• Tidak ada hasil yang ditemukan

Interpretasi Animator tentang Eksistensi Film Animasi Lokal pada Televisi Nasional (Studi Fenomenologi pada Animator di Rumah Produksi Digital Global Maxinema Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Interpretasi Animator tentang Eksistensi Film Animasi Lokal pada Televisi Nasional (Studi Fenomenologi pada Animator di Rumah Produksi Digital Global Maxinema Malang)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Interpretasi Animator tentang Eksistensi Film Animasi

Lokal pada Televisi Nasional

(Studi Fenomenologi pada Animator

di Rumah Produksi Digital Global Maxinema Malang)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh:

Priyuda Anangga Dipa

08220230

Dosen Pembimbing:

1.

Nurudin, M.Si

2.

Widiya Yutanti, MA

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr. Wb.

Dengan selalu mengucap Alhamdulillahirobbil’alamin, rasa syukur

kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan kuasa-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul :

INTERPRETASI ANIMATOR TENTANG EKSISTENSI FILM ANIMASI LOKAL PADA TELEVISI NASIONAL

(Studi Fenomenologi pada Animator di Rumah Produksi PT. Digital Global Maxinema Malang)

Tidak sedikit kesulitan dan rintangan yang penulis hadapi dalam

penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat terwujud tanpa bantuan dan dorongan

dari bebagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih atas

semua bantuan dan dorongan baik secara moral maupun materiil sehingga

terselesaikannya skripsi ini, kepada :

1. Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW

2. Kedua orang tua tercinta, Ayah Supriyono Naseri Siswowinoto dan Mama Sri

Muji Utami. Sepasang manusia hebat pemberi dorongan tak terhingga

sekaligus penabur benih-benih motivasi, inspirasi, dan kasih sayang yang tak

(4)

maaf untuk lembaran-lembaran buram itu, maaf untuk tetesan-tetesan air mata

itu, maaf untuk semuanya. I love you, Mom. I love you, Dad. Thanks for those

loves .

3. Alm. KH. As’ad Umar, yang tak akan pernah terlupakan. Semoga beliau

memiliki kehidupan yang lebih indah di sisi-Nya. Amin.

4. KH. Dimyathi Romli yang telah memberikan teladan, pelajaran hidup, dan

berkah. Semoga beliau selalu dilindungi Allah SWT. Amin.

5. KH. Taufiqurrahman. Terima kasih atas barokah dan ilmu yang bermanfaat.

6. Nyii. Sebuah relief nama yang tercantum di titik terdalam palung hati, tak

akan pernah terkikis oleh apapun. Sampai kapanpun. Thanks for being my

partner, my plan, my future.

7. Adikku satu-satunya, Mirzausi Lintang Maulana. Terima kasih sudah banyak

membantu memberikan kebahagiaan untuk Ayah dan Mama. Terima kasih

sudah mengingatkan tentang sholat 5 waktu. Semoga kelak menjadi ustadz

dan hafidz yang bermanfaat dan barokah, amin.

8. Ibu Masnunah selaku guru BP dan Pak Asfiyak selaku kepala sekolah SMA

Darul Ulum 2 BPP-T Jombang yang telah memberi support dan semangat pada

masa-masa sulit waktu itu.

9. Bapak Nurudin, M.Si selaku dosen pembimbing 1 dan Ibu Widiya Yutanti,

MA selaku dosen pembimbing 2 yang telah sabar dalam menyampaikan ilmu,

memberikan pencerahan, motivasi, bimbingan dan pengarahan sehingga

skripsi ini dapat segera terselesaikan.

(5)

dosen Penguji skripsi. Terima kasih atas kritik dan sarannya untuk menjadikan

skripsi ini lebih baik lagi.

11. Ibu Roziana Febrianita, terima kasih telah bersedia menjadi pembina AV

Club UMM. Terima kasih banyak atas pengorbanan mental, emosi, hati,

pikiran, materi, waktu, dan semuanya yang sudah diberikan untuk AV Club

UMM, terutama atas kesuksesan Akar Indonesia 2011.

12. @Coffilosofia, sang motivator pendobrak kemalasan. Terima kasih untuk

motivasi-motivasi dahsyatnya.

13. Bapak Farid Rusman, M.Si selaku Godfather of Communication

Laboratory yang secara tidak langsung memberikan pencerahan tentang

semangat hidup dan jiwa muda, serta memberikan banyak kesempatan diskusi

baik dalam hal skripsi ini maupun hal-hal lainnya.

14. Bapak Sugeng Winarno, MA selaku dosen pengampu mata kuliah Praktek

Produksi Audio Visual yang telah menjadikan penulis semakin termotivasi

dalam berkarya.

15. Bu Isnani, Pak Novin, Pak Rahadi, Pak Muadz, Pak Idur, Pak Wahyu,

Bang Arfan, terimakasih untuk bimbingan, candaan, cerita, dan masukan yang

diberikan kepada penulis selama ini.

16. Seluruh dosen jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah

Malang yang telah membantu dalam bentuk sumbangan pemikiran tentang

hal-hal yang terkait dalam skripsi ini, serta telah memberikan motivasi selama

masa perkuliahan hingga skripsi ini terselesaikan.

(6)

Peterongan Jombang, SMA Darul Ulum 2 BPP-T Jombang, dan SMA PGRI 2

Jombang. Serta para ustadz di PP Darul Ulum Jombang. Terima kasih atas

petuah dan ilmu yang bermanfaat.

18. Seluruh penulis buku yang telah menjadi sumber inspirasi dan membantu

dalam memberikan ilmu pengetahuan, wawasan serta pemahan tentang segala

hal yang terkandung dalam penulisan skripsi ini.

19. Mas Rofiq selaku Managing Director PT. Digital Global Maxinema

Malang yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan

penelitian di perusahaan yang beliau pimpin.

20. Rizal, Andri, dan Noris. Terima kasih atas dukungannya sebagai subjek

penelitian sehingga skripsi ini dapat terealisasi dengan lancar.

21. Bude Arik, Bude Amik, Mbak Yayuk, beserta keluarga besar lainnya.

Terimakasih atas dukungan dan do’anya.

22. Seluruh teman-teman Ilmu Komunikasi angkatan 2008 khususnya D’Com

One. Terima kasih atas bantuan dan dukungannya selama ini serta telah

menjadi sahabat selama kuliah di UMM.

23. Keluarga besar AV Club dan punggawa Akar Indonesia 2011. Terima

kasih sudah berbagi suka dan duka. Terima kasih sudah memberikan

kesempatan dan pengalaman yang tak ternilai.

24. Case Pictures Crew, Terima kasih sudah menjadi sahabat dan teman

bermain serta produksi selama kuliah di UMM.

25. BoyRain Pictures Crew. Terima kasih untuk hiburan, kebersamaan, dan

(7)

26. Rezka Pratama Nugraha, Eko Kurniawan Johar Irianto, Sybro Malisi Ali,

Adithya Dio Waskito, Alin Romsa Putra, Aris Rohmatulloh, Fenkky Alfian

Dani. Terima kasih untuk persahabatan. Bersemangatlah untuk hidupmu,

kawan.

27. Singkek, Endrip, Enjik, Ised, Yetti, Mita, Keceng, Nena, Nopek, Idur,

Mono, Momo, Virgin, Kawok, Uyab, Angus Cilla, Yoga, Sujarwadi, Megi,

Elco, Angga, Ardian, Bento, Bendod, Gundul, Kiper, Mas Malik, Mas Bek,

Ciprut, Bobby, Lukman, Brian, Sisil, Puspa, Jamal, Ragel, Rizal, Lonjonk,

Gepeng, Tembre, Mas Gembur, Novan, Deki, Abang, Ambon, Aris 62, Indra

Gosi, Rizal Minami, Aponk, Pilot, Guntur, Lincing berbagi canda, tawa, kopi,

arti hidup, masukan, kritik, dan pengalaman dengan kalian sungguh

mengesankan.

28. Seluruh pengurus Lab Komunikasi UMM, terima kasih sudah

mengajarkan banyak ilmu kepada saya dan memberikan ruang untuk berkarya.

29. Surianto Rustan (@suriantorustan) dengan buku cerdasnya yang berjudul

Mari Berhitung Sisa Hidupmu. Terima kasih sudah memberikan pencerahan,

perenungan, inspirasi, dan letupan semangat dalam mengerjakan skripsi ini.

30. Serta kepada seluruh sahabat-sahabatku, keluarga besar, dan pihak lain

yang juga turut memberikan bantuan dan belum sempat saya sebutkan

satu-persatu, semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan dengan pahala

yang berlipat.

Akhir kata dengan segala keterbatasan kemampuan yang ada, sehingga

(8)

menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya serta mengharapkan

kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki penulisan skripsi ini.

Semoga dapat berguna dan bermanfaat bagi pihak yang membutuhkannya.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.

Malang, 31 Oktober 2012

(9)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN ... iv

2.2 Prinsip Dasar Gerakan Animasi oleh Animator ... 10

2.3 Tahap-tahap Dasar Produksi Animasi ... 15

2.4 Hubungan Animasi dengan Teori Sinematografi ... 17

2.5 Kaitan Interpretasi dengan Teori Interaksi Simbolik ... 18

2.6 Studi Fenomenologi pada Penelitian Kualitatif ... 21

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian ... 24

(10)

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 24

5.2.1 Interpretasi Subjek Tentang Animasi ... 40

5.2.2 Interpretasi Subjek Tentang Teori dalam Proses Animasi ... 43

5.2.3 Interpretasi Subjek Tentang Ideoogi Animasi dari Perusahaan ... 46

5.2.4 Interpretasi Subjek Tentang Adopsi Cerita dan Gaya Animasi ... 50

5.2.5 Interpretasi Subjek Tentang Sasaran Audience dari Film Animasi Lokal ... 54

5.2.6 Interpretasi Subjek Tentang Perbedaan Karakteristik Animasi Lokal dan Luar Negeri ... 56

5.2.7 Interpretasi Subjek Tentang Perkembangan Film Animasi Lokal di Televisi Nasional ... 58

5.3 Interpretasi Subjek Tentang Eksistensi Film Animasi Lokal pada Televisi Nasional... 62

5.4 Diskusi Teori ... 67

BAB VI PENUTUP 4.1 Kesimpulan ... 69

(11)

4.2.1 Saran Akademis ... 71 4.2.2 Saran Praktis ... 71

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

1. Draft Wawancara

2. Pernyataan Legalitas Penelitian

3. Daftar Poster Film Produksi PT. Digital Global Maxinema

4. Dokumentasi Penelitian

5. Transkrip Observasi

DAFTAR TABEL

5.1 Identitas Subjek Penelitian ... 46

DAFTAR GAMBAR

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Aaker, David A., Myers, John G., & Batra, Ravi. 1996. Advertising Management, London: Prentice-Hall.

Bungin, Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Kencana

Colman, Felicity. 2010. Film, Theory and Philosophy. Durham: Acumen Publishing

Effendy, Heru. 2009. Industri Pertelevisian Indonesia. Jakarta: Erlangga

Effendy, Onong Uchjana. 1993. Televisi Siaran Teori dan Praktek. Bandung: CV. Mandar Maju

Fernandes, Ibiz. 2001. Macromedia Flash Animation & Cartooning: A creative Guide. California: Hill/Osborne

Kuswarno, Engkus, Prof. Dr. M.S. 2009. Fenomenologi: Konsepsi, Pedoman, dan Contoh Penelitian. Bandung: Widya Padjadjaran

Littlejohn, Sthephen W., and Foss, Karen A., 2009. Encyclopedia of Communication Theory. California: SAGE Publications, Inc.

Misiak, Henryk, Ph.D, Virginia Staudt Sexon, Ph.D. 2009. Psikologi, Fenomenologi, Eksistensial, dan Humanistik. Bandung: Refika Aditama

Moleong, Lexy. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya

(13)

Rakhmat, Jalaluddin, Drs., M.Sc. 1998. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Rosdakarya

Robert, Steve. 2006. Animasi Karakter 3D. Malang: Bayumedia Publishing

Sugiyono. 2008. Metode Peneltian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sutopo, HB. 1999. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press

Non Buku:

Andreas. 2012. http:// oktomagazine.com/oktotainment/film/1366/bangkitnya. animasi.indonesia (diakses pada tanggal 25 Maret 2012, pukul 00.01

WIB)

Anonim. 2009. http://republika.co.id/berita/senggang/film-musik/09/09/14/76293-meraih-mimpi-animasi-musikal-sarat-misi (diakses pada tanggal 23

Maret 2012, pukul 20.17 WIB)

Anonim. 2010. http://hellofest.com/pemenang (diakses pada tanggal 24 Maret 2012, pukul 23.12 WIB)

(14)

Anonim. 2012b. http://kickandy.com/theshow/1/1/1656/read/MENGUKIR-PRESTASI-LEWAT-ANIMASI.html (diakses pada tanggal 25 Maret

2012, pukul 00.50 WIB)

Anonim. 2012c. http://sosok.kompasiana.com/2012/03/13/pada-suatu-ketika-janus-animasi-buatan-dalam-negeri/ (diakses pada tanggal 23 Maret

2012, pukul 20.06 WIB)

Cahyadi, Dian. 2012. http://blog.unm.ac.id/diancahyadi/layanan-mk-2/mk-animasi-i/gambar-animasi-dan-film-animasi/ (diakses pada tanggal 25

Maret 2012, pukul 00.34 WIB)

Dwifriansyah, Bonny. 2012.http://pasarkreasi.com/news/detail/animation/49/ sejarah-animasi-dan-filmnya (diakses pada tanggal 23 Maret 2012,

pukul 20.23 WIB)

Rosa, Laura Dame. 2012. http://catatankomunikasi.blogspot.com/2012/07/teori-komunikasi-teori-film.html (diakses pada tanggal 10 September 2012, pukul 21.13 WIB)

Yasir. 2012. http://yasir.staff.unri.ac.id/2012/03/06/teori-interaksi-simbolik/ (diakses pada tanggal 24 Juli 2012, pukul 21.46 WIB)

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Televisi bisa dikatakan sebagai jembatan informasi penuh warna yang

dapat dilalui oleh siapapun. Dunia pertelevisian nasional telah marak oleh

program acara dengan konsep beragam. Berbagai stasiun televisi berkompetisi

untuk menjadi yang terbaik dan layak menjadi TV favorit audience. Mulai dari

program acara untuk anak-anak hingga dewasa tayang 24 jam tanpa henti.

Program acara di televisi tak bisa dilepaskan dari efek visual dan

animasi. Mulai dari bumper, iklan, film kombinasi spesial efek dengan gambar

realis, sampai dengan film animasi (full-animated). Film-film Hollywood di

Amerika contohnya, produk audio visual dari negeri tersebut terkenal dengan

visual yang sangat bagus, belum lagi jika dikombinasikan oleh efek visual yang

mewah. Ditambah dengan serial-serial animasi yang setiap hari ada di televisi

nasional, seperti Spongebob Squarepants, Shaun the Sheep, dan Avatar.

Begitupun dengan negara Jepang yang juga terkenal dengan film dan serial

animasinya, seperti Doraemon, Crayon Sinchan, Naruto Shippuden, dan Final

Fantasy. Banyak dari produk-produk audio visual tersebut yang sepertinya telah

menjajah televisi nasional di Indonesia sehingga produk animasi lokal seperti tak

pernah diberi kesempatan untuk menunjukkan eksistensinya.

Menurut data yang peneliti dapatkan dari media, Dwifriansyah (2012)

(16)

2

sudah bisa membuat film animasi yang di putar di layar lebar. Film tersebut

berjudul Janus Prajurit Terakhir yang mengisahkan tentang seorang prajurit

mekanik dari abad 34 bernama Janus. Di kisahkan Janus terlibat dalam sebuah

peperangan melawan Draco hingga Janus terlempar ke abad 21 dan ingin kembali

ke masa depan untuk melanjutkan perjuangannya. Dalam cerita film ini Janus di

bantu oleh sahabat barunya dari abad 21, Mayo (Derby Romero), serta

sahabatnya, Indri (Alyssa Soebandono). Tantangan yang dihadapi ketiga sahabat

ini tidak mudah. Mereka dikejar dua anak badung, diburu pasukan Draco dari

masa depan, serta orang-orang dewasa yang tidak mempercayai cerita Mayo. Film

ini boleh dibilang menjadi film animasi 3D pertama di Indonesia. Dengan

mengandalkan 14 orang animator, Janus dipenuhi teknik animasi 3D yang cukup

memukau. Meski sebenarnya tidak seluruhnya animasi, karena

mengkombinasikan animasi 3D dengan live action atau figur manusia yang

sebenarnya. Sayang, Janus hanya mampu bertahan di layar bioskop nasional

selama 1 minggu saja. Namun setidaknya hal tersebut mampu membuktikan

bahwa orang Indonesia sudah bisa menunjukkan semangat untuk berkarya di

bidang animasi.

Masih menurut Dwifriansyah (2012), pada akhir dekade 90-an,

Indonesia sudah mampu menciptakan produk animasi, yang digawangi oleh

Castle Production. Perusahaan animasi lokal yang berdiri sejak 1998 ini, tanpa

banyak terekspos publik, telah menjadi pengekspor film-film animasi, baik 2D

maupun 3D, ke luar negeri. Sejumlah produsen film animasi di Eropa dan

(17)

3

tahun 2002 hingga kini, tak kurang sekitar 11 film animasi telah diekspor Castle

ke sejumlah negara seperti Perancis, Spanyol, Jerman, Inggris hingga Amerika

Serikat dan Amerika Latin. Sementara untuk pasar Indonesia, Castle telah

memproduksi sekitar 6 film animasi. Salah satunya adalah animasi serial TV

berjudul Kabayan Lip Lap yang telah diputar di TVRI pada 2008 dan kemudian di

salah satu TV swasta nasional sejak Mei 2009 lalu. Bahkan Castle telah menerima

beberapa penghargaan dari luar negeri atas komitmennya dalam mengembangkan

teknik animasi. Sementara dari dalam negeri, Castle telah mendapatkan 3 rekor

MURI sebagai pengekspor film animasi pertama dari Indonesia ke pasar Eropa

dan Amerika, sekolah animasi 3D profesional pertama serta produsen film

animasi yang membangkitkan nation-pride pada anak-anak Indonesia .

Menurut Anonim (2012b), pada tahun 2009 ada juga film animasi lokal

berjudul Meraih Mimpi yang digarap oleh Infinite Frameworks Studio Batam dan

diproduseri oleh Nia Dinata. Film Meraih Mimpi, adalah film animasi 3D musikal

yang melibatkan puluhan pekerja seni komputer grafis Indonesia. Dewi Ratri,

produser animator yang terlibat dalam proses perekrutan animator, harus bekerja

keras memilih para animator yang memiliki kemampuan di atas rata-rata dan

gigih berinovasi. Dewi yang juga pernah terlibat dalam pembuatan Homeland,

harus mampu membagi-bagi jenis pekerjaan dan SDM yang diperlukan. Misalnya

menempatkan animator, tim komputer grafis, 2D artist, effect team, compositing

team hingga supervisor sesuai jumlah dan tempatnya serta membuat anggaran.

Selain animator, proses produksi film ini juga melibatkan sejumlah artis dan

(18)

4

Nia Dinata yang menjadi produser Meraih Mimpi, melakukan casting yang serius

untuk memilih pengisi suara yang cocok dengan karakter tokoh-tokoh manusia

dan binatang di dalam film. Tak kurang dari Jajang C. Noer, Surya Saputra, Gita

Gutawa, Shanty, Ria Irawan hingga Patton Idola Cilik, harus melewati proses

casting dan latihan yang ketat untuk bisa mengisi suara tokoh-tokoh Meraih

Mimpi secara pas dan menarik.

Paling hangat dibicarakan oleh kalangan pelaku animasi lokal dan

masyarakat di forum-forum diskusi dunia maya maupun obrolan-obrolan ringan

adalah sebuah film pendek berjudul Pada Suatu Ketika produksi studio Lakon

Animasi Solo yang beberapa bulan ini videonya tersebar dengan cepat di

YouTube, Vimeo, situs-situs jejaring sosial seperti twitter, facebook, MySpace,

maupun forum-forum lainnya. Menurut Anonim (2012c), Pada Suatu Ketika atau

disingkat PSK adalah salah satu film animasi 3D karya anak bangsa. Dari segi

visual-nya, film pendek ini banyak mengadopsi gaya film Tansformers dan

District 9. Alur ceritanya berawal di sebuah pasar, ada seorang kakek sedang

menikmati santapan mie sambil mendengarkan radio. Namun, tiba-tiba saja

gelombang radio yang diterima rusak dan lagu yang diputar pun tidak dapat

ditangkap dengan baik, sejurus kemudian sebuah UFO (pesawat dari luar

angkasa) besar menutupi langit. Para pengunjung pasar pun mulai panik ketika

UFO tersebut mengeluarkan cahaya. Cahaya tersebut tidak melukai para warga

yang ada di pasar, namun tiba-tiba saja sebuah bajaj berubah menjadi robot. Tidak

hanya satu, beberapa bajaj lainnya pun berubah menjadi robot merah dan sebuah

(19)

5

berdurasi sekitar 4 menit, film tersebut sudah mampu membuat decak kagum

masyarakat Indonesia yang telah menontonnya, terutama di dunia maya.

Visualisasinya sangat mewah, perpaduan antara suasana masyarakat menengah ke

bawah Jakarta dengan teknologi super canggih yang biasanya akrab dengan warga

negara maju. Semua aspek dalam produk animasi ini terlihat sangat serius

dikerjakan dan jika tidak ada identitas Indonesia pada film tersebut, mungkin

orang yang melihatnya akan mengira bahwa film ini bukan buatan Indonesia.

Di kota Malang sendiri, terdapat beberapa studio animasi maupun

komunitas animasi yang sampai saat ini masih menunjukkan eksistensinya. Salah

satunya yaitu PT. Digital Global Maxinema atau DGM. Studio animasi yang

terletak di Jalan Kebon Jeruk Malang ini berdiri sejak 2007 dengan nama K-Deep

Animation Studio sebelum baru-baru ini berganti nama. Beberapa karya telah

dihasilkan, seperti video klip band Padi yang berjudul Terluka dengan konsep

full-animated, serial animasi Catatan Dian yang sempat tayang di beberapa TV lokal

di tanah air, dan saat ini sedang mengerjakan beberapa project, diantaranya

KukuRockYou dan Songgo Rubuh. KukuRockYou secara garis besar menceritakan

tentang kehidupan para ayam yang dipelihara oleh seseorang di dalam sebuah

kandang. Yang membuat kisah ini menjadi unik adalah kehidupan ayam-ayam

tersebut yang dipersonifikasi. Sedangkan Songgo Rubuh, yang saat ini telah

ditayangkan oleh MNC TV setiap hari selasa pukul 17.00 WIB, bercerita tentang

dua orang penjaga gerbang kerajaan di Jawa. Mereka berdua adalah dua tokoh

yang punya perbedaan karakter yang sangat mencolok. Songgo, tokoh pertama,

(20)

6

mempunyai karakter yang bisa dibilang buruk. Dia adalah tokoh yang suka

marah-marah dan sering merasa iri. Mereka berdua sangat berbeda 180 derajat

namun saling berteman. Menurut Anonim (2010), film ini juga telah

memenangkan kategori Best Animation pada HelloFest 8, yaitu sebuah festival

tahunan yang diadakan oleh HelloMotion Academy Jakarta.

Walaupun karya para animator lokal sudah cukup banyak, hal tersebut

sepertinya belum cukup untuk membuat produk animasi lokal menjadi pilihan

yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia, terutama anak-anak. Saat ini

televisi-televisi nasional lebih memilih untuk menayangkan produk-produk

animasi luar negeri karena ada kecenderungan audience di Indonesia menganggap

produk animasi lokal belum mampu bersaing. Televisi-televisi nasional juga

dimungkinkan masih belum memberi ruang besar pada karya-karya animasi lokal

untuk unjuk gigi di kancah nasional.

Berbicara tentang film animasi tak bisa dilepaskan dari sosok animator.

Animator merupakan tiang penyangga dari suatu produksi animasi. Tanpa adanya

animator dalam suatu produksi animasi, mustahil produk animasi dapat tercipta.

Perlu digaris bawahi, animator adalah seseorang yang menjalankan proses animasi

pada suatu proses produksi. Tak bisa dipungkiri animator memiliki kedekatan

emosional pada dunia yang digeluti, bahkan bila dibandingkan dengan sutradara

sekalipun. Sutradara film animasi belum tentu memiliki pengalaman lebih banyak

di dunia animasi dari pada animator sendiri. Peneliti, selain karena alasan di atas,

menjadikan para animator yang ada di rumah produksi Digital Global Maxinema

(21)

7

animator di rumah produksi tersebut pada tahun 2008-2010. Hal ini diharapkan

akan memudahkan peneliti dalam proses penelitian ini.

Berawal dari fenomena yang telah diuraikan di atas, peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian tentang “INTERPRETASI ANIMATOR

TENTANG EKSISTENSI FILM ANIMASI LOKAL PADA TELEVISI NASIONAL” dengan studi fenomenologi pada animator di Rumah Produksi Digital Global Maxinema Malang.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah: Bagaimana animator memaknai eksistensi film animasi lokal

pada TV nasional?

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pemaknaan animator tentang

eksistensi film animasi lokal pada televisi nasional.

1.4Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis

Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur

penelitian kualitatif tentang interpretasi subjek penelitian terhadap suatu fenomena

(22)

8

Jika permasalahan ini belum pernah diangkat sebelumnya, diharapkan

dapat memberikan manfaat yang signifikan serta menjadi bahan referensi bagi

para peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan pokok bahasan

yang hampir sama atau bersangkutan.

1.4.2 Manfaat Praktis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat muncul suatu pemikiran

tentang bagaimana seluk beluk dunia animasi, macam-macam pola dan strategi

komunikasi yang dapat dilakukan oleh sebuah produk animasi tertentu yang

ditujukan pada para audience, serta bagaimana perkembangan industri animasi

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini didasari atas arti penting media bagi humas dan fenomena munculnya 12 televisi 

Skripsi yang berjudul “Makna Aksi Non-Verbal Pada Film Animasi Boboiboy Di Mnctv (Studi Pada Warga Perumahan De’ Saxofon Town House Rt/Rw: 003/006 Jatimulyo

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, BayuKristianto, menyatakan bahwa skripsi dengan judul: “ Manajemen produksi program siaran televisi lokal pada acara Talkshow “I