MOTIVASI MAHASISWA MENGIKUTI PROGRAM PENDIDIKAN D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2008
ELLY SUSILAWATI
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PENGESAHAN KTI
Judul : Motivasi Mahasiswa Mengikuti Program Pendidikan D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara Tahun 2008 Nama : Elly Susilawati
Nim : 075102011
Program studi : D-IV Bidan Pendidik FK USU
Pembimbing,
(dr. Juliandi Harahap, Ma)
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Judul : MOTIVASI MAHASISWA MENGIKUTI PROGRAM PENDIDIKAN D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2008
Peneliti : Elly Susilawati
Nim : 075102011
Pembimbing : dr.Juliandi Harahap, Ma
Setelah memahami isi penjelasan angket ini maka saya bersedia berperan serta dalam penelitian MOTIVASI MAHASISWA MENGIKUTI PROGRAM PENDIDIKAN D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2008.
Saya mengerti bahwa resiko yang akan terjadi pada saya adalah sangat kecil, oleh sebab itu saya bersedia untuk membantu penelitian ini secara sukrela tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Saya menyadari dengan menjawab angket tersebut saya memberikan masukan terhadap kegunaan penelitian ini.
Medan, Maret 2008 Responden
DAFTAR ISI
1.2.Pertanyaan Penelitian ... 5
1.3.Tujuan Penelitian ... 5
1.4.Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1. Pengertian Motivasi ... 7
2.2. Jenis-jenis Motivasi ... 7
2.3. Fungsi Motivasi ... 14
2.4. Pengertian Pendidikan, Pendidik, dan Mendidik ... 15
2.5. Jenis-jenis Pendidikan ... 17
2.6. Fungsi Pendidikan ... 19
2.7. Tujuan Pendidikan D-IV Kebidanan ... 20
2.8. Tahapan-tahapan Kompetensi D-IV Kebidanan ... 20
2.9. Peranan Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran .... 21
BAB III KERANGKA PENELITIAN ... 23
3.1. Kerangka Konsep ... 23
3.2. Defenisi Operasional ... 23
BAB IV METODE PENELITIAN ... 25
4.5. Instrumen Penelitian ... 27
4.6. Pengumpulan Data ... 27
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30
5.1. Hasil Penelitian... 30
5.2. Pembahasan ... 37
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 45
6.1. Kesimpulan ... 45
6.2. Saran ... 46 DAFTAR PUSTAKA
D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Nama : Elly Susilawati NIM : 075102011
Judul : Motivasi Mahasiswa Mengikuti Program Pendidikan D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2008
ABSTRAK
Motivasi merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Semakin baik motivasi dalam diri seseorang untuk belajar, semakin baik pula hasil belajar yang didapatkan. Berdasarkan survei Program Pendidik D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2008 mahasiswa yang mengikuti program pendidikan ini sebanyak 77 orang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi motivasi mahasiswa D-IV Bidan Pendidik dalama mengikuti Program Pendidik D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2008. Sampel diambil secara keseluruhan dari populasi yaitu 76 orang mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Pengolahan data dilakukan secara deskriptif dan analisa data dilakukan dengan melihat hasil perhitungan persentase hasil kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi intrinsik yang berpengaruh besar adalah karena dorongan ingin tahu dan motivasi ekstrinsik yang berpengaruh besar adalah untuk meningkatkan status sosial.
Agar tidak terjadi kesalahan motivasi mahasiswa dalam mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik diharapkan kepada mahasiswa untuk mencari informasi langsung dengan mendatangi Program D-IV USU, dan diharapkan
pihak pendidikan D-IV USU agar lebih giat lagi mempromosikan programnya ke setiap Akademi Kebidanan.
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 5.1. Distribusi Mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara Berdasarkan
Karakteristik Responden ... 30
Tabel 5.2. Distribusi Mahasiswa Mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Dorongan Ingin Tahu ... 32
Tabel 5.3. Motivasi Mahasiswa Mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Dorongan Ingin Tahu ... 32
Tabel 5.4. Distribusi Mahasiswa Mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Keinginan Mencapai Prestasi ... 33
Tabel 5.5. Motivasi Mahasiswa Mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Keinginan Mencapai Prestasi ... 34
Tabel 5.6. Distribusi Mahasiswa Mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Dorongan Keluarga ... 35
Tabel 5.7. Motivasi Mahasiswa Mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Dorongan Keluarga ... 35
Tabel 5.8. Distribusi Mahasiswa Mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Tahun 2008 Berdasarkan Status Sosial ... 36
Tabel 5.9. Motivasi Mahasiswa Mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Status Sosial ... 37
Tabel 5.10. Distribusi Mahasiswa Untuk Mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Tahun 2008 Berdasarkan Ekonomi yang Lebih Baik ... 38
Tabel 5.11. Motivasi Mahasiswa Untuk Mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
1. Formulir Persetujuan Penelitian (Informed Consent) 2. Lembar Kuesioner Penelitian
3. Master Tabel 4. Output SPSS
5. Jadwal Kegiatan (Time Table)
6. Surat Izin Penelitian Dari D-IV Bidan Pendidik 7. Surat Balasan Penelitian
D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Nama : Elly Susilawati NIM : 075102011
Judul : Motivasi Mahasiswa Mengikuti Program Pendidikan D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2008
ABSTRAK
Motivasi merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Semakin baik motivasi dalam diri seseorang untuk belajar, semakin baik pula hasil belajar yang didapatkan. Berdasarkan survei Program Pendidik D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2008 mahasiswa yang mengikuti program pendidikan ini sebanyak 77 orang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi motivasi mahasiswa D-IV Bidan Pendidik dalama mengikuti Program Pendidik D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2008. Sampel diambil secara keseluruhan dari populasi yaitu 76 orang mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Pengolahan data dilakukan secara deskriptif dan analisa data dilakukan dengan melihat hasil perhitungan persentase hasil kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi intrinsik yang berpengaruh besar adalah karena dorongan ingin tahu dan motivasi ekstrinsik yang berpengaruh besar adalah untuk meningkatkan status sosial.
Agar tidak terjadi kesalahan motivasi mahasiswa dalam mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik diharapkan kepada mahasiswa untuk mencari informasi langsung dengan mendatangi Program D-IV USU, dan diharapkan
pihak pendidikan D-IV USU agar lebih giat lagi mempromosikan programnya ke setiap Akademi Kebidanan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Motivasi berarti dorongan dalam diri manusia untuk bertindak atau
berprilaku (Notoatmodjo, 2007).
Motivasi merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam mencapai
suatu tujuan tertentu. Seperti halnya keberhasilan dalam proses belajar. Semakin
baik motivasi dalam diri seseorang untuk proses belajar. Semakin baik motivasi
dalam diri seseorang untuk belajar, semakin baik pula hasil belajar yang
didapatkan. Hal ini menyangkut kepada seluruh mahasiswa dari berbagai jurusan,
salah satunya adalah jurusan kebidanan.
Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan
bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk
menjalankan praktek kebidanan (Sofyan, 2004).
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20/2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Undang-Undang RI Nomor 14/2005 tentang Guru dan
Dosen, dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 19/2005 tentang standar Nasional
pendidikan menyatakan Guru adalah pendidik profesional. Untuk itu, ia
dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik minimal Sarjana/Diploma IV
(S1/D-IV) yang relevan dan menguasai kompetensi sebagai agen pembelajaran
Jenjang pendidikan untuk para bidan kini amat terbatas. Sampai sekarang
strata pendidikan bidan belum ada yang mencapai S1. Pilihan bagi bidan hanya
mencakup D3 atau D4. Jumlah akademi kebidanan di seluruh Indonesia hanya
120 buah untuk jenjang D3 dan hanya 4 buah untuk D4 (Musbir, 2007). D4 Bidan
Pendidik terdapat di kota Bandung, Yogyakarta, Padang dan Medan
(Hasan, 2007).
Sumber Daya Manusia kesehatan yang kompeten dan professional adalah
individu yang memiliki kemampuan, pengetahuan, keterampilan, sikap dan
perilaku yang sesuai dengan syarat di dunia kerja serta dapat berpartisipasi secara
aktif ditempat kerja sesuai dengan keahliannya. Untuk menghasilkan lulusan
tenaga kesehatan yang kompetensi dan profesional diperlukan berbagai
komponen, seperti : sarana dan prasarana pendidikan, kurikulum berbasis
kompetensi yang baik dan benar serta dosen memadai jumlah dan kualitasnya
(Supari, 2007).
Tujuan pendidikan program studi D-IV kebidanan adalah untuk
menghasilkan Sarjana Saint Terapan (SST) kebidanan professional yang mampu
melaksanakan tugas-tugas dan kompetensi, seperti : mengembangkan dirinya
sebagai bidan profesional yang berkepribadian Indonesia, menerapkan konsep
keilmuan dan keterampilan profesinya dalam pelayanan kebidanan, memberikan
pelayanan kebidanan di masyarakat dengan tetap mempertimbangkan kultur
budaya, mampu mengembangkan dirinya sebagai seorang pendidik secara
kebidanan untuk kepentingan dirinya baik sebagai bidan maupun pendidik
(Brodjonegoro, 2007).
Saat ini pendidikan di bidang kesehatan banyak diminati oleh masyarakat.
Sehingga tidak mengherankan jika para pelajar berbondong-bondong dan
berlomba-lomba untuk dapat mengikuti atau memasuki sekolah dan
kampus-kampus kesehatan. Seperti program studi D-IV bidan pendidik, khususnya di
Universitas Sumatera Utara. Terlihat jumlah mahasiswa yang mengikuti program
studi D-IV bidan pendidik mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dan untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1
Jumlah Mahasiswa Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
TAHUN AKADEMIK
JUMLAH MAHASISWA JUMLAH
MAHASISWA
Sumber: FK USU Program Studi D-IV bidan pendidik 2007
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun akademi
2007/2008 adalah tahun terbanyak menerima mahasiswa program studi D-IV
bidan pendidik yaitu berjumlah 77 orang, dibanding dengan tahun-tahun akademi
sebelumnya.
Dari tahun ketahun terlihat jelas bahwa mahasiswa yang mengikuti
Utara mengalami peningkatan. Hal ini berarti disebabkan karena ada dorongan
atau motivasi yang mempengaruhi dan menyebabkan mereka mempunyai
keinginan yang besar untuk mendaftar dan mengikuti program studi D-IV bidan
pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Berdasarkan pendekatan yang peneliti lakukan terhadap beberapa
mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara, mereka menyatakan
bahwa alasan mereka mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik adalah karena
tuntutan pekerjaan yang telah mereka geluti sebelumnya. Dengan kata lain,
mereka tidak sepenuhnya tulus dari hati nurani untuk mengikuti Program D-IV
Bidan Pendidik, melainkan karena keterpaksaan (tuntutan pekerjaan). Hal ini yang
memungkinkan buruknya hasil belajar yang akan didapat oleh mahasiswa D-IV
Bidan Pendidik, karena salahnya motivasi yang mendorong mereka untuk
mengikuti program D-IV bidan pendidik. Sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Robiatul Adawiyah Siregar (2004) yang berjudul “Motivasi
mahasiswa memasuki Akademi Kebidanan Dr. Rusdi Medan” menyatakan bahwa
jika motivasi seseorang baik dalam melakukan sesuatu maka hasilnya juga akan
baik.
Dari data diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul: “Motivasi Mahasiswa Mengikuti Program Pendidikan D-IV Bidan
1.2 Pertanyaan penelitian
Apakah yang menjadi motivasi bagi mahasiswa mengikuti program
pendidikan D-IV bidan pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara tahun 2007?
1.3 Tujuan penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi motivasi mahasiswa D-IV Bidan
Pendidik memilih program Pendidik D-IV Bidan Pendidik Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi motivasi intrinsik
mahasiswa D-IV Bidan Pendidik memilih program Pendidik D-IV
Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
b. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi motivasi ekstrinsik
mahasiswa D-IV Bidan Pendidik memilih program Pendidik D-IV
Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat penelitian 1.4.1 Bagi institusi pendidikan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi
pembinaan mahasiswa D-IV bidan pendidik dalam mengoptimalkan proses
pembelajaran dan masukan bagi dosen untuk menyikapi motivasi yang berbeda
1.4.2 Bagi bidang penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi panduan atau bahan
perbandingan untuk melakukan penelitian yang akan datang demi tercapainya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Motivasi
Istilah motivasi (menggerakkan) berasal dari bahasa latin yakni movere,
yang berarti “menggerakkan” (to move) (Winardi, 2001).
Menurut Mc.Donald, di dalam buku Sardiman (2007) yang berjudul
interaksi dan motivasi belajar mengajar, motivasi adalah perubahan energi dalam
diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan.
Motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang
ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan
(Djamarah, 2002).
Motif atau motivasi berasal dari kata latin moreve yang berarti dorongan
dari dalam diri manusia untuk bertindak atau berprilaku (Notoatmojo, 2007).
Motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu
untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu guna mencapai suatu tujuan
(Suryabrata, 2007).
2.2 Jenis-jenis Motivasi
Menurut Djamarah (2005) macam-macam motivasi hanya akan dibahas
2.2.1 Motivasi Intrinstik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinstik adalah motif-motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam
setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi ini
datang dari hati sanubari, umumnya karena kesadaran akan pentingnya sesuatu,
karena bakat, gemar, kemauan.
Motivasi intrinstik dibagi kedalam dua kelompok besar, yaitu :
2.2.1.1Fisiologis
Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap motivasi
dan kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan sadar jasmaninya
akan memiliki motivasi dan semangat belajar yang lebih tinggi dibanding dengan
orang yang jasmaninya tidak segar atau sedang sakit. Selain itu hal yang tidak
kalah pentingnya adalah kondisi panca indra (mata, hidung, pengecap, telinga, dan
tubuh). Sebagian besar yang dipelajari manusia (anak) selama belajar berlangsung
dengan membaca, melihat contoh, atau model, melakukan observasi, mengamati
hasil-hasil eksperimen, mendengarkan keterangan guru, mendengarkan ceramah,
dan sebagainya. Karena pentingnya peranan penglihatan dan pendengaran inilah
maka lingkungan pendidikan formal orang melakukan penelitian untuk
menemukan bentuk dan cara penggunaan alat peraga yang dapat dilihat dan
2.2.1.2 Psikologis
Berupa minat dan bakat. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Anak didik
memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian
yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Bakat adalah kemampuan individu
untuk melakukan suatu tugas, yang sedikit sekali tergantung kepada latihan
mengenai hal tersebut (Suryabrata, 2007).
Bakat memang diakui sebagai kemampuan bawaan yang merupakan
potensi yang masih perlu dikembangkan atau latihan. Banyak sebenarnya bakat
bawaan yang dapat ditumbuhkan asal diberi kesempatan dengan sebaik-baiknya.
Menurut Arden N. Fradsen (Hayinah, 1992), yang dikutip oleh Baharuddin
(2007), yang termasuk dalam motivasi intrinsik antara lain :
a. Dorongan ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.
b. Adanya sifat positif dan kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk
maju.
c. Adanya keinginan untuk mencapai prestasi sehingga mendapat dukungan dari
orang-orang penting, misalkan orangtua, saudara, guru, atau teman-teman, dan
lain sebagainya.
d. Adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu atau pengetahuan yang berguna bagi
2.2.2 Motivasi Ekstrinstik
Motivasi ekstrinstik adalah kebalikan dari motivasi intrinstik. Motivasi
ekstrinstik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang
dari luar, seperti orang tua, guru, teman, anggota masyarakat, lingkungan kerja,
berharap memperoleh kehidupan yang lebih baik, dan status sosial yang baik.
2.2.3 Motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis di dalam
buku Sardiman (2007) yang berjudul Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar :
a. Motif atau kebutuhan organik
Meliputi misalnya: kebutuhan untuk minum, makan, bernapas, seksual,
berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat.
b. Motif-motif darurat
Yang termasuk dalam jenis motif ini adalah : dorongan untuk menyelamatkan
diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu.
c. Motif objektif
Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan
manipulasi, untuk menaruh minat. Motif ini muncul karena dorongan untuk
dapat menghadapi dunia luar secara efektif.
2.2.4. Penggolongan motivasi lain didasarkan atas tebentuknya motif-motif itu.
Berdasarkan atas hal ini dapat dibedakan atas dua macam motif:
a. Motif-motif bawaan
Yaitu motif-motif yang dibawa sejak lahir, jadi ada tanpa dipelajari, seperti
seringkali disebut juga motif-motif yang disyaratkan secara biologis, artinya
ada dalam warisan biologis manusia.
b. Motif-motif yang dipelajari
Yaitu motif yang timbulnya karena dipelajari, seperti : dorongan untuk belajar
sesuatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengejar sesuatu
kedudukan dalam masyarakat. Motif ini seringkali disebut juga motif-motif
yang disyaratkan secara sosial, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial
dengan sesama manusia maka motif-motif golongan ini terbentuk.
Ada juga ahli yang menggolongkan motif-motif itu menjadi dua macam atas
dasar isi atau perangkat pautannya, yaitu:
a. Motif jasmaniah
seperti : refleks, instink, otomatisme, nafsu, hasrat.
b. Motif rohaniah
Yaitu kemauan. Kemauan itu tebentuk melalui empat komponen,
seperti:momen timbulnya alasan-alasan, momen pilih, momen putusan,
momen terbentuknya kemauan (Suryabrata, 2007).
Disamping itu Frandsen, masih menambahkan jenis-jenis motif berikut ini:
a. Cognitive motives
Motif ini menunjukkan pada gejala intrinstik, yakni menyangkut kepuasan
individual.Kepuasan individual yang berada didalam diri manusia dan
biasanya berwujud proses dan produk mental.Jenis moif seperti ini adalah
sangat primer dalam kegiatan belajar disekolah, terutama yang berkaitan
b. Self-expression
Penampilan diri adalah sebagian dari prilaku manusia. Yang penting
kebutuhan individu itu tidak sekedar tahu mengapa dan bagaimana sesuatu itu
terjadi, tetapi juga mampu membuat suatu kajadian.Untuk ini memang
diperlukan kreatifitas, penuh imajinasi. Jadi dalam hal ini seseorang memiliki
keinginan untuk aktualisasi diri.
c. Self-enhancement
Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan meningkatkan
kemajuan diri seseorang. Ketinggian dan kemajuan diri ini menjadi salah satu
keinginan bagi setiap individu. Dalam belajar dapat diciptakan suasana
kompetensi yang sehat bagi anak didik untuk mencapai suatu prestasi
(Sardiman, 2007).
Motivasi ekstrinsik menurut Baharuddin (2007) adalah faktor yang datang
dari luar diri individu tetapi memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar.
Seperti pujian, peraturan, tata tertib, teladan guru, orangtua, dan lain sebagainya.
Kurangnya respons dari lingkungan secara positif akan memengaruhi semangat
belajar seseorang menjadi lemah.
Motivasi sangat erat dengan hubungannya dengan kebutuhan sebab
seseorang akan trerdorong melakukan sesuatu bila merasa ada suatu kebutuhan.
Selama kebutuhan tersebut belum terpenuhi maka selama itu pula yang
bersangkutan belum merasakan kepuasaan pada dirinya. Rasa ketidakpuasan
karena belum terpenuhinya kebutuhan tersebut akan menimbulkan sesuatu
Maslow membagi kebutuhan dalam lima tingkatan, yaitu :
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan akan rasa aman
3. Kebutuhan sosial
4. Kebutuhan akan penghargaan diri
5. Kebutuhan aktualitas diri.
Kelima tingkatan kebutuhan pokok ini yang kemudian dijadikan
pengertian kunci dalam mempelajari motivasi manusia, yaitu kebutuhan dasar
yang bersifat primer dan vital yang menyangkut fungsi – fungsi biologis dasar
dari organisme manusia, kamudian kebutuhan akan terjaminnya keamanannya,
terlindung dari bahaya dan ancaman penyakit, perlakuan tidak adil, setelah itu
kebutuhan akan di cintai, diperhitungkan sebagai pribadi, diakui sebagai anggota
kelompok, rasa setia kawan, berikutnya adalah kebutuhan dihargai karena
prestasi, kemampuan, kedudukan atau status, yang terakhir adalah kebutuhan
mempertinggi potensi – potensi yang dimiliki, pengembangan diri secara
maksimum, kreatifitas dan ekspresi diri. Adapun kelima kebutuhan itu dapat
Aktua litas diri
Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan sosial
Kebutuhan rasa aman
Kebutuhan fisiologis
Gbr. Lima Tingkat Kebutuhan Menurut Maslow
Menurut Morgan yang di tulis oleh Nasution yang di kutip kembali oleh
Sardiman (2007) dikatakan bahwa manusia hidup itu memiliki berbagai
kebutuhan antara lain : 1. kebutuhan untuk berbuat sesuatu aktivitas, 2. kebutuhan
untuk menyenangkan orang lain, 3. kebutuhan untuk mencapai hidupnya,
4. kebutuhan untuk mencapai kesulitan.
2.3 Fungsi Motivasi dalam Belajar
Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat
motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Sehubungan
dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi :
1. Mendorong manusia untuk bergerak, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari
2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan. Dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut
(Sardiman, 2007).
2.4 Pengertian Pendidikan, Pendidik dan Mendidik
Paedagogie berasal dari bahasa yunani, terdiri dari kata “PAIS”, artinya anak,
dan “AGAIN” diterjemahkan membimbing, jadi paedagogie yaitu bimbingan
yang diberikan kepada anak.
Para tokoh pendidikan mendefenisikan pendidikan (paedagogie) sebagai
berikut:
a. John Dewey
Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan
fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama
manusia
b. Langeveld
Mendidik adalah mempengaruhi anak dalam usaha membimbingnya
supaya menjadi dewasa.Usaha membimbing adalah usaha yang disadari
dan dilaksanakan dengan sengaja antara orang dewasa dengan anak/yang
c. Hoogeveld
Mendidik adalah membantu anak supaya ia cukup cakap
menyelenggarakan tugas hidupnya atas tanggung jawabnya sendiri.
d. SA.Bratanata dkk
Pendidikan adalah usaha yang sengaja dilakukan baik langsung maupun
degan cara yang tidak langsung untuk membantu anak dalam
perkembangannya mencapai kedewasaannya.
e. Rousseau
Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa
anak-anak, akan tetapi kita membutuhkannya pada masa dewasa.
f. Ki Hajar Dewantara
Mendidik adalah menuntun segala kekutan kodrat yang ada pada
anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat
dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tinginya.
g. GBHN
Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan didalam dan luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
(Ahmadi, 2001)
Para ahli yang lain juga mengemukakan defenisi pendidikan, seperti:
a) Driyarkarya mengatakan bahwa: pendidikan adalah upaya
memanusiakan manusia muda. Pengangkatan manusia ketaraf insani
itulah yang disebut mendidik. Pendidikan adalah pemausiaan manusia
muda.
b) Dictionary Of Education menyebutkan bahwa pendidikan adalah
bentuk-bentuk tingkah laku lainnya didalam masyarakat dimana ia
hidup.
c) Crow and Crow menyebut pendidikan adalah proses yang berisi
berbagai macam kegiatan yang cocok bagi individu untuk kehidupan
sosialnya dan membantu meneruskan adat dan budaya serta
kelembagaan sosial dari generasi kegenerasi.
Dari uraian diatas, maka penidikan dapat diartikan sebagai:
a) Suatu proses pertumbuhan yang menyesuaikan dengan lingkungan.
b) Suatu pengarahan dan bimbingan yang diberikan kepada anak dalam
pertumbuhannya.
c) Suatu usaha sadar untuk menciptakan suatu keadaan atau situasi
tertentu yang dikehendaki oleh masyarakat.
d) Suatu pembentukan kepribadian dan kemampuan anak dalam menuju
kedewasaan (Ihsan, 2005).
Pendidik mempunyai dua arti, ialah dalam arti yang luas dan arti yang
sempit.Pendidik dalam arti yang luas adalah semua orang yang berkewajiban
membina anak-anak. Pendidik dalam arti sempit adalah orang-orang yang
disiapkan dengan sengaja untuk menjadi guru dan dosen (Pidarta, 2005).
2.5 Jenis-jenis Pendidikan
2.5.1 Menurut tingkat dan sistem persekolahan
Setiap Negara mempunyai sistem persekolahan yang berbeda-beda, seperti
a. Tingkat pra sekolah
b. Tingkat sekolah dasar (sekolah dasar umum dan sekolah luar biasa)
c. Tingkat sekolah menengah pertama (SMTP umum dan SMTP
kejuruan)
d. Tingkat sekolah menengah atas (SMTA umum dan SMTA kejuruan)
e. Tingkat perguruan tinggi (jalur gelar S1, S2, S3, dan jalur non gelar
D1, D2, D3)
2.5.2 Menurut tempat berlangsungnya pendidikan
Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan menurut tempatnya dibedakan
menjadi 3 (tiga) dan disebut tripusat pendidikan yaitu:
Pendidikan dalam keluarga
Pedidikan dalam sekolah
Pendidikan dalam masyarakat
2.5.3 Menurut cara berlangsungnya pendidikan
Pendidikan fungsional
Yaitu pendidikan yang berlangsung secara naluriah tanpa rencana dan
tujuan tetapi berlangsung begitu saja
Pendidikan intusional
Adalah lawan dari pendidikan fungsional yaitu program dan tujuan sudah
2.5.4 Menurut aspek pribadi yang tidak disentuh,jadi tidak menyentuh seluruh
dari kepribadian anak didik. Kita kenal ada pendidikan olahraga kesehatan,
pendidikan sosial, pendidikan bahasa, dan lain-lain.
2.5.5 Menurut sifatnya
a) Pendidkan informal
yaitu pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari
dengan sadar atau tidak sadar sepanjang hayat.
b) Pendidikan formal
yaitu pendidikan yang berlangsung secara teratur, bertingkat dan
mengikuti syarat-syarat tertentu secara ketat.
c) Pendidikan non formal
Yaitu pendidikan yang dilaksanakan secara tertentu dan sadar tapi
tidak terlalu mengikuti peraturan yang ketat (Ahmadi, 2001).
2.6 Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan dalam arti mikro (sempit) adalah membantu (secara sadar)
perkembangan jasmani dan rohani peserta didik. Fungsi pendidikan secara
makro (luas) adalah sebagai alat:
a. Perkembangan pribadi
b. Perkembangan warga negara
c. Perkembangan kebudayaan
2.7 Tujuan Pendidikan D-IV Bidan Pendidik
Tujuan pendidikan program studi D-IV kebidanan adalah untuk menghasilkan
sarjana saint terapan (SST) kebidanan professional yang mampu
melaksanakan tugas-tugas kompetensi sebagai berikut: mengembangkan
dirinya sebagai bidan professional yang berkepribadian Indonesia,
menerapkan konsep keilmuan dan keterampilan profesinya dalam pelayanan
kebidanan, memberikan pelayanan kebidanan dimasyarakat dengan tetap
mempertimbangkan kultur budaya, mampu mengembangkan dirinya sebagai
seorang pendidik secara professional dibidang ilmu kebidanan, meningkatkan
penguasaan ilmu kebidanan untuk kepentingan dirinya baik sebagai bidan
maupun pendidik.
2.8 Tahapan-tahapan Kompetensi D-IV Bidan Pendidik
Agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan maka mahasiswa program studi
D-IV bidan pendidik harus melalui tahapan kompetensi sebagai berikut:
Kompetensi tahap 1
a. Menerapkan konsep-konsep dasar ilmu-ilmu kesehatan yang berkaitan
dengan ilmu kebidanan
b. Memahami keterampilan dasar klinik yang berfokus pada wanita,
neonatus, bayi dan anak balita
Kompetensi tahap 2
a. Melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus fisiologis secara
b. Melaksanakan pelayanan keluarga berencana baik secara institusi
maupun komunitas
Kompetensi tahap 3
a. Melaksanakan asuhan kebidanan patologi dan kegawatdaruratan
disemua tatanan pelayanan kesehatan diinstitusi maupun komunitas
b. Melaksanakan pengembangan ilmu pengetahuan kenidanan melalui
penulisan karya ilmiah
Kompetensi tahap 4
a. Menerapkan konsep dasar pendidikan kebidanan
b. Merancang dan melaksanakan proses belajar mengajar kebidanan
meliputi administrasi pendidikan dan supervise pendidikan
c. Merancang dan melaksanakan evaluasi proses pembelajaran dalam
pendidikan kebidanan
d. Melaksanakan penelitian dalam bidang kebidanan
(Brodjonegoro, 2007).
2.9 Peranan Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran
Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan
perilaku individu, termasuk perilaku individual yang sedang belajar. Ada bebeapa
peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain dalam
(a) menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar, (b) memperjelas
2.9.1 Motivasi Dalam Menentukan Penguatan Belajar
Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak
yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan
hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya.
2.9.2 Peran Motivasi Dalam Memperjelas Tujuan Belajar
Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan
kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari
itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak.
2.9.3 Motivasi Menentukan Ketekunan Belajar
Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu aka berusaha
memepelajarinya dengan baik dan tekun dengan harapan memperoleh hasil yang
baik. Dalam hal itu tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang
tekun belajar. Sebaliknya apabila seseorang kurang tekun belajar atau tidak
memiliki motivasi untuk belajar maka dia tidak tahan lama belajar. Dia mudah
tergoda untuk mengerjakan hal-hal yang lain dan bukan belajar. Itu berarti
motivasi sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar
(Uno, 2007).
BAB III
KERANGKA PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep
3.2 Defenisi Operasional
1. Motivasi adalah dorongan yang timbul dari diri mahasiswa secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan yaitu memilih jurusan
D-IV bidan pendidik
2. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang datangnya dari dalam diri
mahasiswa D-IV bidan pendidik FK USU. Motivasi intrinsik ini antara
lain :
a. Dorongan ingin tahu adalah dorongan yang timbul dalam diri
seseorang yang mempengaruhi seseorang untuk mencari tahu tentang
suatu hal.
Memasuki D-IV Bidan Pendidik FK USU Intrinsik :
- Dorongan ingin tahu - Keinginan mencapai prestasi
Motivasi
Ekstrinsik : - Dorongan keluarga - Status sosial
b. Keinginan mencapai prestasi adalah keinginan yang timbul dalam
diri seseorang yang mendorong untuk mencapai suatu prestasi yang
lebih baik
3. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datangnya dari luar individu
untuk memasuki D-IV bidan pendidik. Motivasi ekstrinsik ini antara
lain:
a. Dorongan keluarga : memasuki D-IV bidan pendidik bukan
kehendak sendiri tetapi karena dorongan dari keluarga (orang tua,
saudara kandung, saudara dari pihak ayah dan saudara dari pihak
ibu).
b. Status sosial : Bidan pendidik adalah profesi yang berhubungan
dengan masyarakat luas dari beragam agama, pendidikan, ekonomi
yang berbeda, yang umumnya dihormati dan disegani.
c. Kehidupan ekonomi yang lebih baik : dengan mudahnya mendapat
pekerjaan sehingga mempunyai pendapatan ekonomi yang bisa
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
cross-sectional yaitu penelitian yang dilakukan dalam suatu waktu tertentu.
Penelitian ini hanya digunakan dalam waktu yang tertentu, dan tidak akan
dilakukan penelitian lain diwaktu yang berbeda untuk diperbandingkan
(Prasetyo, 2005).
4.2 Populasi dan sampel 4.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa D-IV bidan
pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Program studi
D-IV bidan pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
adalah sekolah diploma kebidanan yang telah mempunyai 6 angkatan.
pada tahun akademik 2007/2008 inilah jumlah mahasiswa terbanyak yaitu
berjumlah 76 orang.
4.2.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa D-IV bidan
pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang berjumlah
76 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling.
D-IV bidan pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
yang berjumlah 77 orang.
4.2.3 Lokasi penelitian
Penelitian motivasi mahasiswa masuk D-IV bidan pendidik Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara dilaksanakan di Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara Program Studi D-IV bidan
pendidik.
4.2.4 Pertimbangan etik
Dalam melakukan penelitian ini, penulis mendapatkan rekomendasi dari
ketua program studi D-IV bidan pendidik Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara, kemudian kuesioner diberikan kepada sampel yang akan
diteliti yaitu :
a. Mahasiswa terlebih dahulu diberi penjelasan tentang tujuan dan tata
kerja penelitian serta diminta kesediaanya untuk berperan serta dalam
penelitian dan mengisi lembar kuesioner yang telah disediakan.
Partisipasi responden yang diteliti bersifat sukarela. Responden
mempunyai hak untuk mengundurkan diri dan peneliti tidak akan
memaksa serta menghormati hak responden.
b. Anominity (tanpa nama) untuk menjaga kerahasiaan, maka kuesioner
yang diberikan kepada responden tanpa nama dan akan diberi kode
tertentu
c. Confidentiality (Kerahasiaan) yaitu bahwa hanya peneliti yang
4.2.5 Instrumen penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat ukur kuesioner,yang
berisi pertanyaan no 1 sampai no 50 dengan memberi tanda silang pada
jawaban yang paling benar.
Pada pembuatan kuesioner, peneliti menggunakan skala likert yaitu skala
yang dapat di gunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi
seseorang tentang gejala atau masalah yang terjadi di masyarakat.
Beberapa bentuk jawaban pertanyaan atau pertanyaan yang masuk dalam
kategori skala liket adalah sebagai berikut : (Hidayat, 2007)
Pertanyaan positif nilai
Sangat setuju 4
Setuju 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
4.2.6 Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti dengan menggunakan
kuesioner terhadap mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara. Setelah dilakukan penjelasan tentang tata cara
pengisian kuesioner. Kuesioner diisi langsung oleh responden pada saat itu
juga dan setelah kuesioner selesai diisi, dikumpulkan kembali. Setelah
kuesioner dijawab peneliti mengumpulkan semua kuesioner yang telah
diisi responden kemudian memeriksa kelengkapan data yang terkumpul
diperbaiki dan dilengkapi dengan melakukan pendataan ulang.
Mengelola/analisa data dilakukan setelah semua data terkumpul.
4.2.7. Analisa Data
Dalam analisa data menggunakan analisa univariat yaitu analisa data yang
dilakukan hanya melihat perhitungan dan persentase hasil dari penelitian
yang nantinya akan dapat digunakan sebagai tolak ukur pembahasan dan
BAB V
HASIL PENELITIAN
Motivasi adalah dorongan dari dalam diri untuk bertindak atau
berperilaku (Notoadmojo, 2007).
Pada penelitian yang berjudul “Motivasi Mahasiswa Mengikuti Program
D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Sumatera Utara tahun 2008” peneliti
ingin melihat motivasi intrinsik atau motivasi ektrinsik yang dominan
mempengaruhi mahasiswa D-IV Bidan Pendidik dalam mengikuti program D-IV
Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Pada penelitian ini peneliti juga ingin melihat motivasi intrinsik yang
berupa dorongan ingin tahu dan keinginan mencapai prestasi, serta motivasi
ekstrinsik yang berupa dorongan keluarga, status sosial, dan kehidupan ekonomi
yang lebih baik, yang memotivasi mahasiswa D-IV Bidan Pendidik dalam
mengikuti program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas
5.1. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang telah peneliti lakukan di Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara terhadap mahasiswa Program Pendidikan D-IV
Bidan Pendidik berdasarkan karakteristik responden yang berupa golongan umur,
agama, status perkawinan, dan status pekerjaan dapat dilihat pada tabel
di bawah ini :
5.1.1. Karakateristik Responden
Tabel 5.1
Distribusi Mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Karakteristik Responden
No Karakteristik Responden Jumlah Persentase (%)
1
Pada tabel diatas dapat dilihat mayoritas mahasiswa D-IV Bidan Pendidik
golongan umur dibawah 25 tahun sebanyak 71 orang (93,4%), dan minoritas pada
golongan umur diatas 30 tahun sebanyak 1 orang (1,3%).
Pada tabel diatas dapat dilihat mayoritas mahasiswa D-IV Bidan Pendidik
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada tahun 2008 adalah yang
menganut agama Islam sebanyak 45 orang (59,2%), dan yang menangut agama
kristen sebanyak 31 orang (40,8%).
Pada tabel diatas dapat dilihat mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada tahun 2008 adalah berstatus belum
kawin sebanyak 84,2% (64 orang), sedangkan yang berstatus kawin sebanyak
15,8% (12 orang).
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa 63,2% atau sebanyak 48 orang
mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara adalah belum bekerja dan 36,8% atau sebanyak 28 orang yang sudah
bekerja.
5.2. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang datangnya dari dalam diri
mahsiswa D-IV Bidan Pendidik yang mempengaruhi mereka mengikuti program
D-IV Bidan Pendidik.
Adapun motivasi intrinsik pada penelitian ini berupa : dorongan ingin
5.2.1. Dorongan Ingin Tahu
Dorongan ingin tahu merupakan dorongan yang timbul dal diri seseorang
yang mempengaruhi seseorang untuk mencari tahu tentang suatu hal.
Motivasi yang didorong oleh rasa ingin tahu mahasiswa untuk mengikuti
program Pendidikan D-IV Bidan Pendidik dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5.2
Distribusi Mahasiswa Untuk Mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Kedokteran USU Tahun 2008
Berdasarkan Dorongan Ingin Tahu
No Dorongan Ingin Tahu Jumlah Persentase (%)
1. Dorongan Yang Lemah 2 2,6
2. Dorongan Yang Kuat 74 97,4
Jumlah 76 100
Pada tabel diatas dapat dilihat mayoritas mahasiswa D-IV Bidan Pendidik
FK USU tahun 2008 yang mempunyai dorongan ingin tahu yang kuat untuk
mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik adalah sebanyak 74 orang (97,4%)
lebih banyak dibandingkan dengan mahasiswa yang mempunyai dorongan ingin
tahu yang lemah untuk mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik yaitu sebanyak
2,6 atau sebanyak 2 orang.
Tabel 5.3
Motivasi Mahasiswa Mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik FK USU Berdasarkan Dorongan Ingin Tahu
No Pernyataan S TS
1 2 3
Berdasarkan data diatas terlihat bahwa mahasiswa mendapatkan informasi
tentang D-IV FK USU lebih banyak dari teman (59 orang) dibandingkan datang
langsung ke kantor IBI atau datang langsung ke kampus USU.
Hal ini bisa saja menimbulkan kesalahan informasi. Misalnya teman
mengatakan bahwa biaya kuliah di D-IV USU murah, namun setelah dijalani
ternyata mahal. Oleh karena itu diharapkan kepada mahasiswa yang akan
melanjutkan kuliah di D-IV USU sebaiknya mencari informasi dengan datang
langsung ke kampus USU untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat.
5.2.2. Keinginan Mencapai Prestasi
Keinginan mencapai prestasi adalah keinginan yang timbul dalam diri
seseorang yang mendorong untuk mencapai suatu prestasi yang lebih baik.
Tabel 5.4
Distribusi Mahasiswa Untuk Mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Kedokteran USU Tahun 2008
Berdasarkan Keinginan Mencapai Prestasi No Keinginan Mencapai
Prestasi
Jumlah Persentase (%)
1. Keinginan Yang Lemah 4 5,3
2. Keinginan Yang Kuat 72 94,7
Jumlah 76 100
Pada tabel 5.4. terlihat jelas bahwa mahasiswa yang mempunyai
keinginan yang lemah untuk mencapai prestasi dalam mengikuti Program D-IV
Bidan Pendidik sebanyak 5,3% (4 orang) lebih sedikit dibandingkan dengan
mahasiswa yang mempunyai keinginan yang kuat untuk mencapai prestasi dalam
Tabel 5.5
Motivasi Mahasiswa Mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik FK USU Berdasarkan Keinginan Mencapai Prestasi
No Pernyataan S TS
1 2 3
Masuk D-IV karena ingin cepat naik pangkat Masuk D-IV karena ingin mendapat gelar sarjana Masuk D-IV karena ingin menjadi dosen
33
FK USU yang mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik adalah karena ingin
menjadi dosen yaitu sebanyak 61 orang. Data diatas juga menunjukkan bahwa
mahasiswa D-IV Bidan Pendidik yang mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik
karena ingin cepat naik pangkat hanya sebanyak 33 orang dari 76 mahasiswa. Hal
ini merupakan hasil yang positif karena ternyata mereka mengikuti Program
D-IV Bidan Pendidik karena benar-benar ingin menjadi dosen.
5.3. Motivasi Ektrinsik
Motivasi ektrinsik adalah motivasi yang datangnya dari luar diri
mahasiswa D-IV Bidan Pendidik yang mempengaruhi mereka mengikuti program
D-IV Bidan Pendidik.
Adapun motivasi ektrinsik pada penelitian ini berupa : dorongan keluarga,
status sosial, dan kehidupan ekonomi yang lebih baik.
5.3.1. Dorongan Keluarga
Motivasi mahasiswa untuk mengikuti program pendidikan D-IV Bidan
dalam diri sendiri melainkan karena dorongan keluarga seperti orangtua, saudara
kandung, saudara dari pihak ayah dan saudara dari pihak ibu.
Tabel 5.6
Distribusi Mahasiswa Untuk Mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Kedokteran USU Tahun 2008
Berdasarkan Dorongan Keluarga
No Dorongan Keluarga Jumlah Persentase (%)
1. Dorongan Yang Lemah 41 94,7
2. Dorongan Yang Kuat 35 53,9
Jumlah 76 100
Pada tabel diatas dapat dilihat mayoritas mahasiswa D-IV Bidan Pendidik
yang mempunyai dorongan yang lemah dari keluarganya untuk mengikuti
Program D-IV Bidan Pendidik adalah sebanyak 41 orang (53,9%) lebih banyak
dibandingkan dengan mahasiswa D-IV Bidan Pendidik yang mempunyai
dorongan yang kuat dari keluarganya untuk mengikuti Program D-IV Bidan
Pendidik adalah sebanyak 35 orang (46,1%).
Tabel 5.7
Motivasi Mahasiswa Mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik FK USU Berdasarkan Dorongan Keluarga
No Pernyataan S TS
1 2 3
Masuk D-IV karena disuruh orang tua/keluarga Masuk D-IV karena disuruh suami
Masuk D-IV karena ingin menjadi contoh/panutan anak-anak dan adik-adik di rumah
Berdasarkan data pada tabel di atas terlihat bahwa lebih banyak
mahasiswa yang mengikut Program D-IV Bidan Pendidik karena ingin menjadi
contoh/panutan anak dan adik dirumah yaitu sebanyak 48 orang. Sebagian kecil
masih ada yang mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik karena disuruh suami
atau disuruh keluarga. Hal ini merupakan gambaran agar motivasi mahasiswa
dalam mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik hendaknya dari dalam diri
mahasiswa itu sendiri, bukan motivasi dari orang lain.
5.3.2. Status Sosial
Bidan pendidik adalah profesi yang berhubungan dengan masyarakat luas
dari berbagai agama, pendidikan, ekonomi yang berbeda, yang dihormati dan
disegani.
Tabel 5.8
Distribusi Mahasiswa Untuk Mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Kedokteran USU Tahun 2008
Berdasarkan Status Sosial
No Status Sosial Jumlah Persentase (%) 1. Tidak meningkatkan status
social
3 3,9
2. Meningkatkan status social 73 96,1
Jumlah 76 100
Pada tabel diatas dapat dilihat mayoritas mahasiswa D-IV Bidan Pendidik
yang mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik untuk meningkatkan status sosial
D-IV Bidan Pendidik yang mengikuti Program D-IV Pendidik tidak untuk
meningkatkan status sosial adalah sebanyak 3 orang (3,9%).
Tabel 5.9
Motivasi Mahasiswa Mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik FK USU Berdasarkan Status Sosial
No Pernyataan S TS
1
2
3
Masuk D-IV karena ingin meningkatkan status sosial di masyarakat
Masuk D-IV karena ingin menjadi panutan/role
model di masyarakat
Masuk D-IV karena ingin disegani oleh masyarakat
46
Data di atas menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa mengikuti
Program D-IV Bidan Pendidik karena ingin menjadi panutan/role model di
masyarakat sebanyak 59 orang, dan mahasiswa yang mengikuti Program D-IV
Bidan Pendidik karena ingin disegani oleh masyarakat sebanyak 48 orang. Jadi,
terlihat jelas bahwa mahasiswa yang mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik
dan ingin meningkatkan status sosialnya di masyarakat.
5.3.3. Kehidupan Ekonomi Yang Lebih Baik
Kehidupan ekonomi yang lebih baik dengan mudahnya mendapat
pekerjaan sehingga mempunyai pendapatan ekonomi yang bisa menjadi jaminan
Tabel 5.10
Distribusi Mahasiswa Untuk Mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Kedokteran USU Tahun 2008
Berdasarkan Ekonomi Yang Lebih Baik
No Ekonomi Yang Lebih Baik
Jumlah Persentase (%) 1. Tidak meningkatkan
ekonomi
6 7,9
2. Meningkatkan ekonomi 70 92,1
Jumlah 76 100
Pada tabel diatas dapat dilihat sebanyak 70 orang (92,1%) mahasiswa
D-IV Bidan Pendidik mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik karena ingin
meningkatkan ekonomi yang lebih baik, dan hanya 6 orang (7,9%) mahasiswa
D-IV Bidan Pendidik yang mengikuti program D-IV Bidan Pendidik tidak ingin
meningkatkan kehidupan ekonomi yang lebih baik.
Tabel 5.11
Motivasi Mahasiswa Mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik FK USU Berdasarkan Ekonomi yang Lebih Baik
No Pernyataan S TS
1
2
3
Masuk D-IV karena ingin meningkatkan status ekonomi
Masuk D-IV karena ingin mendapatkan gaji yang lebih besar
Masuk D-IV karena ingin mendapatkan peluang pekerjaan yang lebih baik
66
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa mengikuti
Program D-IV Bidan Pendidik karena ingin meningkatkan status ekonomi dan
5.4. Pembahasan
Dari hasil penelitian, maka peneliti memperoleh data yang merupakan
keadaan nyata dengan hasil cara menyebarkan kuisioner kepada 76 orang
mahasiswa D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Kedokteran Sumatera Utara Tahun
2008, pada tanggal 3 Maret sampai dengan tanggal 8 Maret 2008. Data tersebut
dijadikan tolak ukur dalam melakukan pembahasan dan sebgai hasil akhir dapat
dijabarkan sebagai berikut:
5.4.1. Karakteristik Responden 5.4.1.1. Golongan Umur
Mahasiswa D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Kedokteran Univeritas
Sumatera Utara, mayoritas berumur dibawah 25 tahun ada sebanyak 71 orang
(93,4%), dan minoritas mahasiswa berumur diatas 30 tahun ada sebanyak 1 orang
(1,3%).
5.4.1.2. Agama
Mahasiswa D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Kedokteran Univeritas
Sumatera Utara, mayoritas beragama islam ada sebanyak 45 orang (59,2%), dan
minoritas mahasiswa beragama kristen ada sebanyak 31 orang (40,8%).
5.4.1.3. Status Perkawinan
Mahasiswa D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Kedokteran Univeritas
Sumatera Utara, mayoritas belum kawin ada sebanyak 64 orang (84,2%), dan
5.4.1.4. Status Pekerjaan
Mahasiswa D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Kedokteran Univeritas
Sumatera Utara, mayoritas tidak bekerja ada sebanyak 48 orang (63,2%), dan
minoritas mahasiswa yang sudah bekerja ada sebanyak 28 orang (36,8%).
5.4.2. Motivasi Instrinsik
Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri individu sudah
ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Adapun motivasi yang dominan dari
mahasiswa untuk mengikuti program pendidikan D-IV Bidan Pendidik di
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2008 adalah :
5.4.2.1. Dorongan Ingin Tahu
Dorongan yang kuat dari dalam diri mahasiswa merupakan faktor yang
dominan bagi mahasiswa untuk mengikuti program pendidikan D-IV Bidan
Pendidik di Fakultas Kedokteran Sumatera Utara Tahun 2008. Ada sebanyak 74
orang mahasiswa (97,4%) yang mempunyai motivasi yang didorong oleh rasa
ingin tahu.
Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa mempunyai minat dan bakat
untuk mengikuti program pendidikan D-IV Bidan Pendidik. Hal ini mengandung
pengertian bahwa minat merupakan rasa yang lebih suka pada suatu hal atau
aktifitas, sedangkan bakat merupakan kemampuan individu untuk melakukan
suatu tugas, yang sedikit sekali bergantung kepada latihan mengenai sesuatu hal (
6.1.2. Keinginan Mencapai Prestasi
Motivasi mahasiswa untuk mengikuti program pendidikan D- IV Bidan
Pendidik di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, mayoritas
mempunyai dorongan yang kuat untuk mencapai prestasi , yaitu sebanyak 72
orang ( 94,7% ), dan mahasiswa yang mempunyai dorongan yang lemah untuk
mencapai prestasi yaitu sebanyak 4 orang ( 97,4% ).
Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang mempunyai keinginan
mencapai prestasi didukung oleh orang-orang penting, seperti orangtua, saudara,
guru ataupun teman-teman lainnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Arden
N.Fradsen, yang dikutip oleh Hayinah (1992), bahwa salah satu motivasi
instrinsik yaitu adanya keinginan mencapai prestasi sehingga mendapat dukungan
dari orang-orang penting, misalnya orangtua, saudara, guru, atau teman-teman
dan lain sebagainya.
6.2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi Ekstrinsik dipengaruhi /dirangsang dari luar diri individu, karena
adanya dorongan/perangsang dari luar untuk melakukan sesuatu.
6.2.1. Dorongan Keluarga
Motivasi mahasiswa untuk mengikuti program pendidikan D- IV Bidan
Pendidik di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, mayoritas tidak
didorong oleh keluarga , yaitu sebanyak 41 orang ( 53,9% ), dan mahasiswa yang
didorong oleh keluarga untuk mengikuti program pendidikan D-IV Bidan
Pendidik di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yaitu sebanyak 35
Hal ini mengandung pengertian bahwa faktor yang datang dari luar
individu memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar, seperti pujian,
peraturan teladan guru, orang tua dan lain sebagainya. Kurangnya respons dari
lingkungan secara positif akan mempengaruhi semangat belajar seseorang
menjadi lemah (Sadirman, 2007).
6.2.2. Status Sosial
Motivasi mahasiswa untuk mengikuti program pendidikan D- IV Bidan
Pendidik di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, mayoritas untuk
meningkatkan status sosial yaitu sebanyak 73 orang (96,1%), dan mahasiswa
yang mengikuti program D- IV Bidan Pendidik di FK USU yang tidak
berkeinginan untuk meningkatkan status sosialnya ada sebanyak 3 orang (3,9%).
Hal ini berarti bahwa dorongan untuk belajar sesuatu cabang ilmu
pengetahuan, didorong untuk mengejar sesuatu kedudukan dalam masyarakat (
Suryabrata,2007).
6.2.3. Kehidupan Ekonomi Yang Lebih Baik
Motivasi mahasiswa untuk mengikuti program pendidikan D- IV Bidan
Pendidik di FK USU, untuk meningkatkan kehidupan ekonomi yang lebih baik
yaitu sebanyak 70 orang (92,1%), dan mahasiswa yang mengikuti program
pendidikan D- IV Bidan Pendidik di FK USU yang tidak berkeinginan untuk
tidak meningkatkan kehidupan ekonomi yang lebih baik ada sebanyak 6 orang
Hal ini menunjukkan bahwa motivasi sangat erat hubungannya dengan
kebutuhan, sebab seseorang akan terdorong melakukan sesuatu bila merasa ada
suatu kebutuhan. Selama kebutuhan tersebut belum terpenuhi, maka selama itu
pula yang bersangkutan belum merasa kepuasan pada dirinya ( Sardiman, 2007).
5.4. Pembahasan
Dari hasil penelitian, maka peneliti memperoleh data yang merupakan
keadaan nyata dengan hasil cara menyebarkan kuisioner kepada 76 orang
mahasiswa D-IV bidan pendidik di Fakultas Kedokteran Sumatera Utara Tahun
2008, pada tanggal 3 Maret sampai dengan tanggal 8 Maret 2008. Data tersebut
dijadikan tolak ukur dalam melakukan pembahasan dan sebgai hasil akhir dapat
dijabarkan sebagai berikut:
5.4.1. Data Umum
5.4.1.1. Golongan Umur
Mahasiswa D-IV bidan pendidik di Fakultas Kedokteran Univeritas
Sumatera Utara, mayoritas berumur dibawah 25 tahun ada sebanyak 71 orang
(93,4%), dan minoritas mahasiswa berumur diatas 30 tahun ada sebanyak 1 orang
(1,3%).
5.4.1.2. Agama
Mahasiswa D-IV bidan pendidik di Fakultas Kedokteran Univeritas
Sumatera Utara, mayoritas beragama islam ada sebanyak 45 orang (59,2%), dan
minoritas mahasiswa beragama kristen ada sebanyak 31 orang (40,8%).
5.4.1.3. Status Perkawinan
Mahasiswa D-IV bidan pendidik di Fakultas Kedokteran Univeritas
Sumatera Utara, mayoritas belum kawin ada sebanyak 64 orang (84,2%), dan
5.4.1.4. Status Pekerjaan
Mahasiswa D-IV bidan pendidik di Fakultas Kedokteran Univeritas
Sumatera Utara, mayoritas tidak bekerja ada sebanyak 48 orang (63,2%), dan
minoritas mahasiswa yang sudah bekerja ada sebanyak 28 orang (36,8%).
5.4.2. Motivasi Instrinsik
Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri individu sudah
ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Adapun motivasi yang dominan dari
mahasiswa untuk mengikuti program pendidikan D-IV bidan pendidik di Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2008 adalah :
5.4.2.1. Dorongan Ingin Tahu
Dorongan yang kuat dari dalam diri mahasiswa merupakan faktor yang
dominan bagi mahasiswa untuk mengikuti program pendidikan D-IV bidan
pendidik di Fakultas Kedokteran Sumatera Utara Tahun 2008. Ada sebanyak 74
orang mahasiswa (97,4%) yang mempunyai motivasi yang didorong oleh rasa
ingin tahu.
Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa mempunyai minat dan bakat
untuk mengikuti program pendidikan D-IV bidan pendidik. Hal ini mengandung
pengertian bahwa minat merupakan rasa yang lebih suka pada suatu hal atau
aktifitas, sedangkan bakat merupakan kemampuan individu untuk melakukan
suatu tugas, yang sedikit sekali bergantung kepada latihan mengenai sesuatu hal (
6.1.2. Keinginan Mencapai Prestasi
Motivasi mahasiswa untuk mengikuti program pendidikan D- IV bidan
pendidik di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, mayoritas
mempunyai dorongan yang kuat untuk mencapai prestasi , yaitu sebanyak 72
orang ( 94,7% ), dan mahasiswa yang mempunyai dorongan yang lemah untuk
mencapai prestasi yaitu sebanyak 4 orang ( 97,4% ).
Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang mempunyai keinginan
mencapai prestasi didukung oleh orang-orang penting, seperti orangtua, saudara,
guru ataupun teman-teman lainnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Arden
N.Fradsen, yang dikutip oleh Hayinah (1992), bahwa salah satu motivasi
instrinsik yaitu adanya keinginan mencapai prestasi sehingga mendapat dukungan
dari orang-orang penting, misalnya orangtua, saudara, guru, atau teman-teman
dan lain sebagainya.
6.2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi Ekstrinsik dipengaruhi /dirangsang dari luar diri individu, karena
adanya dorongan/perangsang dari luar untuk melakukan sesuatu.
6.2.1. Dorongan Keluarga
Motivasi mahasiswa untuk mengikuti program pendidikan D- IV bidan
pendidik di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, mayoritas tidak
didorong oleh keluarga , yaitu sebanyak 41 orang ( 53,9% ), dan mahasiswa yang
pendidik di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yaitu sebanyak 35
orang ( 46,1% ).
Hal ini mengandung pengertian bahwa faktor yang datang dari luar
individu memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar, seperti pujian,
peraturan teladan guru, orang tua dan lain sebagainya. Kurangnya respons dari
lingkungan secara positif akan mempengaruhi semangat belajar seseorang
menjadi lemah ( Sadirman,2007).
6.2.2. Status Sosial
Motivasi mahasiswa untuk mengikuti program pendidikan D- IV bidan
pendidik di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, mayoritas untuk
meningkatkan status sosial yaitu sebanyak 73 orang (96,1%), dan mahasiswa
yang mengikuti program D- IV bidan pendidik di FK USU yang tidak
berkeinginan untuk meningkatkan status sosialnya ada sebanyak 3 orang (3,9%).
Hal ini berarti bahwa dorongan untuk belajar sesuatu cabang ilmu
pengetahuan, didorong untuk mengejar sesuatu kedudukan dalam masyarakat (
Suryabrata,2007).
6.2.3. Kehidupan Ekonomi Yang Lebih Baik
Motivasi mahasiswa untuk mengikuti program pendidikan D- IV bidan
pendidik di FK USU, untuk meningkatkan kehidupan ekonomi yang lebih baik
yaitu sebanyak 70 orang (92,1%), dan mahasiswa yang mengikuti program
pendidikan D- IV bidan pendidik di FK USU yang tidak berkeinginan untuk tidak
Hal ini menunjukkan bahwa motivasi sangat erat hubungannya dengan
kebutuhan, sebab seseorang akan terdorong melakukan sesuatu bila merasa ada
suatu kebutuhan. Selama kebutuhan tersebut belum terpenuhi, maka selama itu
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan mengenai motivasi
mahasiswa mengikuti program pendidikan D-IV bidan pendidik Fakultas
Kedokteran USU adalah sebagai berikut :
1. Motivasi instrinsik dari mahasiswa untuk memasuki D-IV bidan pendidik
FK USU yang mempunyai pengaruh yang besar adalah motivasi oleh karena
dorongan ingin tahu, dari dalam diri mahasiswa.
2. Motivasi ekstrinsik mahaiswa untuk memasuki D-IV bidan pendidik di
Fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara yang mempunyai pengaruh
yang besar adalah motivasi untuk meningkatkan status sosial mahasiswa.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi instrinsik mempunyai
pengaruh yang lebih dominan, dibandingkan dengan motivasi ekstrinsik dari
diri mahasiswa untuk mengikuti program pendidikan D-IV bidan pendidik di
6.2. Saran – Saran
Saran-saran yang dapat peneliti sampaikan mengenai motivasi mahasiswa
mengikuti program pendidikan D-IV bidan pendidik pada Fakultas Kedokteran
USU adalah :
1. Bagi institusi pendidikan
Agar mengoptimalisasikan proses belajar dan memberikan motivasi/support
yang merangsang minat dan bakat mahasiswa untuk lebih meningkatkan
ilmu pengetahuan terapan yang dimiliki.
2. Bagi Bidang Penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi panduan atau bahan
perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
3. Bagi Mahasiswa
Untuk lebih meningkatkan prestasi dan kemampuan dalam pendidikan
khususnya ilmu kebidanan dan mengubah motivasi bahwa belajar bukan
hanya sekedar untuk meningkatkan status sosial dan ekonomi saja.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Brodjonegoro, Satryo Soemantri. 2007. Tujuan Pendidikan Program Studi D IV
Kebidanan. http://www.fk.uns.ac.id/d4kebidanan.html. Diakses tanggal
26 September 2007.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Hasan, Mochamad. 2007. Penyelenggaraan D IV Kebidanan. http://www.bppsdnk. depkes.go.id/?show=detailnews&code=40&tbl=infobadan. Diakses tanggal 26 September 2007.
Ihsan, Fuad. 2005. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Musbir, Wastidar. 2007. Profesi Bidan di Indonesia Dibutuhkan, Tapi Diacuhkan http://www.depkes.go.id/index php?option=news&stask-view article. Diakses tanggal 26 September 2007.
Notoatmodjo, Sukijo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Pidarta, Made. 2005. Landasan Kependidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Prasetyo. 2007. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Sofyan, Mustika. 2004. 50 Tahun Ikatakan Bidan Indonesia. Jakarta.
Supari, Siti Fadilah. 2007. Majalah Pengembangan dan Pemberdayaan SDM
Kesehatan BPPSDM Kes Vol 3 No. 2. http://www.bppsdmk.depkes.
Suryabrata, Sumadi. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Uno, Hamzah. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Lampiran 3
LEMBAR KUESIONER
MOTIVASI MAHASISWA MENGIKUTI PROGRAM PENDIDIKAN D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2007
A. Identitas Responden Umur
Agama
Status perkawinan Alamat
B. Motivasi Mahasiswa Mengikuti Program Pendidikan D-IV bidan pendidik Petunjuk : berilah tanda (x) pada salah satu jawaban yang dianggap paling benar
a. Minat
1. Apakah menurut anda profesi bidan pendidik (dosen ) merupakan profesi yang mulia ?
ٱ Ya ٱ Tidak
2. Apakah menurut anda profesi bidan pendidik (dosen ) merupakan profesi yang dibutuhkan masyarakat banyak ?
ٱ Ya ٱ Tidak
3. Apakah menurut anda profesi bidan pendidik (dosen ) merupakan profesi yang mempunyai tanggung jawab yang besar?
ٱ Ya ٱ Tidak
4. Apakah menurut anda profesi bidan pendidik (dosen ) merupakan profesi yang menyenangkan ?
ٱ Ya ٱ Tidak
5. Apakah anda mengikuti program pendidikan D-IV bidan pendidik karena ingin menjadi dosen yang disegani?
ٱ Ya ٱ Tidak
b. Bakat
6. Saya merasa senang bekerja dibidang pendidikan dibandingkan dibidang pelayanan kesehatan.