• Tidak ada hasil yang ditemukan

Auto Biografi Pengusaha Sukses Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Auto Biografi Pengusaha Sukses Indonesia"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

1.1 SIFAT DASAR DAN ARTI PENTING KEWIRAUSAHAAN

Pengertian pengusaha adalah seseorang yang mengambil risiko dan memulai sesuatu yang baru. Pengertian pengusaha sebagai investor adalah seseorang yang mengembangkan sesuatu yang unik.

Pengertian Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang baru serta pengambilan risiko dan imbal hasil. Pengertian tindakan kewirausahaan adalah mengacu pada perilaku sebagai bentuk tanggapan atas keputusan yang didasarkan pada pertimbangan ketidakpastian mengenai peluang yang mungkin untuk mendapatkan keuntungan.

Pengertian penemu adalah seseorang yang menciptakan sesuatu yang baru.

Pengertian proses kewirausahaan adalah proses untuk mengembangkan sebuah usaha baru, mungkin dalam bentuk membawak produk baru ke pasar yang ada, membawa produk yang ada ke pasar yang baru , dan pembentukan organisasi baru.

Pengertian identifikasi peluang adalah proses bagaimana seorang pengusaha memanfaatkan peluang melalui sebuah usaha baru.

Pengertian jendela peluang adalah periode waktu yang tersedia untuk meciptakan usaha baru. Pengertian rencana bisnis adalah deskripsi arah bisnis di masa depan.

Pengertian perusahaan gaya hidup adalah usaha baru yang mendukung pemilik dan biasanya tidak akan tumbuh. Pengertian perusahaan dasar adalah jenis usaha yang dibetuk dari penelitian dan pengembangan dan biasanya tidak akan menjual sahamnya kepada public.

Pengertian usaha berpotensi tinggi adalah usaha atau bisnis baru yang mempunyai potensi tumbuh tinggi sehingga akan mendapatkan perhatian besar dari investor.

Pengertian gazelles adalah bisnis dengan potensi pertumbuhan yang sangat besar.

Pengertian proses evolusi produk adalah proses untuk mengembangkan dan mengomersialkan sebuah inovasi. Pengertian sintetis berulan-ulang adalah titik pertemuan antara pengetahuan dengan kebutuhan social yang dimulai dengan proses pengembangan produk.

Pengertian inovasi biasa adalah produk-produk baru dengan kemajuan teknologi yang signifikan. Pengertian inovasi adalah terobosan prouduk-produk baru dengan sejumlah perubahan teknologi.

Pengertian pemerintah sebagai innovator adalah komersialisasi teknologi dalam laboratorium menjadi produk-produk baru.

(2)

1.2

Pengertian Dan Definisi Wirausaha Menurut Beberapa Ahli :

JOSEPH C. SCHUMPETER

Wirausaha adalah orang yang mampu menghancurkan keseimbangan pasar dan kemudian membentuk keseimbangan pasar yang baru dan mengambil keuntungan-keuntungan atas perubahan-perubahan tersebut RAYMOND W.Y. KAO

Wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu gagasan menjadi realita. RICHARD CANTILLON

Wirausaha adalah seseorang yang mampu memindahkan atau mengkonversikan sumber-sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ketingkat produktivitas yang lebih tinggi

SCHUMPETER

Wirausaha merupakan inovator yang tidak selalu menjadi inventor (penemu) SYAMSUDIN SURYANA

Wirausaha adalah seseorang yang memiliki karakteristik percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambil resiko yang wajar, kepemimpinan yang lugas, kreatif menghasilkan inovasi, serta berorientasi pada masa depan. PRAWIROKUSUMO

(3)

BAB 2 2.1 Bob Sadino

Bob Sadino ( Lampung, 09 Maret 1933 ), atau akrab dipanggil Om Bob, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.

Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri. Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.

Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik, Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa.

Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing. Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.

Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah. Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang. Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.

(4)

Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.

Anak Guru Kembali ke tanah air tahun 1967, setelah bertahun-tahun di Eropa dengan pekerjaan terakhir sebagai karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg, Bob, anak bungsu dari lima bersaudara, hanya punya satu tekad, bekerja mandiri. Ayahnya, Sadino, pria Solo yang jadi guru kepala di SMP dan SMA Tanjungkarang, meninggal dunia ketika Bob berusia 19.

Modal yang ia bawa dari Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan, Bob sendiri sopirnya. Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali, tetapi berita kecelakaan yang menghancurkan mobilnya. ”Hati saya ikut hancur,” kata Bob. Kehilangan sumber penghasilan, Bob lantas bekerja jadi kuli bangunan. Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras, ”Sayalah kepala keluarga. Saya yang harus mencari nafkah.”

Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia berhasil menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan pengusaha perladangan sayur sistem hidroponik. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah ”warung” shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta. Catatan awal 1985 menunjukkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar.

”Saya hidup dari fantasi,” kata Bob menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua anak ini lalu memberi contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp 1.000 per kilogram. ”Di mana pun tidak ada orang jual kangkung dengan harga segitu,” kata Bob.

Om Bob, panggilan akrab bagi anak buahnya, tidak mau bergerak di luar bisnis makanan. Baginya, bidang yang ditekuninya sekarang tidak ada habis-habisnya. Karena itu ia tak ingin berkhayal yang macam-macam.

Haji yang berpenampilan nyentrik ini, penggemar berat musik klasik dan jazz. Saat-saat yang paling indah baginya, ketika shalat bersama istri dan dua anaknya.

Profil dan Biodata Bob Sadino

Nama : Bob Sadino

Lahir : Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933

Agama : Islam

Pendidikan :

-SD, Yogyakarta (1947) -SMP, Jakarta (1950) -SMA, Jakarta (1953)

Karir :

-Karyawan Unilever (1954-1955)

-Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967) -Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang) -Dirut PT Boga Catur Rata

-PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham) -PT Kem Farms (kebun sayur)

Alamat Rumah :

(5)

2.2 Dahlan Iskan

Dahlan Iskan ( lahir di Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951; umur 61 tahun ), adalah CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos Group, yang bermarkas di Surabaya. Ia juga adalah Direktur Utama PLN sejak 23 Desember 2009. Pada tanggal 19 Oktober 2011, berkaitan dengan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II, Dahlan Iskan diangkat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara menggantikan Mustafa Abubakar.

Kehidupan pribadi

Dahlan Iskan dibesarkan di lingkungan pedesaan dangan kondisi serba kekurangan. Orangtuanya tidak ingat tanggal berapa Dahlan dilahirkan. Dahlan akhirnya memilih tanggal 17 Agustus dengan alasan mudah diingat karena bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.

Dahlan Iskan pernah menulis buku berjudul Ganti Hati pada tahun 2008. Buku ini berisi tentang pengalaman Dahlan Iskan dalam melakukan operasi cangkok hati di Cina.

Selain sebagai pemimpin Grup Jawa Pos, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari dua perusahaan pembangkit listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim di Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya. Karier

Karier Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda, Kalimantan Timur pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang.

Jawa Pos

Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar. Lima tahun kemudian, terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia yang memiliki 134 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta. Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru.

Fangbian Iskan Corporindo (FIC)

Sejak awal 2009, Dahlan adalah sebagai Komisaris PT Fangbian Iskan Corporindo (FIC) yang akan memulai pembangunan Sambungan Komunikasi Kabel Laut (SKKL) pertengahan tahun ini. SKKL ini akan menghubungkan Surabaya di Indonesia dan Hong Kong, dengan panjang serat optik 4.300 kilometer.

Perusahaaan Listrik Negara (PLN)

(6)

Menteri Badan Usaha Milik Negara (Menteri BUMN)

Pada tanggal 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pengganti Menteri BUMN yang menderita sakit. Ia terisak dan terharu begitu dirinya dipanggil menjadi menteri BUMN karena ia berat meninggalkan PLN yang menurutnya sedang pada puncak semangat untuk melakukan reformasi PLN.

Dahlan melaksanakan beberapa program yang akan dijalankan dalam pengelolaan BUMN. Program utama itu adalah restrukturisasi aset dan downsizing (penyusutan jumlah) sejumlah badan usaha. Ihwal restrukturisasi masih menunggu persetujuan Menteri Keuangan.

Beberapa kinerjanya disorot. Dahlan gagal membawa lima perusahaan BUMN untuk melepas saham perdana (initial public offering/IPO) di lantai bursa. Adapun, berkat kepemimpinannya, BUMN dinilai bersih dari korupsi oleh masyarakat juga merupakan kinerja dan keberhasilannya membangun BUMN.

2.3 Aburizal Bakrie

Aburizal Bakrie lahir di Jakarta, 15 November 1946, Dia adalah anak sulung dari keluarga Achmad Bakrie, pendiri Kelompok Usaha Bakrie, dan akrab dipanggil Ical. Selepas menyelesaikan kuliah di Fakultas Elektro Institut Teknologi Bandung pada 1973, Ical memilih fokus mengembangkan perusahaan keluarga, dan terakhir sebelum menjadi anggota kabinet, dia memimpin Kelompok Usaha Bakrie (1992-2004). Selama berkecimpung di dunia usaha, Ical juga aktif dalam kepengurusan sejumlah organisasi pengusaha. Sebelum memutuskan meninggalkan karier di dunia usaha, dia menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) selama dua periode (1994-2004).

Pada 2004, Ical memutuskan untuk mengakhiri karier di dunia usaha, setelah mendapat kepercayaan sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Kabinet Indonesia Bersatu periode 2004-2009. Dan sejak terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar 2009-2010, waktu dan energinya tercurah untuk mengurus partai.

Aburizal Bakrie Sebagai pengusaha Indonesia juga merupakan Ketua Umum Partai Golkar sejak 9 Oktober 2009. Ia pernah menjabat Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Sebelumnya ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian dalam kabinet yang sama, namun posisinya berubah dalam perombakan yang dilakukan presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 5 Desember 2005.

Ical pernah disebut-sebut sebagai orang terkaya se-Asia Tenggara. Dia pengusaha yang terbilang paling gemilang pada sepuluh tahun reformasi di Indonesia. Selain bisa keluar dari krisis ekonomi yang mengancam perusahaannya, Bakrie Grup, justru bisa menduduki posisi penting di pemerintahan.

Keluarga Bakrie pernah pula dinobatkan oleh Majalah Forbes Asia sebagai orang terkaya di Indonesia tahun 2007. Dia tidak membantah tetapi juga tidak menanggapinya secara berlebihan. Apa rahasia sukses bisnis keluarga ini? KABAR heboh itu bertiup dari Singapura. Dari Negeri Singa itulah, majalah Forbes Asia edisi 13 Desember 2007 dilansir. Isinya, seperti tahun-tahun sebelumnya, memajang daftar orang-orang super-tajir alias terkaya dari Indonesia. Dan yang bikin heboh, jawaranya untuk tahun ini adalah Aburizal Bakrie, pengusaha sekaligus politisi yang pernah tersuruk di masa krisis ekonomi satu dekade silam.

Banyak orang terkesiap. Bagaimana mungkin Ical—panggilan akrab Aburizal—yang sebelumnya masih di urutan keenam dengan kekayaan US$ 1,2 miliar, kini menyodok ke urutan teratas? Jawabannya, menurut hasil riset Forbes, terletak pada kemampuannya melipatgandakan pundi-pundi Kekayaannya.

(7)

menggusur lima taipan papan atas sekaligus. Bos Grup Raja Garuda Mas, Sukanto Tanoto, yang tahun lalu dinobatkan sebagai orang terkaya, kini turun satu peringkat ke urutan runner-up.

Grup Bakrie memang sedang mujur. Menurut seorang bankir investasi, kelompok usaha ini diuntungkan dua berkah sekaligus: harga komoditas yang melonjak di pasar dunia dan serbuan investor global di pasar modal Asia-Pasifik. Itu sebabnya, indeks saham di sejumlah bursa di kawasan ini melesat rata-rata 27 persen sepanjang tahun ini. BursaIndonesia bahkan diperkirakan tumbuh hingga 52 persen.

Keluarga Bakrie sebagai pemilik 40 persen saham Bumi tentu ikut sumringah. Saham yang dikantonginya itu kini bernilai tunai Rp 47 triliun. Ini berarti lebih dari 90 persen dari total kekayaannya yang ditaksir Forbes sekitar Rp 50,2 triliun berasal dari kepemilikan saham perusahaan tambang ini. ”Ini bukti pasar percaya,” ujar Aburizal di Jimbaran, Bali.

Itu baru dari saham Bumi. Keluarga ini masih memiliki tambang duit lain di bursa Indonesia. Harga saham PT Bakrieland Development naik 223 persen, PT Energi Mega Persada 190 persen, PT Bakrie Sumatra Plantations 126 persen, PT Bakrie & Brothers 96 persen, dan PT Bakrie Telecom 75 persen. Umumnya, keluarga ini menjadi pemilik mayoritas di perusahaan-perusahaan publik tersebut.

Lalu apa rahasia di balik kejayaan Grup Bakrie? Sejumlah analis dan eksekutif dari grup bisnis ini menyebut kuncinya terletak pada kepiawaian manajemen melihat peluang dan waktu dalam pengambilan keputusan. Menurut Suryo Sulisto, Presiden Komisaris Bumi Resources, ini tak lepas dari gerak cepat Grup Bakrie membajak para profesional handal, dari dalam dan luar negeri, untuk menduduki posisi teras manajemen.

Ada pula jawaban lain di balik melejitnya bisnis Bakrie. Di mata ekonom Dradjad Wibowo, kunci kesuksesan Bakrie merupakan gabungan tiga hal: keberuntungan, kepiawaian membaca pasar, dan kedekatan dengan lingkar kekuasaan. Seorang bankir investasi menambahkan satu faktor: kemujuran. Kelihaian Bakrie mencuri peluang dari pesaing bisnisnya tak diragukan lagi.

Keluarga Aburizal Bakrie

Aburizal mempunyai tiga adik yaitu sebagai berikut :

Roosmania Odi Bakrie, menikah dengan Bangun Sarwito Kusmulyono Indra Usmansyah Bakrie, menikah dengan Gaby Djorgie

Nirwan Dermawan Bakrie, menikah dengan Indira (Ike)

Aburizal menikah dengan Tatty Murnitriati dan dikaruniai tiga anak sebagai berikut: Anindya Novyan Bakrie, menikah dengan Firdani Saugi

Anindhita Anestya Bakrie, menikah dengan Taufan Nugroho Anindra Ardiansyah Bakrie, menikah dengan Nia Ramadhani Pekerjaan

1992 - 2004 Komisaris Utama/Chairman, Kelompok Usaha Bakrie 1989 – 1992 Direktur Utama PT. Bakrie Nusantara Corporation 1988 – 1992 Direktur Utama PT Bakrie & Brothers

1982 – 1988 Wakil Direktur Utama PT. Bakrie & Brothers 1974 – 1982 Direktur PT. Bakrie & Brothers

(8)

2.4 Hasjim Ning

Nama : Hasjim Ning

Nama Lengkap : Masagus Nur Muhammad Hasjim Ning Lahir : Nipah, Padang, 22 Agustus 1916 Agama : Islam

Isteri : Tiga orang (isteri ketiga Ratna Maida) Anak : Lima orang

Pendidikan :

- SD Adabiah, Padang (1929) - MULO, Padang (1933)

- Kursus Pembukuan A 7 B, Jakarta (1952)

- Universitas Islam Sumatera Utara (Doktor HC, 1963) Karir :

- Presiden Direktur PT Djakarta Motor Company (1950-1953) - Presiden Direktur (1953-1960

- Presiden Komisaris (1960-1984) - Komisaris PT IRMC, Jakarta, (1984)

- Presiden Direktur PT Indonesian Service Company (1954-1972) - Presiden Komisaris PT Bank Perniagaan Indonesia (1966) - Presiden Direktur PT Pacto (1970)

- Presiden Direktur Nings and Associates (1974) Kegiatan lain:

- Ketua Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) (1970-1971) - Anggota Pengurus Yayasan Muslim Pancasila (1977)

- Ketua Umum Kadin Indonesia (1979-1982) Alamat Keluarga :

Jalan Cikini Raya 24, Jakarta Pusat

Lahir dan dibesarkan di Nipah, Padang, Sumatera Barat, 22 Agustus 1916. Di situ juga dia mengecap pendidikan SD Adabiah, Padang (1929) dan MULO, Padang (1933). Kemudian, 1937, Hasjim Ning, yang kemudian bernama lengkap Masagus Nur Muhammad Hasjim Ning, hijrah ke Jakarta. Dia jadi tukang cuci mobil. Dua tahun kemudian, dia sudah dipercaya menjadi perwakilan NV Velodrome Motorcars di Tanjungkarang, Lampung.

Tak lama kemudian (1941), sempat jadi pemborong tambang batu bara di Tanjung Enim. Lalu dia kembali lagi ke Jakarta. Kemudian menjadi administratur perkebunan teh dan kina di Cianjur. Ketika itu pecah perang. Dia pun sempat ikut berperang bersama Alex Kawilarang, 1945 di Cianjur, Bandung Selatan. Lima tahun dia pensiun dengan pangkat letnan kolonel. Lalu mengikuti Kursus Pembukuan A 7 B, Jakarta (1952).

Setelah itu, Hasyim mendirikan Djakarta Motor Company. Tiga tahun kemudian, usaha dagang mobil itu berkembang menjadi usaha perakitan mobil yang pertama di Indonesia. Diberi nama Indonesian Service Station.

Sejak itu, pengusaha yang mendapat gelar kehormatan Dr HC bidang Ilmu Manajemen dari Universitas Islam Sumatera Utara, itu lebih banyak dikenal sebagai pengusaha perakitan mobil. Padahal dia juga pengusaha dalam berbagai bidang, baik ekspor-impor, bank, biro perjalanan, pabrik kosmetik, maupun konsultan rekayasa.

(9)

berfusi menjadi PDI. Namun 1978 ia mengundurkan diri dari PDI. Kemudian menyeberang ke Golkar menjelang Pemilu 1982.

Istrinya yang sekarang, Ratna Maida, adalah yang ketiga. Nama sang istri diabadikan pada nama yacht miliknya yang ditambat di pantai Marina, Ancol, Jakarta. Dengan yacht warna putih itu, penggemar golf ini sering memancing bersama keluarga. Ayah lima anak ini juga menyenangi musik klasik.

2.5 Hj. HARFANA ALWI

Hj. Harfana Alwi atau akrab dipanggil dengan Anha ini merupakan seorang pengusaha sukses asal Kota Bone Sulawesi Selatan dengan Nama Perusahaannya yaitu PT Harfana Halim Indah. Anha ini, lahir di Watampone Kabupaten Bone pada Tanggal 26 September 1990, merupakan anak pertama dari 3 (tiga) bersaudara. Ia termasuk seorang anak yang lahir dari keluarga yang berada, ia memiliki banyak skali skill (kemampuan) dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang kewirausahaan. Sekarang ini, Anha sedang menempuh pendidikannya di Jurusan Kedokteran Umum Universitas Hasanuddin, dibalik kesibukannya tersebut, Ia juga merupakan Pimpinan Utama (Direktur) dari Perusahannya tersebut.

Perusahaan PT Harfana Halim Indah yang dikelola oleh Harfana ini asal mulanya, ditangani oleh Ayahnya (H.Muhammad Alwi), ia hanya melanjutkan perjuangan dan cita-cita Ayahnya.

Usaha ini mempunyai sejarah sebagai Berikut

Usaha ini sebelumnya dibangun oleh Ayah dari Sdri. HJ.Harfana Alwi yaitu H.Muhammad. Alwi yang sebelumnya berprofesi sebagai tukang gigi. Ia memulai usahanya dengan mengumpulkan modal sedikit demi sedikit ke dalam tabungannya yaitu BRI hingga mencukupi untuk meraih impiannya tersebut. Modal tersebut dikumpulkannya dari usahanya sebagai tukang gigi, dan modal tambahan yang diberikan dari kakek Sdrii HJ.Harfana Alwi yang bekerja sebagai petani. Usaha ini pada awalnya berkembang dengan sangat lambat disebabkan oleh factor modal, namun dengan adanya peminjaman kredit pada Bank, maka usaha ini terus mengalami perkembangan. Setelah HJ.Harfana Alwi berusia 17 tahun, ayahnya mewariskan atau memindahtangankan seluruhnya usaha ini kepadanya. Sehingga ia merasa pada usia tersebut sebagai usia yang menuntunnya untuk menjadi seorang wirausaha dari usaha yang dicetuskan oleh Ayahnya. Selama berada di tangan HJ.Harfana Alwi, usaha ini terus menerus mengalami perkembangan pesat, ia melakukan sedikit perubahan-perubahan pada organisasi usaha ini, dimana perubahan ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi calon pembelinya.

Yang menjadi trik utama dalam usaha Real Estate ini adalah, mencari lokasi atau sasaran pembangunan yang kurang persaingan dalam lokasi tersebut. Seperti di daerah perkotaan yang padat penduduk, namun kurang persaingan pada lokasi tersebut. Dalam usaha ini, dilakukan di daerah Bone, Bombana, dan Palopo. Maka dari hal tersebut, sehingga lahirlah suatu perusahaan yang besar, yang dikelolah oleh tangan-tangan yang terampil pada bidangnya masing-masing.

Berikut ini adalah sekilas tentang Perusahaan PT Harfana Halim Indah:

Jenis Usaha : Real Estate “Pengadaan Jual Beli Rumah dalam lingkungan suatu Perumahan” Tanggal Berdiri : Tahun 1985

Tempat Berdiri : Watampone, Kabupaten Bone Sulawesi Selatan Modal awal : Rp.

500.000,-Sumber Modal : Tabungan Sendiri (dari Usaha-usaha sebelumnya seperti Usaha Sebagai Tukang Gigi dan tambahan dari orang Tua)

Omset : Rp. 2.000.000.000,-/Bulan Lokasi Usaha :

(10)

Pusat/Kantor Lokasi Usaha:

1. Jalan Sambaloge Baru Watampone, Kabupaten Bone. 2. Jalan Poros Palopo-Belopa, Kabupaten Palopo. 3. Bombana, Sulawesi Tenggara

Nama-nama Perumahan:

1. BTN Harfana halim Indah Permai 2. BTN Harfana halim Indah Lestari 3. BTN Alam Indah Permai

4. BTN Permata Biru Indah Permai 5. BTN Bone Biru Indah Permai 6. Perumnas Tibojong Indah Permai 7. Taman Anggrek Indah Permai 8. Bombana Indah Permai

9. BTN Bombana Harfana Indah Permai 10. Palopo Harfana Indah Permai

2.6 Jakob Oetama

Dr (HC) Jakob Oetama (lahir di Borobudur, Magelang, 27 September 1931; umur 81 tahun), adalah wartawan dan salah satu pendiri Surat Kabar Kompas. Saat ini ia merupakan Presiden Direktur Kelompok Kompas-Gramedia, Pembina Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia, dan Penasihat Konfederasi Wartawan ASEAN.

Jakob adalah putra seorang pensiunan guru di Sleman, Yogyakarta. Setelah lulus SMA (Seminari) di Yogyakarta, ia mengajar di SMP Mardiyuwana (Cipanas, Jawa Barat) dan SMP Van Lith Jakarta. Tahun 1955, ia menjadi redaktur mingguan Penabur di Jakarta.

Jakob kemudian melanjutkan studinya di Perguruan Tinggi Publisistik Jakarta dan Fakultas Sosial Politik UGM Yogyakarta.

Karir jurnalistik Jakob dimulai ketika menjadi redaktur Mingguan Penabur tahun 1956 dan berlanjut dengan mendirikan majalah Intisari tahun 1963 bersama P.K. Ojong, yang mungkin diilhami majalah Reader's Digest dari Amerika. Dua tahun kemudian, 28 Juni 1965, bersama Ojong, Jacob mendirikan harian Kompas yang dikelolanya hingga kini. Tahun 80-an Kompas Gramedia Group mulai berkembang pesat, terutama dalam bidang komunikasi. Saat ini, Kompas Gramedia Group memiliki beberapa anak perusahaan/bisnis unit yang bervariatif dari media massa, toko buku, percetakan, radio, hotel, lembaga pendidikan, event organizer, stasiun TV hingga universitas.

Pendidikan

SD, Yogyakarta (1945)

SMA Seminari, Yogyakarta (1951)

(11)

Perguruan Tinggi Publisistik, Jakarta (1959)

Jurusan Publisistik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gajah Mada (1961)

Pengalaman Bekerja

Guru SMP Mardijuwana, Cipanas (1952-1953) Guru Sekolah Guru Bantu (SGB), Bogor (1953-1954) Guru SMP Van Lith, Jakarta (1954-1956)

Redaktur Mingguan Penabur (1956-1963) Ketua Editor majalah bulanan Intisari Ketua Editor harian Kompas

Pemimpin Umum/Redaksi Kompas Presiden Direktur Kompas Gramedia Presiden Komisaris Kompas Gramedia

Karya Tulis

Kedudukan dan Fungsi Pers dalam Sistem Demokrasi Terpimpin (skripsi di Fisipol UGM tahun 1962) Dunia Usaha dan Etika Bisnis (Penerbit Buku Kompas, 2001)

Berpikir Ulang tentang Keindonesiaan (Penerbit Buku Kompas, 2002). Bersyukur dan Menggugat Diri (Penerbit Buku Kompas, 2009)

Keanggotaan Organisasi

Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Anggota DPR Utusan Golongan Pers

Pendiri dan Anggota Dewan Kantor Berita Nasional Indonesia Anggota Dewan Penasihat PWI

Anggota Dewan Federation Internationale Des Editeurs De Journaux (FIEJ)

Anggota Asosiasi International Alumni Pusat Timur Barat Honolulu, Hawai, Amerika Serikat Ketua Bidang Organisasi dan Manajemen Serikat Penerbit Surat Kabar.

(12)

2.7 Chairul Tanjung

Chairul Tanjung (lahir di Jakarta, 16 Juni 1962; umur 50 tahun) adalah pengusaha asal Indonesia. Namanya dikenal luas sebagai usahawan sukses bersama perusahaan yang dipimpinnya, Para Group. Chairul telah memulai berbisnis ketika ia kuliah dari Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Sempat jatuh bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya. Perusahaan konglomerasi miliknya, Para Group menjadi sebuah perusahaan bisnis membawahi beberapa perusahaan lain seperti Trans TV dan Bank Mega

Karier dan kehidupan

Chairul dilahirkan di Jakarta dalam keluarga yang cukup berada. Ayahnya A.G. Tanjung adalah wartawan zaman orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Chairul berada dalam keluarga bersama enam saudara lainya. Ketika Tiba di zaman Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup karena berseberangan secara politik dengan penguasa saat itu. Keadaan tersebut memaksa orangtuanya menjual rumah dan berpindah tinggal di kamar losmen yang sempit.

Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Boedi Oetomo pada 1981, Chairul masuk Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (lulus 1987). Ketika kuliah inilah ia mulai masuk dunia bisnis. Dan ketika kuliah juga, ia mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional 1984-1985.

Demi memenuhi kebutuhan kuliah, Ia mulai berbisnis dari awal yakni berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Ia juga membuka usaha foto kopi di kampusnya. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat, tetapi bangkrut.

Selepas kuliah, Chairul pernah mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi, karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri. Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega. Ia menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group. Perusahaan Konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi) dan Para Inti Propertindo (properti)

Di bawah grup Para, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega Tbk, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah dan Mega Finance. Sementara di bidang properti dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, Mega Indah Propertindo. Dan di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.

Khusus di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall. Mal seluas 3 hektar ini menghabiskan dana 99 miliar rupiah. Para Group meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central Business District pada 1999. Sementara di bidang investasi, Pada awal 2010, Para Group melalui anak perusahaannya, Trans Corp., membeli sebagian besar saham Carefour, yakni sejumlah 40 persen. Mengenai proses pembelian Carrefour, MoU (memorandum of understanding) pembelian saham Carrefour ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010 di Perancis.

Majalah ternama Forbes merilis daftar orang terkaya dunia 2010. Sebagai sebuah pencapaian, menurut majalah tersebut, Chairul Tanjung termasuk salah satu orang terkaya dunia asal Indonesia. Forbes menyatakan bahwa Chairul Tanjung berada di urutan ke 937 dunia dengan total kekayaan US$ 1 miliar. Tahun 2011, menurut Forbes Chairul Tanjung menduduki peringkat 11 orang terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan US$ 2,1 miliar.

Pada tanggal 1 Desember 2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Grup menjadi CT Corp. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam.

Latar belakang pendidikan

Berikut selengkapnya latar belakang pendidikan seorang Chairul Tanjung : SD Van Lith, Jakarta (1975)

SMP Van Lith, Jakarta (1978)

SMA Negeri I Boedi oetomo, Jakarta (1981)

(13)

BAB 3

3.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang sudah saya Ambil dari kisah sukses pengusaha Indonesia yaitu :

Referensi

Dokumen terkait

Ini menjadi sebuah pijakan baru untuk mengurai kembali pengertian perfilman nasional Indonesia, karena bukan tidak mungkin klaim atas legitimasi yang terus menerus

Proses pengembangan produk baru, tidak hanya dilakukan dengan menarik pasar atau mendorong teknologi tetapi juga ditentukan oleh usaha antarfungsi yang

Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini yaitu diversifikasi produk adalah suatu usaha perusahaan untuk mengembangkan atau menambah jenis produknya guna melayani

Kondisi seperti ini menurut Pak Ojie yang berprofesi sebagai seorang pengrajin sekaligus pedagang benda-benda aksesoris di Pasar UD Pajus Baru Medan adalah sebuah peluang

Selain itu perusahaan juga dapat melakukan terobosan-terobosan baru dalam proses bisnis usaha teh seperti mengembangkan bisnis industri hilir (produk akhir) melalui

yang menjadi faktor utama sebuah kualitas produk dihasilkan, menciptakan metode baru dalam usaha menjaga dan meningkatkan kualitas produk, inovasi serta perbaikan

Ini berarti daya saing kekuatan usaha kerajinan sulaman Kota Pariaman cukup dominan atau besar yaitu sebesar 1,55 untuk mengembangkan produk baru untuk dapat diterima di pasar nasional

Karena setiap titik perpotongan merupakan batasan dari sebuah proses yang dapat berdiri sendiri, maka sebuah perusahaan atau konsorsium usaha dapat mengembangkan beragam model bisnis