DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Daftar Tabel
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan………. 6
Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan Harian………. 15
Tabel 2.2 Proyeksi Penjualan Satu Tahun………. 15
Tabel 2.3 Proyeksi Penjualan 5 Tahun kedepan……… 16
Tabel 2.4 Analisis Pesaing………. 16
Tabel 2.5 Bahan Baku……… 21
Tabel 2.6 Bahan Penolong………. 21
Tabel 2.7 Peralatan yang dibutuhkan………. 26
Tabel 2.8 Perlengkapan yang Dibutuhkan………. 27
Tabel 2.9 Sarana penunjang………... 27
Tabel 2.10 Rencana Sumber Modal……… 30
Tabel 2.11 Kenutuhan Pembiayaan……… 31
Tabel 2.12 Bahan Baku Utama……….. 31
Tabel 2.13 Bahan Penolong……… 32
Tabel 2.14 Total Cost………. 32
Tabel 2.15 Rencana Arus Kas (Cash Flow)……… 35
Tabel 2.16 Proyeksi Aliran Kas Usaha………... 36
Daftar Gambar Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 8
Gambar 2.2 Produk Yang Dihasilkan ... 11
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Bisnis makanan merupakan aspek yang besar untuk mendapatkan
keuntungan yang maksimal. Bisnis makanan tidak akan ada habisnya, karena
setiap manusia pasti membutuhkan makanan, khususnya makanan yang
menyehatkan lagi murah. Selera masyarakat sangat berbeda-beda. Ada
masyarakat yang menyukai makanan modern dan makanan tradisional. Pada saat
ini banyak bermunculan makanan modern yang berasal dari luar negeri dan
mengabaikan makanan tradisional khas Indonesia. Berbagai macam makanan
modern bercita rasa di luar kebudayaan Indonesia seperti burger, steak, sphagety
dan sebagainya adalah merupakan pesaing dari makanan tradisional.
Salah satu makanan tradisional khas Indonesia adalah “Sate Padang”. Sate
Padang merupakan salah satu sate khas Indonesia yang memiliki banyak
penggemar. Makanan yang berasal dari Sumatera Barat ini terbuat dari potongan
tipis daging , jantung, dan lidah sapi. Perpaduan rasa daging dan bumbu sate yang
khas - bumbunya kental, gurih, dan kaya aroma rempah-rempah menjadi
keistimewaan sate yang nikmat disantap saat masih hangat dengan ditemani
ketupat atau lontong.
Sate Padang merupakan sebutan untuk tiga jenis kuliner sate di Sumatra
Barat, yaitu Sate Padang, Sate Padang Panjang dan Sate Pariaman. Sate Padang
Panjang dibedakan dengan kuah sate nya yang berwarna kuning sedangkan sate
berbeda. Sedangkan sate Padang mempunyai bermacam rasa perpaduan kedua
jenis varian sate diatas. Untuk membuat sate padang yang bercita rasa tinggi,
gunakanlah bahan yang segar dan juga berkualitas baik. Ciri daging sapi yang
baik adalah berwarna merah segar dan bertekstur kenyal. Daging, jantung sapi,
atau lidah sapi yang dibeli sebaiknya bersertifikat halal dan bebas dari virus
anthrax atau sapi gila. Bahan-bahan tersebut bisa didapatkan dari supplier atau
membeli dari pasar tradisional atau pasar modern. Harga daging sapi saat ini
berkisa antara Rp 55.000,-/kg. sedangkan harga jantung dan lidah sapi Rp
30.000,- s/d Rp 35.000,-/kg. Selain daging, bahan yang diperlukan adalah beras
untuk membuat ketupat atau lontong dan aneka bumbu. Bumbu sate padang antara
lain terbuat dari kayu manis, cengkeh, kapulaga, pekak, daun jeruk, serai, daun
kunyit, bawang merah, bawang putih, ketumbar, jinten, adas manis, lada, jahe,
lengkuas, dan kemiri.
Lokasi yang cukup potensial untuk berjualan sate padang antara lain di
depan pertokoan atau mal, pinggir jalan raya yang ramai, dan lokasi dengan
pangsa pasar khusus seperti daerah perkantoran atau kampus. Perlengkapan yang
dibutuhkan untuk usaha sate padang adalah gerobak, alat pembakar sate, dandang
ukuran sedang, tenda, meja, kursi, dan peralatan makan. Jumlah karyawan yang
dibutuhkan untuk menjalankan usaha sate padang ini dapat disesuaikan dengan
besar kecilnya usaha. Pembagian tugas yang baik dan benar di antara karyawan
akan memicu dan memperlancar perkembangan usaha sate padang ini.
Untuk promosi sekarang tidak harus dengan beriklan di media
mempromosikan sate padang ini dengan cara dari mulut ke mulut. Masyarakat
yang sudah pernah membeli pasti akan menyampaikan kepada
masyarakat-masyrakat lainnya. Promosi dari mulut ke mulut tidak akan diragukan lagi karena
sudah terbukti rasanya. Resiko usaha ini cukup kecil atau bisa dibilang hampir
tidak ada. Pasalnya jarang sekali yang berjualan sate padang dengan jarak yang
berdekatan, kecuali di lokasi yang sangat ramai sehingga tidak terasa adanya
persaingan.
Modal awal yang digunakan dalam bisnis sate padang ini mencapai Rp
8.180.000,-. Untuk perkiraan penjualan sate satu hari adalah 33 porsi. Satu
porsinya dijual dengan harga Rp 10.000. Tingkat penjualan yang dicapai terus
meningkat per tahunnya. Dengan meningkatnya penjualan, maka pelaku bisnis
juga melakukan penambahan modal sewaktu-waktu. Jika usaha ini terus
berkembang dengan pesat, maka usaha ini akan pulang modal kurang lebih dalam
jangka dua tahun. Dengan meningkatnya penjualan maka secara otomatis
keuntungan juga akan meningkat setiap tahunnya.
Usaha ini akan terus dijalankan, dan jika sudah mencapai target atau profit
yang maksimal, maka usaha ini akan menggembangkan bisnis dengan menambah
jumlah gerobak sate atau bahkan membuat rumah makan khusus sate padang.
Setiap usaha harus menghindari resiko yang terjadi, resiko bisnis bisa saja terjadi
kapan pun, namun resiko bisa diminimalisasikan. Bahkan resiko dapat dijadikan
peluang dalam suatu bisnis.
Bisnis makanan yang saya dirikan ini adalah bisnis yang mampu membuat
menyedikan makanan dengan rasa yang khas dan dengan pelayanan yang baik
pula. Konsumen pasti akan merasa puas, dengan mengeluarkan uang yang tidak
terlalu mahal mereka bisa menyantap makanan yang enak, nikmat dan halal.
Berdasarkan uraian diatas terlihat jelas bahwa usaha sate padang
mempunyai peluang bisnis yang sangat menguntung kan. Oleh karena itu, penulis
terdorong untuk mengetahui bagaimana usaha ini dijalankan .Sehingga penulis
menulis mengenai Usaha sate padang. Adapun judul dari tugas akhir ini adalah
”Perencanaan Bisnis Sate Padang”
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan masalah yang menjadi objek
penelitian, yakni Bagaimana membuat perencanaan bisnis sate padang?.
1.3Tujuan Perencanaan dan Manfaat Perencanaan
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah awal
menjadi seorang enterprenuer sukses dengan menjalankan bisnis Sate Padang ini.
Tujuan lainnya yaitu :
a. Untuk mengembangkan jiwa enterpreneurship bagi penulis
b. Menyajikan beragam menu dengan tata cara penyajian yang menarik,
enak, dan sehat baik berupa makanan atau minuman
c. Menarik minat bagi orang yang menyukai Sate Padang
e. Konsumsi makanan tradisional ini diharapkan bermanfaat untuk
peningkatan kesehatan warga sekitar.
Adapun manfaat yang di harapkan dari bisnis Sate Padang ini adalah:
a. Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi
organisasi agar dapat melaksanakan aktivitas dengan lebih efisien, efektif
serta lebih bijaksana dalam pengambilan keputusan demi kelancaran
organisasi dalam mencapai tujuannya.
b. Sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi peneliti atau
rekan-rekan mahasiswa yang akan membahas masalah dengan topik yang sama.
c. Menumbuhkan semangat kewirausahaan dalam diri pengusaha guna
1.4Rencana Penulisan 1.4.1 Jadwal Survei
Penelitian ini dilakukan di warung sate Al-Frescco, sate padang Jo-Andah
di jalan setia budi. Untuk lebih jelasnya jadwal kegiatan dapat dilihat pada Tabel
1.1 berikut ini:
Tabel 1.1Jadwal Kegiatan
NO KEGIATAN MINGGU KE
1 2 3
1 Persiapan
2 Pengumpulan Data
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Data Perusahaan
1. Nama perusahaan : Sate Padang
2. Bidang Usaha : Dagang
3. Jenis Produk : Makanan
4. Alamat Perusahaan : Jl. Setia Budi No 23
5. Nomor Telepon : (061) 821 26261
6. Mulai Berdiri : 2012
2.2 Data Pemilik/ Pengurus
1. Nama : Melan Sri Muliani
2. Jabatan : Pemilik
3. Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 09 Oktober 1989
4. Alamat Rumah : Jl. Mesjid Hj.Khairuna Fauzi No 26 Medan
5. Nomor Telepon : 085763180000
6. Alamat E-mail : me_moutz@yahoo.com
2.3 Struktur Organisasi
Pengorganisasian adalah pengaturan setelah ada plan (rencana). Dalam hal
ini diatur dan di tentukan tentang apa tugas pekerjaan, macam/jenis serta sifat
pekerjaan, unit-unit kerja (pembentukan bagian-bagian), tentang siapa yang akan
melakukan, apa alat-alatnya, bagaimana pengaturan keuangan dan fasilitasnya
dengan kata lain setelah tujuan perusahaan di tentukan, perusahaan perlu
merumuskan tindakan-tindakan yang akan dijalankan untuk mewujudkan berbagai
tujuan tersebut
Struktur organisasi
Gambar 2.1 Strukur Organisasi
Untuk tahap awal dibutuhkan 3 orang tenaga kerja
Job Discription
1. Bagian Pimpinan
Tugas dari seorang pimpinan adalah mengatur bawahan dalam
menjalankan tugas masing-masing serta menilai kinerja bawahannya.
2. Bagian Produksi
Tugas bagian produksi adalah membeli semua bahan baku dan peralatan
yang dibutuhkan untuk proses produksi sate padang yang akan dijalankan
dan meracik bumbu-bumbu yang telah dibeli dan mengolah daging sampai
proses pengolahan selesai. Karyawan yang dibutuhkan dibagian ini adalah
seseorang yang benar-benar mengetahui bumbu-bumbu khas padang dan
masakan padang lainnya terutama sate padang.
3. Bagian Penjualan
Tugas dari staf penjualan ini adalah untuk menjual sate padang dengan
gerobak di kaki lima serta melayani para pembeli atau konsumen.
Karyawan ini harus memiliki sifat ramah terhadap pelangan, rajin, bekerja
keras dan mampu berkomunikasi dengan baik kepada para konsumen/
pelanggan. Sehingga konsumen akan merasa puas dengan pelayanan yang
kami berikan, dan bersedia menjadi pelanggan tetap kami walaupun hanya
2.4 Aspek Pasar
Rasa tiap-tiap sate terkadang sulit untuk diungkapkan. Namun,para
penggemar fanatik sate bisa sangat setia dengan cita rasa sate pilihannya. Cita rasa
sate padang terbagi dalam dua kubu mayoritas, yakni gagrak Padang Panjang
yang berkuah kuning dan gagrak Pariaman dengan kuah kemerahan.
Sate padang banyak mengambil bahan dasar dari daging sapi dan daging
ayam, dan kami juga menawarkan sate jerowan sapi, seperti, jantung, dan lidah
sapi. Keunikan dari sate padang ini terdapat pada bumbunya yang sarat
rempah-rempah. Ada 27 macam bumbu, 14 macam bumbu basah dan sisanya merupakan
bumbu kering, yang sebagian merupakan dasar dari bumbu rendang.
Begitu juga dengan ketupatnya yang begitu legit, panganan Ini juga hasil
buatan sendiri. Ketika dibelah, ketupatnya sangat bersih dan menyatu. Bahkan,
setelah direbus dan matang, daun kelapa pembungkusnya tidak berwarna coklat.
Dalam sehari, kami membutuhkan sekitar 10 kg beras untuk ketupat."Ketupat
kami, biar pun sudah seminggu dimasukkan di dalam kulkas, masih enak. Atau
dua hari di suhu ruang tidak akan basi. Kami tidak memakai penyedap rasa atau
bahan pengawet. Rahasianya terletak pada saat perebusan ketupat.
Rasanya tidak lengkap jika makan sate tanpa kerupuk kulit/jangek dan
kripik singkong yang pastinya akan menambah kelezatan sate padang. Satu porsi
sate di hargai Rp 10.000 per 10 tusuk. Kami juga menerima pesanan untuk acara
2.4.1 Produk Yang Dihasilkan
Berikut ini merupakan gambar dari produk yang dihasilkan. Satu porsi sate
padang berisi beberapa tusuk daging, ketupat dan kuah sate serta taburan bawang
goreng.
Gambar 2.2 Produk yang dihasilkan
2.4.2 Keunggulan Produk
Suatu cara untuk memenangkan persaingan salah satunya dengan
mendifrensiasikan produk yang dihasilkan dengan produk saingan. Dalam hal ini
keunggulan dari produklah yang membedakan produk kami dengan produk
lainnya. Keunggulan dari produk kami antara lain:
a) Memberikan cita rasa khas padang yang lezat
b) Terbuat dari bahan-bahan alami yang menyehatkan, tanpa
penyedap dan bahan pengawet
d) Memberikan variasi pada sate, yang tidak hanya menyediakan sate
daging saja, tapi kami juga menyediakan sate lidah, hati dan
jantung.
2.4.3 Gambaran Pasar
Bisnis makanan cukup menjanjikan selama menjalankan bisnis makanan
ini dengan serius, maka akan menghasilkan keuntungan yang besar. Saat ini
banyak para pedagang yang menjual berbagai macam jenis makanan, yang
modren seperti steak, spagethi, kfc, burger dan lain-lain. Hal menjadi peuang
potensial bagi saya untuk membuka bisnis makanan yang bernuansa
tradisional.karena setiap orang memiliki selera yang berbeda-beda
Para pesaing banyak menyediakan beberapa makanan yang berbeda-beda,
namun untuk mennghasilkan makanan yang cocok dengan selera konsumen
sangatlah sedikit, karena kebanyakan pedagang hanya menghandalkan harga yang
murah saja, tanpa memikirkan cita rasa keaslian dari makanan tersebut.
Bisnis yang saya rencanakan ini akan membuat konsumen tidak hanya
puas dengan harga yang relative murah, namun konsumen juga akan puas dengan
cita rasa yang lezat dari makanan tersebut. Sehingga konsumen akan menjadi
loyal, hal ini akan di pantau dengan selalu mempertahankan cita rasa yang alami,
lezat dan disukai para konsumen. Saat ini kami akan terus memberikan pelayanan
yang terbaik bagi para konsumen, untuk terus meningkatkan penjualan dengan
2.4.4 Target / Segmen Pasar
Sate Padang merupakan makanan yang sudah tidak asing lagi di Indonesia.
Banyak masyarakat yang menyukai sate padang ini, walaupun beberapa diantara
masyarakat lainnya tidak menyukai sate padang dan memilih sate jenis lainnya.
Oleh karena itu target konsumen dari bisnis sate padang ini adalah masyarakat
yang mencintai makanan pedas, menyukai daging,dan masyarakat yang tidak
mempunyai pantangan terhadap makanan sate padang ini. Target pasar ini
merupakan segmen menyeluruhn yang dapat dinikmati oleh anak-anak, remaja,
bahkan orang dewasa.
a) Who (siapa), target pasar yang akan dituju adalah semua masyarakat baik
perempuan dan laki-laki. Usia mulai dari 6 tahun sampai 50 tahun. Sate ini
dapat dinikmati oleh para pelajar, Mahasiswa, Ibu Runah tangga,
Karyawan,dan Wiraswasta.
b) Where (dimana), tempat yang strategis merupakan salah satu kunci
keberhasilan usaha kuliner. Adapun target pasar yang akan dituju adalah
Area Perumahan,Area Kantor,Area tempat kost.
c) What (apa yang dipikirkan), untuk mendapatkan target pasar kita harus
mengetahui terlebih dahulu tentang apa yang dipikirkan oleh pelanggan
terhadap produk Sate Padang,yaitu tentang rasa ingin tahu akan sate
padang yang dijual, cita rasa yang diberikan pelanggan, harga yang dapat
dijangkau semua kalangan.
d) Why (mengapa), mengapa masyarakat harus membeli sate padang ini?.
dijual,melainkan ada sate lidah maupun sate jantung sapi. Kualitas rasa
pasti nikmat dan harga terjangkau.
2.4.5 Trend Perkembangan Pasar
Dilihat dari pertumbuhan ekonomi warga medan, kebanyakan orang
senang berkumpul di tempat-tempat makan yang berada di pusat kota. Tepatnya di
jalan Perintis kemerdekaan yang lebih di kenal dengan nama Merdeka Walk.
Disana banyak para pedagang yang berjualan, mulai dari pedagang kaki lima
sampai restoran pun ada disana. Jenis makanannya pun bermacam-macam, mulai
dari makanan yang bercita rasa tradisional sampai cita rasa luar negri, yang saat
ini juga banyak digemari masyarakat. Begitu juga dengan harga yang di tawarkan
bermacam-macam, dari yang murah sampai yang mahal pun tersedia disana.
Khusus bagi para remaja dan anak kuliahan yang senang berjalan-jalan
untuk sengaja mencicipi jajanan luar rumah. Biasanya mereka akan memilih
makanan yang enak, namun harganya tidak menguras kantong. Kebanyakan
pedagang menjual dagangannya dengan harga yang relative lebih mahal dari
biasanya, tetapi tidak sedikit juga pedagang yang menujal dagangannya dengan
harga yang relative lebih murah, tetapi tetap mementingkan rasa dan kualitas yang
lezat, untuk mendatangkan pelanggan/ konsumen yang banyak.
Selera konsumen akan sangat mempengaruhi tren perkembangan pasar,
maka dari itu kami akan berusaha untuk menarik perhatian dan simpati dari para
kali terjadi disebabkan karena perubahan pendapatan seseorang, dan pergeseran
selera.
2.4.6 Proyeksi Penjualan
Proyeksi penjualan harian yaitu sebagai berikut :
Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan Harian
No Nama produk Banyak @ Jumlah
1 Sate Padang 30 Porsi Rp 10.000 Rp 300.000,-
2 Minuman Botol 30 Botol Rp 3.000 Rp 90.000
Total Rp 390.000,-
Proyeksi penjualan dalam satu tahun yaitu sebagai berikut :
Tabel 2.2 Proyeksi Penjualan Satu Tahun
10 Oktober 2.880 Rp 18.720.000
11 November 3.000 Rp 19.500.000
12 Desember 3.120 Rp 20.280.000
TOTAL 29.520 Rp 191.640.000
Proyeksi Penjualan 5 tahun kedepan yaitu sebagai berikut :
Tabel 2.3 Proyeksi Penjualan 5 Tahun Kedepan
(berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 5 %)
Tahun Proyeksi Penjualan
(Porsi)
Pesaing dari usaha sate padang ini adalah penjual yang menjual produk
yang sama disekitar wilayah usaha ini dibuka. Adapun beberapa pesaing dari
usaha ini adalah sebagai berikut :
Table 2.4 Analisis Pesaing
Sate Padang
“Al-Fressco”
a) Menawarkan menu
yang bervariasi
a) Tempatnya sangat
strategis.
2.4.8 Strategi Pemasaran
Strategi yang unggul akan menghasilkan keunggulan dalam berbisnis.
Bisnis makanan ini akan dipromosikan melalui promosi dari mulut kemulut.
Karena promosi dari mulut kemulut lebih besar pengaruhnya dari pada media
cetak. Dan kebanyakan orang akan lebih percaya apabila seseorang telah
penasaran akan rasa khas sate padang, dan konsumen pasti akan datang untuk
mencicipi kelezatan sate tersebut.
Harga mencerminkan kualitas dari suatu produk, tetapi tidak semua harga
yang tinggi berkualitas bagus dan sebaliknya, harga yang murah berkualitas
buruk. Penetapan harga untuk sate padang nasional ini termasuk harga yang
mampu dijangkau oleh semua kalangan. Namun dengan harga yang terjangkau
bisa menmdapatkan rasa yang tidak kalah enak dengan makanan yang
menetapkan harga yang tinggi. Selain itu, strategi pemasaran yang akan dilakukan
untuk mengenalkan produk usaha Sate Padang ini, antara lain :
a) Pemasangan papan nama yang besar dengan nama “Sate Padang”
yang besar dan berwarna cerah.
b) Pemasangan penerangan yang cukup mencolok dimalam hari pada
papan nama serta outlet.
c) Daftar Harga
d) Promosi dari mulut ke mulut
Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat
analisis SWOT menurut Kottler (Kevin, 2006 ; 23) yang terdiri atas :
1. Product
Strategi mengenai bagaimana produk usaha ini dapat menarik hati konsumen
untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan berbagai variasi Sate
2. Price
Strategi mengenai bagaimana produk ini lebih menarik konsumen dari segi harga
dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan
harga yang lebih murah. Produk tidak lebih murah daripada produk pesaing,
karena harga tersebut merupakan harga yang sudah sesuai dengan ongkos
produksi yaitu Rp. 10.000 setiap satu porsi Sate Padang.
3. Promotion
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui
cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat
konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.
4. Placement
Strategi placement atau penempatan yaitu dengan membuka kios yang dapat
dikunjungi oleh konsumen di Jl.Setia Budi No.23 Medan
5. People
Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan
penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung.
Direncanakan usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik aktif.
Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap yang
senyum, salam, sapa, sopan, dan santun.
6. Process
Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk
membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik
melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut
untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja
yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.
7. Physical Evidence
Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang
dapat dilihat langsung oleh konsumen. Brosur dari “Sate Padang” dengan
menampilkan gambar dari Sate Padang yang sangat menarik.
2.5 Aspek Produksi
Bahan baku utama pembuatan sate padang adalah sebagai berikut :
Table 2.5 Bahan Baku
Bahan baku Banyak @ Jumah
Bahan penolong pembuatan sate padang adalah sebagai berikut:
Tabel 2.6 Bahan Penolong
2.5.1 Proses Produksi
Bahan yang digunakan yaitu sebagai berikut
Cara masak sate padang yaitu sebagai berikut
1. Rebus daging dalam air mendidih ,selama 5 menit,angkat. Cuci kemudian
rebus dalam air, bubuhkan garam (±60 menit)
3. Potong daging kecil-kecil, sisihkan
4. Haluskan bumbu (bawang merah,bawang putih,cabai, ketumbar, jinten, merica, dan kemiri)
5. Panaskan minyak goring dalam wajan. Tumis bumbu halus, masukkan
6. Masukkan 2/3 tumisan ke dalam kaldu, jerang kembali diatas api, masukkan asam kandis.
8. Setelah kaldu mendidih, masukkan larutan tepung secara perlahan sambil
diaduk terus hingga adonan licin. Masak hingga mendidih dan
meletup-letup serta bau tepungnya hilang.
9. Jadilah kuah sate padang
10. Campur potongan daging bersama sisa bumbu tumis,aduk sebentar di atas
api hingga rata,angkat. Tusukkan potongan daging pada tusuk satai.
11. Taruh satai di atas piring, taburi bawang goring. Makan selagi panas.
2.5.2 Peralatan dan Perlengkapan yang dibutuhkan Tabel 2.7 Peralata yang dibutuhkan
No Uraian Banyak Harga Jumlah
1 Pembakaran Sate 1 Unit Rp. 100.000 Rp 100.000
2 Piring 2 Lusin Rp. 25.000 Rp 50.000
3 Sendok 2 Lusin Rp. 15.000 Rp. 30.000
4 Gelas 2 Lusin Rp. 20.000 Rp. 40.000
5 Panci/Dandang 1 Unit Rp. 80.000 Rp. 80.000
6 Kuali 1 Unit Rp. 100.000 Rp. 100.000
7 Pisau 3 Buah Rp. 10.000 Rp. 10.000
8 Talenan 2 Buah Rp. 15.000 Rp. 30.000
9 Kompor Gas 1 Unit Rp. 300.000 Rp. 300.000
10 Tabung Gas 12 Kg 1 Buah Rp. 80.000 Rp. 80.000
Tabel 2.8 Perlengkapan Yang Dibutuhkan
Instalasi sarana penunjang yang berkaitan dengan tata letak yang termasuk
dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini antara lain :
Tabel 2.9 Sarana Penunjang No. Jenis Biaya Jumlah
1 Listrik Rp. 100.000
2 Air Rp. 100.000
Total Rp. 200.000
2.6 Analisis Sumber Daya Manusia (SDM)
Karyawan yang di pekerjakan untuk membantu berjalannya bisnis sate ini
dibutuhkan 3 orang karyawan. Dalam memproduksi sate di butuhkan orang satu
pekerja yang benar-benar handal dan ahli dalam meracik bumbu-bumbu sate,
merebus daging hingga daging terasa empuk, dan memasak ketupat/ lontong,
sehingga hasil yang di peroleh benar-benar enak dan gurih rasanya. Dua orang
karyawannya lagi ditugaskan untuk menjual sate padang dengan gerobak di kaki
lima serta melayani para pembeli atau konsumen. Karyawan ini harus memiliki
sifat ramah terhadap pelangan, rajin, bekerja keras dan mampu berkomunikasi
puas dengan pelayanan yang kami berikan, dan bersedia menjadi pelanggan tetap
kami walaupun hanya sebatas sate padang di kaki lima.
Setiap karyawan memiliki tugas yang berbeda-beda. Begitu pula dalam
system penggajian yang disesuaikan dengan jam kerja mereka. Karyawan yang
bekerja di bagian produksi, satu hari bekerja selama 8 jam dengan mendapatkan gaji
sebesar Rp 600.000 perbulan. Dua karyawan yang bekerja di bagian penjualan
bekerja dari pukul 18.00-00.00 Wib, selama satu hari mereka bekerja selama 6 jam
dengan medapatkan gaji sebesar Rp 700.000 perbulan untuk masing-masing
karyawan. Karyawan bagian penjualan lebih banyak menghabiskan tenaga dalam
tugasnya dibandingkan dengan karyawan bagian produksi jadi gaji karyawan bagian
penjuala lebih besar dari bagia produksi.
SDM atau karyawan harus memiliki tanggung jawab yang besar dalam
melaksanakan tugas-tugasnya, dan mau bekerja sama antara yang satu dengan
yang lainnya. Agar membantu pemilik usaha dalam mencapai harapan dan tujuan
yang ingin di capainya.
2.6.1 Rencana Pengembangan Usaha
Suatu usaha atau bisnis dikatakan maju dan sukses apabila usaha atau
bisnis yang dijalankannya dapat berkembang dengan pesat. Untuk
mengembangkan usaha atau bisnis yang dijalankan harus didukung oleh
penambahan modal yang besar juga. Oleh karena itu tingkat penjualan dari
periode ke periode harus di tingkatkan pula. Rencana pengembangan usaha yang
akan saya buat pada binis sate padang ini adalah dengan menambah gerobak sate
pengembangan usaha selanjutnya adalah membuat café khusus makanan sate
padang yang akan dibuka di tempat-tempat khayalak ramai seperti mall, pusat
perkantoran,kampus dan sebagainya.
2.7 Pemanfaatan IT
Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT
memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point
adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis
mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu
terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.Dalam
pemanfaatan IT, “Sate Padang” menggunakan jaringan internet untuk
memasarkan usaha ini. Karena bukan hanya lokal yang mengetahui tetapi siapa
saja yang akan membuka internet. Karena usaha ini memiliki alamat di internet
yang dapat dikunjungi oleh siapapun.
Pemanfaatan system teknologi informasi memberikan tiga peranan utama
di dalam organisasi:
a. Meningkatkan efesiensi, yaitu menggantikan menusia dengan teknologi di
proses produksi.
b. Meningkatkan efektivitas, yaitu menyediakan informasi bagi para manajer
di organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan dengan
lebih efektif yang didasarkan dengan informasi yang akurat, tepat waktu,
dan relevan sehingga mendapatkan hasil produksi yang akurat dan bebass
c. Meningkatkan komunikasi, yaitu mengintegrasikan penggunaan system
teknologi informasi dengan menggunakan email atau chat.
2.8 Analisis Keuangan
2.8.1 Rencana Sumber Modal
Aspek financial dari bisnis dapat mmeperlihatkan potensi dana yang
dimiliki, kebutuhan dana eksternal dan perhitungan kelayakan usaha. Secara
ringkas dapat deberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara
financial, sebagai berikut:
Tabel 2.10 Rencana Sumber Modal
Uraian Jumlah
2.8.2 Kebutuhan Pembiayaan
Tabel 2.11 kebutuhan pembiayaan
No. Uraian Jumlah
2.8.3 Bahan Baku dan Penolong
Bahan baku utama pembuatan sate padang adalah sebagai berikut :
Tabel 2.12 Bahan Baku Utama
Bahan baku Banyak @ Jumah
Perhari Perbulan Perhari Perbulan
Bahan penolong pembuatan sate padang adalah sebagai berikut:
Table 2.13 Bahan Penolong
Bahan
2.8.4 Total Pembiayaan
Table 2.14 Total Cost
No Jenis Biaya Kebutuhan
1 Daun Kelapa Rp. 5.000 Rp. 150.000
Total Variabel Cost Rp 7.350.000
14 Gaji pimpinan Rp 1.500.000
15 Listrik & air Rp. 200.000
16 Biaya Promosi Rp. 150.000
17 Biaya Pemeliharaan Rp. 200.000
18 Biaya Transportasi Rp. 100.000
19 Biaya Kebersihan Rp. 50.000
20 Biaya Lain-lain Rp. 100.000
2.8.5 Rencana Arus Kas (Cash Flow) Tabel 2.15 Cash Flow
Perhitungan Keuntungan a. Sate Padang
Total Fixed Cost = Rp 12.480.000
Total Variabel Cost = Rp 7.200.000
Quantity = 30 Porsi X 30 = 900 Porsi
Variabel Cost per Unit = Variabel Cost
Quantity
Total Fixed Cost = Rp 12.480.000
Total Variabel Cost = Rp 1.800.00
Quantity = 1440
Variabel Cost per Unit = Variabel Cost
2.8.6 Proyeksi Arus Kas 5 Tahun Kedepan
Tabel 2.16 Proyeksi Aliran Kas Usaha
(berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 5 %)
PROYEKSI ARUS KAS 5 TAHUN KEDEPAN
URAIAN TAHUN
2012 2013 2014 2015 2016
a. Sumber Dana
(In Flow) 191.640.000 201.222.000 211.283.100 221.847.255 232.939.617
b. Penggunaan
Dana (Out Flow) 164.715.000 172.950.000 181.597.500 190.677.375 200.211.243
c.Arus Kas Bersih (Net Flow
= a-b) 26.925.000 28.272.000 29.685.600 31.169.880 32.728.373
d.Keadaan Kas
Awal 0 26.925.000 55.197.000 84.882.600 116.052.480
e.Keadaan Kas
Akhir (c+d) 26.925.000 55.197.000 84.882.600 116.052.480 148.780.853
2.9Analisis Resiko Usaha
Resiko yang timbul sering kali diakibatkan Karena tidak adanya kepastian.
Ketidakpastian ini diakibatkan karena adanya keraguan terhadap suatu hal dimasa depan
atau kelemahan sebuah organisasi atau usaha dalam memprediksi masa depan usaha/
bisnis.
Ketidakpastian ekonomi dimasa yang akan datang menjadi salah satu factor penting
ekonomi yang berkepanjangan dan kenaikan harga BBM, akan sangat mempengaruhi
prilaku konsumen terhadap suatu organisasi/ bisnis.
Sebuah organisasi/ bisnis harus mewaspadai pengelolaan bisnis resiko
operasional, yaitu resiko yang disebabkan kurangnya informasi atau system pngawasan
internal yang bisa merugikan setiap organisasi/ bisnis. Resiko ini bisa terjadi disebabkan
kesalahan manusiawi (human error), ketidakcukupan prosedur dan control serta
pengawasan internal pada setiap organisasi/ bisnis. Yang sering kali membuat suatu
organisasi/ bisnis rugi dan hancur.
2.9.1 Resiko Usaha
1. Resiko bersaing, banyaknya pesaing yang menjual makanan yang sama,
2. Harga bahan baku yang tidak stabil,
3. Gagal dalam memproduksi ketupat,
4. Bahan baku makanan tidak tahan lama
5. Makanan tidak habis terjual
6. Kesalahan pada karyawan yang tidak jujur (human error)
2.9.2 Antisipasi resiko usaha
a. Kami akan membuat makanan dengan rasa yang khas, sehingga rasanya
akan berbeda dengan penjual atau pesaing lainnya.
b. Untuk bahan baku kami akan membeli dan mencari bahan baku yang
murah, tapi tidak menguragi kualitas bahan baku.
c. Kami akan menekankan kepada koki untuk lebih meningkatkan kualitas
d. Untuk bahan baku yang tidak tahan lama, maka kami akan menyediakan
mesin pendingin atau kulkas agar bahan baku tetap segar dan tahan lama.
e. Bagi makanan yang masih bisa disimpan akan dsimpan untuk di jual
esok hari, dan makanan yang tidak mungkin disimpan lagi maka akan di
berikan secara cuma-cuma kepada karyawan.
f. Kami akan memberikan peringatan bagi karyawan yang menyalahi
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan
Pembukaan usaha dalam bidang makanan sangatlah menguntungkan dan
mempunyai prospek yang cerah dikedepannya. Hal ini berkaitan dengan perkembangan
zaman dimana laju pertumbuhan penduduk meningkat relatif besar. Bisnis sate padang
ini dirasa sangat bagus untuk dikembangkan mengingat pasar yang ada sangatlah
mendukung.
Dalam melakukan usaha dituntut untuk serius dan focus. Kita tidak bisa dalam
memulai bisnis itu secara setengah-setengah dan dikerjakan sambil lalu meskipun usaha
tesebut berupa usaha sampingan. Kegagalan berusaha sebenarnya bukan disebabkan
oleh orang lain namun berasal dari diri kita sendiri. Dengan demikian ketekunan dalam
menjalankannya adalah suatu keharusan.
Bisnis makanan merupakan aspek yang besar untuk mendapatkan keuntungan
yang maksimal. Bisnis makanan tidak akan ada habisnya, karena setiap manusia pasti
membutuhkan makanan, khususnya makanan yang menyehatkan lagi murah Dengan
meningkatnya penjualan, maka pelaku bisnis juga melakukan penambahan modal
sewaktu-waktu. Dengan meningkatnya penjualan maka secara otomatis keuntungan
3.2 Saran
a. Sebelum melakukan suatu usaha hendaknya membuat suatu bisnis plan terlebih
dahulu untuk memudahkan penanganan usaha tersebut sehingga dapat
berkembang.
b. Agar para pelaku bisnis hendaknya memiliki keberanian yang besar, dan memiliki
perencanaan yang matang sebelum melakukan suatu bisnis.
c. Lakukan analisa pasar dengan melakukan berbagai survei untuk mengetahui
minat pasar.
d. Perancangan bisnis plan yang matang hendaknya dapat meminta pendapat pada
para wirausaha yang sudah berpengalaman.
e. Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka yang
lebih sukses agar kita dapat memilah mana yang baik dan mana yang kurang,
dengan demikian kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar.
f. Perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal-awal memulai usaha
larna sekali kita salah dalam perhitungan awal maka yang terjadi adalah efek
berantai dimana kita akan terus menerus mengalami kesalahan, sementara modal
DAFTAR PUSTAKA
Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang dan Frida Ramadini. 2010
Kewirausahaan, USU Press, Medan
Sadalia Isfenti, Manajemen Keuangan, Medan; USU Press, 2010
DAFTAR PUSTAKA
Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang dan Frida Ramadini. 2010
Kewirausahaan, USU Press, Medan
Sadalia Isfenti, Manajemen Keuangan, Medan; USU Press, 2010