• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Mustafa Kemal Ataturk dalam upaya mendirikan Negara Republik Turki

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peranan Mustafa Kemal Ataturk dalam upaya mendirikan Negara Republik Turki"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN MUSTAFA KEMAL ATATURK DALAM

MENDIRIKAN NEGARA REPUBLIK TURKI

SKRIPSI

Diajukan Guna Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Sosial Pada

Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik

OLEH :

FERNANDA PUTRA ADELA

030906057

DEPARTEMEN ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ABSTRAK SKRIPSI

Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

Fernanda Putra Adela : 030906057

PERAN MUSTAFA KEMAL ATATURK DALAM MENDIRIKAN NEGARA REPUBLIK TURKI

Sebelum menjadi sebuah negara republik, Turki merupakan sebuah dinasti

Islam terakhir yang bernama Turki Usmani. Wilayah kekuasaan Turki Usmani

sangat luas yang menjadikannya kekuatan yang disegani oleh dunia internasional

khususnya negara-negara Eropa.

Kemajuan teknologi yang terjadi di Eropa tidak sejalan dengan apa yang

terjadi di Turki Usmani yang mengakibatkan kesultanan ini menjadi lemah dan

tertinggal dari negara-negara Eropa yang telah lebih maju.

Beranjak dari situasi dan kondisi seperti ini, seorang perwira militer yang

memiliki paham nasionalisme hadir dan menggagas sebuah negara republik untuk

menggantikan sistem pemerintahan Islam yang dianggap kolot dan tidak mampu

membawa negara kedalam kemajuan seperti negara-negara Eropa. Keinginannya

ini akhirnya tewujud melalui berbagai cara perjuangan serta pergerakannya yang

cukup panjang serta menghantarnya menjadi pemimpin pertama negara Republik

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

HALAMAN PERSETUJUAN

SKRIPSI INI DISETUJUI UNTUK DIPERTAHANKAN

NAMA : FERNANDA PUTRA ADELA

NIM : 030906057 DEPARTEMEN : ILMU POLITIK

JUDUL : PERAN MUSTAFA KEMAL ATATURK DALAM

MENDIRIKAN NEGARA REPUBLIK TURKI

MEDAN, 24 MARET 2008 Menyetujui

Komisi Pembimbing

(Indra Kesuma Nasution Msi) (Drs. Heri Kusmanto, MA) Anggota Ketua

KETUA DEPARTEMEN

(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU POLITIK

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan didepan panitia penguji skripsi ILMU POLITIK FISIP USU pada :

HARI : Sabtu

TANGGAL : 29 Maret 2008 PUKUL : 10.00 wib s/d selesai TEMPAT : Ruang Sidang FISIP USU

PANITIA PENGUJI

Ketua Penguji : Muryanto Amin S,sos (………) NIP :

Penguji I : Drs. Heri Kusmanto, MA (...) NIP : 132 215 084

(5)

PERNYATAAN

PERAN MUSTAFA KEMAL ATATURK DALAM MENDIRIKAN NEGARA REPUBLIK TURKI.

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya ataupun pendapat yang pernah ditulis atau yang telah pernah diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, 25 Maret 2008

Fernanda Putra Adela

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hamba persembahkan kepadaMU ya Allah, Tuhan seru sekalian alam. Maha suci Engkau ya Rabbi, yang telah memberikan hamba kesempatan untuk hidup di dunia yang fana ini. Engkaulah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Syalawat berangkai salam saya haturkan kepada junjungan dan teladan umat manusia, Baginda nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga suci beliau dan para sahabat yang tetap setia meneruskan perjuanganmu.

Terima kasih saya ucapkan kepada :

1. Orang tua tercinta, ayahanda Delsy Syamsumar dan Ibunda Nurlela yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan mendidik saya untuk menjadi manusia yang lebih bermanfaat. Terima kasih tak terhingga untukmu kedua orang tuaku, engkau telah memberikan yang terbaik buatku, engkau yang selalu menghadirkan aku didalam setiap doa-doamu. Semoga limpahan kasih sayang Allah selalu bersamamu.

2. Dekan FISIP USU dan seluruh dosen yang telah memberikan saya ilmu yang berguna selama saya menjalankan aktivitas dikampus.

3. Bapak Heri Kusmanto selaku pembimbing saya, juga orang tua buat saya yang telah memberikan banyak nasehat dan kepedulian kepada saya.

4. Bang Indra Kesuma, teman diskusi yang asyik buat hampir seluruh mahasiswa Ilmu Politik. Terima kasih buat bantuannya yang bang.

(7)

6. Buat kakak dan adikku, Fifi dan Dede, yang selalu menjadi hari-hari menyenangkan buatku disaat bersama kalian. Makin sukses ya yong, cepat dapat dokternya biar langsung spesialis. Buat dede, jangan melalak aja kerjamu ya dek, belajar biar cepat selesai kuliah.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...1

B. Perumusan Masalah ...4

C. Tujuan Penelitian ...4

D. Manfaat Penelitian ...5

E. Kerangka Teori ...5

F. Tinjuan Pustaka ...9

G. Metodologi Penelitian ...10

G.1. Metode Penelitian ...10

G.2.Teknik Pengumpulan Data ...10

H. Sistematika Penulisan ...11

BAB II : RIWAYAT HIDUP MUSTAFA KEMAL ATATURK A. Latar Belakang Keluarga dan Masa Muda Mastafa Kemal ...13

B. Karir militer Mustafa Kemal ...15

BAB III : KONDISI SOSIAL-POLITIK TURKI USMANI A. Kebangkitan Turki Usmani ...19

A.1. Latar Belakang Pendirian Turki Usmani ...19

(9)

A.3. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Peradaban ...26

B. Masa Awal Modernisasi ...28

B.1. Pembaharuan di Turki Usmani ...28

B.2. Masa Pemerintahan Mahmud II ...31

B.2.1. Pemberontakan Yunani dan Perang dengan Rusia ....33

B.2.2 Krisis Mesir ...35

C. Era Tanzimat (Reformasi) ...38

C.1. Konflik Internal dan Politik Internasional ...39

C.1.1. Konflik di Libanon...39

C.1.2. Pertempuran Crimea ...40

C.2. Perubahan-Perubahan Penting Era Tanzimat...42

C.2.1. Reformasi Birokrasi di Pemerintah Pusat ...42

C.2.2. Reformasi Militer...42

C.2.3. Reformasi Sistem Perpajakan ...43

C.2.4. Reformasi Yudisial ...44

C.2.5. Reformasi Pendidikan ...44

C.2.6. Perubahan Kultural ...45

D. Krisis di Turki Usmani dan Masa Pemberlakuan Konstitusi ...45

D.1. Revolusi Turki Muda ...48

BAB IV: PERAN MUSTAFA KEMAL ATATURK DALAM MENDIRIKAN NEGARA REPUBLIK TURKI A. Mustafa Kemal Dalam Konflik Turki Usmani ...51

(10)

B.1. Prinsip Pemikiran Pembaruan Mustafa Kemal Ataturk ...54 B.2. Mustafa Kemal dan Gerakan Perlawanan Nasional ...60 C. Runtuhnya Turki Usmani dan Berdirinya Negara Republik Turki ...66

(11)

ABSTRAK SKRIPSI

Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

Fernanda Putra Adela : 030906057

PERAN MUSTAFA KEMAL ATATURK DALAM MENDIRIKAN NEGARA REPUBLIK TURKI

Sebelum menjadi sebuah negara republik, Turki merupakan sebuah dinasti Islam terakhir yang bernama Turki Usmani. Wilayah kekuasaan Turki Usmani sangat luas yang menjadikannya kekuatan yang disegani oleh dunia internasional khususnya negara-negara Eropa.

Kemajuan teknologi yang terjadi di Eropa tidak sejalan dengan apa yang terjadi di Turki Usmani yang mengakibatkan kesultanan ini menjadi lemah dan tertinggal dari negara-negara Eropa yang telah lebih maju.

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Turki adalah sebuah Republik Konstitusional yang demokratis, sekuler dan bersatu. Sebelum menjadi sebuah negara yang berbentuk Republik, Turki merupakan sebuah Imperium Islam yang bernama Turki Utsmani atau Dinasti Utsmani.

Pada masa Dinasti Turki Utsmani merupakan sebuah kerajaan yang besar, dimana wilayahnya secara garis besar terdiri atas negara-negara Balkan (Yugoslavia, Albania, Yunani, Bulgaria, dan sebahagian besar Rumania) dan sebagian besar negara-negara Arab (Syiria, Libanon, Yordania, Palestina, Iraq, Kuwait, beberapa bagian Saudi Arabia, Mesir, Libya, Tunisia, dan Aljazair)1

Pemerintahan Dinasti Utsmani secara resmi merupakan pemerintahan Islam dan dipegang oleh khalifah-khalifah yang banyak jumlahnya, dimulai dari pendirinya Usman bin Ertogrul (1281-1324 M.), disusul oleh khalifah-khalifah besar seperti Muhammad Al-Fatih dan Mahmud II, sampai dengan khalifah terakhir Abdul Majid II (1922-1924 M.).

.

2

Setelah Perang Dunia I pada tahun 1918, dengan kekalahan pihak Sentral yang didukung oleh Turki, Imperium Turki Usmani mengalami masa kemuduran yang sangat menyedihkan. Satu persatu wilayah kekuasaan yang jauh dari pusat membebaskan diri dari kekuasaan Turki Usmani. Bahkan lebih buruk lagi negara-negara sekutu berupaya membagi-bagi wilayah kekuasaan Turki untuk dijadikan

1

Erik J. Zurcher, Sejarah Modern Turki, (Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2003) hal; 3 2

(13)

negara koloni mereka. Kondisi porak porandanya Dinasti Utsmani menumbuhkan semangat nasionalisme pada generasi muda Turki ketika itu. Pemikiran tentang identitas bangsa dan pentingnya suatu negara nasionalis yang meliputi bangsa Turki menjadi wacana yang banyak diperdebatkan.

Ancaman negara-negara Barat terhadap Turki di satu sisi dan melemahnya kekuatan Dinasti Utsmani akibat terus bertambahnya wilayah yang memisahkan diri, telah melahirkan kebutuhan untuk menegaskan jati diri atau identitas diri sebagai bangsa Turki ysng dapat sejajar dengan negara-negara Barat. Seperti kata terkenal Ibnu Khaldun “memang ada kecenderungan orang-orang yang kalah untuk menjiplak pemenang”. Keinginan untuk dapat sejajar dengan negara-negara Eropa diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan, dengan asumsi, bahwa jalan satu-satunya bangsa Turki untuk bangkit dan maju adalah dengan menjiplak Barat.3

Abdullah Cevdet, seorang tokoh gerakan Turki Muda, menyatakan: “Yang ada hanya satu peradaban, dan itu peradaban Eropa. Karena itu, kita harus meminjam peradaban Barat, baik bunga mawarnya mau pun durinya sekaligus.”

(There is only one civilization, and that is European civilization. Therefore, we

must borrow western civilization with both its rose and its thorn).4

3

Adian Husaini, Wajah Peradaban Barat, (Jakarta: Gema Insani:, 2005) hal; 271 4

Adian Husaini, Ibid,hal 271

Pimpinan Turki Muda lainnya, Sabbahuddin Bey, menulis, bahwa “Sejak kami membangun hubungan dengan peradaban Barat, satu kebangkitan

intelektual telah terjadi; sebelum hubungan ini terjadi, masyarakat kami kurang

(14)

Satu organ CUP (Committee and Union Progress), satu organisasi yang dibentuk oleh Gerakan Turki Muda pelawan Khilafah Utsmani yang bernama

Osmanli, mengkontraskan antara Eropa dengan Timur dalam kata-katanya,

“Orang-orang Eropa selalu berjalan di jalan-jalan dengan kepala tegak;

sementara Orang-orang Timur berjalan dengan kepala mereka tertekan

absolutisme, melihat ketanah dan hampir terseret.”5

Pada tahun 1919-1923 terjadi revolusi Turki yang dikenal sebagai perang kemerdekaan Turki. Gerakan nasionalisme ini, yang pada waktu itu merupakan leburan dari berbagai kelompok gerakan kemerdekaan di Turki, semula bertujuan untuk mempertahankan kemerdekaan Turki dari rebutan negara-negara sekutu. Namun pada perkembangan selanjutnya gerakan ini diarahkan untuk menentang Khalifah.

Tahun 1908, Turki muda berhasil meraih kekuasaan. Mulai tahun 1911,

krisis diplomatik melanda Turki. Mulai dari konflik Tripoli dengan Italia, dan

perang dunia I melawan Prancis dan Inggris. Di masa inilah terjadi genocide

Armenia yang terkenal itu, tepatnya pada tahun 1915. Akhirnya, pada tahun 1918,

dinasti Utsmani berakhir, dan Turki dikuasai oleh Prancis, Inggris, Italia, dan

Yunani.

6

Kebutuhan Turki untuk dapat sejajar dengan negara Barat seperti Eropa menyebabkan Turki dibawah komando Mustafa Kemal Ataturk, melakukan modernisasi dengan cara westernisasi disegala aspek mulai dari politik, hukum, pendidikan, hingga budaya. Perubahan dari sitem kerajaan menjadi republik

5

Ibid, hal 271 6

(15)

diikuti perubahan dari penerapan hukum Islam menjadi hukum negara-negara Eropa.7

7

Sukran Vahide, Biografi Intelektul Bediuzzaman Said Nursi; Tranformasi Dinasti Usmani Menjadi Republik Turki. (Jakarta: Fajar Interpratama Offset, 2007) hal; xviii.

.

Mustafa Kemal Ataturk sangat dikenal dikalangan luas terutama di negara Turki karena keberhasilannya membangun sebuah negara Republik yang menggantikan Dinasti Turki Utsmani dengan prinsip sekularisme, modernisme dan nasionalisme dan hal ini mendorong penulis untuk melakukan penelaahan terhadap perjuangan Mustafa Kemal Ataturk dalam usahanya mendirikan negara Republik Turki.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

“Bagaimana peranan Mustafa Kemal Ataturk dalam upaya mendirikan Negara Republik Turki”.

C. Tujuan Penelitian

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penulisa ini, yang pertama, bersifat formal akademis dan yang kedua bersifat ilmiah.

(16)

Adapun tujuan yang bersifat ilmiah adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui sosok pribadi Mustafa Kemal Ataturk sebagai seorang proklamator Negara Republik Turki.

2. Mengetahui pemkiran dan gerakannya.

3. Membahas gerakannya dalam upaya mendirikan Negara Republik Turki.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis bertujuan untuk meningkatkan serta mengembangkan kemampuan berpikir dan menulis serta mampu untuk lebih mendalami fenomena yang tejadi didunia khususnya negara Turki.

2. Secara akademis, dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang pemikiran politik.

E. Kerangka Teoritis

Untuk membahas permasalahan yang telah diuraikan diatas, dikemukakan teori yang relevan sesuai dengan permasalahannya. Teori adalah serangkaian konsep, definisi dan proposisi yang saling berkaitan dan bertujuan untuk memberikan gambaran yang sistematis tentang suatu fenomena pada umumnya8

Sedangkan F.N Kerlinger menyatakan bahwa teori adalah sebuah konsep atau construct yang berhubungan satu dengan yang lainnya, suatu set dari proposisi yang mengandung suatu pandangan sistematis dari fenomena9

Teori sebagai perangkat preposisi yang terintegrasi secara sintaksi, yaitu yang mengikuti aturan-aturan tertentu yang dapat dihubungkan secara logis satu

.

8

Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi, Metode Penelitian Survey,(LP3ES.Jakarta, 1997), hal 37 9

(17)

dengan yang lainnya dengan data dasar sehingga dapat diamati dan dapat berfungsi sebagai wahana untuk menjelaskan fenomena yang diamati.10

Seorang pemimpin biasanya adalah seorang yang memiliki banyak ide yang bagus dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan sesuatu demi mencapai tujuan. Pemimpin akan hadir bila beberapa individu berkumpul membentuk kelompok. Dalam banyak fakta, seorang pemimpin lahir dalam proses pergulatan politik di banyak negara. Contohnya dari kelompok kulit hitam di Afrika Selatan, muncullah Nelson Mandela yang menjadi pemimpin pemberontakan kaumnya.

Di dalam penulisan ini akan digunakan teori kepemimpinan untuk menjelaskan fenomena secara ilmiah.

1. Definisi Kepemimpinan

11

Teori ini berpandangan bahwa kepemimpinan merupakan karakteristik individual atau dibawa sejak lahir. Teori ini berpandangan bahwa orang-orang seperti Plato dan ahli filsuf Yunani kuno memang terlahir sebagai seorang

Dalam memahami kepemimpinan, banyak ahli yang sudah mempelajari faktor-faktor tertentu yang mempengaruhinya, seperti keadaan sosial dan bahkan secara genetis. Banyak ahli yang telah mengemukakan definisi kepemimpinan yang dikemukakan oleh Hogg. Kepemimpinan adalah mengarahkan orang lain (yang ada di kelompok) untuk mencapai tujuan bersama (kelompok).

2. Teori-teori Kepemimpinan a. Teori Orang Besar

10

Glenn E Smellbecker dan Lexy J Meleong, Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung, PT Remaja Rosda Karya, tt.) hal; 61

11

(18)

pemimpin. Di abad 19, ahli medis Francis Galton juga percaya bahwa seorang pemimpin dilahirkan, bukan dibentuk. Carlyle dan House berpendapat bahwa seseorang yang terlahir sebagai pemimpin adalah mereka yang terlahir dengan kharisma. Ahli-ahli lain mencoba meneliti tentang karakteristik pemimpin, dan didapatkan bahwa kecerdasan yang tinggi dan aktif berbicara adalah dua karakteristik umum yang ada pada pemimpin.12

Menurut teori ini, kepemimpinan bukan karakteristik personal. Kepemimpinan muncul karena ada situasi yang mendukung. Ada beberapa pandangan pada teori ini, yang pertama mengemukakan bahwa pemimpin bukan lahir dari pengaruh pribadi. Pemimpin akan lahir dari situasi yang mempengaruhi massa, bukan individu. Menurut penelitian Simonton (1980) seseorang yang berjiwa pemimpin memang memiliki peran dalam menghadapai suatu situasi, seperti penelitian yang dilakukan di medan perang. Pandangan kedua mengemukakan bahwa kepemimpinan akan lahir dari seorang yang memang memiliki peran penting dalam kelompoknya. Berdasarkan penelitian Bales (1950) kepemimppinan akan lebih sering muncul dari seseorang yang memang sudah memiliki bekal yang cukup dalam menangani persoalan didalam kelompok. Secara umum dapat dikatakan bahwa kepemimpinan hadir sebagai fungsi dari tanggung jawab atau tuntutan situasi dan bukan merupakan sepenuhnya karakteristik personal, meskipun kualitas personal tetap memiliki peran dalam hadirnya karakter kepemimpinan.

b. Teori Situasi

13

12

Ibid, hal; 310-311 13

(19)

c. Teori Perilaku Kepemimpinan

Teori ini berpandangan bahwa kepemimpinan bisa terbentuk dengan melakukan prilaku tertentu. Dari perilaku-perilaku tertentu itu muncul tiga tipe pemimpin,14

1. Pemimpin Autokratik, berjalan dengan cara pemberian perintah dari atasan ke bawahan.

yaitu :

2. Pemimpin Demokratik, berjalan melalui konsultasi dan persetujuan dari bawahan atau seluruh anggota kelompok.

3. Pemimpin Laisses-faire, berjalan dengan seminimal mungkin melakukan pengawasan kepada bawahan atau seluruh anggota kelompok.

d. Teori Kontingensi

Teori ini berpandangan bahwa kepemimpinan yang efektif akan lahir bila ada interaksi yang cocok antara tipe kepemimpinan tertentu dan situasi yang ada. Dalam teori ini ada dua tipe pemimpin,15

1. Pemimpin socio-emotional, lebih mengutamakan hubungan antara anggota kelompok dalam proses mencapai tujuan.

yaitu :

2. Pemimpin task-oriented, lebih memprioritaskan tugas kelompok secara keselurukan dan mengabaikan hubungan antar anggota kelompoknya.

3. Kepemimpinan Mustafa Kemal

Berdasarkan uraian tentang kepemimpinan, penulis mencoba membahas gaya kepemimpinan Mustafa Kemal. Mustafa Kemal lahir dari keluarga

14

Ibid. hal; 312-315. 15

(20)

sederhana, dimana ayahnya merupakan seorang pegawai kecil di kantor bea cukai, yang meninggal dunia pada saat Mustafa berusia 7 tahun dan kemudian ia dibesarkan sendiri oleh ibunya. Pada usia 12 tahun Mustafa disekolahkan ibunya di sekolah militer.

Dengan pendidikan yang didapat dari kemiliteran, Mustafa terdidik untuk bersikap tegas dan mandiri. Dari riwayat hidupnya, penulis menyimpulkan Mustafa adalah seorang yang memiliki kharisma serta cerdas, hal ini dibuktikan dari pemberian nama Kemal oleh gurunya yang berarti kesempurnaan sebagai pengakuan kecerdasan Mustafa Kemal. Selain itu kemunduran dinasti Utsmani menjadikan Mustafa Kemal bertindak untuk melakukan pembaharuan di segala bidang dan menjadi pemimpin dalam pendirian negara Republik Turki menggantikan dinasti Utsmani.

F. Tinjauan Pustaka

Setelah Perang Dunia I, Mustafa Kemal diangkat menjadi panglima militer di Turki Selatan. Tugasnya adalah merebut Izmir dari tangan tentara sekutu. Mustafa Kemal berhasil memukul mundur tentara sekutu dan berhasil menyelamatkan Turki dari penjajahan Barat.16

Kecemerlangan karier politik Mustafa Kemal dalam peperangan, yang dikenal sebagai perang kemerdekaan Turki, mengantarkannya menjadi pemimpin dan juru bicara gerakan nasionalisme Turki. Gerakan nasionalisme ini, yang pada waktu itu merupakan leburan dari berbagai kelompok gerakan kemerdekaan di

16

(21)

Turki, Mustafa Kemal memimpin Turki dengan jargon: westernisasi, sekulaisme, dan nasionalisme.

.

G. Metodologi Penelitian G.1. Metode Penelitian

Metodologi adalah suatu keseluruhan landasan nilai-nilai (yang menyangkut filsafat keilmuan), asumsi-asumsi, etika, norma yang menjadi aturan-aturan standar yang dipergunakan untuk menafsirkan dan menyimpulkan data penelitian, didalamnya termasuk kriteria untuk menilai kuantitas hasil penelitian.17

Penelitian kulitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan tingkah laku yang dapat diamati dari rang-orang yang diteliti.

Di dalam menguji kebenaran hipotesis harus diperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian,

G.2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu suatu analisis yang sifatnya berdasarkan penjelasan dan keterangan tentang objek yang dibahas dari sumber-sumber yang ada hubungannya dengan objek yang diteliti.

18

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data tersebut adalah dengan Library research (Penelitian Kepustakaan) yang sering juga disebut dengan metode dokumentasi. Penelitian dengan menggunakan studi pustaka ini dilakukan dengan cara menelusuri, mengumpulkan, dan membahas bahan-bahan informasi

17

Bagong Suyanto, Sutinah (Ed), Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan,

(Jakarta:Kencana, 2005) hal 223 18

(22)

dari karangan-karangan yang termuat dalam buku, artikel-artikel yang termuat dalam jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini.

Teknik analisa data yang akan digunakan dalam penelitian ini mengacu kepada apa yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber yang berasal dari perpustakaan maupun jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini. Kemudian semua data yang telah dikumpulkan disusun terlebih dahulu sebelum dilanjutkan ketahap berikutnya untuk memperoleh data yang akurat dan sesuai dengan tujuan penelitian dan untuk memperoleh hasil dari penelitian tersebut kemudian memberi kesimpulan terhadap data yang dianalisi tersebut.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang akan dilakukan dalam pembuatan penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan yang menjelaskan alasan pemilihan judul,

tujuan penulisan, latar belakang masalah, rumusan masalah, kerangka teori yang digunakan, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

(23)

BAB IV :Mengenai peranan Mustafa Kemal Ataturk dalam upaya mendirikan Negara Republik Turki yang di dalamnya akan dibahas mengenai peran Mustafa Kemal terhadap berbagai konflik di Turki Utsmani, garis besar pergerakan Mustafa Kemal Ataturk, proses runtuhnya Turki Usmani dan perannya dalam mendirikam Negara Republik Turki.

(24)

BAB II

RIWAYAT HIDUP MUSTAFA KEMAL ATATURK

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai riwayat hidup Mustafa Kemal Ataturk yang meliputi latar belakang keluarga dan kehidupan Mustafa Kemal Ataturk dari kelahirannya sampai akhir hayatnya.

A. Latar Belakang Keluarga dan Masa Muda Mastafa Kemal

Mustafa Kemal Ataturk lahir di Salonika sebelah utara Yunani pada tanggal 12 Maret 188119

Ali Riza dan Zubeyda mempunyai pandangan yang berbeda dalam memberikan pendidikan kepada Mustafa. Ali Riza, sang ayah, ingin agar Mustafa masuk ke sekolah umum, tapi Zubeyda tetap bersikeras Mustafa harus hafal Quran; ia harus jadi seorang hoja (guru agama). Mustafa pun dikirim masuk sekolah Fatimah Mullah Kadin, pendidikan Islam yang terkemuka di Kota Salonika. Diterima di sekolah itu agaknya sesuatu yang istimewa. Dalam buku

. Ayahanda Mustafa Kemal Ataturk yang bernama Ali Riza Efendi adalah seorang pegawai bea cukai yang mempunyai kedudukan rendah yang kemudian menjadi pedagang kayu. Ayahnya Ali Riza Efendi hanya memberikan nama Mustafa. Ibunda Mustafa Kemal bernama Zubeyda Hanim. Ibu nya Zubeyda Hanim adalah putri dari keturunan Turki tua yang telah mengatur kota Langasa dekat Salonika, Zubeyda Hanim mempunyai watak yang kuat yang tidak mudah menyerah kepada kehendak sang suami khususnya dalam usaha mendidik anaknya.

19

(25)

Atatürk: The Rebirth of a Nation, Patrick Kinross mengutip penuturan Mustafa tentang upacara di hari pertama itu :

“Di pagi hari, ibunya mendandaninya dengan pakaian putih dan kalung leher bersulam emas; sorban melingkar di kepala. Ia pun dijemput seorang hoja beserta ulama lain. Mereka melangkah ke jalan dalam semacam prosesi ke sekolah. Di sekolah yang bertaut dengan sebuah masjid itu, doa bersama pun dibacakan. Lalu sang guru membimbing Mustafa masuk ke sebuah ruang. Di sana sebuah Quran sudah siap terbuka”.20

Mustafa tak lama bersekolah di situ, ayahnya memindahkan Mustafa ke sekolah umum yang diasuh Shemsi Effendi. Pada usia 12 tahun, ayah Mustafa meninggal dunia, sehingga ia hanya dibesarkan oleh ibunya. Setelah kepergian sang ayah, Mustafa masuk ke sekolah militer di Selanik dan Manastir21, kedua-dua tempat ini adalah pusat nasionalisme Yunani yang anti Turki. Mustafa belajar disekolah menengah militer di Selanik. Di sekolah tersebut nama Mustafa ditambah dengan nama Kemal22

Mustafa Kemal menikah dengan seorang wanita bernama Latifa. Pernikahan Mustafa Kemal hanya berjalan singkat selama dua tahun antara tahun 1923-1925, disebabkan istri Mustafa Kemal meninggal dunia. Dari pernikahannya yang singkat, dia tak memperoleh anak. Tetapi Mustafa mmpunyai banyak anak angkat, dan yang paling dikenal publik adalah Ulku

oleh guru matematikanya sebagai pengakuan atas kecerdasan akademiknya.

23

20

Di akses dari interne

.

Posted by anick in All Posts, Demokrasi, Sekularisme, Tokoh, diakses 22 Februari 2008.

21

Manastir sebuah daerah di Yunani pada masa Dinasti Usmani dan kini bernama Bitola. 22

Kemal = Kesempurnaan 23

(26)

B. Karir militer Mustafa Kemal

Mustafa Kemal masuk ke akademi militer di Manastır pada tahun 1895. Ia lulus dengan pangkat letnan pada tahun 1905 dan ditempatkan di Damaskus. Di Damaskus ia segera bergabung dengan sebuah kelompok rahasia kecil yang terdiri dari perwira-perwira yang menginginkan pembaruan. Kelompok ini kemudian bernama Vatan ve Hürriyet (Tanah Air dan Kemerdekaan), dan menjadi penentang aktif rezim Dinasti Usmani. Pada tahun 1907 ia ditempatkan di Selanik dan bergabung dengan Komite Kesatuan dan Kemajuan yang biasa disebut sebagai kelompok Turki Muda24

Pada tahun 1908 kaum Turki Muda merebut kekuasaan dari Sultan Abdul Hamid II, dan Mustafa Kemal menjadi tokoh militer senior. Pada tahun 1911, ia pergi ke provinsi Libya untuk ikut serta dalam melawan invasi Italia. Pada bagian

.

Mereka menentang rezim yang dipimpin oleh Sultan Abdul Hamid II. Mereka mengutuk Sultan karena menekan segala pemikiran liberal yang akan menghancurkan kekuasaan Islam. Mereka tidak bosan-bosan menuduh Islam sebagai penanggungjawab atas keterbelakangan Turki dan melampiaskan perasaan benci mereka kepada Syari'ah Islam yang mereka anggap kuno dan terhadap tasawuf sebagai bahan ejekan. Anggota-anggota dan perkumpulan ini bersumpah akan menghilangkan kesultanan dan menggantikannya dengan bentuk pemerintahan ala barat lengkap dengan Konstitusi dan Parlemen, menghancurkan kekuasaan Ulama dan menghapuskan Purdah dan Kudung, menyatakan persamaan mutlak antara pria dan wanita. Tidak lama kemudian Mustafa Kemal manjadi pemimpinnya.

24

(27)

pertama dari Perang Balkan Mustafa Kemal terdampar di Libya dan tidak dapat ikut serta, tetapi pada Juli 1913 ia kembali ke Istanbul dan diangkat menjadi komandan pertahanan Dinasti Usmani di wilayah Canakkale di pantai Trakya (Thracia). Pada 1914 ia diangkat menjadi atase militer di Sofia, sebagi bagian siasat untuk menyingkirkannya dari ibu kota dan dari intrik politiknya25

Ketika Dinasti Usmani terjun ke Perang Dunia I yang bersekutu di pihak Jerman, Mustafa Kemal ditempatkan di Tekirdag (Laut Marmara). Ia kemudian dipromosikan menjadi kolonel dan ditempatkan sebagai komandan divisi di daerah Gallipoli (bahasa Turki: "Gelibolu"). Ia memainkan peranan kritis dalam pertepuran melawan pasukan sekutu Inggris, Perancis dan ANZAC dalam Pertempuran Gallipoli pada April 1915. Di sini ia berhasil menahan pasukan-pasukan sekutu di Conkbayiri dan di bukit-bukti Anafarta

.

26

. Karena keberhasilannya ini, pangkatnya kemudian dinaikkan menjadi Brigadir Jenderal, dan dengan demikian memperoleh gelar Pasha dan memperoleh pengaruh yang semakin luas dalam upaya-upaya peperangan27

“Para pahlawan yang menumpahkan darahnya dan kehilangan nyawanya ... kalian kini terbaring di tanah dari negara sahabat. Karena itu beristirahatlah dengan damai. Tidak ada perbedaan antara Johnny dan Mehmet di mana mereka kini terbaring berdampingan di negara kita... Kalian, para ibu yang mengirim anak-anaknya ke negara-negara yang jauh, hapuskanlah air matamu. Anak-anakmu kini berbaring di

.

Mustafa Kemal Pasha memperoleh penghormatan dari bekas lawan-lawannya karena keberaniannya dalam kemenangan. Memorial Mustafa Kemal Atatürk mempunyai tempat terhormat dalam Parade ANZAC Parade di Canberra. Di tugu peringatan ini tertulis kata-katanya:

25

Erik J. Zurcher, Sejarah Modern Turki, (Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2003) Hal 115-116 26

Ibid. Hal 148-149 27

(28)

haribaanmu di dalam kedamaian. Setelah kehilangan nyawa mereka di negeri ini, mereka pun telah menjadi anak-anak kami”28

Pada 1917 dan 1918 Mustafa Kemal Pasha dikirim ke front Kaukasus untuk berperang melawan pasukan-pasukan Rusia, yang berhasil dimenangkannya. Ia kemudian ditempatkan di Hejaz, untuk melakukan perlawanan terhadap pemberontakan Arab yang didukung oleh Inggris melawan kekuasaan dinasti Usmani

.

29

. Setelah melepaskan jabatannya, akhirnya ia kembali untuk berdinas dalam mempertahankan Palestina, namun gagal. Pada Oktober 1918 Ottoman menyerah kepada Sekutu, dan Mustafa Kemal menjadi salah seorang pemimpin partai yang memilih untuk mempertahankan wilayah yang lebih kurang sama dengan yang dikuasai oleh Turki sekarang, sementara setuju untuk mengundurkan diri dari semua wilayah lainnya30

Revolusi Mustafa Kemal dimulai dengan penempatannya di Samsun, dan di sana ia diberikan kekuasaan darurat sebagai Inspektur Divisi Militer ke-19. Begitu tiba di Anatolia, ia menafsirkan kekuasaannya secara bebas, dan menghubungi serta mengeluarkan perintah-perintah kepada para gubernur provinsi dan panglima militer daerah. Ia menyuruh mereka untuk melawan pendudukan. Pada Juni 1919 Mustafa Kemal dan teman-teman dekatnya mengeluarkan Deklarasi Amasya yang menggambarkan mengapa wewenang

.

Sementara pasukan Sekutu mulai menduduki Kekaisaran Ottoman, kaum revolusioner Turki mulai memperlihatkan perlawanan. Mustafa Kemal mengorganisir gerakan-gerakan "Kuva-i Milliye" (Angkatan Nasional) yang paling berhasil, yang berkembang menjadi Perang Kemerdekaan Turki.

28

Ahmad Syalabi, Imperium Turki Usmani, (Jakarta: Kalam Mulia, 1988) Hal 67-68 29

Erik J. Zurcher, Op Cit. Hal 150 30

(29)

Istanbul tidak sah. Para perwira Turki Muda secara politis mempromosikan gagasan bahwa pemerintahan di pengasingan harus dibentuk di suatu tempat di Anatolia. Perintah Istanbul untuk menghukum mati Kemal datang terlambat. Sebuah parlemen baru, Dewan Agung Nasional, dibentuk di Ankara pada April 1920. Dewan ini menganugerahkan kepada Mustafa Kemal Pasha gelar 'Presiden Dewan Nasional, menolak pemerintahan Sultan di Istanbul dan menolak Perjanjian Sevres31

Pada Tahun 1938, Mustafa Kemal dalam usia 57 tahun meninggal dunia karena radang hati yang disebabkan oleh kecanduan alkohol. Gaya hidupnya merupakan beban yang sangat hebat bagi tubuhnya. Konsumsi alkohol pada diskusi-diskusi makan malam, merokok, dan kerja keras dalam jangka waktu yang panjang dengan sedikit tidur dan istirahat, serta mengerjakan proyek-proyek dan impiannya telah menjadi gaya hidupnya. Seperti yang telah dikatakan sejarahwan Will Durant, orang yang mengabdikan hidupnya kepada perang, politik, dan kehidupan masyarakat dengan cepat akan rontok, dan ketiganya ini merupakan semangat Atatürk. Di hari terakhir, peti mati Ataturk ditutup bendera Turki: merah, bulan sabit dan bintang putih. Dari Dolmabhache jenazahnya dibawa melintasi Bosporus lewat Jembatan Galata. Lalu diangkut naik kapal perang menuju Izmit. Dari Izmit, rombongan duka itu naik kereta api menuju Ankara. Riwayat Ataturk pun berakhir di bukit Anittep

.

32

31

Erik J. Zurcher, Op Cit, Hal 174-175 32

(30)

BAB III

KONDISI SOSIAL-POLITIK TURKI USMANI

Pendahuluan

Dinasti Turki Usmani didirikan oleh Othman pada tahun 1281 Masehi. Wilayah pertamanya adalah Anatolia, yang dulunya pernah dikuasai oleh dinasti Saljuk. Baru setelah dinasti kesultanan Islam ini berusia 172 tahun, tepatnya pada tahun 1453 Masehi, di bawah Sultan Muhammad Al-Fateh mereka bisa merebut ibu kota Romawi Timur, yaitu Konstantinopel yang mengakibatkan kejayaan dan kekuasaan Romawi jatuh ketangan Usmani.33

Bangsa Turki mempunyai dua dinasti yang berhasil mengukir sejarah dunia. Pertama, dinasti Turki Saljuk, dan kedua dinasti Turki Usmani. Tentang Turki Saljuk. Saljuk merupakan kabilah kecil, Qunuq, dari keturunan Turki yang Kesultanan ini menjadi pusat interaksi antar Barat dan Timur selama enam abad. Pada puncak kekuasaannya, dinasti Turki Usmani terbagi menjadi 29 propinsi. Dengan Konstantinopel (sekarang Istambul) sebagai ibukotanya, kesultanan ini dianggap sebagai penerus dari kerajaan-kerajaan sebelumnya, seperti Kekaisaran Romawi dan Bizantium. Pada abad ke-16 dan ke-17, Turki Usmani menjadi salah satu kekuatan utama dunia dengan angkatan lautnya yang kuat..

A. Kebangkitan Turki Usmani

A.1. Latar Belakang Pendirian Turki Usmani

33

(31)

berhasil dipersatukan oleh Saljuk bin Tuqaq yang bermukim di Turkistan. Saljuk bin Tuqaq pernah menjadi panglima imperium Ulghur yang ditempatkan diselatan lembah Tahrim dengan Kashgar sebagai ibukotanya. Karena merasa tersaingi kewibawaan, permaisuri raja Ulghur merencanakan pembunuhan terhadap Saljuk. Akan tetapi, sebelum dapat direalisasikan, rencana itu sudah diketahui oleh Saljuk, sehingga ia dan pengikutnya melarikan diri kearah Barat, yaitu daerah Jundi, suatu daerah yang merupakan bagian dari Asia kecil yang dikuasai dinasti Samaniyah yang dipimpin oleh Amir Abd Al-Malik Ibn Nuh (954-961 M). terkesan oleh kebaikannya, Saljuk dan pengikutnya memeluk Islam.34

Saljuk membalas jasa kebaikan Amir Abd al-Malik dengan membantunya mempertahankan dinasti Samani dari serangan musuh. Saljuk membantu dinasti Samani dari serangan dinasti Ulghur. Dalam salah satu perang tersebut, Saljuk mati terbunuh dan meninggalkan tiga anak: Arselan, Mikail, dan Musa.35

Sepeninggal Saljuk, pimpinan suku dipegang oleh Mikail. Akan tetapi ia pun gugur ketika perang melawan dinasti Ghaznawi yang hendak merebut Khurasan dan Samaniyah. Setelah wafat, Mikail digantikan oleh anaknya Tugril Bek.36 Karena dinasti Samani sudah mulai melemah, Tugril Bek memproklamirkan berdirinya dinasti Saljuk dan diakui oleh dinasti Bani Abbas sekitar tahun 1040 M.37

34

DR. Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004). Hal 94-95

35

Syafiq A. Mughni, Sejarah Kebudayaan Islam di Kawasan Turki, (Jakarta: Logos, 1997). Hal 13

36

Mikail meninggalkan empat anak: Tugril Bek, Syugri Bek, Baigu, dan Yanal 37

Siti Maryam, dkk, (ed), Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik Hingga Modern,

(Yogyakarta: Jurusan SPI Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga dan LESFI, 2003). Hal 136.

(32)

serangan-serangan dari tentara Mongol, sehingga dinasti Saljuk menjadi kesultanan-kesultanan kecil. Keruntuhan dinasti Saljuk inilah yang merupakan momen terbentuknya dinasti Turki Usmani.38

Dinasti Turki Usmani berasal dari suku Qayigh Aghus yang dipimpin oleh Sulaiman Syah. Dalam upaya menghindari serangan Mongol yang sedang berusaha menguasai dunia Islam, Sulaiman Syah dan sukunya meminta perlindungan kepada Jalaluddin (dinasti Khawarizmi Syah)39 di Transoxiana. Jalaluddin meminta agar Sulaiman dan anggota sukunya tinggal di Asia kecil. Masih dalam rangka menghindari serangan Mongol, mereka kemudian berpindah lagi ke Syam. Sulaiman Syah dan anggota sukunya ditimpa musibah, yaitu hanyut di sungai Efrat karena banjir banding (1228 M).40

Kecelakaan di sungai Efrat membuat suku Qayigh Aghuz yang dipimpin oleh Sulaiman Syah terpecah menjadi dua. Sebagian kembali ke daerah asalnya dan sebagian lagi melanjutkan perjalanan. Kelompok yang melanjutkan perjalanan dipimpin oleh anak Sulaiman Syah, yaitu Erthogul bin Sulaiman Syah, kemudian mereka mengabdi kepada Sultan Ala’ al-Din II (dinasti Saljuk). Ketika saljuk diserang Bizantium, Erthogrul membantu Sultan Saljuk hingga berhasil mematahkan serangan Bizantium, karena jasa tersebut, sultan memberi hadiah kepada Erthogrul, yaitu Sogud (wilayah yang berbatasan dengan Bizantium).41

Setelah meninggal, Erthogrul diganti oleh anaknya, Usman (1289 M). Pada tahun 1300 M, Mongol menyerang dinasti Saljuk dan Sultan Ala’ al-Din II

38

DR. Jaih Mubarok, Op Cit. Hal 98. 39

Dinasti Khawarizmi Syah adalah sebuah dinasti kecil yang sebelum keruntuhan dinasti Saljuk merupakan wilayah kekuasaannya yang kemudian memerdekakan diri dan mengambil alih kekuasaan dinasti Saljuk pada 1199 M, ibid, Hal 95

40

Siti Maryam, dkk, (ed), Op Cit. Hal 152. 41

(33)

mati terbunuh. Sepeninggalan Sultan, dinasti Saljuk terpecah-pecah menjadi kesultanan-kesultanan kecil. Dalam keadaan yang demikian, Usman menyatakan kemerdekaan dan berkuasa penuh atas daerah yang dikuasainya. Sejak itu, dinasti Usmani dibentuk dan pemimpin mereka yang pertama adalah Usman bin Erthogrul (Usman I).42

Usman I yang merupakan sultan pertama Turki Usmani memperluas wilayahnya sampai ke batas wilayah Kekaisaran Bizantium. Beliau memindahkan ibukota kesultanan ke Bursa, dan memberikan pengaruh yang kuat terhadap perkembangan awal politik kesultanan tersebut. Usman I disukai sebagai pemimpin yang kuat dan dinamik bahkan lama setelah beliau meninggal dunia. Reputasi beliau menjadi lebih harum juga disebabkan oleh adanya cerita lama dari abad pertengahan Turki yang dikenal dengan nama Mimpi Usman, sebuah mitos yang mana Usman diinspirasikan untuk menaklukkan berbagai wilayah yang menjadi wilayah kekuasaan Kesultanan Usmani.

A.2. Perluasan Wilayah Dinasti Usmani

43

42

Ibid, Hal 325-326. 43

Moh. Nurhakim, Sejarah dan Peradaban Islam. (Malang, UMM Press, 2004) Hal; 133

(34)

Turki Usmani melakukan perluasan wilayah secara besar-besaran. Untuk kepentingan perang, Orkhan (1324-1360 M), pengganti Usman I, membentuk pasukan khas, yaitu Janisari yang terdiri atas mu’alaf yang berasal dari Georgia dan Armenia. Dengan ketangguhan pasukan tersebut, Orkhan berhasil menaklukkan Broessa (Turki), Izmir (Asia kecil), dan Ankara. Murad I, pengganti Orkhan berhasil menaklukkan Balkan, Andrianopel (Turki), Mecedonia, Sofia (Bulgaria). Bayazid I (1389-1402 M), pengganti Murad I , dapat merebut benteng Philadelphia, Gramania, dan Kirman (1391 M). Pada zaman Beyazid I, Turki Usmani sudah menjadi bangsa yang besar karena wilayahnya yang sangat luas dan disegani oleh kerajaan-kerajaan di Balkan dan Eropa Timur.44

Pada tahun 1402 M, Beyazid I (Turki Usmani) diserang pasukan Timur Lenk (Mongol). Beyazid I meninggal dan pasukannya ditaklukkan oleh Timur Lenk. Akibatnya adalah perpecahan keluarga Beyazid I. Muhammad I, putera Beyazid I, berhasil menaklukkan saudara-saudaranya dan membangun kembali sisa-sisa kekuatan setelah ditinggalkan oleh Timur Lenk Pada tahun 1421 M, Muhammad I meninggal dan diganti oleh Murad II. Murad II berhasil menaklukkan Venessia, Salonika, dan Hongaria. Puncak ekspansi dilakukan oleh Muhammad II, pengganti Murad II, sehingga bergelar Al-Fatih (penakluk). Muhammad al-Fatih berhasil menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453 M dan diganti namanya menjadi Istambul. Setelah itu, ia menaklukkan Serbia, Albania, dan Honggaria. Pertempuran Zonchio pada tahun 1499 adalah perang

44

(35)

laut pertama yang menggunakan meriam sebagai senjata di kapal perang, menandakan kebangkitan angkatan laut Kesultanan Usmani.45

Pewaris takhta Selim, Suleiman yang Agung (1520-1560 M) melanjutkan ekspansi Selim. Setelah menaklukkan Beograd tahun 1521 M, Suleiman menaklukkan Kerajaan Hongaria dan beberapa wilayah di Eropa Tengah. Beliau kemudian melakukan serangan ke Kota Wina tahun 1529, namun gagal menaklukkan kota tersebut setelah musim dingin yang lebih awal memaksa pasukannya untuk mundur. Di sebelah timur, Turki Usmani berhasil menaklukkan Baghdad dari Persia tahun 1535 M dan mendapatkan kontrol wilayah Mesopotamia dan Teluk Persia.

Pada pemerintahan Selim I (1512-1520 M) ekspansi dialihkan ke bagian timur. Persia, Syiria , dan Mesir akhirnya dapat dikuasai. Pengganti Selim I, yaitu Sulaiman I berhasil menaklukkan Irak, Tunisia, dan Yaman. Di masa inilah wilayah kekuasaan Turki Usmani meliputi: Asia kecil, Armenis, Irak, Syiria, Hizaz, dan Yaman untuk wilayah Asia. Sementara, Mesir, Libya, Tunisia, dan Aljazair untuk wilayah Afrika, dan Bulgaria, Yunani, Yugoslavia, Albania, Hongaria, dan Rumania untuk wilayah Eropa.

46

Di bawah pemerintahan Selim I dan Suleiman yang Agung, angkatan laut Turki Usmani menjadi kekuatan dominan, mengontrol sebagian besar Laut Mediterania. Beberapa kemenangan besar lainnya meliputi penaklukkan Tunisia dan Aljazair dari Spanyol; Evakuasi umat Muslim dan Yahudi dari Spanyol ke wilayah dinasti Turki Usmani sewaktu kemunduran Spanyol; dan penaklukkan Nice dari Kekaisaran Suci Romawi tahun 1543 M. Penaklukkan terakhir terjadi

45

DR. Jaih Mubarok, Op Cit. hal 113-114. 46

(36)

atas nama Prancis sebagai pasukan gabungan dengan Raja Francis I dan Barbarossa. Prancis dan Turki Usmani, bersatu berdasarkan kepentingan bersama atas kekuasaan Habsburg di selatan dan tengah Eropa, menjadi sekutu yang kuat pada masa periode ini. Selain kerjasama militer, kerjasama ekonomi juga terjadi antara Prancis dan Turki Usmani. Sultan memberikan Prancis hak untuk melakukan dagang dengan kesultanan tanpa dikenai pajak. Pada saat itu, Turki Usmani dianggap sebagai bagian dari politik Eropa, dan bersekutu dengan Prancis, Inggris, dan Belanda melawan Habsburg Spanyol, Italia, dan Habsburg Austria.47

Keberhasilan ekspansi itu juga didorong oleh karena kesultanan Usmani bersifat toleran terhadap agama dan kepercayaan masing-masing penduduk negeri yang ditaklukkan. Gereja dibiarkan untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat seperti biasanya, dan tetap dilindungi. Mantan pegawai sipil dari tokoh-tokoh Kristen negeri yang baru ditaklukkan, direkrut untuk menjadi pegawai dan militer Usmani. Hal ini tentu membuat simpati rakyat. Oleh Keberhasilan perluasan wilayah seperti yang dipaparkan di atas, tidak hanya karena kuatnya militer Usmani, tetapi juga disertai dengan sistem pemerintahan yang kokoh. Dalam struktur pemerintahan, sultan merupakan penguasa tertinggi yang dibantu oleh perdana menteri (Shadr al-A’zham) yang membawahi gubernur (pasha). Di bawah gubernur terdapat jabatan semisal bupati yang disebut al-Janaziq. Sulaiman I mengeluarkan berbagai peraturan dan undang yang karenanya ia disebut Sulaiman al-Qanuni (pembuat undang-undang).

47

(37)

karenanya perpindahan agama dari Kristen ke Islam sekitar abad ke-15 terjadi besar-besaran secara sukarela, khususnya dari masyarakat Yunani, Armenia, Georgia, dan Anatolia.

A.3. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Peradaban

Dalam menjalankan pemerintahan, pemimpin Turki Usmani menggunakan dua gelar sekaligus: khalifah dan sultan. Khalifah adalah simbol penguasa spiritual (agama) dan sultan sebagai simbol penguasa duniawi. Secara praktis, pemimpin Turki Usmani memiliki dua pembantu utama: pertama mufti Syaykh al-Islam) yang berwenang mewakili pemimpin Turki Usmani dalam melaksanakan wewenang spiritual, dan kedua perdana menteri (Shadhr al-A’zham) yang berwenang mewakili pemimpin Turki Usmani dalam melaksanakan wewenang duniawi.48

1. Mustafa Ali (1541-1599 M), ahli sejarah. Di antara karyanya adalah Kunt al-Akhbar, yang berisi sejarah dunia dari sejak Adam As sampai Yesus, sejarah Islam awal hingga Turki Usmani.

Pada zaman ini, ulama-ulama Usmani menghasilkan sejumlah karya yang cukup penting bagi masyarakat, yaitu:

2. Evliya Chelebi (1614-1682 M), ahli ilmu sosial. Di antara karyanya adalah

Seyabat Name (Buku Pedoman Perjalanan), yang berisi tentang

masyarakat dan ekonomi Turki Usmani.

3. Arifi (wafat 1561 M), sejarawan istana. Di antara karyanya adalah Shah-name-I-Al-I Osman, yang berisi tentang keluarga raja-raja Usmani.49

48

Harun Nst, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: UI Press, 1986) Hal 17 49

(38)

Orang Turki tekenal pandai berbaur dengan masyarakat bangsa-bangsa lain, mereka terbuka dengan berbagai kebudayaan. Sementara itu, Turki Usmani mempunyai wilayah kekuasaan yang sangat luas. Maka, latar belakang ini menyebabkan kebudayaan Usmani bercorak pluralistic. Di mana antara pusat dan daerah, atau daerah satu dengan daerah lainnya bias berbeda-beda. Di antara unsur kebudayaan yang paling menonjol adalah kebudayaan Persia, Bizantium, dan Arab. Kebudayaan Persia lebih banyak menyumbangkan aspek-aspek etika, terutama etika kehidupan istana. Sedang kebudayaan Bizantium lebih menonjolkan organisasi pemerintahan dan kemiliteran. Sumbangan dari kebudayaan Arab terlihat dari ajaran-ajaran tentang ekonomi, sosial dan kemasyarakatan, keilmuan, dan bahasa.50

Dalam bidang keagamaan, Usmani sangat memperhatikan kehidupan keagamaan di masyarakat. Khususnya dalam aspek-aspek sosial keagamaan dan pelaksanaan hukum-hukum agama. Kesultanan ini lebih bercorak keagamaan, sehinga ia sendiri sangat terikat dengan syari’at sehingga fatwa ulama menjadi hukum yang berlaku. Ulama menjadi sangat penting. Tarekat berkembang di masa Usmani, khusunya tarekat Bektasyi dan tarekat Maulawi. Keduanya banyak pengikut dari kalangan sipil maupun militer. Bektasyi banyak berpengaruh pada

Sebagai bangsa yang berdarah militer, Usmani lebih menonjolkan kegiatan di bidang kemiliteran, sedangkan dalam bidang ilmu pengetahuan tidak begitu menonjol. Pada masa Sulaiman, di kota-kota besar dan kota-kota lainnya dibangun masjid-masjid, sekolah-sekolah, rumah sakit, gedung-gedung, makam, jembatan, saluran air, villa, dan pemandian umum.

50

(39)

tentara Yenisari, sementara Maulawi mendapat dukungan dari kalangan pengusaha untuk mengimbangi Yenisari-Bektasyi.

Dari sisi ilmu-ilmu agama, sebenarnya kurang berkembang, justru sebaliknya, kehidupan bermazhab lebih menonjol sebagai salah satu tanda bahwa masyarakat merasa cukup dengan ilmu-ilmu agama yang pernah dibangun oleh para ulama terdahulu di masa Bani Abbas. Karenanya, tradisi ijtihad tidak hanya mengalami perkembangan. Para pengusaha cenderung untuk menghidupkan satu mazhab dan menekan mazhab yang lain.51

Kerajaan-kerajaan Eropa berusaha mengatasi kontrol monopoli jalur perdagangan ke Asia oleh pemerintahan Usmani dengan menemukan jalur alternatif. Secara ekonomi, pemasukan Spanyol dari benua baru memberikan pengaruh pada devaluasi mata uang dinasti Usmani dan mengakibatkan inflasi B. Masa Awal Modernisasi

B.1.Pembaharuan di Turki Usmani.

Sepeninggal Suleiman yang Agung tahun 1566 M, beberapa wilayah kekuasaan dinasti Turki Usmani mulai menghilang. Kebangkitan kerajaan-kerajaan Eropa di barat beserta dengan penemuan jalur alternatif Eropa ke Asia melemahkan perekonomian Usmani. Efektifitas militer dan struktur birokrasi warisan berabad-abad juga menjadi kelemahan dibawah pemerintahan Sultan yang lemah. Walaupun begitu, dinasti ini tetap menjadi kekuatan ekspansi yang besar sampai kejadian Pertempuran Wina tahun 1683 yang menandakan berakhirnya usaha ekspansi Kesultanan Utsmaniyah ke Eropa.

51

(40)

yang tinggi. Hal ini memberikan efek negatif terhadap semua lapisan masyarakat Turki Usmani.

Di Eropa Selatan, sebuah koalisi antar kekuatan dagang Eropa di Semenanjung Italia berusaha untuk mengurangi kekuatan dinasti Turki Usmani di Laut Mediterania. Kemenangan koalisi tersebut di Pertempuran Lepanto tahun 1571 M mengakhiri supremasi Usmani di Mediterania. Di medan perang, Turki Usmani secara perlahan-lahan tertinggal dengan teknologi militer Eropa dimana inovasi yang sebelumnya menjadikan faktor kekuatan militer kesultanan terhalang oleh konservatisme agama yang mulai berkembang. Perubahan taktik militer di Eropa menjadikan pasukan Yenisari yang dulunya ditakuti menjadi tidak relevan. Disiplin dan kesatuan pasukan menjadi permasalahan disebabkan oleh kebijakan relaksasi rekrutmen dan peningkatan jumlah Yenisari yang melebihi pasukan militer lainnya.52

Pembaharuan di Turki Usmani dimulai dari kekalahan militer Usmani di Lepanto tahun 1571 M dan kegagalan dalam menaklukkan Wina (1683 M) yang merupakan tanda pergeseran kekuatan. Militer Kristen di Eropa lebih kuat dibanding dengan militer Turki Usmani. Perjanjian Kucuk Kaynarca (1774 M) memperkuat dugaan bahwa militer, teknologi, dan administrasi Eropa lebih unggul dibanding dengan Turki Usmani. Solusi yang di tempuh adalah Turki Usmani harus mengadopsi kemajuan-kemajuan yang telah dicapai oleh Eropa. Adopsi kemajuan-kemajuan yang telah dicapai Eropa melahirkan gerakan pembaharuan di Turki Usmani.53

52

Muhammad Ali, Op Cit, Hal 39. 53

(41)

Langkah-langkah pembaharuan yang dilakukan oleh pemerintahan Turki Usmani adalah:

1. mengirim para pelajar Turki Usmani untuk belajar berbagai ilmu di Eropa terutama Perancis.

2. pengiriman duta untuk melihat langsung kemajuan Eropa berupa pabrik untuk bidang ekonomi dan benteng pertahanan untuk bidang militer.

3. mendatangkan guru dari Eropa ke Turki Usmani. De Reochefort (perwira Perancis) dipercaya untuk melatih militer Turki Usmani.

4. mendirikan Sekolah Teknik Militer (1734 M)

5. pembentukan badan penerjemahan (1717 M) di bawah pimpinan Ibrahim Mutafarika (muslim yang berasal dari Irlandia). Lembaga ini bertugas menterjemahkan buku-buku Barat ke dalam bahasa Turki. Ibrahim Mutafarika menulis sejumlah buku tentang matematika, astronomi, geografi, kedokteran, sejarah, dan agama.

6. pendirian penerbit dan percetakan (1712 M) yang menerbitkan buku-buku berbagai bidang ilmu.54

Pembaharuan yang dipelopori oleh Husein Koprulu (1644-1702 M) dan Damad Ibrahim (1719-1730 M), keduanya adalah Wazir Agung, mendapat tantangan dari Feyzullah (Syaykh al-Islam), yang pada akhirnya terjadi konflik internal. Patrona Khalil (pemimpin gerakan penentangan pembaharuan Turki Usmani) berhasil menggulingkan pemerintahan sultan Ahmad III dan Wazir Agungnya, Damad Ibrahim (1730 M). Akibatnya adalah terjadi inflasi dan ketidakstabilan internal Turki Usmani.55

54

Harun Nasution, Op Cit, hal 15-16 55

Siti Maryam, dkk, (ed), Op Cit. hal 167.

(42)

Sultan Salim III (1789-1807 M), pengganti sultan Ahmad III, melanjutkan pembaharuan yang gagal karena dihambat oleh Syaykh al-Islam dengan melakukan langkah-langkah pembaharuan sebagai berikut: pertama,

restrukturisasi pemerintahan sehingga efektif dan efisien dan memperjelas hubungan pusat dengan daerah; kedua, rekrutmen pegawai secara professional dan menghilangkan pola lama yang di dasarkan pada pertimbangan nepotisme; ketiga,

pendirian sekolah dan balai latihan dengan mendatangkan instruktur dari Perancis;

keempat, menghilangkan hak istimewa militer Janisari,56 dan mengharuskan mereka mengikuti seleksi berdasarkan profesionalisme, dan mengikuti pendidikan serta latihan militer yang diprogram oleh sultan di bawah instruktur dari Perancis.57

Gerakan pembaharuan yang di program oleh sultan Salim III mendapat perlawanan dari Janisari dan gerakan perlawanan Janisari terhadap sultan Salim III mendapat dukungan dari ulama dengan memfatwakan bahwa gerakan pembaharuan yang diprogram oleh sultan Salim III bertentangan dengan agama dan tradisi.58

Pengganti sultan Salim III adalah sepupunya, sultan Mahmud II. Mahmud II naik menggantikan Salim III dari posisi yang sangat lemah, sehingga dia harus sangat berhati-hati dalam bertaktik. Mahmud II dapat berkuasa menggantikan sultan Salim III dikarenakan tidak ada lagi laki-laki pengganti sultan selain

Sultan Salim III berhasil dikalahkan oleh para penentangnya.

B.2. Masa Pemerintahan Mahmud II

56

Sebelumnya, militer Janisari memiliki hak istimewa, yaitu anak dari anggota militer Janisari dapat menjadi militer tanpa proses seleksi.

57

H. A. Mukti Ali, Op Cit, hal 33-34. 58

(43)

dirinya. Ia menghabiskan waktu 15 tahun di masa kekuasaannya untuk membangun basis kekuasaan. Ini berarti bahwa ia harus mengangkat para pendukungnya yang terpercaya untuk menduduki jabatan-jabatan penting di bidang administrasi, hierarki ulama, dan angkatan perang.

Mahmud II dan para pembantunya berhasil membentuk kembali kontrol atas sebahagian besar wilayah Usmani tengah, namun dalam beberapa kasus penting mereka mengalami kegagalan. Pada tahun 1804 M pemberontakan yang dipimpin oleh Kara George meletus di Serbia, menentang tindakan kejam yang dilakukan oleh tentara Janisari lokal. Namun tentara Usmani berhasil menumpas pemberontakan ini di tahun 1813 M.

Wilayah terpenting yang lepas dari Usmani dalam periode ini adalah provinsi Mesir yang berpenduduk hampir 4 juta orang. Lepasnya wilayah ini adalah hasil karya seorang Gubernur Usmani di Mesir yaitu Mehmed Ali. Pada tahun-tahun ketika Mahmud II perlahan-lahan memperkuat kekuasaannya terhadap para aparatur pemerintahan dengan cara menyusupi dengan para pendukungnya, gubernur Mesir mendemonstrasikan apa yang bisa di capai melalui konsentrasi efektif seluruh kekuatan di pusat. Mehmed Ali adalah orang Albania dari Yunani utara, yang datang ke Mesir sebagai perwira dari kontingen Albania dalam angkatan perang Usmani melawan Perancis. Di tahun 1803, dia menjadi pemimpin korps itu dan menetapkan dirinya sebagai penguasa de facto

Mesir dan pada tahun 1808, ia diakui secara resmi oleh sultan sebagai gubernur Mesir.59

59

(44)

Mehmed Ali menempuh langkah yang lebih drastis ketimbang apa yang dilakukan oleh para reformis Usmani sebelumnya untuk mengatasi dua masalah utama dari upaya modernisasi angkatan perang: kurangnya pendapatan negara dan kurangnya sumber daya manusia yang bisa diandalkan dari luar jajaran militer. Setelah melakukan percobaab tertentu, Mehmed Ali dapat mengatasi kekurangan sumber daya manusia dengan melakukan inovasi radikal, yaitu dengan memberlakukan wajib militer di tahun 1822. masalah moneter tidak pernah teratasi sepenuhnya, namun Mehmed Ali jauh lebih berhasil dibandingkan dengan orang-orang Usmani di zamannya dalam meningkatkan pendapatan untuk membiayai angkatan perang baru yang memerlukan biaya mahal.60

Atas permintaan sultan, tentara Mesir mendarat di Morea tahun 1825. sementara tentara Jenisari gagal, mereka berhasil gemilang dan dalam dua tahun berikutnya mereka berhasil menaklukkan sebahagian besar wilayah itu. Hanya dominasi angkatan laut Yunani, yang mampu mensuplai senjata dan makanan kepada para pemberontak, yang mencegah runtuhnya pemberontakan itu secara Dalam tahun-tahun pertama pemerintahannya, sultan dalam posisinya yang makin lemah tidak mempunyai pilihan lain kecuali meminta bantuan kepada rakyatnya yang pailing kuat, pertama-tama untuk memerangi kaum fundamementalis Wahabbi di kalangan suku-suku Arab tengah, yang mengancam kekuasaan Usmani atas tempat-tempat suci Islam, Mekkah dan Madinah, dan pada tahun 1824 untuk membantu menumpas pemberontakan warga Yunani, sesuatu yang tidak pernah bisa diselesaikan oleh tentara Jenisari.

B.2.1. Pemberontakan Yunani dan Perang dengan Rusia

60

(45)

total. Dalam menghadapi malapetaka militer itu, perlawanan warga Yunani kini diselamatkan oleh inervensi Eropa. Di Eropa muncul simpati besar terhadap para pemberontak Yunani, sebagian besar berada di Inggris dan Rusia. Simpati publik terhadap para pemberontak itu tidak diwujudkan dalam dukungan politik, kecuali oleh Rusia. Tsar Alexander I berupaya mengajak kekuatan-kekuatan besar lainnya dari Eropa untuk ikut campur dalam konflik tersebut dan mendukung berdirinya sebuah negeri Yunani yang otonom. Namun negara Eropa yang lain tidak terlalu antusias, sebab mereka kuatir Yunani nantinya akan menjadi negara boneka Rusia.

Aspek dari situasi ini berubah setelah meninggalnya Alexander dan naik tahtanya Nicholas I pada bulan Desember 1825 M. Kaisar baru itu menyatakan bahwa jika tidak ada kesepakatan sama sekali dengan kekuatan-kekuatan lain, Rusia akan melakukannya sendirian. Melihat ancaman Rusia tersebut, Inggris kemudian menyetujui otonomi Yunani tahun 1826 dan kemudian pada bulan Juni 1827 Inggris, Perancis, Rusia bersama-sama memutuskan untuk mengintervensi dengan mendesak dilakukannya gencatan senjata bagi pihak-pihak yang bertikai (dengan demikian menyelamatkan para pemberontak).

(46)

menerima kenyataan yang ada, yang mengakibatkan perang besar melawan Rusia dan mengakibatkan kekalahan Usmani. Dalam perjanjian Edirne bulan September 1829, Usmani harus mengakui kemerdekaan Yunani dan otonomi wilayah Moldavia dan Wallachia serta Serbia, di tambah dengan beberapa distrik Usmani. Bahwa yunani di peta sebagai sebuah negara kecil saja, dan hanya sebagian kecil yang memenuhi tuntutan serta rencana kaum nasionalis Yunani, hal itu disebabkan oleh fakta bahwa Inggris, Perancis, dan Austria lebih menyukai kesultanan Usmani yang lunak daripada negeri Yunani yang kuat yang didominasi oleh pengaruh Rusia.61

Setelah terlepas dari konflik mengenai kemerdekaan Yunani, Mesir banyak kehilangan armada lautnya serta mengalami pengeluaran anggaran yang sangat besar, sehingga ia harus mencari kompensasi pada daerah lain. Pertama-tama mengadakan perjanjian dengan pemerintah Perancis. Secara historis Mesir mempunyai hubungan erat dengan Perancis. Mesir pernah menjadi wilayah pendudukan Prancis di bawah Napoleon serta para perwira Perancis memainkan peran penting dalam membentuk dan melatih angkatan perang Mehmed Ali. Hasil perjanjian itu adalah mengenai pendudukan Mesir atas provinsi-provinsi Usmani di Afrika Utara, dan Perancis akan mendapat konsesi politik dan ekonomi di B.2.2. Krisis Mesir

Konflik antara sultan Usmani dengan gubernur Mesir merupakan krisis yang paling gawat bagi Turki Usmani melampaui dengan lepasnya Yunani dari kekuasaan Usmani.

61

(47)

daerah itu. Rencana itu tidak berhasil, malah akhirnya Perancis memutuskan untuk menduduki Aljazair.

Setelah kegagalan itu, Mehmed Ali berpaling ke Inggris dengan tujuan yang sama, tetapi Inggris menolak untuk bekerja sama, dia menolak untuk bergerak sendirian. Ia memanfaatkan konflik dengan gubenur Usmani di Acre mengenai penolakan gubernur untuk mengembalikan kaum petani Mesir yang telah melarikan diri dari kawasan itu, sebagai dalih bagi kampanye berskala luas untuk menaklukkan Syria pada tahun 1831. Setelah perlawanan dasyat oleh gubernurnya, Acre jatuh pada bulan Mei !832 M. Di bulan Juli putra Mehmed Ali, Ibrahim Pasha, yang menjadi komandan angkatan perang Mesir, dua kali mengalahkan tentara Usmani, menyempurnakan pendudukan atas Syria. Pemerintah Usmani kemudian memecat secara resmi Mehmed Ali dan menyatakan bahwa dia adalah pemberontak. Kemudian dia memerintahkan pasukannya untuk bergerak ke Anatolia, di mana pada 27 Desember 1832, mereka mengalahkan pasukan Usmani dekat Konya.

(48)

Ketika negosiasi antara Mehmed Ali dengan sultan gagal lagi dan angkatan perang Ibrahim Pasha sudah mulai bergerak ke Istanbul, pasukan Rusia mendarat di Bosphorus pada tanggal 5 April 1833. mereka secara efektif menghadang gerak Ibrahim Pasha yang akan menyerang ibukota, namun mereka tidak berada dalam posisi yang tepat dan tidak memiliki jumlah tentara yang memadai untuk penyerangan. Sultan dengan demikian tidak mempunyai pilihan lain kecuali menerima substansi tuntutan-tuntutan yang dibuat oleh Mehmed Ali dan harus mengangkatnya menjadi gubernur Syria pada bulan Mei. Anaknya, Ibrahim Pasha, dijadikan kolektor pajak di distrik Adana. Pasukan Rusia mendapat penghargaan diplomatik.

Mahmud II tidak pernah sungguh-sungguh mengakui kehilangan provinsi Syria dan mencari-cari kesempatan untuk membalas dendam. Pada bulan April 1839 sultan merasa cukup kuat untuk menyerang angkatan perang Mesir di Syria utara. Hasilnya adalah kekalahan Usmani di Nizip. Yang lebih buruk lagi, segera setelah itu panglima angkatan laut Usmani di Mediterania, yang mendengar kabar bahwa armada lautnya akan di tarik mundur dari perairan itu, berlayar ke Alexandria dan menyerahkan armada laut Usmani ke pada angkatan perang Mesir.62

Mahmud II menyadari bahwa angkatan perang modern tidaklah cukup, dan bahwa organisasi birokrat yang efektif juga diperlukan dalam mengendalikan negara. Di tingkat pusat, upaya-upaya sultan untuk mencapai tujuan itu terdiri dari tiga hal, pertama, dia melakukan langkah-langkah untuk memberi para petugas administrasi, secara individual maupun kolektif, status yang lebih terjamin. Pada

62

(49)

tahun 1826 dia menghapuskan kebiasaan lamanya, yakni mengambil alih harta milik para petinggi yang tidak disukai. Tahun 1834 dia menghapuskan cara lama dalam pengangkatan kembali para fungsionaris tinggi pemerintahan, yang biasanya setahun sekali. Kedua, dia menggantikan sistem pemerintahan sublime porte yang masih tradisional dan campur aduk dengan divisi kerja yang sesuai bagi ambisi-ambisi baru pemerintah pusat.

C. Era Tanzimat (Reformasi)

Sultan Mahmud II wafat karena penyakit TBC pada tanggal 30 Juni 1839, sebelum berita kekalahan tentara Usmani oleh pasukan Mesir di Nizip sampai ke Istambul. Dia digantikan oleh putra sulungnya, Abdul Majid, yang memerintah dari tahun 1839-1861. Periode 1839 sampai 1876 merupakan periode Tanzimat

(reformasi). Istilah Tanzimat-i Hayriye (reformasi yang bermaslahat) untuk pertama kalinya dipakai ketika kerajaan memerintahkan pembentukan Dewan Tinggi untuk regulasi yudisial pada tahun 1838, sesuatu yang mengilustrasikan kontinuitas antara periode Mahmud II dan periode para penerusnya.

Bermulanya Tanzimat bertepatan dengan upaya untuk menyelesaikan krisis dengan Mesir. Ketika nasib Usmani sudah pada titk terendah. Pada tanggal 3 November 1839 sebuah maklumat kerajaan ditulis oleh reformis terkemuka dan menteri luar negeri, Resit Paha, namun dengan mengatasnamakan sultan baru, diumumkan di luar gerbang istana. Maklumat itu merupakan pernyataan tekad pemerintahan Usmani, yang menjanjikan empat reformasi utama:

(50)

2. Sistem perpajakan yang tertib untuk menggantikan sistem pajak tanah. 3. Sistem wajib militer bagi anggkatan perang.

4. Persamaan derajat semua warga negara di hadapan hukum, apapun agama mereka.63

Sejak pengumuman maklumat tersebut timbullah kontroversi mengenai karakter dan khususnya kesungguhan maklumat tersebut dan tentang kebijakan-kebijakan Tanzimat yang berdasarkan maklumat tersebut. Namun pada akhirnya, maklumat tersebut merupakan sebuah langkah diplomatis yang bertujuan untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara Eropa, khususnya Inggris bagi kesultanan itu dalam perjuangannya melawan Mehmed Ali. Namun di satu sisi, maklumat tersebut mencerminkan kepedulian murni kelompok reformis yang dipimpin oleh Resit Pasha. Reformasi yang dijanjikan jelas merupakan kontinuasi dari kebijakan-kebijakan Mahmud II. Tuntutan bagi adanya jaminan untuk kehidupan, kehormatan, dan kepemilikan warga negara, di samping mendengungkan pemikiran liberal klasik sebagaimana dipahami oleh para negarawan Usmani yang telah berkiblat ke Eropa dan mengetahui bahasa-bahasa Eropa, juga mencerminkan hasrat kaum birokrat Usmani untuk melepaskan diri dari posisi yang rentan sebagai budak-budak sultan.

C.1. Konflik Internal dan Politik Internasional C.1.1. Konflik di Libanon

Konflik internal paling besar yang terjadi pada tahun-tahun adalah yang terjadi di Libanon. Sebab terjadinya konflik ini, dikarenakan adanya pemberlakuan pembagian wilayah pleh pemerintahan Usmani, di mana Libanon

63

(51)

bagian utara di kuasai oleh seorang gubernur beragamaa Kristen, dan Libanon selatan di kuasai oleh orang Druze. Karena pembagian ini tidak mempertimbangkan bercampurnya karakter penduduk di selatan dan utara, ketegangan pun memuncak, dan pada tahun 1845 ketegangan ini meletus menjadi perang berskala luas. Orang-orang Druze membakar hangus sejumlah desa umat Kristen Maronite. Di bawah tekanan negara-negara besar, Prancis membentuk protektorat de facto atas umat Kristen Maronite di Libanon, Inggris atas Druze, dan Rusia atas umat Kristen Ortodoks. Usmani menghukum secara keras para pemimpin Druze dan mendirikan dewan-dewan perwakilan yang memiliki komunitas-komunitas yang berada di kedua wilayah pembagian tersebut, dan akhirnya seluruh kekuatan asing menahan diri dari intervensi langsung.

C.1.2. Pertempuran Crimea

Pertempuran Crimea terjadi selama tiga tahun (1853-1856), disebabkan oleh perselisihan paham tentang apakah gereja Katolik atau gereja Ortodoks yang harus menguasai tempat-tempat suci di Palestina. Perancis menengahi atas nama umat Katolik, sedangkan Rusia melindungi hak-hak umat Ortodoks. Gereja Katolik mendapat keunggulan pada tahun 1740, namun fakta bahwa sering kali lebih banyak rombongan umat Ortodoks daripada Katolik yang berziarah ke kota suci itu memperkuat posisi gereja Ortodoks. Perancis yang didukung oleh Austria, kini menuntut pengukuhan kembali keunggulan umat Katolik. Rusia tetap menginginkan diberlakukannya status quo.

(52)

Usmani, namun atas dukungan dari para duta besar Inggris dan Prancis tuntutan tersebut ditolak. Rusia mengancam akan menduduki Wallachia dan Moldavia jika tuntutannya di tolak. Bulan Juli pasukan Rusia tiba di kedua wilayah tersebut, namun Usmani menuntut agar kedua wilayah tersebut dikosongkan oleh Rusia dan apabila hal ini tidak dipenuhi, pemerintah Usmani menyatakan perang kepada Rusia. Di bawah desakan rakyat yang sangat anti Rusia dan desakan parlemen Perancis, kabinet Inggris menyatakan siap perang, dan pada tanggal 28 Maret 1854 pertempuran dinyatakan secara resmi.

Perang tersebut akhirnya memaksa militer Rusia untuk mundur dari kedua wilayah tersebut pada bulan Juli. Pertempuran tersebut tidak menghasilkan banyak manfaat, satu-satunya keberhasilan pasukan sekutu adalah mendapatkan benteng kota milik Rusia, namun tidak memadai untuk membayar ganti rugi penderitaan korban. Karena itu, tahun 1855, semua negara yang terlibat perang siap untuk berunding. Sebuah konferensi perdamaian di selenggarakan di Paris bulan Februari sampai Maret 1856 dan menghasilkan perjanjian yang meliputi lima tuntutan utama Perancis, Inggris, dan Austria.

Walaupun pertempuran tersebut bertujuan untuk melindungi kesultanan Turki Usmani, namun perundingan resmi tidak ditempuh lebih dahulu, dan pemerintah Usmani harus menerima mereka sebagaimana adanya. Butir-butir terpenting dalam perjanjian itu adalah:

1. Demiliterisasi Laut Hitam (juga di pihak Turki).

(53)

3. Jaminan kemerdekaan dan integritas Turki Usmani dari semua negara besar di Eropa..64

Pertempuran Crimea menimbulkan dampak yang luas bagi reformasi di dalam kesultanan Turki Usmani. Setidaknya, dengan adanya pertempuran ini serta disepakatinya perjanjian damai, integritas Usmani sebagai sebuah kesultanan yang besar terselamatkan dari kepentingan-kepentingan negara Barat.

C.2. Perubahan-Perubahan Penting Era Tanzimat C.2.1. Reformasi Birokrasi di Pemerintah Pusat

Perkembangan utama dalam sistem pemerintah di tingkat pusat dalam periode ini adalah rasionalisasi dan spesialisasi yang terus-menerus, di mana beberapa kementerian dan dewan yang berpola Eropa di bentuk secara bertahap. Selain pertumbuhan kementerian-kementerian baru, satu kecenderungan penting lainnya di tingkat pusat adalah berkembangnya sistem majelis dan komisi konsultatif. Badan-badan khusus yang menangani masalah-masalah tertentu seperti bangunan dan perdagangan mengalami perkembangan pesat dibeberapa kementerian. Tugas badan-badan itu adalah membantu mempersiapkan langkah-langkah baru dan legislasi baru.

C.2.2. Reformasi Militer

Angkatan bersenjata, kini bernama Nizamiye (reguler), diperluas dan dilengkapi dengan peralatan modern. Wajib militer diberlakukan pada masa ini hampir diseluruh wilayah kekuasaan Turki Usmani. Yang paling spektakuler dalam pembenahan institusi militer ini adalah di bidang perangkat keras, yaitu pembinaan angkatan laut modern dengan kapal perang berlapis baja. Semasa

64

(54)

pemerintahan sultan Abdul Aziz (1861-1876 M) sangat mementingkan apa saja yang menyangkut perlengkapan militer, angkatan laut itu dikembangkan menjadi angkatan laut terbesar ketiga di Eropa. Namun, kualitas personil armada laut ini jauh ketinggalan bila dibandingkan armada laut negara-negara Eropa, sehingga angkatan laut Usmani tidak pernah berkembang menjadi alat kekuasaan yang efektif. 65

65

Erik J. Zurcher, ibid, hal 66-67.

C.2.3. Reformasi Sistem Perpajakan

Pada tahun 1840 reorganisasi besar sistem perpajakan diumumkan, dengan tiga pajak yang tetap berlaku: ciziye, atau pajak yang dikenakan kepada umat non-Muslim, asar, atau pajak sepersepuluh, dan murettebat, atau pajak alokasi, yang sebenarnya merupakan pajak jasa. Sistem pajak pertanian diganti dengan pengumpulan langsung melalui para muhassil yang diangkat dan digaji dari pusat. Perubahan ini diharapkan akan meningkatkan pendapatan pemerintah pusat dan mengurangi beban bagi para petani.

Referensi

Dokumen terkait

RADEN INTAN LAMPUNG 1440 H/ 2019 H.. Aktifitas kegiatan pendidikan dapat efektif apabila individu dan kelompok kerja lainnya dapat menciptakan hubungan kerja saling mendukung

 Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah dengan intensitas sedang sering terjadi sampai gestasi sekitar 16 minggu.(Obstetri Willson.2006.hal:1424)  Hiperemesis

• Dokumen ini mungkin berisi pernyataan yang menyampaikan ekspektasi yang berorientasi masa depan yang mewakili pandangan dari Perusahaan. pada peristiwa dan rencana keuangan

(2) Pemberian izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kegiatan peninjauan desain dan pemantauan pelaksanaan pembangunannya agar tetap sesuai dengan

Jadi dapat kita simpulkan bahwa pengenalan pola adalah suatu proses untuk mengenali sebuah obyek dengan berbagai metode, dan dalam proses pengenalannya harus memiliki tingkat

terjadi di luar terjadi di luar endometrium rahim, endometrium rahim, disebut sbg KET  disebut sbg KET  Pada thn 2007, Pada thn 2007, terdapat 20 kasus terdapat 20 kasus setiap

Sistem Sekuler ini merupakan sistem negara yang mampu memisah- kan urusan negara dengan agama dan sistem ini pula dengan perlahan-lahan menghapuskan nilai-nilai kegamaan di

Dan agama kita memang memenuhi persyaratan itu." 14 Jadi, usaha Mustafa Kemal untuk mensekularkan Turki lebih dimotivasi oleh pragmatisme dan keinginan untuk