• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERAMPILAN BERTANYA siswa dalam pembelajaran (4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KETERAMPILAN BERTANYA siswa dalam pembelajaran (4)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KETERAMPILAN BERTANYA

A. Standar Kompetensi :

Mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keterampilan-keterampilan mengajar, meenyusun rencana pembelajaran untuk melatih berbagai keterampilan mengajar, dan terampil menerapkan berbagai keterampilan mengajar dalam pembelajaran.

B. Kompetensi Dasar:

Mahasiswa trampil menerapkan keterampilan bertanya di dalam mengajar. C. Indikator

1. Memahami konsep dan prinsip bertanya di dalam pembelajaran.

2. Merencanakan penggunaan keterampilan bertanya didalam rencana pembelajaran. 3. Trampil menerapkan keterampilan bertantanya di dalam mengajar.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Memahami konsep dan prinsip bertanya dasar, 2. Memahami komponen bertanya dasar,

3. Memahami konsep dan prinsip bertanya lanjut, 4. Memahami komponen bertanya lanjut.

5. Memahami hal-hal yang harus dihindari guru di dalam bertanya,

6. Menyusun rencana pembelajaran mikro (waktu 10 menit) untuk melatih keterampilan bertanya,

7. Berlatih mengajar di kelompok peer teaching untuk melatih keterampilan bertanya. E. Metode dan Strategi Perkuliahan

Pada perkuliahan ini digabungkan sejumlah metode pembelajaran, antara lain Tanya jawab, diskusi, simulasi, dan eksperimen. Strateginya disesuaikan dengan kondisi perkuliahan dan kemampuan mahasiswa. Bagi pembaca yang tidak duduk dibangku kuliah, tapi ingin meningkatkan kompetensi di dalam mengajar dapat mempelajari modul ini secara berkelompok. Karena setiap kompetensi dapat diukur menggunakan instrument yang terdapat pada bagian akhir dari modul ini.

F. Uraian Materi 1. Pendahuluan

Bayi yang baru lahir belum bisa berbicara, sehingga dia menggunakan bahasa tubuh, kontak mata, dan tangisan sebagai media komunikasi. Yang tahu persis arti tangisan atau gerak tubuh seorang bayi adalah orang-orang terdekat yang menyayangi dia. Di luar itu orang tidak banyak tahu tentang apa yang diinginkan oleh bayi tersebut.

(2)

orang dewasa yang dia temuai, sehingga sering keluar pertanyaan “ itu apa?”. Namun seiring berjalannya waktu kata apa tidak lagi membuat mereka puas. Anak akan mengganti kata Tanya dengan siapa, dimana, kapan, bagaimana, dan kenapa?

Secara alami manusia dilahirkan dan tumbuh dengan rasa ingin tahu tentang sesuatu bahkan banyak hal. Berbeda dengan bayi atau anak kecil, orang dewasa mencari sumber yang dapat menjawab rasa ingin tahu mereka. Anak SMP dan SMA juga terlahir sebagai manusia yang penuh dengan pertanyaan untuk memenuhi rasa keingintahuannya. Seorang guru fisika seyogyanya memahami hal itu dengan baik. Sehingga menciptakan kondisi pembelajaran yang menfasilitasi anak bertanya, menjawab pertanyaan, atau menanggapi jawaban pertanyaan guru dan temannya.

Filosofi dari bertanya itu sendiri sebetulnya terlihat pada pribahasa “malu bertanya sesat di jalan”. Seseorang yang emggan bertanya akan buta informasi, sehingga tidak akan sampai pada jawaban yang benar dari sebuah pertanyaan yang tersimpan jauh di lubuk harinya. Supaya anak tidak tersesat dalam mendapatkan informasi tentang konsep-konsep fisika dan aplikasinya, seorang guru dituntut memiliki keterampilan menggali keterampilan bertanya, shingga anak yang paling pendiam sekalipun buka suara di dalam pembelajaran.

Seorang guru fisika bertugas dalam menyampaikan materi ajar yang berkaitan dengan berbagai peristiwa yang terdapat di sekitar siswa. Sebetulnya banyak hal yang menjadi pertanyaan bagi siswa sebelum belajar fisika. Pertanyaan demi pertanyaan akan terlontar dari mulut siswa apabila guru memberi kesempatan untuk itu. Karena gurulah arsitektur yang merencanakan sekaligus menjadi motivator dan fasilitator bagi berkembangnya kompetensi yang dimiliki oleh siswa.

2. Tujuan Keterampilan Bertanya dalam Pembelajaran

Keterampilan bertanya menjadi komponen yang sangat penting di dalam proses pembelajaran, karena informasi tentang evaluasi proses dan hasil pembelajaran ditentukan oleh kemampuan guru dalam mengelola keterampilan bertanya. Adapun tujuan penggunaan keterampilan bertanya di dalam pembelajaran adalah:

a. Menumbuhkan minat dan rasa ingin tahu siswa,

Seorang guru fisika yang mengawali proses pembelajaran dengan bertanya tentang berbagai hal mulai dari menanyakan tentang kesiapan siswa untuk belajar, akan menimbulkan kesan merasa diperhatikan pada siswa. Ini menjadi modal awal terjalinnya interaksi yang baik dalam pembelejaran.

(3)

yang dapat dikelola oleh guru, untuk mengembangkan kemampuan bertanya di dalam kelas.

b. Mengembangkan pendekatan yang aktif untuk belajar

Guru yang pintar memanfaatkan momen yang sudah tercipta pada awal pembelajaran, pasti akan berusaha mempertahankan kondisi tersebut sampai berakhirnya waktu tatap muka. Rasa ingin tahu yang sudah berkembang harus bisa dimanfaatkan oleh guru. Selalu memancing keluarnya pertanyaan siswa dan mendistribusi pertanyaan secara bervariasi, dari bersifat perorangan, kelompok, maupun klasikal, akan menciptakan pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.

Sebaliknya guru yang kurang bisa memilih ungkapan yang dapat memancing rasa ingin tahu siswa, akan menciptakan pembelajaran yang pasif yang dinomonasi oleh guru. Pelajaran fisika seyogyanya merupakan pembelajaran yang sangat baik, apabila guru memiliki pemahaman mendalam tentang bagaimana fisika dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang terrjadi di sekitar siswa. Untuk mengajak siswa aktif guru bisa memulainya dengan meminta pendapat siswa tentang sebuah peristiwa. Selanjutnya dikembangkan lebih luas dan lebih dalam.

c. Merangsang siswa untuk saling belajar,

Berkembangnya kemampuan bertanya di dalam proses pembelajaran dapat membangun interaksi timbal balik antar siswa, antara siswa dengan guru, dan antara siswa dengan materi ajar. Pertanyaan siswa yang tidak dijawab langsung oleh guru, tapi dilemparkan pada siswa lain, kelompok tertentu atau ke forum kelas akan membuka peluang terjadinya interaksi. Bila interaksi ini dipertahankan, maka akan terjadi proses saling membelajarkan antar siswa, dan tidak mustahil ini merupakan pelajaran berharga juga bagi guru di dalam meningkatkan kemampuan berbagi informasi dengan cara lebih menarik.

d. Mengatur penjenjangan (strukturisasi) tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk memaksimalkan hasil belajar siswa,

(4)

Sebagai contoh pada materi rangkaian listrik. Guru dapat memberikan tugas berkaitan dengan rangkaian tidak sederhanan pada kelompok siswa yang kompetensinya tentang rangkaian listrik sudah bagus. Sementara siswa atau kelompok lain diberi tugas tentang rangkaian sederhana. Sehingga tidak ada siswa yang merasa bosan atau tidak tertantang atau sebaliknya ada siswa yang merasa tugas yang diberikan terlalu berat.

e. Mengenal kesulitan-kesulitan tertentu yang menghambat belajar siswa,

Sebagaian pertanyaan yang diajukan oleh guru kepada siswa dapat dimanfaatkan untuk mengetahui kesulitan dan hambatan siswa dalam belajar. Guru yang tentu tidak akan melakukan tebakan atau mengira-ngira hambatan atau kesulitan yang mungkin dialami siswa dalam mencapai kompetensi.

Seorang guru yang arif dan bijak, serta berusaha mengenal permasalahan siswa satu per satu kadang kala mengajukan pertanyaan tertulis, untuk menjaring penyebab permasalahan yang menghambat keberhasilan siswa dalam belajar. Karena siswa setingkat SMP dan SMA kadang merasa malu bila harus mengungkapkan permasalahan di depan teman-teman kelasnya.

f. Menjalin komunikasi dengan seluruh kelas untuk menghidupkan interaksi dan proses belajar mengajar,

g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami informasi yang diberikan,

h. Melibatkan siswa menggunakan pikiran-pikiran untuk meningkatkan keterampilan berpikir,

i. Memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan pemikiran dan memberikan kritik atau komentar terhadap jawaban siswa dan guru,

j. Memberi kesempatan kepada siswa memahami sendiri melalui diskusi dalam kelas.

3. Keterampilan Bertanya Dasar

a. Komponen Keterampilan Bertanya Dasar

Modul 1 tentang keterampilan membuka dan menutup pelajaran telah menyampaikan bahwa guru perlu menggunakan keterampilan bertanya untuk menjaring misalnya pengetahuan awal siswa. Bertanya tingkat dasar bertujuan untuk mendapat informasi umum dan dangkal tentang suatu konsep. Komponen-komponen bertanya tingkat dasar adalah sebagai berikut:

1) Kemahiran (Fluency)

Pertanyaan yang diajukan harus tersusun secara logis dan relevan dengan topik atau materi ajar yang sedang dibicarakan.

2) Pengungkapan (phrasing)

(5)

3) Penjenjangan (Structuring)

Guru harus menyusun urutan pertanyaan untuk membantu siswa memahami materi ajar sesuai dengan hirarginya, baik dalam tingkat kesulitan maupun penjejangan atau pengelompokan. Sehingga siswa menyadari bahwa mereka sedang diarahkan untuk mencapai kompetensi tertentu.

4) Pemusatan (Fokusing)

Sejumlah pertanyaan yang diajukan oleh guru diarahkan untuk membantu anak memahami sebuah konsep atau penjelasan untuk memahami konsep tersebut. Guru harus menghindari pertanyaan-pertanyaan yang tidak berkaitan dengan apa yang sedang dibahas. Dengan kata lain tidak boleh ada pertanyaan yang tidak berakitan dengan apa yang sedang dibahas.

5) Pengalihan (Re-directing)

Kadang kala pada saat pembelajaran sedang berlangsung suatu peristiwa terjadi dan mengalihkan perhatian siswa. Atau suasana di luar kelas menarik perhatian beberapa siswa.Untuk mengalihkan atau mengembalikan perhatian siswa kegiatan pembelajaran, guru dapat menggunakan keterampilan bertanya. Misalnya apa yang terjadi? Kenapa dengan kamu nak? Bagaimana kalau ngobrolnya kita tunda setelah belajar nanti?

6) Penyebaran (Distributing)

Guru yang baik adalah guru yang pandai membagi kesempatan bertanya dan menjawab pertanyaan pada seisi kelas secara merata. Tidak boleh ada anak yang merasa tidak diberi kesempatan atau tidak diperhatikan oleh guru, hanya karena guru terlalu sering member kesempatan pada siswa tertentu saja. 7) Penyelaan Waktu (Pausing)

Setelah mengajukan pertanyaan kepada siswa guru harus memberi kesempatan bagi siswa untuk berpikir, guna mendapatkan jawaban benar. Bagi seorang siswa yang pendiam dan pemalu, waktu tersebut juga digunakan untuk mengumpulkan keberanian.

8) Mendorong (Prompting)

Bila siswa tidak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan, guru tidak langsung menghakimi. Tetapi mencoba mengulangi pertanyaan tersebut menggunakan kalimat yang lebih mudah dipahami oleh siswa. Guru juga dapat memancing keberanian siswa menjawab dengan cara mendekatinya atau dengan meyakinkan bahwa dia bisa menjawab pertanyaan tersebut.

b. Hal-hal yang harus dihindari Guru di dalam Bertanya

Ada beberapa hal yang harus dihindari guru di dalam bertanya, agar pertanyaan yang diajukan mencapai sasaran. Hal dimaksud adalah:

1) Mengulang pertanyaan untuk diri sendiri

Setelah mengajukan pertanyaan kepada siswa, guru mengucapkan lagi pertanyaan tersebut,

(6)

Tidak ada alas an yang membenarkan guru mengulangi jawaban pertanyaan yang diberikan oleh siswa. Bila guru merasa kurang jekas, guru dapat meminta siswa untuk mengulangi jawabannya.

3) Pertanyaan yang menimbulkan keributan

Supaya tidak meningbulkan keributan seperti anak berebutan menjawab atau anak menjadi spontan memberikan tanggapan secara serentak, guru harus mengatur cara penyampaian pertanyaan.

4) Menjawab pertanyaan sendiri

Menjawab pertanyaan sendiri tidak akan memberikan kesan apa-apa kepada siswa. Apabila siswa tidak mampu mnejawab petanyaan yang harus dilakukan oleh guru adalah mengulangi pertanyaan dengan kalimat yang lebih jelas dan mudah dipahami, mengalihkan kepada siswa lain atau mengajukan pertanyaan lain yang dapat mengarahkan siswa menjawab secara bertahap. Misalnya saudara mengajukan pertanyaan

Mana yang lebih besar hambatan pengganti susunan tiga hambatan dipasang seri atau parallel?

Saudara dapat menyuruh anak menggambar rangkaian hambatan seri dan rangkaian hambatan parallel tiga buah hambatan. Lalu ajukan pertanyaan bagaimana sifat arus dan tegangan pada kedua rangkaian tersebut. Setelah itu baru suruh anak menghitung hambatan pengganti pada keduanya.

4. Keterampilan Bertanya Lanjut

a. Komponen Keterampilan Bertanya Lanjut

1) Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan

Pertanyaan yang diajukan oleh guru hendaknya mengarahkan dan menfasilitasi siswa untuk meningkatkan kemampuan menjawab pertanyaan lebih dari sekadar mengulang atau memahami, namun mencapai tingkat pengetahuan yang lebih seperti menilai atau memilih mana yang paling tepat atau paling benar.

2) Pengaturan urutan pertanyaan

Guna mengantarkan siswa memiliki kemampuan mencapai kognisi tingkat tinggi, guru harus menyusun urutan pertanyaan sesuai hirarginya.

Misalnya :

 Apa yang dimaksud dengan tekanan?

 Apa perbedaan antara tekanan udara dengan tekanan hidrostatis?  Sebutkan peralatan yang menerapkan prinsip-prinsip tekanan?  Bagimana prinsip kerja pompa hidrolik?

 Kenapa pesawat amphibi bisa berjalan dengan cepat di darat maupun di daerah rawa?

 Kenapa bebek mampu berlari di dalam lumpur? 3) Pengajuan Pertanyaan Pelacak

(7)

ingin aplikasi yang lebih beragam dan sebagainya. Pertanyaan pelacak bisa diajukan kepada siswa tersebut dan akan lebih baik bila ditujuakan pada siswa berbeda. Secara garis besar, pertanyaan pelacak dibutuhkan sebagai usaha guru untuk:

a) Mengklarifikasi,

b) Meminta siswa memberikan alas an, c) Meminta kesepakatan pandangan, d) Meminta ketepatan jawaban,

e) Meminta jawaban yang lebih relevan, f) Meminta contoh,

g) Meminta jawaban yang lebih kompleks.

4) Peningkatan terjadinya interaksi

Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, menetapkan bahwa pembelajaran yang dikembangkan oleh guru adalah PAIKEM (pembelajran aktif, interaktif, komunikatif, efektif, dan menyenangkan). Di dalam standar isi untuk mata pelajaran fisika SMA ditegaskan bahwa “Proses pembelajaran menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.”

Pembelajaran seperti dimaksudkan pada aturan tersebut menggambarkan adanya keterlibatan siswa di dalam pembelajaran. Sehingga interaksi antar siswa, interaksi antara siswa dengan guru dan siswa dengan media pembelajaran tergambar secara jelas. Diharapkan keterampilan bertanya guru mebuka peluang terjadinya interaksi- interaksi tersebut.

b. Manfaat Penggunaan Keterampilan Bertanya Lanjut

a. Mengembangkan kemampuan siswa dalam menemukan, mengorganisasi, dan menilai informasi yang diterima,

b. Meningkatkan kemampuan siswa dalam membentuk dan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan atas informasi yang lengkap dan relevan,

c. Mendorong siswa untuk mengembangka ide dan mengemukakan ide-ide itu kepada anggota kelompoknya secara timbal balik,

(8)

G. Contoh Rencana Pembelajaran

Rencana Mengajar Mikro Bidang Studi : Fisika

Materi Pokok : Pengaruh kalor terhadap zat Sub Pokok Materi : Cara-cara perpindahan kalor Satuan Pendidika : SMA

Kelas/ Semester : X Semester 2

Waktu : 10 menit

Keterampilan yang dilatih : Keterampilan Bertanya Standar Komptensi

Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi Kompetensi Dasar

Menganalisis cara perpindahan kalor

Indikator Pencapain

1. Memahami cara perpindahan kalor secara konduksi

2. Mengkaji peritiwa perpindahan kalor secara konduksi dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi

3. Melakukan penelitian sederhana yang berhubungan dengan perpindahan kalor secara konduksi

Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan prinsip perpindahan kalor secara konduksi 2. Memberikan contoh perpindahan kalor secara konduksi

(9)

4. Secara berkelompok melakukan penelitian sederhana dan menulis laporan tentang konduksi

Materi Pelajaran

1. Perpindahan kalor secara konduksi Uraian materi terlampir !!

Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Keterampilan

1 Sejenak memperhatikan seluruh siswa secara bergantian dan mengucapkan salam.

Membalas salam Membuka

2 Mengajukan pertanyaan kenapa temanmu “Anto” tidak hadir?

Menjawab pertanyaan guru bila mengetahui alasan ketidak hadiran temannya

Menjawab pertanyaan guru Menarik perhatian

4 Menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran

Menyimak apa yang

disampaikan guru 5 Mengajukan pertanyaan tentang

pengaruh kalor terhadap zat dan menunggu bebera saat untuk member kesempatan kepada siswa memikirkan jawaban.

Menjawab pertanyaan guru Penyelaan

6 Bila jawaban dianggap belum lengkap, mengajukan pertanyaan pelacak.

Melengkapi atau meralat jawaban teman sebelumnya tentang perpindahan kalor secara konduksi

Menyimak penjelasan guru

9 Mendemonstrasikan percobaan tentang konduktivitas bahan

Memperhatikan peragaan Mendemonstrasikan keterampilan

10 Mengajukan pertanyaan “batang mana yang lebih dahulu melelehkan lilin?

Menjawab pertanyaan guru Mengekspresikan pendapat siswa

11 Mengajukan pertanyaan “kenapa terjadi perbedaan waktu

Menjelaskan alasan kenapa terjadi perbedaan tersebut

(10)

melelehkan lilin antara batang satu dengan yang lainnya?

Menanyakan kepada siswa lain

13 Menjawab pertanyaan siswa Mendengarkan penjelasan guru Klarifikasi Menanyakan aplikasi perpindahan

kalor secara konduksi yang ditemui siswa di dalam kehidupan sehari-hari. “Jelaskan peristiwa konduktivitas panas yang kamu ketahui?”

Menjawab pertanyaan guru Mengaplikasi ide baru

14 Mengajukan sejumlah pertanyaan tentang perpindahan panas secara konduksi, untuk melihat pencapaian kognitif siswa. Misalnya “Kenapa pegangan wajan diberi lapisan keramik?” Diantara logam-logam berikut mana diantaranya yang memiliki konduktivitas panas terbesar ? besi, tembaga, aluminium, dan kuningan.

Mencatat dan mengerjakan latihan (bila waktu sudah habis, mengerjakan sebagai Pekerjaan Rumah)

Memberi latihan

15 Menutup pelajaran Mengucapkan salam menutup

Alat dan Sumber Belajar Alat

white board, spidol, penghapus, power poin atau OHP, alat Muschenbroek, kapas, spiritus, korek api, lilin, stopwatch.

Sumber:

1. Buku paket Fisika SMA yang direkomendasikan oleh BSNP 2. Sumber berupa LKS

Penilaian

(11)

1. Batangan logam mana yang merupakan konduktor panas terbaik?

2. Bandingkan waktu yang dibutuhkan masing-masing batangan untuk melelehkan lilin pada salah satu ujungnya,

3. Buat kesimpulanmu tentang konduktivitas bahan yang digunakan pada demonstrasi, menggunakan teori yang terdapat di dalam buku teks.

H. Latihan dan Petunjuk Solusi

1. Susun rencana pembelajaran mikro (waktu 10 menit) untuk melatih keterampilan bertanya!

Petunjuk mengerjakan latihan:

a. Pelajari susunan sebuah rencana pembelajaran,

b. Pilih dan bataskan materi ajar untuk kegiatan pembelajaran selama 10 menit.

c. Tuliskan semua pertanyaan yang akan diajukan atau yang diperkirakan diajukan oleh siswa.

2. Lakukan kegiatan latihan praktek mengajar untuk melatih keterampilan bertanya. Dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Gunakan Rencana pembelajaran yang sudah disusun,

b. Lakukan aktivitas pembelajaran dengan benar, sesuai rencana yang sudah disusun, c. Minta teman saudara untuk mengamati apakah keterampilan bertanya yang

saudara tampilkan sudah terlaksana sesuai rencana atau belum, d. Kalau ada alat rekam semua aktivitas pembelajaran,

e. Lakukan diskusi dengan teman-teman untuk mengevaluasi catatan observer dan hasil rekaman,

(12)

I. Penilaian

LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN BERTANYA

Nama Praktikan : ………..…….. Tanggal : ……….

Bidang Studi : Fisika Skolah : ……….

Materi Pokok : ……… Kelas : ………..

Sub Materi Pokok : ………. Pengamat : ……….. Komponen-komponen Keterampilan Bobot Keterampilan

1 2 3 4 5

Bertanya tingkat Dasar

1. Menungkapkan pertanyaan secara jelas, 2. Member acuan

3. Pemusatan

4. Pemindahan giliran 5. Penyebaran

a. Pertanyaan ke seluruh siswa b. Menyebarkan respon siswa 6. Pemberian waktu berpikir 7. Pemberian tuntunan

a. Pengungkapan pertanyaan dengan cara lain b. Menanyakan pertanyaan lain yang lebih

sederhana

c. Mengulangi penjelasan-penjelasan sebelumnya d. Menanggapi jawaban siswa

Bertanya Tingkat Lanjut

1. Pengubahan tuntunan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan

(13)

d. Analisis e. Sintesis f. Evaluasi

2. Pengurutan pertanyaan 3. Pertanyaan pelacak

a. Klarifikasi

b. Meminta pemberian alasan c. Meminta kesepakatan pandangan

d. Mengharapkan jawaban yang lebih tepat e. Mengharapkan jawaban yang lebih relevan f. Mengharapkan anak memberi Contoh g. Mengharapkan jawaban kompleks

4. Mendorong terjadinya interaksi antar siswa

Catatan : Observer,

1. Sangat kurang 2. Kurang 3. Sedang 4. Baik

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis yang dilakukan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) ada hubungan yang signifikan dan positif antara keterampilan bertanya dengan prestasi belajar

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN TEKNIK PROBING PROMPTING.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ Penerapan Question Formulation Technique dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa pada

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Peningkatan Keterampilan Bertanya Siswa melalui Metode Diskusi dengan Teknik Probing & Prompting dalam

4.1 Rancangan Kegiatan Pendahuluan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Pair Check untuk meningkatkan keterampilan bertanya siswa kelas II SD………35!. 4.2 Rancangan Kegiatan

Berdasarkan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yang berjudul “Penerapan Keterampilan Bertanya Guru Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada

Profil keterampilan bertanya siswa yang diukur dalam penelitian ini yaitu: (1) kuantitas pertanyaan (jumlah pertanyaan yang dijukan siswa), (2) tata cara bertanya siswa, yang

Bagan Kerangka Pikir Penelitian Keterampilan Bertanya Kualitas pertanyaan berdasarkan taksonomi Bloom Jumlah pertanyaan, tata cara bertanya (substansi pertanyaan, bahasa,