• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengolahan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengolahan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan."

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN

STMIK TRIGUNA DHARMA MEDAN

KERTAS KARYA

DIKERJAKAN O

L E H

BERLI SABAR BANCIN

NIM : 082201035

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

PROGRAM STUDI D-3 PERPUSTAKAAN

MEDAN

(2)

LEMBARAN PERSETUJUAN

Judul Kertas Karya : Pengolahan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan

Oleh : Berli Sabar Bancin

NIM : 082201035

Dosen Pembimbing : Hotlan Siahaan, S.Sos, M.I Kom

NIP : 197803312005012003

Tanda Tangan :

...

Tanggal : Juni 2011

Dosen Pembaca : Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd.

NIP : 19570407 198603 2 001

Tanda Tangan :

...

(3)

LEMBARAN PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : Pengolahan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan STMIK

Triguna Dharma Medan

Oleh : Berli Sabar Bancin

NIM : 082201035

Program Studi D-III Perpustakaan dan Informasi

Ketua : Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd.

NIP : 19570407 198603 2 001

Tanda Tangan :

...

(4)

LEMBARAN PERSEMBAHAN

Terima kasih padamu

Atas segala curahan kasihmu

Tulus iklasnya dirimu kepadaku

Oh,,,,Ayah, kau pelindungku

Cinta yang engkau berikan

Tiada perna akan tergan tikan

Namun tak lelah engkau menyayangiku

Oh,,,,,Bunda, kau pelitaku

Ayah, Bunda...

Ananda tahu siang malam ayah, bunda banting tulang suka duka silih berganti, itupun tidak

membuat ayah, bunda putus asa demi ananda. Perjuangan dan doa yang tiada henti-hentinya

demi ananda sampai ananda mendapat gelar ahli madya ini.

Ku persembahkan Karya Tulis Ilmiah ku ini pada:

Ayahku....Ayahku...Bundaku...Bundaku...

(5)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, terlebih dahulu penulis menaikkan puji syukur khadirat Bapa di Surga dan Tuhan Yesus Kristus, yang telah melimpahkan kasih karunia-Nya serta bimbingan-Nya kepada penulis selama menjalani studi terutama dalam menyelesaikan kertas karya ini.

Kertas karya ini berjudul “PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN STMIK TRIGUNA DHARMA MEDAN” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Program Studi D III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam kertas karya inimasih belum sempurna baik dari segi materi, pembahasan maupun penyususnan bahasanya. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan kertas karya ini.

Dalam penulisan kertas karya ini, penulis mendapat banyak bimbingan, dorongan serta bantuan dari berbagai pihak, baik berupa moril maupun material. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syahron Lubis, M.A., Selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M. Pd. Selaku Ketua Jurusan Program Studi D III Ilmu Perpustakaan dan selaku dosen pembaca kertas karya ini.

3. Ibu Hotlan Siahaan, S.Sos, M. I Kom, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis.

(6)

5. Bapak Ismawardi Santoso S.Kom, selaku kepala Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan yang telah mengizinkan penulis melakukan observasi dan mengumpulkan data sehingga kertas karya ini dapat selesai.

6. Seluruh staf pengajar pada Program Studi D III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, yang telah membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

7. Terima Kasihku yang tak terhingga kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda L.Bancin dan Ibunda St.T br Padang yang banyak memberikan bantuan material, semangat, motivasi, dorongan dan kasih sayang yang tak terhingga kepada penulis.

8. Kepada Puhun Prof. Hamzon Padang, Ph.D. yang banyak memberikan motivasi, dorongan dan materi selama kuliah dan juga penyelesaian kertas karya ini.

9. Kepada kedua adikku tersayang Rommi br Bancin dan Rosta br Bancin yang telah banyak memberikan semangat, dorongan dan doa kepada penulis.

10. Buat cici yang telah banyak memberikan semangat kepada penulis dalam perkuliahan dan penyusunan kertas karya ini.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga kertas karya ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya terutama bagi penulis sendiri.

Medan, Juni 2011

Penulis

Berli Sabar Bancin

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………... i

DAFTAR ISI………... iii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………... 1

1.2 Tujuan Penulisan………... 2

1.3 Ruang Lingkup………... 2

1.4 Metode pengumpulan Data………...……….... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengolahan Bahan Pustaka……...………... 4

2.2 Tujuan dan Fungsi Pengolahan Bahan Pustaka………...… 4

2.2.1 Tujuan Pengolahan Bahan Pustaka………...……….... 4

2.2.2 Fungsi Pengolahan Bahan Pustaka………...……... 5

2.3 Tahapan Pengolahan Bahan Pustaka………...…... 5

2.3.1 Inventarisasi………... 5

2.3.2 Katalogisasi………... 8

2.3.2.1 Deskripsi Bibliografi………... 10

2.3.2.2 Menentukan Tajuk Entri Utama………... 12

2.3.2.3 Menentukan Tajuk Subjek……... ... 16

(8)

2.3.4 Perlengkapan fisik buku....…….…………...…… 21

2.3.4.1 Pelabelan... 21

2.3.4.2 Blanko kartu buku... 22

2.3.4.3 Pemasangan Kantong Kartu Buku... 23

2.3.4.3 Penyampulan... 23

2.3.5 Penyusunan buku... 23

BAB III PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN STMIK TRIGUNA DHARMA MEDAN 3.1 Sejarah Singkat Perpustakaan Stmik Triguna Dharma... 25

3.2 Tujuan Perpustakaan Stmik Triguna Dharma………... 26

3.3 Tugas dan Fungsi Perpustakaan Stmik Triguna Dharma...… 26

3.4 Visi dan Misi Perpustakaan Stmik Triguna Dharma…... 27

3.5 Struktur Organisasi………...………... 28

3.6 Sarana... 29

3.6.1 Gedung/Ruangan... 29

3.6.2 Perabot... 29

3.6.3 Anggaran... 29

3.6.4 Peraturan Perpustakaan... 30

3.7 Koleksi... 30

3.8 Sistem Pelayanan... 32

(9)

3.9.1 Inventarisasi………...…….... 33

3.9.2 Katalogisasi dan klasifikasi……...……….…... 34

3.9.3 Perlengkapan Fisik Buku... 36

3.9.3.1 Pelabelan... 36

3.9.3.2 Blanko Kartu Buku... 36

3.9.3.3 Pemasangan Kantong Kartu Buku... 37

3.9.3.4 Penyampulan... 37

3.9.4. Penyusunan buku………... 38

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan………...…………. 39

4.2 Saran………...……… 39

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang dan Masalah

Meningkatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini semakin membawa pengaruh dan perubahan dalam semua aspek kehidupan. Hal ini terlihat jelas bahwa manusia setiap waktu membutuhkan informasi tentang banyak hal dan untuk memenuhi akan hasrat informasi tersebut maka manusia membutuhkan sumber informasi.

Salah satu lembaga yang memiliki wewenang dalam penyelenggaraan kegiatan yang berhubungan dengan penyediaan informasi adalah perpustakaan. Perpustakaan merupakan pusat informasi dimana bahan-bahan perpustakaan dikumpulkan, diolah dan kemudian disebarluaskan agar dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh penggunanya. Perpustakaan menyediakan berbagai sumber informasi yang dibutuhkan oleh pengguna, maka dengan ini peranan perpustakaan perguruan tinggi sangatlah penting dalam memberikan jasa layanan kepada sivitas akademik untuk mendukung pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Perpustakaan sebagai salah satu sumber infromasi diharapkan dapat mengumpulkan, mengolah, mengemas dan menyajikan informasi dengan cepat. Kegiatan pengolahan bahan pustaka merupakan salah satu bagian utama dalam proses pengemasan dan penyajian informasi. Kegiatan ini bertujuan agar para pengguna perpustakaan dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan mudah. Dalam menjalankan semua kegiatan perpustakaan, peran sumber daya manusia sangat penting maka diperlukan sumber daya manusia yang professional dan handal dalam bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi.

(11)

Perpustakaan STMIK TRIGUNA DHARMA merupakan salah satu perpustakaan perguruan tinggi swasta yang memiliki koleksi terbanyak karena memiliki koleksi lebih dari 4000 judul. Melihat banyaknya koleksi buku perpustakaan STMIK TRIGUNA DHARMA sudah pasti semua koleksi tersebut terlebih dahulu diolah sebelum dipajang di rak. untuk mengolah koleksi buku yang sebanyak itu, bagaimana cara atau metode pengolahan yang dilakukan di perpustakaan STMIK TRIGUNA DHARMA.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk memilih judul kertas karya ini adalah “PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN STMIK TRIGUNA DHARMA MEDAN”. Sesuai dengan judul penulis kertas karya ini maka masalah yang akan dibahas adalah kegiatan pengolahan bahan pustaka pada Perpustakaan STMIK TRIGUNA DHARMA MEDAN.

1.1 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah :

1. Untuk mengetahui sejauh mana kegiatan pengolahan bahan pustaka yang telah dilakukan Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan dalam memenuhi kebutuhan informasi penggunanya.

2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi petugas perpustakaan dalam melaksanakan kegiatan pengolahan bahan pustaka di Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan.

1.2 Ruang Lingkup

(12)

1.3 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut :

1. Tinjauan Literatur

Tinjauan literatur ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan menggunakan bahan bacaan yang berhubungan dengan pembahasan kertas karya ini yang bersifat teoritis yaitu dengan cara membaca buku–buku, literatur dan sumber lain yang mendukung dalam penulisan kertas karya ini.

2. Observasi

(13)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Bahan Pustaka

Perpustakaan merupakan pusat informasi yang dapat dimanfaatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan juga mempunyai peranan penting sebagai jembatan penguasaan ilmu pengetahuan dan juga tempat rekreasi yang menyenangkan. Perpustakan juga memberikan kontribusi penting bagi terbukanya informasi tentang ilmu pengetahuan. Sedangkan perpustakaan merupakan jantung bagi kehidupan akademik, karena dengan adanya perpustakaan dapat diperoleh data atau informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan.

Salah satu tugas perpustakaan adalah menyediakan bahan pustaka agar siap untuk dipergunakan oleh pengguna yang membutuhkannya. Upaya untuk membuat bahan pustaka agar siap digunakan oleh pengguna, biasanya disebut pengolahan bahan pustaka. Pengolahan bahan pustaka dilakukan sejak masuknya bahan pustaka ke perpustakaan sehingga siap digunakan atau dipinjam pengguna perpustakaan.

Kegiatan pengolahan bahan pustaka ialah kegiatan yang diawali sejak koleksi diterima di perpustakaan sampai dengan penempatan di rak atau tempat tertentu yang telah disediakan. Untuk kemudian siap dipakai oleh pemakai. Pekerjaan pengolahan bahan pustaka yang berbentuk tercetak (printed matter) dan terekam (recorded matter) dibedakan dan dipisahkan, meskipun ada pekerjaan yang memiliki kesamaan. (Sutarno 2006 : 179)

2.2 Tujuan dan Fungsi Pengolahan Bahan Pustaka

2.2.1. Tujuan Pengolahan Bahan Pustaka

(14)

1. Untuk mempermudah pengaturan koleksi yang ada agar siap pakai dan berdaya guna secara optimal

2. Agar semua koleksi dapat ditemukan/ditelusur dan dipergunakan dengan mudah oleh pemakai, karena pengolahan bahan pustaka merupakan pekerjaan yang berurutan, mekanis dan sistematik.

2.2.2 Fungsi Pengolahan Bahan Pustaka

Pengolahan bahan pustaka memiliki fungsi sebagai prosedur yang mengolah koleksi bahan pustaka, dengan adanya pengolahan bahan pustaka, suatu perpustakaan akan menjadi lebih berstruktur. Oleh karena itu setiap bahan pustaka atau informasi yang dibutuhkan oleh pengguna sedapat mungkin harus disediakan oleh perpustakaan. Disamping itu perpustakaan harus mampu menjamin bahwa setiap informasi atau koleksi yang berbentuk apapun mudah diakses oleh masyarakat pengguna yang membutuhkan.

Agar informasi atau bahan pustaka di perpustakaan dapat dimanfaatkan atau ditemukan kembali dengan mudah, maka dibutuhkan sistem pengelolaan dengan baik dan sistematis yang biasa disebut dengan kegiatan pengolahan (processing of library materials) atau pelayanan teknis (technical service).

2.3 Tahapan pengolahan bahan pustaka

2.3.1 Inventarisasi

Inventarisasi dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah pencatatan atau pendaftaran milik kantor (sekolah, rumah tangga dan lain-lain) yang dipakai dalam melaksanakan tugas. Pengertian lainnya, pencatan atau pengumpulan data tentang kegiatan, hasil yang dicapai dan lain-lain.

Menurut Yulia, inventarisasi bahan pustaka adalah pencatatan setiap bahan pustaka yang diterima perpustakaan kedalam buku inventarisasi atau buku induk sebagai tanda bukti perbendaharaan pemilikan perpustakaan. (Yulia, 1993).

(15)

atau mengetahui bahan pustaka yang belum atau sudah dimiliki. Selain itu dapat diketahui jumlah bahan pustaka yang dimiliki suatu perpustakaan pada kurun waktu tertentu dan mengetahui bahan pustaka yang hilang.

Pada intinya, kegiatan inventarisasi bahan pustaka itu adalah pencatatan semua bahan pustaka miliki perpustakaan yang dilakukan oleh petugas perpustakaan atau pustakawan.

Dalam melaksanakan kegiatan inventarisasi bahan pustaka diperlukan ; buku induk atau buku inventarisasi, cap atau stempel inventarisasi dan cap atau stempel perpustakaan. Buku induk buku inventarisasi yang berisi kolom-kolom yang berhubungan dengan bahan pustaka, seperti judul buku, pengarang, penerbit tahun terbit dan lain lain. Cap atau stempel inventarisasi yang berisi nama perpustakaan yang bersangkutan, kolom inventaris, tahun dan tanggal buku tersebut tercatat dalam buku inventaris. Sedangkan cap atau stempel perpustakaan berisi nama, alamat dan simbol perpustakaan yang bersangkutan.

Adapun langkah –langkah menginventarisasi buku adalah : 1. Pemberian stempel buku

a. Stempel inventarisasi

Semua buku yang masuk ke perpustakaan harus dibubuhi stempel inventarisasi. Stempel ini dibubuhkan pada halaman balik judul tanpa menggangu teks yang ada. Stempel inventarisasi berisi kolom nomor induk buku, nomor panggil, sumber dan tanggal pendaftaranya pada buku induk perpustakaan.

Contoh stempel induk perpustakaan:

Tanggal Terima : ... Asal dari : ... Harga : ... Tanda Buku : ... Nomor Induk : ... Tgl Inventarisasi : ...

(16)

b. Stempel milik perpustakaan

Selain stempel inventarisasi, setiap buku juga harus dibubuhi stempel kepemilikan. Tempat tempat yang perlu dibubuhi stempel yaitu ; di balik halaman judul, bagian yang tidak ada tulisan atau gambar, pada halaman akhir, dan halaman halaman tertentu yang telah disepakati.

Contoh stempel milik perpustakaan:

MILIK PERPUSTAKAAN

Sumber : Eryono, 1994 : 20

2. Pemberian nomor buku

Setiap buku yang tersusun di rak harus diberikan nomor tersendiri untuk membedakan antara buku yang satu dengan yang lainnya. Pemberian nomor ini tidak hanya nomor induk saja, tetapi juga pemberian nomor panggil (call number). Nomor induk adalah nomor urut buku yang sudah ada dari nomor satu sampai nomor terakhir menunjukkan buku. Adapun hal-hal yang dicatat dalam buku induk adalah :

a. Kolom tanggal pendaftaran

Kolom ini diisi ketika buku didaftar di perpustakaan. Setelah buku diterima kemudian secepatnya didaftarkan pada buku induk, dan dalam pencatatan tanggal harus lengkap dengan bulan dan tahunnya.

b. Kolom nomor induk

Setiap buku yang masuk akan memperoleh nomor induk setelah didaftarkan pada buku induk. Nomor induk pendaftaran dimulai dengan nomor satu dan seterusnya secara berurut tanpa memperbaharuinya setiap tahun, atau setiap awal tahun dimulai kembali dengan nomor baru.

c. Kolom judul buku

(17)

d. Kolom nama pengarang

Kolom ini diisi dengan nama pengarang buku baik perorangan maupun badan. Cara menulis nama orang pada perinsipnya seperti menulis nama pada tajuk.

e. Kolom penerbit

Kolom ini diisi dengan nama bada yang menerbitkan buku, baik badan pemerintah maupun swasta. Dalam penulisan nama penerbit tidak perlu mencantumkan jenis badan seperti PT, Penerbit, Yayasan, Company, dan sebagainnya.

f. Kolom tahun terbit

Kolom ini diisi dengan tahun penerbitan buku. Buku dari cetakan ulang dicatat tahun copyright dan tahun cetak ulang.

g. Kolom asal/sumber

Kolom ini diisi sesuai dengan sumber buku diterima (berasal), misalnya pembelian, tukar menukar dengan siapa, hadiah dari siapa, titipan dari siapa dan seterusnya.

h. Kolom harga buku

Kolom ini diisi dengan harga yang tercantum di buku jika buku tersebut berasal dari pembelian tetapi jika buku tersebut tidak berasal dari pembelian, maka kolom ini dikosongkan.

i. Kolom jumlah halaman

Kolom ini diisi dengan jumlah halaman yang terdapat dalam buku. j. Kolom keterangan

(18)

2.3.2 Katalogisasi

Katalog merupakan istilah umum yang sering diartikan sebagai suatu daftar barang atau benda yang terdapat pada tempat tertentu. Sebagai istilah umum katalog ini sering dijumpai pada penerbit, tempat pameran, toko buku, perpustakaan bahkan supermarket sekalipun. katalog-katalog tersebut biasanya memuat informasi-informasi yang perlu diketahui oleh masyarakat umum. sebagai contoh katalog penerbit, merupakan informasi daftar bahan pustaka yang telah atau akan diterbitkan oleh suatu atau beberapa penerbit yang berisi informasi tentang pengarang, judul bahan pustaka, edisi, tahun terbit dan harga bahan pustaka tersebut.

Menurut Suhendar, katalogisasi atau pengatalogan adalah proses pembuatan katalog, dimana dalam katalog tercantum informasi-informasi penting dari suatu bahan pusaka yang biasanya dipakai oleh pengunjung perpustakaan sebagai bahan informasi, yang menyangkut fisik bahan pustaka, isi, ataupun informasi-informasi lainnya, seperti judul bahan pustaka, nama pengarang, edisi, cetakan, kota terbit, penerbit, tahun terbit, subjek bahasan, ISBN, dan lain-lain. (Suhendar, 2005).

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa katalogisasi merupakan proses pengambilan keputusan yang menuntut kemampuan menginterpretasikan dan menerapkan berbagai standar sehingga hal-hal penting dari bahan pustaka terekam menjadi katalog.

Ada beberapa macam bentuk katalog sesuai dengan perkembangan perpustakaan, diantaranya adalah :

1. Katalog buku

2. Katalog berkas, merupakan katalog kumpulan kertas.

3. Katalog kartu, yaitu kartu catalog berukuran 7,5cm x 12,5cm, kemudian kartu katalog dijajarkan dalam laci.

(19)

2.3.2.1Deskripsi Bibliografi

Deskripsi bibliografi disebut juga katalogisasi deskriptif yang merupakan salah satu sumber informasi yang dapat diakses oleh pengguna. Oleh karena itu, dalam penyususnan deskrisi ini diperlukan suatu standar agar pengguna dapat mengakses informasi ini dimanapun dan akan menemukan bentuk informasi yang sama atau setidaknya tidak mengalami kesulitan ketika mengakses ditempat yang berbeda.

Menurut Suhendar (2005;14), deskripsi bibliografi adalah kumpulan informasi bibliografis dari suatu buku yang meliputi nama pengarang, judul, edisi, kota terbit, nama penerbit, tahun terbit, keterangan fisik (ukuran tinggi buku dan jumlah halaman), keterangan seri, ISBN, dan keterangan keterangan lain yang dianggap perlu dan sering menjadi bahan informasi bagi pengguna jasa perpustakaan didalam mencari dan menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan.

Garis-garis besar susunan deskripsi disusun dalam tujuh daerah : 1. Daerah judul dan pengarang

a. Judul sebenarnya/ asli

b. Judul sejajar, judul lain atau anak judul (yang terdiri atas judul tambahan atau keterangan judul)

c. Pernyataan kepengarangan 2. Daerah edisi

a. Pernyataan edisi

b. Pernyataan kepengarangan sehubungan dengan edisi 3. Daerah publikasi

a. Tempat terbit b. Nama penerbit c. Tahun terbit

4. Daerah deskripsi fisik

a. Jumlah halaman dan atau jumlah jilid b. Ilustrasi

c. Ukuran

(20)

5. Daerah seri monografi a. Pernyataan seri

b. Pernyataan anak seri (sub seri) c. Pernyataan nomor seri

d. Seri disertasi

e. ISSN (International Standard Serial Number) 6. DaerahCatatan/anotasi

7. ISBN dan harga

ISBN (International Standard Serial Number)

Tanda baca dalam deskripsi bibliografi 1. Daerah judul dan pengarang

Judul sebenarnya = Judul sejajar

: Judul lain atau anak judul (terdiri atas judul tambahan atau keterangan judul) / Pernyataan kepengarangan yang pertama

; Pernyataan kepengarangan yang kedua dan selanjutnya 2. Daerah edisi

- Pernyataan edisi

/ Pernyataan kepengarangan yang pertama sehubungan dengan edisi itu ; Edisi yang bersangkutan

4. Daerah deskripsi fisik

.-- Jumlah halaman dan atau jumlah jilid (jika tidak berparagraf) : pernyataan ilustrasi

; Ukuran

(21)

5. Daerah seri monografi

Berikut ini akan dipaparkan tabel dari sumber informasi utama pada sebuah deskripsi bibliografi

1. sumber informasi

sumber informasi untuk setiap daerah ditentukan sebagai berikut;

Tabel 1

Sumber Informasi Utama

NO DAERAH SUMBER INFORMASI UTAMA

1 Judul dan pernyataan penanggung jawab

Halaman Judul

2 Edisi Halaman judul, halaman lain, kolofon 3 Data khusus ( tidak dipakai) -

4 Terbitan dan Publikasi Halaman judul, halaman lain, kolofon 5 Deskripsi Fisik Terbitan tersebut

6 Seri Halaman judul seri, halaman buku monograf, kulit buku, bagian lain dari publikasi

7 Catatan Sumber apa saja 8 Nomor standar dan harga Sumber apa saja

2.3.2.2Penentuan Tajuk Entri Utama

(22)

Dalam penentuan tajuk adalah memilih kata utama dari tajuk dan susunan kata dalam tajuk. Uraian dalam pembuatan tajuk meliputi :

A. Cara menentukan tajuk nama orang menurut jenis karyanya 1. Karya pengarang tunggal

Karya pengarang tunggal adalah suatu karya (buku) yang ditulis oleh seorang pengarang tanpa bantuan pengarang lain. Tajuk entri utama pengarang tunggal ditentukan pada pengarang itu sendiri.

2. Karya pengarang bersama

a. Pengarang bersama tidak lebih dari tiga orang

Tajuk entri utama ditentukan pada pangarang yang ditulis pada urutan pertama, pengarang berikutnya ditetapkan sebagai tajuk entri tambahan.

b. Pengarang bersama lebih dari tiga orang

Jika pengarang lebih dari tiga orang, yang menjadi tajuk entri utama adalah judul, dengan tajuk entri tambahan pada pengarang pertama.

3. Karya campuran a. Karya terjemahan

Tajuk entri utama adalah pengarang, sedangkan penerjemah sebagai tajuk entri tambahan.

b. Karya saduran

Tajuk entri utama ditetapkan pada penyadur, sedangkan pengarang sebagai tajuk entri tambahan.

4. Karya kumpulan

Karya kumpulan yaitu karya yang dikumpulkan dari beberapa pengarang, diterbitkan tanpa terlebih dahulu dilakukan penyuntingan oleh pengumpul. Tajuk entri utama untuk karya kumpulan ditentukan pada judul, sedangkan pengumpul ditetapkan sebagai tajuk entri tambahan (satu orang).

5. Karya pengarang tidak dikenal (anonim)

(23)

B. Cara menentukan tajuk badan korporasi menurut jenis karyanya 1. Karya pengarang tunggal

Tajuk entri utama untuk pengarang tunggal suatu badan korporasi ditetapkan pada badan korporasi tersebut.

2. Karya kepala negara dan pejabat tinggi a. Komunikasi resmi

Tajuk entri utama ditetapkan pada badan korporasi yang bersangkutan. Sedangkan tajuk entri tambahan pada nama pribadi.

b. Karya-karya pribadi kepala negara dan pejabat tinggi

Tajuk entri utama ditetapkan pada nama pribadi kepala negara atau pejabat tinggi yang bersangkutan. Sedangkan tajuk entri tambahan pada jabatannya. 3. Karya pengarang bersama

a. Pengarang bersama tidak lebih dari badan korporasi

Tajuk entri utama ditetapkan pada badan korporasi yang ditulis pada urutan pertama atau pada badan korporasi yang dijadikan sebagai pengarang utama, pengarang korporasi berikutnya ditetapkan sebagai tajuk entri tambahan.

b. Pengarang bersama lebih dari tiga badan korporasi

Tajuk entri utama ditentukan pada judul karya, badan korporasi yang disebutkan pertama dijadikan sebagai tajuk entri tambahan.

4. Karya editor

Tajuk entri utama ditentukan pada judul, dengan tajuk entri tambahan pada editor.

5. Karya campuran a. Karya terjemahan

Tajuk entri utama ditentukan pada badan korporasi atau pengarang asli. Sedangkan penerjemah menjadi tajuk entri tambahan.

b. Karya saduran

(24)

6. Karya kumpulan

Tajuk entri utama pada judul, sedangkan pengumpul sebagai tajuk entri tambahan.

7. Karya perundang-undangan

a. Undang-undang dasar atau konstitusi dan piagam (charter)

Tajuk entri utama ditetapkan pada nama yurisdiksinya, termasuk dokumen amandemennya.

b. Undang-undang, peraturan dan sebagainya yang dikeluarkan suatu yurisdiksi baik pemerintah pusat maupun daerah

Tajuk entri utama ditentukan pada yurisdiksi bersangkutan. c. Peraturan-peraturan administratif

Tajuk entri utama untuk peraturan-peraturan administratif yang dikeluarkan oleh pejabat pemerintah atau badan pemerintah, seperti mentri, gubernur dan sebagainya ditetapkan di bawah badan yang bersangkutan.

d. Kumpulan karya peraturan perundang-undangan

Jika kumpulan tersebut lebih dari tiga yurisdiksi, tajuk entri utama ditetapkan pada judul. Buatkan tajuk entri tambahan di bawah nama yurisdiksi pertama yang disebut pada halaman judul.

e. Undang-undang peraturan dan sebagainya yang diterbitkan bersama dengan peraturan-peraturan lain dalam satu publikasi

Tajuk entri utama ditetapkan pada sumber yang disebut pertama dalam halaman judul, dengan tajuk entri tambahan di bawah sumber lain yang tidak ditetapkan sebagai tajuk entri utama.

8. Perjanjian internasional, persetujuan antar pemerintah dan sebagainya a. Perjanjian bilateral (dua pihak) dan trilateral (tiga pihak)

Tajuk entri utama ditentukan pada salah satu pihak (negara) yang ikut dalam perjanjian tersebut, dan tajuk entri tambahan pada pihak yang lain.

b. Perjanjian multilateral

(25)

9. Karya peradilan a. Laporan pengadilan

Tajuk entri utama ditetapkan pada pengadilan yang bersangkutan, sedangkan tajuk entri tambahan ditetapkan pada pembuat laporan.

b. Laporan perkara pidana

Tajuk entri utama ditetapkan pada nama tertuduh diikuti dengan tulisan tertuduh, sedangkan tajuk entri tambahan pada pengadilan yang mengadili tertuduh tersebut.

2.3.2.3Penentuan Tajuk Subjek

Menentukan tajuk subjek adalah suatu kegiatan menentukan subjek atau isi buku dalam bentuk kata. Penentuan tajuk subjek bertujuan untuk dapat memudahkan menembukan bahan pustaka yang membahas suatu pokok masalah tertentu yang sedang kita butuhkan.

Menurut Suwarno, tajuk subjek adalah mendaftarkan dibawah satu kata atau frase yang seragam semua bahan pustaka tentang satu subjek tertentu yang dimiliki oleh perpustakaan. Subjek dari suatu buku adalah tema atau topik yang diolah oleh pengarang ( Suwarno 2010: 105).

Dalam pemilihan kata atau istilah yang akan ditetapkan untuk menjadi suatu subjek hendaknya disesuaikan dengan istilah yang lazim dipergunakan oleh pemakai, dengan demikian istilah yang digunakan dapat membantu memudahkan pengguna dalam melakukan penelusuran suatu subjek yang dibutuhkan melalui katalog.

Untuk menentukan daftar tajuk subjek yang dapat digunakan oleh perpustakaan, antara lain :

1. Library Of Congress Subject Headings

(26)

2. Search List of Subject headings

Pedoman penentuan tajuk subjek secara umum, biasanya digunakan pada perpustakaan yang memiliki bahan pustaka dalam jumlah yang tidak terlalu besar. 3. Medical Subject Headings

Pedoman ini digunakan khusus pada bidang kesehatan dan kedokteran. Untuk dapat menentukan ke dalam kelompok mana suatu buku harus digolongkan, maka terlebih dahulu harus menentukan subjek atau isi bahan pustaka tersebut. Ada beberapa cara untuk menentukan subjek bahan pustaka secara tepat dan mudah, yaitu dengan membaca buku, daftar isi, pendahuluan, dan lain lain.

2.3.3 Klasifikasi

Klasifikasi merupakan pengelompokan yang sistematis daripada sejumlah objek, gagasan, buku atau benda benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama.

Menurut Suwarno, klasifikasi adalah pengelompokan barang-barang atau objek berdasarkan tingkat persamaannya. Dengan demikian, klasifikasi merupakan kegiatan pemisahan benda-benda atau objek lain berdasarkan tingkat perbedaannya. Fungsi klasifikasi adalah untuk mempermudah dalam penelusuran terhadap benda-benda yang ingin kita peroleh secara cepat dan tepat (Suwarno 2010 : 118).

Secara umum, klasifikasi terbagi dalam dua jenis:

a. Klasifikasi artifisial, yaitu klasifikasi bahan pustaka berdasarkan sifat-sifat yang secara kebetulan ada pada bahan pustaka tersebut.

b. Klasifikasi Fundamental, yaitu klasifikasi bahan pustaka berdasarkan isi atau subjek buku, yaitu sifat yang tetap pada bahan pustaka, sekalipun kulitnya berganti-ganti atau formatnya diubah.

(27)

DDC merupakan sistem klasifikasi yang paling popular dan paling banyak digunakan, hampir di semua perpustakaan, khususnya di Indonesia. Sistem klasifikasi ini menggunakan sistem decimal dan dalam mengembangkan notasinya menggunakan angka arab.

DDC pertama kali dirancang oleh Melvil Dewey (1851 – 1931), seorang pustakawan di Ambers College, Massachusset Amerika Serikat. Tahun 1876 menerbitkan DDC edisi pertama dengan judul : “A Classification and Subject Index for Cataloging and arranging the book and pamphlet of a library “. Pada tahun 2003 telah terbit edisi ke 22, di samping edisi lengkap DDC juga tersedia dalam bentuk “edisi ringkas”. Edisi ringkas dimaksudkan untuk digunakan pada perpustakaan yang memiliki koleksi kurang dari 20.000 judul.

Minimal setiap sepuluh tahun DDC keluar dengan edisi revisi terbarunya. Untuk komunikasi dengan warta (newsletter) dengan judul DC & ( Decimal Classification Added, Notes and Decissions ).

Secara umum DDC terdiri dari tiga komponen 1. Bagan (Schedule)

Sistem klasifikasi dewey disebut “ persepuluhan” karena Dewey membawa sistem pengelompokan, baik untuk kelompok yang paling global maupun mengembangkan masing-masing kelompok selanjutnya. Di dalam bagan ini semua ilmu disusun sedemikin rupa dan diberi kode angka yang disebut dengan notasi. Notasi dalam bentuk angka yang terdiri dari tiga angka. Apabila terdapat lebih dari tiga angka, maka antara angka ketiga dan keempat diberi tanda titik (.).

contoh : 332.1 ( Bank dan Perbankan)

Dengan perinsip decimal, DDC memberikan tiga ringkasan yang terdiri dari:

 10 Kelas utama

 100 Divisi

(28)

Pembagian tersebut adalah sebagaui berikut:

500 – 599 Ilmu Pengetahuan murni 600 – 699 Ilmu Terapan (Teknologi) 700 – 799 Kesenian

800 – 899 Kesusasteraan

900 – 999 Sejarah, Geografi dan Biografi

Masing-masing kelas utama dibagi lagi menjadi 10 divisi yang lebih kecil, misal:

360 – Kesejahteraan Sosial 370 – Pendidikan

380 – Transportasi 390 – Adat Istiadat

Setiap divisi kemudian dibagai lagi menjadi 10 seksi, misal: 320 – Ilmu Politik

321 – Bentuk Negara

322 – Hubungan negara dengan organisasi dan anggotanya 323 – Hubungan negara dengan individu

324 – Pemilihan Umum 325 – Migrasi Internasional

(29)

327 – Hubungan Internasional 328 – Lembaga Legislatif

329 – Politik Praktis, partai politik

Masing-masing seksi dibagi lagi menjadi 10 sub seksi. Angka ketiga dan keempat dipisah dengan titik, misalnya :

914 – Geografi Eropa 914.1 Geografi Skotlandia 914.2 Geografi Inggris 914.3 Geografi Jerman 914.4 Geografi Perancis 914.5 Geografi Italia 914.6 Geografi Spanyol 914.7 Geografi Rusia

914.8 Geografi Skandainavia

914.9 Geografi Negara-negara lain di Erora

Selanjutnya dapat dibagi lagi secara decimal apabila dikehendaki.

2. Indeks Relative (Index Relatives)

Pada indeks relative ini terdapat sejumlah istilah yang disusun berabjad. Istilah-istilah tersebut mengacu ke notasi yang terdapat dalam bagan. Dalam ini didaftarkan juga sinonim untuk suatu istilah, hubungan-hubungan dengan subjek lain. Namun demikian tidak boleh menentukan klasifikasi berdasarkan indeks saja. Setelah notasi ditemukan dalam indeks, seharusnya diperiksa dalam bagan atau tabel.

Contoh indeks relative untuk subjek “Psikologi” terdapat sebagai berikut Psikologi 150

(30)

Populer 131 Remaja 155.5 Seks 155.3 Terapan 158

3. Tabel (Tables)

Untuk memperluas dan mengkhususkan suatu klasifikasi bahan pustaka dalam DDC terdapat notasi “ Tabel” yang dapat ditambahkan pada notasi dalam bagan. Dalam DDC terdapat 7 tabel yaitu :

1. Tabel Subdivisi Standar (T1) 2. Tabel Wilayah (T2)

3. Tabel Bentuk Sastra (T3) 4. Tabel Bentuk Bahasa (T4)

5. Tabel Ras, Suku, Etnik, dan Kebangsaan (T5) 6. Tabel Bahasa (T6)

7. Tabel Orang-orang/profesi (T7)

2.3.4 Perlengkapan Fisik Buku

2.3.4.1 Pelabelan

Pelabelan dilakukan untuk mempermudah pengguna mengenali bahan pustaka. Dengan kata lain pelabelan merupakan suatu pekerjaan memberi perlengkapan pada buku yang terutama juga untuk dipergunakan sebagai alat perlengkapan dalam tugas perpustakaan melayani peminjaman dan pengembalian buku.

Menurut Suwarno (2010 : 140) bahwa : Pelabelan adalah pemasangan label pada punggung buku yang berisi call number sesuai dengan yang tertulis dalam Katalog. Pelabelan ini sebaiknya diketikpada kertas label putih, atau pada kertas HVS biasa yang digunting satu ukuran (seragam), sesuai dengan kebutuhan perpustakaan.

(31)

buku dengan huruf kecil. Label tersebut ditempatkan pada punggung buku kira-kira 2,5 cm dari bawah dalam posisi buku berdiri, agar jika buku dijajarkan akan tanpak rapi.

2.3.4.2 Blanko Kartu Buku

Blanko kartu buku ini berukuran tertentu yang berisi isian ataupun kolom untuk diisi dengan keterangan-keterangan yang berfungsi sebagai kartu kendali atau arsip peminjaman.

Blanko ini memuat keterangan-keterangan, seperti: Call number

No Nama Peminjam Tanggal peminjaman

(32)

Bagi perpustakaan yang tidak menggunakan kartu buku, maka yang digunakan adalah slip peminjaman dan pengembalian yang ditempelkan di halaman depan buku. Setiap pengguna meminjam, maka slip peminjaman akan dibubuhi stempel tanggal harus kembali.

2.3.4.3 Pemasangan Kantong Kartu Buku

Kantong kartu buku dibuat dari kertas yang agak lebih tebal dan dibuat dengan perkiraan bisa untuk tempat kartu buku. Kantong ini berfungsi sebagai tempat kartu buku yang ditempel di bagian belakang (sampul) dalam buku. Kantong ini ada baiknya jika ditandai pula dengan keterangan, seperti call number, nama pengarang dan judul buku yang berfungsi sebagai kontrol untuk kartu buku yang tidak sesuai.

2.3.4.4 Penyampulan

Penyampulan merupakan bagian dari kegiatan pengolahan bahan pustaka. Setelah buku selesai dilabel ada baiknya jika buku tersebut diberi sampul, agar buku tidak mudah rusak dan terlihat rapi. Biasanya proses penyampulan ini menggunakan plastik bening, agar buku terlihat jelas.

2.3.5 Penyusunan Buku

(33)

Penyusunan buku di rak dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1. Penyusunan atau penempatan tetap

Penempatan tetap ialah buku yang sudah ditempatkan tidak akan berubah lokasinya.

2. Penyusunan atau penempatan relative

(34)

BAB III

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA KOMPUTER

(STMIK) TRIGUNA DHARMA MEDAN

3.1 Sejarah Singkat Perpustakaan STMIK Triguna Dharma

Perpustakaan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STMIK) Triguna Dharma Medan sebelumnya bernama Perpustakaan AMIK Triguna Dharma Medan yang berdiri sejak tahun 2001 yang lokasinya berada di Jl.A.H.Nasution.

Awalnya Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan memiliki ruangan yang berukuran 4x4 m, sehingga ruangan ini kurang nyaman dan menyebabkan pengguna enggan untuk datang dan berkunjung ke perpustakaan. Pada tahun 2003 STMIK Triguna Dharma berubah nama dari AMIK Triguna Dharma Medan menjadi STMIK Triguna Dharma, sehingga nama perpustakaannya pun berganti juga dari Perpustakaan AMIK Triguna Dharma Medan menjadi Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan.

Kemudian seiring perkembangan waktu, pada tahun 2007 dilakukan perbaikan perpustakaan agar user tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan dan pada bulan Maret 2010 perpustakaan melakukan perbaikan kembali dengan menambah ukuran ruangan menjadi 8x5 m.

(35)

Adapun sistem pelayanan yang dilaksanakan pada Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan adalah sistem pelayanan terbuka (open access). Dimana setiap pengguna perpustakaan bebas menelusur informasi yang dibutuhkan langsung ke rak buku tanpa ada perantara petugas perpustakaan.

3.2 Tujuan Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan

Sebagai bagian yang integral dari suatu perpustakaan perguruan tinggi, maka perpustakaan perguruan tinggi dapat diselenggarakan dengan tujuan untuk dapat menunjang pelaksanaan program perguruan tinggi yang sesuai dengan Tridharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran serta pengabdian pada masyarakat.

Adapun yang menjadi tujuan didirikannya Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan adalah :

1. Menyediakan bahan pustaka, informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna perpustakaan.

2. Memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada para pengguna perpustakaan.

3. Membantu proses belajar mengajar di STMIK Triguna Dharma Medan.

3.3 Tugas dan Fungsi Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan

Perpustakaan sebagai suatu unit kerja di perguruan tinggi harus mampu menyusun kebijakan dan melakukan tugas secara rutin untuk mengadakan, mengolah dan merawat bahan pustaka serta mendayagunakan kepada pengguna perpustakaan.

Adapun tugas Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan antara lain : 1. Merupakan pusat informasi bagi aktifitas lembaga yang dilayani

2. Melaksanakan pelayanan yang bersifat terbatas pada anggota di lingkungan tempat perpustakaan bernaung.

(36)

Fungsi Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan sebagai berikut : 1. Fungsi pendidikan

Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan menyediakan koleksi bahan pustaka untuk memperlancar pelaksanaan tugas sivitas akademika di perpustakaan bernaung.

2. Fungsi informasi

Perpustakaan STMIK Triguna Darma Medan sebagai sarana pusat informasi, penelitian bagi para penggunanya.

3. Fungsi administrative

Fungsi ini terlihat jelas pada perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan dalam kegiatan sehari-hari yang dilakukan melalui peminjaman, pengembalian dan perpanjangan bahan pustaka (koleksi) yang selalu dicatat oleh petugas perpustakaan.

3.4 Visi dan Misi Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan

Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan mempunyai visi dan misi dalam mengembangkan perpustakaan. Adapun yang menjadi visi dan misi Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan adalah sebagai berikut :

VISI

Visi Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan adalah sebagai unit pelayanaan yang mampu memberikan pelayanan, pendidikan, dan informasi kepada pengguna perpustakaan.

MISI

Misi dari perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan adalah :

a. Berusaha menyajikan sumber informasi dan sarana informasi sesuai kebutuhan pengguna perpustakaan.

b. Mengembangkan system pelayanaan sesuai dengan perkembangan zaman. c. Membina kemampuan sumber daya manusia (SDM) perpustakaan untuk

(37)

3.5 Struktur Organisasi

Organisasi perpustakaan adalah himpunan orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam rangka mengelola suatu perpustakaan. Dengan adanya struktur organisasi akan dapat diketahui dengan mudah gambaran yang jelas tentang kedudukan serta tugas-tugas dalam organisasi tersebut.

Perpustakaan STMIK Trguna Dharma Medan dalam menjalankan roda kegiatannya dikelola oleh tiga orang pegawai. Ketiga pegawai inilah yang melakukan seluruh rangkaian kegiatan di Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan tersebut. Ketiga pegawai tersebut adalah ;

Tabel 1 : Pegawai Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan

Jabatan Pendidikan

Kepala Perpustakaan S1

Pegawai perpustakaan D3

Pegawai Perpustakaan D3

Sumber : perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan, 2011

Ketiganya merupakan petugas/pegawai yang bukan dari disiplin ilmu perpustakaan. Sebagai tenaga pustakawan, ketiganya belum pernah mengikuti pelatihan, seminar atau pendidikan non formal lainnya dalam bidang perpustakaan.

(38)

3.6 Sarana

3.6.1 Gedung/Ruangan

Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan berada pada lingkungan kampus yaitu berada di dekat ruang perkuliahan mahasiswa sehingga mudah dicapai oleh sivitas akademika STMIK Triguna Dharma Medan. Ruangan STMIK Triguna Dharma Medan berukuran 16 x 8 meter yang dibagi menjadi empat bagian ruangan yaitu : ruang koleksi, ruang baca, ruang sirkulasi dan ruang layanan internet.

3.6.2 Perabot

Dalam melaksanakan kegiatan agar berjalan dengan baik dan lancar, perpustakaan juga harus didukung oleh perabotan dan peralatan yang sesuai dengan aktifitas perpustakaan tersebut.

Perabotan yang dimiliki perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan adalah :

1. Rak buku 2. Meja sirkulasi

3. Meja kerja pegawai perpustakaan 4. Meja baca

5. Komputer dan sambungan Internet 6. Rak penitipan tas

7.

3.6.3 Anggaran

Anggaran perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan berasal dari Biro Rektor STMIK Triguna Dharma Medan, sumbangan atau hibah dari pemerintah, mahasiswa yaitu berupa uang denda buku setiap bulannya, uang administrasi setiap pendaftaran anggota perpustakaan dan dani mahasiswa/mahasiswi yang akan tamat dari STMIK Triguna Dharma Medan.

(39)

koleksi perpustakaan, maka pihak perpustakaan dapat menyerahkan proposal pengajuan penambahan koleksi berdasarkan judul, pengarang dan penerbit yang dibutuhkan kepada Biro Rektor. Selanjutnya pihak Biro Rektor akan mengirimkan bahan-bahan perpustakaan yang sesuai dengan permintaan Perpustaan STMIK Triguna Dharma Medan.

3.6.4 Peraturan Perpustakaan

Adapun peraturan yang harus dipatuhi oleh pengguna perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan adalah sebagai berikut :

1. Jika ingin masuk ke dalam perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan tas harus dititipkan di tempat penitipan tas (TPT)

2. Pengunjung wajib mengisi buku tamu bila ingin memasuki ruangan perpustakaan

3. Tidak dibenarkan merokok di dalam ruangan perpustakaan

4. Tidak dibenarkan membawa makanan dan minuman ke dalam perpustakaan 5. Tidak dibenarkan berisik di dalam ruangan perpustakaan

6. Menyusun kembali bahan pustaka ke rak jika telah selesai menggunankannya 7. Jika ingin meminjam buku harus menjadi anggota perpustakaan

8. Jika buku terlambat dikembalikan akan dikenakan denda.

3.7 Koleksi

Koleksi perpustakaan harus lengkap dalam arti dapat memadai jumlah serta subjeknya, agar dapat menunjang program perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Jumlah koleksi ditentukan oleh berbagai faktor seperti jumlah program studi, jumlah mata kuliah dan jumlah pemakai perpustakaan.

Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan memiliki koleksi yang terdiri dari bahan pustaka berupa buku dan bukan buku seperti :

1. Bahan pustaka buku, misalnya : a. Buku-buku teks

(40)

2. Bahan pustaka bukan buku, misalnya : a. Majalah

b. Jurnal c. Karya ilmiah d. Surat kabar

Adapun jumlah koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan adalah sebagai berikut :

Tabel 2 : Koleksi Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan

No Jenis Koleksi Jumlah Judul Jumlah Eksemplar

1 Buku Teks 2987 7235

Jumlah pengguna perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan adalah sebanyak 578 orang dengan jumlah keseluruhan koleksi 4.037 judul dan 8.575 eksemplar. Jika dibandingkan antara jumlah pengguna dan jumlah koleksi yang ada maka rata-rata perbandingannya adalah 1:7.

Koleksi yang dimiliki perpustakaan belum memiliki katalog sehingga tidak dapat membantu pengguna dalam penelusuran informasi setiap buku telah dibuat call number atau nomor panggilnya. Menentukan nomor klasifikasi berpedoman pada DDC edisi ke-22. Penjajarannya di rak disusun berdasarkan nomor kelas.

Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan melakukan kegiatan pemilihan bahan pustaka dengan melibatkan staf perpustakaan dan staf pengajar/dosen. Sedangkan alat bantu yang digunakan dalam pemilihan bahan perpustakaan tersebut adalah brosur dan katalog penerbit.

Bahan perpustakaan yang ada di perpustakaan STMIK Triguna Dharma medan berasal dari :

1. Pembelian

(41)

3. Uang pendaftaran mahasiswa baru

4. Mahasiswa / mahasiswi yang akan menyelesaikan study 5. Penerbitan sendiri.

3.8 Sistem pelayanan

Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan sama seperti perpustakaan perguruan tinggi lainnya dalam memberikan pelayaanan kepada penggunanya menetapkan sistem dan kegiatan pelayanan. Sistem yang diterapkan pada perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan adalah sistem pelayanan terbuka, dimana pengguna dapat secara langsung menuju dan searching koleksi yang diinginkan sesuai kebutuhannya.

Tabel 3 : jam buka Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan

Hari Waktu

Senin-jumat 08.00 – 21.00 WIB

Sabtu 08.00 - 19.00 WIB

Minggu dan hari besar Nasional Tutup

Sumber : Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan, 2011

3.9 Tahapan Pengolahan Bahan Pustaka

Pengolahan bahan pustaka adalah kegiatan mengolah bahan pustaka yang masuk ke perpustakaan hingga bahan pustaka tersebut dapat dimanfaatkan oleh penggunanya. Untuk memudahkan pengguna dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan terlebih dahulu bahan pustaka tersebut diolah dan disusun secara sistematis. Untuk itu perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan melaksanakan beberapa tahapan dalam pengolahan bahan pustaka. Pengolahan bahan pustaka yang dilakukan adalah sebagai berikut :

3.9.1 Inventarisasi

(42)

Stempel kepemilikan Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan

Milik Perpustakaan

STMIK Triguna Dharma

Sumber ; Perpustakaan STMIK Triguna Dharma, 2011

Stempel inventarisasi Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan

STMIK TRIGUNA DHARMA

Tgl. Terima : Asal : No. Inventarisasi : No. Klass : No. Rak :

Di perpustakaan STMIK Triguna Dharma pemberian stempel pada halaman buku tidak memiliki ciri khas, hanya saja pemberian stempel yang utama adalah halaman judul dan sisi buku.

Dalam menginventarisasi bahan pustaka ke dalam buku induk yang dicatat adalah :

 Nomor inventasisasi  Tanggal terima  Nomor kelas  Judul

 Subjek  Pengarang  Nomor rak  Sumber  Penerbit  Tahun  Jumlah

(43)

Dalam pemberian nomor inventarisasi, perpustakaan memberikan nomor urut untuk setiap buku baru menurut lanjutan terakhir nomor inventarisasi, dimana dalam kelanjutan dari tahun sebelumnya. Kegunaan dari menginventarisasi buku adalah untuk mengetahui beberapa banyak buku yang dimiliki perpustakaan dan sebagai informasi yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan dalam pengembangan koleksi.

3.9.2 Katalogisasi dan Klasifikasi

Setelah bahan pustaka selesai diinventarisasi, maka langkah selanjutnya adalah proses katalogisasi. Katalogisasi dilakukan untuk kepentingan pengguna perpustakaan, karena dengan adanya pengatalogan dapat mempermudah pengguna perpustakaan dalam proses temu balik informasi.

Perpustakaan STMIK Triguna Dharma dalam melakukan pengklasifikasian bahan pustakanya menggunakan sistem e-DDC (elektronik Dewey Desimal Clasification) sebagai penuntun klasifikasi yaitu sebuah sistem

DDC baru yang dimuat dalam bentuk e-book, sehingga memudahkan petugas perpustakaan dalam penentuan subjek dan nomor kelas buku sekalipun petugas perpustakaan tersebut tidak memiliki latar belakang bidang ilmu perpustakaan.

(44)

Penggunaan program e-DDC sangat membantu petugas perpustakaan dalam menentukan subjek dan nomor kelas karena di samping prosesnya cepat dan mudah mengingat petugas perpustakaan tidak memiliki latar belakang bidang ilmu perpustakaan, program e-DDC juga menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia sehingga petugas perpustakaan tidak kesulitan dalam menentukan nomor kelasnya.

(45)

Ketiadaan kartu katalog di Perpustakaan STMIK Triguna Dharma yang memiliki koleksi lebih dari empat ribu adalah bukti bahwa Perpustakaan STMIK Triguna Dharma belum sesuai dengan perpustakaan yang baik menurut teori perpustakaan dan sistem manajemen perpustakaan yang diterapkan Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan belum sesuai dengan teori ilmu perpustakaan.

3.9.3 Perlengkapan Fisik Buku

3.9.3.1 Pelabelan

Pelabelan adalah pemasangan label pada punggung buku yang berisi call number sesuai dengan yang tertulis dalam kantong buku. Pada perpustakaan STMIK Triguna Dharma membuat label yang bertuliskan “PERPUSTAKAAN TRIGUNA DHARMA”, nomor kelas, tiga huruf pertama nama pengarang utama dan satu huruf pertama judul buku yang diketik pada kertas label putih (kertas HVS) menggunakan komputer dan digunting satu ukuran (seragam), untuk ditempelkan pada punggung buku. Label buku tersebut ditempel dibagian bawah punggung buku berjarak 2,5 cm dari tepi bawah, agar jika buku dijajarkan akan tampak rapi.

3.9.3.2 Blanko Kartu Buku

Blanko kartu buku di Perpustakaan STMIK Triguna Dharma berukuran 10x12cm, yang berisi isian ataupun kolom untuk diisi dengan keterangan-keterangan yang berfungsi sebagai kartu kendali atau arsip peminjaman.

Blanko kartu buku di Perpustakaan STMIK Triguna Dharma memuat keterangan-keterangan, seperti:

(46)

Nomor induk buku Nama peminjam Tanggal peminjaman Tanggal kembali Paraf petugas

Sumber : Perpustakaan STMIK Triguna Dharma, 2011

3.9.3.3 Pemasangan Kantong Kartu Buku

Kantong kartu buku dibuat dari kertas tebal dan dibuat untuk tempat blanko kartu buku yang telah dibuat sebelumnya. Kantong ini berfungsi sebagai tempat kartu buku yang ditempel di bagian belakang (sampul) dalam buku. Di Perpustakaan STMIK Triguna Dharma kantong kartu buku ini diketik keterangan-keterangan seperti call number, nama pengarang dan judul buku. keterangan-keterangan ini berfungsi sebagai kontrol untuk kartu buku yang tidak sesuai.

3.9.3.4 Penyampulan

Penyampulan merupakan bagian dari kegiatan pengolahan bahan pustaka. Setelah buku selesai dilabel ada baiknya jika buku tersebut diberi sampul, agar buku tidak mudah rusak dan terlihat rapi. Biasanya proses penyampulan ini menggunakan plastik bening, agar buku terlihat jelas.

658.8 3579/2010 Sir Sirait, J.

m Manajemen Personalia

No Nama Peminjam Tanggal peminjaman

(47)

3.9.4 Penyusunan Buku

Penyusunan buku di rak dengan mengikuti peraturan yang telah ditetapkan akan mempermudah menemukan buku kembali. Kesalahan dalam penempatan buku akan menyulitkan pengguna, sebab buku tersebut sulit untuk ditemukan kembali. Oleh sebab itu, penyusunan buku sebaiknya dilakukan dengan teliti dan secermat mungkin. Tulisan nomor penempatan label yang ditempelkan pada punggung buku berfungsi sebagai penunjuk tempat dan nomor urut dimana buku harus diletakkan. Karena itu, sebelum menyusun buku di rak terlebih dahulu memperhatikan nomor penempatan. Pertama-tama buku disusun berdasarkan menurut urutan nomor klas, mulai dari yang terkecil sampai dengan terbesar, kemudian dilanjutkan dengan tiga huruf pertama nama pengarang dan satu huruf pertama dari judul. Selanjutnya diteruskan dengan urutan nomor atau huruf lain yang kiranya masih tercantum dalam label penempatan.

Kegiatan terakhir pengolahan bahan pustaka pada perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan adalah penyusunan buku di rak. Penyusunan dilakukan berdasarkan urutan dari nomor terkecil sampai dengan nomor terbesar.

Contoh penyusunan buku di rak :

005.5 657.1 657.9 658.6 658.8 Pur Lub Sug Sin Sir

i a p m m

(48)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian pada bab-bab sebelumnya, penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Inventarisasi yang dilakukan oleh perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan cukup baik karena dengan adanya inventarisasi dapat diketahui jumlah koleksi yang dimiliki, nomor induk buku dan kapan koleksi tersebut menjadi milik perpustakaan.

2. Koleksi yang dimiliki sampai tahun 2011 berjumlah 4.037 judul dan 8.575 eksemplar dengan jumlah pengguna sebanyak 578 orang yang berarti perbandingan rata-rata pengguna dan jumlah koleksi 1:7.

3. Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan menggunakan e-DDC dalam penentuan nomor kelas.

4. Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan belum memiliki katalog sebagai sarana penelusuran informasi.

5. Perpustakaan STMIK Triguna Dharma tidak memiliki pegawai dengan latar belakang bidang ilmu perpustakaan sehingga pengolahan bahan pustaka masih belum sesuai dengan pengolahan bahan pustaka pada umumnya.

6. Perlengkapan fisik buku dimulai dari pelabelan, pembuatan blanko kartu buku, pemasangan kantong kartu buku dan penyampulan.

4.2 Saran

Setelah dilakukan pembahasan dan ditarik beberapa kesimpulan mengenai Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan, maka penulis mengajukan beberapa saran untuk pengembangan perpustakaan pada masa yang akan datang yaitu :

(49)

2. Agar para pengguna perpustakaan dapat dengan mudah melakukan penelusuran bahan pustaka, maka perpustakaan perlu membuat katalog seluruh koleksi yang dimiliki.

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional R.I. 2004. Buku Pedoman Perguruan Tinggi. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional R.I.

Eryono, Muh Kaliani. 1994. Pengolahan Bahan Pustaka. Jakarta : Universitas Terbuka.

Gober. 2007. Pengolahan Bahan Pustaka.

http://gober31.multiply.com/journal/item/11. 09/04/2011. Mashuri, Ilham. 2008. Penentuan Tajuk dan Klasifikasi.

http://perpusstainkdr.multiply.com/journal/item/4/Penentuan_Tajuk_dan_Klas ifikasi. 09/04/2011.

Rohanda. 2008. Pengolahan Bahan Pustaka.

http://media.diknas.go.id/media/document. 09/04/2011

Suhendar, Yaya. 2005. Pedoman Katalogisasi : Cara Mudah Membuat Katalog perpustakaan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Sunarno. 2009. Katalogisasi. http://sunarno.staff.uns.ac.id/. 09/04/2011

Sutarno NS. 2006. Manajemen Perpustakaan : Suatu pendekatan Praktik. Jakarta : Sagung Seto.

Suwarno, Wiji. 2010. Pengetahuan Dasar Kepustakaan. Bogor : Ghalia Indonesia.

(51)
(52)

Gambar

Tabel 1
Tabel 1 : Pegawai Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan
Tabel 3 : jam buka Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui proses pengolahan bahan pustaka buku, kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pengolahan bahan pustaka

Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui proses pengolahan bahan pustaka cd skripsi, beserta hambatan yang terjadi dalam proses pengolahan bahan pustaka buku

Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (1994:51) menyatakan bahwa,”Pelayanan perpustakaan adalah memberikan informasi kepada pengguna”.. Berdasarkan uraian diatas

Latar belakang penulisan mengangkat tema sistem pengolahan bahan pustaka di Universitas Kristen Surakarta, karena permasalahan yang terdapat pada sistem pengolahan bahan

Dalam kajian tugas akhir ini, objek yang diteliti bertujuan agar tidak terjadi permasalahan yang mencakup lingkup terlalu luas.Ruang lingkup pembahasan penulisan kertas karya

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui proses pengolahan bahan pustaka buku, kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pengolahan bahan pustaka

Adapun ruang lingkup yang akan dibahas adalah aspek-aspek sistem pengolahan air limbah berupa analisis bangunan IPAL yang sudah ada, debit aliran, pemilihan metode pengolahan

Adapun ruang lingkup dalam penulisan kertas karya ini yaitu Strategi pelayanan terpadu yaitu pembinaaan perpustakaan desa, sinergi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan