• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari Yogya Untuk Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dari Yogya Untuk Indonesia"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

46 20 SYAKBAN - 5 RAMADLAN 1431 H

P

erhelatan akbar Muktamar Muhammadiyah ke 46 Seabad telah usai. Para muktamirin dan penggembira telah kembali ke tempat asal masing-masing. Pemerintah DIY, Pemkot, Pemkab, pejabat polri dan militer serta masyarakat Yogya merasa puas, lega dan gembira karena telah berhasil menjadi tuan rumah yang ramah dan baik. Acara besar itu telah berlangsung dengan aman, lancar dan sukses.

Walikota dan Wawali Yogya terlibat langsung dalam kepanitiaan. Bahkan menyediakan anggaran dari APBD lebih dari 1 milyar rupiah untuk acara pembukaan dan penutupan muktamar. Sebagai mantan pengusaha, Walikota sangat paham bahwa kehadiran ratusan ribu tamu di Yogya akan memutar roda ekonomi. Andai jumlah tamu yang hadir ke Yogya 250 ribu dan mereka membelanjakan untuk penginapan, makan,transportasi per hari Rp 250 ribu maka uang yang beredar per hari sekitar 62,5 milyar rupiah dan selama 6 hari 375 milyar rupiah. Suatu jumlah yang tidak sedikit untuk memutar roda ekonomi Yogya.

Berikut catatan yang dapat dikemukakan dari muktamar yang bertemakan ‘’Gerak Melintasi Zaman dan Tajdid Menuju Peradaban Utama’’.

Pertama, Muhammadiyah tetap merupakan gerakan keaga-maan. Melalui amal usaha Muhammadiyah (AUM) masyarakat seakan mengidentikkan Muhammadiyah dengan lembaga pendidikan (TK hingga PT), rumah sakit, rumah panti sosial dan kegiatan ekonomi. Sejatinya Muhammadiyah adalah gerakan Islam. Hal itu secara jelas tertera dalam Anggaran Dasar pasal 4 ayat 1 yang menyatakan : Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Da’wah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan Tajdid, bersumber dari Al Quran dan As-Sunnah. Dalam struktur organisasinya Muhammadiyah senantiasa memberikan tempat khas terhadap Majelis Tarjih dan Majelis Tabligh. Mengawali abad kedua ini rupanya peserta muktamar menginginkan agar pemimpin mereka berasal dari ulama/agamawan. Sepuluh dari 13 orang yang mendapat mandat Muktamar 46 berlatar belakang pendidikan UIN/IAIN dan pendidikan tinggi agama. Perlu disampaikan bahwa garis gerakan Muhammadiyah adalah Islam moderat yang inklusif yaitu Islam yang menjadi rakhmat bagi semuanya. Dalam sejarahnya guru sekolah-sekolah Muhammadiyah sebagian berasal dari Belanda, dan saat sekarang beberapa sekolah dan perguruan tinggi seperti yang ada di Papua dan NTT 70% siswa dan mahasiswanya dari kalangan non muslim.

Kedua, sebuah ide pembaruan yang dikumandangkan dari sebuah kampung kecil Kauman Yogya oleh Kiai Dahlan ternyata melahirkan peradaban besar yang dapat dicatat dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia dan umat Islam. Berawal dari suatu organisasi lokal Yogya seperti izin yang diberikan oleh penjajah saat itu, Muhammadiyah kemudian mekar mengindonesia, bahkan menyentuh negara-negara tetangga. Kesungguhan hati dan pantang menyerah dari Sang Kiai ternyata mendapat penghargaan dari masyarakat yang kemudian bersama-sama

meneruskan perjuangan dan sekaligus mengembangkan ide Kiai Dahlan. Ide pembaruan/pencerahan anti kejumudan dengan simbolisasi anti TBC (takhayul bidah khurafat) telah berhasil mendapat tempat di hati masyarakat. Seperti dalam hukum besi sejarah, ide atau organisasi yang dibutuhkan dan mendapat tempat di hati masyarakat akan terus hidup,berlanjut-berkembang, sementara yang tidak diterima masyarakat akan hilang ditelan zaman. Muhammadiyah termasuk yang pertama, terbukti dapat melintasi zaman dan masih akan terus berkembang yang sekarang memasuki abad kedua perjalanannya.

Ketiga, kebersamaan dan kemandirian yang berhasil dijalin dalam penyelenggaraan Tiga Muktamar (Muhammadiyah, Aisyiyah dan IPM), kaum priya, perempuan dan remaja merupakan gambaran kebersamaan dan kesinambungan generasi. Kebersamaan juga dijalin antara Muhammadiyah dengan pemerintah dan masyarakat. Di kampung di mana para tamu Muktamar tinggal, masyarakat setempat memberikan makan gratis kepada para tamu. Sejak Muktamar 45 di Malang yang dipusatkan di kampus UM Malang dan Muktamar 46 yang berpusat di kampus UMY sebenarnya merupakan cermin kemandirian. Biaya Muktamar yang lebih dari 20 milyar rupiah sebagian besar ditanggung oleh Muhammadiyah. Karenanya ada optimisme bahwa Muhammadiyah merupakan salah satu unsur penting dalam pembentukan masyarakat madani di Indonesia.

Keempat, Muhammadiyah adalah organisasi yang tumbuh berkembang bersama bangsa. Karena itu antara Muhammadiyah dengan pemerintah memiliki visi yang sama yaitu mencitakan terbentuknya negara Indonesia yang adil makmur, aman sejahtera dalam lindungan Allah SwT. Bila pada Muktamar 43 di Banda Aceh Presiden Indonesia kedua Soeharto, dengan lepas menyatakan sebagai bibit Muhammadiyah karena pernah mengenyam pendidikan di SMP Muhammadiyah Wonogiri. Hal yang sama juga disampaikan oleh Wapres Boediono yang menyampaikan secara terbuka bahwa beliau pernah belajar di SD Muhammadiyah Blitar, dan merasa senang menjadi bagian dari keluarga besar Muhammadiyah. Karena itu lembaga pendidikan Muhammadiyah dan amal usaha lainnya memang diperuntukkan dari Muhammadiyah untuk umat dan bangsa.

Kelima, Yogya adalah tempat subur untuk bersemainya ide-ide besar. Tidak berlebihan kalau Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam sambutan penutupan muktamar menyebut empat pilar yang membentuk Yogya yaitu Kraton, Muhammadiyah, Tamansiswa dan UGM. Keempat entitas tersebut seakan identik dengan Yogya. Maka cukup alasan bila dalam lagu tema Muktamar 46 ada ungkapan “ke Yogya kita kembali, bergandengan tangan, abad kedua kita mulai, hadapi segala tantangan, tekad membaja di hati, walau jalan mendaki”.

Demikianlah pasca Muktamar 46, Muhammadiyah kembali bergerak dari Yogya untuk Indonesia.•

Dari Yogya Untuk Indonesia

KOLOM

CHAIRIL ANWAR

Ketua Majelis Diktibang Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2005-2010

De

m

o (Vi

si

t ht

tp:

//www.pdfspl

itm

erge

r.c

om

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan Model Law menyatakan bahwa apabila para pihak tidak tnemilih hukum, inaka badan arbitrase atau arbitrator harus mengacu kepada hukum yang ditentukan berdasarkan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kadar vitamin C yang ada pada nanas segar dan keripik nanas dengan menggunakan spketrofotometri Uv-Vis

1) Lahirnya Undang-Undang Hak Tanggungan No 4 tahun 1996 telah memperjelas bahwa parate eksekusi tak perlu lagi melalui pengadilan negeri, tetapi dapat dilakukan

Dokumentasi merupakan fakta dari pelaksanaan pelayanan keperawatan dan catatan tentang tanggapan dan reaksi klien dan informasi yang mencakup aspek

bahan baku, melakukan pemeriksaan atas perlengkapan restoran (daily checking), melakukan pengawasan atas kegiatan operasional perusahaan, melakukan penilaian atas kelayakan

2) Penyuluhan Bimbimbing Jabatan adalah kegiatan pemberian informasi tentang jabatan dan dunia kerja kepada pencari kerja dan/atau masyarakat serta proses membantu

Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa subdialek yang tersebar di Kecamatan Sindangkasih dan Kecamatan Sukamantri dipersepsikan sebagai bahasa yang memiliki tingkat kesamaan

Class titik3D merupakan class yang mendeklarasikan kelas untuk menyimpan data koordinat titik tiga dimensi yang terdiri dari posisi X dan posisi Y yang diturunkan