CINTA ILAHI PERSPEKTIF
RABI’AH AL-ADAWIYAH DAN AL-GHAZALI
(SEBUAH STUDI PERBANDINGAN)
Diajukan Sebagai Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I) Pada Fakultas Agama Islam Jurusan Perbandingan Agama (Ushuluddin)
Oleh:
UMMI FATHANAH NIM: H 000 030 022
FAKULTAS AGAMA ISLAM
NOTA DINAS PEMBIMBING
Drs. Abdullah Mahmud, M.Ag Drs. Muhammad Yusron, M.Ag Dosen Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Kepada yang terhormat, Dekan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta Di Surakarta
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan, baik dari segi materi maupun tata bahasa, maka kami kirimkan naskah skripsi saudara:
Nama : Ummi Fathanah NIM : H 000 030 022 Fakultas : Agama Islam
Jurusan : Ushuluddin (Perbandingan Agama)
Judul : CINTA ILAHI PERSPEKTIF RABIAH AL-ADAWIYAH DAN AL-GHAZALI
Dengan ini kami mohon agar skripsi mahasiswa tersebut dapat segera dimunaqasahkan atau diujikan. Demikian harap menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Surakarta, 30 Oktober 2007
Pembimbing I
(Drs. Abdullah Mahmud, M.Ag)
Pembimbing II
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS AGAMA ISLAM
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura telp (0271) 717417-719483 Surakarta 57102
P E N G E S A H A N Nama : Ummi Fathanah
NIM : H 000 030 022
Jurusan : Ushuluddin (Perbandingan Agama)
Judul Skripsi :CINTA ILAHI PERSPEKTIF RABI’AH AL-ADAWIYAH DAN AL-GHAZALI
Telah dimunaqasahkan atau diujikan dalam ujian skripsi Fakultas Agama Islam Jurusan Ushuluddin (Perbandingan Agama) pada tanggal 02 November 2007 dapat diterima sebagai kelengkapan akhir dalam menyelesaikan studi program strata I guna memperoleh gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I ) pada jurusan Ushuluddin (Perbandingan Agama).
Surakarta, 02 November 2007 Dekan
(Dra. Chusniatun, M.Ag) Panitia Ujian
Penguji I
(Drs. Abdullah Mahmud, M.Ag)
Penguji II
MOTTO
Ϳ ϻ· Ϫϟ· ϻ
“Tiada Tuhan selain Allah”
ϨϟϮ
Ϧϳ
ΎΒΤ Ϊθ ϮϨϤ
Ϳ
ͽ
ΓήϘΒϟ
:
˺˿˾
ͼ
Orang-orang beriman jauh lebih kokoh cintanya kepada Allah (QS. Al-Baqarah: 165)
ϢϬϟϟ
·
ήϘϴ Ϟϣϋ ϞϛϮ ϚΒΣϴ ϥϣ ΏΣϮ ϚΒΣ Ϛϟ ΄δ ϲϨ
ϚΒΣ ϰϠ· ϲϨΒ
ͽ
Ϯή
˾
Θϟ
ή
ϱΫϤ
ͼ
”Ya Allah, aku mohon cinta-Mu, dan cinta orang yang mencintai-Mu, serta semua amalan yang mendekatkanku kepada cinta-Mu”
PERSEMBAHAN
Dengan segenap rasa cinta kasih,
ku persembahkan karya tulis ini kepada:
*Ayah dan Ibu yang dengan tulus mencurahkan cinta dan kasih sayangnya.
*Mbak Nida dan si bungsu Miftah.
*Almamaterku Pondok Hajjah Nuriyah Shabran.
*Perjuanganku IMM KOMPON dan Cabang Sukoharjo, abadilah...!!!
ABSTRAKSI
Mahabbatullah (cinta Ilahi) adalah tema yang kerapkali dibicarakan dalam dunia tasawuf. Pengalaman cinta ini tidak hanya merupakan keadaan jiwa atau rohani yang diliputi oleh sejenis perasaan, seperti kegairahan atau kemabukan spiritual (wajd wa sukr). Dalam pengalaman cinta transendental, seseorang juga mulai mengenal dan mengetahui lebih mendalam yang dicintainya. Bentuk pengetahuan yang dihasilkan oleh cinta adalahmakrifat dan kasyf (tersingkapnya penglihatan batin). Disini seorang sufi telah mencapai hakikat dan melihat bahwa hakikat yang tersembunyi di dalam segala sesuatu sebenarnya satu: wujud dari pengetahuan dan cinta-Nya.
Penelitian dengan judul ”Cinta Ilahi Perspektif Rabi’ah Adawiyah dan al-Ghazali” ini merupakan sebuah upaya untuk mengetahui bagaimana pemahaman pemikiran, persamaan, dan perbedaan pemikiran kedua tokoh dalam memahami berbagai persoalan yang ada di dunia tasawuf khususnya mengenai mahabbatullah
seperti makna cinta Ilahi, macam-macam cinta, objek cinta, tahapan mencapai cinta ilahi, dan tujuan cinta, dan diharapkan pada akhirnya kita dapat melihat secara objektif pemikiran kedua tokoh tersebut, serta mengambil manfaatnya baik secara teoritis maupun praktis.
Dalam skripsi ini, peneliti menggunakan jenis penelitian bibliografis dan kepustakaan (library research), adapun pendekatan yang digunakan adalah historis-filosofis. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi dan dianalisis dengan metode analisis deskriftif-komparatif.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari kajian ini antara lain: pertama, cinta menurut Rabi’ah adalah cinta yang tidak ada pamrih di dalamnya dan tidak mengharapkan balasan baik yang berupa ganjaran maupun pembebasan hukuman, tetapi yang dicari hanyalah melakukan keinginan Allah dan menyempurnakannya, sedangkan menurut al-Ghazali cinta adalah buah dari pengetahuan (ma’rifah). Bila pengetahuan tidak ada, maka cinta pun tidak akan ada. Pengetahuan sangat menentukan kuat dan lemahnya cinta.
Kedua, Rabi’ah dan al-Ghazali memiliki objek cinta hakiki yang sama yaitu Allah swt, dan tujuan hidup mereka adalah berjumpa dengan Sang Kekasih. Rabi’ah dan al-Ghazali merumuskan cinta kedalam dua macam, yaitu cinta yang timbul karena mencintai diri sendiri, dan karena yang dicintai itu sendiri pantas atau berhak untuk dicintai, ini dikarenakan keindahan Tuhan telah terbuka di depan mata mereka.
Ketiga, terdapat beberapa perbedaan antara Rabi’ah dan al-Ghazali tentang
mahabbatullah ini, antara lain: konsep cinta ilahi muncul dalam kehidupan Rabi’ah lebih disebabkan pada faktor intern, yaitu karena kerasnya hidup yang ia lalui, sedangkan konsep cinta dalam kehidupan al-Ghazali muncul disebabkan faktor intern dan ekstern, yaitu karena keragu-raguan dan kerinduan dalam hati untuk mengetahui Kebenaran Yang Hakiki, serta adanya tantangan dari kaum teolog yang tidak meyakini adanya konsep cinta Ilahi. Bagi Rabi’ah ma’rifah merupakan buah dari
mahabbatullah, sedangkan menurut al-Ghazali mahabbatullah merupakan buah dari
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamiin, segala puji bagi Allah SWT yang Maha
Mengetahui segala bisikan suara hati. Shalawat dan salam tercurahkan kepada
Rasulullah SAW yang tak pernah berhenti mencintai umatnya.
Skripsi ini berjudul “Cinta Ilahi Perspektif Rabi’ah Adawiyah dan al-Ghazali” disusun untuk memenuhi tugas dan syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Theologi Islam (S.ThI) pada Jurusan Ushuluddin (Perbandingan Agama) di
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Mahabbatullah(Cinta Ilahi) adalah tema yang sering dibicarakan dalam dunia
tasawuf, bahkan sebagian besar sufi menjadikan mahabbatullah ini sebagai ajaran
pokok. Cinta inilah yang mengantarkan mereka kepada penyaksian terhadap Sang
Kekasih. Dalam skripsi ini penulis mencoba untuk menjelaskan cinta Ilahi perspektif
Rabi’ah al-Adawiyah dan al-Ghazali, kemudian berusaha mencari persamaan serta
perbedaan konsep cinta Ilahi menurut mereka.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari kesempurnaan karena
terbatasnya kemampuan dan pengetahuan penulis, oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dra. Chusniatun, M.Ag selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
2. Drs. Abdullah Mahmud, M.Ag sebagai pembimbing I, dan Drs. Muhammad
Yusron, M.Ag sebagai pembimbing II yang berkenan memberikan koreksi dan
3. Segenap Dosen Pondok Hajjah Nuriyah Shabran Universitas Muhammadiyah
Surakarta, yang telah mencurahkan ilmunya dan dengan sabar mendampingi
penulis dalam mengarungi kehidupan sebagai mahasiswa.
4. Segenap Pembina Pondok HNS-UMS (Pak Syamsul, Pak Imron, Pak Jinan, Pak
Dodi, Pak Maryono, Mas Anan, Mba Ari, Mba Yuni) yang telah memberikan
bimbingan menuju perbaikan.
5. Ayah dan Ibu yang tak henti memanjatkan do’a untuk kesuksesan penulis.
6. Zakia al-Fatikhul Aziz, bersabarlah mendampingi hidupku kelak.
7. Bang Day, yang dengan tulus menyayangi kami, dan selalu memotivasiku.
8. Saudara seperjuangan yang ada di IMM, Abadi Perjuangan...!!!
9. Sahabat-sahabat tercinta di angkatan Hamas’03, terima kasih telah menemani
tawa dan tangisku.
10. Staff karyawan perpustakaan UMS.
11. Staff Tata Usaha Fakultas Agama Islam UMS, yang telah melayani semua
kebutuhan administrasi penulis.
Tiada kata yang pantas terucap selain ucapan terima kasih teriring do’a yang
dapat penulis haturkan, semoga semua bantuan serta dukungan mendapatkan
keredhoan dari Allah SWT.
Penulis sadar bahwa karya tulis ini jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati. Akhir kata
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Surakarta, 05 November 2007
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING ... PENGESAHAN ... MOTTO ... PERSEMBAHAN ... ABSTRAKSI ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ...
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ... B. Penegasan Istilah ... C. Rumusan Masalah ... D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... E. Kajian Pustaka ... F. Metode Penelitian ... G. Sistematika Penulisan ... BAB II: BIOGRAFI RABI’AH AL-ADAWIYAH DAN AL-GHAZALI
A. Biografi Rabi’ah al-Adawiyah
1. Sejarah Singkat Kehidupan Rabi’ah al-Adawiyah ... 2. Petualangan Intelektual Rabi’ah al-Adawiyah ... 3. Karya Rabi’ah al-Adawiyah ... 4. Wafat Rabi’ah al-Adawiyah ... B. Biografi Al-Ghazali
1. Sejarah Singkat Kehidupan Al-Ghazali ... 2. Petualangan Intelektual Al-Ghazali ...
a. Para Guru ... b. Para Murid ... 3. Karya Al-Ghazali ...
BAB III: PEMIKIRAN RABI’AH AL-ADAWIYAH DAN AL-GHAZALI TENTANG CINTA ILAHI
A. Pemikiran Rabi’ah al-Adawiyah tentang Cinta ………. 1. Makna Cinta ... 2. Macam-macam Cinta ...
3. Objek Cinta ... 4. Tahapan Mencapai Cinta Ilahi ... 5. Tujuan Cinta ... B. Pemikiran Al-Ghazali tentang Cinta ...
1. Makna Cinta ...
2. Macam-macam Cinta ... 3. Objek Cinta ... 4. Tahapan Mencapai Cinta Ilahi ... 5. Tujuan Cinta ...
BAB IV: ANALISIS PERBANDINGAN TERHADAP PEMIKIRAN RABI’AH AL-ADAWIYAH DAN AL-GHAZALI TENTANG CINTA ILAHI
A. Perbedaan Pemikiran Rabi’ah al-Adawiyah dan al-Ghazali tentang Cinta Ilahi ... 1. Rabi’ah al-Adawiyah ... 2. Al-Ghazali ...
B. Persamaan Pemikiran Rabi’ah al-Adawiyah dan al-Ghazali tentang Cinta Ilahi ... BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ... B. Saran ...