UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
MEDAN
PERENCANAAN BISNIS SATE MADURA
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh
ELLYASNA Br. SEMBIRING
082101007
DIPLOMA III KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Pendidikan Pada Program Studi Diploma III
Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA
: ELLYASNA Br. SEMBIRING
NIM
: 082101007
PROGRAM STUDI
: DIPLOMA III KEUANGAN
JUDUL
: PERENCANAAN BISNIS SATE MADURA
Tanggal :... 2011
Dosen Pembimbing
(Syafrizal Helmi Situmorang SE, M.Si)
NIP. 19760214 200501 1 002
Tanggal :... 2011
Ketua Program Studi DIII Keuangan
(Drs.Raja Bongsu Hutagalung,M.Si)
NIP. 19591229 198903 1 002
Tanggal :... 2011
DEKAN
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi ALLAH Tuhan semesta alam atas rahmat dan hidayah
yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi minor ini. Shalawat dan salam kepada junjungan nabi besar Muhammad
SAW, yang telah membawa manusia kealam kebenaran yang penulis harapkan
syafaatnya di hari akhir kelak, Amin.
Terima kasih yang tidak terhingga penulis sampaikan kepada Ibunda
tersayang, yang telah setia, sabar, dan tulus mendidik dan membesarkan penulis.
Terima kasih atas doa, pengertian dan kasih sayang yang tak terhingga serta
dukungan baik moril maupun materil yang tidak mungkin terbalas, hanya Tugas
Akhir ini yang penulis persembahkan sebagai awal dari keberhasilan penulis di
masa mendatang, Amin.
Membuat sebuah karya ilmiah berupa skripsi minor merupakan
kewajiban bagi setiap mahasiswa yang hendak menyelesaikan pendidikan pada
program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dalam
rangka memenuhi kewajiban tersebut maka penulis menyusun Tugas Akhir
dengan judul: “ Perencanaan Bisnis Sate Madura.”
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis banyak menerima bantuan,
bimbingan, dukungan dan nasehat – nasehat dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
1.
Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2.
Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku Ketua Program Studi
Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
3.
Syafrizal Helmi Situmorang SE, MSi selaku Dosen Pembimbing yang
telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan fikiran untuk memberi
bimbingan dan mengarahkan penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat
terselesaikan.
4.
Bapak/ Ibu Dosen dan Pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara terutama Ibu Beby karina Fazewwa Sembiring SE, MSi yag selalu
memberi dukungan dan semangat dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini
5.
Ibunda tercinta yang telah setia, sabar dan tulus mendidik dan
membesarkan penulis, terima kasih atas doa, pengertian dan kasih sayang
yang tak terhingga serta dukungan baik moril maupun materil yang tidak
akan mungkin terbalas, hanya Tugas Akhir ini yang penulis persembahkan
sebagai awal dari keberhasilan penulis di masa mendatang, Amin.
6.
Kepada saudara kandung penulis terutama Kak Uwaena, Kak Mita, Bang
Udin, Bang Edi, kak Enda Mariana, SPd serta adik Dewi dan Alex yang
selama ini mendukung dan memberikan semangat dalam menyelesaikan
7.
Kepada teman-teman seperjuangan Desi pos-pos, Idos, Desi lianti, Maria
Belen, Verani, Fitri, Evi, Shoufina, Enter, May, dan Dina yang selalu
memotivasi penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
8.
Kepada teman-teman Magang penulis, yaitu Dosma, Vero, Dipo, Yanti,
Maya, dan Rani yang telah memberikan ide dalam menyelesaikan tugas
akhir ini.
9.
Teman-teman Keuangan 2008 grup A yang tak dapat disebutkan
satu-persatu, penulis menyampaikan banyak terima kasih karena telah banyak
memberikan ide dan semangat, dorongan dalam penyelesaian Tugas Akhir
ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempuran dan masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan kekurangan yang terdapat di dalamnya dan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.
Medan, 28 Juni 2011
Hormat Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR TABEL ... vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan Prospek Usaha... 5
1.3 Manfaat Prospek Usaha ... 6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Data Perusahaan ... 8
2.2 Biodata Pemilik... 9
2.3 Struktur Organisasi ... 10
2.4 Aspek Pasar dan Pemasaran ... 12
2.4.1 Produk yang dihasilkan ... 12
2.4.2 Keunggulan Produk ... 13
2.4.3 Gambaran Pasar ... 14
2.4.4 Target/ Segmen Pasar ... 16
2.4.5 Trend Perkembangan Pasar ... 18
2.4.6 Proyeksi Penjualan ... 19
2.4.7 Strategi Pemasaran ... 22
2.4.8 Analisis Pesaing ... 23
2.5 Aspek Produksi ... 24
2.5.1 Bahan Baku dan bahan Penolong ... 25
2.5.2 Proses Produksi ... 25
2.5.3 Peralatan yang dibutuhkan ... 26
2.5.4 Sarana Penunjang ... 28
2.6 Analisis SDM ... 28
2.6.1 Analisis kebutuhan kompetisi SDM ... 29
2.7 Rencana Pengembangan Usaha ... 30
2.8 Proyeksi Keuangan ... 29
2.8.1 Proyeksi Keuangan ... 30
2.8.2 Rencana Arus Kas ( Cash Flow) ... 32
2.9 Analisis Resiko Usaha... 34
2.9.1 Analisis Resiko Usaha ... 34
2.9.2 Antisipasi Resiko Usaha ... 35
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan ... 36
3.2 Saran ... 37
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar
2.1 Sturuktur Organisasi Usaha ... 11
Gambar
2.2 Ganbar Sate yang Dihasilkan……… ... 12
Gambar
2.3 Gambar Aneka Minuman……….. 13
Gambar
2.4 Grafik Proyeksi ... 20
Gambar
2.5 Diagram Proyeksi Penjualan 5 Tahun ... 21
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
2.1 Uraian Produk ... 14
Tabel
2.2 Proyeksi Permintaan Konsumen ... 16
Tabel
2.3 Proyeksi Penjualan Selama 1 Tahun ... 19
Tabel
2.4 Proyeksi Penjualan 5 Tahun Kedepan ... 20
Tabel
2.5 Daftar Pesaing ... 23
Tabel
2.6 Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 24
Tabel
2.7 Peralatan yang dibutuhkan ... 26
Tabel
2.8 Sarana Penunjang ... 27
Tabel
2.9 Analisis Kebutuhan Kompetisi SDM ... 28
Tabel
2.10 Sumber Pendanaan ... 29
Tabel
2.11 Kebutuhan Pembiayaan ... 30
Tabel
2.12 Bahan Baku dan Bahan penolong selama 1 bulan ... 30
Tabel
2.13 Total Cost... 30
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Konsep pemasaran sekarang ini menjadi lebih nyata diterapkan diberbagai
macam jenis usaha yang ada di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan semakin
tingginya tingkat persaingan untuk memperebutkan pangsa pasar yang potensial
yang menjadi target market dari setiap jenis usaha yang ada.
Persaingan untuk memberikan yang terbaik oleh pelaku usaha kepada
konsumen telah menempatkan peranan konsumen sebagai salah satu persoalan
yang harus segera dapat ditangani dengan lugas oleh pelaku usaha baik dengan
melakukan pendekatan secara individual maupun kelompok, sehingga dengan
begitu para pelaku usaha dapat mengambil simpati para konsumen dan juga dapat
mempengaruhi pertimbangan mereka untuk dapat menerima produk usaha yang
dihasilkan sehingga dapat berpengaruh pada perilaku konsumen dalam pengambil
keputusan mereka.
Bisnis makanan merupakan aspek yang besar untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Bisnis makanan tidak akan ada habisnya, karena setiap manusia pasti membutuhkan makanan, khususnya makanan yang menyehatkan lagi murah.
Sate atau kadangkala ditulis satay atau satai adalah makanan yang terbuat
dari potongan daging yang dipotong kecil-kecil,dan ditusuki dengan tusukan sate
yang biasanya dibuat dari bambu, kemudian dibakar menggunakan bara arang
kayu. Sate kemudian disajikan dengan berbagai macam bumbu (bergantung pada
variasi resep sate).
Resep dan cara pembuatan sate beraneka ragam bergantung variasi dan
resep masing-masing daerah. Hampir segala jenis
negara asal mula sate, Indonesia memiliki variasi resep sate yang kaya.
Biasanya sate diberi saus. Saus ini bisa berupa sambal kecap, sambal kacang, atau
yang lainnya. Lalu sate dimakan dengan
daerah disajikan dengan
Asal mula sate diduga diciptakan oleh pedagang makanan jalanan di awal abad ke-19, berdasarkan fakta bahwa sate mulai populer sekitar awal abad ke-19 bersamaan dengan semakin banyaknya pendatang dari yang menjadi alasan populernya penggunaan daging kambing dan domba sebagai bahan sate yang disukai oleh warga keturunan Arab
Sate madura adalah Sate madura sudah terkenal di seluruh Nusantara, Sate madura dapat ditemukan hampir di semua daerah khususnya di kota besar seperti Konon di Madura sendiri sate susah dicari. selain ayam sebagai bahan utama sate juga ada yang menggunakanSate madura sebenarnya sama saja dengan sate lainnya. Bahan utamanya berupa daging yang dipotong-potong kecil. Di antara daging-daging
Sebelum dibakar, sate diolesi dengan minyak sayur dan sedikit kecap manis
yang telah diberi bumbu halus. Bumbu halus itu terdiri dari bawang putih, bawang merah,
cabai merah, ketumbar, sedikit garam dan gula merah.
Usai proses persiapan, sate madura pun siap untuk dibakar. Dibakarnya pun
menggunakan arang dan tidak boleh terlalu kering. Dan saat lemak bercampur dengan
bumbu dan kelapa tersebut meleleh saat pembakaran, aroma yang muncul sangat
menggiurkan.
Walaupun sudah berkesan nikmat, masih ada yang perlu dipersiapkan sebelum
menyantapnya, yakni saus kacang bumbu sate. Saus ini terdiri dari kacang tanah goreng
yang dihaluskan, bawang merah dan putih goreng, cabai merah, cabai rawit, gula serta
garam. Semua elemen bumbu dihaluskan dan dicampurkan dengan kacang yang telah
dihaluskan. Tambahkan pula air sesuai selera sehingga membentuk adonan saus. Tentu
tak ketinggalan menaburinya dengan air jeruk nipis.
Hambatan untuk usaha sate Madura ini adalah tidak semua orang dapat menikmatinya terutama kepada mereka yang berkolesterol tinggi dan yang pengidap asam urat akut.
Di Indonesia banyak pesaing makanan, namun kebanyakan para pesaing menyediakan aneka ragam makanan yang bercita rasa di luar dari kebudayaan Indonesia, seperti burger, steak, spageth, dan lain-lain. Untuk usaha penyediaan makanan yang bercita rasa Indonesia, disini pelaku bisnis memberikan bumbu yang khas dari rempah-rempah Indonesia, sehingga rasa menjadi lebih enak dilidah para konsumen.
penjualan yang dicapai terus meningkat 20% per tahunnya, .Dengan meningkatnya penjualan, maka pelaku bisnis juga melakukan penambahan modal sewaktu-waktu. Jika usaha ini terus berkembang dengan pesat, maka usaha ini akan pulang modal kurang lebih dalam jangka 7-8 bulan.
Suatu bisnis akan maju bila organisasi yang di dalamnya terdiri dari orang-orang yang bertanggung jawab atas pekerjaannya. Untuk menjalankan bisnis makanan ini yang paling utama adalah penyediaan karyawan dibagian pengadaan makanan, dimana untuk karyawan dibagian ini harus memiliki keahlian khusus dalam memasak. Selain itu, dipekerjakan juga karyawan untuk bagian kasir dan pelayanan bagi konsumen yang datang. Dan semua ini dipantau oleh seorang manager.
Usaha ini akan terus dijalankan, dan jika sudah mencapai target atau profit yang maksimal, maka usaha ini akan menggembangkan bisnis dengan membuka cabang diluar Provinsi bahkan sampai ke luar Negeri. Setiap usaha harus menghindari resiko yang terjadi, resiko bisnis bisa saja terjadi kapan pun, namun resiko bisa diminimalisasikan. Bahkan resiko dapat dijadikan pelung dalam suatu bisnis.
Bisnis makanan yang saya dirikan ini adalah bisnis yang mampu membuat konsumen akan selalu ingin kembali untuk membeli, karena saya akan menyedikan makanan dengan rasa yang khas dan dengan pelayanan yang baik pula. Konsumen pasti akan merasa puas, dengan mengeluarkan uang yang tidak terlalu mahal mereka bisa menyantap makanan yang enak, nikmat dan halal.
1.
Membangun Sistem Promosi untuk Penetrasi Pasar
a.
Iklan
Iklan merupakan salah satu metode promosi yang digunakan oleh Sate
Madura. Awalnya Sate Madura dipasarkan melalui jaringan sosial,
brosur, dan spanduk. Jika Sate Madura ini melakukan perluasan usaha
maka akan dipasarkan melalui iklan radio, televisi lokal, majalah dan
Koran.
b.
Promosi Konsumen
Untuk merangsang tanggapan pembeli Sate Madura memberikan
potongan harga untuk konsumen pada tiap bulan sekali.
2.
Membangun program jaringan pasar untuk mempertahankan pangsa pasar
a.
Membuka cabang baru
Untuk meningkatkan daya saing, Sate Madura akan mengadakan
program perluasan jaringan pasar dengan membuka cabang baru di
daerah yang memiliki lokasi strategis.
b.
Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).
Kemajuan suatu usaha akan berhasil dengan baik jika didukung oleh
para SDM yang handal dan tangguh. Dengan adanya SDM yang
tangguh, maka akan memmbawa dampak yang luar biasa terhadap
kemajuan satu usaha. Untuk peningkatan Sumber Daya Manusia, Sate
Madura mengikut sertakan setiap SDM untuk mengikuti
Dengan melihat begitu banyaknya pertumbuhan bisnis wirausaha, mulai
dari perancanaan usaha sampai dengan proses realisasi usaha ini. Maka dengan ini
penulis ingin membahas masalah tersebut dalam sebuah tugas akhir dengan judul
Perencanaan Bisnis Sate Madura.
1.2 Tujuan Prospek Bisnis
a. Untuk mengembangkan jiwa enterpreneurshipbagi penulis
b.
Untuk mengembangkan usaha menjadi lebih besar sehingga hasil
keuntungan yang diperoleh juga akan semakin besar.
c.
Untuk mengetahui langkah awal menjadi entrepreneur sukses.
1.3 Manfaat Prospek Bisnis
Adapun manfaat yang diharapkan dari perncanaan bisnis ini adalah sebagai berikut:
a. Diharapkan perencanaan bisnis ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang pastinya berguna diwaktu yang akan datang.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Berbagai pertanggung jawaban dalam perencanaan tergantung pada besarnya dan tujuan organisasi perusahaan serta fungsi atau kegiatan khususnya manajer. Kebutuhan akan perencanaan ada di semua tingkatan dan pada kenyataannya meningkat di mana tingkatan tersebut mempunyai dampak potensial terbesar terhadap sukses organisasi perusahaan atau tingkatan manajemen atas. Proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan harus diimplementasikan. Setiap saat selama proses implementasi dan pengawasan, rencana-rencana mungkin memerlukan modifikasi agar tetap berguna. Perencanaan kembali bila terkadang dapat menjadi faktor kunci pencapaian sukses akhir. Oleh karena itu, perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin.
2.1 Data Perusahaan
1. Nama perusahaan :
2. Bidang Usaha :
3. Jenis Produk :
4. Alamat Perusahaan :
5. Nomor Telepon :
6. Alamat E-mail :
7. Mulai Berdiri :
2.2 Biodata Pemilik
1.
Nama
:
2.
Jabatan
:
3.
Tempat dan Tanggal Lahir
4.
Alamat Rumah
5.
Nomor Telepon
:
6.
Alamat E-mail
:
7.
Pendidikan Terakhir
:
Sate Madura
Dagang
Makanan
Simpang 5 Besitang Langkat
083199349805
Satemadura_ely@yahoo.com
2012
Ellyasna Br. Sembiring
Pemilik
Besitang, 02 November 1989 Jl. Pantai Buaya No.44 Besitang
085275387705
2.3 Struktur Organisasi
Pengorganisasian adalah pengaturan setelah ada plan (rencana). Dalam hal
ini diatur dan di tentukan tentang apa tugas pekerjaan, macam/jenis serta sifat
pekerjaan, unit-unit kerja (pembentukan bagian-bagian), tentang siapa yang akan
melakukan, apa alat-alatnya, bagaimana pengaturan keuangan dan fasilitasnya
dengan kata lain setelah tujuan perusahaan di tentukan, perusahaan perlu
merumuskan tindakan-tindakan yang akan dijalankan untuk mewujudkan berbagai
tujuan tersebut.
Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan
yang di pekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan
akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan jenis
perusahaan. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu
memfasilitasi orang untuk membuat kerjasama tanpa terjebak menciptakan
birokrasi yang berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan
kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian/individu.
Pengorganisasian yang di lakukan secara efektif dapat menghasilkan
keuntungan dan manfaat tentang kejelasan ekspektasi-ekspektasi kinerja
individual dan tugas-tugas yang terspesialisasi, serta pembagian kerja, yang
menghindari timbulnya duplikasi, konflik dan penyalahgunaan sumber-sumber
daya material maupun sumber-sumber daya manusia. Dengan pengorganisasian
yang efektif akan terbentuk suatu arus aktivitas kerja yang logical, yang dapat
dilaksanakan dengan baik oleh individu-individu atau kelompok, saluran-saluran
Struktur organisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Sate Madura
Job Description
1. Peran pimpinan adalah mengatur para anggota untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan dengan teliti, baik, dan benar, juga berperan sebagai bagian keuangan. 2. Peran koki adalah membuat sate dan meracik bumbu agar menjadi sangat nikmat 3. Peran pelayan adalah melayani pelanggan yang datang semaksimal mungkin
sehingga komsumen menjadi loyal
Ellyasna Br. Sembiring, Amd Pemilik/pimpinan
sita koki
fika pelayan evi
pelayan ulan
2.4. Aspek Pasar dan Pemasaran
2.4.1 Produk yang Dihasilkan
Rasa tiap-tiap sate terkadang sulit untuk diungkapkan. Namun,para
penggemar fanatik sate bisa sangat setia dengan cita rasa sate pilihannya. Sate
madura banyak mengambil bahan dasar dari daging ayam dan daging kambing.
Keunikan dari sate madura ini terdapat pada bumbunya yang sarat
rempah-rempah. Ada 20 macam bumbu, 10 macam bumbu basah dan sisanya merupakan
bumbu kering, yang sebagian merupakan dasar dari bumbu rendang.
Begitu juga dengan ketupatnya yang begitu legit, panganan Ini juga hasil
buatan sendiri. Dalam sehari, kami membutuhkan sekitar 5 kg beras untuk
ketupat.Ketupat kami, biar pun sudah seminggu dimasukkan di dalam kulkas,
masih enak. Atau dua hari di suhu ruang tidak akan basi. Kami tidak memakai
penyedap rasa atau bahan pengawet. Rahasianya terletak pada saat perebusan
ketupat.Satu porsi sate di hargai Rp 10.000/10 tusuk.selain sate juga menyediakan
aneka minuman. Kami juga menerima pesanan untuk acara pesta pernikahan,
khitanan, catering dan lain-lain.
Gambar 2.3 Aneka minuman yang di tawarkan
2.4.2 Keunggulan Produk
Suatu cara untuk memenangkan persaingan salah satunya dengan mendifrensiasikan produk yang dihasilkan dengan produk saingan. Dalam hal ini keunggulan dari produklah yang membedakan produk kami dengan produk lainnya. Keunggulan dari produk kami antara lain:
• Memberikan cita rasa khas madura yang lezat
• Terbuat dari bahan-bahan alami, tanpa penyedap dan bahan pengawet • Harga terjangkau dan dijamin halal
• Memberikan rasa gurih disetiap gigitannya
• Memberikan variasi pada sate, yang tidak hanya menyediakan sate daging saja, tapi kami jg menyediakan sate lidah, hati, jantung dan kerang.
2.4.3 Gambaran Pasar
Para pesaing banyak menyediakan beberapa makanan yang berbeda-beda, namun untuk mennghasilkan makanan yang cocok dengan selera konsumen sangatlah sedikit, karena kebanyakan pedagang hanya menghandalkan harga yang murah saja, tanpa memikirkan cita rasa keaslian dari makanan tersebut.
Bisnis yang saya rencanakan ini akan membuat konsumen tidak hanya puas dengan harga yang relative murah, namun konsumen juga akan puas dengan cita rasa yang lezat dari makanan tersebut. Sehingga konsumen akan menjadi loyal, hal ini akan di pantau dengan selalu mempertahankan cita rasa yang alami, lezat dan disukai para konsumen. Dan kami akan selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen, baik dari segi kualitas makanan, serta kualitas karyawan dalam melayani keingginan konsumen, maupun dalam hal menciptakan tempat makan yang bersih, sehat, dan nyaman untuk di gunakan.
Penambahan fasilitas juga menjadi pilihan bagi konsumen yang datang, dimana di sediakan juga washtapel, toilet yang bersih, tempat shalat dan tempat bermain untuk anak-anak. Agar terciptanya suasana yang bersih, nyaman dan menyenangkan hati para konsumen.
Tabel 2.1 Uraian Produk
NO
URAIAN
HARGA
1
Sate ayam Madura
9.000
2
Sate kambing Madura
10.000
3
Aneka jus
5.000
•
Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
Proyeksi permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun mendatang dengan fungsi kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan jumlah penduduk. Laju pertumbuhan penduduk Medan periode tahun 2010 cenderung mengalami peningkatan. Pertumbuhan penduduk pada tahun 2008 adalah 0,09% dan menjadi 0,63% pada tahun 2010 (sumber Wikipedia). Dirata-ratakan pertumbuhan penduduk adalah 0,36 % per tahun.
Diproyeksikan tingkat permintaan konsumen pet tahun mengalami peningkatan 20% pertahun. Maka proyeksi permintaan konsumen pertahun dapat dihitung sebagai berikut :
Tabel 2.2 Proyeksi Permintaan Konsumen
Tahun
PerkiraanPermintaan
(dalam porsi)
2012
18000
2013
21600
2014
25920
2015
31104
2016
37325
2.4.4 Segmen Pasar
Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang dengan ciri-ciri yang sama belumlah berarti mereka membentuk pasara sasaran. Hanya bila mereka mempunyai ciri-ciri yang sama sebagai pembeli, maka barulah mereka membentuk suatu apasar sasaran.
Mengingat pentingnya pemasaran tersebut, maka usaha ayam penyet inipun harus menentukan segmen pasarnya. Selanjutnya sesuai dengan pengertian pasar ialah sekelompok orang yang mempunyai uang untuk dibelanjakan, mempunyai kemauan, dan kewenangan untuk melakukan pembelian, maka segmentasi pasar Ayam Penyet “Sambal Senyum” ini terdiri beberapa faktor:
Faktor Geografis : Simpang 5 Besitang
Faktor Demografis : a. Usia : Segala Usia b. Jenis Kelamin : pria dan wanita c. Agama : Semua agama
Bidikan pasar di sekitar Besitang tersebut telah direncanakan secara cermat dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, sekitar Besitang merupakan ladang yang sangat subur untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang makanan.
Daerah Simpang 5 tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli Besitang tetapi juga terdapat kaum pendatang yang biasanya kos ataupun mengontrak di daerah sekitar Besitang. Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda. Peluang ini dapat kita manfaatkan karena rata-rata anak kos biasanya lebih munyukai m hal-hal yang berbau cepat dalam penyajian (cepat saji) serta dapat pula sebagai alternatif makanan lain jika bosan terhadap menu sehari-hari.
Usaha Sate Madura ini merupakan usaha yang menjanjikan, karena peminatnya yang hampir merata di setiap kalangan masyarakat atau siapa saja bisa menikmatinya. Usaha Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah masyarakat menengah ke bawah. Produk Sate Madura disesuaikan dengan target pasarnya, oleh karena itu harga produk dapat terjangkau. Segmen masyarakat menengah ke atas pada usaha ini sudah cukup banyak terutama di kota-kota besar sehingga pesaingnya lebih banyak dibandingkan dengan segmen pasar menengah ke bawah.
2.4.5 Trend Perkembangan Pasar
Saat ini pertumbuhan ekonomi sangatlah berdampak pada hasil penjual barang maupun jasa yang ditawarkan. Apabila pertumbuhan ekonomi suatu Negara sedang membaik maka permintaan akan barang/ jasa masyarakat terhadap barang dan jasa akan lebih tinggi.
Ini berarti trend penjualan akan membaik pula maka suatu bisnis ataupun perusahaan yang menjual barang/ jasa penerimaannya akan lebih tinggi. Apabila dibandingkan ketika ekonomi Indonesia terkena krisis, maka daya beli masyarakat menjadi menurun, trend penjualan akan menurun akibatnya suatu bisnis atau perusahaan banyak yang mengalami kebangkrutan.
Diperkirakan untuk kawasan Simpang 5 ini terdapat 120.000 orang
penduduk, bahkan dapat cenderung meningkat untuk hari-hari tertentu misalnya
hari-hari besar,pada saat bulan ramadhan,dan malam minggu.
Dan untuk peningkatan Sate Madura ini dipengaruhi oleh tingkat suku bunga sebesar 8% pertahun yaitu sekitar 0,66% per bulan. Maka dari itu naik turunnya suatu tingkat suku bunga tmempengaruhi biaya pendanaan bisnis ini. Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan mendapat pinjaman dari pihak ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, untuk langkah awal modal untuk pendirian usaha ini merupakan usaha dari modal sendiri dan pinjaman dari bank yaitu sebesar Rp. 15.000.000 dengan bunga 8%, maka cicilan perbulan sebesar Rp. 1.200.000 dengan bunga Rp. 100.000
terus menaik akan berdampak bagi suatu usaha tersebut yang akan menaikkan harga pokok penjualan. Ini akan menyebabkan turunnya akan permintaan dari produk yang ditawarkan.
2.4.6 Proyeksi Penjualan
Tabel 2.3 Proyeksi Penjualan
No
Bulan
Penjualan (Porsi)
1
Januari
1850
2
February
1890
3
Maret
1960
4
April
1965
5
Mei
1980
6
Juni
1990
7
Juli
1905
8
Agustus
1901
9
September
1950
10
Oktober
1980
11
November
2050
12
Desember
2060
Keterangan Tabel : Peningkatan proyeksi penjualan diperkirakan
mengalami kenaikan sebesar 1,6% per bulan tetapi sewaktu waktu
penjualan dapat mengalami penurunan yang disebabkan oleh selera dari
masyarakat yang berbeda-beda.
Tabel 2.4 Proyeksi penjualan 5 tahun kedepan
Berikut hasil dari peningkatan permintaan selama satu tahundalam bentuk grafik :
Gambar 2.4 Grafik Proyeksi Penjualan Selama Setahun
Selain itu penulis juga menyajikan hasil peningkatan penjualan Selama lima tahun mendatang dalam bentuk diagram :
1700 1750 1800 1850 1900 1950 2000 2050 2100
Penjualan sate madura
Penjualan (Porsi)
Tahun
Perkiraan Penjualan
( dalam porsi )
2012 22200
2013 23500
2014 24000
2015 29000
Gambar 2.5 Diagram Proyeksi Penjualan Selama Lima Tahun
2.4.7 Strategi Pemasaran
Strategi Pemasaran Perusahaan juga dapat dilakukan berdasarkan analisa 7P dengan alat analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :
a.
Produk
Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati
konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan adalah sate Madura yang
memiliki kualitas terbaik dan rasa yang sangat nikmat.
b.
Price
Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah.
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000
1 2 3 4 5
perkiraan penjualan selama 5 tahun
c.
Promotion
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung dan juga memasang spanduk dan menyebarkan brosur.
d.
Placement
Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke konsumen. Jika modal dirasakan cukup maka tingkatkan omset dengan menyewa tempat strategis untuk berjualan sate madura.
e.
People
Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat.
f.
Process
g.
Physical Evidence
Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen.
2.4.8 Analisis Pesaing
[image:30.595.77.562.347.543.2]Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari usaha sate madura ini merupakan produk yang sejenis. Adapun keunggulan dan kelemahan adalah sebagai berikut
Tabel 2.5. Daftar pesaing
Pesaing Keunggulan Kelemahan Harga
Sate grobak 1. Harga murah 1.Tempat makan yang kurang memadai
2. Kebersihan tidak terjamin
Rp. 8000
Restoran 1. Fasilitasnya bagus 1. Harga mahal
2. Rasa sate kurang nikmat
Rp. 20.000
Café 1. Menyediakan failitas wifi 2. Menyediakan berbagai
macam makanan.
1. Rasa masakan kurang nikmat.
Rp. 15.000
2.5 Aspek Produksi
2.5.1 Bahan Baku dan Bahan Penolong
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama
untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan.
Table 2.6 Daftar Bahan Baku dan Bahan Penolong
No.
Uraian
Banyak
@
JumlahHarga
1
Ayam 150 kg 18.000 2.700.0002
Beras 120 kg 9.000 1.620.0003
Minyak Goreng 120 kg 10.000 1.200.0004
Kacang Tanah 52,5 20.000 1.050.0005
Bumbu Masakan100.000 3.000.000
6
Perlengkapan 430.000 430.0007
Bahan Lain-lain 1.350.000 1.350.0008
Tabung gas12 kg2 tabung 80.000 160.000
JUMLAH 11.510.000
2.5.2 Proses Produksi
2.5.3 Peralatan yang dibutuhkan
Table 2.7 daftar Harga Peralatan
Nama Peralatan Jumlah Harga
1. Stelling Stainless 1.500.000
2. Peralatan Masak
a.
Pembakar Sate
500.000b. penggorengan 1 unit
100.000c.
Blender
70.000d.
Sudip
30.000e.
talam
50.000f.
peralatan makan(
sendok,piring,pisau,garpu dan
gelas)
1.500.000
g.
botol saus dan kecap
25.000h.
Kipas angin
450.000i.
rak piring
150.000j.
dandang
75.0003.Meja dan Kursi
2.000.0002.5.4. Sarana Penunjang
[image:34.595.115.496.269.386.2]Sarana penunjang juga menjadi salah satu factor penting dalam menjalankan suatu usaha. Debrikut adalah sarana penunjang dalam produksi usaha ini:
Table 2.8. daftar Harga Sarana penunjang
Jenis Biaya Jumlah Biaya
1. Air /Lisrtik Rp 60.000,-
2. Telepon Rp 30.000,-
Total Biaya Sarana Penunjang : Rp 90.000,-
2.6 Analisis SDM
SDM/ karyawan yang di pekerjakan untuk membantu berjalannya bisnis sate ini dibutuhkan 4 karyawan/ SDM, yang salah satunya bertugas sebagai seorang maneger untuk mengontrol berjalannya bisnis sate ini dan selalu mengawasi tingkah laku para pelayan/ karyawan dalam melayani para pelanggan/ konsumen.
Dalam memproduksi sate di butuhkan 2 orang koki yang benar-benar handal dan ahli dalam meracik bumbu-bumbu sate, merebus daging hingga daging terasa empuk, dan memasak ketupat/ lontong, sehingga hasil yang di peroleh benar-benar enak dan gurih rasanya.
baik kepada para konsumen/ pelanggan. Sehinnga konsumen akan merasa puas dengan pelayanan yang kami berikan, dan bersedia menjadi pelanggan tetap kami.
SDM/ karyawan harus memiliki tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dan mau bekerja sama antara yang satu dengan yang lainnya. Agar membantu pemilik usaha dalam mencapai harapan dan tujuan yang ingin di capainya
[image:35.595.106.516.319.508.2]2.6.1 Analisis Kebutuhan Kompetensi SDM
Table 2.9. Analisis kebutuhan kompetensi SDM
Jabatan Tingkat
pendidikan Pengalaman kerja Keterampilan khusus Koki SMK Minimal 1 tahun • Pintar memasak
• Rajin, dan kreatif
• Harus memiliki keahlian khusus dalam meracik bumbu-bumbu sate Pelayan SMA/
Sederajat
• Rajin • Pekerja keras • Jujur
• Mampu berkomunikasi dengan baik
• Memiliki sifat penyabar dan friendly
2.7 Rencana Pengembangan Usaha
pelanggan merasa senang, dan puas. sehingga mereka tidak akan berpikir dua kali untuk datang kembali.
Strategi yang di gunakan untuk memasarkan sate madura ini dengan menyebarkan brosur-brosur kepada konsumen, membuat plang pengumuman yang menarik, mudah dibaca dan enak di pandang, sehingga konsumen tertarik untuk mencoba sate madura. Untuk memberikan informasi tempat makanan yang enak dan berkualitas, cara ini lebih efisien untuk membantu meningkatkan usaha bisnis.
Keuangan bisnis akan di pegang oleh orang yang di percaya dan di anggap mampu untuk mengoprasionalkan keuangan bisnis ini, agar tidak terjadi kesalahan atau pun kecurangan dalam suatu bisnis atau organisasi.
2.8 Proyeksi Keuangan
Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang
dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di
dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow.
Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha
[image:36.595.140.512.571.634.2]secara finansial sebagai berikut :
Tabel 2.10 Sumber Pendanaan
Uraian
Banyaknya
Modal Sendiri
35.000.000
Pinjaman
15.000.000
2.8.1. Proyeksi Keuangan
Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi awal
Table 2.11 Kebutuhan Pembiayaan
Uraian
Jumlah
a. Sewa Tempat
6.000.000
b. Promosi /Iklan
300.000
c.Peralatan Masak
1.300.000
d. Peralatan Makan
1.500.000
e. Peralatan Lain lain
1.650.000
f. Meja Kursi
2.000.000
g. Biaya Operasional (Pembeliam
Bahan Baku,Bahan penolong dan
perlengkapan)
11.510.000
h. pembiayaan lain lain
2.940.000
JUMLAH
27.200.000
Tabel 2.12 kebutuhan Bahan Baku dan Bahan Penolong selama 1 bulan
Uraian
Banyak
@
JumlahHarga
Ayam 150 kg 18.000 2.700.000
Beras 120 kg 9.000 1.620.000
Minyak Goreng 120 kg 10.000 1.200.000
Kacang Tanah 52,5 20000 1.050.000
Bumbu Masakan 100.000 3.000.000
Perlengkapan 430.000 430.000
Bahan Lain-lain 1.350.000 1.350.000
Tabung gas12 kg 2 tabung 80.000 160.000
Tabel 2.13 Total Cost
NO
Jenis Biaya
Kebutuhan
/hari
Kebutuha/
Bulan
@
Jumlah
Variable Cost
Bahan Baku dan Penolong:
1
Ayam
5 kg
150 kg
18.000
2.700.000
2
Beras
4kg
120 kg
9.000
1.620.000
3
Minyak Goreng
4 kg
120 kg
10.000
1.200.000
4
Kacang Tanah
2 kg
52,5
20.000
1.050.000
5
Bumbu Masakan
100.000
3.000.000
6
Perlengkapan
430.000
430.000
7
Bahan Lain-lain
1.350.000
1.350.000
8
Tabung gas12 kg
2 tabung
80.000
160.000
Total Variable Cost
11.510.000
Fixed Cost
9
Stelling Stainless
1.500.000
10Peralatan :
Pembakar Sate
500.000
penggorengan 1 unit
100.000
Blender 1 unit
70.000
Sudip
30.000
talam
50.000
sendok,piring,pisau,garpu
dan gelas
1.500.000
botol saus dan kecap
25.000
Kipas angin
450.000
rak piring
200.000
dandang
75.000
11
Meja dan Kursi
2.000.000
12
Gaji 4 Karyawan @700.000
2800.000
13
Gaji Pimpinan
1.000.000
14
Biaya air dan Listrik
90.000
15
Sewa Tempat
6.000.000
16
Promosi/iklan/spanduk
300.000
Total Fixed Cost
15.690.000
2.8.2.RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah)
SATE MADURA UNTUK TAHUN 2012
Bln 0 Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln X Bln XI Bln XII
A. PENERIMAAN
Penerimaan Penjualan 0 18500 18.900 19600 19650 19800 19900 19005 19010 19500 19800 20500 20600
Penerimaan Pinjaman 15000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Penerimaan lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total Penerimaann 15000 18500 18.900 19600 19650 19800 19900 19005 19010 19500 19800 20500 20600
B. PENGELUARAN
Sewa Tempat 6000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pembelian Bahan Baku 0 11.510 11.565 11.575 11.616 11.641 11.652 11.667 11.919 11.952 12.142 12.437 12.752
Promosi (iklan.spanduk) 300 0 300 0 300 0 300 0 300 0 300 0 300
peralatan 6.450 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Biaya gas untuk kompor 0 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160
Listrik, Air, Telepon 0 90 100 90 95 95 95 90 100 95 95 100 95
Gaji Pegawai 4orang 0 2800 2800 2800 2800 2800 2800 2800 2800 2800 2800 2800 2800
Gaji Pimpinan 0 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000
Angsuran Pokok 0 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200
Biaya Bunga 0 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Sub Total Pengeluaran 12750 17290 17655 17355 17401 17426 17437 17447 18009 17742 18227 18227 18837
2.9 Analisis Resiko Usaha
Resiko yang timbul sering kali diakibatkan Karena tidak adanya ketidakpastian. Ketidakpastian ini diakibatkan karena adanya keraguan terhadap suatu hal dimasa depan atau kelemahan sebuah organisasi atau usaha dalam memprediksi masa depan usaha/ bisnis.
Ketidakpastian ekonomi dimasa yang akan datang menjadi salah satu factor penting yang dapat mempengaruhi proses berjalannya sebuah usaha/ bisnis. Seperti krisis ekonomi yang berkepanjangan dan kenaikan harga BBM, akan sangat mempengaruhi prilaku konsumen terhadap suatu organisasi/ bisnis.
Sebuah organisasi/ bisnis harus mewaspadai pengelolaan bisnis resiko operasional, yaitu resiko yang disebabkan kurangnya informasi atau system pngawasan internal yang bisa merugikan setiap organisasi/ bisnis. Resiko ini bisa terjadi disebabkan kesalahan manusiawi (human error), ketidakcukupan prosedur dan control serta pengawasan internal pada setiap organisasi/ bisnis. Yang sering kali membuat suatu organisasi/ bisnis rugi dan hancur.
2.9.1 Analisis Resiko Usaha
1. Resiko bersaing, banyaknya pesaing yang menjual makanan yang sama, 2. Harga bahan baku yang tidak stabil,
3. Gagal dalam memproduksi ketupat, 4. Bahan baku makanan tidak tahan lama, 5. Makanan tidak habis terjual,
2.9.2Antisipasi resiko usaha
1. Kami akan membuat makanan dengan rasa yang khas, sehingga rasanya akan berbeda dengan penjual atau pesaing lainnya.
2. Untuk bahan baku kami akan membeli dan mencari bahan baku yang murah, tapi tidak menguragi kualitas bahan baku.
3. Kami akan menekankan kepada koki untuk lebih meningkatkan kualitas makanan.
4. Untuk bahan baku yang tidak tahan lama, maka kami akan menyediakan mesin pendingin atau kulkas agar bahan baku tetap segar dan tahan lama.
5. Bagi makanan yang masih bisa disimpan akan dsimpan untuk di jual esok hari, dan makanan yang tidak mungkin disimpan lagi maka akan di berikan secara cuma-cuma kepada karyawan.
BAB III
PENUTUP
Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari
pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga
memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan
kemajuan perusahaan.
A.
KESIMPULAN
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan
pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :
a.
Sate madura adalah usaha kecil yang mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan ringan.
b.
Struktur organisasi yang terdapat dalam Sate madura adalah struktur
yang berbentuk garis lurus, yang merupakan struktur yang sangat
sederhana.
c.
Gambaran pasar untuk usaha Sate Madura sangat menjanjikan karena
ditempat yang strategis. Dilihat dari permintaan yang sangat besar
akan produk ini.
d.
Rencana arus kas usaha Sate madura menjadi cerminan bahwa akan
berkembangnya usaha ini. Usaha ini merupaka usaha yang
B.
SARAN
Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk
kemajuan dan perkembangan usaha Sate madura, yaitu sebagai berikut :
a.
Kualitas dan kuantitas produk harus lebih ditingkatkan untuk
mendorong berkembangnya usaha. Dalam segi kualitas, penulis
menyampaikan agar lebih meningkatkan kualitas dari produk. Dalam
segi kuantitas, pelayanan menjadi sorotan lebih agar pelanggan merasa
nyaman.
b.
Lebih melibatkan diri dan karyawan untuk mengembangkan
kreativitas sehingga dapat dituangkan dalam pengembangan usaha ini.
Yang mana ini menjadi motivasi mereka dalam mengembangkan
usaha Sate madura.
c.
Harga merupakan pandangan utama bagi penulis, dengan harga yang
murah maka calon pembeli akan merasakan untuk membeli produk
dari usaha ini. Dikarenakan harga menjadi tolok ukur bagi calon
DAFTAR PUSTAKA
Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang dan Frida Ramadini, 2010,
Kewirausahaan, USU Press, Medan.
Situmorang, Syafrizal Helmi, 2009, Bisnis: Perencanaan dan Pengembangan,
Mitra wacana Media, Jakarta.