• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Tindakan Rasionalitas Instrumental Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (supeltas) Di Kota Malang (Studi Di Jalan Mertojoyo Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Tindakan Rasionalitas Instrumental Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (supeltas) Di Kota Malang (Studi Di Jalan Mertojoyo Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang)"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

TINDAKAN RASIONALITAS INSTRUMENTAL

SUKARELAWAN PENGATUR LALULINTAS (SUPELTAS) DI

KOTA MALANG

(Studi Di Jalan Mertojoyo Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Sosiologi

Oleh : Zul Aslan 201110310311052

JURUSAN SOSIOLOGI

KOSENTRASI SOSIOLOGI PEMBANGUNAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)
(3)

xiv KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat serta Hidayah-Nya, sehingga penulis menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudulTindakan Rasionalitas Instrumental Sukarelawan Pengatur lalu lintas (Supeltas) Di Kota Malang (Studi Di Jalan Mertojoyo Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang).

Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dan dukungan serta do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala ketulusan dan kerendahan hati disampaikan rasa terimakasih kepada: 1. Drs. Fauzan, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang

telah memberikan kesempatan penulis untuk belajar di Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Asep Nurjaman, M.Si Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang, yang memajukan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

3. Muhammad Hayat,MAselaku Ketua Jurusan Sosiologi UMM, yang memajukan Jurusan Sosiologi UMM dan selaku Dosen Pembimbing utama yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk memberikan bimbingan, serta pengarahan, petunjuk serta nasehat selama penyusunan skripsi ini.

(4)

xv 5. Sahabat semua, Fariz Zainuddin, Imam Subaweh, Weni Murfekasari, Eka Mulyati, Taufik, yang selama ini bersama – sama kerja keras dalam menjalani pendidikan di Jurusan Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Seluruh teman-teman Jurusan Sosiologi yang sangat memberikan kontribusi dan tukar pikiran selama ini.

7. Seluruh kawan-kawan Ippelamas Malang, KOMSAS Surabaya, Ippelmas Jakarta, serta Seluruh Kader IMM Renaissance FISIP UMM yang sangat

memberikat kontribusi dan tukar pikiran selama ini.

8. Semua pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas segala bantuannya selama penyusunan skripsi ini.

9. Kepada Muhammadiyah terkhusus Kampus UMM yang telah memberikan kesempatan untuk kulia sampai selesai.

Segala kemampuan dan keterbatasan, penulis telah berupaya untuk menyelesaikan skripsi ini dengan hasil yang sebaik-baiknya, akan tetapi tentu masih terdapat beberapa kekurangan yang harus diperbaiki. Untuk itulah kritik dan saran senantiasa penulis harapkan. Akhirul kalam, semoga semua yang terangkum dalam tulisan ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak. Amin...

BILLAHIFISABILILLAHAQ FASTABIQUL KHOIROT

Malang, 4 Februari 2016 Penulis,

(5)

xvi DAFTAR ISI

LEMBAR COVER... i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

LEMBAR PERSETUJUAN... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI... iv

LEMBAR PERNYATAAN... v

MOTTO... vi

LEMBAR PERSEMBAHAN... vii

KATA PENGANTAR... viii

ABSTRAKSI... x

ABSTRACT... xi

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR BAGAN... xiv

DAFTAR ISI... xv

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah... 6

C. Tujuan Penelitian... 6

D. Manfaat Penelitian... 6

1. Secara Teoritis... 6

2. Secara Praktis... 6

(6)

xvii

1. Tindakan Rasionalitas Instrumental... 7

2. Sukarelawan Pengatur Lalulintas (Supeltas) ... 7

F. Metode Penelitian ... 7

1. Pendekatan Dan Jenis Penelitian... 8

2. Lokasi Penelitian... 9

3. Subjek Penelitian ... 10

4. Sumber Data ... 11

5. Teknik Pengumpulan Data... 12

a. Observasi... 12

b. Wawancara... 13

c. Dokumentasi... 15

G. Teknik Analisa data ... 15

a. Pengumpulan data ... … 16

b. Reduksi data ... ... 16

c. Penyajian data ... 16

d. Penarikan kesimpulan ... 16

BAB II KAJIAN DAN LANDASAN TEORI... 18

A. Kajian Pustaka ... 18

B. Konsep Rasionalitas Instrumental ... 23

a. Pembagian dan Jenis Rasionalitas Menurut Weber... 24

(7)

xviii

Lalu lintas... 29

E. Fenomena Kemacetan lalu lintas Di Kota Malang... 32

F. Fenomena Pertumbuhan Kota... 34

G. Landasan Teori... 37

a. Rasionalitas Instrumental... 38

b. Rasionalitas Berorientasi Nilai... 39

c. Tindakan Afektif... 40

d. Tindakan Tradisional... 40

BAB III DESKRIPSI UMUM LOKASI PENELITIAN... 42

A. Gambaran Umum Kota Malang... 42

1. Sejarah Dan Perkembangan Kota Malang... 42

2. Julukan Kota Malang... 43

3. Demografi Kota Malang ... 43

a. Suku Bangsa... 43

b. Agama... 44

c. Bahas... 44

4. Kondisi Geografis Kota Malang... 45

a. Batas-Batas Admitrasi... 45

b. Luas Wilayah... 47

c. Pembagian Administratif Pemerintahan... 48

5. Kependuduk... 48

6. Perkembangan Penduduk... 49

B. Gambaran Singkat Kelurahan Marjosari... 53

(8)

xix

2. Jumlah Penduduk ... 54

3. Pekerjaan/ Mata Pencaharian... 54

4. Tingkat Pendidikan... 55

5. Sarana Prasarana... 55

C. Konsep Sukarelawan Pengatur lalu lintas (supeltas)... 56

a. Sejarah sukarelawan Pengatur Lalu lintas... 57

b. Sukarelawan Pengatur lalu lintas (supeltas) di Jalan Mertojoyo Kelurahan Merjosari Kota Malang... 60

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA... 62

A. Penyajian Data... 62

B. Identitas Subyek Penelitian... 62

a. Harianto... 64

b. Sugeng... 67

c. Sukiman... 70

d. Ramdani... 74

e. Erik Nugroho... 75

f. M. Nuron ... 78

g. Perbandingan Pekerjaan sampingan dengan pekerjaan tetap sebagai pengatur lalu lintas... 81

C. Analisa Data... 85

a. Uangnya Yang Banyak... 85

b. Waktu Bekerja Sangat singkat ... 90

c. Lokasi Mudah Dijangkau... 93

(9)

xx

e. Pengukuhan Kekuatan Kelompok... 97

f. Keamanan Para Pekerja... 100

D. Analisis Teori Max Weber Berdasarkan Keseluruhan Pembahasan... 102

BAB V PENUTUP... 106

A. Kesimpulan... 106

a. Sebagai Pekerja Tetap... 106

b. Pendapatan Tinggi... 106

c. Waktu Bekerja Singkat... 106

d. Lokasi Mudah Dijangkau... 107

e. Bekerja Tanpa Paksaan... 107

f. Pengukuhan Kekuata Kelompok... 107

B. Saran... 108

(10)

xxi DAFTAR PUSTAKA

a. Buku

Ach.fatchan.2003. Metode Penelitian Kualitatif, 10 Langkah Penelitian Kualitatif, Pendekatan Konstruksi Dan Fenomenologi.Malang: UM

Press.

Budiman. Arief. 1995.Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta : Gramedia

Utama. Hlm. 68

Damsar.2009. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana

Harian Surya, Laju Pertumbuhan Motor Di Kota Malang, Senin, 1 September

2014

Habermas,Jurgen.2006. Teori Tindakan Komunikatif 1 Rasio Dan Rasionalisasi Masyarakat. Bantul: Kreasi Wacana. Terj. Nurhadi.

Hamidi.2007.Metode Penelitian Dan Teori Komunikasi. Malang: UMM Press. Hardiman, F. Budi.1993. Menuju Masyarakat Komunikatif; Ilmu, Masyarakat,

Politik, Dan Post Modernisme Menurut Jurgen Habermas.

Yogyakarta: Kanisius.

Kuncoro,M.2003. Ekonomi Pembangunan, Teori, Masalah dan Kebijaksanaan.UPT AMP YKPN

Lexy J. Meleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Refisi. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Ritzer, G. 1992. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Terjemahan

Alimandan. Jakarta: Rajawali.

Ritzer, george.Douglas J. Goodman.2013. Teori Sosiologi, Dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern.

Bantul: Kreasi Wacana. Hlm:148.

Sugiono,2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabe.

Santoso,listyono dkk.2010. Seri Pemikiran Tokoh Epistemologi Kiri. Yogyakarta:

Ar-ruzz Media.

(11)

xxii b. Sumber Internet

Imron, Ali. 2014. Distribusi Arena Polisi Cepek (Studi Mengenai Habitus, Modal, Dan

Arena Pada Praktik Sosial PolisiCepek DI

KetintangSelatan).http://Ejournal.unesa.ac.id. Diakses pada 26

Desember 2015. Pukul 10.45 WIB.

Anonymous. 2012. UB Terima 15419 Mahasiswa Baru, Tertinggi di Indonesia. http://kemahasiswaan.ub.ac.id.Diakses pada tanggal 28 November 2014, pukul. 13.00 WIB

BPS kota Malang tahun 2014, http://malangkota.bps.go.id. diakses pada 15 oktober 2015, pukul 16:20 WIB.

Prasetyo Budhi Setiawan, 2013. Kebersyukuran Pada Sukarelawan Pengatur Lalulintas ( Supeltas).http:journal.ums.ac.id. diakses pada 21 Oktober 2015, Pukul 21.13 WIB.

Kaskus.2012.FENOMENA SUPELTA(Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas) at http: Kaskus. co.id. Diakses pada 12 Desember 2014, pukul 20.45 WIB.

Radar Malang. 2013. Upaya Urai Kemacetan Parah di Kota Malang. (Online),

http: radarmalang.co.id. diakses tanggal 18 April 2015. Pukul 21.45. Rahmat,Pupu Saeful.2009.Penelitian Kualitatif. Dalam jurnal Equilibirium,Vol.5,

no. 9.http:Yusuf.staff.ub.ac.id.files.pdf.di unduh pada 23 oktober 2015.pukul 20.45 WIB.

http: www. Koranjuri.com. Hlm.1606074. eksistensi supeltas. diakses kamis 11

juni 2015. Pukul 21.15 WIB

Http: www. Malang Kota. Go.id. Hlm. 1606072. Diakses pada jumat, 05

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat dalam kehidupannya selalu mengedepankan interaksi antar

sesamanya, dengan berinteraksi manusia dapat menyampaikan hal yang

diinginkan. Begitu juga dengan tindakan yang dipilih oleh suatu kelompok

masyarakat, memiliki kosekuensi-kosekuensi yang berdampak terhadap

kehidupan mereka. Baik tindakan rasional maupun irasional. Manusia sering

memilih bertindak rasional maupun irasional sudah mempertimbangkan untung

dan ruginya terhadap tindakan yang ia terimah. Manusia sebagai makhluk sosial

senantiasa melakukan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan tertentu.

Tindakan merupakan suatu perbuatan, perilaku, atau aksi yang dilakukan oleh

manusia sepanjang hidupnya guna mencapai tujuan tertentu. Tindakan manusia

dianggap sebagai sebuah bentuk tindakan sosial manakala tindakan tersebut

ditujukan pada orang lain.

Fenomena sukarelawan pengatur lalulintas (supeltas) atau sering dikenal

dimasyarakat pak ogah, polisi cepek banyak ditemukan di kota-kota di Indonesia.

keberadaan para sukerelawan pengatur lalulintas disebabkan oleh berbagai faktor,

salah satunya faktor pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak terbendungkan.

Salah satunya kota Malang mengalami pertumbuhan penduduk yang sangat pesat,

sehingga juga mempengaruhi kemacetan lalulintas dan salah satu penyebab

(13)

2

Data dari satlantas kota Malang mencatat, Sepanjang tahun 2013, jumlah

sepeda motor baru yang masuk Kota Malang mencapai 37.000 unit, sedangkan

jumlah mobil baru yang masuk Kota Malang dalam satu tahun sekitar 5500

unit.Laju pertumbuhan kendaraan di Kota Malang terlihat dari seri nomor sepeda

motor di Kota Malang. Seri nomor sepeda motor di kota Malang memakai tiga

huruf di belakang pada nomor registrasinya.1Data yang diperoleh dari Badan

Pusat Statistik kota Malang, jumlah mobil dan sepeda motor terus mengalami

kenaikan secara drastis pada tahun 2012-2013.

Tabel 1: Jumlah Kenderaan bermotor Kota Malang menurut jenis

kendaraan tahun 2012-2013

Sumber: BPS Kota Malang Tahun 2013

Pertumbuhan kendaraan roda dua dan roda empat yang meningkat tajam

tidak diiringi dengan perkembangan infrastruktur yang tersedia, salah satunya

ketersediaan ruas-ruas jalan utama kota. Meningkatnya volume kendaraan yang

(14)

3

tinggi setiap tahunnya sangat mempengaruhi kemacetan di kota Malang. Keadaan

jalan-jalan utama kota Malang dapat dilihat pada tabel berikut yang di peroleh

dari Badan Pusat Statistik kota Malang tahun 2014.

Tabel.2. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan

Uraian

Tingkat Kewenangan (Km)

Negara Provinsi Kota

2012 2013 2012 2013 2012 2013

(15)

4

Data tersebut menunjukkan bahwa pada tahun tersebut tidak ada

peningkatan jalan, hal tersebut sangat tidak seimbang dengan volume kendaraaan

yang ada. Jalan-jalan yang rusak di kota Malang masih belum keseluruhan

diperbaiki sehingga kerusakan jalan bukan tidak mungkin akan bertambah. Hal

tersebut, jika tidak ada perubahan dari tahun ketahun kota Malang akan menjadi

kota dengan kemacetan parah. Di tengah kemacetan yang semakin menjadi-jadi,

semua daerah perlu memikirkan transportasi masal. Tidak terkecuali dengan kota

Malang yang kadar padatnya mendekati stadium empat.2 Transportasi umum Pada

saat ini yakni angkutan kota (angkot) seakan mati suri, bagaimana tidak

masyarakat mulai meninggalkan angkutan kota dan lebih memilih untuk memiliki

kendaraan pribadi. Fenomena tersebut yang menyebabkan kemacetan dan

munculnya para Sukarelawan Pengatur Lalulintas.

Keberadaan para sukarelawan pengatur lalulintas (supeltas) di Kota

Malang khususnya di jalan Mertojoyo tidak terlepas dari permasalahan

kemacetan, hal ini terjadi karena pertumbuhan jumlah penduduk kota Malang

setiap tahunnya cukup tinggi, sehingga hal ini akan memicu pertumbuhan

kendaraan ikut tinggi, pertumbuhan kenderaan tidak seimbang dengan volume

jalan yang ada, sehingga kemacetan terjadi di berbagai pelosok Kota Malang pada

jam-jam tertentu. Salah satunyakemacetan yang terjadi di jalan Mertojoyo

kelurahan Merjosari tersebut pada akhirnya memicu munculnya para Sukarelawan

Pengatur Lalulintas (supeltas), kehadiran mereka sangat membantu para pengguna

jalan, baik pengguna roda dua maupun roda empat. Melihat aktivitas para

(16)

5

Sukarelawan pengatur lalulintas tersebut sehingga tidak sedikit pengguna jalan

yang memberikan imbalan berupa uang kepada mereka atas jasa tersebut.

Keberadaan Sukarelawan Pengatur Lalulintas (supeltas) di Kota Malang,

khususnya di Jalan Mertojoyo, Kelurahan Merjosari kecamatan Lowok Waru

merupakan fenomena yang tidak asing lagi bagi yang melewati jalan tersebut.

Para Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (supeltas) yang beroprasi dari pagi sampai

sore hari dengan maksud untuk memperoleh imbalan berupa uang dari para

pengguna jalan. Aktivitas para sukarelawan pengatur lalulintas di jalan Mertojoyo

tidak lagi menjadi aktivitas sebagai sukarelawan akan tetapi sudah menjadi sebuah

profesi baru, sehingga ruang tersebut menjadi ruang yang diperebutkan.

Lokasi keberadaan sukarelawan pengatur lalulintas (supeltas) di Jalan

Mertojoyo Kelurahan Merjosari tersebut sangat strategis, dimana arah sebelah

utara jalan tersebut menuju ke salah satu pusat perbelanjaan Mall Dinoyo City dan

Universitas Gajayana Malang, jalan arah sebelah selatan lansung menuju pasar

Tradisional Merjosari dan kampus Universitas Islam Negeri Maliki Malang serta

Institut Teknologi Nasional Malang, arah barat lansung Menuju Kampus

Universitas Tunggal Dewi Malang serat Universitas Muhammadiyah Malang dan

lansung ke arah Kota Wisata Batu, dan arah timur menuju Pusat Perbelanjaan

Swalayan SARDO dan Universitas Brawijaya Malang. sehingga banyak para

pengguna jalan yang melewati jalan tersebut di setiap harinya, padatnya

kenderaan yang lewat tidak sebanding dengan volume jalan yang ada sehingga

disetiap saatnya mengalami kemacetan. Melihat fenomena kepadatan kendaraan

tersebut menjadi berkah kepada para Sukarelawan pengatur lalulintas (supeltas),

(17)

6 B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah sebagai berikut:

Bagaimana tindakan rasionalitas instrumental sukarelawan pengatur lalulintas

(Supeltas)di Jalan Mertojoyo Kelurahan Merjosari Kecamatan LowokwaruKota

Malang?

C.Tujuan Penelitian

Sebuah penelitian tentu memiliki tujuan yang ingin dicapai, Adapun tujuan

Penelitian sebagai berikut:

Untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana tindakan rasionalitas

instrumental para Sukarelawan Pengatur Lalulintas di jalan Mertojoyo Kelurahan

Merjosari Kecamatan Lowok waru Kota Malang.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharap memiliki kegunaan dan manfaat secara akademis

maupun praktis:

1. Secara Teoritis

a. Menguatkan kajian-kajian sosiologi yang berhubungan dengan

Rasionalitas instrumental, yang digagas oleh Max Weber guna

mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan tindakan

rasionalitas instrumental Sukarelawan Pengatur Lalulintas (supeltas).

(18)

7

a. Dapat dijadikan sebagai basis acuan bagi pemerintah kota Malang

sebagai pengambil kebijakan tata ruang kota dan peneneliti lain yang

akan meneliti terkaitSukarelawan Pengatur Lalulintas (supeltas).

E. Definisi Konsep

1. Tindakan Rasionalitas Instrumental

Tindakan sosial menurut Weber ialah suatu tindakan individu sepanjang

tindakan itu mempunyai makna atau arti subjektif bagi dirinya dan diarahkan

kepada tindakan orang lain.Menurut Max Weber tindakanrasionalitas instrumental

ialah tindakan yang disadari oleh akal sehat dengan memperhitungkan aspek

untung ruginya tindakan tersebut bila dilakukan.3

2. Sukarelawan Pengatur Lalulintas (supeltas)

Istilah Sukarelawan Pengatur Lalulintas (supeltas) yaitu orang sipil yang

memanfaatkan kemacetan lalulintas untuk mendapatkan rupiah dengan cara

mengatur lalulintas di perempatan atau di pertigaan jalan yang belum mempunyai

traict light.4

F. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan seperangkat cara yang sistematik, logis, dan

rasional yang digunakan oleh peneliti ketika merencanakan, mengumpulkan,

menganalisis, dan menyajikan data untuk menarik kesimpulan.5Metode adalah

3

Ritser, George. Douglas J Goodman. 2013. Teori Sosiologi, dari teori klasik Sampai Perkembangtan Mutakhir Teori Sosial Postmodern. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

4 Kaskus.2012.FENOMENA SUPELTA(Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas) at http: Kaskus.co.id.

Diakses pada 12 Desember 2014, pukul 20.45 WIB.

(19)

8

suatu cara yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu penelitian.

Metode penelitian mempunyai peran yang penting dalam mengumpulkan data.

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian kualitatif. Menurut Starauss dan corbin, yang dimaksud

dengan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan

penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan

prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).6

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku,

persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. Secara holistik, dalam bentuk kata-kata

dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan

berbagai metode ilmiah.7

Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan yang berspektif emik, yakni

pendekatan yang bersifat emik, yaitu pendekatan penelitian yang perolehan

datanya dalam bentuk narasi, cerita detail, ungkapan dan bahasa asli konstruksi

para responden atau informan, transpa ada evaluasi dan interpretasi dari

penelitian. Data dalam bentuk cerita detail tersebut hanya dapat diperoleh, karena

teknik pengumpulan datanya adalah wawancara mendalam, dan atau observasi,

6 Rahmat,Pupu Saeful.2009.Penelitian Kualitatif. Dalam jurnal Equilibirium, Vol.5, no. 9. http:

Yusuf.staff.ub.ac.id.files.pdf. Diakses ipada 23 oktober 2015.pukul 20.45 WIB.

7 Lexy J. Meleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Refisi. Bandung: PT. Remaja

(20)

9

bukan kuesioner. Dengan demikian tingkat kebebasan perspektif emik yang

diberikan kepada responden atau informan sangat tinggi.8

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif

yaitu metode yang digunakan untuk mencari unsur-unsur, ciri,ciri, sifat-sifat suatu

fenomena. Metode ini dimulai dengan mengumpulkan data, menganalisis data dan

menginterpretasikannya.

Jenis Penelitian kualitatif deskriptif yaitu dengan menggambarkan atau

menjelaskan suatu fenomena sosial yang terjadi di lokasi penelitian.penelitian

kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang

tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik

atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).

Alasan menggunakan pendekatan dan jenis penelitian karena maksud dan

tujuan pelaksanaannya menjabarkan atau mendeskripsikan bagaimana tindakan

rasionalitas instrumental sukarelawan pengatur lalulintas di jalan mertojoyo

kelurahan merjosari kelurahan Lowok Waru Kota Malang, yang sehari hari

menjadi masalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti menangkap keadaan

sebenarnya dari objek yang diteliti. Alasan pemilihan lokasi ini dikemukakan

dengan mengaitkan antara kekhasan lokasi dan permasalahan penelitian.9 Lokasi

(21)

10

penelitian ini ialah di jalan Mertojoyo Kelurahan Merjo Sari Kecamatan Lowok

Waru Kota Malang.

Alasan peneliti memilih tempat di jalan Mertojoyo Kelurahan Merjo Sari

Kecamatan Lowok Waru Kota Malang, karena Lokasi keberadaan sukarelawan

pengatur lalulintas (supeltas) di Jalan Mertojoyo Kelurahan Merjosari tersebut

sangat strategis, dimana arah sebelah utara jalan tersebut menuju ke salah satu

pusat perbelanjaan Mall Dinoyo City dan Universitas Gajayana Malang, jalan

arah sebelah selatan lansung menuju pasar Tradisional Merjosari dan kampus

Universitas Islam Negeri Maliki Malang serta Institut Teknologi Nasional

Malang, arah barat lansung Menuju Kampus Universitas Tunggal Dewi Malang

serat Universitas Muhammadiyah Malang dan lansung ke arah Kota Wisata Batu,

dan arah timur menuju Pusat Perbelanjaan Swalayan SARDO dan Universitas

Brawijaya Malang. sehingga banyak para pengguna jalan yang melewati jalan

tersebut di setiap harinya, padatnya kenderaan yang lewat tidak sebanding dengan

volume jalan yang ada sehingga disetiap saatnya mengalami kemacetan sehingga

pengguna jalan yang melewati jalan tersebut sangat padat. Melihat fenomena

kepadatan kendaraan tersebut menjadi berkah kepada para Sukarelawan pengatur

lalulintas (supeltas), sebagai tempat Penghasilan keuntungan yang cukup

menjanjikan.

3. Subyek Penelitian

Teknik pengambilan sampel ataupun penentuan subyek yang digunakan adalah

total sampling. Total sampling adalahteknik pengambilan sampel dimana jumlah

(22)

11

penelitian ini sebanyak enam orang Sukarelawan Pengatur lalulintas. Alasan

mengambil total sampling dalam penelitian ini karena jumlah subyek yang

menjadi penelitian lokasi penelitian yaitu di jalan Mertojoyo kelurahan Merjosari

Kota Malang hanya ada enam orang supeltas, sehingga teknk pengambilan sampel

menggunakan total sampling.

Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti akan mencari dan mengumpulkan

data sebanyak-banyaknya dari fenomena yang sudah ditentukan yaitu para

Sukarelawan Pengatur Lalulintas di jalan Mertojoyo Kelurahan Merjosari Kota

Malang. Adapun subjek dari penelitian ini yakni Para Sukarelawan Pengatur

Lalulintas di Jalan MertoJoyo Kelurahan Merjosari dengan total sampling enam

orang yang terdri dari informan dan subyek penelitian.

4. Sumber data

Sumber data dibedakan menjadi dua sumber, yaitu:

a. Data primer, yaitu sumber data yang diperoleh secara lansung dari subyek

yang diteliti, dengan cara mengadakan wawancara secara lansung dan

observasi lansung dilokasi penelitian yaitu di jalan Mertojoyo Kelurahan

Merjosari Kecamatan Lowok Waru Kota Malang. Peneliti menggunakan

data primer dikarenakan jika informasi yang didapat secara lansung akan

lebih aktual, dalam hal ini data yang diperoleh sesuai dengan kenyataan

sebenar-benarnya. Alasan peneliti menggunakan data primer adalah untuk

memperoleh informasi yang aktual, dalam hal ini peneliti mengambil data

dari para Sukarelawan Pengatur Lalulintas di jalan Mertojoyo Kelurahan

(23)

12

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari arsip-arsip pemerintah Kota

Malang Maupun Kelurahan Merjosari, internet tentang situs-situs yang

berkaitan dengan konteks penelitian tentang rasionalitas, sukarelawan

pengatur lalulintas, buku yang sekira menunjang dan juga demografi

kelurahan Merjosari kecamatan Lowok Waru Kota Malang.

5. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi awal atau observasi umum mestinya mampu merekam

gambaran suatu fakta sesuai dengan konteks lokasi yang akan di telitinya.10

Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat),

pelaku, kegiatan, subjek, perbuatan kejadian atau peristiwa, waktu dan

perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan

gambaran realistik prilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk

membantu mengerti prilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakkan

pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap

pengukuran tersebut. 11

Observasi penelitian tindakan rasioanalitas Instrumental Sukarelawan

pengatur lalulintas kota Malang peneliti melakukan observasi lansung untuk

melihat gambaran tindakan rasionalitas instrumental sukarelawan pengatur

lalulintas dan untuk mengumpulkan dan data-data yang diperlukan dalam

penelitian.Observasi yang peneliti lakukan dengan cara mencari tempat istrahat

10 Ach.fatchan.2003. metode Penelitian kualitatif, 10 langkah penelitian kualitatif, pendekatan Konstruksi dan Fenomenologi.Malang: UM Press.

11 Rahmat,Pupu Saeful.2009.Penelitian Kualitatif. Dalam jurnal Equilibirium, Vol.5, no. 9. Diakses

(24)

13

para Sukarelawan Pengatur Lalulintas, yang peneliti temukan ialah tempat

mereka di istrahat di sebelah barat perempatan tempat mereka bekerja, yang

hanya berjarak 20 meter dari pinggir jalan, ditempat para sukarelawan pengatur

lalulintas beristirahat tersebut, ada banyak pedagang, yaitu pedagang cilok dan

pedagang buah, peneliti ke tempat mereka istrahat atau nongkrong dengan

alasan mau membeli buah atau cilok, dan saya duduk dengan mereka sekalian

ngobrol, disela-sela ngobrol dengan mereka sekaligus observasi ditempat

tersebut.

Observasi yang peneliti lakukan tidak hanya dekat dan duduk bersama

dengan para sukarelawan pengatur lalulintas akan tetapi dengan dengan

mengajak teman dan duduk di warung kopi sambil observasi ditempat

penelitian, dan sambil wawancara dengan para pengunjung warung bahkan

dengan pemilik warung tentang sukarelawan pengatur lalulintas tersebut.

Selain itu, peneliti juga melakukan observasi dengan sering lewat ditempat

mereka bekerja atau dengan hanya parkir pinggir jalan tempat mereka bekerja.

b. Wawancara

Wawancara merupakan alat recheking atau pembuktian terhadap

informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara

yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam.

Wawancara mendalam (indepth interview) adalah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap

(25)

14

dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana

pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.12

Wawancara dugunakan oleh peneliti untuk memperoleh data atau

informasi tentang Sukarelawan pengatur lalulintas di jalan mertojoyo

Kelurahan Merjosari Kecamatan lowok Waru kota Malang,

wawancara-wawancar dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada para

sukarelawan pengatur lalulintas.Wawancara yang dibutuhkan untuk

mendapatkan data mengunjungi atau bertatap muka menggunakan suatu

metode kualitatif untuk mendapatkan data yang sesuai dan akurat dibutuhkan

beberapa wawancara untuk setiap individu seperti 2 kali dalam sehari.

Mencari data dengan wawancara tidaklah mudah, apalagi dengan

informan yang belum dikenal kenal. Peneliti untuk bisa mendapatkan data,

yang peneliti lakukan ialah dekat dengan para Sukarelawan pengatur lalulintas

melalui pendekatan saat observasi, ketika suda dekat dengan mereka, peneliti

tahap demi tahap menjelaskan kepada mereka maksud yang ingin peneliti

inginkan, dengan data ke rumah para sukarelawan pengatur lalulintas tersebut.

Peneliti juga melakukan wawancara dengan para sukarelawan pengatur

lalulintas di tempat penelitian, tepatnya seperti biasa mereka istrahat ketika

selesai bekerja. Peneliti juga menemukan rumah para sukarelawan pengatur

lalulintas dengan mengikuti informan sampai kerumahnya, hal ini peneliti

lakukan guna ketika peneliti melakukan wawancara dengan para

informan,informan lebih bisa terbuka dalam memberikan informasi dan data

yang peneliti butuhkan, sehingga selain wawancara peneliti juga bisa melihat

(26)

15

keadaan kediaman mereka, guna lebih melihat tindakan rasionalitas pekerjaan

yang mereka kerjakan sehari-hari di jalan mertojoyo Kelurahan Merjosari Kota

Malang tersebut.

c. Dokumentasi

Sejumlah besar dan fakta dan data tersimpan dalam bahan yang terbentuk

dokumentasi.13 Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berupa

foto-foto dari lokasi penelitian yaitu di jalan Mertojoyo Kelurahan Merjosari

kecamatan Lowokwaru kota Malang, berkas-berkas yang bisa menunjang data

dalam penelitian ini, kemudian data tersebut dikaji kembali dengan maksud untuk

melengkapi data-data yang diperoleh sebelumnya.

Penelitian ini dalam mendokumentasikan hal-hal yang terkait dengan

sukarelawan pengatur lalulintas peneliti dilakukan pada saat observasi di

lapangan, yakni ketika observasi perdana di jalan mertojoyo, dan ketika

melakukan wawancara dengan para sukarelawan pengatur lalulintas saat

wawancara di rumah mereka. Selain itu pengumpulan data dengan dokumentasi

juga dilakuakan setiap para sukarelawan pengtur lalulintas bekerja dan pada saat

sedang istrahaat.

G.Teknik Analisa data

Analisa data merupakan langkah terakhir sebelum menarik kesimpulan,

untuk itu teknik analisa data sangat diperlukan dalam penelitian untuk

memperoleh gambaran yang jelas dari data yang diperoleh. Dalam penelitian ini

yang digunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif karena data

(27)

16

yang dikumpulkan bersifat monografis dimana data yang ada tidak dapat disusun

kedalam struktur klasifikasi. Setelah data di analisis dengan data deskriptif

kualitatif selanjudnya dibahas permasalahan tersebut hingga ada pada suatu

kesimpulan. Adapun teknik analisis intraktif (Miles dan Haberman: 1992) ada

empat tahapan dalam analisis intraktif,14 yaitu sebagai berikut:

a. Pengumpulan data

Kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari

subyek penelitian yang ada relevansinya dengan perumusan masalah dan

tujuan penelitian.

b. Reduksi data

Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabrakkan, dan transformasi data awal yang muncul dari

catatan-catatan di lapangan. Reduksi data dilakukansecara trus menerus

selama penelitian dilakukan. Peneliti mengedit data dengan cara memilih

bagian data yang mana untuk dikode, dipakai, dan yang diringkas, serta

dimasukkan dalam kategori dan sebagainya.

c. Penyajian data

Sekumpulan data yang diorganisir sehingga dapat memberi deskripsi

menuju proses penarikan kesimpulan. Penyajian data harus mempunyai

relevansi yang kuat dengan perumusan masalah secara keseluruhan dan

sisajikan secara sistematis.

d. Penarikan kesimpulan

(28)

17

Proses penarikan kesimpulan merupakan bagian penting dari kegiatan

penelitian, karena merupakan kesimpulan dari penelitian. Proses penarikan

kesimpulan ini dimaksudkan untuk menganilisis, mencari makna dari data

yang ada sehingga dapat ditemukan tema dalam penelitian yang telah

dilakukan.

Bagan 1.1 Analisis data Miles dan Huberman.

Pengumpulan Data

Reduksi Data Penarikan Kesimpulan

Gambar

Tabel 1: Jumlah Kenderaan bermotor Kota Malang menurut jenis
Tabel.2. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan

Referensi

Dokumen terkait

16 Ceramah atau Penyampaian Materi yaitu kegiatan yang dilakukan dengan secara langsung kepada petani-petani yang terdapat di Kelurahan Aimas tentang

Ijazah Sarjana Muda Sains Komputer (Kejuruteraan Perisian). 03 - Pulau Pinang

Mengenai kebenaran beliau, Hadrat Masih Mau'ud ‘alaihis salaam menulis: 'Aku melihat bahwa orang yang mau mengikuti alam dan hukum alam telah diberikan kesempatan bagus oleh

kita ketahui bahwa masyarakat miskin banyak yang menerima raskin dengan tetap membayar harga distribusi seperti biaya tambahan untuk transportasi mengangkut beras dari

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Bagian tubuh iklan yaitu bagian untuk membuat calon konsumen atau penonton penasaran akan alur cerita yang dibuat oleh produsen rokok dalam iklan sehingga penonton

Akan tetapi manusia juga tidak bisa menyangkal bahwa dia selalu mengalami objek dalam relasi kausalitas, sehingga menurut Kant, kategori- kausalitas harus dimiliki