung.

Nurgiyantoro, Burhan.2010.Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta.BPFE YOGYAKARTA.

(26)

86

Shoimin, Aris.2014.68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta.Ar-Ruzz Media.

Siallagan, Sanusi.2009.Kemampuan Menulis Hasil Wawancara Ke Dalam Bentuk

Paragraf Dengan EYD Yang Benar Oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Harapan 1 Medan Tahun Pembelajaran 2008/2009.Universitas Negeri

Medan.

Siburian, Tiur Asi.2012.Evaluasi Belajar.Jakarta.Halaman Moeka Publishing.

Simanjuntak,Kristina.2011.Skripsi:Pengaruh Penggunaan Metode Konstruktivism

Terhadap Kemampuan Menulis Hasil Wawancara Dalam Bentuk Paragraf Siswa Kelas X Josua Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012.Universitas

Negeri Medan.

Siregar, Rosdiana.2015.Strategi Pembelajaran Bahasa & Sastra Indonesia. Jakarta.Halaman Moeka Publishing.

Sri, dkk.2015.Pembelajaran Mengembangkan Karangan Narasi Berdasarkan Teks Wawancara Pada Siswa Kelas VII A4 di SMP Negeri 3 Sawan.E-Journal

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.3 (1) 1-8.

Sugiyono.2006.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.Bandung. Alfabeta.

Tarigan, Henry Guntur.2005.Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung.Angkasa Bandung.

______.2008.Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung.AngkasB andung.

Tarigan, Djago.1979.Membina Keterampilan Menulis Paragraf Dan

Pengembangannya.Bandung.Angkasa Bandung.

Trianto.2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif:Konsep,Landasa

Gambar

Tabel 2.1     Membagi Siswa Ke Dalam Tim  ................................................................
Tabel 4.5   Distribusi Frekuensi Data Pre-Test  ............................................................

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 4.13 : Hasil (Uji t) Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Elyas Susanto pada 2013 dengan judul Hubungan Tingkat Kesegaran Jasmani dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri

Pada hari ini Senin-Kamis tanggal Dua Puluh Lima – Dua Puluh Delapan bulan Mei tahun Dua Ribu Lima Belas (25/28-05-2015), kami Kelompok Kerja III ULP Koordinator Wilayah

Designing a Set of English Instructional Listening Materials Using Communicative Language Teaching for the Tenth Grade Students of Sekolah Menengah Atas (SMA) BOPKRI 2

Pada Mega Electronik Store, pengolahan data dalam hal pemesanan barang electronik masih dilakukan secara manual, dalam penulisan ilmiah ini akan dibahas tentang pembuatan

Pada Bab Pengujian alat dimana melakukan beberapa pengujian seperti pengujian kecepatan alat pembersih, pengujian berapa lama waktu yang dibutuhkan dan berapa

[r]

Telah diuraikan bahwa tugas utama dari PPPPTK Matematika dalam implementasi program BERMUTU adalah mengembangkan modul-modul diklat terakreditasi yang akan