• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN KEMATANGAN EMOSI PADA REMAJABERLATAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAMDAN PENDIDIKAN UMUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN KEMATANGAN EMOSI PADA REMAJABERLATAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAMDAN PENDIDIKAN UMUM"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN KEMATANGAN EMOSI PADA REMAJABERLATAR

PENDIDIKAN AGAMA ISLAMDAN PENDIDIKAN UMUM

Oleh: AMBAR KUSUMA ASTUTI ( 01810126 )

Psychology

Dibuat: 2006-06-13 , dengan 3 file(s).

Keywords: Kematangan Emosi, Berlatar Pendidikan Agama Islam, Berlatar Pendidikan Umum

Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan. Oleh karenanya individu dituntut untuk memiliki pengendalian emosi atau kematangan emosi. Pendidikan diakui sebagai suatu usaha untuk menumbuh kembangkan anak ke arah yang positif, sedangkan agama diyakini sebagai salah satu alat yang dapat mengontrol tingkah laku manusia. Kematangan emosi tidak bisa terjadi dalam waktu sekejap dan suatu sistem pendidikan di sekolah merupakan institusi utama yang mempengaruhi perkembangan dan proses sosialisasi anak yang secara tidak langsung juga merupakan salah satu upaya yang dapat membantu seorang remaja mencapai kematangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kematangan emosi pada remaja berlatar pendidikan agama Islam dan pendidikan umum.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa UIN semester 1 yang pernah sekolah di Madrasah Aliyah dan Sekolah Menengah Umum, yang keduanya tidak pernah tinggal di pesantren, yang berusia 17-20 tahun.. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji-t dengan bantuan komputer program SPSS versi 10.0 for Windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kematangan emosi pada remaja berlatar pendidikan agama Islam dan pendidikan umum (t=-1.487, p> 0.050, skor rata-rata skala kematangan emosi pada remaja berlatar pendidikan agama Islam= 126.34 dan remaja berlatar pendidikan umum 122.32).

Abstract

Man as individual beings and social beings, are expected to adjust to the environment. Therefore, individuals are required to have control of emotions or emotional maturity. Education is recognized as an attempt to cultivate the child in a positive direction, while religion is believed to be one tool that can control human behavior. Emotional maturity can not happen in an instant and an educational system in schools is the major institutions that affect the development and socialization process of children who are indirectly also is one effort that can help a teen to reach maturity. This study aims to determine the

differences of emotional maturity on adolescent background of Islamic religious education and general education.

This study uses quantitative methods and population in this study is the first semester UIN Students who never attended school at Madrasah Aliyah and Senior Secondary School, both of whom have never lived in boarding school, aged 17-20 years .. Data analysis technique used is the t-test with SPSS version 10.0 for Windows.

(2)

background of Islamic religious education and general education (t =- 1487, p> 0050, the average scale score of emotional maturity on adolescent background of Islamic religious education and youth

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kematangan emosi dengan penerimaan diri pada dewasa madya. Dimana semakin tinggi

Hubungan antara Kematangan Emosi dan Dukungan Emosi dengan Penerimaan pada Ibu yang Memiliki Anak Autis di SLB Negeri Semarang.. Erna Widhi Rahayu, G 0108054, Tahun

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kematangan emosi ibu dengan kekerasan verbal pada anak usia sekolah di SD Negeri 11

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah psikologi perkembangan yang berkaitan dengan kematangan emosi dan penyesuaian pernikahan terutama pada

Selain itu seseorang yang memiliki kematangan emosi yang sesuai dengan tahap perkembangannya pasti akan mampu untuk bisa mengendalikan emosi yang dimiliki dan tidak mudah

Kematangan emosi adalah aspek penting untuk menjaga pernikahan, karena dalam pernikahan yang harmonis sedikit banyak dipengaruhi oleh kematangan emosi kedua belah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa in- formasi teoritis berisi mengenai perkembangan anak usia dini, perkembangan emosi anak usia dini, faktor yang mempengaruhi perkembangan

Kematangan emosi yang tinggi diindikasikan bahwa mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro berada dalam perkembangan emosional yang sudah mencapai tingkat