• Tidak ada hasil yang ditemukan

OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KEDIRI (Analisis Isi Program Acara Warta 6 Pada Masa Kampanye di KSTV Kediri)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KEDIRI (Analisis Isi Program Acara Warta 6 Pada Masa Kampanye di KSTV Kediri)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KEDIRI

(Analisis Isi Program Acara Warta 6 Pada Masa Kampanye di KSTV Kediri)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh: Hendra Hardyanata NIM: 201110040311215

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Hendra Hardyanata Tempat, Tanggal Lahir : Kediri, 30 April 1993 Nomor Induk Mahasiswa : 201110040311199

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Komunikasi

Konsentrasi : Audio Visual

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul: Objektivitas Pemberitaan Pasangan Calon Bupati Dan Wakil Bupati Kediri (Analisis Isi Program Acara Warta 6 Pada Masa Kampanye Di Kstv Kediri) adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, Mei 2016 Yang Menyatakan,

(4)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah

Karya yang sederhana ini kupersembahkan untuk ibunda dan ayahanda tercinta yang tiada henti selalu berdoa untuk keberhasilan dan kesuksesanku.

Untuk nenekku, saudara-saudaraku, yang selalu memberiku semangat dan doa.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, Shalawat serta salam bagi junjunganku, Nabi Muhammad SAW atas teladannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KEDIRI (Analisis Isi Program Acara Warta 6 Pada Masa Kampanye di KSTV Kediri)” Skripsi ini merupakan salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi

pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan

dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Keluargaku ayahanda dan ibunda (A. Mashari dan Sugiarti) atas jasa-jasanya,

kesabaran, doa, motivasinya, dan tidak pernah lelah dalam mendidik dan memberi cinta yang tulus dan iklas kepada saya semenjak kecil

2. Nenekku Ani Rubiyem atas kepedulianya, kasih sayangnya terima kasih banyak mbah 3. Adik-adiku devi, radit, darel atas doanya, serta motivasinya

4. Semua saudaraku,pacar, dan teman-teman atas dukunganya dan doanya

5. Dosen pembimbing saya M. Himawan Sutanto, S.Sos., M.Si, Isnani Dzuhrina, S.Sos., M.Adv terima kasih sebesar-besarnya telah membimbing dan membantu saya. Dan

dosen penguji saya Farid Rusman, Drs, M.Si, Arum Martikasari, M.Med.Kom terima kasih banyak telah meberi pencerahan dalam skripsi saya

6. Semua dosen ilmu komunikasi umm telah memberikan ilmunya dan semoga

(6)

7. Teruntuk laptop kesayangan terima kasih sudah memberikan alat untuk aktifitas saya setiap hari

8. Terima kasih sebesar-besarnya untuk semuanya yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu. TERIMA KASIH BANYAK

Semoga skripsi ini dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti lain dan dapat

disempurnakan melalui penelitian dengan tema yang sama. Akhir kata penulis mengharapkan banyak manfaat dari skripsi ini baik untuk masa sekarang maupun pada masa yang akan

datang. Amin

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PENGESAHAN ...ii

HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI ...iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ...iv

ABSTRAK ...v

ABSTRACT ...vii

KATA PENGANTAR ...ix

DAFTAR ISI ...xi

DAFTAR GAMBAR ...xiii

DAFTAR TABEL ...xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...7

C. Tujuan Penelitian ...8

D. Manfaat Penelitian ...8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi Massa ...9

B. Media Massa ...12

C. Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa ...13

D. Perkembangan Televisi Lokal ...16

E. Pemilu ...16

F. Berita Televisi ...18

G.Objektivitas Berita Televisi ...21

(8)

A. Metode Penelitian ...26

B. Pendekatan Penelitian ...27

C. Jenis Penelitian ...28

D. Ruang Lingkup Penelitian ...28

E. Unit Analisis ...29

F. Definisi Konseptual ...29

G. Struktur Kategori ...31

H. Satuan Ukur ...32

I. Teknik Pengumpulan Data ...32

J. Definisi Konseptual ...33

K.Teknik Analisis Data ...34

L. Uji Reliabilitas ...35

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. KSTV KEDIRI ...37

A.1 Profil KSTV KEDIRI ...37

A.2 Visi dan Misi KSTV KEDIRI ...38

A.3 Target Pemirsa KSTV KEDIRI ...39

A.4 Wilayah Jangkauan KSTV KEDIRI ...41

A.5 Galeri Logo ...41

B. Program Berita Warta 6 ...42

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Sajian Data ...43

A.1 Sajian Data Relevansi ...46

A.2 Sajian Data Netralitas ...50

A.3 Sajian Data Keseimbangan ...57

B. Pembahasan ...61

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Wilayah Jangkauan KSTV KEDIRI ...42

Gambar 4.2 Program Berita Warta 6 ...43

Gambar 5.1 Diagram Relevansi ...47

Gambar 5.2 Visual Berita Relevansi ...48

Gambar 5.3 Diagram Netralitas ...51

Gambar 5.4 Visual Berita Netralitas ...52

Gambar 5.5 Visual Berita Netralitas ...53

Gambar 5.6 Visual Berita Netralitas ...54

Gambar 5.7 Visual Berita Netralitas ...55

Gambar 5.8 Diagram Keseimbangan ...58

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Lembar Koding ...33

Tabel 3.2 Lembar Distribusi Frekuensi ...35

Tabel 5.1 Frekuensi Durasi Kemunculan Relevansi dan Keseimbangan ...44

Tabel 5.2 Frekuensi dan Jumlah Kata Netralitas ...45

Tabel 5.3 Frekuensi Durasi Kemunculan Relevansi ...47

Tabel 5.4 Frekuensi Durasi Kemunculan Netralitas ...50

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

 Ardianto dan Erdinaya, Lukiati Komala. 2005. Komunikasi massa : Suatu Pengantar.

Bandung. Simbiosa Rekatama Media.

 Eriyanto. 2011. Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi

dan Ilmu-ilmu Sosial Lainya. Jakarta. Kencana Prenada Media Group

 Krippendoff, Klaus. 1993. Analisis Isi: Pengantar Teori dan Metodologi, Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

 Rakhmat, Jalaludin. 2002. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

 Lexy J. Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi.

Bandung:Remaja Rosdakarya.

 Mulyana, Deddy. 2004. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja

Rosdakarya

 Harahap, Arifin S. 2006. Jurnalistik Televisi: Teknik Memburu dan Menulis Berita.

Jakarta: PT Indeks

 Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknis Praktis: Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana

 Nurudin. 2007. Pengantar Komuniksai Massa. Jakarta: Raja Grafindo Persada

 Nimmo, Dan, 2005, Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan Media, Edisi

(12)

Jurnal

 Manan, Bagir. 2014. Pers dalam Perspektifpemilu. Jurnal dewan pers, vol 7: 31-36.

 Darmanto, A. 2004. Kinerja TV Publik: Analisis Isi Berita TVRI tentang Kampanye

Pemilu Legislatif 2004, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, ISSN 141,0-4946, vol 8: 91-108.

 Poentary, Emmy. 2015. KOMPARASI KEBENARAN, RELEVANSI,

KESEIMBANGAN DAN NETRALITAS DALAM PEMBERITAAN (Studi Konten

Analisis Terkait Pemberitaan Pemilu Presiden 2014 di Harian Kompas dan Koran Sindo), JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA, vol 19: 1-19.

 Wijaya Thomas, William. 2015. Pelanggaran Kode Etik Jurnalistik Dalam Berita

Kampanye Pemilihan Umum Calon Kepala Daerah Jawa Timur Periode 2014-2019 di

TVRI Jawa Timur, JURNAL E--‐KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU

KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA, vol 3, no 1: 1-10  Raditya, Rama dan Agung Esfandari, Diah. 2014. Pengaruh Agenda Media Terhadap

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Media massa dalam kehidupan politik di alam modern memiliki posisi dan peranan yang sangat vital. Media bukan saja sebagai informasi politik, melainkan

juga kerap menjadi faktor pendorong terjadinya perubahan politik. Realitas demikian tampak jelas ketika terjadi Pemilihan Kepala Daerah (dalam hal ini

Bupati dan Wakil Bupati Kediri). Salah satu berita yang diliput untuk diberitakan adalah mengenai berita yang berhubungan dengan kegiatan calon Bupati dan Wakil Bupati yang maju sebagai kandidat. Hal tersebut dilihat dari banyaknya

informasi yang diberitakan pada berbagai media massa (televsi, radio, internet, dan surat kabar). Ada banyak peristiwa politik yang cukup menarik perhatian

masyarakat, dan cara untuk mengetahui peristiwa-peristiwa adalah dari media massa itu sendiri. Media massa memiliki kekuatan untuk membentuk budaya dan wacana politik. Sebagai salah satu pilar penting dalam demokrasi, strategi

pemberitaan media massa ikut menentukan proses kampanye sebagai kekuatan

politik untuk merebut hati rakyat.

Salah satu media yang sangat strategis dalam menyampaikan berita Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) kepada masyarakat adalah televisi, media ini mempunyai aspek penting yang bisa menentukan apa yang akan

(14)

2 Pemilukada akan dianggap penting juga oleh masyarakat. Katrien Voltmer dan Andre Rommele, mengatakan: “The media are the central actors in public

communication campaigns”. Pandangan ini menggambarkan bahwa media televisi

cenderung ditempatkan sebagai saluran komunikasi utama karena jangkauan publiknya yang luas. Disamping kemampuannya untuk melipatgandakan informasi, media ini juga memiliki kemampuan untuk mempersuasi khalayak

(Antar Venus, 2004).

Tidak dapat dipungkiri bahwa pesatnya kemajuan teknologi membuat

media massa elektronik ini menjelma menjadi sebuah saluran kampanye terhadap masyarakat. Hal ini dikarenakan hampir setiap orang memiliki televisi. Oleh karena itu banyak partai atau calon yang akan berkompetisi dalam Pemilu

memanfaatkan hal ini untuk menyampaikan visi dan misi mereka kepada masyarakat luas. Banyak sedikitnnya penayangan yang berhubungan dengan

transformasi ataupun sosialisasi visi dan misi dari sebuah partai maupun calon yang dijagokannya akan sangat mempengaruhi penilaian masyarakat terhadapnya.

Michael Bauman (2007) menjelaskan adanya fenomena telepolitics yakni

bergesernya peran partai dan munculnya dominasi media terutama televisi dalam mempersuasi pemilih. Televisi mampu menyelinap ke ruang domestik keluarga

dan menjadi perantara hubungan yang lebih bersifat impersonal. Berbeda dengan pertemuan-pertemuan politik konvensional yang mensyaratkan kehadiran seseorang, interaksi melalui televisi lebih bersifat praktis dan tidak merepotkan

pemilih.

(15)

3 Pemilih Indonesia. Salah satu temuan penting dari survai itu adalah bahwa televisi berperan sebagai sumber utama informasi politik. Sekitar 65% responden dalam survai itu menyatakan bahwa mereka memperoleh informasi tentang Indonesia dan lingkungan sekitarnya dari televisi. Di samping itu, TV merupakan sumber utama informasi bagi semua orang pada semua kelompok sosial dan memiliki jangkauan penyebaran yang paling luas karena 64% dari pemilih menontonya paling sedikit 3 hari dalam seminggu, 52%" di antaranya bahkan menyatakan menonton TV hampir setiap hari. Sedangkan kemampuan surat kabar menjangkau kelompok-kelompok sasaran (pemilih) hanya 15%”.

Dalam jurnalisme dan kegiatan jurnalistik, prinsip independensi dan netralitas harus ditegakkan. Independen artinya merdeka dalam menjalankan

ideologi jurnalisme. Netral diartikan berimbang, akurat, tidak memihak kecuali pada kepentingan publik. Peran media massa harus tetap netral, jangan sampai

dipengaruhi atau bahkan ditunggangi kepentingan politik atau kepentingan ekonomi semata. Hal ini perlu ditegaskan, sebab diketahui banyak politisi yang

berasal dari pemilik media. Di samping itu media massa harus tetap proporsional dalam menyajikan berita dan sadar fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, kontrol dan perekat sosial dalam membangun budaya demokrasi yang

berkualitas (Widodo KR,2014: 10).

Sebuah berita tidak mungkin objektif dan tidak mungkin bebas dari

kepentingan-kepentingan tertentu. (Meadow,1980). Tidak semua peristiwa layak dijadikan berita. Dan berita politik memang dapat menjangkau segmen pembaca dari berbagai lapisan. Dikatakan demikian, karena ada dua faktor yang

menyebabkannya. Pertama, saat ini politik berada di era mediasi (politics in the age of mediation), yakni media massa, sehingga hampir mustahil kehidupan

(16)

4 mendapat liputan dari media massa. Kedua, peristiwa politik dalam bentuk

tingkah laku dan pernyataan para aktor politik lazimnya selalu mempunyai nilai berita sekalipun peristiwa politik bersifat rutin belaka, seperti rapat partai atau

pertemuan seorang tokoh politik dengan para pendukungnya (Ibnu Hamad, 2004:1).

Dimana objektivitas itu sendiri memiliki ciri-ciri utama, yakni pertama

adalah penerapan posisi keterlepasan dan netralitas terhadap objek peliputan. Kedua, terdapat upaya untuk menghindari keterlibatan, tidak berpihak atau

menunjukkan bias. Ketiga, objektivitas membutuhkan keterkaitan yang kuat terhadap akurasi dan jenis kebenaran media yang lain, seperti relevansi dan

keutuhan (McQuail, 2012:222).

Satu versi dari komponen objektivitas dijelaskan oleh Westerstahl (dalam McQuail, 2011:223) bahwa penyajian berita yang objektif harus mencakup

nilai-nilai dan fakta, di mana fakta itu sendiri memiliki implikasi evaluatif. Dimensi objektivitas terdiri atas faktualitas, dan imparsialitas. Faktualitas terdiri dari kebenaran keutuhan laporan, akurasi, dan niat untuk tidak menyesatkan atau

menyembunyikan hal yang relevan (kepercayaan yang baik). Aspek kedua dari faktualitas adalah ‘relevansi’, konsep ini berkaitan dengan proses seleksi,

mensyaratkan pemilihan itu terjadi menurut prinsip yang jelas dan koheren dari apa yang penting bagi penerima yang dituju dan/ atau bagi masyarakat. Objektifitas berkaitan erat dengan profesionalisme jurnalistik meliputi faktual,

akurat, jujur terhadap realitas dan dapat memisahkan antara fakta dengan opini, berimbang dan tidak memihak (McQuail,2011:224) itulah yang dibutuhkan

(17)

5 Menurut Westerstahl, imparsialitas merupakan ‘sikap netral’ dan harus

diraih melalui kombinasi keseimbangan (penekanan waktu/tempat yang sama/proporsional) di antara penafsiran, sudut pandang, atau versi peristiwa yang

saling berlawanan dan tidak memihak (netral) dalam penyajian. Rujukannya adalah pada kualitas konten informasi yang mungkin meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan informasi untuk khalayak diperhatikan, dipahami, diingat dan

sebagainya.

Sebagai media yang menjangkau publik paling luas, peran televisi sentral

dalam mengenalkan figur ataupun partai politik pada publik. Inilah mengapa televisi dan berita televisi khusus jadi ruang pertarungan politik untuk memperebutkan hati publik. Hubungan tegak lurus antara masifnya kampanye

politik di media terhadap keputusan politik warga negara pada Pemilu telah dibuktikan lewat berbagai penelitian, seperti yang terjelaskan pada penelitian

berikut: “penelitian yang dilakukan oleh Institut Studi Arus Informasi (ISAI), TIFA, dan Media Development Loan Fund pada Pemilu 2004 menunjukkan bahwa kecenderungan frekuensi kemunculan seorang politikus di media

berbanding lurus dengan jumlah perolehan suara rakyat. Begitu pula riset ISAI dan TIFA lima tahun kemudian, yakni pada Pemilu 2009. Kemenangan pasangan

SBY-JK pada 2004 dan SBY-Boediono pada 2009 dilatari oleh aktivitas tampil di media dengan jumlah terbanyak. Maka bisa jadi kemenangan politik bermula dari kemenangan menguasai media” (Roy Thaniago, Koran Tempo, 26 Juli 2013).

Sebagaimana temuan riset penelitian tersebut, tampilan pemberitaan media massa televisi pada pesta demokrasi politik seperti saat sekarang ini tak juga

(18)

6 sama dengan salah satu calon kandidat dalam perpolitikan di indonesia terindikasi

menggunakan media ini untuk kepentingan golongan. Televisi menjadi buletin internal dari calon kandidat ataupun partai politik, yang hanya lancar

memberitakan dari satu sisi saja.

Temuan diatas adalah satu tanda bahwa dalam hiruk pikuk penyiaran televisi pada saat pemilu dewasa ini, publik diposisikan hanya sebagai penonton.

Media penyiaran yang menggunakan frekuensi publik, telah dengan sewenang-wenangnya dipergunakan sebagai alat politik elit. Televisi saat berlangsungnya

pemilu jelas membahayakan demokrasi dan netralitas media itu sendiri, publik butuh informasi jernih dan berimbang, tidak memihak bagi alat untuk mengambil keputusan yang jernih. Televisi satu dimensi jelas tak akan mampu menghadirkan

informasi yang utuh dan menyeluruh, karena kemampuan itu lebih dulu dibunuh oleh keharusan untuk salah satu calon kandidat untuk kepentingan politik. Dalam

dunia pertelevisian kita ini menunjukkan berita politik lebih mementingkan kepentingan politik ketimbang mengakomodosi perspektif publik.

Dalam upaya ini penelitian menjadikan pemilu yang diadakan di Kediri

pada tanggal 9 Desember 2015 terhadap calon bupati dan wakil bupati yang akan berlaga pada pesta rakyat ini. Dalam pesta rakyat ini, pasangan calon bupati dan

wakil bupati kediri yang akan berlaga dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2015 adalah pasangan dr.Hj.Haryanti dan Drs.H.Masykuri, MM (HarMas) dengan nomor urut satu sedangkan pasangan dr.Ari Purnomo Adi dan Arifin (AA)

mendapatkan nomor urut dua. Maka peneliti mengambil sampel pada stasiun televisi lokal yaitu KSTV yang merupakan stasiun televisi lokal yang ada di

(19)

7 setiap harinya pada pukul 18.00 wib sebagai program acara berita yang akan

dianalisis karena KSTV merupakan tv lokal yang jangkauanya luas meliputi seluruh kabupaten kediri yang memberitakan pasangan calon bupati dan wakil

bupati kediri. Media massa ini sering kali memberitakan salah satu pasangan calon kandidat tidak sesuai keobjektivitasan berita dengan menunjukkan relevansi, netralitas, dan keseimbangan. Pemberitaan di massa kampanye sering

meniadi tolok ukur netral atau tidaknya sebuah media terhadap peserta pemilu. Dalam pemberitaanya yang ditampilkan dalam setiap harinya warta 6

menunjukkan gejala pemberitaan yang tidak adil terhadap pelaksanaan pemilu yang ada di Kediri.

Berdasarkan uraian di atas, dipandang perlu untuk melakukan penelitian

ini dengan asumsi bahwa pemberitaan yang obyektif dalam artian memiliki bentuk yang faktual, akurat, jujur terhadap realitas dan dapat memisahkan antara

fakta dengan opini, berimbang dan tidak memihak (McQuail, 2011:224) itulah yang dibutuhkan khalayak. Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini telaahnya akan difokuskan pada persoalan relevansi, netralitas, dan keseimbangan

dalam pemberitaan terkait masalah Pemilu calon bupati dan wakil bupati no urut satu dan dua pada pemberitaan KSTV dengan program berita warta 6. Dengan

fokus tersebut permasalahannya menjadi bagaimana relevansi, netralitas, dan keseimbangan dalam pemberitaan Pemilu Kabupaten Kediri 2015 pada program

(20)

8 B. Rumusan Masalah``

Berdasarkan latar belakang yang sudah ditulis oleh peneliti, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah: Bagaimana relevansi, netralitas, dan

keseimbangan dalam pemberitaan pemilu tentang pasangan calon bupati dan wakil bupati kabupaten Kediri pada program berita warta 6 di KSTV ?

C. Tujuan Penelitian

Melihat latar belakang dari rumusan masalah yang ditulis oleh peneliti seperti diatas, dapat ditarik tujuan penelitianya adalah mengukur relevansi,

netralitas, dan keseimbangan dalam pemberitaan pemilu tentang pasangan calon bupati dan wakil bupati kabupaten Kediri pada program berita warta 6 di KSTV.

D. Manfaat Penelitian

Dari penelitian diatas, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut

1. Manfaat Akademis

Menambah referensi keilmuan media massa khususnya media massa televisi yang terfokus pada penelitian analisis isi pemberitaan calon

pasangan bupati dan wakil bupati pada berita di televisi 2. Manfaat Praktis

Gambar

Gambar 5.1 Diagram Relevansi .................................................................................47
Tabel 5.4 Frekuensi Durasi Kemunculan Keseimbangan ..........................................57

Referensi

Dokumen terkait

RNA dari tanaman kandidat mutan yang terseleksi berdasarkan keadaan stomata menutup dan lebih pendek dari pada Slamet non mutan telah berhasil diisolasi. RNA dapat

Agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan kejang demam, sehingga dapat

[r]

[r]

Mengkaji pengaruh dan dampak demand CPO untuk bahan bakar alternatif (nabati) terhadap ketersediaan pangan Indonesia.. alternatif (nabati) terhadap ketersediaan

Pada kenyataannya pengaktualisasian diri pada sebagian remaja anggota klub motor lebih sering mengarah pada pengambilan risiko dan perilaku yang cenderung negatif, terutama

Adanya penghambatan proses oksidasi lipid pada sel makrofag dan sel endotel oleh kurkuminioid secara in vitro, akan memberikan informasi mengenai mekanisme

Sedangkan kegiatan yang dilakukan dalam pembenihan yaitu: pemeliharaan induk, seleksi induk, pemijahan, penetasan telur, pemeliharaan larva, pemeliharaan benih,